100 years of Strength. Performance. Passion.
Sustainable Construction
Geocycle
Logistic
Community Relations
Tuban
People
PT Holcim Indonesia Tbk
Desember
Berita Kita: semuanya tentang kita dan untuk kita. Orang-orang kita, kisah kita, informasi kita, kesulitan kita, keberhasilan kita. Berita Kita berkisah tentang siapa kita, apa yang kita lakukan, dan mengapa kita melakukan itu. Berita Kita memperlihatkan mengapa kitalah yang terbaik, dan mengapa bekerja untuk Holcim merupakan keputusan terbaik.
Daftar Isi Contents
Berita Kita: it’s all about us and it’s for us. Our people, our stories, our news, our challenges, our successes. It tells who we are, what we do, and why we do it. It shows why we’re the best, and why it’s best to be Holcim.
Sustainable Construction
04
Kampus Ramah Lingkungan untuk Generasi Pelestari Lingkungan A Sustainable Campus for a Green Generation
Cerita Sampul Lilik Unggul Raharjo, Manufacturing Director di apit oleh Production Manager Narogong, Aries Budijajarianto memegang trofi Green PROPER Narogong (kiri), dan General Manager Holcim Cilacap, Didik Dirgantara, memegang trofi Gold PROPER. Cerita lengkap di halaman 2.
Logistic
Geocycle
Buku Panduan Keselamatan Transportasi A Handbook for Driver Safety
10
Community Relations
16
People
Jalan Keluar untuk Atasi Masalah Kantong Pecah Breaking New Ground to Fix Breaking Bags
08
WC Umum A WC that Goes All the Way
14
Sampul Belakang Lampu-lampu stylish menerangi tangga empat lantai Gedung Ecotech ATMI di Cikarang, Bekasi, pada malam peresmian. Cerita lengkap di halaman 4. Cover Story Manufacturing Director Lilik Unggul Raharjo is flanked by Narogong Production Manager Aries Budijajarianto holding Narogong’s Green PROPER trophy (left), and Didik Dirgantara, Holcim Cilacap General Manager, whose plant won the Gold trophy. For story see page 2. Back Cover Stylish lamps light the stairwell of ATMI’s four-storey Ecotech Building in Cikarang, Bekasi, on the official opening night. For story see page 4.
Tuban Bertualang ke Tuban The Adventure of Tuban
www.holcim.co.id/en/media/beritakita.html
Anton Tri Putranto: Terus Bergerak On the Move
18
Desember 2012
Perspektif Perspective 2012: Tahun Kita Kian Bermanfaat
Tahun 2012 tidak lama lagi akan berlalu. Dua belas bulan yang padat aktivitas kita akhiri dengan kabar baik - Holcim Indonesia dalam dua bulan terakhir menerima beberapa penghargaan untuk program kemasyarakatan dan komitmen kita terhadap lingkungan hidup. Tingkat produksi dan penjualan juga mencapai angka tertinggi dan memungkinkan kita berkembang untuk pembangunan Tuban 2. Berita Kita edisi Desember memuat peristiwa yang terjadi pada tahun 2012 namun imbasnya bagi perusahaan akan terus terasa pada tahun-tahun mendatang. Salah satunya adalah peresmian Gedung Ecotech di ATMI - salah satu upaya kita memasyarakatkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia dan menampilkan solusi yang bernilai tambah; struktur bangunan yang dapat menekan konsumsi listrik; pembuktian teknologi yang tersedia dan layak untuk diaplikasikan. Dimuat pula hasil wawancara BK dengan seorang customer-focussed Net Promoter Score yang fokus pada pelanggan, dan pentingnya program Speak Up! Dan dibalik inovasi Holcim adalah - Anda. Sebagai karyawan Holcim, Andalah tokoh utama di balik keberhasilan Holcim sepanjang tahun 2012. Saya ucapkan terima kasih atas kontribusi berharga yang telah Anda berikan. Selamat Tahun Baru untuk Anda dan keluarga. Kita punya banyak hal untuk dirayakan.
Eamon Ginley
2012: The Year You Added Value The year of 2012 is almost over – and what a jam-packed 12 months it has been. Pleasingly, the past two months has seen Holcim Indonesia receive a string of awards for our work; accolades that recognize the strength of our community relations programmes and environmental commitment. We’ve also posted our best-ever production and sales results, and secured the right to expand with Tuban 2. This month’s Berita Kita focusses on events that ended 2012 but will have important effects on our business in the future. The launch of ATMI’s Ecotech Building is part of our ongoing push to promote sustainable construction in Indonesia and show casing some of our value added solutions; a structure capable of new records in sustainable power consumption, proving the technology is viable and available. It is a wonderful way to close the Centennial year of Holcim, and to give back to the Community with such a positive educational facility. We also have an interview with a customer-focussed Net Promoter Score champion and a reminder to staff about the importance of the Speak Up! programme. And behind that Holcim innovation is - you. As Holcim employees, you have made our successes possible in 2012. Thank you for your valuable contribution and I wish you and your families the best of the season and a Happy New Year. We have a lot to celebrate.
Merry Christmas 2012 & Happy New Year 2013
Selamat Natal 2012 dan Tahun Baru 2013
Milestones
Gold and Green in PROPER and Industry Holcim Indonesia menutup tahun dengan meraih dua penghargaan paling bergengsi di Indonesia untuk bidang lingkungan hidup dan kemasyarakatan pada bulan Desember. Tiga kali berturut-turut Pabrik Cilacap menerima PROPER Emas dan Pabrik Narogong mendapat peringkat Hijau yang kedua kalinya dari Kementerian Lingkungan Hidup dalam upacara khusus di Jakarta pada tanggal 2 Desember. Seragam batik warna pirus yang dikenakan wakil Holcim (gambar atas) membuat mereka terlihat chic. Lima hari kemudian pabrik Narogong dan Cilacap masing-masing menerima penghargaan Industri Hijau dari Kementerian Perindustrian, yang diterima oleh Manufacturing Director, Lilik Unggul Raharjo (gambar kanan atas) langsung dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara.
Tree Planting with Ibu Ani Yudhoyono Staf senior tim lingkungan hidup Holcim bergabung bersama Ibu Negara, Kristiani Herawati, dan anggota Persatuan Isteri Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, dalam aksi penanaman sekitar 1.000 batang pohon di Kanal Banjir Timur, Jakarta, pada tanggal 1 Desember. Kegiatan penghijauan bertujuan mencegah erosi dan memperindah lingkungan sekitar kanal. Senior members of Holcim’s environment team (photo right) were on hand to help First Lady Kristiani Herawati (photo far right) and members of her Cabinet Ministers Wives Association, when the group went to Jakarta’s East Flood Canal to plant around 1,000 seedlings on December 1. The planting was done to reduce erosion and for beautification.
2
Berita Kita Desember 2012
One way to end the year on a high note is to bag a bunch of awards and in December, Holcim Indonesia carried off two of the nation’s most prestigious prizes for environmental performance and corporate social responsibility. In a repeat of the past two years, Cilacap Plant achieved the Ministry of the Environment’s Gold PROPER award, while Narogong received its second Green rating at a special ceremony in Jakarta on December 2. Attending representatives (photo left) also gave themselves a round of applause for their stunning turquois batik costumes. Five days later, Narogong and Cilacap each received Green Industry awards from the Industry Ministry, with Manufacturing Director Lilik Unggul Raharjo (photo above) collecting Narogong's trophy from non-other than President Susilo Bambang Yudhoyono at the Presidential Palace.
Talking Sustainability Holcim tidak henti berbagi pengalaman tentang pembangunan berkelanjutan dengan kalangan usaha – kali ini CEO Eamon Ginley tampil sebagai pembicara dalam forum bertema “Solusi dari Dunia Usaha demi Indonesia yang Berkelanjutan” yang diselenggarakan Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) di Jakarta pada tanggal 7 November dan dihadiri sekitar 200 pemimpin perusahaan. Seminggu kemudian giliran Commercial Building Solutions Manager, Ranidia Leeman, tampil membahas program Holcim dalam acara Network Sharing Forum yang diselenggarakan Green Building Council Indonesia pada tanggal 13 November. In early November, Holcim’s sustainability story was taken a wider business community when CEO Eamon Ginley spoke to around 200 business leaders at the “Business Solutions for A Sustainable Indonesia” themed forum held by the Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) in Jakarta. A week later, Commercial Building Solutions Manager Ranidia Leeman took Holcim’s story to another audience; a Network Sharing Forum by the Green Building Council Indonesia on November 13.
Keeping the Brand Clean Direktur dan manajer senior Holcim tidak sungkan terjun membersihkan truk semen Holcim di Batching Plant Kuningan pada tanggal 9 November untuk mengajak personil lebih memperhatikan dan menjaga penampilan merek. Raju Goyal (dalam gambar) memang layak menjadi Energy Activation Manager dilihat dari efisiensi dan antusiasme kerjanya. Members of Holcim’s board of directors and senior management got their hands dirty again on November 9, when they personally washed down Holcim mixer trucks at the Kuningan Batching Plant in an exercise to promote brand awareness and maintenance. True to his job title, Energy Activation Manager Raju Goyal (pictured) was an enthusiastic and efficient cleaner.
The Best of the Batch Batching Plant Holcim di Sentul menjalani pemeriksaan menyeluruh dalam rangka audit internal sistem manajemen mutu dan lingkungan hidup atau QEMS (quality and environmental management system) pada tanggal 20 November. Audit oleh tim manajemen senior yang dipimpin CEO, Eamon Ginley (dalam gambar), dilakukan mengkaji cara unit tersebut menangani persoalan yang menyangkut antara lain pemanfaatan air, debu dan bising. Holcim’s Sentul Batching Plant got a thorough examination in an internal audit of its "quality and environmental management system,” or QEMS, on November 20. The audit team led by CEO Eamon Ginley, (pictured), looked at how the plant dealt with a number of issues including water use, dust and noise.
Berita Kita Desember 2012
3
Sustainable Construction
A Sustainable Campus for a Green Generation Foto kanan: Para undangan saat makan malam dan ramah tamah pada peresmian gedung Ecotech. Halaman samping, searah jarum jam dari kiri atas: Gedung Ecotech dan ucapan selamat dari kolega; pengunjung menonton video penjelasan mengenai konstruksi bangunan; pameran Perayaan Centennial Holcim; kiri-kanan: Axel Neureither (Uponor), Elman Sunarlio (Sanwell Austindo), Patrick Walser, dan Eamon Ginley memperhatikan sistem pendingin ruangan; lampulampu di tangga. Photo above: Special guests at the Ecotech Building opening sit down to dinner and a band. Facing page clockwise from top left: The Ecotech Building and signs from well wishers; visitors look a video post describing the building’s construction; Holcim’s Centennial Exhibit; left-right: Axel Neureither (Uponor), Elman Sunarlio (Sanwell Austindo), Patrick Walser, and Eamon Ginley look at the building’s cooling system; lamps in the stairwell.
4
Peresmian Gedung Ecotech yang baru hasil kerja sama Holcim dengan ATMI Cikarang merupakan tonggak sejarah bagi pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
The official launch of Holcim and ATMI Cikarang’s new Ecotech Building saw the opening of a landmark in sustainable construction for Indonesia.
Acara malam peresmian gedung Ecotech ATMI yang berlangsung pada 4 Desember, dihadiri banyak pihak. Tampak hadir tamu khusus dari kalangan industri konstruksi, perguruan tinggi, pemerintah dan media, dan juga perwakilan salah satu badan yang banyak membantu ATMI dalam proyek ini: Bachmann Foundation di Swiss.
The evening celebration of ATMI’s new Ecotech Building was a night to remember for many. Held on December 4, the opening featured special guests from the construction industry, the university, government and the media, including representatives from one of ATMI’s supporters, the Bachmann Foundation in Switzerland.
Acara diisi dengan sambutan dan tur keliling kampus bersama staf Holcim untuk menyaksikan desain revolusioner gedung Ecotech dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.
During the opening, speeches were made and Holcim staff accompanied visitors on tours of the revolutionary building to introduce them to its sustainable design.
Dalam sambutannya, CEO Holcim Indonesia, Eamon Ginley, mengungkapkan rasa bangganya karena Holcim berhasil mempersembahkan gedung Ecotech bagi ATMI Cikarang. “ATMI dan Holcim memiliki visi sama: mewujudkan masa depan yang lebih baik melalui konsep konstruksi berkelanjutan. Semoga bangunan ini membuka jalan untuk proyek serupa dan mampu menginspirasi masyarakat,” kata Eamon.
Speaking at the event, Holcim Indonesia CEO Eamon Ginley said Holcim was proud to have created the Ecotech Building for ATMI Cikarang’s campus. “Both ATMI and Holcim have the same vision; to create a better future through the sustainable construction concept. We hope this building will be a pioneer for such construction and be an inspiration to the community,” Eamon said.
Dalam membuat rancang-bangun gedung Ecotech, Holcim bersama ATMI menyusun rencana pengembangan yang sifatnya holistik, dengan mempertimbangkan kebutuhan individu, mengembangkan pendidikan, pelatihan dan laba; menjaga kelestarian lingkungan hidup dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam; namun dengan tetap memperhatikan estetika bangunan. Gedung dilengkapi sistem radiant cooling berupa jaringan pipa yang ditanam di lempengan beton dan
In designing the Ecotech Building, Holcim and ATMI adopted an holistic development plan that accommodates the needs of people, adding value in education, training and profits; preserves the environment and the use of natural resources; all while remaining aesthetically appealing.
Berita Kita Desember 2012
The building features a radiant cooling system – a network of water carrying pipes embedded in its concrete slab and screed which keeps the building
Berita Kita Desember 2012
5
Sustainable Construction
Eamon Ginley, CEO dengan para pendukung utama pembangunan Gedung Ecotech. CEO Eamon Ginley with the key supporters of the Ecotech Building.
beton screed untuk menjaga bangunan tetap dingin; dikombinasikan dengan pasokan kecepatan udara yang rendah. Sistem ini menjadikan ruangan lebih nyaman dan biaya operasional menjadi rendah. Konsumsi energi semakin kecil berkat pemasangan panel tenaga surya di atap gedung Ecotech. Semua ini diharapkan dapat menekan pemakaian energi gedung hingga setengahnya dibanding gedung dengan ukuran yang sama namun dibangun dengan desain konvensional. Bangunan ini juga menerapkan solusi lainnya dari Holcim yaitu FloCrete - beton self levelling dan Thrucrete beton yang dapat menyerap air agar kelestarian air terjaga. Rancang-bangun gedung dibuat oleh arsitek pemenang kompetisi yang diselenggarakan Holcim, dan pembangunannya memanfaatkan bahan bangunan produk Holcim dan dikonsultasikan dengan tenaga ahli Holcim. Proyek dibiayai sebagian dengan bantuan dana dari Bachmann Foundation, Swiss, dan Holcim Foundation sedangkan bahan-bahan lain dan peralatan disumbang oleh SITECO, Phillips Indonesia, Sika Indonesia dan sejumlah donatur lain. Gedung ini juga akan dimanfaatkan sebagai lokasi pelatihan bagi staf Holcim. Program pelatihannya sendiri diselenggarakan bersama oleh ATMI dan Akademi Holcim. B. Triatmoko, Ketua Yayasan Karya ATMI, menyatakan gedung Ecotech merupakan inovasi terkini karya akademi tersebut. Sejak tahun 1980-an ATMI giat mengembangkan teknologi industri di Indonesia. “Kampus Ecotech yang sekarang menitikberatkan pada penghematan energi dan pengembangan energi terbarukan, dan ATMI berharap proyek ini menjadi awal pengembangan teknologi ramah lingkungan di Indonesia,” jelasnya. Peter Bissegger perwakilan dari SITECO, berpendapat ATMI memperlihatkan proyek konstruksi berkelanjutan yang disesuaikan dengan norma yang berlaku di daerah dan kondisi iklim. “Kemitraan kami mewujudkan visi SITECO untuk membangun pendidikan kejuruan di Indonesia. Kami bangga ikut terlibat dalam proyek percontohan istimewa semacam ini.” Peresmian gedung di ATMI sekaligus menutup rangkaian acara perayaan seabad Holcim Group, jelas Eamon. “Pembangunan gedung Ecotech juga salah satu upaya mempererat kemitraan antara Indonesia dan Swiss dalam bentuk kerja sama positif mewujudkan masa depan yang lebih baik. Kami ingin kalangan industri mencontoh apa yang telah kami lakukan, dan semoga para mitra perusahaan tergerak untuk membangun bersama demi kepentingan bersama. Inilah yang mendasari tema peringatan 100 tahun Holcim: Bersama bagi Masyarakat.”
6
Berita Kita Desember 2012
cool, in combination with a low air–velocity supply at 26 degrees Celcius. The system provides better comfort and lower operational cost. Energy saving is topped off with the installation of solar-powered panels on the Ecotech Building’s roof. These improvements are expected to reduce the energy usage to half that of a conventional similar-sized building. Ecotech also incorporates other Holcim solutions, such as Flocrete – a self levelling concrete and Thrucrete – a pervious concrete enabling water conservation. Designed by an architect selected through a Holcim competition, and built in conjunction with Holcim materials and expertise, the building was partly funded by the Bachmann Foundation of Switzerland together with Holcim Foundation. Various materials and equipment were donated by SITECO, Phillips Indonesia, and Sika Indonesia among others. The building will also be home for co-operation between the university and Holcim Academy, and be integrated into ATMI’s Ecotech Campus as a training area for Holcim staff. B. Triatmoko, the Chairman of the Karya ATMI Foundation, stated the Ecotech Building was the latest in a series of innovations by the university, which since 1980s had led the development of industrial technologies in Indonesia. “Today, with our Ecotech Campus oriented to energy savings and the development of renewable energy, ATMI expects to enter a new era of environmental technology development in Indonesia,” he said. Peter Bissegger, representing SITECO, said ATMI demonstrated sustainable construction in harmony with local values and climatic conditions. “This partnership is the materialization of SITECO’s vision to develop vocational studies in Indonesia. I’m proud to be part of such an excellent pilot project,” Bissegger said. The ceremony also marked a final event in Holcim Indonesia’s celebration of the Group’s centennial year, Eamon said. “The Ecotech Building is another way to further strengthen the partnership between Indonesia and Switzerland in a positive cooperation for a better future. By creating an example for industry to follow, we aim to encourage our partners to build together for the good of all. This is the spirit of our centennial theme, Together for Communities.”
OH&S
Dari atas ke bawah: Safety toolbox meeting. Pungki Yudono, Tuban OH&S Manager. Tumiaji dari Truba Jaya Engineering salah satu dari 36 pemenang di bulan November.
Making Safety Personal Untuk program baru di proyek Tuban, pekerja diminta untuk menilai sendiri risiko yang ada di tempat kerja.
Departemen Occupational Health and Safety Proyek Tuban mulai menyelenggarakan program Personal Risk Assessment pada November. Pekerja lepas mengisi kuesioner dan menunjukkan bagian mana dari pekerjaan mereka yang paling berisiko menyebabkan kecelakaan atau cedera. Mereka yang menjawab pertanyaan dengan benar mendapat kesempatan mengikuti undian untuk mendapatkan hadiah. “Kami ingin personil lebih memperhatikan keselamatan dan kesehatan di tempat kerja, dan untuk itulah program PRA kami adakan. Metode kali ini berbeda dan konstruktif; pekerja sendiri yang akan menentukan mana yang mereka anggap berisiko,” jelas Pungki Yudono, OH&S Manager Tuban. Data yang telah terkumpul banyak membantu tim, lanjutnya. “Kami mendapat informasi terkait area yang pekerja anggap berisiko tinggi, jadi kami sekarang paham apa yang belum mereka anggap sebagai risiko. Berdasarkan data ini kami akan membuat program K3 yang lebih baik.” Sejauh ini sudah ada 2,378 pekerja yang mengembalikan kuesioner PRA dengan 36 pemenang pada November.
From top to bottom: A safety toolbox meeting. Pungki Yudono, Tuban OH&S Manager. Tumiaji of Truba Jaya Engineering was one of more than 36 winners in November.
A new scheme in Tuban gets workers on the construction site to assess workplace risks by themselves.
Tuban Project’s Occupational Health and Safety department began the Personal Risk Assessment scheme in November. The scheme involves third-party contract workers filling out a questionnaire that asks them to identify the highest risk areas for accidents or injury in their jobs. Workers who properly fill out the questionnaire then go into a regular draw for small cash prizes. “We decided to implement PRA because we wanted to raise awareness about workplace health and safety in a new and positive way, and to get people to think for themselves about what constituted a risk,” says Pungki Yudono, Tuban OH&S Manager. So far the data collected has been very useful, he says. “Through PRA we’re getting good information about areas that workers perceive to be high risk; and an understanding of where the gaps are in their awareness, and this allows us to plan our safety programmes better.” A total of 2,378 participants, have filled out PRA assessment with 36 winners in November.
Berita Kita Desember 2012
7
Geocycle
A Handbook for Driver Safety Tingginya angka kecelakaan di Indonesia disebabkan ketidakdisiplinan masyarakat dalam berlalu-lintas dan jalan yang tidak dirawat baik, serta kurangnya pengetahuan maupun ketrampilan pengemudi.
Hotma Simanjuntak dan Country Manager Geocycle, Vincent Aloysius bersama dalam peluncuran Driver Safety Handbook Holcim. Hotma Simanjuntak and Geocycle Country Manager Vincent Aloysius with Holcim’s Driver Safety Handbook.
8
Semua faktor di atas harus benarbenar menjadi perhatian terutama oleh mereka yang perlu mengangkut limbah berbahaya seperti perusahaan angkutan yang dikontrak Geocycle Indonesia. Pengemudi maupun perusahaan angkutan yang bekerja untuk Geocycle Indonesia wajib mengikuti proses sertifikasi ketat dan rutin menjalani tes untuk tetap dapat menjadi mitra perusahaan. Proses tes pengemudi Geocycle dengan program seperti A-CERT kini menjadi standar yang digunakan berbagai kalangan industri transportasi di Indonesia.
Berita Kita Desember 2012
Pada acara temu pelanggan Geocycle Customer Gathering tanggal 22 November lalu diluncurkan Buku Panduan Keselamatan Transportasi untuk Perusahaan Angkutan Limbah Berbahaya (Safety Driver Handbook for Hazardous Waste Transporters) yang disusun bersama oleh Geocycle dan Kementerian Perhubungan RI. Ini panduan terlengkap yang pertama kali terbit di Indonesia, disusun khusus untuk perusahaan angkutan limbah berbahaya, terutama sebagai pegangan bagi pengemudi yang bertugas membawa limbah ke tempat tujuan akhir.
Di situ dibahas seluk-beluk pengangkutan, mulai dari prosedur menyiapkan kendaraan dan perangkat pengaman wajib, cara mengemudi defensif hingga lamanya seseorang boleh mengemudi dan cara mengatasi masalah limbah yang tumpah. Buku ini bahkan membahas pula cara menjaga kebugaran tubuh pengemudi. Dalam sambutannya, Vincent Aloysius, Country Manager Geocycle, menyatakan peluncuran buku tersebut merupakan hal yang positif. “Peran pengemudi sangat penting karena merekalah yang harus menjaga limbah berbahaya tetap aman dan
tidak menimbulkan risiko selama dalam pengangkutan, mulai dari lokasi di mana limbah dihasilkan sampai ke tempat penyimpanan dan pengolahannya. Semoga buku panduan ini ikut menjadikan jalanan di Indonesia lebih aman,” jelas Vincent. Hal yang sama disampaikan Hotma Simanjuntak, Direktur Keselamatan Transportasi Darat Kementerian Perhubungan. “Kami ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Holcim Indonesia atas prakarsa dan jerih-payah mereka menyusun buku panduan ini,” kata Hotma. “Holcim menunjukkan kepada masyarakat bahwa mereka peduli dan ikut bertanggung jawab menata keamanan pengangkutan limbah.”
A lack of discipline in traffic and variably maintained roads are contributors to the high number of accidents in Indonesia, made worse when drivers aren’t sufficiently trained. Risk is further heightened, if like Geocycle Indonesia’s transporters, you are carrying hazardous waste. To work for Geocycle Indonesia, all third-party drivers and transporter companies have to pass a strict certification process and undergo regular testing to remain business partners. Now, these tests for Geocycle drivers are being benchmarked for the wider Indonesian transportation industry. Launched at a Geocycle Customer Gathering on November 22, the
Geocycle has shown its corncern and responsibility for the safety aspects of waste transportation. Hotma Simanjuntak, Transportation Ministry Director for Land Transportation
“Safety Driver Handbook for Hazardous Waste Transporters” was created by Geocycle and Indonesia’s Ministry of Transportation. It is the first complete guide in Indonesia especially developed for hazardous waste transport companies, particularly the drivers who transport waste to its final destination. The guidelines cover the full range of transportation activities, from vehicle preparation and mandated safety equipment, defensive driving skills, and maximum driving shifttimes, spill response procedures, and
even the management of physical fitness for drivers.
Jalan di ibukota Jakarta lebih sering terlihat macet.
Speaking at the launch, Vincent Aloysius, Geocycle Country Manager, welcomed the handbook. “Drivers carrying hazardous waste play a vital role in ensuring safe and secure transportation, from the point of origin where the waste is generated to the point where hazardous waste is managed and safely treated. We hope that this handbook will contribute to make the roads a safer place,” Vincent said.
Roads are often crowded like in the capital Jakarta or simple two-lane highways.
His thoughts were echoed by a visibly impressed Hotma Simanjuntak, the Transportation Ministry’s Director for Land Transportation Safety. “My highest appreciation goes to Holcim Indonesia, for its initiative in developing this handbook,” Hotma said. “You have shown your concern and responsibility for the safety aspects of waste transportation.”
Berita Kita Desember 2012
9
Logistics: Customer Focus
Kantong semen pecah menjadi masalah dalam pengiriman. Semen terbuang sia-sia dan mengotori muatan lain; ini akan berimbas pada pendapat konsumen tentang kemasan dan merek Holcim.
Pekerja menumpukkan kantong semen di area Logistik pabrik Narogong diawasi oleh Deswan Prambudi, West Java Logistics & Operation, and Eko Bangun, Narogong Production. Gangs of workers stack bags at Narogong Plant's logistics area watched over by Deswan Prambudi, West Java Logistics & Operation, and Eko Bangun, Narogong Production.
Belum lama ini dalam survey Net Promotor Score (NPS), PT Maktal, pelanggan ritel besar di Garut, Jawa Barat, memberikan nilai 7 dari 10 untuk daya tahan kemasan kantong semen Holcim. Tujuan NPS adalah untuk mencari tahu apakah pelanggan internal dan eksternal perusahaan giat memperkenalkan atau menyarankan merek perusahaan tersebut kepada pihak lain. Jika ingin mereknya dipromosikan, perusahaan harus meraih nilai tinggi dalam survey: 9 atau 10. Nilai 7 belum cukup. Karyawan Maktal pun mengungkapkan jumlah kantong semen yang rusak di gudangnya. Triaksono Hadi, Product Quality Management Coordinator di bagian Corporate Technical Services ingin memastikan apakah NPS dari Maktal dapat diperbaiki, dan untuk itu ia butuh informasi lebih lengkap.
Breaking New Ground to Fix Breaking Bags “Saya periksa data kantong yang pecah dan ternyata ada perbedaan tingkat kerusakan yang dilaporkan dua perusahaan angkutan yang mendistribusikan barang ke Maktal,” kata Tri. Untuk pengiriman dengan truk Maktal sendiri tercatat ada empat kantong rusak untuk setiap 32 ton semen yang terkirim. Sementara itu, hanya dua kantong yang pecah untuk setiap 32 ton semen dalam pengiriman oleh perusahaan angkutan yang dikontrak Holcim, Parahiyangan Trucks.
10
Berita Kita Desember 2012
“Kantong yang diangkut persis sama, jadi menurut saya mungkin masalahnya bukan daya tahan kantong.” Kiriman dengan truk Maktal diperiksa, dan Triaksono melihat dek truk banyak yang kasar atau tidak bersih dari bendabenda yang berpotensi merusak kantong. Kenek yang bertugas menaikkan dan menurunkan semen dari truk juga tidak tahu prosedur yang benar, seperti berapa tinggi maksimum tumpukan dan cara menumpuk sak semen.
“Seharusnya supir truk Maktal dan kenek mendapat pelatihan tentang prosedur memuat semen yang benar. Holcim sudah tahu harus menjaga dek truk tetap bersih. Hal ini dicek secara rutin melalui program Logistics Department Truck Compliance. Oleh karena itu angka kerusakan untuk Parahiyangan lebih kecil,” jelas Tri. Bekerja sama dengan Logistics, Group Marketing and Branding, the Bag Plant, OPI and Technical Marketing team, Tri berencana menyusun Pedoman Menangani Semen Sak Holcim, dengan atau tanpa palet, sekaligus menginformasikannya kepada semua pihak terkait.
Piping Serikit (right), Transformation & Technical Marketing, and Retna Pratiwie, Technical Marketing, berbincang-bincang dengan salah satu pegawai di area loading. Piping Serikit (right), Transformation & Technical Marketing, and Retna Pratiwie, Technical Marketing, interview a member of the loading gang.
No one likes broken bags in a cement delivery. Apart from the wastage caused, burst bags make Holcim deliveries look untidy, which undermines the brand image. A recent Net Promoter Score (NPS) survey of PT Maktal, a large retail customer in Garut, West Java, scored Holcim’s bagged cement at only 7 out of a possible 10 points for packaging durability. The NPS system aims to gauge whether internal and external customers of a brand will actively promote or recommend this brand
I thought to myself, maybe bag durability isn’t the main problem here Triaksono Hadi, Product Quality Management Coordinator
to others, and the only way to do this is by scoring very high marks – a 9 or 10, on the survey. Scoring a 7 just isn’t good enough. In other feedback Maktal staff mentioned a number of a broken bags at their warehouse. Triaksono Hadi, Product Quality Management Coordinator at Corporate Technical Services, wanted to see if he could improve Maktal’s NPS but knew he needed more information. “I looked into the breakage data and I found an interesting difference between two different transporters both distributing to Maktal,” Tri says. Deliveries by Maktal’s own trucks were reporting four broken bags for every 32 tonnes of cement delivered. However, Holcim’s thirdparty distributor, Parahiyangan Express, was reporting only two bags per 32 tonnes. “Both were transporting exactly the same bags, so I thought to myself ‘maybe bag durability isn’t the main problem,’” Tri said. Investigating the Maktal truck deliveries, he found that truck decks were often rough
or not properly cleaned of foreign objects that could break bags. The gangs that loaded and unloaded the trucks also weren’t specialized at the task and often didn’t know the correct stacking criteria including the maximum height and right stacking pattern. “What we needed to do was properly train the Maktal transporters and their loading gangs about the correct procedures. Holcim transporters already know best practices for keeping decks clean, something that was checked regularly through the Logistic Department’s Truck Compliance Programme, and that’s why there were less breakages with Parahiyangan,” Tri says. Working with the support of Logistics, Group Marketing and Branding, the Bag Plant, OPI and Technical Marketing team, Tri plans to develop Holcim’s Cement Sack Handling Guidelines for both manual and pellet loading and then make sure all stakeholders – distributors, retailers and gangs – are aware of them.
Berita Kita Desember 2012
11
Corporate Governance
SpeakUp! Or Staying Safe When Exposing Wrongdoing
Program SpeakUp! untuk Tata Kelola Perusahaan telah dua tahun lebih berjalan. Sekretaris Perusahaan, Jannus Hutapea, kembali menjelaskan manfaat program tersebut. Rasa tertekan akan muncul saat menimbang-nimbang apa yang akan kita lakukan bila menemukan ada yang tidak beres di perusahaan. Terutama jika kita bekerja untuk perusahaan tanpa mekanisme penyampaian laporan atau jika manajemen perusahaan tidak mampu menjamin hak kita sebagai pengungkap aib. Untungnya situasi demikian tidak kita temui di sini karena di Holcim ada sistem penyampaian laporan khusus yang disebut program SpeakUp!. Dalam SpeakUp!
12
Berita Kita Desember 2012
karyawan dapat melaporkan pelanggaran tanpa perlu kuatir karena perusahaan menjamin hak mereka dan akan merahasiakan identitas pelapor. Pelanggaran apapun dapat disampaikan kepada pihak ketiga, dalam hal ini HelpGlobalEthics.com, yaitu portal khusus untuk menjamin keselamatan karyawan pengungkap aib. Ada empat jalur yang dapat digunakan – email, telepon selular, telepon bebas pulsa atau situs internet. Informasi yang masuk akan ditampung Help Global Ethics untuk
selanjutnya dikirimkan langsung kepada CEO, Eamon Ginley, – tidak ada orang lain yang tahu tentang ini. “Melalui SpeakUp! laporan pertamatama disampaikan ke pihak di luar Holcim. Ketika masuk ke Holcim, informasi akan langsung dikirimkan kepada Eamon. Tidak ada orang lain yang tahu, dan Eamon baru akan menindaklanjuti laporan setelah informasi itu dipertimbangkan masak-masak,” jelas Jannus. Karyawan boleh mencantumkan identitas dalam laporan mereka
atau mengirimkan laporannya tanpa nama, tapi Jannus berharap staf menyebutkan data pribadi dan membuat laporan selengkap mungkin. “Dengan demikian pengaduan lebih jelas keabsahannya. Laporan tanpa data lengkap biasanya tidak akan ditindaklanjuti.” Ini juga untuk mencegah personil mendapat perlakuan yang tidak semestinya, kata Jannus. “Program SpeakUp! sangat membantu karyawan karena di sana terdapat panduan lengkap seputar perlindungan bagi saksi. Perusahaan menjamin bahwa identitas kita akan dirahasiakan selama penyelidikan berlangsung.”
The SpeakUp! Programme for Good Corporate Governance has been running for more than two years now. Corporate Secretary Jannus Hutapea, reminds us what it’s all about. their identities and rights will be protected.
Jannus Hutapea
If you discover wrongdoing going on in a business, deciding what to do about it can be pretty stressful. This is especially true in businesses where there is no clear reporting mechanism or assurance that your rights as a whistle-blower are being protected. Fortunately this is not the case in Holcim, which has created a special reporting system known as the SpeakUp! programme. SpeakUp! was designed to ensure that employees who report on wrongdoing can do so, safe in the knowledge that
When employees contact SpeakUp! they are reporting all instances of wrongdoing to an independent third party, HelpGlobalEthics.com, a portal created especially to protect whistleblowers. They can do this four ways – via an email address, a mobile phone number, a toll-free number, or on a website. From there, HelpGlobalEthics collects the information and sends it directly to CEO Eamon Ginley, who is the only Holcim person to see your information. “Using SpeakUp! means you are initially reporting your information to a place completely separate from Holcim. When your report does go to Holcim, it goes to straight to Eamon. Your information is for his eyes and ears only, and, Eamon will not act on any information without first considering it seriously,” Jannus explains. Employees have the option of including their identity in reports
or giving the information anonymously, however, Jannus says the company would prefer staff to reveal their identities and make reports as detailed as possible. “Doing so increases the legitimacy of your claims. The company is less likely to investigate a report if it is not properly backed up.” This is also to protect people from being unfairly targeted, Jannus says. “Most importantly, from the employees’ perspective, the SpeakUp! programme involves comprehensive guidelines on how to protect witnesses. It’s essentially a guarantee your identity will not be revealed during the course of any investigation.”
If you wish to report wrongdoing, contact SpeakUp! on these numbers:
Mobile call or SMS: 0811-890-960
Toll Free Number: 0-800-1-401-369 Email:
[email protected] Access to website: http://www.helpglobalethics.com
Berita Kita Desember 2012
13
Community Relations: Centennial Event
Karyawan Holcim bekerja sukarela membuat pondasi untuk bangunan sanitasi di desa Bantarjati, (foto atas). Donny Subiakto, National Sales Manager Holcim Beton, dan Saprudin PWN, Kepala Desa Bantarjati, memegang kloset yang siap untuk dipasang bersama dengan anggota TNI yang turut serta dalam acara. Holcim volunteers lay the groundwork for the toilet cubical building in Bantarjati Village, (photo above). Donny Subiakto, Holcim Beton National Sales Manager, and Saprudin PWN, Bantarjati Village Head hold up one of the toilet bowls ready for installation with the local territorial unit of the military standing by to help.
14
A WC that Goes All the Way Karyawan Holcim Narogong berbondong-bondong ikut dalam salah satu kegiatan terakhir peringatan Seabad Holcim, dan menjadi sukarelawan dalam tahap pertama proyek percontohan pembangunan sanitasi desa. Di dua dusun di desa Bantarjati mereka membangun fasilitas WC umum lengkap dengan air bersih, saluran pembuangan dan septic tank di bawah tanah. Selama sehari penuh 62 karyawan Holcim Narogong bersama sekitar 70 warga desa mendirikan sarana kebersihan warga. Pekerjaan dilanjutkan warga selama dua hari berikut hingga selesai. Menurut Ary Wahyu, Narogong Community Relations Coordinator, kamar mandi umum yang dibangun sangat membantu masyarakat setempat hidup lebih sehat, dan
Berita Kita Desember 2012
untuk itu ia mengucapkan terima kasih atas partisipasi relawan Holcim. “Baru sedikit rumah di desa Bantarjati yang dibangun lengkap dengan septic tank, dan warga menyambut baik fasilitas MCK semacam ini,” kata Ary. “Petugas dinas kesehatan juga melihat manfaatnya karena tangki mampu menampung limbah dalam jumlah banyak. Selama ini kotoran terbawa
air dari lubang pembuangan atau langsung masuk ke kali atau ke sumber air.” Fasilitas penampungan limbah dibangun dengan sistem dua bilik. Di bilik pertama limbah diurai
oleh bakteri sementara bilik kedua menampung air limpasan. Jika digunakan oleh sekitar 150 keluarga, sebagaimana di desa Bantarjati, tangki baru akan penuh setelah lima tahun. Tahap berikutnya adalah mengajarkan kepada warga cara merawat fasilitas dan mengosongkan tangki tanpa mencemari lingkungan, jelas Ary. Menurutnya proyek ini memang khusus dirancang agar dapat pula dijalankan di daerah lain. Kami menggunakan desain standar yang bisa dibangun oleh umum. WC umum dan tangki limbah dibuat dari bahan siap pasang. Cara ini memungkinkan warga lain membangun sarana septic tank sendiri dengan biaya rendah. Tim ComRel di bawah pimpinan Ary kini tengah mempersiapkan proyek serupa di dua desa lain. Ia berharap dapat menunjukkan sistem MCK ini kepada bupati Bogor saat peresmian fasilitas di Bantarjati awal Januari mendatang. “Kami ingin Pemda tahu bahwa fasilitas tersebut dapat dibangun di ratusan desa yang ada di kabupaten Bogor. Bayangkan dampak positifnya nanti.”
Holcim Narogong employees turned out in force to volunteer at one of the year’s final centennial events, the first construction of a pilot project to create kitset village sanitation facilities. The project, which serves two hamlets in Bantarjati village, created a public toilet building with running water and connected drainage, and a sanitary underground biowaste facility. The construction was a full day’s work for 62 Holcim Narogong employees and around 70 villagers, with the community finishing the construction over the next two days themselves. Ary Wahyu, Narogong Community Relations Coordinator, thanked Holcim volunteers for taking part and said the provision of toilets would do a lot to improve healthy living conditions in the community. “In these hamlets in Bantarjati village, the community usually uses traditional septic tanks and they were open to the idea of a toilet with a more hygienic system.” Local health officials liked the design because the facility can store a lot of waste that would otherwise go into rivers and water supplies, either directly or as runoff from buried waste, Ary said. The two-chamber design of the septic system allows bacteria to enter and naturally break down the solid waste, with the second chamber catching the liquid runoff. In a typical design with an estimated 150 families using the facility, as in Bantarjati village, such tanks take around five years before they need to be emptied. The next step in the process will be teaching the community
how to maintain the facility and empty it without polluting their environment, Ary says. He sees the project as something that can easily be replicated in other communities “because we use a standardized design that most people can build.” The public toilets and septic tank facility have been prefabricated from a standard kit of building materials. The idea is that with these kits, other communities can build their own such toilets at low cost. With this in mind, Ary’s ComRel team is setting up projects in two other villages. They hope to demonstrate the system to Bogor Regent Rachmat Yasin when the Bantarjati toilets are officially opened in early January.
Foto atas: Staf Holcim menggali lubang untuk toilet umum dengan sistem treatment bio-tech; Yopie Wibisono, Channel Solutions, memasang di lubang yang telah disiapkan. Foto bawah: Warga desa yang merasakan manfaat. Photos above: Holcim staff dig holes which will house for the toilet’s eco-friendly, bio-tech treatment system; Yopie Wibisono, Channel Solutions, installs equipment in the hole. Photo left: Three generations of villagers say thank you.
“We want to show the officials that this design could be built in hundreds of villages all around Bogor regency. Just think of the positive effects it could have.”
Berita Kita Desember 2012
15
Tuban Human Resources Tuban:
The Adventure of Tuban Apa alasan orang mencari kerja baru dan pindah ke daerah yang asing? Berita Kita akan mencari tahu jawabannya dari wawancara dengan tiga staf baru di Tuban. Foto atas: Awang Darmawan siap membangun keluarga baru di Tuban. Photos above: Awang Darmawan ready to raise children in Tuban.
Awang Darmawan, usia 30 tahun lebih, baru menikah, sebelumnya bekerja di Holcim Cilacap, pindah kerja ke Proyek Tuban pada bulan Januari 2012; Rum Karimak, isteri dan ketiga anak mereka pindah dari Narogong Oktober 2011; Hariyanto, karyawan asal Tuban.
Berita Kita: Awang dan Rum: Mengapa Anda berdua pindah ke Tuban? AD: Tuban tempat yang bagus untuk peningkatan karir. Saya bekerja di Cilacap dengan jabatan terakhir Maintenance Team Leader, dan ingin mencoba yang baru. Di Tuban saya diangkat menjadi Raw Mill Engineer dengan tugas dan tantangan yang berbeda. RK: Saya bekerja di pabrik Narogong sudah 15 tahun dan tinggal di Narogong tidak lagi menyenangkan, dan saya ingin bekerja di bidang lain. Saya pilih bergabung di proyek
16
Berita Kita Desember 2012
Tuban dan menjadi Tuban Project Electrical Engineer disini. BK: Bagaimana dengan Anda, Hariyanto? H: Saya diangkat untuk menangani urusan dengan pemerintah dan masalah lahan di Tuban beberapa tahun lalu. Ketika itu ada pabrik semen lain yang berencana membuka pabrik di sini. Saya masuk Holcim
karena saya tahu banyak tentang daerah di sini. Mulai banyak kerabat yang menelepon untuk meminta pekerjaan karena mereka tahu saya dari kawasan Ring 1 Tuban. BK: Apa rasanya menjadi pendatang baru di Tuban? AD: Dulu saya tinggal di Sidoarjo karena itu terbiasa tinggal di daerah. Setelah tiga bulan di Tuban, saya menikah dan sekarang kami tinggal di sini. Sebentar lagi anak pertama kami akan lahir, jadi daerah ini punya arti khusus. RK: Keluarga antusias untuk pindah. Saya bangga dengan anak-anak; mereka pindah sekolah pada pertengahan semester dan mampu menyesuaikan diri dengan baik. BK: Bagaimana Anda mengisi waktu luang? AD: Tuban daerah pedesaan dan masih hijau, jadi cocok untuk olah raga lari - saya harus berolah raga karena isteri hobi memasak kue. Tuban tidak jauh dari Sidoarjo; kami mudah berkunjung ke keluarga. RK: Banyak kegiatan olah raga yang dapat dilakukan di sini: bulutangkis, tenis, futsal dan bola basket, juga senam rutin setiap hari Kamis. Saya suka ke Surabaya karena ada kerabat di sana.
H: Menurut saya lebih enak bersepeda. Jalanan di sini rata dan pemandangannya cantik.
Foto kiri: Hariyanto berharap Holcim akan memberikan kontribusi positif bagi warga sekitar. Photos left: Hariyanto hopes Holcim will bring prosperity to his community.
Why do people take on challenging new jobs and pull up their roots to move to unfamiliar places? Berita Kita talks to three recent Tuban hires to find out. Awang Darmawan, a newly-wed Holcim employee from Cilacap in his early 30s, moved to Holcim Tuban’s Project in January 2012. Rum Karimak, his wife and three children relocated from Narogong in October 2011. Hariyanto, a Tuban native, was a local hire.
RK: I’d been working at Narogong for 15 years, and I was tired of living in Narogong and wanted to do something different. I chose Tuban, where I’m employed as an Tuban Project Electrical Engineer.
Berita Kita: First up, Awang and Rum: Why did you move to Tuban?
H: Actually, I’d been employed to deal with government relations and land issues at Tuban when another cement company was thinking about setting up a plant here, years ago. It seemed natural to work for Holcim because of my local knowledge. Being from Tuban’s Ring 1 area, I’m now getting a lot of calls from my relatives who want to work at Holcim.
AD: Tuban is a great place to further my career. I’d been working at Cilacap, finishing there a Maintenance Team Leader. I wanted to try something new and at Tuban I’m employed as a Raw Mill Engineer, with a bunch of new challenges.
BK: And you, Hariyanto?
BK: So what’s it like living in Tuban for the newcomers? AD: I’m originally from Sidoarjo, so I’m used to living rurally. I got married after three months in Tuban and my wife followed me here. Now, we’re expecting our first child, so this place is pretty special to me! RK: I was lucky that my family were enthusiastic about the move. I’m very proud of my children; they moved schools mid-semester and they’ve adapted very well. BK: So what about your spare time? AD: Tuban is green and rural, so it’s a great place to go jogging – I need to do this because of my wife’s hobby, which is baking cakes. Tuban is much closer to Sidoarjo, so it’s much easier to visit my family. RK: There’s plenty to do here in terms of exercise – badminton, tennis, futsal, basketball, plus regular Thursday workouts. I also like going to Surabaya because I have relatives there.
Foto kiri: Rum Karimak dan keluarga kecilnya sangat senang dengan lingkungan baru mereka. Photos left: Rum Karimak and his young family really love the new town.
H: I’d really recommend cycling. The roads around are flat and the scenery is beautiful.
Berita Kita Desember 2012
17
People
Anton Tri Putranto
On the Move
Anton Tri Putranto bukan orang yang betah di satu tempat berlama-lama. Sebagai Territorial Sales Officer ia harus membagi waktu mengurus distributor dan ratusan toko bangunan di Surabaya. Dalam wawancara dengan Berita Kita, Anton menjelaskan apa saja tugasnya dan mengapa dia suka berkarir di Surabaya. “Jawa Timur bukan pasar yang mudah dikuasai karena Holcim termasuk baru,” kata Anton, ketika ia keluar dari kendaraan berlogo Holcim dan mempersilakan Berita Kita masuk ke kantornya. “Lumayan sulit bersaing dengan
18
Berita Kita Desember 2012
pemain lama, apalagi ada kabar sejumlah produsen baru juga akan masuk.” Dengan beroperasinya Pabrik Tuban pada tahun 2013 nanti, pasokan akan meningkat tajam sehingga
semen Holcim lebih mudah diperoleh di wilayah Jawa Timur, lanjutnya. Pasokan baru inilah yang harus dijual Anton. “Satu-satunya cara kita dapat masuk ke pasaran adalah dengan terus menemui konsumen dan menjelaskan
manfaat produk Holcim, memperkuat relasi dengan peritel, distributor dan ahli bangunan,” jelasnya.
Ketika wawancara berlangsung akhir November lalu, Anton tengah menyiapkan acara dimana Holcim memperlihatkan dan menjelaskan manfaat serta aneka kegunaan semen Serba Guna kepada peritel dan pemborong di daerah selatan Surabaya. “Pengusaha ritel harus paham cara menggunakan produk supaya mereka bisa memberikan masukan yang pas kepada pelanggan,” kata Anton. “Selama informasi produk disampaikan dengan baik, tidak akan ada salah persepsi. Kami beri mereka informasi selengkaplengkapnya sesuai kebutuhan mereka.”
Perlu dijelaskan bahwa semen Holcim lekas kering dan tidak memerlukan air sebanyak semen merek lain kelebihan inilah yang membuat produk Holcim lebih unggul.
Meski harus banyak memberi penjelasan kepada lebih dari 600 peritel Anton, yang sempat ditempatkan di Sulawesi dan Tangerang, Banten, senang bekerja di kota asalnya.
Sekalipun sang pacar tinggal di Jakarta, Anton tidak berencana pindah. “Saya cinta Surabaya. Kota ini nyaman, tidak seperti Jakarta yang tidak lepas dari kemacetan,” katanya mengakhiri perbincangan.
Anton Tri Putranto is not a person who likes to stay in one place for too long. The Territorial Sales Officer divides his time between his distributor and hundreds of retailers spread across Surabaya. In an interview with Berita Kita, Anton explains the scope of his job and why he likes working in Surabaya. “East Java is a challenging market for Holcim because we are still relatively new here,” Anton says, as he gets out of his Holcim-branded car and welcomes Berita Kita into his office. “There’s some pretty tough competition from the established players, along with a lot of new players rumored to be coming into the market.” With the Tuban Plant scheduled to begin operations in 2013, the supply and availability of Holcim cement to East Java will increase markedly, Anton says. His job is to make sure this new product gets sold. “And the only way to create good market penetration is to keep meeting people and explaining the value of Holcim products, to
strengthen relationships with retailers, distributors and masons,” he explains. At the time of this interview in late November, Anton was preparing to hold an event where Holcim would demonstrate and explain the benefits and versatility of Serba Guna cement to retailers and builders in the South Surabaya area. “It’s very important for retailers to understand how our product should be used in the field so that they can offer appropriate advice to their customers,” Anton says. “Proper communication about our product will avoid misperceptions and we’ve tried to make the information we’re presenting as
comprehensive and relevant as possible.” A key message about Holcim cement was that it was quick drying and needed less water than other brands, making a superior product for builders.
Anton menjaga keterbukaan komunikasi dengan pelanggan internalnya, Pak Welly Harto Wibowo, retailer, (tengah) dan distributor Pak Berayat Hidayat. Anton keeps communications open with internal customers, Pak Welly Harto Wibowo, a retailer, (centre) and distributor Pak Berayat Hidayat.
Being responsible for over 600 retailers, means he has to do a lot of explaining, but Anton says he is happy to be based in his hometown again, after stints working in Sulawesi and in Tangerang, Banten. And although his girlfriend lives in Jakarta, Anton has no plans to move there, either. “I love Surabaya, it’s a very livable city, Jakarta these days is just one big jam,” he said, smiling.
Berita Kita Desember 2012
19
Staff Deployment
Movement Dhany Arijandi
From Org. Performance Improvement Coach (Acting) to Org. Performance Improvement Coach
Lucci Andriani Rahayu From Order & Dispatch Team Member to HA Information System Coordinator
Soeryono Kurniyanto From Sales Support Coordinator to Central Java Warehouse Head
New Hires Alain D. Wiatmana
Farly Satya Husada
Kinanti Desyva
Martin Pardede
Mirza Rotua Bona Halomoan Habib Thahe
Prameswari Anindita Kalyana
Rosyid Ridho
Topa Paian Andreas
Sourcing Specialist
Communications and Event Officer
Sales Support Coordinator
Minimix Sales Representative (Jakarta)
20
Berita Kita Desember 2012
Field Services Officer
Nar Buyer
SBDI Specialist
Batcher
Quiz 1
2
3
4
5
6
7 8 9
28. R&B singkatan dari Remuneration and “....” R&B stands for remuneration and “....” 29. Nama belakang dari finalis CEO award dengan proyek “The SU” Last name of CEO Award finalist with "The SU" project. 30. Kepanjangan dari JSA. Long version of JSA.
Menurun (Down)
10 11 12 13
14 15 16 17 18 19
20
21
23
22
24
25
26 27 28
29
30
Berita Kita Crossword December 2012 Edition Isilah Kuis dalam bahasa Inggris, akan diundi ENAM pemenang yang akan mendapatkan hadiah: 2 sepeda dengan perlengkapan, 2 TV, 1 handphone, dan 1 DVD. Jawaban dari pertanyaan kuis kali ini, bisa Anda dapatkan dari BK edisi NOVEMBER yang kini sudah tersedia dalam versi online di www.holcim.co.id/en/media/beritakita.html atau dari edisi cetak yang sudah didistribusikan. Kirimkan jawaban Anda paling lambat 6 Januari 2013 ke
[email protected] atau melalui pos/mailbag ke Redaksi Berita Kita di Menara Jamsostek Lantai 15 Jl. Gatot Subroto 38 Jakarta. Pemenang akan diumumkan di BK edisi Januari mendatang. Please answer the quiz in English, SIX correct answers will be drawn to win: two bicycles, two TVs, one handphone, and one DVD. All questions come from the NOVEMBER edition of Berita Kita, now available online at www.holcim.co.id/en/media/beritakita.html. Please send answers to
[email protected] or via post/mailbag to Berita Kita at Menara Jamsostek 15 th Floor Jl. Gatot Subroto 38 Jakarta at the latest January 6, 2013. Winners will be announced in BK January.
Mendatar (Across)
1. Dua belas ribu jenis pohon ini yang ditanam. Twelve thousand of these were planted. 7. Lapangan bola Wisma “....” Djojopoespito. The Wisma “....” Djojopoespito Stadium. 10. Ditambahkan dalam proses produksi untuk improvisasi Clinker Factor. Added into production to improve Clinker Factor. 11 . Silo pada halaman 13. A silo mentioned on page 13. 13. Layanan pemusnahan. A kind of destruction. 15. Apa yang dioperasikan Holcim di Nusakambangan? What is Holcim operating on Nusakambangan? 17. Sesuatu yang jatuh dari ketinggian. A height something fell from. 19. Pemenang dari Gala Bola 2012. Winners of the Gala Bola 2012.
20. Nama belakang dari field services officer yang baru. The last name of the field services officer, recently hired. 21. Kecelakan yang tidak menyebabkan cidera tapi merupakan peringatan “.... ....” An accident that doesn't cause any injuries but is a warning is a “.... ....” 23. Istilah salah satu jenis penghematan energi. Abbreviation for a kind of energy saving. 25. Nama panggilan Manajer R&B. The R&B Manager's nickname. 26. Juara kedua Gala Bola. They came second in Gala Bola. 27. Nama pertama pemain sepak bola Indonesia dan juga bahasa Inggris untuk perahu penumpang. First name of an Indonesian football player and an English word for a passenger boat.
2. Apa yang jatuh dari menara Narogong? What fell from a Narogong tower? 3. Dia adalah Quarry Planning “....” Nusakambangan. He is Nusakambangan's Quarry Planning “....” 4. Semua permintaan untuk wawancara harus melalui bagian ini. All requests for interviews should go here. 5. Festival di Tuban. A festival in Tuban. 6. Jumlah ton jenis dokumen yang sudah dihancurkan. Numbers tonnes of documents already destroyed. 8. Jenis musik dan pizza. A musician and a kind of pizza. 9. Finalis dengan proyek Aggregates. A finalist involved in aggregates. 12. Kuis dalam Berita Kita. A quiz in recent Berita Kita magazines. 14. Grinding Plant terletak di provinsi. The province a grinding plant is in. 16. Quarry pada halaman 6. A quarry mentoined on Page 6. 18. Nama belakang dari pemenang sepeda. Last name of a bike winner. 20. Agus mendapatkan penghargaan ini. Agus won this type of boot. 22. Geocycle Communications Superintendent. Geocycle's communications superintendent has a first name. 23. Nama program penghematan energi. Name of an energy saving programme. 24. Jumlah finalis CEO awards. The number of CEO Awards finalists.
Pemenang Kuis BK Edisi November 2012
Hadiah 2 Sepeda dengan perlengkapan: 1. Septi Wijayanti - Chemical Test Analyst, CIL 2. Sigit Andrisno - Construction Dept, Tuban Hadiah 2 TV: 1. Suwarno - Karyawan KJS, Cibinong 2. Ratri Y - GA, Ciwandan Hadiah 2 Powerbank: 1. Adi Zulfikar - PQC Analyst, Narogong 2. Muhammad Iqbal - Building Material Executive, Jamsostek 1
s a l a k c a e l e c n i g c m k i p t i y a h a w t u l a e d l n i e d c n t a i n a z e r t s w a h y e r g e o t h e r m a a c l i 2
3
5
8
9
12
15
18
20
23
26
t r i c a l e c a n d l e m a h i f n b a o a l l o t m i s b n i u g r i y a u t y o g y a n w r l d n k e r f 4
6
10
11
16
19
22
Berita Kita Desember 2012
24
21
25
s
v o l i c a n o p c o i b s u s i b e u k a r t a r i t t e n 7
13
14
17
21
a c t o r
PT Holcim Indonesia Tbk Menara Jamsostek North Tower, 15 th floor Jl. Jend. Gatot Subroto No. 38 Jakarta 12710, Indonesia PO BOX 1197/JKT
Phone +62 21 529 62 011 Fax +62 21 529 62 022 www.holcim.co.id