PT Holcim Indonesia Tbk
Annual Report 2006 Laporan Tahunan Laporan Tahunan 2005 2006
Safety First
PT Holcim Indonesia Tbk
a
b
PT Holcim Indonesia Tbk
Safety first ... no compromise. Utamakan keselamatan... tidak ada kompromi.
Safety Be seenalert Terlihatkeselamatan Sinyal
Safely Be safelit Aman peringatan Lampu
Safe Be sure delivery Pasti Pengiriman yang aman
Contents
Daftar Isi
Company Profile
2
Financial Review
32
2006 Achievements
4
Occupational Health & Safety
36
Financial Highlights
6
Community Relations
38
Message from the President Commissioner
8
Corporate Governance
42
49
Profil Perusahaan
Prestasi Tahun 2006
Ikhtisar Keuangan
Sambutan Presiden Komisaris
Tinjauan Keuangan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Hubungan dengan Masyarakat
Tata Kelola Perusahaan
Report of the President Director
20
Report of the Audit Committee
Safety - The 2006 Report Theme
32
Financial Statements
Laporan Presiden Direktur
Keselamatan Kerja - Tema Laporan 2006
Laporan Komite Audit
i
Laporan Keuangan
PT Holcim Indonesia Tbk
1
Company Profile
2
Mission PT Holcim Indonesia Tbk (Holcim Indonesia or the Company), through the manufacture and sale of cement, concrete, aggregates and the development of people, will deliver the maximum sustainably profitable return to shareholders while maintaining a responsible duty of care to all stakeholders.
Misi PT Holcim Indonesia Tbk (“Holcim Indonesia” atau “Perusahaan”), melalui produksi dan penjualan semen, beton jadi dan agregat serta pengembangan sumber daya manusia, akan menghasilkan keuntungan maksimum yang berkelanjutan kepada para pemegang saham dengan tetap memberikan perhatian penuh kepada semua pihak yang berkepentingan.
Vision To be the best performing and most respected Indonesian company in our industry, ranked amongst the best in the Holcim Group.
Visi Menjadi perusahaan Indonesia yang memiliki kinerja terbaik dan terpandang di industri semen serta menjadi salah satu perusahaan terbaik di dalam Grup Holcim.
Production Sites Operating two cement plants at Narogong and Cilacap and the single largest stone quarry in Java, Holcim Indonesia has a finished-cement capacity of 7.9 million tonnes. Holcim Indonesia is the leading integrated producer of cement, concrete and aggregates (crushed stone and sand) in its market.
Fasilitas Produksi Memiliki dua pabrik semen yang beroperasi di Narogong dan Cilacap serta tambang agregat terbesar di pulau Jawa dengan kapasitas terpasang produksi semen sebesar 7,9 juta ton. Holcim Indonesia adalah produsen terkemuka yang menghasilkan semen, beton jadi dan agregat (kerikil dan pasir), secara terintegrasi di pasar.
The Company has two subsidiaries, PT Holcim Beton (ready-mixed concrete and aggregates operator) and PT Wahana Transtama (transportation company).
Perusahaan memiliki dua anak perusahaaan, PT Holcim Beton (operator beton jadi dan agregat) dan PT Wahana Transtama (operator transportasi).
PT Holcim Indonesia Tbk
Profil Perseroan
Milestones
Peristiwa Penting
1971 Founded as the first privately owned cement producer in Indonesia.
1971 Berdiri sebagai produsen semen swasta pertama di Indonesia.
1977 The first company in Indonesia to be listed on the newly established Jakarta Stock Exchange.
1977 Merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta yang baru dibentuk.
2001 Holcim Group acquires majority shareholding controlling 77.33 per cent of the paid up capital.
2001 Grup Holcim menjadi pemegang saham mayoritas dan pengendali dengan memiliki jumlah saham 77,33 persen dari modal disetor.
2005 New product Serba Guna cement launched.
2005 Produk baru semen Serba Guna secara resmi diluncurkan.
2006 PT Semen Cibinong Tbk renamed PT Holcim Indonesia Tbk.
2006 PT Semen Cibinong Tbk berganti nama menjadi PT Holcim Indonesia Tbk.
PT Holcim Indonesia Tbk
3
2006 Achievements Managing the Brand - for Reputation and Recognition ■■ ■■
Launched the Holcim brand in Indonesia via marketing and publicity campaign. Increased Holcim Indonesia visibility through retail branding, a strengthened supply chain and a trade programme.
■■
Launched Solusi Rumah - affordable housing and a dynamic new business model.
Managing Costs and Working Capital ■■ ■■
Increased cash generation by reducing net working capital by Rp 250 billion.
We disposed of several redundant or obsolete assets within our asset reduction programme.
■■
Expanded the AFR (Alternative Fuel and Raw Materials) programme – contributing to the environment and reducing fuel costs.
■■
Rationalised product distribution – immediate cost savings.
Managing for People ■■ ■■
Achieved zero lost time injuries among all Cilacap employees throughout 2006. Awarded “The Most Caring Company for Safety in Indonesia” - presented by DuPont & Warta Ekonomi.
■■ ■■
Attained SMK3 Gold Flag and OHSAS 18001 Certification.
Holcim Mason Academy and ‘Ecosim’ business programmes: provided masons
with building skills, and trade partners with the tools to enhance their business. ■■
Leadership and knowledge: invested US$ 2 million on developing our employees through courses held in Indonesia, SE Asia and Europe.
■■
Ran a companywide organisational climate survey and established a Managers’ Forum in the interests of encouraging dialogue.
■■
Continued self help initiatives for local communities through our Community Advisory Panels - arranging micro credit and employment.
4
PT Holcim Indonesia Tbk
Prestasi Tahun 2006 Mengelola Merek - Menjaga Nama Baik dan Memperoleh Pengakuan ■■ ■■
Meluncurkan merek Holcim di Indonesia lewat pemasaran dan kampanye publik. Mengupayakan agar Holcim Indonesia lebih dikenal masyarakat melalui toko
pengecer, membangun jaringan pasokan yang lebih kuat dan memperkuat program niaga. ■■
Meluncurkan program Solusi Rumah – pembangunan rumah dengan biaya terjangkau, dan menciptakan model bisnis baru yang dinamis.
Mengelola Biaya dan Modal Kerja ■■
Meningkatkan jumlah kas dengan mengurangi modal kerja bersih sebesar Rp 250 miliar.
■■
Kami sudah mengurangi beberapa aset yang sudah tidak terpakai melalui program pengurangan aset.
■■
Mengembangkan program AFR (bahan bakar dan baku alternatif) – sebuah kontribusi bagi lingkungan dan juga menekan ongkos bahan bakar.
■■
Merasionalisasi kegiatan distribusi produk kepada pihak lain – untuk menghemat biaya.
Mengelola Sumber Daya Manusia ■■ ■■
Mencapai “nil“ jam kerja tanpa cedera untuk karyawan Cilacap selama tahun 2006.
Memperoleh penghargaan “The Most Caring Company for Safety in Indonesia” – dari
DuPont & majalah Warta Ekonomi. ■■ ■■
Memperoleh Sertifikat Bendera Emas SMK3 dan OHSAS 18001.
Program Akademi Ahli Bangunan dan ‘Ecosim’: memberikan pelatihan bagi ahli
bangunan dalam ketrampilan teknik konstruksi, dan menyediakan sarana bagi mitra usaha untuk pengembangan bisnis mereka. ■■
Kepemimpinan dan menambah wawasan pengetahuan – menginvestasikan dana
sebesar US$ 2 juta untuk membina karyawan kami melalui pelatihan di Indonesia, Asia Tenggara dan Eropa. ■■
Merampungkan survei iklim kerja karyawan dan membentuk Forum Manajer guna mendorong terjalinnya dialog.
■■
Melanjutkan program usaha mandiri bagi masyarakat sekitar pabrik melalui Forum Konsultasi Masyarakat – membantu mengatur kredit usaha kecil dan penciptaan lapangan kerja.
PT Holcim Indonesia Tbk
5
Financial Highlights
(in million Rupiah, except Earnings /
(Loss) per Share and Financial Ratios)
2006
Sales Volume Data
Cement & Clinker Sales including Exports
Cement & Clinker Exports (in thousand tonnes)
2005
2004
6,077
6,593
6,220
1,999
1,736
1,659
Ready Mixed Concrete Shipments (in thousand m3 )
842
883
654
Aggregates Sales (in thousand tonnes)
2,024
1,824
1,740
Sales and Earnings
Net Sales
2,993,197
3,017,599
2,368,488
Gross Profit
637,159
719,587
171,588
Income (Loss) from Operation
6,178
143,095
(69,983)
Earnings Before Interest, Tax, Depreciation &
449,537
568,899
345,648
Net Income (Loss)
175,945
(334,081)
(533,130)
Earnings / (Loss) per Share
23
(44)
(70)
Number of Shares (in thousands)
7,662,900
7,662,900
7,662,900
Financial Position
Net Working Capital
193,754
446,598
623,587
Total Assets
7,065,846
7,324,210
7,520,403
Total Investments 1
135,369
89,276
143,727
Total Liabilities
4,967,178
5,481,781
5,366,846
Total Equity
2,098,668
1,842,429
2,153,557
Financial Ratios
Current Ratio
1.23
1.67
2.76
Debt to Total Assets 2
0.57
0.65
0.62
Debt to Total Equity
1.9
2.6
2.2
Net Income (Loss) to Total Equity
0.08
(0.18)
(0.25)
Net Income (Loss) to Total Assets
0.02
(0.05)
(0.07)
EBITDA Margin (EBITDA / Sales)
15.0%
18.9%
14.6%
(in thousand tonnes)
Amortisation (EBITDA)
1
not including increment from revaluation of fixed assets 2002 to 2004 is recomputed for comparative purposes
2
6
PT Holcim Indonesia Tbk
Ikhtisar Keuangan
2003
(dalam jutaan Rupiah, kecuali Laba/(Rugi) Bersih per Saham dan Rasio Keuangan)
2002
Data Volume Penjualan 6,045
6,070
Penjualan Semen & Klinker termasuk Ekspor
1,688
2,380
Ekspor Semen & Klinker (dalam ribuan ton)
462
375
Penjualan Beton Jadi (dalam ribuan m3 )
1,465
1,152
Penjualan Agregat (dalam ribuan ton)
(dalam ribuan ton)
Penjualan dan Pendapatan 2,240,296
1,978,932
Penjualan Barang dan Jasa bersih
224,567
1,832
Laba Kotor
(13,795)
(210,728)
Laba/(Rugi) Usaha
393,087
247,706
Laba Usaha sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan &
174,117
502,455
Laba/(Rugi) bersih
23
66
Laba /(Rugi) bersih per Saham
7,662,900
7,662,900
Jumlah Saham (dalam ribuan)
Amortisasi (EBITDA)
Posisi Finansial 515,581
332,174
Modal Kerja Bersih
7,647,642
7,713,791
Jumlah Aktiva
113,271
88,259
4,990,592
5,205,296
Jumlah Kewajiban
2,657,050
2,508,495
Jumlah Ekuitas
1
Jumlah Investasi
Rasio Keuangan 2.52
2.14
Rasio Lancar
0.56
0.58
Rasio Kewajiban terhadap jumlah Aktiva
1.6
1.8
Rasio Kewajiban terhadap jumlah Ekuitas
0.07
0.20
Rasio Laba/(Rugi) bersih terhadap jumlah Ekuitas
0.02
0.07
Rasio Laba/(Rugi) bersih terhadap jumlah Aktiva
17.5%
12.5%
Marjin EBITDA (EBITDA/Penjualan)
tidak termasuk selisih nilai penilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan perbandingan, tahun 2002 sampai dengan 2004 dikalkulasi kembali 1
2
PT Holcim Indonesia Tbk
7
Message from the President Commissioner Dear Shareholder, In my message a year ago I cautioned that global
energy prices and higher inflation would herald a slower growth phase for the cement and building
materials industry in 2006. In reality, the extent and duration of the slowdown has been protracted, in the wake of Government fuel subsidy adjustments in late 2005.
A structural shift in the economy is now evident, with
commodity
exports
surpassing
private
consumption in driving GDP growth of 5.5 per cent in 2006. Depressed automotive sales, down 40 per
> Paul Hugentobler, President Commissioner
cent and the weak housing market in 2006 were a direct response to the rapid rise in inflation and a sharp increase in interest rates. The Results for 2006
Presiden Komisaris
The Company’s performance during 2006 was
directly affected by the state of the economy with sales virtually unchanged at Rp 2,993 billion, however, the net profit of Rp 176 billion was an improvement. A stronger Rupiah over the course of the year had a beneficial impact on US Dollar denominated debt, and US$ 35 million in debt repayment has been made.
Market Conditions are Improving
The negative growth experienced in Java, the largest of Indonesia’s cement markets, was all the
more marked, considering national average growth of 8 per cent per year for the last 30 years and
over 13 per cent as recently as the early 1990s. We are seeing some improvement in our cement sales
from November and December beginning to carry into 2007, even in the midst of the rainy season,
traditionally a slow time for the construction sector. A significant reduction in the level of inflation and
lower interest rates support a cautious return to growth.
8
PT Holcim Indonesia Tbk
Sambutan Presiden Komisaris Pemegang saham yang terhormat, Dalam sambutan tahun lalu, saya mengingatkan bahwa harga bahan bakar dunia dan angka inflasi yang lebih tinggi akan membuat industri semen dan bahan bangunan pada tahun 2006 lamban pertumbuhannya. Seperti yang kita lihat, akibat pengurangan subsidi bahan bakar yang dilakukan Pemerintah akhir tahun 2005, industri kita tidak juga menunjukkan angka pertumbuhan sebagaimana yang diharapkan. Perekonomian saat ini terlihat sudah membaik; kenaikan PDB (Pendapatan Domestik Bruto) sebesar 5,5 persen lebih dari separuhnya berasal dari ekspor komoditas. Inilah pertama kalinya komponen di luar konsumsi berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi. Turunnya angka penjualan kendaraan bermotor hingga 40 persen dan pasar perumahan yang lesu pada tahun 2006 merupakan dampak langsung dari melonjaknya inflasi dan tingkat suku bunga. < Holcim Beton supplied the concrete for this power station project in Central Java including slip forming the 260 metre chimney.
Kinerja Perusahaan Tahun 2006 Kinerja Perusahaan sepanjang tahun 2006 dipengaruhi kondisi ekonomi yang tidak menggembirakan seperti yang disebutkan di atas. Hampir tidak ada perubahan dalam angka penjualan, yaitu Rp 2.993 miliar. Namun demikian, laba bersih sebesar Rp 176 miliar menunjukkan adanya peningkatan. Karena mata uang Rupiah lebih kuat selama tahun 2006, dampaknya positif terhadap posisi keuangan Perusahaan yang mempunyai hutang dalam mata uang dolar AS. Perusahaan sudah melakukan pembayaran hutang sebesar US$ 35 juta.
< Holcim Beton memasok beton jadi untuk proyek Pembangkit Tenaga Listrik di Jawa Tengah, termasuk pembangunan cerobong setinggi 260 meter.
Kondisi Pasar Membaik Pertumbuhan negatif di pulau Jawa, yang merupakan pasar semen terbesar di Indonesia, sangat terlihat kontras mengingat selama 30 tahun terakhir angka pertumbuhan rata-rata nasional tercatat sebesar 8 persen, dan pada awal tahun 1990-an pertumbuhannya malah mencapai lebih dari 13 persen. Memasuki tahun 2007, penjualan semen kami dari November dan Desember membaik hingga memasuki tahun 2007, bahkan di saat musim hujan yang biasanya sektor konstruksi tidak bergairah. Menurunnya tingkat inflasi secara drastis dan suku bunga yang lebih rendah membantu industri kembali tumbuh.
PT Holcim Indonesia Tbk
9
Message from the President Commissioner
The Fundamentals Remain Stable
The performance of the Company and the cement
sector as a whole should be seen in a broader context and we believe substantial opportunities
lie ahead. The economic slowdown during 2006 in the largest and most diverse economy within ASEAN
has been something of a paradox. Today, Indonesia’s per capita consumption of cement is at a level two
thirds lower than that of Thailand and half that of
Malaysia. We assess housing needs in Java to be about 6 million units. The World Bank has estimated 43 per cent, or 90 million Indonesians are without
electricity, assessed over half the secondary road network as in need of repair and reported public
spending on infrastructure having dropped 80 per
cent from the levels recorded in the mid 1990s. The need for construction of power plants, roads and bridges, ports, housing and urban development has
never been more pressing; Holcim Indonesia is in a strong position and has the capacity to respond.
Governance, Accountability and the Wider Community
During the year the Board of Commissioners
has formally reviewed the Company’s business, operating plans and progress reports. Our focus has
been to ensure Holcim Indonesia continues to reduce
costs while managing all key risks and maintaining its reputation as a responsible, fair, transparent
and accountable organisation. Close scrutiny has been paid to the economic impact of the business operations, on environmental management and
in social terms, including local community needs, poverty alleviation through self help initiatives and not least, health and safety, the theme adopted in this year’s report.
We were heartened by the rapid response from
employees and management to the need of those who suffered from earthquake and tsunami damage
inflicted upon the people of Central Java and
more recently in the flooding around the capital
city. However valuable, short-term humanitarian
acts can only do so much: a sustainable approach to manage economic and social development is required. Turning this frame of reference into
practical reality, we view the Solusi Rumah initiative,
10
PT Holcim Indonesia Tbk
Kondisi Tetap Stabil Kinerja Perusahaan dan sektor industri semen secara keseluruhan harus dilihat dari konteks yang lebih luas karena kami yakin peluang untuk kembali berkembang sangat besar. Lesunya perekonomian pada tahun 2006 di Indonesia yang merupakan negara terbesar di kawasan ASEAN dengan tingkat keragaman tertinggi bisa kita anggap sebagai suatu paradoks. Saat ini konsumsi semen per kapita di Indonesia dua pertiga lebih rendah dibandingkan dengan Thailand dan setengah lebih rendah daripada Malaysia. Kami memperkirakan bahwa kebutuhan akan perumahan di Jawa mencapai sekitar 6 juta unit. Menurut Bank Dunia, sekitar 43 persen atau 90 juta penduduk Indonesia yang belum menikmati listrik, dan lebih dari separuh jalan sekunder di negara ini dinilai perlu perbaikan. Sementara itu pengeluaran negara untuk pembangunan prasarana turun sebesar 80 persen dibandingkan pertengahan tahun 1990-an. Konstruksi fasilitas pembangkit listrik, jalan dan jembatan, pelabuhan, serta pembangunan rumah dan wilayah perkotaan sudah tidak dapat lagi ditunda, dan Holcim Indonesia siap untuk memenuhi kebutuhan ini. Tata Kelola, Akuntabilitas dan Masyarakat Luas Selama tahun 2006 Dewan Komisaris telah mengkaji rencana usaha dan operasional Perusahaan serta laporan perkembangannya. Fokus yang kami jalankan adalah memastikan Holcim Indonesia terus berusaha memangkas biaya, mengelola semua risiko dan menjaga reputasinya sebagai Perusahaan yang bertanggung jawab, jujur, terbuka dan dapat dipercaya. Yang juga menjadi perhatian kami adalah dampak secara ekonomis dari kegiatan operasional Perusahaan terhadap lingkungan hidup dan masyarakat termasuk upaya untuk memenuhi kebutuhan warga setempat, memberantas kemiskinan lewat program swadaya masyarakat, serta upaya menerapkan prinsip kesehatan dan keselamatan kerja, yang kami angkat sebagai tema laporan tahun ini. Kami gembira semua karyawan dan pihak manajemen bergerak cepat membantu mereka yang menderita akibat bencana gempa bumi dan tsunami di Jawa Tengah, dan juga warga yang terkena bencana banjir di Ibukota. Namun demikian, meskipun sangat membantu, aksi kemanusiaan semacam ini hanya akan menolong masyarakat untuk sementara. Untuk
Sambutan Presiden Komisaris
described in more detail on page 25 of this report, as an important step to provide customers and the
community at large with a sustainable solution to the vital area of affordable housing. Appreciation and Outlook
There were some changes in 2006 in the management of the Company. Alok Agarwal was appointed to the
Board of Directors at the last General Meeting of Shareholders and we welcome Fazri Yulianto who has
served as Director Designate to the Board, pending formal approval of shareholders at the forthcoming
annual meeting. We take this opportunity to thank Thomas Dinkel who returns to Switzerland, for his contribution as Finance Director over the last two
years. I take this opportunity also to extend our appreciation for the support of our shareholders and stakeholders over the past year.
After a particularly difficult period for the cement industry we look forward with pragmatic optimism as business and consumer sentiment improves. The
management of Holcim Indonesia has continued to invest carefully in systems, equipment and most
of all in developing discipline and skills among our employees at every level. It is now time to capitalize on strong fundamentals and renewed confidence in the construction and building materials sector.
For and on behalf of the Board of Commissioners,
itulah pembangunan sosial dan ekonomi harus dilakukan secara berkesinambungan. Berkaitan dengan itu, kami melihat bahwa program Solusi Rumah, yang dibahas secara rinci di halaman 25 dalam laporan ini, merupakan langkah yang penting untuk menyediakan solusi yang berkesinambungan bagi pelanggan dan masyarakat umum yaitu kebutuhan rumah dengan harga yang terjangkau. Penghargaan dan Tinjauan ke Depan Pada tahun 2006 terjadi perubahan dalam manajemen Perusahaan. Alok Agarwal ditunjuk untuk duduk dalam jajaran Direksi oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Kami juga mengucapkan selamat datang kepada Fazri Yulianto yang diangkat sebagai Pejabat Direktur sambil menunggu persetujuan resmi pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan mendatang. Pada kesempatan ini kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Thomas Dinkel yang kembali ke Swiss, atas kontribusinya sebagai Direktur Keuangan selama dua tahun terakhir. Pada kesempatan ini saya juga ingin menyampaikan rasa terima kasih terhadap para pemegang saham maupun para pihak yang berkepentingan atas segala dukungan yang diberikan sepanjang tahun lalu. Setelah mengalami masa sulit untuk industri semen, kami optimis melangkah ke depan mengingat sentimen usaha dan konsumen sudah lebih baik dibandingkan sebelumnya. Manajemen Holcim Indonesia terus berupaya keras membenahi sistem dan peralatan serta meningkatkan disiplin dan ketrampilan karyawan di semua jajaran. Inilah saatnya kita memanfaatkan kekuatan yang ada dan menjejakkan langkah dengan keyakinan baru untuk memajukan sektor konstruksi dan bahan bangunan.
Paul Hugentobler
President Commissioner March, 2007
Untuk dan atas nama Dewan Komisaris, Paul Hugentobler Presiden Komisaris Maret 2007
PT Holcim Indonesia Tbk
11
> Featured through the pages of this annual report are some examples of the attention to detail and quality that Holcim Indonesia invests in personal protective equipment for all employees. > Beberapa contoh dalam laporan tahunan ini memberikan gambaran betapa besar perhatian yang diberikan terhadap kualitas keselamatan kerja yang diinvestasikan Holcim Indonesia untuk seluruh alat pengaman diri para karyawan.
12
PT Holcim Indonesia Tbk
Safety is a source of: Strength The strength of Holcim Indonesia is demonstrated through our ability to effect culture change and capture the need for care and pride in safety across our entire organisation. The safety record of 3,318,342 working hours without a Lost Time Injury (LTI) at Cilacap underlines a strong sense of honour and fulfillment.
Performance Safety is a key performance indicator. Safety Observation Tours and Hazard Reporting are two integral elements in our leadership programmes to prevent injuries and lost time. The Lost Time Frequency rate improved by 15 per cent and the Severity Rate improved by 42 per cent in 2006.
Passion Our employees have a passion for safety and are our ambassadors in the community, at construction sites and at home.
Keselamatan adalah sumber: Kekuatan Kekuatan Holcim Indonesia diperlihatkan melalui kemampuan dalam mempengaruhi perubahan budaya dan menangkap kebutuhan untuk lebih peduli dan lebih menghargai keselamatan kerja di seluruh organisasi. Prestasi keselamatan kerja dengan 3.318.342 jam kerja tanpa cedera dengan kehilangan waktu kerja di Cilacap menggaris bawahi bahwa Holcim Indonesia telah membangun rasa kebanggaan.
Kinerja Keselamatan merupakan indikator kinerja yang penting. Pemeriksaan keliling keselamatan kerja (Safety Observation Tour – SOT) dan pelaporan risiko bahaya merupakan dua elemen integral dalam program kepemimpinan kami, untuk mencegah terjadinya cedera dan hilangnya waktu kerja. Tingkat frekuensi kehilangan waktu kerja membaik sebesar 15 persen sedangkan tingkat keparahan membaik sebesar 42 persen di tahun 2006.
Semangat Karyawan kami memiliki semangat yang kuat dalam hal keselamatan kerja dan merupakan duta di tengah masyarakat, di lingkungan pabrik dan di rumah.
PT Holcim Indonesia Tbk
13
Strength The safety record of 3,318,342 working hours without a Lost Time Injury (LTI) at Cilacap underlines a strong sense of honour and fulfillment that is evident across our
entire Company operations, at quarries, cement and concrete plants, rail and marine operations.
Holcim Indonesia as a whole was a multiple award winner in 2006:
■■ Winner of “Indonesia’s Most Caring Company Award for Safety” presented jointly by
DuPont and leading business magazine, Warta Ekonomi.
■■ The first company in Indonesia to achieve the SMK3 Gold Standard: awarded by
Sucofindo International Certification Services for safety compliance.
■■ Attained OHSAS 18001 Certification.
■■ Awarded “The Best Safety Systems of 500 Companies” as assessed by Business Review
magazine.
■■ Achieved Holcim OH&S Green Pyramid: signifying the Company has achieved
Occupational Health and Safety (OH&S) best practice for 19 separate elements.
14
PT Holcim Indonesia Tbk
Kekuatan Prestasi keselamatan kerja dengan 3.318.342 jam kerja tanpa cedera dengan kehilangan waktu kerja di Cilacap menggaris bawahi bahwa Holcim Indonesia telah membangun rasa kebanggaan. Hal ini merupakan bukti keselamatan kerja berjalan di seluruh operasional Perusahaan, di penambangan, pabrik semen dan beton, pengoperasian kereta dan laut. Holcim Indonesia memenangkan berbagai penghargaan di tahun 2006: ■■ “Indonesia’s Most Caring Company award for Safety” dari DuPont dan majalah bisnis terkemuka Warta Ekonomi. ■■ SMK3 Gold Standard dari Sucofindo International Certification Service di bidang keselamatan kerja. ■■ Sertifikasi OHSAS 18001. ■■ Perusahaan yang menerapkan system keselamatan kerja terbaik di antara 500 perusahaan dari majalah Business Review. ■■ Holcim K3 Green Pyramid - menandakan Perusahaan mencapai standar praktik terbaik untuk 19 elemen K3.
PT Holcim Indonesia Tbk
15
1
2
3
Performance Safety is a key performance indicator. Safety is regarded equally alongside all other crucial assessments of quality and competence in every job. Safety Observation Tours and Hazard Reporting are two integral elements in our leadership programmes to prevent injuries and lost time. 1
Lock out and tag out is an essential means to isolate equipment from energy sources before any maintenance or inspection is carried out.
2
3
1,500 degrees Celcius: vigilance discipline and safety mindedness are vital when handling equipment at extreme temperatures.
A programme to encourage pro-active safety reporting resulted in 1,378 hazard reports in 2006, and 27
worthy contributors were each recognised with the award of a new motorcycle. With every report filed another potential hazard is eliminated.
4
16
Clean, well maintained production sites are safe and productive – good safety means good business.
PT Holcim Indonesia Tbk
4
Kinerja Keselamatan kerja merupakan indikator kinerja yang penting. Keselamatan kerja dinilai sama pentingnya dengan penilaian kualitas dan kemampuan kerja pada setiap pekerjaan. Pemeriksaan keliling keselamatan kerja (Safety Observation Tour – SOT) dan pelaporan risiko bahaya merupakan dua elemen integral dalam program kepemimpinan kami, untuk mencegah terjadinya cedera dan hilangnya waktu kerja. 1
Penguncian dan pelabelan. Sebagai elemen integral dalam keselamatan sehari-hari, metode ini menghindarkan peralatan operasional dari bahaya sumber energi yang digunakan sebelum pemeliharaan atau pemeriksaan kerja dilakukan.
2
1.500 derajat Celsius: Saat menggunakan peralatan pada suhu tinggi membutuhkan kewaspadaan dan disiplin yang tinggi serta memperhatikan keselamatan kerja.
3
Dilaksanakannya program yang bertujuan untuk mendorong karyawan agar pro-aktif melaporkan risiko bahaya, di tahun 2006 terkumpul 1.378 laporan risiko bahaya dan 27 kontributor masing-masing telah memenangkan satu unit sepeda motor baru. Dengan setiap laporan yang masuk maka satu potensi bahaya berkurang.
4
Lokasi produksi yang terawat dengan baik dan bersih menciptakan lokasi kerja yang aman dan produktif – keselamatan kerja yang baik berarti bisnis yang baik.
PT Holcim Indonesia Tbk
17
Passion
Health and Safety Professionals at Work. Our employees represent a source of livelihood,
continuity and leadership in the communities that surround our cement, concrete and aggregates quarrying operations in Java. We believe caring about health and safety is not
something to be confined to the workplace – but extended by example and best practice throughout local neighbourhoods.
Our mason training programme provides craftsmen with the professional competence and a duty of care to themselves and fellow workers.
18
PT Holcim Indonesia Tbk
Semangat
Profesionalisme dalam Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Karyawan kami menjadi bagian sumber kehidupan yang berkesinambungan dan menjadi pemimpin ditengahtengah masyarakat di sekitar wilayah operasi produksi semen dan beton jadi serta tambang agregat di pulau Jawa. Kami percaya, bahwa sikap peduli terhadap masalah kesehatan dan keselamatan kerja tidak hanya diterapkan di tempat kerja saja, tetapi juga di masyarakat sekitar kami terus memberi teladan bagaimana menangani masalah kesehatan dan keselamatan kerja yang baik. Program pelatihan bagi ahli bangunan mengajarkan ketrampilan kerja maupun kepedulian terhadap diri sendiri dan sesama pekerja.
PT Holcim Indonesia Tbk
19
Report of the President Director Including the Operating Review
A safe journey home. A reminder to everyone who visits or works with Holcim Indonesia.
Pulang ke rumah dengan selamat. Sebuah peringatan bagi setiap orang yang mengunjungi atau bekerja di Holcim Indonesia.
Dear Shareholder,
Pemegang saham yang terhormat,
The Results
Hasil Usaha Tahun 2006 merupakan tahun yang kurang menggembirakan bagi perkembangan industri semen di Indonesia mengingat permintaan semen tingkat nasional tahun ini tidak menunjukkan peningkatan dibanding tahun sebelumnya, yaitu tetap pada tingkat 32 juta ton, berbeda dengan lima tahun terakhir dimana kenaikan rata-rata pertumbuhan lebih dari 7 persen per tahun. Di pulau Jawa, yang merupakan pasar utama kami, kondisinya lebih buruk karena permintaan menurun dari 19,6 juta ton menjadi 19,3 juta ton dibanding pertumbuhan tahun sebelumnya yang justru meningkat lebih dari 4 persen dari periode sebelumnya. Sengitnya persaingan di Jawa membuat harga sempat turun hingga 16 persen selama periode April-Agustus, sebelum akhirnya membaik kembali setelah inflasi dan suku bunga menurun.
In an extraordinary year for Indonesia’s cement
industry, national demand remained static at a level of 32 million tonnes year on year, in contrast
to average growth of over 7 per cent annually over the last five years. In Java, our principal market, the
position was worse, with a contraction in demand
from 19.6 million tonnes to 19.3 million tonnes,
compared with the prior year growth of over 4 per cent. Intense competition within Java drove prices down by as much as 16 per cent from April to August
before a rebound, as the rate of inflation and interest rates declined.
20
PT Holcim Indonesia Tbk
Laporan Presiden Direktur Termasuk Tinjauan Operasional < Tim Mackay, President Director Presiden Direktur
Under these conditions Holcim Indonesia completed
the year with sales of Rp 2,993 billion compared to Rp 3,018 billion in 2005, reflecting 8 per cent lower
sales volumes and a down shift in pricing, partly through intense competition and partly reflecting
weak purchasing power particularly across the retail bagged cement market, which accounts for
about 80 per cent of total domestic sales. Bulk
cement and ready-mixed concrete sales were
equally affected; commercial projects were delayed or postponed when borrowing costs escalated and
conditions remained insufficiently attractive for new investment in infrastructure.
EBITDA declined from Rp 569 billion to Rp 450 billion reflecting the lower domestic sales volumes and
the impact of inflation on costs across the entire business operations. Net profit for the year was
Rp 176 billion compared to a loss in 2005 of Rp 334
billion, taking account of translation gains related to the Company’s foreign currency denominated debt
as a result of the appreciation of the Rupiah against the US Dollar over the course of the year.
Dengan kondisi tersebut, Holcim Indonesia menutup tahun ini dengan membukukan penjualan sebesar Rp 2.993 miliar sementara penjualan pada tahun 2005 mencapai Rp 3.018 miliar, nilai ini mencerminkan volume penjualan lebih rendah 8 persen serta terjadinya penurunan harga. Hal ini disebabkan berbagai faktor yaitu ketatnya persaingan dan rendahnya daya beli konsumen, terutama untuk pasar eceran semen kantong yang volumenya mencapai 80 persen dari total penjualan domestik. Penjualan semen curah dan beton jadi juga terkena dampak sama yang disebabkan beberapa proyek komersil terlambat atau tertunda karena beban kredit meningkat tajam dan kondisi pasar tidak menguntungkan. EBITDA turun dari Rp 569 miliar menjadi Rp 450 miliar menunjukkan volume penjualan dalam negeri yang lebih rendah dan inflasi yang berdampak terhadap seluruh biaya operasional yang dikeluarkan. Laba bersih untuk tahun ini tercatat sebesar Rp 176 miliar dibanding tahun 2005 Perusahaan merugi sebesar Rp 334 miliar. Laba ini diperoleh dari selisih kurs sehubungan dengan hutang Perusahaan dalam mata uang asing karena membaiknya nilai Rupiah dibanding Dolar AS sepanjang tahun ini.
PT Holcim Indonesia Tbk
21
Report of the President Director including the Operating Review
> Board of Directors Direksi Left to Right Kiri ke Kanan: Alok Agarwal, Thomas Dinkel, Novita Primadewi, Patrick Walser, Tim Mackay, Hans Fuchs, Jannus Hutapea, M. Fazri Yulianto, Eamon Ginley.
22
PT Holcim Indonesia Tbk
Laporan Presiden Direktur termasuk Tinjauan Operasional
While not losing sight of our medium term goals, we put in place a number of strategies to address the
effects of the deterioration in the business climate. These may be summarized in three main groups.
First, following the formal change of name to PT Holcim Indonesia Tbk at the beginning of the year, we invested carefully in building market recognition of the Holcim brand and values, and also deepened
our penetration of the market. This was an exercise
extending our geographical reach, and strengthening our presence through key channels in the market
while broadening the Holcim Indonesia value proposition to distributors, retailers, contractors and home-builders.
Second, we intensified our efforts to drive down costs and reduce the level of cash tied up in working capital.
Measures such as outsourcing our road
transportation activities, rationalizing the supply chain, reducing of inventories and the expansion of our alternative fuels programme are examples of this strategy in action. Increasing the level of cash in the business has facilitated a reduction in bank borrowings.
Third, we continued to invest in developing skills and competence levels in all aspects of our business,
building organisational capability from the bottom
up. We also provided guidance and formal training to strategic partners across the Holcim Indonesia
value chain from quarrying to home building, from supplier to cement distributor, retailer and
contractor. Our strong safety record reflects the effectiveness of our training programmes. Brand Recognition
Our first priority, with the official change of name of the company to PT Holcim Indonesia Tbk, was
to build recognition of the Holcim brand and our values. A mass-media advertising campaign using television, the press and outdoor billboards plus a
number of formal events were used to communicate the Holcim name publicly, reinforced by tactical
advertising of the versatile, easy to use ‘Serba Guna’ cement. The new livery on bulk cement trucks, concrete batching plants and ready-mixed concrete
trucks also raised our profile with the trade, with contractors and the general public. On the heels
Tanpa mengabaikan sasaran Perusahaan jangka menengah, kami menjalankan tiga strategi pokok guna mengatasi dampak memburuknya iklim usaha. Yang pertama, setelah nama Perusahaan resmi menjadi PT Holcim Indonesia Tbk pada awal tahun, disamping berupaya memperkenalkan merek dan nilai-nilai Perusahaan, kami juga melakukan penetrasi pasar lebih dalam. Untuk ini kami merambah daerah lain dan memanfaatkan berbagai jalur pemasaran penting agar Holcim Indonesia lebih dikenal masyarakat. Sementara itu kami pun menawarkan lebih banyak “value proposition“ kepada pihak distributor, penjual, pengembang dan kontraktor perumahan. Yang kedua, kami lebih ketat mengendalikan biaya dan mengurangi jumlah uang tunai yang terikat dalam modal kerja. Menyerahkan urusan transportasi kepada pihak ketiga, merasionalisasi jaringan pasokan, mengurangi persediaan dan mengembangkan program penggunaan bahan bakar alternatif termasuk strategi yang kami lakukan. Peningkatan uang kas telah membantu Perusahaan mengurangi jumlah pinjaman. Ketiga, kami terus berupaya meningkatkan ketrampilan dan kecakapan dalam semua aspek usaha, membangun kemampuan organisasi dari tingkat bawah hingga tingkat atas. Kami juga memberikan panduan dan pelatihan formal kepada semua mitra strategis yang membantu Holcim Indonesia mengembangkan produk dan layanannya – yang berkaitan dengan masalah penambangan hingga pembangunan rumah, dari pemasok hingga distributor semen, dari pengecer hingga kontraktor. Prestasi kami di bidang keselamatan kerja merupakan bukti bahwa program pelatihan yang kami selenggarakan benar-benar berjalan efektif. Pengakuan Masyarakat Atas Merek Holcim Dengan bergantinya nama Perusahaan menjadi PT Holcim Indonesia Tbk, yang menjadi prioritas utama kami adalah membuat merek Holcim dan nilai-nilai Perusahaan diakui oleh masyarakat. Penayangan iklan lewat televisi, surat kabar dan reklame luarruang serta penyelenggaraan sejumlah acara resmi merupakan kegiatan yang kami lakukan untuk memperkenalkan nama Holcim kepada masyarakat, selain juga memperkuat posisi semen yang mudah digunakan, semen ‘Serba Guna’. Tampilan baru pada truk semen curah, pabrik beton jadi dan truk mixer membantu masyarakat umum, kontraktor maupun pihak lain yang berkecimpung di bisnis ini untuk lebih
PT Holcim Indonesia Tbk
23
Report of the President Director including the Operating Review
of the launch was the installation of point of sale signage and brand support across our distributor and retail network of 8,000 stores in Java. Marketing and Innovation
Holcim Indonesia maintains a clear position as an
integrated building materials supplier, committed to professional excellence and brand leadership in
sustainable construction. To compete on price alone was not a viable business option in 2006. Therefore,
we defended our market position through strong brand management, innovative ideas in distribution
and by providing service and added value to our customers and business partners. While our overall
share of the market did come under short-term pressure during the year, we were able to stem
the decline in prices and recover during December. Our market share for Java over the entire year was
19 per cent, just two percentage points lower than our target and the level for the previous year. The positive growth trend in both sales volume and price has continued into the first 2 months of 2007.
Consolidating excellent market intelligence systems and a better understanding of our customers
and their needs was a top priority during the tough operating conditions experienced in 2006.
Augmenting regular data collection from the market, we hired specialist market analysts and invested
in extensive market research, including customer interviews and focus groups.
As a result of the insight gained, a variety of innovative activities were introduced during the year to add value to partners and customers of Holcim Indonesia. Skills development and relationship
building were priorities. Working together with
well known national universities, we continued to provide formal training for masons on best practice for mixing and use of mortar and concrete and on
building techniques, including safety practices
through an initiative known as the Holcim Mason Academy. Mobile training facilities with Holcim Indonesia’s technical field service staff were also
highly effective, particularly in the districts south of Yogyakarta, as the post-earthquake reconstruction
24
PT Holcim Indonesia Tbk
mengenal kami. Kami melakukan pemasangan papan nama Holcim Indonesia di seluruh distributor dan di 8.000 toko bahan bangunan di pulau Jawa. Berbagai sarana yang mendukung upaya memperkenalkan merek Holcim juga diberikan kepada mereka. Pemasaran dan Inovasi Holcim Indonesia mempertahankan posisinya sebagai pemasok bahan bangunan yang mengutamakan profesionalisme dan bertekad menjadi merek terdepan dalam pembangunan konstruksi yang berkesinambungan. Bersaing dengan mengandalkan harga produk yang murah bukanlah fokus usaha kami pada tahun 2006. Oleh karena itu, untuk mempertahankan posisi ini kami melakukan pengelolaan merek, melakukan inovasi dan memberikan nilai tambah kepada pelanggan dan mitra usaha kami. Pangsa pasar kami pada tahun ini sempat menurun, namun kondisi membaik pada bulan Desember dan kami berhasil memperbaiki harga. Pangsa pasar sepanjang tahun 2006 tercatat sebesar 19 persen, hanya 2 persen lebih rendah dibanding target kami dan tingkat di tahun sebelumnya. Arah pertumbuhan Perusahaan yang positif pada volume penjualan dan peningkatan harga terus membaik hingga dua bulan pertama di tahun 2007. Pada tahun 2006 ketika Perusahaan sedang menghadapi kondisi yang sulit, prioritas utama kami adalah mengumpulkan informasi tentang pasar dan mencoba memahami pelanggan serta kebutuhannya dengan lebih baik. Untuk mengumpulkan data lebih banyak tentang pasar, kami mempekerjakan sejumlah analis pasar. Kami pun mengadakan riset pasar secara intensif, termasuk mengadakan wawancara dengan pelanggan dan kelompok usaha yang lebih terfokus. Hasil dari usaha tersebut di atas, membuahkan sejumlah kegiatan inovatif yang dilakukan Holcim Indonesia selama tahun 2006 untuk memberikan nilai tambah bagi mitra usaha dan pelanggan. Pengembangan ketrampilan dan menjaga hubungan kerja merupakan prioritas. Bekerja sama dengan beberapa universitas terkenal di Indonesia, kami terus mengadakan pelatihan formal untuk para ahli bangunan. Mereka diajarkan bagaimana cara membuat adukan semen dengan benar serta teknik konstruksi termasuk juga aplikasi keselamatan kerja melalui program yang disebut Mason Academy (Akademi Ahli Bangunan). Fasilitas pelatihan keliling
Laporan Presiden Direktur termasuk Tinjauan Operasional
process began to gain momentum. We also conducted regular events and briefings for masons,
retailers and contractors on a variety of issues
relating to construction and the building materials industry. A new trade magazine ‘Holcim and You”
has kept our market regularly informed and updated on products, sales and technical information. We celebrated Lebaran with our community of masons in
greater Jakarta, providing buses to carry over 4,000 of them safely home across Java. Our proprietary
‘Ecosim’ 4 day training course has helped our trade partners manage their businesses more effectively
and develop new sales opportunities as well as improving profitability.
We focused on the critical issues of product availability and service at all times with distributors
and retailers, through use of a number of additional stock points and mobile selling units. The support
and contribution of our distributors was a major factor in improving the penetration of Holcim’s brand in the market.
In order to get closer to our customers we further re-organised the commercial sales area from being
product oriented to become customer focused. This
allowed us to make our offer more relevant to the specific needs of trade partners, transformational channels such as concrete products manufacturers
and for individual applications whether in housing, commercial buildings or for infrastructure.
One of our key initiatives launched during the year
was Solusi Rumah (SR), a first for Indonesia. SR is
both a housing programme and a business model.
It provides families with affordable housing that is earthquake resistant, using cement-based building
materials. It offers retailers and concrete products manufacturers (CPMs) an attractive new source of revenue and a product and service capability to distinguish their business from competitors.
This initiative, launched mid year, is exactly as
described by its name: a complete housing solution, encompassing full architectural design support including the technology to create cement-based
yang dilakukan staf teknik Holcim Indonesia juga berjalan sangat efektif, terutama di Yogyakarta bagian selatan dimana setelah bencana gempa bumi berakhir maka proyek pembangunan mulai berjalan kembali. Kami juga secara teratur menyelenggarakan berbagai kegiatan dan pengarahan kepada ahli bangunan, pemilik toko bangunan dan kontraktor tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pembangunan rumah dan industri bahan bangunan. Majalah baru kami ‘Holcim dan Anda’ menjadi sarana bagi pelanggan dan mitra usaha untuk memperoleh informasi terbaru tentang produk dan penjualan serta hal-hal teknis lainnya. Kami turut merayakan hari raya Lebaran bersama lebih dari 4.000 ahli bangunan yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya dengan menyediakan bis yang mengantar mereka mudik dengan selamat ke berbagai daerah di pulau Jawa. Kursus pelatihan ‘Ecosim’ selama 4 hari kami selenggarakan untuk membantu mitra usaha mengelola usaha secara lebih efektif, mencari peluang usaha serta meningkatkan penjualan. Kami juga memusatkan perhatian pada persediaan produk dan pelayanan setiap saat untuk para distributor dan toko bahan bangunan melalui penambahan stock point dan unit penjualan keliling. Dukungan dan kontribusi yang diberikan para distributor merupakan faktor utama dalam meningkatkan penetrasi merek Holcim Indonesia di pasar. Dalam rangka meningkatkan hubungan dengan pelanggan, kami pun melakukan re-organisasi di area penjualan komersil, beralih dari orientasi terhadap produk menjadi fokus terhadap pelanggan. Hal ini menjadikan kami dapat menawarkan produk yang lebih relevan terhadap kebutuhan spesifik para mitra usaha, jalur transformasi seperti produsen produk beton jadi dan untuk aplikasi tertentu seperti perumahan, bangunan komersil atau untuk infrastruktur. Salah satu program penting yang kami luncurkan tahun ini adalah Solusi Rumah (SR) – yang pertama di Indonesia. SR merupakan program pembangunan rumah sekaligus suatu model usaha. Program ini memberikan peluang bagi banyak keluarga di Indonesia untuk memiliki rumah tahan gempa yang didirikan menggunakan bahan bangunan berbasis semen. Toko bangunan dan produsen produk beton (CPM) pun bisa memanfaatkan program ini sebagai sumber pendapatan tambahan dan juga menjual produk dan pelayanan yang berbeda dengan para pesaing.
PT Holcim Indonesia Tbk
25
Report of the President Director including the Operating Review
building materials and a comprehensive guide to fast and safe construction, including training on
building techniques. The average house is completed in 5 weeks. Agreements with leading banks have been concluded under which banks will provide
KPR (mortgage) finance to aspiring homeowners who meet the required criteria and working capital
credit to participating SR retail and CPM units. The programme, launched initially in Yogyakarta to
address
the
extensive
post-earthquake
reconstruction needs, will be extended across our
whole market for the year ahead. The shortfall of affordable housing has been estimated at 6 million units for Java alone.
Ready Mixed Concrete (RMX) and Aggregates
PT Holcim Beton, the wholly-owned ready-mixed concrete and aggregates business, diversified its
business in 2006 by adding sand quarrying activities
and remains the sole fully-integrated ready-mixed concrete producer in Indonesia. Despite a contraction
of the market, there was no consolidation among ready-mixed concrete suppliers and intense price competition was witnessed throughout the latter
part of the year. Holcim Beton’s RMX volumes
year on year were lower by 5 per cent at 842,000 cubic metres, however, in line with the trends in
cement sales, conditions over the last three months
improved with final quarter sales volumes up by 7
per cent over the corresponding period for 2005. Aggregates volume showed an improvement of 11 per cent to 2 million tonnes, reflecting the additional sales of sand.
26
PT Holcim Indonesia Tbk
Program yang diluncurkan pertengahan tahun tersebut, sesuai namanya, menawarkan solusi lengkap, mulai dari desain arsitektur rumah, teknologi membuat bahan bangunan berbasis semen dan panduan lengkap membangun rumah dengan cepat dan aman serta pelatihan tentang teknik konstruksi. Rata-rata waktu yang diperlukan untuk mendirikan rumah dengan program ini adalah 5 minggu. Holcim Indonesia juga menjalin kerja sama dengan sejumlah bank yang menyediakan KPR kepada pemilik rumah yang memenuhi persyaratan dan memberikan kredit modal kerja kepada toko bahan bangunan dan unit CPM yang mengikuti program SR. Program ini pertama kali diperkenalkan di Yogyakarta untuk memenuhi kebutuhan proyek pembangunan kembali rumah-rumah yang rusak akibat bencana gempa bumi dan akan ditawarkan kepada lebih banyak pihak di tahun mendatang. Untuk pulau Jawa saja, masih sekitar 6 juta unit rumah murah yang dibutuhkan masyarakat. Beton Jadi (RMX) dan Agregat PT Holcim Beton yang sahamnya dimiliki penuh oleh Holcim Indonesia, bergerak di bidang produksi beton jadi dan agregat. Pada tahun 2006 Perusahaan ini melakukan diversifikasi usaha, yaitu dengan menambah aktivitas penggalian pasir dan dengan demikian menjadi produsen beton jadi satu-satunya yang terintegrasi di Indonesia. Meskipun permintaan pasar menurun, perusahaan pemasok bahan beton jadi tidak melakukan konsolidasi sehingga persaingan harga terus berlangsung selama bulan-bulan terakhir tahun 2006. Volume RMX yang diproduksi Holcim Beton menurun sebesar 5 persen menjadi 842.000 meter kubik, namun seiring dengan meningkatnya angka penjualan semen, kondisi selama tiga bulan terakhir membaik dan volume penjualan pada triwulan terakhir meningkat 7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2005. Volume penjualan agregat menunjukkan peningkatan sebesar 11 persen menjadi 2 juta ton yang mencerminkan peningkatan penjualan pasir.
Laporan Presiden Direktur termasuk Tinjauan Operasional
Market penetration has improved in 2006 and positions the RMX operation well for an expected
recovery of demand in 2007. In coordination with the parent company’s cement marketing team, Holcim
Beton has developed an attractive direct sales offer
with specific mix designs tailored to the needs of the housing market. In addition, selected stores
within the cement retailer network are now offering their customers an RMX service. A mobile concrete batching plant service was a further development, enabling us to meet the needs of projects in more
remote locations and the truck mixer fleet was
expanded through the use of third party contractors to facilitate a broader market reach. Introduction of integrated central dispatch and the use of GPS
technology (global positioning tracking system using satellites) are developments that we expect
will contribute directly to maintaining our edge in ready-mixed concrete and aggregates solutions.
Evidence of infrastructure development in projects such as Jakarta bus-way construction and new electricity power plant proposals are positive signs. Logistics and Exports
Key improvements in cost reduction and control
were the highlights of the year. A bar coding
system for cement bags was introduced which provides the Company with the means to track not
only the whereabouts of specific orders, but as a
valuable check on quality of shipments to market. Complementing this development has been the
introduction of GPS in all bulk trucks which gives us real time tracking data on all truck movements and therefore quality control over delivery scheduling.
In the second half of the year we completed the rationalisation of the operations of our subsidiary PT Wahana Transtama and the transfer of all road
deliveries of bagged and bulk cement using third
party haulage contractors. A substantial amount
of cargo has been moved to rail transport and a major warehouse rationalisation undertaken. These adjustments to the supply chain significantly reduced our costs.
Penetrasi pasar yang dilakukan Perusahaan membaik pada tahun 2006 dan berkat upaya ini permintaan akan RMX pada tahun 2007 diharapkan meningkat. Holcim Beton melakukan koordinasi dengan tim pemasaran produk semen Perusahaan induk. Hasilnya, Holcim Beton berhasil mengembangkan penawaran penjualan langsung yang menarik berupa bahan campuran yang disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan rumah. Selain itu, ditunjuk pula beberapa toko bahan bangunan untuk menawarkan produk beton jadi kepada pelanggan. Pengembangan lebih lanjut yaitu dibentuknya pelayanan batching plant beton keliling, sehingga memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan proyek yang lokasinya terpencil. Demikian pula dengan armada truk mixer, jumlahnya diperbanyak dengan memanfaatkan armada pihak ketiga yang ditunjuk sebagai kontraktor. Didirikannya pusat pengendalian armada terpadu dan digunakannya teknologi GPS (global positioning tracking system atau sistem pelacakan lokasi menggunakan satelit) merupakan bagian dari pengembangan yang kami harap dapat mempertahankan daya saing Perusahaan dalam usaha beton jadi dan agregat ini. Pembangunan infrastruktur seperti proyek bus-way di Jakarta dan proposal proyek pembangkit tenaga listrik yang baru merupakan sinyal positif. Logistik dan Ekspor Pengembangan penting yang kami lakukan selama tahun ini adalah pengawasan dan pemangkasan biaya. Pemberian bar code pada kantong semen dilakukan Perusahaan untuk melacak keberadaan semen pesanan pelanggan sekaligus untuk melihat apakah pengiriman barang sudah berjalan dengan baik. Selain sistem bar code, semua truk pengangkut semen curah juga dilengkapi dengan GPS untuk memantau lokasi keberadaan truk-truk ini, sehingga jadwal penyerahan barang terkontrol dengan baik. Pada semester kedua tahun 2006 kami menyelesaikan rasionalisasi pengoperasian anak Perusahaan kami, PT Wahana Transtama. Pengangkutan semen kantong dan semen curah lewat jalan darat diserahkan kepada pihak ketiga sebagai kontraktor. Sejumlah besar muatan telah dialihkan ke jalur transportasi kereta api dan rasionalisasi gudang telah dilakukan. Penyesuaian ini telah mengurangi biaya jaringan pasokan secara signifikan.
PT Holcim Indonesia Tbk
27
Report of the President Director including the Operating Review
Export sales volumes grew 15 per cent to 2.0 million tonnes. Export prices showed a steady increase
during the year and we improved ship handling and reduced turnaround time by doubling average loading rates. Production
Overall production levels were lower in 2006 in line with operating requirements and the general
downturn in market conditions. Our older kiln at Cilacap remained inactive for the year due to its
higher operating cost. One of our Narogong kilns was given a major overhaul and control system refit. The
remaining two kilns achieved operating efficiency gains over their comparative performance in 2005.
Clinker production met our targets and production
costs were kept under control. Specific targeted cost savings were achieved and the disposal of most non-essential or obselete equipment was also
completed. Spare parts and material inventories
were controlled to minimum levels making more efficient use of working capital. Routine site
maintenance improved the efficiency of the working environment and investment was focused in a
variety of engineering projects to achieve further energy savings. Continued investment in training delivered improved leadership and organisational process.
AFR (Alternative Fuels and Raw Materials)
The use of AFR is a key contributor to the Company’s overall performance, in terms of substituting the
use of traditional fossil fuels and allowing direct savings in fuel costs. Excellent progress has been
made by the Company’s Biomass collection team in securing sources of agricultural waste in the form of rice husks and palm kernel shells.
28
PT Holcim Indonesia Tbk
Volume penjualan ekspor naik sebesar 15 persen menjadi 2 juta ton. Harga penjualan ekspor terus meningkat selama tahun ini dan kami memperbaiki penanganan pengapalan serta menghemat waktu perjalanan dengan meningkatkan kecepatan ratarata pengangkutan dua kali lipat. Produksi Tingkat produksi secara keseluruhan menurun pada tahun 2006 seiring dengan kondisi pasar yang lesu. Satu tanur pembakaran yang sudah tua di Cilacap terpaksa tidak aktif selama tahun 2006 karena biaya operasional yang kian tinggi. Salah satu tanur pembakaran kami di Narogong mengalami perbaikan besar dan juga perbaikan sistem kontrolnya. Dua tanur pembakaran lainnya beroperasi dengan tingkat efisiensi lebih baik dibandingkan tahun 2005. Produksi klinker telah memenuhi target dan biaya produksi dapat ditekan dengan baik. Upaya penghematan biaya dan tidak digunakannya lagi peralatan yang tidak perlu dan sudah tua dapat dirampungkan sesuai target. Persediaan suku cadang dan bahan baku dikontrol hingga tingkat persediaan minimum sehingga modal kerja bisa dimanfaatkan dengan lebih efisien. Perawatan rutin terhadap lingkungan pabrik membuat kondisi kerja menjadi lebih baik dan investasi difokuskan pada sejumlah proyek teknis untuk menghemat penggunaan energi. Berbagai pelatihan terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan dan pengelolaan organisasi. AFR (Bahan Bakar dan Baku Alternatif) Penggunaan AFR merupakan kontributor utama yang membuat kinerja Perusahaan secara keseluruhan semakin baik karena berkurangnya pengeluaran untuk bahan bakar. Biomass collection team yang terdiri dari 20 staf lapangan bertugas mencari bahan bakar alternatif dan berhasil memperoleh pasokan limbah pertanian berupa sekam padi dan cangkang kelapa sawit.
Laporan Presiden Direktur termasuk Tinjauan Operasional
In 2006 we began planting stands of trees that will soon become an alternative bio-fuel for the kilns. We
also invested in new feeding arrangements to our
kilns to enable us to market co-processing services
for a carefully selected range of materials widening the range of AFR to include, amongst others, waste oils and out of date consumer products. Human Resources
To ensure HR is more effective in meeting both business and operational requirements of the
Company, a reorganisation was carried out in
2006 into two clearly defined functions. First the management of day-to-day routine operational
needs and second, the development of our organisational
capability
through
the
Holcim
Academy. The Academy started its first year of
operations providing an integrated process of continuous learning, with courses on leadership and
management
development,
functional
and technical development and organisational performance improvement (OPI). The work of OPI
has been immediately beneficial using a dedicated team of internally appointed full-time coaches given
motivational roles and teaching functions with the
requirement to act as agents of change. Already in the first year they have completed assignments to
speed up product shipment, reduce electrical energy
consumption at finish mills and have helped shorten lines of communications and improved coordination to raise productivity.
An independent organisational climate survey was
conducted across the entire Company in 2006. A
response rate of 96 per cent was achieved and this
exercise has been instrumental in gaining clear feedback from employees, the basis for stronger
alignment between the individual and the Company
Di tahun 2006 kami mulai menanam pohon-pohon yang dalam waktu dekat dapat menjadi bahan bakar nabati untuk tanur. Jenis bahan bakar alternatif yang dimanfaatkan dalam program AFR juga diperluas; beberapa di antaranya adalah minyak bekas dan produk konsumen yang sudah habis masa berlakunya. Sumber Daya Manusia Untuk memastikan agar kebutuhan usaha dan operasional Perusahaan dapat terpenuhi secara efektif, Sumber Daya Manusia melakukan reorganisasi pada tahun 2006 menjadi dua fungsi dengan definisi yang jelas. Pertama, mengelola kegiatan operasional sehari-hari dan yang kedua, mengembangkan kemampuan organisasi melalui Holcim Academy. Holcim Academy memulai kegiatan pada tahun pertamanya, dengan menyelenggarakan program pembelajaran terpadu dan kontinyu dengan pelatihan pengembangan kepemimpinan dan manajemen, pengembangan fungsional dan teknis serta program peningkatan kinerja organisasi (OPI). Dalam waktu singkat, program OPI sudah menunjukkan hasil yang menggembirakan melalui 13 tim pelatih internal penuh-waktu. OPI yang berperan sebagai agen perubahan memberikan motivasi dan pelatihan. Pada tahun pertama saja mereka berhasil mempercepat proses pengiriman produk, mengurangi pemakaian energi di penggilingan semen dan mempersingkat jalur komunikasi serta memperbaiki koordinasi guna meningkatkan produktivitas. Pada tahun 2006 diadakan survei organisasi independen yang melibatkan semua bagian Perusahaan. Persentase tanggapan yang masuk sebesar 96 persen dari total karyawan dan hasil survei ini dimanfaatkan untuk mendapatkan masukan yang jelas dari karyawan, sebagai dasar untuk tercapainya keselarasan yang lebih besar antara setiap individu dan Perusahaan dalam hal sasaran, harapan dan produktivitas bersama.
in terms of goals, expectations and productivity.
PT Holcim Indonesia Tbk
29
Report of the President Director including the Operating Review
Sustainable Development
We actively seek solutions that embrace progress yet
preserve
our
natural
environment.
Our
responsible attention to the environment and to health and safety standards is one of the things
that differentiates us in a competitive market. Sustainable Development is integral to the Holcim brand and Company identity, and is an image we
actively promote to the communities we inhabit in order to benefit from the best possible relations with our neighbours.
Sustainable Development has been defined as “development that meets the needs of the present without
compromising
the
ability
of
future
generations to meet their own needs” a definition we are committed to. Our Sustainable Development
priorities are threefold: economic, environmental,
and social; as we grow our business, we contribute to
economic
development,
livelihoods,
and
living standards while simultaneously managing environmental resources responsibly to help future generations meet their own resource needs. Environmental Management
Holcim Indonesia continuously seeks to achieve
better environmental management in its pursuit of
realising best practice. We substituted considerable
amounts of coal with biomass and in 2006 we tripled the amount of Alternative Fuels and Raw Materials
(AFR) in our kilns. We also participate in Clean
Development Mechanism (CDM) projects, which propose to significantly reduce greenhouse gas
emissions. We continued to reduce clinker content in cement, thereby reducing the amount of energy expended in kilns relative to cement output.
30
PT Holcim Indonesia Tbk
Pembangunan Berkelanjutan Kami terus mencari solusi untuk terus maju namun tetap melindungi alam. Kepedulian kami terhadap lingkungan hidup dan standar kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu yang membuat kami berbeda dengan perusahaan lain di pasar yang penuh persaingan dewasa ini. Pembangunan Berkelanjutan identik dengan merek dan jati diri Perusahaan, dan citra inilah yang terus kami perkenalkan kepada masyarakat sehingga hubungan baik yang terjalin di antara kami dan masyarakat dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kelangsungan Perusahaan. Pembangunan Berkelanjutan dijabarkan sebagai “pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan kita saat ini namun tidak membuat generasi penerus kehilangan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri”, konsep inilah yang terus kami pegang. Ada tiga prioritas dalam pembangunan berkelanjutan: ekonomi, lingkungan dan sosial. Dalam mengembangkan usaha, kami ikut mengembangkan perekonomian, mata pencaharian dan standar hidup masyarakat serta terus mengelola dengan baik sumber daya alam dan lingkungan sehingga kebutuhan generasi yang akan datang dapat terpenuhi. Manajemen Lingkungan Hidup Holcim Indonesia senantiasa berupaya mencapai dan merealisasikan pelaksanaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang terbaik. Kami mengganti pemakaian batu bara dengan biomass dan menggunakan bahan bakar alternatif dalam jumlah tiga kali lebih banyak pada tahun 2006 dibanding tahun sebelumnya. Kami berpartisipasi dalam proyek Clean Development Mechanism (CDM), yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Kami terus mengurangi kandungan arang dalam semen sehingga dapat menekan pemakaian energi untuk tanur pembakaran.
Laporan Presiden Direktur termasuk Tinjauan Operasional
Safety First, No Compromise
Throughout this year, in which we faced testing
market conditions and responded to the needs of
those affected by earthquake and tsunami damage, we have remained focused on our strategies and goals. Key among them is the continued investment
in building a pool of excellent talent. By developing leadership skills and a culture of safety and care we are securing a base from which to grow and another key differentiation, as market conditions improve.
Our safety record featured in this report is one clear
demonstration of a commitment to excellence. As current business conditions indicate a resumption
of growth, we expect to capitalize on the improved outlook, with the full support of our employees and business partners.
Utamakan Keselamatan, Tidak Ada Kompromi Melalui tahun yang sulit, dimana kami harus menghadapi kondisi pasar yang lesu dan memenuhi kebutuhan mereka yang terkena dampak bencana gempa bumi dan tsunami, kami tetap fokus pada strategi dan tujuan semula. Yang terpenting adalah terus menanamkan investasi untuk mengembangkan kemampuan personil yang ada. Dengan melahirkan pimpinan yang cakap dan membangun budaya peduli dan keselamatan kerja, akan membantu kita untuk berkembang dan membuat kita berbeda, di tengah membaiknya kondisi pasar. Prestasi Perusahaan di bidang keselamatan kerja sebagaimana tercantum dalam laporan ini menunjukkan bahwa kita bertekad memberikan yang terbaik. Kondisi usaha saat ini memperlihatkan tandatanda perbaikan, dan kami akan memanfaatkannya sebaik mungkin untuk memperbaiki diri, dengan dukungan penuh dari para karyawan dan mitra usaha.
For and on behalf of the Board of Directors, Untuk dan atas nama Direksi, Tim Mackay
President Director March, 2007
Tim Mackay Presiden Direktur Maret 2007
PT Holcim Indonesia Tbk
31
Financial Review Overview
Holcim Indonesia derives revenues from the sale of cement, ready-mixed concrete and aggregates
(defined as crushed stone and sand). Sales are to customers located primarily in Java, the largest
market for building materials and the most densely
populated island, containing about 60 per cent of the total population. Java offers significant potential in the form of demand for affordable housing and commercial projects and the need for essential
infrastructure. During 2006, high inflation and a tightening of monetary policy through increased
interest rates over the first half slowed growth in the construction industry. Fiscal spending plans
on infrastructure projects have also yet to gain momentum. Against a thirty year trend of about 8 per cent annual growth for the national market
for cement-based building materials, demand in
Java contracted by 2 per cent during 2006, while
intense competition for market share drove down
prices. Over the same period operating costs have
been impacted by inflation, higher fuel and energy charges. Given the reduction in domestic demand,
the Company increased its export sales in 2006 to sustain revenues.
32
PT Holcim Indonesia Tbk
Tinjauan Pendapatan Holcim Indonesia berasal dari penjualan semen, beton jadi dan produk agregat (didefinisikan sebagai kerikil dan pasir). Penjualan dilakukan kepada pelanggan yang sebagian besar berada di pulau Jawa, pasar terbesar untuk bahan bangunan dan juga pulau dengan jumlah penduduk terpadat yaitu sekitar 60 persen populasi Indonesia. Pulau Jawa menawarkan potensi yang luar biasa, yaitu besarnya kebutuhan akan rumah dengan biaya terjangkau serta banyaknya proyek komersil dan pembangunan infrastruktur. Sepanjang tahun 2006 pertumbuhan industri konstruksi melambat karena tingginya inflasi dan kebijakan moneter yang ketat akibat naiknya suku bunga pada semester pertama. Rencana pembiayaan proyek pembangunan infrastruktur belum juga bisa dilaksanakan. Mengacu pada kurun waktu 30 tahun terakhir dimana pasar nasional untuk bahan bangunan berbasis semen tumbuh sekitar 8 persen per tahun, pada tahun 2006 ini permintaan untuk pulau Jawa berkurang sebesar 2 persen. Sementara itu persaingan tajam untuk memperoleh pangsa pasar membuat harga turun. Pada periode yang sama inflasi, tingginya beban bahan bakar dan listrik berdampak pada biaya operasional. Karena permintaan dalam negeri menurun, pada tahun 2006 Perusahaan meningkatkan penjualan ekspornya untuk mempertahankan tingkat pendapatan.
Tinjauan Keuangan Net Income
Net income reported for the year was Rp 176 billion or Rp 23 per share. This compares favourably to a
loss for 2005 of Rp 334 billion, reflecting primarily reduced net financial charges relating to translation gains on US Dollar denominated debt as the Rupiah
strengthened against the US Dollar during the year.
Operating performance as measured by EBITDA
(earnings before interest, tax, depreciation and
amortisation) was Rp 450 billion, a reduction of 21 per cent year on year, reflecting weaker demand. Revenues
Total sales were broadly unchanged year to year at
Rp 2,993 billion (2005: Rp 3,018 billion). Total sales
volume of cement and clinker was 8 per cent lower.
Ready Mixed Concrete shipments were 5 per cent lower, however ready-mixed concrete revenues
increased 19 per cent. Average prices for cement, increased by over 15 per cent through the final
quarter of 2005. Prices in Java reduced by as much
as 16 per cent during the period April to August
2006 due to intense competition and weakness in
demand. A price recovery was evident towards yearend as market conditions improved. Volumes from exports increased 15 per cent.
Laba Bersih Laba bersih yang berhasil dibukukan pada tahun 2006 adalah sebesar Rp 176 miliar atau Rp 23 per saham. Jumlah ini lebih baik dibandingkan dengan kerugian yang dialami di tahun 2005 sebesar Rp 334 miliar. Laba tersebut diperoleh karena berkurangnya beban selisih kurs yang berasal dari hutang Perusahaan dalam mata uang Dolar AS dengan menguatnya Rupiah selama tahun ini. Secara operasional, Perusahaan memperoleh penghasilan sebelum pajak, depresiasi dan amortisasi sebesar Rp 450 miliar, menurun sebesar 21 persen, ini disebabkan lesunya permintaan. Pendapatan Total penjualan tidak banyak berubah, yaitu sebesar Rp 2.993 miliar (2005: Rp 3.018 miliar). Total volume penjualan semen dan klinker turun 8 persen. Jumlah beton jadi yang dipasarkan menurun 5 persen namun pendapatan dari penjualan produk ini meningkat 19 persen. Harga rata-rata semen, sempat naik lebih dari 15 persen pada kuartal terakhir 2005. Harga di Jawa menurun sebesar 16 persen selama bulan April hingga Agustus 2006 dikarenakan tajamnya persaingan serta lemahnya permintaan. Dengan membaiknya kondisi pasar pada akhir tahun, harga kembali meningkat. Volume ekspor naik sebesar 15 persen.
PT Holcim Indonesia Tbk
33
Financial Review
Operating Performance
Operating expenses were 9 per cent higher mainly due to increased selling and promotional costs
associated with building Holcim brand awareness and higher personnel costs reflecting ongoing investments in personnel development. Other Income (charges) net
Other income (charges) net for the year was
Rp 235 billion. A gain of Rp 383 billion on translation exposure relating to foreign currency denominated
debt reflected the strengthening of the Rupiah against the US Dollar. Interest expenses were
higher due to increased interest rates. An amount of Rp 43 billion in severance costs represented
a one-off item incurred in reorganising business
operations including the transfer of road transport
activities to third party haulage companies in order to improve operating efficiency and cut overhead going forward.
Financial Position
The decrease in total assets, from Rp 7,324 billion
in 2005 to Rp 7,066 billion as at year end 2006,
represents the continuation of a reduction in noncurrent assets from further equipment disposals
and lower inventories carried out under an ongoing programme for improved operating efficiency across all production sites. Property plant and equipment
at balance sheet date was correspondingly lower at Rp 5,906 billion. Capital expenditure for the year
was Rp 135 billion covering a number of process and
operational improvements.
34
PT Holcim Indonesia Tbk
Kinerja Operasional Beban operasional tercatat 9 persen lebih tinggi karena biaya penjualan dan promosi meningkat dalam rangka pengenalan merek Holcim kepada masyarakat. Naiknya biaya operasional juga diakibatkan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk pelatihan karyawan. Pendapatan (beban) Lain-lain bersih Pendapatan (beban) lain-lain bersih untuk tahun 2006 adalah sebesar Rp 235 miliar. Perusahaan memperoleh laba selisih kurs sebesar Rp 383 miliar karena menguatnya Rupiah terhadap Dolar AS dari seluruh hutang Perusahaan dalam mata uang asing. Beban bunga lebih tinggi karena naiknya suku bunga. Perusahaan juga mengeluarkan dana sejumlah Rp 43 miliar untuk membayar pesangon menyusul dilakukannya reorganisasi usaha, termasuk pengalihan urusan pengangkutan kepada pihak ketiga dengan tujuan mengefisienkan kegiatan operasi dan memangkas biaya overhead. Posisi Keuangan Berkurangnya total aktiva dari Rp 7.324 miliar pada tahun 2005 menjadi Rp 7.066 miliar pada tahun 2006 menunjukkan upaya Perusahaan mengurangi aktiva tidak lancar. Hal ini dilakukan dengan tidak lagi menggunakan peralatan yang tidak perlu dan sudah tua serta mengurangi jumlah persediaan sebagai bagian dari program peningkatan efisiensi operasi di semua lokasi produksi. Karena itu komponen pabrik dan peralatan berkurang menjadi Rp 5.906 miliar. Pengeluaran untuk barang modal selama tahun 2006 tercatat sebesar Rp 135 miliar yang mencakup perbaikan proses produksi.
Tinjauan Keuangan
The main components in the increase in total current
liabilities were an amount of long-term debt falling
due within 12 months and an increase in accrued interest.
All of the Company’s financial debt is denominated in US Dollars, with exposure managed using interest rate swaps to fix part of interest payments for
periods up to August 2007 for the Tranche ‘A’ loan. During the year a repayment of US$ 35 million was
made including US$ 5 million in early payment under this facility. Under the Tranche ‘B’ US$ 196
million loan facility, the commencement date for
interest accrual has been deferred from August
2006 to August 2008 and the maturity of the facility
extended from 2011 to 2014.
Total equity increased from Rp 1,842 billion to
Rp 2,099 billion in 2006, taking account of earnings for the year and a revaluation increment in property plant and equipment.
Komponen yang menyebabkan naiknya total kewajiban lancar adalah hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu 12 bulan, dan naiknya biaya yang harus dibayar. Semua hutang Perusahaan berdenominasi mata uang Dolar AS, dan pinjaman ini dikelola dengan swap tingkat bunga agar pembayaran sebagian bunga untuk Tranche ‘A’ tetap sampai dengan Agustus 2007. Pada tahun 2006 ini Perusahaan melakukan pembayaran fasilitas ini sebesar US$ 35 juta, termasuk pembayaran lebih dulu sejumlah US$ 5 juta. Untuk fasilitas kredit Tranche ‘B’ yang berjumlah US$ 196 juta, tanggal pembebanan akrual bunga diundur dari Agustus 2006 menjadi Agustus 2008 sementara jatuh tempo pinjaman diperpanjang dari 2011 menjadi 2014. Total ekuitas meningkat dari Rp 1.842 miliar menjadi Rp 2.099 miliar pada tahun 2006 karena pendapatan Perusahaan pada tahun ini serta tambahan nilai dari revaluasi pabrik dan peralatan.
PT Holcim Indonesia Tbk
35
Occupational Health & Safety (OH&S) Our goal is zero harm for everyone on any of
our work sites. Our mandate is “Safety First - No Compromise!”
We acknowledge the risks in our operations and take all possible measures to control them. Our goal is simple: zero harm to employees, contractors
and visitors through managed risk in all of our operations. All our occupational health and safety policies are geared towards the maintenance of this vision. Testament to our endeavours, we completed
3,318,342 working hours at the Cilacap plant without a single employee lost time incident in 2006.
Our pursuit of excellent operational health and
safety standards continued through 2006 with specific courses on supervision, safe driving, working at height, fall prevention, and safety during
maintenance. All Holcim Indonesia employees receive
education on the Company’s 10 Golden Rules of Safety. Care is taken to build safety mindedness not
only at work, but also in the home and community
at large. Motorcycle safety training for employees,
planned for early 2007, is a typical example of how
we extend care and safety beyond the boundaries of our operations.
Hand in hand with safety training is accident
prevention. Holcim Indonesia employees, through a safety champion reward programme, are strongly
encouraged to report potential hazards. In 2006,
the results of the scheme were positive, with 1,378 reports received and 27 safety champions rewarded.
36
PT Holcim Indonesia Tbk
Tujuan kami adalah mencapai ‘nil’ kecelakaan kerja pada karyawan dimanapun. Mandat kami adalah “Utamakan Keselamatan – Tidak Ada Kompromi!” Kami mengakui adanya risiko-risiko dalam pelaksanaan kerja dan mengambil langkah sekecil apapun untuk mengawasi mereka. Tujuan kami sederhana: ‘nil’ kecelakaan pada karyawan, kontraktor dan pengunjung melalui pengelolaan risiko pada seluruh operasi kami. Semua kebijakan tentang kesehatan dan keselamatan kerja kami buat untuk mendukung visi ini. Sebagai buktinya, pada tahun 2006 kami mampu bekerja selama 3.318.342 jam di pabrik di Cilacap tanpa sekali pun kecelakaan yang mengakibatkan hilangnya jam kerja. Usaha untuk tetap menerapkan standar operasional terbaik bagi kesehatan dan keselamatan kerja, terus kami jalankan sepanjang tahun 2006. Kami menyelenggarakan berbagai kepelatihan tentang cara melakukan pengawasan, cara mengemudi yang aman, cara bekerja di tempat yang tinggi, cara menjaga diri agar tidak terjatuh dan menjaga keamanan selama melakukan perawatan mesin. Semua karyawan Holcim Indonesia belajar tentang 10 Peraturan Emas Keselamatan Kerja. Sikap peduli terhadap masalah keselamatan bukan hanya ditanamkan kepada karyawan tetapi juga kepada keluarga di rumah dan warga masyarakat secara keseluruhan. Pelatihan cara mengendarai sepeda motor dengan aman yang menurut rencana akan diadakan awal tahun 2007 merupakan salah satu contoh bahwa hal-hal lain di luar lingkup operasi Perusahaan juga menjadi perhatian kami. Selain pelatihan tentang keselamatan kerja, kami juga menerapkan prinsip mencegah terjadinya kecelakaan. Penghargaan juga diberikan kepada karyawan Holcim Indonesia yang memperlihatkan kepedulian terhadap masalah keselamatan kerja. Mereka diajak untuk melaporkan setiap potensi bahaya. Pada tahun 2006 program ini memperlihatkan hasilnya; Perusahaan menerima 1.378 laporan dan memberikan hadiah kepada 27 karyawan pemberi laporan.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) This programme will be extended in 2007 and
beyond making it part of the way we encourage all employees to be active participants in safety and hazard prevention.
Health is as important as safety in an environment
that cares, and Holcim Indonesia has re-evaluated its healthcare programmes to raise standards, reduce
lost time from illness and improve the general level
of care. Regular chest x-rays and medical check-ups
are carried out for all employees on a rolling 12 month basis. The emphasis is again on prevention, with
employees being encouraged to take responsibility for their health by seeking timely treatment and preventative measures. Safety Awards
We made history this year: we were the first
company in Indonesia to attain the SMK3 Gold Standard
awarded
by
Sucofindo
International
Certification Services for safety compliance in all
operations. This is no mean feat considering we have over 2,600 employees, two cement plant sites, a
barging operation, the biggest stone quarry on Java and a multiple site ready-mixed concrete operation.
We have now achieved OHSAS 18001 certification,
and Business Review Magazine recognized Holcim Indonesia as having the best Safety Management System
of
500
top
companies
reviewed.
In
December we were recognised as “Indonesia’s Most
Caring Company for Safety” in the IMCC Awards as presented by DuPont and Warta Ekonomi magazine.
In December Holcim Ltd. via independent auditors awarded Holcim Indonesia with Green Pyramid
status for OH&S to signify the Company has in place best practices in 19 different elements.
Program ini diperpanjang hingga tahun 2007 untuk memberikan kesempatan kepada karyawan lainnya agar turut aktif berpartisipasi dalam keselamatan dan pencegahan bahaya. Kesehatan sama pentingnya dengan keselamatan di dalam lingkungan yang peduli, dan Holcim Indonesia melakukan evaluasi ulang terhadap program kepedulian kesehatan Perusahaan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan standar kesehatan, mencegah hilangnya waktu kerja karena karyawan yang sakit dan membuat semua karyawan lebih peduli terhadap kesehatan mereka. Pemeriksaan kesehatan dan rontgen dada dilakukan bagi setiap karyawan secara rutin 12 bulan sekali. Tujuan utamanya sekali lagi adalah pencegahan, karena karyawan diminta untuk bertanggung jawab terhadap kesehatan mereka dengan memeriksakan diri jika sakit serta melakukan tindak pencegahan. Penghargaan K3 Holcim Indonesia mencetak sejarah tahun ini: kami menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang memperoleh Bendera Emas SMK3 dari Sucofindo International Certification Services karena berhasil menerapkan standar keselamatan kerja di seluruh unit operasi. Ini sungguh prestasi yang membanggakan karena Perusahaan memiliki lebih dari 2.600 karyawan dan 2 pabrik semen; kami juga mengoperasikan tongkang dan lokasi penggalian batu terbesar di pulau Jawa serta menjalankan proses pengolahan bahan beton jadi di berbagai lokasi. Kami berhasil memperoleh sertifikat OHSAS 18001. Selain itu Holcim Indonesia juga memperoleh penghargaan dari majalah Business Review sebagai perusahaan yang menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja terbaik, dari 500 perusahaan yang disurvei. Pada bulan Desember kami diakui sebagai “Indonesia’s Most Caring Company for Safety “ pada penghargaan IMCC oleh DuPont dan majalah Warta Ekonomi. Bulan Desember Holcim Ltd. melalui auditor independen memberikan penghargaan kepada Holcim Indonesia dengan status Green Pyramid untuk kesehatan dan keselamatan kerja sebagai tanda bahwa Perusahaan telah menempatkan praktik-praktik terbaik dalam 19 elemen yang berbeda.
PT Holcim Indonesia Tbk
37
Community Relations
Our community relations programme is aligned in
all areas of operation including the communities in six villages and a sub-village around our Narogong
plant and mining area, and 12 villages around the Cilacap plant.
Programmes in 2006
In 2006, Holcim Indonesia ran programmes in five areas:
infrastructure
overhaul,
micro-business
development, education, social and health activities, and stakeholder dialogue.
In the Narogong area, 17 infrastructure-related
projects were conducted in partnership with village authorities: improvements to 8 roads, the development of 6 mosques, the development of a religious meeting place and a two-phase renovation of a village office. To bolster infrastructure around Cilacap, cement was delivered to villages in the
vicinity and has been used for the renovation of village drainage systems.
> Holcim Indonesia directly supports local infrastructure overhaul through, among other projects, road improvements. > Holcim Indonesia mendukung secara langsung perbaikan infrastruktur setempat melalui, salah satunya, perbaikan jalan.
38
PT Holcim Indonesia Tbk
Program hubungan masyarakat Holcim Indonesia dijalankan di seluruh wilayah operasional termasuk masyarakat di enam desa dan satu dusun di sekitar pabrik Narogong dan lokasi tambang, 12 desa di sekitar lokasi pabrik di Cilacap. Program Tahun 2006 Pada tahun 2006 Holcim Indonesia melaksanakan sejumlah program di lima bidang: perbaikan infrastruktur, pengembangan usaha mikro, kegiatan pendidikan, sosial dan kesehatan, serta dialog dengan para pihak yang berkepentingan. Di daerah Narogong ada 17 proyek infrastruktur yang kami laksanakan bersama perangkat desa: perbaikan 8 jalan, pembangunan 6 mesjid, pembangunan tempat berkumpul dan beribadah serta renovasi kantor desa yang berlangsung dalam dua tahap. Untuk pengembangan prasarana di Cilacap, Perusahaan mengirimkan semen ke berbagai desa di sana dan digunakan untuk merenovasi sistem drainase.
Hubungan dengan Masyarakat
As part of our self-help poverty alleviation initiative,
a total revolving fund of Rp 150 million was made available for micro-finance grants in six locations
around Narogong, and Rp 1,003 million for six Cilacap villages. Micro-businesses in the following
fields were supported: tractor rental, agriculture,
composting, retailing, poultry breeding, animal
husbandry, fish ponds, catering, vehicle garaging, maintenance workshops and road construction.
The Klapanunggal District near Narogong benefited
from the provision of facilities and equipment for 39 of its schools and scholarships awarded to
under-privileged but high-scoring Secondary School students. A Health Team was established providing a family planning facility and a meal supply
programme to 18 child care centres in 8 villages.
Holcim Indonesia participated in national, religious, and sporting events held in local villages; donated
cows for Idul Adha, and donated packages to the poor for Idul Fitri. In Cilacap, 256 education scholarships were awarded to students from elementary through to senior high school level.
Sebagai bagian dari program swadaya penanggulangan kemiskinan, Perusahaan menyediakan dana bergulir sejumlah Rp 150 juta untuk kredit usaha mikro di enam lokasi di sekitar Narogong, dan Rp 1.003 juta untuk enam desa di Cilacap. Yang mendapat fasilitas kredit adalah usaha mikro seperti: penyewaan traktor, pertanian, pembuatan kompos, penjualan barang eceran, peternakan unggas, peternakan binatang, tambak udang, makanan, bengkel perawatan, perbaikan kendaraan dan pembangunan jalan. Holcim Indonesia menyediakan fasilitas dan peralatan untuk 39 sekolah di Klapanunggal, Narogong, serta beasiswa kepada para siswa sekolah menengah atas yang tidak mampu namun berprestasi. Pihak Perusahaan juga membentuk tim kesehatan untuk memberikan layanan keluarga berencana. Tim tersebut juga melaksanakan program pemberian makanan bergizi di 18 posyandu di 8 desa. Holcim Indonesia ikut serta dalam berbagai acara nasional, keagamaan dan olah raga di sejumlah desa; menyumbangkan sapi kurban dalam rangka Idul Adha, dan membagikan bingkisan kepada warga kurang mampu pada perayaan Idul Fitri. Di Cilacap, kami memberikan beasiswa pendidikan kepada 256 siswa di sekolah dasar hingga sekolah lanjutan tingkat atas.
< Holcim Indonesia provides equipment to schools near our plants. < Holcim Indonesia menyediakan peralatan sekolah untuk sekolah yang berada dekat pabrik.
PT Holcim Indonesia Tbk
39
Community Relations
To maintain positive and mutually beneficial
relations with our neighbours, we hosted plant and quarry tours and conducted regular dialogue
through regular formal Community Advisory Panel
(CAP) meetings, as well as less formal discussions on a variety of community issues ranging from the construction of public facilities to funding support for local small and medium enterprises. Participants
in the meetings include district officers, Muspida, NGOs, community leaders, and the district and village heads.
> Blood donations, health education and family planning are typical activities conducted regularly. > Donor darah, pendidikan kesehatan dan rencana keluarga adalah beberapa kegiatan yang dilakukan secara rutin.
> Scholarships are awarded to high scoring students in less privileged communities. > Beasiswa diberikan kepada pelajar yang berasal dari keluarga kurang mampu.
40
PT Holcim Indonesia Tbk
Untuk menjalin hubungan baik dan saling menguntungkan dengan warga di sekitar pabrik, kami mengadakan tur keliling pabrik dan ke lokasi penambangan, serta secara teratur menyelenggarakan dialog melalui Forum Konsultasi Masyarakat ( Community Advisory Panel – CAP). Pertemuan formal sudah berlangsung secara reguler, dan kami mengadakan diskusi non-formal untuk membicarakan berbagai persoalan yang berkembang di dalam masyarakat, mulai dari pembangunan sarana umum sampai bantuan dana untuk usaha kecil dan menengah. Yang hadir dalam pertemuan ini antara lain Muspida, berbagai LSM, tokoh masyarakat dan lurah, serta kepala desa.
Hubungan dengan Masyarakat
Emergency Response
The Holcim Indonesia disaster support team was in
action again this year, several times in Central Java to assist those who suffered from earthquake and
tsunami damage. Our staff travelled immediately to Yogyakarta on the day of the violent earthquake.
A full initial damage assessment was completed
including the status of Holcim Indonesia’s employees and their families. In addition to direct aid, an immediate budget of Rp 500 million was provided in emergency supplies consisting of water, food,
medicine, cooking utensils, fuel, lanterns and tents. These were dispatched to the area by trucks and light vehicles from the Cilacap plant, and distributed
by a team of senior managers, employees, and Union leaders.
Concurrently, Holcim Indonesia launched an internal
donations programme and matched all donations on a two-for-one basis.
Penanggulangan Kondisi Darurat Tim penanggulangan bencana yang dibentuk Holcim Indonesia kembali menjalankan tugas mereka pada tahun 2006; beberapa kali di Jawa Tengah untuk membantu korban gempa bumi dan tsunami. Tim kami berangkat segera ke Yogyakarta pada hari pertama saat terjadinya gempa bumi di wilayah tersebut. Mereka menilai kerusakan yang diakibatkan gempa serta kondisi karyawan Holcim Indonesia dan keluarga mereka. Dana sebesar Rp 500 juta diberikan secara langsung untuk pengadaan air, makanan, obat-obatan, peralatan masak, bahan bakar, lentera dan tenda. Bantuan ini didatangkan ke lokasi bencana menggunakan truk dan kendaraan kecil dari pabrik di Cilacap, dan diserahkan kepada para korban oleh tim yang terdiri dari manajer senior, karyawan dan pimpinan serikat pekerja. Secara bersamaan, Holcim Indonesia mengadakan program bantuan internal dan dari jumlah dana yang terkumpul, Perusahaan menjadikannya dua kali lipat.
PT Holcim Indonesia Tbk
41
Corporate Governance Ethical conduct and a culture of transparency and
trust are the fundamental roots of good corporate governance.
Holcim
Indonesia’s
governance
structure is comprehensive: embracing the interests
of our stakeholders, the management of business risks, the protection of our reputation, and our
corporate social responsibilities which include the welfare of our communities and environment.
Holcim Indonesia’s code of conduct promotes
fairness, transparency and accountability, and is applied at every level across the Holcim Group and to all individuals. Ultimate
responsibility
for
Holcim
Indonesia
lies with the Board of Directors and the Board
of Commissioners. The Board of Commissioners
largely acts as a supervisory body over the Board of Directors, reviewing and approving management
decisions. The Board of Directors is responsible for
financial reporting, developing structured Business
Plans including risk management and strategic plans, complying with Indonesian laws and regulations,
and establishing and overseeing the internal control system.
The Board of Commissioners is assisted by the Audit
Committee, an expert independent body chaired by one of the Independent Commissioners. The
Audit Committee specifically supports the Board of Commissioners regarding internal control systems,
the evaluation of external and internal audits, the review of risk management processes, and the evaluation of financing issues.
The internal audit department operates in full
compliance with international auditing standards, and reports to the Audit Committee.
42
PT Holcim Indonesia Tbk
Tata kelola perusahaan akan berjalan dengan baik jika dilandasi cara kerja yang etis, transparan dan atas dasar kepercayaan. Holcim Indonesia memiliki struktur tata kelola yang lengkap: memperhatikan kepentingan para pihak yang berkepentingan, mengelola risiko bisnis, menjaga nama baik dan memiliki tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap masyarakat, termasuk kesejahteraan warga dan lingkungan. Standar kerja yang diterapkan Holcim Indonesia mengutamakan kejujuran, keterbukaan dan akuntabilitas, serta berlaku untuk semua jajaran di Grup Holcim dan semua pihak. Tanggung jawab tertinggi ada di tangan Direksi dan Dewan Komisaris Holcim Indonesia. Dewan Komisaris bertugas mengawasi Direksi serta mengkaji dan memberikan persetujuan atas keputusan yang dibuat pihak manajemen. Direksi sendiri bertanggung jawab membuat laporan keuangan, menyusun rencana usaha, termasuk rencana pengelolaan risiko dan rencana strategis, sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku di Indonesia, membuat sekaligus mengawasi jalannya sistem pengawasan internal Perusahaan. Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Komite Audit, yaitu tim independen yang terdiri dari sejumlah tenaga ahli di bidangnya, dan diketuai oleh seorang komisaris independen. Komite ini membantu Dewan Komisaris menjalankan sistem pengawasan internal, mengevaluasi hasil audit eksternal dan internal, mengkaji proses manajemen risiko, serta mengevaluasi berbagai persoalan keuangan. Departemen audit internal melaksanakan tugas sesuai standar akuntansi internasional, dan melaporkan kepada Komite Audit.
Tata Kelola Perusahaan Board of Commissioners
Dewan Komisaris
Paul Hugentobler - President Commissioner Appointed as President Commissioner in May 2004, Mr. Hugentobler has been a member of the Executive Committee of Holcim Ltd. since January 2002, and has responsibility for Holcim operations in South Asia and Northern ASEAN. From 1999 until 2000 he served as CEO of Siam City Cement (Public) Company Ltd. headquarters in Bangkok and was Holcim Ltd. Area Manager for the Asia Pacific region from 1994. With a degree in civil engineering from the Swiss Federal Institute of Technology, he also holds a post-graduate degree in Economic Science from the Graduate School of Economics and Business of Saint Gallen and also completed the international Senior Management Program at Harvard Business School.
Paul Hugentobler - Presiden Komisaris Diangkat sebagai Presiden Komisaris pada bulan Mei 2004, beliau merupakan anggota dari The Executive Committee Holcim Ltd. sejak bulan Januari 2002, bertanggung jawab atas wilayah Holcim Asia Selatan dan ASEAN bagian Utara. Dari tahun 1999 hingga tahun 2000 beliau menjabat sebagai CEO pada Siam City Cement (Public) Company Ltd., yang berkantor pusat di Bangkok, pernah menjabat selaku Area Manager Holcim Ltd. wilayah Asia Pasifik sejak tahun 1994. Memperoleh gelar di bidang teknik sipil dari Swiss Federal Institute of Technology dan pasca sarjana di bidang sains ekonomi dari Graduate School of Economic and Business of Saint Gallen, dan juga menyelesaikan studinya di International Senior Management Program di Harvad Business School.
Urs Bieri - Vice President Commissioner Mr. Bieri was appointed as Vice President Commissioner of PT Holcim Indonesia Tbk in May 2004. Formerly served as Deputy CEO of Holcim Ltd. since January 2002, with responsibility for Southern ASEAN, East Asia and Pacific as well as South and East Africa. Past positions include the Executive Committee of Holcim Ltd. since 1986, CEO of AG Hunziker between 1983 and 1986, and Director of Finance and Administration at Wild in Singapore. Urs Bieri is a graduate of INSEAD and he also completed studies in Business Administration at the University of Saint Gallen, Switzerland.
Urs Bieri - Wakil Presiden Komisaris Diangkat sebagai Wakil Presiden Komisaris pada bulan Mei 2004. Sebelumnya menjabat sebagai Deputy CEO di Holcim Group sejak Januari 2002, wilayah tanggung jawabnya meliputi ASEAN bagian Selatan, Asia Pasifik Timur, maupun Afrika Selatan dan Timur. Pernah menjabat sebagai Director of Finance and Administration di Wild, Singapura, anggota Executive Committee Holcim Ltd. sejak 1986, juga selaku CEO AG Hunziker antara tahun 1983 hingga 1986. Beliau adalah lulusan dari INSEAD dan juga menyelesaikan studinya di bidang administrasi bisnis pada University of Saint Gallen, Switzerland.
Thomas A. Clough - Commissioner Appointed as Commissioner in May 2004, he was President Director of the company between 2001 and 2004 and appointed to the Executive Committee of Holcim Ltd. on May 2004. Between 1998 and 2001 he was CEO of Alsons Cement Corporation. Previous to this, he was with PT Semen Makmur as President Director. He holds a Bachelor’s degree in Mining Engineering from the University of Leeds.
Thomas A. Clough - Komisaris Diangkat sebagai Komisaris pada bulan Mei 2004. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Presiden Direktur Perusahaan sejak tahun 2001-2004 dan diangkat selaku Executive Committee Holcim Ltd. pada bulan Mei 2004. Dari tahun 1998 hingga 2001 menjabat sebagai CEO Alsons Cement Corporation. Sebelumnya menjabat sebagai Presiden Direktur PT Semen Makmur. Beliau meraih gelar Bachelor of Mining dari University of Leeds.
PT Holcim Indonesia Tbk
Paul Hugentobler, President Commissioner
Urs Bieri, Vice President Commissioner
Thomas A. Clough, Commissioner
43
Corporate Governance
Kuntoro Mangkusubroto, Independent Commissioner
Arief T. Surowidjojo, Independent Commissioner
Kemal Stamboel, Independent Commissioner
44
Kuntoro Mangkusubroto - Commissioner Appointed as Independent Commissioner in December 2001, he serves as Director of BRR (Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi) the Government agency rebuilding Aceh and Nias. He is also the Chairman of the Business and Management School Governing Council at Bandung Institute of Technology (ITB) and Commissioner of PT Unilever Indonesia. During his career, he has held positions as Minister of Mines and Energy, President Director of PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Tambang Timah and PT Tambang Batubara Bukit Asam, Deputy Chairman of the National Board of Investment and Vice Chairman of the Indonesia Association of Engineers. He is an Industrial Engineering graduate of ITB, holds a Master of Science in Civil Engineering from Stanford University and a Doctorate in Engineering Science from ITB.
Kuntoro Mangkusubroto - Komisaris Diangkat sebagai Komisaris Independen pada bulan Desember 2001, menjabat sebagai Direktur BRR (Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi), sebuah Badan Pemerintah yang menangani pembangunan kembali Aceh dan Nias. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Ketua Business and Management School Governing Council di ITB (Institut Teknologi Bandung) dan Komisaris PT Unilever Indonesia. Selama karirnya beliau pernah menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi, Presiden Direktur PLN (Perusahaan Listrik Negara), PT Tambang Timah dan PT Tambang Batubara Bukit Asam, Wakil Ketua BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) dan Wakil Ketua Asosiasi Insinyur Indonesia. Lulusan dari Teknik Industri ITB, meraih gelar Master of Science dari Teknik Sipil Stanford University dan Doktor dari Teknik ITB.
Arief. T. Surowidjojo - Independent Commissioner Appointed as Independent Commissioner in December 2001. A graduate of Universitas Indonesia in Law, he also has a Masters in Law (LLM) from the University of Washington. Currently Senior Partner of law firm Lubis, Ganie and Surowidjojo, Jakarta, senior lecturer at the Faculty of Law, University of Indonesia and the Chair Person of the Board of Supervision, Transparency International - Indonesia.
Arief T. Surowidjojo - Komisaris Independen Diangkat sebagai Komisaris Independen pada bulan Desember 2001. Lulusan Universitas Indonesia di bidang Hukum dan juga meraih gelar Masters in Law (LLM) dari University of Washington. Saat ini beliau merupakan Senior Partner dari Kantor Hukum Lubis, Ganie dan Surowidjojo, Jakarta, dosen senior di Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan Ketua the Board of Supervision, The Transparency International - Indonesia.
Kemal A. Stamboel - Independent Commissioner / Chairman of the Audit Committee Mr. Stamboel is an Independent Commissioner serving on the Board of Commissioners since May 2004. Former Country Leader for IBM Business Consulting Services and previously Managing Partner of PriceWaterhouseCoopers in Indonesia, Mr. Stamboel has over 20 years consulting experience with leading public and state-owned companies. Mr. Stamboel is a founding member of the Indonesian Society for Transparency, a member of the Indonesian Institute for Good Governance, and a Board Member of the National Committee for Policy and Good Governance, among other professional memberships. Mr. Stamboel holds an MBA from the Management Institute Arthur D. Little, USA and a degree in Psychology, Padjajaran Bandung.
Kemal A. Stamboel - Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit Beliau merupakan Komisaris Independen yang menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris. Pernah menjabat sebagai Country Leader di IBM Business Consulting Services dan sebelumnya menjabat sebagai Managing Partner PriceWaterhouseCoopers di Indonesia. Beliau memiliki pengalaman sebagai konsultan pada perusahaan publik selama lebih dari 20 tahun. Beliau merupakan salah satu pendiri Masyarakat Transparansi Indonesia, anggota Lembaga Indonesia untuk Tata Kelola yang Baik dan Anggota Dewan Komite Nasional untuk Kebijakan dan Tata Kelola yang Baik. Beliau memperoleh gelar MBA dari Management Institute Arthur D. Little, USA dan gelar Sarjana Psikologi dari Universitas
PT Holcim Indonesia Tbk
Padjajaran Bandung.
Tata Kelola Perusahaan
Board of Directors
Direksi
Tim Mackay - President Director President Director since May 2004. Tim Mackay’s previous appointment was Managing Director of Holcim (Lanka) Ltd. in 2001. From 1997 he was Chief Executive of Basic Industries Ltd. & Fiji Industries Ltd. where he was responsible for raising the profile and profitability of the Fijian and Pacific Island cementbased industry. He is a Master Mariner, holds an MBA from Massey University in New Zealand and also completed Senior Management Programs with Holcim Ltd.
Tim Mackay - Presiden Direktur Menjabat selaku Presiden Direktur sejak bulan Mei 2004. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Managing Director Holcim (Lanka) Ltd. pada tahun 2001. Sejak tahun 1997, beliau menjabat sebagai Chief Executive of Basic Industries Ltd. & Fiji Industries Ltd., dimana beliau bertanggung jawab untuk meningkatkan profil dan keuntungan Fijian dan Pacific Island cement-based industry. Beliau adalah Master Mariner, meraih gelar MBA dari Massey University di Selandia Baru dan menyelesaikan Senior Management Program di Holcim Ltd.
Jannus O. Hutapea - Director and Corporate Secretary Legal & Corporate Affairs Director and Corporate Secretary of the company since January 2002. Prior to this he was General Manager from 1997-2001. Before coming to the Company, he was Public Relations and External Affairs Manager in PT CocaCola Indonesia and at the same time a lecturer in University of Indonesia and London School of PR in Jakarta. He holds a degree in social science from the Adventist University of Indonesia (UNAI) and a Master’s in Communications from Tokyo Nihon Institute, Japan, 1978.
Jannus O. Hutapea - Direktur dan Sekretaris Perusahaan Menjabat selaku Direktur Hukum dan Korporasi serta tercatat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak bulan Januari 2002, sebelumnya menduduki posisi sebagai General Manager, yaitu dari tahun 1997-2001. Sebelum bergabung dengan Perusahaan, beliau menjabat sebagai Public Relations and External Affairs Manager di PT Coca-Cola Indonesia. Pada saat bersamaan beliau juga adalah dosen di Universitas Indonesia dan di London School of PR di Jakarta. Beliau meraih gelar di bidang Pendidikan Ilmu Sosial dari Universitas Advent Indonesia (UNAI) dan Master di bidang komunikasi dari Tokyo Nihon Institute, Jepang pada tahun 1978.
Thomas A. Dinkel - Director Finance Director since 2005. Prior to this appointment, he served as Project Manager at Holcim Group Support Ltd. Previous positions include Chief Finance Officer Holcim Vietnam, Regional Controller Holcim South Asia/ASEAN and Corporate Controller, Holcim Group Support Zurich. He gained his Degree in Finance and Accounting from University of Saint Gallen, Switzerland.
Thomas A. Dinkel - Direktur Menjabat selaku Direktur Keuangan sejak 2005. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Project Manager Holcim Group Support (Zurich) Ltd. di Zurich, Chief Finance Officer Holcim Vietnam, Regional Controller Holcim South Asia/ASEAN dan Corporate Controller, Holcim Group Support Zurich. Meraih gelar Sarjana dalam bidang Keuangan dan Akuntansi dari University of Saint Gallen,
PT Holcim Indonesia Tbk
Tim Mackay, President Director
Jannus O. Hutapea, Director and Corporate Secretary
Thomas A. Dinkel, Director
45
Corporate Governance
Novita Primadewi, Director
Novita Primadewi - Director Human Resources Director, a member of the Board of Directors since May 2004. Before coming to PTSC, she was with PT Hay Group, as senior Consultant and then Director until 2003. She was also the Head of Marketing and Research Department for PT Inter-Admark-Dentsu between 1991 and 1992. She holds a degree in Mathematics from ITB and also a graduate degree in International Management from Universitas Indonesia. Eamon J. Ginley - Director Manufacturing Director since November 2004, responsible for the Narogong and Cilacap cement Plant operations in addition to the Corporate Engineering and Co-processing Solution Business unit. He began working for Holcim South East Asia in 2001 as advisor to the Company, assuming duties of Narogong Plant Production Director when Holcim became majority shareholder in December 2001. Previous to this he was Manufacturing Manager for the Gladstone Cement Plant of Queensland Cement Ltd. He holds a Bachelor of Science in Chemistry from Canterbury University, New Zealand.
Eamon J. Ginley, Director
Keith G. Dunham* - Director Director of Logistics and Exports since 2005, responsible for management of multi functional supply chain operations. Before coming to the Company he was General Manager of Barro Group, supplying and distributing building products to domestic and commercial markets. Commercial Manager of Qantas Regional Airlines between 1998 and 2002, he was also Group General Manager for Hyne & Son Pty Ltd. between 1994 and 1996 where he was responsible for the Trade, Retailing and Wholesaling divisions. He holds a Bachelor of Business Management from Monash University, a Graduate Diploma in Marketing and also an MBA from New England University.
Keith G. Dunham, Director
* Resigned effective end of June 2006
46
PT Holcim Indonesia Tbk
Switzerland. Novita Primadewi - Direktur Menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia sejak bulan Mei 2004. Sebelumnya beliau bekerja di PT Hay Group selaku Senior Consultant dan kemudian diangkat sebagai Direktur hingga tahun 2003. Pada tahun 1991-1992 menjabat sebagai Head of Marketing and Research PT Inter-Admark Dentsu. Beliau meraih gelar di bidang matematika dari ITB dan juga gelar di bidang manajemen internasional dari Universitas Indonesia. Eamon J. Ginley - Direktur Menjabat Direktur Manufaktur sejak bulan November 2004, bertanggung jawab atas operasional pabrik semen di Narogong dan Cilacap serta Corporate Engineering and Coprocessing Solution Business. Beliau mulai bekerja untuk Holcim South East Asia sejak tahun 2001 sebagai penasehat Perusahaan, dan selaku Direktur Produksi pabrik Narogong pada saat Holcim masuk sebagai pemegang saham mayoritas di bulan Desember 2001. Sebelumnya beliau adalah Manufacturing Manager Gladstone Cement Plant di Queensland Cement Ltd. Beliau meraih gelar Bachelor of Science di bidang Kimia dari Canterbury University, Selandia Baru. Keith G. Dunham* - Direktur Sejak tahun 2005 beliau menjabat sebagai Direktur untuk Logistik dan Ekspor, yang bertanggung jawab atas pengelolaan operasi multi functional supply chain. Sebelum bergabung dengan PTSC, beliau menjabat sebagai General Manager Barro Group, yang memasok dan menyalurkan produk bangunan ke pasar domestik dan komersial. Pada tahun 1998–2002 beliau menjabat sebagai Commercial Manager Qantas Regional Airlines, dan sebelumnya lagi pada tahun 1994-1996 beliau adalah Group General Manager Hyne & Son Pty Ltd, dimana beliau bertanggung jawab atas divisi-divisi Perdagangan, Distribusi, dan Eceran. Beliau meraih gelar Bachelor of Business Management dari Monash University dan meraih Diploma di bidang pemasaran serta gelar MBA dari New England University.
* Mengundurkan diri pada Juni 2006
Tata Kelola Perusahaan
Hans Fuchs - Director Director of Ready Mixed Concrete and Aggregates since 2005. Prior to joining Holcim in September 2004, he was employed by the UK-based international heavy building products company Hanson plc as Managing Director of their RMX & Aggregates Companies in Thailand and prior to this their operations in India. He has 20 years experience in RMX & Aggregates through all disciplines within this business. He holds qualifications in Business and Management Administration from the UK Institute of Management.
Patrick Walser - Director Director of Marketing and Innovation since 2005. Joined Holcim Apasco in 1991, in the field of construction, commissioning, and maintenance. In 1999 he joined Holcim Group Support Ltd. as a senior consultant and assumed the responsibility of leading the MAC programme around the globe. In 2002 assumed responsibility as Vice President of Marketing and Sales at Holcim (Lanka) Ltd. He holds a degree in mechanical engineering from the Swiss Federal Institute of Technology and a Master of Business Administration from the University of Saint Gallen, Switzerland.
Alok Agarwal - Director Director of Business Strategic Development since 2006. Formerly Senior Vice President (Business Development Strategy) at Lafarge India Ltd., he has over 29 years experience in a wide range of industries. In 1997-1998 he served as Vice President (Commercial) at Gianni Filaments Ltd. and as Chief Executive at Gold Securities Pvt. Ltd. from 1992 to 1997. He gained an MBA degree in Finance from Faculty of Management Studies, University of Delhi, New Delhi.
Hans Fuchs - Direktur Sejak tahun 2005 beliau menjabat sebagai Direktur yang membidangi beton jadi dan agregat. Sebelum bergabung dengan Holcim pada bulan September 2004, beliau bekerja pada Hanson plc, yaitu perusahaan Inggris di bidang produk bangunan berat. Sebelumnya lagi menjabat sebagai Managing Director pada Ready Mixed Concrete & Aggregate Companies di Thailand, sesudah menjalani tugasnya di India. Beliau memiliki 20 tahun pengalaman di Ready Mixed Concrete & Aggregates melalui semua disiplin dalam bisnis ini. Beliau meraih gelar dalam Business and Management Administration dari The UK Institute of Management.
Hans Fuchs, Director
Patrick Walser - Direktur Sejak tahun 2005 beliau menjabat sebagai Direktur di bidang pemasaran dan inovasi. Bergabung dengan Holcim pada tahun 1991, di bidang konstruksi, commissioning dan pemeliharaan. Pada tahun 1999 beliau bergabung dengan Holcim Group Support (HGRS) sebagai konsultan senior dan mengemban tanggung jawab untuk memimpin program MAC di seluruh dunia. Pada tahun 2002 beliau menduduki jabataan sebagai Vice President Marketing and Sales di Holcim (Lanka) Ltd. Beliau meraih gelar di bidang teknik mesin dari Swiss Federal Institute of Technology dan gelar MBA dari University of Saint Gallen, Switzerland.
Patrick Walser, Director
Alok Agarwal - Direktur Sejak tahun 2006 beliau menjabat sebagai Direktur di bidang Pengembangan Usaha Strategis. Sebelumnya beliau juga menjabat sebagai Senior Vice President (Business Development Strategy) di Lafarge India Ltd. Pada tahun 1997-1998 beliau menjabat sebagai Vice President (Commercial) di Gianni Filaments Ltd. dan sebagai Chief Executive di Gold Securities Pvt Ltd. dari 1992 hingga 1997. Memiliki pengalaman karir lebih dari 29 tahun di berbagai industri. Meraih gelar MBA dalam bidang Keuangan, Fakultas Studi Manajemen, University of Delhi, New Delhi.
PT Holcim Indonesia Tbk
Alok Agarwal, Director
47
Corporate Governance
Prior to the appointment of new Directors by the General Meeting of Shareholders, the BoD is assisted by: Mochammad Fazri Yulianto - Director Designate Overseeing Logistics and Exports since June 2006, he is responsible for the management of multifunctional supply chain operations. He began working for Holcim Indonesia in 2004, and was the Corporate Procurement Manager until his current appointment. Prior to joining Holcim Indonesia, he was Assistant Procurement Manager for PT Kimberly Lever Indonesia, 2002-2003, and Contract and Services Manager for PT Mattel Indonesia Dua, 2001-2002. He graduated in Chemical Engineering from the University of Gadjah Mada, Yogyakarta.
Mochammad Fazri Yulianto, Director Designate
48
PT Holcim Indonesia Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Sebelum pengangkatan anggota Direksi baru oleh Rapat Umum Pemegang Saham, maka Direksi dibantu oleh: Mochammad Fazri Yulianto – Pejabat Direktur Bertanggung jawab mengawasi urusan logistik dan ekspor sejak bulan Juni 2006. Tanggung jawab yang diberikan kepadanya adalah mengelola unit operasi rantai pasokan. Ia mulai bekerja di Holcim Indonesia pada tahun 2004, dan menjabat sebagai Corporate Procurement Manager sebelum akhirnya diserahi jabatan yang sekarang. Sebelum bergabung dengan Holcim, ia bekerja di PT Kimberley Lever Indonesia sebagai Assistant Procurement Manager dari tahun 2002 sampai 2003, dan di PT Mattel Indonesia Dua sebagai Contract and Services Manager dari tahun 2001 sampai 2002. Ia adalah sarjana teknik kimia dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Report of the Audit Committee
The Audit Committee is appointed by the Board
of Commissioners (BOC), and responsible to the BOC, and consists entirely of independent parties
with the Chairman of the Committee being an Independent Commissioner. The Board of Directors
(BOD), Internal Auditors, External Auditors and
special invitees attend Committee meetings as requested.
The Audit Committee’s role is to oversee the adequacy of internal and external audit activities together with internal control functions and to assist the BOC in fulfilling its oversight responsibilities. The
Audit Committee is reliant on information provided by the BOD, Internal Auditors, External Auditors and other Committees. Activities
During the course of 2006 and in the first two
months of 2007 the Audit Committee met on 10 occasions. Here is a summary of the main activities undertaken, including reviews of: 1. Presentations given by the Company’s external
auditors with regard to the audit of the annual consolidated financial statements of the Company
and subsidiaries for the financial years 2005 and
2006, including comments in respect of control improvements and management’s responses.
2. The quarterly consolidated financial statements
of the Company and subsidiaries for the periods
ended March 31st 2006, June 30th 2006, September 30th 2006 and December 31st 2006.
3. Tax assessments and tax treatments to ensure
proper representations have been made to the tax authorities.
4. Compliance reporting with regard to routine
Laporan Komite Audit
Komite Audit dipilih oleh Dewan Komisaris dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Seluruh anggota Komite terdiri atas pihak independen dan Ketua Komite adalah juga Komisaris Independen. Direksi, Auditor Internal, Auditor Eksternal serta pihak khusus menghadiri pertemuan komite apabila diminta. Fungsi Komite Audit adalah mengawasi kecukupan dari kegiatan audit eksternal, audit internal dan fungsi kontrol internal serta membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tanggung jawab pengawasannya. Komite Audit bertindak atas dasar informasi yang diberikan oleh Direksi, Auditor Internal, Auditor Eksternal dan komite lain. Aktivitas Selama kurun waktu 2006 dan dalam dua bulan pertama tahun 2007, Komite Audit telah mengadakan pertemuan sebanyak sepuluh kali. Berikut adalah ringkasan aktivitas yang sudah dilaksanakan, termasuk kajian terhadap: 1. Laporan yang diberikan oleh auditor eksternal Perusahaan sehubungan dengan hasil audit laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan anak Perusahaan untuk tahun 2005 dan 2006, termasuk catatan-catatan dalam hal perbaikan kontrol dan tanggapan dari manajemen. 2. Laporan keuangan konsolidasi triwulanan dari Perusahaan dan anak Perusahaan triwulanan untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2006, 30 Juni 2006, 30 September 2006 dan 31 Desember 2006. 3. Memastikan bahwa laporan yang disampaikan ke otoritas pajak dinilai dan dilaporkan dengan benar. 4. Laporan rutin atas persyaratan hukum yang dilakukan oleh Perusahaan setiap kuartal.
legal requirements required of the Company every quarter.
PT Holcim Indonesia Tbk
49
Report of the Audit Commitete
5. Internal
Audit
management,
disbursements,
reports
covering
accounts
IT
Disaster
contractor
payable
Recovery
and
plans,
asset management, warehouse management,
capex follow up and medical benefits as well as
monitoring status of action plans committed to by management to rectify issues identified.
6. Revisions to the internal audit plan for 2006 and presentation of the Risk Assessment and subsequent Internal Audit plan for 2007.
7. Presentations on the Internal Control Systems project and regular updates.
8. Presentation on OH&S and business performance updates.
Key opinions expressed by the Audit Committee include: ■■ The annual consolidated financial statements
of the Company for the financial year 2005 and
2006 have been prepared in compliance with Indonesian Accounting principles (PSAK) and
present fairly the operational and financial performance of the Company.
■■ The Company has complied with the requirements
of the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges in the submission of all financial reports during 2005 and 2006.
■■ Actions have been taken by management to
address issues identified by the external auditors for the 2005 audit.
■■ Satisfactory progress has been made on all
matters specifically presented to the Audit Committee by Internal Audit and representatives of the Company during 2006.
In compliance with decree Kep. 41/PM/2003 issued by the Chairman of Bapepam (the Indonesian Capital Market Supervisory Agency) stipulating all
Indonesian public companies must have an Audit Committee, a formal Audit Committee charter has been drawn governing the purpose, authority,
composition, meeting and operation, terms of service and responsibilities (relating to financial reporting
and processes, internal audit, risk management control and governance). In accordance with the aforementioned decree, the charter carries clear
definitions and requirements in order to qualify for committee membership. 50
PT Holcim Indonesia Tbk
5. Laporan Audit Internal mencakup pengelolaan pemakaian kontraktor, hutang dagang dan pembayaran, rencana pemulihan Teknologi Informasi pada saat bencana, pengelolaan aset, pengelolaan gudang, audit atas pelaksanaan rekomendasi audit atas barang modal, tunjangan kesehatan dan pengawasan atas rencana penerapan rekomendasi atas temuan audit yang sudah disetujui manajemen. 6. Perubahan rencana audit internal pada tahun 2006 dan pengukuran risiko serta rencana audit internal untuk tahun 2007. 7. Laporan tentang proyek Pengendalian Internal dan informasi terbaru dari proyek tersebut secara rutin. 8. Laporan tentang K3 dan kinerja usaha. Pendapat penting yang disampaikan oleh Komite Audit termasuk: ■■ Laporan keuangan konsolidasi Perusahaan untuk
tahun 2005 dan 2006 yang telah sesuai dengan Prinsip Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) dan laporan kinerja operasional dan keuangan Perusahaan disajikan secara wajar. ■■ Perusahaan telah memenuhi kewajiban sebagaimana disyaratkan oleh Bursa Efek Jakarta dan Surabaya dalam pelaporan laporan keuangan selama tahun 2005 dan 2006. ■■ Sejumlah tindakan telah diambil oleh manajemen untuk menanggapi hal-hal yang telah ditemukan oleh auditor eksternal untuk tahun audit 2005. ■■ Kemajuan yang cukup memuaskan telah dicapai atas semua hal yang telah dilaporkan kepada Komite Audit oleh Audit Internal dan perwakilan Perusahaan selama tahun 2006. Sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Ketua Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal Indonesia) Kep. 41/PM/2003 yang menyebutkan bahwa semua perusahaan publik di Indonesia harus mempunyai Komite Audit, piagam Komite Audit telah dibuat dan mengatur tujuan, kewenangan, komposisi, pertemuan dan operasional, jenis layanan dan tanggung jawab (yang berhubungan dengan proses dan pelaporan keuangan, audit internal, pengawasan manajemen risiko dan tata kelola). Sesuai dengan peraturan yang disebutkan di atas, piagam ini memuat definisi yang jelas dan persyaratan untuk menjadi anggota komite.
Laporan Komite Audit
The Audit Committee Members Kemal Stamboel, Chairman of the Committee Mr. Stamboel is also an Independent Commissioner serving on the Board of Commissioners. See page 44. Renée Zecha, Audit Committee Member Ms. Zecha is founder of PT FirstAsia M&A, served previously as President Director and Joint venture partner of PT UBS Warburg Indonesia and has 20 years experience in international capital markets with Hambros, Citibank and HSBC Investment Bank. Currently a member of the Governing Council of ITB School of Business Management, Ms. Zecha has served on the Board of Officers for the Association of Indonesia Underwriters (APEI), the Indonesian Financial Executives Association (IFEA) and the Listing Committee of the Jakarta Stock Exchange. Ms. Zecha holds BSc Honours degree in Economics from the London School of Economics and Political Science. John Rachmat, Audit Committee Member Mr. Rachmat is currently Assistant Director in ABN Amro Asia Securities, Singapore covering equity research on ASEAN consumer industries. A qualified Chartered Accountant with Stoy Hayward, London, Mr. Rachmat has served with a number of leading stockbroking companies and investment banks including Indosuez W.I.Carr Securities, Schroders Indonesia and Morgan Grenfell Asia, Indonesia. Mr. Rachmat holds an MBA from the London Business School and a BSc degree in Economics (First Class Honours) from the London School of Economics and Political Science.
Anggota Komite Audit Kemal Stamboel, Ketua Komite Audit Beliau juga merupakan Komisaris Independen yang menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris. Lihat halaman 44.
Kemal Stamboel, Independent Commissioner
Renée Zecha, Anggota Komite Audit Beliau merupakan pendiri dan mantan Presiden Direktur PT FirstAsia M&A yang merupakan mitra perusahaan joint venture PT UBS Warburg Indonesia. Beliau mempunyai pengalaman 20 tahun di pasar modal internasional untuk perusahaan Hambros, Citibank dan HSBC Investment Bank. Saat ini beliau merupakan anggota Governing Council di Sekolah Bisnis Manajemen ITB. Beliau juga pernah menjadi anggota Dewan Eksekutif pada Dewan Assosiasi Underwriter Indonesia (APEI), Assosiasi Lembaga Keuangan Eksekutif Indonesia (IFEA) dan Listing Committee di Bursa Efek Jakarta. Beliau meraih gelar BSc Ekonomi (Honours) dari London School of Economics and Political Science.
Renée Zecha, Audit Committee Member
John Rachmat, Anggota Komite Audit Saat ini beliau menjabat sebagai Asisten Direktur ABN Amro Asia Securities, Singapura, yang menangani penelitian ekuitas dari industri konsumen di ASEAN. Sebagai Chartered Accountant di Stoy Hayward, London, beliau pernah bekerja dengan sejumlah perusahaan saham dan bankbank investasi terkemuka termasuk Indosuez W.J. Carr Securities, Schroders Indonesia dan Morgan Grenfell Asia, Indonesia. Beliau meraih gelar MBA dari London Business School dan gelar BSc di bidang Ekonomi (First Class Honours) dari London School of Economics and Political Science.
PT Holcim Indonesia Tbk
John Rachmat, Audit Committee Member
51
Corporate
Data
Information
Perseroan
Share Price
Harga Saham
2006
Quarter
Highest
Lowest
Highest
Lowest
Triwulan
Tertinggi
Terendah
Tertinggi
Terendah
1
680
475
670
450
2
730
420
600
410
3
600
422
580
310
4
850
530
530
435
Shareholders as at 31 December 2006 Shareholders
Number of Shares
Pemegang Saham per 31 Desember 2006 Percentage
Jumlah Saham
Persentase
Pemegang Saham
Holderfin B.V.
5,925,912,820
77.33%
Holderfin B.V.
Foreign Investors
1,136,348,363
14.83%
Pemodal Asing
Indonesian public (under 5 per cent)
600,638,817
7.84%
Masyarakat Indonesia (dibawah 5%)
7,662,900,000
100.00%
Total
Total
52
2005
PT Holcim Indonesia Tbk
This 2006 annual report has been approved by the Board of Commissioners and the Board of Directors. Laporan tahunan 2006 ini telah disetujui oleh para anggota Dewan Komisaris dan para anggota Direksi.
Board of Commissioners Dewan Komisaris
Board of Directors Direksi
Paul Hugentobler
Tim Mackay
Urs Bieri
Jannus O. Hutapea
Thomas A. Clough
Thomas A. Dinkel
Kuntoro Mangkusubroto
Novita Primadewi
Arief T. Surowidjojo
Eamon J. Ginley
Kemal A. Stamboel
Hans Fuchs
Patrick Walser
Alok Agarwal
PT Holcim Indonesia Tbk
53
This page has been intentionally left blank Halaman ini sengaja dikosongkan
54
PT Holcim Indonesia Tbk
PT Holcim Indonesia Tbk and its Subsidiaries Consolidated Financial Statements for the Years Ended December 31, 2006 and 2005 and Independent Auditors’ Report dan Anak Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006 dan 2005 dan Laporan Auditor Independen
Contents
Daftar Isi
Directors’ Statement Letter
Surat Pernyataan Direksi
Independent Auditors’ Report
1-2 Consolidated Balance Sheets 4 5
6 7
Consolidated Statements of Income
Consolidated Statements of Changes in Equity Consolidated Statements of Cash Flows
Notes to Consolidated Financial Statements
Laporan Auditor Independen Neraca Konsolidasi
Laporan Laba Rugi Konsolidasi
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Laporan Arus Kas Konsolidasi
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
PT Holcim Indonesia Tbk
55
56
PT Holcim Indonesia Tbk
Note Catatan
PT Holcim Indonesia Tbk
57