DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
(002)
LAPORAN KEUANGAN
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2015 Audited
JL. JEND. GATOT SUBROTO, JAKARTA
Laporan Dewan Perwikilan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 (Audited) KM \ IM
\M \K
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia adalah salah satu entitas pelaporan sehingga berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan. Penyusunan Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia {Audited) ini mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam Pemerintahan, Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrua! sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel.
Diharapkan Laporan Keuangan ini dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Disamping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good ..Jakarta, 26 April 2016
- vSekret&n^^nderal DPR R1
titi S, M.Si NIP. 1956
- ! -
98203 2 002
\
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 (Audited) DAFTAR ISI
HAL
Kata Pengantar
i
Daftar Isi
II
Pemyataan Telah Direviu Pemyataan Tanggung Jawab Ringkasan I. Laporan Realisasi Anggaran
iii
n.
iv 1
2
Neraca
3
in. Laporan Operasional IV. Laporan Perubahan Ekuitas V. Catalan atas Laporan Keuangan A. Penjelasan Umum B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca D. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional E. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas F. Pengungkapan Penting Lainnya VI. Lampiran dan Daftar
u
-
4
5
6 13 20
34 40 42
U
I
SEKRETARIAT JENDERAL
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
PERNYATAAN TELAH DIREVIU
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA TAHUN ANGGARAN 2015
Kami telah mereviu Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia untuk tahun anggaran 2015 berupa Neraca per tanggal 31 Desember 2015,
Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catalan atas Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada tangga! tersebut sesuai
dengan Standar Reviu atas Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Semua informasi yang dimuat dalam laporan keuangan adalah penyajian manajemen Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan, dan keabsahan informasi, serta kesesuaian pengakuan, pengukuran, dan
pelaporan transaksi dengan SAP. Reviu mempunyai lingkup yang jauh lebih sempit dibandingkan dengan lingkup audit yang dilakukan sesuai dengan peraturan terkait dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan. Oleh karena itu, kami tidak memberi pendapat semacam itu.
Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat perbedaan yang menjadikan kami yakin
bahwa laporan keuangan yang kami sebutkan di atas tidak disajikan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, dan peraturan lain yang terkait. Jakarta, 26 Februari 2016 PEKTUR UTAMA,
, -O \ 5
• Ba3^/W&.RUDY ANTO. S.H.. M.H.
^1®^0314 198803 1 001
i
SEKRETARIAT JENDERAL DE WAN
PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA JLN JENDERAL GATOT SUBROTO JAKARTA KODE POS 10270
TL-I.P. '021)5715 349 TAX i021) 5715 423 ' 5715 925 LAV.AN . vv'ww dpr go td
I
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia yang terdiri dari: (a) Laporan Realisasi Anggaran, (b) Neraca, (c) Laporan Operasional, (d) Laporan Perubahan Ekuitas, dan (e) Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015 Audited sebagaimana terlampir adaiah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Jakarta; 26 April 2016
;I'^^oetarrs-Jenderal DPRRI
^^Dr. Win
ti S, M.Si 203 2 002
VAT Rt
- IV -
I
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 (Audited) RINGKASAN LAPORAN KEUANGAIN
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2015 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi: 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015
Realisasi Pendapatan Negara s.d 31 Desember 2015 adaiah berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp7.008.492.249 atau mencapai 382,98 persen dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp1.830.000.000
Realisasi Belanja Negara s.d 31 Desember 2015 sebesar Rp3.597.968.943.742 atau mencapai 69,30 persen dari estimasi Belanja sebesar Rp5.191.668.688.000 2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada 31 Desember 2015
Nilai Aset per 31 Desember 2015 dicatat dan disajikan sebesar Rpl.420.966.120.295 yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rpl8.875.581.480; Aset Tetap (neto) sebesar Rpl.355.536.360.553; dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp46.554.178.262. Sedangkan Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp4.254.252.143 dan Rpl.416.7n.868.i52 3. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/deflsit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2015 adaiah sebesar Rp3.417.602.564 sedangkan jumlah beban adaiah sebesar Rp3.371.180.497.167 sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional senilai -Rp3.367.762.894.603. Terdapat Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional sebesar Rp2.287.992.298 sehingga entitas mengalami Deflsit-LO sebesar -Rp3.365.474.902.305 4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2015 adaiah sebesar Rpl.185.915.232.025, ditambah Defisit-LO sebesar Rp3.365.474.902.305, kemudian ditambah dengan Penyesuaian Nilai Tahun Berjalan senilai Rp228.513.878 dan Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan Mendasar senilai Rp5.082.573.061 serta transaksi antar entitas senilai total Rp3.590.960.451.493, sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2015 adaiah senilai Rp 1.416.711.868.152. 5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau
analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adaiah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperiukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan. Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2015 disusun dan disajikan dengan menggunakan basis akrual.
1 -
I,
Laporan Dewan PerwakilanRakyat Republik Indonesia TA 2015 (Audited) I. LAI»OR.\N REALISASI ANGGARAN
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESU LAPORAN REALISASI ANGGARAN
LNTlfK PERIODE YANG BERAKUIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPUH)
31 DESEMBER 2015 URAL^N
CATATAN ANGGARAN
REALISASI
% thd
Anggaran
DESEMBER 2014
reALISASI
PENDAPATAN
Penerimaan NegaraBukan Pajak
Bl
Jl'MLAH PENDAPATAN BELANJA
Belanja Operas! Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal JliMLAH BELANJA
1.830.000.000,00
7.008.492.249.00
1.830.000.000,00
7.008.492.249,00
382,98 382,98
19.411.405.961,00 19.411.405.961,00
82
83 B4 B5
1.211.773.605.000,00 3.462.431.350.000,00 517.463.733.000,00 5.191.668.688.000,00
806.040.744.223,00
66,52
597.544.012.420,00
2.425.578.592.698,00
70,05
1.662.786.991.339,00
366.349.606.821,00
70,80 6930
46.048.306.689,00 2.306.379.310.448,00
3.597.968.943.742,00
-2-
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 (Audited) II. NERACA
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NERACA
PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(DALAM RUPIAH) ASET
CATATAN
31 DESEMBER 2015
31 DESEMBER 2014
ASET LANCAR Kas di Bendahara Penerimaan
01
308.722,00
149.107,00
Kas Lainnya dan Setara Kas
02
25.280.013,00
383.219.069,00
Piutang Bukan Pajak
03
2.798.456.877,00
41.396.429,00
Penylsihan Piutang Tidak Tertaglh • Piutang Bukan Pajak
04
(13.992.282,00)
Piutang Bukan Pajak Netto
(206.982,00)
2.784.464.595.00
41.189.447,00
250.000.000.00
250.000.000,00
Bagian LancarTagihanTuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
05
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Bagian LancarTagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
05
06
Persediaan
(1.250.000,00)
(1.250.000,00)
248.750.000.00
248.750.000,00
15.816.778.150,00
15.481.505.141,00
18.875.581.480,00
16.154.812.764,00
Persediaan Belum Diregister JUMLAH ASET LANCAR
ASET TETAP
Tanah
07
188.409.157 000,00
188.409.157 .000,00
Peralatan dan Mesin
08
976.553.364 837,00
673.011.636 179,00
09
Gedung dan Bangunan
848.056.166 736,00
823.049.480 845,00
Jalan, Irigasi dan Jaringan
010
76.687.829, 174,00
74.281.263 174,00
Aset Tetap Lainnya
011
18.924.576 786,00
18.712.008 .408,00
Konstruksi Dalam Pengetjaan
012
18.194.294, 551,00
Akumuiasi Penyusutan
013
JUMLAH ASET TETAP
(771.289.028 531,00)
329.911 .400,00
(647.051.994 265,00)
1.355.536.360. 553,00
1.130.741.462 741,00
ASET LAINNYA
Aset Tak Ben^ujud
014
35.075.265.637,00
29.215.639.010,00
Aset Lain-lain
015
14.297.767.460,00
14.621.364.208,00
Akumuiasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya
016
JUMLAH ASET LAINNYA JUMLAH ASET
(2.818.854.835,00)
(2.704.095.153,00)
46.554.178.262.00
41.132.908.065,00
1.420.966.120.295,00
1.188.029.183.570,00
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang Kepada Pihak Ketiga
017
1.191.268.346,00
389.478.231,00
Pendapatan Diterima Dimuka
018
3.062.983.797,00
1.724.473.314,00
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
4.254.252.143,00
2.175.341.490,00
JUMLAH KEWAJIBAN
4.254.252.143,00
2.175.341.490,00
Pendapatan Yang Ditangguhkan
61.389.945,00
EKUITAS
EKUITAS Ekuitas Dana Lancar
13.979.471.274,00
019
Ekuitas Dana Investasi
1.171.874.370.806,00
Ekuitas
1.416.711.868.152,00
JUMLAH EKUITAS
1.416.711.868.152,00
1.185.853.842.080,00
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
1.420.966.120.295,00
1.188.029.183.570,00
3-
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 (Audited) III. LAPORAN OPERASIONAL
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(DALAM RUPIAH) CATATAN
URAIAN
31 DESEMBER 2015
31 DESEMBER 2014
KEGIATAN OPERASIONAL PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak
D1
JUMLAH PENDAPATAN
3,417.602.564,00 3.417.602.564,00
BEBAN
Beban Pegawai
02
Beban Persediaan
D3
27.405.207.882,00
Beban Barang dan Jasa
04
1.674.132.908.170,00
805.636.548.504,00
Beban Pemeliharaan
D5
105.149.930.540,00
Beban Perjalanan Dinas
D6
604.309.432.492,00
Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat
D7
16.028.236.365,00
Beban Penyusutan dan Amortisasi
D8
138.504.390.007,00
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
09
13.843.207,00
Beban Lain-Lain
3.371.180.497.167,00
JUMLAH BEBAN
SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL
(3.367.762.894.603,00)
KEGIATAN NON OPERASIONAL SURPLUS/DEFISIT DARI PELEPASAN ASET NON LANCAR
Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar
574.980,000,00
Beban Peiepasan Aset Non Lancar
65,523,628,00
Defisit Selisih Kurs
SURPLUS/DEFISIT DARI PELEPASAN ASET NON LANCAR
509.456.372,00
Pendapatan darl Kegiatan Non Operasional lainnya
1,789.480,926,00
Beban Dari Kegiatan Non Operasional lainnya
10.945.000,00
SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL
1.778.535.926,00
LAINNYA
SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL
D10
2.287.992.298,00
POS LUAR BIASA
Pendapatan Luar Biasa Beban Luar Biasa SURPLUS/DEFISI DARI POS LUAR BIASA
(3.365.474.902.305,00)
SURPLUS/DEFISIT LO
4-
\f
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 (Audited) IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(DALAM RUPIAH) URAIAN
CATATAN
2015
2014
EKUITAS AWAL
El
1.185.915.232.025.00
SURPLUS/DEFISIT LO
E2
(3.365.474.902.305,00)
PENYESUAIAN NILAI TAHUN BERJALAN
E3
Penyesuaian NIlai Aset
228.513.878,00 228.513.878,00
Penyesuaian Nilai Kewajiban DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR
5.082.573.061,00
E4
78.597.283,00
Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi
E5
5.003.917.871,00
Lain-lain
E6
57.907,00
Koreksi Nilai Persediaan
Selisih RevaluasI Aset Tetap
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS
3.590.960.451.493,00
230.798.638.127,00
KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS
E7
EKUITAS AKHIR
5-
1.416.711.868.152,00
•\f
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Repubiik Indonesia TA 2015 (Audited) V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A.
PENJELASAN UMUM
A.I. Profil dan Kebijakan Teknis Dewan Perwakilan Rakyat Repubiik Indonesia
Dasar Hukum Entitas Berdasarkan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 dan Undang Undang Nomor 17 Tahun
danRencana
Strategis
2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat
memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan. Dalam melaksanakan
fungsinya, Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat. Selain itu, setiap anggota Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai hak mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat serta hak imunitas. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat berkomitmen dengan Visi "terwujudnya DPR RI sebagai Lembaga Perwakilan yang kredibel dalam mengembang tanggung jawab mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Untukmewujudkannya akan dilakukan beberapa langkah langkah strategis sebagai berikut 1. Mewujudkan Penyelenggaraan fungsi legislasi yang efisien dan efektif, dengan tujuan 1). Terwujudnya DPR RJ sebagai lembaga perwakilan yang independen dan professional melalui kekuasaan pembentukan Undang-undang dan pelaksanaan 2). Terbangunnya kapasitas DPR RI yang mumpuni dalam pembentukan Undangundang yang berkualitas
3). Tercapainya kelembagaan DPR RI yang mantap dalam pelaksanaan fungsi 2. Mewujudkan fungsi penyelenggaraan negara yang akuntabel dan transparan dan efektif dengan tujuan: 1). Terwujudnya politik anggaran yang akuntabel dan transparan; 2). Terbangunnya kapasitas DPR RI dalam penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sesuai kebutuhan masyarakat; 3). Tercapainya tata kelola kedewanan yang terpercaya dalam pelaksanaan fungsi 3. Mewujudkan penyelenggaraan fungsi pengawasan yang transparan dan efektif, dengan tujuan: 1). Terwujudnya citra DPR RI yang kuat melalui pelaksanaan fungsi pengawasan yang efektif, efesien dan berkualitas;
2). Terwujudnya penyelenggaraan system pengawasan yang mumpuni dalam rangka terciptanya system ketatanegaraan yang baik (good governance); 3). Tercapainya kenerja pengawasan DPR RJ yang akuntabel sebagai bentuk transparansi lembaga perwakilan kepada masyarakat; 4). Tercapainya tata kelola kedewanan yang terpercaya dalam pelaksanaan fungsi pengawasan.
4.
Mewujudkan kelembagaan DPR RI yang kuat, aspiratif dan akomodatif dengan 1). Terwujudnya lembaga perwakilan yang kuat dalam memperjuangkan aspiratif masyarakat;
2). Terwujudnya kelembagaan DPR RI yang aspiratif melalui peningkatan penyerapan aspirasi masyarakat yang efektif dan berkualitas; 3). Tercapainya kapasitas DPR RI yang akomodatif terhadap kebutuhan masyarakat; 4). Tercapainya kinerja DPR RI yang optimal dalam pelaksanaan tugas konstitusional melalui penyelenggaraan hak-hak keuangan dan admistrasi 5). Terwujudnya penegakan Tata Tertib dan Kode Etik sehingga tercipta kelancaran kerja DPR dalam melaksanakan fungsi-fungsinya;
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 (Audited)
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) terdiri atas Dua Eselon I, yaitu Eselon I Sekretariat Jenderal dan Eselon I Dewan. Masing Masing Eselon I hanya memiliki satu satuan kerja, yaitu satuan kerja Sekretariat Jenderal dan Satuan Kerja Dewan.
Implementasi
A.2. Implementasi Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Tahun 2015
Akuntansi
Dewan Perwakilan Rakyat mulai Tahun Anggaran 2015 untuk pertama kali
Pemerintahan
Akrual
Tahun 2015
mengimplementasikan akuntansi berbasis akrual dalam penyusunan laporan keuangannya cfgngan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi o
•
.
rx .
•
,
• •
, .
.
.
...
Pemerintahan. Dalam implementasi pertama mi, perlakuan akuntansi atas penyajian dan pengungkapan laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Sesuai dengan Interpretasi Pemyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (IPSAP) No
2.
4 Tentang Perubahan Kebijakan Akuntansi, estimasi Akuntansi dan Koreksi Kesalahan Tanpa Penyajian Kembali Laporan Keuangan, Dewan Perwakilan Rakyat tidak melakukan penyajian kembali atas laporan keuangan Tahun 2014 Dewan Perwakilan Rakyat menyandingkan Laporan Keuangan untuk periode yang
berakhir 31 Desember2015 berbasis akrual dengan Laporan Keuangan untuk periode 3.
Pendekatan
yang berakhir 31 Desember 2014 berbasis kas menuju akrual Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 tersanding adalah bukan laporan keuangan komparatif. Pembaca laporan keuangan diharapkan memahami bahwa penyandingan tersebut bukan perbandingan, sehingga tidak dapat digunakan sebagai dasar analisis Laporan Keuangan lintas tahun.
A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Penyusunan Laporan Laporan Keuangan Tahun 2015 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek
Keuangan
keuangan yang dikelola oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Laporan
Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk diperbandingkan dengan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya. Dasar Pengukuran
A.4« Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 (Audited)
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.
Kebijakan Akuntansi A.5. Kebijakan Akuntansi Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2015 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasardasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Di samping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia adalah sebagai berikut: Pendapatan LRA
(1) Pendapatan-LRA
• Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. • Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN). • Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). • Pendapatan-LRA disajlkan menurut klasifikasi sumber pendapatan. Pendapatan LO
(2) Pendapatan-LO • Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah ekuitas
dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali. • Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. Secara
khusus pengakuan pendapatan-LO pada Dewan Perwakilan Rakyat Republik * Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai dan periode * Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat keputusan denda atau •
dokumen lain yang dipersamakan Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
• Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan. Belanja
(3) Belanja • Belanja adalah semua pengeluaran darl Rekening Kas Umum Negara yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. • Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. • Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
\f
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 (Audited)
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catalan atas Laporan Keuangan. Beban
(4) Beban
• Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau • •
timbulnya kewajiban. Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; teijadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya
klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas Aset
(5) Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya. Aset Lancar
Aset Lancar
• Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.
• Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
• Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihan atau yang dipersamakan, yang diharapkan diterima pengembaliannya dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
• Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TPA/TGR.
• Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan: • harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian; • harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri; • harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya. Aset Tetap
Aset Tetap • Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun.
• Nilai aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar. • Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut:
a
b
Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah); Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari RplO.000.000 (sepuluh juta rupiah);
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 (Audited)
Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian. Piutang Panjang
Jangka
Piutang Jangka Panjang • Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk dalam
Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yangjatuh tempo lebih dari satu tahun.
• TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal
dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran.
I
Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan kepada bendahara yang karena lalai atau perbuatan melawan hukum
;
mengakibatkan kerugian Negara/daerah.
• Tuntutan Ganti Rugi adalah suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya. I
Aset Lainnya
jAset Lainnya • Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-Iain.
• Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud flsik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan
I
barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual.
• Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan operasional entitas. Kewajiban
(6) Kewajiban
• Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. • Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan I
kewajiban jangka panjang. a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.
10
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 (Audited)
b. Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua beias bulan setelah tanggal pelaporan. • Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Ekuitas
(7) Ekuitas Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas
Penyisihan
Piutang (8) Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
Tak Tertagih
, Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang hams dibentuk sebesar
I
persentase tertentu dari piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. • Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor; 69/PMK.06/2014 tentang Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Kementerian Negara/Lembaga dan Bendahara Umum Negara. Kriteria kualitas piutang diatur sebagai berikut: Kualitas Piutang
Uraian
Belum dilakukan pelunasan s.d tanggal jatuh tempo Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kurang Lancar Pertama tidak dilakukan pelunasan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Diragukan Kedua tidak dilakukan pelunasan 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Macet ketiga tidak dilakukan pelunasan 2. Piutang telah diserahkan kepada Panitian Urusan Lancar
Penyisihan 0,5% 10%
50%
100%
Piutang Negara/DJKN
Penyusutan
Aset (9) Penyusutan Aset Tetap
, I
• Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan No.Ol/PMK.06/2013 sebagaimana diubah dengan PMK No. 90/PMK.06/2014 tentang Penyusutan Barang Milik
Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat. • Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap: a.
Tanah
b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP) c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan • Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
II
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 (Audited)
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menterl Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut: Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap Kelompok Aset Tetap
Masa Manfaat
Peralatan dan mesin
2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan Jalan, Jaringan dan Irigasi Aset Tetap Lainnya (Alat Musik Modem)
10 s.d. 50 tahun
12
5 s.d. 40 tahun 4 tahun
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia TA 20!5 {Audited)
B. PENJELASAN ATAS POS POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Selama periode berjalan, Dewan Perwakilan Rakyat telaii mengadakan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal. Hal ini disebabkan antara lain:
1 pemanfaatan tambahan anggaran dalam APBN Tahun 2015, yang direncanakan akan
digunakan untuk Penyerapan aspirasi masyarakat dalam rangka kunjungan kerja Anggota DPR RI, Penambahan Jumlah Tenaga Ahli yang ditempatkan pada alat kelengkapan Dewan,
Fraksi Fraksi dan Ruang Kerja Anggota DPR RI dan penambahan jumlah asisten Anggota DPR RI. Selain itu adanya rencana pengadaan Perlengkapan Sarana dan prasarana kantor serta pemeliharaan dan penatausahaan sarana dan prasarana gedung. 2 Penghematan
dan
Pemanfaatan
Anggaran
Belanja
Peijalanan
Dinas
dan
Meeting/Konsinyering KL
Perubahan tersebut berdasarkan jenis belanja adalah sebagai berikut: \
Uraian
Anggaran Setelah Revisi
Ansgaran Awal 937.893.393.000,00 2.495.142.615.000,00 123.632.680.000,00 3.556.668.688.000,00
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Jumlah Belanja
1.211.773.605.000,00 3.462.431.350.000,00 517.463.733.000,00 5.191.668.688.000,00
Sedangkan apabila dilihat dari Program yang ada di DPR RI, maka matriks perubahan dapat dijelaskan sebagai berikut: Uraian
Anggaran Awal
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Anggaran Setelah Revisi
510.304.194.000,00
678.461.302.000,00
322.005.354.000,00
747.102.214.000,00
246.952.571.000,00
430.507.143.000,00
72.464.017.000,00
72.995.527.000,00
212.084.727.000,00
378.549.451.000,00
2.192.857.825.000,00
2.884.053.051.000,00
3.556.668.688.000,00
5.191.668.688.000,00
Lainnya DPR RI
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur DPR RI Program Pelaksanaan Fungsi Legislasi DPR RI Program Pelaksanaan Fungsi Anggaran DPR RI Program Pelaksanaan Fungsi Pengawasan DPR RI
Program Penguatan Kelembagaan DPR RI Jumlah Belanja RealisasiPendapatan Rp7,008.492.249,00
B.l Pendapatan
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sesuai dengan Nota
Kesepakatan
Angka
Asersi
Final
Nomor:
NK007/PB.6/2016
adalah
sebesar
Rp7.008.492.249,00 atau mencapai 382,98 persen dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rpl.830.000.000,00.
Berdasarkan Nota Kesepakatan tersebut, terdapat mutasi kurang sebesar Rp6.877.000,00 yang disebabkan oleh:
1. Adanya surat KPPN Jakarta VII Nomor S-842/WPB.12/KP.182/2016 tanggal 4 Februari 2016 tentang Perbaikan Transaksi Penerimaan Negara yang menyebabkan adanya perubahahan akun atas transaksi nomor 268E94I01J4CITMP sebesar Rp425.600,00 dari sebelumnya menggunakan akun 423141 menjadi akun 521119 2. Adanya pencatatan ganda atas Rp572.000,00 pada akun 423952
transaksi
nomor
B82D47R7PH8D96GO
sebesar
3. Adanya surat KPPN Jakarta VII Nomor S-1507/WPB.I2/KP.182/20I6 tentang Perbaikan Transaksi Penerimaan Negara yang menyebabkan adanya perubahahan akun atas transaksi nomor 651BB6ETVRQ80M20 sebesar Rp5.879.400,00 dari sebelumnya menggunakan akun 423141 menjadi akun 511332
13
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 {Audited)
Rincian Eslimasi Pendapatan dan Realisasi Pendapatan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan Realisasi s.d 31 Desember 2015
Uraian
Anggaran Pendapatan Dari Pengeloiaan BMN (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) Serta Pendapatan dari Penjualan
Realisasi
1.830.000.000,00
Pendapatan Jasa
-
Pendapatan luran dan Denda
-
Pendapatan Lain-Lain
-
1.830.000.000,00
Total
% Realisasi
5.037.267.040,00
275,260
149,107.00
100,000
87.484.595,00
100,000
1.883.591,507,00
100,000
7.008.492.249,00
382,978
Realisasi s.d 31 Desember 2015 diatas estimasi pendapatan yang disebabkan oleh adanya Peningkatan yang signifikan pada pendapatan Sewa PNBF yang berasal dari sewa wisma DPR R1 di kopo serta pnbp yang berasal dari pemanfaatan area gedung perkantoran DPR Rl. Selain itu terdapat pendapatan Iain-lain yang bersumber dari pengembalian kelebihan belanja tahun anggaran yang lalu (TAYL) serta pembayaran denda keterlambatan atas sewa PNBP yang merupakan tindak lanjut atas temuan BPK pada audit Laporan Keuangan TA 2014. Selanjutnya Realisasi Pendapatan s.d 31 Desember 2015 jika dibandingkan dengan realisasi pendapatan s.d 31 Desember 2014 mengalami penurunan sebesar -63,89 persen. Hal ini disebabkan adanya penurunan yang siginifikan pada pendapatan Iain-lain. Penurunan Pendapatan lain lain tersebut disebabkan adanya penurunan signifikan pada pendapatan yang bersumber dari pengembalian kelebihan belanja TAYL akibat temuan BPK. Namun demikian, terdapat peningkatan sewa pada wisma kopo serta peningkatan pemanfaatan gedung dan bangunan yang dikuasai oleh DPR RI. Peningkatan pemanfaatan gedung dan bangunan terutama disebabkan jatuh temponya beberapa kontrak perpanjangan pemanfaatan BMN. Perbandingan Realisasi Pendapatan s.d 31 Desember 2015 dan 2014 Uraian
Realisasi s.d 31 Desember
Realisasi s.d 31
NAIK
2015
Desember 2014
(TURUN) %
Pendapatan Dari Pengeloiaan BMN (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) Serta Pendapatan dari Penjualan Pendapatan Jasa Pendapatan iuran dan Denda
Realisasi Belanja Rp3,597.968.943.742.00
5.037.267.040,00
3.602.328.995,00
39,83
149.107,00
144.814,00
2,96 193,51
87.434.595,00
29.806.420,00
Pendapatan Lain-Lain
1.883,591.507,00
15.779.125.732,00
-88,06
Total
7.008.492.249,00
19.411.405.961,00
•63,89
B.2 BELANJA
Realisasi Belanja Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia s.d 31 Desember 2015 sesuai dengan Nota Kesepakatan Nomor: NK007/PB.6/20I6 adalah sebesar Rp3.597.968.943.742,00 atau sebesar 69,30 persen dari anggaran belanja sebesar Rp5.191.668.688.000,00. Rincian anggaran dan realisasi belanja s.d 31 Desember 2015 tersaji sebagai berikut: Berdasarkan Nota Kesepakatan tersebut, terjadi mutasi berkurang atas belanja netto DPR Rl sebesar Rp6.305.000,00 yang disebabkan adanya penambahan pengembalian belanja yang sebelumnya dicatat sebagai pendapatan negara bukan pajak, dengan rincian sebagai berikut: 1. Adanya surat KPPN Jakarta VII Nomor S-842/WPB.12/KP.182/2016 tanggal 4 Februari 2016 tentang Perbaikan Transaksi Penerimaan Negara yang menyebabkan adanya perubahahan akun atas transaksi nomor 268E94101J4C1TMP sebesar Rp425.600,00 dari sebelumnya menggunakan akun 423141 menjadi akun 521119
14
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia TA2015 {Audited)
2. Adanya surat KPPN Jakarta VII Nomor S-1507/WPB.12/KP.182/2016 tentang Perbaikan Transaksi Penerimaan Negara yang menyebabkan adanya perubahahan akun atas transaksi nomor 651BB6ETVRQ80M20 sebesar Rp5.879.400,00 dari sebelumnya menggunakan akun 423141 menjadi akun 511332
Rincian Estimasi dan Realisasi Belanja Realisasi s.d 31 Desember 2015
Uraian
Anggaran
Realisasi
% Realisasi
Belanja Pegawai
1,211.773,605,000,00
807,534.275.192,00
Belanja Barang
3.462,431,350.000,00
2,497.936.488.607,00
72,14
517,463.733.000,00
366.349.606,821,00
70,80
5.191.668.668.000,00
3.671.820.370.620,00
70,73
73,851.426.878,00
100,00
3.597.968.943.742,00
69,30
Belanja Mcxial
Total Belanja Kotor Pengembalian Belanja
.
Total Belanja
5.191.668.668.000,00
66.64
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam graflk berikut ini: 4.000.000.000,000
3,500.000.000.000 3.000,000.000.000
2.500,000,000.000 2,000.000.000,000
1,500.000.000.000 l.OOO,000.000.000
ioo.000,000.000 IRealfiasi s,d ^T^??rriber 201E Belanja Pegawai
sast s,d 31 Desember 2015 Realisasi
Belanja Barang
Belanja Modal
Sedangkan realisasi belanja berdasarkan program s.d 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Realisasi s.d 31 Desember 2015
Program
Artggaran
Realisasi
% Realisasi
Krogram uuKungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
678,461,302.000,00
489,882.402.520,00
72,20
747,102.214.000,00
535,062,168.713,00
71,62
430.507,143.000,00
150,890,252.719,00
35,05
72,995,527.000.00
52.830.862,544,00
72,38
378,549.451,000,00
251,184.315,257,00
66,35
DPR Rl
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur DPR Rl
Program Pelaksanaan Fungsi Legislasi DPR Rl
Program Pelaksanaan Fungsi Anggaran DPR Rl
Pnagram Pelaksanaan Fungsi Pengawasan DPR Rl
f^rogram Kenguatan Kelembagaan UHH Rl
Total Belanja
2,884.053,051,000,00
2,118,118.941,989,00
73,44
5.191.668.688.000,00
3.597.968.943.742,00
69,30
Realisasi Belanja s.d 31 Desember 2015 mengalami kenaikan sebesar 56,00 persen jika dibandingkan dengan periode s.d 31 Desember2014. Hal ini disebabkan antara lain;
15
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 {Audited)
Adanya perubahan besaran gaji pokok PNS yang ditetapkan dengan PP Nomor 30 Tahun 2015 Tentang Perubahan ketujuh belas atas PP Nomor 7 Tahun 1977 Tentang Peraturan Gaji PNS serta perubahan atas penggunaan anggaran pemberian honorarium kepada Staf Administrasi dan Tenaga Ahli Anggota yang dituangkan dalam Keputusan Sekretaris
1.
Jenderal DPR RI Nomor 520/SEKJEN/2015 dan 521/SEKJEN/2015. Hal tersebut diikuti
dengan penambahan jumlah tenaga ahli dan asisten anggota.
Adanya perubahan atas jumlah masa reses, jumlah kegiatan dalam kunjungan kerja perorangan untuk 1 (satu) tahun sekali kunjungan kerja, dan kunjungan kerja perorangan
2.
Anggota DPR Rl, yang dituangkan dalam Keputusan Sekretaris Jendera! DPR Rl Nomor
Adanya pemberian fasilitas uang muka untuk pembelian kendaraan anggota DPR Rl sesuai
3.
dengan Keputusan Sekretaris Jenderal DPR RI Nomor: 557/SEKJEN/2015.
Perbandingan Realisasi Belanja s.d 31 Desember 2015 dan 2014 Uratan
Realisasi s.d 31 Desember
Realisasi s.d 31
NAIK
2015
Desember 2014
(TURUN) %
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Total
806.040.744.223,00
597.544,012.420,00
34,89
2.425.576.592.698,00
1.662,786.991.339,00
45,87
366.349.606.821,00
46.048.306.689,00
695,58
3.597.968.943.742,00
2.306.379.310.448,00
56,00
Selain itu, terdapat belanja yang hingga tanggal pelaporan belum terbayarkan sehingga menjadi hutang kepada pihak ketiga. Rincian belanja yang belum terbayar adalah sebagai berikut: No
Akun
1
51
Jumlah
80.975.379,00
2
52
329.387.754,00 kesalahan ADK dan Kesalahan SPM
3
53
755.625.200,00 kesalahan ADK dan Kesalahan SPM 1.165.988.333,00
Total Belanja Pegaw&j Rp806.040.744.223,00
Keterangan Kekurangan Tunkin dan Honor TA
B.3 Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai s.d 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing masing sebesar Rp806.040.744.223,00 dan Rp597.544.012.420,00 atau mengalami kenaikan sebesar 34,89 persen. Kenaikan ini disebabkan oleh:
1. Adanya perubahan besaran gaji pokok PNS yang ditetapkan dengan PP Nomor 30 Tahun 2015 Tentang Perubahan ketujuh belas atas PP Nomor 7 Tahun 1977 Tentang Peraturan Gaji 2. Adanya perubahan atas penggunaan anggaran pemberian honorarium kepada Staf Administrasi dan Tenaga Ahli Anggota yang dituangkan dalam Keputusan Sekretaris Jenderal DPR RI Nomor 520/SEKJEN/2015 dan 521/SEKJEN/2015. Hal tersebut ditunjang dengan penambahan jumlah tenaga ahli dan asisten anggota untuk masing masing anggota 3.
Meningkatnya tunjangan komunikasi intensif bagi Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPR RI, serta besaran tunjangan kegiatan penelitian dan pemantauan peningkatan ftmgsionalisasi konstitutional dewan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi dan
4. Meningkatnya aktifitas lembur di lingkungan Sekretariat Jenderal DPR RI sehubungan dengan banyaknya kegiatan mendesak yang hams segera diselesaikan.
'
Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai s.d 31 Desember 2015 dan 2014 Uraian
Realisasi s.d 31 Desember
Realisasi s.d 31
NAIK
2015
Desember 2014
(TURUN) %
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS Belanja Gaji dan Tunjangan Pejabat
83.764.011.325,00
77,643.687.898,00
7,88
Neqara
283,053,198.515,00
268.713.136.285,00
5,34
Belanja Honorarium
324.093.675.000,00
138.975.300.000,00
133,20
6,612.866.000.00
4.788.604.000,00
38,10
Transito
110.010.524.352,00
108.995.619,707,00
0,93
Jumlah Belanja Kotor
807.534.275.192,00
599.116.347.890,00
34,79
Belanja Lembur
Pengembalian Belanja Jumlah Belanja
16
1.493.530.969,00
1.572,335.470,00
-5,01
806.040.744.223,00
597.544.012.420,00
34,89
•vf
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 {Audited)
Terdapat belanja pegawai yang masih harus dibayar yang merupakan kekurangan pembayaran timjangan kinerja sebesar Rp71.600.379,00 serta berupa honor Tenaga Ahli Anggota sebesar Rp9.375.000,00. Atastunggakan tersebut, telah dicatat kedalam hutang piiiak ketiga DPR RI Betanja Barang Rp2.425.578.592.698,00
B.4 Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang s.d 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing masing sebesar Rp2.425.578.592.698,GO dan Rpl.662.786.991.339,00 atau mengalami kenaikan sebesar 45,87 persen. Kenaikan ini disebabkan oleh:
1
Adanya perubahan atas jumlah masa reses, jumlah kegiatan dalam kunjungan kerja perorangan untuk 1 (satu) tahun sekali kunjungan kerja, dan kunjungan kerja perorangan Anggota DPR RI, yang dituangkan dalam Keputusan Sekretaris Jenderal DPR RI Nomor 750/Sekjen/2015.
2
Adanya pemberian fasilitas uang muka untuk pembelian kendaraan anggota DPR Rl sesuai dengan Keputusan Sekretaris Jenderal DPR RI Nomor: 557/SEKJEN/2015. Perbandingan Realisasi Belanja Barang s.d 31 Desember 2015 dan 2014 Uraian
Realisasi s.d 31 Desember
Realisasi s.d 31
NAIK
2015
Desember 2014
(TURUN) %
Belanja Barang Operasional Belanja Barang Non Operasional
1.474.864.421.525,00
961.700.938.523,00
151.135.297.350,00
152.048.484.000,00
Betanja Barang Persediaan
40.867,906.581,00
Belanja Jasa
56.666.038.278,00
Belanja Pemeliharaan
-
50,626.899.112,00
53,36 -0,60
100,00 11,93
99.391.921.942,00
99.656.846.659.00
Belanja Perjalanan Dalam Negeri
462.559.924.550.00
338.134.410.878,00
36,80
Belanja Perjalanan Luar Negeri
212.197.868.381.00
98.673.493.186,00
115,05
253.110.000,00
167.310.000,00
0,00
2.497.936.488.607,00
1.701.008.382.358,00
46,85
72.357.895.909,00
38.221.391.019,00
89,31
2.425.578.592.698,00
1.662.786.991.339,00
45,87
Kepada Masyarakat/Pemda Jumlah Belanja Kotor Pengembalian Belanja Jumlah Belanja
•0,27
Sampai dengan periode pelaporan, terdapat belanja barang yang masih harus dibayar dan telah tercatat sebagai hutang kepada pihak ketiga, dengan rincian sebagai berikut: No 1
No SPM (Akun) 007792 (523121)
2
008011 (523111)
3
008319 (523111)
4
008321 (523111)
5
008093 (522113)
Jumlah
4.296.100,00 Kesahalan Data Supiier 160,474.950,00
Kesalahan Pencantuman NRK
8.446.050,00 Kesalahan Pencantuman NRK 67.972.654,00 ADK SPM Beium Terkonversi
329.387.754,00
Iota!
Belanja Modal Rp366.349.606.821.00
Keterangan
88.198.000,00 ADK SPM Belum Terlconversi
B.5 Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal s.d 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing masing sebesar Rp366.349.606.821,00 dan Rp46.048.306.689,00. Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dzm aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu Realisasi Belanja Modal sampai dengan 31 Desember 2015 mengalami kenaikan sebesar 695,58 persen jika dibandingkan TA 2014. Kenaikan ini disebabkan oleh adanya peningkatan belanja modal peralatan dan mesin yang digunakan untuk pembelian peralatan kantor dan peningkatan studio parlemen DPR Rl, serta pembelian kendaraan dinas operasional untuk mendukung pelaksanaan tugas Anggota DPR RI dan Operasional Sekretariat Jenderal DPR RI Perbandingan Realisasi Belanja Modal s.d 31 Desember 2015 dan 2014 Uraian
Realisasi s.d 31 Desember
Realisasi s.d 31
NAIK
2015
Desember 2014
(TURUN) %
Belanja Modal Peralatan dan Mesin Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Belanja Modal JIJ
327.016.375.305,00
44.003.505.119,00
643,16
35.999,742,638,00
1,351,623.250,00
2563,45
169.770.700.00
Belanja Modal lainnya Jumlah Belanja
17
.
0,00
3.163.718.178,00
693.178.320,00
356,41
366.349.606.821,00
46.048.306.689,00
695,58
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 (Audited) Belanja Modal Peraiatan dan Mesin Rp327.016.375.305,00
B.5.1
Belanja Modal Peraiatan dan Mesin
Realisasi Belanja Modal Peraiatan dan Mesin s.d 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing masing sebesar Rp327.016.375.305,00 dan Rp44.003.505.119,00 atau mengalami kenaikan sebesar643,16 persen. Kenaikan ini disebabkan oleh Adanya peningkatan pembelian alat kantor dan alat rumah tangga serta peningkatan studio parlemen DPR RJ dan revitalisasi kendaraan
operasional kantor, dan kendaraan operasional pejabat yang digunakan untuk menunjang kegiatan Anggota DPR RI dan Operasional Sekretariat Jenderal DPR RI. Perbandingan Realisasi Belanja Peraiatan dan Mesin s.d 31 Desember 2015 dan 2014 Uraian
Realisasi s.d 31 Desember
Realisasi s.d 31
NAIK
2015
Desember 2014
(TURUN) %
Beianja Modal Peraiatan dan Mesin Beianja
325,667,440.305,00
44,003,505,119.00
640,09
Penambalian Nilat Peraiatan
dan mesin
1.348,935,000,00
Jumlah Belanja Kotor
327.016.375.305,00
Pengembalian Beianja
0,00 44.003.505.119,00
.
Jumlah Belanja
327.016.375.305,00
643,16 0,00
-
44.003.505.119,00
643,16
Dari belanja modal Peraiatan dan Mesin sebesar Rp327.016.375.305,00 hanya sebesar Rp316.062.373.132,00 yang membentuk peraiatan mesin. Sebesar Rpl0.954.002.173,00 teridentifikasi sebagai aset lain ataupun sebagai belanja pemeliharaan, dengan rincian sebagai Uraian
Realisasi s.d 31 Desember 2015
Total Belanja Modal Peraiatan dan Mesin
327.016.375.305,00
- Teridentifikasi sebagai Belanja Peraiatan dan Mesin
316.062.373.132,00
Teridentifikasi sebagai aset lain:
10.954.002.173,00
- Sebagai Peraiatan dan Mesin Ekstrakomptabel
57,700.000,00
• Sebagai Gedung dan Bangunan
5,834,693,854,00
- Teridentifikasi Jalan, Irigasi dan Jaringan
Belanja Modal Gedung dan Bangunan Rp35.999.742.638,00
899,839,000,00
- Teridentifikasi Aktiva Tak Benwujud
2.053.546.827,00
- Teridentifikasi Belanja Barang dan Pemeliharaan
2.108.222.492,00
B.5.2 Beianja Modal Gedung dan Bangunan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan s.d 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing masing sebesar Rp35.999.742.638,00 dan Rpl.351.623.250,00 atau mengalami kenaikan sebesar 2.563 persen. Kenaikan ini disebabkan oleh adanya penambahan fungsi pada gedung nusantara
III, pekerjaan renovasi toilet, pekerjaan pengembangan gedung guna keperluan studio parlemen dan media center, serta pekerjaan perbaikan pagar gedung DPR RI Perbandingan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan s.d 31 Desember 2015 dan 2014 Uraian
Realisasi s.d 31 Desember
Realisasi s.d 31
NAIK
2015
Desember 2014
(TURUN) %
Belanja Modal Gedung dan Bangunan
5.752.421.338,00
.
-
Bangunan
30.247.321.300,00
1.351.623.250,00
2.137,85
Jumlah Belanja Kotor
35.999.742.638,00
1.351.623.250,00
2.563,45
Pengembalian Belanja
-
Jumlah Beianja
35.999.742.638,00
-
.
1.351.623.250,00
2.563,45
Dari belanja modal sebesar Rp35.999.742.638,00 hanya sebesar Rp30.610.553.595,00 yang membentuk gedung dan bangunan. Sebesar Rp5.389.189.043,00 teridentifikasi sebagai aset lain ataupun sebagai belanja pemeliharaan, dengan rincian sebagai berikut: Uraian
Realisasi s.d 31 Desember 2015
Total Belanja Modal Gedung dan Bangunan
35.999.742.638,00
- Teridentifikasi sebagai Gedung dan Bangunan
30.610,553.595,00
Teridentifikasi sebagai aset lain:
5.389.189.043,00
- Sebagai Peraiatan dan Mesin
3,693.082.043,00
• Teridentifikasi Jalan, Irigasi dan Jaringan
506,727.000,00
• Teridentifikasi Aktiva Tak Benwujud
1.189,380.000,00
18
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 {Audited)
Terdapat belanja modal Gedung dan Bangunan atas pelaksanaan Pemasangan Pagar Pohon Taman DPR R] senilai Rpl67.361.500,00 dan Renovasi Toilet Gedung DPR RI senilai Rp588.263.700,00 yang belum terbayar dan tercatat sebagai hutang kepada pihak ketiga dalam neraca. Namun demikian, dengan telah tersedianya dokumen sumber BAST, maka pencacatan BelanjaModal Jalan, Irigasi dan Jaringan Rpl69,770.700,00
B.5.3 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan s.d 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing masing sebesar Rp169.770.700,00 dan Rp0,00 atau mengalami kenaikan sebesar 100 persen. Kenaikan ini disebabkan oleh mulai ditagihkannya beianja belanja modaljalan, irigasi dan jaringan mulai bulan November2015. Namun demikian, realisasi tersebut hanya menyerap 2,58% anggaran. Hal tersebut disebabkan masih banyaknya belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan yang ditagihkan melalui belanja modal Peralatan dan Mesin serta Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan jaringan s.d 31 Desember 2015 dan 1
Uralan
Realisasi s.d 31 Desember
Realisasi s.d 31
NAIK
2015
Desember 2014
(TURUN) %
Belanja Penambahan Nilai Jaringan
169.770.700,00
Jumlah Belanja Kotor
169.770.700,00
Pengembalian Belanja
-
Jumlah Belanja
.
0,00
-
0,00
0,00
-
169.770.700,00
100,00
-
Dari belanja modal sebesar Rp169.770.700,00 tidak ada realisasi belanja yang teridentifikasi sebagai Jalan, Irigasi dan Jaringan. Sebesar Rpl 69.770.700,00 teridentifikasi sebagai aset lain ataupun sebagai belanja pemeliharaan, dengan rincian sebagai berikut: 1
Uralan
Realisasi s.d 31 Desember 2015
Total Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
169.770.700,00
- teridentifikasi sebagai Jalan, Irigasi dan Jaringan
.
Teridentifikasi sebagai aset lain:
Belanja Modal Lainnya Rp3.163,718,178.00
169.770.700,00
- Sebagai Peralatan dan Mesin Ekstrakomptabel
61.831.000,00
• Sebagai Peralatan dan Mesin Ekstrakonnptabel
56.881.000,00
- Teridentifikasi Belanja Barang dan Pemeliharaan
51.058,700,00
B.S.4
Belanja Modal Lainnya
Realisasi Belanja Modal Lainnya s.d 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing masing sebesar Rp3.163.718.178,00 dan Rp693.178.320,00 atau mengalami kenaikan sebesar 356,41 persen. Kenaikan ini disebabkan oleh: pembelian berbagai lisensi dan software dan hardware pendukung dalam rangka mencapai cita cita DPR Rl menjadi Parlemen Modem Perbandingan Realisasi Belanja Modal Lainnya s.d 31 Desember 2015 dan 2014 Uraian
Realisasi s.d 31 Desember
Realisasi s.d 31
NAIK
2015
Desember 2014
(TURUN) %
Belanja Modal Lainnya
3.163.718.178,00
Lainnya/Aset lainnya
-
Jumlah Belanja Kotor
3.163.718.178,00
Pengembalian Belanja
.
Jumlah Belanja
3.163.718.178,00
667.438.320,00
374,01
25.740.000,00
0,00
693.178.320,00
356,41 0,00
-
693.178.320,00
356,41
Dari belanja modal sebesar Rp3.163.718.178,00 hanya sebesar Rp2.829.268.178,00 yang teridentifikasi sebagai Aset Tetap lainnya atau Aset lainnya. Sebesar Rp334.450.000,00 teridentifikasi sebagai aset lain ataupun sebagai belanja pemeliharaan, dengan rincian sebagai Realisasi s.d 31 Desember 2015
Uraian
Total Belanja Modal Lainnya
3.163.718.178,00
• teridentifikasi sebagai Aset Tetap lainnya atau Aset lainnya
2.829.268.178,00
Teridentifikasi sebagai aset lain;
334.450.000,00
- Teridentifikasi Beianja Barang dan Pemeliharaan
334.450.000,00
19
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 {Aiidited)
C.
Kas Di Bendahara Penerimaan ^ ] Rp308.722,00
PENJELASAN ATAS POS POS NERACA Kas Di Bendahara Penerimaan
Berdasarkan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Laporan Keuangan DPR RI Nomor: NK007/PB.6/2016, Saldo Kas Di Bendahara Penerimaan Per 31 Desember 2015 dan 31
Desember 2014 adalah masing masing sebesar Rp308.722,00 dan RpI49.107,00. Kas di Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank yang berada di
bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbemya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahanberupa Penerimaan Negara Bukan Pajak. Terdapat perubahan dari saldo Unaudited yang disebabkan adanya saldo pada rekening satker Dewan yang merupakan Jasa Giro. Atas saldo tersebut, telah dilakukan penyetoran pada tanggal 20 April 2016 dengan nomor NTPN AFA3C3FHL2QSRH18 Kas Lainnya dan Setara Kas Rp25,280,013,00
C.2
Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing masing sebesar Rp25.280.013,00 dan Rp383.219.069,00. Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas yang berada di bawah tanggung jawab bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, baik saldo rekening di bank maupun uang tunai. Rincian Sumber Kas Lainnya dan Setara Kas adalah sebagai berikut: Keterangan
31 Desember 2015
Gaji dan Honor Yang Belum Disalurkan
25.280.013,00
Uang Perjadin Yang Belum Disalurkan
-
Pengembalian Belanja Yang Belum Disetorkan
-
Potongan Pajak Bendahara yang belum disetorkan Total
Piutang Bukan Pajak Rp2.798.456.877.00
C.3
-
25.280.013,00
31 Desember 2014 321.978,231,00 -
61.240.838,00 -
383.219.069,00
Piutang Bukan Pajak
Saldo Piutang Bukan Pajak Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 sesuai dengan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Laporan Keuangan DPR RI Nomor: NK007/PB.6/2016 adalah masing masing sebesar Rp2.798.456.877,00 dan Rp41.396.429,00. Piutang bukan pajak merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang atau jasa terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum diselesaikan pembayarannya. Keterangan
31 Desember 2015
31 Desember 2014
Piutang PNBP
Kelebihan Pembayaran Gaji dan Tunjangan PNS Piutang Pemanfaatan BMN (Berupa Sewa)
390.326,429.00 110.935.000,00
Piutang (Pencalatan Bank Garansi Dicairkan KPPN)
Piutang Kelebihan Pembayaran Honor (Belanja Barang) Piutang Kelebihan Belanja Perjalanan Dinas
1.817.566.849,00 11.879,924,00 336.779.630,00
Biaya Penggantian Atas Tidak Memenuhi Masa Kerja 5 Tahun
25.000.000,00
16.396.429,00 -
-
-
-
25.000.000,00
Piutang Lainnya
Kelebihan Pembayaran Gaji dan Tunjangan PNS
32.159.595,00
Piutang Pemanfaatan BMN (Berupa Sewa)
73,809,450,00
Tota|
2.798.456.877,00
41.396.429,00
Untuk kelebihan pembayaran Gaji dan Tunjangan PNS, sesuai data yang diterima dari Petugas Belanja Pegawai, telah dilakukan pelunasan melalui setoran tunai pada bulan januari sebesar Rp3.250.000,00 dan sisanya dilakukan melalui mekanisme pemotongan SPM pada gaji bulan Maret.
Untuk piutang yang berupa sewa, telah dilakukan pengiriman surat penagihan dan beberapa telah dilakukan pelunasan pada bulan Januari dan Februari.
20
Laporan DewanPerwakilanRakyat Republik IndonesiaTA 2015 {Audited)
Terjadi perubahan jumlah piutang PNBP yang disebabkan adanya koreksi audit, sebesar Rp2.657.706.952,00 yang disebabkan oleh:
1.
adanya kelebihan pembayaran Beianja Pegawai berupa Tunjangan Kinerja yang belum dilakukan pelunasan
Adanya pencairan Bank Garansi atas Pekerjaan yang belum selesai sampai dengan 31
2.
Desember 2015 3.
Adanya kekurangan pembebanan sewa penggunaan ruang serbaguna masjid Baiturrahman
4.
Adanya kelebihan pembayaran beianja Barang berupa perjalanan dinas, honor, transport
DPR RI dengan nomor perjanjian: SJ/05608/SETJEN DPR RI/KU.02/04/2015
dan uang lemburyang belum dilakukan pelunasan Bagian Lancar TP/TGR Rp250.000,000.00
C.4
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 sesuai dengan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Laporan Keuangan DPR RI Nomor: NK007/PB.6/2016 adalah masing masing sebesar Rp250.00Q.000,00 dan Rp250.000.000,00.
Bagian Lancar Tagihan TP/TGR merupakan Tagihan TP/TGR yang belum diselesaikan pada tanggal neraca yang akan jatuh tempo dalam 12 bulan atau kurang. Rincian Bagian Lancar Tagihan TP/TGR adalah sebagai berikut: Rincian Bagian Lancar Tagihan TP/TGR Per 31 Desember 2015 Nama
PenyisihanPiutang Tak Tert^ih-Piutang Jangka Pendek Rpl5,242.282,00
31 Desember 2015
31 Desember 2014
ss
250.000.000,00
250.000,000,00
Tota|
250.000.000,00
250.000.000,00
C.5 Penyisihan Piutang Tak tertagih - Piutang Jangka Pendek Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Pendek Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 berdasarkan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Nomor: NK007/PB.6/20I6 adalah masing masingsebesar Rpl5.242.282,00 dan Rpl.456.982,00.
Penyisihan piutang tak tertagih-jangka pendek adalah merupakan estimasi atas ketidaktertagihan piutang jangka pendek yang ditentukan oleh kualitas piutang masing-masing debitur. Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Jangka Pendek pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Kualitas Piutang
Nilai Piutang JK
% Penyisihan
Nilai Penyisihan
Pendek
Piutang Bukan Pajak Lancar
2.798.456.877,00
Kurang Lancar
-
0,50%
2.798.456.877,00
Jumlah
13.992.282.00
10%
-
13.992.282,00
Bagian Lancar TP/TGR Lancar
250.000.000,00
Kurang Lancar
-
Jumlah
Jlumlah Penyisihan Piutang Tak
0,50% 10%
1.250.000,00 -
250.000.000,00
1.250.000,00
3.048.456.877,00
15.242.282,00
Tertagih
Terjadi perubahan jumlah penyisihan Piutang Tak Tertagih akibat koreksi audit, yang disebabkan adanya koreksi bertambah nilai piutang bukan pajak. Selain itu, terdapat koreksi kurang atas penyisihan akibat adanya koreksi atas kualitas piutang, dari sebelumnya berstatus kurang lancar, menjadi status lancar. Persediaan
Rpl5,8I6.778.150.00
C.6
Persediaan
Saldo Persediaan Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing masing sebesar Rpl5.816.778.150,00 dan Rpl5.481.505.141,00.
21
Vf
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 {Audited)
Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan {supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional dan/atau untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian Persediaan adalah sebagai berikut: 1
Persediaan
31 Desember 2015
31 Desember 2014
1
Barang Konsumsi
10.747.251.533,00
9.807.225,493,00
Bahan untuk Pemeliharaan
769.233.164,00
1.161.293,253,00
Suku Cadang
436-793.707.00
331.781.483,00
1.822.125,340,00
1.891.008,635,00
116.942.618,00
166.768.334,00
Barang Persediaan Lainnya untuk Dijual/Diserahkan ke Masyarakat Bahan Baku
Persediaan Lainnya Jumlah
1.924.431.788,00
2.123.427.943,00
15.816.778.150,00
15.481.505.141,00
Rincian Realisasi Belanja Persediaan dapat disajikan dalam rincian berikut: Persediaan
31 Desember 2015
Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi Belanja Barang Persediaan Lainnya
34.333,825.490,00 6.534.081.091,00
Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
Belanja Peralatan dan Mesin untuk Diserahkan Kepada Masyarakat Jumlah
31 Desember 2014 -
-
87.572.749,00
-
253.110.000,00
-
41.208.589.330,00
•
Terjadi perbedaan belanja persediaan menurut Realisasi Belanja SP2D dan menurut catatan pembelian pada SIMAK-BMN sebesar -Rp6.262.843.500,00. Perbedaan tersebut disebabkan adanya: ! Persediaan Sellslh Realisasi belanja Persediaan dengan Aplikasi SIMAK Belanja Persediaan Teridentlfikasi sebagai Aset -Unit BDSI
31 Desember 2015 6.262.843.500,00 291.395.200,00 11.000.000,00
- Unit Perlengkapan
255,200.000,00
- Instalasi
15.655.200,00
Belanja Persediaan Untuk Honor
9.540.000,00
Selisih Sebenamya antara Realisasi belanja dan Aplikasi Belanja Persediaan selain dengan akun persediaan Sisa Selisih antara realisasi belanja persediaan dan aplikasi
6.554.238.700,00 6.554.238.700,00 -
Belanja Persediaan dengan menggunakan akun selain persediaan disebabkan adanya penetapan akun akun persediaan setelah penerbitan DIPA, sehingga beberapa unit kerja telah melaksanakan perikatan kerja dengan menggunakan akun selain persediaan. Hingga 31 Desember 2015, terdapat kesulitan untuk melakukan perbaikan data akibat sifat perikatan yang pencalrannya dilakukan dalam beberapa termin.
Selain itu, terdapat selisih yang disebabkan adanya pembulatan pada saat pencatatan kedalam apHkasi persediaan.
Jumlah persediaanyang rusak/usang adalah Rp904.729.154,00 terdiri dari: 1. Sebesar Rp812.744.145,00 berupa Buku Alamat DPR RI, BukuKerja DPR RI, Baku Saku
DPR RI, Kalender Dinding DPR RI dan Kalender Meja DPR RI dari tahun 2013, berbagai jenis kertas, tinta cetak, bahan cetak lainnya, Pita komputer, tinta/toner printer yang sudah tidak digunakan lag! dikarenakan unit kerja dilingkungan Setjen DPR RI sudah tidak menggunakan barang-barang tersebut, dan batu baterai yang sudah tidak bisa dimanfaatkan.
2.
Sebesar Rp78.366.009,00 berupa Buka Alamat tahun 2009 dan 2011, Buku Kerja tahun 2009, 2011, 2012, Buku Saku tahun 2009 - 2012, Kalender Dinding tahun 2010-2012 dan Kalender meja tahun 2010-2012.
22
\f
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 {Audited) 3.
Sebesar RplO.945.000,00 berupa Buku Peraturan Tata Tertib DPR RI Bahasa Indonesia Tahun 2009
4. I Bagian Gedungdan Pertamanan sebesar Rp2.674.000,00 berupa beberapa obat-obatan rusa yang sudah kadaluwarsa. TanahRpl88.409.157.000,00 Qj
Tanah
Saldo Tanah Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing masing sebesar Rpl88.409.I57.000,00 dan Rpl88.409.157.000,00. Rincian mutasi aset tanah dapat dijelaskan sebagai berikut:
Saldj) Nilai Perolehan Per31 Desember 2014
-
Mutasi Tambah
188;409..167.00^00 -
-
Mutasi Kurang
-
-
•
Saldb Per 31 Desember 2015
188.409.157.000,00
1
Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2015
-
NilaiiBuku Per 31 Desember 2015
Peralatan dan Mesin
Rp976.553.364.837.00
C.8
188.409.157.000,00
Peralatan dan Mesin
Saldo Peralatan dan Mesin Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 sesuai dengan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Laporan Keuangan Nomor: NK007/PB.6/2016 adalah masing masing sebesar Rp976.553.364.837,00 dan Rp673.011.636.179,00. Rincian mutasi peralatan dan mesin dapat dijelaskan sebagai berikut: Saldb Nllal Perolehan Per 31 Desember 2014 Mutasi Tambah
154.673
673.011.636.179,00
18.013
335.909.822.437,00
Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (+)
536.908.150,00
-
Pembelian
13.402
Pengembangan Nilai Aset
-
Pengembangan Melalui KDP
-
Reklasifikasi Dari Aset Lainnya ke Aset Tetap Mutasi Kurang
13.352,522,582,00 6.850.000,00
4.611
14.979.986.662,00
(6.359)
(32.368.093.779,00)
Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (•)
(4.093.120.000,00)
-
Penghentian Aset Dari Penggunaan
(6.153) (206)
Koreksi Pencatatan
Saldo Per 31 Desember 2015
166.327
i
307.033.555.043,00
Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desemtjer 2015
(24.867.840.350,00) (3.407.133.429,00) 976.553.364.837,00 637.394.538.264,00
-
NilaiiBuku Per 31 Desember 2015
339.158,826.573,00
Mutasi transaksi penambahan dan pengurangan peralatan dan mesin adalah berupa: 1. Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (+) sebesar Rp536.908.150,00 yang dengan rincian sebagai berikut: Kelompok
No 1
Harga Perolehan
Kuantitas
ALAT BESAR -
2
ALAT ANGKUTAN
3
ALAT BENGKEL DAN ALAT UKUR
•
4
ALAT PERTANIAN
5
ALAT KANTOR & RUMAH TANGGA
6
ALAT STUDIO, KOMUNIKASI DAN PEMANCAR
-
-
7
ALAT PERSENJATAAN
8
KOMPUTER
9
ALAT KESELAMATAN KERJA
-
-
-
-
-
Jumlah
-
23
247.060,00 20.520.942,00 11.796.700,00 1.606.280,00 357,386.324,00 27.217,288,00
4,659,910,00 84,822,387,00 28,651.259,00 536,908,150,00
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 (Audited)
2.
Pembelian sebesar Rp307.033.555.043,00 dengan kuantitas 13.402 buah yangterdiri atas: Kelompok
No
Harga Peroiehan
Kuantitas
ALAT BESAR 2
ALAT ANGKUTAN
25
1.738.040.450,00
249
73.813.636.139,00 1.387.613.578,00
3
ALAT BENGKEL DAN ALAT UKUR
50
4
ALAT PERTANIAN
25
1.523.939.693,00
5
ALAT KANTOR & RUMAH TANGGA
9,178
97.267.387.416.00
6
ALAT STUDIO, KOMUNIKASI DAN PEMANCAR
983
74.940.024.490,00
7
ALAT KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
59
1.777.920,510,00
8
ALAT LABORATORIUM
24
1.755.276,508,00
9
ALAT PERSENJATAAN
233
930.131,356,00
2,131
43,543.200,426,00
10 KOMPUTER
11
AU\T EKSPLORASI
12 ALAT KESELAMATAN KERJA
17
466.293.046,00
259
7,396,988,181,00
13 PERALATAN PROSES/PRODUKSl
4
168.586,750,00
165
324,516.500,00
13,402
307.033.555.043,00
14 RAMBU - RAM8U
Jumlah
Dari nilai pembelian tersebut, terdapat pembelian peralatan dan mesin yang bersumber dari akun non belanja modal peralatan dan mesin. Berikut rincian penggunaan akun untuk pembelian peralatan dan mesin: Akun
Jumlah
521111
62.700.000,00
521811
208.155.200,00 636.204.480,00 184.381.700,00 301.057.581.743,00 1.340.955.000,00 3.481.745.920,00
523111 523121 532111 532121 533121
61.831.000,00
534161
307.033.555.043,00
Total
Pengembangan nilai aset sebesar Rpl3.352.522.582,00 dengan kuantitas nihil yang terdiri atas:
Kelompok
No
Harga Peroiehan
Kuantitas
1
ALAT BESAR
-
2
ALAT ANGKUTAN
-
3
ALAT BENGKEL DAN ALAT UKUR
-
4
ALAT PERTANIAN
-
4.550,000,00
5
ALAT KANTOR & RUMAH TANGGA
-
1.816.403,644,00
6
ALAT STUDIO, KOMUNIKASI DAN PEMANCAR
-
7
ALAT KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
-
8
ALAT LABORATORIUM
-
40.835,792,00
9
ALAT PERSENJATAAN
-
29.905,650,00
10 KOMPUTER 11
ALAT KESELAMATAN KERJA
12 PERALATAN PROSES/PRODUKSl
Jumlah
214.517.296,00 74.570.000,00
501.621,578,00 2,138.830,000,00
-
127.026,711,00
-
371.946.511,00
-
10,820,250,00
-
24
8.021.495.150,00
13.352.522.582,00
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 {Audited)
Pengembangan peralatan dan mesin, tidak seluruhnya dilaksanakan dengan menggunakan akun peralatan dan mesin. Rincian penggunaan akun belanja untuk pengembagan peralatan dan mesin dijabarkan sebagai berikut: Akun
Jumlah
523121
9.704.300,00
532111
13.147.495.713,00 3.711.614,00 191.610.955,00 13.352.522.582,00
532121 533121
Total
4.
Pengembangan melalui KDP sebesar Rp6.850.000,00 dengan kuantitas nihil yang terdiri atas:
Kelompok
No 1
6.850.000,00
-
Jumlah
5.
Harga Perolehan
Kuantitas
ALAT PERTANIAN
6.850.000,00
-
Reklasifikasi Dari Aset Lainnya ke Aset Tetap adalah sebesar Rpl4.979.986.662,00 dengan kuantitas 4.611 buah yang terdiri atas: Kelompok
No
Harga Perolehan
Kuantitas 4.054
11.168.453.542,00
2
ALAT STUDIO, KOMUNIKASl DAN PEMANCAR
70
118.566.542,00
3
ALAT LABORATORIUM
10
21.300.920,00
4
KOMPUTER
ALAT KANTOR & RUMAH TANGGA
Jumlah
477
3.671.665.658,00
4.611
14.979.986.662,00
Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (-) sebesar -Rp4.093.120.000,00 dengan kuantitas nihil yang terdiri atas: Kelompok
No 1
Harga Perolehan
Kuantitas
ALAT BESAR
(4.093.120.000,00)
-
Jumlah
(4.093.120.000,00)
-
Penghentian Aset Dari Penggunaan adalah sebesar -Rp24.867.840.350,00 dengan kuantitas -6.153 buah yang terdiri atas: Kelompok
No 1
ALAT ANGKUTAN
2
ALAT KANTOR & RUMAH TANGGA
3
ALAT STUDIO, KOMUNIKASl DAN PEMANCAR
(14)
(3.166,099.250,00)
(5.037)
(14.037.736.158,00)
(198)
(813.526.410,00)
(10)
(21.300.920,00)
ALAT LABORATORIUM 4
8.
(894)
(6.829.177.612,00)
(6.153)
(24.867.840.350,00)
KOMPUTER
Jumlah
Harga Perolehan
Kuantitas
Koreksi Pencatatan sebesar -Rp3.407.133.429,00 dengan kuantitas -206, buah yang terdiri atas:
No
Kelompok
1
ALAT KANTOR & RUMAH TANGGA
2
ALAT STUDIO, KOMUNIKASl DAN PEMANCAR Jumlah
Harga Perolehan
Kuantitas
(204)
(3.302.203.783,00)
(2)
(104.929.646,00)
(206)
(3.407,133.429,00)
Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2015 disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
25
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 {Audited) Gedung dan Bangunan Rp848,056.166736,00
C.9
Gedung dan Bangunan
Saldo Gedung dan Bangunan Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 sesuai dengan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Laporan Keuangan Nomor: NK007/PB.6/2016 adalah masing masing sebesar Rp848.056.166.736,00 dan Rp823.049.480.845,00.
Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut: Saldo Nilai Perolehan Per 31 Desember 2014
255
829.049^.845,00
3
37.200.872.649,00
Mutasi Tambah
Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (+)
251.339,417,00
-
Pembelian
3
Pengembangan Nilai Aset
•
Mutasi Kurang
-
Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (-)
{12.194,186,758,00) (12,194,186,758,00)
-
Saldo Per 31 Desember 2015
258
Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2015
3.947.969.096,00 33,001.564,136,00
848.056.166.736,00 104,983,031,382,00
-
Nilai Buku Per 31 Desember 2015
743.073.135.354.00
Mutasi transaksi penambahan dan pengurangan Gedung dan Bangunan adalah berupa; 1. Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (+) Rp251.339.417,00 dengan kuantitas 002 buah yang terdiri atas:
Kelompok
No 1
BANGUNAN GEDUNG
2
TUGU TITIK KONTROUPASTI
Harga Perolehan
Kuantitas
236,383,717,00
-
Jumlah
2
14,955,700,00
2
251.339.417,00
Mutasi transaksi berupa koreksi tersebut, hanya sebesar Rpl65.664.207,00 yang dilakukan melalui belanja modal gedung dan bangunan, sedangkan sebesar Rp85.675.210,00 berasai dari belanja peralatan dan mesin yang teridentifikasi sebagai koreksi atas gedung dan bangunan.
Mutasi yang berasai dari Pembelian adalah sebesar Rp3.947.969.096,00 dengan kuantitas 003 buah yang terdiri atas: No
Kelompok
1
BANGUNAN GEDUNG
2
TUGU TITIK KONTROL/PASTI
Harga Perolehan
Kuantitas 1
Jumlah
109,558,750,00
2
3,838,410,346,00
3
3.947.969.096,00
Seluruh Pembelian gedung dan bangunan dilakukan dengan menggunakan akun belanja modal gedung dan bangunan sebesar Rp3.780.607.596,00. Belanja modal sebesar Rp 167.361.500,00 belum tertagih sampai dengan tanggal pelaporan dan sudah dicatat sebagai Belanja Modal yang Masih harus dibayar padaNeraca. Mutasi yang berasai dari Pengembangan adalah sebesar Rp33.001.564.136,00 dengan kuantitas nihll yang terdiri atas: No
Kelompok
1
BANGUNAN GEDUNG
2
TUGU TITIK KONTROL/PASTI
Harga Perolehan
Kuantitas -
-
Jumlah
-
32.746,579.344,00 254,984.792,00 33.001.564.136,00
Dari mutasi tersebut, hanya sebesar Rp27.252.545.492,00 yang dilakukan dengan menggunakan akun belanja modal gedung dan bangunan. Sebesar Rp5.749.018.644,00 dilakukan dengan menggunakan belanja modal peralatan dan mesin. Dalam belanja modal gedung dan bangunan tersebut, terdapat belanja modal yang belum terbayar dan tercatat dalam akun belanja modal yang masih harus dibayar sebesar Rp588.263.700,00
26
LaporanDewan Perwakilan Rakyat Republik IndonesiaTA 2015 (Audited)
4.
Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (-) -Rpl2.194.186.758,00 dengan kuantitas nihil yang terdiri atas;
Kelompok
No 1
Harga Perotehan
Kuantitas
BANGUNAN GEDUNG
(12.194,186.758,00)
-
Jumlah
(12.194.186.758,00)
-
Koreksi pencatatan Nilai/Kuantitas (-) terjadi akibat adanya koreksi BPK atas pencairan bank garansi oleh KPPN atas pekerjaan yang tidak diselesaikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2015. Selain itu, S terdapat transaksi pengurangan gedung dan bangunan sebesar Rp3.155.300,00 yang merupakan koreksi pencatatan nilai atas bangunan gedung yang disebabkan adanya kesalahan pencatatan pada TA 2014. Koreksi tersebut sudah didukung dengan surat pemyataan KPB sesuaidengan ketentuan yangberlaku. Jalan, Irigasidan Jaringan
C.IO Jalan, Irigasi dan Jaringan
Rp76.687.829.174,00
Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 sesuai dengan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Laporan Keuangan Nomor: NK007/PB.6/2016 adalah masing masing sebesar Rp76.687.829.174,00 dan Rp74.281.263.174,00.
Saldo tersebut terdiri atas Jalan dan Jembatan, Bangunan Air, serta Instalasi dan Jaringan. Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi dan Jaringan pertanggal pelaporan adalah sebagai berikut: Saido Nilai Perolehan Per 31 Desember 2014
4.965
74.281.263.174,00
14
2.406.566.000,00
Mutasi Tambah
Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (+)
1.008.971.559,00
-
Pembelian
14
Pengembangan Nilai Aset
238.458.591,00
-
Mutasi Kurang
1.159.135.850,00
•
•
-
Saldo Per 31 Desember 2015
-
4.979
Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2015
76.687.829.174,00 28.911.458.885,00
-
Nilai Buku Per 31 Desember 2015
47.776.370.289,00
Mutasi transaksi penambahan dan pengurangan Jalan, Irigasi dan Jaringan adalah berupa: 1. Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas Rpl .008.971.559,00 dengan kuantitas nihilyangterdiri atas:
Kelompok
No 1
JALAN DAN JEMBATAN
2
BANGUNAN AIR
3
JARINGAN
Harga Perolehan
Kuantitas
1.000.000.000.00
-
8.691.150,00
-
280.409,00
-
Jumlah
1.008.971,559,00
-
Dari nilai koreksi tersebut, sebesar Rp280.409,00 dihasilkan dari belanja Peralatan dan Mesin, dan sebesar Rp8.691.150,00 dihasilkan dari belanja gedung dan bangunan. Untuk transaksi koreksi sebesar Rpl.000.000.000,00 merupakan koreksi pencatatan nilai atas Jalan dan Jembatan yang disebabkan adanya kesalahan pencatatan pada TA 2014. Koreksi tersebut sudah didukung dengan surat pemyataan KPB sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2.
Mutasi Tambah yang berasal dari Pembelian adalah sebesar Rpl.159.135.850,00 dengan kuantitas 014 buah yang terdiri atas: Kelompok
No
Harga Perolehan
Kuantitas
1
BANGUNAN AIR
3
316,258,800,00
2
INSTALASI
3
556,659.150,00
3
JARINGAN
8
286.217.900,00
14
1.159,135.850,00
Jumlah
27
Vf
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 {Audited)
Dari nilai tersebut, sebesar Rp842.877.050,00 dilakukan melalui belanja modal peralatan dan mesin, sedangkan sebesar Rp316.258.800,00 dilakukan melalui belanja modal gedung dan bangunan.
Mutasi Tambah yang berasal dari Pengembangan adalah sebesar Rp238.458.591,00 dengan
3.
kuantitas nihil yang terdiri atas: Kelompok
No 1
BANGUNAN AIR
2
INSTALASI
Harga Perolehan
Kuantitas -
-
3
JARINGAN -
Jumtah
-
181,777.050,00 35,597.850,00 21,083.691,00
238.468.591,00
dan mesin, sedangkan sebesar Rpl81.777.050,00 dilakukan melalui belanja modal gedung dan bangunan. Aset Tetap Lainnya
C.ll Aset Tetap Lainnya
Rpl 8.924.576.786,00
Saldo Aset Tetap Lainnya Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing masing sebesar Rp18.924.576.786,00 dan Rpl 8.712.008.408,00.
Saldo tersebut terdiri atas Aset Tetap Renovasi dan Aset Tetap Lainnya. Mutasi transaksi terhadap asettetap lainnya pertanggal pelaporan adalah sebagai berikut; Saldo Nilal Perolehan Per 31 Desember 2014
97.206
18.712.008.408,00
Mutasi Tambah
1.280
212.568.378.00
Pembelian
1.280
212.568.378,00
Mutasi Kurang -
-
-
-
•
Sald(i Per31 Desember 2015
98.486
18.924.576.786.00
Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2015 -
Nilai puku Per 31 Desember 2015
-
18.924.576.786,00
Mutasi tambah aset tetap lainnya keseluruhannya berasal dari pembelian buku buku perpustakaan (Bahan Perpustakaan).
KonstniksiDalamPengerjaan qM Konstruksi Dalam Pengerjaan Rpl8.194.294.551.00 o i. , . • Saldo konstruksi dalam pengerjaan Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 sesuai dengan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Nomor: NK007/PB.6/2016 adalah masing masing sebesar Rpl8.194.294.55i,00 dan Rp329.911.400,00.
Konstruksi dalam pengerjaan merupakan pembangunan gedung dan bangunan tempat keija dan tempat tinggal yang proses pengerjaannya belum selesai sampai dengan tanggal neraca. Rincian lebih lanjut terkait Konstruksi Dalam Pengerjaan disajikan dalam lampiran. Saido Nilai Perolehan Per 31 Desember 2014 •
Mutasi Tambah -
Peralatan dan Mesin dalam Pengerjaan -
Pengembangan Dengan KDP
329.911.400,00 19.688.800.000,00 7.500.253.429,00 6.850.000,00
Gedung dan Bangunan Dalam Pengerjaan
12.181.696.571,00
Mutasi Kurang •
- Sudah menjadi aset definitif -
• Belum selesai tidak dikerjakan •
Saidd Per 31 Desember 2015 •
{1.824.416.849,00) (6.850.000,00) (1,817.566.849,00) 18.194.294.551,00
Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2015 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2015
•
18.194.294.551,00
1
28
Vf
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 {Audited)
Sesuai dengan Nota Kesepakatan tersebut, terdapat penambahan KDP yang diakibatkan adanya pekerjaan yang belum diselesaikan sampai dengan 31 Desember 2015, sehingga dilakukan reklasiflkasi dari Peralatan dan Mesin serta Gedung dan Bangunan ke akun KDP. Adanya mutasi kurang dalam KDP sesuai dengan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Nomor: NK007/PB.6/2016 tersebut disebabkan adanya pencairan Bank Garansi Oleh KPPN akibat tidak
terselesaikannya pekerjaan sampai dengan 31 Desember 2015. Atas pencairan bank garansi tersebut, telah dilakukan penjumalan pada SAIBA sehingga mengurangi nilai KDP pada Neraca SAIBA, namun tidak mengurangi pada nilai KDP pada Neraca SIMAK-BMN Akumulasi PenyusuUn Aset Tet^ Rp771.289.028.531,00
C.13 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Saldo akumulasi penyusutan aset tetap Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 sesuai
dengan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Nomor: NK007/PB.6/20I6 adalah masing masing sebesar Rp771.289.028.531,00 dan Rp647.051.994.265,00.
Akumulasi Penyusutan AsetTetap merupakan kontra akun AsetTetap yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan(KDP). Berikut disajikan rangkuman Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2015. Rincian akumulasi penyusutan aset tetap disajikan pada Lampiran A1 Laporan Keuangan ini. Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Aset Tetap
Nilai Perolehan
Akm. Penyusutan
Nilai Buku
Peralatan dan Mesin
976.553,364.837,00
637,394.538.264,00
339.158.826.573,00
Gedung dan Bangunan
848.056.166.736,00
104.983.031.382,00
743.073.135,354,00
Jalan dan Jembatan, Irigasi, Jaringan Total
76,687.829.174,00
28.911.458.885,00
47.776,370.289,00
1.901.297,360.747.00
771.289.028.531.00
1.130.008.332.216,00
Terjadi perubahan atas saldo akumulasi penyusutan sebagai akibat adanya koreksi atas saldo Peralatan dan Mesin serta saldo Gedung dan Bangunan. Koreksi tersebut disebabkan tidak terselesaikannya pekerjaan tersebut sampai dengan 31 Desember 2015 sehingga harus direklas ke Konstruksi dalam Pengerjaan. Aset Tak Berwujud Rp35.075.265.637,00
C.14 Aset Tak Berwujud
Saldo aset tak berwujud Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 sesuai dengan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Nomor: NK007/PB.6/2016 adalah masing masing sebesar Rp35.075.265.637,00 dan Rp29.215.639.010,00. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi secara umum
tidak mempunyai wujud fisik. Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
No
Uraian
Nilai
1
Software
2
Lisensi
1.058.493.500,00
3
Hasil Kajian/Penelitian
9.499.779.000,00
4
Aset Tak Berwujud Lainnya
22.013.489.574,00
2.503.503.563,00
Jumlah Nilai perolehan per 31 Desemt)er 2015 Amortisasi ATB s,d 31 Desember 2015
35.075.265.637.00 -
Jumlah
35.075.265.637,00
Tidak ada Mutasi Kurang selama TA 2015. Rincian Mutasi Bertambah Aset Tak Berwujud dijabarkan sebagai berikut:
29
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 (Audited)
Saldo Niia) Perolehan Per 31 Desember 2014
546
29.215.639.010,00
Mutasi Tambah
43
5.859.626.627,00
Pembelian
43
5.791.767.643,00
Pengembangan Nilai Aset
66.097,464,00
-
Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantltas
1.761,520,00
-
Saldo Per
689
Amoftisasl ATB s.d 31 Desemtser 2015
-
35.075.265.637,00 -
35.075.265,637,00
Nilai Buku Per
Pembelian Aset Tak Berwujud diantaranya Pembelian Software senilai Rp4.348.982.643,00 lisensi senilai Rp 139.975.000,00 serta dilakukannya banyak kajian dan penelitian senilai Rpl.175.210.000,00. Selain itu terdapat pembelian aset tak berwujud lainnya senilai Rpl27.600.000,00.
Sedangkan mutasi Aset Tak Berwujud yang berasal dari Pengembangan Nilai Aset merupakan pengembangan atas software senilai Rp51.927.464,00 dan pengembangan kajian/penelitian sebesar Rpl4.170.000,00. Selain itu terdapat mutasi bertambah yang berasal dari koreksi yang berupa koreksi nilai atas software komputer. Aset Lain lain
Rpl4.297.767.460,00
C.15 Aset Lain-lain
Saldo aset lain-lain Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing masing sebesar Rpl4.297.767.460,00 dan Rpl4.62I.364.208,00. Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasiona! serta dalam proses penghapusan dari BMN. Adapun mutasi aset lain-lain adalah sebagai berikut: Saldo Nilai Perolehan Per 31 Desember 2014 Mutasi Tambah
Reklasifikasi Dari Aset Tetap ke Aset Lain
313
14.621.364.208,00
6.163
24.867.840.350,00
6.153
24,867.840.350,00
Mutasi Kurang
(6.413)
(25.191.437.098,00)
Usulan Barang Rusak Berat ke Pengelola
(1.802)
(10,211,450,436,00)
Penggunaan kembali BMN yang sudah dihentikan
(4.811)
(14.979,986.662,00)
Saldo Per 31 Desember 2015
63
Akumulasi Penyusutan s,d 31 Desember 2015
14.297.767.460.00 2.818.854.835,00
-
11.476.912.626,00
Niiai Buicu Per 31 Desember 2016
Transaksi penambahan dan pengurangan aset lain-lain dapat dijelaskan sebagai berikut; 1. Transaksi penambahan berupa Reklasifikasi Dari Aset Tetap ke Aset Lain dengan kuantitas 6.153 buah senilai Rp24.867.840.350,00 dengan rincian sebagai berikut: Kelompok
No 1
ALATANGKUTAN
2
ALAT KANTOR 4 RUMAH TANGGA
3
ALAT STUDIO, KOMUNIKASl DAN PEMANCAR
4
ALAT LABORATORIUM
5
KOMPUTER Jumlah
2.
Harga Perolehan
Kuantitas 14
3.166,099.250,00
5.037
14.037.736.158,00
196
813.526,410,00
10
21.300.920,00
894
6.829,177.612,00
6.153
24.867.840.350.00
Transaksi pengurangan berupa Penggunaan kembali BMN yang sudah dihentikan dengan kuantitas -4.611 buah senilai -Rpl4.979.986.662,00 dengan rincian sebagai berikut: Kelompok
No
Harga Perolehan
Kuantitas
(4.054)
(11.168.453.542,00)
ALAT STUDIO, KOMUNIKASl DAN PEMANCAR
(70)
(118.566.542,00)
3
ALAT UVBORATORiUM
(10)
(21.300.920,00)
4
KOMPUTER
(477)
(3.671.665.658,00)
(4.611)
(14.979.986.662,00)
1
ALAT KANTOR & RUMAH TANGGA
2
Jumlah
30
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik IndonesiaTA 2015 {Audited) 3.
Transaksi pengurangan berupa Usulan Barang Rusak Beratke Pengelola dengan kuantitas 1.802 buah senilai -Rp10.211.450.436,00 dengan rincian sebagai berikut: Kelompok
No
Harga Perolehan
Kuantitas
1
ALATANGKUTAN
2
ALAT KANTOR & RUMAH TANGGA
3
ALAT STUDIO, KOMUNIKASI DAN PEMANCAR
(155)
(787.103,856,00)
4
KOMPUTER
(417)
(3.157.511.954,00)
(1.802)
(10.211.450.436,00)
Jumiah
(19)
(3.197.005.450,00)
(1,211)
(3.069.829.176,00)
Dalam saldo aset Iain-Iain tersebut, terdapat saldo Aset Iain-lain yang diinput melalui SAIBA dan tidak diinput melalui SIMAK-BMN senilai Rpl.887.966.208,00 dengan rincian sebagai berikut: No
Kelompok
1
Belanja Modal yang terdefinisi sebagai aset lain-lain pada tahun 2007-2010, yang setelah dilakukan penelusuran dokumen dan konsultasi dengan Direktorat Jenderal Kekayaan negara masih harus ditindaklanjutisenilai Rp869.187.588,00
869.187.588,00
Teridentifikasi sebagai belanja pemeliharaan
337.353.662,00
Harga Perolehan
Teridentifikasi sebagai belanja barang
1.448.370,00
Teridentifikasi sebagai barang pakai habis
205.700.000,00
Belum teridentifikasi 2
324.685.556,00
Pemtjayarana Listrik dan Telepon anggota di tahun anggaran 2004 yang tak tertagih, dimana sesuai audit BPK tahun 2006 harus dikategorikan sebagai aset
1.018.778,620,00
lain-lain senilai Rp1.018.778.620,00
Tunggakan Listrik dan Telepon Anggota Periode 1999 - 2004
610.957.505,00
Hasil lelang barang inventaris/kekayaan Negara yang belum dibayar oleh
407.821.115,00
anggota Jumiah
1.887.966.208,00
Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai buku tersaji pada Lampiran Laporan Keungan ini. Akumulasi penyusutan dan
Amortisasi AsetLainnya
Rp2.8i 8.854.835,00
C.16 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya o ij
*i
i
• r.
baldo Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset lamnya Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember2014 adalah masing masingsebesar Rp2.818.854.835,00 dan Rp2.704.095.153,00. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia belum menerapkan amortisasi atas aset tak
berwujud. Hal tersebut disebabkan belum didukungnya amortisasi tersebut pada aplikasi SIMAKBMN sampai dengan tanggal pelaporan. Sehingga nilai Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia hanya berupa Akumulasi Penyusutan atas Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi. Utang KepadaPihak Ketiga Rpl.191.268,346,00
C.17 Utang Kepada Pihak Ketiga
Saldo utang kepada pihak ketiga Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing masing sebesar Rpl. 191.268.346,00 dan Rp389.478.231,00. Utang kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang masih harus dibayar dan merupakan kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan). Adapun rincian Utang Pihak Ketiga pada lingkup per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut: Keterangan
31 Desember 2015
Biaya Pemulangan dan Pemindahan Anggota Lama dan Anggota
-
31 Desember 2014
169.829.000,00
Baru yang Belum Diserahkan
Biaya Gaji Tenaga Ahii dan Asisten Pribadi yang Belum Diserahkan
-
Biaya Tunjangan Kehormatan Dewan yang Belum Diserahkan
-
Biaya Gaji Tenaga Ahli yang Belum Dibayarkan Karena Kesalahan
•
148.987.231,00 3,162.000,00 67.500.000,00
Sistem
31
Vi
Laporan Dewan Perwakillan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 (Audited) Keterangan
31 Desember 2015
Belanja Pegawai YMH Dibayar
31 Desember 2014
106.255.392,00
Belanja Barang YMH Dibayar
329.387.754,00
Belanja Modal YMHDibayar
755.625,200,00
Total
1.191.268.346,00
389.476.231.00
Belanja Pegawai YMH Dibayar sudah termasuk Biaya Gaji Tenaga Ahli yang belum diserahkan sebesar Rp25.280.013,00 disebabkan adanya kesalahan rekening Tenaga Ahli yangdidaftarkan, sehingga terjadi kegagalan transfer ke rekening yang bersangkutan. Selain itu, terdapat kekurangan pembayaran tunkin dan pembayaran honor tenaga ahli yang memang terlambat diajukan ke KPPN. Sedangkan Belanja Barang dan Belanja Modal Yang Masih Harus Dibayar terdiri atas belanja barangpemeliharaan yang tertolak pada saat pengajuan akhir tahun di KPPN. Rincian Belanjayang belum diajukan ke KPPN antara lain sebagai berikut: No
Akun
1
51
80.975.379,00 Kekurangan Tunkin dan Honor TA
2
52
329.387.754,00 kesalahan AOK dan Kesalahan SPM
3
53
Jumlah
Keterangan
755.625.200,00 kesalahan AOK dan Kesalahan SPM 1.165.988.333,00
Total
PeodajMtanDiterimaDimiika C.I8 Pendapatan DiteHma Dimuka Rp3,062.983.797,00 ^ , , . . Saldo pendapatan diterima dimuka Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing masing sebesar Rp3.062.983.797,00 dan Rpl.724.473.314,00. Pendapatan Diterima Dimuka merupakan pendapatan yang sudah disetor ke kas Negara, namun barang/jasa belum diserahkan kepada pihak ketiga dalam rangka PNBP. Rincian Pendapatan Diterima di Muka dari pihak ketiga disajikan sebagai berikut: No
Uraian
31 Desember 2015
1
ATM BCA
2
Bina Serbaguna
50.979.500,00
3
BNIATM
42.750.000,00
4
BNIATM Kalibata
5
BNI Kantor
•
6
BRIATM Kalibata
7
Indosat
8
Indosat BIS
9
Jateng Citra Boga
10
Koperasi
11
Mac Sarana Jaya
12
Mandiri ATM
13
Mandiri ATM Kalibata
14
Mandiri ATMUlujami
15
Mandiri Kantor
50.264.200,00 242.042.583,00 50.264.200,00 246,052.000,00 7.500.000,00 -
-
16
Masa Depan Bersama
17
Prima Media Setaras
18
PT POS
19
Teikomsel
20
XLAntena GSM
6.250.000,00 103.650.250.00 2.500.000,00
2.500.000,00 1.652.541.000,00 112.731.062,00 -
8.679.000,00 344.280.002,00 140.000.000,00 Jumlah
32
3.062.983.797,00
Laporan Dewan PerwakilanRakyat Republik Indonesia TA 2015 {Audited)
Ekuitas
Rpl,416.711.868.152,00
C.19 Ekuitas
Saldo Ekuitas Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing masing sebesar Rpl.416.711.868.152,00 dan Rp0,00 I
Ekuitas adalah merupakan kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
33
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 {Audited)
Pendapatan Penerimaan Bukan Pajak Rp3.417.602.564.00
D.
PENJELASAN ATAS POS POS LAPORAN OPERASIONAL
D.l
Pendapatan Penerimaan Bukan Pajak
Saldo Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 sesuai dengan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Laporan Keuangan Nomor: NK007/PB.6/2016 adalah masing masing sebesar Rp3.417.602.564,00 dan Rp000,00.
Rincian pendapatan penerimaan negara bukan pajakdisajikan sebagai berikut:
Uraian
Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan
Realisasi s.d 31
Realisasi s.d 31
Desember 2015
Desember 2014
3.308.521.007,00
.
NAIK
(TURUN) %
0,00
Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro)
308.722,00
Pendapatan Denda Keteriambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah
.
0,00
87.484.595.00
0,00
6.832.738,00
0,00
Penerimaan Kembafi Persekot Uang Muka Gaji
Pendapatan Pelunasan Piutang Non Bendahara
0,00
Pendapatan /^Jiggaran Lain-lain
14.455.502,00
Jumlah
-
3.417.602.564,00
-
0,00
0,00
Pendapatan sewa tanah, gedung dan bangunan merupakan pendapatan bersifat umum yang dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dalam rangka memanfaatkan BMN yang belum digunakan untuk operasional lembaga. Sedangkan pendapatan anggaran Iain-lain terdiri atas pendapatan atas denda keteriambatan pembayaran sewa yang dilakukan oleh rekanan.
Berdasarkan Nota Kesepakatan tersebut, terdapat perubahan besaran pendapatan operasional DPR RI dengan rincian sebagai berikut; Keterangan 308.722,00 Adanya saldo pada Kas di
Uraian
Jumlah
Pendapatan Jasa Giro
Bendahara Penerimaan
Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan Beban Pegawai Rp805.636.548.504,00
D.2
73.809.450,00 Kekurangan Pencatatan
Piutang sewa (425.600,00) Reklas ke Pengembalian Belanja
Beban Pegawai
Saldo Beban Pegawai Per 31 Desember2015 dan 31 Desember 2014 sesuai dengan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Nomor: NK007/PB.6/2016 adalah masing masing sebesar Rp805.636.548.504,00 dan Rp000,00. Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.
34
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Repubiik Indonesia TA2015 {Audited)
Berdasarkan Nota Kesepakatan tersebut terjadi koreksi kurang atas Beban Pegawai sebesar Rp423.550.498,00 yang disebabkan oleh:
L
Kelebihan Pembayaran Tunjangan Kinerja sebesar Rp338.575.752.00. Atas kelebihan tersebut, telah dilakukan penyetoran sebesar Rp306.416.157,00. Kelebihan pembayaran belanja pegawai berupa honor tenaga ahli sebesar
2.
Rpl8.027.096,00
dan
kelebihan
pembayaran
uang
lembur
sebesar
Rp61.068.250,00
Adanya reklas dari akun pendapatan ke akun pengembalian belanja pegawai sebesar Rp5.879.400,00. Telah didukung dengan SuratKPPN Jakarta VII Nomor; S1507/WPB.12/KP. 182/2016 tanggal 29 Maret 2016 Rincian Beban Pegawai disajikan sebagai berikut: j
Uraian
Realisasi s.d 31
Realisasi s.d 31
Desember 2015
Desember 2014
NAIK
(TURUN) %
Beban Gaji dan Tunjangan PNS
83.670.973.115,00
_
Beban Gaji dan TunjanganPejabat Negara
282.396.266.115.00
_
Beban Honorarium
323.346.890.302,00
Beban Lembur
-
6.546.675.900,00
-
0,00 0,00 0,00 0,00
Beban Tunjangan Khusus dan Pegawai Transito
109,675.743.072,00 Jumlah
Beban Persediaan
1^27.405,207.882,00
D.3
0,00
805.636.548.504,00
-
0,00
Beban Persediaan
Saldo Beban Persediaan Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing masing sebesar Rp27.405.207.882,00 dan Rp000,00.
Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-barang yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan adalah sebagai berikut: ]
Uraian i
Beban Persediaan konsumsi
Realisasi s.d 31
Desember 2015
Desember 2014
21,189,809,761,00
Beban Persediaan bahan baku
Beban Barang dan Jasa Rpl,674,132.908.170.00
Realisasi s.d 31
NAIK
(TURUN) % 0.00
178.756.315,00
Beban Persediaan Lainnya
6.036.641.806.00
Jumlah
27.405.207.882,00
0.00 -
0,00
D.4 Beban Barang dan Jasa Saldo Beban Barang dan Jasa Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 sesuai
dengan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Laporan Keuangan Nomor: NK007/PB.6/2016 adalah masing masing sebesar Rp1.674.132.908.170,00 dan Rnonn no
Beban Jasa adalah konsumsi atas jasa-jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas. Munculnya beban aset ekstrakomptabel disebabkan adanya penggunaan akun belanja modal yang membentuk aset ekstrakomptabel (dibawah nilai kapitalisasi). Rincian Beban Barang dan Jasa adalah sebagai berikut: Berdasarkan Nota Kesepakatan tersebut, terjadi Nota Kesepakatan atas saldo beban Barang dan Jasa, dengan rincian sebagai berikut:
1•
Adanya koreksi tambah akibat adanya reklasiflkasi aset Gedung dan Bangunan ke Aset Ekstrakomptabel sebesar Rp9.334.887,00 dan dari Beban Pemeliharaan ke
Beban Aset Ekstrakomptabel sebesarRp3.580.000,00
35
Laporan Dewan Penvakilan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 {Audited)
2.
Adanya koreksi kurangyang disebabkan oleh: a. Adanya reklas dari akun pendapatan ke akun pengembalian Barang dan Jasa sebesar Rp425.600,00 yang telah didukun dengan surat KPPN Nomor: S842/WPB.12/KP.182/2016 tanggal 4 Februari 2016 b. Adanya kelebihan pembayaran belanja barang honor sebesar Rpl 1.879.924,00 pada tahun 2015 yang belum dilakukan pelunasan sampai dengan 31 Desember 2016
Rincian Beban Barang dan Jasa setelah koreksi disajikan sebagai berikut: Uraian
Beban Barang Operasional
Beban Jasa
Beban Aset Ekslrakomptabel
D.5
Desember 2015
Desember 2014 -
NAlPi
(TURUN) 0/
0,00
149.626.364,926.00
.
0,00
56,734,010,932,00
.
0,00
123,915,887,00
Jumlah
Beban Pemeliharaan
Realisasi s.d 31
1,467.648.616,425.00
Beban barang Non Operasional
Rpl05,149.930.540,00
RealisasI s.d 31
1.674.132.908.170,00
-
0,00
Beban Pemeliharaan
Saldo Beban Pemeliharaan Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 sesuai dengan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Laporan Keuangan Nomor: NK007/PB.6/2016
adalah masing masing sebesarRplOS.149.930.540,00 dan Rp000,00. Beban pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Rincian beban pemeliharan adalah sebagai berikut:
Berdasarkan Nota Kesepakatan tersebut, terjadi koreksi kurang atas beban Pemeliharaan sebesar Rp643.710.000,00 yang disebabkan oleh:
a.
Adanya reklas dari beban pemeliharaan ke beban aset ekstrakomptabel sebesar
b.
Rp3.580.000,00 Adanya reklas dari Beban Pemeliharaan ke Peralatan dan Mesin sebesar Rp628.530.000,00
c.
Koreksi atas Belanja Modal Peralatan dan Mesin yang telah dicatat melalui koreksi nilai pada SIMAK-BMN namun dicatat sebagai Beban Pemeliharaan sebesar Rpll.600.000,00
Rincian Beban Pemeliharaan setelah koreksi disajikan sebagai berikut: Uraian
RealisasI s.d 31
Realisasi s.d 31
Desember 2015
Desember 2014
Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Lainnya
37.306.609.420,00
Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
23.899.530,577,00
Lainnya
21.713.807.906,00
Beban Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Beban Pemeliharaan Lainnya Beban Persediaan bahan untuk pemeliharaan
Beban Persediaan suku cadang
0,00
-
0,00
0,00
447.830,000.00
-
0,00
3.426,572,349,00
-
0,00
105.149.930.540.00
36
0,00
-
-
572.309.388.00
Jumlah
0,00 -
1,335.485.000,00 51,058.700,00
% 0,00
16.396.727,200,00
Beban Pemeliharaan Jaringan
NAIK
(TURUN)
-
-
0,00 0,00
M-
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 {Audited) Beban Perjalanan Dinas Rp604.309.432.492,00
D.6
Beban Perjalanan Dinas
Saldo Beban Perjalanan Dinas Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 sesuai
dengan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Nomor: NK007/PB.6/2016 adalah masing masingsebesar Rp604.309.432.492,00 dan Rp000,00.
Beban tersebut adalah merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rinclan Beban perjalanan Dinas adalah sebagai berikut; Uraian
Reallsasi s.d 31
Reallsasi s.d 31
Desember 2015
Desember 2014
NAIK
(TURUN) %
Beban Perjalanan Dinas Dalam Negeri
429.733.086.019,00
Beban Perjalanan Dinas Luar Negeri
174.576.346.473,00
Jumlah
604.309.432.492,00
-
-
-
0,00 0,00 0,00
Berdasarkan Nota Kesepakatan tersebut, terjadi mutasi kurang atas Beban Perjalanan Dinas sebesar Rp336.779.630,00 yang disebabkan adanya kelebihan belanja perjalanan dinas serta kelebihan pembayaran biaya transport yang beium dilakukan pelunasan sampai dengan 31 Desember 2015 Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
D.7 Beban Barang Untuk Diserahkan kepada Masyarakat Saldo Beban Barang Untuk Diserahkan kepada Masyarakat Per 31 Desember 2015 dan
Rpl6.028,236.365,00
31 Desember 2014 adalah masing masing sebesar Rp 16.028.236.365,00 dan Rp000,00. Beban tersebut merupakan bagian dari komitmen dan akuntabilitas Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia kepada masyarakat yang ditujukan untuk memberikan gambaran mengenai kegiatan Dewan Perwakilan Rakyat. Beban tersebut terdiri atas
penyerahan majalah dan buletin parlementaria, serta penyerahan souvenir kepada pelajar dan delegasi baik dalam negeri maupun luar negeri yang melakukan kunjungan ke gedung DPR RI. Beban Penyusutan dan Amortisasi
Rpl38.504,390.007.00
D.8 Beban Penyusutan dan Amortisasi Saldo Beban Penyusutan dan Amortisasi Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014
sesuai dengan Nota Kesepaktan Angka Asersi Final Nomor: NIC007/PB.6/2016 adalah
masing masingsebesarRpl38.504.390.007,00 dan Rp000,00. Beban penyusutan adalah merupakan beban untuk mencatat aiokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat aiokasi
penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud. Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi adalah sebagai berikut:
Berdasarkan Nota Kesepakatan tersebut, Terjadi koreksi tambah atas saldo Beban
Penyusutan dan Amortisasi sebesar Rpl26.503.967,00 serta mutasi berkurang sebesar Rp2.778.748.925,00. Mutasi tersebut diantaranya disebabkan oleh adanya:
1•
Adanya reklasifikasi dari aset tetap gedung dan bangunan ke aset ekstrakomptabel sehingga
menyebabkan
berkurangnya
beban
penyusutan
sebesar
Rp2.438.035.558,00.
2.
Adanya reklasifikasi dari aset tetap peralatan dan mesin ke Konstruksi dalam Pengerjaan akibat pekerjaan yang beium diselesaikan sampai dengan 31 Desember 2016 menyebabkan berkurangnya penyusutan sebesar Rp340.713.367,00
37
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 {Audited) JT
^3any^einasif?!cas^an'^ons?nn«^aTarTn'engerSaSrTSeTera^^ akibat lelah diselesaikannya pekerjaan conference System, sehingga menambah beban penyusutan sebesar Rp797.967,00 Adanya reklasifikasi dari Beban Pemeliharaan ke Peralatan dan Mesin sehingga menyebabkan penambahan penyusutan sebesar RpI25.706.000,00
4.
Rincian Beban Penyusutan setalah koreksi disajikan sebagai berikut: Uraian
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin
Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan Beban Penyusutan Jalan, Irigasi dan Jaringan Beban Penyusutan Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam Operasi
BebanPenyisihan PiutangTak D,9
Reaiisasi s.d 31
Desember 2015
Desember 2014
110.799.579.972,00
-
NAIK
(TURUN) % 0,00
22.907.838.181,00 0,00
4.359,314.474,00
437.657.380,00 138.504.390.007,00
Jumlah
Tertagih Rp13,843.207,00
Reaiisasi s.d 31
-
0,00
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Saldo Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 sesuai dengan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Laporan Keuangan Nomor: NK007/PB.6/2016 adalah masing masing sebesar Rpl3.843.207,00 dan Rp000,00. Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk mencatat estimasi ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode. Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak tertagih adalah sebagai berikut: Berdasarkan Nota Kesepakatan tersebut, terdapat koreksi bertambah atas saldo Beban
Penysihan sebesar Rpl3.288.536,00 dan koreksi kurang sebesar Rp2.375.000,00 yang disebabkan oleh:
1- Penambahan
saldo
Piutang
PNBP
dan
Piutang
Lainnya
sebesar
Rp2.657.706.952,00 yang menyebabkan penambahan beban penyisihan sebesar Rpl3.288.536,00
2. Koreksi atas Kualitas Piutang dari sebelumnya berstatus Kurang Lancar menjad berstatus lancar, sehinga menyebabkan penurunan beban sebesar Rp2.375.000,00 Surpius/Deflsit Dari Kegiatan Non Operasional Rp2.287.992.298,00
D.IO SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL
Saldo Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 sesuai dengan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Laporan Keuangan adalah masing masing sebesar Rp2.287.992.298,00 dan Rp000,00. Pos Surplus/ Defisit Dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan fungsi entitas. Surplus/ Defisit Dari Kegiatan Non Operasional adalah sebagai berikut;
Berdasarkan Nota Kesepakatan tersebut, terdapat koreksi berkurang atas saldo Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya. Koreksi tersebut disebabkan 1. Adanya pengurangan pencatatan ganda atas Pendapatan sebesar Rp572.000,00 2. Adanya reklas dari akun pendapatan ke akun pengembalian belanja pegawai sebesar Rp5.879.400,00. Telah didukung dengan Surat KPPN Jakarta VII Nomor; S1507/WPB.12/KP. 182/2016 tanggal 29 Maret2016
38
Vf
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Repubiik Indonesia TA 2015 {Audited)
^^^^^"^^^^^^Tnnnai^u5Ius7nef?s7n5ar^egiafa?rTOrTOperasIona^e?eIa!ncore!csr3ts5ilcSrse5agar berikut:
Uraian
Realisasi s.d 31
Reaiisasi s.d 31
Desember 2015
Desember 2014
509.456.372
SURPLUS/DEFISIT DARI PELEPASAN ASET NON LANCAR SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON
1.778.535,926
-
NAIK
(TURUN) % 0,00
-
OPERASIONAL LAINNYA SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON
2.287.992.298
-
0,00
OPERASIONAL
39
VI
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 {Audited)
Ekuitas Awal
Rpl .185.915 232.025,00
E,
PENJELASAN ATAS POS POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
E.l
Ekuitas Awal
Nilai Ekuitas Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing masing sebesar Rp1.185.915.232.025,00 dan Rp000,00.
Dalam Implementasi akuntansi berbasis akrual yang dimulai tahun 2015, nilai ekuitas per 1 Januari 2015 tersebut adalah merupakan reklasifikasi dari akun-akun neraca sebagai berikut:
Jenis Akun
Pendapatan yang Ditangguhkan Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Investasi Total Surplus (Defisit) LO Rp3.365,474,902.305,00
Nilai
61.389.945,00 13.979.471.274,00 1.171.874.370.806,00 1.185.915.232.025,00
E.2 Surplus (Deflsit) LO
Nilai Surplus (Defisit) LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 31
Desember 2014 sesuai dengan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Laporan Keuangan Nomor: NK007/PB.6/2016 adalah masing masing sebesar -Rp3.365.474.902.305,00 dan Rp000,00.
Surplus (Defisit) LO merupakan penjumlahan selisih lebih antara surplus/defisit kegiatan operasional, kegiatan non operasional, dan kejadian luar biasa. Penyesuaian
Niiai Tahun £.3 Penyesuaian Nilai Tabun Berjalan
BerjalanRp228.513.878.00
.... . „
•
,
Nilai Penyesuaian Tahun Berjalan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015
dan 31 Desember 2014 adalah masing masing sebesar Rp228.513.878,00 dan Rp000,00. Penyesuaian nilai tahun berjalan pada tahun anggaran 2015 bersumber dari penyesuaian nilai persediaan. Penyesuaian nilai tersebut dilakukan untuk menyesuaiakan saldo persediaan pada neraca sesuai dengan harga perolehan terakhir dan dilakukan secara otomatis oleh aplikasi. Untuk keperluan penyusunan laporan keuangan periode 31
Desember 2015 dilakukan jurnal manual persediaan yang disebabkan ketidaksempumaan penerimaan data dari aplikasi persediaan ke aplikasi SAIBA. Koreksi Persediaan
Rp78.597.283.00
E.4 Koreksi Persediaan
Nilai koreksi persediaan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing masing sebesar Rp78.597.283,00 dan Rp000,00.
Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan yang diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang teijadi pada periode sebelumnya. Rincian koreksi persediaan disajikan sebagai berikut: Jenis Persediaan
Barang Konsumsi
Koreksi 77.930.980,00
Bahan untuk pemeliharaan
23.430,00
SuKu cadang
642.873,00
Barang Persediaan Lainnya untuk Dijual/Diserahkan ke Masyarakat
.
Bahan baku
.
Pensediaan Lainnya
.
Jumlah
40
78.597.283,00
W
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 {Audited) Koreksi Aset Tetap Rp5.003.917.871,00
£.5 Koreksi Aset Tetap Nod Revaluasi
Nilai koreksi aset tetap untuk periode yang berakhlr pada 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 sesuai dengan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Laporan Keuangan Nomor: NK007/PB.6/2016 adalah masing masing sebesar Rp5.003.917.871,00 dan Rp000,00.
Koreksi Aset Tetap merupakan koreksi kesalahan pencatatan nilai perolehan atas aset tetap yang perolehannya berasal dari tahun sebelumnya. Rincian Koreksi aset tetap disajikan sebagai berikut Jenis Aset
Koreksi Debet
Koreksi Kredit
Peralatan dan Mesin
596,516.201,00
528.928.150,00
Gedung dan Bangunan
197,235.825,00
4.344.459.417,00
Jaian dan Jembatan
1.008.971.559,00
ATB
1.761.520,00
Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin
Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan
4.020.967,00 31.331.485,00
Akumulasi Penyusutan Jalan dan Jembatan
51.129.850,00 880.234.328,00
Jumiah
31.553,00
5.884.152.199,00
Berdasarkan Nota Kesepakatan tersebut, terdapat perubahan atas Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi yang disebabkan oleh:
1. Koreksi atas belanja modal peralatan dan Mesin yang telah dicatat melalui Koreksi Nilai pada SIMAK-BMN, namun dicatat sebagai Beban Pemeliharaan pada SAIBA sebesar Rpl 1.600.000,00. Adanya reklasifikasi dari peralatan dan mesin ke akun Konstruksi dalam Pengerjaan yang dilakukan melalui menu koreksi pada SIMAK-BMN sebesar Rp4.093.120.000,00. Koreksi tersebut menyebabkan adanya pengurangan pada Akumulasi Penyusutan dan Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi Koreksi Lain-lain
Rp57.907,00
£.6 Koreksi Lain-lain
Nilai koreksi lain lain untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing masing sebesar Rp57.907,00 dan Rp000,00. Koreksi lain lain merupakan koreksi lainnya selain koreksi atas pendapatan dan beban atas kesalahan yang terjadi pada periode sebelumnya dan baru diketahui pada periode berjalan.
Ekuitas Akhir
Rpl.416 711.868.152,00
£.7
£kuitas Akhir
Nilai ekuitas akhir untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 sesuai dengan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Laporan Keuangan Nomor: NK007/PB.6/2016 adalah masing masing sebesar Rpl.416.711.868.152,00 dan
Rp000,00.
41
Vf
Laporan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia TA 2015 {Audited) F.
PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPANLAINNYA
F.l
PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA
Berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris Jenderal DPR Rl Nomor: 1054/sekjen/20I5 tentang Penetapan Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang Untuk Satuan kerja Dewan pada Sekretariat Jenderal DPR RI, terhitung mulai tanggal 21 September 2015 terjadi pergantian Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang Satuan Kerja Dewan oleh Dra. Damayanti, M.Si. Kuasa Pengguna Angggaran/Kuasa Pengguna Barang satker Dewan sebelumnya dijabat oleh Tatang Sutharsa, SH yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Sekretaris Jenderal DPR RI Nomor 1332/SEKJEN/2014 tertanggal 24 Desember 2014.
42
Lampirao I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
Rincian Nilai Peroiehan, Beban Penyusutan/Amortisasi, Akumulasi Penyusutan/Amortisasi dan Nilai Buku Aset Tetap Untuk Periode Yang Berakhir Pada 31 Desember 2015
Jenls Aset Tetap
NO
Masa Manfaat
(Tahun)
Nilai Peroiehan
Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2014
Akumulasi
Nilai Buku per 31
Penyusutan per 31
Desember 2015
Desember 2015
A
Tanah
188.409.157.000
0
0
1
Tanah PerstI
188,409.157,000
0
0
188.409.157.000
B
Peralatan dan Mesln
976.553.364.837
540.507.086,435
637.394.538.264
339.158.826.573
188.409.157.000
1
Alat Bantu
7
31.048.633.272
19.771.037.340
25.354.415.628
5.694.217.644
2
Alat Angkutan Darat Bermotor
7
99.484.340.292
22.409.234.650
39.846.081.944
59.638.258.348
3
Alat Angkutan Oarat Tak Bemiotor
2
4
Alat Bengkel Bermesin
10
5
Alat Bengkel Tak Bermesln
6
Alat Ukur
7
Alat Pengolahan
4
2.107.773.973
443.283.000
675.331.256
1.432.442.717
8
Alat Kantor
5
173.055.010.767
117.094.790.789
132.576.889.858
40.478.120,909
1.328.701.720
1.027.934.220
1,184.392.020
144,309.700
16,110.860.124
10.253.872.185
11.804.405.348
4.306.454.776
5
822.217.422
642.361.190
683.550.659
136.666,763
5
949.816.822
359.886.046
651.570.646
298.246.176
Alat Rumah Tangga
5
333.580.143.198
232.359.919.228
258.615,300,343
74.964.842.855
10
Alat Studio
5
98.021.520.162
24.225.846.669
33,350,195.578
64.671.324.584
9
11
Alat Komunlkasi
5
15.586.394.161
11.149.987,470
12,309,232 972
3.277.161.189
12
Peralatan Pemancar
10
13.449.060.306
3,470.544.757
4,253,187.138
9.195.873.168
13
Peralatan Komunlkasi NavlgasI
15
97,900.000
16.316.700
22.843.380
75.056.620
14
Alat Kedokteran
S
8.839.894.066
5,217,279,514
6.099.422.172
2.740.471.894
15
Alat Kesehatan Umum
5
9.041.712,000
2.284.877.877
3.960.779.294
5.080.932.706
16
Unit Alat laboratorlum
8
10.133,087,166
5,452,019.910
6,632.277.281
3.500.809.885
17
Unit Alat Laboratorlum Kimia Nukllr
15
4.483.715.808
1.626,492.500
1.929.134.917
2.554.580.891
15
3.853.839.376
1.561.804.766
1.831.226.688
2.022.612.688
10
202.883.792
71.834.419
92.122.788
110,761.004
18
19
Alat Laboratorium Fislka Nuklir/Elektronika
Alat Proteksi RadlasI /Proteksi Lingkungan
20
Radiation Application & Non Destructive Testing Laboratory
21
Alat Laboratorium Lingkungan Hidup
22 23
Peralatan Laboratorium Hydrodinamica
10
977,020.000
830.467.000
928.169.000
48.851.000
7
1.696.361.500
1.156.620.615
1.344.359.358
352.002.142
15
4.480.1S2.387
1.546,503.701
1.828.177.798
2.651.974.589
10
180.259.612
1.784.468
11.052.373
169.207.239
Alat Laboratorlum Standarisasi Kallbrasi & Instrumentasi
24
Senjata Api
10
229.998.200
181.998.470
204.998.290
24.999.910
25
Persenjataan Non Senjata Apl
3
801.496.147
213.228.147
473.981.240
327.514.907
26
Alat Khusus Kepollsian
4
394.315.582
13.725.834
63.977.781
330.337.801
27
Komputer Unit
4
66.864.490.661
43.281.337.865
48,502.641.845
18.361.648.816 27.482.871.787
26
Peralatan Komputer
4
65.969.473.967
30.828.413.512
38.486.602.180
29
Alat Eksplorasi Topografi
5
3.025.000
2.117.500
2.722.500
302.500
30
Alat Eksplorasi Geofisika
10
1.119.237.626
228.530.604
317.139.709
802.097.917
15
103.485.000
92.373.000
95,151.000
8.334.000
2
229.741.640
49.989.390
106.343.390
123.398.250
31
Pengolahan dan Pemumlan '
32
Alat SAR
33
Alat Ketja Penertiangan
7.633.054,951
0
381.652.711
7.251.402.240
34
Unit Peralatan Proses ^roduksl
6
680,120,692
67.509.991
155,251,710
524.868.982
35
Rambu-rambu Lalu LIntas Darat
7
2,000,135.145
1.579.670.808
1.626.465.169
373.669.976
36
Peralatan Olahraga
3
993,492.300
993.492.300
993.492.300
0
C
Gedung dan Bangunan
848.056.166.736
82.043.893.269
104.983.031.382
743.073.135.354
1
Bangunan Gedung Tempat Kerja
50
795.722,904,591
76.535.036.503
98,206.246.882
697.516.657,709
2
Bangunan Gedung Tempat TInggal
50
42,712,230,679
5.035.559.451
6.137.292.667
36.574,938.012
3
Tugu/Tanda Batas
50
9,621.031.466
473.297.315
639.491.833
8,981.539,633
D
Jalan, IMgasI dan Jarlngan |
76,687.829.174
24.501.014.561
28.911.458.685
47.776.370.289
1
Jalan
10
19.702.244.349
12.743.041.948
14,769.594.148
4.932.650.201
2
Jembatan
50
2.411.364.980
217.022.850
265.250.150
2.146.114.830
3
Bangunan Air Irlgasi
SO
663.830.000
44.996.900
54.944.460
608.885,540
4
Bangunan Pengairan Pasang Sumt
SO
1.269.391.110
122.825804
148.100.394
1.121.290.716
6
Bangunan Pengaman Sungal/Pantal & Penanggulangan Bencana Alem
SO
829.840.450
41.492.023
124.476.068
705.364.382
6
Bangunan Air Kotor
50
1.321.954.000
176.045.892
205,763.508
1,116,190.492
7
InstalasI Air Bersih/AIr Baku
30
6.607.961.009
1.220.160.379
1,491.307,130
5.116.653.879
Lampiran I
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
Rincian Nilai Perolehan, Beban Penyusutan/Amortisasi,Akumulasi Penyusutan/Amortisasidan Nilai Buku Aset Tetap Untuk Periode Yang Berakhir Pada 31 Desember 2015
Jenis Aset Tetap
NO
Masa Manfaat
(Tahun)
Nilai Perolehan
Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2014
Akumulasi
Nilai Buku per 31
Penyusutan per 31
Desember 2015
Desember 2015
8
Instalasi Air Kotor
30
8.281.632.102
1.458.255.185
1.762.311.692
6.499.320.210
9
InstalasI Pembangkft Listrik
40
3.892.424.000
593.759.592
725,706.168
3.166.717.832
10
Instalasi Gardu Listrik
40
5.455.441.800
521.650.871
658.470.450
4.796.971,350
11
Instalasi Pengaman
20
746.238.261
167.903.610
205.215.523
541.022.736
12
Instalasi Lain
6.317.184.954
4.649.306.889
5.394.917.904
922,267,050
13
Jaringan Air Minum
30
475.068.000
118.771.995
134.608.261
340.479.739
14
Jaringan Listrik
40
17.253.213.661
2.106.501.883
2,559.268.813
14.693.924.848
15
Jaringan Telepon
20
1.411,813.228
317.657.979
388.248,641
1.023.564.587
16
Jaringan Gas
48.207.270
1.620.761
3.255.375
44.951.895
5
E
Aset Tetap Lalnnya
3.725.354.551
0
0
3.725.354.5S1
1
Bahan Perpustakaan Tercelak
3.334.969.851
0
0
3.334.969.851
1.663 000
0
0
1.663,000
2
Bahan Perpustakaan Terekam dan bentuk mikro
3
Kartografi, naskah dan lukisan
56.551.000
0
0
56.551.000
4
Barang Bercorak Kesenian
81.185.700
0
0
81.185.700
5
Alat Bercorak Kebudayaan Jumlah
250.985.000 2.093.431.872.298
0 647.051.994.26S
0 771.289.028.531
250.985,000 1.322.142.843.767
Lampiran II: Tabel Konstruksi Dalam Pengerjaan(KDP)
No
KDP
Satker
1
Peralatan dan Mesin
001012
2
Peralatan dan Mesin
001012
3
Peralatan dan Mesin
001012
4
Peralatan dan Mesin
001012
5
Peralatan dan Mesin
001012
6
Peralatan dan Mesin
001012
7
Peralatan dan Mesin
001012
Peralatan dan Mesin
001012
No Kontrak —
-
•
-
-
.
.
-
Peralatan dan Mean
001012
8
Gedung dan Bangunan
001012
-
9
Gedung dan Bangunan
001012
-
10
Gedung dan Bangunan
001012
-
11
Gedung dan Bangunan
001012
-
12
Gedung dan Bangunan
001012
•
13
Gedung dan Bangunan Gedung dan Bangunan Jalan, Irlgasi dan Jaringan
001012
14
-
Nilai l^ntrak
% Pnyles.
35.661.000
0%
13.370.000
100%
7.980.000
100%
7.980.000
100%
6.850.000
100%
68.501.440.500
100%
43.930.000
100%
Sumber Dana
Nitai KOP 35.661.000 -
.
.
-
-
-
Rupiah Mumi Rupiah Mumi Rupiah Mumi Rupiah Mumi Rupiah Mumi Rupiah Mumi Rupiah Mumi
Rupiah Mumi
3-685.130-000
0%
3.685.130.000
3.099.048-291
0%
3.099.048.291
Rupiah Mumi
36.388.000
0%
36-388.000
Rupiah Mumi
66.422.400
0%
66.422.400
Rupiah Mumi
32.912.000
0%
32,912-000
Rupiah Mumi
46.593.000
0%
46.593.000
Rupiah Mumi
29.191.000
0%
29.191.000
Rupiah Mumi
001012
46.532.000
0%
46.532.000
Rupiah Mumi
001012
11.080.204,860
0%
11.080.204.860
Rupiah Mumi
36.212.000
0%
36.212.000
Rupiah Mumi
-
•
•
•
86.775.845.051
18.194.294.551
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
DAFTAR SALDO KAS Dl BENDAHARA PENGELUARAN DAN KAS LAINNYA Dl BENDAHARA PENGELUARAN
Daftar Saldo Kas dl Nama Satker
No Kode Satker 1 001012
Sekretariat Jenderal DPR Rl
2 001030
Dewan
Jumlah
Daftar Saldo Kas Lainnya di KL
Bendahara Pengeluaran -
-
-
-
25.280.013
25.280.013