DAILY NEWS DAILY REPORT
Valbury Asia Securities Page 1 of 5
18 Februari 2011
Statistics
Jakarta Composite Index Chart IHSG 3434.380 +17.595 2,887 4,344 8,892 6.26% 6.75%
Close Change Vol (mn) Val (bn) Rp/USD SBI 1 mo BI Rate
LQ45 604.625 +3.956
Global Indices Dow Jones Nasdaq Hangseng Nikkei 225 St. Times SET
12,318.14 2,831.58 23,301.84 10,836.64 3,082.83 995.57
+29.97 +6.02 +144.87 +28.35 -11.89 +13.50
Commodities USD 86.36 1384.10 28490 31650 122.46 115.42 1285.00 3847.00 1705.00 846.91 948.53
Change +1.37 +9.67 -85 -850 --+5.00 -82.00 +5.00 ---
Source : Bloomberg
*weekly price
Crude Oil (per barel) Gold (per troy oz) Nickel (per ton) Tin (per ton) Coal (NEWC)* (/ ton) Coal (RB)* (/ ton)
CPO Rott (per ton) CPO Mal (MYR/ ton) Rubber (MYR/kg) Pulp BHKP*(per ton) Pulp NBSK*(per ton)
Dual Listing TLKM NY ISAT NY BLTA SG
USD
Change
IDR
33.86 27.60 SGD 0.05
+0.24 +0.02 Change --
7,522 4,905 IDR 348
Corporate Action Emiten
MPPA MLPL INCF EPMT TMPI-W BNBR-W
Action Dividen’10 Dividen’10 Rights issue Rights issue Last Trade Last Trade
Rp / Rasio
300 10 3000/1:30 700/1000:188 200/1:1 620/1:1
Cum
07 07 07 09 11 28
Mar11 Mar11 Mar11 Mar11 Mar11 Mar11
Agenda Emiten Emiten
Agenda
Date
MASA VRNA LPKR LPCK GOWA OKAS BTPN INCF KBLV
RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB
21-Feb-11 21-Feb-11 23-Feb-11 24-Feb-11 25-Feb-11 25-Feb-11 25-Feb-11 28-Feb-11 28-Feb-11
Support level Resistance level Major trend Minor trend
Market
: : : :
3341/3283/3226 3455/3570/3627 Up Down
Review & Prediction
Pada perdagangan saham kemarin, IHSG berhasil ditutup menguat sebesar 17,595 poin (0,51%) ke level 3.434,38 dari posisi sebelumnya di 3.416,785. Penguatan bersamaan dengan kenaikan sejumlah bursa global dan regional, diawali dengan kenaikan indeks di bursa AS, yang menguat dalam kisaran 0,5% hingga 0,8% waktu setempat. Dilanjukan dengan perdagangan bursa Asia, indeks Nikkei 225 naik sebesar 28,35 poin (0,26%) ke level 10.836,64 dan Hang Seng menguat sebesar 144,87 poin (0,63%) ke level 23.301,84. Faktor dari dalam negeri, penguatan indeks didukung oleh publikasi atas laporan keuangan 2010 sejumlah perusahaan serta aksi beli investor terhadap saham sektor industri dasar, ragam industri, dan manufaktur yang memberikan kontribusi bagi penguatan indeks dalam perdagangan saham kemarin. Sementara itu, akumulasi pelemahan harga saham terjadi pada sektor perkebunan yang melemah sebesar 1,5%, koreksi ini disebabkan turunnya harga CPO dunia.
Perdagangan saham pada penutupan pekan ini diperkirakan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat. Faktor-faktor positif yang diharapkan menjadi penggerak indeks yakni publikasi atas laporan keuangan perusahaan 2010 serta sentimen yang muncul secara individual dalam bentuk aksi korporasi. Dari sisi makro ekonomi, apresiasi terhadap kurs rupiah terhadap dolar AS dalam beberapa hari terakhir bisa menjadi sentimen positif bagi indeks. Sedangkan faktor eksternal sebagai katalis bagi indeks global serta imbasnya bagi pergerakan IHSG hari ini, mengenai angka tenaga kerja mingguan AS pekan lalu 12 Februari naik menjadi 410 ribu dari pekan sebelumnya 383 ribu. Sedangkan data consumer price index Januari 2011 mengalami penurunan menjadi 0,4% (MoM) dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 0,5% (MoM). Dari sisi teknikal beberapa indikator memperlihatkan sinyal positif bagi IHSG. Indikator Stochastics pola gerak yang terbentuk dari %K dan %D mengisyaratkan trend positif. Indikator MACD dari pola gerak MACD line dan signal line indikasi bullish pattern. Perkiraan kisaran gerak berada di 3405-3459.
Kinerja valuasi emiten; Market Cap. BOOK VALUE PRICE EPS (IDR) PER (x) PBV (x) BETA (IDR Mn) (IDR) Ticker 17/02/2011 2011F 2010F 2011F 2010F 2011F 2010F 2011F 2010F Coefficient INCO 49,681,695 5,000 2,055 1,783 389 392 12.87 12.76 2.43 2.80 1.46 BNGA 47,498,724 1,890 605 515 128 95 14.82 19.85 3.13 3.67 0.95 EXCL 47,219,400 5,550 1,579 1,263 452 326 12.29 17.01 3.51 4.39 0.61 PTBA 44,584,954 19,350 3,822 3,074 1,068 804 18.12 24.06 5.06 6.29 1.19 INDF 41,048,496 4,675 2,224 2,004 315 341 14.83 13.70 2.10 2.33 1.05 AALI 34,250,704 21,750 5,709 4,809 1,285 1,040 16.92 20.92 3.81 4.52 1.11 PNBN 32,024,312 1,330 568 527 58 63 23.00 21.27 2.34 2.52 0.78 KLBF 28,944,629 2,850 639 555 121 118 23.57 24.07 4.46 5.14 0.93 ISAT 27,169,670 5,000 3,562 3,457 151 130 33.12 38.38 1.40 1.45 0.81 CPIN 26,276,496 1,600 392 273 170 133 9.43 12.03 4.09 5.87 1.25 Prediksi ; Research VAS
Valbury Asia Securities Page 2 of 5
Headline
DAILY NEWS DAILY REPORT 18 Februari 2011
News
Bumi Resources (BUMI) menyiapkan total dana sekitar USD 2,26 miliar untuk ekspansi batubara dan investasi di tambang non batubara hingga 2013. Sumber dana berasal dari pinjaman bank, emisi obligasi, dan kas internal. Perseroan menargetkan produksi batubara hingga 2013 mencapai 113 juta ton, meningkat 88% dibandingkan estimasi 2010 sekitar 60 juta ton. Ekspansi tersebut diharapkan menghasilkan penambahan EBITDA sebesar USD 900 juta per tahun. Bumi Resources (BUMI) memproyeksikan pendapatan pada 2010 mencapai USD 4,27 miliar, meningkat 33,4% dibandingkan tahun sebelumnya USD 3,2 miliar. Laba bersih diperkirakan naik 50% dari USD 190,4 juta menjadi USD 285 juta. Sementara itu, BUMI melalui anak usahanya, Bumi Resources Mineral (BRMS), menyiapkan dana sebesar USD 1,01 miliar untuk investasi di tambang mineral hingga 2013. BRMS akan mengembangkan tambang timah hitam dan seng di Dairi, Sumatera Utara, dengan nilai investasi USD 211 juta. Perseroan juga siap mengembangkan tambang emas dan tembaga di Gorontalo dan Palu, dengan investasi USD 500 juta. Selain itu, BRMS juga akan mengembangkan tambang bijih besi di Mauritania, Afrika Barat, dengan investasi USD 300 juta. Bumi Resources (BUMI) memiliki cadangan batu bara sebesar 2,9 miliar ton per Januari 2011 atau naik 107% dibanding 1,4 miliar ton pada September 2010. Total sumber daya batu bara per Januari sebesar 10,02 miliar ton. BUMI menargetkan produksi batu bara akan mencapai 113 juta ton pada tahun 2013 saat ekspansi produksi, terutama di tambang KPC dan Arutmin dilakukan. Harum Energy (HRUM) menganggarkan belanja modal (capex) sebesar USD30 juta pada tahun ini. Capex tersebut rencananya akan gunakan untuk meningkatkan kualitas jalan angkut batu bara,penyelesaian infrastruktur pengolahan batu bara, dan penambahan armada pengangkut batu bara. Sumber dana untuk capex berasal dari dana internal dan dana yang terkumpul dari penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) Bank Danamon (BDMN) berhasil membukukan laba bersih selama tahun 2010 sebesar Rp 2,883 triliun atau tumbuh 88% dari tahun 2009. Perolehan laba bersih tersebut didukung oleh pendapatan non bunga dan pertumbuhan kredit di semua segmen. Selain pertumbuhan sebesar 5% pada pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp 9,9 triliun dari Rp 9,4 triliun di akhir tahun sebelumnya, kinerja keuangan BDMN untuk tahun 2010 didukung oleh pendapatan non bunga, antara lain dari credit related fees termasuk transaction services, trade finance, asuransi serta keuntungan dari penjualan surat-surat berharga. Rasio Kredit Bermasalah (NPL) tercatat sebesar 3% di akhir Desember 2010 yang turun dari 4,5% di 2009. Bank Danamon (BDMN) menargetkan pertumbuhan kredit pada tahun 2011 hingga 20%. Sepanjang 2010, kredit Danamon tumbuh hingga 31% atau mencapai Rp 82,6 triliun. Pertumbuhan kredit tersebut akan ditopang
oleh semua lini manajemen dan anak usaha Danamon. Selain kredit, perseroan juga akan menargetkan pertumbuhan pendapatan non bunga di posisi 15-20%. Selain itu, BDMN akan menurunkan NIM yang berada di posisi 11,3% menjadi 10,5%. Menurut manajemen Bank CIMB Niaga (BNGA), rencana CIMB Group Berhard untuk mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) menimbulkan kemungkinan anak usahanya yaitu Bank CIMB Niaga (BNGA) untuk delisting. Bank CIMB Niaga akan melakukan voluntary delsiting sebelum CIMB Group listing di BEI. Namun aksi korporasi dual listing CIMB Group itu masih rencana, sehingga delisting belum dipertimbangkan. CIMB Group berencana melakukan pencatatan ganda (dual listing) di BEI, namun masih menunggu aturan dual listing yang akan dikeluarkan Bapepam-LK. Pihak CIMB Group berminat melakukan dual listing di BEI yakni dengan melepas 100% sahamnya ke publik, ekuivalen dengan 5% kapitalisasi pasar Indonesia Bank CIMB Niaga (BNGA) memiliki rencana untuk kembali menerbitkan obligasi subordinasi (subdebt) pada tahun 2011 dengan nilai minimal Rp 1 triliun. Penerbitan subdebt itu untuk menjaga permodalan perseroan (CAR) agar berada di kisaran 13%. Saat ini CAR BNGA mencapai 14,76%. Pada tahun 2011, BNGA menargetkan pertumbuhan kredit minimum 22%. Sementara pada 2010, perseroan mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 26% atau Rp 21,5 triliun menjadi Rp 104,89 triliun. Bank CIMB Niaga (BNGA) akan mendivestasi 20% saham di Asuransi Cigna kepada Cigna, karena perseroan ingin fokus membesarkan bisnis asuransi Sun Life CIMB. Perseroan memperkirakan akan memperoleh dana sebesar Rp 100 miliar dari aksi pelepasan itu. Perseroan telah menyampaikan kepada Bapepam-LK dan menunggu pernyataan efektifnya. Bank CIMB Niaga (BNGA) berencana mendirikan anak perusahaan di bidang multifinance/perusahaan pembiayaan untuk mengembangkan pembiayaan sepeda motor, paling lambat pada kuartal III 2011. Pendirian tersebut membutuhkan modal sekitar Rp 100 miliar. Perseroan menargetkan sudah terjadi pertumbuhan di sektor pembiayaan sepeda motor di tahun 2011. Namun ijin multifinance tersebut belum diperoleh. Bank CIMB Niaga (BNGA) menargetkan kredit tahun 2011 tumbuh 22% YoY menjadi Rp 127,96 triliun dari pencapaian tahun 2010 sebesar Rp 104,89 triliun, yang tumbuh Rp 21,5 trilun dari tahun 2009. Pada Desember 2010 rasio Non Performing Loan (NPL) perseroan turun dari 3,06% menjadi 2,53% sementara Loan to Deposit Ratio (LDR) perseroan mencapai 88,04% dengan dana pihak ketiga (DPK) naik 37% menjadi Rp 117,83 triliun dibandingkan periode sebelumnya Rp 86,25 triliun. Rasio kecukupan modal (CAR) perseroan turun 35 bps menjadi 13,24% dari sebelumnya, 13,59%, seiring dengan peningkatan kredit 26% YoY dan penerapan Bassel II dengan memperhitungkan risiko operasional di 2010.
Valbury Asia Securities Page 3 of 5
Deposito berjangka selama 2010 mencapai Rp 19,62 triliun atau 42% dari total DPK. CASA (current account savings account) naik menjadi Rp 11,96 triliun atau mencapai 30%. Perseroan membukukan Laba bersih 2010 sebesar Rp 2,548 triliun atau naik 62,5% dibandingkan pencapaian di 2009 yang sebesar Rp 1,568 triliun. Pendapatan bunga bersih perseroan 2010 naik menjadi Rp 7,253 triliun di 2010 dari pencapaian di 2009 yang sebesar Rp 6,29 triliun. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) akan melakukan restrukturisasi debitur macet darikorban atau terdampak bencana erupsi Merapi 2010 di Daeah Istimewa Yogyakarta. Jumalh debitur yang berpotensi macet sebanyak 10.600 nasabah dengan nilai kredit mencapai Rp 230 miliar. Dari jumlah tersebut yang benar-benar berpotansi macet lebih dari 30%. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menyalurkan pinjaman kemitraan kepada para pengusaha segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) korban letusan Gunung Merapi sebesar Rp20 miliar yang terbagi atas Rp13,2 miliar untuk wilayah DIY Yogyakarta dan sisanya sebesar Rp6,8 miliar untuk wilayah Jawa Tengah. Pinjaman ini dikenakan bunga rendah sebesar 3% selama satu tahun dan selama enam bulan pertama debitor dibebaskan dari kewajiban pembayaran angsuran guna membangkitkan perekonomian setempat paska bencana. Bank Negara Indonesia (BBNI) berencana menambah kantor remitansi baru di Korea Selatan, Australia, dan Belanda. Hingga kini, perseroan telah memiliki kantor remitansi diantaranya, Orchard Remittance Centre di Singapura dan anak usaha BNI Remittance Limited (BRL) di Hong Kong dengan empat gerai. Selain itu, perseroan juga memiliki remittance representative di Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait, Taiwan, dan Malaysia. Pada kesempatan yang sama, perseroan juga menandatangani pernyataan kesepahaman (memorandum of understanding/MOU) dan berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan bagi tenaga kerja Indonesia (TKI). Bank Agroniaga (AGRO) menargetkan perolehan laba bersih tahun ini meningkat lebih dari dua kali lipat laba bersih tahun sebelumnya menjadi Rp50 miliar. Target ini seiring dengan berakhirnya kewajiban pencadangan dana perseroan yang berakhir tahun lalu dan pertumbuhhan penyaluran kredit. Berdasarkan rencana bisnis bank (RBB) 2011 yang diajukan ke Bank Indonesia, perseroan memasang target pertumbuhan kredit sebesar 28% menjadi Rp2,5 triliun. Bank Sinarmas (BSIM) akan melakukan spin off unit syariahnya, jika dimasukkan ke dalam rencana bisnis bank dan disetujui oleh Bank Indonesia. Krakatau Steel (KRAS) berkeinginan untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan Proyek Jembatan Selat Sunda (JSS). Dari sisi volume kebutuhan baja untuk pembangunan JSS bisa dipenuhi perseroan jika spesifikasi baja yang dibutuhkan sesuai dengan spesifikasi produk yang diproduksinya. Saat ini perseroan telah mampu memproduksi Mill Steel untuk structure jembatan termasuk pipa dan besi beton serta besi siku untuk aplikasi bangunan khususnya yang tahan gempa.
DAILY REPORT 18 February 2011
Saat ini proses peningkatan kapasitas produksi (revumping) Pelat Timah Nusantara (NIKL) telah mencapai sekitar 30%, dibanding 20% pada akhir tahun 2010, untuk mencapai kenaikan kapasitas produksi sebesar 30 ribu ton menjadi 160 ribu ton dari sebelumnya 130 ribu ton. Perseroan tengah menunggu sejumlah barang-barang yang dibutuhkan untuk penambahan kapasitas tersebut dari Jepang dan Eropa, sekitar 6-8 bulan untuk mendatangkan barang itu. Dalam proses tersebut akan terjadi penurunan produksi, tapi perseroan mengantisipasi dengan mendatangkan barang produksi dari Nippon Steel untuk menutupi kekurangan pasokan. Pemerintah dikabarkan menginstruksikan para penjamin emisi Garuda Indonesia (GIAA) untuk melakukan lockup saham di pasar sehingga kepemilikan saham saham mereka tidak bisa dilepas dalam waktu dekat. Lock-up tersebut bertujuan untuk menjaga pergerakan saham di pasar yang saat ini belum stabil didera aksi cut-loss. Penjualan Indofarma (INAF) tahun 2010 tercatat sekitar Rp 1,101 triliun atau turun sekitar 2,17% YoY dari tahun 2009 yang mencapai Rp 1,125 triliun. Laba bersih tahun 2010 tercatat sekitar Rp 13 miliar atau meningkat tajam dibanding tahun 2009 sekitar Rp 2 miliar. Rencana bisnis perseroan di tahun 2011 di antaranya adalah pembangunan pilot scale facilities, menaikkan produk herbal, meningkatkan efisiensi bisnis, dan surplus untuk cara pembuatan obat tradisional yang baik (CPOTB). Indofarma (INAF) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 27,27% YoY menjadi Rp 1,4 triliun pada 2011 dari prognosa pendapatan pada 2010 sebesar Rp 1,1 triliun. Pertumbuhan pendapatan itu ditopang oleh strategi perseroan untuk menata ulang portofolio produksi obat dengan pembentukan 9 kluster produk, tanpa meninggalkan produk-produk lainnya, termasuk program pemerintah (obat generik). Perseroan menargetkan laba tahun 2011 sekitar Rp 70 miliar. Tahun 2011 ini perseroan terus melakukan peremajaan alat produksi dan mengembangkan divisi research and development. Untuk pengembangan bisnis tersebut, perseroan menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp 36 triliun yang bersumber dari pinjaman perbankan sekitar 85% dan 15% dari dana kas internal perseroan. Capex 2011 akan kami fokuskan untuk perbaikan fasilitas produksi sesuai standar WHO. Kimia Farma (KAEF) memperkirakan perolehan laba bersih tahun 2010 naik 61,44% YoY menjadi Rp 100,9 miliar dari Rp 62,5 miliar pada akhir 2009. Pendapatan perseroan tahun 2010 naik sebesar 6,31% YoY menjadi Rp 3,03 triliun dari Rp 2,85 triliun pada 2009. Tahun 2011 perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10,89% YoY mencapai Rp 3,36 triliun. Perseroan tengah menjajaki kerja sama dengan perusahaan farmasi asal Malaysia, Averroes Pharmaceuticals Sdn Bhd., untuk memperluas ekspansi usahanya. Kerja sama mencakup pemasaran produk perseroan yang diharapkan dapat terealisasi pada tahun ini. Kimia Farma (KAEF) bekerja sama dengan BUMN dari Cina yaitu Tianjin King York untuk membangun pabrik produk steril, seperti obat injeksi dan infus, di Cikarang,
Valbury Asia Securities Page 4 of 5
Bekasi, dengan kapasitas produksi 30 juta ampul dan 10 juta vial per tahun. Nilai investasi pabrik tersebut sekitar USD 10 juta. Studi kelayakan diperkirakan selesai pada Februari 2011. Kimia Farma (KAEF) menunda rencana penawaran umum saham terbatas (rights issue) pada tahun 2011 karena rendahnya harga saham perseroan serta harus memperoleh persetujuan dari Kementerian BUMN. Sebelumnya disebutkan KAEF berencana melakukan rights issue sebanyak maksimal 30%, dari jumlah kepemilikan publik saat ini sebesar 10%. Pan Brothers (PBRX) membukukan penjualan 2010 sebesar USD157 juta atau naik 2.1% YoY, kenaikan tersebut ditopang kontribusi terbesar dari merek Adidas. Untuk tahun 2011 perseroan menargetkan pertumbuhan 2x lipat dan 2012 sebesar 20%. Perseroan akan membangun 4 pabrik baru di Boyolali Jawa Tengah yang ditargetkan akan rampung pada Mei hingga Juni 2011 serta penambahan 4800 mesin baru. Dengan pembangunan pabrik baru tersebut diharapkan produksi perseroan akan meningkat 42.8% menjadi 42 juta unit. Rencana ke depan perseroan juga berencana melakukan stock split dan membuka opsi untuk melakukan akuisisi perusahaan garmen guna ekspansi. Pembukaan rumah sakit Siloam Hospitals yang dibangun Lippo Karawaci (LPKR) senilai USD 18 juta di Jambi, maka diperkirakan pendapatan tahunan LPKR pun akan naik 5%. Perseroan berencana membangun 20 rumah sakit baru dan melakukan akuisisi tambahan jika terdapat peluang, untuk mencapai pendapatan rumah sakit USD 500 juta per tahun dalam 5 tahun. Lippo Karawaci (LPKR) menerbitkan new notes dalam jumlah sebesar USD 125 juta yang akan dipergunakan antara lain untuk: 1. Melunasi hutang pokok dan biaya bunga yang harus dibayar dari existing notes I, dengan jumlah masingmasing sebesar USD 66.246.000 dan USD 2.939.997. 2. Melunasi hutang pokok bank dan biaya bunga yang masih harus dibayar perseroan kepada Bank Negara Indonesia, masing-masing sebesar USD 23.273.273 dan USD 527.528, 3. Melunasi hutang pokok bank dan biaya bunga yang masih harus dibayar perseroan kepada Bank Negara Indonesia, masing-masing sebesar USD 26.573.485 dan USD 100.100. 4. Sisanya untuk biaya penerbitan obligasi terkait dan keperluan umum perseroan. Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) berencana menerbitkan obilgasi pada April 2011 sebesar Rp 2 triliun-Rp 3 triliun dengan tenor 2-3 tahun. Perseroan telah menunjuk penjamin emisi (underwriter) yakni Standard Chartered, Bank Mandiri, DBS dan PT Indopremier.
DAILY REPORT 18 February 2011
XL Axiata (EXCL), Telkom Malaysia Berhad, dan PT Mora Telematika Indonesia menandatangani kerja sama Kontrak Konstruksi dan Pemeliharaan. Kerja sama ini meliputi pembangunan dan peningkatan bandwidth kabel serat optik bawah laut yang menghubungkan Indonesia dan Malaysia, yang kemudian disebut sebagai “Tha Batam Dumai Melaka Cable System (BDM). Proyek ini bernilai sekitar US$7 juta dan akan dimulai dalam waktu dekat. Equatorex Sdn Bhd Malaysia resmi menguasai 70.31% saham Indoexchange (INDX) setelah menuntaskan transaksi pembelian saham dan waran senilai Rp28.09 miliar dari pemegang saham sebelumnya Integrax Bhd yang masih memiliki afiliasi. Pelepasan saham tersebut dilakukan pada harga Rp130/saham dan juga mengeksekusi 42.87 juta waran Integrax di Rp80/saham.
Mengacu peraturan Bapepam pasca transaksi tersebut Equatorex wajib untuk melakukan tender offer kepada saham publik. PT. Indonesia Air Asia akan melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada semester II. Penjamin emisi ditetapkan pada minggu depan. Dana hasil IPO akan digunakan untuk ekspansi.
Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jatim berencana melepas 25% sahamnya ke publik melalui mekanisme IPO (initial public offering). Perseroan menargetkan perolehan dana Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun. Jumlah saham yang existing lebih Rp 2 triliun. Rencananya saham BPD Jatim akan dicatatkan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Oktober 2011. Laporan keuangan perseroan untuk proses IPO ini akan selesai April 2011. Dana hasil IPO akan digunakan ekspansi bisnis perusahaan. Bank Jatim menargetkan pertumbuhan kredit di tahun 2011 sebesar 25% atau setara Rp 16 triliun. Penjamin emisi (underwritter) untuk proses IPO ini akan segera ditunjuk melalui seleksi atau beauty contest usai rapat umum pemegang saham (RUPS). Pemerintah memperkirakan laju inflasi pada bulan Februari ini tidak akan mencapai 0,5% atau lebih rendah dari inflasi Januari yang sebesar 0,89%. Menteri Keuangan Agus Martowardojo menargetkan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 6,4%6,6% pada kuartal I 2011. Pencapaian target tersebut akan didukung oleh tingginya investasi dan pertumbuhan ekspor. Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan akan kembali menerbitkan obligasi global (global bond) pada kuartal II 2011 jika pasar global memungkinkan. Untuk itu akan dilakukan persiapan, sehingga tanpa roadshow pun kesepakatan akan tercapai (non deal roadshow). Sekuritas asing (arranger) yang bersedia untuk membeli global bond ini adalah JP Morgan, Deutsche Bank dan UBS.
Valbury Asia Securities
DAILY REPORT
Page 5 of 5
18 February 2011
Saham
Revenue
BDMN
9,971.07
Result Highlight FY 2010 Change Net Profit +4.44%
2,883.47
Change
EPS
+88.15%
341.68
* Dalam Rp miliar, kecuali EPS dalam rupiah (Rp) * Untuk perbankan, revenue = pendapatan bunga bersih * * Dalam Juta USD
Kalender Bisnis & Ekonomi Tgl
22 Feb* 23 Feb* 24 Feb*
Agenda
Ekspektasi
US Consumer Confidence US Existing Home Sales US Initial Jobless Claims
Naik menjadi 62.0 dari 60.6 Turun menjadi 5.2 juta dari 5.28 juta --
Ket: (^) Waktu setempat. (*) tentatif
Disclaimer : Laporan ini dibuat oleh Departemen Riset PT. Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian Kami tidak menjamin dan tidak bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.
RESEARCH TEAM VP Research & Analysis
Nico Omer Jonckheere
Head of Research
Alfiansyah
[email protected]
Research Analyst
Reny Susanti Michael Handisurya Budi Rustanto Selly Handayani
[email protected] [email protected] [email protected] [email protected]
Research Support
PT. VALBURY ASIA SECURITIES (Member of Indonesia Stock Exchange) Menara Karya bldg 10th Floor. Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5, Kav. 1-2, Jakarta 12950 Telp : +6221- 255 33 600 (H), Fax : +6221- 255 33 662, E-mail :
[email protected] BRANCH OFFICES • JAKARTA :
• Pluit • Pantai Indah Kapuk • Puri Indah • Kelapa Gading • BANDUNG • SEMARANG • YOGYAKARTA • SURABAYA • MALANG • JEMBER • SOLO • BALI • MEDAN • PADANG • PALEMBANG • PEKANBARU • BANJARMASIN • PONTIANAK GALERI VAS : • JAKARTA : • Universitas Mercu Buana • BANDUNG : • Universitas Sangga Buana (USB) YPKP • YOGYAKARTA : • Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) • Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) • BANJARMASIN : • Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM) • SAMARINDA : • Universitas Mulawarman • PALEMBANG : • STIE Musi • PEKANBARU : • Poltek Caltex • PADANG : • Univ. Negeri Padang • MENADO : • Universitas Klabat