market Wealth Management Newsletter - Februari 2012
• Local & Global Outlook • Aset Alokasi: Kunci Keberhasilan Suatu Investasi • FX Product untuk lindung nilai/hedging liability dan memberikan kepastian dunia usaha. • Analisa Valuta Asing • Perencanaan Keuangan di Tahun 2012 Mengapa Harus Pintar-Pintar Mengelola Kekayaan
1 | Market Perspective | Februari 2012
Nasabah yang terhormat, Memasuki bulan kedua di tahun 2012, sebelumnya saya ingin mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2653, semoga tahun Naga Air ini membawa berkah bagi kita semua. Dengan masuknya Indonesia dalam jangkauan layak investasi dua lembaga pemeringkat internasional, hal ini menguatkan posisi Indonesia di mata investor global dan diekspetasi tingkat investasi akan meningkat sehingga akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Faktor-faktor ini akan cenderung menggerakan IDR untuk menguat dalam jangka menengah. Namun kekhawatiran akan masalah hutang di zona Eropa juga akan berandil memberikan fluktuasi di pasar Indonesia. Pada edisi ini kami berikan beberapa tips untuk keberhasilan suatu investasi dan juga tips bagaimana mengelola kekayaan secara pintar. Selain itu, kami sampaikan pula bahwa Bank Commonwealth Indonesia memiliki beragam produk investasi di mana produk-produk ini menawarkan pengelolaan aset yang unggul, kinerja yang baik dan konsisten. Kami juga sediakan layanan fasilitas FX limit yang membantu para Nasabah dalam bertransaksi secara optimal. Akhir kata, semoga edisi kali ini dapat membantu Anda dalam memilih produk investasi yang sesuai kebutuhan Anda secara bijaksana. Terima kasih telah menjadi Nasabah setia dan menjadi bagian dari Commonwealth Bank Indonesia. Selamat membaca! Salam hangat, Liliawati Gunawan - Executive Vice President, Head of Wealth Management
Local Outlook Michael Wenas - Head of Business Development
M
emasuki tahun “Naga Air” di tahun 2012 ini, ekonomi Indonesia diperkirakan masih akan menghadapi risiko atas ketidakpastian global yang tinggi kendati kinerja ekonomi Indonesia tahun 2011 bisa menjadi modal besar memasuki tahun 2012 terutama karena dukungan pasar domestik yang kuat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal terakhir 2011 yang mencapai 6,5% adalah merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Hadiah awal tahun datang dari Lembaga pemeringkat Moody’s Investor Service. Lembaga pemeringkat ini menaikkan peringkat utang Indonesia ke level layak investasi (investment grade). Langkah ini menyusul apa yang dilakukan Fitch Rating di akhir tahun 2011. Sesuai ekspetasi, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan BI rate pada level 6%. Berita pencapaian investment grade Indonesia bersama dengan berita dipangkasnya suku bunga operasi moneter, telah memicu harga obligasi pemerintah Indonesia mengalami kenaikkan secara signifikan. Investor dapat berinvestasi di reksa dana pendapatan tetap atau campuran, khususnya yang banyak berinvestasi di instrumen obligasi pemerintah sebagai sarana investasi alternatif dan diversifikasi dalam menghadapi goncangan faktor eksternal sepanjang tahun 2012.
yang ditetapkan oleh pemerintah yakni sebesar 5,65%. Menurut Gubernur BI, Darmin Nasution, pencapaian inflasi yang rendah ini karena stabilnya inflasi inti. Inflasi inti stabil didukung oleh kebijakan moneter yang baik di bidang nilai tukar rupiah. Untuk tahun 2012, angka inflasi akan tetap dikendalikan di level 4,5% plus minus 1%.
Sumber: Reuters Ecowin Pro, BNP Paribas
Key Chart: Current Inflation Benign... 10
Indonesia CPI, 5 y/y
9 8 7 6
Headline ‘Core’
5 4 3 2 09
10
11
Indonesia Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal terakhir 2011 mencapai 6,5%. Pada tahun 2012, pemerintah tetap mentargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 6,7% meskipun krisis ekonomi masih melanda dunia. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6,5% dengan tingkat inflasi sebesar 3,79%, kedua hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di ASEAN serta negara dengan angka inflasi terendah se-Asia Pasifik. Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi negara Indonesia sepanjang tahun 2011 sebesar 3,79%. Angka ini jauh dibawah angka inflasi tahun kalender 2010 yang sebesar 6,96% dan target inflasi 2011
Sesuai ekspektasi, Dewan Gubernur BI memutuskan untuk menahan suku bunga acuan BI rate pada level 6%. Suku bunga tersebut sudah mengakomodir inflasi yang diperkirakan bisa melonjak pada bulan April 2012 bilamana diimplementasikan kebijakan pembatasan BBM bersubsidi dan kenaikkan harga tarif dasar listrik rata-rata sebesar 10%. Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, menjelaskan level BI rate 6% diputuskan sejalan dengan sasaran inflasi, upaya menjaga stabilitas sistem keuangan dan tetap kondusif mendukung ekonomi domestik ditengah ketidakpastian ekonomi global. Bank Indonesia pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada hari Selasa, 17 Januari 2012, memutuskan untuk memperlebar koridor bawah suku bunga operasi moneter (deposit facility) yang semula 150 bps menjadi 200 bps di bawah BI rate. Kebijakan ini dilakukan sebagai langkah untuk memperkuat manajemen likuiditas perbankan, dengan mendorong bank saling bertransaksi, sekaligus diharapkan dapat meningkatkan efisiensi perbankan. Suku bunga simpanan harian bank di BI ini yang sebelumnya
berada di batas bawah 4,5%, dengan keputusan ini, turun menjadi 4%. Sementara, batas atas tidak mengalami perubahan, yakni 100 bps di atas BI rate atau 7%. Batas bawah merupakan fasilitas yang disediakan BI untuk menampung ekses likuiditas di pasar uang. Diharapkan pasar uang antar bank akan semakin likuid, sehingga bisa mengurangi ketidakpastian likuiditas. Moody’s menyusul Fitch naikkan peringkat utang Indonesia Lembaga pemeringkat internasional, Moody’s Rating, menaikkan peringkat utang luar negeri Indonesia ke level investasi dari Ba1 menjadi Baa3. Ini merupakan kali kedua Indonesia mendapatkan kenaikan peringkat. Sebelumnya, pada tanggal 15 Desember 2011 lalu, salah satu dari tiga lembaga pemeringkat kelas dunia, Fitch’s Rating menaikkan peringkat Indonesia dari BB+ menjadi BBB-. Ini merupakan peringkat yang setara dengan investment grade alias negara yang layak menjadi tempat berinvestasi. Perbaikan peringkat tersebut berlaku untuk obligasi dalam mata uang lokal dan valas dengan prospek peringkat stabil. Berdasarkan siaran pers yang dikeluarkan Moody’s, beberapa kondisi yang yang memicu peningkatan peringkat, yaitu: 1. Moody’s melihat antisipasi pemerintah terhadap metrik keuangan masih sejalan dengan acuan untuk peringkat di level Baa. 2. Ketahanan Indonesia menjaga pertumbuhan ekonomi terhadap goncangan eksternal. 3. Kebijakan dan perangkat yang mampu menjaga keuangan dari kerentanan. 4. Sistem perbankan yang lebih sehat dan mampu menghadapi stres. Dirjen Pengelolaan Utang Kemenkeu, Rahmat Waluyanto, meyakini penaikan peringkat kredit akan mengurangi biaya utang dan risiko pelarian modal. Selain itu, dampak lain dari kenaikan rating adalah imbal hasil surat berharga negara dalam bentuk rupiah dan valas yang semakin rendah, dan permintaan terhadap obligasi pemerintah akan meningkat. Masuknya Indonesia dalam jangkauan layak investasi dua lembaga pemeringkat internasional semakin menguatkan posisi Indonesia di mata investor global dan banyak memberikan keuntungan bagi Indonesia. Salah satunya adalah tingkat investasi yang akan meningkat tajam sehingga secara langsung akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
2 | Market Perspective | Februari 2012
Global Outlook Michael Wenas - Head of Business Development
S
ampai awal tahun 2012 perkembangan kondisi krisis global masih belum berhasil mengembalikan kepercayaan investor, bahkan tingkat pesimisme bahwa krisis utang negara Yunani akan menyeret negara-negara Eropa dan juga global ke dalam resesi semakin menguat. Di awal tahun 2012, lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor’s (S&P) menurunkan peringkat utang sembilan negara di Eropa karena terlilit krisis utang yang cukup parah, termasuk salah satunya adalah negara Perancis, yang harus kehilangan peringkat AAA. Sementara lembaga pemeringkat lainnya, Fitch Ratings, di bulan Januari juga menurunkan peringkat utang 5 negara di Eropa yaitu Italia, Spanyol, Belgia, Slovenia dan Siprus. Sedangkan pertumbuhan ekonomi negara Amerika Serikat (AS) mulai menunjukkan pemulihan ekonomi yang didasari serangkaian data ekonomi yang positif diwarnai dengan pertumbuhan ekonomi AS di kuartal 4 tahun 2011 sebesar 2,8%. Sementara itu, Bank Dunia dan International Monetary Fund (IMF) bersama-sama menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi global di tahun 2012, dan juga memberikan indikasi bahwa perekonomian dunia akan melambat. Untuk sementara waktu, investor diharapkan untuk tetap berhati-hati dalam mengelola portofolio investasinya, dan selalu secara cermat mengikuti perkembangan ekonomi global terutama di Uni Eropa dan direkomendasikan untuk menjauhi investasi di aset-aset negara Eropa.
Indeks
Perubahan
31 Januari 2012
30 Desember 2011
Januari(%)
MSCI World
1.240,89
1.182,59
4,93
4,93
IHSG Indonesia
3.941,69
3.821,99
3,13
3,13
US S&P
1.312,41
1.257,6
4,63
4,63
US Dow Jones
12.632,91
12.217,56
3,40
3,40
Cina Shanghai
2.291,61
2.199,42
4,24
4,24
Japan Nikkei
8.802,51
8.455,35
4,11
4,11
Europe FTSE Eurofist 300
1.037,05
1.001,39
3,56
3,56
Australia S&P/ASX200
4.261,68
4. 056,56
5,08
5,08
Minyak mentah Emas
2012 (%)
98,48
98,83
-0,35
-0,35
1.737,6
1.563,7
11,12
11,12
Sumber: Bloomberg
AS - Ekonomi AS tumbuh sebesar 2,8% pada kuartal keempat tahun 2011, yang mana didorong oleh kenaikan belanja konsumen dan persediaan bisnis. Kendati positifnya angka pertumbuhan ini masih di bawah ekspektasi para ekonom yang memprediksikan pertumbuhan GDP sebesar 3%. Berita positif lainnya dari AS adalah angka pengangguran bulan Desember 2011 dilaporkan sebesar 8,5%, turun dari level 8,7% di bulan November 2011. Angka pengangguran ini terendah sejak bulan Februari 2009. The Federal Reserve (The Fed), pada pertemuan di bulan Januari 2012, memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan yang rendah antara 0% hingga 0,25% setidaknya sampai akhir tahun 2014. The Fed juga terus akan melakukan kebijakan moneter ekspansi melalui pembelian aset (obligasi) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan terutama mendorong tingkat pengangguran turun sampai batas maksimum yang dinginkan. Meskipun tidak secara eksplisit mengatakan akan adanya QE3 tetapi The Fed mengindikasikan kemungkinan dikucurkannya QE3 melihat risiko menurunnya ekonomi AS dengan kondisi pasar perumahan yang masih memprihatinkan serta tingkat pengangguran yang masih tinggi. Kondisi global yang belum jelas membuat The Fed memilih untuk merevisi target pertumbuhan ekonomi AS tahun 2012 ini dari 2,7% turun menjadi 2,2% dan untuk tahun 2013 sebesar 3,2%. Eropa - Di awal tahun 2012, lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor’s
(S&P) menurunkan peringkat utang sembilan negara di Eropa karena terlilit krisis utang yang cukup parah, termasuk salah satunya adalah negara Perancis yang turun satu tingkat dari peringkat sebelumnya AAA. Kini hanya Jerman sebagai negara besar Euro yang memiliki peringkat bonafiditas kredit tertinggi. Penurunan peringkat kredit mengakibatkan meningkatnya harga obligasi negara Perancis di pasar. Hal tersebut bisa berakibat buruk bagi dana penyelamatan Euro (EFSF), mengingat Perancis merupakan pendonor utama dana payung tersebut, selain Jerman. Perancis mengeluarkan sekitar 160 miliar Euro untuk EFSF. Pada kesempatan lainnya, Fitch Ratings memangkas peringkat kredit utang Italia, Spanyol, Belgia, Slovenia dan Siprus. Fitch menyatakan bahwa negara-negara tersebut dalam jangka pendek rentan terkena guncangan moneter dan keuangan.
Standard & Poor’s To Italia
From
BBB+ A
Fitch Ratings To
From
Italia
A-
A+
Spanyol
A
AA-
Spanyol
A
AA-
Portugal
BB
BBB-
Belgia
AA
AA+
Siprus
BB+ BBB
Slovenia
A
AA-
Perancis
AA+ AAA
Siprus
Austria
AA+ AAA
Malta
A-
Slowakia
A
A+
Slovenia
A+
AA-
A
BBB- BBB
Di awal tahun 2012 dengan munculnya kekhawatiran akan gagal bayar hutang Yunani akhirnya Perdana Menteri Yunani Lucas Papademos menyatakan komitmen tinggi untuk mencapai persetujuan Debt Swap dengan para pemegang obligasinya Negara Yunani. Kesepakatan dari negosiasi ini sangat krusial, pasalnya kesepakatan ini merupakan prasyarat utama bagi negara itu untuk mendapatkan dana talangan kedua sebesar 130 miliar euro. Sebelumnya, Yunani menerima bailout pertama sebesar 110 miliar euro pada Mei 2010. Yunani kini sangat membutuhkan dana talangan kedua agar roda perekonomian dapat berjalan hingga 2014. Tanpa dana talangan dari Troika, yakni UE, IMF, dan Bank Sentral Eropa (ECB), Yunani tidak akan dapat membayar kembali utang yang jatuh tempo pada Maret mendatang senilai 14,5 miliar euro. Hal ini tentu akan memicu gagal bayar utang (default) Yunani dan dikhawatirkan merusak perekonomian di zona euro.
Cina - Produk Domestik Bruto (PDB) Cina untuk kuartal IV 2011 tumbuh 8,9% dibanding periode yang sama dengan tahun sebelumnya. Kendati angka tersebut adalah yang terendah dalam 2,5 tahun terakhir dan lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang sebesar 9,1%, namun mengalahkan perkiraan sebelumnya yang sebesar 8,7%. Kejatuhan ekspor dan pengetatan kebijakan moneter domestik telah menyeret Cina mengalami perlambatan ekonomi terburuknya sejak kuartal kedua 2009. Tetapi menunjang pertumbuhan ekonomi, Cina menurunkan persyaratan cadangan bank untuk pertama kalinya dalam tiga tahun pada bulan November sebesar 50 basis poin dan analis memperkirakan itu akan turun 200 basis poin tahun ini. Selain itu, media pemerintah juga melaporkan bahwa Cina akan mempercepat persetujuan kebijakan bagi investor asing agar lebih tertarik untuk bermain saham di Cina. Hal ini membuat indeks saham di Cina pada hari itu ditutup naik 4,2%, di mana angka ini merupakan yang terbesar sejak Oktober 2009.
3 | Market Perspective | Februari 2012
Aset Alokasi: Kunci Keberhasilan Suatu Investasi Rheza Karyanto - Investments Unit Head
A
da banyak faktor yang menyebabkan seseorang sukses ataupun gagal dalam berinvestasi Reksa Dana. Salah satu faktor yang paling menentukan adalah strategi mengalokasikan aset investasi.
Hasil riset BoA Merrill Lynch selama lebih dari 50 tahun menyimpulkan bahwa kunci keberhasilan dalam suatu strategi investasi terletak pada kebijakan melakukan aset alokasi yang mewakili 91,5% dari keberhasilan suatu investasi. Sedangkan kesuksesan investasi karena mencoba membaca pergerakan pasar (market timing) ternyata hanya 1,8%, keberhasilan pemilihan aset 4,6%, dan faktor-faktor lain 2,1%.
Kedua: Investor melakukan diversifikasi, namun sayangnya dalam aset alokasi yang sama. Banyak investor merasa sudah melakukan diversifikasi investasi, tetapi setelah dibuka portofolionya ternyata hampir semua ditempatkan di produk-produk dalam aset alokasi yang sama. Sebagai contoh ilustrasi, investor C melakukan diversifikasi investasinya pada tiga produk yang semuanya termasuk kategori Reksa Dana Saham. Investor C 35%
30%
Jika ditelusuri lebih jauh ternyata ada dua kebiasaan Investor yang sering menyebabkan kegagalan dalam menerapkan aset alokasi.
Pertama: Investor terlalu fokus mencari waktu dan produk yang terbaik. Dalam setiap acara customer gathering, ternyata mayoritas pertanyaan yang diajukan oleh para Nasabah lebih kepada bagaimana membaca market timing dan produk Reksa Dana apa yang kinerjanya paling baik. Kombinasi antara waktu dan produk yang tepat memang dapat memberikan imbal hasil yang lebih tinggi, namun jika ternyata aset alokasi tidak disesuaikan dengan kondisi pasar maka total imbal hasil yang diterima menjadi tidak optimal. Sebagai contoh ilustrasi, pada tahun 2011 lalu Investor A berinvestasi pada produk-produk Reksa Dana yang memberikan imbal hasil lebih tinggi dari Investor B. Namun karena pada saat itu Investor B menggunakan strategi aset alokasi yang lebih moderate, maka total imbal hasil yang diterima lebih tinggi dari Investor A. Investor A 10%
70%
Return
Alokasi
20%
Pendapatan Tetap Saham Pasar uang
10% 70% 20%
x x x
20% 3% 5%
Total return
= 2,0% = 2,1% = 1,0%
= 5,1%
Return
Alokasi
35%
Reksa dana Saham X 35% Reksa dana Saham Y 30% Reksa dana Saham Z 35%
x x x
Total return
3% 4% 5%
= 1,05% = 1,2% = 1,75%
= 4,0%
Jadi bagaimana strategi aset alokasi yang terbaik? Inilah salah satu keunggulan berinvestasi di Reksa Dana yaitu adanya Manajer Investasi yang profesional dan memiliki keahlian dalam melakukan pengelolaan aset. Dengan berinvestasi di Reksa Dana, investor tidak perlu pusing dengan analisa dan keputusan untuk rebalancing aset jika terjadi perubahan risiko di pasar. Salah satu solusi terbaik untuk mendapatkan aset alokasi yang optimal adalah dengan berinvestasi pada Reksa Dana Campuran. Jika mengunakan indeks Reksa Dana Campuran dari Infovesta, maka rata-rata imbal hasil Reksa Dana Campuran dalam 3 tahun terakhir mencapai 95% atau sekitar 30% per tahun.
Salah satu solusi untuk mendapatkan aset alokasi terbaik adalah dengan berinvestasi di Reksa Dana Campuran Saat ini Bank Commonwealth memiliki 15 produk Reksa Dana Campuran dengan strategi dan kebijakan investasi yang beragam. Produk dengan track record kinerja yang baik secara konsisten dalam jangka panjang menunjukkan produk tersebut memiliki pengelolaan aset yang lebih unggul. Untuk informasi dan kinerja produk-produk Reksa Dana Campuran Bank Commonwealth dapat dilihat di www.commbank.co.id atau langsung menghubungi Relationship Manager Anda. Pahami dan Nikmati Investasi Reksa Dana!
Investor B 20%
Alokasi 40%
40%
Pendapatan Tetap Saham Pasar uang
40% 40% 20%
x x x
Total return
Return 16% 2% 4%
= 6,4% = 0,8% = 0,8%
= 8,0%
Disclaimer: • Reksa Dana adalah produk pasar modal dan bukan merupakan produk Bank sehingga tidak dijamin oleh Bank serta tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan Pemerintah atau penjaminan simpanan. • Bank sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana tidak bertanggung jawab atas segala tuntutan dan risiko atas pengelolaan portofolio reksa dana. • Investor wajib membaca prospektus dan memahami risiko reksa dana sebelum mengambil keputusan berinvestasi.
FX Product untuk lindung nilai/hedging liability dan memberikan kepastian dunia usaha. Indratno - Head of Treasury Sales
B
agi para pelaku bisnis, dengan berfluktuasinya pergerakan mata uang asing, hal ini menyebabkan berfluktuasinya nilai dari kewajiban valas kita atau berubahnya harga dasar atas barang dan jasa yang akan kita tetapkan dari hasil impor.
Jika pergerakan kurs mata uang asing menyebabkan keuntungan bagi kita atau menyebabkan turun nya harga perolehan tentu tidak menjadi masalah. Namun hal ini juga masih mengandung risiko, yaitu seandainya kurs valuta asing berbalik arah yang disebabkan perubahan faktor fundamental negara mata uang tersebut.
Untuk mengatasi hal ini, jika kurs valuta asing sudah dalam range yang menguntungkan secara bisnis, disarankan untuk segera melakukan aksi beli bagi importir dan aksi jual bagi para eksportir. Dengan demikian pelaku bisnis tidak terjebak menjadi pelaku spekulasi mata uang asing dan tentu akan lebih pasti dalam menentukan harga jual produknya. Bank Commonwealth membantu Nasabah untuk hal ini dengan menyediakan fasilitas FX limit baik untuk transaksi SPOT maupun Forward. Dengan menggunakan fasilitas ini Nasabah tidak perlu menyediakan dana pembelian valas secara penuh sehingga tidak mengganggu cashflow, namun Nasabah sudah terhindar dari fluktuasi harga valas. Silahkan menghubungi Relationship Manager kami untuk informasi lebih detail.
4 | Market Perspective | Februari 2012
Analisa Valuta Asing Vicky Hartono - Treasury Specialist
Kondisi perekonomian di Amerika Serikat semakin membaik di kuartal IV tahun 2011. Ditandai dengan tingkat pengangguran yang terus turun hingga 8,5%di bulan Januari 2012. Tingginya tingkat volatilitas di pasar yang disebabkan oleh ketidakpastian tentang penanganan krisis hutang di zona Eropa, dan kinerja perekonomian Amerika Serikat yang semakin membaik membuat USD cenderung menguat dan kembali di minati investor seiring dengan konsep safe haven currency.
Krisis hutang di zona Eropa yang berlarut-larut membawa sentimen negatif di pasar valas. Mekanisme bantuan yang disiapkan oleh ECB, IMF dan EU masih belum memberikan kepastian tentang cara yang paling efektif untuk mengatasi krisis hutang yang sedang terjadi. Hal ini menyebabkan tingkat kepercayaan investor semakin rendah dan meningkatnya volatilitas di pasar. Imbasnya EUR juga tergelincir seiring dengan perkembangan krisis di Eropa. Bantuan dana pinjaman tidak terbatas yang ditawarkan oleh ECB mampu mengurangi kesulitan likuiditas di pasar, namun kelebihan supply di pasar juga dapat berdampak pada penurunan nilai EUR sendiri. Di sisi lain, penurunan EUR juga bisa berdampak positif pada sektor ekspor di Eropa dengan lebih kompetitifnya harga yang mereka tawarkan. Kondisi ini membuat EUR pada posisi yang sangat rentan terhadap berita-berita seputar perkembangan di zona Eropa. Salah satu langkah yang diimplementasikan adalah pengetatan anggaran negara. Pengetatan tersebut mengatur batas struktural defisit yang hanya di perbolehkan 0,5% dari GDP negara tersebut. Hanya negara-negara yang telah meratifikasi traktat ini berhak untuk mendapatkan dana bailout dari ESM (European Stability Mechanism). Diharapkan langkah-langkah tersebut dapat meredam dan memperbaiki keadaan ekonomi di zona Eropa dan menahan penurunan EUR/USD atau bahkan memberikan penguatan.
Indikator ekonomi UK yang relatif mulai stabil dan sentiment pasar yang positif mendorong GBP kembali menguat terhadap USD pada dari level terendahnya di 1,5232 pada tanggal 13 januari 2012. Secara technical, GBP akan cenderung menguat terhadap USD selama masih tertahan di atas level support nya (MA200, 4H) di 1,5500. Perkembangan ekonomi global juga akan turut berkontribusi pada pergerakan GBP.
Pertumbuhan perekonomian di New Zealand dan tingkat inflasi y/y yang meningkat cukup banyak akan mempengaruhi pengambilan keputusan RBNZ untuk menaikan suku bunga yang sementara ada di level 2,50%. Faktor domestik ini dapat memberikan dorongan yang positif terhadap nilai tukar NZD terhadap USD.
Sebagai Negara ekspor, Jepang dalamposisi yang tidak terlalu diuntungkan dengan menguatnya JPY. Krisis hutang yang terjadi di zone Eropa bisa jadi salah satu penyebab menguatnya JPY yang diyakini sebagai salah satu safe haven. Walaupun tingkat suku bunga JPY mendekati nol dan tingkat hutang yang besar, hal ini tidak mengurangi minat investor untuk mengalokasikan sebagian dananya ke JPY sebagai salah satu langkah pengamanan di saat situasi ekonomi global yang sedang bergejolak level resistance untuk JPY ada di 77,43 (ichimoku cloud base) dan selanjutnya di 77,54 (ichimoku cloud top). Dengan kecenderungan USD/JPY akan bergerak sideways dalam range 78,38-76,18.
Permintaan terhadap high-yielding currency yang meningkat juga tercermin pada kenaikan AUD. Optimisme investor terhadap pengendalian krisis hutang di zona Eropa adalah salah satu faktor eksternal yang mendorong kenaikan AUD di awal tahun 2012, disamping ditunjang juga dengan kenaikan harga komoditas dan data PMI dari Cina yang kembali menunjukan tanda ekspansi. Disisi lain, pemblokiran ekonomi di Iran mendorong harga-harga komoditas naik dan mendukung kenaikan AUD. Faktor domestik yang mendukung kenaikan AUD adalah real interest rate AUD yang masih menarik dibandingkan dengan mata uang lainnya. Selain itu harga komoditas yang cenderung naik juga memberikan kontribusi atas kenaikan AUD. AUD juga masih dalam trend channel bullish, dan cenderung bergerak naik seirama dengan perkembangan global ekonomi yang masih cenderung memberikan sentimen positif di pasar
Keputusan Moody’s menaikan peringkat hutang Indonesia menjadi investment grade membawa dampak terhadap penguatan IDR terhadap USD. Hal ini tentu dapat memberikan daya tarik terhadap investor asing untuk menginvestasikan dananya di Indonesia. Ditambah lagi dengan tingkat inflasi yang rendah dan suku bunga yang relatif tinggi sehingga menghasilkan real interest rate yang menarik. Faktor-faktor domestik ini akan cenderung menggerakan IDR untuk menguat dalam jangka menengah. Namun Kekhawatiran akan masalah hutang di zona Eropa juga akan berandil memberikan fluktuasi di pasar Indonesia.
Ketergantungan perekonomian Singapura pada perdagangan internasional sangat mempengaruhi kondisi perekonomian Singapura. Nuansa perdagangan global yang cenderung mengalami perlambatan di awal kuartal 4 tahun 2011 membuat SGD tertekan dan bergerak sideways dengan range 1,3–1,25 terhadap USD.
Strategi Forex Trading Tingginya tingkat volatilitas di pasar yang disebabkan oleh krisis hutang di zona Eropa yang berlarut-larut, menciptakan peluang untuk menghasilkan profit dalam berinvestasi valas. The Fed berjanji bahwa Amerika akan mempertahankan suku bunga minimum sampai akhir tahun 2014, hal ini memberikan kita peluang untuk bisa mengalokasikan sebagian dana USD kita ke AUD dan ke EUR secara bertahap di level-level rendah.
Recommendation: USD/IDR
GBP/USD
AUD/USD
EUR/USD
Expected selling level
9200 - 9250
1.5900 - 1.5975
1.0750 - 1.0850
1.3230 - 1.3300
Expected buying level
8850 - 8950
1.5325 - 1.5400
1.0250 - 1.0350
1.2750 - 1.2700
Short position profit taking @ 8950 and below
1.5500 and below 1.0500 and below
1.2950 and below
Long position profit taking @ 9150 and above 1.5500 and above 1.0500 and above
1.2950 and above
Short position cut loss @
9300 - 9350
1.6000 - 1.6075
1.0900 - 1.0950
1.3400 - 1.3450
Long position cut loss @
8800 - 8750
1.5250 - 1.5200
1.0200 - 1.0150
1.2650 - 1.2600
Perlu diingat juga bahwa the greater the return, the greater the risk. Maka disarankan untuk tetap disiplin dalam berinvestasi dengan menentukan profit-taking level begitu pula dengan cut-loss level. Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam berinvestasi valas, adalah: • Informasi tentang data data ekonomi • Pergerakan harga di bursa saham global dan komoditas • Kemungkinan adanya intervensi dari Bank Central • Kondisi sosial politik di negara valas tersebut
5 | Market Perspective | Februari 2012
Perencanaan Keuangan di Tahun 2012
Mengapa Harus Pintar-Pintar Mengelola Kekayaan Rheza Karyanto - Investments Unit Head
O
rang bijak mengatakan bahwa kekayaan yang besar jika tidak dikelola dengan baik akan habis juga. Ilustrasi berikut bisa dijadikan contoh; sebuah keluarga memiliki kekayaan sebesar Rp10 miliar yang diinvestasikan pada produk yang memiliki asumsi tingkat bunga 8% dan inflasi 6% per tahun, tetapi setiap bulan dana tersebut diambil Rp100 juta. Kekayaan tersebut akan habis dalam kurun waktu sembilan tahun, atau hanya sampai tahun 2021.
Bukti lainnya adalah sebuah statistik di Amerika yang menyatakan 70% dari orang-orang yang memenangkan sejumlah uang dalam lotere akhirnya menyatakan kebangkrutan karena tidak bisa mengelola kekayaan dengan baik. Mengelola kekayaan ternyata tugas yang sama sulitnya dengan menghasilkan uang. Oleh karena itu investor harus memberikan perhatian pada pengelolaan kekayaan sebanyak yang diberikan untuk menghasilkan uang. Ada 2 kesalahan umum yang dilakukan seseorang sehingga membawa mereka jauh dari tujuan dan rencana keuangan mereka di masa depan:
1) Kebiasaan yang terlalu konsumtif tanpa perencanaan
Jika dicermati pola hidup masyarakat Indonesia umumnya sangatlah konsumtif. Bayangkan saja setiap ada produk baru bermunculan seperti gadget, baju atau sepatu misalnya maka masyarakat langsung memburu produk tersebut dan bahkan rela mengantri berjam-jam hanya untuk memuaskan keinginannya.
Membuat perencanaan keuangan adalah langkah pertama yang harus dilakukan untuk mengelola kekayaan. Jika seseorang belum memiliki suatu perencanaan keuangan yang baik, maka kebiasaan yang konsumtif akan berakibat pada pemborosan. Sebaliknya, jika seseorang sudah memiliki perencanaan keuangan yang baik maka mereka dapat berbelanja dengan lebih terkontrol menggunakan anggaran yang sudah disediakan.
2) Kurangnya pengetahuan mengenai Pengelolaan Keuangan
Secara konsep, Pengelolaan Kekayaan (Wealth Management) memiliki tiga aspek utama yaitu aspek perlindungan kekayaan (Wealth Protection), aspek pertumbuhan kekayaan (Wealth Growth and Accumulation), dan aspek pemindahan kekayaan (Wealth Distribution).
Dengan kata lain, tujuan dari Pengelolaan Keuangan adalah untuk memproteksi kekayaan dengan Asuransi, menggandakan kekayaan dengan Investasi, dan mendistribusikan kekayaan sehingga kekayaan itu tidak hanya berhenti pada generasinya saja, tapi juga akan dinikmati pada ke generasi berikutnya.
Pada edisi Market Perspective berikutnya kami akan membahas salah satu tujuan keuangan yang sangat penting untuk direncanakan dan bagaimana strategi pengelolaan kekayaan dalam hal penyusunan anggaran dan pemilihan produk.
Semakin bertambah kekayaan Anda, maka harus semakin pintar juga mengelolanya.
DISCLAIMER Kecuali dinyatakan lain, semua data bersumber dari berita media massa, dan tidak diterbitkan oleh PT Bank Commonwealth (PTBC). PTBC harus dijamin untuk dibebaskan dari tanggung jawab, termasuk tetapi tidak terbatas pada penuntutan hukum oleh pihak ketiga. PTBC beserta direkturnya, karyawannya dan perwakilannya dalam Lampiran ini selanjutnya bersama-sama disebut sebagai “Grup” “Laporan ini diterbitkan semata-mata untuk tujuan informasi dan tidak boleh ditafsirkan sebagai suatu ajakan atau penawaran untuk membeli efek atau instrumen keuangan. Laporan ini telah disusun tanpa mempertimbangkan tujuan, situasi keuangan dan kapasitas untuk menanggung kerugian, pengetahuan, pengalaman atau kebutuhan orang-orang tertentu yang mungkin menerima laporan ini. Tidak ada anggota dari Grup yang melakukan atau harus melakukan penilaian kelayakan atau penyesuaian laporan untuk penerima laporan ini yang karenanya tidak mendapatkan manfaat dari perlindungan peraturan dalam hal ini. Laporan ini bukan nasihat atau petunjuk. Semua penerima laporan ini harus, sebelum bertindak atas dasar informasi dalam laporan ini, mempertimbangkan kewajaran/kelayakan dan kesesuaian informasi, dengan memperhatikan tujuan-tujuan mereka sendiri, situasi keuangan dan kebutuhan, dan, jika perlu mencari profesional yang tepat, memperhatikan kondisi valuta asing atau nasihat keuangan tentang isi laporan ini sebelum membuat keputusan investasi. Kami percaya bahwa informasi dalam laporan ini adalah benar dan setiap pendapat, kesimpulan atau rekomendasi yang cukup telah diadakan atau dibuat, berdasarkan informasi yang tersedia pada saat kompilasi, tetapi tidak ada pernyataan atau jaminan, baik tersurat maupun tersirat, yang dibuat atau disediakan untuk akurasi, kehandalan atau kelengkapan setiap pernyataan yang dibuat dalam laporan ini. Setiap pendapat, kesimpulan atau rekomendasi yang ditetapkan dalam laporan ini dapat berubah sewaktuwaktu tanpa pemberitahuan dan mungkin berbeda atau bertentangan dengan, kesimpulan pendapat atau rekomendasi yang diungkapkan oleh Grup di tempat lain. Kami tidak berkewajiban untuk, dan tidak,memberitahukan perkembangan terkini atau terus mengikuti informasi terkini yang terdapat dalam laporan ini. Grup tidak menerima tanggung jawab untuk setiap kerugian atau kerusakan yang timbul akibat dari penggunaan seluruh atau setiap bagian dari laporan ini. Setiap penilaian, proyeksi dan prakiraan yang terkandung dalam laporan ini didasarkan pada sejumlah asumsi dan perkiraan dan tunduk pada kontinjensi dan ketidakpastian. Asumsi dan perkiraan yang berbeda dapat mengakibatkan hasil material yang berbeda pula. Grup tidak mewakili atau menjamin bahwa salah satu proyeksi penilaian atau prakiraan, atau salah satu dasar asumsi atau perkiraan, akan dipenuhi. Kinerja masa lalu bukan merupakan indikator yang dapat diandalkan untuk kinerja masa depan Grup tidak menjamin kinerja dari produk investasi atau pembayaran kembali modal dengan produk yang didistribusikan oleh PTBC. Investasi dalam produk ini bukan merupakan simpanan atau kewajiban lainnya dari Grup atau anak perusahaannya dan setiap jenis produk investasi memiliki risiko investasi termasuk hilangnya pendapatan dan modal yang diinvestasikan. Contoh yang digunakan dalam komunikasi ini hanya untuk ilustrasi. Semua materi yang disajikan dalam laporan ini, kecuali bila ditentukan lain, berada di bawah hak cipta Grup. Tak satu pun dari materi, maupun isinya, maupun salinannya, dapat diubah dengan cara apapun, ditransmisikan ke, disalin atau didistribusikan kepada pihak lain, tanpa izin tertulis dari perusahaan terkait yang menjadi bagian dalam Grup. Grup, berikut agennya, asosiasinya dan kliennya memiliki atau telah memiliki posisi panjang atau pendek pada efek atau instrumen keuangan lainnya yang disebut di sini, dan dapat setiap saat melakukan pembelian dan/atau penjualan terhadap kepentingan atau surat berharga dalam kapasitasnya sebagai prinsipal atau agen, termasuk menjual atau membeli dari klien atas dasar pokok dan dapat terlibat dalam transaksi yang tidak konsisten dengan laporan ini. Silahkan melihat website kami di www.commbank.co.id untuk informasi lebih lanjut. Jika Anda ingin berbicara dengan seseorang mengenai instrumen keuangan yang dijelaskan dalam laporan ini, silakan hubungi kami hubungi Call Centre kami di 5000 30 atau email kami di
[email protected].
commbank.co.id