1
1.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Surat Edaran Bupati Nomor 050/190/408.46/2016 tentang Penyusunan Rancangan Rencana Strategis Satuan Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Kabupaten Pacitan Tahun 2016-2021 bahwa SKPD berpedoman pada Permendagri No.54 Tahun 2010 sebagaimana lampiran IV tentang Tahapan dan Tata Cara Penyusunan Rencana Strategis Satuan Perangkat Daerah. Rencana Strategis (Renstra) SKPD merupakan dokumen perencanaan sebagai penjabaran dari visi dan misi Dinas Pertanian dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan Kabupaten Pacitan 2016-2021 dengan berpedoman pada RPJMD Kabupaten Pacitan 2016-2021. Selanjutnya Renstra Dinas Pertanian akan dijabarkan ke dalam Rencana Kerja SKPD (Renja SKPD) setiap tahun yang akan menjadi dasar dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). Renstra Dinas Pertanian Tahun 2016-2021 disusun sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi arah pembangunan yang ingin dicapai dalam kurun waktu masa bakti kepala daerah agar dapat bersaing dalam lingkungan global yang semakin ketat. Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Pacitan Tahun 2016-2021, antara lain berfungsi sebagai berikut : 1. Untuk memberikan perumusan, arah dan tujuan pembangunan jangka menengah melalui visi dan misi Kepala Dinas Pertanian dalam mendukung visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Pacitan Tahun 2016-2021 dengan menyesuaikan kondisi pada tahun berjalan. 2. Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang berkembang
serta upaya
pencapaian visi dan misi Kepala Dinas Pertanian dalam upaya mendukung visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2011 – 2016. 3. Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pacitan Tahun 2016-2021. Rencana
pembangunan
daerah
merupakan
satu
kesatuan
dalam
sistem
perencanaan pembangunan nasional. Hal ini bermakna bahwa RPJMD Kabupaten Pacitan disusun dengan berpedoman pada RPJMD Provinsi Jawa Timur dan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Renstra SKPD sebagai penjabaran rencana pembangunan daerah disusun dengan 1
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
berpedoman pada RPJMD Kabupaten Pacitan dan memperhatikan Renstra Provinsi Jawa Timur, Renstra Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur serta Renstra Kementerian Pertanian. Penyusunan Renstra SKPD sebagaimana RPJMD Kabupaten Pacitan 2016-2021 ditempuh dengan pendekatan teknokratik, partisipatif, politis, serta atas-bawah dan bawah-atas. Hubungan antar dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) serta Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. RPJPD berfungsi sebagai dokumen perencanaan makro politis berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun yang memuat visi, misi, sasaran, kebijakan umum sasaran pokok, dan arah pembangunan jangka panjang daerah yang akan digunakan sebagai pedoman penyusunan RPJMD pada setiap 5 (lima) tahun sekali. 2. RPJMD memuat visi, misi, gambaran umum kondisi daerah, analisis lingkungan internal dan eksternal, arah kebijakan, strategi serta indikasi rencana program lima tahunan secara lintas sumber pembiayaan baik pembiayaan atas iondikasi rencana program yang bersumber dari APBN, APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten. 3. Renstra SKPD, merupakan penjabaran operasional bagi unit kerja perangkat daerah yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan bersifat indikatif. 4. Renja SKPD, sebagai pedoman perencanaan tahunan pada setiap unit kerja perangkat daerah yang merupakan rencana operasional dari Renstra SKPD dan memuat rencana kegiatan pembangunan tahun berikutnya yang dilengkapi kerangka anggaran dan kerangka regulasi serta pembiayaan yang berifat indikatif. 5. RKPD berfungsi sebagai pedoman perencanaan tahunan atas Renja SKPD yang merupakan bahan musrenbang RKPD yang berjenjang mulai dari tingkat desa, kecamatan dan kabupaten. Untuk mengetahui hubungan keterkaitan antar dokumen perencanaan, baik jangka panjang, menengah dan tahunan dapat disajikan sebagai berikut :
2
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
RPJP Daerah
pedoman
RPJM Daerah
jabaran
RKPD
pedoman dan jabaran
Visi, Misi dan Program Kepala Daerah 2016 - 2021
Renstra SKPD Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan 2016 - 2021
pedoman
Renja SKPD Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan 2016 - 2021
Gambar 1. Skema Hubungan Renstra SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya. 1.2 Landasan Hukum Penyusunan Renstra Dinas Pertanian 2016–2021 didasarkan pada peraturan perundangan sebagai berikut: 1.
Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
2.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;
3.
Undang-Undang Nomor
33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 4.
Undang-Undang Nomor
17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025; 5.
Undang – Undang Nomor 7 tahun 1996 tentang Pangan
6.
Undang – Undang Nomor 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman,
7.
Undang – Undang Nomor 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
8.
Undang – Undang Nomor 18 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
3
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
9.
Undang – Undang Nomor 13 tahun 2008 tentang Hortikultura
10. Undang – Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 nomor 149, tambahan lembaran negara Republik Indonesia Nomor 5068). 11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencanan Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517); 13. Peraturan Pemerintah Nomor: 6 Tahun 2008 tentang Pedoman, Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 15. Instruksi Presiden Nomor: 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 16. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2010 – 2014; 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 19. Peraturan
Menteri
Pertanian
19/Permentan/Hk.140/4/2015
Tentang
Republik Rencana
Indonesia Strategis
Nomor
Kementerian
Pertanian Tahun 2015-2019 20. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 18 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Pacitan; 21. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 20 Tahun 2007 tentang Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Pacitan sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 4 Tahun 2012; 4
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
22. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pacitan Tahun 2009-2028 (Lembaran Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 3 Tahun 2010); 23. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Pacitan Tahun 20052025 (Lembaran Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 5 Tahun 2011). 24. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Pacitan 25. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pacitan. 26. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Pacitan Tahun 2005-2025. 27. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 10 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 11 Tahun 2011 tentang
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Daerah
(RPJMD)
Kabupaten Pacitan Tahun 2016-2021. 28. Surat Edaran Bupati Nomor 050/190/408.46/2016 tentang Penyusunan Rancangan Rencana Strategis Satuan Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Kabupaten Pacitan Tahun 2016-2021 1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Rencana Strategis Dinas Pertanian, dimaksudkan sebagai arahan, pedoman dan landasan bagi jajaran organisasi dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan program dan kegiatan yang dilakukan untuk melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan urusan pertanian selama 5 (lima) tahun ke depan. 1.3.2
Tujuan
Rencana Strategis Dinas Pertanian
Kabupaten Pacitan ini ditetapkan dengan
maksud agar dapat dijadikan acuan dan pedoman dalam menentukan arah dan kebijakan dalam melaksanakan pembangunan dalam kurun waktu 2016 sampai dengan 2021. Sedangkan tujuan Perencanaan Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Pacitan ini adalah sebagai berikut :
5
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
1. Penjabaran visi, misi dan program pembangunan dalam RPJMD Kabupaten Pacitan secara nyata pada program dan kegiatan SKPD sesuai dengan tugas dan fungsi. 2. Meningkatkan perencanaan dan penganggaran terpadu berbasis kinerja. 3. Sinkronisasi program/kegiatan SKPD agar terintegrasi dan tidak tumpang tindih. 4. Meningkatkan kinerja aparatur yang terukur, transparan, dan akuntabel. 5. Meningkatkan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan di bidang Tanaman Pangan dan Peternakan, yang efektif dan efisien 6. Sebagai pedoman penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD setiap tahunnya, selama kurun waktu 2016–2021 1.4 Sistematika Penulisan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Pacitan tahun 2016-2021 secara garis besar disusun dengan sistematika sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang penyusunan Renstra, hubungan Renstra SKPD dengan dokumen perencanaan lainnya, landasan hukum penyusunan renstra, maksud dan tujuan penyusunan renstra, dan sistematika penulisan dokumen Renstra. Bab II Gambaran Pelayanan Dinas Pertanian. Memuat
informasi
tentang
peran
(tugas
dan
fungsi)
SKPD
dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki SKPD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra SKPD periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas SKPD yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra SKPD ini. Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi Bab ini memuat identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD; telaahan visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah; telaahan renstra Kementerian Pertanian, telaahan Renstra dan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur; telaahan dokumen RTRW
6
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
Pacitan dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis; serta penentuan isu-isu strategis di bidang Tanaman Pangan dan Peternakan. Bab IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan. Bab ini berisi visi dan misi SKPD, tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD, serta strategi dan kebijakan dalam menjabarkan sasaran jangka menengah SKPD. Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif. Memuat rencana program dan kegiatan SKPD selama 5 (lima) tahun kedepan yang dilengkapi dengan indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif. Bab VI Indikator Kinerja Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Bab ini memuat indikator kinerja Dinas Pertanian, yang terkait langsung atau mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Pacitan. Bab VII Penutup Berisi ringkasan singkat dari maksud dan tujuan penyusunan dokumen Renstra SKPD, disertai dengan harapan bahwa dokumen ini mampu menjadi pedoman pembangunan 5 (lima) tahun kedepan oleh SKPD.
7
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
2
IGSA UM -ISBUAR STARNAP TEEG ISYBAENRA DN ASARKAN TUGAS LA DA GTSA I NIAN INNASFUPN ER
` 2.1
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Pacitan
berdasarkan Perda
Kabupaten Pacitan No. 4 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, tugas Dinas Pertanian adalah membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan di bidang pertanian, dengan fungsi: a.
Perumusan kebijakan dibidang pertanian;
b.
Pembinaan produksi pertanian;
c.
Pengelolaan data dan statistik pertanian;
d.
Pembinaan, pengawasan produksi dan peredaran sarana pertanian;
e.
Pembinaan dan fasilitasi pengembangan potensi lahan dan air irigasi pertanian;
f.
Pembinaan pencegahan dan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT), penyakit hewan dan zoonosis;
g.
Pembinaan pengelolaan Laborarorium Kesehatan Hewan;
h.
Pembinaan,pencegahan, pengendalian dan penanggulangan bencana pertanian;
i.
Pembinaan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian;
j.
Pembinaan, analisa dan evaluasi penyelenggaraan penyuluhan pertanian;
k.
Pembinaan,
fasilitasi
dan
peningkatan
kapasitas
dan
pemberdayaan
kelembagaan pertanian; l.
Pelaksanaan koordinasi pengembangan usaha pertanian;
m. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama alih teknologi pertanian; n.
Pelaksanaan administrasi Dinas Pertanian;
o.
Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Pacitan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris Dinas; c. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura; d. Bidang Perkebunan; e. Bidang Peternakan; 8
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
f. Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian; g. Bidang Kesehatan Hewan; h. Bidang Penyuluhan; i. Kelompok Jabatan Fungsional; j. Unit Pelaksana Teknis : 1) Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Pengembangan di 12 (dua belas Kecamatan); 2) Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan); 3) Unit Pelaksana Teknis Pasar Hewan dan Rumah Potong Hewan Ruminansia dan Unggas (RPH-R dan RPH-U); 4) Unit Pelaksana Teknis Taman Teknologi Pertanian (TTP).
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Pacitan
9
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pertanian Kepala Dinas dibantu oleh 1 (satu) orang Sekretaris (eselon IIIa) dan 6 (enam) orang Kepala Bidang (eselon IIIb) sesuai dengan tugas dan fungsinya.
A. SEKRETARIAT DINAS Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pertanian di bidang
ketatausahaan,
keuangan,
kepegawaian,
sarana
dan
prasarana
perkantoran, program, evaluasi dan pelaporan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pertanian. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat mempunyai fungsi: a. Penyelenggaraan dan pengelolaan rumah tangga, sarana dan perlengkapan; b. Pelaksanaan surat-menyurat, kearsipan dan perpustakaan; c. Pengelolaan data dan statistik pertanian; d. Pembinaan dan pengembangan serta pengelolaan administrasi kepegawaian; e. Penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi keuangan; f. Penyusunan program kerja laporan serta pelaksanaan evaluasi dan pengendalian; g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pertanian sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sekretariat, membawahi : 1) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; 2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 3) Sub Bagian Keuangan. Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.
1)
Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan, mempunyai tugas : a. Menyiapkan dan mengendalikan bahan dalam rangka perumusan rencana dan program pembangunan pertanian; b. Melaksanakan tata laksana program, evaluasi dan pelaporan; c. Mengadakan pengendalian pelaksanaan program dan anggaran; d. Melaksanakan penyusunan laporan kegiatan pertanian; e. Mendokumentasikan data hasil pelaksanaan program dan evaluasi pertanian; f.
10
Melaksanakan pengelolaan data dan statistik pertanian;
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
g. Melaksanakan koordinasi usulan perencanaan kegiatan pembangunan pertanian; h. Melaksanakan administrasi Program, Evaluasi dan Pelaporan Pertanian; i.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas Pertanian sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2)
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas : a.
Menyusun rencana kerja ketatausahaan, keprotokolan, rumahtangga, pengadaan dan kepegawaian;
b.
Melaksanakan pengelolaan surat menyurat, tata naskah dinas, tata kearsipan, urusan rumah tangga, keamanan kantor dan penyelenggaraan upacara, pertemuan, rapat dinas dan kepustakaan;
c.
Melaksanakan tugas-tugas keprotokolan dan administrasi perjalanan dinas;
d.
Melaksanakan analisa kebutuhan dan pengadaan serta pengadministrasian perlengkapan kantor dan perbekalan lain serta inventarisasi terhadap barang-barang;
e.
Melaksanakan penyusunan laporan pertanggungjawaban atas barang inventaris;
f.
Melaksanakan administrasi kepegawaian yang meliputi pengumpulan data kepegawaian, buku induk pegawai, mutasi kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pembinaan karier, pengurusan penghargaan dan kesejahteraan pegawai serta pensiun pegawai;
g.
Mengelola administrasi tentang kedudukan dan hak pegawai, menyusun administrasi dan evaluasi kepegawaian serta penyiapan bahan pembinaan pegawai;
h.
Menyiapkan dan mengusahakan peningkatan pengetahuan ketrampilan dan disiplin pegawai;
i.
Melaksanakan pengendalian dan evaluasi ketatausahaan, keprotokolan, rumahtangga, pengadaan dan kepegawaian;
j.
Melaksanakan koordinasi pengembangan kualitas sumber daya aparatur dengan instansi pelaksana pendidikan dan pelatihan;
k.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas Pertanian sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3) 11
Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas: [Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
a.
Menghimpun dan mengolah data, menyiapkan bahan penyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja dinas;
b.
Melaksanakan pengelolaan anggaran;
c.
Melaksanakan pembukuan perhitungan anggaran dan verifikasi serta perbendaharaan;
d.
Menyiapkan keuangan perjalanan dinas dan biaya-biaya lain sebagai pengeluaran dinas;
e.
Melaksanakan evaluasi, menyusun laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan keuangan;
f.
Melaksanakan koordinasi dan pembinaan bendaharawan;
g.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas Pertanian sesuai dengan tugas dan fungsinya.
B. BIDANG TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pertanian dibidang Tanaman Pangan dan Hortikultura serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Dinas
Pertanian. Untuk melaksanakan tugas tersebut, bidang Tanaman Pangan Dan Hortikultura mempunyai fungsi: a.
Pelaksanaan perumusan kebijakan tanaman pangan dan hortikultura;
b.
Pelaksanaan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria tanaman pangan dan hortikultura;
c.
Pelaksanaan pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan budidaya dan pasca panen tanaman pangan dan hortikultura;
d.
Pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi perlindungan tanaman pangan dan hortikultura;
e.
Pelaksanaan pembinaan dan fasilitasi penyediaan perbenihan tanaman pangan dan hortikultura;
f.
Pelaksanaan
pembinaan
dan
fasilitasi
pengembangan
usaha
tani,
pengolahan dan pemasaran hasil tanaman pangan dan hortikultura; g.
Pelaksanaan pembinaan dan fasilitasi pengembangan penangkar benih tanaman pangan dan hortikultura;
h.
Pelaksanaan pembinaan dan fasilitasi pengembangan Regu Pengendali Hama (RPH);
12
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
i.
Pelaksanaan identifikasi, analisa dan pemetaan potensi pengembangan tanaman pangan dan hortikultura;
j.
Pelaksanaan bimbingan teknis dan fasilitasi pengembangan kawasan tanaman pangan dan hortikultura;
k.
Pelaksanaan pembinaan dan bimbingan mutu produk tanaman pangan dan hortikultura;
l.
Penyusunan dan rekomendasi teknis dan ijin usaha tanaman pangan dan hortikultura;
m. Pelaksanaan administrasi di bidang tanaman pangan dan hortikultura; n.
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pertanian sesuai tugas dan fungsinya.
Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura membawahi: 1)
Seksi Produksi Tanaman Pangan.
2)
Seksi Produksi Hortikultura.
3)
Seksi Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura.
1)
Seksi Produksi Tanaman Pangan, mempunyai tugas: a. Melaksanakan penyiapan bahan kebijakan tanaman pangan; b. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria tanaman pangan; c. Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan budidaya dan pasca panen tanaman pangan; d. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan fasilitasi penyediaan perbenihan tanaman pangan; e. Melaksanakan
pembinaan
dan
fasilitasi
pengembangan
usaha
tani,
pengolahan dan pemasaran hasil tanaman pangan; f.
Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi pengembangan penangkar benih tanaman pangan;
g. Melaksanakan bimbingan teknis dan fasilitasi pengembangan kawasan tanaman pangan; h. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan mutu produk tanaman pangan;
13
i.
Menyusun bahan rekomendasi teknis dan ijin usaha tanaman pangan;
j.
Pelaksanaan administrasi tanaman pangan;
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
k. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura sesuai tugas dan fungsinya.
2)
Seksi Produksi Hortikultura, mempunyai tugas: a. Melaksanakan penyiapan bahan kebijakan hortikultura; b. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria hortikultura; c. Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan budidaya dan pasca panen hortikultura; d. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan fasilitasi penyediaan perbenihan hortikultura; e. Melaksanakan
pembinaan
dan
fasilitasi
pengembangan
usaha
tani,
pengolahan dan pemasaran hasil hortikultura; f.
Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi pengembangan penangkar benih hortikultura;
g. Melaksanakan bimbingan teknis dan fasilitasi pengembangan kawasan hortikultura; h. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan mutu produk hortikultura; i.
Menyusun bahan rekomendasi teknis dan ijin usaha hortikultura;
j.
Pelaksanaan administrasi hortikultura;
k. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura sesuai tugas dan fungsinya.
3)
Seksi Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura, mempunyai tugas: a. Melaksanakan penyiapan bahan kebijakan
perlindungan tanaman pangan
dan hortikultura; b. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria perlindungan tanaman pangan dan hortikultura; c. Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi perlidungan tanaman pangan dan hortikultura; d. Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi pengembangan Regu Pengendali Hama (RPH); e. Melaksanakan identifikasi, analisa dan pemetaan potensi serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) tanaman pangan dan hortikultura;
14
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
f.
Melaksanakan bimbingan teknis dan fasilitasi perlindungan tanaman pada kawasan tanaman pangan dan hortikultura
g. Melaksanakan pencegahan dan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dan bencana alam tanaman pangan dan hortikultura; h. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi perlindungan tanaman pangan dan hortikultura; i.
Melaksanakan penyusunan bahan rekomendasi teknis perlindungan tanaman pangan dan hortikultura;
j.
Melaksanakan administrasi perlindungan tanaman pangan dan hortikultura;
k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura sesuai tugas dan fungsinya.
C. BIDANG PERKEBUNAN Bidang Perkebunan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pertanian dibidang Perkebunan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pertanian. Dalam menjalankan tugasnya bidang Perkebunan mempunyai fungsi: a.
Pelaksanaan
perumusan
kebijakan
produksi
dan
perbenihan,
pengembangan usaha perkebunan dan pengolahan hasil serta perlindungan tanaman perkebunan; b.
Pelaksanaan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria produksi dan perbenihan usaha tani dan pengembangan usaha perkebunan serta perlindungan tanaman perkebunan;
c.
Pelaksanaan pemetaan kawasan perkebunan;
d.
Pelaksanaan
supervisi
produksi
dan
perbenihan,
usaha
tani,
pengembangan usaha perkebunan serta perlindungan tanaman perkebunan; e.
Pelaksanaan bimbingan teknis penyelenggaraan budidaya tanaman perkebunan
f.
Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi kemitraan usaha tanaman perkebunan;
g.
Pelaksanaan pengembangan usaha dan pengolahan hasil perkebunan;
h.
Penyusunan bahan rekomendasi teknis dan ijin usaha tanaman perkebunan;
i.
15
Pelaksanaan administrasi di bidang perkebunan;
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
j.
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pertanian sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Perkebunan membawahi : 1) Seksi Produksi dan Perbenihan 2) Seksi Pengembangan Usaha dan Pengolahan Hasil 3) Seksi Perlindungan Tanaman Perkebunan Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Perkebunan.
1)Seksi Produksi dan Perbenihan, mempunyai tugas : a.
Melaksanakan penyiapan bahan kebijakan tanaman perkebunan;
b.
Melaksanakan bimbingan teknis peremajaan, rehabilitasi, intensifikasi dan diversifikasi tanaman perkebunan;
c.
Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan fasilitasi peningkatan produksi perkebunan;
d.
Melaksanakan bimbingan dan pembinaan penerapan rekayasa teknologi perkebunan;
e.
Melaksanakan identifikasi dan pengembangan varietas unggul lokal;
f.
Melaksanakan identifikasi, inventarisasi blok penghasil tinggi dan pohon induk tanaman perkebunan;
g.
Melaksanakan pembinaan dan pemantauan penangkar benih perkebunan;
h.
Melaksanakan pembinaan , pengawasan peredaran dan penggunaan benih perkebunan;
i.
Melaksanakan administrasi produksi dan perbenihan tanaman perkebunan;
j.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perkebunan sesuai tugas dan fungsinya.
2)
Seksi Pengembangan Usaha dan Pengolahan Hasil , mempunyai tugas : a.
Melaksanakan penyiapan bahan kebijakan pengembangan usaha dan pengolahan hasil perkebunan;
b.
Melaksanakan pemetaan kawasan perkebunan;
c.
Melaksanakan bimbingan teknis dan pengembangan kawasan industri perkebunan;
d.
16
Melaksanakan pembinaan dan pendampingan usaha kemitraan;
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
e.
Melaksanakan pengembangan dan optimasi usaha pengolahan hasil perkebunan;
f.
Melaksanakan bimbingan dan pengawasan ijin usaha perkebunan;
g.
Melaksanakan pembinaan dan pengendalian mutu produk perkebunan;
h.
Melaksanakan bimbingan sistem informasi harga dan pemasaran produksi perkebunan;
i.
Melaksanakan pengembangan usaha dan pengolahan hasil perkebunan;
j.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perkebunan sesuai tugas dan fungsinya.
3)
Seksi Perlindungan Tanaman Perkebunan, mempunyai tugas : a. Melaksanakan
penyiapan
bahan
kebijakan
perlindungan
tanaman
perkebunan; b. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria perlindungan tanaman perkebunan; c. Melaksanakan identifikasi dan pemetaan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) perkebunan; d. Melaksanakan penyusunan rekomendasi teknis perlindungan tanaman perkebunan; e. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi perlindungan tanaman perkebunan; f.
Melaksanakan bimbingan teknis pengamatan, identifikasi dan pemetaan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) perkebunan;
g. Melaksanakan fasilitasi pengendalian dan penanggulangan OPT tanaman perkebunan; h. Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi regu pengendali hama dan penyakit tanaman perkebunan; i.
Melaksanakan administrasi perlindungan tanaman perkebunan;
j.
Melaksanakan
tugas-tugas
lain
yang
diberikan
oleh
Kepala
Bidang
Perkebunan sesuai tugas dan fungsinya.
D. BIDANG PETERNAKAN Bidang Peternakan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pertanian dibidang budidaya dan pengembangan ternak, perbibitan dan reproduksi ternak, pakan ternak, pengembangan usaha dan pengolahan hasil 17
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
ternak serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pertanian. Dalam menjalankan tugasnya bidang Peternakan mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan perumusan kebijakan penyediaan perbibitan dan reproduksi ternak, pengembangan budidaya ternak dan pakan, pengembangan usaha dan pengolahan hasil ternak; b. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria perbibitan dan reproduksi ternak, pengembangan budidaya ternak dan pakan, pengembangan usaha dan pengolahan hasil ternak; c. Pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis dan fasilitasi perbibitan dan reproduksi ternak; d. Pelaksanaan koordinasi, fasilitasi, pengawasan dan pembinaan petugas pelayanan Inseminasi Buatan (IB); e. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan validasi data populasi dan produksi ternak; f. Pelaksanaan identifikasi potensi dan lokasi budidaya dan pengembangan ternak; g. Pelaksanaan pembinaan, fasilitasi dan pelayanan teknis budidaya ternak; h. Pelaksanaan pengembangan dan penyebaran Hijauan Makanan Ternak (HMT) jenis unggul; i. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan peredaran dan penggunaan pakan ternak; j. Pelaksanaan pembinaan dan fasilitasi usaha tani, pengolahan dan pemasaran hasil ternak; k. Pelaksanaan fasilitasi pengolahan dan pemanfaatan limbah dan hasil samping peternakan; l. Pelaksanaan penyediaan informasi dan teknologi peternakan; m. Pelaksanaan penyusunan bahan rekomendasi teknis dan ijin usaha peternakan; n. Pelaksanaan administrasi di bidang Peternakan; o. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pertanian sesuai tugas dan fungsinya. Bidang Peternakan membawahi :
18
1)
Seksi Pengembangan Budidaya Ternak dan Pakan
2)
Seksi Perbibitan dan Reproduksi Ternak [Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
3)
Seksi Pengembangan Usaha Dan Pengolahan Hasil Ternak.
Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Peternakan.
1)
Seksi Pengembangan Budidaya Ternak dan Pakan, mempunyai tugas : a. Menyusun rencana pelaksanaan program budidaya dan pengembangan ternak, pakan ternak; b. Melaksanakan inventarisasi, identifikasi lokasi, potensibudidaya ternak dan pengembangan pakan ternak; c. Melaksanakan fasilitasi bimbingan teknis budidaya dan pengembangan ternak dan Hijauan Makanan Ternak (HMT); d. Melaksanakan pengawasan penyebaran dan distribusi ternak dan pakan ternak; e. Melaksanakan optimalisasi sarana penunjang produksi peternakan; f.
Melaksanakan pengawasan penyebaran dan distribusi ternak;
g. Melaksanakan penyusunan bahan rekomendasi pengembangan budidaya ternak; h. Melaksanakan bimbingan produksi, mutu dan bahan baku pakan ternak; i. j.
Melaksanakan bimbingan penerapan teknologi pakan ternak; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Peternakan sesuai tugas dan fungsinya
2)
Seksi Perbibitan dan Reproduksi ternak, mempunyai tugas: a. Menyusun rencana pelaksanaan program perbibitan ternak dan reproduksi ternak; b. Melaksanakan bimbingan registrasi pengumpulan dan pengolahan data populasi ternak; c. Melaksanakan identifikasi dan pemetaan lokasi plasma nutfah, sumber bibit ternak dan akseptor IB; d. Melaksanakan pengendalian, evaluasi dan pengawasan pelaksanaan perbibitan ternak; e. Melaksanakan identifikasi kebutuhan, penyediaan dan distribusi semen beku; f. Melaksanakan penyiapan sarana dan prasarana Inseminasi Buatan (IB);
19
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
g. Melaksanakan asistensi teknis petugas Inseminasi Buatan (IB), kebuntingan (PKB) dan Asisten Teknik Reproduksi (ATR); h. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan inseminasi buatan, kebuntingan dan kelahiran hasil IB; i. Melaksanakan bimbingan teknis perbibitan dan reproduksi ternak; j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Peternakan sesuai tugas dan fungsinya.
3) Seksi Pengembangan Usaha dan Pengolahan Hasil Ternak, mempunyai tugas : a. Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi usaha tani, pengolahan dan pemasaran hasil ternak; b. Melaksanakan
pengumpulan
dan
pengolahan
data
produksi
ternak,
pemasaran dan harga pasar; c. Melaksanakan bimbingan teknis dan pengembangan kawasan industri peternakan serta penanganan usaha kemitraan; d. Melaksanakan analisis teknis usaha peternakan; e. Melaksanakan bimbingan, pengembangan dan pemanfaatan pengawasan sumber-sumber pembiayaan peternakan; f.
Meyediakan informasi dan teknologi peternakan;
g. Melaksanakan fasilitasi dan bimbingan teknis pengolahan hasil peternakan; h. Melaksanakan bimbingan dan fasilitasi pemanfaatan limbah dan hasil samping peternakan; i.
Melaksanakan penyusunan bahan rekomendasi teknis dan ijin usaha peternakan;
j.
Melaksanakan
tugas-tugas
lain
yang
diberikan
oleh
Kepala
Bidang
Peternakan sesuai tugas dan fungsinya.
E. BIDANG SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dalam menyelenggarakan kegiatan dibidang sarana dan prasarana Pertanian serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pertanian.
20
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
Dalam menjalankan tugasnya bidang Sarana dan Prasarana Pertanian mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan perumusan kebijakan dibidang sarana dan prasarana pertanian; b. Pelaksanaan identifikasi, inventarisasi dan pemetaan potensi sumberdaya lahan dan air untuk pengembangan komoditas pertanian; c. Pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan pengembangan sumber daya lahan dan air; d. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan alat dan mesin pertanian (alsintan); e. Pelaksanaan Pembinaan dan pengembangan perkumpulan petani pemakai air (P3A), Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA), Petani Pusat Pengembang Agensia Hayati (PPAH), petani produsen pupuk organik; f.
Pelaksanaan identifikasi dan penyusunan kebutuhan pupuk;
g. Pelaksanaan koordinasi, pengawasan dan pembinaan peredaran pupuk dan pestisida; h. Pelaksanaan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria sarana dan prasarana pertanian; i.
Pelaksanaan pengelolaan, koordinasi dan pembinaan Brigade Proteksi Tanaman;
j.
Penyusunan identifikasi, inventarisasi dan pengendalian alih fungsi lahan pertanian;
k. Pelaksanaan identifikasi potensi dan pengembangan mekanisasi pertanian; l.
Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi sarana dan prasarana pertanian;
m. Penyusunan bahan rekomendasi teknis sarana dan prasarana pertanian; n. Pelaksanaan administrasi di bidang sarana dan prasarana pertanian; o. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya.
Bidang sarana dan prasarana membawahi:
21
1)
Seksi Pengembangan Lahan Dan Air
2)
Seksi Alat Mesin Pertanian
3)
Seksi Pupuk Dan Pestisida
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian.
1)
Seksi Pengembangan Lahan dan Air,mempunyai tugas: a. Melaksanakan penyiapan bahan kebijakan pengembangan lahan dan air irigasi; b. Melaksanakan identifikasi potensi, rehabilitasi, optimasi dan pengembangan lahan; c. Melaksanakan identifikasi, pemetaan dan pengembangan potensi air dan jaringan irigasi tingkat usaha tani; d. Melaksanakan penyiapan bahan, dukungan dan fasilitasi infrastruktur, pengembangan lahan dan sarana air irigasi tingkat usaha tani; e. Melaksanakan bimbingan teknis dan pembinaan pengembangan potensi lahan dan air irigasi tingkat usaha tani; f.
Melaksanakan
koordinasi,
pembinaan,
fasilitasi
dan
pemberdayaan
kelembagaan petani pemakai air (P3A); g. Melaksanakan penyiapan bahan rekomendasi teknis pengembangan lahan dan air irigasi tingkat usaha tani; h. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian alih fungsi lahan pertanian; i.
Melaksanakan administrasi pengembangan lahan dan air tingkat usaha tani;
j.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian sesuai tugas dan fungsinya.
2)
Seksi Alat Mesin Pertanian, mempunyai tugas : a. Melaksanakan penyiapan bahan kebijakan alat mesin pertanian; b. Melaksanakan identifikasi, inventarisasi dan penyusunan kebutuhan alat mesin pertanian; c. Melaksanakan fasilitasi dan pembinaan bengkel alat dan mesin pertanian; d. Melaksanakan sosialisasi, pembinaan dan bimbingan pengembangan Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA); e. Melaksanakan bimbingan teknis pengelolaan alat mesin pertanian; f.
Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi penggunaan alat mesin pertanian;
g. Melaksanakan penyiapan bahan rekomendasi teknis alat mesin pertanian; 22
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
h. Melaksanakan pengelolaan cadangan alat mesin pertanian milik pemerintah; i.
Melaksanakan adminsitrasi alat mesin pertanian;
j.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian sesuai tugas dan fungsinya.
3)
Seksi Pupuk dan Pestisida, mempunyai tugas : a. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan pupuk dan pestisida; b. Melaksanakan identifikasi dan bimbingan teknis penyusunan kebutuhan pupuk dan pestisida; c. Melaksanakan bimbingan teknis
dan fasilitasi pengembangan pupuk dan
pestisida organik; d. Melaksanakan koordinasi dan pembinaan teknis Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT); e. Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi Regu Pengendali Hama (RPH) dan Pusat Penyedia Agensia Hayati (PPAH); f.
Melaksanakan
identifikasi,
pemantauan,
pengawasan
dan
pembinaan
peredaran pupuk dan pestisida; g. Melaksanakan fasilitasi dan pengendalian keadaan darurat ledakan populasi OPT; h. Melaksanakan pengelolaan cadangan pestisida dan alat mesin pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) milik pemerintah; i.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian sesuai tugas dan fungsinya.
F.BIDANG KESEHATAN HEWAN Bidang Kesehatan Hewan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pertanian di bidang kesehatan hewan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pertanian. Dalam menjalankan fungsinya bidang Kesehatan Hewan mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan perumusan kebijakan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; b. Pelaksanaan Pembinaan pengamatan, penyidikan dan pemetaan penyakit hewan; c. Pelaksanaan Pembinaan penerapan dan pengawasan norma dan standar teknis pelayanan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; 23
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
d. Pelaksanaan fasilitasi dan pengawasan standar, norma, kriteria, dan prosedur di bidang produk pangan asal hewan, produk non pangan asal hewan, hygiene sanitasi dan kesejahteraan hewan; e. Pelaksanaan Pengawasan standar mutu dan peredaran obat hewan; f.
Pelaksanaan Pengelolaan laboratorium kesehatan hewan;
g. Pelaksanaan
penanggulangan,
pengamatan,
pencegahan
dan
pemberantasan wabah penyakit hewan menular dan penyakit zoonosis; h. Pelaksanaan
Koordinasi
dengan
institusi
terkait
dalam
penolakan,
penanggulangan, pencegahan, pemberantasan dan pengobatan penyakit hewan; i.
Pelaksanaan fasilitasi, pembinaan dan pengawasan lalu lintas hewan dan bahan asal hewan;
j.
Pelaksanaan fasilitasi rekomendasi teknis, perijinan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
k. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan; l.
Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan identifikasi kebutuhan standar teknis Rumah Potong Hewan-Ruminansia (RPH-R), Rumah Potong HewanUnggas (RPH-U);
m. Pembinaan pengawasan penerapan standar teknis Rumah Potong HewanRuminansia (RPH-R), Rumah Potong Hewan-Unggas (RPHU), dan petshop; n. Pelaksanaan administrasi kesehatan hewan; o. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Kepala Dinas Pertanian sesuai tugas dan fungsinya.
Bidang Kesehatan Hewan membawahi: 1)
Seksi Pengamatan Penyakit dan Pengawasan Obat Hewan
2)
Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan
3)
Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner
Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan
1) Seksi Pengamatan Penyakit dan Pengawasan Obat Hewan, mempunyai tugas : 24
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
a. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pengamatan penyakit dan pengawasan Obat Hewan; b. Melaksanakan koordinasi pengamatan penyakit dan pengawasan obat hewan; c. Melaksanakan surveilans penyakit hewan dan zoonosis; d. Melaksanakan pengambilan specimen dan pemeriksaan laboratorium; e. Melaksanakan pengawasan, pengambilan specimen, pengujian mutu obat hewan; f.
Melaksanakan monitoring dan evaluasi pengamatan, penyidikan penyakit dan pengawasan obat hewan;
g. Melaksanakan identifikasi dan pemetaan potensi penyakit hewan dan zoonosis; h. Melaksanakan pembinaan penyimpanan dan penggunaan obat hewan; i.
Melaksanakan administrasi pengamatan penyakit dan pengawasan obat hewan;
j.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan sesuai tugas dan fungsinya.
Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan, mempunyai tugas : a.
Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan;
b.
Melaksanakan koordinasi pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan;
c.
Melaksanakan pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan dan zoonosis;
d.
Melaksanakan pengawasan lalu lintas hewan / ternak;
e.
Melaksanakan penanganan gangguan reproduksi ternak;
f.
Melaksanakan pembinaan pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan menular strategis;
g.
Melaksanakan monitoring dan evaluasi
pencegahan dan pemberantasan
penyakit hewan; h.
Melaksanakan pengendalian wabah penyakit hewan dan zoonosis;
i.
Melaksanakan administrasi pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan;
j.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan sesuai tugas dan fungsinya.
3) 25
Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner, mempunyai tugas : [Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
a. Melaksanakan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis di bidang
kesehatan masyarakat veteriner; b. Melaksanakan koordinasi kesehatan masyarakat veteriner; c. Melaksanakan pengawasan penerapan hygiene dan sanitasi Rumah Potong Hewan-Ruminansia (RPH-R) maupung Rumah Potong Hewan-Unggas (RPHU); d. Melaksanakan pengujian dan pengawasan produk dari rumah potong hewan Ruminansia (RPH-R) maupun Rumah Potong hewan Unggas (RPH-U); e. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan proses produksi dan peredaran produk pangan dan non pangan dari Bahan Asal Hewan (BAH); f.
Melaksanakan pengambilan specimen, pemeriksaan dan pengujian produk hewan;
g. Melakukan pembinaan dan Pengawasan terhadap penerapan kesejahteraan hewan pada budidaya , transportasi dan rumah potong hewan; h. Melaksanakan penyusunan bahan monitoring dan evaluasi di bidang kesehatan masyarakat veteriner; i.
Melaksanakan administrasi kesehatan masyarakat veteriner;
j.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan sesuai tugas dan fungsinya.
G. BIDANG PENYULUHAN Bidang Penyuluhan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dibidang penyuluhan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pertanian. Dalam menjalankan tugasnya bidang Penyuluhan mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan perumusan kebijakan penyuluhan pertanian; b. Pelaksanaan penyusunan programa penyuluhan pertanian; c. Pelaksanaan pengawasan, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan penyuluhan pertanian; d. Pelaksanaan evaluasi kinerja Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL); e. Pengidentifikasian kebutuhan pelatihan bagi petani dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL); f.
Pelaksanaan bimbingan dan fasilitasi peningkatan kapasitas petani, kelembagaan petani dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL);
g. Pelaksanaan kaji terap dan alih teknologi pertanian; 26
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
h. Pelaksanaan diseminasi dan pengembangan teknologi produksi dan penyuluhan pertanian; i.
Pelaksanaan evaluasi dan rekomendasi teknologi pertanian;
j.
Pelaksanaan pembinaan dan fasilitasi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP);
k. Penyelenggaraan promosi hasil pertanian, kemitraan usaha dan investasi pertanian; l.
Pelaksanaan koordinasi, alih teknologi dan penerapan teknologi pertanian dengan lembaga penelitian dan perguruan tinggi;
m. Pelaksanaan
koordinasi
dan
kerjasama
dengan
lembaga
pelatihan
pertanian; n. Pelaksanaan administrasi penyuluhan pertanian; o. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pertanian sesuai tugas dan fungsinya. Bidang Penyuluhan membawahi : 1)
Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian
2)
Seksi Kelembagaan Dan Kerjasama
3)
Seksi Alih Teknologi Pertanian
Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penyuluhan
1) Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, mempunyai tugas: a. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan pengembangan sumber daya manusia pertanian; b. Melaksanakan identifikasi kebutuhan pelatihan petani dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL); c. Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi peningkatan kapasitas petani; d. Melaksanakan fasilitasi peningkatan kapasitas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL); e. Melaksanakan
pembinaan,
fasilitasi,
monitoring
dan
evaluasi
penyelenggaraan penyuluhan pertanian; f.
Melaksanakan pemetaan , pembinaan dan evaluasi Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP);
g. Melaksanakan fasilitasi evaluasi kinerja Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL);
27
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
h. Melaksanakan kerjasama dengan lembaga pelatihan bagi petani dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL); i.
Melaksanakan administrasi pengembangan sumber daya manusia pertanian;
j.
Melaksanakan
tugas-tugas
lain
yang
diberikan
oleh
Kepala
Bidang
Penyuluhan sesuai tugas dan fungsinya.
2) Seksi Kelembagaan dan Kerjasama, mempunyai tugas : a.
Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan kelembagaan dan kerjasama pertanian;
b.
Melaksanakan fasilitasi penyusunan programa penyuluhan pertanian;
c.
Melaksanakan bimbingan dan pengembangan kelembagaan penyuluhan pertanian;
d.
Melaksanakan fasilitasi kerjasama kelembagaan penyuluhan pertanian;
e.
Melaksanakan pembinaan dan pengembangan kelembagaan petani;
f.
Melaksanakan fasilitasi kerjasama kelembagaan petani;
g.
Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi kredit dan investasi pertanian;
h.
Melaksanakan promosi hasil dan pengolahan hasil pertanian;
i.
Melaksanakan administrasi kelembagaan dan kerjasama;
j.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penyuluhan sesuai tugas dan fungsinya.
3)
Seksi Alih Teknologi Pertanian, mempunyai tugas : a.
Melaksanakan
penyiapan
bahan
perumusan
kebijakan
alih
teknologi
pertanian; b.
Melaksanakan kaji terap dan evaluasi teknologi pertanian;
c.
Melaksanakan diseminasi teknologi pertanian;
d.
Melaksanakan pengembangan rakitan teknologi pertanian spesifik lokasi;
e.
Melaksanakan kerjasama dan alih teknologi dengan lembaga penelitian dan perguruan tinggi;
f.
Melaksanakan identifikasi dan pemetaan potensi penerapan teknologi pertanian;
g.
Melaksanakan fasilitasi gelar teknologi pertanian;
h.
Melaksanakan penyusunan bahan pelatihan dan fasilitasi alih teknologi pertanian;
i. 28
Melaksanakan administrasi alih teknologi pertanian;
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
j.
Melaksanakan
tugas-tugas
lain
yang
diberikan
oleh
Kepala
Bidang
Penyuluhan sesuai tugas dan fungsinya.
H. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas: a. Melaksanakan
supervisi,
monitoring
dan
evaluasi
penyelenggaraan
penyuluhan ke Balai Penyuluhan Kecamatan dan Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian; b. Melakukan identifikasi , analisa dan rekomendasi potensi wilayah; c. Melaksanakan penyusunan programa penyuluhan pertanian; d. Melaksanakan
penyusunan
Rencana
Kerja
Penyuluh
(RKP)
dan
pendampingan penyusunan RKP Penyuluh Pertanian Lapangan; e. Melaksanakan penyusunan materi dan media penyuluhan pertanian; f.
Melaksanakan pembinaan dan pendampingan petani, kelembagaan petani dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL);
g. Melaksanakan
identifikasi,
analisa
dan
evaluasi
dampak
penyuluhan
pertanian; h. Melaksanakan analisa, evaluasi dan rekayasa metode penyuluhan pertanian; i.
Melaksanakan pengembangan profesi penyuluhan pertanian;
j.
Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya.
I.
TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS PELAYANAN PENGEMBANGAN (UPTPP) Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Pengembangan (UPT PP) merupakan unsur pelaksana
teknis
operasional
dan
teknis
penunjang
bidang
pelayanan
pengembangan Dinas Pertanian di Kecamatan, mempunyai tugas : a. Melaksanakan penjabaran program Dinas Pertanian di Kecamatan; b. Melaksanakan koordinasi
pelaksanaan program, kegiatan teknis
dan
penyuluhan pertanian di Kecamatan; c. Melaksanakan identifikasi kebutuhan dan fasilitasi peningkatan produksi pertanian di Kecamatan; d. Melaksanakan koordinasi, pengawasan dan pembinaan penyelenggaraan penyuluhan pertanian di Kecamatan; e. Melaksanakan pengelolaan Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK) dan aset Dinas Pertanian di Kecamatan; 29
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
f.
Melaksanakan pengumpulan bahan penilaian kerja Penyuluh Pertanian di Kecamatan;
g. Melaksanakan pengumpulan
dan laporan data statistik
pertanian di
Kecamatan; h. Melakukan pengelolaan ketatausahaan dan administrasi pertanian di Kecamatan; i.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya.
Dalam Pelaksanaan tugasnya UPT Pelayanan Pengembangan mempunyai Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab kepada Kepala UPT Pelayanan Pengembangan; Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas UPT Pelayanan Pengembangan dibidang ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, sarana dan prasarana, program, evaluasi dan pelaporan. UPT Pelayanan Pengembangan Dinas Pertanian terdiri dari : 1)
UPT Pelayanan Pengembangan Kecamatan Pacitan
2)
UPT Pelayanan Pengembangan Kecamatan Pringkuku
3)
UPT Pelayanan Pengembangan Kecamatan Punung
4)
UPT Pelayanan Pengembangan Kecamatan Donorojo
5)
UPT Pelayanan Pengembangan Kecamatan Kebonagung
6)
UPT Pelayanan Pengembangan Kecamatan Arjosari
7)
UPT Pelayanan Pengembangan Kecamatan Tegalombo
8)
UPT Pelayanan Pengembangan Kecamatan Nawangan
9)
UPT Pelayanan Pengembangan Kecamatan Bandar
10) UPT Pelayanan Pengembangan Kecamatan Tulakan 11) UPT Pelayanan Pengembangan Kecamatan Ngadirojo 12) UPT Pelayanan Pengembangan Kecamatan Sudimoro
J.UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN HEWAN (UPT-PUSKESWAN) UPT
Kesehatan Hewan merupakan unsur pelaksana teknis operasional dan
teknis penunjang di bidang Kesehatan Hewan, mempunyai tugas : a. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan);
30
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
b. Melaksanakan penyehatan hewan yang meliputi: promotif, preventif, kuratif, rehabilitasi dan pelayanan medik reproduksi; c. Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat veteriner; d. Melaksanakan epidemologi penyakit hewan (surveilans, pengambilan spesimen, pengumpulan dan analisis data serta pemetaaan penyakit); e. Melaksanakan pengendalian dan evaluasi kesehatan hewan; f. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dalam pengelolaan Puskeswan g. Melaksanakan pengelolaan aset Dinas Pertanian di Puskeswan; h. Melaksanakan administrasi Pusat Kesehatan Hewan; i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya.
Dalam melaksanakan tugas, UPT Kesehatan Hewan dibantu oleh Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab kepada Kepala UPT Kesehatan Hewan; Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas UPT Kesehatan Hewan di bidang ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, sarana dan prasarana, program, evaluasi dan pelaporan.
K. UNIT PELAKSANA TEKNIS PASAR HEWAN DAN RUMAH POTONG HEWAN (RPH) UPT Pasar Hewan dan Rumah Potong Hewan merupakan unsur pelaksana teknis operasional di bidang Rumah Potong Hewan, mempunyai tugas : a.
Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan Pasar Hewan dan Rumah Potong Hewan (RPH);
b.
Melaksanakan pendataan lalu lintas ternak dan fasilitasi penerbitan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) di Pasar Hewan;
c.
Melaksanakan pengamatan dan identifikasi penyakit hewan, zoonosis dan kesehatan masyarakat veteriner di Pasar Hewan dan Rumah Potong Hewan (RPH);
d.
Melaksanakan pemungutan retribusi penggunaan fasilitas Pasar Hewan dan Rumah Potong Hewan (RPH);
e.
Melaksanakan pengujian produk asal hewan di Pasar Hewan dan Rumah Potong Hewan;
31
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
f.
Melaksanakan pembinaan Pasar Hewan Desa, Jagal dan Juru sembelih hewan;
g.
Melaksanakan pengelolaan limbah Rumah Pasar Hewan dan Potong Hewan (RPH);
h.
Mengelola aset Dinas Pertanian di Pasar Hewan dan Rumah Potong Hewan (RPH);
i.
Melaksanakan administrasi Pasar Hewan dan Rumah Potong Hewan (RPH);
j.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pertanian sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Dalam pelaksanaan tugasnya UPT Pasar Hewan dan Rumah Potong Hewan dibantu oleh Sub Bagian Tata Usaha. Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas UPT Pasar Hewan
dan
Rumah
Potong
Hewan
di
bidang
ketatausahaan,
keuangan,
kepegawaian, sarana dan prasarana, program, evaluasi dan pelaporan.
L.
UNIT PELAKSANA TEKNIS TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN (UPT-TTP) UPT Taman Teknologi Pertanian (TTP) mempunyai tugas : a.
Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan Taman Teknologi Pertanian (TTP);
b.
Melaksanakan penyusunan rencana dan koordinasi pelaksanaan program Diseminasi Teknologi, Wisata Pertanian dan Usaha Agribisnis;
c.
Melaksanakan fasilitasi pelatihan, pembinaan dan bimbingan manajemen perbenihan, budidaya, panen dan pasca panen tanaman pangan, hortikultura dan intensifikasi lahan pekarangan;
d.
Melaksanakan fasilitasi pelatihan manajemen perbibitan, perkandangan, budidaya, pakan dan hasil samping ternak;
e.
Melaksanakan fasilitasi pelatihan, pendampingan manajemen pangan olahan dan hasil pertanian;
f.
Melaksanakan usaha pengembangan dan pemasaran produk berbasis pertanian;
32
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
g.
Melaksanakan kegiatan percontohan teknologi budidaya tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan;
h.
Melaksanakan fasilitasi layanan informasi, sarana prasarana dan kemitraan usaha tanaman pangan, hortikultura dan peternakan;
i.
Melaksanakan administrasi Taman Teknologi Pertanian (TTP);
j.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pertanian sesuai tugas dan fungsinya.
2.2 Sumber Daya Dinas Pertanian Dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya Dinas Pertanian memiliki sumberdaya baik sumberdaya manusia, sarana prasarana maupun anggaran diuraikan sebagai berikut:
2.2.1 Sumber Daya Manusia Pengawai Negeri Sipil di Dinas Pertanian berjumlah 141 orang dengan golongan ruang seperti pada Gambar 2.1 dan berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Gambar 2.2
Gambar 2. 1 Pengawai Negeri Sipil Dinas Pertanian Berdasarkan Golongan dan Ruang
33
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
Gambar 2. 2 Pengawai Negeri Sipil Dinas Pertanian Berdasarkan Tingkat Pendidikan
2.2.2 Sarana dan Prasarana Dalam melaksanakan tugas Dinas Pertanian didukung sarana prasarana atau aset daerah. Perkembangan aset yang Dinas Pertanian, tahun 2011 sampai dengan 2015, disajikan pada tabel berikut:
34
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
Tabel 2.1
Perkembangan Aset Dinas Pertanian(Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Tahun 2011-2015) Kabupaten Pacitan
Kode Barang
Nama Bidang Barang
2011
2012
2013
2014
2015
Jmh
Nilai Barang (Rp)
Jmh
Nilai Barang (Rp)
Jmh
Nilai Barang (Rp)
Jmh
Nilai Barang (Rp)
Jmh
Nilai Barang (Rp)
02
TANAH Tanah PERALATAN DAN MESIN ALAT-ALAT BESAR
11 687 26 18
18.724.950.100,00 18.724.950.100,00 1.901.990.372,80 376.031.008,00
12 12 760 36
18.974.725.100,00 18.974.725.100,00 2.358.741.672,80 432.045.208,00
12 12 894 65
18.974.725.100,00 18.974.725.100,00 3.178.876.439,80 576.092.708,00
12 12 1039 67
18.974.725.100,00 18.974.725.100,00 5.472.614.439,80 955.592.708,00
12 12 1.075 67
18.974.725.100,00 18.974.725.100,00 6.007.964.439,80 955.592.708,00
03
01
ALAT-ALAT ANGKUTAN
55
525.777.208,00
18
525.777.208,00
29
476.507.208,00
31
613.300.708,00
47
955.000.208,00
04
ALAT BENGKEL DAN ALAT UKUR
3
10.245.001,00
55
10.245.001,00
60
26.130.317,00
97
323.353.317,00
45
328.303.317,00
05
552
107.887.075,00
51
422.988.875,00
71
831.326.675,00
123
2.017.635.175,00
123
2.017.635.175,00
24
620.811.419,00
561
661.057.419,00
601
814.186.114,00
627
970.884.114,00
687
1.111.939.614,00
07
ALAT PERTANIAN ALAT KANTOR DAN RUMAH TANGGA ALAT STUDIO DAN ALAT KOMUNIAKSI
4
104.610.187,80
25
111.592.987,80
54
259.598.443,80
54
259.598.443,80
66
307.243.443,80
08
ALAT-ALAT KEDOKTERAN
3
11.805.100,00
7
14.461.600,00
7
14.461.600,00
30
119.666.600,00
30
119.666.600,00
09
ALAT LABORATORIUM ALAT-ALAT PERSENJATAAN/KEAMANAN
2
144.783.374,00
5
180.533.374,00
5
180.533.374,00
8
212.543.374,00
8
212.543.374,00
30
40.000,00
2
40.000,00
2
40.000,00
2
40.000,00
2
40.000,00
GEDUNG DAN BANGUNAN
30
2.796.788.000,00
36
3.110.549.000,00
41
3.279.413.500,00
50
6.768.292.500,00
60
8.009.311.850,00
11
BANGUNAN GEDUNG
0
2.796.788.000,00
36
3.110.549.000,00
41
3.279.413.500,00
50
6.768.292.500,00
60
8.009.311.850,00
12
MONUMEN JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN
205
15.030.244.550,00
243
18.427.865.850,00
293
23.413.545.052,00
381
32.573.150.708,00
543
49.354.558.070,00
13
JALAN DAN JEMBATAN
89
7.894.054.000,00
116
10.386.299.300,00
155
14.756.839.500,00
217
21.444.265.306,00
238
23.553.274.306,00
14
BANGUNAN AIR/IRIGASI
13
1.062.763.000,00
24
1.968.139.000,00
35
2.583.278.002,00
57
4.942.186.852,00
197
19.564.461.214,00
15
INSTALASI
2
11.020.000,00
2
11.020.000,00
2
11.020.000,00
6
124.291.000,00
16
JARINGAN
101
6.062.407.550,00
101
6.062.407.550,00
101
6.062.407.550,00
101
6.062.407.550,00
101
6.062.407.550,00
JUMLAH
933
38.453.973.022,80
1051
42.871.881.622,80
1240
48.846.560.091,80
1482
63.788.782.747,80
1.690
82.346.559.459,80
06
10
35
-
-
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
-
-
-
-
-
-
7
174.415.000,00
2.3 Kinerja Pelayanan Tingkat sasaran capaian kinerja Dinas Pertanian berdasarkan sasaran/target Renstra 2011-2015 menurut indikator kinerja
SKPD dengan struktur organisasi lama Dinas
Tanaman Pangan dan Peternakan disajikan pada Tabel 2.3 sebagai berikut :
36
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
Tabel 2.2 Pencapaian Kinerja Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Tahun 2011-2015 Indikator NO Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD 1.
2.
Produksi tanaman pangan
Target IKK Produktivitas padi atau bahan pangan utama sektor lainnya per hektar
PROGRAM / INDIKATOR CAPAIAN PROGRAM
Target Renstra SKPD Tahun SATUAN
ku/Ha
ton
2011
2012
2013
2014
Realisasi Capaian Tahun ke2015
2011
2012
2013
2014
Rasio Capaian pada Tahun 2015
2011
2012
2013
2014
2015
96,66
96,25
101,91
100,79
100,98
-
-
78,52
100,00
100,00
51,86
52,77
52,90
53,43
53,96
50,13
-
-
860.835
872.889
885.114
856,521
15,31
20,34
25,36
30,39
9,99
15,31
20,34
25,44
30,7 100,00
100,00
100,00
100,32
101,02
49,02
50,98
43,14
45,10
47,06
50,98
52,94 100,00
100,00
100,00
104,00
103,84
943.815
959.694
921.076
889.105 700.054
943.916
959.914 100,00
100,00
75,41
100,01
100,02
50,79
53,91
53,85
54,49
832.942 675.932
872.906
885.125
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Cakupan kelompok tani yang 3. melakukan diversifikasi usaha
Cakupan kelompok tani yang melakukan diversifikasi usaha
%
9,99
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian Cakupan tanaman pangan dan 4. hortikultura unggulan yang dipasarkan
Cakupan tanaman pangan dan hortikultura unggulan yang dipasarkan
%
43,14
45,10
47,06
Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) Produksi tanaman 5. pangan dan hortikultura
Produksi tanaman pangan dan hortikultura
ton
921.076
889.105
928.290
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Cakupan 6. infrastruktur pertanian
Cakupan infrastruktur pertanian
%
47,70
62,48
75,05
87,43
100,00
47,70
62,48
75,05
93,41
103 100,00
100,00
100,00
106,84
103,00
88,18
88,12
89,36
90,61
88,45
88,18
79,39
96,63
90,80 100,00
100,00
90,09
108,14
100,21
Program Peningkatan Produksi Pertanian Produktivitas tanaman 7. pangan per hektar
37
Produktivitas tanaman pangan per hektar
ku/ha
88,45
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan % klas 8. kelompok tani utama Populasi 9. Ternak
% klas kelompok tani utama
% ekor
2,26
2,33
2,41
2,48
2,55
2,25
-
-
242.168
247.892
253.757
227.803
82,50
85,00
75,0
2.992.221 3.330.587 3.060.141 3.121.344
3.183.771
2,32
2,48
2,48
2,97
240.368 225.652
248.119
256.174
99,56
99,57
102,90
100,00
116,47
-
-
93,18
100,09
100,95
89,6 100,00
100,67
100,00
120,99
105,41
2.992.2213.330.587 3.059.677 3.589.491 3.718.003 100,00
100,00
99,98
115,00
116,78
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak Status 10. kesehatan ternak
Status kesehatan ternak
%
75,00
75,00
80,00
75,5
80,00
99,82
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan produksi 11. daging
produksi daging
kg
12. produksi telur
produksi telur
kg
396.925
402.461
494.000
496.000
497.000
396.925
402.461 411.028
13. Produksi susu
Produksi susu
liter
184.007
203.512
21.600
21.600
21.600
184.007
203.512
46,15
53,85
53,85
38,46
0,37
0,40
0,42
0,34
496.406
499.689 100,00
100,00
83,20
100,08
100,54
24.000
22.350
70.664 100,00
100,00
111,11
103,47
327,15
38,46
46,15
53,85
61,54 100,00
83,34
100,00
100,00
114,28
0,29
0,37
0,54
0,47 101,31
100,59
98,72
133,80
112,28
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan Cakupan produk 14. peternakan unggulan yang dipasarkan
Cakupan produk peternakan unggulan yang dipasarkan
%
38,46
46,15
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan Cakupan 15. peternak yang kompeten
38
Cakupan peternak yang kompeten
%
0,33
0,29
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
2.4. Anggaran dan Realisasi Anggaran Dinas Pertanian Anggaran dan realisasi anggaran Dinas Pertanian dalam melaksanakan tugas dan fungsinya serta dalam pencapaian kinerjanya selama periode tahun 2011-2015, dengan struktur organisasi lama, yaitu Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan disajikan pada tabel 2.5.
39
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
Tabel 2.3 Anggaran dan Realisasi AnggaranDinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2015
Anggaran pada Tahun keUraian (1) PENDAPATAN DAERAH Pendapatan Asli Daerah Hasil retribusi daerah Lain-lain PAD yang Sah - Penjualan Hasil Pertanian - Pendapatan Bunga Piutang BELANJA DAERAH
2011
2012
2013
2014
2015
2011
2012
2013
2014
2015
2011
2012
2013
2014
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
108,29 115,76 100,00
111,45 124,96 101,57
55.860.000 14.500.000 41.360.000
61.500.000 16.000.000 45.500.000
31.620.000 16.620.000 15.000.000
39.690.000 16.770.000 22.920.000
17.220.000 17.220.000 -
55.905.500 14.526.000 41.379.500
66.957.250 20.313.000 46.644.250
34.240.000 19.240.000 15.000.000
44.235.000 20.955.000 23.280.000
18.120.000 18.120.000 -
100,08 100,18 100,05
108,87 126,96 102,51
30.500.000
30.500.000
-
-
-
30.519.500
30.644.250
-
-
-
100,06
100,47
10.860.000
15.000.000
15.000.000
22.920.000
-
10.860.000
16.000.000
15.000.000
23.280.000
-
100,00
106,67
100,00
101,57
7.527.546.344 5.893.429.050 6.314.768.926 6.275.402.696,40 6.864.206.469,97
7.162.422.433
97,49
95,25
97,69
94,51
Belanja tidak langsung
6.044.923.454 6.629.964.764 6.423.899.510,40 7.263.035.942
- Belanja pegawai Belanja langsung
6.044.923.454
- Belanja pegawai - Belanja barang dan jasa
295.065.000 568.835.000 922.065.100 1.908.937.000 10.161.483.40 0 4.473.633.500 408.830.000 382.330.000
- Belanja modal PEMBIAYAAN - Pengeluaran Pembiayaan (pemberian kredit) - Penerimaan Pembiayaan (pengembalian kredit)
40
Rata -rata Pertumbuhan (%) Realisas 2015 Anggaran i (16) (17) (18)
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-
Realisasi Anggaran pada Tahun ke-
11.378.613.500 6.951.405.500
408.830.000
9.994.742.400
12.809.949.851
819.100.000 412.755.000 3.022.822.400 2.526.493.863 6.152.820.000 9.870.700.988 513.630.000 125.830.000
22.602.011.354 11.160.286.777 6.851.159.107
105,23 105,23
-17,40 4,45 -1,06
-14,74 7,49 0,02
0,00
0,10
22,73
24,07
95,15
5,82
5,06
9.673.076.547
12.575.650.311
22.179.480.878
98,08
98,56
96,78
98,17
98,13
27,37
27,24
282.720.000 549.870.000 904.708.777 1.865.829.307
807.806.500 2.825.894.947
383.036.000 2.387.756.155
491.700.000 3.052.943.166
95,82 98,12
96,67 97,74
98,62 93,49
92,80 94,51
96,23 97,21
27,74 43,32
29,30 42,51
18.950.550.376 9.972.858.000 4.435.459.300 125.830.000 408.830.000 382.330.000
6.039.375.100 513.630.000
9.804.858.156 125.830.000
18.634.837.712 125.830.000
98,14 100
99,14 100
98,16 100
99,33 100
98,33 100
33,49 -11,91
33,26 -11,91
250.000.000
382.000.000
-
-
100
100
100
-
-
3,49
3,49
276.500.000
250.700.000
387.800.000
-
100
100
100
-
11,34
11,34
510.955.000 3.140.505.978
250.000.000
382.000.000
-
-
276.500.000
250.700.000
387.800.000
-
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
408.830.000
2.5. Capaian-capaian Penting Pembangunan Pertanian di Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2015 2.5.1 Produksi dan Produktivitas Komoditas Pertanian Produksi dan produktivitas komoditas pertanian terbagi dalam komoditas tanaman pangan, tanaman hortikultura (buah-buahan, sayur-sayuran dan biofarmaka), tanaman perkebunan serta komoditas peternakan unggulan. 1.
Tanaman Pangan
Tabel 2.4 Perkembangan Luas Areal Tanam Komoditi Tanaman Pangan Tahun 2011-2015 NO TAHUN
LUAS AREAL PER KOMODITI (HA) Padi
Jagung
Kedelai
Ubi Kayu
Ubi Jalar
Kc Tanah
Kc Hijau
Shorgum
1
2011
36.584
21.988
4.039
25.627
94
7.681
42
25
2
2012
37.704
21.790
4.472
23.541
154
9.456
49
4
3
2013
39.704
20.608
3.254
23.541
154
9.456
49
4
4
2014
36.776
20.518
3.927
20.705
63
6.692
47
0
5
2015
40.239
20.427
5.276
19.722
28
5.363
53
10
2,60
-1,80
Rata – rata perkembangan (%)
9,63
-6,23
-12,70
-6,50
6,34
-46,00
Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Tabel 2.5 Perkembangan Produksi Komoditas Tanaman PanganTahun 2011– 2015 NO
TAHUN
1
2011
2
2012
3
2013
4 5
2014 2015 Rata - rata perkembangan (%)
Padi
Jagung
PRODUKSI PER KOMODITI (TON) Kedelai Ubi Kayu Ubi Jalar Kc Tanah
Kc Hijau
Shorgum
170.257 178.767 198.169 180.662 202.619
107.449 138.297 101.683 111.640 115.512
4.155 4.426 4.347 4.764 6.467
564.430 499.730 499.730 539.420 451.265
801 1.354 1.354 550 254
9.362 10.303 10.303 8.498 7.171
50 59 59 55 60
17 5 4 0 14
4,79
3,87
12,52
-4,97
-11,04
-5,77
5,08
-47,65
Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Tabel 2.6 Perkembangan Produktivitas Komoditi Tanaman Pangan Tahun 2011– 2015 NO
TAHUN
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5
Rata - rata perkembangan (%)
Padi 50,13 50,79 53,82 52,65 54,57
Jagung 50,35 64,21 50,66 54,72 57,23
2,19
4,76
PRODUKTIVITAS PER KOMODITI (Ku/Ha) Kedelai Ubi Kayu Ubi Jalar Kc Tanah 10,80 189,08 87,07 12,18 10,27 210,21 88,87 10,92 13,65 204,26 88,87 10,92 12,64 236,17 90,09 12,76 13,17 234,24 90,71 13,39 6,20
5,68
1,03
Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan 41
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
2,86
Kc Hijau 11,90 12,33 12,33 11,96 11,76
Shorgum 13,08 13,13 13,13 0 14,00
-0,26
-24,90
2.
Tanaman Hortikultura (Buah-Buahan)
Tabel 2.7 Perkembangan Luas Areal Tanaman Buah-Buahan Tahun 2011-2015 No
Komoditi
Luas Areal (Pohon) 2011
2012
1 Alpukat 96.886 81.731 2 Belimbing 9.398 9.906 3 Duku/langsat/kokosan 5.445 5.445 4 Durian 86.120 87.502 5 Jambu biji 40.590 38.669 6 Jambu air 39.653 38.813 7 Jeruk Siam/Keprok 117.772 122.490 8 Jeruk Besar 18.200 18.240 9 Mangga 326.234 323.374 10 Manggis 4.950 4.331 11 Nangka/cempedak 189.519 176.009 12 Nenas*) 45.106 45.781 13 Pepaya 53.383 44.848 14 Pisang*) 1.693.914 1.577.292 15 Rambutan 107.737 105.419 16 Salak*) 61.027 60.574 17 Sawo 10.229 9.557 18 Sirsak 42.009 41.124 19 Sukun 33.687 24.289 20 Semangka **) 2 2 Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Ket. *): Satuan dalam rumpun **): Satuan dalam hektar
Rata-rata Perkembangan
2013
2014
2015
82.417 10.037 5.486 92.985 36.241 34.588 138.221 16.463 315.107 4.245 174.087 45.336 44.268 1.560.373 105.161 60.450 9.428 39.968 19.119 6
87.035 10.232 5.486 95.091 37.511 34.080 153.697 16.373 314.211 4.451 181.606 44.489 56.760 1.547.430 105.281 61.551 9.401 40.272 20.851 6
80.100 10.171 5.478 96.053 36.728 32.449 200.833 16.370 297.118 4.491 167.296 41.685 52.979 1.507.160 104.194 55.987 9.277 39.355 21.590 9
(%)
5,74 7,60 38,97 -12,81 -2,43 6,42 10,29 2,26 -0,02 -3,22 -0,35 -6,36 50,12 11,01 5,60 -3,37 5,32 14,87 12,80 -6,68
Tabel 2.8 Perkembangan Produksi Tanaman Buah-Buahan Tahun 2011-2015 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 42
Komoditi Alpukat Belimbing Duku/langsat/kokosan
Durian Jambu biji Jambu air Jeruk Siam/Keprok Jeruk Besar Mangga Manggis Nangka/cempedak Nenas
Produksi (Ton) 2011 282 75 1 1.420 226 252 112 124 6.081 12 3.938 169
2012 508 50 71 2.121 195 199 297 81 6.309 30 2.772 102
2013 443 80 206 1.560 301 557 1.045 257 5.649 49 4.754 80
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
2014 362 133 148 1.311 320 484 898 204 8.227 28 3.786 112
2015 484 192 370 1.977 425 339 800 232 6.336 55 3.418 88
Rata-rata Perkembangan (%)
20,67 34,25 1830,35 14,43 19,95 28,90 98,04 43,57 3,98 65,08 2,95 -10,79
No
Komoditi
Produksi (Ton) 2011
2012
13 14 15 16 17 18 19 20
Pepaya 1.080 615 Pisang 37.185 26.203 Rambutan 699 941 Salak 181 214 Sawo 56 78 Sirsak 222 87 Sukun 213 339 Semangka 60 60 JUMLAH 52.390 41.273 Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan
2013
2014
2015
1.082 32.362 1.258 159 110 183 263 65 50.463
733 32.736 963 336 167 172 306 99 51.526
1.963 57.051 1.335 236 124 293 421 136 76.275
Rata-rata Perkembangan (%)
42,15 17,35 20,87 18,52 26,59 28,32 22,69 24,50 2.352
Tabel 2.9 Perkembangan Produktivitas Tanaman Buah-Buahan Tahun 2011-2015 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Komoditi
Produktivitas (ku/pohon) 2011
2012
2014
2015
Alpukat Belimbing Duku/langsat/kokosan
Durian Jambu biji 0,19 0,28 Jambu air 0,22 0,19 Jeruk Siam/Keprok 0,36 0,78 Jeruk Besar 0,83 0,81 Mangga 0,27 0,23 Manggis 0,23 0,28 Nangka/cempedak 0,13 0,16 Nenas*) 0,33 0,22 Pepaya 0,45 0,39 Pisang*) 0,30 0,24 Rambutan 0,45 0,42 Salak*) 0,08 0,05 Sawo 0,33 0,19 Sirsak 0,34 0,32 Sukun 0,27 0,30 Semangka **) 0,11 0,09 JUMLAH 0,36 0,40 Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Ket. *): Satuan dalam (ku/rumpun) **): Satuan dalam (ku/hektar)
43
2013
0,21 0,20 0,81 0,53 0,19 0,36 0,19 0,27 0,43 0,24 0,48 0,03 0,33 0,27 0,29 0,08 0,39
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
0,20 0,21 0,48 0,39 0,18 0,30 0,19 0,27 0,44 0,24 0,33 0,04 0,16 0,34 0,25 0,10 0,43
0,21 0,28 0,84 0,44 0,23 0,28 0,18 0,32 0,44 0,26 0,41 0,05 0,52 0,48 0,33 0,08 0,44
Rata-rata Perkembangan (%)
20,67 34,25 1830,35 14,43 5,74 7,60 38,97 -12,81 -2,43 6,42 10,29 2,26 -0,02 -3,22 -0,35 -6,36 50,12 11,01 5,60 -3,37 5,32
3.
Tanaman Hortikultura (Sayur-Sayuran)
Tabel 2.10
Perkembangan Luas Areal Tanaman Sayuran Tahun 2011 -2015
NO
Komoditas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Bawang merah Petsai/sawi Kacang panjang Cabe besar Cabe rawit Jamur*) Tomat Terong Buncis Ketimun Labu siam Kangkung Bayam Melinjo**) Petai**)
2011 21 72 353 1120 262 0 46 79 99 72 7 69 98 697.082 101.299
Luas Tanam (Ha) 2012 2013 2014 2015 14 9 20 13 70 60 92 58 286 252 336 198 439 252 294 209 255 270 313 289 2.345 4.062 522 0 30 25 52 41 47 61 82 71 145 103 132 106 37 38 52 30 10 10 6 4 45 70 64 56 45 71 102 62 671.745 96.931 605.375 591.014 91.192 88.374 98.146 653.497
Rata2 perkembangan
-16,95 -0,69 -3,33 -28,91 1,48 18,30 -12,90 -3,41 6,49 -11,01 -7,62 4,04 -1,19 108,24 118,40
Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Ket. *) Luas dalam m² **) Luas dalam Jumlah pohon (pohon) Tabel 2.11 Perkembangan Produksi Tanaman Sayuran Tahun 2011 -2015 NO
Komoditas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Bawang merah Petsai/sawi Kacang panjang Cabe besar Cabe rawit Jamur Tomat Terong Buncis Ketimun Labu siam Kangkung Bayam Melinjo Petai
44
Produksi (ton) 2011 40 200 591 3437 464 0 91 303 204 205 22 171 152 10.848 466
2012 72 187 547 1873 664 0 102 254 153 147 6 298 164 5.744 503
2013 47 143 495 1089 655 1 163 228 291 106 22 226 162 809 2.729
2014 47 240 524 1.397 664 2 108 171 241 117 14 202 167 2.645 544
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
2015 45 165 493 860 747 21 88 215 589 88 8 259 185 4.001 820
Rata2 perkembangan 10,26 1,63 -4,25 -24,38 13,91 522,62 4,91 -6,42 48,07 -17,65 28,68 16,93 5,14 36,32 105,31
Tabel 2.12 Perkembangan Produktivitas Tanaman Sayuran Tahun 2011 -2015 NO
Komoditas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Bawang merah Petsai/sawi Kacang panjang Cabe besar Cabe rawit Jamur*) Tomat Terong Buncis Ketimun Labu siam Kangkung Bayam Melinjo**) Petai**)
Produktivitas (ku/ha) 2011 50 33,9 25,36 36,37 25,78 0 23,33 50,5 35,79 41,48 31,43 31,09 20,54 0,33 0,32
2012 51 25 21 54 31 3 32 47 15 39 30 66 21 0,18 0,2
2013 52,22 36,74 28,45 56,72 33,25 0,81 46,57 39,31 38,29 46,09 36,67 56,5 31,76 0,15 0,22
2014 33,57 36,92 25,19 58,7 34,76 1,09 41,54 42,75 24,34 33,43 35 49,27 38,84 0,16 0,22
Rata2 perkembangan
2015 50 33 28,66 77,48 45,55 6,14 41,9 43,88 68,49 33,85 40 49,81 33,04 0,2 0,19
0,04 0,03 0,05 0,22 0,16 1,06 0,18 -0,03 0,61 -0,04 0,07 0,22 0,15 -0,08 -0,10
Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Ket. *) kg/m² **) (ku/pohon) 4.
Tanaman Hortikultura (Biofarmaka)
Tabel 2.13 Perkembangan Luas Areal Tanaman Biofarmaka 2011-2015 NO
KOMODITAS
Luas Tanam (m2) 2011
2012
2013
2014
Rata2 perkembangan
2015
1.
Jahe
7.051.006
8.606.732
9.830.541
6.734.874
6.435.210
0,09
2.
Laos/Lengkuas
1.032.703
1.146.562
1.449.491
939.009
3.246.089
61,98
3.
Kencur
1.203.048
1.220.138
1.292.253
835.660
1.501.636
12,92
4.
Kunyit
3.217.254
3.457.958
3.057.845
2.666.351
3.799.201
6,40
104.853
3,46
3.950.643
27,30
5.
Lempuyang
161.689
253.091
270.066
89.167
6.
Temulawak
3.177.766
3.588.879
3.770.690
1.585.563
7.
Temuireng
131.295
8.
Kejibeling
9.
Dringo
10.
Kapulaga
11. 12. 13. 14.
Temu kunci
Mengkudu/Pace*) Mahkota Dewa*) Lidah buaya Jumlah
30.001 7.134 32.139
233.155
258.131
28.891
12,96
224
10
-48,70
2.246
2.000
2.750
-14,74
25.800
24.300
15.025
-16,20
67.614
-9,27 -3,60
153.542
197.647
197.647
197.647
8.187
8.650
7.444
3.152
4.777
1.479
2.799
2.799
2.799
3.731
30,64
0
-25,62
19.233.936
427
390
360
410
16.207.670
18.748.389
20.185.730
13.160.085
Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Ket. *) dalam pohon (pohon) 45
110.905 224
224 3.273
84.880
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
8,67
Tabel 2.14 Perkembangan Produksi Tanaman Biofarmaka 2011-2015 NO
KOMODITAS
2011
2012
Produksi (kg) 2013
2014
Rata2 perkembangan
2015
4.189.574
4.771.444
8.948.281
6.697.513
6.392.372
17,93
781.151
1.051.593
1.605.489
1.105.409
2.094.469
36,40
631.953
701.900
1.038.334
23,77
3.817.013
1.722.634
4.745.050
57,64
87.315
83.727
65,26
1.976.055
4.473.067
71,38
50.949
142.808
370,73
0
18
1.
Jahe
2.
Laos/Lengkuas
3.
Kencur
468.485
651.858
4.
Kunyit
1.591.466
2.368.935
5.
Lempuyang
78.412
79.803
349.860
6.
Temulawak
1.535.410
1.401.271
4.545.987
7.
Temuireng
81.212
23.677
369.280
8.
Kejibeling
16.900
0
0
9.
Dringo
9.070
6.059
295
2.400
2.460
-0,75 146,93
10.
Kapulaga
9.746
19.084
11.008
10.528
11.050
13,52
11.
Temu kunci
81.515
95.063
95.063
95.063
58.422
-5,48
12.
Mengkudu/Pace
17.627
29.173
10.216
5.431
8.444
2,29
13.
Mahkota Dewa
414
414
414
414
13.096
14.
Lidah buaya
242
-
75
0
0
Jumlah
8.861.224
10.498.374
20.430.120
12.455.611
19.063.317
765,82 #DIV/0! 31,77
Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan
Tabel 2.15 Perkembangan Produktivitas Tanaman Biofarmaka 2011-2015 NO
KOMODITAS
Produktivitas (kg/m2) 2011
2012
2013
2014
2015
Rata2 perkembangan
1.
Jahe
1,24
1,30
1,81
1,37
1,18
1,50
2.
Laos/Lengkuas
1,81
2,15
2,72
1,44
1,88
7,33
3.
Kencur
0,70
1,22
0,93
1,13
0,99
14,81
1,84
17,82
4.
Kunyit
1,45
1,23
2,23
1,23
5.
Lempuyang
0,92
1,73
1,91
1,17
1,07
12,59
6.
Temulawak
0,94
0,95
2,35
1,40
1,70
32,28
0,88
2,41
53,33
7.
Temuireng
0,88
1,28
1,89
8.
Kejibeling
0,56
0,00
0,00
0
1,80 1,23
0,26 -11,72
9.
Dringo
2,21
2,00
1,20
1,20
10.
Kapulaga
0,57
1,12
0,63
0,59
0,90
24,99
11.
Temu kunci
0,94
1,46
1,46
1,46
1,02
6,54
3,51
1,17 24,73
12.
Mengkudu/Pace *)
4,99
7,62
3,20
3,08
13.
Mahkota Dewa*)
1,93
1,84
1,84
1,84
3,74
14.
Lidah buaya
2,78
0,00
1,50
0
0,00
1,98
1,34
1,46
Jumlah
1,18
1,27
Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Ket.*) kg/pohon
46
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
-1 10,16
5.
Tanaman Perkebunan
Tabel 2.16
Perkembangan Luas Tanam Komoditi Perkebunan di Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2015
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan, 2015
Tabel 2.17
Luas Tanam, Produksi dan Produktifitas Komoditi Perkebunan di Kabupaten Pacitan Tahun 2015
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan, 2015 47
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
Tabel 2.18
Perkembangan Luas Tanam Komoditi Perkebunan di Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2015
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan, 2015
Tabel 2.19
Perkembangan Produksi Komoditi Perkebunan di Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2015
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan, 2015 48
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
Tabel 2.20 Luas Tanam Kebun Dinas, Jenis dan Jumlah Tanaman s/d akhir Tahun 2015
6. Komoditas Peternakan Komoditas yang menjadi unggulan masyarakat Kabupaten Pacitan adalah ternak Sapi dan Kambing. 1. Budidaya sapi kereman (usaha penggemukan). 2. Usaha penggemukan (fattening), lebih tersentral dan banyak terdapat di wilayah dataran rendah / daerah aliran sungai, antara lain Kec. Arjosari, Pacitan, Ngadirojo. 3. Budidaya sapi betina (usaha pembibitan). 4. Usaha pembibitan (breeding) lebih merata hampir seluruh wilayah Kabupaten, utamanya di wilayah pegunungan dan wilayah intensifikasi pertanian. Beberapa kecamatan yang menonjol antara lain kecamatan Punung, Tulakan, Donorojo dan kebonagung, bandar. 5. Budidaya kambing PE 6. Sedangkan pengembangan kambing PE
wilayah yang sangat potensial dari
agroklimat dan ketersediaan HMT adalah di wilayah Kecamatan Nawangan dan Bandar. Pengusahaan masih diarahkan untuk pembibitan. Perkembangan populasi ternak dalam kurun waktu 5 tahun dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.21 Perkembangan Populasi Ternak Tahun 2011-2015 Jenis Ternak
2011
2012
2013
2014
2015
Perkembangan (%)
Sapi potong
86.138
94.735
76.615
81.954
83.659
-0,02
500
553
119
117
104
-20,17
116.013
119.380
122.114
132.395
138.639
4,58
21.850
22.340
22.799
28.506
29.085
7,84
Sapi perah Kambing Domba
Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan, 2015 49
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
2.5.2 Sarana Prasarana dan Teknologi Pertanian Tabel 2.22 Alokasi Pupuk Bersubsidi dan Penyerapan Tahun 2012 – 2016 NO
Tahun
RDKK
Alokasi
Penyerapan
Persentase (%) Terhadap RDKK
Penyerapan
1
2011
41.710,61
30.340,00
19.658,76
72,74
64,79
2
2012
53.455,53
31.408,00
24.823,23
58,76
79,03
3
2013
31.032,00
23.390,00
24.535,13
75,37
104,90
4
2014
36.915,23
26.301,00
25.222,90
71,25
95,90
5
2015
25.661,00
25.403,87
64,82
98,42
39.820,63
Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan, 2015 Tabel 2.23 NO
Bantuan Alat Mesin Pertanian Tahun 2011-2015 JENIS ALSINTAN
JUMLAH
TAHUN
SUMBER DANA
1.
Pengadaan Pompa Air 5,5 PK
12
Unit
2011
DAK
2.
Pengadaan Hand Traktor 6,5 PK
7
Unit
2011
DAK
3.
Pengadaan Hand Traktor 8,5 PK
5
Unit
2011
DAK
4.
Pengadaan Pompa Air 8,5 PK
4
Unit
2011
APBD1 APBN
5.
Pengadaan Hand Traktor 8,5 PK
3
Unit
2011
6.
APPO
5
Unit
2011
APBN
7.
Pompa 5,5 PK
5
Unit
2011
APBN
8.
APPO
4
Unit
2011
APBN
9.
Pompa 6,5 PK
5
Unit
2012
APBD I
10.
Pompa 9,5 PK
4
Unit
2012
APBN
11.
TR2 CAPUNG
2
UNIT
2012
APBN APBN
12.
TR2 G1000
8
UNIT
2012
13.
APPO
24
UNIT
2012
APBN
14.
TR2 G600
14
UNIT
2012
APBN
15.
HANDSPRAYER
2
UNIT
2013
APBN TP
16.
POMPA AIR
5
UNIT
2013
APBN TP
17.
APPO
50
UNIT
2013
APBN TP
18.
HAND TRAKTOR
51
UNIT
2013
APBN TP
19.
TR 2 (G3000)
4
UNIT
2013
APBN PSP
20.
TR 2 (G3000)
2
UNIT
2013
APBD I
21.
POMPA AIR 8 PK
2
UNIT
2013
APBD I
22.
RICE TRANSPLANTER
1
UNIT
2013
APBN PSP
23.
POMPA AIR 8,5 PK
2
UNIT
2013
APBN PSP
50
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
NO
JENIS ALSINTAN
JUMLAH
TAHUN
SUMBER DANA
24.
PUMPTRACK 8,5 PK
7
UNIT
2013
DAK
25.
PUMPTRACK 6,5 PK
10
UNIT
2013
DAK
26.
POMPA AIR 5,5 PK
29
UNIT
2013
DAK
27.
TR 2 (G1000)
12
UNIT
2014
APBN
28.
TR 2 (G1000)
2
UNIT
2014
APBD Prov
29.
Pompa Air 6,5 PK
4
UNIT
2014
APBD Prov
30.
Pumptrack
3
UNIT
2014
DAK
31.
POMPA AIR 5,5 PK
4
UNIT
2014
DAK
32.
Hand Traktor G 1000
94
UNIT
2014
APBN
33.
POMPA AIR 8,5 PK
38
UNIT
2014
APBN
34.
HAND TRAKTOR CAPUNG
2
UNIT
2014
APBN
35.
POMPA AIR
2
UNIT
2014
APBN
36.
HAND SPRAYER
2
UNIT
2014
APBN
37.
GRANULATOR
1
UNIT
2014
APBN
38.
TR2 G600
9
UNIT
2014
APBN
39.
APPO
23
UNIT
2014
APBN APBN
40.
HAND TRAKTOR
20
UNIT
2014
41.
TRAKTOR RODA 2
15
UNIT
2015
APBN
42.
POMPA AIR
9
UNIT
2015
APBN
43.
HAND TRACTOR
3
UNIT
2015
APBD I
44.
POMPA AIR
4
UNIT
2015
APBD I
45.
APPO
4
UNIT
2015
APBD PROV.
46.
TRAKTOR RODA 2
UNIT UNIT
2015
APBN-P
2015
APBN-P II
47.
TRAKTOR RODA 2
55 10
48.
POMPA AIR
2
UNIT
2015
APBN-P II
49.
POMPA AIR
15
UNIT
2015
APBN-P TP PROV APBN-P TP PROV
50.
TRAKTOR RODA 2
34
UNIT
2015
51.
RICE TRANSPLANTER
8
UNIT
2015
APBN-P
52.
SEEDING TRAY
8
UNIT
2015
APBN-P
53.
POMPA AIR
40
UNIT
2015
APBN-P
JUMLAH TOTAL 690 UNIT Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan, 2015
51
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
Tabel 2.24 Perkembangan dan Pembangunan Infrastruktur Pertanian Tahun 2011-2015
52
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
Tabel 2.25 Jenis Alat dan Mesin Pengolahan Hasil Komoditi Perkebunan Keadaan s/d Desember Tahun 2015
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan, 2015
53
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
2.5.3 Prasarana dan Sistem Pendukung 1. Rumah Potong Hewan (RPH) ) Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kabupaten Pacitan berfungsi salah satunya sebagai tempat terjadinya proses perubahan dari ternak/ hewan hidup
manjadi
karkas/
daging.
Selain
itu
berperan
dalam
rangka
menyediakan bahan asal hewan berupa daging dan hasil olahannya yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal) bagi konsumen sehingga dengan pemeriksaan hygiene dan pengawasan peredaran Bahan Asal Hewan secara menyeluruh sangat diperlukan agar konsumen merasa terlindungi dan aman dari kemungkinan penularan penyakit yang berasal dari bahan asal hewan. 2. Pusat Kesehatan Hewan (Puskewan) Pusat Kesehatan Hewan merupakan ujung tombak dalam mendukung pengembangan ternak di wilayah Kabupaten Pacitan pada umumnya dan meningkatkan status kesehatan ternak pada khususnya. Walaupun bangunan fisik yang ada di Kabupaten Pacitan baru ada satu yakni Puskeswan Pacitan di Desa Semanten, Kec. Pacitan, tetapi hal ini tidak menyurutkan kerja para petugas di lapangan untuk menjalankan tugas dalam mendukung program peningkatan status kesehatan hewan, sehingga muaranya akan terjadi peningkatan populasi dan pemerataan ternak di Kabupaten Pacitan. Pelayanan kesehatan hewan yang telah dilakukan oleh petugas Puskeswan bersifat aktif dari petugas Puskeswan maupun pasif berdasarkan laporan dari peternak. Selain pelayanan kesehatan hewan, juga dilaksanakan pelayanan inseminasi buatan/kawin suntik pada ternak sapi maupun kambing. 3. Pos Check Point Pos check poin terletak di Desa Mantren Kecamatan Punung dan berfungsi untuk mengadakan pengawasan lalu lintas ternak masuk maupun keluar wilayah Kabupaten Pacitan khususnya dan dari wilayah Jawa Timur pada Umumnya. 4. Laboratorium Type C Laboratorium Kesehatan Hewan Type C di Kabupaten Pacitan dapat membantu para petugas lapangan dalam meneguhkan atau menolak diagnosa sementara, sehingga bermanfaat antara lain untuk: – Menggali informasi secara dini tentang keberadaan penyakit hewan di wilayah kabupaten Pacitan
54
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
– Menjaga lingkungan budidaya tetap sehat dan aman dalam berusaha di bidang peternakan – Mencegah pencemaran zat kimia berbahaya pada produk pangan asal hewan – Menekan kerugian masyarakat akibat mengkonsumsi produk pangan asal hewan yang tidak ASUH – Memberikan rasa aman pada masyarakat akibat mengkonsumsi produk pangan asal hewan. Pemeriksaan yang bisa dilakukan di Laboratorium kesehatan hewan type-C kabupaten pacitan antara lain: – Pemeriksaan telur cacing pada sampel feces dengan metode natif dan sentrifuge – Pemeriksaan adanya kandungan zat kimia berbahaya (formalin, boraks) pada produk pangan asal hewan (daging). – Pemeriksaan awal terjadinya pembusukan pada daging. 5. Pasar Hewan Pasar hewan di Kabupaten Pacitan terdiri dari pasar hewan kabupaten di Desa Semanten (setiap pon), pasar hewan Tulakan di Desa Tulakan (setiap wage), pasar hewan Punung di Desa Punung (setiap pahing), pasar hewan Nawangan di Desa Nawangan (setiap wage) dan di Desa Penggung (setiap kliwon). Dari semua pasar hewan diatas yang melayani pasokan ternak ke luar kabupaten hanya pasar hewan Pacitan dengan menyertakan SKPKH (Surat Keterangan Pemeriksaan Kesehatan Hewan) untuk setiap ternak. Selain pasar hewan terdapat Poultry shop, toko dan pengecer obat hewan antara lain : a. Pasar Hewan Kec. Pacitan dan Kec. Punung. b. Poultry Shop “SATWA”. Jl. Gatot Subroto. Pacitan. c. Kios obat hewan ”PUTRA KEMBANG”. Jl. Posong No. 19 Pacitan. d. Kios Obat Hewan “PASOPATI”. Jl. Petung No. 11 Pacitan. e. Pasar burung Arjowinangun
2.5.4 Usaha Pertanian/Agribisnis Usaha pertanian meliputi usaha pasca panen perkebunan, produk daging, telur dan susu.
55
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
Tabel 2.26
Penyerapan Tenaga Kerja Bidang Perkebunan di Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2015
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan, 2015
Tabel 2.27
Penyulingan Minyak Daun Cengkeh di Kab. Pacitan Keadaan Pada Tahun 2015
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan, 2015
56
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
Tabel 2.28
Perkembangan Jumlah Pengusaha Pengumpul Komoditi Perkebunan Keadaan Tahun 2013-2015
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan, 2015
Tabel 2.29
Perkembangan Produksi Hasil Ternak Tahun 2011-2015 Uraian
2011
2012
2013
2014
2015
Produksi Daging (kg)
2.992.221
3.330.587
3.059.677
3.589.491
3.183.771
Telur (kg)
396.925
402.461
411,028
496,406
497.000
Susu (liter)
184.007
203.512
24.000
22.350
70.664
Secara grafis keragaan produksi hasil ternak dapat dilihat pada gambar 2.3
Gambar 2. 3 Keragaan Produksi Hasil Ternak Tahun 2011-2015
57
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
2.5.5 SDM Pertanian Tabel 2.30 Keragaan Kelompok dan Gapoktan tahun 2015
Tabel 2.31 Perkembangan Klas Kelompok Tani Tahun 2011-2015
Klas Kelompok 2011
TAHUN
2012 2013 2014 2015
PEMULA
89
%
LANJUT
%
MADYA
UTAMA
%
JMH KELOMPOK
6,89
778 60,26
392 30,36
32
2,48
1291
144 10,50
802 58,45
394 28,72
32
2,33
1372
141 10,26
802 58,37
397 28,89
34
2,47
1374
125
9,06
824 59,75
396 28,72
34
2,47
1379
132
9,24
864 60,50
404 28,29
28
1,96
1428
2.5.6 Prestasi dan Penghargaan 58
%
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
Prestasi dan penghargaan yang diperoleh dalam kuran waktu lima tahun dapat dilihat pada Tabel 2.32 Tabel 2.32
Prestasi dan Penghargaan yang Diperoleh Tahun 2011-2015
No.
Nama Penghargaan
Penerima
Instansi Pemberi
Tahun
1
Juara II Tingkat Provinsi UP3HP (Unit Pengolahan Pemasaran Produk Hasil Pertanian) Juara II Tingkat Provinsi Jatim PUAP
Kelompok Tani Wanita Ngudi Rejeki Dusun Semo Desa Arjosari Kecamatan Arjosari Kelompok Tani Mardi Rahayu Desa Bogoharjo Kecamatan Ngadirojo Bupati Pacitan
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
2011
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
2011
MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA YAYASAN DAMANDIRI (PROF. DR. HARYONO SUYONO Kementerian Pertanian
2011
2 3
ANUGERAH AGRO INOVASI (Penggerak Inovasi KRPL Balitbangtan) ADHI KARYA PANGAN NUSANTARA
4
2011
5
DAMANDIRI AWARD
Bupati Pacitan
6
Peringkat ke-5 Penilaian Lomba Kelompok Peternak dan Petugas Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2013
Kelompok “DONO ASIH” Ds. Jetis Lor Kec. Nawangan
7
Terbaik I Hasil Evaluasi dan Pembinaan Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) Tingkat Bakorwil madiun Tahun 2013
HIPPA “SIDO RUKUN” Ds. Sukoharjo, Kec. Pacitan
Bakorwil Madiun
2013
8
Juara III Penyuluh Teladan Tingkat Provinsi Jawa Timur
LANTIP MARJUKI, SP
2014
9
Juara Harapan II Lomba Stand KTNA PENAS Petani Nelayan XIV Juara III Lomba Pokmas APP Tahun 2014 Tingkat Provinsi Jawa Timur
KTNA Kabupaten Pacitan
Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Gubernur Jawa Timur) Kementerian Pertanian
Kelompok Masyarakat SRI REJEKI Desa Kledung Kecamatan Bandar
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
2014
Juara II Mantri Tani Tingkat Provinsi Jawa
Ir. AGUS RIYADI (KUPT)
Dinas Pertanian Provinsi Jawa
2015
10
11
59
Bupati Pacitan
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
2012
2013
2014
No.
Nama Penghargaan
Penerima
Timur 12
Juara II Kelompok Ternak Tingkat Provinsi Jawa Timur
13
Juara I LM3 Tingkat Provinsi Jawa Timur
Instansi Pemberi
Tahun
Timur Kelompok Ngudi Rahayu II Desa Ngromo Kecamatan Nawangan AHMAD SHODIQ (Ketua Kelompok LM3)
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
2015
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
2015
2.4 Hambatan-Hambatan Utama Pembangunan pertanian merupakan usaha dari hulu hingga hilir, melibatkan berbagai pihak, juga dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal yang kadang sulit diatasi. Berbagai hambatan dan permasalahan yang senantiasa dihadapi dalam upaya menjaga stabilitas dan produksi pertanian, yaitu: a. Terbatasnya infrastruktur
pertanian di sentra produksi pangan dan kawasan
pertanian b. Terbatasnya kapasitas petani dan pelaku usaha sektor pertanian c. Sarana prasarana dan teknologi peningkatan produksi pertanian belum optimal d. Alih fungsi, degradasi dan penurunan kesuburan lahan pertanian e. Berkembangnya OPT dan gangguan penyakit pada komoditas pertanian f. Terbatasnya kemampuan SDM pertanian dalam peningkatan kualitas produksi pertanian g. Belum terpadunya berbagai sektor dalam menunjang pembangunan pertanian
3 60
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI [Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pertanian Dalam menjalankan tugasnya membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah serta tugas pembantuan di bidang pertanian dan fungsinya Dinas Pertanian akan dihadapkan kepada beberapa isu strategis. Hal tersebut dipengaruhi oleh sumberdaya dan capaian kinerja yang dimiliki serta potensi pertanian yang ada di Kabupaten Pacitan. Kabupaten Pacitan memiliki banyak sumberdaya di bidang pertanian, namun demikian terdapat beberapa permasalahan pelayanan di bidang pertanian dan isu-isu strategis yang akan mewarnai pembangunan pertanian di Kabupaten Pacitan selama 5 (lima) tahun kedepan. Tujuan dan sasaran sebagaimana ditetapkan dalam RPMD Kabupaten Pacitan telah dijabarkan ke dalam program pembangunan dan program prioritas sesuai dengan arah kebijakan pembangunan daerah periode 5 (lima) tahun berkenaan (RPJMD). Untuk itu diperlukan identifikasi berbagai permasalahan pelayanan Dinas Pertanian untuk mencapai tujuan dan sasaran RPJMD yang telah ditetapkan dalam pencapaian misi Bupati di bidang pertanian. Beberapa permasalahan mendasar pembangunan pertanian terkait dengan pelayanan Dinas Pertanian diuraikan dalam tabel berikut. Tabel 3.1 Perumusan Permasalahan Pertanian Berdasarkan Misi Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Pacitan 2016-2021 Misi Membangun perekonomian masyarakat Tdengan menggerakkan epotensi daerah didukung l ketersediaan ainfrastruktur yang memadai
3.2
a
h
Tujuan
Sasaran
Permasalahan
Meningkatkan daya saing ekonomi daerah
Meningkatnya daya saing sektor pertanian
Terbatasnya infrastruktur pertanian di sentra produksi pangan dan kawasan pertanian Terbatasnya kapasitas petani dan pelaku usaha sektor pertanian
Meningkatkan ketahanan pangan daerah
Meningkatnya ketersediaan dan cadangan pangan
Sarana prasarana dan teknologi peningkatan produksi pertanian belum optimal Alih fungsi, degradasi dan penurunan kesuburan lahan pertanian Berkembangnya OPT dan gangguan penyakit pada komoditas pertanian Terbatasnya kemampuan SDM pertanian dalam peningkatan kualitas produksi pertanian
Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Arah pembangunan Kabupaten Pacitan sebagaimana termuat pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pacitan Tahun 61
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
2016–2021, visi pembangunan Kabupaten Pacitan yang akan diwujudkan selama 5 tahun adalah: “MAJU DAN SEJAHTERA BERSAMA RAKYAT”.
Untuk
mewujudkan visi tersebut ditetapkan misi sebagai berikut: Pertama
:
membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif dan akuntabel
Kedua
:
meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sosial masyarakat
Ketiga
:
membangun perekonomian masyarakat dengan menggerakkan potensi daerah didukung ketersediaan infrastruktur yang memadai
Keempat
:
meningkatkan kesalehan sosial dan harmonisasi antar seluruh lapisan masyarakat
Berdasarkan Visi dan Misi Kabupaten Pacitan yang termuat dalam Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pacitan Tahun 2016 – 2021 serta mengacu kepada tugas dan fungsinya, maka Dinas Pertanian akan mendukung terlaksananya visi dan misi Bupati Pacitan terutama di misi ketiga, yaitu membangun perekonomian masyarakat dengan menggerakkan potensi daerah didukung ketersediaan infrastruktur yang memadai. Pada misi ketiga terdapat tiga tujuan dengan dua
tujuan yang menjadi bidang urusan
pertanian dan menjadi tugas dan tanggungjawab Dinas Pertanian, yaitu meningkatkan daya saing ekonomi daerah dan meningkatkan ketahanan pangan daerah, dengan sasaran, strategi dan arah kebijakan, indikator kinerja dan program seperti pada tabel berikut:
62
...............................................................
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
Tabel 3.2 Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Bupati Pacitan Misi
Tujuan
Membangun Meningkatkan perekonomian daya saing masyarakat dengan ekonomi daerah menggerakkan potensi daerah didukung ketersediaan infrastruktur yang memadai
Sasaran Meningkatnya daya saing sektor pertanian
Indikator Sasaran
Persentase Pertumbuhan PDRB sub sektor pertanian dan perikanan
Strategi Meningkatkan kualitas produksi dan produktifitas sektor pertanian
Arah Kebijakan
Program
Pemenuhan Program Peningkatan Penerapan infrastruktur Teknologi Pertanian/perkebunan pertanian di sentra produksi pangan
Penguatan dan pemberdayaan petani dan pelaku usaha sektor pertanian
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan Program Peningkatan Kapasitas Pelaku Usaha Pertanian/ Perkebunan Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
Indikator Kinerja Indeks Pertanaman Padi (IP) Diseminasi teknologi pertanian pada kelompok tani (%) Persentase peningkatan kelas kelompok tani Cakupan kelompok tani yang dilatih teknologi perkebunan Diseminasi teknologi peternakan pada peternak (%) Persentase pelaku usaha perkebunan yang mendapat pembinaan Persentase peningkatan produksi tanaman tembakau Persentase status kesehatan ternak (%) Produksi daging (kg) Produksi telur (kg) Produksi Susu (lt) Populasi ternak besar (ekor) Populasi ternak kecil (ekor) Populasi unggas (ekor)
Meningkatkan ketahanan pangan daerah
63
Meningkatnya ketersediaan dan cadangan pangan
Tingkat ketersediaan energi dan protein perkapita (%)
Pacitan bebas rawan pangan
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
Peningkatan produksi dan ketersediaan pangan berkelanjutan
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
Produksi (ton/Ha)
hasil
perkebunan
Produktifitas padi atau bahan pangan utama sektor lainnya per ha (kw/h) Produktifitas tanaman pangan per ha padi dan palawija (kw/h) Produksi tanaman pangan padi dan palawija (ton) Produksi hortikultura (ton)
3.3
Telaahan Renstra Kementerian Pertanian dan Renstra Dinas Pertanian serta Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur
3.3.1 Renstra Kementerian Pertanian Kementerian Pertanian dalam Renstranya menyebutkan visi sebagai berikut:: "Terwujudnya Sistem Pertanian-Bioindustri Berkelanjutan yang Menghasilkan Beragam Pangan Sehat dan Produk Bernilai Tambah Tinggi Berbasis Sumberdaya Lokal untuk Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani”. Dalam rangka mewujudkan visi ini maka misi, tujuan dan sasaran Kementerian Pertanian dengan keterkaitan sebagaimana tabel 3.3. Tabel 3.3 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan VISI Terwujudnya Sistem PertanianBioindustri Berkelanjutan yang Menghasilkan Beragam Pangan Sehat dan Produk Bernilai Tambah Tinggi Berbasis Sumberdaya Lokal untuk Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani
MISI 1. Mewujudkan kedaulatan pangan
TUJUAN 1. Meningkatkan ketersediaan dan diversifikasi untuk mewujudkan kedaulatan pangan
2. Mewujudkan sistem 2. Meningkatkan nilai pertanian tambah dan daya bioindustriberkelanjuta saingproduk pangan dan n. pertanian
3. Mewujudkan kesejahteraan petani. 4. Mewujudkan Reformasi Birokrasi
3. Meningkatkan ketersediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi 4. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani 5. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani
SASARAN 1. Swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula 2. Peningkatan diversifikasi pangan 3. Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdayasaing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor 4. Penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi 5. Peningkatan pendapatan keluarga petani 6. Akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah yangbaik
Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran, maka Kementerian Pertanian menyusun dan melaksanakan Tujuh Strategi Utama Penguatan Pembangunan Pertanian untuk Kedaulatan Pangan (P3KP) sebagai berikut : 1. Peningkatan ketersediaan dan pemanfaatan lahan 2. Peningkatan infrastruktur dan sarana pertanian 3. Pengembangan dan perluasan logistik benih/bibit 4. Penguatan kelembagaan petani 5. Pengembangan dan penguatan pembiayaan pertanian 6. Pengembangan dan penguatan bioindustri dan bioenergi 7. Penguatan jaringan pasar produk pertanian 64
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
Selain tujuh strategi utama, terdapat sembilan strategi pendukung sebagai berikut : 1.
Penguatan dan peningkatan kapasitas SDM pertanian
2.
Peningkatan dukungan perkarantinaan
3.
Peningkatan dukungan inovasi dan teknologi
4.
Pelayanan informasi publik
5.
Pengelolaan regulasi
6.
Pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi
7.
Pengelolaan perencanaan
8.
Penataan dan penguatan organisasi
9.
Pengelolaan sistem pengawasan
Pernyataan visi dan misi Kementerian Pertanian memberikan arahan bagi seluruh daerah (provinsi/kabupaten/kota) di dalam menjalankan tugas dan fungsinya di bidang Pertanian dan mendukung program nasional percepatan swasembada pangan, peningkatan hasil produksi yang memiliki nilai tambah dan daya saing dan peningkatan kesejahteraan petani. 3.3.2 Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Visi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur disebutkan sebagai Visi Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura, yaitu: "Jawa Timur sebagai Pusat Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura untuk kesejahteraan petani". Upaya untuk mewujudkan visi tersebut, ditetapkan beberapa misi dengan tujuan dan sasaran sebagaimana tabel 3.4. Pernyataan visi dan misi serta penekanan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur memberikan arahan bagi seluruh daerah didalam menjalankan tugas dan fungsinya di bidang pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Uraian di atas tidak jauh berbeda dengan prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dan dijadikan acuan dari dokumen Renstra Kementerian Pertanian, sebagaimana telah dijelaskan di bagian sebelumnya. Hal-hal tersebut menjadi pertimbangan di dalam menetapkan visi, misi, sasaran, kebijakan serta program dan kegiatan Dinas Pertanian Kabupaten Pacitan.
65
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
Tabel 3.4 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur VISI
Jawa Timur sebagai Pusat Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura untuk kesejahteraan petani
MISI
TUJUAN
SASARAN
1. Mewujudkan 1) Meningkatkan 1) Peningkatan kemandirian pangan produksi dan Produksi dan melalui peningkatan produktivitas Produktivitas produksi dan tanaman pangan Komoditas Utama produktivitas tanaman dan hortikultura dan Unggulan pangan dan secara 2) Peningkatan hortikultura secara berkelanjutan Efisiensi, Kualitas berkelanjutan untuk memenuhi dan Jumlah 2. Meningkatkan produk kebutuhan Olahan Produk pangan segar dan konsumsi dan Tanaman olahan yang aman bahan baku 3) Peningkatan konsumsi dan berdaya industri Kapasitas Petani saing tinggi pengolahan; 4) Fasilitasi peralatan 3. Mewujudkan usaha 2) Meningkatkan nilai mesin pertanian pertanian dengan tambah dan daya 5) Sasaran menumbuhkan saing produksi Penyaluran Pupuk ekonomi produktif di tanaman pangan Subsidi pedesaan. dan hortikultura; 3) Meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan petani.
3.3.3 Renstra Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Visi pembangunan yang menjadi acuan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur adalah: “TERWUJUDNYA
KESEJAHTERAAN
PETERNAK
DAN
PEMENUHAN
KONSUMSI PROTEIN HEWANI MASYARAKAT MELALUI PENINGKATAN PRODUK PETERNAKAN YANG AMAN SEHAT UTUH DAN HALAL Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi serta dilandasi oleh Visi maka Misi Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur adalah: 1. Meningkatkan
kualitas
pemberdayaan
masyarakat
peternak
melalui
kelembagaan yang tangguh dengan berperan aktif dalam merubah pola usaha tradisional menjadi pola usaha berorientasi bisnis; 2. Mengembangkan ketahanan pangan melalui peningkatan produksi komoditas peternakan dan pengamanan ternak 3. Menggunakan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan didukung pembinaan berkelanjutan
66
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
4. Mengembangkan produk – produk unggulan yang berdaya saing menghadapi pasar global. 5. Mendorong
peningkatan
kontribusi
subsektor
peternakan
terhadap
perekonomian Jawa Timur melalui peningkatan PDRB, lapangan kerja dan penanggulangan kemiskinan. Pernyataan visi dan misi serta penekanan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur memberikan arahan bagi seluruh daerah Kabupaten di dalam menjalankan tugas dan fungsinya di bidang Peternakan . Uraian di atas tidak jauh berbeda dengan prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dan dijadikan acuan dari dokumen Renstra Kementerian Pertanian, sebagaimana telah dijelaskan di bagian sebelumnya. Hal-hal tersebut menjadi pertimbangan di dalam menetapkan visi, misi, sasaran, kebijakan serta program dan kegiatan Dinas Pertanian Kabupaten Pacitan. 3.4
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
3.4.1
Telahaan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi a. Kebijakan Berdasarkan RTRW Jawa Timur Dalam fungsi wilayah dan perkotaan Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Pacitan merupakan bagian dari SWP Madiun dan sekitarnya. Kabupaten Pacitan memiliki rencana fungsi wilayah sebagai pemerintahan, pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan, pendidikan, kesehatan dan pariwisata. Berdasarkan pola pengelompokan perekonomian dan dominasi kegiatannya, dalam sistem perwilayahan Jawa Timur, terjadi pemusatan kota-kota yang terlalu ke Utara. Berdasarkan kondisi ini, perlu adanya upaya untuk menyeimbangkan pertumbuhan dengan mengembangkan wilayah Selatan Jawa Timur. Kabupaten Pacitan merupakan wilayah yang harus diprioritaskan pengembangannya melalui Konsep Pengembangan Selatan-Selatan yaitu jalur Pacitan – Trenggalek – Tulungagung - Banyuwangi. Kedudukan Kabupaten Pacitan dalam konstelasi wilayah Koridor pantai selatan Jawa tidak lepas dari sistem kota-kota yang ada. Kota Pacitan merupakan pusat kegiatan lokal bagi daerah-daerah lain di sekitarnya. Sebagai pusat kegiatan lokal wilayah, Pacitan menjadi wilayah penghubung antar kota-kota sekitar baik di wilayah Jawa Timur (Citragung) maupun Jawa Tengah dan DIY (Pawonsari). Letak Kabupaten Pacitan yang berada di wilayah perbatasan Jawa Tengah dan
67
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
Jawa Timur menjadikan peran Pacitan sebagai pintu masuk Jawa Timur di wilayah pantai selatan Jawa. Perencanaan tata ruang yang dimuat dalam dokumen RTRW Provinsi Jawa Timur yang mengatur arahan pengembangan Pacitan menempatkan wilayah ini menjadi penting di masa yang akan datang. Pengembangan koridor pantai selatan akan berdampak pada pola penggunaan lahan dan perkembangan kegiatan/aktivitas di wilayah Kabupaten Pacitan. Meningkatnya intensitas penggunaan lahan akan membangkitkan aktivitas perekonomian. Hal ini tentu saja sejak awal harus diantisipasi dan dikendalikan agar tidak berkembang secara tidak beraturan dan tidak lagi sesuai dengan dokumen tata ruang yang diatur dalam peraturan daerah. b. Telahaan terhadap Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Pacitan Sebelum disusunnya strategi pengembangan Pacitan, perlu adanya suatu konsep skenario pengembangan wilayah Pacitan. Skenario ini disusun berdasarkan pertimbangan
terhadap
isu
permasalahan
serta
potensi
dan
prospek
pengembangan di wilayah Kabupaten Pacitan baik dari aspek fisik, sumber daya alam (SDA), ekonomi dan
sistem prasarana wilayah. Pertimbangan yang lain
yaitu terhadap tujuan-tujuan kebijakan makro dan mikro Wilayah Kabupaten Pacitan. Berdasarkan hal-hal terbut, maka pengembangan kegiatan/ekonomi di Kabupaten Pacitan yang menjadi dasar perumusan struktur lahan harus mempertimbangkan : 1. Kegiatan ekonomi yang tidak memerlukan dukungan lahan relatif luas; 2. Pengembangan lahan di wilayah Utara dan Barat hendaknya dikendalikan secara ketat karena terkait dengan fungsi sebagai kawasan perlindungan bagi wilayah bawahnya; 3. Kondisi lahan di wilayah Tengah yang rawan longsor, menyebabkan wilayah ini relatif kurang berkembang, sehingga interaksi antara wilayah Utara dan Selatan relatif rendah. 4. Wilayah Kars Pacitan Barat yang terletak di wilayah Selatan – Barat merupakan kawasan Kars kelas 1, sehingga di wilayah ini tidak boleh dilakukan kegiatan pertambangan; 5. Kegiatan ekonomi diarahkan pada pemberdayaan ekonomi lokal dengan sektor pariwisata sebagai sektor penggerak di hilir yang pada akhirnya akan menarik sektor-sektor primer untuk berkembang (mis: perikanan laut, lobster, melinjo, janggelan, jeruk , batu aji, keramik dan gerabah);
68
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
6. Pelayanan fasilitas dan prasarana perkotaan hendaknya dilakukan dengan sistem banyak pusat, meskipun dengan skala yang lebih rendah; dan Berdasarkan hal-hal tersebut, maka skenario pengembangan wilayah Kabupaten Pacitan adalah: wilayah berkembang sesuai kecenderungan perkembangan wilayah saat ini. Struktur perwilayahan dilakukan dengan asumsi sebagai berikut: 1. Pembagian Wilayah Pembangunan lebih berorientasi pada pembagian wilayah administrasi; 2. Setiap wilayah Pembangunan terdiri dari dari empat wilayah administrasi Kecamatan; 3. Penentuan pusat dilakukan pada kecamatan yang terletak di tengah-tengah, selain juga mempertimbangkan kelengkapan fasilitas perkotaan dan orde kota Berdasarkan skenario tersebut, kondisi yang diharapkan di masa datang, yaitu: 1)
Perkembangan leading sektor (dalam hal ini sektor pariwisata) yang diharapkan mampu menjadi sektor penggerak sektor-sektor lainnya, khususnya sektor pertanian (dalam arti luas) sebagai SDA yang dominan, berkembang sesuai peluang pasar dan peningkatan kualitas produk, penambahan nilai produk pada proses pengolahan.
2)
Besarnya perkembangan melalui proses peningkatan sarana prasarana dasar secara bertahap terseleksi sesuai dengan daya tenaga serta dana yang tersedia.
3)
Diperlukan prioritas kawasan andalan dengan sektor / subsektor yang diunggulkan untuk memperoleh hubungan pengaruh perkembangan kumulatif / multiplier effect yang tinggi.
4)
Harapan perkembangan tercapai melalui akselerasi pembangunan bertahap, berjalan dalam jangka menengah atau jangka panjang karena sektor yang satu menunggu
hasil
pembangunan
sektor
lain
terlebih
dahulu,
sehingga
perkembangan ekonomi wilayah berjalan relatif lambat dan lama. Untuk memenuhi skenario tersebut, maka dilakukan penetapan strategi bagi tiaptiap sektor. Penetapan serta penyusunan Strategi Perwilayahan Pembangunan Kabupaten Pacitan dilakukan berdasarkan skenario pengembangan wilayah Pacitan. Visi, misi, tujuan dan strategi disusun dengan mempertimbangkan isu permasalahan serta potensi dan prospek pengembangan di wilayah Kabupaten Pacitan baik dari aspek fisik, sumber daya alam (SDA) ekonomi serta tujuan internal Pengembangan Wilayah Kabupaten Pacitan. Strategi yang akan dikembangkan dalam upaya penataan ruang Kabupaten Pacitan sebagaimana yang tercantum dalam RTRW Provinsi Jawa Timur, adalah :
69
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
1. Strategi pengembangan berdasarkan kebijakan makro; 2. Strategi struktur ruang wilayah Kabupaten Pacitan; 3. Strategi pola ruang wilayah Kabupaten Pacitan; 4. Strategi pengelolaan kawasan lindung dan budidaya; 5. Strategi penataan kawasan pedesaan dan perkotaan 6. Strategi penataan sistem prasarana wilayah; 7. Strategi penataan kawasan strategis; 8. Strategi penataan wilayah pesisir; dan 9. Strategi penataan ruang darat, ruang laut, dan ruang udara. 3.4.2 Telahaan Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pacitan Kawasan budidaya keberadaannya angat penting bagi pemenuhuan kebutuhan hidup masyarakat dan ekonomi wilayah Kabupaten Pacitan. Berdasarkan Undang – Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang penataan ruang, kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya yang mencakup perwilayahan Kabupaten Pacitan terdiri atas hutan produksi, kawasan pertanian, kawasan
perikanan,
kawasan
pertambangan,
kawasan
industri,
kawasan
pariwisata dan kawasan permukiman. Pengelolaan
kawasan
peruntukan
pertanian
merupakan
pengembangan
komoditas pertanian di Kabupaten Pacitan yang diarahkan melalui pendekatan pembangunan sistem dan usaha agribisnis. Kawasan peruntukan pertanian terbagi atas tiga jenis kegiatan, yaitu: 3.4.2.1 Tanaman Pangan dan Hortikultura. Kawasan budidaya tanaman pangan dan hortikultura
dikelompokan mejadi
kelompok tanaman pangan padi dan palawija sedangkan kelompok hortikultura buah-buah, sayuran, dan biofarmaka. Kawasan pengembangan palawija berada di lahan dataran rendah dengan kemiringan < 15 %. Sedangkan kawasan pengembangan tanaman sayuran berada di lahan dataran tinggi dengan kemiringan kemiringan > 15 % dan berhawa sejuk. Kawasan budidaya padi sawah berada didataran datar sampai berombak yang memiliki sumber air mencukupi. Kelompok buah–buahan dan bio farmaka dikembangkan sesuai dengan kemampuan lahan. 3.4.2.2 Peternakan
70
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
Kawasan
budidaya
peternakan
dikelompokkan
menjadi
dua
kawasan
pengembangan yaitu kawasan pengembangan ternak kerbau dan sapi, kambing dan domba. Kawasan peternakan merupakan kawasan yang diperuntukkan bagi kegiatan
peternakan.
Untuk
meningkatkan
produksi
peternakan
maka
pengembangannya perlu dilakukan dengan teknologi tinggi. Dengan teknologi ini menyebabkan tidak adanya bau dan limbah dari kegiatan peternakan yang dapat mengganggu lingkungan setempat. Pengembangan kawasan peternakan di Kabupaten Pacitan sebaiknya dibuat dengan luasan yang tidak terlalu besar dengan maksimal luasan 100 ha, untuk menjaga lingkungan agar tetap higienis, selain itu peternak wajib menyediakan pengolahan limbah buangan untuk ditreatmen sesuai dengan ambang batas minimum yang dapat ditolerir. Dengan demikian keberadaan peternakan tidak mengganggu lingkungan sekitarnya terutama bagi masyarakat secara luas. 3.4.3 Telahaan Terhadap KLHS Kabupaten Pacitan Berkembangnya
kebutuhan
lahan
untuk
kegiatan
perekonomian
dan
pengembangan wilayah telah mendorong terjadinya alih fungsi lahan yang cukup besar di wilayah DAS Grindulu Kabupaten Pacitan. Kawasan hutan yang selama ini
berfungsi
sebagai
kawasan
konservasi
sudah
semakin
terancam
keberadaannya dan telah berubah menjadi lahan pertanian. Meningkatnya alih fungsi lahan akan menyebabkan kerusakan lingkungan dimana kawasan yang semula merupakan kawasan untuk konservasi menjadi lahan budidaya yang menyebabkan kemampuan tanah menyerap dan menyimpan air menjadi berkurang dan rusaknya struktur tanah sehingga dalam jangka panjang akan berpotensi menyebabkan meningkatnya erosi dan banjir. Dalam pelaksanaan kebijakan pengendalian pemanfaatan lahan perlu disusun suatu arahan perencanaan dan program yang meliputi : 3.4.3.1 Arahan rencana pengendalian kawasan terbangun, meliputi : a. Pembatasan pembangunan pada kawasan konservasi dan lahan pertanian produktif b. Pengetatan aturan dan perijinan yang berhubungan dengan alih fungsi lahan (Perda, IMB) untuk kawasan terbangun. c. Sistem reward dan punishment untuk mengurangi terjadinya alih fungsi lahan dengan sanksi yang tegas. 3.4.3.2 Arahan rencana pengendalian alih fungsi lahan meliputi :
71
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
a. Program alih fungsi lahan pertanian dan perlindungan terhadap lahan pertanian produktif. b. Perlindungan dan percegahan alih fungsi lahan pada kawasan lindung dan konservasi. 3.5
Penentuan Isu-Isu Strategis Berdasarkan identifikasi permasalahan dan telahaan dari beberapa dokumen perencanaan lainnya serta isu strategis Kabupaten Pacitan 2016-2021 di bidang pertanian yaitu penguatan daya saing ekonomi berbasis kerakyatan dan penguatan ketahanan pangan daerah maka isu strategis Dinas Pertanian selama lima tahun ke depan yaitu: 1. Peningkatan ketersediaan pangan secara berkelanjutan 2. Peningkatan daya dukung lahan, sarana prasarana dan teknologi pertanian 3. Peningkatan kemandirian dan kualitas petani 4. Peningkatan mutu dan daya saing komoditas pertanian
72
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
4
4.1
VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Visi dan Misi
4.1.1 Visi Berdasarkan Visi Pemerintah Kabupaten Pacitan tahun 2016-2021, maka dirumuskan visi Dinas Pertanian tahun 2016 – 2021 adalah: “ TERWUJUDNYA PETANI YANG MAJU DAN SEJAHTERA“ 4.1.2 Misi Berdasarkan visi tersebut, maka ditetapkan misi Dinas Pertanian Tahun 2016-2021 sebagai berikut: 1. Meningkatkan Produksi Komoditas Pertanian 2. Mengembangkan Sarana Prasarana dan Teknologi Pertanian 3. Meningkatkan Kapasitas SDM Pertanian 4. Mengembangkan Agribisnis 4.2
Tujuan dan Sasaran Tujuan pembangunan pertanian ditetapkan sebagai berikut: 5. Meningkatkan ketersediaan pangan secara berkelanjutan 6. Meningkatkan daya dukung lahan, sarana prasarana dan teknologi pertanian 7. Meningkatkan kemandirian dan kualitas petani 8. Meningkatkan mutu dan daya saing komoditas pertanian Sasaran yang hendak dicapai sebagai berikut: 1. Meningkatnya produksi komoditas tanaman pangan dan hortikultura 2. Meningkatnya produksi komoditas perkebunan 3. Meningkatnya produksi komoditas peternakan 4. Meningkatnya pengelolaan lahan air dan alsintan 5. Fasilitasi peningkatan kapasitas petani dan kelompok 6. Peningkatan efisiensi, kualitas dan mutu produk pertanian Dalam rangka memberikan kepastian operasionalisasi dan keterkaitan terhadap peran visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan keterkaitan masing-masing dapat dilihat pada tabel berikut:
73
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
Tabel 4.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Dinas Pertanian
TERWUJUDNYA PETANI YANG MAJU DAN SEJAHTERA
Visi
74
Misi Meningkatkan Produksi Komoditas Pertanian
Tujuan Meningkatkan ketersediaan pangan secara berkelanjutan
Sasaran Peningkatan produksi komoditas tanaman pangan dan hortikultura
Indikator Kinerja Produktifitas padi atau bahan pangan utama sektor lainnya per ha (kw/h) Produktifitas tanaman pangan per ha padi dan palawija (kw/h) Produksi tanaman pangan padi dan palawija (ton) Produksi hortikultura (ton)
Peningkatan produksi komoditas perkebunan Peningkatan produksi komoditas peternakan
Mengembangkan Sarana Prasarana dan Teknologi Pertanian
Meningkatkan daya dukung lahan, sarana prasarana dan teknologi pertanian
Terpenuhinya sarana prasarana dan teknologi pertanian di kawasan sentra
Meningkatkan Kapasitas SDM Pertanian
Meningkatkan kemandirian dan kualitas petani
Fasilitasi peningkatan kapasitas petani dan kelompok
Mengembangkan Agribisnis
Meningkatkan mutu dan daya saing komoditas pertanian
Peningkatan efisiensi, kualitas dan mutu produk pertanian
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
Produksi hasil perkebunan (ton/Ha) Produksi daging (kg) Produksi telur (kg) Produksi Susu (lt) Populasi ternak besar (ekor) Populasi ternak kecil (ekor) Populasi unggas (ekor) Persentase status kesehatan ternak (%) Indeks Pertanaman Padi (IP) Diseminasi teknologi pertanian pada kelompok tani (%) Diseminasi teknologi peternakan pada peternak (%) Persentase peningkatan kelas kelompok tani Cakupan kelompok tani yang dilatih teknologi perkebunan Persentase pelaku usaha perkebunan yang mendapat pembinaan Persentase peningkatan produksi tanaman tembakau
4.3
Strategi dan Kebijakan Strategi dan arah kebijakan dibuat sebagai rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana Dinas mencapai tujuan dan sasaran Renstra dengan efektif dan efisien.
4.3.1
Strategi Strategi untuk mewujudkan visi dan misi Dinas Pertanian tahun 2016-2021, sebagai berikut:
4.3.2
1.
Peningkatan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura
2.
Intensifikasi tanaman perkebunan
3.
Peningkatan populasi ternak
4.
Peningkatan alsin dan infrastruktur
5.
Penerapan teknologi pertanian
6.
Pendampingan dan penyuluhan
7.
Penerapan teknologi pasca panen
Kebijakan Arah kebijakan untuk mencapai tujuan dan sasaran berdasarkan strategi yang dipilih. Hal ini diimplementasikan dalam Renja Tahun 2017 sampai dengan Tahun 2021 dengan prioritas ketahanan pangan daerah dan
daya saing ekonomi. Kebijakan
untuk mencapai tujuan dan sasaran yaitu: 1.
Pengembangan komoditas berbasis kawasan
2.
Peningkatan produktivitas perkebunan
3.
Penumbuhan sentra peternakan
4.
Pemenuhan sarana prasarana teknologi pertanian di kawasan sentra
5.
Peningkatan adopsi dan penerapan teknologi
6.
Peningkatan Pendampingan dan Pengawalan Teknologi
7.
Peningkatan Kapasitas Pelaku Usaha
Keterkaitan antara tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan serta program yang dilaksanakan secara jelas ditunjukkan pada tabel 4.2.
75
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
Tabel 4.2 Keterkaitan Antara Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan VISI: TERWUJUDNYA PETANI YANG MAJU DAN SEJAHTERA Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Indikator Kinerja
Program
MISI 1. Meningkatkan Produksi Komoditas Pertanian Meningkatkan ketersediaan pangan secara berkelanjutan
Meningkatnya produksi komoditas tanaman pangan dan hortikultura
Meningkatnya produksi komoditas perkebunan Meningkatnya produksi komoditas peternakan
Peningkatan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura
Pengembangan komoditas berbasis kawasan
Produktifitas padi atau bahan pangan utama sektor lainnya per ha (kw/h)
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
Produktifitas tanaman pangan per ha padi dan palawija (kw/h)
Intensifikasi tanaman perkebunan
Peningkatan produktivitas perkebunan
Peningkatan populasi ternak
Penumbuhan sentra peternakan
Produksi tanaman pangan padi dan palawija (ton) Produksi hortikultura (ton) Produksi hasil perkebunan (ton/Ha)
Produksi daging (kg) Produksi telur (kg)
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
Produksi Susu (lt) Populasi ternak besar (ekor) Populasi ternak kecil (ekor) Populasi unggas (ekor)
MISI 2. Mengembangkan Sarana Prasarana Meningkatkan Meningkatnya daya dukung pengelolaan lahan lahan, sarana air dan alsintan prasarana dan teknologi pertanian
dan Teknologi Pertanian Peningkatan alsin Pemenuhan dan infrastruktur sarana prasarana teknologi pertanian di kawasan sentra Penerapan Peningkatan teknologi pertanian adopsi dan penerapan teknologi
MISI 3. Meningkatkan Kapasitas SDM Pertanian Meningkatkan Fasilitasi Pendampingan dan kemandirian dan peningkatan penyuluhan kualitas petani kapasitas petani dan kelompok
Peningkatan Pendampingan dan Pengawalan Teknologi
Persentase status kesehatan ternak (%)
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
Indeks Pertanaman Padi (IP)
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/perkebunan
Diseminasi teknologi pertanian pada kelompok tani (%) Diseminasi teknologi peternakan pada peternak (%) Persentase peningkatan kelas kelompok tani
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/perkebunan
Cakupan kelompok tani yang dilatih teknologi perkebunan MISI 4. Mengembangkan Agribisnis Meningkatkan mutu dan daya saing komoditas pertanian
76
Peningkatan efisiensi, kualitas dan mutu produk pertanian
Penerapan teknologi pasca panen
Peningkatan Kapasitas Pelaku Usaha
Persentase pelaku usaha perkebunan yang mendapat pembinaan Persentase peningkatan produksi tanaman tembakau
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
Program Peningkatan Kapasitas Pelaku Usaha Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku
5
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Dalam mewujudkan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Pacitan 2016-2021 terdapat beberapa kebijakan dan program unggulan. Kebijakan dan program unggulan tersebut merupakan program yang berdaya ungkit dan diharapkan mampu memberi dampak yang besar dan luas bagi pembangunan Kabupaten Pacitan. Program unggulan ini dalam pelaksanaannya didukung oleh program-program pembangunan yang lain. Kebijakan dan program unggulan urusan pertanian yaitu 1. Pertanian Untuk Kini dan Nanti, melalui Program Peningkatan Produksi Pertanian. 2. Bangga Beternak, melalui Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan. Rencana program dan kegiatan disusun untuk melaksanakan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan serta upaya yang dilakukan. Untuk mengetahui capaian keberhasilan sasaran dan tujuan dilengkapi dengan indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif. Program yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian, terdiri dari 9 program, yaitu: 1. Program Pelayanan Arministrasi Perkantoran 2. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 3. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan 4. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 5. Program Pencegahan dan Penangulangan Penyakit Ternak 6. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan 7. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan 8. Program Peningkatan Kapasitas Pelaku Usaha Pertanian/Perkebunan 9. Program Peningkatan Kualitas Bahan baku Program dan Kegiatan Dinas Pertanian Kabupaten Pacitan yang direncanakan untuk Periode Tahun 2016-2021 diuraikan pada Tabel 5.1.................................................................
77
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
TABEL 28.
Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Pertanian Kabupaten Pacitan Tahun 2016 – 2021
Program/ Kegiatan
1 Program Pelayanan Arministrasi Perkantoran Peningkatan dan Pengelolaan administrasi perkantoran Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Penyusunan perencanaan dan laporan capaian kinerja Perangkat Daerah Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan
Pengadaan sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian Tepat Guna (DAK)
Indikator Program (Outcome) Kegiatan (output) 2 Tingkat pemenuhan kebutuhan dasar operasional SKPD Terpenuhinya kebutuhan barang/ jasa kantor, pemeliharaan kantor (paket) % tertib laporan akuntabilitas kinerja pemerintah Dokumen Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan (Dokumen) Indeks Pertanaman Padi (IP) Diseminasi Teknologi Pertanian pada Kelompok Tani (%) Peningkatan Kelas Kelompok Tani (%) Cakupan Kelompok tani yang di latih teknologi perkebunan
Sarana &Prasarana Pertanian yg dibangun (unit) Pengadaan alsintan (Unit)
78
Kelompok Sasaran
3
Rencana Kinerja
Data Kinerja pada Tahun Awal Perencanaan (2016)
Target
4
5
100
Dinas dan UPT
Th. 2017 Rp.
100
6 1.000.000.000
1 Pkt
1.000.000.000
100
Target 7
Th. 2019 Rp.
100
8 1.015.000.000
1 Pkt
1.015.000.000
40.000.000
Dinas
BPP, Kelompok Tani, Masyarakat
Th. 2018 Target 9
Th. 2020 Rp.
100
10 1.025.000.000
1 Pkt
1.025.000.000
40.000.000
Target 11
Rp.
100
12 1.035.000.000
1 Pkt
1.035.000.000
45.000.000
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD
Th. 2021 Target 13
Rp.
100
14 1.050.000.000
1 Pkt
1.050.000.000
45.000.000
40.000.000
5
40.000.000
5
45.000.000
5
45.000.000
13.796.440.000
1,76
14.782.000.000
1,76
15.580.000.000
1,77
16.411.000.000
Target 15
100
16 5.125.000.000
1 Pkt
5.125.000.000
50.000.000
5
50.000.000
220.000.000
5
1,75
1,75
7,56
17,43
27,30
37,00
46,70
56,40
56,40
2,62
2,97
3,05
3,12
3,19
3,26
3,26
0
0,05
0,10
0,15
0,20
0,25
0,25
294
75 10
7.479.154.800
82
8.227.070.280
15
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
57 15
8.638.423.794
60 15
9.097.570.234
1,77 18.365.000.000
Rp.
1,77
220.000.000
78.934.440.000
66 10.188.585.521
66
43.630.804.629
16
16
-
-
Program/ Kegiatan
Pendampingan dan Pengembangan Prasarana, Sarana Pertanian (PPSP)
Rehabilitasi Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Pelatihan dan Bimbingan Pengoperasian Teknologi Pertanian/Perkebunan Pengaadaan sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
Indikator Program (Outcome) Kegiatan (output)
Kelompok Sasaran
Jumlah Peserta sharing TP (org); sosialisasi PSP (orang; evaluasi PSP (paket) dan Penyusunan dan Work Shop RDKK (12 Paket) Sarana dan Prasarana Pertanian yg dibangun (unit) Pengadaan Alsintan (unit)
Kelompok tani
Sarana dan Prasarana Pertanian yg dibangun (unit) Terlaksananya pelatihan dan bimbingan teknologi (paket)
Kelompok tani, Dinas
Sarana dan Prasarana Pertanian (unit)
Kelompok tani, masyarakat
Kelompok tani
Data Kinerja pada Tahun Awal Perencanaan (2016)
Rencana Kinerja Th. 2017 Target
Th. 2018 Rp.
1.070
3300
18
24
175.500.000
Target
Rp.
10 Pkt
117.000.000
Target
Th. 2020 Rp.
Target
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD
Th. 2021 Rp.
Target
Rp.
Target
184.275.000
3500
193.488.750
3600
203.163.188
3700
227.136.444
3700
983.563.381
30
-
35
-
40
-
50
-
50
-
450.450.000
11 Pkt
122.850.000
495.495.000
12 Pkt
128.992.500
545.044.500
13 Pkt
135.442.125
609.359.751
14 Pkt
151.424.296
2.509.849.251
14 Pkt
5.797.354.720
6.123.599.956
6.429.779.954
7.188.493.988
31.154.513.818
3.531.000.000
4.742.000.000
4.913.000.000
5.091.000.000
6.296.000.000
24.573.000.000
54,47
54,59
54,73
54,86
54,91
55,00
55,00
Produktifitas Tanaman Pangan per hektar padi dan palawija (kw/ha)
90,61
90,72
90,84
90,95
91,02
91,09
91,09
Produksi Tanaman Pangan (padi dan Palawija) (ton)
885.114
886.251
887.408
888.455
889.162
889.804
889.804
65.836
71.434
77.629
84.502
92.145
100.663
100.663
79
655.708.921
5.615.285.200
Produktifitas Padi atau bahan pangan utama sektor lainnya per ha (kw/ha)
Produksi Tanaman Hortikultura (ton)
Rp.
3400
409.500.000
0
Th. 2019
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
Program/ Kegiatan
Indikator Program (Outcome) Kegiatan (output)
Kelompok Sasaran
Produksi Hasil Perkebunan (Ton) Pengembangan Bibit Unggul pertanian/ perkebunan
Bimbingan Teknis pengamatan, Identifikasi dan Pengemdalian OPT Tanaman Pangan dan Hortikultura
Bantuan saprodi
Peningkatan produktifitas dan Mutu Produksi Pertanian Serta Pengembangan Kawasan Promosi atas hasil produksi pertanian/ perkebunan unggulan daeran Pengembangan Pupuk organik
37.482,087
Kelompok tani
Bimbingan teknik peningkatan produksi hortikultura (paket) Bimtek Kelompok pengendalian tani OPT (orang) Pengembang Agensia (klp)
Sarana prasarana pengendali OPT (paket) Peningkatan Produksi Bimtek Tanaman Pangan peningkatan produksi tp (paket); Bantuan saprodi (paket) Anti Poverty Program Jumlah Petani (APP) Bidang Pertanian yang mendapatkan pelatihan (orang) Anti Poverty Program Terlaksananya (APP) Bidang pendampingan Perkebunan Anti Proventy Pengadaan sarana budidaya (paket); Fasilitasi pengolahan paska panen (paket) Promosi produk unggulan (event); Jumlah komoditas yang di promosikan (buah) Pelatihan pengembangan pupuk organik
80
Data Kinerja pada Tahun Awal Perencanaan (2016)
Kelompok tani
Rencana Kinerja Th. 2017 Target
Rp.
37.632,085
1 Pkt
Th. 2019
Target
Rp.
Target
37.780,100
387.000.000
1 Pkt
Rp.
Target
37.932,100
Rp.
Target
38.082,150
38.232,087
1 Pkt
515.016.000
1 Pkt
539.086.560
1 Pkt
697.146.469
1 Pkt
1 Pkt
-
1 Pkt
-
1 Pkt
-
1 Pkt
-
1 Pkt
220 org
213.300.000
220 org
220.765.500
220 org
228.492.293
220 org
281.045.520
220 org
1.101.603.312
12 Klp
-
1 pkt
-
125 Org/Pkt
2.886.479.565
-
12 Klp
-
12 Klp
-
12 Klp
1 pkt
1 pkt
-
1 pkt
-
1 pkt
-
1 pkt
414.000.000
120 Org/Pkt
558.900.000
578.461.500 125 Org/Pkt
598.707.653
133.000.000
180 org
179.550.000
190.864.250
197.544.499
133.000.000
0
Rp.
497.600.000
12 Klp
Kelompok masyarakat
Target
1 Pkt
12 Klp
180 org
Rp.
38.232,087
210
120 Org/Pkt
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD
Th. 2021
220 org
720
158.000.000
Th. 2020
18.000
Kelompok masyarakat
Kelompok tani
Th. 2018
120 Org/Pkt
180 org
179.550.000
180 org
185.834.250
125 Org/Pkt
180 org
192.338.449
736.410.413
242.979.733
180 org
236.576.292
2.635.849.029
943.938.482
927.298.991
25 pkt
483.000.000
26 pkt
652.050.000
28 pkt
674.871.750
32 pkt
698.492.261
35 pkt
859.145.481
35 pkt
3.367.559.493
Dinas
10 pkt
183.000.000
15 pkt
247.050.000
20 pkt
255.696.750
25 pkt
264.646.136
30 pkt
325.514.748
30 pkt
1.275.907.634
Kelompok tani
12 pkt
158.000.000
12 pkt
213.300.000
12 pkt
220.765.500
12 pkt
228.492.293
12 pkt
281.045.520
12 pkt
1.101.603.312
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
Program/ Kegiatan
Pengembangan Tanaman Perkebunan Pendukung Kawasan Agropolitan Pembangunan Jalan Produksi Peremajaan, Itensitas dan Rehabilitasi Tanaman Perkebunan
Optimalisasi Sumberdaya dan Sarana Prasarana Pengendalian OPT Program Pencegahan dan Penangulangan Penyakit Ternak Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan penyakit menular ternak
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
Indikator Program (Outcome) Kegiatan (output) Tertanamnya Bibit tanaman perkebunan di kawasan Agropolitan Tersedianya infrastruktur perkebunan Terlaksananya peremajaan , itensivikasi dan rehabilitasi tanaman perkebunan Terlaksananya eradikasi OPT dan Pengadaan Sarana Prasarana Pengendali OPT Status kesehatan ternak (%)
Kelompok Sasaran
Produksi daging (kg) Produksi telur (kg) Produksi susu (ltr)
Populasi Ternak Besar (ekor) Populasi Ternak Kecil (Ekor) Populasi Unggas (Ekor)
81
Rencana Kinerja Th. 2017 Target
Th. 2018 Rp.
Th. 2019
Target
Rp.
Target
Th. 2020 Rp.
Target
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD
Th. 2021 Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Kelompok tani
283.000.000
382.050.000
395.421.750
409.261.511
503.391.659
1.973.124.920
Masyarakat
403.000.000
544.050.000
563.091.750
582.799.961
716.843.952
2.809.785.664
Kelompok tani
513.000.000
692.550.000
716.789.250
741.876.874
912.508.555
3.576.724.678
Kelompok tani, penyuluh
283.000.000
382.050.000
395.421.750
409.261.511
503.391.659
1.973.124.920
Masyarakat, kelompok Sarana pelayanan tani/ternak kesehatan ternak (paket) Jumlah pelayanan kesehatan ternak (ST) Jumlah Pengawasan peredaran obat (kali)
Data Kinerja pada Tahun Awal Perencanaan (2016)
87,5
87,7
415.000.000
88,0
415.000.000
450.000.000
88,1
450.000.000
478.000.000
88,2
478.000.000
507.000.000
88,5
507.000.000
1
1
1
1
10.839
12.000
13.500
15.000
16.500
17.000
67
75
100
125
150
200
6.337.000.000
7.545.000.000
88,5
540.000.000
1
5.080.000.000
540.000.000
8.762.000.000
2.390.000.000
2.390.000.000 1
10.011.000.000
37.735.000.000
3.247.446
3.315.028
3.383.995
3.454.397
3.526.263
3.599.625
3.599.625
-
498.000
508.361
518.937
529.733
540.754
552.004
552.004
-
21.600 85.399
22.049 87.176
22.508 88.990
22.976 90.841
23.454 92.731
23.942 94.660
23.942 94.660
-
171.213
174.775
178.411
182.123
185.912
189.780
189.780
-
1.111.778
1.134.908
1.158.519
1.182.621
1.207.225
1.232.341
1.232.341
-
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
Program/ Kegiatan
Pendistribusian bibit ternak kepada Masyarakat
Pengembangan Agribisnis Peternakan
Pengembangan Inseminasi buatan Peningkatan Pengawasan Bahan Asal Hewan (BAH) yang ASUH Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna
Penyuluhan Penerapan Teknologi Peternakan Tepat Guna Program Peningkatan Kapasitas Pelaku Usaha Pertanian/Perkebunan
Indikator Program (Outcome) Kegiatan (output) Jumlah bibit ternak kambing (ekor) Jumlah bibit ternak Sapi PO (ekor) Pengembangan Bibit Sapi Perah (ekor) - Sarana pengolahan hasil peternakan (paket) - Kontes ternak (even) -Bimbingan pengolahan hasil (orang) Pengembangan Peralatan IB (paket) Jumlah Unit asal hewan (BAH) yang di awasi (kali) Diseminasi Teknologi Peternakan pada Peternak (%)
Kelompok Sasaran
Masyarakat, kelompok tani/ternak
Data Kinerja pada Tahun Awal Perencanaan (2016)
Rencana Kinerja Th. 2017 Target
Rp.
510
250
75
75
Kelompok tani/ternak
Th. 2018
4.380.000.000
Th. 2019
Target
Rp.
Target
Th. 2020 Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
185
5.878.950.000
188
6.172.897.500
190
6.481.542.375
190
28.512.389.875
28
-
29
-
29
-
30
-
30
-
500.000.000
525.000.000 -
1.431.750.000 10
-
2.331.372.500
3.245.954.625
-
1
1
-
1
1
1
-
100
100
100
-
2
1.088.533.000
10
1
1
1
1
1
1
1
100
100
100
10
-
10
100.000.000
1
213.000.000
1
234.300.000
2
257.730.000
Pedagang bahan asal hewan
1.000
1.250
100.000.000
1.250
110.000.000
1.250
121.000.000
1.250
133.100.000
0,84
1,24
300.000.000
1,64
325.000.000
2,04
345.000.000
2,44
366.000.000
0
1000 (stek)
1200 (stek)
1300 (stek)
1400 (stek)
1500 (stek)
Sarana pengolah pakan (paket)
1
1
1
1
1
Fasilitasi kandang
1
1
1
1
1
82
Kelompok tani/ternak
150.000.000
165.000.000
8.034.077.125 10
10
1
Peserta gelar teknologi peternakan Persentase Pelaku Usaha Perkebunan Yang Mendapat Pembinaan
Rp.
5.599.000.000
1
Kelompok tani/ternak
Target
183
Dinas, petugas IB
Jumlah bibit HMT (stek)
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD
Th. 2021
180.000.000
2
-
283.503.000 146.410.000
2,84
190.000.000
390.000.000
610.510.000
2,84
200.000.000
1.726.000.000
885.000.000 1500 (stek) 1 1
-
300
200
150.000.000
200
160.000.000
200
165.000.000
200
176.000.000
200
190.000.000
200
841.000.000
0
5
500.000.000
10
542.000.000
15
575.000.000
20
611.000.000
25
651.000.000
25
2.879.000.000
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
Program/ Kegiatan
Penyuluhan dan Pendampingan petani dan pelaku Agribisnis Peningkatan Kemampuan lembaga petani Peningkatan Kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan
Penyuluhan dan Pendampinagan bagi pertanian/perkebunan
Program Peningkatan Kualitas Bahan baku
Standarisasi kualitas bahan baku Penanganan Panen dan Pasca Panen bahan baku
Indikator Program (Outcome) Kegiatan (output) Terlaksananya penyuluhan agribisnis Jumlah Kelompok Tani yang dibina Terlaksanya peningkatan pengetahuan penyuluhan; tersedianya sapras penyuluhan Jml peserta penyusunan program penyuluhan (paket); bimtek penyuluhan (orang); pembinaan HIPPA (Klp) dan Kegiatan Pacitan Sehat
Prosentase Peningkatan Produksi Tanaman Tembakau Spesifik grand Spesifik grand
JUMLAH
83
Kelompok Sasaran
Data Kinerja pada Tahun Awal Perencanaan (2016)
Rencana Kinerja Th. 2017 Target
Th. 2018 Rp.
Th. 2019
Target
Rp.
Target
Th. 2020 Rp.
Target
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD
Th. 2021 Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Kelompok tani
100.000.000
110.000.000
121.000.000
130.000.000
150.000.000
611.000.000
Kelompok tani
100.000.000
110.000.000
120.000.000
130.000.000
140.000.000
600.000.000
Penyuluh
100.000.000
110.000.000
119.000.000
131.000.000
130.000.000
590.000.000
Penyuluh, Kelompok HIPPA, masyarakat
200.000.000
212.000.000
215.000.000
220.000.000
231.000.000
1.078.000.000
6,8
Kelompok tani Kelompok tani
5
1.100.000.000
5
1.191.000.000
5
1.265.000.000
5
1.342.000.000
5
1.430.000.000
5
6.328.000.000
581.098.000
620.000.000
635.000.000
662.000.000
710.000.000
3.208.098.000
518.902.000
571.000.000
630.000.000
680.000.000
720.000.000
3.119.902.000
25.762.440.000
29.424.000.000
31.771.000.000
34.170.000.000
38.783.000.000
159.910.440.000
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
6
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator kinerja daerah RPJMD Kabupaten Pacitan tahun 2016-2021 terdiri dari tiga aspek yaitu; aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum dan aspek daya saing daerah. Dinas Pertanian sebagai salah satu perangkat daerah yang menangani bidang urusan pertanian mendukung aspek daya saing daerah, dengan fokus pelayanan urusan pilihan dengan indikator kinerja sebagai berikut: 1.
Produktifitas Padi atau bahan pangan utama sektor lainnya per ha (kw/ha)
2.
Persentase kontribusi sub sektor peternakan terhadap PDRB
3.
Persentase kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB
4.
Persentase kontribusi sektor pertanian (palawija) terhadap PDRB
5.
Persentase kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB
6.
Persentase kontribusi Produksi kelompok petani terhadap PDRB
7.
Cakupan bina kelompok petani
8.
Peningkatan Pendapatan Petani Kebun (capaian rata-rata Rp/KK/Tahun)
9.
Penyerapan tenaga kerja baru di sektor perkebunan (jumlah tenaga kerja baru/tahun)
10. Persentase peningkatan pertumbuhan sub sektor sektor perkebunan 11. Penumbuhan sentra sentra komoditas wilayah pengembangan perkebunan (jumlah sentra pengembangan perkebunan) 12. Produktifitas Tanaman Pangan per hektar padi dan palawija (kw/ha) 13. Produksi Tanaman Pangan Padi dan Palawija (Ton) 14. Produksi Hortikultura (Ton) 15. Produksi Hasil Perkebunan (Ton) 37.482,087 37.632,085 37.780,100 16. Indeks Pertanaman Padi (IP) 17. Persentase diseminasi teknologi pertanian pada kelompok tani 18. Persentase Peningkatan Kelas Kelompok Tani 19. Cakupan Kelompok Tani yang dilatih Teknologi Perkebunan 20. Produksi daging (kg) 21. Produksi telur (kg) 22. Produksi susu (ltr) 23. Populasi Ternak Potong Besar (ekor) 24. Populasi Ternak Potong Kecil (Ekor) 25. Populasi Unggas (Ekor) 26. Persentase status kesehatan ternak
84
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
27. Persentase diseminasi teknologi peternakan pada peternak 28. Persentase pelaku usaha perkebunan yang mendapat pembinaan 29. Persentase peningkatan produksi tanaman tembakau Mengacu pada misi ketiga RPJMD, yaitu: membangun perekonomian masyarakat dengan menggerakkan potensi daerah didukung ketersediaan infrastruktur yang memadai. Tujuan yang hendak dicapai pada misi ini terkait dengan bidang urusan pertanian, yaitu: meningkatkan daya saing ekonomi daerah dan meningkatkan ketahanan pangan daerah dengan sasaran meningkatnya daya saing sektor pertanian dan meningkatnya ketersediaan dan cadangan pangan. Berdasarkan hal tersebut indikator kinerja Dinas Pertanian yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD, dapat dilihat pada tabel 6.1 dengan target capaian kinerja Tabel 6.2. Tabel 6.1 Indikator Kinerja yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Tujuan RPJMD
Sasaran RPJMD
Indikator Sasaran
Meningkatkan daya saing ekonomi daerah
Meningkatnya daya saing sektor pertanian
Persentase Pertumbuhan PDRB sub sektor pertanian dan perikanan
Meningkatkan ketahanan pangan daerah
Meningkatnya ketersediaan dan cadangan pangan
85
Tingkat ketersediaan energi dan protein perkapita (%)
Program Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/perkebunan
Indikator Kinerja SKPD
Indeks Pertanaman Padi (IP) Diseminasi teknologi pertanian pada kelompok tani (%) Persentase peningkatan kelas kelompok tani Cakupan kelompok tani yang dilatih teknologi perkebunan Program Peningkatan Penerapan Diseminasi teknologi peternakan pada Teknologi Peternakan peternak (%) Program Peningkatan Kapasitas Persentase pelaku usaha perkebunan Pelaku Usaha Pertanian/ Perkebunan yang mendapat pembinaan Program Peningkatan Kualitas Persentase peningkatan produksi Bahan Baku tanaman tembakau Program Pencegahan dan Persentase status kesehatan ternak (%) Penanggulangan Penyakit Ternak Program Peningkatan Produksi Produksi daging (kg) Hasil Peternakan Produksi telur (kg) Produksi Susu (lt) Populasi ternak besar (ekor) Populasi ternak kecil (ekor) Populasi unggas (ekor) Program Peningkatan Produksi Produksi hasil perkebunan (ton/Ha) Pertanian/Perkebunan Produktifitas padi atau bahan pangan utama sektor lainnya per ha (kw/h) Produktifitas tanaman pangan per ha padi dan palawija (kw/h) Produksi tanaman pangan padi dan palawija (ton) Produksi hortikultura (ton)
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
Tabel 6.2 Target Capaian Kinerja Dinas Pertanian Tahun 2017 – 2021
No
Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD 2015
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (2021)
Target Capaian Setiap Tahun 2017
2018
2019
2020
2021
Fokus Pelayanan Urusan Pilihan Pertanian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
12 13
Produktifitas Padi atau bahan pangan utama sektor lainnya per ha (kw/ha Persentase kontribusi sub sektor peternakan terhadap PDRB Persentase kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB Persentase kontribusi sektor pertanian (palawija) terhadap PDRB Persentase kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB Persentase kontribusi Produksi kelompok petani terhadap PDRB Cakupan bina kelompok petani Peningkatan Pendapatan Petani Kebun (capaian rata-rata Rp/KK/Tahun) Penyerapan tenaga kerja baru di sektor perkebunan (jumlah tenaga kerja baru/tahun) Persentase peningkatan pertumbuhan sub sektor sektor perkebunan Penumbuhan sentra sentra komoditas wilayah pengembangan perkebunan (jumlah sentra pengembangan perkebunan) Produktifitas Tanaman Pangan per hektar padi dan palawija (kw/ha) Produksi Tanaman Pangan Padi dan Palawija (Ton)
86
54,57
54,59
54,73
54,86
54,91
55,00
55,00
2,24
2,17
2,12
2,08
2,03
1,98
1,98
2,59
2,50
2,45
2,40
2,34
2,28
2,28
13,03
12,62
12,37
12,1
11,81
11,51
11,51
2,53
2,45
2,4
2,34
2,29
2,23
2,23
2,88
2,79
2,74
2,68
2,61
2,55
2,55
100
100
100
100
100
100
100
352.588.353.800
360.166.004.414
370.743.655.028
381.321.305.642
391.321.305.642
400.321.305.642
400.321.305.642
26.534
26.733
26.866
27.005
27.140
27.275
27.275
6,70
6,80
6,90
7,00
7,10
7,20
7,20
18
21
24
27
30
33
33
90,61
90,72
90,84
90,95
91,02
91,09
91,09
885.114
886.251
887.408
888.455
889.162
889.804
889.804
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
No
Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
14
Produksi Hortikultura (Ton)
15
Produksi Hasil Perkebunan (Ton)
16
Indeks Pertanaman Padi (IP)
17
20
Persentase diseminasi teknologi pertanian pada kelompok tani Persentase Peningkatan Kelas Kelompok Tani Cakupan Kelompok Tani yang dilatih Teknologi Perkebunan Produksi daging (kg)
21
Produksi telur (kg)
22
Produksi susu (ltr)
23
Populasi Ternak Potong Besar (ekor)
24
Populasi Ternak Potong Kecil (ekor)
25
Populasi Unggas (ekor)
26
Persentase status kesehatan ternak
27
Persentase diseminasi teknologi peternakan pada peternak Persentase pelaku usaha perkebunan yang mendapat pembinaan Persentase peningkatan produksi tanaman tembakau
18 19
28 29
87
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD 2015
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (2021)
Target Capaian Setiap Tahun 2017
2018
2019
2020
2021
65.836
71.434
77.629
84.502
92.145
100.663
100.663
37.482,09
37.632,09
37.780,10
37.932,10
38.082,15
38.232,09
38.232,09
1,75
1,75
1,76
1,76
1,77
1,77
1,77
7,56
17,43
27,3
37
46,7
56,4
56,4
2,62
2,97
3,05
3,12
3,19
3,26
3,26
0
0,05
0,1
0,15
0,2
0,25
0,25
3.247.446
3.315.028
3.383.995
3.454.397
3.526.263
3.599.625
3.599.625
498.000
508.361
518.937
529.733
540.754
552.004
552.004
21.600
22.049
22.508
22.976
23.454
23.942
23.942
85.399
87.176
88.990
90.841
92.731
94.660
94.660
171.213
174.775
178.411
182.123
185.912
189.780
189.780
1.111.778
1.134.908
1.158.519
1.182.621
1.207.225
1.232.341
1.232.341
88
87,7
88
88
88
89
89
0,84
1,24
1,64
2,04
2,44
2,84
2,84
0,00
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
25,00
6,80
5
5
5
5
5
5
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
7
PENUTUP
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Kabupaten Pacitan tahun 2016-2021 ini merupakan dokumen perencanaan yang disusun berdasarkan RPJMD Kabupaten Pacitan Tahun 2016-2021, yang merupakan rangkaian rencana tindakan dan kegiatan yang mendasar dan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu sampai 5 (lima) tahun ke depan. Rencana Strategis mengandung visi, misi tujuan, sasaran, kebijakan dan program yang harus diimplementasikan oleh seluruh jajaran organisasi dalam rangka pencapaian tujuan dan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Kabupaten Pacitan tahun 2016-2021 merupakan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan, yang juga digunakan sebagai dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahunan. Dengan mengintegrasikan berbagai keahlian sumber daya lain yang dimiliki Dinas, penyusunan Renstra diharapkan mampu mengantisipasi sekaligus menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis baik di intern Dinas maupun di lingkup Kabupaten. Akhirnya dengan tersusunnya Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Pacitan tahun 2016-2021 semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak, dan mampu mendorong pencapaian visi Kabupaten Pacitan 2016-2021 ” MAJU DAN SEJAHTERA BERSAMA RAKYAT”.
88
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]
89
[Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian 2016-2021]