SRATEGI PEMASARAN ASURANSI TAKAFUL KELUARGA INDONESIA GRAHA TAKAFUL INDONESIA PUSAT DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH
Disusun Oleh: Mulky Sulaeman 102053025742
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H/ 2008 M
SRATEGI PEMASARAN ASURANSI TAKAFUL INDONESIA DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Manajemen Dakwah Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam(S.sos.I)
Oleh Mulky Sulaeman NIM: 102053025742
Pembimbing
Drs. Sugiarto, MA NIP. 150277690
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H/ 2008 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Strategi Pemasaran Asuransi Takaful Keluarga Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah telah diujikan dalam siding munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakrta Pada tanggal 10 Juli 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) pada program studi Manajemen Dakwah Jakarta, 10 Juli 2008
Sidang Munaqasyah
Ketua Dr. Arief Subhan, MA NIP. 150262442
Sekretaris Drs. Cecep Castrawijaya, MA NIP. 150287029
Anggota, Penguji I Drs. Asep , MA NIP. 150246393
Penguji II Drs. Hasanudin Ibn Hibban NIP. 150270815
Pembimbing Drs. Sugiharto, MA NIP. 150277
PERNYATAAN
Yang bertandatangan dibawah ini : Nama : Mulky Sulaeman NIM : 102053025742 Jurusan : Manajemen Dakwah Fakultas : Dakwah dan Komunikasi 1. Skripsi yang berjudul Strategi Pemasaran Asuransi Takaful Keluarga dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa hasil karya ini bukan hasil karya asli saya maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku.
Ciputat, 20 September 2008 Mulky Sulaeman
ABSTRAK
Mulky Sulaeman, 102053025742 Strategi Pemasaran Asuransi Takaful Keluarga Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran asuransi takaful keluarga, apakah Asuransi takaful keluarga telah menjalankan dengan baik dan adakah factor yang mempengaruhi dalam kegiatannya terutama dalam meningkatkan jumlah nasabah, penelitian ini dilakukan melalui wawancara dan observasi diketahui bahwa subjek penelitian ini adalah asuransi takful keluarga terutama pada sector marketing, skripsi terdapat dua variable yang pertama yaitu strategi pemasaran asuransi takaful dan variabekl yang kedua yaitu meningkatkan jumlah nasabah dengan menggunakan metode analiss kualitatif dengan pendekatan secara deskriptif dengan menguraikan dan memberikan gambaran menegnai semua data yang diperlukan. Dalam skripsi ini penulis berupaya menganalisa penerapan marketing mix (bauran pemasaran) seperti place, produk, distribusi dan promosi untuk mengukur itu semua bias dilihat dari jumlah pendapatan dan data dari buku panduan ATK. Dari hasil tersebut ada bebrapa hipotesis yang mengahsilkan pokok permasalahan terutama pada promosi yang seringkali menjadi hambatan walaupun ada peningkatan pendapatan maupun nasabah namun belum efektif dalam pelaksanaan promosi tersebut yang mengutamakan system personal selling oleh karena itu penulis hanya menambahkan apa yang kurang dari pel;aksaan promosi yang dilakukan ATK.
KATA PENGANTAR
ﻦ اﻟ ﱠﺮﺣِﻴ ِﻢ ِ ﺣ َﻤ ْ ﺴ ِﻢ اﻟﱠﻠﻪِ اﻟ ﱠﺮ ْ ِﺑ
“Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang”
Assalamual’aikum Wr.Wb Alhamdulillahi rabil ‘alamin adalah kata terindah tiada terkira diawal ucapan sebagai rasa syukur kepada Allah Swt. Tuhan yang Maha Membimbing hambaNya sehingga terselesaikannya karya tulis ini. Semoga Allah Swt memberikan ridhaNya atas usaha hambaNya yang lemah ini. Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad wa’laa ‘ali sayyidina Muhammad. Semoga shalawat dan salam abadi selalu tercurahkan kepada seorang manusia sempurna yaitu Muhammad Rasulullah Saw, yang dilahirkan sebagai pembawa rahmat sekaligus menyampaikan kabar yang baik bagi hambaNya yang bertaqwa dan kabar buruk bagi yang melanggar aturanNya, beliau bagaikan embun di padang pasir, cahaya di kegelapan, dan penyejuk hati dikala gundah, sehingga memberikan energi dan inspirasi bagi penulis untuk menyelesaikan karya tulis ini. Suatu kebanggaan tesendiri sebagai seorang anak yang mempunyai orang tua yang senantiasa mengorbankan jiwa dan raganya serta mendukung demi kemajuan akan anak-anaknya, tidak ada yang mampu penulis berikan dan balasan apapun walaupun dunia seisinya, hanya dengan ucapan sejuta terima kasih dan doa semoga Papa dan Mama sehat selalu dan dipanjangkan umurnya. Tidak lupa pula penulis
haturkan sejuta terimakasih kepada berbagai pihak yang ikut serta membantu penulis menyelesaikan karya tulis ini, diantaranya: 1. DR. Murodi, MA, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Drs. Hasanuddin ibnu Hibban, MA, selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah, atas bimbingannya terhadap penulis. 3. Drs. Cecep Castrawijaya, MA, selaku Sektetaris Jurusan Manajemen Dakwah. 4. Drs. H. Tarmi, MM, selaku Dosen Penasehat Akademik yang dengan sabar telah membimbing, mengarahkan dan memotivasi penulis dalam melakukakn langkah awal penulisan skripsi ini. 5. Drs. Sugiharto, MA, selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktunya dan terus membimbing penulis sampai terselesaikan skripsi ini, semoga Allah membalas kebaikan bapak dan memberikan derajat yang tinggi di sisiNya. 6. Seluruh jajaran Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah mengajar dan membimbing penulis dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan. 7. Pimpinan dan jajaran kepengurusan Perpustakaan Utama dan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah serta Perpustakaan Iman Jama Jakarta, yang telah memberikan fasilitas kepada penulis untuk mengadakan studi kepustakaan. 8. Asuransi Takaful Indonesia produk Takaful Keluarga dan seluruh jajaran kepangurusannya, wabil khusus Bpk Agustine yang telah meluangkan
waktunya untuk memberikan data dan keterangan dalam membantu penulisan skripsi ini, serta Ibu Iis cabang Takaful Keluarga Pondok Indah yang turut serta membantu. 9. Seluruh keluarga tercinta, Ai dan lia (semoga menjadi anak yang sholeh dan sholeha), Emak (semoga nenek sehat selalu dan panjang umur), Encang dan Encing serta sepupu dan keponakanku yang kusayangi (semoga selalu hidup rukun dan damai). 10. My spiritual teacher (Ustd H. Ibrahim, Ustd Kamil Efendi, Ustd Rusdi, Ustd Sayuti, Habib Munzir Al Musawa dan Habib Tholib Alydrus serta guru ngaji lainnya), semoga Allah Swt menjaga dan meridhoinya. 11. Keluarga Besar Mushollah Nurussa’adah. 12. Keluarga Besar Pedagang Bunga (Opik, Hamdi, Pa’e, dll) semoga Allah memajukan usahanya. 13. Keluarga Besar IREMA (Maung, Lili, Edo, Sahli, Revan dll) terus perjuangkan dakwah kalian semoga Allah meridhoi. 14. Sahabat-sahabat Aliyah yang sependeritaan dan seperjuangan (Jamil, Fajri qori, bos Pahrul, bang Juhri dan semuanya) 15. Sahabat-sahabat Manajemen Dakwah yang sependeritaan dan seperjuangan (H. Fahmi, Bang Munat, Dini, Fitriah,Dede, kang Suhe dan semuanya), semoga kalian menjadi orang yang sukses dalam perjalanan hidup.
16. Seluruh anggota Majelis Rasulullah yang bersama-sama menegakkan dakwah Rasulullah Saw. 17. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini baik langsung maupun tidak langsung, semoga Allah Swt membalas kebaikan anda semuanya. Jazakumullahu ahsanal jaza’. Wassalamua’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 23 Juni 2008 Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK……………………………………………………………………….
i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………
ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………..............
v
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………
1
A. Latar Belakang Masalah………………………………………….
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah…………………………….
8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………………
8
D. Metodologi Penelitian……………………………………………..
9
1. Lokasi dan Waktu Penelitian……………………………………
9
2. Metode Penelitian……………………………………………….
9
3. Subyek dan Obyek Penelitian…………………………………... 10
BAB II
4. Teknik Pengumpulan Data……………………………………..
10
5. Teknik Analisis Data…………………………………………...
13
E. Tinjauan Pustaka………………………………………………….
13
F. Sistematika Penulisan……………………………………………...
14
LANDASAN TEORI A. Pengertian Strategi Pemasaran…………………………………….
16
1 . Pengertian Strategi……………………………………………........
16
2. Pengertian Pemasaran……………………………………………...
18
3. Pengertian Strategi Pemasaran…………………………………….. 20 4.. Tujuan Strategi Pemasaran……………………………………… 21 5. Jenis-Jenis Strategi Pemasaran…………………………………. 21 6. Elemen-Elemen Strategi Pemasaran……………………………
23
7. Perumusan Strategi Pemasaran…………………………………
24
B. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)………………………………. 26 1. Produk…………………………………………………………… 26 2. Harga…………………………………………………………...
26
3. Distribusi……………………………………………………….
27
4. Promosi…………………………………………………………
27
C. Asuransi Syariah…………………………………………………… 29 1. Pengertian Asuransi Syariah……………………………………… 29 2. Dasar Hukum Asuransi Takaful……………………………………. 32 3. Prinsip-Prinsip Dasar Asuransi Syariah…………………………… 34 BAB III
GAMBARAN UMUM ASURANSI TAKAFUL KELUARGA…
37
A. Latar Belakang Asuransi Takaful Keluarga……………………….. 37 B. Visi dan Misi……………………………………………………….. 41 C. Struktur Organisasi………………………………………………… 41
BAB IV
D. Program Kerja……………………………………………………..
43
E. Produk Takaful Keluarga………………………………………….
48
F. Keunggulan Asuransi Takaful Keluarga………………………….
52
ANALISIS DATA…………………………………………...............
54
A. Strategi Pemasaran Asuransi Takaful Keluarga…………………… 54 1. Segmentasi Pasar………………………………………………… 54 2. Target Pasar……………………………………………………… 57 B. Bauran Pemasaran …………………………………………………. 58 1. Produk…………………………………………………………… 58 2. Harga………………………………………………………….....
63
3. Distribusi………………………………………………………… 67 4. Promosi………………………………………………………….. 69 C. Faktor Pendukung dan Penghambat Asuransi Takaful Keluarga….. 72 BAB V
PENUTUP……………………………. ……………………………..
79
A. Kesimpulan……………………………………………………….
79
B. Saran……………………………………………………………… 80 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….. 81 LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dengan bertumbuhnya jumlah penduduk Indonesia yang semakin meluas, secara langsung akan berdampak pada jumlah kebutuhan yang semakin besar pula, keadaan inilah yang akan selalu diprioritaskan oleh perusahaan-perusahaan yang menginginkan produk mereka menjadi pemenuhan akan kebutuhan konsumen terutama dalam memilih produk diantaranya dari segi kualitas, harga dan kegunaan produk tersebut. Perusahaan asuransi merupakan salah satu dari penyampaian produk atau jasa kepada konsumen sebagai pemenuhan kebutuhan mereka dengan memberikan jaminan perlindungan dari segala resiko yang terjadi karena musibah yang tidak pernah terduga. Asuransi menjanjikan perlindungan kepada pihak tertanggung terhadap resiko yang dihadapi perorangan maupun resiko yang dihadapi perusahaan,1 dengan demikian asuransi dapat menjadi kebutuhan mendasar bagi para konsumen atau nasabah yang sedang membutuhkan perlindungan baik jiwa maupun harta.
1
h.2
Soni Dwi Harsono, Risiko dan Asuransi, (Jakarta: Fakultas Ekonomi UI, 2000), Cet Ke-2 ,
Perusahaan asuransi juga merupakan persediaan yang disiapkan oleh sekelompok orang yang bisa tertimpa kerugian guna menghadapi kejadian yang tidak bisa diramalkan sehingga bila terjadi kerugian akan semakin ringan beban yang ditanggung.2 Asuransi pada awalnya adalah salah satu bentuk kelompok yang bertujuan untuk meringankan beban keuangan individu untuk menghindari kesulitan pembiayaan yang dilandasi dengan konsep saling tolong-menolong dalam kebaikan dan ketakwaan serta memberikan perlindungan yang baik dengan berdasarkan ukhuwah islamiyah.3 Prinsip dasar asuransi yang bertumpu pada azas tolong-menolong dan ukhuwah Islamiyah,4 dalam hal kebaikan sesuai dengan ajaran agama Islam yang terdapat didalam Al-Qur’an yang berbunyi:
ن وَاﺗﱠﻘُﻮا اﻟﱠﻠ َﻪ ِ ﻋﻠَﻰ ا ْﻟِﺈ ْﺛ ِﻢ وَا ْﻟ ُﻌ ْﺪوَا َ ﻋﻠَﻰ ا ْﻟ ِﺒ ﱢﺮ وَاﻟ ﱠﺘ ْﻘﻮَى وَﻟَﺎ ﺗَﻌَﺎوَﻧُﻮا َ … َو َﺗﻌَﺎ َوﻧُﻮا ( )اﻟﻤﺎﺋﺪة.ب ِ ﺷﺪِﻳ ُﺪ ا ْﻟ ِﻌﻘَﺎ َ ن اﻟﱠﻠ َﻪ ِإ ﱠ Artinya: “…Dan tolong-menolonglah kamu dalam hal (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksaNya.” (Al-Maidah ayat 2). Kebutuhan akan jasa perasuransian makin dirasakan oleh perorangan maupun dunia usaha, di Indonesia asuransi merupakan sarana untuk mengurangi dampak 2
Muhammad Maslehuddin, Menggugat Asuransi Modern, (Jakarta: Lentera Bustritama, 1999), Cet Ke-1, h.3 3 Muhammad Syahir Sula, Asuransi Syariah Konsep daaan Sistem Operasional (Jakarta: Gema Insani, 2004), Cet Ke-1, h.30 4 Hasan Ali, Asuransi Dalam Prespektif Islam, (Jakarta: Penada Media, 2004), h.105
financial (keuangan) dari peristiwa tertentu baik dalam menghadapi resiko yang mendasar seperti resiko musibah atau materi, hal inilah yang mengakibatkan asuransi sering digunakan dan perkembangannya semakin meningkat.5 Di Indonesia hingga kini dengan bertambahnya perusahaan asuransi syariah yang baru menjadi bukti semakin banyak dan meningkatnya pangsa pasar asuransi namun demikian masih banyak penduduk muslim yang belum mengenal dan memahami
mengenai
produk
dan
jasa
asuransi
syariah
sehingga
perlu
disosialisasikan tentang keberadaan asuransi syariah. Dengan adanya sosialiosasi dan promosi yang tepat diharapkan masyarakat akan dapat mengetahui seluk beluk tentang asuransi takaful yang berbasis syariah sehingga akan terjadi peningkatan jumlah peserta asuransi tersebut. Setiap informasi yang diberikan ketika melakukan promosi diupayakan untuk menarik perhatian target pasar atau calon konsumen sehingga mereka dapat terbujuk yang pada akhirnya akan melakukan transaksi. Untuk mencapai tujuan tersebut ada hal yang sangat penting bagi asuransi takaful syariah yaitu dengan adanya kegiatan pemasaran memungkinkan adanya penyebaran produk asuransi takaful yang ditawarkan. Pemasaran merupakan serangkaian kegiatan aktivitas dari bisnis atau perdagangan dengan cara menawarkan produk kepada konsumen sehingga tercapai kebutuhan dan kepuasan konsumen, selain itu juga adanya pengembangan suatu
5
Ibid, h.2
produk ditujukan upaya untuk menarik minat para pelanggan untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa yang telah diluncurkan.6 Pemasaran juga terlibat dalam dunia perdagangan untuk menjual produk yang ditawarkan dengan adanya jual beli terjadi pertukaran dengan barang secara langsung maupun menggunakan alat-alat pembayaran (mata uang) yang dapat terlaksana di suatu pasar toko melalui aktivitas perdagangan, perhubungan, angkutan, pemasaran (marketing) dan lain sebagainya.7 Dengan adanya pemasaran melalui sebuah strategi yang dikenal dengan strategi pemasaran tersebut akan memudahkan untuk mengukur sejauh mana tingkat kepuasan konsumen serta penyebaran produk yang ditawarkan selain itu juga dapat mengidentifikasi berbagai perubahan gejala dan menghindarkan dari berbagai penyimpangan atau keluar lebih jauh daripada tujuan yang ingin dicapai.8 Strategi pemasaran mempunyai peranan penting untuk keberhasilan usaha perusahaan umumnya dan bidang pemasaran khususnya. Dalam melihat kondisi dan situasi terhadap perkembangan dunia asuransi, apakah sudah optimal atau sebaliknya yang dilakukan oleh perusahaan asuransi tersebut dalam menarik minat para nasabah. Disamping itu, strategi pemasaran yang ditetapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut dengan demikian, strategi pemasaran harus dapat memberikan gambaran yang jelas
6 7
h.3
8
Sondang P Siagian, Manajemen Strategik, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), cet. Ke-5, h. 147 H. Hamzah Ya’qub, Kode Etik Dagang Menurut Islam, (Bandung: CV Diponegoro, 1992), Sofyan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Rajawali Perss, 1987), h.2
dan terarah tentang apa
yang dilakukan perusahaan dan menggunakan setiap
kesempatan atau peluang pada beberapa sasaran.9 Kita ketahui bahwa pada saat sekarang ini persaingan antara asuransi takaful dengan konvensioanl semakin ketat dengan berbagai macam produk yang ditawarkan dalam rangka menarik minat para nasabah, namun disisi lain pada prinsipnya asuransi yang berbasis syariah lebih mengutamakan ukhuwah islamiyah yaitu dengan adanya saling tolong-menolong, sesuai firman Allah SWT :
ن َ ﺣﻤُﻮ َ ﺧ َﻮ ْﻳ ُﻜ ْﻢ وَاﺗﱠﻘُﻮا اﻟﱠﻠ َﻪ َﻟ َﻌﱠﻠ ُﻜ ْﻢ ُﺗ ْﺮ َ ﻦ َأ َ ﺻِﻠﺤُﻮا َﺑ ْﻴ ْ ﺧ َﻮ ٌة َﻓَﺄ ْ ن ِإ َ ِإ ﱠﻧﻤَﺎ ا ْﻟ ُﻤ ْﺆ ِﻣﻨُﻮ (1 .: )اﻟﺤﻮﺟﺮاة Artinya: “Sesungguhnya orang mu’min itu bersaudara maka damaikanlah keduanya dan bertakwalah kamu kepada Allah agar kamu mendapat kasih sayangnya.” (Al-Hujarat ayat 10) Penggunaan prinsip saling tolong-menolong dapat terbukti yakni dengan adanya dana tabarru’ (dana sosial) dimana para nasabah dapat menyisihkan sebagian tabungannya secara sukarela terhadap nasabah lainnya dengan perjanjian yang telah disepakati, selain itu kegiatannya diawasi langsung oleh DPS (Dewan Pengawas Syariah) agar tidak ada kecurangan. Melihat situasi dan kondisi dunia perasuransian yang semakin berkembang dan penuh persaingan maka ditahun 2004, perusahaan melakukan restrukturisasi yang berhasil menyatukan fungsi pemasaran Asuransi Takaful Keluarga dan Asuransi Takaful Umum sehingga lebih efisien serta lebih efektif dalam penetrasi pasar, juga 9
Kotler, et. al.., Manajemen Pemasaran (Jakarta: Indeks,2004), Jilid 1, h.181
diikuti dengan peresmian kantor pusat, Graha Takaful Indonesia di Mampang prapatan, Jakarta pada Desember 2004. selain itu, dilakukan pula revitalisasi identitas korporasi termasuk penataan ruang kantor cabang diseluruh Indonesia, untuk memperkuat citra perusahaan. Perusahaan asuransi takaful keluarga telah berjalan kurang lebih sepuluh tahun dan berdiri pada tanggal 4 Agustus 1994, dan mulai beroperasi pada 25 Agustus 1994, yang ditandai dengan peresmian oleh Menteri Keuangan Mar'ie Muhammad. Diikuti dengan pendirian anak perusahaan yang bergerak di bidang asuransi umum Syariah yaitu PT Asuransi Takaful Umum, yang diresmikan oleh Menristek/Ketua BPPT Prof. Dr. B.J. Habibie pada 2 Juni 1995. Untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan Perusahaan dan menjaga konsistensinya Asuransi Takaful Keluarga memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2000 dari dari Det Norske Veritas (DNV), Belanda pada April 2004. Selain itu, atas upaya keras seluruh jajaran perusahaan, Asuransi Takaful Keluarga meraih MUI Award 2004 sebagai Asuransi Syariah Terbaik di Indonesia, dan Asuransi Takaful Umum memperoleh penghargaan sebagai asuransi dengan predikat Sangat Bagus dari Majalah InfoBank secara berturut-turut pada tahun 2004 dan 2005. Landasan operasional asuransi diatur oleh undang-undang No.2 tahun 1992 tentang perasuransian, pasal 1 ayat (1) undang-undang tersebut mengatakan bahwa: “Asuransi pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima
premi
asuransi,
untuk
memberikan
penggantian
kepada
tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab yang ditimbulkan dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.” 10 Pada saat sekarang ini asuransi takaful keluarga telah memiliki 37 cabang di Indonesia mulai dari wilayah Jabotabek, pulau Jawa, Sulawesi, Sumatera dan Kalimantan, namun disisi lain masih banyak masyarakat yang belum mengenal lebih dalam mengenai apa itu asuransi Takaful secara menyeluruh karena masyarakat menganggap hal tersebut merupakan sesuatu yang baru dan apa tujuan serta manfaat berinvestasi di asuransi takaful selain itu asuransi takaful lebih identik untuk umat Islam bukan untuk umum, berbeda dengan asuransi konvensional yang telah lama tumbuh dan memimiliki jaringan komunikasi yang luas, oleh karena itu asuransi takaful perlu memperkenalkan lebih jauh dan memperluas jaringannya dalam bersosialisasi untuk menarik minat masyarakat. Melihat kondisi tersebut betapa pentingnya peranan strategi pemasaran dalam kegiatan asuransi takaful, namun persoalannya bagaimana dan apa strategi yang digunakan dalam memperluas jaringan dan menawarkan produk kepada masyarakat umum, hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai Strategi Pemasaran Asuransi Takaful Keluarga Indonesia Dalam Menarik Minat Nasabah.
10
UU No. 2 Tahun 1992
B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah. 1. Pembatasan masalah Permasalahan dalam ruang lingkup asuransi takaful syariah memang banyak sekali meliputi antara lain: hukum asuransi syariah, operasional, sistem informasi asuransi takaful, pendanaan, penatausahaan dan manajemen disetiap kegiatan dll. Melihat banyaknya problematika asuransi takaful yang begitu banyak, termasuk dalam memasarkan dan mengembangkan produk, penulis hanya memfokuskan pada masalah strategi pemasaran asuransi takaful keluarga. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah diatas untuk lebih khusus lagi penulis merumuskan permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah mengenai: a. Bagaimana strategi pemasaran Asuransi Takaful Keluarga ? b. Apa faktor pendukung dan penghambat Asuransi Takaful Keluarga ?
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini pertama untuk mengetahui apa strategi pemasaran Asuransi Takaful Indonesia, kedua untuk mengetahui apa kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan asuransi takaful Indonesia.
2. Manfaat Penelitian a. Bagi peneliti menambah wawasan dan pengetahuan dalam masalah ini. b. Bagi tempat penelitian, hasil penelitian diharapkan dapat memberi masukan yang bermanfaat dalam menentukan langkah selanjutnya. c. Bagi jurusan Manajemen Dakwah, hasil penelitian merupakan informasi perihal strategi pemasaran d. Bagi dunia pustaka, hasil penelitian diharapkan sebagai sumbangan yang berguna dalam memperkaya koleksi dalam ruang lingkungan.
D. Metodologi Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan kantor pusat Asuransi Takaful Indonesia Jln. Mampang Prapatan Raya No. 100. Adapun waktunya adalah mulai terhitung September 2007. Alasan dipilihnya kantor pusat Asuransi Takaful Indonesia ini adalah mengingat tempat tersebut merupakan sumber data utama dan lokasinya mudah dijangkau. Penulis ingin mengumpulkan data-data yang diperlukan yaitu mengenai “Strategi Pemasaran Asuransi Takaful keluarga pada Asuransi Takaful Indonesia Kantor Pusat Mampang Prapatan Raya.” 2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi adalah metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif dan tertulis melalui informasi dari orang yang terlibat didalam objek tersebut. Penelitian kualitatif dipilih
karena dilakukan dalam situasi yang wajar dan metode ini dipilih karena peneliti berusaha untuk memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa dalam situasi tertentu. Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskkriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang atau perilaku yang diamati sedangkan Krilk dan Miller mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang tergantung pada pengamatan sesuai dengan kemampuannya yang berhubungan langsung dengan orang-orang sekitar objek penelitian.11 3. Subjek dan Objek Penelitian Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah Asuransi Takaful Keluarga yang di dalamnya terdapat pimpinan manajemen terutama divisi marketing serta staf administrasi yang beralamat di Jalan Mampang Prapatan Raya No.100. Kemudian yang menjadi objeknya adalah strategi pemasaran Asuransi Takaful tersebut. 4. Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang menjadi bahan acuan (sumber) dalam penelitian ini, peneliti membaginya dalam 2 kategori yaitu:
11
Lexi J Moleong, Metodelogi Pnelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), Cet Ke-13. h. 3
a. Data Primer, ialah data yang langsung berkaitan dengan objek penelitian yang menjadi data primer adalah orang-orang yang terlibat dalam asuransi takaful. b.Data Sekunder, digunakan untuk mendukung data primer dalam hal ini peneeliti menggunakan daata sekunder berupa dokumentasi yaitu hal-hal yang berkaitan dengan konsep strategi pemasaran seperti : buku-buku, hasil penelitian dan lain-lain. Teknik pengumpulan data penulis menggunakan beberapa tempat penelitian diantaranya: a. Library Reseach (Penelitiaan Kepustakaan) Yaitu dengan mengambil bahan-bahan pustaka yang bersifat teoritis, datadata yang diperoleh dikumpulkan, dibaca dan dipelajari dari sumber kepustakaan (buku, jurnal, artikel dan lain-lain) yang ada kaitannya dengan masalah yang dibahas penulis dalam skripsi sebagai bahan rujukan dalam membantu teknik penulisan b. Field Reseach (Penelitian Lapangan) Dalam teknik pengambilan data penulis melakukan penelitian lapangan. Sumber data yang diperoleh melalui: 1). Observasi, yaitu pengumpulan data dimana penyelidik mengadakan pengamatan langsung dan terlibat mengenai ssituasi dan kondisi objek penelitian.
2). Wawancara, yaitu dilakukan dengan menggunakan tanya jawab terhadap responden ditujukan kepada orang yang bekerja pada asuransi dan konsumen. Wawancara dilakukan dengan tidak berstruktur dan tidak terlalu formal karena untuk menghindari kekakuan antara peneliti dengan responden dengan wawancara bersifat pribadi. 3). Angket, yaitu daftar pertanyaan yang dikirim kepada responden baik secara langsung maupun tidak langsung. Keuntungan teknik pengambilan data dengan mnggunakan aangket adalah data mudah diolah, penyisiannya relatif singkat, juga dapat menjaring responden yang relatif banyak. 4). Teknik penulisan setelah data yang diperoleh diperlukan terkumpul kemudian analisis sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian setelah itu disajuikan dalam laporan ilmiah, adapun teknik dalam penulisan skripsi ini berpedoman kepada buku : “Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta” pada pedoman yang baru yang diterbitkan CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Cetakan ke II, 2007. Dengan pengecualian ayat-ayat Al-Qur’an dan terjemahannya ditulis satu spasi mengacu pada Al-Qur’an dan terjemah yang dikeluarkan oleh Departemen
Agama. Al-qur’an tidak memakai
catatan kaki, akan tetapi cukup dibuatkan diakhir kutipan (dalam kurung)
nama atau nomor surat dan ayat serta dibuatkan
terjemahannya. 5.
Teknik Analisis Data Dalam menganalisis data yang menggunakan metode deskriptif analisis yaitu penulis mnguraikan dan memberikan gambaran mengenai semua data yang diperoleh kemudian membuat analisis komperatif sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.
E. Tinjauan Pustaka 1.Strategi pemasaran produk mudharabah BPRS Amanah Ummah (Skripsi Dede Mahfudzh, MD, 2007), dalam skripsi ini menjabarkan bagaimana pola pemasaran yang menitik beratkan penjualan produk yang ditawarkan seperti mudharabah, syirkah, murabaha, wadi oleh karenanya penulis hanya membatsi bagaimana pengembangan produk tersebut agar dapat sampai kepada para konsumen. 2. Pengelolaan dana haji PT. Asuransi Takaful Keluarga (Afif Amrullah, MD, 2007) dalam skripsi ini penulis lebih menekankan pada bagaiman mekanismecara pengelolahan haji. 3. Pelaksanaan manajemen pemasaran biro haji PT. Fazari, (Asmawi, MD, 2005), dalam skripsi ini penulis menjelaskan bagaimana cara atau penerapan manajemen pada biro haji.
4. Manajemen Pemasaran ( buku Assauri Sofyan, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2004 cet ke-7, edisi ke I), buku ini membahas pengertian manajemen secara umum. 5. Manajemen pemasaran modern (Basu Swasta, Yogyakarta: Liberti, 1996), buku ini membahas manajemen pemasaran secara umum mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Dalam beberapa referensi yang penulis temui memang semuanya membahas mengenai pokok dari pemasaran, namun berbeda dengan skripsi yang saya tulis ada beberapa perbedaan salah satu diantaranya bahwa penulis hanya memfokuskan pada strategi pemasarannya saja dan memfokuskan pada marketing mix selain itu analisa mengenai apa saja faktor pendukung dan hambatan dalam strategi pemasaran yang telah dibuat oleh perusahaan tersebut barulah penulis menganalisa sehingga menemukan jawaban dari pokok permasalahan tersebut.
F. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan dalam karya ilmiyah skripsi, penulis bagi menjadi lima bab, yaitu : BAB I
PENDAHULUAN Pada bab ini merupakan bab pendahuluan yang meliputi : latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metodologi penelitian, sistematika penulisan.
tinjauan pustaka,
BAB II TINJAUAN TEORITIS Merupakan landasan teori yang meliputi : Strategi pemasaran yaitu mengenai pengertian strategi, pengertian pemasaran, pengertian strategi pemasaran, tujuan strategi pemasaran, jenis-jenis strategi pemasaran, elemen-elemen strategi pemasaran, perumusan strategi pemasaran. Bauran pemasaran, selain itu juga membahas pengertian asuransi takaful syariah, dasar hukum asuransi takaful, prinsip-prinsip dasar asuransi takaful syariah. BAB III GAMBARAN UMUM ASURANSI TAKAFUL Asuransi Takaful Keluarga Indonesia yang meliputi sejarah berdiri dan perkembangannya, visi dan misi, struktur organisasi, program kerja, produk-produk asuransi takaful, keunggulan ATK. BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN ASURANSI TAKAFUL Mengemukakan hasil penelitian mengenai strategi pemasaran asuransi takaful yang meliputi segmentasi pasar, sasaran pasar, bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, distribusi dan promosi, yang terakhir faktor pendukung dan penghambat ATK. BAB V
PENUTUP Penutup merupakan bagian akhir yang terdiri dari kesimpulan bahasan pada bab-bab sebelumnya diserta saran. Bab ini dilengkapi daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang diperlukan.
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMASARAN DAN ASURANSI ISLAM
A. Pengertian Strategi 1. Pengertian Strategi Istilah strategi berasal dari kata Yunani Strategeta (Stratos = militer; dan ag = memimpin), artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang Jenderal. Konsep ini relevan dengan situasi pada zaman dahulu yang sering diwarnai perang, dimana jenderal dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar selalu dapat memenangkan perang. Strategi juga bisa diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagi dan pengguna kekuatan militer dan material pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.12 Strategi militer didasarkan pada pemahaman akan kekuatan dan penempatan posisi lawan, karakteristik medan perang, kekuatan dan karakter sumber daya yang tersedia, sikap orang-orang yang menempati teritorial tertentu, serta antisipasi terhadap setiap perubahan yang mungkin terjadi. Konsep strategi militer seringkali diadaptasi dan diterapkan dalam dunia bisnis, mislanya konsep Sun Tzu, Hannibal, dan Carl Van Clausewitz. Dalam konteks bisnis, strategi merupakan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya usaha suatu organisasi. 12
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta:Andi Press,2001), cet. ke-5, h.3
Setiap organisasi membutuhkan strategi manakala menghadapi situasi berikut (Jain, Iggo): a. Sumber daya yang dimiliki terbatas. b. Ada ketidakpastian mengenai kekuatan bersaing organisasi. c. Komitmen terhadap sumber daya tidak dapat diubah lagi. d.Keputusan-keputusan harus dikoordinasikan antar bagian sepanjang waktu. e. Ada ketidakpastian mengenai pengendalian inisiatif. Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert, Jr (1995), konsep strategi dapat didefinisikan berdasarkan 2 perspektif yang berbeda, yaitu: a. Dari perspektif apa yang suatu organisasi ingin lakukan (intends to do). Strategi dapat didefinisikan sebagai program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan mengimplementasikan misinya. Di sini para manajer memainkan peranan yang aktif, sadar dan rasional dalam merumuskan strategi organisasi. b.. Dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan (eventually does). Strategi didefinisikan sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Di sini para manajer bersifat reaktif, yaitu hanya menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan secara pasif manakala dibutuhkan.
Pernyataan strategi secara eksplisit merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis. Strategi memberikan kesatuan arah bagi semua anggota organisasi. Bila konsep strategi tidak jelas, maka keputusan yang diambil akan bersifat subyektif atau berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan keputusan yang lain. 2.. Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan amstrong, pemasaran adalah sebuah proses sosial dan manajerialnya yang dengannya individu-individu dan kelompok-kelompok memproleh apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan dengan menciptakan dan saling mempertukarkan produk-produk dan nilai satu sama lain. 13 Ada tiga konsep alternatif yang dilakukan organisasi dalam menjalankan kegiatan-kegiatan pemasaran,14 yaitu: a. Konsep Produksi Konsep produksi menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan (highly Affordable) dan bahwa manajemen sebaiknya memusatkan perhatian pada peningkatan efisiensi produk dan distribusi. Konsep ini merupakan salah satu dari falsafah tertua yang menentukan pra penjual. Kitab suci Al-Qur’an menggunakan konsep produksi barang dalam artian luas. Al-Qur’an menekankan manfaat dari barang yang diproduksi. 13
Kotler dan Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 1997), Edisi ke-3,
Jilid I,h.3
14
Ibid.h
Memproduksi suatu barang harus mempunyai hubungan dengan kebutuhan hidup manusia, berdasarkan firman Allah SWT:
ﻲ ٍء ْ ﺷ َ ﻦ ُآﻞﱢ ْ ﻲ َوَأ ْﻧ َﺒ ْﺘﻨَﺎ ﻓِﻴﻬَﺎ ِﻣ َﺳ ِ ض َﻣ َﺪ ْدﻧَﺎهَﺎ َوَأ ْﻟ َﻘ ْﻴﻨَﺎ ﻓِﻴﻬَﺎ َروَا َ وَا ْﻟَﺄ ْر (ﻦ )اﻟﺨﺠﺮ َ ﺴ ُﺘ ْﻢ َﻟ ُﻪ ِﺑﺮَا ِزﻗِﻴ ْ ﻦ َﻟ ْ ﺶ َو َﻣ َ ﺟ َﻌ ْﻠﻨَﺎ َﻟ ُﻜ ْﻢ ﻓِﻴﻬَﺎ َﻣﻌَﺎ ِﻳ َ ﻣَ ْﻮزُونٍ َو Arti: “Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (kami menciptakan pula) makhlukmakhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezki kepadanya.” (Q.S. Al-Hijr: 19-20). Tujuan utama Allah menciptakan bumi ialah untuk diberikan kepada manusia agar dapat menggunakan sumber-sumber yang ada di bumi untuk memperoleh
rezeki,
dan
manusia
haruslah
berjuang
untuk
memperolehnya.15 b. Konsep Produk Gagasan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan mutu, kinerja, dan penampilan terbaik dan bahwa suatu organisasi sebaiknya mencurahkan tenaganya untuk melakukan perbaikan produk secara berkesinambungan. Produk yang ditawarkan adalah produk
15
209
Fajrul Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, (Jakarta:Dana Bhakti Wakaf,1995) Jilid I, h.208-
yang halal dan tidak boleh menghasilkan serta memperjualbelikan produk yang secara tegas dilarang oleh hukum syara. Seperti yang dijelaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya:
ﻦ ْ ﺲ ِﻣ ٌ ﺟ ْ ِب وَا ْﻟﺄَ ْزﻟَﺎ ُم ر ُ ﺴ ُﺮ وَا ْﻟﺄَ ْﻧﺼَﺎ ِ ﺨ ْﻤ ُﺮ وَا ْﻟ َﻤ ْﻴ َ ﻦ ءَاﻣَﻨُﻮا ِإ ﱠﻧﻤَﺎ ا ْﻟ َ ﻳَﺎَأ ﱡﻳﻬَﺎ اﱠﻟﺬِﻳ .(90 : ن )اﻟﻤﺎﺋﺪة َ ﺟ َﺘ ِﻨﺒُﻮ ُﻩ َﻟ َﻌﱠﻠ ُﻜ ْﻢ ُﺗ ْﻔِﻠﺤُﻮ ْ ن ﻓَﺎ ِ ﺸ ْﻴﻄَﺎ ﻞ اﻟ ﱠ ِ ﻋ َﻤ َ Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah
perbuatan-perbuatan
itu
agar
kamu
mendapat
keberuntungan.” (Q.S. Al-Maidah:90). c. Konsep Penjualan Gagasan konsumen bahwa tidak akan membeli cukup produk perusahaan kecuali jika perusahaan tersebut melakukan upaya-upaya dan promosi yang gencar. 3. Pengertian Strategi Pemasaran Menurut Kotler dan Amstrong strategi pemasaran adalah logika pemasaran yang dengannya unit usaha berharap dapat mencapai tujuan pemasarannya. Bygrave (1996) mendefinisikan strategi pemasaran sebagai kumpulan petunjuk dan kebijakan yang digunakan secara efektif untuk mencocokkan program pemasaran (produk, harga, promosi, dan distribusi) dengan peluang
pasar guna mencapai sasaran usaha. Dalam bahasa yang lebih sederhana, suatu strategi pemasaran pada dasarnya menunjukkan bagaimana sasaran pemasaran dapat dicapai.16 Sedangkan menurut Bennet (1998), strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik secaara implisit maupun eksplisit) mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya.17 Sementara itu Tull dan Kahle (1990) mendefinisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang
direncanakan
untuk
mencapai
tujuan
perusahaan
dengan
mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk mencapai pasar sasaran tersebut. 4. Tujuan Strategi Pemasaran a. Menetapkan arah kegiatan perusahaan b.Memberikan informasi kepada manajemen puncak dalam meneruskan tujuan c. Sasaran untuk mengantisipasi berbagai permasalahan dan keadaan yang berubah dimasa mendatang. 5. Jenis- jenis Strategi Pemasaran a. Strategi Pemimpin Pasar (Market Leader)
16
Ismail Yusanto, M. Karebet Widjayakusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta: GIP, 2002), h. 169 17 Ibid, h. 170
Pemimpin pasar adalah perusahaan yang diakui oleh industri yang bersangkutan sebagai pemimpin. Perusahaan yang dominan selalu ingin tetap nomor satu. Sikap ini mendorongnya untuk mengambil tindakan ke-3 arah, yaitu: mengembangkan pasar keseluruhan, melindungi pangsa pasar, dan memperluas pangsa pasar. b. Strategi Penantang Pasar (Market Challenger) Penantang pasar adalah perusahaan “runner up” yang secara konstan mencoba memperbesar pangsa pasar mereka. Yang dalam usaha tersebut mereka berhadapan secara terbuka dan langsung dengan pemimpin pasar. Strategi yang dilakukannya adalah dengan menentukan lawan dan sasaran strategi serta memilih strategi penyerangnya. c. Strategi pengikut Pasar (Market Follower) pengikut pasar adalah perusahaan yang mengambil sikap tidak mengusik pemimpin pasar dan hanya puas dengan cara menyesuaikan diri terhadap kondisi-kondisi pasar. Strategi umum yang boasa dimanfaatkan yaitu: Cloner, imitator, dan adapter18. d. Strategi Penggarap Ceruk Pasar (market Nicher) Penggarap ceruk pasar adalah perusahaan yang mengkhususkan diri melayani sebagian pasar yang diabaikan perusahaan besar, dan menghindari bentrok dengan perusahaan besar. Strategi yang dilakukan adalah spesialisasi
18
Ibid., h.319
dalam hal pasar, konsumen, produk, dan sebagainya juga menerapkan multiple niching (melayani lebih dari satu ceruk pasar). 6. Elemen-elemen Strategi Pemasaran Dalam merencanakan pemasaran yang akan datang manajer pemasaran sering dihadapkan pada strategi pemasaran apa yang akan ditempuh oleh perusahaan. Hal ini mengingat strategi pemasaran setiap perusahaan merupakan suatu rencana keseluruhan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Namun demikian penentuan strategi ini dapat dilakukan untuk manajemen pemasaran dengan membuat tiga keputusan, yaitu: a. Konsumen yang akan dituju b. Kepuasan yang dinginkan oleh setiap konsumen. c. Marketing mix (bauran pemasaran) seperti apakah yang dipakai untuk diberikan kepada konsumen. Ketiga elemen tersebut sangat menentukan arah strategi pemasaran perusahaan, sehingga strategi tersebut menjadi rencana jangka panjang yang digunakan sebagai pedoman bagi aktifitas pemasaran. Oleh karena itu, dengan suatu riset pemasaran, manajemen berusaha untuk menentukan konsumen mana yang akan dituju. Hal ini berarti perusahaan mempunyai atau memiliki konsumen tertentu sebagai sasarannya sebagai tindak lanjut dari rencana tersebut manajemen pemasaran mengidentifikasi keinginan konsumen agar dapat menetukan kombinasi marketing mix yang paling efektif dan paling efisien. Dalam hal ini perusahaan perlu juga memperhatikan berbagai macam
faktor lingkungan intern maupun ekstern serta kekuatan dan kelemahan organisasi perusahaan. Adapun elemen-elemen strategi pemasaran beserta hubungan dengan masing-masing elemen, strategi pemasaran sangatlah berguna untuk mengidentifikasi sejauh mana kinerja perrusahaan tersebut, adapun elemen tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut ini:
Memilih Konsumen
Mengidentifikasi kebutuhan
Faktor-faktor lingkungan
Riset pemasaran
Menentukan marketing
Produk Harga Distribusi Promosi
Pasar
Organisasi Gambar 2.1 Elemen-Elemen Strategi Pemasaran.19
7. Perumusan Strategi Pemasaran a. Strategi pasar yang dituju 1) Segmen pasar adalah kelompok individu atau perusahaan yang memiliki satu atau lebih karakteristik yang sama.
19
Basu Swasta, Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta:Liberty,1990), h.70
Setiap pasar mempunyai segmen, tetapi tidak semua cara dalam segmentasi pasar memiliki manfaat yang sama. Strategi pasar yang dituju mengidentifikasikan segmen-segmen pasar yang akan dilayani. Proses ini dimulai dengan analisis peluang pasar. 2) Penentuan pasar sasaran adalah proses untuk mengevaluasi setiap daya tarik segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dimasuki. 3) Penentuan posisi pasar (positioning) adalah mengatur sebuah produk untuk menempati tempat yang jelas, berbeda dan diinginkan relatif terhadap produk-produk saingan didalam pikiran konsumen sasaran. Inti dari pemasaran terdiri dari tiga langkah pokok, yaitu: segmentasi pasar, penentuan pasar sasaran, dan positioning aatau sering disebut STP (Segmenting, Targeting, Positioning). Secara umum ada tiga segmentasi yang dapat digunakan dalam memilih pasar yang dituju dapat diseleksi dengan membandingkan pasar tersebut dengan seluruh pasar berdasarkan salah satu bauran pemasaran, dengan memusatkan perhatian pada satu segmen, atau membandingkannya dengan beberapa segmen pasar dengan menggunakan beberapa elemen bauran pemasaran. Setiap segmen pasar yang dituju harus digambarkan secara lengkap. Faktor demografi, psikologi, dan perilaku pembeli harus dipertimbangkan. Jika segmen pasar dibedakan menurut faktor etnis, maka aspeek multicultural dari bauran peemasaran harus dikaji.
B. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Istilah bauran pemasaran mengacu pada paduan strategi produk, distribusi, promosi, dan harga yang bersifat unik yang dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju. Distribusi kadangkala dihubungkan dengan tempat, sehingga memberikan kita 4P dari bauran pemasaran: produk (product), tempat (place), promosi (promotion), harga (price).20 1. Produk Biasanya bauran pemasaran dimulai dengan produk yang mencerminkan tentang barang dan jasa yang ditawarkan. Produk tidak hanya meliputi unit fisiknya saja tetapi juga kemasan, garansi, merek, nama baik perusahaan dan masih banyak lagi faktor lainnya. Inti dari bauran pemasaran yang merupakan langkah awalnyaa aaadalah penawaran produk dan strategi produk. Sangat sulit untuk mendesain suatu strategi distribusi, memutuskan kampanye promosi, atau menentukan harga tanpa mengenali produk yang dihasilkan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pembeli (customer needs and wants). 2. Harga Adalah apa yang harus diberikan oleh pembeli untuk mendapatkan suatu produk. Hingga sering merupakan elemen yang paling fleksibel. Diantaranya
20
Unsur bauran pemasaran yang terdiri dari atas 4P (Product, Price, Place, Promotion). Dan dipopulerkan oleh E. Jerome Mc. Carthy. Beberapa pakar pemasaran mengemukakan prespektif yang baru sebagai perluasan dari 4P. diantaranya Kotler (1996) dalam artikelnya berjudul “Megamarketing” menambahkan 2P yaitu: politics dan public opinion.
keempat bauran pemasaran, yaitu elemen yang paling cepat berubah. Strategi dalam menetapkan harga harus berhubungan dengan biaya pembeli (cost of costumer). Biaya yang ditetapkan rendah dan dapat terjangkau konsumen dengan tidak mengurangi kualitas produk yang ditawarkan. 3. Distribusi Mencerminkan kegiatan-kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia untuk konsumen sasaran. Tujuan dari distribusi adalah untuk memastikan bahwa produk tiba dalam konddisi layak pakai pada tempat yang ditunjuk pada saat yang diperlukan. Dalam menetapkan langkah sebuah strategi distribusi perusahaan harus membuat langkah-langkah mudah (easy step) untuk memperoleh produk yang ditawarkan. 4. Promosi Mencerminkan kegiatan-kegiatan yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk konsumen membelinya. Promosi terdiri dari penjualan perseorangan, iklan, promosi, penjualan, damn publikasi. Promosi sangat berhubungan erat dengan komunikasi. Implementasi syariat dalam variabel-variabel bauran pemasaran dapat dilihat pada produk, barang dan jasa yang ditawarkan berkualitas sesuai dengan yang dijanjikan. Pada variabel harga aaaaakan disajikan dengan harga yang kompetitif, sedangkan pada distribusi pelaku pemasaran tidak melakukan kecurangan dan
penindasan terhadap pesaing, untuk variabel promosi menghindarkan sifat dusta atau menipu dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan hasil yang besar. Bisnis jasa sangat kompleks, karena banyak elemen yang mempengaruhinya, seperti sistem internal organisasi, lingkungan fisik, kontak personal, iklan, tagihan, dan pembayaran, komentar dari mulut kemulut, dan sebagainya. Oleh karena itu pemasaran jasa tidak hanya membuthkan pemasaran eksternal tetapi juga pemasaran internal dan pemasaran efektif. Pemasaran eksternal menggambarkan aktivitas normal yang dilakukan oleh perusahaan dalam mempersiapkan jasa menetapkan harga, melakukan distribusi, dan mempromosikan jasa, yang bernilai superior kepada para pelanggan akan terikat dengan perusahaan, sehingga laba jangka panjang bisa terjamin. Perumusan internal menggambarkan tugas yang diemban perusahaan dalam rangka melatih dan memotivasi para karyawan (sebagai aset utama perusahaan dan ujung tombak pelayanan) aaaagar dapat melayani para pelanggan dengan baik. Yang tak kalah pentingnya aaaaadalah pemberian penghargaan dan pengakuan yang sepadan dan manusiawi. Aspek ini bisa membangkitkan motivasi, moral kerja, rasa bangga, loyalitas. Setiap orang dalam organisasi pada gilirannya dapat memberikan kontribusi besar bagi perusahaan dan bagi pelanggan yang dilayani. Pemasaran interaktif menggambarkan interaksi anatara pelanggan dan karyawan. Diharapkan setiap karyawan yang loyal, bermotivasi tinggi, dan diberdayakan (empowered) dapat memberikan total quality service kepada para
pelanggan dan calon pelanggan. Bila ini teralisasi, maka pelanggan yang puas akan menjalin hubungan berkesinambungan dengan personil dan perusahaan yang bersangkutan. Secara garis besar, strategi pemasaran jasa yang pokok berkaiatan dengan tiga hal berikut: a.
melakukan difensiasi kompetitif
b.
mengelola kualitas jasa
c.
mengelolah produktivitas.
C. Asuransi Takaful Dalam Islam 1. Pengertian Asuransi Secara bahasa, takaful berasal dari akar kata kafala yang artinya menolong, memberi nafkah dan mengambil alih perkara seseorang. Kata takaful merupakan
bentuk
mashdar
dari
kata
:ََﺗﻜَﺎ َﻓﻞ
–
َﻳ َﺘﻜَﺎ َﻓ ُﻞ
-
ﻼ ً َﺗﻜَﺎ ُﻓ
Dalam Kamus Al-Munawir dijelaskan bahwa arti kata kafala yang merupakan kata dasar dari takaful adalah : pertanggungan yang berbalasan, hal saling menanggung. Istilah kata takaful ini merupakan istilah yang relatif baru, jika dilihat tidak satupun ayat-ayat Al-Qur'an menggunakan istilah takaful ini. Bahkan dalam hadits pun, juga tidak dijumpai kata yang menggunakan istilah takaful ini. Namun secara sistem keukhuwahan, takaful sudah diterapkan sejak zaman Rasulullah.
Kata 'Takaful' di Dalam lafaz Al-Qur’an tidak dijumpai satu ayatpun yang secara tersurat menggunakan kata ‘takafulÂ’. Demikian juga dalam hadits. Namun demikian, terdapat sejumlah kata (delapan kata dalam delapan ayat) yang menggunakan kata yang seakar dengan kata takaful, yaitu dari kata kafala. Kata-kata yang berakar dari kata kafala tersebut, secara umum keseluruhannya mengarah pada makna memelihara, memikul (resiko). Menurut bahasa kata asuransi dalam bahasa Belanda adalah “Vezekering” yang berarti pertanggungan, sedangkan asuransi dalam bahasa Inggris yaitu berasal dari kata “Assurance” artinya jaminan.21 Menurut istilah asuransi adalah suatu akad dimana penajaminan dengan kehendak akad tersebut, berkewajiban membayar kepada si terjamin atau kepada orang yang mendapat laba, disyaratkan ta’min itu bagi kebaikannya, sejumlah dari harta pembayaran secara tertib atau ganti dari harta yang lain. Ketika terjadi suatu kejadian mauppun terbuktinya suatu bahaya yang disyaratkan dalam akad. Dari pengertian menurut bahasa tersebut, maka dapat didefinisikan bahwa asuransi adalah suatu persetujuan pihak yang menjamin berjanji kepada pihak yang dijamin, umtuk menerima sejumlah uang premi
21
Wojowasito, dan W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia, (Jakarta:Hasta, 1979), h. 9
sebagai ganti kerugian, karena akibat dari suatu peristiwa yang belum jelas akan terjadi.22 Definisi asuransi menurut ketentuan pasal 11 butir 1 undang-undang nomor 2 tahun 1992 adalah: “Perjanjian antara 2 pihak atau lebih, dengan nama pihak penaggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau utnuk memberikan ssuatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan”.23 Setelah memperhatikan beberapa pengertian asuransi, baik dari segi bahasa maupun istilah, maka secara praktis dapat dikatakan bahwa asuransi adalah suatu alat sosial yang mengalihkan resiko pribadi kepada semua anggota kelompoknya dengan memanfaatkan dana yang dikumpulkan bersama dari kelompok itu untuk membayar kerugian yang dialami oleh priobadi dalam halhal yang sudah ditentukan.
22
Ibid, h. 16 Arif Djohan Tunggal, Peraturan Perundang-undangan Perasuransian Di Indonesia, tahun 1992-1997, (Jakarta: Harvarindo, 1998), h. 3 23
2. Dasar Hukum Asuransi Islam Landasan syariah Asuransi Islam sebenarnya bertumpu pada konsep azas tolong-menolong dalam hal kebaikan dan takwa disertai rasa aman yang menjadikan semua peserta asuransi sebagai keluarga besar yang saling menjamin dan menaggung resiko satu sama lainnya.24 Sedangkan menurut Karnaen A. Perwataatmadja bahwa konsep asuransi islam itu berazaskan takaful yang merupakan perpaduan rasa tanggung jawab dan persaudaraan antara peserta. Dalam hal ini peserta setujua untuk memberikan sumbangan keuangan sebagai derma (tabarru) karena Allah semata untuk membantu peserta yang tertimpa musibah kematian, bencana dan sebagainya. Landasan syariah asuransi Islam, diantaranya: a. Konsep tolong-menolong sebagaimana firmaan Allah SWT:
ن وَاﺗﱠﻘُﻮا ِ ﻋﻠَﻰ ا ْﻟِﺈ ْﺛ ِﻢ وَا ْﻟ ُﻌ ْﺪوَا َ ﻋﻠَﻰ ا ْﻟ ِﺒ ﱢﺮ وَاﻟ ﱠﺘ ْﻘﻮَى وَﻟَﺎ ﺗَﻌَﺎوَﻧُﻮا َ … َو َﺗﻌَﺎ َوﻧُﻮا (2:ب )اﻟﻤﺎﺋﺪة ِ ﺷﺪِﻳ ُﺪ ا ْﻟ ِﻌﻘَﺎ َ ن اﻟﱠﻠ َﻪ اﻟﱠﻠ َﻪ ِإ ﱠ Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (Al-Maidah ayat 2)
24
Ibid, h.3
b. Konsep saling meridhoi, firman Allah SWT:
ن ِﺗﺠَﺎ َر ًة َ ن َﺗﻜُﻮ ْ ﻞ إِﻟﱠﺎ َأ ِﻃ ِ ﻦ ءَاﻣَﻨُﻮا ﻟَﺎ َﺗ ْﺄ ُآﻠُﻮا أَ ْﻣﻮَاﻟَ ُﻜ ْﻢ َﺑ ْﻴ َﻨ ُﻜ ْﻢ ﺑِﺎ ْﻟﺒَﺎ َ ﻳَﺎَأ ﱡﻳﻬَﺎ اﱠﻟﺬِﻳ : ن ِﺑ ُﻜ ْﻢ َرﺣِﻴﻤًﺎ )اﻟﻨﺴﺎء َ ن اﻟﱠﻠ َﻪ آَﺎ ﺴ ُﻜ ْﻢ ِإ ﱠ َ ض ِﻣ ْﻨ ُﻜ ْﻢ وَﻟَﺎ َﺗ ْﻘ ُﺘﻠُﻮا َأ ْﻧ ُﻔ ٍ ﻦ َﺗﺮَا ْﻋ َ (29 Arti: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (Annisa: ayat 29) c.Konsep saling memberi manfaat, firman Allah SWT: ar-Ra’ad 17
ﻞ َز َﺑﺪًا رَا ِﺑﻴًﺎ ُ ﻞ اﻟﺴﱠ ْﻴ َ ﺣ َﺘ َﻤ ْ ﺖ َأ ْو ِد َﻳ ٌﺔ ِﺑ َﻘ َﺪ ِرهَﺎ ﻓَﺎ ْ ﺴﻤَﺎ ِء ﻣَﺎ ًء َﻓﺴَﺎَﻟ ﻦ اﻟ ﱠ َ ل ِﻣ َ َأ ْﻧ َﺰ ﻚ َ ع َز َﺑ ٌﺪ ِﻣ ْﺜُﻠ ُﻪ َآ َﺬِﻟ ٍ ﺣ ْﻠ َﻴ ٍﺔ َأ ْو َﻣﺘَﺎ ِ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻪ ﻓِﻲ اﻟﻨﱠﺎ ِر ا ْﺑ ِﺘﻐَﺎ َء َ ن َ َو ِﻣﻤﱠﺎ ﻳُﻮ ِﻗﺪُو س َ ﺟﻔَﺎ ًء َوَأﻣﱠﺎ ﻣَﺎ َﻳ ْﻨ َﻔ ُﻊ اﻟﻨﱠﺎ ُ ﺐ ُ ﻞ ﻓَﺄَﻣﱠﺎ اﻟ ﱠﺰ َﺑ ُﺪ َﻓ َﻴ ْﺬ َه َﻃ ِ ﻖ وَا ْﻟﺒَﺎ ﺤﱠ َ ب اﻟﱠﻠ ُﻪ ا ْﻟ ُ ﻀ ِﺮ ْ َﻳ (17 : ل )اﻟﺮﺋﺪ َ ب اﻟﱠﻠ ُﻪ ا ْﻟَﺄ ْﻣﺜَﺎ ُ ﻀ ِﺮ ْ ﻚ َﻳ َ ض َآ َﺬِﻟ ِ ﺚ ﻓِﻲ ا ْﻟَﺄ ْر ُ َﻓ َﻴ ْﻤ ُﻜ Arti : Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengembang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaanperumpamaan. (Ar-Ra’ad: ayat 17)
3.Prinsip-prinsip Dasar Asuransi Syariah. Dalam menjalankan kegiatan asuransi syariah PT. Asuransi Takaful Keluarga mempunyai bebrapa prinsipdasar yang dijadikan sebagai pedoman. Adapun prinsip dasar tersebut adalah: a. Saling bertanggung jawab Rasa tanggung jawab warga masyarakat terhadap warga lain merupakan factor yang mempererat rasa persatuan dan persaudaraan yang akan memperkokoh masyarakat yang bersangkutan. Misalnya si fakir akan merasa aman karena terlindungi oleh yang kaya, yang sakit tidak akan sengsara karena mendapat pertolongan dari yang sehat, dan sebaliknya. PT. Asuransi Takaful Keluarga juga bertanggung jawab atas amanah yang telah dipercayakan secara penuh oleh para peserta. Dengan memiliki jiwa ketarbukaan dan keikhlasan dalam membantu apa yang menjadi kebutuhan para peserta. b. Sikap saling bekerjasama Kekayaan hendaklah digunakan untuk meringankan beban penderitaan atau membantu memnuhi kebutuhan keluarga atau masyarakat yang kurang mampu, sama halnya dengan kerjasama antara peserta dalam mengatasi kesulitan yang dihadapinya. Oleh karena itu seorang muslim harus dapat merasakan bagaimana beban penderitaan yang menimpa saudaranya, dengan demikian akan timbul sikap saling membutuhkan antara sesama muslim.
c. Saling melindungi dan menjaga keselamatan. Niat yang ikhlas karena Allah ikut membantu sesame yang mengalami pendeeritaan karena musibah, atau meringankan beban resiko keuangan bagi yang mengalmi musibah, merupakan landasan awal asuransi Islam. Premi yang dibayarikan kepada perusahaan asuransi Islam harus didasarkan kepada kerjasama dan tolong-menolong, salah satunya denga dana tabarru (sedekah) sesuai dengan perintah Allah dan untuk mendapatkan keridhoan. d. Menghindari unsur-unsur gharar, maisir, dan riba Unsur gharar, maisir, dan riba sangatlah merugikan terhadap para peserta yang ingin menginvestasikan uangnya kepada PT. Asuransi tersebut, selain itu hal ini sangatlah dilarang dalam hukum islam seperti halnya unsur gharar yang berarti tipuan dimana didalam akad ini terjadi ketidak jelasan dengan meliputi beberapa sesuatu yang diperoleh (ada atau tidak, besar atau kecil), dan tidak diketahui berapa lama kita harus membayar. Dalam menghindari hal semacam ini asuransi takaful menggunakan perjanjian yang bersifat takafuli yang berarti saling menaggung atau menolong diantara peserta asuransi. Sedangkan untuk pembayaran klaim diambil dari dana tabarru yang dikumpulkan dari setiap peserta yang diniatkan untuk membantu dan menanggung sesame peserta yang terkena musibah. Dalam asuransi takaful tidak adanya unsur maisir dimana semua dana premi tetap menjadi kepemilikan peserta kecuali dana yang telah dimasukkan kedalam dana tabaarru atau dana bagi hasil, berbeda dengan konvensional
yang sepenuhnya
memiliki dana premi dari tiap peserta yang tidak
mengajukan klaim perpanjangan kontrak kembali atau mengundurkan diri. Asuransi takaful selalu menginvestasikan dananya ke dalam pembiayaan atau proyek lainnya dalam bentuk tabarru maupun mudharabah. Hal inilah yang membedakan antara lembaga keuangan lainnya sehingga tidak merugikan orang lain karena begitulah cara Islam mengajarkan kepada manusia untuk saling mengasihi dan tidak untuk saling menjatuhkan, kalau hal yang demikian itu dapat berjalan dengan baik maka negara Indonesia akan menjadi negara yang makmur, dan adil. Asuransi Syariah sudah sepatutnya dijadikan bahan untuk rujukan terhadap asuransi lainnya, karena sebagian besar pengelolaan dananya saling menguntungkan hal ini perlu mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah untuk lebih mendorong dan memberikan subsidi dalam memajukan perekonomian umat selain itu masyarakat juga hendaknya menilai lebih jauh besar sekali manfaat yang didapat dalam berasuransi secara syariah.
BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA INDONESIA
A. Latar Belakang Berdirinya PT. Asuransi Takaful Keluarga Takaful Indonesia merupakan pelopor sekaligus salah satu perusahaan yang menyediakan jasa asuransi dan perencanaan keuangan sesuai dengan prinsip syariah untuk memenuhi kebutuhan umat dan masyarakat Indonesia, melalui dua anak perusahaannya yaitu PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi Takaful Umum. Pada awalnya PT Asuransi Takaful berdiri di Indonesia atas prakasa Tim Pembentukan Asuransi Takaful Indonesia (TEPATI), yang dimotori oleh Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) melalui Yayasan Abdi Bangsa, Bank Muamalat Indonesia Tbk, PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, Departemen Keuangan RI, serta beberapa pengusaha muslim Indonesia. Tim tersebut berupaya merumuskan rancangan awal pembentukan lembaga asuransi yang berlandaskan syari’ah.25 Tim TEPATI terlebih dahulu melakukan beberapa studi banding ke Malaysia sebagai salah satu Negara ASEAN pertama yang telah mempraktekkan asuransi berdasarkan prinsip syaria’h,
setelah melakukan studi banding hasil tersebut
kemudian diseminarkan di Hotel Indonesia dalam mengupayakan
percepatan
pembentukan Asuransi takaful.
25
Kutipan Yadi Janwari dari Ahmad Azhar Basyir, “Takaful sebagai Alternatif Asuransi Islam” dalam Ulumul Qur’an: Jurnal Kebudayaan dan Peradaban, Nomor 2/VII/1996 hal. 15-21.
Dari hasil seminar tersebut pada tanggal 24 Februari 1994 didirikan PT. Syarikat Takaful Indonesia sebagai holding company dimana kepemilikan mayoritas sahamnya pada saat ini dikuasai oleh Syarikat Takaful Malaysia Berhand (56,00 %) dan Islamic Development Bank (26,39 %) sedangkan selebihnya oleh Permodalan Nasional Madani (PNM) dan Bank Muamalat Indonesia Karya Abdi Bangsa lain-lain, PT Asuransi Takaful Indonesia telah membawahi dua buah perusahaan jasa asuransi yakni PT Asuransi Takaful Keluarga (ATK) dan PT. Asuransi Takaful Umum (ATU). PT Asuransi Takaful Keluarga yang bergerak dibidang jasa asuransi syariah didirikan pada 4 Agustus 1994 dan mulai beroperasi pada 25 Agustus 1994 yang ditandai dengan peresmian oleh Menteri Keuangan Mari’e Muhammad dengan izin operasional Surat Keputusan No. 385/KMK.017/1994. Diikuti dengan pendirian anak perusahaan yang di bidang asuransi umum Syariah yaitu PT Asuransi Takaful Umum dengan
izin
operasional
No.
247/KMK.017/1995
yang
diresmikan
oleh
Menristek/Ketua BPPT Prof. Dr. B. J. Habibie pada 2 Juni 1995.26 Sejak tahun 2004, perusahaan telah beroperasi dikantor pusatnya yang baru, Graha Takaful Indonesia, yang berlokasi di Mampang Prapatan Raya, Jakarta. Pada saat yang sama, melalui serangkaian prakarsa strategis termasuk penyatuan fungsi pemasaran dan fungsi korporasi ATK dan ATU di perusahaan induk, serta revitalisasi dan konsolidasi jaringan kantor cabang dan pemasaran, perusahaan berhasil
26
Indonesia.
Dikutip dari situs www.takaful.com tentang Sejarah Berdrinya Asuransi Takaful di
meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasionalnya yang berdampak pada peningkatan kinerja keuangan dari tahun ke tahun. Sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas layanan yang diberikan dan menjaga konsistensinya, perusahaan telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 untuk sistem ATK telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 dari Det Norske Veritas (DNV), Belanda, pada tahun yang sama. Komitmen Takaful Indonesia untuk menjadi penyedia jasa asuransi Syariah terkemuka di Indonesia dibuktikan dengan serangkaian penghargaan yang telah diterima sepanjang tahun 2006. Di antaranya adalah tiga buah penghargaan dari Karim Business Consulting sebagai The Best Risk Management Islamic Life Insurance (ATK), Best Risk Management Islamic General Insurance (ATU), Top of Mind Asuransi Syariah (STI), serta dua buah penghargaan dari majalah Investor untuk ATK sebagai Best Performance. Berbagai upaya telah dilakukan dalam mengembangkan usaha perasuransian dengan melakukakan berbagai kegiatan training dan seminar dengan memanfaatkan potensi atau sumber daya yang dimiliki untuk menjalankan operasional Asuransi Takaful, selain itu dengan melakukan pendirian lembaga-lembaga asuransi yang sejenis di berbagai wilayah dan di daerah Indonesia. Hal ini dilakukan agar sosialisasi dan percepatan pengembangan lembaga keuangan syari’ah tidak hanya terbatas pada bidang jasa keuangan perbankan, tetapi juga mencangkup semua instrument lembaga keuangan baik bank maupun non bank.
Program pengembangan dan sentralisasi pemasaran Asuransi Takaful telah dimulai pada tahun 2004, diarahkan guna memperluas jamgkauan kepada para pelanggan dan meliputi konsolidasi agen pemasaran untuk mendukung bisnis Takaful Keluarga dan Umum, sehingga perusahaan dapat menawarkan solusi Takaful satu atap. Lebih jauh perusahaan telah melaksanakan upaya pembenahan jaringan cabang dengan mengevaluasi efektivitas jaringan yang ada serta menambaha kantor cabang yang baru di lokasi potensial di beberapa kota besar di Indonesia. Di tahun 2005 perusahaan telah merevitalisasi 8 kantor cabangnya di Jakarta menjadi 4 kantor cabang, serta membuka cabang lainnya di daerah lainnya dan sampai saat ini telah mencapai 37 cabang di seluruh Indonesia. Asuransi Takaful memang memiliki potensi yang besar untuk menjangkau konsumen berbagai usaha lainnya telah dilakukan melalui kemitraan dengan perbankan syariah seta instansi lainnya. Program tersebut bertujuan untuk memperluas cakupan pasar dan meningkatkan pendapatan premi, disaat yang sama Takaful Indonesia terus berupaya memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam mendapatkan dalam mendapatkan berbagai layanan produk keuangan. Perusahaan telah membangun landasan petumbuhan yang kokoh melalui pelaksanaan berbagai inisiatif yang strategis yang berujung pada pencapaian kinerja yang memuaskan. Pencapaian tersebut tentunya juga ditunjang oleh keberadaan lingkungan kerja yang solid dan harmonis di seluruh tingkat organisasi, termasuk dalam hubungan dan komunikasi antara manajemen dan karyawan perusahaan,
lingkungan kerja yang kondusif tersebut akan menjadi faktor penting dalam pelaksanaan strategi usaha yang telah dikembangkan guna meraih percepatan dan keberlanjutan pertumbuhan usaha bagi Takaful Indonesia.
B. Visi & Misi Perusahaan Visi PT. Asuransi Takaful Keluarga adalah “menjadi grup asuransi yang menjadi pilihan utama umat dengan jangkauan yang signifikan di seluruh Indonesia secara Islami, amanah dan professional Adapun misi memberikan solusi dan pelayanan terbaik dalam perencanaan keuangan serta membangun kualitas umat melalui jasa Takaful keluarga .27 Visi dan misi inlah yang menjadi pendorong maupun motivasi bagi perusahaan untuk semakin maju dan terus berkembang di masyarakat, yang akan membuka peluang untuk memasarkan setiap produk kepada para konsumen secara menyeluruh.
C. Struktur Organisasi Struktur Organisasi PT Asuransi Takaful Keluarga Islamic (Islamic Life Insurance): 1. Rapat Umum Pemegang Saham 2. Dewan Pengawas Syari’ah Ketua 27
: Prof. K. H. Alie Yafie
Dikutip dari situs www.takaful.com tentang Pengertian Asuransi Takaful Keluarga.
Anggota
: Dr. K. H. Didin Hafidhudin, M.Sc. H. Syafi’i Antonio, M.Sc. Prof. Dr. Ahmad Shabhari
3. Dewan Komisaris Komisaris Utama
: Muhammad Arif Abdul Rashid
Anggota
: Salman Taufik : Wien P. Soedjito : Md. Azmi bin Abu Bakar
4. Direktur Utama
: Agus Haryadi
5. Divisi Pemasaran SM Pemasaran
: Mashuri Khamis
GM Pemasaran
: Basuki Agus
6. Direktur Keuangan
: M. Aminuddin Ismail
7. Divisi Support Kepala Departemen Riset dan Pengembangan
: Agus Edi Sumanto
Kepala Departemen Teknologi dan Informasi
: M. Zamakhsari
8. Divisi Teknik Koordinator
: Agus Edi Sumanto Agus Haryadi Syahrial Sakni
9. Kepala Seksi
: Rahmaji
10. Divisi Servies SM SDM
: Endy M. Astiwara
SM Umum
: Sundara
SM Info. Tek.
: M. Zamakhsari
D. Program Kerja Asuransi Takaful Indonesia bekerja pada tata kelola perusahaan dengan menerapkan GCG dapat diartikan sebagai komitmen perusahaan untuk mengikuti aturan-aturan yang ada serta menjalankan bisnis secara sehat dan beretika berdasarkan
prinsip-prinsip
transparasi,
akuntabilitas,
tanggung
jawab
dan
berkeadilan, yang dilandasi oleh prinsip dan semangat syariah, berikut tatakelolah penerapan GCG di lingkungan perusahaan takaful:28 1. Rapat Umum Pemegang Saham Rapat
Umum
Pemegang
Saham
merupakan
organ
tertinggi
perusahaan. Pada setiap tahun diselenggarakan 1 (satu) kali Rapat Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk masing-masing perusahaan dan satu kali Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang didalamnya membahas mengenai pergantian struktur organisasi maupun beberapa kebijakan lainnya.
28
Dikutip dari Annual Report Asuransi Takaful Keluarga, Tahun 2005.
2. Dewan Pengawas Syariah Dewan Pengawas Syariah (DPS) bertanggung jawab atas fungsi pengawasan penerapan prinsip-prinsip syariah serta fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) dengan beranggotakan 6 orang dan melakukan rapat Dewan Pengawas Syariah. 3. Dewan Komisaris Dewan komisaris bertugas memberikan pengarahan kepada Dewan Direksi dan menjalankan fungsi pengawasan terhadap pengelolaan perusahaan yang dijalankan oleh Dewan Direksi. Dewan Komisaris mewakili kepentingan para pemegang saham dan bertanggung jawab atas RPUS. Komposisi Dewan Komisaris PT Syarikat Takaful Indonesia (STI) terdiri dari 3 (tiga) orang komisaris, PT Asuransi Takaful Umum (ATU) terdiri 4 orang komisaris, sedangkan Takaful Keluarga berjumlah 5 orang komisaris termasuk Presiden Komisaris dan Independen. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris Perusahaan mengadakan rapat membahas kebijakan manajemen maupun perkembangan kinerja perusahaan sekurang-kurangnya satu kali dalam sebulan. 4. Dewan Direksi Dewan Direksi bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan dan arahan yang telah ditetapkan oleh Dewan Komisaris dan menjalankan pengelolaan sehari-hari. Dewan Direksi juga bertanggung jawab untuk
menerapkan dan mematuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku, serta prinsip syariah yang ada. 5. Komite Audit Komite Audit bertugas memberikan masukan dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris, menyangkut kepatuhan perusahaan dalam hal informasi keuangan, pengendalian dan sistem pelaporan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dan peraturan yang berlaku. Dalam menjalankan fungsinya tersebut, komite audit mengadakan rapat bulanan serta melakukan koordinasi dan komunikasi yang intensif antara Komite Audit dengan Dewan Direksi dan Audit Internal. 6. Komite Eksekutif Dalam menjalanakan tugasnya mengelola perusahaan, Dewan Direksi dibantu oleh beberapa komite investasi, manajemen maupun pemasaran yang semuanya bertanggung jawab atas kebijakan dan aktivitas perusahaan tersebut. 7. Sekretaris Perusahaan Sekretaris perusahaan bertanggung jawab atas penyebarluasan informasi material terkait dengan kinerja perusahaan, termasuk laporan keuangan serta laporan tahunan. Perusahaan senantiasa berupaya meningkatkan kualitas keterbukaan informasi. Para pemegang saham juga dapat memperoleh informasi mengenai perkembangan perusahaan melalui website yang tersedia.
8. Direktur Utama Direktur utama bertanggung jawab dan membuat suatu kebijakan terhadap kinerja dari setiap bawahan atau berbagai devisi yang telah dibentuk dan telah disepakati bersama. 9. Divisi Pemasaran Dalam hal ini divisi pemasaran bertugas terhadap pengembangan produk dalam hal memasarkannya, bagaimana dan strategi apa yang digunakan agar produk yang telah diluncurkan dapat sampai ketangan para konsumen, agar kegiatan pemasaran dapat berjalan dengan lancar divisi pemasaran bekerjasama dengan berbagai divisi baik itu divisi keuangan, divisi teknik, divisi support dan lain sebagainya. Program kerja bukan hanya dilakukan secara internal namun juga melakukannya secara eksternal dimana Takaful Keluarga senantiasa berupaya untuk lebih peduli terhadap berbagai masalah sosial yang ada disekitar masyarakat. Dalam ajaran Islam, prinsip kepedulian sosial ini diwujudkan melalui konsep zakat, dimana umat harus bertanggung jawab secara material terhadap kemiskinan dan penderitaan yang ada dilingkungannya, dengan cara menyisihkan sebagian dari penghasilannya. Sebagai perusahaan asuransi yang melakukan kegiatannya berdasarkan prinsip syariah Islam, takaful juga menyisihkan sebagian keuntungan perusahaan sebagai pembayaran zakat. Dana tersebut dikelola oleh Yayasan Amanah Takaful (YAT) yang sejak tahun 2001 telah memiliki izin dari Departemen Agama sebagai badan amil zakat nasional.
Takaful keluarga melalui YAT juga memiliki berbagai program rutin, diantaranya adalah program beasiswa bagi pelajar mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Dibidang kesehatan masyarakat, dilaksanakan pula Klinik Kesehatan Cuma-cuma (K2C) setiap dua pekan sekali untuk memberikan perawatan kesehatan dan pengobatan gratis kepada masyarakat yang kurang mampu. Program rutin lainnya adalah penyelenggaraan donor darah setiap tiga bulan sekali baik di kantor pusat maupun kantor cabang lainnya, serta kegiatan sosial lainnya seperti pembagian sembako yang diselenggarakan pada hari-hari besar Islam. Kepedulian terhadap upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat juga diwujudkan melalui aktivitas operasional sebagai sebuah lembaga asuransi syariah misalnya pengembangan produk Takaful Mikro Sakinah, yang memberikan perlindungan asuransi bagi kredit yang disalurkan oleh bank dan lembaga pembiayaan lainnya kepada pengusaha mikro. Produk ini dapat dipandang sebagai upaya perusahaan untuk membantu usaha mikro dalam pengembangan usaha atau modal kerja. Dengan adanya kgiatan sosial memberikan bukti bahwa Asuransi Takaful Keluarga bukan hanya mencari keuntungan semata melainkan membantu dalam hal kebaikan sesuai visi dan misi yang berlandaskan pada prinsip syariah.
Dana Zakat dan Mazbalah Takaful Tahun 2001-2006 (Dalam Jutaan) Tahun
Zakat yang disalurkan
Mazbalah yang disalurkan
2001 12,9 2002 122,5 2003 414,4 2004 481,7 2005 1.063,1 2006 880,1 Gambar 3.2. Tabel Pembiayaan dana Zakat Sumber. Takaful Indonesia, 2006.
54,6 53 13,4 11,6 59,3 193,4
E. Produk-Produk Asuransi Takaful Produk asuransi takaful pada dasarnya disesuaikan dengan kebutuhan para konsumen dengan memberikan perlindungan dan manfaat dengan berdasarkan pada prinsip syari’ah tanpa adanya unsur penipuan maupun riba. Berikut ini berbagai jenis produk takaful keluarga beserta definisi dan ketentuannya: 1. Takaful Individu dengan unsur tabungan a. Takaful Dana Siswa Yaitu suatu produk yang menawarkan dana pendidikan bagi para pelajar sampai pada tingkat sarjana dengan memberikan berbagai manfaat diantaranya: 1) Bila peserta mengundurkan diri sebelum perjanjian, maka peserta akan mendapatkan: a. Dana rekening tabungan yang telah disetor
b. Bagian keuntungan atas hasil investasi rekening tabungan (mudharabah) 2) Bila peserta dalam keadaan meningggal dunia dalam masa perjanjian, maka ahli waris yang akan mendapatkannya seperti: a. Dana rekening tabungan yang telah disetor. b. Bagian keuntungan atas hasil investasi rekening tabungan (mudharabah) c. Selisih dari manfaat takaful awal dan premi yang sudah dibayar. 3) Bila peserta hidup sampai perjanjian berakhir bila anak (sebagai penerima hibah): a. Hidup sampai dengan 4 tahun diperguruan tinggi, maka penerima akan mendapatkan dana sesuai dengan perjanjian yang telah ditentukan. b. Meninggal sebelum seluruh dana pendidikannya diterima, maka kepada peserta akan mendapatkan semua saldo rekening tabungan dan bagian keuntungan atas investasi tabungan. b. Takaful dana investasi Takaful dana investasi menwarkan kepada individu dalam hal pengumpulan dana sebagai investasi yang diperuntukkan untuk ahli warisnya
dengan
diantaranya:
berbagai
manfaat
yang
akan
diperolehnya
1) Bila peserta mengundurkan diri sebelum perjanjian berakhir, maka akan memperoleh dana tabungan kembali sesuai apa yang disetor dengan sistem mudharabah sesuai perjanjian yang telah disepakati. 2) Bila peserta meninggal dunia dalam masa perjanjian maka dana investasi akan diserahkan kepada ahli warisnya dengan memperoleh dana rekening yang telah disetor serta keuntungannya akan dikenakan sistem bagi hasil c. Takaful Dana Haji Produk asuransi takaful dana haji sama halnya dengan sistem dana investasi namun besarnya investasi dalam bentuk haji, manfaat yang diperoleh dalam investasi haji: 1) Bila peserta mengundurkan diri sebelum perjanjian berakhir, maka akan memperoleh dana tabungan kembali sesuai apa yang disetor dengan system mudharabah sesuai perjanjian yang telah disepakati. 2) Bila peserta meninggal dunia dalam masa perjanjian maka dana investasi akan diserahkan kepada ahli warisnya dengan memperoleh dana rekening yang telah disetor serta keuntungannya akan dikenakan system bagi hasil. 2. Takaful Individu dengan Unsur Non Tabungan a. Takaful kesehatan Individu Program ini diperuntukkan untuk penderita (pasien) penyakit yang membutuhkan dana untuk santunan rawat inap dan operasi sesuai perjanjian
yang berlaku. Apabila peserta tidak mengajukan klaim sampai masa perjanjian berakhir maka peserta akan akan memperoleh bagi hasil atas keuntungan dana yang telah diiinvestasikan. Seseorang yang ingin mengikuti program tersebut dapat mengajukan kontrak selama setahun dan mengikuti ketentuan yang berlaku, oleh karena itu ketentuan ini bersifat temporer hanya berlaku pada saat peserta menjalani rawat inap maupun operasi. b. Takaful Kecelakaan Diri Individu Program ini diperuntukkan bagi perorangan yang bermaksud menyediakan dana untuk ahli waris bila peserta mengalami musibah kematian karena kecelakaan dalam masa perjanjian, maka apabila peserta tidak mengajukan klaim maka akan memperoleh bagi hasil atau dana surplus yang diperoleh perusahaan. Bila peserta mengalami kematian maka akan memperoleh dana yang telah disetor namun apabila hanya mengalami kecelakaan pada bagian tubuh (cacat) dana hanya akan diperoleh sesuai kondisi tubuh yang mangalami kecelakaan atau mengacu pada ketentuan yang telah disepakati. Pada program ini peserta hanya berlaku pada usia 18-55 tahun dengan masa kontrak perjanjian selama 60 tahun sesuai ketentuan yang telah disepakati.
3. Takaful Al-Khairat Individu Program takaful ini menawarkan kepada individu atau ahli waris apabila mengalami musibah kematian dalam masa perjanjian. Peserta akan memperoleh bagi hasil jika ada klaim sampai batas waktu akhir perjanjian. Program ini berlaku dengan batas usia maksimal 60 tahun dengan kontrak antara 1 sampai dengan 15 tahun. Asuransi takaful setiap tahunnya selalu meluncurkan berbagai macam produk asuransi, hal ini dilakukan untuk menarik sebanyak-banyaknya nasabah dengan memperhatikan
kebutuhan
para
konsumen
berdasarkan
pertimbangan
dan
kesepakatan bersama. F. Keunggulan Asuransi Takaful Keluarga Asuransi merupakan salah satu cara pembayaran ganti rugi kepada pihak yang mengalami musibah, yang dananya diambil dari iuran premi seluruh peserta asuransi, setiap dana peserta asuransi yang telah dikumpulkan akan dikelola dan diinvestasikan. Selama masa pengelolaan dana tersebut, sebagiannya ada yang diserahkan kepada peserta yang mengalami musibah atau resiko tanggungan. Hal demikian disebut dengan klaim asuransi. Dalam prakteknya asuransi Takaful keluarga memiliki beberapa keunggulan yang dapat menarik minat para nasabah untuk segera membeli atau berinvestasi pada produk yang mereka beli diantara beberapa keunggulannya yaitu: 1. Keberadaan Dewan Pengawas Syariah dalam perusahaan menjadi peran dalam mengawasi manajemen, produk serta kebijakan investasi supaya senantiasa sejalan
dengan syariat Islam, sehingga menimbulkan kepercayaan dan keamanan terhadap para nasabah. 2. Dana premi yang terkumpul dari nasabah perusahaan selanjutnya akan diinvestasikan berdasarkan syariah melalui sistem bagi hasil sehingga tidak ada unsur kecurangan maupun penipuan. 3. Premi yang terkumpul diperlakukan tetap sebagai pemilik nasabah, perusahaan hanya sebagai pemegang amanah untuk mengelolahnya. 4. Penetapan dana tabarru’ dana sukarela atau dana yang diperuntukkan untuk kepentingan sosial apabila ada pengajuan klaim nasabah yang membuthkannya, dana tersebut diminta secara sukarela dan ikhlas sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati bersama. 5. Pendidikan akan Zakat, Infaq dan Shadaqah selalu diberlakukan dimana nasabah diberikan pengarahan atas dasar mengenai asuransi takaful yang tidak terlepas dari kegiatan ZIS yang telah diatur dalam undang-undang asuransi syariah nomor 38 tahun 1989 tentang pengelolaan zakat. Dari penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa asuransi takaful pada dasarnya saling tolong-menolong dan berupaya mengajak segenap umat manusia untuk kemabali kepada jalan yang diridhoi oleh Allah melalui kegiatan perekonomian secara halal dan baik.
BAB IV ANALISIS DATA
A. STRATEGI PEMASARAN PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA 1. Segmentasi Pasar Para pembeli umumnya berbeda antara yang satu dengan yang lainnya di pasar, baik dalam motif dan perilaku maupun dalam kebiasaan pembeliannya, yang semuanya menunjukkan ciri atau sifat pembeli/konsumen tersebut. Perbedaan ini menunjukkan bahwa pasar suatu produk tidak homogen, tetapi heterogen pada kenyataannya. Dengan dasar ini, maka amatlah sulit bagi suatu perusahaan untuk melayani seluruh pasar yang ada, sehingga dapat memberikan kepuasan konsumen yang berbeda-beda ciri atau sifatnya. Segmentasi pasar dimaksudkan sebagai kegiatan membagi suatu pasar kedalam kelompok-kelompok yang berbeda. Masing-masing kelompok tersebut terdiri dari konsumen yang mempunyai ciri atau sifat yang sama. Setiap kelompok konsumen dapat dipilih sebagai suatu pasar sasaran (target market) yang akan dicapai dengan strategi pemasaran yang berbeda. Segmentasi pasar merupakan suatu strategi-strategi pemasaran yang dilakukan dengan sadar dan sengaja untuk membagi pasar kedalam bagian-bagian, sebagai dasar untuk membina bagian-bagian tertentu guna dijadikan pasar sasaran yang akan dilayani.
Dalam kegiatan usahanya PT. Asuransi Takaful Keluarga Indonesia dalam mensegmentasi pasar lebih bersifat kearah pasar konsumen
yang meliputi
kegiatan penjualan produk secara langsung kepada para konsumen yang akan dikonsumsi atau dipakai sendiri dan tidak untuk diperdagangkan dengan mempertimbangkan segi kualitas, efisiensi maupun harga. Segmentasi pasar dilakukan dengan berbagai pertimbangan dan perencanaan sesuai hasil rapat dewan direksi yang dilakukan setiap mingguan dan bulanan, adapun beberapa kriteria dalam membagi segmentasi pasar dalam PT. Asuransi Takaful diantaranya: a. Segmentasi Berdasarkan Geografi Segmentasi ini dilakukan dengan mengelompokkan konsumen menjadi bagian pasar menurut skala wilayah atau letak geografis, yang berupa pasar daerah perkotaan hal ini dapat dilihat pada PT. Asuransi Takaful Keluarga yang berada di Graha Takaful Indonesia Jl. Mampang Prapatan Raya No. 100 Jakarta 12790 Indonesia yang sampai sekarang ini Asuransi Takaful Keluarga Indonesia telah memiliki 37 cabang di berbagai daerah mulai dari wilayah Jawa sampai Sulawesi, dan kantor-kantor cabang ini secara keseluruhan berada di kota-kota besar yang menjadi kawasan bisnis dan perdagangan seperti di wilayah Jakarta yang meliputi Arthaloka, Manggarai, Pondok Indah, Sudirman, Kyai Tapa dan lain sebagainya, begitu juga dengan di daerah lainnya yang berada di kota-kota besar yang menjadi pusat bisnis. Hal ini sengaja dilakukan karena dianggap strategis dan menguntungkan
mengingat penduduk kota lebih mengarah pada pola konsumtif dan mengiginkan perlidungan yang lebih dan berkualitas sehingga memungkinkan terjadinya peningkatan jumlah pendapatan laba potensial serta adanya berbagai kerjasama-kerjasama dengan perusahaan lainnya. b.
Segmentasi Berdasarkan Demografi Segmentasi pasar ini dilakukan dengan mengelompokkan konsumen
menjadi bagian pasar menurut menurut variable seperti umur, agama dan pendapatan. Dalam PT. Asuransi Takaful Keluarga setiap produk dapat diikuti oleh individu dengan ketentuan batas umur antara 18 sampai 60 tahun, dimana batas akhir kepesertaan seseorang adalah saat usianya 65 tahun kecuali program asuransi haji yang didasarkan pada tingkat proteksi dimana umur 65 tahun keatas mendapatkan jumlah proteksi semakin kecil sesuai perjanjian yang telah disepakati. Lama perjanjian sesuai priode pembayaran yang diinginkan mulai dari 5, 10, 15 atau 20 tahun, dengan batasan usia masuk + masa perjanjian maksimal 65 tahun, dari segi agama, dalam hal ini siapa saja berhak untuk menjadi peserta PT. Asuransi Takaful Keluarga kecuali program yang telah dicanangkan hanya untuk umat Islam seperti halnya asuransi dana haji, wakaf dan lain sebagainya, dari segi prosentase jumlah pemeluk agama Islam berjumlah 80 %, sedangkan Kristen berjumlah 10 % dan selebihnya agama lainnya, sedangkan dari Jenis kelamin, setiap produk yang dikeluarkan berlaku bagi pria dan wanita hal ini dimaksudkan agar menarik lebih banyak para pelanggan serta mendatangkan keuntungan laba potensial. Dari segi
pendidikan, dalam hal ini tidak ditentukan sampai mana tingkat pendidikan dari para peserta, namun yang terpenting peserta yang ingin menjadi bagian telah mengisi form yang disediakan dan mengajukan jumlah premi dari produk yang ingin dibeli. 2. Target pasar Dalam menetapkan sasaran pasar PT. Asuransi Takaful Keluarga selalu menganalisis seberapa besar kesempatan dan kemampuan perusahaan terhadap segmentasi pasar selain itu menilai laba potensial dari berbagai segmen pasar, Asuransi Takaful Keluarga cenderung melakukan strategi differentianed marketing dengan menghasilkan dan memasarkan produk yang berbeda-beda untuk setiap segmen pasar, dengan kata lain produk disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen atau pembeli yang berbeda-beda. Sesuai dengan visi dan misinya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi setiap umat tidak menutup kemungkinan bahwa produk takaful dapat diperuntukkan bagi khalayak umum namun disesuaikan dengan kebutuhan yang peroleh dari setiap produk yang dibeli. Perusahaan menggunakan strategi ini bertujuan untuk mempertebal kepercayaan dan terjadi peningkatan penjualan karena produk yang dihasilkan bervariasi dan disesuaikan kebutuhan yang diperoleh. B. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Dalam kegiatan pemasaran takaful keluarga tidak terlepas daripada penggunaan
bauran
pemasaran
(marketing
mix)
sebagai
langkah
dalam
mengembangkan produk yang akan disampaikan selain itu sebagai formulasi sebuah strategi untuk jangka pendek maupun jangka panjang, bauran pemasaran itu sendiri terdiri dari 4P (Produk, Place, Promotion, Price), dalam strategi pemasarannya PT. Asuransi Takaful Keluarga menghubungkannya dengan bauran pemasaran: 1. Produk Untuk mengembangkan suatu produk diperlukan sumberdaya yang insani agar menentukan tujuan atas produk yang dikembangkan, harus mempunyai kejelasan manfaat dan resiko bagi kedua belah pihak, asuransi dan nasabah, dalam mendesaian produk takaful yang ditawarkan dan untuk memfasilitasi kenyamanan bagi nasabah, takaful memberikan ketentuan umum produk agar dapat diterima oleh nasabah. Ketentuan ini didasari dengan melihat kenyataan lingkungan nasabah takaful keluarga Indonesia. Adapun ketentuan umum produk takaful keluarga kepada nasabah adalah sebagai berikut: a. Barang yang diperjual belikan di Asuransi Takaful Keluarga terhindar dari unsur riba, maisyir dan gharar, hal ini dilakukan untuk menimbulkan kepercayaan kepada perusahaan akan adanya rasa aman dan keterbukaan. b. Produk harus dapat disahkan oleh DPS (Dewan Pengawas Syariah), hal ini dilakukan sebagai bentuk kepercayaan dan jaminan akan produk yang akan dibeli. c. Penyampaian produk dapat mudah diperoleh dimana calon peserta dapat membeli langsung produk yang diperlukan, cukup mengisi formulir
Pengajuan Asuransi yang tersedia di counter Takaful dan melampirkan fotocopy kartu identitas. Formulir tersebut bisa pula dikirimkan melalui faksimile ke kantor Takaful. Bila perlu, calon peserta dapat meminta bantuan kepada staf marketing Takaful Indonesia untuk mengurus langsung segala hal yang berhubungan dengan penutupan polisnya. Staf marketing Takaful Indonesia selalu siap setiap saat jika diminta datang ke kantor atau ke rumah calon peserta, baik untuk melakukan presentasi, maupun dalam hal pengurusan menjadi peserta d. Peserta memiliki Hak Bebas Lihat (Free Look Period). Keleluasaan bagi Anda untuk mempelajari isi perjanjian, peraturan dan kondisinya selama 14 hari sejak polis diterima. Tenggang waktu disediakan agar Anda dapat memastikan dan menyetujui ketentuan yang tercantum dalam Polis. Dengan adanya kebebasan tersebut memungkinkan adanya jaminan serta transparasi perusahaan takaful keluarga kepada para nasabah. e. Pemberian merek dagang untuk produk tertentu (individual brand names) seperti takaful khairat, takaful dana pendidikan , takaful falah dan lain sebagainya. Dalam hal ini nama merek yang digunakan khusus untuk masing-masing jenis produk, yang berbeda dengan jenis produk lainnya, dengan adanya pemberian merek terhadap produk yang ditawarkan dapat memberikan manfaat kepada para konsumen seperti halnya memudahkan untuk melakukan identifikasi produk yang dapat memuaskan akan
kebutuhan yang akan diperoleh, sebagai dasar perbandingan harga dari produk-produknya dan sekaligus sebagai daya tarik konsumen. f. Dengan adanya adanya keanekaragaman produk perusahaan takaful selalu melakukan diversifikasi produk dengan cara mempertahankan produk yang lama untuk menutupi resiko maupun kerugian yang ada apabila terjadi pemunculan produk yang baru. Dalam melakukan desain produknya melakukan berbagai tahapan-tahapan diantaranya sebagai berikut:29 a. Pemunculan Ide atau Gagasan. Proses desain produk berawal dari pencarian atau penyaringan ide atau gagasan yang berasal dari dalam maupun luar perusahaan. Karena konsep pemasaran menekankan pada pentingnya identifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen, maka konsumen bisa menjadi salah satu sumber pokok untuk menggali ide baru. Ide juga bisa muncul dari para karyawan perusahaan itu sendiri dengan mengoptimalisasikan potensi sumberdaya yang dimiliki sehingga akan tercipta kreatifitas dan produk yang inovatif yang dianggap dapat menjadi solusi kebutuhan para konsumen. b. Penyaringan Ide atau Gagasan. Tujuan pemunculan ide adalah menciptakan ide sebanyak mungkin, sedangkan penyaringan ide adalah mencari ide yang dianggap menarik 29
Wawancara pribadi dengan Bapak Agustine, Tanggal Desember 2007
dan dapat diterapkan dengan sukses. Dalam hal ini Asuransi Takaful Keluarga melakukannya dengan dua seleksi yang pertama adalah penyaringan ide mengenai produk asuransi apa yang dibutuhkan pasar, dan seleksi yang kedua adalah apakah produk itu bisa sesuai dengan segi teknologi, investasi dan kebijakan lainnya. c. Pengujian Konsep. Ide atau produk yang baru haruslah diuji terlebih dahulu tujuannya adalah
mengembangkan
pebnerimaan
pasar
membandingkannya
perkiraan
terhadap dengan
yang
konsep konsep
lebih
produk lain
yang
teliti yang
mengenai baru,
bersaing
atau untuk
menentukan mana yang lebih menarik. Dalam hal ini perusahaan melakukan diskusi dan rapat dari setiap dewan direksi dan divisi dengan mengambil langkah kesepakatan untuk mendapatkan hasil yang baik dan laku dipasaran. d. Legalisasi Produk. Setelah konsep produk telah melalui proses pengujian dan disetujui oleh semua departemen yang berhubungan dengan proses desain produk, kemudian diserahkan kepada divisi underwriting untuk dilakukan proses seleksi resiko barulah disetujui yang kemudian masuk kedalam proses legalisasi, dalam proses ini Dewan Pengawas Syariah berperan penting dalam pemberian keputusan lulus atau tidaknya produk yang akan dikeluarkan yang berdasarkan pada syariat Islam, setelah disetujui
barulah perusahaan memberikan surat keputusan atas terbitnya produk tersebut. e. Sosialisasi Produk. Setelah produk tersebut disetujui dan dilegalkan maka disosialisasikan dengan tujuan agar semua staf dan karyawan perusahaan mengetahui adanya produk baru tersebut. Sosialisasi ini dilakukan dengan cara penyebaran surat keputusan produk baru tersebut kepada seluruh kantor cabang-cabang Asuransi Takaful Keluarga, selain itu sosialisasi juga dilakukan kepada departemen marketing baik di kantor pusat maupun cabang. Proses ini menghabiskan waktu selama seminggu. Dan setelah produk disosialisasikan dilakukan soft launcing yang kemudian dilaporkan kepada kementrian keuangan. f. Promosi. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran, yang pada hakikatnya promosi adalah bentuk komunikasi
pemasaran
sebagai
penyebar
informasi
dengan
mempengaruhi para konsumen. Promosi dapat dilakukan berbagai bentuk seperti periklanan, pembuatan brosur dan penggunaan internet seklain itu juga aktif dalam even-even yang berbasis syariah dengan pendirian stand yang menawarkan produproduk asuransi takaful tersebut.
g. Peluncuran Produk. Setelah produk dilegalkan kemudian disosialisasikan dan dipromosikan, produk tersebut secara resmi diluncurkan kepasaran dengan memakan waktu kurang lebih 3 (tiga) hari. f. Evaluasi dan revisi. Evaluasi dan revisi dilakukan setelah produk tersebut dipasarkan. Proses ini bertujuan untuk meninjau kembali produk yang telah beredar di pasaran, dan juga meninjau apakah produk tersebut dapat diterima dengan baik atau tidak. Pemasaran produk biasanya dilakukan secara langsung yaitu dengan mengadakan transaksi baik melalui even tertentu maupun di kantor dan agen resmi, dimana pembeli dapat memilih produknya dengan bantuan dari karyawan asuransi takaful keluarga itu sendiri, sedangkan secara tidak langsung melalui pengguanaan media seperti pembukaan transaksi atau pembayaran dilakukan dengan sistem online payment yaitu kartu transaksi asuransi. 2. Harga Dalam penentuan harga premi untuk produk asuransi takaful keluarga berdasarkan pada pertanggungan resiko, yang saling menanggung resiko adalah para peserta itu sendiri bukan perusahaan asuransi, sehingga perusahaan asuransi bukan sebagai penanggung tetapi berfungsi sebagai pemegang amanah, berikut strategi harga yang dilakukan adalah:
a. Akad yang dilaksanakan pada Takaful Indonesia berdasarkan tolong menolong dan memberikan kebebasan serta keterbukaan dalam harga barang. b.
Peserta memiliki Hak Bebas Lihat (Free Look Period). Keleluasaan bagi Anda untuk mempelajari isi perjanjian, premi yang akan diambil, peraturan dan kondisinya selama 14 hari sejak polis diterima. Tenggang waktu disediakan agar Anda dapat memastikan dan menyetujui ketentuan yang tercantum dalam Polis.
c. Setiap tahun perusahaan akan mengirimkan Laporan Transaksi yang memuat mutasi transaksi yang terjadi dan jumlah unit yang dimiliki Peserta. d. Peserta dapat melihat perkembangan Harga Unit Takafulink setiap hari Senin dan Kamis di harian Bisnis Indonesia, www.takaful.com atau menelepon ke Customer Care Takaful. e.
Investasi dana pada Takaful Indonesia berdasarkan bagi hasil (mudharabah) yaitu kesepakatan antara dua pihak, di mana pihak pertama, disebut shahibul maal, menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola (mudharib). Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan ke dalam kontrak. Namun apabila rugi, maka kerugian akan ditanggung oleh pemilik dana selama kerugian itu bukan kelalaian pengelola dana.
Kepemilikan dana pada Takaful Indonesia merupakan hak peserta. Perusahaan hanya sebagai pemegang amanah untuk mengelolanya. f. Tidak diperkenankan adanya kenaikan harga jual dari perusahaan kepada nasabah jika telah terjadi kesepakatan antara kedua pihak. g. Dalam mekanismenya, Takaful keluarga tidak mengenal dana hangus seperti yang terdapat pada asuransi konvensional. Jika pada masa kontrak peserta tidak dapat melanjutkan pembayaran premi dan ingin mengundurkan diri sebelum masa reversing periode, maka dana yang dimasukan dapat diambil kembali, kecuali sebagian dana kecil yang telah diniatkan untuk tabarru. h. Bagi peserta muslim akan diperhitungkan zakat maal setiap akhir tahun kalender secara proporsional Dengan berdasarkan prinsip tolong-menolong bukan hanya membayar premi yang telah ditetapkan
juga menyisihkan dana tabarru’ yaitu
rekening khusus, dari rekening inilah perusahaan akan membayarkan dana santunan untuk peserta yang meninggal dunia sehingga ada keuntungan bukan hanya jumlah premi yang diterima secara utuh namun lebih dari itu akan mendapatkan dana khusus tersebut yang telah disepakati.30 Secara garis besarnya penetapan harga dalam takaful disebut sebagai premi yaitu pembayaran dari pemegang polis untuk perlindungan asuransinya yang dapat dibayarkan sekaligus atau sebagai cicilan. Premi 30
Syakir Sula, Asuransi Syariah dan Sistem Operasional (Jakart: Gema Insani 2004) h. 46
adalah sejumlah dana yang dibayarkan oleh Pemegang Polis kepada Perusahaan sehubungan dengan Asuransi Peserta setiap tahun pada ulang tahun tanggal berlakunya Polis. Premi Takaful terdiri dari Dana Tabungan (merupakan tabungan Peserta, khusus untuk produk yang mempunyai unsur tabungan) dan tabarru‚ (dana untuk tujuan kerjasama tolong menolong dan saling menanggung di antara para peserta, bila terjadi klaim). Untuk lebih jelasnya berikut contoh premi atau strategi harga yang ditetapkan oleh asuransi takaful keluarga pada salah satu produknya yaitu Takaful link sebagai berikut: Premi Dasar Untuk menjadi Peserta program Takafulink Anda dapat memilih
cara
bayar: Premi Tahunan Minimum Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) dan maksimum Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah) Premi Sekaligus Minimum Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah) dan maksimum Rp. 64.000.000,- (enam puluh empat juta rupiah) Fleksibilitas
Anda dapat meningkatkan Dana Investasi melalui fasilitas Top Up yang dapat dilakukan kapan saja dengan ketentuan minimum sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) Pengalihan Investasi Setelah masa kepesertaan 1 tahun, Anda dapat menentukan kembali pilihan Investasi yang diinginkan Penarikan Dana Setelah masa kepesertaan 1 tahun, Anda dapat melakukan penarikan dana. Khusus untuk penarikan dana sebagian diberlakukan ketentuan: o Minimum penarikan Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) dan o Minimum dana yang tersisa Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah)
Tabarru Dana yang digunakan untuk saling menanggung atau tolong menolong bila terjadi musibah antar peserta. Besarnya tabarru yang diikhlaskan peserta sebagai berikut: •
7,5% dari Premi Dasar Tahunan maksimum selama 8 tahun
•
1,25% dari Premi Dasar Sekaligus maksimum selama 8 tahun31
3. Distribusi Distribusi merupakan proses penyebaran barang dari tempat produsen ke konsumen yang mencangkup semua segi pemasaran dan penjualan. Kegiatan pemasaran untuk menentukan metode dan jalur yang akan 31
Brosur Takaful link
dipakai dalam menyalurkan produk ke pasar, strategi distribusi adalah sangat penting untuk menentukan bagaimana mencapai target pasar dan bagaimana untuk menyelenggarakan fungsi-fungsi distribusi yang berbeda. Pendistribusian PT. Asuransi Takaful Keluarga lebih menekankan pada penjualan produk, dan pada umumnya melalui lembaga-lembaga dan agen yang telah ditunjuk sebagai mitra kerjasama dengan takaful keluarga yang memberikan sosialisasi mengenai produk ini, pada saat ini Asuransi Takaful Keluarga telah memiliki 37 cabang sebagai pusat penyebaran produk sekaligus informasi daftar nasabah yang tersebar di berbagai propinsi sampai pada tingkat kecamatan dengan menggandeng berbagai agensi dan mitra usaha dengan lembaga lainnya, dari laporan tersebut akan sampai pada asuransi takaful pusat. Takaful
keluarga
juga
menjalin
kerjasama
dengan
Yayasan
Pengembangan Masyarakat Mustadh’affiin (Peramu) terkait dengan pengembangan produk MikroTakaful. Dalam penandatangan tersebut, kedua
pihak
sepakat
untuk
bersama-sama
mengembangkan
dan
memberdayakan ekonomi rakyat yang meliputi sistem administrasi dan keuangan
yang
didasarkan
atas
prinsip-prinsip
Islam.
Saat ini Takaful Indonesia memiliki 55 TAA yang tersebar di beberapa daerah, diantaranya TAA Daarut Tauhid, TAA Tazkia dan TAA Paguyuban Pasundan selain itu ada beberapa rekanan rumah sakit untuk
memasarkan produk takaful dana kesehatan dan al-khairat dan yang berjenis dana kesehatan. Dalam menarik minat nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan maka mulai tahun 2005 perusahaan asuransi Syarikat Takaful Indonesia sebagai pemegang saham penuh akan membuat standardisasi pelayanan sebagai bentuk strategi distribusi dalam memasarkan produk. Seluruh kantor cabang di seluruh Indonesia akan disesuaikan dengan bangunan kantor pusat di Jakarta. Tahun ini ditargetkan lima kantor
berkinerja
baik
akan
diperbaiki.
Menurut Kepala Humas Takaful, Rahmaji Asmuri, standardisasi dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah. Untuk memindah ke lokasi yang lebih baik, interior kantor cabang pun disesuaikan dengan standar kantor pusat. ''Minimal front officenya sama,'' kata Rahmaji, Jumat (8/7). Awal Juli lalu, Takaful meresmikan kantor baru di Banjarmasin. Kantor itu menggantikan cabang lama yang dianggap kurang memenuhi standar. Dengan desain baru, kantor cabang Banjarmasin memiliki pelayanan online sehingga tak harus melakukan persetujuan polis di Jakarta. Selain Banjarmasin, kantor lain yang diperbarui antara lain Padang dan Makasar dan di kotakota lainnya. 4. Promosi Promosi adalah cara memperoleh perhatian konsumen pada suatu produk dan membujuk mereka untuk membeli produk. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan ketiga kegiatan diatas baik itu produk, harga dan lokasi. Dalam kegiatan ini setiap perusahaan
berusaha mempromosikan seluruh produk jasa yang dimiliki baik langsung maupun tidak langsung. Kegiatan promosi dilakukan dengan penjualan secara langsung melalui personal chanel seperti pramuniaga (sales), hubungan masyarakat dan publisitas, misalnya dengan pemberian sponsorship, pendirian stand berbagai even tertentu, kegiatan bakti sosial, menjaring hubungan silaturrahim dengan lembaga lainnya, kegiatan seperti ini lebih efektif karena
dapat
berhubungan
secara
langsung
dengan
meyakinkan
masyarakat luas akan manfaat berarsuransi. Promosi yang dilakukan PT. Asuransi Takaful Keluarga dalam upaya mensosialisasikan produknya juga dilakukan dengan cara non personal yaitu: a. Iklan promosi diantaranya dengan pembuatan brosur dan spanduk. b. Pro mosi penjualan dilakukan dengan pembuatan kalender, payung, gelas dan berbagai macam suvernir lainnya. c. Promosi dilakukan dengan pembuatan situs pada internet serta bekerjasama dengan Telekomsel pada produk takaful safari. d. Pemasangan iklan dimedia cetak yang berbasis perbankan syariah atau surat kabar lainnya. ATK bekerja sama dengan PT Pos selaku mitra yang mempromosikan produk tersebut juga menerima pembayaran premi ATK lanjutan dan PT Arta Jasa selaku mitra penyedia sistem teknologi informasi (TI), untuk
mempermudah nasabah membayar premi lanjutannya, Dalam tiga tahun terakhir, ATK mengandalkan jasa kolektor untuk menghimpun premi lanjutan nasabah. Namun, pola itu dinilai belum optimal. Terutama bagi nasabah dengan jarak tempat tinggal cukup jauh dari kantor cabang ATK sehingga menyebabkan cukup banyak hilangnya potensi pembayaran premi lanjutan. Dengan adanya kegiatan promosi, dari tahun ketahun jumlah pendapatan premi asuransi takaful semakin meningkat walaupun sering mengalami berbagai kendala namun secara bertahap dapat terselesaikan, ditahun 2004 jumlah premi sebanyak Rp 84.33 miliar ditahun 2005 berjumlah Rp. 107.39 miliar, tahun 2006 berjumlah Rp. 123.18 miliar dan ditahun 2007 berjumlah Rp.138.72 miliar.dengan adanya peningkatan dari segi pendapatan dan keinerja yang cukup baik diharapkan akan mendorong terus dari segi atau sektor lainnya, namun disisi lain ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan walaupun didukung oleh fasilitas yang memadai salah satu diantaranya yaitu segi promosi yang kurang, hal ini perlu dicermati karena faktor inilaj yang menjadi kekuatan dalam mendongkrak dan mempertahankan jumlah pendapatan.
Pendapatan premi (Rp Miliar) Premium Revenue (Bilion) Asuransi Takaful Keluarga (ATK)
Gambar 4.1 Jumlah Pendapatan 2004-2007 Sumber:Laporan tahunan (Annual report) ATK32
C. Faktor Pendukung dan Penghambat Asuransi Takaful Keluarga 1. Faktor Pendukung Kekuatan merupakan kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat pada keunggulan komperatif oleh unit usaha di pasaran. Oleh karena itu, kekuatan merupakan modal dasar yang harus dimaksimalkan dalam melakukan langkah kedepan. Adapun kekuatan yang dimiliki PT. Asuransi Takaful Keluarga yaitu:
32
Annual Report Asuransi Takaful Tahun 2006, hal-8
a. Memegang teguh pada prinsip syariah dan tolong menolong. Faktor inilah yang dapat menimbulkan suatu kepercayaan terhadap para nasabah tanpa menimbulkan keraguan akan produk yang akan dibeli, pada ATK hanya sebagai pemegang amanah tidak menguasai sepenuhnya dana nasabah
sehingga
tidak
adanya
unsur
menindas
hanya
bersifat
menanggung, selain itu dengan adanya sistem bagi hasil dan adanya dana tabarru yakni pemotongan dana sosial terhadap peserta lainnya atau kegiatan sosial lainnya. b. Sistem pemasaran unit Takaful Keluarga lebih mengutamakan
sistem
personal selling. Dalam
memasarkan
produk
unit
takaful
keluarga.
Perusahaan
menggunakan sistem personal selling yakni pendekatan secara internal baik itu dengan komunikasi, memberikan kepercayaan dan tanggung jawab terhadap produk yang ditawarkan. Sistem ini dianggap sangat efektif bagi kelangsungan hidup perusahaan, Hal ini dapat dilihat dari perkembangan yang cukup bagus sebagai langkah dalam meningkatkan jumlah penjualan produk kepada para konsumen. c. Memiliki agen yang mempunyai integritas tinggi, jujur dan transparasi. Asuransi Takaful Keluarga memiliki agen yang menjunjung tinggi nilai moral dan profesi secara profesional serta transparan dengan semangat juang untuk mencari nasabah sebanyak mungkin, hal ini bisa dilihat dari awal pembukaan asuransi kepada calon peserta dengan adanya kebebasan
memilih dan memberikan jaminan akan produk yang dibeli,
konsep
produk asuransi takaful mengungkapkan secara terbuka semua fakta yang berhubungan dengan transaksi dan tidak memaksa calon nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan. d. Lokasi yang sangat strategis. Lokasi di jalan Mampang sebagai pusat perekonomian yang mudah diakses selain itu takaful sudah masuk keberbagai daerah sampai tingkat kecamatan melalui kemitraan dengan agen tertentu, dengan demikian
setiap
konsumen dapat memperoleh kemudahan-kemudahan yang disediakan baik itu transportasi maupun prasarana dan fasilitas lainnya. e. Bebas dari unsur maisyir, gharar dan riba. Sebagai suatu perusahaan yang ingin merealisasikan perintah Allah dan meninggalkan larangannya, asuransi takaful sangatlah berhati-hati dalam praktek operasionalnya, sehingga konsumen merasa nyaman dan percaya kepada perusahaan dan yang terlebih terpenting ada nilai keberkahan dari Allah SWT. f. Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, dengan begitu akan meningkatkan kesadaran untuk bermuamalah sesuai dengan syariah dan akan menjadikan potensi pasar yang besar. 2. Faktor Penghambat a. Sumber daya manusia yang terbatas yang belum terstandarisasi dan tersertifikasi.
Hampir sebagian besar masyarakat jarang tahu mengenai asuransi takaful kebanyakan dari mereka lebih mengenal asuransi konvensional, standarisasi memang telah ditetapkan yaitu ISO 9001;2000 namun belum mengarah kepada peningkatan sumber daya manusia hanya kepada sistem manajemen, Selain itu belum terlaksananya sertifikasi kepada agen yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengetahuan dan pemasaran agen asuransi syariah sehingga mendorong perkembangan asuransi syariah di Indonesia. Agen pemasaran polis asuransi syariah berhubungan langsung dengan calon pemegang polis.. Sertifikasi menjadi penting untuk memastikan masyarakat betul terlayani dengan baik. Terutama dari sisi pemasarannya, baik dari informasi yang diberikan mengenai produk maupun tata cara pemasaran yang sesuai syariah. ATK sendiri memiliki sekitar 1.600 agen penjual polis asuransi syariah. Rencananya akan ikut serta dalam program sertifikasi tersebut. Diharapkan dapat mendorong perkembangan bisnis asuransi syariah ATK. b. Pengembangan produk dan distribusi memerlukan dana yang relatif besar dan belum menyeluruh. Pada saat ini pemerintah hanya mempersyaratkan modal minimal Rp 2 miliar bagi pembukaan cabang atau divisi syariah.33 Persoalannya, kalau modalnya tidak cukup, itu akan mempersulit perkembangan bisnis, kalau modal sedikit bisa jadi buat gaji karyawan saja habis. Belum lagi kebutuhan 33
www. Takaful.com (kutipan Shakti Agustono Rahardjo)
bisnis lainnya, seperti membeli meja, sewa ruang atau lain-lain, hal ini tentu akan sulit, selain itu pertumbuhan asuransi syariah baru berkembang selama 13 tahun jauh dengan konvensional yang telah memiliki aset terbesar di Indonesia. Setiap tahunnya asuransi takaful keluarga mengeluarkan produk, berapa banyak dana yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam merealisasikan produknya untuk sampai kepada para konsumen sudah tentu jumlahnya sangat besar oleh karena itu perlu dikaji ulang bagaimana caranya agar produk yang dikelurkan tidak memakan banyak biaya dan menarik banyak minat para nasabah. c. Pemanfaatan teknologi dan jaringan yang belum efektif Faktor inilah yang sangat berpengaruh dalam hal promosi agar produk bisa dikenal banyak orang jika dalam pemanfaatan teknologi dirasakan sangat kurang terutama dalam dunia maya seperti internet yang kurang cepat pengaksesannya dan keterbatasan informasi yang akan dikeluarkan. d. Pemanfaatan media yang kurang produktif, dalam hal ini takaful jangan hanya mengandalkan system personal selling saja namun juga kepada non personal, hal ini bisa dijadikan sebagai peluang bagi pertumbuhan perasuransian
asuransi
takaful
karena
masyarakat
sekarang
sangat
membutuhkan suatu informasi setiap harinya disinilah peluang maupun kesempatan untuk memperkenalkan asuransi takaful keluarga. Dalam mempromosikan takaful keluarga baru bekerjasama pada media tertentu saja
seperti republika, majalah asuransi dan itupun dalam waktu tertentu saja, oleh karena itu perlu ditingkatkan terutama pada media elektronik yang kemungkinan besar akan terserap lebih banyak konsumen karena melalui audio dan visual . c. Belum tersentuhnya para pengusaha maupun investor yang berhubungan dengan syariah. Hal ini masih terus direspon dengan melakukan langkahlangkah pendekatan yang dianggap paling efektif seperti pengajuan kerjasama. Pokok permasalahan dari penjabaran diatas terletak pada kurang produktifnya dalam melakukan promosi walaupun ada beberapa keunggulan yang bisa menjadi andalan untuk mengembangkan usahanya seperti dengan adanya sistem pemasaran unit Takaful Keluarga yang menggunakan sistem personal selling, memiliki agen yang mempunyai integritas tinggi, jujur dan transparasi, lokasi yang sangat strategis, bebas unsur riba, maisyir, dan banyaknya peluang yang dimiliki dalam menjalankan dunia usahanya seperti mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, belum tersentuhnya para pengusaha maupun investor, namun faktor tersebut tidaklah didukung penuh oleh kegiatan yang bersifat promosi seperti sosialisasi terus diutamakan dengan mengadakan even, bazar dan bakti sosial, menarik minat masyarakat
dengan kegiatan-kegiatan Islami seperti tabligh akbar, seminar dan
lokakarya dll, dengan demikian bukan hanya kegiatan promosi yang berjalan namun juga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada.
Cara yang paling efektif lainnya yaitu dengan memanfaatkan fasilitas yang praktis dan dijangkau seperti surat kabar dan brosur, dan terlebih utama pada media elektronik karena sebagian besar penduduk Indonesia lebih banyak menonton acara televisi, hal ini bisa dilakukan dengan mengikat hubungan kerjasama dengan pihak televisi seperti iklan maupun acara yang memuat berita seputar asuransi takaful. Semua itu bisa terwujud apabila semua dapat bekerjasama, kita bisa lihat contohnya negara Malaysia dimana asuransi bisa lebih maju karena pemerintah mendukung dan menyarankan kepada investor untuk dapat bekerjasama dengan asuransi syariah karena bermanfaat bagi semuanya. Dari analisa diatas Asuransi Takaful Keluarga dapat melakukan perubahan melalui beberapa strategi jangka pendek dengan lebih memfokuskan pada bagaimana mengoptimalkan sumber daya yang potensial, mendayagunakan teknologi informasi, mengembangkan produk yang inovatif. Sedangkan pada strategi jangka panjang lebih menitik beratkan kepada jaringan distribusi dan promosi dengan melihat potensi yang besar untuk menjangkau konsumen melalui kemitraan dengan Bank, Investor, lembaga lainnya
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Pada bab terakhir dari skripsi ini, penulis mencoba membuat suatu kesimpulan dari uraian sebelumnya. Kemudian penulis mengusulkan saran-saran yang mungkin berguna bagi PT. Asuransi Takaful Keluarga Indonesia. 1. Strategi pemasaran produk yang terdiri dari bauran pemasaran, secara umum telah ditempuh PT.
Asuransi Takaful Keluarga Indonesia dalam menarik minat
nasabah. Strategi produk yang telah dilakukan adalah dengan memberikan ketentuan terhadap nasabah yang disepakati bersama berlandaskan pada prinsip syariah. Kemudian strategi harga peserta memiliki Hak Bebas Lihat (Free Look Period). Keleluasaan bagi anda untuk mempelajari isi perjanjian, premi yang akan diambil, peraturan dan kondisinya selama 14 hari sejak polis diterima dan Investasi dana pada Takaful Indonesia berdasarkan bagi hasil (mudharabah) yaitu kesepakatan antara dua pihak. Strategi distribusi dengan memperbanyak kantor cabangdan agen yang telah terstandarisai baik tempat maupun pelayanannya. Sedangkan strategi promosi dilakukan dengan sistem personal selling maupun non personal selling. 2. Dalam melakukan strategi pemasaran PT. Asuransi Takaful Keluarga Indonesia telah melaksanakan segmentasi pasar yaitu dengan menitik beratkan pada
segmentasi geografis dan demografis. Hal ini dilakukan dalam menganalisa nasabah dan menarik laba potensial yang akan memajukan perusahaan. B. Saran-saran Penulis mencoba mengmukakan saran-saran sebagai sumbangan pemikiran yang mungkin bermanfaat bagi perkembangan PT. Asuransi Takaful Keluarga Indonesia: 1. Dalam suatu perusahaan ada beberapa keunggulan apakah itu motonya atau fasilitas dan pelayanannya atau produknya, hal itulah yang menjadikan perusahaan dapat menarik minat konsumen, penulis melihat dan meneliti bahwa PT. Asuransi Takaful Keluarga Indonesia lebih mengutamakan nilai-nilai Islami dalam menjalankan usahanya, hal ini sesuai dengan mayoritas jumlah penduduk Indonesia yang muslim yang menginginkan kenyamanan serta keamanan dalam melakukakan usahanya, oleh karena itu perlu kiranya terus dipertahankan dan dibuat suatu sertifikasi agar ada kepercayaan yang timbul dari para nasabah. 2. Kegiatan-kegiatan sosial hendaknya terus ditingkatkan karena ATK sendiri bersifat social saling membantu, hal inilah yang mempermudah dalam memperluas pengenalan dan penyebaran produk takaful. 3. Dalam memasarkan produk perlu kiranya dilakukan perumusan strategi baik strategi jangka panjang mapun jangka pendek sehingga tidak ada kerugian yang besar dan dapat mengantisipasi berbagai perubahan yang terjadi.
DAFTAR PUSTAKA Ali, Hasan, Asuransi Dalam Prespektif Islam, (Jakarta: Penada Media, 2004) Assauri, Sofyan, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Rajawali Perss, 1987) Bachtiar, Wardi, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997) Carthy, E. Jerome MC, Dasar-Dasar Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 1985) Dwi Harsono, Soni, Risiko dan Asuransi, (Jakarta: Fakultas Ekonomi UI, 2000), Cet Ke-2 Hutabarat, Delia, Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 1981) Karim, Adiwarman, Bank Islam ‘Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: IIIT Indonesia, 2003) Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2001) Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Indeks,2004), Jilid 1 Kotler, Philip, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 1997). Maslehuddin, Muhammad, Menggugat Asuransi Modern, (Jakarta: Lentera Bustritama, 1999) Moleong, Lexi J, Metodelogi Pnelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), Cet Ke-13 Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: YKPN, 2002) PT. Asuransi Takaful Keluarga, Job Diskription, 2005-2006 ……, Laporan Tahunan ‘Annual Report’ 2006-2007 ……, Situs Www. Takaful. Com Rahman, Fajrul, Doktrin Ekonomi Islam, (Jakarta:Dana Bhakti Wakaf,1995) Jilid I
Rambat, Wawasan Islam dan Ekonomi, (Jakarta: FEUI, 1997) Siagian, Sondang P, Manajemen Strategik, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999) Soekarwati, Manajemen Pemasaran dalam Bisnis Modern, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1993) Soetoyo, Sismanto, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 1981) Sula, Muhammad Syakir, Asuransi Syariah Konsep dan Sistem Operasional (Jakarta: Gema Insani, 2004) Swasta, Basu, Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta:Liberty,1990 Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta:Andi Press,2001) Tunggal, Arif Djohan, Peraturan Perundang-undangan Perasuransian Di Indonesia, tahun 1992-1997, (Jakarta: Harvarindo, 1998) Wirjono, Hukum Asuransi di Indonesia, (Jakarta: Intermasa: 1979) Wojowasito, dan W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia, (Jakarta:Hasta, 1979) Ya’qub, H. Hamzah, Kode Etik Dagang Menurut Islam, (Bandung: CV Diponegoro, 1992) Yusanto, Ismail, M. Karebet Widjayakusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta: GIP, 2002)
PEDOMAN WAWANCARA Interview : H. Agustine Jenis Kelamin : Laki-laki Jabatan : Kabag Marketing Tempat : Graha Takaful, Jln Mampang Prapatan No. 1 1. Bagaimana sejarah berdirinya PT. Asuransi Takaful Keluarga Indonesia? Jawab : Silahkan anda lihat di Annual Report 2. Apa Visi dan Misi PT. Asuransi Takaful Keluarga Indonesia? Jawab : menjadi grup asuransi yang menjadi pilihan utama umat dengan jangkauan yang signifikan di seluruh Indonesia secara Islami, amanah dan professional dengan memberikan solusi dan pelayanan terbaik dalam perencanaan keuangan serta membangun kualitas umat melalui jasa Takaful keluarga. 3. Bagaimana Struktur Organisasi PT. Asuransi Takaful Keluarga Indonesia? Jawab : Silahkan anda lihat di Annual Report, struktur ini bisa berubah jika ada penambahan fungsi baru. 4. Apa saja produk umggulannya? Jawab : Produk unggulan yang paling diminati adalah produk dana pendidikan dan takaful link lainnya sesaui kebutuhan yang diperoleh para nasabah.
5. Apakah fungsi pokok Dewan Pengawas Syariah? Jawab : Dewan Pengawas Syariah (DPS) bertanggung jawab atas fungsi pengawasan penerapan prinsip-prinsip syariah serta fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN). 6. Apakah Fungsi pokok divisi marketing? Jawab : Dalam hal ini divisi pemasaran bertugas terhadap pengembangan
produk
dalam
hal
memasarkannya,
bagaimana dan strategi apa yang digunakan agar produk yang telah diluncurkan dapat sampai ketangan para konsumen, agar kegiatan pemasaran dapat berjalan dengan lancar divisi pemasaran bekerjasama dengan berbagai divisi baik itu divisi keuangan, divisi teknik, divisi support dan lain sebagainya. 7. Manfaat apa yang diperoleh dalam berasuransi di PT. Asuransi Takaful Keluarga Indonesia? Jawab : Dengan adanya dana tabarru’ dana sukarela atau dana yang diperuntukkan untuk kepentingan sosial apabila ada pengajuan klaim nasabah yang membuthkannya, dana tersebut diminta secara sukarela dan ikhlas sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati bersama, sealain itu ada pendidikan akan Zakat, Infaq dan Shadaqah.
8. Strategi apa yang dipakai oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga Indonesia? Jawab : Strategi dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, namun lebih mengutamakan kantor-kantor cabang serta agen yang telah bekerjasama. 9.Menurut anad apakah sudah optimal penggunaan strategi yang telah dipakai? Jawab : Saya rasa belum semuanya terealisasikan karena banyak kendalah yang kita peroleh untuk itu perlu ditingkatkan kembali khususnya sumberdaya yang telah tersedia. 10.Bagaimana segmentasi pasar yang telah dilakukan? Jawab : Hal ini telah sesuai dengan program kami yakni menempatkan posisi yang mudah dijangkau oleh kalangan banyak, terutama pada kota-kota besar yang mudah ditempuh dengan berbagai fasilitas. 11.Strategi apa yang digunakan dalam target pemasaran Asuransi Takaful Keluarga? Jawab : Asuransi Takaful Keluarga cenderung melakukan strategi differentianed
marketing
dengan
menghasilkan
dan
memasarkan produk yang berbeda-beda untuk setiap segmen pasar, siapapun yang mempunyai niat dan kehendak silahkan bergabung.
12.Langkah alternatif apa yang akan dilakukan jika target tidak tercapai? Jawab : Semuanya tergantung hasil evaluasi yang telah dikaji selain itu sebelumnya kami melakukan beberapa tahapan dalam meluncurkan produk. 13.Apa saja yang menjadi kekuatan Asuransi Takaful Keluarga? Jawab : faktor utamanya terletak pada memegang teguh prinsip syariah dan tolong menolong, kejujuran dan amanah yang menjadi dasar kenapa kami masih bisa bertahan. 14.Apa saja yang menjadi kelemahan Asuransi Takaful Keluarga? Jawab : Karena prusahaan ini masih tergolong baru memang kami membutuhkan sumber daya manusia dan potensi lainnya yang masih terbatas dan
belum terstandarisasi secara
optimal dan tersertifikasi, dan masih banyak lagi hambatanhambatan yang kami peroleh. 15.Apa saja yang menjadi peluang Asuransi Takaful Keluarga? Jawab : Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, dengan begitu akan meningkatkan kesadaran untuk bermuamalah sesuai dengan syariah dan akan menjadikan potensi pasar yang besar, namun kami perlu sosialisasi secara terus menerus. 16.Apa saja yang menjadi ancaman Asuransi Takaful Keluarga?
Jawab : Sudah barang tentu adanya persaingan antara lembaga keuangan syariah, dalam dunia perbankan persaingan selalu ada baik itu sesama berbasis syariah maupun konvensional, kami menyikapinya dengan keikhlasan dan tolong-menolong dalam kebaikan bukan untuk saling menjatuhkan. 17.Bagaimana prospek kedepannya Asuransi Takaful Keluarga Indonesia? Jawab : Yang pasti kami akan tampil lebih baik lagi dari yang sudah ada, dengan melakukan perbaikan-perbaikan dengan evaluasi yang kami anggap kurang selain itu kami juga meminta dukungan kepada pihak lainnya yang ingin bergabung untuk menyebarluaskan perusahaan ini.
Pewawancara
Terwawancara
Mulky Sulaeman
H. Agustine