HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTAS I BELAJAR STATISTIK MAHASISWA PROGRAM NON REGULER FAKULTAS PSIK01LOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Oleh:
DEWI FAUZIYATI NIM:203070001460 Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Psikologi
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM
NEGEf~I
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M
Motto:
Kesalahan bukanlah suatu momok yang hinakan diri Justru berkat kesalahanlah, kita dapat be[ajararti kebenaran
Don't Quit .. Achieve Yours dream ....
HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR STATISTIK MAHASISVl/A PROGRAM NON REGULER FAKULTAS PSIKOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi
Oleh
DEWI FAUZIYATI NIM203070001460
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
'ernbimbing II
Ora. Diana Mutiah, M. Si NIP. ·150 277 469
Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 1429 H - 2008 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul "Hubungan Gaya Belajar Dengan Prestasi Belajar Statistik Mahasiswa Program Non Reguler Fakultas Psikologi UIN Syarif -lidayatullah Jakarta " telah diujikan dalaM Sidang Mu11aqasyah Fakultas ::isikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta oada tanggal 9 Juni 2008 skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh ielar sarjana psikologi.
Jalrnrta,. £j_;:11-!N.I.... 2008 Sidang Munaqasyah
Sekretaris mErangkap anggota
Cetua me ngkap anggota
l
Ora.
1t2of
Zahrotun~~~yah, M. Si NIP 150 238 773
Anggota
Ora. 1ana Mutiah, M. Si NIP. 150 2·:7 469 Pembimbing II
Pembimbing I
M.Si
Dra. Diana Mwiah, M. Si NIP. 150 277 469
rJJec!if(asi 5great wonders of tlie mind When we change our thinking, We change our beliefs. When we change our beliefs, We change our expectation. When we change our expectation When we change our attitude. When we change our attitude, We change our behavior. When we change our behavior, We change our performance ! Winners never quit, quitters never win
'l(arya ini K;tpersemGali!(an teruntu!( /(f,cfua orang tua!(u.
--------ABS-TRAKSI . ,,, ' ; :·. ;· --~r:-.
(A) IFakultas Psikologi (B)Juni2008 (C) Dewi Fauziyati (D) Hubungan Gaya Belajar Dengan Prestasi Belajar Statistik Mahasiswa Fakultas Psikologi (E) xiv+ 88 (F) Cara belajar yang digunakan oleh seorang mahasiswa dalam memperoleh, mengolah serta mereproduksi informasi dengan modalitas yang dimiliki seseorang yaitu berkaitkan dengan penginderaan manusia berupa visual, auditori dan kinestetik yang sesuai dengan tuntutan dari mata kuliah dapat mempengaruhi prestasi belajar. Seperti halnya mata kuliah statistik yang memiliki karakteristik berupa angka. Oleh sebab itu, gaya belajar yang khas dimiliki oleh seseorang dapat mempermudah dalam penerimaan informasi mengenai materi perkuliahan statistik, sehingga dapat mempengaruhi dalam perolehan prestasi belajar. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran hubungan antara gaya belajar dengan prestasi belajar statistik mahasiswa program non reguler Fakultas Psikologi UIN Jakarta. Pendekatan penelitian yang dipakai adalah kuantitatif dengan metode korelasi. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa angkatan 2003-2006 sebanyak 178 mahasiswa, sedangkan sampel/responden yang dipakai sebanyak 59.Sampel/responden diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling, artinya mengambil sampel yang sudah ditentukan karakteristiknya. Untuk mengumpulkan data penelitian, peneliti menggunakan instrumen berupa skala model Likert dengan 4 alternatif jawaban. Data yang clidapat diolah dengan prosedur statistik dengan menggunakan SPSS versi 11,5. Dari uji hipotesis diketahui bahwa nilai Chi Square antara gaya belajar dengan prestasi belajar statistik sebesar 7,356. Sementara nilai chi label pada taraf si~Jnifikansi 5% dengan df 10 adalah sebesar 18,307. Dengan demikian nilai chi label hitung lebih besar dari pada nilai uji Chi Square, artinya tidak ada hubungan positif yang signifikan antara gaya belajar dengan prestasi belajar statistik mahasiswa program non reguler Fakultas Psikologi UIN Jakarta. Saran bagi peneliti selanjutkan hendaknya menambah variabel penelitian baik variabel terikat atau pun variabel bebas agar memperoleh hasil penelitian yang lebih baik serta variatif, bagi siswa atau mahasiswa dapat memaksimalkan gaya belajar yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar dan bagi pengajar hendaknya memilih media belajar secara tepat guna dalam
menyampaikan materi untuk membantu mahasiswa dalam menerima materi perkuliahan. (G) Daftar Pustaka, 32 buah (1976 - 2006)
Kata Pengantar
Alhamdulillahirabbil 'alamin, segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Ucapan syukur kepada Allah SWT alas karunianya yang tak terhingga terhaturkan dengan ikhlas dan penuh pengharapan ridha Allah selalu menyertai. Sholawat dan salam diberikan kepada baginda besar Muhammad SAW, sang penuntun umat dan suri tauladan yang selalu memberi inspirasi dalarn kehidupan penulis., keluarga dan sahabat-sahabatnya yang selalu setia pada agama Allah dan sunnah-sunnah Nabi.
Setelah berjuang mendapatkan ilmu di Fakultas Psikologi, akhirnya tiba waktunya mengakhiri pendidikan ini dengan mempertanmiungjawabkan ilmu yang didapat. Oengan semangat, penulis akhirnya bisa menyelesaikan skripsi ini dengan judul "Hubungan Gaya Belajar Dengan Prestasi Belajar Statistik
Mahasiswa
Program
Non
Reguler
Fakultas
Psikologi
UIN
Syarif
Hidayatullah Jakarta".
Selesainya skripsi ini bukan karena kuat dan hebatnya penulis, tetapi karena adanya dukungan dari segala pihak. lbu Ora. Netty Hartati, M. Si, Oekan Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta telah banyak membantu penulis dengan kebijaksanaan yang ada. Serta segenap jajaran baik para dosen dan karyawan di Fakultas Psikologi, yang senantiasa membantu penulis sejak menempuh kuliah hingga penyelesaian skripsi ini.
Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada dosen pembimbing skripsi yaitu lbu Dra. Zahrotun Nihayah, M.Si dan lbu Ora. Diana Mutiah, M.Psi yang telah menuntun dan mengarahkan penulis dalam proses menyelesaikan skripsi.
Bapa dan Mama, terima kasih atas semuanya. Atas cinta, kasih sayang, kesetiaan, pengorbanan dan pengertian kalian. Apa yang pen~11is perjuangkan
akhirnya membuahkan hasil dan itu adalah karena do'a dan ridho kalian. Untuk My Brothers (Mas Nazar, Mas Anton, Uda Papat n Farhan) dan My Sisters (Mba Effi, Kak Lulu, Tia n Vita), terima kasih atas dukungannya bail{ berupa materii dan semangatnya. Ar-Ramzi,Jasmine,Wildan dan Zahra celotehan kalian membuat penulis kembali semangat ditengah-tengah kepenatan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Teman-teman Psikologi X10C angkatan 2003,(abdu,adi,arnir,agnez,elin,mba elyna,fahdi,fatin,faqih,gun,hana,ican,irma,ita,rizqi,syani,zaki n Om ze) sahabat selama 4 tahun ini. Terima kasih karena kalian telah menjaga dan memberi perhatian kepada penulis. Terimakasih atas pelajaran hidupnya yang berharga. Karena kalian penulis menjadi lebih berani menghadapi hidup ini dan selalu membuat hidup penulis berwarna dan ceria, terima kasih. Dona dan lryn terima kasih banyak telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Banyak sekali pihak yang membantu penyelesaian skripsi ini, namun penulis tidak dapat menyebutkannya satu per satu, oleh karena itu penulis minta maaf apabila ada pihak yang belum disebutkan. Penulis hanya dapat mengucapkan terima kasih setulusnya, berharap semua kebaikan kalian dibalas oleh Allah SWT.
Dan terima kasih untuk my self, my soul, my body akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis berharap semoga karya ini bermanfaat bagi semuanya, Amien.
Jakarta, Juni 2008 Penulis
DAFTAR ISi
Halaman Judul .................................................................... .. Halaman Persetujuan ............................................................. ii Halaman Pengesahan.................................. ... . .. . .. . . . . . . . .. . .. . .. . . iii Motto................................................................................... iv Dedikasi ............................................................................... v Abstraksi. ............................................................................. vi Kata Pengantar........... ............................................... ... ........ viii Daftar lsi.............. ... . . . .. . .. .... .. . . . . .. . .. . . . . .. . . . . . . . .. . . . . .. . . . ... . .. . . . . .. . . x Daftar Tabel.... ... ................ ....................................... ............ xiii Daftar Gambar...............................................................,....... xiv
BAB1 PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Masai ah ..... ...... ...... .... .... ... ... .... .. .. ........ ...
1
1.2.
ldentifikasi Masalah ......................................................... 6
1.3.
Pembatasan dan Perumusan Masalah ...........................
6
1.3.1 Pembatasan Masalah.......................................
6
1.3.2 Perumusan Masalah............... ..... .. .... . . . . .. .. .. .. ...
7
1.4.
Tujuan Penelitian.... .... .. .. .. .. .. .. .. .... .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .... 8
1.5.
Manfaat Penelitian ...........................................................
8
1.6.
Sistematika Penulisan .....................................................
9
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1.
Bel ajar 2.1.1. Pengertian Belajar.. .. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . 10 2.1.2. Proses Belajar...............................................
12
2.1.3. Aktivitas-aktivitas Belajar.................................. 16 2.1.4. Strategi Belajar . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . .. . .. .. . . . . . .. . . . . . 20 2.2.
Gaya Belajar 2.2.1. Pengertian Gaya Belajar . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . 2l 2.2.2. Macam-macam Gaya Belajar ........................... 28
2.3.
Prestasi Belajar 2.2.1. Pengertian Prestasi Belajar ............................... 33 2.2.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar........... 34 2.2.3. Pengukuran Prestasi Belajar......................... ... 42
2.4.
Kurikulum Program S1 Fakultas Psikologi UINI Jakarta 44
2.5.
Kerangka Berpikir .................................................. 49
2.6.
Hipotesa ......................................................... .... ............ 52
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1.
Jenis Penelitian 3.1.1. Pendekatan Penelitian.................................... 53 3.1.2. Metode Penelitian . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . .. . .. . 53
3.2.
ldentifikasi Variabel.... .... .. .... .. . .. . .. .. . .. . .... .. .. . . .. .. .. .. . 54
3.3.
Definisi Konseptual dan Operasional Variabel 3.3.1. Definisi Konseptual Variabel.......... .... .. ... .. .. ... ...
54
3.3.2. Definisi Operasional Variabel. ............................. 55 3.4.
Subjek Penelitian 3.4.1. Populasi. ........................................................ 55 3.4.2. Sampel......................................................... 56 3.4.3. Teknik Pengambilan Sampel ............................ 56
3.5.
Pengumpulan Data 3.5.1. Metode dan lnstrumen Penelitian ...................... 57 3.5.2. Teknik Uji lnstrumen Penelitian ......................... 60 3.5.2.1. Uji Validitas Skala............................... 60 3.5.2.2. Uji Reabilitas Skala.............................. 61
3.6.
Teknik Anal is is Data............................................. 62
3.7.
Prosedur Penelitian ..................................................... 63
BAB 4 PRESENTASI DAN ANALISA DATA 4.1.
Gambaran Umum Responden Penelitian .................... 64
4.2.
Presentasi Data 4.2.1 Penyebaran Nilai Prestasi Belajar
Statistik ......................................................... 65 4.2.2 Uji Normalitas ................................................. 67 4.2.3 Uji Homogenitas.............................................
70
4.2.4 Uji Hipotesis.. .. . .. . .. . . . . .. . ... .. . . . . .. . .. . . . . ... .. . .. . .. . ... . 71 4.3
Hasil Tambahan .................................................... 74
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1.
Kesimpulan ...................................................................... 79
5.2.
Diskusi.. .. . . . . .. . ... ..................................................... ........... 81
5.3.
Saran ........................................................................ 84
)aftar Pustaka _am pi ran
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Blue Print Gaya Be/ajar ................................................... 57 Tabe/ 3.2 Format Peni/aian Skala Gaya Be/ajar ................................. 60 Tabel 3.3 Blue Print S'
. .. 68
.69
Tabel 4.4 Data Prestasi Be/ajar Statistik .............. . Tabel 4.5 Klcisifikasi Skor Skala ............. .
. .... 69
Tabel 4.6 Klasifikasi Prestasi Be/ajar Statistik ...
. .... 69
Tabel 4.7 Oistribusi Prestasi Be/ajar Statistik..
.. .. 70
Ta be I 4.8 Uji Normalitas Gaya Bela jar .
. ... 71
Tabel 4.9 UJi 1\Jormalitas Prestasi Be/ajar Statistik.. . . . .... Tabel 4.10 IJji Homogenitas Gaya Belajar & Prestasi Belajar. Tal)cl 4.11 Uji Hipotesis Gayci Be/ajar & Prestasi Belajar. ..... . Tal)el 4.12 Tingkat Prestasi Be/ajar Berdasarkan Jenis Kelamin .
72 . ... 74 . ...... 75 77
Tabel 4.13 Tingkat Prestasi Belajar Berdasarkan Keputusan Untuk Memilih Fak11ltas Psikologi
... .... ....
79
Tabel 4.14 Tingkat Prestasi Belajar Berdasarkan Variasi Gaya Belajar ... 80
DAFTAR GAMBAR Garn bar 4.1 Ga ya Belajar .............................................................. 71 Garn bar 4.2 Prestasi Bel ajar ............................................................ 73 Gambar 4.3 Pn;sentase Ga ya Bela jar .............................................. 81
\\._...
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar merupakan salah satu kegiatan yang tidak asing bagi manusia karena belajar merupakan salah satu ciri khas manusia sebagai makhluk yang memiliki kemampuan tertinggi diantara makhluk lainnya dan selama hidupnya manusia selalu melakukan kegiatan tersebut. Manusia belajar untuk mengembangkan perilaku yang efektif dan efisien guna mencapai tujuannya.
Mel Silberman (dalam De Porter, 2000) menyatakan bahwa belajar lebih bermakna dan bermanfaat apabila seseorang menggunakan semua alat indera, mulai telinga, mata sekaligus berpikir mengolah informasi & ditambah dengan mengerjakan sesuatu. Sebagaimana pendapat De Porter dan IHernacki ('1999) mengemukakan bahwa gaya belajar seseorang dapat dilihat dari modalitas yaitu bagaimana seseorang menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi dengan mudah. Menurut Wasty (2006) penggunaan modalitas indera oleh masing-masing individu dalam belajar tidak sama. Sehubungan dengan itu para ahli pendidikan telah memperkenalkan tiga bentuk moclalitas yaitu visual, auclitorial clan kinestetik, sehingga terdapat gaya belajar seseorang yaitu : gaya belajar auditorial (mendengarkan ucapan orang lain), gaya belajar visual
2
(menggunakan penglihatan, senang menghadiri seminar), gaya belajar kinestetik (menggunakan fungsi motorik).
Meskipun sebagian orang memiliki potensi untuk memberdayakan ketiga modalitas tersebut tetapi menurut Blander & Grinder (dalam De Porter, 2000) hampir setiap orang memiliki kecenderungan utama terhadap salah satu modalitas belajar yang berperan sebagai filter dalam pembelajaran. Pada kegiatan belajar seorang mahasiswa akan memiliki keinginan untuk mempelajari berbagai macam pelajaran, dimana masing-masing pribadi seorang mahasiswa mempunyai ketertarikan tersendiri untuk memperoleh informasi dengan berbagai cara terhadap pelajaran tersebut Kecenderungan mahasiswa dalam menggunakan cara tertentu untuk belajar dengan baik, maka hal itu yang dikatakan gaya belajar.
Saal kegiatan perkuliahan, mahasiswa belajar sesuai gaya belajar mereka masing-masing. Hal itu terlihat dari perilaku mahasiswa yang bermacam-macam dalam menerima pelajaran dari seorang dosen. Seorang mahasiswa dengan gaya belajar auditorial, mahasiswa tersebut tekun dan penuh konsentrasi menerima pelajaran dari dosen dengan cara mendengarkan penjelasan dosen. Serta terdapat mahasiswa dengan gaya belajar visual, mahasiswa tersebut belajar dengan mengamati dan memperhatikan tulisan, bagan atau grafik dengan seksama guna menyerap informasi materi perkuliahan yang disampaikan oleh dosen. Disamping itu terdapat mahasiswa yang menyukai
4
selain mempelajari teori-teori serta perlu latihan dalam menyelesaikan suatu data guna memahami konsep-konsep yang terdapat pada teori. Dengan demikian diharapkan gaya belajar yang khas dimiliki oleh masing-masing mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah statistik tersebut agar memperoleh hasil yang baik. Dan mahasiswa sendiri yang dapat menentukan dan memutuskan gaya belajar seperti apa yang sesuai/dibutuhkan untuk situasi yang mahasiswa hadapi (Hisyam, 2002).
Oleh sebab itu, mahasiswa sebagai orang yang sudah dianggap dewasa akan lebih baik jika diperlakukan dengan cara-cara yang sesuai dengan karakteristik mereka, khususnya karakteristik psikologisnya. Hal itu terjadi karena karakteristik psikologis akan mempengaruhi seseorang dalam bekerja sama dengan orang lain ( dalam suatu kelompok), seperti cara memecahkan masalah , membuat keputusan, membuat rencana belajar & juga cara belajar secara umum. Kesemuanya itu akan mempengaruhi seseorang pada gaya belajarnya (learning
style). Pendapat Muhibbin Syah (2002) mengemukakan bahwa terdapat faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar, meliputi upaya belajar siswa yakni gaya belajar yang digunakan mahasiswa dalam proses kegiatan pembelajaran materi-materi perkuliahan dapat mempengaruhi prestasi belajar.
Dalam memperoleh nilai prestasi selama perkuliahan, biasanya dosen memberikan kuis, take home, paper, ujian tengah semester dan ujian akhir semester sebagai bahan evaluasi penguasaan mahasiswa akan bahan kuliah
3
kegiatan praktek ketika berlangsungnya perkuliahan. Perbedaan individual mahasiswa dalam menyerap bahan pelajaran bervariasi, yang semuanya merupakan ciri mahasiswa sebagai individu.
Demikian pula pendapat Rose & Nicholl (dalam De Porter, 2000) menyatakan bahwa seseorang belajar dengan cara yang berbeda-beda dan setiap cara belajar mempunyai khasnya masing-masing. Dalam kenyataannya, kita semua memiliki ketiga gaya belajar yaitu gaya belajar visual, gaya belajar, auditorial dan gaya belajar kinestetik, hanya saja biasanya satu gaya mendominasi. Gaya belajar itu sendiri pada prinsipnya untuk membantu mahasiswa dalam belajar. Akan tetapi berhasil/tidaknya seseorang, tergantung pada efektif atau tidaknya gaya belajar yang mahasiswa pilih. Tidak ada satu gaya belajar pun yang benarbenar baik/buruk bila dibandingkan satu sama lain, semuanya tergantung pada diri individu sendiri, juga tuntutan dari mata kuliah yang berbeda.
Di perguruan tinggi terdapat dua jenis mata kuliah berdasarkan jenisnya yaitu: mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan yang berbeda-beda untuk tiap fakultas. Mata kuliah statistik merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa Fakultas Psikologi. Dimana tujuan mempelajari mata kuliah statistik agar mahasiswa mampu memahami dan menerapkan dasar-dasar statistik dalam penelitian psikologi. Sebagaimana menurut Supranto (2000) statistik yaitu data ringkasan berbentuk angka (kuantitatif) dan Sutrisno (1989) menyatakan bahwa dalam mempelajari statistik sebagai pengetahuan yang memerlukan praktek, maka
5 yang telah diberikan. Penilaian terkadang juga diambil dari
tu~1as
makalah/paper
yang harus diselesaikan mahasiswa. Mahasiswa dikatakan lulus dalam mata kuliah tersebut jika mendapat nilai minimal C (dengan bobot =2). Demikian pula mata kuliah statistik biasanya diperoleh hasil belajar dari take home, ujian tengah semester dan ujian akhir semester dengan nilai minimal C. Dari perolehan hasil belajar statistik terdapat perbedaan prestasi belajar yang dialami oleh mahasiswa. Hal itu dialami oleh mahasiswa program non reguler Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Jakarta, berdasarkan data statistik Fakultas Psikologi dari Subag Akademik program non reguler pada periode semester genap tepatnya tahun ajaran 2007-2008 bahwa terdapat mahasiswa yang mengikuti perbaikan mata kuliah Statistik. Dimana keadaan pEirbaikan nilai pada mata kuliah tersebut selalu dialami oleh beberapa mahasiswa di tiap angkatan yaitu tercatat jumlah persentase mahasiswa yang mengikuti perbaikan nilai mata kuliah statistik pada angkatan 2003-2004 sebanyak 6 mahasiswa atau 10, 17%, angkatan 2004-2005 sebanyak 41 mahasiswa atau 69,49%, angkatan 20052006 sebanyak 7 mahasiswa atau 11,86%, dan angkatan 2006-2007 sebanyak 5 mahasiswa atau 8,48%.
Dengan terdapatnya permasalahan yang ada mengenai mata kuliah statistik yang sering kali menjadi hambatan bagi mahasiswa, maka penulis menduga adanya keterkaitan antara gaya belajar dengan prestasi belajar statistik sehingga peneliti tertarik untuk meneliti Hubungan Gaya Be/ajar Dengan Prestasi Be/ajar
6
Statistik Mahasiswa Program Non Regu/er Fakultas Psikologi U/N Syarif Hidayatul/ah Jakarta.
1.2 ldentifikasi Masalah ldentifikasi masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran umum mengenai gaya belajar yang digunakan oleh mahasiswa pada mata kuliah statistik? 2. Apakah ada hubungan antara gaya belajar dengan prestasi belajar statistik?
1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah 1.3.1 Pembatasan Masalah Agar menghindari penyimpangan serta untuk mempermudah penelitian maka peneliti lakukan pembatasan masalah, yaitu : 1. Gaya Belajar Gaya belajar adalah cara belajar yang khas seorang mahasiswa dalam memperoleh, mengolah serta mereproduksi informasi dengan modalitas yang dimiliki seseorang yaitu dimana dalam hal ini berkaitkan dengan penginderaan manusia yang berupa visual, auditori dan kinestetik. a)
Gaya belajar visual, dimana mahasiswa yang belajar dengan gaya ini lebih mudah menangkap informasi melaui indera penglihatan/visual berupa simbol, gambar, label dan grafik.
7
b)
Gaya belajar auditorial, dimana mahasiswa yang belajar dengan gaya ini lebih mudah menangkap informasi melaui indera pendengaran. Seperti mendengar kuliah, cerita, senang merekam penjelasan dosen dengan tape recorder.
c)
Gaya belajar kinestetik adalah dimana mahasiswa yang belajar dengan gaya ini lebih mudah belajar melalui gerak dan sentuhan atau mempraktekkannya, seperti eksperimen di lapangan.
2. Prestasi Belajar Prestasi belajar dapat diartikan sebagai perolehan hasil yang dicapai seorang mahasiswa dalam rangkaian proses belajar mengajar (perkuliahan), baik dinyatakan dalam angka maupun huruf. Pada penelitian ini prestasi belajar diukur dari nilai mata kuliah statistik
3. Subjek dalam penelitian ini, yaitu mahasiswa program non reguler dari angkatan 2003 hingga angkatan 2006, Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
1.3.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah ada hubungan gaya belajar dengan prestasi belajar statistik mahasiswa program non reguler Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?
8
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah untuk mengenali atau memperoleh data mengenai sejauhmana hubungan gaya belajar yang digunakan oleh mahasiswa dalam mempelajari suatu mata kuliah khususnya pada mata kuliah statistik.
1.5 Manfaat Penelitian a. Manfaat teoritis penelitian ini adalah •
Mengharapkan keberfungsian penelitian ini sebagai wawasan keilmuan. khususnya pada bidang Psikologi Pendidikan
•
Peneliti berharap bahwa penelitian ini dapat menjadi informasi bagi peneliti-peneliti lain yang berminat pada bidang yang sama.
b. Manfaat praktis yang dapat diambil dari penelitian ini adalah •
Sebagai salah satu bahan acuan bagi praktisi bidang pendidikan, orangtua, mahasiswa dan masyarakat tentang jenis gaya belajar yang dapat digunakan untuk menghadapi suatu pelajaran agar dapat mendapatkan hasil belajar yang baik dan maksimal
•
Bagi mahasiswa sebagai bahan pertimbangan dalam mengikuti perkuliahan khususnya mata kuliah statistik serta umurnnya mata kuliah yang lain dengan rnernperhatikan karakteristik gaya belajar yang dirnilikinya dan berusaha menyesuaikan diri terhadap strategi pengajaran kualitas hasil belajarnya secara rnaksimal
9 •
Bagi pengajar/dosen sebagai bahan pertimbangan dalam memilih strategi pengajaran dengan tetap memperhatikan karakteristik
~1aya
belajar siswa,
agar lebih dapat meningkatkan hasil pengajarannya.
1.6 Sistematika Penulisan Pada BAB I
Pendahuluan yang berisi latar belakang rnasalah,
identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB 2 Kajian pustaka yang berisi pengertian prestasi belajar dan faktorfaktor yang mempengaruhinya, pengertian gaya belajar, kurikulum program S-1 fakultas psikologi UIN kerangka berpikir, hipotesa. BAB 3 Metodologi penelitian yang berisi jenis penelitian : pendekatan & metode penelitian, identifikasi variabel & definisi operasional variabel, populasi & sampel, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, teknik uji instrumen, teknik analisa data peneliticin, prosedur penelitian. BAB 4 Analisis hasil penelitian yang berisi gambaran umum subyek serta pengolahan dan analisa data BAB 5 Kesimpulan, Diskusi dan Saran
BAB2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Belajar 2.1.1 Pengertian belajar Chaplin dalam Dictionary of Psychology menyatakan bahwa belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman.
lstilah terkenal dalam bahasa Arab untuk menyebut belajar adalah ta'a/lum. AlQuran (Surah Al-Baqarah ayat 102) menggunakan kata ta'allum untuk proses penangkapan dan penyerapan pengetahuan yang bersifat maknawi serta berpengaruh pada perilaku.
Kata belajar dalam pengertian kata sifat "mempelajari" berarti memperoleh pengetahuan melalui pengalaman dan mempersepsikan seca1·a langsung dengan indera (Netty, 2003).
Dalam buku Psikologi Belajar, Syaiful Bahri Djamarah (2002) menuliskan beberapa pendapat mengenai belajar : 1. James 0 Whittaker, merumuskan belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
11
2. Cronbach berpendapat bahwa learning is shown by change in behavior as a result of experience. Belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. 3. Howard L Kingskey mengatakan bahwa learning is the proce1ss by which behavior (in broader sense) is originated or change through practice or training. Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditlmbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.
Slameto (dalam Syaiful Bahri Djamarah, 2002) juga merumuskan pengertian tentang belajar. Menurutnya belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri clalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan yang terjadi itu sebagai akibat dari kegiatan belajar yang telah dilakukan oleh inclividu. Perubahan itu adalah hasil yang telah dicapai dari proses belajar. Jacli, untuk mendapatkan hasil belajar dalam bentuk "perubahan" harus melalui proses tertentu yang dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri inclividu dan di luar individu
Sedangkan menurut Skinner (dalam Muhibbin Syah, 2006) belajar adalah suatu proses adaptasi/penyesuaian tingkah laku yang langsung secara progressif. Dan Syaiful Bahri Djamarah (2002) menclefinisikan belajar sebagai serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut aspek kognitif, afektif & psikomotor.
12
Dengan demikian definisi belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku yang relatif permanen, pengetahuan, pengalaman, pemahaman dan keterampilan yang terjadi dalam diri individu sebagai hasil interaksinya dengan lingkungan.
2.1.2 Proses Belajar Menurut Jerome $.Bruner (dalam Muhibbin Syah, 2004) menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran mahasiswa menempuh tiga fase : a. Fase lnformasi (tahap penerimaan materi), dimana seoran;i mahasiswa yang sedang belajar memperoleh sejumlah keterangan mengenai materi yang sedang dipelajari. Di antara informasi yang diperoleh itu acla yang sama sekali baru dan berdiri sendiri, ada pula yang berfungsi menambah, memperhalus dan memperdalam pengetahuan yang sebelumnya telah dimiliki. b. Fase Transformasi (tahap pengubahan materi), dimana informasi yang telah diperoleh lalu clianalisis, diubah atau ditransformasikan menjadi bentuk abstrak atau konseptual . c. Fase Evaluasi (tahap penilaian materi), dimana seorang mahasiswa akan menilai sendiri sampai sejauhmanakah pengetahuan (informasi yang telah clitransformasikan) dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala-gejala lain atau memecahkan masalah yang dihadapi.
13
Sedangkan Wittig berpendapat setiap proses belajar berlangsung dalam tiga tahapan: a. Acquisition, (tahap perolehan/penerimaan informasi), ini m<3rupakan tahapan mendasar. Dimana seorang mahasiswa mulai menerima informasi sebagai stimulus dan melakukan respons terhadapnya sehingga menimbulkan pemahaman dan perilaku baru. b. Storage, (tahap penyimpanan informasi), pada tahap ini seorang mahasiswa akan mengalami proses penyimpanan pemahaman dan perilaku baru yang diperoleh pada tahap acquisition. Proses penyimpanan informasi tersebut melibatkan fungsi short term memory dan long term memory c. Retrieval, (tahap mendapatkan kembali informasi), Proses retrieval pada dasarnya adalah upaya atau peristiwa mental dalam mengungkapkan dan memproduksi kembali informasi yang telah tersimpan dalam memori.
Dan menurut Albert Bandura (dalam Muhibbin Syah, 2004) menyatakan bahwa setiap proses belajar terjadi dalam urutan tahapan peristiwa yang meliputi :
a. Tahap perhatian Pada tahap pertama ini para mahasiswa memusatkan perhatian pada objek materi atau perilaku model yang menarik. Untuk menarik perhatian para mahasiswa, dosen dapat menyajikan pokok materi dengan mengekpresikan suara dengan intonasi khas.
r---· --···-· ...
II
-- . - . --------.
'•- ·- ......................... .
14
b. Tahap penyimpanan dalam ingatan Pada tahap kedua, informasi berupa materi atau contoh perilaku dosen itu ditangkap, diproses dan disimpan dalam memori. c. Tahap reproduksi Pada tahap reproduksi, segala bayangan/citra mental (imagery) atau kode-kode simbolis yang berisi informasi pengetahuan dan perilaku yang telah tersimpan dalam memori para mahasiswa itu diproduksi kembali. d. Tahap motivasi Tahap terakhir dalam proses belajar terjadinya peristiwa belajar adalah tahap penerimaan dorongan yang dapat berfungsi sebagai reinforcement (penguatan).
Dari ketiga pendapat mengenai proses belajar di atas, maka paradigma untuk menggambarkan mekanisme proses perilaku belajar (Abin, 1996) sebagai berikut:
S-0-R Ket:
S =stimulus 0 = objek R = respon
Ketika terjadi proses belajar, informasi adalah input dari lingkungan yang diproses dan disimpan dalam ingatan serta output dalam bentuk beberapa kemampuan yang dipelajari. Ketika satu stimulus mendapatkan respons, terdapat proses mental yang rinci. Stimulus tersebut akan rnelalui rangkaian
15
transformasi sampai kemudian tersimpan secara permanen dalam ingatan. Proses pengolahan informasi diawali dengan adanya stimulus dari lingkungan luar yang diterima melalui alat-alat indra dalam bentuk cahaya, gambar, bunyi, suhu, tekanan dan lain-lain. Agar diproses melalui sistem pen9olahan informasi, stimulus tersebut harus mendapatkan respons terarah, satu respons yang memfokuskan perhatian kita kepada stimulus tersebut, respons terarah tersebut menumbuhkan minat dan membuat kita ingin lebih mengetahui stimulus tersebut. Ketika memperhatikan stimulus, informasi yang disajikan stimulus tersebut akan masuk ke ingatan jangka pendek I ingatan bekerja yaitu ingatan sadar, yakni semua yang kita sadari pada satu waktu tertentu, seperti memaknai, memproses dan memahami. Jika informasi dalam ingatan jangka pendek atau ingatan bekerja diulang, dilatih maka akan tetap menjadi fokus perhatian atau bahkan sampai pada ingatan jangka panjang. lngatan jangka panjang merupkan pusat informasi permanen, yang menyimpan hampir semua bentuk informasi verbal, visual dan auditorial.
Dari cara kerja otak tersebut tampak bahwa informasi yang disampaikan dosen harus dibuat sedemikian rupa agar mahasiswa memberikan mspons dan mengolah informasi yang diterima secara aktif, tidak hanya dengan mendengar dan menerima secara pasif. Selanjutnya akan disajikan apa dan bagaimana gaya belajar mahasiswa sebagai bahan pertimbangan bagi dosen dalam memilih dan menetapkan strategi pembelajaran.
16
2.1.3 Aktivitas-aktivitas Belajar Dalam belajar , seseorang tidak akan dapat menghindarkan diri dari suatu situasi. Situasi akan menentukan aktivitas apa yang akan dilakukan dalam rangka belajar. Bahkan situasi itulah yang mempengaruhi dan menentukan aktivitas belajar apa yang dilakukan kemudian. Setiap situasi dimanapun dan kapan pun memberikan kesempatan belajar kepada seseorang. Oleh karena itulah, berikut menurut Wasty (2006) terdapat beberapa aktivitas belajar : 1. Mendengarkan Dalam pergaulan terjadi suatu komunikasi verbal berupa percakapan. Percakapan memberikan situasi tersendiri bagi orang-orang yang terlibat atau yang tidak terlibat tetapi secara tidak langsung mendengar informasi. Situasi ini memberi kesempatan kepada seseorang untuk belajar. 2. Memandang Memandang adalah mengarahkan penglihatan ke suatu objek. Aktivitas memandang berhubungan era! dengan mata. Karena dalam memandang itu matalah yang memegang peranan penting. Aktivitas memandang dalam arti belajar di sini adalah aktivitas memandang yang bertujuan sesuai dengan kebutuhan untuk mengadakan perubahan tingkah laku yang positif. Setiap stimuli visual memberi kesempatan bagi seseorang untuk belajar tetapi aktivitas memandang tanpa tujuan bukanlah termasuk perbuatan belajar. 3. Meraba,Membau dan Mencicipi/Mengecap Aktivitas merabB,membau dan mengecap adalah indra manusia yang dapat dijadikan sebagai alat untuk kepentingan belajar. Artinya aktivitas meraba,
17
membau dan mengecap dapat memberikan kesempatan bagi seseorang untuk belajar. Tentu saja aktivitasnya harus disadari oleh suatu tujuan. Dengan demikian, aktivitas-aktivitas meraba, aktivitas membau atau aktivitas mengecap dapat dikatakan belajar, apabila semua aktivitas itu didorong oleh kebutuhan, motivasi untuk mencapai tujuan dengan meng9unakan situasi tertentu untuk memperoleh perubahan tingkah laku. 4. Menulis atau Mencatat Menulis atau mencatat merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari aktivitas belajar. Dalam pendidikan tradisional kegiatan mencatat merupakan aktivitas yang sering dilakukan. Walaupun pada waktu tertEmtu seseorang harus mendengarkan isi ceramah, namun seseorang tidak bisa mengabaikan masalah hal-hal yang dianggap penting. 5. Membaca Aktivitas membaca dalam belajar memerlukan teknik yang dimulai dengan memperhatiakn judul-judul bab, topik-topik utama dengan berorientasi kepada kebutuhan dan tujuan lalu memilih topik yang relevan dengan kebutuhan atau tujuan tersebut. 6. Membuat lkhtisar atau Ringkasan dan Menggarisbawahi lkhtisar atau ringkasan dan menggaris bawahi hal-hal penting yang mahasiswa baca dapat membantu mahasiswa dalam
men~Jingat
atau
mencari kembali materi dalam buku untuk masa-masa yang akan datang.
18
7. Mengamati Tabel-tabel, Diagram-diagram dan Bagan-bagan Dalam buku sering dijumpai tabel-tabel, diagram ataupun bagan-bagan. Materi non-verbal semacam ini sangat berguna bagi seseorang dalam mempelajari materi yang relevan. Demikian pula gambar-gambar, peta-peta dan lain-lain dapat menjadi bahan ilustratif yang membantu pemahaman seseorang tentang sesuatu hal. 8. Menyusun Paper atau Kertas Kerja Dalam aktivitas membuat paper yang baik terlebih dahulu memerlukan perencanaan yang baik dengan menentukan rumusan topik paper kemudian menentukan serta menyajikan materi-materi yang relevan, sehingga clalam penyusunan paper tersebut merupakan aktivitas belajar. 9. Mengingat Mengingat merupakan gejala psikologis. Untuk mengetahu1 bahwa seseorang sedang mengingat sesuatu, dapat dilihat dari sikap dan perbuatannya. Perbuatan mengingat dilakukan bila seseorang sedang mengingat-ingat kesan yang telah clipunyai.
lngatan itu sendiri adalah kemampuan jiwa untuk memasukkan (learning), menyimpan (retention) dan menimbulkan kembali (re-membering) hal-hal yang telah lampau. Jadi, mengenai ingatan tersebut ada
ti~1a
fungsi ;
memasukkan, menyimpan dan mengingat kembali ke alam sadar. lngatan (memory) seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor; sifat seseorang, alam sekitar, keadaan jasmani, keadaan rohani (jiwa), umur seseorang.
19
Mengingat adalah salah satu aktivitas belajar tidak ada seorang pun yang tidak pernah mengingat dalam belajar, kecuali orang gila yang tidak pernah belajar selama mengalami kegilaan. Karena orang gila tidak akan dapat mengingat kesan dari sikap dan perbuatannya dalam kegilaan itu. Perbuatan mengingat jelas sekali ketika seseorang sedang menghafal bahan pelajaran, berupa dalil, kaidah, pengertian, rumus dan sebagainya. 10. Berpikir Berpikir adalah termasuk aktivitas belajar. Dengan berpikir orang memperoleh penemuan baru, setidak-tidaknya orang menjadi tahu tentang hubungan antara sesuatu. Belajar berpikir sangat diperlukan selama belajar di sekolah atau di perguruan tinggi. Masalah dalam belajar terkadang ada yang harus dipecahkan seorang diri, tanpa bantuan orang lain. Pemecahan atas masalah itulah yang memerlukan pemikiran. Berpikir itu sendiri adalah kemampuan jiwa untuk meletakkan hubungan antara bagian-bagian pengetahuan. 11. Latihan atau Praktek. Learning by doing adalah konsep belajar yang menghendaki adanya penyatuan usaha mendapatkan kesan-kesan dengan cara berbuat. Belajar sambil berbuat dalam hal ini termasuk latihan. Latihan termasuk cara yang baik untuk memperkuat ingatan.
20 2.1.4 Strategi Belajar Oalam mengerjakan sesuatu secara tepat, terarah, jelas dan tuntas, manusia harus mempunyai strategi. Kata strategi berasal dari Bahasa Yunani Strategos atau strategus dengan kata jamak strategi, yang berarti jenderal atau perwira
Negara dengan fungsi yang luas. Strategi dalam konteks awal diartikan sebagai "Generalship" atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jenderal dalam membuat
rencana untuk menaklukkan musuh dalam memenangkan perang (Setiawan, 1996)
Menu rut Peter Salim dan Yuni Salim ( 1991) "strategi" adalah rencana cermat tentang sesuatu kegiatan guna meraih suatu target atau sasaran. Dan menurut Slameto ( 1991) strategi adalah suatu rencana tentang cara-cara pendayagunaan dan penggunaan potensi dan sarana yang ada untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam belajar maupun pengajaran.
Sedangkan pendapat Lawson yang dikutip oleh Muhibbin Syah (1995) "Strategi" adalah seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu.
Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi adalah rencana tentang cara-cara yang akan dilakukan untuk keadaan sehingga didapat tujuan yang diinginkan.
men~ihadapi
suatu
21
Strategi belajar berdasarkan definisi strategi dan belajar dapat disimpulkan sebagai rencana tentang cara-cara yang akan dilakukan dalarn kegiatan belajar untuk rnencapai hasil yang diinginkan.
Ada beberapa strategi belajar mahasiswa yang meliputi :
1) Strategi dalam mengikuti kuliah Ada beberapa strategi dalarn mengikuti perkuliahan menurut Agus M Haryana (1994): a. Hadir tepat waktu Masuk ruang kuliah 1O men it sebelum dosen yang bersangkutan datang memasuki ruangan kuliah. Dengan demikian mahasiswa mempunyai waktu untuk sekedar istirahat dan mempersiapkan fisik, seperti kekamar mandi dan mental untuk mengikuti kuliah, seperti rileks sejenak dan menenangkan diri. Hal ini akan membantu konsentrasi dalam belajar sehingga otak bisa menyerap materi dengan cepat. b. Duduk pada tempat yang terbaik dalam ruang kuliah Tempat duduk terbaik adalah tempat yang nyaman dan aman untuk belajar. Keuntungannya adalah perhatian tidak mudah terganggu oleh sinar dan panas matahari, udara, suara berisik atau orang yang berlalu lalang, dapat mendengar dosen dengan jelas, dapat mengamati perlaku dosen yang mEmambah manusia penguraian serta penjelasan, materi yang diberikan
22
c. Berikan perhatian yang memusat terhadap perkuliahan yang sedang berlangsung, antusias dan tidak membuat gerakan atau berbic.ara yang tidak penting. d. Selama perkuliahan hendaknya mahasiswa aktif, misalnya berusaha konsentrasi, mengikuti dan menjawab pertanyaan atau soal dari dosen, mengadakan kegiatan dan sebagainya. e. Menghadiri kuliah terutama kuliah-kuliah pertama Pada kuliah pertama, dosen biasanya memberitahukan, tentang (1) buku-buku, peralatan dan bahan atau hal lain yang akan dipakai dan (mungkin) harus dibeli, (2) Tugas-tugas yang perlu dikerjakan sebelum menghadiri kuliah, (3) Jumlah persentase minimal hadir dalam kuliah dari seluruh jadwal kuliah sebagai syarat untuk boleh menempuh ujian, (4) Menyusun makalah semesteran: topik, jumlah halam, hari/tanggal diserahkan, (5) Mengerjakan PR yang cliumumkan setiap akhir kuliah sebagai pelengkap kuliah, (6) Praktik kerja laboratorium atau lapangan, (7) Ujian-ujian: bahan, soal objektif, esai atau keduanya, (8) lain-lain misalnya tugas kelompok.
2) Strategi dalam memperoleh informasi tambahan A. Cara membaca buku a.1. Pertama-tama kita harus membaca dengan cara pengamatan atau pengarahan. Tujuannya adalah mendapatkan gambaran umum tentang buku teks dan diktat yang dibaca, gambaran umum itu meliputi judul, pengarang atau
penyunting, maksud dan tujuan buku itu diterbitkan, diterbitkan, isi, sifat clan mutu fisiknya.
b.2 Membaca buku bab demi bab dan bagian-bagian dari bab, sesuai dengan perkembangan pembahasan bahan mata kuliah. Hal ini akan membantu dalam mengingat karena ingatan manusia cenderung mengingat hal yang bersifat sistematis disbanding hal yang bersifat acak-acakan.
c. 3 Baca secara terstruktur dan bertahap
d.4 Bila ada subjudulnya, pelajari per subjudulnya dengan rnenemukan dan rnendalami gagasan pokok yang ada dalam setiap alinea atau paragraf.
e.5 Gagasan pokok itu pelajari lebih lanjut dengan membaca intensif subgagasan-subgagasan beserta penjelasannya, entah berupa soal, langkahlangkah, ciri-ciri, sebab-akibat atau lainnya.
f.6 Cata! hal-hal, pemikiran, rumus, dalil yang penting dan khas yang belum jelas artinya dan implikasinya, untuk pada waktunya kita tanyakan pada rekan kuliah atau dosen yang bersangkutan.
g. 7 Baca berulang-ulang diktat yang belum jelas kemudian garis bawahi gagasan-gagasan dalam buku yang dianggap penting.
24
h.8 Cara membuat ringkasan Berikut cara meringkas yang dikemukakan oleh Agus Hardjana ( 1994) :
I. Carilah gagasan pokok, subgagasan, sub-sub gagasan da.n penjelasan lebih lanjut dalam alinea yang hendak kita ringkas II. Gagasan pokok kita beri garis bawah lurus ganda (===) atau satu garis bawah bengkok (---). Pada subgagasan kita beri satu garis bawah (_) frase, fakta dan dat pokoknya. Ill. Bila sudah selesai membaca 3-5 alinea atau 2-3 halaman, buatlah singkatan atau ringkasan dengan memanfaatkan gagasan pokok, subgagasan, sub-sub gagasan dan penjelasan lebih lanjutnya. IV. Dalam menyingkat atau meringkas gunakanlah kata-kata sendiri. Masukan kedalam singkatan atau ringkasan hal-hal yang penting dilihat dari isi materi dan tujuan meringkas V. Dalam mengaitkan gagasan satu dengan gagasan lain, gunakanlah kata penghubung seperti pertama, kedua, ketiga, dari satu pihak, karena, meskipun, dan lain-lain. VI. Catatlah pada kertas atau kartu tersendiri, caranya (1) Pakailah kertas atau kartu berukuran 15x21 cm, (2) Berilah nomor halaman pada setiap kertas disetiap sudut kanan alas, (3) Mulailah mencatat dengan menulis bab dan judulnya, (4) Kumpulkan aturlah kertas-kertas catatan itu yang sudah diisi menurut nomor halamannya, satu kumpulan untuk setiap bab.
25
3) Strategi dalam mengatur waktu belajar Untuk menentukan waktu belajar ditengah kesibukan berorganisasi, maka berikut Ora.Yan Aryanti (1985) memberikan beberapa petunjuk, antara lain: a. Pilihlah waktu yang memungkinkan anda dapat belajar dengan baik apakah diwaktu pagi, siang, sore atau malam hari. b. Bertanyalah kepada diri sendiri, pekerjaan mana yang anda anggap sukar dan mana yang mudah. Pada saat fikiran masih segar, pelajarilah terlebih dahulu pelajaran yang anda anggap sukar. c. Mata kuliah yang sukar hendaknya dipelajari lebih lama, a9ar betul-betul dapat dikuasai d. Berilah waktu yang cukup untuk setiap mata kuliah e. Tidak ada pedoman pasti untuk menetapkan lama seharusnya waktu belajar. Umumnya untuk setiap belajar mengenai satu topik dan saat istirahat antara 5-10 menit f.
Ulangilah pelajaran yang baru saja diberikan dikelas. Hal ini akan le bih mudah diingat. Bacalah kembali pelajaran itu secara singkat sebelum menghadapi jam kuliah berikutnya.
g. Belajar setiap hari 2 jam selama 6 hari berturut-turut akan memberikan hasil lebih besar dari pada belajar 6 jam sekaligus dalam satu hari h. Jangan menyia-yiakan waktu luang, jika ada waktu luang rnaka sempatkanlah untuk membaca atau diskusi.
26 Selanjutnya adalah menyusun jadwal belajar. Jadwal belajar adalah daftar kegiatan belajar dimana disebutkan bahan yang dipelajari dan waktu yang dimiliki serta waktu berakhirnya. Ada empat langkah untuk menyusun jadwal belajar yang baik. Langkah-langkahnya sebagai berikut: I.
Menentukan waktu yang tersedia untuk belajar
II. Menetapkan apa yang hendak dipelajari Ill. Menetapkan berapa banyak waktu yang hendak kita sediakan untuk masingmasing hal yang hendak kita pelajari atau hendak kita lakukan selama belajar IV. Menetapkan kapan kita mempelajari hal yang hendak kita pelajari dan hal yang hendak kita kerjakan selama belajar V. Jadwal yang telah dibuat hendaknya dipatuhi oleh diri sendiri.
4) Strategi dalam mencapai prestasi
a. Mengerjakan tugas Sebelum masuk kelas, pastikan telah mengerjakan tugas dari dosen bukan sebatas tugas mata kuliah saja tetapi materi sebelumnya, sebat> hal tersebut akan membantu pemahaman materi selanjutnya. b. Rajin hadir kuliah Absensi sangat berpengaruh dalam penilaian terakhir, hindari izin atau bolos dalam mengikuti perkuliahan apabila tidak ada aktivitas yang sangat mendesak. c. Antusias Bersikaplah perhatian terhadap dosen ketika sedang menjelaskan materi kuliah
28
\ \-
; ; --\»:_ -- > -.
: \' -
--------- ""_________ _
mengungkapkan pengalaman\(keluarari), dimana dalam hal ini berkaitkan dengan penginderaan manusia yang berupa visual, auditori dan kinestetik.
Dengan demikian beberapa pengertian gaya belajar di atas dapat diambil kesimpulan bahwa gaya belajar adalah cara belajar yang khas seorang mahasiswa dalam memperoleh, mengolah serta mereproduksi informasi dengan modalitas yang dimiliki seseorang yaitu berkaitkan dengan penginderaan manusia yang berupa visual, auditori dan kinestetik. Hal tersebut guna mendapatkan pendekatan belajar yang sesuai dengan tuntutan dari mata kuliah.
2.2.2 Macarn-rnacarn Gaya Belajar Menurut De Porter dan Hernacki (1999) gaya belajar seseorang terbagi menjadi tiga, sebagai berikut : 1. Gaya Belajar Visual. Gaya belajar visual terkait dengan penyerapan informasi yang dilakukan melaui indera penglihatan. Kemampuan visual timbul dari penglihatan dan visi binokuler (melihat dengan kedua mata yang difokuskan pada objek yang sama).
Dimana ciri-ciri gaya belajar visual yaitu : Gaya belajar visual, yaitu gaya belajar yang menggunakan modalitas indera penglihatan dengan bercirikan senang akan kerapihan dan keteraturan, berbicara dengan cepat, perencana dan pengatur jangka panjang yang baik, mementingkan penampilan, mengingat apa yang dilihat daripada apa yang
29 didengar, biasanya tidak terganggu dengan kegaduhan, lebih suka membaca daripada dibacakan.
Adapun menurut Madden (2002) gaya belajar visual terdapat dua macam, yaitu : a. visual-eksternal, pembelajar visual-eksternal memproses informasi dengan cara melihat, menyukai gambar dan membaca petunjuk, berbicara dengan cepat tetapi jawaban pembelajar visual-eksternal umumnya singkat dan monoton, senang menulis makalah atau hasil penelitian, rnenerima suatu hal berdasarkan penampilannya, dapat belajar dalam lingkun9an yang fleksibel, tidak terganggu dengan keributan. b. Visual-internal, pembelajar visual-internal dapat langsung membayangkan sebuah konsep Sebagaimana gaya belajar visual yang terkait dengan penyerapan informasi yang dilakukan melalui indera penglihatan, sebagaimana Allah telah memberi dorongan kepada manusia untuk mengadakan pengamatan S<9rta memikirkan terhadap berbagai gejala alam dengan fungsi pancaindera yang dianugerallkan terutama terkait terhadap indera penglihatan. Dalam Al-Quran surah Yunus ayat 101 :
101. Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan Rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman".(Utsman Najati, 2000)
30
2. Gaya Belajar Auditorial Gaya belajar auditorial terkait dengan penyerapan informasi yang dilakukan melalui indera pendengaran. Mendengar adalah menangkap bunyi-bunyi (suara) dengan indera pendengar. Bunyi atau suara dapat digolongkan alas dua cara, yaitu: berdasarkan alas keteraturan, dimana dibedakan antara gemerisik dan nada. Nada dibedakan menjadi; (1) tinggi rendahnya (bergantung pada besar kecilnya frekuensi), (2) intensitasnya (bergantung pada amplitudo), (3) tirnbrenya (bergantung tinggi rendahnya suara).
Dimana ciri-ciri gaya belajar auditorial yaitu : Gaya belajar auditorial, yaitu gaya belajar yang rnenggunakan rnodalitas indera pendengaran dengan bercirikan mudah terganggu oleh keributan, senang rnembaca dengan keras dan mendengarkan, belajar dengan rnendengarkan, mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat, suka berdiskusi dan suka berbicara serta menjelaskan sesuatu panjang lebar,
Adapun menurut Madden (2002) gaya belajar auditorial terdapat dua macam, yaitu: a. Auditorial-eksternal, pembelajar auditorial-eksternal memperoleh pengetahuan dengan mendengarkan, senang mendengarkan kaset daripada membaca buku, lebih mengingat hal-hal yang didengar daripada yang dilihat, senang berdiskusi
31
b. Auditorial-internal, pembelajar auditorial-internal
cenderun~J
mandiri, Jebih
suka bekerja sendiri, dapat bekerja dalam kelompok kecil
Gaya belajar auditorial yang terkait dengan penyerapan informasi yang dilakukan melalui indera pendengaran. Demikian pula terdapat dalam buku AJ-Quran dan llmu Jiwa suatu ayat yang menerangkan bahwasanya Rasulullah senantiasa mengulangi suatu kalimat, supaya kalimat atau ungkapan itu cfapat cfimengerti oleh para sahabat, maka hal tersebut menjelaskan bahwa penyerapan informasi dapat dengan mudah serta cepat melalui indera pendengaran bagi seseorang yang memiliki gaya belajar auditorial.
"Sesungguhnya Nabi SAW jika menyabdakan suatu kalimat, maka beliau akan menggulangnya sebanyak tiga kali sehingga ungkapan itu benar-benar bisa dipahami" (Utsman Najati, 2000).
3. Gaya Belajar Kinestetik Gaya belajar kinestetik adalah penyerapan informasi yang dilakukan dengan cara mengerjakannya secara langsung atau mempraktekkannya.
Dimana ciri-ciri gaya belajar kinestetik yaitu : Gaya belajar kinestetik, yaitu gaya belajar yang menggunakan modalitas cfengan cara mengerjakannya secara langsung atau mempraktekkannya dengan
32 bercirikan senang belajar melalui memanipulasi dan praktik, rnenghafal dengan cara berjalan dan melihat, tidak dapat duduk diam untuk waktu lama, tidak dapat mengingat geografi kecuali jika mereka memang telah pernah berada di tempat itu, ingin melakukan segala sesuatu, menyukai berbicara den(Jan perlahan.
Adapun menurut Madden (2002) gaya belajar kinestetik terdapat dua macam, yaitu: a. Kinestetik-eksternal, pembelajar kinestetik-eksternal meny•arap informasi dengan bergerak, berbuat, menyentuh, ingin mencoba clahulu kemudian membaca hal yang baru, senang dengan kunjungan lapangan dan eksperimen langsung. b. Kinestetik-internal, pembelajar kinestetik-internal kurang ekspresif secara verbal, lebih suka tidak mengangkat tangan di kelas karena mereka melakukan tanya jawab hanya dalam hati, mementingkan cara orang mengatakan sesuatu daripada apa/isi yang dikatakan
Demikian pula terdapat dalam buku Al-Quran dan llmu Jiwa bahwa Rasulullah SAW juga menaruh perhatian besar dalam akan pentingnya praktek ilmiah dengan cara mengaplikasikan ajaran dalam aktifitas keseharian. Hal ini sebagaimana riwayat yang telah disebutkan oleh Al-Bukhari dari sabda Rasulullah SAW :
33
"Sesungguhnya ilmu itu hanya (bisa diraih) melalui proses belajar. Sementara kesabaran juga hanya (bisa didapatkan kalau seseorang) mau belajar untuk bersabar. Barangsiapa mencari kebajikan, maka Allah akan rnemberikan kebaikan padanya. Dan barangsiapa menjaga dirinya dari keburukan, maka Allah akan menjaganya dari keburukan" (Utsman najati, 2000).
Maksud hadits di alas adalah ingin menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan tidak akan bisa sempurna diraih kecuali dengan mengerahkan seluruh tenaga dan dengan melakukan partisipasi aktif dalam proses belajar mengajar.
2.3 Prestasi Belajar 2.3.1 Pengertian prestasi belajar Dalam dunia pendidikan, dikenal istilah kemampuan yang dicapai siswa dalam menyerap pelajaran. Ada yang menyatakan hasil, potensi, nilai & ada pula yang menggunakan istilah prestasi.
Dalam kamus bahasa Indonesia, karangan W.J.S Poewadarminta (1976), arti prestasi menurut bahasa adalah: hasil yang telah dicapai (dikerjakan, dilaksanakan & sebagainya. Sedangkan prestasi menurut istilah adalah : bukti keberhasilan usaha yang dicapai. Jadi prestasi itu bisa diartikan sebagai hasil
34 dari berbagai proses dengan membuahkan tujuan yang diharapkan (Hayeyb, 1982).
Ngalim Purwanto (1995) berpendapat bahwa prestasi merupakan sesuatu yang digunakan untuk menilai belajar yang diber'lkan guru kepada siswanya atau dosen kepada mahasiswanya dalam waktu tertentu.
Maka prestasi belajar dapat diartikan sebagai perolehan hasil yang dicapai seorang mahasiswa dalam rangkaian proses belajar mengajar (perkuliahan), baik dinyatakan dalam angka maupun huruf. Dengan prestasi belajar ini seorang guru dapat mengetahui tingkat keberhasilan siswanya dalam menyampaikan pelajarannya & siswa dalam menerima pelajaran.
2.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang dicapai setelah proses belajar mengajar terjadi diwujudkan dengan nilai baik berupa angka ataupun huruf. Adapun tinggi rendahnya prestasi belajar seorang siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Menurut Muhibbin Syah (2002) secara umum faktor-faktor tersebut dapat digolongkan alas :
35 1. Faktor internal siswa Menurut Muhibbin Syah (2002) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dari dalam diri siswa sendiri meliputi 2 aspek yaitu aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis (yang bersifat rohaniah). a. Aspek fisiologis Kondisi umum jasmaniah & tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh & sendi-sendinya dapat mempengaruhi semangat & intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Untuk mempertahankan tonus jasmaniah agar tetap bugar, siswa sangat dianjurkan mengkonsumsi makanan & minuman yang bergizi. Sela in itu, siswa juga dianjurkan memilih pola istirahat & olah raga ringan sedapat mungkin terjadwal secara tetap & berkesinambungan. Kondisi organ tubuh siswa yang sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan.
Selain kondisi fisiologis umum, berfungsinya alat panca indera dengan baik merupakan syarat yang memungkinkan belajar itu belangsung dengan baik. Dengan sistem pendidikan dewasa ini, diantara panca indera manusia yang paling memegang peranan dalam belajar adalah mata dan telinga. Hal ini penting karena sebagian besar hal yang dipelajari oleh manusia, dipelajarinya melalui penglihatan dan pendengaran.
b. Aspek psikologis
36 Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis. Oleh karena itu, semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar seseorang. Faktor psikologis sebagai faktor dari dalam tentu saja merupakan hal yang utama dalam menentukan intesitas belajar seorang anak. Dimana faktorfaktor psikologis yang mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik, yaitu:
a.1. lnteligensi lnteligensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Sebagaimana menurut Wasty (2006) bahwa inteligensi menyangkut kemampuan mental untuk belajar dan menggunakan apa yang telah dipelajari dalam usaha penyesuaian terhaclap situasi yang kurang dikenal atau dalam pemecahan masalah.
lntelegensia/kecerdasan merupakan faktor yang besar peranannya dalam menentukan berhasil/tidaknya mengikuti program pendidikan. Pada umumnya orang yang mempunyai taraf kecerdasan tinggi akan lebih baik prestasinya bila dibandingkan dengan orang yang mempunyai taraf kecerdasan yang sedang/rendah.
37
b.2. Sikap siswa Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi I merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Dan menurut Mahmud (2005) sikap adalah bentukan sosial clan personal. Artinya, sikap seseorang muncul akibat pengaruh lingkungannya. Namun disisi lain, sikap pun terkait dengan faktor internal perseorangan.
c.3. Baka! siswa Secara umum bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Sedangkan menurut Mahmud (2005) bakat merupakan sarana yang mempermudah seseorang untuk menyerap pengetahuan yang sesuai den;ian bakatnya. Seseorang yang memiliki bakat dalam bidang bahasa akan mudah menerima pelajaran atau informasi yang berkenaan dengan bahasa daripada pelajaran menghitung. Dengan demikian, sebetulnya setiap orang memiliki bakat (attitude) dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ketingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing.
d.4. Minat siswa Mina! dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil bela1ar siswa, sebab minat itu sendiri adalah kecendrungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat, menurut Slameto (1991)
38 adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Minat belajar yan besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minta belajar kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah.
Dalam konteks ini minat seseorang yang besar akan mempengaruhinya untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu tersebut secara terus menerus. Pada situasi belajar mengajar di sekolah, misalnya siswa yang berminat terhadap suatu mata kuliah tertentu akan cenderung untuk memusatkan perhatian secara terus menerus selama proses belajar mengajar berlangsung.
e.5. Motivasi siswa Pengertian dasar motivasi adalah kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau mendorong seseorang untuk bertingkah laku mencapai tujuan. Dalam pengertian menurut Wasty (2006) motivasi berarti (a) merupakan pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku & (b} penyeleksi bentuk tingkah laku yang sesuai/terarah pada pencapaian tujuan.
Dalam proses belajar mengajar, motivasi (baik internal maupun eksternal) akan mendorong siswa melakukan belajar & mengarahkan aktivitas tersebut
39
kepada pencapaian tujuan belajar. Menurut S. Nasution (1996) motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi sangat penting untuk keberhasilan belajar. Ada 2 macam motivasi, yaitu : motivasi instrinsik (dari dalam) yaitu motivasi yang fungsinya tidak perlu dirangsang dari luar karena memang dalam diri sendiri telah ada dorongan itu dan motivasi ekstrinsik (dari luar) yaitu motivasi yang berfungsi karena ada rangsangan dari luar. Jadi, motivasi untuk belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar.
2. Faktor eksternal siswa a. Lingkungan sosial. Lingkungan sosial yang mempengaruhi prestasi belajar meliputi lingkungan sosial di sekolah (guru, teman sekelas, para staf administrasi), Lingkungan sosial siswa (masyarakat, tetangga, teman sepermainan), dan Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar 1alah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri.
b. Lingkungan non sosial. Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial ialah gedung sekolah, rumah tempat tinggal keluarga siswa, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
40 3. Faktor pendekatan belajar Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai upaya belajar siswa yang meliputi gaya belajar yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran dalam menunjang efektivitas dan efisi1:msi proses pembelajaran materi tertentu. Disamping faktor-faktor internal dan eksternal siswa sebagaimana yang telah dipaparkan di muka, faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses pembelajaran siswa tersebut.
Sedangkan menurut Wasty (2006) bahwa cara atau gaya belajar yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu terdapat didalam faktor-faktor metode belajar sebagai berikut :
a. Kegiatan berlatih atau praktek Berlatih dapat diberikan secara non-stop (maraton) atau terdis.tribusi (diselingi dengan istirahat). Latihan yang dilakukan secara non-stop dapat melelahkan dan membosankan, ini dikarenakan jam pelajaran/latihan yang terlalu panjang adalah kurang efektif. Sedangkan latihan terdistribusi memiliki distribusi waktu yang pendek-pendek sehingga dapat menjamin terpeliharanya stamina dan kegairahan belajar, ini dikarenakan latihan memerlukan waktu istirahat.
b. Overlearning dan Drill Untuk kegiatan yang bersifat abstrak misalnya menghafal atau mengingat, maka overlearning dilakukan untuk mengurangi kelupaan dalam me11gingat
41
keterampilan yang pernah dipelajari tapi dalam sementara waktu tidak dipraktekkan. Overlearning yang terlalu lama menjadi kurang efektif bagi kegiatan praktek. Sedangkan drill berlaku bagi kegiatan abstraksi misalnya berhitung. Mekanisme drill adalah tidal< berbeda dengan overlearning. Baik drill maupun overlearning berguna untuk memantapkan reaksi dalam belajar.
c. Resitasi Selama Belajar Kombinasi kegiatan membaca dengan resitasi sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan membaca itu sendiri, maupun untuk menghafalkan bahan pelajaran. Dalam praktek, setelah diadakan kegiatan membaca atau penyajianmateri, kemudian siswa berusaha untuk menghafalnya tanpa melihat bacaanya. Jika siswa telah menguasai suatu bagian, dapat melanjutkan ke bagian selanjutnya.
d. Belajar dengan keseluruhan dan dengan bagian-bagian Belajar mulai dari keseluruhan ke bagian-bagian adalah lebih menguntungkan daripada belajar mulai dari bagian-bagian. lni dikarenakan dengan mulai dari keseluruhan, siswa menemukan arah atau sikap yang tepat untuk belajar. Kelemahan dari metode keseluruhan adalah membutuhkan banyak waktu dan pemikiran sebelum belajar yang sesungguhnya berlangsung.
e. Penggunaann Modalitas Indra
42
Modalitas indra yang dipakai oleh masing-masing individu clalam belajar tidak sama. Sehubungan dengan itu, terdapat gaya belajar yang terbagi menjadi 3, yaitu : auclitorial (mendengarkan ucapan orang lain), visual (menggunakan penglihatan, senang menghadiri acara seminar), kinestetik (menggunakan fungsi motorik).
f. Bimbingan clalam belajar Bimbingan yang terlalu banyak diberikan oleh guru atau oran~1 lain cenderung membuat siswa menjacli tergantung. Bimbingan dapat diberikan dalam batasbatas yang diperlukan oleh individu. Yang terpenting yaitu perlunya pemberian modal kecakapan pada individu sehingga yang bersangkutan dapat melaksanakan tugas dengan sedikit saja bantuan dari orang lain.
2.3.3 Pengukuran prestasi belajar Untuk mengetahui prestasi belajar dari seseorang perlu dilakukan pengukuran & penilaian terhadap hasil pendidikan yang diberikan. Dalam pendidikan di sekolah pengukuran & penilaian yang dilakukan untuk mengetahui prestasi belajar siswa dengan memberikan tes/ujian. Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari suatu aktivitas belajar yang dilakukan berclasarkan pengukuran clan penilaian terhadap hasil pendidikan yang diwujudkan berupa angka-angka dalam raport.
43
Dalam penelitian ini bentuk prestasi belajar yang digunakan d1sesuaikan dengan objeknya yaitu prestasi belajar mahasiswa. Prestasi belajar mahasiswa dalam satu semester diukur setiap akhir semester, meliputi seluruh mata kuliah yang menjadi beban mahasiswa dalam semester yang bersangkutan, kemudian dituangkan dalam indeks prestasi mahasiswa.
lndeks Prestasi adalah nilai kredit rata-rata yang merupakan satuan nilai akhir yang menggambarkan mutu penyelesaian suatu program belajar. lndeks prestasi dicari dengan mempertimbangkan nilai akhir mahasiswa dan besarnya jumlah sks yang diperoleh untuk mata kuliah-mata kuliah yang dimaksud. Nilai akhir yang diperoleh ditetapkan sebagai berikut :
Nilai
-
Bobot
Rentang
A
4
80-100
B
3
68-79
c
2
56-67
D
1
E
---------
0
-- -
l
l
i
I I
I'
45-55
Kurang dari 45
lndeks prestasi dihitung baik pada akhir program semester dengan hasilnya yang disebut indeks prestasi semester, maupun pada akhir program pendidikan lengkap satu jenjang dengan hasilnya yang disebut indeks prestasi lengkap atau indeks prestasi kumulatif (Slameto, 1991 ).
44 Untuk mendapatkan indeks prestasi seorang dosen menggunakan berbagai sarana evaluasi akademis seperti tes tengah semester, tes akhir semester, tes harian dan tugas-tugas rumah. Nilai indeks prestasi sebagai pengukur prestasi belajar mahasiswa didapat dengan menghitung nilai-nilai mata kuliah yang diperoleh mahasiswa dan jumlah sks yang diambil dalam semester tersebut. Sistem satuan kredit semester (SKS) yaitu satuan untuk menyatakan besarnya program semesteran dipakai di setiap perguruan tinggi. Hal tersebut merupakan implikasi dan konsekuensi dari Keputusan Menteri Pendidikan & Kebudayaan N0.0124/U/1979 (Slameto, 1991 ). Sementara Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.30 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Tinggi menggunakan norma prestasi belajar dengan menggunakan simbol huruf A,B,C,D 8, E dengan skala 40. Untuk mengukur prestasi belajar, peneliti menggunakan nilai hasil belajar setelah mengikuti perbaikan atau pengulangan yang diperoleh pada mata kuliah statistik yang terdapat dalam indeks prestasi.
2.4 Kurikulurn Program S-1 Fakultas Psikologi UIN Kurikulum program sarjana strata satu Psikologi disusun pada kurikulum nasional yang diterapkan Direktorat Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional dan hasil Kolokium Penyelenggaraan Program Studi Psikologi dan Workshop Kurikulum Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2002. (sumber buku pedoman akademik tahun 2003-2004 Fakultas Psiko/ogi
U/N)
45
Berdasarkan jenisnya, mata kuliah di Fakultas Psikologi UIN clibedakan sebagai berikut: a. Mata kuliah wajib atau mata kuliah dasar yaitu mata kuliah yang harus diambil ataupun diikuti oleh seluruh mahasiswa. b. Mata kuliah pilihan atau mata kuliah peminatan ialah mata kuliah yang dapat dipilih oleh mahasiswa semeter 6 berdasarkan minat mahasiswa masing-masing.
Adapun mata kuliah statistik merupakan mata kuliah wajib atau mata kuliah dasar. Dan deskripsi mata kuliah tersebut adalah mata kuliah ini merupakan mata kuliah yang mempelajari pengertian dasar, teknik menyusun dan menyajikan data yang bersifat psikologis, teknik-teknik pengukuran dan teknik korelasi untuk melihat hubungan dua gejala psikologis I sosial serta penggunaan dan fungsi teknik chi-kwadrat.
Menurut Supranto (2000) dalam arti sempit, statistik berarti data ringkasan berbentuk angka (kuantitatif). Statistik penduduk, misalnya data atau keterangan berbentuk angka ringkasan mengenai penduduk (jumlah,rata-rata umur,distribusinya,persentase penduduk yang buta huruf).
Dalam arti luas, statistik berarti suatu ilmu yang mempelajari c;ara pengumpulan, pengolahan/pengelompokkan, penyajian dan analisa data serta cara pengambilan kesimpulan serta umum berdasarkan hasil penelitian yang tidak menyeluruh. Pengertian ini merujuk pada istilah statistics yan9 biasanya diterjemahkan dengan istilah statistika.
46
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sudjana (dalam Hasan, 2003) bahwa statistik adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan penganalisisannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan. Sedangkan pendapat Zanzawi (1989) menyatakan bahwa statistika adalah sekumpulan konsep dan metode yang digunakan untuk mengumpulkan dan menginterpretasi data tentang bidang kegiatan tertentu dan mengambil kesimpulan dalam situasi dimana ada ketidakpastian dan variasi.
Dari ketiga pengertian diatas, maka dapat disimpulkan statistik merupakan ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan, penganalisisan, penafsiran dan penarikan kesimpulan dari data yang ada.
Sebagai disiplin ilmu menurut Zanzawi (1989), statistika meliputi berbagai metode dan konsep yang sangat penting dalam semua penyelidikan yang melibatkan beberapa ha! yaitu : a. Pengumpulan data Usaha untuk memperoleh informasi yang obyektif berkenaan dengan tujuan studi merupakan langkah yang sangat penting dalam setiap penyelidikan. Proses ini dapat meliputi berbagai aktivitas seperti melakukan eksperimen yang cermat, studi lapangan, melakukan survey, mempelajari catatan-catatan sejarah dan sebagainya. Biasanya informasi dikumpulkan dalm bentuk data yang secara
47 numerik mengukur sesuatu karakteristik atau catatan tentang sesuatu sifat yang dimiliki oleh indvidu atau elemen yang sedang dipelajari.
b. Analisa data Data yang dikumpulkan melalui proses eksperimen atau observasi yang baik menjadi sumber pokok untuk memperoleh pengetahuan yang baru tentang sesuatu yang sedang dipelajari. Maka, sangatlah perlu untuk mempelajari himpunan data dan menyerap informasi yang dikandungnya yang berkenaan dengan pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam merumuskan tujuan-tujuan penyelidikan. Analisa data yang cermat merupakan langkaj yang sangat penting untuk menentukan pengetahuan baru yang diperolehnya dan menilai kekuatan serta kelemahannya dengan cara eksperimen dan observasi clan pengambilan inferensi atau kesimpulan dengan menganalisa data semacam itu.
c.Perumusan data Apabila saat ini tingkat pengetahuan tentang sesuatu hal yan!;1 menarik perhatian kita dipandang belum mencukupi, mungkin kita melakukan penyelidikan untuk meningkatkan pengetahuan kita itu. Hal ini selanjutnya dapat dipusatkan pada tujuan-tujuan yang lebih khusus seperti menemukan teori baru atau memperkokoh teori yang sudah ada dengan cara mengumpulkan data yang dapat digunakan untuk verifikasi. Dalam banyak hal, tujuan itu semata-mata hanya ingin memperoleh informasi berdasarkan data yang secara akurat mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
48
d.Pernyataan hasil penyelidikan Laporan-laporan yang didasarkan alas penalaran statistik yang baik dan interpretasi yang cermat atas kesimpulan-kesimpulannya adalah benar-benar informatik
Setelah data terkumpul, akan lebih banyak lagi metode untuk meringkaskan informasi yang terkandung di dalam data, memusatkan perhatian pada segi-segi yang pokok saja, serta mengabaikan hal-hal yang kurang penting. Metodemetode yang sangat penting untuk menganalisa data diperlukan dalam pengambilan kesimpulan atau inferensi tentang fenomena yang dipelajari. Statistik yang mempelajari metode meringkas dan menggambarkan segi-segi yang sangat penting dari data disebut sebagai statistik deskriptif. Pendapat dari Sudjana (dalam Hasan, 2003) mengatakan bahwa statistik deskriptif adalah bagian statistik mengenai pengumpulan data, penyajian data, pembuatan table-label dan grafik-grafik dan melakukan perhitungan-perhitungan untuk menentukan nilai statistik. Sedangkan Zanzawi ( 1989) menyatakan statistik deskriptif adalah mempelajari metode meringkaskan clan menggambarkan segi-segi yang sangat penting dari data dan statistik inferensial mempelajari metode mengevaluasi informasi yang
terkandun~1
dalam data dan
penafsiran tentang pengetahuan baru yang diperoleh dari informasi itu.
Dari ketiga pengertian yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa statistik deskriptif adalah bagian statistik mengenai pengumpulan data,
49
pengolahan, pembuatan tabel dan grafik serta melakukan perhitunganperhitungan dari suatu gejala atau peristiwa agar mudah dibaca dan dipahami. Jadi, data harus disusun dan diolah secara teratur dan jelas agar mudah dibaca dan dipahami.
Adapun strategi belajar statistik menurut Sutrisno (1989) menyatakan dalam mempelajari statistik sebagai pengetahuan yang memerlukan praktek, maka selain mempelajari teori-teori serta perlu latihan dalam menyelesaikan suatu data guna memahami konsep-konsep yang terdapat pada teori. Selain itu pula siswa dalam mempelajari statistik harus setahap demi setahap, sebab setiap uraian dan persoalan berikutnya selalu dilandaskan kepada uraian dan persoalan sebelumnya.
2.5 Kerangka Berpikir Berdasarkan uraian diatas , maka peneliti menjelaskan keran1Jka berpikir sebagai berikut :
Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak asing bagi manusia karena belajar merupakan salah satu ciri khas manusia sebagai makhluk ciptaan yang tertinggi dan selama hidupnya manusia selalu melakukan kegiatan tersebut. Manusia belajar untuk mengembangkan perilaku yang efektif dan efisien guna mencapai tujuannya. Bagi seorang mahasiswa belajar adalah tugas utama. Berkaitan dengan belajar, De Porter dan Hernacki (2001) mengemukakan bahwa gaya
50 belajar seseorang dapat dilihat dari modalitas yaitu cara seseorang menyerap informasi dengan mudah, dimana dalam hal ini berkaitkan dengan penginderaan manusia yang berupa visual, auditori dan kinestetik. Oleh sebab itu ada tiga gaya be Iajar yang umumnya diterapkan mahasiswa, yaitu: 1) gaya belajar visual, dimana orang yang belajar dengan gaya ini lebih mudah menangkap informasi melalui visual berupa simbol, gambar, label dan grafik, 2) gaya belajar auditori, dimana orang yang belajar dengan gaya ini lebih mudah melakukannya melalui apa yang mahasiswa dengar seperti : mendengarkan dosen menjelaskan materi, suka merekam materi di kaset daripada mencatat dan lain-lain, 3) gaya belajar kinestetik, dimana orang yang belajar dengan gaya ini lebih mudah belajar melalui gerak dan sentuhan (De Porter dan Henarcki, 1999)
Setiap mata kuliah yang dipelajari mahasiswa dibangku perkuliahan memiliki tingkat kesulitan tersendiri. Salah satunya adalah mata kuliah statistik yang merupakan mata kuliah yang mempelajari berbagai data berupa angka serta perhitungan. Oleh sebab itu, gaya belajar yang khas dimiliki oleh masing-masing mahasiswa dapat mempermudah dalam penerimaan informasi mengenai materi perkuliahan statistik, sehingga dapat mempengaruhi dalam perolehan prestasi be Iajar.
Kenyataan yang terjadi di perguruan tinggi, tidak semua mah21siswa dapat belajar dengan baik yang menyebabkan adanya perbedaan prestasi belajar antara satu mahasiswa dengan mahasiswa yang lainnya. Padahal prestasi
51
belajar di bidang akademik merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan mahasiswa belajar di perguruan tinggi. Mahasiswa dengan prestasi belajar yang rendah akan mengalami kerugian dari segi waktu, biaya dan bahkan bisa terancam drop out. Kegagalan dalam belajar sebenarnya tidak selalu disebabkan oleh ketidakpandaian mahasiswa, tetapi dipengaruhi oleh faktor lain. Menurut Wasty (2006) prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor metode belajar yaitu gaya belajar yang menggunakan modalitas seseorang atau cara termudah dalam menyerap informasi dengan visual, auditori dan kinestetik.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diduga dan ditarik sebuah asumsi bahwa gaya belajar berkorelasi dengan prestasi belajar seseorang. Untuk itu dalam penelitian ini, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan gaya belajar dengan prestasi belajar statistik.
52 Gambar2.1 Bagan kerangka berpikir HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELA.JAR STATISTIK
GAYA BELAJAR
1 AUDITORIAL
VISUAL
KINESTETIK
//
PRESTASI BELAJAR STATISTIK
2.6 Hipotesa
Hipotesa adalah pernyataan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih (Kerlinger, 2003) 1. Ha : Ada hubungan yang signifikan antara gaya belajar dengan prestasi belajar statistik 2. Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara gaya belajar dengan prestasi belajar statistik.
BAB3 METODOLOGI PENELITIANI
3.1 Jenis Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, dimana data yang dihasilkan dari hasil penelitian aclalah berbentuk bilangan. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif yang datanya berwujud bilangan (skor/nilai, peringkatlfrekuensi) yang dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik & untuk melakukan precliksi bahwa suatu variabel tertEmtu mempengaruhi variabel yang lain. Hal tersebut disebabkan penelitian ini ingin mengetahui sejauhmana hubungan gaya belajar dengan prestasi belajar statistik yang digunakan oleh mahasiswa program non reguler Fakultas Psikologi UIN Jakarta.
3.1.2 Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian korelasional. Sevilla (1993) mengemukakan bahwa penelitian korelasional adalah penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabelvariabel yang berbeda dalam suatu populasi.
54
3.2 ldentifikasi Variabel Penelitian ini mempunyai dua jenis variabel yaitu independent variable (variabel bebas) dan dependent variable (variabel terikat). Adapun variabel tersebut adalah: 1. Variabel Bebas (Independent variable) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah gaya belajar. 2. Variabel Terikat (Dependent variable) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar.
3.3 Definisi Konseptual & Operasional Variabel 3.3.1. Definisi Konseptual a. Gaya Belajar Gaya belajar adalah cara belajar yang khas seorang mahasiswa dalam memperoleh, mengolah serta mereproduksi informasi dengan modalitas yang dimiliki seseorang yaitu dimana dalam hal ini berkaitan dengan penginderaan manusia yang berupa visual, auditori dan kinestetik. b. Prestasi Belajar Prestasi belajar dapat diartikan sebagai perolehan hasil yang dicapai seorang mahasiswa dalam rangkaian proses belajar men9ajar (perkuliahan), baik dinyatakan dalam angka maupun huruf.
55
3.3.2 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel merupakan pengertian secara operasional mengenai variabel-variabel yang akan dipakai dalam penelitian. Adapun definisi operasional dari variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut : a) Gaya belajar yang digunakan atau diterapkan oleh mahasiswa dalam belajar dapat dilihat dari skor yang diperoleh dari skala gaya belajar yang mengungkap ciri-ciri masing-masing gaya belajar yang menjadi pilihan jawaban subjek alas sub-variabel gaya belajar yang meliputi gaya belajar visual, gaya belajar auditori, gaya belajar kinestetik. Dalam masingmasing tipe gaya belajar,terdiri dari beberapa indikator. b) Prestasi belajar yaitu nilai alas hasil be lajar yang diperoleh pada akhir semester dan biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks prestasi. Untuk mengukur prestasi belajar disini peneliti menggunakan indeks prestasi pada nilai mata kuliah statistik.
3.4 Subjek Penelitian 3.4.1. Populasi Kountur (2004) memaparkan bahwa populasi ialah suatu kumpulan menyeluruh dari subjek penelitian. Sesuai dengan tujuan penelitian maka populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program non reguler Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dari angkatan tahun 2003-2004 hingga 2006-2007. Dimana jumlah mahasiswa pada angkatan 2003-2004 adalah 30
oran~1,
angkatan 2004-
2005 adalah 53 orang, angkatan 2005-2006 adalah 43 orang dan angkatan
56
2006-2007 adalah 52 orang, sehingga populasi seluruh mahasiswa dari angkatan tahun 2003-2004 hingga 2006-2007 pada program non reguler Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berjumlah ·178 mahasiswa.
3.4.2. Sampel Menurut Kountur (2004) bahwa sampel ialah sebagian atau wakil populasi yang diteliti yang dimaksudkan untuk menggeneralisasikan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian. Berdasarkan pada rumus Slovin dengan batas kritis/minimum sebesar 10% yang mensyaratkan jumlah sampel minimal yan(J harus digunakan dari seluruh populasi yang ada. Pada penelitian ini penulis menggunakan 33% dari populasi yang ada, dengan pertimbangan agar penelitian ini dapat memperoleh data yang baik, sehingga sampel yang diambil sebanyak 59 orang dari jumlah populasi 178 orang dan juga merujuk pada teknik pengambilan sampel yang telah ditentukan karakteristiknya.
3.4.3
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang hendak digunakan yaitu pwposive sampling. Penggunaan teknik purposive sampling disebabkan sampel yang akan dijadikan penelitian sudah ditetapkan karakteristiknya. Diantaranya yaitu : 1)
Mereka sudah mendapatkan mata kuliah statistik.
2)
Mereka pernah mengikuti perbaikan atau pengulangan mata kuliah statistik
57
Pada kriteria sampel point kedua, peneliti hanya mengambil mahasiswa/i yang pernah mengikuti perbaikan atau pengulangan mata kuliah statistik karena didasari alas latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan pada bab 1 sebelumnya.
3.5 Pengumpulan Data 3.5.1 Metode dan lnstrumen Penelitian Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode skala likert. Saifuddin Azwar (2003) menyatakan bahwa skala adalah daftar pernyataan yang akan mengungkapkan performansi yang akan menjadi karakter tipikal pada subjek yang diteliti, yang akan dimunculkan dalam bentuk responrespon terhadap situasi yang dihadapi.
Skala yang digunakan dalam penelitian in mengacu pada skala Model Likert yang merupakan metode penskalaan pernyataan individu yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya (Azwar, 2003). Skala yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah :
a. Skala Gaya Belajar Pernyataan dalam skala gaya belajar yang digunakan berbentuk tertutup dan untuk skala Model Liker! dengan 4 kemungkinan jawaban SS (sangat setuju/sesuai), S (setuju/sesuai), TS (tidak setuju/sesuai), STS (sangat tidak setuju/sesuai) dengan skor/nilai yang berkisar antara 1 sampai 4.
58
Untuk aitem positif SS (sangat setuju/sesuai) = 4, S (setuju/sesuai) = 3, TS (tidak setuju/sesuai) = 2, dan STS (sangat tidak setuju/sesuai)
= 1,
sedangkan untuk aitem negatif SS (sangat setuju/sesuai) = 1, S (setuju/sesuai)
= 2,
TS (tidak setuju/sesuai)
= 3,
STS (sangat tidak
setuju/sesuai) = 4.
Tabel 3.1 Format Penilaian Skala Gaya Belajar
Favorable
Unfavorable
Sangat Setuju (4)
Sangat Setuju (1)
Setuju (3)
Setuju (2)
Tidak Setuju (2)
Tidak Setuju (3)
Sangat Tidak Setuju ( 1)
Sangat Tidak Setuju (4)
59 Adapun blue print dari skala gaya belajar adalah sebagai berikut : Tabel 3.2 Blue Print Gaya Belajar
GAYA BELAJAR
INDIKATOR 1. Rapih dan teratur 2. Berbicara denoan cepat 3. Perencana dan pengatur jangka panjang yanq baik 4. Mementingkan penampilan
VISUAL 5. Mengingat apa yang dilihat daripada apa vanq didenqar. 6. Biasanya tidak terganggu dengan kegaduhan 7. Lebih suka membaca daripada dibacakan
\UDITORIAL
1. Mudah terganggu oleh keributan 2. Senang membaca dengan keras dan mendengarkan 3. Belajar dengan mendengarkan f---
4. Mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat 5. Suka berdiskusi, suka berbicara dan menjelaskan sesuatu panjang lebar 1. Belajar melalui memanipulasi dan praktik 2. Menghafal dengan cara berjalan dan
NO ITEM FAV UNFAV 1*,3*, 2,4, 5,26 6* 7*,9*, 8,10, 24,28 27 11*,13', 12,14, 15, 17 16* 18,20, 19,21, 22* 23 30,32, 34
31*,33*, 29
35,37, 39* 41,43, 45* 47*,49', 51 53*,55, 57*,58 62*,64, 66* 68,70, 72* 60,74*, 76*,78*
36*,38, 40* 42,44, 46* 48,50*, 52 54,56*, 59 63,65, 67* 69,71, 73* 61,75*, 77*,79
80*,82
81*,83*
84*,86*
85*,87* --
88,90
89*,91*
92*,94
93*,95*
96,98* 100*, 102 53 (25*2_
97*,99* 101,103 50 (23*)
JUMLAH
46 (16*)
33 (16*)
24 (16*)
60 b. Alat ukur prestasi belajar
lnstrumen untuk mengukur DV (dependent variable) yaitu prestasi belajar, dengan menggunakan nilai mata kuliah Statistik.
3.5.2 Teknik Uji lnstrumen Penelitian 3.5.2.1. Uji Validitas Skala
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2003). Validitas item yaitu ketepatan terhadap kualitas item-item dengan menghitung koefisien korelasi antar skor subjek pada item-item dengan skor total.
Pada penelitian ini dalam menguji validitas menggunakan Korelasi Product
Moment dari Pearson, dengan rumus :
rxy
=
Keterangan : o r xy
= Angka indeks korelasi "r" Product Moment selisih antara X dan Y
o
= Jumlah subjek penelitian
N
o 2:XY
= Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y
o IX
=Jumlah seluruh skor X
o 2:Y
= Jumlah seluruh skor Y
61
Untuk mengetahui apakah suatu skala mampu mengukur ha! yang hendak diukur maka dibutuhkan suatu pengujian validitas pada skala yang hendak digunakan sebagai instrument penelitian. Perhitungan validitas ini dilakukan dengan menggunakan jasa SPSS 11,5 for windows. Pada skala gaya belajar ini, terdapat 103 item pada try out lalu dilakukan pengujian dengan koefisiE;m korelasi product
moment dari Pearson diperoleh 48 item valid dengan nilai kritis diatas 0,235 (N=70) dengan taraf signifikansi 5%. Adapun item-item yang valid telah tercantum dalam blue print skala gaya belajar (nomor item dengan tanda bintang).
3.5.2.2
Uji Reliabilitas Skala
Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely & ability. Reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2003). Pada penelitian ini dalam menguji reliabilitas skala gaya belajar dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach, dengan sistem komputerisasi melalui program SPSS versi 11,5.
=
Keterangan :
a
: reliabilitas Alpha
k S1 Sx
: Jumlah belahan tes • Varian belahan : Varian skortes
2 ( 1
62 Setelah memperoleh hasil perhitungan yang tepat, selanjutnya hasil perhitungan tersebut disesuaikan dengan kaidah yang baku untuk mengetahui tinggi rendahnya alat ukur tersebut, kaidah baku untuk mengetahui tingkat realibilitasnya adalah : Tabel 3.3 Kaidah Baku Realibilitas Menurut Guilford & Froches
Kriteria Sangat Reliabel Reliabel Cukup Reliabel Kurang Reliabel Tidak Reliabel
Koefisien Relialbilitas > 0,9 0,7 -0,9 0,4-0,7 0,2-0,4 < 0,2
Berdasarkan uji reliabilitas instrumen skala gaya belajar pacla 48 item yang valid, diperoleh koefisien alpha = 0,8871. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa skala gaya belajar ini memiliki reliabilitas yang reliabel.
3.6 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah menggunakan perhitungan uji chi-square dalam analisis crosstabs untuk mengetahui hubungan di antara kedua variabel tersebut. Adapun dalam pengolahannya peneliti menggunakan jasa SPSS ·11,5 for windows dengan taraf signifikansi sebesar 5%.
63
3.7 Prosedur Penelitian 1.
Tahap Persiapan, yaitu dimulai dengan menyusun proposal penelitian, memilih problematika dan judul penelitian, menentukan rumusan dan batasan masalah, menentukan variabel penelitian, merumuskan hipotesis penelitian, menyusun landasan penelitian dan kajian pustaka, menentukan subjek penelitian dan menentukan instrumen pengamb1lan data penelitian.
2.
Tahap Pengambilan Data, terdiri dari penyusunan instrumen penelitian, menyiapkan subjek penelitian, melaksanakan uji coba instrumen, merevisi instrumen penelitian dan melaksanakan penelitian sebenarnya.
3.
Tahap Pengolahan Data, terdiri dari melakukan skoring terhadap hasil angket penelitian, menghitung hasil dan membuat tabulasi data.
4.
Tahap Analisa, yaitu menganalisis data dan membuat hasil analisis serta membuat kesimpulan dan saran.
5.
Tahap Penyusunan Laporan Penelitian.
BAB4 PRESENTASI DAN ANALISA DATA
4.1.
Gambaran Umum Responden Penelitian
Gambaran umum responden penelilian akan diuraikan secara deskriplif dan dibanlu dengan penyajian dalam bentuk label. Gambaran umum responden melipuli jenis kelamin dan angkalan. Berikut ini tabel gambaran umum responden:
Tabel 4.1. Gambaran Umum Responden No.
1. -
2.
Asoek Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
Jumlah Angkatan 2003-2004 2004-2005 2005-2006 2006-2007 Jumlah
.
Frekuensi
Presenlase (~
15 44
25,42 % 74,58 %
59
100%
6 41 7 5
10,17% 69,49% 11,86% 8,48%
59
100%
--1l
.
Dari label di atas dapal dikelahui bahwa responden penel1tian ini berjumlah 59 mahasiswa yang lerdiri dari 25,42% laki-laki alau 15 orang dan 74,58%
65
perempuan atau 44 orang. Hal ini berarti bahwa jumlah responden perempuan lebih banyak dibandingkan responden laki-laki.
Sedangkan berdasarkan angkatan, responden yang beracla pada angkatan 2003-2004 sebanyak 6 mahasiswa atau 10, 17%, responden yang berada pada angkatan 2004-2005 sebanyak 41 mahasiswa atau El9,49%, responden yang berada pada angkatan 2005-2006 sebanyak 7 mahasiswa atau 11,86%, dan responden yang berada pada angkatan 2006-2007 sebanyak 5 mahasiswa atau 8,48%
4.2. Presentasi Data 4.2.1 Penyebaran Nilai Prestasi Belajar Statistik Berdasarkan nilai prestasi belajar statistik subyek, kemudian dengan menggunakan pedoman penilaian yang terdapat di perguruan tinggi ditentukan tingkat prestasi belajar subyek dalam kategori tinggi, sedang dan rendah, penulis menggunakan kategorisasi jenjang. Data yang diperoleh yaitu:
66
Tabel 4.2 Data Prestasi Belajar Statistik Nilai
Kategori
Rentang
A
Tinggi
80-100
B
Sedang
613-79
c
Rendah
56-67 ·-·
·-
Sesuai dengan klasifikasi di atas, maka data yang diperoleh berdasarkan sampel adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3 Distribusi Prestasi Belajar Statistik Prestasi Belajar
Valid
Rendah Sedang Tinggi Total
Frequency 33 23 3 59
Percent 55.9 39.0 5.1 100.0
Valid Percent 55.9
39.0 5.1 100.0
Cumulative Percent 55.9 94.9 100.0
Pada label diatas dapat diketahui bahwa subyek yang berada di klasifikasi prestasi belajar statistik tinggi berjumlah 3 orang (5, 1 %), lalu subyek yang berada di klasifikasi prestasi belajar statistik sedang berjumlah 23 orang (39,0%) dan subyek yang berada di klasifikasi prestasi belajar statistik rendah berjumlah 33 orang (55,9%)
67
4.2.3 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal atau tidak. Berdasarkan uji normalitas pada skala gaya belajar terdapat signifikansi sebesar 0,200 (pada besaran Kolmogorov - Smirnov) pada taraf signifikansi yaitu 0,05 atau 5%, maka dapat diketahui bahwa nilai probabilitas 0,200 > 0,0!5 sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal
Tabel 4.4 Uji Normalitas Gaya Belajar Tests of Normality Kolmog~~_civ_~Smirn9_11{cil I Statistic Of Sig. i I ' .272 ( 59 I 0.2:371
. I
Gava Belaiar Test distribution is Normal. Calculated from data.
Penyebaran data pada variabel gaya belajar dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
68
Gambar 4.1 Gaya Belajar Normal Q.Q Plots
0
0
0 0 0 0
0
0
0
·1
0
0 0
-2
0
90
100
110
120
130
140
150
160
Dari grafik di atas terlihat bahwa sebaran data dari gaya b1alajar bergerak ke kanan atas di sekitar garis uji. Hal ini membuktikan bahwa data ini dikatakan normal.
Sedangkan uji normalitas pada prestasi belajar statistik terdapat signifikansi sebesar 0, 178 (pada besaran Kolmogorov - Smirnov) pada taraf signifikansi yaitu 0.05 atau 5%, maka dapat diketahui bahwa nilai probabilitas 0,178 >
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
69
Tabel 4.5 Uji Normalitas Prestasi Belajar Statist.ik Tests of Normality
Kolmoaorov-Smirnov(a) Statistic Df Sia. Prestasi Belaiar
0.315
59
0.178
Test distribution is Normal. Calculated from data.
Penyebaran data pada variabel prestasi belajar statistik dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Gambar4.2 Prestasi Belajar Statistik Normal Q-Q Plots
0
a
a
0
a a
·1
a
"'+----"-"--~~--~--~------! 30
40
50
60
70
80
70
Dari grafik di atas terlihat bahwa sebaran data dari variabel prestasi belajar bergerak ke kanan atas di sekitar garis uji. Hal ini membuktikan bahwa data ini dikatakan normal.
4.2.4 Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah data yang diperoleh mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut atau tidak. Jika varians sama maka dapat dikatakan data yang diperoleh bersifat homogen. Untuk mengukur homogenitas peneliti meng9unakan Levene test dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.6 Uji Homogenitas Gaya Belajar dan Prestasi Belajar Test of Homogeneity of Variance
Variabel Gaya Belajar
Prestasi Belajar Statistik
Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean
Levene \ Statistic I .263
df1
.414
1 1
57 57
Sig. .610 .522
.414
1
51.113
.523
.305
1
57
.583
1.055 .883
1 1
57 57
.309 .351
.883
1
50.969
.352
1.134
1
57
.291
df2
71
Pedoman dalam pengambilan keputusan adalah : •
Nilai Sig. Atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05 data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama.
•
Nilai Sig. Atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians sama.
Dari label di atas, didapat angka signifikansi gaya belajar adalah 0,610 sedangkan pada prestasi belajar adalah 0,309. Untuk hasil uji homogenitas gaya belajar dan prestasi belajar statistik memiliki probabilitas > 0,05 maka dapat dikatakan data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians sama.
4.2.5 Uji Hipotesis Untuk melakukan analisis lebih lanjut dalam mengolah data, penulis menggunakan analisis Chi Square yaitu perhitungan non parametrik dikarenakan data berupa jenis skala nominal dan dalam teknik pengambilan sampel menggunakan non random. Dan berdasarkan hasil penghitungan dengan menggunakan SPSS for Windows Release 11,5, cliperoleh hasil seperti pada label berikut :
72
Tabel 4.7 Uji Hipotesis Gaya Belajar dan Prestasi Belajar Statistik Chi-Square Tests .
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
8.082
10 10
As ymp. Sig. ( 2-sided) .691 .621
.039
1
.843
Value 7.356•
df
59
a. 13 cells (72.2%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .05.
Perhitungan statistik uji chi square didapatkan nilai korelasi Pearson Chi Square antara gaya belajar dengan prestasi belajar statistik sebesar 7,356. Sementara nilai chi label pada taraf signifikansi 5% dengan df 10 adalah sebesar 18,307
Dari analisa statistik diatas bahwa nilai korelasi Pearson Chi Square lebih kecil dibandlngkan nilai chi tabel pada taraf signifikansi 5%, maka hipotesis nihil (Ha) yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara gaya belajar dengan prestasi belajar statistik diterima, sedangkan untuk hipotesis alternatif (H1) yang menyatakan bahwa lerdapat hubungan yang signifikan antara gaya belajar dengan prestasi belajar statistik ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara gaya belajar dengan prestasi belajar statistik.
73
Tabel 4.8 Crosstabs Macam Gaya Belajar dengan Tingkat Prestasi Belajar Statistik
Crosstab Prestasi Belaiar Rendah Ga ya Bela jar
A
v
Count
16
% within Gaya Belajar
56.3%
31.3%
12.5%
100.0%
% within Prestasi Belajar
27.3%
21.7%
66.7%
27.1%
% of Total
15.3%
3.4%
27.1%
0
9
.0°/o
100.0%
o/o within Gaya Belajar
55.6%
8.5°/o 4 44.4°Ai
% within Prestasi Belajar
15.2%
17.4%
.0%
15.3%
8.5%
6.8o/o
.0%
15.3%
1
23
Count
Count
14
8
60.9%
34.8%
4.3%
100.0%
0
/o within Prestasi Be!ajar
42.4%
34.8%
33.3%
39.0%
0
23.7%
13.6%
1. 7°/o
39.0%
Count
1
0
0
1
100.0%
.QO/o
.001o
100.0%
o/o within Prestasi Belajar
3.0%
.0°/ci
1.7%
.Oo/o
.0°/o .Oo/o
1.7°/o
% of Total
% within Gaya Belajar
Count
1.7%
5
40.0%
'·
0 .001o
100.0%
% within Prestasi Belajar
9.1%
% of Total
5.1°/o
8. 7°/o 3.40/o
.0°/o .0°/o
8.5°/o
Count
3
8.5%
1
4
0
5
20.0%
80.0%
.QO/o
100.0%
0
/o within Prestasi Belajar
3.0%
17.4%
1.7°/o
6.8°!.i 23
.0°/o .001o
8.5°/o
o/o of Total
3
59
% within Gaya Belajar
Total
0
60.0%
% within Gaya Belajar
AK
5
0
/o of Total
VA
Total 2
/o within Gaya Belajar
VK
Tinggi
5
% of Total
K
Sedang
9
Count 0
/o within Gaya Bela jar
/a within Prestasi Belajar
0
% of Total
33
8.5%
55.9%
39.0%
5.1°/o
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
55.9%
39.0%
5.1%
100.0%
Hasil penelitian mengenai sejauhmana hubungan gaya belajar dengan prestasi belajar yang digunakan mahasiswa pada gaya belajar kinestetik sebanyak 23 orang atau 39,0%, gaya belajar auditori sebanyak 16 orang atau
74
27, 1 %, gaya belajar visual sebanyak 9 orang atau 15,3%, gaya belajar visual-auditori dan auditori-kinestetik masing-masing sebanyak 5 orang atau 8,5% dan gaya belajar visual-kinestetik sebanyak 1 orang atau 1,7%.
Gambar 4.3 Frekuensi Variasi Gaya Belajar
A
v
K
VK
AK
VA
4.3 Hasil Tambahan Berkenaan dengan perumusan masalah dan hipotesis alternatif lain dalam penelitian ini, maka data tambahan yang telah diisi oleh sampel diolah untuk memperoleh jawaban hipotesis alternatif lain yang terdiri dari gambaran tingkat prestasi belajar statistik berdasarkan jenis kelamin clan keputusan untuk memilih Fakultas Psikologi.
1. Deskripsi Persentase Tingkat Prestasi Belajar Statii;tik Berdasarkan Jenis Kelamin. Berikut pengklasifikasian subyek laki-laki dan perempuan berdasarkan tingkat prestasi belajar statistik.
75
Tabel 4.9 Tingkat Prestasi Belajar Statistik Berdasarkan Jenis Kelamin
Crosstab
Jenis Kelamin
Laki~laki
Count
/o within Jenis Ke!amin % within Prestasi Belajar % of Total 0
Perempuan
Count
% within Jenis Kelamln % within Prestasi Belajar o/o of Total
Total
Count
o/o within Jenis Kelamin o/o within Prestasi Belajar
/o of Total
0
Rendah 9 60.0% 27.3% 15.3o/o 24 54.5<'/o 72.7o/o 40.7°/o 33 55.9% 100.0% 55.9%
Prestasi Belaiar SedanL Tinnni 1 5 33.3% 6.7% 21.7°/o 33.3% 8.5o/o 1.7% 18 2 4.5% 40.9o/o 78.3°/o 66.7% 30.5°/o 3.4% 23 3 39.0o/o s.1°1o 100.0% 100.0% 39.0°/o 5.1%
Total 15 100.0%
25.4°/o 25.4°/o 44 100.0o/o 74.6% 74.6%
59 100.0%
100.0% 100.0%
Gambar4.4 Frekuensi Jenis Kelamin
j1111west
Laki~laki
Perempuan
I
76
Dari label diatas dapat dilihat tingkat prestasi be Iajar bertaraf tinggi terdapat 3 orang subyek yang menyebar ke dalam 1 orang subyek laki-laki dan 2 orang subyek perempuan.
Dalam perolehan prestasi belajar pada tingkat sedang berjumlah 23 orang dengan penyebaran 5 orang subyek laki-laki dan 18 orang subyek perempuan.
Sedangkan tingkat prestasi belajar bertaraf rendah sebanyak 33 orang dengan penyebaran 9 orang subyek laki-laki dan 24 orang subyek perempuan.
2. Deskripsi Persentase Tingkat Prestasi Belajar Statistik Berdasarkan Keputusan Untuk Memilih Fakultas Psikologi Berikut pengklasifikasian keputusan untuk memilih Fakultas Psikologi berdasarkan tingkat prestasi belajar statistik.
77
Tabel 4.9 Tingkat Prestasi Belajar Statistik Berdasarkan Keputusan Untuk Memilih Fakultas Psikologi Crosstab Prestasi Belaiar
Pilihan
Pilihan I
Count
o/o within Pilihan 0/o
within Prestasi Be!ajar
/o of Total
0
Pilihan II
Count
% within Pilihan 0
/o within Prestasi Belajar
o/o of Total Pilihan Ill
Count 0
/o within Pllihan
0/o
within Prestasi Belajar
0
/o of Tota!
Total
Count 0
/o vvithin Pi!ihan
0
/o within Prestasi Belajar
0
/o of Total
Rendah 18 52.9% 54.5°/o 30.So/o 12 57.1% 36.4% 20.3o/o 3 75.0°/o 9.1%
5.1 Ofo 33 55.9% 100.0% 55.9%
Sedano 13 38.2°/c, 56.5% 22.0% 9 42.9% 39.1% 15.3°,(, 1 25.0% 4.3°/o 1.7% 23 39.QOfo
100.0% 39.0°/o
Tinnni
Total
3 8.8% 100.0o/o 5.1 Ofo
34 100.0%.1
0 .0°/o .001o
57.6% 57.6% 21 100.0% 35.6%
.QO/o
35.6%
0
4 100.0% 6.8°/o 6.8%)
.001o
.Oo/o .0% 3 5.1% 100.0% 5.1 o/o
59 100.0°/o 100.0% 100.0o/o
Berdasarkan hasil perhitungan dengan crosstabs, maka 100% jumlah subyek dengan tingkat prestasi belajar yang tinggi yaitu 3 orang berada dalam pilihan pertama untuk kuliah di Fakultas Psikologi.
Sedangkan tingkat prestasi belajar bertaraf sedang terdapat 23 orang subyek yang menyebar kedalam 3 macam pilihan mahasiswa dalam memutuskan untuk kuliah di Fakultas Psikologi. Terdapat 13 orang subyek dengan pilihan pertama, 9 orang subyek dengan pilihan kedua dan 1 orang subyek dengan pilihan ketiga dalam memutuskan untuk kuliah di Fakultas Psikologi.
78
Adapun perolehan prestasi belajar pada tingkat rendah berjumlah 33 orang dengan penyebaran pada pilihan pertama terdiri dari 18 orang subyek, kemudian 12 orang subyek pada pilihan kedua dan pilihan ketiga terdapat 3 orang.
Gambar4.5 Frekuensi Keputusan Untuk Memilih Fakultas Psikologi 35
30
25JA-c-:--::: 20 15J)--+ 10 1"'1...,.---,...,. 5
o._f.amm Pilihan I
Pilihan II
Pilihan Ill
Pada gambar 4.5 terlihat bahwa total dari 59 orang responclen menyatakan 34 orang memutuskan pilihan pertama dalam memilih Fakultas Psikologi, lalu 21 orang memutuskan pilihan kedua dan 4 orang memutuskan pilihan ketiga dalam memilih Fakultas Psikologi
BAB5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan interpretasi data yang telah dikemukakan pada bab 4, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara gaya belajar dengan prestasi belajar Stal:istik. Hal itu lerlihat dari perhitungan statistik uji chi square didapatkan nilai korelasi Pearson Chi Square antara gaya belajar dengan prestasi belajar statistik sebesar 7,356.
Sementara nilai chi label pada taraf signifikansi 5% dengan df 1O adalah sebesar 18,307.
Dari hasil penelitian kedua variabel bahwa terdapat enam macam pendekatan gaya belajar yang digunakan oleh subyek dalam mempelajari mata kuliah statistik, diantaranya tiga macam pendekatan gaya belajar berdasarkan kecenderungan salah satu modalitas indera yaitu 16 orang menggunakan gaya belajar auditori, 9 orang menggunakan gaya belajar visual, 23 orang menggunakan gaya belajar kinestetik, sedangkan tiga lainnya kombinasi dari modalitas indera yang dimiliki oleh subyek, yaitu 1 orang menggunakan gaya belajar visual-kinestetik, 5 orang menggunakan
7q
80 gaya belajar auditori-kinestetik dan 5 orang menggunakan gaya belajar visual-auditori.
Adapun uji hipotetsis tambahan diperoleh hasil bahwa tingkat prestasi belajar statistik berdasarkan jenis kelamin terdapat 3,4% perempuan pada tingkat prestasi belajar statistik tinggi dan 1, 7% laki-laki pada tingkat prestasi belajar statistik tingkat tinggi.
Demikian halnya, tingkat prestasi belajar statistik berdasarkan keputusan memilih Fakultas Psikologi terdapat sebanyak 34 orang atau 57,6% merupakan pilihan pertama dalam memilih Fakultas Psikologi dan 3 orang atau 5, 1 % diantaranya memperoleh tingkat prestasi belajar statistik tinggi.
Berdasarkan pilihan kedua dalam memilih Fakultas Psikologi terdapat 21 orang atau 35,6% dan tidak ada satu orang pun yang memperoleh tingkat prestasi belajar statistik tinggi.
Dan berdasarkan pilihan ketiga dalam memilih Fakultas Psikologi terdapat 4 orang atau 6,8% dan pada pilihan ini juga tidak terdapat satu orang pun yang memperoleh tingkat prestasi belajar statistik tinggi.
81
5.2.
Diskusi
Menurut Muhibin Syah (2002) bahwa cara atau gaya belajar yang digunakan mahasiswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran materi dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Cara belajar yang digunakan oleh seorang mahasiswa dalam memperoleh, mengolah serta mereproduksi informasi dengan modalitas yang dimiliki seseorang yaitu berkaitkan dengan penginderaan manusia berupa visual, auditori dan kinestetik yang sesuai dengan tuntutan dari mata kuliah dapat mempengaruhi prestasi belajar. Seperti halnya mata kuliah statistik yang memiliki karakteristik berupa angka sehingga diperlukan suatu cara belajar yang sesuai dengan tuntutan mata kuliah tersebut. Walaupun demikian, pada kenyataannya yang diperoleh dari penelitian ini menyatakan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara gaya belajar terhadap prestasi belajar. Hal tersebut disebabkan selain gaya belajar, ternyata didapati faktor internal dan faktor eksternal lainnya yang menunjang prestasi belajar mahasiswa.
Bervariasinya hasil penelitian mengenai gaya belajar yang digunakan mahasiswa pada gaya belajar visual sebanyak 9 orang, gaya belajar auditori sebanyak 16 orang, gaya belajar kinestetik sebanyak 23 orang, gaya belajar auditori-kinestetik sebanyak 5 orang, gaya belajar visual-auditori sebanyak 5 orang dan gaya belajar visual-kinestetik sebanyak 1 orang atau 1%. Hal tersebut berkaitan dengan pendapat Rose & Nicholl (dalarn De Porter, 2000)
82 menyatakan bahwa seseorang belajar dengan cara yang berbeda-beda yaitu melalui modalitas (visual,auditori dan kinestetik) yang digunakan dalam memperoleh informasi materi perkuliahan.
Dilihat dari persentase gaya belajar yang dominan digunakan oleh mahasiswa adalah gaya belajar kinestetik sehingga menunjukkan bahwa belajar dengan cara melalui gerakan dan latihan lebih clisukai oleh 23 orang dari 59 orang keseluruhan sampel yang diteliti. Hal ini bisa clipahami, karena gaya belajar kinestetik sesuai dalam memenuhi tuntutan mata kuliah statistik guna mendapatkan prestasi belajar yang diharapkan. Secara teoritis, gaya belajar kinestetik lebih efektif karena mahasiswa akan lebih berhasil belajar jika tidak hanya melihat dan mendengarkan materi yang diajarkan tetapi juga melakukan latihan.
Namun berdasarkan penelitian ini, prestasi belajar statistik yang diperoleh dengan gaya belajar kinestetik hanya 1 orang yang memperoleh prestasi belajar statistik pada tingkat tinggi dari 23 orang yang menggunakan gaya belajar kinestetik dalam mempelajari mata kuliah statistik. Sedangkan mahasiswa yang menggunakan gaya belajar auditori terdapat 2 orang memperoleh tingkat prestasi belajar statistik tinggi dari ·16 orang keseluruhan jumlah mahasiswa yang menggunakan gaya belajar auditori.
83
Dengan demikian gaya belajar yang digunakan mahasiswa baik gaya belajar visual, gaya belajar auditori, gaya belajar kinestetik, gaya belajar auditorikinestetik, gaya belajar visual-auditori dan gaya belajar visual-kinestetik berada dalam kontinum, artinya kesemua gaya belajar yang digunakan oleh mahasiswa bersifat khas atau individual. Hal tersebut didukung dengan penelitian Nono Hery Y (2004) menyatakan tidak ada perbedaan prestasi belajar yang signifikan pada masing-masing gaya belajar.
Beberapa faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar statistik selain gaya belajar yaitu jenis kelamin dan keputusan untuk memilih Fakultas Psikologi. Hal pertama, tingkat prestasi belajar statistik berdasarkan ienis kelamin digambarkan bahwa perempuan lebih banyak memperoleh nilai tinggi. Hal tersebut dikarenakan perempuan cenderung menyelesaikan teliti dan rajin berlatih mengerjakan persoalan-persoalan yang berkenaan dengan materi statistik sedangkan laki-laki bersikap sebaliknya.
Hal kedua, keputusan untuk memilih Fakultas Psikologi yang mempengaruhi
prestasi belajar statistik. Didapatkan hasil bahwa mahasiswa yang memutuskan pilihan pertama dalam memilih Fakultas Psikologi berjumlah 3 orang yang memperoleh tingkat prestasi belajar statistik tinggi, sedangkan sedangkan mahasiswa yang memutuskan pilihan kedua dan ketiga untuk kuliah di Fakultas Psikologi tidak terdapat mahasiswa yanG1 memperoleh
84
prestasi belajar pada tingkat tinggi. Hal tersebut dapat dikarenakan motivasi serta yang besar untuk menempuh kuliah di Fakultas Psikologi maka menimbulkan minat yang besar pula untuk mempelajari segala mata kuliah yang terdapat di Fakultas Psikologi, sehingga dapat mengarahkan aktivitas mahasiswa kepada pencapaian prestasi belajar yang optimal.
5.3
Saran
Dari penelitian ini ada beberapa saran yang dapat dikemukakan, yaitu: Saran teoritis :
1.
Jumlah responden dalam penelitian ini relatif sedikit yaitu 59 orang, sehingga disarankan bagi peneliti selanjutnya menggunakan teknik pengambilan sampel random dan lebih banyak dalam mengambil sampel penelitian sehingga hasil yang diperoleh dapat mewakili dari populasi penelitian yang ada.
2.
Pada alat ukur kemungkinan adanya ketidaktepatan dalam penggunaan kosakata sehingga memunculkan kekeliruan responden dalam interpretasi, maka dari 103 item yang telah dibuat hanya 48 yang dinyatakan valid. Oleh karena itu, peneliti selanjutnya disarankan supaya lebih teliti serta cermat dalam membuat alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian.
85
3.
Bagi para penelliti selanjutnya yang tertarik untuk menggali lebih dalam tentang variabel-variabel dalam penelitian ini diharapkan untuk memasukkan variabel lain di luar variabel yang ada pada penelitian ini sehingga dapat memperkaya pengetahuan tentang gaya belajar serta prestasi belajar. Sebagai bahan rujukan, selain gaya belajar, jenis kelamin dan keputusan untuk memilih Fakultas Psikologi, masih ada faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Bagi penelitian tentang gaya belajar sebaiknya meneliti lebih dari satu mata kuliah (Psikologi Faal, Bahasa Arab dan lain-lain) dengan karakteristik yang berbeda pada masing-masing mata kuliah tersebut, sehingga dapat menambah variasi hasil penelitian.
Saran praktis: 1.
Hendaknya pengajar memilih media belajar secara tepat guna dalam menyampaikan materi untuk membantu mahasiswa dalam menerima materi perkuliahan.
2.
Bagi mahasiswa diharapkan menyadari serta memahami tipe gaya belajar yang dimilikinya agar dapat mengembangkan kemampuannya sehingga membantu dalam pencapaian prestasi belajar optimal. Selain itu diharapkan agar mahasiswa dapat mengetahui karakteristik masingmasing mata kuliah, dengan demikian mahasiswa mengetahui cara belajar apa yang sesuai dengan tuntutan mata kuliah tersebut.
Daftra Pustaka 1. Abin, Syamsuddin. (1996). Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Madu/. Jakarta: Remaja Rodakarya.
2. Agus M Hardjana. (1994). Kiat Sukses Study Di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Kanisius 3. Bob, Samples. (2002). Revo/usi Be/ajar Untuk Anak. Bandung: Kaifa 4. Buku Pedoman Akademik Faku/tas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2003-2004
5. De Porter, B & Mike, Hernacki. (1999). Quantum Learning. Jakarta: Ka ifa. 6. De Porter. B. (2000). Quantum Teaching: mampraktekkan quantum learning di ruang-ruang kelas. Terjemahan: Ary Nilandari. Bandung:
Ka ifa 7. Hasan. (2003). Statistik 1. Jakarta: Bumi Aksara 8. Hisyam, dkk. (2002). Desain Pembelajaran Di Perguruan Tinggi.
Yogyakarta: CTSD 9. Kerlinger, Fred,N. (2003). Asas-asas Penelitian Behavior. Yogyakarta: Gajah Mada University Pres. 10.Kolb, David A. (1984). Organization Psychology: An Experimental Approach To Organizational Behavior. New Jersey: Prentice-Hall, inc.
11. Mahmud. (2005). Psiko/ogi Pendidikan Mutakhir. Bandung: Sahifa.
12. Muhibbin, Syah. (2004 ). Psiko/ogi Pendidikan. Jakarta: Remaja Rosdakarya. 13. Netty, dkk. (2003). Islam & Psikologi. Jakarta: UIN Press 14.Ngalim Purwanto. (1995). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. 15. Nono,Hery Y. Pengaruh Gaya Be/ajar Terhadap Prestasi Ba/ajar Matematika Siswa SMU. (2004). Surabaya. Fakultas Psikologi Univ.Airlangga. 16.Peraturan Pemerintah Repub/ik Indonesia No.30 Ta!1un 1990 Tentang Pendidikan Tinggi. Jakarta : Sadan Standar Nasional Pendidikan. Hal.123 17. Peter Salim & Yuni Salim. (1991 ). Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern English Press. 18. Ronny, Kountur. (2004). Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi & Tesis. Jakarta: PPM 19.S, F, Hayeyb. (1982). Kamus Populer. Jakarta: Centra. 20. S, Nasution. (1996). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Be/ajar & Mengajar. Jakarta: Bina Aksara. 21. Setiawan, Hadi Purnomo. (1996). Manajemen Strategi: Konsep Pengantar. Jakarta: UI. 22. Sevilla, Et al. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI Press 23. Slameto. (1991 ). Proses Be/ajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester (SKS). Jakarta: Bumi Aksara.
24.Supranto. (2000). Statistik Teori & Aplikasi. Jakarta: Erlangga 25. Sutrisno, Hadi. (1989). Statistik. Yogyakarta: Andi Offset 26. Syaiful, 8. Djamarah. (2002). Psikologi Be/ajar. Jakarta : Rineka Cipta. 27. Thomas Madden. (2002). Fire Up Your Learning, Jakarta: Gramedia. 28. Utsman, Najati. (2000). Al-Quran dan I/mu Jiwa. Bandung: Pustaka. 29. W.J.S Poerwadarminta. (1976). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 30. Wasty, Soemanto. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 31. Yan Aryanti. (1985). Mengatur Waktu Dalam Buku Bimbingan SMA Dan Perguruan Tinggi. Jakarta: CV.Rajawali 32.Zanzawi, Soejoeti. (1989). Metode Statistika I. Jakarta: Karunika.
I lnstrumen Penelitian
Fakultas Psiko/ogi Universltas Islam Negeri Syarif Hidayatul/ah Jakarta /\ssalamu 'alaikum. Wr. Wb, Responden Yang Terhormat,
3aya mahasiswi tingkat akhir Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif -Jidayatullah Jakarta. Soya sedang melakukan penelitian mengenai hal-hal fang berkenaan tentang gaya belajar yang diterapkan oleh anda saat nelakukan kegiatan perkuliahan.
tersebut sangat berpengaruh pada has ii penelitian ini.
)ata yang anda berikan akan terjamin kerahasiaannya dan hanya diperlukan 1ntuk penelitian ini saja. \tas kesediaan don kerjasama anda, soya ucapkan terima kasih
Hormat Soya,
DewiF
2 Petunjuk Pengisian
1. Dibawah ini terdapat 103 pernyataan mengenai gaya belajar kamu selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Kamu di minta untuk menceklist (./ ) pada lembar jawaban yang telah tersedia untuk setiap item sesuai dengan keadaan atau jika tidak, maka pilihlah jawaban yang paling mendekati dengan gaya belajar yang kamu gunakan.
2. Pilihan jawaban terdiri dari 4 jawaban dengan keterangan seperti dibawah ini: STS TS S SS
: apabila jawaban : apabila jawaban : apabila jawaban : apabila jawaban
kamu kamu kamu kamu
adalah adalah adalah adalah
"Sangat Tidak Setuju/Sesuai" "Tidak Setuju/Sesuai" "Sesuai" "Sangat Sesuai"
Conteh:
N
PERNYATAAN
STS
0 1.
Sava membaca berlama-lama di perpustakaan Selamat Mengisi.!!!
N 0
PERNYATAAN
1
Sava senantiasa mencatat materi oerkuliahan denaan raoi Menurut saya, kerapian & keteraturan tidak begitu penting dalam mencatat materi oerkuliahan Saya tersendat-sendat saat mempresentasikan suatu materi perkulihan di depan kelas Saya hanya menggunakan satu buku untuk mencatat seluruh mata kuliah Makalah perkuliahan nersemester selalu sava kumnulkan lalu dijilid Penentuan target untuk menyelesaikan studi di perguruan tinggi sudah sava tetaokan I rencanakan seiak tahun oertama kuliah Menyelesaikan studi di perguruan tinggi dapat saya selesaikan kaoan saia Apabila ada tulisan dalam catatan saya yang salah, maka saya hanva tinnnal mencoretnva saia Sava memberikan kode-kode warna dalam setiao catatan kuliah Sava bisa belaiar dalam suasana ramai Suasana henina membuat sava mudah berknnsentrasi untuk belaiar Sava membuat oeta konsep untuk memoermudah belaiar Sava mencatat semua vanq ditulis & diielaskan oleh dosen Sava menqhabiskan waktu denaan membaca darinada ikuti diskusi Sava membaca ulana materi perkuliahan aoar paham Sava iaranq membaca kembali materi perkuliahan yanq telah dicatat
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11
!2 3 4 5
6
STS
TS
s
SS
3 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
14 15 16 17 18
Sava tidak mendenaarkan musik saat belaiar Belajar sambil mendengarkan musik membuat lebih nyaman untuk belaiar Sava menielaskan suatu materi secara aamblana Ketika berdiskusi, hanva sesekali sava menaemukakan oendaoat Saa! berdiskusi, sava berdiam diri saia Kantin/koperasi adalah tempat favorit saya untuk belaiar Ketika dosen menaaiar, sava asvik berbicara denaan teman Tiada hari tanoa membaca itulah motto sava Saya mengikuti aktivitas brainstorming bersama-sama dengan teman auna membahas suatu topik nerkuliahan Sava kesulitan apabila dituaaskan untuk menaarang tulisan Saya terganggu ketika teman membaca materi perkuliahan dengan suara keras Ketika berdiskusi, hanva sesekali sava menoemukakan oendaoat Rekaman dengan menggunakan tape recorder/mp4 sangat membantu saya untuk mendengar/belajar ulang tentang materi yang telah disamoaikan oleh dosen Sava tertarik mendenaarkan diskusi darioada harus membaca buku Saya cukup mengerti hanya dengan mendengarkan penjelasan dari dosen tanoa harus memoerhatikan aoa vana ditulis olehnva Saya memperhatikan apa yang ditulis oleh dosen daripada mendenaarkan oenielasan vana disampaikan Penggunaan alat-alat tes psikologi itu menarik bagi saya Sava berbicara denQan tempo vana ceoat Saya menjelaskan suatu materi kepada teman secara perlahanlahan Saya memanipulasi/mencoba-coba rumus dalam memecahkan masalah Sava hanva menaikuti keaiatan oerkuliahan saia di kampus Saya mengunakan rumus yang tersedia untuk memecahkan masalah Sava aktif dalam berbaaai keaiatan intern&ekstern kamous Walaupun baru sekali mengunjungi rumah teman, saya dapat menainaat letaknva denaan baik Sava membawa oeta/oetuniuk ialan aaar tidak tersesat Ketika menahafalkan suatu materi, sava berialan kesana kemari Bagi saya peta/petunjuk jalan tidaklah penting untuk dibawa setiap kali beroeraian Saya mengajak teman untuk berpergian karena khawatir akan tersesat Duduk dibarisan depan adalah tempat favorit saya ketika belajar sedana berlanasuna Sava belaiar hinnna 2 iam nonstoo Saya tertarik untuk melakukan segala kegiatan yang berhubungan denaan disiolin ilmu osikoloai Sava berbicara denaan tempo vana JambaVlamban
I I
I
5
E. Jurusan yang diambil sewaktu di SMU 1.
IPA
2. IPS 3. Bahasa F. Psikologi merupakan pilihan anda yang 1. I
2. II 3. III G. Alasan anda masuk I memilih Psikologi
H. Berapakah nilai (nyatakan dengan huruf ; A I E: I C I D) mata kuliah statistik anda : 1. Statistik Semester Pendek
=......... .
I. Berapakah Indeks Prestasi Kumulatif Anda? ................ ..
Terima Kasih atas bantuan serta kerjasamanya Data anda ahan dijamin herahasiannya.
'1.010
\:.i"f'°
._,-:;:,6jC'
sl 6 I1
sl 41
2 31 4 1 1 3 3 3 3 1 2 3 2 3 2 1
7 • 9 10 11 12 1:. 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 4 1 4 3 3 3 3 3 1 4 3 3 3 3 1 3 3 3 4 3 3 2 3 :; 1 1 3 4 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 1
3
2 33
1
3
2
3
1
3
3
1
1
3
2
3
2
3
1
2
1
3
3
3
2
2
3
2
:!
1
1
3
3
3
2
1
3
2
2
2
2
3
2
3 1 2 1 0 · , 2 2 4 1 3 3 3 1 1 4 3 2 2 3 4 3 2 4 3 3 2 1 2 2 2 3 4 3 4 1 3 2 1 4 3 2 1 4 3 3 2·3 - f4 4 3 3 1 1 3
2
2 23
3
2
3
3
3
2
2
1
2
2
2
1
1
3
2
1
2
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
2
3
1
2
2
3
3
2
3
3
5 3 33 3 1 '333 2 3
3
1 33
2
2
3
3
1
3
2
3
2
2
2
2
3
2
2
3
3
3
1
3
1
3
2
3
1
1
2
2
3
1
3
2
3
1
3
4
1
3
3 42
2
3
3
2
3
4
3
3
2
3
3
3
3
3
3
1
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
2
2
3
2
2
3
r
1
1 33
3
2
3
3
1
3
3
2
2
2
3
2
2
3
3
3
4
3
1
1
1
1
3
3
"1
3
3
3
1
2
2
3
2
?
2
2
2
2
4
3 43
4
3
3
3
3
4
3
3
2
3
1
3
3
3
3
4
1
2
1
4
3
1
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
1
3
) 133 1 3
1
1 33
3
3
4
3
3
3
4
2
2
3
1
3
1
3
3
3
2
3
2
1
1
1
3
4
4
3
3
3
3
1
3
3
3
3
4
3
3
3
3
) 1 3 3 3 3
3
2 33
2
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
2
3
2
3
3
2
2
3
2
2
3
1
2
2
3
1
2
2
2
3
2
1333 1 1
3
3 21
2
2
3
1
1
2
2
1
3
2
1
1
1
3
2
4
3
3
2
3
3
1
3
3
2
1
2
2
1
1
2
3
4
1
3
3
3
3
2
~ 1 3 3 3 3 3 3 43 3
2
3
3
3
4
3
2
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
2
3
3
I 3 2 3 3 3
3
3 33
4
2
3
3
3
3
2
2
2
2
1
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
2
4
3
2
3
2
2
1
2
I 3 3 2 3 3
2
3 33
3
3
4
3
3
3
1
2
2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
2
2
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
' 3 4 3 3 3 3 3 43 4 3 3 3 3 ; 3 3 3 2 2 3 3 43 3 3 3 3 2 33233334323333 3 4 3 3 1 4 2 43 2 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 1 33? 2 3 3 3 21 3 3 3 1 3 23 1 1 3 3 3 3 2 1 4 3 3 3 43 3 2 2 3 3 31 3 1 1 3 3 43 1 3 3 3 1
4 4
2 3
3 3
3 2
3 3
3 3
3 3
2 1
4 3
3 3
3 3
3 3
3 3
2 3
3 3
3 3
3 3
4 3
3 3
4 3
3 2
4 3
3 4
3 3
3 3
2 2
2 3
3 1
2 4
3 3
3 2
3 2
3" 3 3
1
3 3.,
4 l 3 3 3 3 3
33333334342433
44333343
433
333333433324
4 3
3 3
3 2
3 3
2 3
3 2
3 2
2 3
3 2
3 3
2
4
2
4
3
2
4
3
1
2
3 2
3 3
1
1
3
3
3
2
2
3
2
2
2
4
2
2
1
3
2
2
3
3
3
3
2
3
4
2
1
2
1
1
42
332324
323
2 1
3 2
4 3
2 1
3 2
1
1
3
2
3
3
3
3
~
3 3
3 3
3 3
2 2
3
2
2
3
3
3
3
3
2
2
3
3
4
3
1
1
1
2
323333344342
3
2
1 2 -'f-= 3 3 3
31231334332
2 2
3 3
1 3
2 2
2 2
3 3
2 3
2 2
1
1
3
1
3
2
3
1
1
1
2
2
3
1
1
2
2
3
344
3
2 2
2 2
3 3
2 2
2
1
1
1
1
1
1
3
3
3
2
2
3
2
1
2
1
2
1
2
2
343
33
3 2 3 4 1
1 2 33
2
3
2
3
1
3
3
2
2
3
3
3
4
3
2
3
'.2
2
3
1
2
3
3
2
2
1
2
'.)
3
3
2
2
1
3
3
2
2
3
3
3 3 3 3 3
1 3 43
2
3
4
3
3
4
2
4
3
3
1
2
3
4
3
3
3
3
4
1
3
1
4
4
2
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
2
2 11
3
2
2
3
2
3 1
1
1 23
2
3
4
3
1
2
3
3
3
3
3
1
3
3
1
1
1
"3
4
3
1
2
4
3
1
2
2
1
3
3
3
2
1
1;233
1
131
2
2
2
1
3
3
2
3
3
2
~ 3 3
3
2
12221
1
1
3
2
3
3
2
3
1
3
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3 3 3 3 1
3
3 33
2
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
1
2
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
2
3 3 1 3 3
2 3 2 3 3
3 2 4 3 3
3 3 3 3 3
32 2 33 2 33 1 13 3 33 3
3 2 3 2 3
2 3 1 2 3
2 3 3 3 3
2 3 2 3 3
3 3 3 1 3
2 2 3 4 3
3 2 3 3 3
3 3 3 3 3
3 2 3 2 3
3 3 1 3 3
3 2 4 3 3
3 3 1 3 3
3 2 4 3 4
3 2 2 2 3
2 3 4 3 3
2 2 1 2 3
3 3 3 3 3
3 3 3 3 3
3 2 4 3 3
3 3 3 3 3
3 3 3 3 3
3 2 4 3 4
2 3 1 2 3
3 3 3 2 3
2 3 2 3 3
2 2 1 3 3
2 3 1 1 2
2 3 3 3 3
3 3 1 3 3
2 2 3 4 2
2 2 3 4 3
3 3 3 3 3
3 3 1 3 3
3 3 3 2 3
2 3 3 2 3
2 2 3 3 2
3 3 3 3 3
3 3 3 4 3
3 33 3 3
3
3 33
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3 3 3 3 31 33 3 3
3 3 1 3 3
3
- ---
3 3 3 3 3
3
3 4 3
--·-
r--c----·
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
0
3
2
3
1
3
3
2
3
3
3
3
3
· -- --r -·13r-·
· - - --·
··~
432333333433 3 1 21 3 3 2 2 3 3 3 2 3
3
2 3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
3
3
2
1
1
2 3 2
3 3 3 1 1 3 3 3 3 1
3
3
3
3
4
3
3
3
1
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
1 1
2
1
3
2
1
1
2
3
3
1
1
1
3
2
1
1
21
3
1
3
2
3
3
3
1
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
3
3
2
3
2 2 3
3
3
1
2
3
3 3
3
3
1
3
3
2
3
2
1
3
2
3
3
2
3 1 3 3
2 3 3 3 3 4 3 1 1 1 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 3 4 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 ? ? ? ? 3 4 1 4 2 1 3 3
- - ·-- .--·
;,
' ' I1
3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
?
3 3
4 3 3 3 3 3 3 3 4 3
3
4 2 3 3 3 3 3 3 3 1
3
4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 3 3 3 3 3
3
3 3 3 3 3 2 3 3 3
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
2 4 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3
3
4
2
3 3
3
3
3
2 3
3
3
3
3
3
1
4
4
-
--·-
3
3
1
3
2
3
2 3
2 2 2
1
3
3
3
1
3
3 2
3
3
4
1
2
1
4
3
2
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3 3
2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3
2 3
3
3
1
3
3
3
2
2
3
2
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
:I
3
3
3
3
3
3
4
3
3
2
3
3
3
3
2 3
3
3
1 4
1
2
3
3
3
2
?
?
4
3
3· 3
2
3
3
3
3
3
3
3
;
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
2
3
2
3
3
3
3
2
4
2
1
3
2
3
2
1
3
2
3
1
3
3
3
2
2
2
1
2
2
3
2
2
1
2
2
2
3
1
4
2
3
3
3
3
3
2
1
4
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3 3
3
3
3 3
3
2
1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2
1
2 3 3 1 3 4 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 1 1 3 3 3 3 3
2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
2
3
3
3 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
3
3
3
3
3
3
2 3
2 2
3 3
3
3 1
3
2
2 3
3 3
3
3
4
3
2
3
2 2 2 2 1 3 3 3
4 2
3
3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 1 1 2 1 1 3, 4
2 3
3 3
2 3
2
3
3
4
3
3
3
3
3
3 3
3 2 1 2
3 3
3 2
2 3 4
3
2
3
1
3
2
3
3
2
3
4
4
3
2
3
2
3
3
3
3
3 3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
2 3
2
3
2
3
3
3
3
3
3 3
2 1 2 3 2 3 3
1
4
4
3
4
4
3
4 3
4
3 3
3
3
2 4 4 4 3
2 4 4 4 3
3 3 3
3 3 3 3 1 3
3
3
3 3 3 3
3
3 3
3 3
3
3
3
2 3 4 3 3 3 4 2 I ', 3 2 4 2 3 2 4 2
3 3 3 3 3 3 3 3
3
3
1
3
3
3 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2 3
3
3
3
4
3 3
3
3 3
3 2
3 3
3
3
4 4
3 4 4 4
4 3 3
3 4
2 3 4 2
3 3 3
3 3
3
3
3 3 3
3 3
3 3 3
3
3 4
3 3 2 4 3
3 3 1 3
2
2
3
1
3 3
2
2
2
1 3 3
2 2
3
2
3
3
3
4
3
3
2
3 3
3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3
2
2 3 3
3 3
2
3
2 1
3 3
2
1
2 4 2
3 3 3
2
3
7
3
3
4
3
2
4
2
3
3
3
3
3
2 3 2 3
2
3
3
3: 2
3
4
-3 - 3 3
2
3
2
2 3
2
3
3
3
3
3
2 3
2
3
3
2
3
4
4
2
3
2
3
2
2
3 4
2
3 3
2 1
3 4
2 1
3
4 3
2
2 2 3 3
1 3 2 3 3
1
~
3 3 3
3
Validitas Skala Gaya Belajar Method 1 (space saver) will be used for this analysis R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S
S C A L E
**.,'**.,..
(A L P HA)
N of Variance 261. 5992
Std Dev
Variables
16.1740
103
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected ItentTotal Correlation
267.4571 268.1714 267.6286 268.7000 267.5143 267.9857 267.9143 267.9429 267.8857 268.1429 267.6000 267.9857 267. 9143 268.0857 267.3429 268. 0571 268.0000 267.2286 267. 5714 267.3429 267.6857 267. 9429 267.6000 267.0571 268.0286 268 .1143 268.6000 267.2286 268.7143 267. 0857 267.6857 268.0286 267. 7286 267.4857 268 .1143 267.6857 267.9429 267.6571 267. 4429
254.5126 262.9847 253. 5992 253.9522 260.6012 248.1592 252.8041 257.4460 253.1462 270.4720 253.9826 256.5650 249.2969 258.5433 259.3880 256.0836 257.1884 258.1789 257.2340 259.7068 255.2041 253.0402 260.5333 256.6923 257.9122 261.5230 262.3014 257.5702 261.9462 258.9491 254.5954 258.3760 251.0992 259.8766 264.9143 255.4650 256.7213 267. 0112 252.5112
Statistics for SCALE
Mean 270. 3714
Item-total Statistics
VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAROOOlO VAROOOll VAR00012 VAROOOJ.3 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039
.2970 -.1055 .3001 .2246 .0136 .4337 .3004 .1789 .3182 -.4148 .3527 .1999 .3832 .1348 .1042 . 2358 .1946 .1074 .1683 .0511 .1279 .3436 .0043 .2249 .1370 -.0209 -.0536 .1918 -.0376 .1037 .2530 .1383 .4107 .0588 -.1761 .3137 .2231 -.2312 .3586
Alpha if Item Deleted .8091 .8145 .8088 .8102 .8144 .8054 .8086 . 8111 .8084 .8208 .8083 .8107 . 806:) . 8118 .8122 .8102 .8109 .8125 .8113 .8135 .8090 . 8081 .8154 .8104 .8118 .8149 .8147 .8109 .8151 .8123 .8097 . 8117 .8067 .8131 .8167 .8092 .8104 .8190 .8078
VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060 VAR00061 VAR00062 VAR00063 VAR00064 VAR00065 VAR00066 VAR00067 VAR00068 VAR00069 VAR00070 VAR0007l VAR00072 VAR00073 VAR00074 VAR00075 VAR00076 VAR00077 VAR00078 VAR00079 VAR00080 VAR00081 VAR00082 VAR00083 VAR00084 VAR00085 VAR00086 VAR00087 VAR00088 VAR00089 VAR00090 VAR00091 VAR00092 VAR00093 VAR00094 VAR00095 \TAR00096
267. 9000 267.7857 267. 7000 267. 8571 267.9429 267.5857 267.7714 267.7000 267.9143 267.7571 267.8000 266.9714 268.0571 267.6857 267.8000 267.5286 267.6857 267.7429 267.7429 267. 7286 268.0571 268.4000 267.2000 267.8571 267.5429 267.9143 267.8286 267.7286 267. 9143 267. 5714 267.6000 267.8571 267.7286 267.5857 267. 6571 267.7000 267.6286 267.6143 267.2000 268.1714 267.6000 267.5000 267. 7857 267.6429 267.6000 267. 9857 267. 7000 267.6286 267.6571 267.1714 267. 9143 267.6000 267.9143 267.8000 267.2286 267.4571 267.8857
255.1638 264. 6346 258. 9377 262. 9648 261.6489 252.3331 253.3963 250.9957 261.0360 253. 7228 256.5391 260.8687 256.8663 253.3201 262. 7710 259.2673 253.9288 251. 8170 257.8170 252 .1716 262.6344 263.1130 255.8725 267.8634 259.6720 262.8331 255.1006 252.6644 261.9636 261.1180 269. 9246 261.7474 254. 2296 253.4056 253.9097 250.0101 252.0629 255.3708 255. 8725 260. 4629 252.7362 256.1377 264.2578 254.3778 254.0986 248.1592 250.0101 252.0629 256.2286 251.5064 262.3404 253.9826 252.8041 256.5391 257.5702 254.5126 260.7983
.2773 - .1529 .0894 -.0846 -.0231 .4232 .3520 .4744 .0009 .3639 . 2681 .0192 .1848 .3219 -.0757 .1132 .3375 . 3688 .2268 .1143 -.0657 -.1072 . 2998 -.3955 .1014 -.0855 .3165 .3354 -.0385 .0043 -.4447 -.0247 . 3068 .3856 .3434 . 4062 . 4 099 . .2607 .2998 .0366 . 3729 .2719 -.1245 .2825 .2683 .4337 .4062 . 4099 .2310 .3984 -.0538 .3527 .3004 .2681 .1918 .2970 .0140
.8095 .8168 .8127 .8153 .8144 . 8071 .8081 .8061 .8143 .8081 .8099 .8135 .8110 .8084 .8151 .8120 .8085 .8074 .8107 .8083 .8156 .8148 .8095 .8182 .8122 .8147 .8091 .8081 .8152 .8138 .8200 .8137 .8089 .8078 .8084 .8064 .8071 .8097 .8095 .8133 .8077 .8098 .8172 . 8092 .8094 .8054 .8064 .8071 .8102 .8070 .8153 .8083 .8086 .8099 .8109 .8091 .6139
VAR00097 VAR00098 VAR00099 VAR00100 VAR00101 VAR00102 VAR00103
267. 6000 267.9857 267.1714 267.3857 268.7000 267 .2000 268.0571
Reliability Coefficients N of Cases 70.0 Alpha .8125
253.9826 248.1592 251.5064 254.9940 253.9522 257.8145 263. 9677
. 3527 .4337 .3984 .2516 .2246 .2152 - .1293
N of Items =103
.8083 .8054 .8070 .8098 .8102 .8107 .8161
VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048
131.7857 132.2143 132. 5286 132.4143 132. 0714 132.2143 132. 6000 131. 7857 132. 0000
Reliability Coefficients N of Cases 59.0 Alpha . 8871
195.4462 195.6491 194.3108 198.7389 196. 9658 195.6491 190.4754 195.4462 198.2899
.3191 .3725 .3270 . 2367 . 2704 .3725 .4488 .3191 .2835 N of Items
.8855 .8848 .8854 . 88 64 .8861 .8848 .8834 .8855 .8874 48
Explore Case Processing Summary
I
Cases -·.
Valid Ferc~nt
N Gaya Belajar Prestasi Belajar
I
N
100.0% 100.0%
59 59
I
.
·--·
.
.
Total ·---------
Missino 0 0
Percent .Oo/o .0°/o
N
Percent 100.0%
59 59 I
100.0%
Tests of Normality Kofmogorov-Smirnov(a)
Statistic.
f
Gaya Belajar
272
Ii
Prestasi Belajar
.315
df..
59
i
r -si~ I
591
-··--
----~-·-----
s
··-h§fli~:l,Vil\
Statistic
.2371 .178
1.845
~;g
1.888
59
l
-
.
_s_i~ 9 ._
_,
.416
I
2n
Test of Homogeneity of Variance
Gaya Bel ajar
I
Levene
Based on Mean Based on Median Based on Median and
with adjusted df Based on trimnied n1ean
Prestasi Belajar
Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted of Based on trin1n1ed mean
I
I
1 1
571 57
Sig. .610 522
.414
1
511131,
523
.305
1
s1
I
583
1.055 .883
1 1
57
I
.309 .351
.883
1
50.9691
.352
1.134
1
Statistic 263 414
df1
df2
~71 57
'
! '
.291
Frequency Table Jenis Kelamin
Frequency Valid
Laki-laki Perempuan Total
Valid Percent
Percent
15 44 59
·-
25.4 74.6 100.0
Cumulative Percent
25.4 100.0
25.4 74.6 100.0
·-
Pilihan
Frequencv Valid
Pilihan I
34 21 4 59
Pilihan II Pilihan Ill Total
Valid Percent
Percent
57.6 35.6 6.8 100.0
57.6 35.6 6.8 100.0
Cumula tive Perce nt
57.6 93.:2 100.0
Gaya Belajar
Percent
Freouencv Valid
A
v K VK VA AK Total
Valid Percent
27.1 15.3 39.0 1.7 8.5 8.5 100.0
16 9 23 1 5 5 59
27.1 15.3 39.0 1.7 8.5 8.5 100.0
Cumulative Percent
27.1 42.4 81.4 83.1 91.5 100.0
Prestasi Belajar
Freouencv Valid
Rendah Sedang Tinggi Total
33 23 3 59
Percent
55.9 39.0 5.1 100.0
Valid Percent
55.9 39.0 5.1 100.0
Cumulative Percenl
55.9 94.9 100.0
-
Gaya Belajar * Prestasi Belajar Crosstab
Prestasi Belaiar Rendah Ga ya Belajar
A
v
Count
VK
2
% within Gaya Belajar
56.3%
31.3%
12.5%
16 100.0%
% within Prestasi Belajar
27.3%
21.7%
66.7%
27.1%
% of Total
15.3%
8.5%
3.4%
27.1%
Count % within Gaya Belajar
5 55.6%
0 .0%
% within Prestasi Belajar
15.2%
4 44.4% 17.4%
.0°/o
100.0% 15.3%
8.5%
6.8%
.Oo/o
15.3%
% within Gaya Belajar
14 60.9%
8 34.8%
1 4.3%
23 100.0%
% within Prestasi Belajar % of Total
42.4% 23.7%
34.8% 13.6%
33.3% 1.7%
39.0% 39.0%
1 100.0%
0 .0%
0 .0%
1 '100.0%
3.0%
.0%
.0%
1.7%
1.7%
.0%
.0°/o
1.7% 5 100.0%
Count
Count % within Gaya Belajar % within Prestasi Belajar % of Total
VA
Count
3
2
0
40.0%
% within Prestasi Belajar
9.1%
8.7%
% of Total
5.1%
3.4%
.0°/o .Oo/o .001o
1 20.0%
4 80.0%
0 .0%
5 100.0%
3.0% 1.7%
17.4% 6.8%
.0% .0%
8.5% 8.5%
33
23 39.0%
3 5.1%
59 100.0%
100.0%
'I00.0%
100.0%
39.0%
5.1%
100.0%
Count % within Gaya Belajar % within Prestasi Belajar
% of Total Total
9
60.0%
% within Gaya Belajar
AK
Total
5
% of Total K
Tinnni
Sedano
9
Count
% within Gaya Belajar
55.9%
% within Prestasi Belajar
100.0% 55.9%
% of Total Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square
Value 7.3568
10
Asymp. Sig. 12-sidedl .691
df
Likelihood Ratio
8.082
10
.621
Linear-by-Linear Association
.039
1
.843
N of Valid Cases
59
a. 13 cells (72.2%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .05.
8.5% 8.5%
Pilihan * Prestasi Belajar Cross tab
Prestasi Bela;ar Pilihan
Pilihan I
Rendah 18
Sedano 13
52.9%
% within Prestasi Belajar
% of Total Count
Count % within Pilihan
Pilihan II
% within Pilihan
Pilihan Ill
% within Prestasi Belajar % of Total Count % within Pilihan % within Prestasi Belajar % ofTotal
Total
Count % within Pilihan % within Prestasi Belajar % of Total
Tinnni
Total 3
34
38.2%
8.8%
100.0%
54.5%
56.5%
100.0%
57.6%
30.5%
22.0%
5.1%
57.6%
12 57.1%
9 42.9%
0 .Oo/o
100.0%
36.4%
39.1%
.0%
20.3%
15.3%
.Oo/o
35.6% 35.6%
3 75.0%
1
0
4
25.0%
.Oo/o
100.0%
9.1% 5.1%
4.3% 1.7%
.0% .0%
6.8% 6.8% 59 100.0%
I
21
33
23
55.9%
39.0%
3 5.1%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
55.9%
39.0%
5.1%
100.0%