Wealth Management Newsletter - Agustus 2012
1 | Market Perspective | Agustus 2012
Nasabah yang terhormat, Terima kasih atas kesetiaan Anda menjadi pembaca Market Pespective Newsletter. Memasuki bulan Agustus 2012, perkembangan ekonomi global masih dipengaruhi oleh ketidakpastian dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak dari berlanjutnya krisis kredit di Uni Eropa. Melalui segmen CommInsight, untuk mengantisipasi turunnya jumlah transaksi perdagangan di pasar modal menjelang Idul Fitri, kami merekomendasikan komposisi portofolio yang lebih seimbang antara reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap. Pada segmen Bancassurance, kami memperkenalkan inovasi terbaru kami melalui produk Panin Life Smart Risk Control Moderate Fund. Produk ini merupakan produk berbasis USD pertama yang menekankan pada pentingnya pengendalian risiko untuk memaksimalkan kinerja investasinya. Diversifikasi pada empat aset investasi unggul juga menjadikan produk ini sebagai alternatif yang tepat untuk menghadapi fluktuasi pasar kedepannya. Akhir kata, atas nama Commonwealth Bank, saya ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1433 H, semoga pada hari nan suci ini, Anda senantiasa mendapatkan berkah dan kebahagiaan bersama keluarga serta kerabat. Salam hangat, Ian Whitehead Director of Retail and Business Banking
Global Outlook
M
emasuki semester dua ini, investor masih direkomendasikan untuk menjaga alokasi portofolio tetap defensif dengan alokasi seimbang pada obligasi dan saham untuk meredam dampak fluktuasi bursa global. Di bulan Juli, Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi turunnya angka proyeksi pertumbuhan global tahun 2012 menjadi 3,5%. Lemahnya permintaan konsumen dari Uni Eropa, yang terdiri dari 27 negara anggota dan secara kesatuan merupakan ekonomi terbesar di dunia, mulai menekan laba emiten perusahaan global di Q2. Fluktuasi masih cukup tinggi di bursa regional seiring kenaikan yield obligasi Spanyol ke level 7 % serta kekhawatiran Yunani melenceng dari program pengetatan anggaran. Selera risiko pelaku pasar juga tertahan dengan Jerman yang statusnya sebagai alternatif aset safe haven setelah Moody memangkas proyeksi menjadi negatif untuk Jerman, Belanda dan Luksemburg.
seperti Brasil dan India, yang sejak tahun 2009 sudah menjadi motor pemulihan ekonomi. Proyeksi pertumbuhan China untuk saat ini diturunkan moderat dan China diperingatkan akan risiko menghadapi hard landing jika pertumbuhan investasi dan ekspor terus melamban.
Krisis Eropa Mulai Menekan Laba Emiten Proyeksi pertumbuhan laba emiten yang terdaftar di Indeks S&P 500 terus menurun
15%
Proyeksi untuk tahun 2012
12 9 6 3 0 1 Okt 2011
Revisi Proyeksi Pertumbuhan Versi IMF
8% 6
NEGARA MAJU Perubahan dari Proyeksi di bulan April
4 0
8%
6
4
-0.1 -0.1
2
2
0
Proyeksi
-2
10 11 12 13
GLOBAL
ZONA EROPA
6
4
0 pct pts -0.2
2 -2
AS
8%
D -0.2
0
0 -2
10 11 12 13
INDIA
10 11 12 13
NEGARA BERKEMBANG
10% 8%
8
6
6
6
-0.1 -0.2
4
-0.7
-0.7
8%
4
4
2
2
2
0
0
0
-2
-2
10 11 12 13
-2
10 11 12 13
-0.1
-0.2
10 11 12 13
Sumber: IMF, The World Street Journal
IMF annual growth forecasts (%)
Proyeksi terbaru 2012
2013
Proyeksi sebelumnya (April) 2012
2013
Global
3.5
3.9
3.5
4.1
Zona Eropa
-0.3
0.7
-0.3
0.9
AS
2.0
2.3
2.1
2.4
Japan
2.4
1.5
2.0
1.7
UK
0.2
1.4
0.8
2.0
China
8.0
8.5
8.2
8.8
Brazil
2.5
4.6
3.0
4.1
India
6.1
6.5
6.9
7.3
Russia
4.0
3.9
4.0
3.9
Sumber: IMF World Economic Outlook
ana Moneter Internasional (IMF) merevisi turunnya proyeksi pertumbuhan global untuk tahun 2012 menjadi 3,5% dan memperingatkan perlambatan ekonomi bisa menjadi semakin serius jika krisis utang Eropa tidak segera dituntaskan. Kekhawatiran akan kemungkinan keadaan Eropa menjadi semakin buruk telah menciptakan ketidakpastian serta sentimen negatif, yang berdampak menekan keyakinan bisnis untuk berekspansi dan konsumen untuk berkonsumsi. Angka proyeksi pertumbuhan global ini kemungkinan masih berpotensi diturunkan lebih lanjut, mengingat IMF masih mengasumsikan pemimpin Eropa dan Amerika Serikat (AS) akan segera mengambil langkah-langkah yang lebih agresif. Menurunnya transaksi perdagangan global ditakutkan juga akan semakin menekan laba emiten di negara maju dan berkembang. IMF memprediksi AS akan tumbuh 2% tahun ini, lebih rendah 0,1% dari angka proyeksi bulan April lalu, dan memperingatkan pertumbuhan AS di tahun 2013 berisiko stagnan kecuali AS menunda rencana pemotongan belanja pemerintah serta menunda kenaikan pajak yang saat ini direncanakan di akhir tahun. Dengan proyeksi yang kelam, pelaku pasar berekspektasi bahwa Federal Reserve Chairman, Ben Bernanke, akan meluncurkan program Quantitative Easing (QE) di bulan September. IMF juga menurunkan angka proyeksi pertumbuhan ekonomi negara berkembang
1 Jan 2012
1 April
1 Juli
24 Juli
Tanggal Proyeksi Sumber: IMF, The Wall Street Journal
Lemahnya permintaan konsumen dari Uni Eropa, yang terdiri dari 27 negara anggota dan secara kesatuan merupakan ekonomi terbesar di dunia, mulai menekan laba emiten perusahaan global di Q2. Sebagian besar negara bagian Eropa mengalami resesi dan tingkat pengangguran yang tinggi, sehingga belanja konsumen menjadi terbatas hampir untuk semua hal dari barang mewah seperti mobil sampai makanan. Eropa menyerap 20% dari total ekspor AS. Menurut estimasi Deustche Bank, 17% dari laba emiten yang terdaftar di indeks S&P 500 datang dari Eropa dan sekitarnya. Krisis Eropa juga mulai berdampak pada China, yaitu pasar terbesar bagi produk Eropa dan juga menekan pertumbuhan ekonomi AS yang memang sudah perlahan. Sekitar 60% dari 195 perusahaan yang terdaftar pada S&P 500 yang sudah melaporkan laba untuk Q2/12, melaporkan laba dibawah estimasi karena dampak negatif krisis Eropa. Banyak emiten juga pesimis akan pertumbuhan laba untuk tahun 2013 karena program pengetatan anggaran ditakutkan akan semakin menekan belanja konsumen.
Irlandia mendapatkan kembali akses ke pasar modal Kepatuhan Irlandia dalam mengimplementasikan kebijakan pengetatan anggaran akhirnya membuahkan hasil yang sangat positif dan
2 | Market Perspective | Agustus 2012
sebanyak EUR 4,19 miliar dengan permintaan yield 5,9% dan 6,1%. Kesuksesan lelang obligasi ini menandai perubahan sentimen investor terhadap Irlandia menjadi lebih positif. Kepercayaan investor pun mulai pulih kembali terhadap Irlandia terlihat jelas pada penurunan yield obligasi signifikan. Kesuksesan lelang obligasi ini diharapkan dapat mendorong
harapan bagi Yunani dan Portugal. Pemerintah Irlandia berhasil mendapatkan kembali akses ke pasar modal setelah absen hampir dua tahun, sejak menerima dana talangan di tahun 2010. Irlandia berhasil melelang surat utang jangka pendek 3 bulan senilai EUR500 juta dan pada 26 Juli ini, pemerintah Irlandia berhasil menjual obligasi tenor 5 dan 8 tahun
lembaga pemeringkat untuk mengkaji ulang peringkat utang serta prospek obligasi Irlandia. Obligasi Irlandia masih memegang status peringkat junk dari Moody, sedangkan S&P serta Fitch masing memberikan peringkat layak investasi, walaupun ketiga lembaga pemeringkat masih memberikan prospek negatif.
LOCAL Outlook
P
ergerakan pasar domestik di bulan Juli 2012 menunjukkan kinerja positif, dimana Indeks Harga Saham Gabungan dan HSBC Bond Index masing-masing mengalami kenaikan 4,72% dan 3,89%. Perubahan regulasi kepemilikan di sektor perbankan yang dilakukan oleh Bank Indonesia tidak terlalu berdampak signifikan pada saham-saham perbankan berkapitalisasi besar, dikarenakan pembatasan kepemilikian hanya ditujukan pada bank-bank yang mengalami penurunan kinerja finansial dan kesehatan permodalannya. Sementara sektor-sektor unggulan lain seperti konsumer, infrastruktur, properti melanjutkan trend positifnya di bulan Juli 2012 dengan kembalinya selera risiko investor asing serta meningkatnya aliran Foreign Direct Investment yang memampukan pemerintah membiayai proyekproyek infratruktur yang tertunda.
BI berencana membatasi kepemilikan bank dan institusi finansial hingga maksimum 40% dengan mengacu pada kondisi finansial institusi tersebut
yang menarik baik untuk investor domestik maupun investor asing. Apabila memperhatikan grafik di bawah, IHSG merupakan pasar saham yang memiliki tingkat Return on Equity (ROE) tertinggi dibandingkan negara Asia lainnya, sehingga IHSG merupakan sebuah investasi yang saat ini ‘wajib’ dimiliki dalam setiap portofolio investasi investor global yang sangat memerlukan imbal hasil tinggi.
Maksimum 40%, dari tidak ada pembatasan efektif sebelumnya
Batas kepemilikan yang ditentukan 45
(%)
ROE
40 35
23.2
Indonesia
30
18.0
Thailand
25 20
16.8
China
15 10
16.1
Malaysia
5 0
Individu/ Keluarga
Lembaga Keuangan Non-Bank
15.6
Philipines
Lembaga Keuangan Perbankan
14.7
Australia
14.1
Kore
Sumber: Media Lokal
13.1
Taiwan
B
eberapa faktor risiko yang perlu diperhatikan pada bulan Agustus 2012 adalah menurunnya volume transaksi pada IHSG selama periode bulan Ramadhan. Fokus investor domestik yang saat ini tertuju pada persiapan hari raya membuat alokasi investasi mengalami penurunan. Sebagaimana terlihat pada grafik di bawah, volume transaksi selama bulan Ramadhan (bar berwarna merah) terlihat turun signifikan dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini mendorong naiknya peran investor asing pada pergerakan saham domestik sehingga pergerakan IHSG di bulan Agustus 2012 akan banyak dipengaruhi oleh dinamika ekonomi global selama periode tersebut.
96) Actions
07/31/2006 1D
3D
1M
97) Actions
98) Feedback
YTD
1Y
5Y
Max
0
5
10
15
20
25
Sumber: CLSA Asia-Pacific Markets
Kepemilikan Investor Asing di SUN Meningkat Kepemilikan SBN yang dapat diperdagangkan (dalam triliun Rupiah) per 27 Juli 2012 May-12 Jun-12 6-Jul-12 13-Jul-12 20-Jul-12 25-Jul-12 27-Jul-12
265.03
293.16
297.80
300.16
297.98
296.15
287.97
292.52
291.65
7.84
3.12
2.15
9.84
20.36
22.15
28.98
25.88
25.94
26.32
Non-Bank ex Kepemilikan Asing
227.89
239.58
243.51
245.77
248.43
247.56
247.53
247.38
247.02
247.01
Kepemilikan Asing
222.86
224.72
228.87
224.5
224.42
230.05
231.45
233.42
234.99
234.41
723.61
760.58
772.33
780.27
791.18
795.93
796.93
799.20
799.66
799.66
Bank Indonesia*
Local CCY
(%)
9.8
291.92
Monthly VALIJ Index (R1) JCI Index (L1)
3997.838
Hongkong
Bank
G 47 - Graph 47 Compare
07/24/2012 6M
10.5
Dec-11 Mar-12 Apr-12
Tendensi Penurunan Volume Transaksi Pada Bulan Ramadhan Selama 4 Tahun Terakhir VALIJ Index
11.0
Singapore
Last Price 1570.707 3997.737
10.000
-2292.733 -42.160
8000
3500
*) Sejak 8 Februari 2006, termasuk transaksi repo SUN kepada Bank Indonesia.
3000
6000
Sumber: Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan
2500 4000 2000 2000 1570.707
1500
0 Sep 2008
Dec
Mar
Jun 2009
Sep
Dec
Mar
Jun 2010
Sep
Dec
Mar
Jun 2011
Sep
Dec
Mar Jun 2012
Sumber: Bloomberg
Meskipun valuasi pasar saham Indonesia telah mengalami kenaikan dan saat ini mencapai level P/E 15,46x serta secara teknikal hampir menyentuh wilayah jenuh beli (Indeks RSI per tanggal 31 Juli 2012 : 64), dengan proyeksi pertumbuhan pendapatan berjalan tahun 2012 masih mencapai level 9% IHSG masih dipandang sebagai alternatif investasi
Akumulasi beli investor asing ke pasar surat utang negara (SUN) mulai terjadi sejak Moody’s mempertahankan peringkat utang Indonesia di Baa3 dengan outlook stabil. Ini menjadi pemicu investor asing membeli SUN, pada saat rating utang negara-negara Eropa banyak yang diturunkan. Menurut data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, nilai kepemilikan investor asing per 24 Juli 2012 tercatat sebesar Rp235,90 triliun, tertinggi tahun ini. Jumlah tersebut meningkat Rp11,48 triliun dibandingkan akhir Juni sebesar Rp224,50 triliun. Masuknya asing menunjukkan investor asing sudah semakin nyaman dengan kondisi ekonomi Indonesia yang lebih stabil serta adanya ekspektasi inflasi di bulan Juli dan Agustus akan terjaga.
3 | Market Perspective | Agustus 2012
Analisa Valuta Asing Ketatnya likuiditas USD di pasar membuat fluktuasi pergerakan USD/ IDR menjadi cukup datar walaupun secara perlahan USD bergerak menguat terhadap IDR menyesuaikan dengan keadaan pasar global yang masih diwarnai dengan kekhawatiran krisis utang di zona Eropa. Sisi positif dari likuiditas USD yang ketat antara lain adalah perlambatan pelemahan IDR terhadap USD dan menghindari USD dari aksi spekulasi. Tingkat inflasi Indonesia Q2 di level 4.49% Y/Y relatif stabil dan terkendali akan tercermin dalam pergerakan rupiah yang diperkirakan akan stabil di rentang 9350 – 9650.
Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan kondisi ketenagakerjaan di Amerika Serikat (AS) merupakan dua hal penting yang menjadi tolak ukur untuk pengambilan keputusan serta pertimbangan Bank Sentral Amerika The Fed untuk menambahkan atau mengubah stimulus. Quantitative Easing (pembelian aset) atau yang lebih dikenal dengan QE adalah salah satu bentuk stimulus yang ditunggu-tunggu oleh pelaku pasar untuk dilakukan AS untuk mendukung pertumbuhan ekonomi global. Akan tetapi, setelah dua babak pembelian aset yang dilakukan oleh The Fed, likuiditas USD di pasar global menjadi sangat besar, dan hal ini menyebabkan nilai USD sendiri tertekan turun. Di sisi lain perkembangan kekhawatiran para investor terhadap krisis utang di zona Eropa masih berpotensi untuk membuat USD menguat dan diburu pelaku pasar sebagai salah satu langkah pengamanan aset. Perlu diingat, walaupun pertumbuhan di AS melambat dan belum sesuai dengan yang diharapkan oleh para pelaku pasar, ekonomi AS masih membukukan pertumbuhan, bila dibandingkan dengan perkembangan ekonomi di zona Eropa. Oleh karena itu sampai akhir tahun diperkirakan USD masih berpeluang untuk menguat.
mengindikasikan akan adanya trend turun lebih lanjut. Major support berikutnya untuk EUR/USD ada di level 1.1880. GBP atau yang memiliki nama lain cable, juga masih cenderung dalam trend turun dengan level support di 1.5393 secara technical. Hal ini terlebih lagi dikuatkan dengan data ekonomi Inggris yang masih memburuk dan jauh dari apa yang diharapkan pasar. GDP UK Q/Q turun dari -0.3% ke -0.7%, Y/Y GDP UK juga turun mengalami dari -0.2% ke -0.8%. Rendahnya suku bunga Inggris di level 0.50% juga memberikan keterbatasan dalam ruang gerak Bank Of England (BOE) untuk lebih lagi melonggarkan kebijakan moneter untuk mendukung pertumbuhan. Efek dari krisis utang zona Eropa juga mempengaruhi daya tarik GBP dari mata investor. Para pelaku pasar akan cenderung memilih untuk melakukan langkah pengamanan aset disaat-saat tingkat risiko di pasar meningkat. Kekhawatiran terhadap krisis utang di zona Eropa sempat membuat AUD/USD turun kembali ke level 1.0175, setelah sebelumnya mencapai targetnya di level 1.0300. Namun data Jerman yang buruk dan data pertumbuhan pembelian rumah Amerika yang masih lemah, membuat pelaku pasar berspekulasi The Fed akan melansirkan pembelian aset babak ke 3 (QE3), dan membuat AUD/USD kembali naik ke level 1.0300. AUD melanjutkan kenaikannya sampai menembus level 1.0500 pada akhir bulan Juli dengan adanya berita mengenai Swiss National Bank yang akan mengalokasikan cadangan devisanya dalam bentuk AUD. Tingkat Inflasi Australia Y/Y yang turun dari 1,6% ke 1,2%, memberikan fleksibililitas yang lebih kepada Bank Sentral Australia/Reserve Bank Australia (RBA) untuk menurunkan suku bunganya guna mendukung pertumbuhan ekonomi sektor riil. Apabila RBA memutuskan untuk menurunkan suku bunganya maka, AUD/ USD akan mengalami pelemahan terlebih dahulu ke level 1.0250 dan kembali naik untuk jangka
menengah, mengingat penurunan suku bunga adalah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Di samping itu, flash indeks manufaktur China yang mengalami kenaikan dari 48,2 ke 49,5 memberikan sentimen positif di pasar, walaupun masih belum menembus level 50 sebagai tolok ukur fase ekonomi ekspansi. Risiko yang akan membayangi pergerakan AUD/ USD antara lain adalah perkembangan situasi krisis utang di Eropa, data indeks manufaktur China, dan ekspektasi pasar terhadap stimulusstimulus yang akan di keluarkan oleh bank-bank sentral. Data-data ekonomi Selandia Baru yang sangat mendukung untuk penguatan NZD membuat NZD relatif turun lebih sedikit dibandingkan dengan mata uang lainnya. Neraca perdagangan yang naik dari surplus 232M ke 331M membuat Bank Sentral Selandia Baru/Reserve Bank New Zealand (RBNZ) masih memutuskan untuk tidak menurunkan suku bunga mempertimbangkan bahwa kebijakan moneter berjalan masih pantas dan kondusif. Tingkat inflasi Selandia Baru yang rendah di level 1% memberikan fleksibilitas yang lebar untuk RBNZ melonggarkan kebijakan moneter apabila diperlukan. Diprediksikan NZD/ USD masih akan cenderung bergerak naik menuju level 0.8100.
Neraca perdagangan Jepang yang dirilis tanggal 25 Juli 2012 mengalami kenaikan yang signifikan dan di luar perkiraan pasar, dari defisit 907,3 miliar Yen ke surplus 61,7 miliar Yen, walaupun di tengah penguatan JPY terhadap USD yang seharusnya berdampak pada berkurangnya pendapatan sisi ekspor Jepang. Hal ini membuat Bank Sentral Jepang/Bank of Japan (BOJ), berpeluang untuk membiarkan pergerakan JPY tanpa intervensi untuk sementara waktu, melihat meskipun JPY sudah naik signifikan karena pengalokasian dari aset berisiko ke safe haven, neraca perdagangan Jepang masih mampu membukukan angka surplus.
Strategi Forex Trading Yunani kembali mewarnai paradigma krisis utang di zona Eropa. Setelah penjajakan terhadap pertumbuhan ekonomi di Yunani dan ketentuan dari troika dalam hal penerimaan dana talangan, ternyata Yunani masih belum memenuhi ketentuan kelayakan penerimaan dana talangan. Di samping itu data ekonomi Jerman yang masih lemah dan yield dari obligasi Spanyol yang semakin naik di atas 7% menambah kekhawatiran sekaligus menurunkan tingkat kepercayaan para pelaku pasar terhadap harapan perbaikan kondisi finansial di zona Eropa.
Kembalinya kekhawatiran di zona Eropa yang dimulai dari ketidakmampuan Yunani untuk memenuhi persyaratan dalam penerimaan dana talangan dari troika dan naiknya yield dari obligasi Spanyol yang sudah mencapai di atas 7%, membuat market semakin menghindari aset-aset berisiko. Penjualan high-yielding asset yang dilakukan para pelaku pasar membuat major currency terkoreksi dan membuat USD dan JPY menguat karena diburu sebagai langkah pengamanan aset.
GBP/USD
AUD/USD
USD/JPY
Kondisi finansial zona Eropa yang semakin bernuansa negatif segera direspon negatif oleh para pelaku pasar, sehingga EUR/USD kembali di dominasi oleh aksi jual. USD dan JPY menjadi salah satu tujuan dari langkah pengamanan aset para investor.
Expected Buying level 9400 - 9425
1.1900 - 1.200
1.5350 - 1.5400
1.0220 - 1.0300
77.70 - 78.00
Expected Selling level 9575 - 9700
1.2380 - 1.2450
1.5800 - 1.5900
1.0550 - 1.0650
79.80 - 80.10
Secara technical EUR/USD juga telah menembus major support di level 1.2250 dan
Volatilitas pergerakan valas masih akan tetap tinggi dan rentan terhadap perubahan-perubahan berita perekonomian global, khususnya berita mengenai kondisi finansial negara-negara di Eropa. Diharapkan bank-bank sentral akan melonggarkan kebijakan moneternya dan menambahkan stimulus-stimulus untuk mendukung perekonomian global. Namun demikian, negara-negara dengan perdagangan domestik yang tinggi dan tingkat keterkaitan dengan negara-negara di Eropa yang rendah antara lain China, Indonesia, dan Australia, masih sangat berpotensi untuk menyumbang pertumbuhan global secara keseluruhan.
Recommendation: USD/IDR
EUR/USD
Long profit taking @
9550 and above 1.2350 and above 1.5625 and above 1.0480 and above 79.80 and above
Short profit taking @
9450 and below 1.2000 and below 1.5500 and below 1.0175 and below 79.20 and below
Long cut loss @
9325 - 9350
1.1780 - 1.1830
1.5200 - 1.5230
1.0125 - 1.0160
77.00 - 77.30
Short cut loss @
9775 - 9825
1.2560 - 1.2610
1.5950 - 1.600
1.0700 - 1.0725
80.90 - 81.30
Rekomendasi entry level
Profit Taking
Cut Loss
*data di atas hanya besifat indikatif dan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi pasar.
4 | Market Perspective | Agustus 2012
COMMINSIGHT
REKOMENDASI PORTOFOLIO JANGKA PANJANG - AGUSTUS 2012
Berdasarkan rekomendasi portofolio terakhir di bulan Juli 2012 investor tetap dapat menikmati kenaikan yang terjadi pada IHSG namun tetap memiliki risiko yang seimbang. Dengan komposisi portofolio pada 70% saham dan 30% obligasi pemerintah, dan pembagian alokasi pada BNP Paribas STAR (30%), Schroder 90 Equity Plus (25%), Danareksa Mawar Konsumer 10 (15%), Manulife Pendapatan Bulanan 2 (20%), First State Indonesia Bond Fund (10%), portofolio ini tetap mampu memberikan imbal hasil sebesar 5,9% pada bulan Juli 2012. Hal yang harus dicermati adalah portofolio ini mampu meminimalisir risiko di saat pasar saham kembali memasuki periode-periode pelemahan, dan tetap memiliki kinerja optimal pada saat IHSG memasuki periode positif. Portfolio JULY 2012 Portfolio Timeframe 01/06/2012 to Total Return % Value Portfolio JUly 2012 JCI Iinex
Benchmark Currency
07/31/2012
IHSG IDR
5.9439 8.7159
10.00 8.00 6.00 4.00 2.00
4.28%
33.36%
Dana Reksa Mawar Konsumer 10
62.36%
BNP Paribas Solaris Manulife Pendapatan Bulanan 2
RASIO RISIKO PORToFOLIO DIBANDINGKAN IHSG SEBAGAI INDEKS ACUAN Portfolio AUGUST A
Jangka panjang
IHSG
Benchmark
Portfolio Statistics Return Total Return Maximum Return Minimum Return Mean Return (Annualized) Mean Excess Return (Annualized) Risk Standard Deviation (Annualized) Downside Risk (Annualized) Skewness Sumber: Bloomberg VaR (ex-post) Tracking Error (Annualized)
Currency IDR
As of
6 Months Port
2.16 1.85 -2.01 9.49 4.75
6.6 3.57 -3.81 -4.53
8.32 1.85 -2.01 18.08 2.28
6.73 3.57 -3.81 15.44
10.71 1.85 -2.01 19.75 -.34
10.06 3.57 -3.81 19.35
2.62 .98 -1.27 36.44 -24.35
5.00 1.98 -1.75 80.26
11.05 7.93 -.13 -1.07 9.93
19.21 13.99 -.18 -1.77
10.57 7.80 -.21 -1.11 8.06
16.13 11.75 -.24 -1.70
10.60 7.70 -.22 -1.11 7.68
15.70 11.47 -.27 -1.70
9.60 7.22 -.51 -1.07 8.36
14.80 11.28 -.47 -1.69
Bench
Year To Date Port Bench
07/31/2012
3 Months Port Bench
1 Month Port
Bench
Sumber: Bloomberg
0.00 -2.00 -4.00 -6.00
Portfolio July 2012 Portfolio PORTFOLIO July 2012 Portfolio Statistics Return Total Return Maximum Return Minimum Return Mean Return (Annualized) Mean Excess Return (Annualized) Risk Standard Deviation (Annualized) Downside Risk (Annualized) Skewness Sumber: Bloomberg VaR (ex-post) Tracking Error (Annualized)
Benchmark
ihsg
Currency IDR
As of
6 Months Port
-.77 2.43 -2.53 -2.19 6.43
6.6 3.57 -3.81 4.53
4.24 2.43 -2.53 9.44 5.20
6.73 3.57 -3.81 15.44
7.13 2.43 -2.53 13.30 5.07
10.06 3.57 -3.81 19.35
1.22 1.03 -.18 111.35 70.75
3.88 1.98 .10 615.78
13.19 9.64 -.19 -1.32 6.74
19.21 13.99 -.18 -1.77
11.74 8.69 -.33 -1.28 5.48
16.13 11.75 -.24 -1.70
11.57 8.53 -.31 -1.21 5.26
15.70 11.47 -.27 -1.70
7.50 4.47 .57 -.15 8.59
12.75 7.52 .57 .13
Bench
Year To Date Port Bench
07/31/2012
3 Months Port Bench
1 Month Port
Bench
Sumber: Bloomberg
Parameter risiko dari portofolio di atas menunjukkan bahwa portofolio tersebut memiliki tingkat standar deviasi yang lebih rendah dibandingkan IHSG (7,5 VS 12,75) serta risiko penurunan yang lebih rendah (4,47 VS 7,52) sehingga otomatis menghasilkan fluktuasi yang lebih rendah serta tepat digunakan untuk pada saat pasar mengalami volatilitas yang tinggi seperti yang terjadi di bulan Juli 2012.
Investor dapat melihat bahwa dalam periode 3 bulan, 6 bulan, dan tahun berjalan 2012, portofolio ini dapat memberikan imbal hasil yang lebih baik dibandingkan IHSG, dan yang terpenting mengandung tingkat risiko yang relatif lebih rendah dibandingkan IHSG. Sebagai contoh, apabila investor melihat periode 3 bulan terakhir, portofolio memberikan kinerja 2,16% sementara IHSG hanya memberikan kinerja 0,66%. Sementara dari sisi risiko, standar deviasi portofolio hanya berada di level 11,05 sementara IHSG memiliki standar deviasi 19,21 pada periode tersebut. Sementara untuk investor yang memiliki horison waktu investasi yang lebih pendek, investor disarankan untuk memiliki alokasi portofolio yang lebih seimbang, mengingat rendahnya volume transaksi perdagangan IHSG selama bulan ini akan mengakibatkan fluktuasi IHSG lebih tinggi disebabkan oleh dominannya investor asing sebagai penggerak IHSG. Selain hal tersebut, valuasi IHSG yang saat ini kedua tertinggi di Asia setelah Filipina, akan kembali mendorong IHSG berada pada posisi rentan untuk melemah, mengingat ketidakpastian yang masih tinggi akibat meningkatnya imbal hasil obligasi Spanyol dan Italia. Investor direkomendasikan untuk memilih BNP Paribas STAR yang memiliki strategi rotasi sektor serta FSI Bond Fund yang saat ini memiliki strategi durasi obligasi relatif rendah dan dapat melakukan penetrasi pada obligasi korporasi.
REKOMENDASI PORTOFOLIO JANGKA MENENGAH - AGUSTUS 2012 Memasuki bulan Agustus 2012, di mana ekonomi global masih menunjukkan kondisi risk on, investor yang memiliki horison waktu investasi jangka panjang disarankan untuk tetap mempertahankan alokasi investasi pada saham sebesar 70% dari portofolionya. Pemilihan reksa dana saham yang berorientasi pada pemanfaatan momentum sektor konsumer menjelang hari raya Idul Fitri, tetap menjadi prioritas untuk memaksimalkan hasil investasi. Namun saat ini investasi pada saham-saham berkapitalisasi kecil dan menengah kembali dapat dilakukan, mempertimbangkan bahwa faktor investor asing yang akan memegang peranan signifikan (akibat turunnya volume transaksi investor domestik menjelang lebaran) dan akan mengakibatkan fluktuasi tinggi pada saham-saham kapitalisasi besar. Pesatnya pertumbuhan sektor infrastruktur dan properti juga menjadi pertimbangan untuk berinvestasi pada saham kapitalisasi kecil dan menengah.
48.40% 51.60%
BNP Paribas Star FSI Bond
RASIO RISIKO PORToFOLIO DIBANDINGKAN IHSG SEBAGAI INDEKS ACUAN Portfolio AUGUST B
JANGKA MENENGAH
Portfolio Statistics Return Total Return Maximum Return Minimum Return Mean Return (Annualized) Mean Excess Return (Annualized) Risk Standard Deviation (Annualized) Downside Risk (Annualized) Skewness Sumber: Bloomberg VaR (ex-post) Tracking Error (Annualized)
Benchmark
IHSG
Currency IDR
As of
6 Months Port
.49 1.22 -1.23 2.24 -2.19
6.6 3.57 -3.81 -11.73
2.39 1.22 -1.23 5.11 -8.95
6.73 3.57 -3.81 15.44
6.29 1.22 -1.23 11.30 -6.75
10.06 3.57 -3.81 19.35
2.56 .63 -.93 35.28 -25.00
5.00 1.98 -1.75 80.26
7.36 5.41 -.25 -.84 12.47
19.21 13.99 -.18 -1.77
6.86 5.17 -.43 -.87 10.37
16.13 11.75 -.24 -1.70
6.86 5.08 -.36 -.78 10.09
15.70 11.47 -.27 -1.70
6.24 5.06 -1.09 -.69 9.60
14.80 11.28 -.47 -1.69
Bench
Year To Date Port Bench
07/31/2012
3 Months Port Bench
1 Month Port
Bench
Sumber: Bloomberg
Dapat dilihat bahwa rasio risiko portofolio dibandingkan IHSG relatif rendah, baik dari sisi standar deviasi maupun risiko penurunan, sehingga otomatis portofolio ini akan jauh lebih siap menghadapi potensi penurunan yang terjadi pada IHSG di bulan Agustus 2012.
5 | Market Perspective | Agustus 2012
Bancassurance
Pengelolaan Dana secara cerdas pada “Smart Risk Control (SRC) Moderate Fund”
A
pakah Anda mencari alternatif investasi dalam USD yang memiliki potensi imbal hasil optimal? Apakah Anda sudah jenuh dengan underlying investasi yang ‘hanya’ di negara berkembang saja? Apakah Anda ingin berinvestasi pada aset yang memiliki mekanisme alokasi dinamis dan dapat menyesuaikan dengan siklus pasar yang tepat? Apakah Anda ingin berinvestasi pada saham-saham perusahaan global seperti Apple, Microsoft, McDonald?
Produk asuransi unit link: Panin Life Managed Unit Link (MUL) USD - Smart Risk Control (SRC) Moderate Fund adalah jawaban dari pertanyaan–pertanyaan tersebut. Dengan pengelolaan dana secara aktif dan formula mutakhir yang inovatif, Smart Risk Control (SRC) Moderate Fund memiliki alokasi investasi: •
Ekuitas Amerika Serikat sampai dengan 20% Penempatan pada ekuitas AS terfokus pada ekuitas dalam indeks S&P 500, pada sektor-sektor yang memberikan kinerja yang baik sejalan dengan pulihnya ekonomi AS.
•
Ekuitas Indonesia sampai dengan 50% Penempatan pada ekuitas Indonesia terfokus pada 9 sektor yaitu pertanian, industri dasar, aneka industri, konsumsi, properti, infrastruktur, keuangan, dan perdagangan.
• Obligasi USD sampai dengan 70% Penempatan pada obligasi USD terfokus pada obligasi pemerintah Indonesia, baik konvensional maupun syariah. •
Deposito USD sampai dengan 70% Penempatan pada deposito USD terfokus pada deposito jangka pendek yang memberikan likuiditas tinggi tetapi dengan imbal hasil kompetitif.
Alokasi masing-masing aset dilakukan secara dinamis dengan sistem ‘Risk On Risk Off’ (RORO), disesuaikan dengan siklus pasar dan alokasi investasi yang tepat dengan mempertimbangkan 6 indikator global yaitu: volatilitas kurs, volatilitas suku bunga, volatilitas saham, risiko kredit korporasi, risiko negara berkembang, risiko likuiditas dan 3 indikator dalam negeri yaitu: angka volatilitas, angka inflasi, dan angka momentum. Pada saat kondisi pasar Bullish atau pada saat keadaan ‘Risk On’, maka alokasi dana pada ekuitas akan meningkat, dan pada saat kondisi pasar sedang Bearish atau pada saat keadaan ‘Risk Off’, maka alokasi dana pada obligasi dan deposito yang akan meningkat.
Selain rebalancing secara ‘RORO’, pengelolaan dana secara dinamis dan aktif juga dilakukan pada sub-sektor ekuitas dari penempatan investasi pada ekuitas Indonesia untuk mendapatkan imbal hasil yang optimal.
Kinerja SRC Moderate Fund Walaupun SRC Moderate Fund baru diluncurkan, kami telah melakukan back testing dengan memakai indikator dari komponen-komponen aset yang sejenis yang telah diobservasi sebanyak 1.299 kali terhitung sejak 1 April 2004 sampai dengan 29 Mei 2009 dan mendapatkan tingkat imbal hasil antara 3,61% s/d 32,71% per tahun atau rata-rata imbal hasil 18,74% per tahun*. Keistimewaan produk ini: 1. Tanpa pemeriksaan medis. 2. Bebas biaya administrasi. 3. Biaya akuisisi dan biaya manajemen yang sangat kompetitif. 4. Bebas biaya asuransi. 5. Pengelolaan dana secara aktif dalam berbagai jenis aset alokasi. 6. Penambahan dan atau penarikan dana yang fleksibel, dapat dilakukan kapan saja dengan harga unit yang berlaku saat itu. 7. Tanpa bid/offer spread. 8. Bebas biaya pengalihan dana (switching): dibebaskan dari biaya untuk maksimal 2 kali per tahun polis, dan selanjutnya akan dibebankan sebesar USD10 untuk setiap kali switching. Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk asuransi unit link: Panin Life Managed Unit Link (MUL) USD Smart Risk Control (SRC) Moderate Fund, silakan hubungi kantor cabang kami terdekat. *Kinerja masa lalu bukan merupakan indikasi atau hasil investasi masa mendatang. Nilai investasi yang sebenarnya dapat naik atau turun akibat berfluktuasinya Nilai Aktiva Bersih (NAB) sesuai kondisi pasar saat itu.
DISCLAIMER
Kecuali dinyatakan lain, semua data bersumber dari berita media massa, dan tidak diterbitkan oleh PT Bank Commonwealth (PTBC). PTBC harus dijamin untuk dibebaskan dari tanggung jawab, termasuk tetapi tidak terbatas pada penuntutan hukum oleh pihak ketiga. PTBC beserta direkturnya, karyawannya dan perwakilannya dalam Lampiran ini selanjutnya bersama-sama disebut sebagai “Grup” “Laporan ini diterbitkan semata-mata untuk tujuan informasi dan tidak boleh ditafsirkan sebagai suatu ajakan atau penawaran untuk membeli efek atau instrumen keuangan. Laporan ini telah disusun tanpa mempertimbangkan tujuan, situasi keuangan dan kapasitas untuk menanggung kerugian, pengetahuan, pengalaman atau kebutuhan orang-orang tertentu yang mungkin menerima laporan ini. Tidak ada anggota dari Grup yang melakukan atau harus melakukan penilaian kelayakan atau penyesuaian laporan untuk penerima laporan ini yang karenanya tidak mendapatkan manfaat dari perlindungan peraturan dalam hal ini. Laporan ini bukan nasihat atau petunjuk. Semua penerima laporan ini harus, sebelum bertindak atas dasar informasi dalam laporan ini, mempertimbangkan kewajaran/ kelayakan dan kesesuaian informasi, dengan memperhatikan tujuan-tujuan mereka sendiri, situasi keuangan dan kebutuhan, dan, jika perlu mencari profesional yang tepat, memperhatikan kondisi valuta asing atau nasihat keuangan tentang isi laporan ini sebelum membuat keputusan investasi. Kami percaya bahwa informasi dalam laporan ini adalah benar dan setiap pendapat, kesimpulan atau rekomendasi yang cukup telah diadakan atau dibuat, berdasarkan informasi yang tersedia pada saat kompilasi, tetapi tidak ada pernyataan atau jaminan, baik tersurat maupun tersirat, yang dibuat atau disediakan untuk akurasi, kehandalan atau kelengkapan setiap pernyataan yang dibuat dalam laporan ini. Setiap pendapat, kesimpulan atau rekomendasi yang ditetapkan dalam laporan ini dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan dan mungkin berbeda atau bertentangan dengan, kesimpulan pendapat atau rekomendasi yang diungkapkan oleh Grup di tempat lain. Kami tidak berkewajiban untuk, dan tidak,memberitahukan perkembangan terkini atau terus mengikuti informasi terkini yang terdapat dalam laporan ini. Grup tidak menerima tanggung jawab untuk setiap kerugian atau kerusakan yang timbul akibat dari penggunaan seluruh atau setiap bagian dari laporan ini. Setiap penilaian, proyeksi dan prakiraan yang terkandung dalam laporan ini didasarkan pada sejumlah asumsi dan perkiraan dan tunduk pada kontinjensi dan ketidakpastian. Asumsi dan perkiraan yang berbeda dapat mengakibatkan hasil material yang berbeda pula. Grup tidak mewakili atau menjamin bahwa salah satu proyeksi penilaian atau prakiraan, atau salah satu dasar asumsi atau perkiraan, akan dipenuhi. Kinerja masa lalu bukan merupakan indikator yang dapat diandalkan untuk kinerja masa depan Grup tidak menjamin kinerja dari produk investasi atau pembayaran kembali modal dengan produk yang didistribusikan oleh PTBC. Investasi dalam produk ini bukan merupakan simpanan atau kewajiban lainnya dari Grup atau anak perusahaannya dan setiap jenis produk investasi memiliki risiko investasi termasuk hilangnya pendapatan dan modal yang diinvestasikan. Contoh yang digunakan dalam komunikasi ini hanya untuk ilustrasi. Semua materi yang disajikan dalam laporan ini, kecuali bila ditentukan lain, berada di bawah hak cipta Grup. Tak satu pun dari materi, maupun isinya, maupun salinannya, dapat diubah dengan cara apapun, ditransmisikan ke, disalin atau didistribusikan kepada pihak lain, tanpa izin tertulis dari perusahaan terkait yang menjadi bagian dalam Grup. Grup, berikut agennya, asosiasinya dan kliennya memiliki atau telah memiliki posisi panjang atau pendek pada efek atau instrumen keuangan lainnya yang disebut di sini, dan dapat setiap saat melakukan pembelian dan/atau penjualan terhadap kepentingan atau surat berharga dalam kapasitasnya sebagai prinsipal atau agen, termasuk menjual atau membeli dari klien atas dasar pokok dan dapat terlibat dalam transaksi yang tidak konsisten dengan laporan ini. Silahkan melihat website kami di www.commbank. co.id untuk informasi lebih lanjut. Jika Anda ingin berbicara dengan seseorang mengenai instrumen keuangan yang dijelaskan dalam laporan ini, silakan hubungi kami hubungi Call Centre kami di 5000 30 atau email kami di customercare@ commbank.co.id.
www. commbank.co.id Social Community facebook.com/CommbankID
twitter.com/Commbank_ID foursquare.com/Commbank_ID