PT SEMEN TONASA LAPORAN KEUANGAN/FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
PT SEMEN TONASA DAFTAR ISI
PT SEMEN TONASA TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page DIRECTORS’ STATEMENT LETTER
SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
1
FINANCIAL STATEMENTS – For the year ended December 31, 2015
LAPORAN KEUANGAN - Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 Laporan Posisi Keuangan
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
3
Statement of Financial Position
5
Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas
6
Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas
7
Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan
8
Notes to Financial Statements
Laporan Laba Rugi Komprehensif Lain
dan
Penghasilan
PT SEMEN TONASA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2015
PT SEMEN TONASA STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2015
Catatan/ Notes
31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
1 Januari 2014*)/ 31 Desember 2013*)/ January 1, 2014*)/ December 31, 2013*) Rp '000
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Pihak berelasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 17.643.106 ribu pada 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 15.874.430 ribu pada 31 Desember 2015, Rp 15.237.120 ribu pada 31 Desember 2014 dan Rp 15.230.242 ribu pada 31 Desember 2013 Piutang lain-lain Pihak berelasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 842.474 ribu pada 31 Desember 2015, Rp 1.626.703 ribu pada 31 Desember 2014 dan Rp 233.226 ribu pada 31 Desember 2013 Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 1.821.674 ribu pada 31 Desember 2015, Rp 10.470.348 ribu pada 31 Desember 2014 dan Rp 4.173.519 ribu pada 31 Desember 2013 Persediaan - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan sebesar Rp 21.719.166 ribu pada 31 Desember 2015, Rp 20.734.754 pada 31 Desember 2014 dan Rp 15.338.390 pada 31 Desember 2013 Pajak dibayar dimuka Uang muka ke pemasok dan karyawan Biaya dibayar dimuka
ASSETS CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Restricted cash in bank Trade accounts receivable Related parties - net allowance for impairment losses of Rp 17,643,106 thousand at December 31, 2015, 2014 and 2013 Third parties - net of allowance for for impairment losses of Rp 15,874,430 thousand at December 31, 2015, Rp 15,237,120 thousand at December 31, 2014 and Rp 15,230,242 thousand at December 31, 2013 Other accounts receivable Related parties - net allowance for for impairment losses of Rp 842,474 thousand at December 31, 2015, Rp 1,626,703 thousand at December 31, 2014 and Rp 233,226 thousand at December 31, 2013 Third parties - net of allowance for for impairment losses of Rp 1,821,674 thousand at December 31, 2015, Rp 10,470,348 thousand at December 31, 2014 and Rp 4,173,519 thousand at December 31, 2013 Inventories - net of allowance for decline in value of Rp 21,719,166 thousand at December 31, 2015, Rp 20,734,754 thousand at December 31, 2014 and Rp 15,338,390 at December 31, 2013 Prepaid taxes Advances to suppliers and employees Prepaid expenses
5,23 5,23
602.413.925 18.673
415.880.843 14.184
679.733.602 506.443
6,23
32.062.788
21.384.338
159.540.367
6
635.289.903
613.352.437
578.330.488
23
2.405.905
4.460.133
15.374.324
476.100
12.400.373
15.617.936
567.993.968 9.222.935 9.350.613 4.802.410
624.989.279 9.222.935 48.382.229 2.427.467
526.326.104 9.518.938 3.302.343
1.864.037.220
1.752.514.218
1.988.250.545
1.000.000
1.000.000
8
6.478.313.785
6.448.028.469
6.077.056.935
9
1.441.920 22.336.274
18.716.504 20.920.300
32.833.766 27.183.985
Jumlah Aset Tidak Lancar
6.503.091.979
6.488.665.273
6.137.074.686
Total Non-current Assets
JUMLAH ASET
8.367.129.199
8.241.179.491
8.125.325.231
TOTAL ASSETS
7 21 9
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Investasi saham tidak tercatat di bursa Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan, penipisan dan penurunan nilai sebesar Rp 2.228.230.640 ribu pada 31 Desember 2015 dan Rp 1.866.716.360 ribu pada 31 Desember 2014 dan Rp 1.539.173.418 ribu pada 31 Desember 2013 Uang muka pembangunan aset tetap Aset lain-lain
-
Total Current Assets NON-CURRENT ASSETS Investment in unlisted shares Property, plant and equipment - net of accumulated depreciation, depletion and impairment of Rp 2,228,230,640 thousand at December 31, 2015, Rp 1,866,716,360 thousand at December 31, 2014 and Rp 1,539,173,418 thousand at December 31, 2013 Advances for construction of property, plant and equipment Other assets
*) Disajikan kembali (Catatan 2)
*) As restated (Note 2)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
3
PT SEMEN TONASA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2015
PT SEMEN TONASA STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2015
Catatan/ Notes
31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
1 Januari 2014*)/ 31 Desember 2013*)/ January 1, 2014*)/ December 31, 2013*) Rp '000
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Biaya yang masih harus dibayar Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Utang pajak Uang muka pelanggan Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank Sewa pembiayaan Utang dividen
LIABILITIES AND EQUITY
10, 23 10
99.113.986 473.390.797
139.883.498 506.901.880
154.952.484 249.542.293
11, 23 11
18.827.328 43.439.800 39.369.479
15.250.766 70.772.560 34.059.546
19.298.830 167.308.194 26.674.996
22 12
166.139.889 83.234.995 4.205.756
150.006.609 34.986.148 13.198.054
155.491.093 46.082.944 12.834.140
13, 23 23 15, 23, 28
361.862.721 4.706.024 205.629.922
255.746.420 5.823.178 459.974.125
215.920.359 9.447.714 211.043.430
1.499.920.697
1.686.602.784
1.268.596.477
Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Utang dividen Liabilitas imbalan kerja Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank Sewa pembiayaan Liabilitas pajak tangguhan - neto Liabilitas tidak lancar lainnya
11, 23 15, 23, 28 22
13, 23 23 21
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp1.000 per saham Modal dasar - 1.200.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 304.000.500 saham pada 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 Tambahan modal disetor Tambahan modal lainnya Penghasilan komprehensif lain Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
18.240.064 933.761.754 209.193.182
16.621.240 644.147.943 153.373.370
15.146.087 89.681 962.065.580 123.713.324
CURRENT LIABILITIES Trade accounts payable Related parties Third parties Other accounts payable Related parties Third parties Accrued expenses Short-term employee benefit obligations Taxes payable Advances from customers Current maturity of long-term liabilities Bank loans Finance lease obligations Dividend payable Total Current Liabilities NON CURRENT LIABILITIES Other accounts payable Related party Third parties Dividend payable Employee benefit obligations
1.772.938.495 14.400.467 102.706.651 8.007.427
2.120.781.087 19.071.811 58.836.437 7.304.022
2.644.608.454 22.600.228 7.281.142 13.800.861
Long-term liabilities, net of current maturities Bank loans Finance lease obligations Deferred tax liabilities - net Other non-current liabilities
3.059.248.040
3.020.135.910
3.789.305.357
Total Non-current Liabilities
304.000.500 468 221.972.597 1.980.197
304.000.500 468 164.136.765 2.113.711
2.063.198.082 1.214.226.839
1.635.084.523 1.371.402.512
1.263.219.150 1.333.952.803
EQUITY Capital stock - Rp1,000 par value per share Authorized - 1,200,000,000 shares Issued and fully paid 304,000,500 shares at December 31, 2015, 2014, and 2013 Additional paid-in capital Other additional capital Other comprehensive income Retained earnings Appropriated Unappropriated
JUMLAH EKUITAS
3.807.960.462
3.534.440.797
3.067.423.397
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
8.367.129.199
8.241.179.491
8.125.325.231
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
14 15a
15b
304.000.500 468 249.291.880 (22.757.307)
*) Disajikan kembali (Catatan 2)
*) As restated (Note 2)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
4
PT SEMEN TONASA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
PT SEMEN TONASA STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 Catatan/ Notes
2015 Rp '000
2014*) Rp '000
PENJUALAN
16, 23
5.256.963.983
5.492.515.275
BEBAN POKOK PENJUALAN
17, 23
(3.694.179.431)
(3.670.628.874)
1.562.784.552
1.821.886.401
LABA KOTOR Beban penjualan dan distribusi Beban umum dan administrasi Beban keuangan Keuntungan selisih kurs - bersih Penghasilan bunga Penghasilan lain-lain - bersih
18, 23 19, 23 20
LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
21
(177.924.642) (267.301.426) (379.237.874) 2.520.246 28.773.147 6.602.045
(261.089.353) (268.901.171) (347.385.771) 754.630 23.240.171 7.178.683
776.216.048
975.683.590
(219.869.122)
(262.115.021)
556.346.926
713.568.569
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pasti - neto
(24.737.504)
(129.631)
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi: Kerugian nilai wajar bersih atas lindung nilai arus kas - neto
-
(3.883)
Jumlah penghasilan komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak
(24.737.504)
JUMLAH LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
531.609.422
*) Disajikan kembali (Catatan 2)
(133.514)
713.435.055
SALES COST OF GOODS SOLD GROSS PROFIT Selling and distribution expenses General and administration expenses Finance cost Foreign exchange gain - net Finance income Other income - net PROFIT BEFORE TAX TAX EXPENSE PROFIT FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOME Items that will not be reclassified subsequently to profit or loss: Remeasurement on defined benefit obligation - net Items that may be reclassified subsequently to profit or loss: Net fair value loss on hedging instruments entered into for cash flow hedges - net Total other comprehensive income for the current year, net of tax TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
*) As restated (Note 2)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
5
PT SEMEN TONASA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
Catatan/ Notes
Saldo per 1 Januari 2014 pada laporan keuangan sebelumnya Penyesuaian Balance per 1 January 2014 *)
Modal disetor/ Capital stock Rp' 000
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital Rp' 000
304.000.500 2
Laba bersih tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain Keuntungan (kerugian) belum direalisasi atas lindung nilai dalam rangka lindung nilai arus kas Keuntungan atau kerugian aktuaria atas kewajiban manfaat pasti Dampak selisih tingkat suku bunga kontraktual atas utang dividen dengan tingkat bunga wajar 15 Pencadangan saldo laba 15b Dividen 15a Saldo per 31 Desember 2014*) Laba bersih tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain Kerugian aktuaria atas liabilitas manfaat pasti Dampak selisih tingkat suku bunga kontraktual atas utang dividen dengan tingkat bunga wajar Pencadangan saldo laba Dividen
PT SEMEN TONASA STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
304.000.500
Saldo per 31 Desember 2015
468
164.136.765
468
164.136.765
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
304.000.500
15 15b 15a
Tambahan modal lainnya/ Other additional capital Rp' 000
468
Penghasilan komprehensif lain/ Other comprehensive income Cadangan atas Pengukuran lindung nilai kembali kewajiban arus kas/ manfaat pasti/ Cashflow Remeasurement of hedging defined benefit reserve obligation Rp' 000 Rp' 000
1.330.439.262
3.061.800.028
3.883
2.109.828 2.109.828
1.263.219.150
3.513.541 1.333.952.803
5.623.369 3.067.423.397 713.568.569
-
-
713.568.569
-
-
-
(3.883)
-
-
(129.631)
-
(129.631)
57.835.832 -
-
-
221.972.597
-
1.980.197 -
-
-
-
-
-
-
468
1.263.219.150
(3.883)
-
304.000.500
-
-
-
27.319.283 -
-
249.291.880
-
Jumlah ekuitas/ Total equity Rp' 000
3.883 -
-
Saldo laba/Retained earnings Ditentukan Tidak ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated Unappropriated Rp' 000 Rp' 000
(24.737.504)
(22.757.307)
*) Disajikan kembali (Catatan 2)
371.865.373 1.635.084.523
(371.865.373) (304.253.487)
57.835.832 (304.253.487)
1.371.402.512
3.534.440.797
-
556.346.926
556.346.926
-
-
(24.737.504)
428.113.559 2.063.198.082
(428.113.559) (285.409.040) 1.214.226.839
27.319.283 (285.409.040) 3.807.960.462
Balance as at January 1, 2014, as previously reported Adjustments Balance as at January 1, 2014*) Profit for the year Other comprehensive income Unrealized loss on hedging instruments entered into for cash flow hedges Actuarial loss on defined benefit obligation Effect of difference between market interest rate and contractual interest rate on dividends payable Appropriation of retained earnings Dividends Balance as at December 31, 2014*) Profit for the year Other comprehensive income Actuarial loss on defined benefit obligation Effect of difference between contractual interest rate on dividends payable and market interest rate Appropriation of retained earnings Dividends Balance as at December 31, 2015 *) As restated (Note 2)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
6
PT SEMEN TONASA LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada: Karyawan Pemasok Kas yang dihasilkan dari operasi Penghasilan bunga dan pendapatan lainnya yang diterima Penerimaan dari klaim asuransi Pencairan (deposito) rekening bank yang dibatasi penggunaannya Pembayaran biaya keuangan Pembayaran pajak Pembayaran dividen
PT SEMEN TONASA STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 2015 Rp' 000
2014 Rp' 000
4.839.435.226
5.223.089.493
(536.835.160) (3.110.391.556)
(523.390.849) (3.306.040.376)
1.192.208.510
1.393.658.268
47.118.520 2.182.565
29.434.926 14.127.005
(4.489) (279.878.874) (139.871.083) -
492.259 (321.755.860) (221.007.904) (50.000.000)
821.755.149
844.948.694
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to: Employees Suppliers Cash generated from operations Interest and other income received Proceeds from insurance claim Withdrawal (deposit) of restricted cash in bank Payments of finance costs Payments of taxes Payment of dividends Net Cash Provided by Operating Activities
Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Pembayaran uang muka pembangunan aset tetap Investasi pada saham tidak tercatat di bursa Perolehan aset lainnya
(399.604.052)
755.935 (555.440.553)
(7.394.104) -
(103.970.634) (1.000.000) (984.886)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of property, plant and equipment Acquisitions of property, plant and equipment Advances for construction of property, plant and equipment Acquisition of investment in non-listed shares Acquisition of other asset
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi
(406.998.156)
(660.640.138)
Net Cash Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran utang bank Pembayaran sewa pembiayaan
(222.435.413) (5.788.498)
(438.604.645) (9.556.670)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Payment of bank loans Payments of finance lease obligations
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan
(228.223.911)
(448.161.315)
Net Cash Used in Financing Activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
186.533.082
(263.852.759)
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
415.880.843
679.733.602
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
602.413.925
415.880.843
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
7
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1.
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
UMUM a.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
Establishment of the Company
PT Semen Tonasa (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan keputusan “Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara” No. II/MPRS/1960 tanggal 5 Desember 1960. Perusahaan dibentuk dalam rangka mendukung kebijaksanaan Pemerintah Republik Indonesia di bidang ekonomi dan pembangunan nasional khususnya di bidang semen dan industri terkait lainnya.
PT Semen Tonasa (the “Company”), was established based on “Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara” Decision No. II/MPRS/1960 dated December 5, 1960. The Company was formed to support the Government of the Republic of Indonesia’s policies in the economic sector and national development, specifically in the cement and related industries.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 54 tahun 1971 tanggal 8 September 1971, Perusahaan ditetapkan sebagai Badan Usaha Milik Negara yang berbentuk “Perusahaan Umum (Perum)”. Kemudian, dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 1 tahun 1975 tanggal 9 Januari 1975 bentuk Perum tersebut diubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Pendirian Perusahaan kemudian diaktakan dalam Akta No. 6 tanggal 9 Januari 1976 yang dibuat oleh Notaris Soewarno, S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A5/337/16 tanggal 19 Juni 1976. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir adalah berdasarkan Akta No. 108 tanggal 27 Desember 2012 yang dibuat oleh Notaris Ny. Djumini Setyoadi, S.H, M.Kn. sehubungan penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan, antara lain penyesuaian tugas dan wewenang Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat No. AHU-AH.01.10-16681 Tahun 2013 tanggal 1 Mei 2013.
Based on Government of the Republic of Indonesia Regulation No. 54 year 1971 dated September 8, 1971, the Company was established as a State-Owned Company in the form of “Perusahaan Umum (Perum)”. Based on Government Regulation No. 1 year 1975 dated January 9, 1975, the form was transformed into “Perusahaan Perseroan (Persero)”. The Company’s establishment was notarized on Notarial Deed No. 6 dated January 9, 1976 which was made before a notary of Soewarno, S.H. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No.Y.A5/337/16 dated June 19, 1976. The Company’s Articles of Association have been amended several times with the most recent amendment by Deed No. 108 of Ny. Djumini Setyoadi, S.H, M.Kn. dated December 27, 2012 in relation to the tasks and authority of Directors and Board of Commissioners. The amendment has been agreed by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on letter No. AHU-AH.01.10-16681 dated May 1, 2013.
Perusahaan, pabrik dan kantor pusat berdomisili di desa Biringere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
The Company’s head office and its plants are located at Biringere, Bungoro District, Pangkep Regency, South Sulawesi.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah dibidang industri semen. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1968.
The scope of the activities of the Company mainly involves cement manufacturing. The Company commenced its commercial operations in 1968.
Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata 1.724 karyawan dan 1.784 karyawan pada 31 Desember 2015 dan 2014.
The Company’s total number of employees of 1,724 and 1,784 at December 31, 2015 and 2014, respectively.
Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
The Company belongs to a group of companies owned by PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The Company’s management as at December 31, 2015 and 2014 consists of the following:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris
Board of Commissioners Prof. Dr. Ir. Idrus Paturusi, SpBO Wahab Talaohu, SH Ir. Andi Herry Iskandar, Msi Ir. Widodo Santoso, MBA
8
President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Direktur Direktur Utama Direktur Keuangan Direktur Komersial Direktur Produksi
Directors Ir. H. Andi Unggul Attas, MBA H. Subhan SE., MM., Ak Ir. Tri Abdi Satrijo Ir. Toto Sudibjo. MM
President Director Finance Director Commercial Director Production Director
Komite Audit Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota 2.
Audit Committee Ir. Widodo Santoso, MBA Prof. Dr. Gagaring Pagalung, SE., M.Si., Akt., CA Drs. Muhammad Natsir Kadir, M.Si., Ak., CA Prof. Dr. Hamsu Abdul Gani, M.Pd Ir. Ahmad Fandi, MM Ery Susanto Endrawan, MT
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a.
2.
Interpretasi yang berlaku efektif pada tahun berjalan
Chairman Member Member Member Member Member
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”) a.
Standards effective in the current period
Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015.
In the current year, the Company has adopted the following new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting period beginning on January 1, 2015.
PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan
PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements The amendments to PSAK 1 introduce new terminology for the statement of comprehensive income. Under the amendments to PSAK 1, the statement of comprehensive income is renamed as a “statement of profit or loss and other comprehensive income”. The amendments to PSAK 1 retain the option to present profit or loss and other comprehensive income in either a single statement or in two separate but consecutive statements. However, the amendments to PSAK 1, require additional disclosures to be made in the other comprehensive income section such that items of other comprehensive income are grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (2) items that may be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met.
Amandemen terhadap PSAK 1 memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif. Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telah diubah namanya menjadi “laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain”. Amandemen terhadap PSAK 1 mempertahankan opsi untuk menyajikan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain baik sebagai suatu laporan tunggal atau disajikan dalam dua laporan terpisah tetapi berturut-turut. Namun, amandemen terhadap PSAK 1, mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan komprehensif lain dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
9
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Amandemen ini telah diterapkan secara retrospektif, dan oleh karena itu penyajian pos penghasilan komprehensif lain telah dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan tersebut.
The amendments have been applied retrospectively, and hence the presentation of items of other comprehensive income has been modified to reflect the changes.
Amandemen PSAK 1 juga relevan terhadap Perusahaan mengenai jika laporan posisi keuangan pada posisi awal periode terdekat sebelumnya (laporan posisi keuangan ketiga) dan catatan terkait harus disajikan. Amandemen menjelaskan bahwa laporan posisi keuangan ketiga diharuskan jika a) suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif, atau penyajian kembali retrospektif atau reklasifikasi dari pos-pos dalam laporan keuangannya, dan b) penerapan penyajian kembali retrospektif atau reklasifikasi mempunyai pengaruh material atas informasi dalam laporan posisi keuangan ketiga. Amandemen menjelaskan bahwa catatan terkait tidak perlu disajikan dalam laporan posisi keuangan ketiga.
Also relevant to the Company is the amendment to PSAK 1 regarding when a statement of financial position as at the beginning of the preceding period (third statement of financial position) and the related notes are required to be presented. The amendments specify that a third statement of financial position is required when a) an entity applies an accounting policy retrospectively, or makes a retrospective restatement or reclassification of items in its financial statements, and b) the retrospective application, restatement or reclassification has a material effect on the information in the third statement of financial position. The amendments specify that related notes are not required to accompany the third statement of financial position.
Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan sejumlah PSAK revisi dan baru (lihat penjelasan di bawah), yang menghasilkan pengaruh material pada informasi dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013. Sesuai dengan amandemen terhadap PSAK 1, Perusahaan telah menyajikan laporan posisi keuangan ketiga pada tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 tanpa catatan yang terkait kecuali persyaratan pengungkapan dari PSAK 25, Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan sebagaimana dirinci di bawah ini.
In the current year, the Company has applied a number of new and revised PSAK (see discussion below), which has resulted in material effects on the information in the statement of financial position as at January 1, 2014/December 31, 2013. In accordance with the amendments to PSAK 1, the Company has presented a third statement of financial position as at January 1, 2014/December 31, 2013 without the related notes except for the disclosure requirements of PSAK 25, Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors as detailed below.
PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja Amandemen terhadap PSAK 24 atas akuntansi program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan paling signifikan terkait akuntansi atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor yang diijinkan berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain agar supaya aset atau liabilitas pensiun bersih diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian mencerminkan jumlah keseluruhan dari defisit atau surplus program. Selanjutnya, biaya bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK 24 versi sebelumnya digantikan dengan nilai ”bunga neto” berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2013) yang dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto.
10
PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits The amendments to PSAK 24 change the accounting for defined benefit plans and termination benefits. The most significant change relates to the accounting for changes in defined benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the 'corridor approach' permitted under the previous version of PSAK 24 and accelerate the recognition of past service costs. The amendments require all actuarial gains and losses to be recognized immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognized in the statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit or surplus. Furthermore, the interest cost and expected return on plan assets used in the previous version of PSAK 24 are replaced with a “net interest” amount under PSAK 24 (revised 2013) which is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset.
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Perubahan ini berdampak pada jumlah yang diakui dalam laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun-tahun sebelumnya (untuk rincian lihat tabel di bawah ini). Selanjutnya PSAK 24 (revisi 2013), memperkenalkan perubahan tertentu dalam penyajian biaya manfaat pensiun termasuk pengungkapan yang lebih luas.
These changes have had an impact on the amounts recognized in profit or loss and other comprehensive income in prior years (see the tables below for details). In addition, PSAK 24 (revised 2013) introduces certain changes in the presentation of the defined benefit cost including more extensive disclosures.
Ketentuan transisi yang spesifik berlaku untuk penerapan pertama kali atas PSAK 24 (revisi 2013). Perusahaan menerapkan ketentuan transisi yang relevan dan menyajikan kembali jumlah-jumlah komparatif atas dasar retrospektif (untuk rincian lihat tabel di bawah ini).
Specific transitional provisions are applicable to first-time application of PSAK 24 (revised 2013). The Company has applied the relevant transitional provisions and restated the comparative amounts on a retrospective basis (see the tables below for details). 31/12/2014 Rp'000
Pengaruh atas laba tahun berjalan
Impact on profit for the year
Penurunan beban umum dan administrasi Penurunan beban pajak
(61.294) 15.324
Decrease in general and administrative expenses Decrease in tax expenses
Kenaikan laba tahun berjalan
(45.970)
Increase in profit for the year
Pengaruh atas penghasilan komprehensif lain tahun berjalan
Impact on other comprehensive income for the year
Penurunan pengukuran kembali atas kew ajiban imbalan pasti Penurunan beban pajak terkait terkait dengan pos penghasilan komprehensif lain
(172.842)
43.211
Penurunan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan
(129.631)
Penurunan jumlah laba komprehensif tahun berjalan
83.661
Pengaruh atas aset, liabilitas dan ekuitas pada tanggal 1 Januari 2014 atas penerapan revisi di atas. 31/12/2013 Dilaporkan sebelumny a/ As previously reported Rp'000 Liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas pajak tangguhan Jumlah pengaruh atas liabilitas neto Penghasilan komprehensif lainny a Saldo laba tidak ditentukan penggunaanny a Jumlah pengaruh atas ekuitas
Decrease in remeasurement of defined benefit obligation Decrease in tax relating to items of other comprehensive income Decrease in other comprehensive income for the year Decrease in total comprehensive income for the year
Impact on assets, liabilities and equity as at January 1, 2014 of the application of the revisions above.
Peny esuaian/ Adjustments Rp'000
131.211.149 5.406.686 136.617.835
(7.497.825) 1.874.456 (5.623.369)
01/01/2014 Disajikan kembali/ As restated Rp'000 123.713.324 7.281.142 130.994.466
3.883
2.109.828
2.113.711
1.330.439.262 1.330.439.262
3.513.541 5.623.369
1.333.952.803 1.336.066.514
11
Employ ee benef it obligation Def erred tax liabilities Total ef f ect on net liabilities Other comprehensiv e income Retained earnings unappropriated Total ef f ect on equity
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Pengaruh atas aset, liabilitas dan ekuitas pada tanggal 31 Desember 2014 atas penerapan standar revisi di atas. 31/12/2014 Dilaporkan sebelumnya/ As previously reported Rp'000
Impact on assets, liabilities and equity as at December 31, 2014 of the application of the revisions above.
31/12/2014 Disajikan kembali/ As restated Rp'000
Penyesuaian/ Adjustments Rp'000
Liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas pajak tangguhan Jumlah pengaruh atas aset bersih
160.759.647 56.989.868 217.749.515
(7.386.277) 1.846.569 (5.539.708)
153.373.370 58.836.437 212.209.807
Penghasilan komprehensif lainnya Saldo laba tidak ditentukan penggunaannya Jumlah pengaruh atas ekuitas
-
1.980.197
1.980.197
1.367.843.001 1.367.843.001
3.559.511 5.539.708
1.371.402.512 1.373.382.709
PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar
Employee benefit obligation Deferred tax liabilities Total effect on net assets Other comprehensive income Retained earnings unappropriated Total effect on equity
PSAK 68, Fair Value Measurement
PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pospos yang harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar.
PSAK 68 establishes a single source of guidance for fair value measurements and disclosures about fair value measurements. The standard does not change the requirements regarding which items should be measured or disclosed at fair value.
PSAK 68 mendefiniskan nilai wajar, menetapkan suatu kerangka dasar atas pengukuran nilai wajar, dan mensyaratkan pengungkapan tentang pengukuran nilai wajar.
PSAK 68 defines fair value, establishes a framework for measuring fair value, and requires disclosure about fair value measurements.
Ruang lingkup PSAK 68 adalah luas; Standar tersebut berlaku baik pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos instrumen non-keuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau mengijinkan pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu.
The scope of PSAK 68 is broad; it applies to both financial instrument items and nonfinancial instrument items for which other PSAK require or permit fair value measurements and disclosures about fair value measurements, except in specified circumstances.
PSAK 68 mengharuskan penerapan secara prospektif sejak 1 Januari 2015.
PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan nilai Aset PSAK 50 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 60 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 66, Pengaturan Bersama
12
PSAK 68 requires prospective application from January 1, 2015.
PSAK 4 (revised 2013), Separate Financial Statements PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures PSAK 46 (revised 2014), Income Taxes
PSAK 48 (revised 2014), Impairment of assets PSAK 50 (revised 2014), Financial Instruments: Presentation PSAK 55 (revised 2014), Financial Instruments: Recognition and Measurement PSAK 60 (revised 2014), Financial Instruments: Disclosures PSAK 65, Consolidated Statements PSAK 66, Joint Arrangements
Financial
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif Melekat
PSAK 4, 15, 46, 48, 50, 55, 60, 65, 66, 67 dan ISAK 26 tidak memiliki efek material pada angka yang diungkapkan pada laporan keuangan Perusahaan. b.
PSAK 67, Disclosures of Interest in Other Entities ISAK 26, Reassessment of Embedded Derivatives
The application of PSAK 4, 15, 46, 48, 50, 55, 60, 65, 66, 67 and ISAK 26 have had no material impact on the amounts and/or disclosures recognized in the financial statements of the Company.
Standar dan interpretasi telah diterbitkan tetapi belum diterapkan
b.
Standard and interpretation issued but not yet adopted
Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
Standard and improvements to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with early application permitted as are follows:
Standar PSAK 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk,
Standard PSAK 110 (revised 2015): Accounting for Sukuk,
Penyesuaian PSAK 5: Segmen Operasi, PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, PSAK 13: Properti Investasi, PSAK 16: Aset Tetap,
PSAK 19: PSAK Aset Tak berwujud, PSAK 22: Kombinasi Bisnis, PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan,
PSAK 13: Investments Property, PSAK 16: Property, Plant and Equipment, PSAK 19: Intangible Assets, PSAK 22: Business Combination, PSAK 25: Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors,
PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham dan PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar
PSAK 53: Share-based Payments, and
PSAK 68: Fair Value Measurement.
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara retrospektif yaitu:
Improvements PSAK 5: Operating Segments, PSAK 7: Related Party Disclosures,
Amendments to standards and interpretation which are effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with retrospective application are as follows:
PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri, PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja,
PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, dan ISAK 30: Pungutan.
13
PSAK 4: Separate Financial Statements about Equity Method in Separate Financial Statements, PSAK 15 Investment in Associates and Joint Venture about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, PSAK 24: Employee Benefits about Defined Benefit Plans: Employee Contributions, PSAK 65: Consolidation Financial Statements about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, PSAK 67: Disclosures of Interest in Other Entities about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, and ISAK 30: Levies.
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, yang diterapkan secara prospektif yaitu:
PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi,
PSAK 19: Aset Tak berwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, dan PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama.
The amendments to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with amendments to be applied prospectively are as follows: PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization, PSAK 19: Intangible Asset about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization, and PSAK 66: Joint Arrangements about Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operation.
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan dan ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi.
Amendments to standard and interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with early application permitted are amendments to PSAK 1: Presentation of Financial Statements about Disclosure Initiative and ISAK 31, Scope Interpretation of PSAK 13: Investment property.
Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK 69: Agrikultur dan amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif.
Standard and amendment to standard effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with early application permitted are PSAK 69: Agriculture and amendments to PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Agriculture: Bearer Plants.
3.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
3.
Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY POLICIES a.
Laporan keuangan Perusahaan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. b.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Statement of Compliance The financial statements of the Company have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.
b.
Dasar Penyusunan
OF
Basis of Preparation
Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The presentation currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah, while the measurement basis is historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa.
Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for goods and services.
14
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran, terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengestimasi nilai wajar aset atau liabilitas, Perusahaan memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas, jika pelaku pasar memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Nilai wajar untuk tujuan pengukuran dan/atau pengungkapan dalam laporan keuangan ditentukan berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30, dan pengukuran yang memiliki beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto dalam PSAK 14 dan nilai pakai dalam PSAK 48.
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date, regardless of whether that price is directly observable or estimated using another valuation technique. In estimating the fair value of an asset or a liability, the Company takes into account the characteristics the asset or a liability if market participants would take those characteristics into account when pricing the asset or liability at the measurement date. Fair value for measurement and/or disclosure purposes in these financial statements is determined on such a basis, except for leasing transactions that are within the scope of PSAK 30, and measurements that have some similarities to fair value but are not fair value, such as net realizable value in PSAK 14 or value in use in PSAK 48.
Selain itu, untuk tujuan pelaporan keuangan, pengukuran nilai wajar dikategorikan ke Level 1, 2 atau 3 berdasarkan tingkat input untuk pengukuran nilai wajar yang dapat diobservasi dan signifikansi input pada pengukuran nilai wajar secara keseluruhan, yang digambarkan sebagai berikut:
In addition, for financial reporting purposes, fair value measurements are categorized into Level 1, 2 or 3 based on the degree to which the inputs to the fair value measurements are observable and the significance of the inputs to the fair value measurement in its entirety, which are described as follows:
Input Level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran;
Level 1 inputs are quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities that the entity can access at the measurement date;
Input Level 2 adalah input, selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1, yang dapat diobservasi untuk asset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung; dan
Level 2 inputs are inputs, other than quoted prices included within Level 1, which are observable for the asset or liability, either directly or indirectly; and
Input Level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk asset atau liabilitas.
Level 3 inputs are unobservable inputs for the asset or liability.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. c. Transaksi dan Saldo Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsionalnya). Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Pos nonmoneter diukur dalam biaya historis dalam valuta asing yang tidak dijabarkan kembali.
15
The statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. c.
Foreign Currency Transactions and Balance
The books of accounts of the Company are maintained in Indonesian Rupiah, the currency of the primary economic environment in which the entity operates (its functional currency). Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. Non-monetary items that are measured in terms of historical cost in a foreign currency are not retranslated.
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Selisih kurs atas pos moneter diakui dalam laba rugi pada periode saat terjadinya kecuali untuk:
Exchange differences on monetary items are recognized in profit or loss in the period in which they arise except for:
Selisih kurs atas pinjaman valuta asing yang berkaitan dengan aset dalam konstruksi untuk penggunaan yang produktif di masa depan, termasuk dalam biaya perolehan aset tersebut ketika dianggap sebagai penyesuaian atas biaya bunga atas pinjaman valuta asing.
Exchange differences on foreign currency borrowing relating to assets under construction for future productive use, which are included in the cost of those assets when they are regarded as an adjustment to interest cost on those foreign currency borrowing.
Selisih kurs atas transaksi yang ditetapkan untuk tujuan lindung nilai risiko valuta asing tertentu.
Exchange differences on transaction entered into in order to hedge certain foreign currency risks.
Selisih kurs atas pos moneter piutang atau utang pada kegiatan dalam valuta asing yang penyelesaiannya tidak direncanakan atau tidak mungkin terjadi (membentuk bagian dari investasi bersih dalam kegiatan usaha luar negeri), yang pada awalnya diakui pada penghasilan komprehensif lain dan direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi pada pembayaran kembali pos moneter.
Exchange differences on monetary items receivable from or payable to a foreign currency operation for which settlement is neither planned nor likely to occur (therefore forming part of the net investment in the foreign operation), which are recognized initially in other comprehensive income and reclassified from equity to profit or loss on repayment of the monetary items.
d. i.
d. Transaksi Pihak-pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (entitas pelapor):
A related party is a person or entity that is related to the Company (the reporting entity):
a. Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a. A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person:
i.
memiliki pengendalian pengendalian bersama atas pelapor;
atau entitas
i.
has control or joint control over the reporting entity;
ii.
memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
ii.
has significant influence reporting entity; or
iii.
merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
iii.
is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).
over the
b. An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies: i.
The entity, and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iii. Both entities are joint ventures of the same third party.
16
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
e.
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihakpihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements.
Aset Keuangan
e.
Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the timeframe established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss (“FVTPL”), which are initially measured at fair value.
Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut: Tersedia untuk dijual dan Pinjaman yang diberikan dan piutang
The Company’s financial assets are classified as follows: Available-for-Sale (AFS) and Loans and Receivable
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)
Available-for-Sale (AFS)
AFS aset keuangan adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan baik sebagai AFS atau yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, (b) dimiliki hingga jatuh tempo atau (c) aset keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL).
AFS financial assets are non-derivative financial assets that are either designated as AFS or are not classified as (a) loans and receivables, (b) held-tomaturity investments or (c) financial assets at fair value through profit or loss.
Investasi dalam saham yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.
Investment in unlisted shares that are not quoted in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are classified as AFS, measured at cost less impairment.
17
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak Perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.
Dividends on AFS equity instruments, if any, are recognized in profit or loss when the Company’s right to receive the dividends are established.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Kas dan setara kas, kecuali kas, rekening bank yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.
Cash and cash equivalents, except cash on hand, restricted cash in bank, trade accounts receivable and other accounts receivable that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment.
Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Interest is recognized by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau biaya selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income or expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts or payments (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang dalam nilai wajar dari instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif terjadinya penurunan nilai.
For unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.
18
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
Objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or default or delinquency in interest or principal payments; or it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organization.
Pinjaman yang diberikan dan piutang yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan gagal bayar atas piutang.
Loans and receivables that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Company’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat imbal hasil yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
For financial asset carried at cost, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of the estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment loss will not be reversed in subsequent periods.
Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang jumlah tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan nilai tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in profit or loss.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi.
When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognized in equity are reclassified to profit or loss.
19
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Kecuali instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai, sepanjang nilainya tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke penghasilan komprehensif lain.
In respect of AFS equity investments, impairment losses previously recognized in profit or loss are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly in other comprehensive income.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan tetap memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan melanjutkan pengakuan asset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Company derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Company retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralized borrowing for the proceeds received.
Penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi.
On derecognition of financial asset in its entirety, the difference between the asset’s carrying amount and the sum of the consideration received and receivable and the cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity is recognized in profit or loss.
20
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Perusahaan masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Perusahaan mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan, dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut. f.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
On derecognition of financial asset classified as loans and receivables other than its entirety (e.g., when the Company retains an option to repurchase part of a transferred asset), the Company allocates the previous carrying amount of the financial asset between the part it continues to recognize under continuing involvement, and the part it no longer recognizes on the basis of the relative fair values of those parts on the date of the transfer. The difference between the carrying amount allocated to the part that is no longer recognized and the sum of the consideration received for the part no longer recognized and any cumulative gain or loss allocated to it that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss. A cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is allocated between the part that continues to be recognized and the part that is no longer recognized on the basis of the relative fair values of those parts.
f.
Financial Liabilities and Equity Instruments
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Company are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh perusahaan dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Company after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Company are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Liabilitas Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Financial Liabilities at Amortized Cost
Liabilitas keuangan meliputi utang usaha dan lainnya, biaya yang harus dibayar, utang dividend an pinjaman bank, pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Financial liabilities, which include trade and other accounts payables, accrued expenses, dividends payable and bank loans, are initially measured at fair value, net of transaction costs, and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
The Company derecognizes financial liabilities when, and only when, the Company’s obligations are discharged, cancelled or they expire. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss.
21
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
g.
h.
i.
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
g.
Netting of Financial Assets and Financial Liabilities
Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika:
The Company only offsets financial assets and liabilities and presents the net amount in the statement of financial position where it:
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
currently has a legal enforceable right to set off the recognized amount; and
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Kas dan Setara Kas dan Rekening Bank yang Dibatasi Penggunaannya
h.
Cash and Cash Equivalents and Restricted Cash in Bank
Kas dan setara kas mencakup kas, bank serta deposito berjangka dan call deposit yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang.
Cash and cash equivalents include cash on-hand, cash in banks, time deposits and call deposits with maturities of three months or less.
Rekening bank yang ditempatkan sebagai jaminan pinjaman bank disajikan sebagai rekening bank yang dibatasi penggunaannya.
Cash in bank which is placed as collateral for bank loan facilities is classified as restricted cash.
Persediaan
i.
Inventories
Persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi neto. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang untuk barang jadi dan barang dalam proses serta metode rata-rata bergerak untuk bahan baku, penolong dan suku cadang.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the weighted average method for finished goods and work-in-progress and using the moving average method for raw and indirect materials and spare parts.
Harga perolehan barang jadi dan barang dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya-biaya langsung lainnya dan biaya overhead yang dinyatakan sebesar nilai yang terkait dengan produksi.
The cost of finished goods and work-in-progress comprises of raw and indirect materials, direct labor, other direct costs and related production overheads.
Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan.
Net realizable value represents the estimated selling price for inventories, less all estimated costs of completion and the costs necessary to make the sale.
Persediaan bahan penolong dan suku cadang milik Perusahaan diklasifikasikan dalam beberapa kelompok. Cadangan untuk persediaan usang dan bergerak lambat (setelah dikurangi persediaan pengaman) dihitung sebagai berikut:
Indirect materials and spare parts owned by the Company are classified into several categories. The allowance for obsolete and slow moving inventories (net of safety stock) is determined as follows:
Persentase cadangan/ Percentage of allowance
Ada pemakaian dalam tahun berjalan Ada pemakaian dalam 1 - 5 tahun Ada pemakaian lebih dari 5 – 10 tahun Tidak ada pemakaian selama lebih dari 10 tahun terakhir
10% 25%
Used during the current year Used in 1 - 5 years Used for more than 5 - 10 years
50%
Unused for more than 10 years
22
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan j.
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Uang bayar dimuka
j.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. k.
Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Aset Tetap
k.
Property, Plant and Equipment
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Biaya perolehan juga termasuk estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan asset tetap, dan restorasi lokasi aset.
Property, plant and equipment held for use in the production or supply of goods, or for administrative purpose, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the property, plant and equipment when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Such cost also includes the initial estimated costs of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located.
Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan (yaitu pada saat aset tersebut berada pada lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen).
Depreciation of an asset begins when it is available for use (i.e. when it is in the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management).
Penyusutan (selain tanah pertambangan) dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
Depreciation (except for mining land) is calculated on a straight-line basis over the estimated useful lives of the assets as follows:
Years/ Tahun Bangunan Jalan, jembatan dan pelabuhan Mesin pabrik Alat-alat berat Alat-alat transportasi/kendaraan Perabotan kantor, perlengkapan rumah dan kantor Tanah pertambangan dideplesi menggunakan metode unit berdasarkan estimasi cadangan.
15 - 30 5 - 35 2 - 30 3 - 10 5 5
Buildings Roads, bridges and harbors Plant machinery Heavy equipment Transportation equipment Office equipment, house and office furniture
dengan produksi
Mining land is depleted using the unit of production method based on estimated reserves.
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya.
Assets held under finance leases are depreciated over their expected useful lives on the same basis as owned assets or where shorter, the term of the relevant lease.
Tanah disajikan pada biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
23
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
l.
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.
Suku cadang utama dan peralatan siap pakai diklasifikasikan sebagai aset tetap bila diperkirakan akan digunakan dalam operasi selama lebih dari satu periode.
Major spare parts and stand-by equipment are classified as property, plant and equipment when they are expected to be used in operations for more than one period.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dibubukan dalam laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) are reflected in profit or loss in the year in which the asset is derecognized.
Biaya konstruksi aset tetap dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya pinjaman yang digunakan untuk mendanai proses pembangunan aset tertentu yang memenuhi syarat (qualifying asset), dikapitalisasi sampai dengan saat proses pembangunan tersebut secara substansial telah selesai. Biaya-biaya ini direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai dan siap digunakan.
The costs of construction of property, plant and equipment are capitalized as construction in progress. Borrowing costs on loans used in financing the construction of a qualifying asset, are capitalized up to the date when the construction is substantially completed. These costs are reclassified into property, plant and equipment account when the construction or installation is completed and ready for use.
Penurunaan Nilai Aset Non Keuangan
l.
Impairment of Nonfinancial Asset
Pada tanggal pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At reporting dates, the Company reviews the carrying amount of nonfinancial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Company estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Estimasi jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dan biaya pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan.
Estimated recoverable amount is the higher fair value less costs to sell or value in use. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset for which the estimates of future cash flows have not been adjusted.
24
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
If the recoverable amount of a nonfinancial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3e.
Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 3e.
m. Sewa
n.
m. Leases
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
Sebagai Lessee
As lessee
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai liabilitas sewa pembiayaan.
Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Company at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the statements of financial position as finance lease obligations.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
Provisi
m. Provisions
Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
25
Provisions are recognized when the Company has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Company will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
o.
p.
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.
The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, a receivable is recognized an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.
Biaya Pinjaman
n.
Borrowing Costs
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian, merupakan aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap untuk digunakan atau dijual, ditambahkan pada biaya perolehan aset tersebut, sampai dengan saat selesainya aset secara substansial siap untuk digunakan atau dijual.
Borrowing costs directly attributable to the acquisition, construction or production of qualifying assets, which are assets that necessarily take a substantial period of time to get ready for their intended use or sale, are added to the cost of those assets, until such time the assets are substantially ready for their intended use or sale.
Penghasilan investasi diperoleh atas investasi sementara dari pinjaman yang secara spesifik belum digunakan untuk pengeluaran aset kualifikasian dikurangi dari biaya pinjaman yang dikapitalisasi.
Investment income earned on the temporary investment of specific borrowings pending their expenditure on qualifying assets is deducted from the borrowing costs eligible for capitalization.
Semua biaya pinjaman lainnya diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya.
All other borrowing costs are recognized in profit or loss in the period in which they are incurred.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
o.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima. Pendapatan dikurangi dengan estimasi retur pelanggan, rabat dan cadangan lain yang serupa.
Revenue is measured at the fair value of the consideration received or receivable. Revenue is reduced for estimated customer returns, rebates and other similar allowances.
Penjualan Barang
Sale of Goods
Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:
Revenue from sale of goods is recognized when all of the following conditions are satisfied:
Perusahaan telah memindahkan risiko dan manfaat secara signifikan kepemilikan barang kepada pembeli;
The Company has transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of the goods;
Perusahaan tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;
The Company retains neither continuing managerial involvement to the degree usually associated with ownership nor effective control over the goods sold;
Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal;
The amount of revenue can be measured reliably;
Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi akan mengalir kepada Perusahaan tersebut; dan
It is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Company; and
26
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur dengan andal.
Pendapatan Bunga
Interest Revenue
Pendapatan bunga diakui berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang berlaku.
Interest revenue is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.
Beban
Expenses
Beban diakui pada saat terjadinya. q.
The cost incurred or to be incurred in respect of the transaction can be measured reliably.
Expenses are recognized when incurred.
Imbalan Kerja
p.
Employee Benefits
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek adalah imbalan kerja yang jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan setelah akhir periode pelaporan dan diakui pada saat pekerja telah memberikan jasa kerjanya. Kewajiban diakui ketika karyawan memberikan jasa kepada perusahaan dimana smua perubahan pada nilai bawaan dari kewajiban diakui pada laba rugi.
Short term employee benefits are employee benefits which are due for payment within twelve months after the reporting period and recognized when the employees have rendered this related service. Liabilities are recognized when the employee renders services to the Company where all changes in the carrying amount of the liability are recognized in profit or loss.
Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Other long-term employee benefits
Perusahaan menyelenggarakan program dana pensiun manfaat pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun Semen Tonasa untuk seluruh karyawan tetapnya (kecuali karyawan tetap yang diangkat setelah 1 Januari 2008). Manfaat ini diukur dan diakui sama dengan manfaat pensiun imbalan kerja namun semua perubahan pada hutang imbalan kerja jangka panjang lainnya diakui pada laporan laba rugi.
The Company provides other long-term employee benefits covering all of its permanent employees (except for permanent employees which were hired after January 1, 2008). This benefit is measured and recognized the same as for post-employment benefits but all changes in the carrying amount of liabilities for other long-term employee benefits are recognized in profit or loss.
Post-employment benefits
Post-employment benefits
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti sehubungan dengan imbalan pasca kerja, cuti jangka panjang, penghargaan masa kerja dan imbalan-imbalan lainnya untuk semua karyawan tetapnya (kecuali karyawan tetap yang diangkat setelah 1 Januari 2008). Perusahaan juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perusahaan menghitung selisih antara imbalan yang diterima karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari program pensiun untuk pensiun normal.
The Company established defined benefit pension plans related to post retirement benefits, long service leave, loyalty rewards and other benefits covering all the local permanent employees (except for permanent employees which were hired after January 1, 2008). In addition, the Company also provides post-employment benefits as required under Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Law”). For normal pension scheme, the Company calculates and recognizes the higher of the benefits under the Labor Law and those under such pension plan.
27
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit dengan penilaian aktuaria yang dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan tahunan. Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, perubahan dampak batas atas aset (jika ada) dan dari imbal hasil atas aset program (tidak termasuk bunga), sebagai pos langsung di laporan posisi keuangan dengan biaya atau kredit diakui pada penghasilan komprehensif lain periode terjadinya. Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan komprehensif lain sebagai pos sebagai bagian terpisah pada penghasilan komprehensif lain di ekuitas. Biaya jasa lalu diakui dalam laba rugi pada periode amandemen program. Bunga neto dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto pada awal periode imbalan pasti dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut:
q.
The cost of providing benefits is determined using the projected unit credit method, with actuarial valuations being carried out at the end of each annual reporting period. Remeasurement, comprising actuarial gains and losses, the effect of the changes to the asset ceiling (if applicable) and the return on plan assets (excluding interest), is reflected immediately in the statement of financial position with a charge or credit recognized in other comprehensive income in equity with a charge or credit recognized in other comprehensive income in the period in which they occur. Remeasurement recognized in other comprehensive income is reflected as a separate item under other comprehensive income in equity and will not be reclassified to profit or loss. Past service cost is recognized in profit or loss in the period of a plan amendment. Net interest is calculated by applying the discount rate at the beginning of the period to the net defined benefit liability or asset. Defined benefit costs are categorized as follows:
Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu serta keuntungan dan kerugian curtailmen dan penyelesaian). Beban atau pendapatan bunga neto. Pengukuran kembali.
Service cost (including current service cost, past service cost, as well as gains and losses on curtailments and settlements). Net interest expense or income. Remeasurement.
Perusahaan menyajikan dua komponen pertama dari biaya imbalan pasti di laba rugi. Keuntungan dan kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu.
The Company presents the first two components of defined benefit costs in profit or loss. Curtailments gains and losses are accounted for as past service costs.
Pesangon pemutusan kontrak kerja
Termination benefits
Liabilitas imbalan pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan merupakan defisit atau surplus aktual dalam program imbalan pasti Perusahaan. Surplus yang dihasilkan dari perhitungan ini terbatas pada nilai kini manfaat ekonomik yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana program dan pengurangan iuran masa depan ke program.
The retirement benefit obligation recognized in the statement of financial position represents the actual deficit or surplus in the Company’s defined benefit plans. Any surplus resulting from this calculation is limited to the present value of any economic benefits available in the form of refunds from the plans or reductions in future contributions to the plans.
Liabilitas untuk pesangon diakui pada lebih awal ketika entitas tidak dapat lagi menarik tawaran imbalan tersebut dan ketika entitas mengakui biaya restrukturisasi terkait.
A liability for a termination benefit is recognized at the earlier of when the entity can no longer withdraw the offer of the termination benefit and when the entity recognizes any related restructuring costs.
Pajak Penghasilan
q.
Income Tax
Pajak saat terutang berdasarkan laba kena pajak untuk suatu tahun. Laba kena pajak berbeda dari laba sebelum pajak seperti yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain karena pos pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan pada tahun berbeda dan pos-pos yang tidak pernah dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan.
The tax currently payable is based on taxable profit to the year. Taxable profit differs from profit before tax as reported in the statement of profit or loss and other comprehensive income because of items of income or expense that are taxable or deductible in other years and items that are never taxable or deductible.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
28
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
r.
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak yang digunakan dalam perhitungan laba kena pajak. Liabilitas pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal (bukan kombinasi bisnis) dari aset dan liabilitas suatu transaksi yang tidak mempengaruhi laba kena pajak atau laba akuntansi.
Deferred tax is recognized on temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities in the financial statements and the corresponding tax bases used in the computation of taxable profit. Deferred tax liabilities are generally recognized for all taxable temporary differences. Deferred tax assets are generally recognized for all deductible temporary differences to the extent that is probable that taxable profits will be available against which those deductible temporary differences can be utilized. Such deferred tax assets and liabilities are not recognized if the temporary differences arises from the initial recognition (other than in a business combination) of assets and liabilities in a transaction that affects neither the taxable profit nor the accounting profit.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the tax consequences that would follow from the manner in which the Company expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of its assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan dalam otoritas perpajakan yang sama serta Company bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar bersih.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Company intends to settle its current tax assets and current tax liabilities on a net basis.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba rugi.
Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.
Dividen
r.
Pembagian dividen kepada pemegang saham Perusahaan diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan pada saat dividen tersebut disetujui dan diumumkan oleh para pemegang saham Perusahaan.
29
Dividends Dividend distributions to the Company’s shareholders are recognized as a liability in the statement of financial position when the dividends are approved and declared by the Company’s shareholders.
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 4.
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued DAN
4.
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES
JUDGMENTS AND
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat penilaian, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.
In the application of the Company’s accounting policies, which are described in Note 3, the management is required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan.
The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.
Dalam menerapkan kebijakan akuntansi Perusahaan, manajemen tidak membuat pertimbangan kritis yang terpisah dari kebijakan-kebijakan yang membutuhkan estimasi yang signifikan yang dibahas dibawah ini.
In applying the Company’s accounting policies, management has not made critical judgments apart from those involving significant estimates as discussed below.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Key Sources of Estimation Uncertainty
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:
The key assumptions concerning future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:
Rugi Penurunan Pinjaman dan Piutang
Impairment Loss on Loans and Receivables
Perusahaan menilai penurunan nilai piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat piutang telah diungkapkan dalam Catatan 6.
The Company assesses its receivables for impairment at each reporting date. In determining whether an impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgment as to whether there is an objective evidence that a loss event has occurred. Management also makes judgment as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss. The carrying amount of receivables are disclosed in Note 6.
30
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan
Allowance for Decline in Value of Inventories
Cadangan untuk persediaan usang dan bergerak lambat diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Cadangan tersebut dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan penurunan nilai persediaan telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penyisihan penurunan nilai persediaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Perusahaan. Nilai tercatat persediaan diungkapkan dalam Catatan 7.
Allowance for obsolete and slow moving inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sale. The allowance is reevaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. While it is believed that the assumptions used in the estimation of the allowance for decline in value of inventories are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of the allowance for decline in value of inventories, which ultimately will impact the result of the Company’s operations. The carrying amount of inventories is disclosed in Note 7.
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap
Estimated Useful Lives of Property, Plant and Equipment
Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan berbagai faktor termasuk pemeliharaan, evaluasi teknis internal, pasar semen dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.
The useful life of each item of the Company’s property, plant and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on various factors including maintenance, internal technical evaluation, cement market and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially be affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tersebut. Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 8.
A change in the estimated useful life of any item of property, plant and equipment would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of these assets. The carrying amounts of property, plant and equipment are disclosed in Note 8.
Imbalan Kerja Jangka Panjang
Employee Benefits Obligations
Penentuan liabilitas imbalan kerja jangka panjang dan imbalan kerja jangka panjang lainnya tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Perusahaan akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Perusahaan dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap keuntungan karyawan Perusahaan.
The determination of post employment and other long-term employee benefits obligation is dependent on selection of certain assumptions used by actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ from the Company’s assumptions generally affect the recognized expense and recorded obligation in such future periods. While it is believed that the Company’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the Company’s employee benefits.
31
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
5.
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Asumsi-asumsi lain dan nilai tercatat liabilitas imbalan pasca kerja dan kewajiban imbalan kerja jangka panjang lainnya diungkapkan dalam Catatan 22.
The other key assumptions and carrying amounts of post-employment benefits obligation and other longterm employee benefit obligations are disclosed in Note 22.
Penilaian Instrumen Keuangan
Valuation of financial instruments
Seperti dijelaskan dalam Catatan 27, Perusahaan menggunakan teknik penilaian yang meliputi input yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi untuk mengestimasi nilai wajar dari beberapa jenis instrumen keuangan. Catatan 27 memberikan informasi yang rinci mengenai asumsi utama yang digunakan dalam menentukan nilai wajar instrumen keuangan, serta analisis sensitivitas yang rinci untuk asumsi tersebut.
As described in Note 27, the Company uses valuation techniques that include inputs that are not based on observable market data to estimate the fair value of certain types of financial instruments. Note 27 provides detailed information about the key assumptions used in the determination of the fair value of financial instruments, as well as the detailed sensitivity analysis for these assumptions.
Direksi berpendapat bahwa teknik penilaian yang dipilih dan asumsi yang digunakan adalah tepat dalam menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan.
The directors believe that the chosen valuation techniques and assumptions used are appropriate in determining the fair value of financial instruments.
KAS DAN SETARA KAS
5. 31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
Kas Bank Pihak berelasi (Catatan 23) Pihak ketiga Deposito berjangka dan call deposits Pihak berelasi (Catatan 23) Pihak ketiga Dikurangi : Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Pihak berelasi (Catatan 23) Jumlah
Tingkat bunga deposito berjangka dan call deposit per tahun
CASH AND CASH EQUIVALENTS 31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
161.452
78.272
Cash on hand
76.034.901 986.245
20.687.124 629.631
Cash in banks Related parties (Note 23) Third parties
518.250.000 7.000.000
387.500.000 7.000.000
Time and call deposits Related parties (Note 23) Third parties Less:
18.673
14.184
602.413.925
415.880.843
7.25% - 10.00%
Rekening bank yang dibatasi penggunaannya adalah rekening escrow pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sehubungan dengan pendanaan pembangunan fasilitas pendukung Tonasa V dan pembangkit tenaga listrik berdasarkan perjanjian kredit sindikasi (Catatan 13b).
32
4.00% - 10.00%
Restricted cash Related party (Note 23) Total
Time and call deposit Interest rates per annum
Restricted cash represents the escrow accounts at PT Bank Mandiri (Persero) Tbk in relation to financing of the supporting facility of Tonasa V cement plant and power plant under the provision of the syndicated loan agreement (Note 13b).
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 6.
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
PIUTANG USAHA
6. 31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
Pihak berelasi Dikurangi: Cadangan penurunan nilai
TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE
31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
49.705.894
39.027.444
17.643.106
17.643.106
Related parties Less: Allow ance for impairment losses
32.062.788
21.384.338
Related parties - net (Note 23)
Pihak ketiga Dikurangi: Cadangan penurunan nilai
651.164.333
628.589.557
15.874.430
15.237.120
Pihak ketiga - bersih
635.289.903
613.352.437
Third parties - net
Jumlah
667.352.691
634.736.775
Total
Pihak berelasi - bersih (Catatan 23)
The aging of trade accounts receivable is as follows:
Umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000 Belum jatuh tempo Lew at jatuh tempo: 1 - 45 hari 46 - 135 hari 136 - 365 hari Lebih dari 365 hari Dikurangi: Cadangan penurunan nilai Jumlah
Third parties Less: Allow ance for impairment losses
31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
645.955.418
628.603.042
11.982.725 4.785.377 3.173.834 34.972.873
4.678.399 34.335.560
700.870.227
667.617.001
33.517.536
32.880.226
667.352.691
634.736.775
Not yet due Past due: 1 - 45 days 46 - 135 days 136 - 365 days Over 365 days Less: Allow ance for impairment losses Total
Jangka waktu rata-rata kredit penjualan semen dan terak adalah 45 hari. Tidak ada bunga yang dibebankan pada piutang usaha. Perusahaan mengakui cadangan kerugian penurunan nilai piutang sebesar 100% terhadap seluruh piutang yang melebihi 365 hari dan tanpa jaminan bank.
The average credit period on sales of cement and clinker is 45 days. No interest is charged on outstanding trade accounts receivable. The Company recognizes an allowance for impairment losses of 100% against all receivables over 365 days and not covered by bank guarantees.
Sebelum menerima pelanggan baru, Perusahaan menggunakan sistem penilaian kredit eksternal yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk menilai kualitas kredit atas pelanggan potensial dan mendefinisikan batas kredit pelanggan.
Before accepting any new customer, the Company uses available external credit resources and known market factors to assess the potential customer’s credit quality and defines credit limits by customer.
Piutang usaha yang diungkapkan di atas termasuk jumlah piutang usaha (lihat di bawah untuk analisis umur) yang telah lewat jatuh tempo pada akhir periode pelaporan tetapi belum diturunkan nilainya.
Trade accounts receivable disclosed above include receivables (see below for aging analysis) that are past due at the end of reporting period but not impaired.
33
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Umur piutang yang telah jatuh tempo tetapi belum diturunkan nilainya: 31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
Aging of trade accounts receivable that are past due but not impaired: 31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
Kurang dari 365 hari Lebih dari 365 hari
19.941.939 1.455.334
4.678.399 1.455.334
Less than 365 days Over 365 days
Jumlah
21.397.273
6.133.733
Total
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai:
Movements in the allowance for impairment losses:
31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
Saldo aw al Penyesuaian selisih kurs Pemulihan kerugian penurunan nilai
32.880.226 637.310 -
32.873.348 135.926 (129.048)
Beginning balance Foreign exchange adjustments Reversal of impairment losses
Saldo akhir
33.517.536
32.880.226
Ending balance
Semua penurunan nilai piutang usaha adalah atas piutang usaha yang lewat jatuh tempo lebih dari 365 hari.
All impaired trade accounts receivable are more than 365 days past due.
Dalam menentukan pemulihan dari piutang usaha, Perusahaan mempertimbangkan setiap perubahan dalam kualitas kredit dari piutang usaha dari tanggal awalnya kredit diberikan sampai dengan akhir periode pelaporan. Konsentrasi risiko kredit terbatas pada basis pelanggan adalah besar dan tidak saling berhubungan.
In determining the recoverability of a trade receivable, the Company considers any change in the credit quality of the trade receivable from the date credit was initially granted up to the end of the reporting period. The concentration of credit risk is limited as the customer base is large and unrelated.
Berdasarkan penelaahan terhadap status masingmasing piutang usaha pada tanggal pelaporan, manajemen berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
Based on a review of the status of the individual receivable accounts at reporting dates, management believes that the allowance for impairment is adequate to cover possible losses from uncollectible receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan memiliki garansi bank masing-masing sebesar Rp 1.067.852.084 ribu dan Rp 1.065.380.762 ribu sebagai jaminan piutang usahanya.
As at December 31, 2015 and 2014, the Company holds bank guarantees amounting to Rp 1,067,852,084 thousand and Rp 1,065,380,762 thousand, respectively, as collateral for its trade accounts receivable.
34
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 7.
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
PERSEDIAAN
7.
31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
INVENTORIES
31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
Barang jadi Barang dalam perjalanan Barang dalam proses Bahan baku dan pembantu Suku cadang Lain-lain
104.733.830 118.509.588 161.823.967 199.761.315 4.884.434
109.156.472 45.387.171 120.057.227 175.176.259 190.106.098 5.840.806
Finished goods Goods in transit Work-in-process Raw and indirect materials Spare parts Others
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penurunan nilai persediaan
589.713.134
645.724.033
21.719.166
20.734.754
Total Less: Allow ance for decline in value
Bersih
567.993.968
624.989.279
Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan:
Net
Changes in the allowance for decline in value are as follows:
31 Desember 31/ December 31, 2015 Rp '000
31 Desember 31/ December 31, 2014 Rp '000
Saldo aw al Penambahan
20.734.754 984.412
15.338.390 5.396.364
Beginning balance Additions
Saldo akhir
21.719.166
20.734.754
Ending balance
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan tersebut adalah cukup.
Management believes that the allowance for decline in value of inventories is adequate.
Persediaan tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas non-cash loan (Catatan 13a).
Certain inventories of the Company have been pledged as collateral for non-cash loan facility (Note 13a).
Persediaan suku cadang dan kantong semen telah diasuransikan kepada PT Asuransi Jasindo dan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk terhadap risiko kebakaran, risiko kerusakan dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 172.633.553 ribu dan Rp 231.492.645 ribu pada tahun 2015 dan 2014.
Spare part and cement bag inventories were insured with PT Asuransi Jasindo (Persero) and PT Asuransi Dayin Mitra Tbk against fire, unusual breakdowns and other possible risks for Rp 172,633,553 thousand and Rp 231,492,645 thousand in 2015 and 2014, respectively.
35
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 8.
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
ASET TETAP
Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Tanah penambangan Bangunan Jalan, jembatan dan pelabuhan Mesin pabrik Alat berat Alat-alat transportasi Perabot kantor, perlengkapan rumah dan kantor Aset sew a Bangunan Alat-alat transportasi Alat-alat kantor Aset dalam penyelesaian Jalan, jembatan dan pelabuhan Bangunan Pabrik semen Tonasa V Mesin pabrik
Akumulasi penyusutan, penipisan dan penurunan nilai: Pemilikan langsung Tanah penambangan Bangunan Jalan, jembatan dan pelabuhan Mesin pabrik Alat berat Alat-alat transportasi Perabot kantor, perlengkapan rumah dan kantor Aset Sew a Bangunan Alat-alat transportasi Alat-alat kantor
Jumlah Tercatat
8. 31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
Penambahan/ Additions Rp '000
2.743.402 8.915.731 1.721.852.133 388.442.862 5.549.387.595 98.156.770 10.753.716
41.871.505 16.892.018 163.477.678 1.224.395 -
109.144.394
8.678.919
14.375.000 30.770.890 7.557.202 2.216.761 10.675.170 60.185.371
2.042.123 57.670.149 -
299.567.832
132.415.953
8.314.744.829
424.272.740
1.501.609 370.248.219 97.002.306 1.191.137.853 92.044.360 8.826.503
239.952 57.373.890 15.725.620 297.445.326 2.898.870 612.550
76.245.191
11.565.692
3.593.750 21.387.457 4.729.112
937.500 3.316.995 1.599.401
1.866.716.360
391.715.796
Aset dalam penyelesaian Jalan, jembatan dan pelabuhan Bangunan Pabrik semen Tonasa V Pembangkit listrik Mesin pabrik Perlengkapan dan peralatan
Akumulasi penyusutandan, penipisan dan penurunan nilai: Pemilikan langsung Tanah penambangan Bangunan Jalan, jembatan dan pelabuhan Mesin pabrik Alat berat Alat-alat transportasi Perabot kantor, perlengkapan rumah dan kantor Aset Sew a Bangunan Alat-alat transportasi Alat-alat kantor
Jumlah Tercatat
Reklasifikasi/ Reclassification Rp '000
Penurunan Nilai/ Impairment Rp '000
31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
99.619.135 13.135.347 328.506.846 -
-
2.743.402 8.915.731 1.863.342.773 414.278.643 6.033.633.302 99.366.037 10.753.716
382.723
-
118.206.036
(382.723)
-
14.375.000 14.627.536 2.790.218
Cost: Direct acquisitions Land Mining land Buildings Roads, bridges and harbors Plant machinery Heavy equipment Transportation equipment Office equipment, house and office furniture Leased assets Buildings Transportation equipment Office equipment
-
(2.252.990) (17.911.429) (60.185.371)
-
2.005.894 50.433.890 -
Constructions in progress Roads, bridges and harbors Buildings Tonasa V cement plant
-
(360.911.538)
-
71.072.247
-
8.706.544.425
(4.191.584) (7.738.817) (15.128) (16.143.354) (4.384.261)
(32.473.144)
(3.435.309) (6.620.738) (15.129) -
-
-
-
1.741.561 427.622.109 109.292.617 1.481.962.441 94.928.101 9.439.053
348.043
-
88.158.926
(16.143.354) (3.986.986)
(348.043)
-
4.531.250 8.561.098 1.993.484
(30.201.516)
-
-
2.228.230.640
-
6.448.028.469
31 Desember/ December 31, 2013 Rp '000 Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Tanah penambangan Bangunan Jalan, jembatan dan pelabuhan Mesin pabrik Alat berat Alat-alat transportasi Perabot kantor, perlengkapan rumah dan kantor Aset sew a Bangunan Alat-alat transportasi Alat-alat kantor
-
Pengurangan/ Deductions Rp '000
PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
6.478.313.785
Penambahan/ Additions Rp '000
Pengurangan/ Deductions Rp '000
1.098.052 8.915.731 1.345.593.124 236.053.769 3.895.155.150 97.071.585 13.041.298
6.728.858 14.093.766 107.615.691 875.309 -
(6.012.743) (135.290) (2.287.582)
93.285.684
14.691.340
14.375.000 28.367.173 11.113.445
2.403.717 -
8.208.319 127.367.705 48.277.164 1.469.265.580
2.463.307 116.087.978 11.908.207 132.050.558
-
219.034.046 7.528
315.722.100 -
-
7.616.230.353
724.640.831
(3.556.243)
(11.999.386)
1.355.254 320.530.222 84.833.461 943.323.965 89.028.108 10.495.635
146.355 49.717.997 12.168.845 253.826.631 3.151.542 618.450
(6.012.743) (135.290) (2.287.582)
66.252.584
9.992.607
2.656.250 15.256.527 5.441.412
937.500 6.130.930 2.521.698
(3.233.998)
1.539.173.418
339.212.555
(11.669.613)
-
6.077.056.935
Net Carrying Amount
31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
Penurunan Nilai/ Impairment Rp '000
1.645.350 369.530.151 138.295.327 1.552.629.497 345.166 -
-
2.743.402 8.915.731 1.721.852.133 388.442.862 5.549.387.595 98.156.770 10.753.716
1.167.370
-
109.144.394
-
14.375.000 30.770.890 7.557.202
Cost: Direct acquisitions Land Mining land Buildings Roads, bridges and harbors Plant machinery Heavy equipment Transportation equipment Of f ice equipment, house and of f ice f urniture Leased assets Buildings Transportation equipment Of f ice equipment
2.216.761 10.675.170 60.185.371 -
Constructions in progress Roads, bridges and harbors Buildings Tonasa V cement plant Pow er plant
-
(235.188.314) -
(14.126.969) (14.126.969)
299.567.832 -
Plant machinery Equipment and tools
8.314.744.829
-
-
1.501.609 370.248.219 97.002.306 1.191.137.853 92.044.360 8.826.503
-
-
76.245.191
-
-
3.593.750 21.387.457 4.729.112
-
-
1.866.716.360 6.448.028.469
36
Accumulated depreciation, depletion and impairment: Direct acquisitions Mining land Buildings Roads, bridges and harbors Plant machinery Heavy equipment Transportation equipment Office equipment, house and office furniture Leased assets Buildings Transportation equipment Office equipment
Reklasif ikasi/ Reclassif ication Rp '000
(8.454.865) (218.653.544) (1.601.316.138) (7.528)
Plant machinery
Accumulated depreciation, depletion and impairment: Direct acquisitions Mining land Buildings Roads, bridges and harbors Plant machinery Heavy equipment Transportation equipment Of f ice equipment, house and of f ice f urniture Leased assets Buildings Transportation equipment Of f ice equipment
Net Carrying Amount
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Tidak ada penghapusan aset tetap yang terjadi pada tahun 2015.
No disposal of property, plant and equipment through sale occurred in 2015.
Pada tahun 2014, Perusahaan menghapus aset tetap dengan nilai buku Rp. nihil harga Rp. 755.935 ribu yang menghasilkan keuntungan dari penjualan aktiva tetap.
In 2014, the Company disposed its property, plant and equipment with carrying amount of Rp nil for Rp 755,935 thousand which resulted to the same amount of gain on sale.
Beban penyusutan dan deplesi aset tetap dialokasikan sebagai berikut:
Depreciation and depletion expense of property, plant and equipment was allocated as follows:
Beban pabrikasi Umum dan administrasi Beban penjualan dan distribusi Jumlah
2015 Rp '000
2014 Rp '000
383.417.565
330.080.564
7.700.179
8.542.473
598.052
9.721.509
391.715.796
348.344.546
Manufacturing costs General and administrative expenses Selling and distribution expenses Total
Pada bulan Mei 2014, Pembangkit Listrik telah beroperasi secara komersial dengan kapasitas 2x35 MW.
In May 2014, the Company‘s power plant commenced its commercial operation, with a capacity of 2x35 MW.
Tingkat penyelesaian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
The percentage of completion for constructions in progress as at December 31, 2015 are as follows:
Bangunan Mesin pabrik Jalan, jembatan, dan pelabuhan
Rata-Rata persentase penyelesaian/ Average percentage of completion 79,63% 51,43% 49,50%
Estimasi tahun penyelesaian/ Estimated year of completion 2016 2016 2016
Buildings Plant machinery Roads, bridges, and harbors
Pada tanggal 31 Desember 2015 tidak ada biaya pinjaman yang dikapitalisasi. Pada tahun 2014, Rp 48.709 dikapitalisasi sebagai biaya pinjaman.
There are no capitalized borrowing cost for the year ended December 31, 2015. In 2014, Rp 48,709 thousand was capitalized as borrowing cost.
Pada tanggal 31 Desember 2014, biaya perolehan pembangunan pabrik semen dan pembangkit tenaga listrik termasuk biaya pinjaman yang dikapitalisasi sebesar Rp 617.318.216 ribu dan selisih kurs mata uang asing yang merupakan lindung nilai atas komitmen pengadaan peralatan utama sebesar Rp nihil dan Rp 38.183.320 ribu. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan amortisasi biaya transaksi pinjaman bank, dan biaya bunga atas utang dividen. Tingkat kapitalisasi rata-rata adalah 11,06% pada tahun 2014.
As at December 31, 2014, the construction costs of cement and power plants include capitalized borrowing costs of Rp 617,318,216 thousand and foreign currency exchange differences from hedging of commitments for the procurement of main equipment of Rp 38,183,320 thousand. Borrowing costs consist of interest expense, amortization of transaction costs of bank loans, and interest on dividends payable. The average capitalization rate is 11.06% in 2014.
Hak atas tanah Perusahaan berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan (“SHGB”). SHGB memiliki masa berlaku antara tahun 2015 hingga 2033. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah.
The Company’s land represents land-use rights (“SHGB”) which are valid up to various dates from 2015 to 2033. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the land rights.
Penurunan nilai yang tercatat pada 2014 adalah sehubungan dengan kerusakan silo semen 9 dimana klaim asuransi dari PT Asuransi Jasindo (Persero) telah diterima pada Maret 2014 sebesar Rp 14.127.005 ribu.
The impairment loss recognized in 2014 was due to the breakdown of cement silo No. 9 where insurance claim from PT Asuransi Jasindo (Persero) was received in March 2014 amounting to Rp 14,127,005 thousand.
37
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, bangunan, mesin pabrik, alat berat, jalan, jembatan dan pelabuhan milik perusahaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Jasindo terhadap risiko kebakaran, risiko kerusakan dan risiko lainnya dengan pertanggungan Rp 11.224.084.898 ribu dan Rp 10.827.622.702 ribu.
As at December 31, 2015 and 2014, the Company’s building, plant machinery, heavy equipment, roads, bridges and harbors were insured with PT Asuransi Jasindo (Persero) against fire, unusual breakdowns and other possible risks for a sum of Rp 11,224,084,898 thousand and Rp 10,827,622,702 thousand, respectively.
Aset tetap tertentu digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank (Catatan 13).
Certain property, plant and equipment have been pledged as collateral for bank loans (Note 13).
9. UANG MUKA
9. 31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
Lancar: Uang muka ke pemasok dan karyaw an Tidak lancar: Uang muka pembangunan aset tetap: Separator Finish Mill 3 Coal Mill Tonasa V Coal Mill Tonasa IV Coal Unloading Biringkassi Proyek Pembangunan Silo 9 Jumlah
ADVANCES
31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
9.350.613
48.382.229
Current: Advances to suppliers and employees
737.962 685.959 17.999 -
36.990 16.498.318 2.181.196
Non current: Advances for construction of property, plant and equipment: Separator Finish Mill 3 Coal Mill V Coal Mill IV Coal Unloading Biringkassi Development Project Silo 9
1.441.920
18.716.504
Total
-
Uang muka ke pemasok dan karyawan merupakan pembayaran di muka kepada beberapa pemasok untuk pembelian persediaan, docking dan jasa pengangkutan dan uang muka biaya perjalanan dinas karyawan.
Advances to suppliers and employees represent payments in advance to various suppliers for purchases of inventories, docking and stevedoring services and business travel advances to employees.
Uang muka untuk pembangunan aset tetap akan direklasifikasi ke akun aset tetap dalam penyelesaian pada saat dimulainya pekerjaan. Jumlah nilai yang direklasifikasi ke akun aset tetap dalam penyelesaian masing-masing sebesar Rp 24.668.688 ribu dan Rp 118.087.896 ribu pada tahun 2015 dan 2014.
Advances for construction of property, plant and equipment will be reclassified into constructions in progress account at the start of the construction of the related property, plant and equipment. Total amount reclassified to constructions in progress amounted to Rp 24,668,688 thousand and Rp 118,087,896 thousand in 2015 and 2014, respectively.
10. UTANG USAHA
10. 31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
TRADE ACCOUNTS PAYABLE
31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
Pihak berelasi (Catatan 23) Pihak ketiga
99.113.986 473.390.797
139.883.498 506.901.880
Related parties (Note 23) Third parties
Jumlah
572.504.783
646.785.378
Total
Trade accounts payable consists mainly of outstanding liabilities arising from purchases of raw and indirect materials with credit terms of 1 to 30 days. No interest is charged on past due trade accounts payable.
Utang usaha terdiri dari kewajiban yang timbul dari pembelian bahan baku dan bahan penolong dengan jangka waktu 1 hingga 30 hari. Tidak ada bunga yang dibebankan pada utang usaha yang telah jatuh tempo.
38
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
11. UTANG LAIN-LAIN
11. 31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
OTHER ACCOUNTS PAYABLE
31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
Jangka pendek: Pihak berelasi (Catatan 23) Pihak ketiga
18.827.328 43.439.800
15.250.766 70.772.560
Current: Related parties (Note 23) Third parties
Jumlah
62.267.128
86.023.326
Subtotal
Jangka panjang: Pihak berelasi (Catatan 23)
18.240.064
16.621.240
Non current: Related party (Note 23)
Jumlah
18.240.064
16.621.240
Subtotal
Jumlah
80.507.192
102.644.566
Akun ini pada umumnya adalah utang untuk pembelian perlengkapan dan jasa yang berkaitan dengan aset dalam penyelesaian Perusahaan. Utang lain-lain jangka panjang kepada pihak berelasi pada umumnya terdiri atas pembelian modal yang berkaitan dengan proyek Tonasa V yang telah dibayar oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atas nama Perusahaan serta utang atas pinjaman ini tidak berbunga.
Total
This account mainly arises from procurement of equipment and services in relation to the Company’s constructions in progress. Non-current other accounts payable to related party mainly consist of capital expenditures related to Tonasa V project that have been paid by PT Semen Indonesia (Persero) Tbk on behalf of the Company which are non-interest bearing.
12. UTANG PAJAK
12. 31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
TAXES PAYABLE
31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
PPh badan (Catatan 21) Pajak pertambahan nilai Pajak daerah Utang pajak lain: PPh Final Pasal 4 (2) PPh Pasal 15 PPh Pasal 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 23
27.881.990 42.773.228 4.830.541
24.563.259 6.167.860
249.868 579.432 1.056.704 4.584.709 1.278.523
311.668 607.264 1.386.135 1.195.403 754.559
Jumlah
83.234.995
34.986.148
39
Corporate income tax (Note 21) Value added tax Local tax Income taxes: Article 4 (2) Article 15 Article 21 Article 22 Article 23 Total
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
13. PINJAMAN BANK
13.
a. Jangka pendek
BANK LOANS a. Short-term
i. Fasilitas non-cash loan
i. Non-cash loan facility
Pada tanggal 23 Juni 2015, Perusahaan menandatangani adendum ke tiga belas dari perjanjian fasilitas non-cash loan (dalam bentuk letter of credit (LC) impor, SKBDN (Sight/Usance/UPAS) dan Bank Garansi) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan nilai fasilitas maksimal sebesar USD 15.000 ribu dengan sub limit supply chain financial sebesar USD 3.500 ribu. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 27 Juni 2016 dan dijamin secara fidusia dengan barang-barang yang dibeli/diimpor dan hipotik tanah di Pangkep (Catatan 7 dan 8). Tujuan dari fasilitas ini adalah untuk pembiayaan dalam rangka pembelian bahan baku, bahan pembantu, bahan bakar dan suku cadang.
On June 23, 2015, the Company signed the thirteenth addendum to the non-cash loan facilities (in the form of import letters of credit (LC), Domestic LC (SKBDN-sight/usance/UPAS) and bank guarantee) agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk involving a maximum facility of USD 15,000 thousand with a sub-limit supply chain financial facility of USD 3,500 thousand. The facilities are due to expire on June 27, 2016 and are secured by the fiduciary transfer of the purchased/imported goods and a mortgage over land rights located in Pangkep (Notes 7 and 8). The purpose of this facility is to finance for the purchase of raw materials, supporting materials, fuel and spare parts.
Sampai tanggal 31 Desember 2015, fasilitas ini belum digunakan.
As at December 31, 2015, this facility remains unused.
ii. Fasilitas treasury line
ii. Treasury line facility
Pada tanggal 23 Juni 2015, Perusahaan menandatangani addendum ke lima perjanjian jasa pelayanan transaksi treasury dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk melakukan transaksi penjualan dan pembelian foreign exchange valuta dengan nilai fasilitas maksimal sebesar USD 12.000 ribu. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 27 Juni 2016 dan dijamin dengan cross collateral dan cross default dengan fasilitas lainnya (kecuali fasilitas kredit bank sindikasi). Tujuan dari fasilitas ini adalah untuk kepentingan lindung nilai atas transaksi ekspor/impor Perusahaan.
On June 23, 2015, the Company signed the fifth addendum treasury line agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk for sell and purchase transaction of foreign exchange currency, involving a maximum facility of USD 12,000 thousand. The facility is due to expire on June 27, 2016 and is secured by cross collateral and cross default with other facilities (excluding syndicated credit facility). The purpose of this facility is to hedge the export/import transactions of the Company.
Sampai tanggal 31 Desember 2015, fasilitas ini belum digunakan.
As at December 31, 2015, this facility remains unused.
40
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
b. Jangka panjang
c. 31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
Bank Sindikasi Pihak berelasi (Catatan 23): PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
Long-term
31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000 Syndicated loan Related parties (Note 23): PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
1.051.426.557
1.173.591.374
606.998.047
677.524.899
121.442.674
135.553.048
1.779.867.278
1.986.669.321
15.240.593
22.231.685
1.764.626.685
1.964.437.636
303.606.686 60.721.337 9.043.604
338.882.622 67.776.524 10.094.376
Third parties: PT Bank Central Asia Tbk PT BPD Jatim Tbk PT BPD Sulselbar
373.371.627
416.753.522
Subtotal
3.197.096
4.663.651
370.174.531
412.089.871
Jumlah Dikurangi: Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun
2.134.801.216
2.376.527.507
361.862.721
255.746.420
Jangka panjang
1.772.938.495
2.120.781.087
Jumlah Dikurangi: Biaya transaksi yang belum diamortisasi Neto Pihak ketiga: PT Bank Central Asia Tbk PT BPD Jatim Tbk PT BPD Sulselbar Jumlah Dikurangi: Biaya transaksi yang belum diamortisasi Neto
Sehubungan dengan proyek pembangunan pabrik semen Tonasa V dan pembangkit tenaga listrik 2x35 mega watt (“Proyek Tonasa“), pada tanggal 22 Juni 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit sindikasi dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (selaku Pimpinan Sindikasi), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk, PT BPD Bank Jatim Tbk, dan PT BPD Sulselbar (selanjutnya disebut sebagai “Bank Sindikasi”) dengan fasilitas kredit maksimal sebesar Rp 3.547.000.000 ribu atau 68% dari keseluruhan jumlah nilai investasi dalam Proyek Tonasa.
Subtotal Less: Unamortized transaction costs Net
Less: Unamortized transaction costs Net Total Less: Current portion Non-current portion
In relation to the construction of Tonasa V cement plant and 2x35 megawatt power plant (“Tonasa Project”), the Company entered into a syndicated loan agreement on June 22, 2009 with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (as Lead Bank), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank BPD Jatim Tbk and PT BPD Sulselbar (collectively called “Syndication Banks”) for a maximum facility of Rp 3,547,000,000 thousand or 68% of the total investment amount in Tonasa Project.
Fasilitas pinjaman sindikasi tersebut terdiri dari:
This syndicated loan facility consists of the following:
1. Fasilitas kredit investasi dengan jumlah maksimal sebesar Rp 3.166.000.000 ribu termasuk fasilitas non-cash loan dalam bentuk fasilitas Letter of Credit dan/atau SKBDN.
1. Investment credit facility for a maximum amount of Rp 3,166,000,000 thousand which includes non-cash loan facilities in the form of letters of credit and/or SKBDN.
41
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
2. Fasilitas kredit investasi bunga masa konstruksi dengan jumlah maksimal sebesar Rp 381.000.000 ribu. Fasilitas ini hanya dapat digunakan untuk melunasi 68% dari beban bunga selama masa tenggang sebagaimana didefinisikan dalam perjanjian kredit sindikasi tersebut.
2. Credit facility for interest during the construction period with a maximum facility of Rp 381,000,000 thousand. This facility is only to be used for payment of 68% of interest charges during the grace period as defined in the syndicated loan agreement.
Fasilitas kredit sindikasi tersebut dijamin dengan aset tetap berupa tanah, bangunan, mesin-mesin, dan alat berat Perusahaan (Catatan 8). Fasilitas tersebut juga mendapat jaminan dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (pemegang saham) berupa corporate guarantee, cash deficit guarantee, dan cost overrun guarantee.
The syndicated loan facility is secured by the Company’s property, plant and equipment consisting of land, buildings, plant machinery and heavy equipment (Note 8). This facility is also guaranteed by PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (shareholder) in a form of a corporate guarantee, a cash deficit guarantee and a cost overrun guarantee.
Pinjaman sindikasi ini dikenakan bunga mengambang yang ditentukan berdasarkan prime lending rate dari masing-masing Bank Sindikasi. Pinjaman sindikasi ini memiliki jangka waktu pinjaman selama sepuluh (10) tahun dari penandatanganan perjanjian.
The syndicated loan facility is subject to floating interest rates which is determined based on the respective syndicated bank’s prime lending rates. This syndicated loan has a term of ten (10) years payable in quarterly installments from the date of signing the agreement.
Sesuai dengan perjanjian pinjaman sindikasi, Perusahaan dibatasi untuk melunasi antara lain, utang yang timbul dari pengumuman dividen dan utang lain-lain kepada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sehubungan dengan pelaksanaan cash deficit guarantee, sampai Perusahaan mengandap kewajibannya terkait dengan perjanjian pinjaman sindikasi.
In accordance with the syndicated loan agreement, the Company is restricted to fully settle, among others, payable arising from the declaration of dividends and other payable to PT Semen Indonesia (Persero) Tbk in connection with the implementation of the cash deficit guarantee, until the Company settles its liabilities related to the syndicated loan agreement.
Perjanjian kredit sindikasi mengharuskan Perusahaan untuk memenuhi semua persyaratan antara lain segera memberitahu Bank Sindikasi perubahan susunan direksi dan atau komisaris serta susunan modal dan/atau pemegang saham.
The syndicated loan agreement requires the Company to comply with certain covenants among others to inform the Syndication Banks within 5 working days of any changes in the composition of the boards of directors and/or commissioners, changes in the capital structure and/or its shareholders.
Perjanjian kredit sindikasi juga termasuk mempertahankan rasio keuangan berikut
The syndicated loan agreement’s covenants also include maintaining the following financial ratios:
Debt to Equity Ratio (”DER”) tidak boleh melebihi 245% untuk tahun 2009 - 2013 dan 233% untuk tahun 2014 - 2019 2. Debt Service Coverage Ratio (”DSCR”) harus melebihi 105% untuk tahun 2009 - 2013 dan 110% untuk tahun 2014 - 2019
1. Debt to Equity Ratio (”DER”) not exceeding 245% for year 2009 - 2013 and 233% for years 2014 - 2019 2. Debt Service Coverage Ratio (”DSCR”) exceeding 105% for years 2009 - 2013 and 110% for year 2014-2019
Perusahaan disyaratkan untuk memelihara tingkat permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman bank.
The Company is also required under its syndicated loan agreement to maintain the level of existing share capital.
Perusahaan telah menaati semua persyaratan pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The Company is in compliance with all these covenants as at December 31, 2015 and 2014.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan telah melakukan penarikan pinjaman sebesar Rp 2.660.000.000 ribu dan mengakui utang bunga atas pinjaman sindikasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing sebesar Rp 238.866.962 ribu dan Rp 266.615.487 ribu.
As at December 31, 2015 and 2014, the Company has made total drawdown of Rp 2,660,000,000 thousand. The recorded accrued interest on the syndicated loan as at December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 238,866,962 thousand and Rp 266,615,487 thousand, respectively.
1.
42
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Saldo utang Bank Sindikasi disajikan secara bersih setelah dikurangi dengan biaya pinjaman yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp 18.437.689 ribu dan Rp 26.895.336 ribu pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The syndicated loan balance is presented net of unamortized transaction costs of the loan amounting to Rp 18,437,689 thousand and Rp 26,895,336 thousand as at December 31, 2015 and 2014, respectively.
Mutasi saldo pinjaman bank:
Movement in the bank loan balance: 31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
Saldo aw al Pembayaran pokok dan bunga Amortisasi biaya transaksi Beban bunga
2.376.527.507 (492.201.243) 8.457.647 242.017.305
2.860.528.813 (760.360.505) 8.881.441 267.477.758
Beginning balance Principal and interest payment Amortization of transaction cost Interest expenses
Jumlah
2.134.801.216
2.376.527.507
Total
361.862.721
255.746.420
1.772.938.495
2.120.781.087
Dikurangi: Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
Less: Current portion Non-current portion
Tingkat bunga kontraktual untuk pinjaman ini sebesar 10,35% hingga 10,36% selama tahun 2015 dan 9,96% hingga 10,60% selama tahun 2014. Suku bunga efektif untuk pinjaman ini masingmasing sebesar 11,19% dan 11,06% selama tahun 2015 dan 2014.
The interest rate for this syndicated loan ranged from 10.35% to 10.36% per annum in 2015 and 9.96% to 10.60% per annum in 2014. The effective interest rate is 11.19% and 11.06% per annum in 2015 and 2014, respectively.
Pinjaman ini dijamin dengan beberapa persediaan dan aset tetap Perusahaan secara pari-pasu (Catatan 7 dan 8).
These loans are collateralized by some of the Company’s, inventories and property, plant and equipment, on a pari-passu basis (Notes 7 and 8).
14. MODAL SAHAM
14. CAPITAL STOCK The composition of the Company’s shareholders and their ownership interests as at December 31, 2015 and 2014 is as follows:
Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Persentase
Pemegang Saham
Jumlah Saham/
Pemilikan/
Number of
Percentage of
Jumlah/
Shares
Ow nership
Amount
Stockholders
Rp '000 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Koperasi Karyaw an Semen Tonasa Jumlah
304.000.000
99,9998%
304.000.000
500
0,00002%
500
304.000.500
100,00%
304.000.500
43
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Koperasi Karyaw an Semen Tonasa Total
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
15. DIVIDEN DAN PENCADANGAN SALDO LABA
15. DIVIDENDS AND APPROPRIATION RETAINED EARNINGS
a. Dividen
OF
a. Dividends
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan tanggal 19 Maret 2015 dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 19 April 2015 dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, pemegang saham menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 285.409.040 ribu setara dengan Rp 939 (nilai penuh) per lembar saham. Dividen tersebut belum dibayar pada tanggal 31 Desember 2015. Utang dividen ini dikenakan bunga tahunan sebesar 2% di atas tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia (“SBI”) 3 bulan.
Based on decisions from the Company’s Annual General Shareholders’ Meeting held on March 19, 2015 and PT Semen Indonesia (Persero) Tbk’s Annual General Shareholders’ Meeting held on April 19, 2015, the shareholders approved the distribution of a final dividend amounting to Rp 285,409,040 thousand, equivalent to Rp 939 (full amount) per share. This dividend has not been paid as at December 31, 2015 and is subject to annual interest rate of 2% above Bank Indonesia’s certificate (“SBI”) for 3 months.
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan tanggal 10 Maret 2014 dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 10 Maret 2014 dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, pemegang saham menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 304.253.487 ribu setara dengan Rp 1.001 (nilai penuh) per lembar saham. Dividen tersebut belum dibayar pada tanggal 31 Desember 2014. Utang dividen ini dikenakan bunga tahunan sebesar 2% di atas tingkat bunga SB 3 bulan.
Based on decisions from the Company’s Annual General Shareholders’ Meeting held on March 10, 2014 and PT Semen Indonesia (Persero) Tbk’s Annual General Shareholders’ Meeting held on March 10, 2014, the shareholders approved the distribution of a final dividend amounting to Rp 304,253,487 thousand, equivalent to Rp 1,001 (full amount) per share. This dividend has not been paid as at December 31, 2014 and is subject to annual interest rate of 2% above SBI for 3 months.
Mutasi utang dividen:
Movements of dividends payable: 31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
Saldo aw al Dividen yang diumumkan Penyesuaian nilai w ajar Pembayaran dividen Bunga (Catatan 20)
1.104.122.068 285.409.040 (27.319.283) (336.548.618) 113.728.469
1.173.109.010 304.253.487 (57.835.832) (424.784.657) 109.380.060
At beginning of year Declared dividends Adjustment to fair value Dividend payment Interest (Note 20)
Saldo akhir Dikurangi: Bagian jangka pendek
1.139.391.676 205.629.922
1.104.122.068 459.974.125
At end of year Less: Current portion
933.761.754
644.147.943
Bagian jangka pendek
Penyesuaian nilai wajar merupakan penyesuaian atas nilai wajar utang dividen yang timbul karena selisih antara tingkat bunga kontraktual dengan tingkat bunga pasar. Penyesuaian nilai wajar ini dilaporkan pada laporan posisi keuangan sebagai tambahan modal lainya pada ekuitas.
Noncurrent portion
Adjustment to fair value represents adjustment on the fair value of dividends payable as a result of difference between contractual interest rate with the market interest rate. The adjustment to fair value is reported in the statements of financial position as other additional capital under equity.
b. Pencadangan saldo laba
b. Appropriation of retained earnings 31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
Cadangan w ajib Cadangan untuk pengembangan usaha
60.800.000 2.002.398.082
60.800.000 1.574.284.523
Statutory reserve Appropriation for future development
Saldo akhir
2.063.198.082
1.635.084.523
At end of year
44
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Pencadangan saldo laba sebesar Rp 60.800.000 ribu merupakan pembentukan cadangan untuk memenuhi ketentuan Undangundang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
The appropriation of retained earnings amounting to Rp 60,800,000 thousand represent the appropriation in order to comply with the provision of Law No. 40 year 2007 on Limited Liabilities Companies.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 19 Maret 2015, pemegang saham menetapkan pencadangan saldo laba sebesar Rp 428.113.559 ribu untuk pengembangan Perusahaan.
Based on the Annual General Meeting of Shareholders on March 19, 2015, the shareholders approved the appropriation of retained earnings amounting to Rp 428,113,559 thousand for the Company’s development.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 10 Maret 2014, pemegang saham juga menetapkan pencadangan saldo laba sebesar Rp 371.865.373 ribu untuk pengembangan Perusahaan.
Based on the Annual General Meeting of Shareholders on March 10, 2014, the shareholders approved the appropriation of retained earnings amounting to Rp 371,865,373 thousand for the Company’s development.
16. PENJUALAN
16. SALES 2015 Rp '000
2014 Rp '000
Pihak ketiga: Semen Terak
4.596.599.597 54.511.555
4.651.239.453 -
Third parties: Cement Clinker
Jumlah
4.651.111.152
4.651.239.453
Subtotal
508.746.722 97.106.109
568.377.556 272.898.266
Related parties (Note 23): Cement Clinker
605.852.831
841.275.822
Subtotal
5.256.963.983
5.492.515.275
Pihak berelasi (Catatan 23): Semen Terak
Jumlah
17. BEBAN POKOK PENJUALAN
Total
17. COST OF GOODS SOLD 2015 Rp '000
2014 Rp '000
Pemakaian bahan baku Beban tenaga kerja langsung Beban pabrikasi
176.130.323 388.532.172 2.955.158.497
176.975.276 348.240.434 3.103.508.533
Raw materials used Direct labor Manufacturing overhead
Total beban produksi
3.519.820.992
3.628.724.243
Total manufacturing costs
Persediaan barang dalam proses: Pada aw al tahun Pembelian Pada akhir tahun Harga pokok produksi Persediaan barang jadi: Pada aw al tahun Pembelian Pada akhir tahun Jumlah
120.057.227 69.293.163 (118.509.588) 3.590.661.794
109.156.472 99.094.995 (104.733.830) 3.694.179.431
45
68.334.559 35.330.080 (120.057.227) 3.612.331.655
99.036.648 68.417.043 (109.156.472) 3.670.628.874
Work-in-process inventory: At beginning of year Purchases At end of year Cost of goods manufactured Finished goods inventory: At beginning of year Purchases At end of year Total
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
18. BEBAN PENJUALAN DAN DISTRIBUSI
18. SELLING AND DISTRIBUTION EXPENSES 2015 Rp '000
Pengangkutan dan bongkar muat Gaji, upah dan tunjangan Pemasaran dan promosi Perjalanan dinas Perlengkapan kantor Perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain Jumlah
2014 Rp '000
94.232.008 45.572.656 23.856.844 4.999.507 971.752 250.385 8.041.490
185.427.514 40.738.692 20.232.288 4.625.742 1.117.757 547.656 8.399.704
Transportation and handling Salaries, w ages and allow ances Marketing and promotion Business travels Office supplies Maintenance and repairs Others
177.924.642
261.089.353
Total
19. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
19. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES 2015 Rp '000
2014*) Rp '000
Gaji, upah dan tunjangan Program kemitraan dan bina lingkungan Perbaikan dan pemeliharaan Perjalanan dinas Penyusutan Sew a Pembinaan karyaw an Bahan bakar, listrik dan minyak pelumas Rapat Perlengkapan kantor Jasa profesional Pajak dan retribusi Asuransi Lain-lain
174.433.845
160.876.784
15.828.001 13.988.442 10.103.038 7.700.179 6.787.165 6.074.583 5.054.031 4.254.010 2.622.022 2.558.588 942.930 346.985 16.607.607
13.838.944 15.647.892 11.545.301 8.542.473 6.478.795 5.693.427 4.933.327 4.512.061 2.840.222 1.706.882 14.130.774 384.431 17.769.858
Jumlah
267.301.426
268.901.171
*) Disajikan kembali (Catatan 2)
20. FINANCE COST 2015 Rp '000
Dikurangi: Biaya keuangan yang dikapitalisasi Jumlah
Total
*) As restated (Note 2)
20. BEBAN KEUANGAN
Pinjaman bank Utang dividen (Catatan 15) Liabilitas sew a pembiayaan Utang lain-lain kepada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Lain-lain
Salaries, w ages and allow ances Partnership program and community development Maintenance and repairs Business travels Depreciation Rentals Employee development Fuel, electricity and lubricants Office meetings Office supplies Professional fees Taxes and retribution Insurance Others
2014 Rp '000
253.777.535 113.728.469 3.244.806
279.866.381 109.380.060 3.987.195
1.618.825 6.868.239
1.475.152 1.385.648
379.237.874
396.094.436
-
48.708.665
379.237.874
46
347.385.771
Bank loan Dividends payable (Note 15) Finance lease liabilities Other accounts payable to PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Others
Less : Capitalized finance cost Total
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
21. PAJAK PENGHASILAN
21. INCOME TAX
Beban pajak penghasilan Perusahaan terdiri dari:
Tax expenses of the Company consists of the following:
2015 Rp '000
2014*) Rp '000
Kini Tangguhan
167.753.073 52.116.049
210.516.515 51.598.506
Current Deferred
Jumlah
219.869.122
262.115.021
Total
*) Disajikan kembali (Catatan 2)
*) As restated (Note 2)
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
Reconciliation between profit before tax per statements of profit and loss and other comprehensive income and taxable income is as follows:
2015 Rp '000 Laba sebelum pajak penghasilan Perbedaan permanen: Beban yang tidak dapat dikurangkan Pendapatan yang telah dikenakan Pajak penghasilan final Jumlah Perbedaan temporer: Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal atas aset tetap selain dari aset sew a Beban imbalan kerja - neto Beban (pembayaran) imbalan kerja jangka pendek - neto Cadangan (pembalikan) penurunan nilai piutang - neto Akrual beban IT Cadangan untuk penurunan nilai persediaan Aset sew a Jumlah
2014*) Rp '000
776.216.048
975.683.590
135.313.826
100.414.240
(32.053.385)
(27.637.748)
103.260.441
72.776.492
(247.512.204) 22.245.120
(251.452.994) 29.487.205
16.724.632
(5.484.484)
(8.795.593) 7.426.762
7.697.184 7.607.000
984.412 462.673
5.396.364 355.703
Profit before tax Permanent differences: Non deductible expenses Income subject to final tax Subtotal Temporary differences: Difference betw een commercial and fiscal net book value of fixed assets other than leased assets Provision for employee benefits - net Provision for (payment of) short-term employee benefit obligations - net Provision for (reversal of) allow ance for impairment of receivables - net Accrual of IT service expenses Allow ance for decline in value of inventories Leased assets
(208.464.198)
(206.394.022)
Laba kena pajak
671.012.291
842.066.060
Taxable income
Beban pajak penghasilan - kini Dikurangi: Pajak dibayar di muka PPh Pasal 22 PPh Pasal 25 PPh Pasal 26
167.753.073
210.516.515
(8.734.914) (131.129.742) (6.427)
(9.304.688) (210.340.175) (94.587)
Income tax expense - current Less: Prepaid taxes Article 22 Article 25 Article 26
Utang pajak penghasilan badan (Catatan 12)/ (Pajak dibayar dimuka)
27.881.990
*) Disajikan kembali (Catatan 2)
(9.222.935)
Subtotal
Corporate income tax payable (Note 12)/ (Prepaid taxes)
*) As restated (Note 2)
47
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Laba kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 seperti yang ditunjukkan di atas akan digunakan sebagai dasar penyiapan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan tahun 2015.
The Company's taxable income for the year ended December 31, 2015 as shown above will be used as the basis for the preparation of the 2015 annual corporate income tax return.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian dari liabilitas - neto pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
The details of the Company’s deferred tax liability – net are as follows:
Dikreditkan (dibebankan) ke laba rugi/ Credited 31 Desember/ (charged) to December 31, 2014*) profit or loss Rp '000 Rp '000 Perbedaan nilai buku komersial dan fiskal atas aset tetap selain dari aset sew a Liabilitas imbalan kerja Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Cadangan penurunan nilai piutang Cadangan untuk penurunan nilai persediaan Akrual beban IT Aset sew a Liabilitas pajak tangguhan - bersih
Dibebankan ke penghasilan komprehensif lainnya/ Charged to other comprehensive income Rp '000
8.245.835
(153.987.743) 38.343.343
(61.878.050) 5.709.118
37.501.651
4.033.320
-
41.534.971
11.244.320
(2.198.898)
-
9.045.422
5.183.686 1.901.750 976.556
246.103 1.856.690 115.668
-
5.429.789 3.758.440 1.092.224
(58.836.437)
(52.116.049)
8.245.835
Dikreditkan (dibebankan) ke laba rugi/ Credited 31 Desember/ (charged) to December 31, 2013*) profit or loss Rp '000 Rp '000 Perbedaan nilai buku komersial dan fiskal atas aset tetap selain dari aset sew a Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Liabilitas imbalan kerja Cadangan penurunan nilai piutang Cadangan untuk penurunan nilai persediaan Aset sew a Akrual beban IT Liabilitas pajak tangguhan - bersih
31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
Dibebankan ke penghasilan komprenhensif lain Charged to other comprehensive income Rp '000
(215.865.793) 52.298.296
(102.706.651)
(62.863.249)
-
(153.987.743)
38.872.772 30.928.331
(1.371.121) 7.371.801
-
9.320.024
1.924.296
-
11.244.320
3.834.595 887.630 -
1.349.091 88.926 1.901.750
-
5.183.686 976.556 1.901.750
(7.281.142)
(51.598.506)
43.211
*) Disajikan kembali (Catatan 2)
Deferred tax liability - net
31 Desember/ December 31, 2014*) Rp '000
(91.124.494)
43.211
Difference betw een commercial and fiscal net book value of fixed assets other than leased assets Employee benefit obligations Short-term employee benefit obligation Allow ance for impairment of receivables Allow ance for decline in value of inventories Accrual of IT service expenses Leased assets
37.501.651 38.343.343
(58.836.437)
Difference betw een commercial and fiscal net book value of fixed assets other than leased assets Short-term employee benefit obligation Employee benefit obligations Allow ance for impairment of receivables Allow ance for decline in value of inventories Leased assets Accrual of IT service expenses Deferred tax liability - net
*) As restated (Note 2)
48
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to profit before tax is as follows:
31 Desember/ December, 31 2015 Rp '000
31 Desember/ December, 31 2014*) Rp '000
Laba sebelum pajak penghasilan
776.216.048
975.683.590
Profit before tax
Beban pajak dengan tarif pajak yang berlaku
194.054.012
243.920.898
Tax expense at the applicable tax rate
33.828.456
25.103.560
Non deductible expenses
(8.013.346)
(6.909.437)
Income subject to final tax
Beban yang tidak dapat dikurangkan Pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final Jumlah
219.869.122
262.115.021
*) Disajikan kembali (Catatan 2)
Total
*) As restated (Note 2)
22. LIABILITAS IMBALAN KERJA
22. EMPLOYEE BENEFIT OBLIGATIONS
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits 31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
Tunjangan produktivitas, uang jasa, manfaat lainnya, dan tantiem Lain-lain
166.139.889 -
149.415.257 591.352
Productivity allow ances, incentives, other benefits, Directors and Commissioners’ bonuses Others
Jumlah
166.139.889
150.006.609
Total
Jumlah realisasi atas akrual tantiem tahun berjalan akan diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) tahunan yang akan dilakukan dalam tahun 2016. Jumlah pembayaran tantiem yang dibayarkan pada tahun 2015 dan 2014 sebesar Rp 22.814.881 ribu dan Rp 17.786.352 ribu, berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 19 April 2015 dan tanggal 10 Maret 2014.
The realization of accruals for the current year related to the Directors’ and Commissioners’ bonuses will be decided at the upcoming Annual General meeting of Shareholders’ (“AGMS”) in 2016. Total Directors’ and Commissioners’ bonuses paid in 2015 and 2014 amounted to Rp 22,814,881 thousand and Rp 17,786,352 thousand, respectively. These payments were approved through AGMS dated April 19, 2015 and March 10, 2014.
Imbalan kerja jangka panjang
Long-term employee benefits
Perusahaan memiliki program imbalan pasca kerja yang terdiri atas program pension imbalan pasti dan iuran pasti.
The Company has a post-employment benefit program comprising of defined benefit and defined contribution plans.
Program Imbalan Pasti
Defined Benefit Plans
a. Imbalan pensiun
a.
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk seluruh karyawan tetap. Jumlah karyawan yang memperoleh program tersebut adalah 886 pada tahun 2015 dan 963 pada tahun 2014.
Pension benefit The Company has a defined benefit pension plan covering all of its permanent employees. The numbers of employees entitled to this benefit are 886 in 2015 and 963 in 2014.
49
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun PT Semen Tonasa yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat keputusan No. Kep405/KM.17/1999 tanggal 5 Nopember 1999. Dana Pensiun PT Semen Tonasa didirkan oleh Perusahaan.
The pension plan is managed by Dana Pensiun PT Semen Tonasa, the deed of establishment of which was approved by the Minsiter of Finance of the Republic of Indonesia in his decision letter No.Kep-405/KM17/1999 dated November 5, 1999. Dana Pensiun PT Semen Tonasa was established by the Company as founder.
Pendanaan PDST terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi karyawan tahun 2015 dan 2014 masing-masing adalah Rp. 1.197.698 ribu dan Rp. 1.151.803 ribu sesuai dengan kontribusi yang telah ditetapkan oleh dana pension)
The pension plan is funded by contributions from both employer and employee. Employees’ contributions in 2015 and 2014 amounted to Rp 1,197,698 thousand and Rp. 1,151,803 thousand, respectively (based on the contribution scheme and stated in the pension plan).
Program pensiun imbalan pasti memberikan eksposur Perusahaan terhadap risiko aktuarial seperti risiko investasi, risiko tingkat bunga dan risiko gaji.
The defined benefit pension plan typically exposes the Company to actuarial risks such as: investment risk, interest rate risk and salary risk.
Risiko Investasi
Investment risk
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung menggunakan tingkat diskonto yang ditetapkan dengan mengacu pada imbal hasil obligasi korporasi berkualitas tinggi; jika pengembalian aset program di bawah tingkat tersebut, hal itu akan mengakibatkan defisit program. Saat ini program tersebut memiliki investasi yang relatif seimbang pada penempatan langsung, saham dan real estat. Karena sifat jangka panjang dari liabilitas program, Perusahaan menetapkan bahwa bagian wajar dari aset program harus diinvestasikan pada efek ekuitas dan real estate untuk meningkatkan imbal hasil yang dihasilkan oleh dana.
The present value of the defined benefit plan liability is calculated using a discount rate determined by reference to high quality corporate bond yields; if the return on plan asset is below this rate, it will create a plan deficit. Currently the plan has direct placements, balanced investment in debt instruments, stocks and real estates. Due to the long-term nature of the plan liabilities, the Company considers it appropriate that a reasonable portion of the plan assets should be invested in government bonds to leverage the return generated by the fund.
Risiko Tingkat Bunga
Interest risk
Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program; Namun, sebagian akan di offset (saling hapus) oleh peningkatan imbal hasil atas investasi instrumen utang.
A decrease in the bond interest rate will increase the plan liability; however, this will be partially offset by an increase in the return on the plan’s debt investments.
Risiko Gaji
Salary risk
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu.
The present value of the defined benefit plan liability is calculated by reference to the future salaries of plan participants. As such, an increase in the salary of the plan participants will increase the plan’s liability.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laba rugi dan di laba rugi komprehensif adalah sebesar:
Amounts recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income in respect of this pension benefit amounted to:
Biaya jasa kini Biaya bunga Hasil yang diharapkan dari aset dana pensiun Kew ajiban imbalan yang diakui dalam laporan laba rugi
2015 Rp '000
2014*) Rp '000
8.194.384 41.604.338
8.563.403 43.665.070
(37.229.131)
(39.148.225)
Expected return on plan assets
12.569.591
13.080.248
Benefit obligation recognized in the profit or loss
50
Current service cost Interest cost
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued 2015 Rp '000
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti: Keuntungan dan kerugian aktuarial pada aset program Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atas pengalaman Kew ajiban imbalan dibebankan ke kompenen penghasilan (kerugian) komprehensif lain - neto
2014*) Rp '000
(46.096.684)
7.199.610
654.515
(38.242.559)
*) Disajikan kembali (Catatan 2)
(927.083)
(7.248.381)
9.986.391
1.810.927
Remeasurement on the net defined benefit obligation: Actuarial gain (loss) arising from asset program Actuarial gain (loss) arising from changes in financial assumption Actuarial gain (loss) arising from experience adjustments Benefit obligation charged to other comprehensive income (loss) - net
*) As restated (Note 2)
Dari biaya tahun berjalan, Rp 7.541.755 ribu dan Rp 7.848.149 ribu masing-masing termasuk dalam beban pokok penjualan tahun 2015 dan 2014, dan Rp 5.027.836 ribu dan Rp 5.232.099 ribu masingmasing termasuk dalam beban umum dan administrasi tahun 2015 dan 2014.
Of the expense for the year, Rp 7,541,755 thousand and Rp 7,848,149 thousand were included in cost of sales in 2015 and 2014, respectively, while Rp 5,027,836 thousand and Rp 5,232,099 thousand were included in general and administrative expenses in 2015 and 2014, respectively.
Kewajiban imbalan pasca kerja Perusahaan sehubungan dengan program pensiun yang termasuk dalam laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
The amounts included in the statements of financial position arising from the Company’s obligation in respect of the pension plan are as follows:
31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
Nilai kini kew ajiban imbalan kerja Nilai w ajar aset program Liabilitas - neto
31 Desember/ December 31, 2014*) Rp '000
523.652.580 (428.520.819)
507.369.971 (454.013.790)
95.131.761
53.356.181
51
Present value of defined benefit obligation Fair value of plan asset Net liability
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Mutasi nilai kini kewajiban manfaat pasti adalah sebagai berikut:
Movements in the present value of defined benefit obligations are as follows:
31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000 Nilai kini kew ajiban imbalan pasti aw al Biaya jasa kini Biaya bunga Iuran peserta Kerugian (keuntungan) aktuarial dari: perubahan asumsi keuangan penyesuaian atas pengalaman Pembayaran manfaat Nilai kini kew ajiban imbalan kerja akhir
31 Desember/ December 31, 2014*) Rp '000
507.369.971 8.194.384 41.604.338 1.197.698
485.167.444 8.563.403 43.665.070 1.151.803
(7.199.610) (654.515) (26.859.686)
7.248.381 (9.986.391) (28.439.739)
At beginning of year Current service cost Interest cost Participant's contribution Actuarial loss (gain) from: changes from financial assumptions experience adjustments Benefits paid
523.652.580
507.369.971
At end of year
Mutasi nilai wajar aset program adalah sebagai berikut:
Movements in the fair value of the plan assets are as follows:
31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2014*) Rp '000
Saldo aw al nilai w ajar aset program Keuntungan (kerugian) aktuarial Imbal hasil ekspektasian aset program Imbalan yang dibayarkan Kontribusi pemberi kerja Kontribusi dari peserta program
454.013.790 (46.096.684) 37.229.131 (26.859.686) 9.036.570 1.197.698
434.980.274 (927.083) 39.148.225 (28.439.739) 8.100.310 1.151.803
At beginning of year Actuarial gain (loss) Expected return on plan assets Benefit payments Contribution from the employer Contribution from plan participant
Saldo akhir nilai w ajar aset program
428.520.819
454.013.790
At end of year
*) Disajikan kembali (Catatan 2)
*) As restated (Note 2)
Kategori utama aset dana pensiun sebagai persentase dari total aset dana pensiun adalah sebagai berikut:
The major categories of plan assets as a percentage of the fair value of the total plan assets are as follows:
Penempatan langsung Obligasi Kas dan deposito Reksadana Surat Berharga Negara Tanah dan Bangunan Saham
2015
2014
27,98% 19,19% 15,13% 14,74% 10,66% 7,32% 4,98%
27,98% 19,19% 15,13% 14,74% 10,66% 7,32% 4,98%
Tingkat pengembalian investasi yang diharapkan atas aset dana pensiun ditentukan berdasarkan ekspektasi pasar pada tanggal pelaporan, berlaku untuk periode saat kewajiban diselesaikan.
Direct placements Bonds Cash and time deposits Mutual Funds Government Bonds Property Stocks
The expected rate of return on plan assets is determined based on the market expectations prevailing on that date, applicable to the period over which the obligation is to be settled.
52
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
b. Imbalan kerja lainnya
b. Other defined benefits
Beban imbalan kerja yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif merupakan jumlah bersih dari:
Amounts recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income consists in respect of other employee benefits amounted to:
2015 Rp '000
2014*) Rp '000
14.346.473
14.203.870
5.217.554
5.420.705
(aset) imbalan pasti - neto Biaya jasa lalu
(2.270.773) -
119.772 1.374.987
Kew ajiban imbalan dibebankan ke laba rugi
17.293.254
21.119.334
2015 Rp '000
2014*) Rp '000
Biaya jasa kini Biaya bunga Pengukuran kembali liabilitas
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti: Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atas pengalaman Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan Kew ajiban imbalan dibebankan ke komponen penghasilan (kerugian) komprehensif lain - netto
Current service costs Interest costs Remeasurement gain (loss) on employee benefits - net Past service cost Benefit obligation charged to profit or loss
Remeasurement on the net defined benefit obligation:
3.331.371
(248.872)
1.927.849
(1.734.897)
5.259.220
*) Disajikan kembali (Catatan 2)
(1.983.769)
Actuarial gain (loss) arising from experience adjustments Actuarial gain (loss) arising from changes in financial assumption Benefit obligation charged to other comprehensive income (loss) - net
*) As restated (Note 2)
Dari biaya tahun berjalan, Rp 10.375.952 ribu dan Rp 12.671.600 ribu masing-masing termasuk dalam beban pokok penjualan tahun 2015 dan 2014, dan Rp 6.917.302 ribu dan Rp 8.447.734 ribu masing-masing termasuk dalam beban umum dan administrasi tahun 2015 dan 2014.
Of the expense for the year, Rp 10,375,952 thousand and Rp 12,671,600 thousand were included in cost of sales in 2015 and 2014, respectively, while Rp 6,917,302 thousand and Rp 8,447,734 thousand were included in general and administrative expenses in 2015 and 2014, respectively.
Kewajiban imbalan pasca kerja Perusahaan sehubungan dengan imbalan kerja lainnya yang termasuk dalam laporan posisi keuangan adalah sebesar Rp 66.070.830 dan Rp 63.628.721 pada tahun 2015 dan 2014.
The amounts included in the statement of financial position arising from the Company’s obligation in respect of other employee benefits amounted to Rp 66,070,830 and Rp 63,628,721 in 2015 and 2014, respectively.
53
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Mutasi nilai kini liabilitas imbalan adalah sebagai berikut:
Movements in the present value of defined benefit obligations are as follows:
31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000 Nilai kini kew ajiban imbalan pasti aw al Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Kerugian (keuntungan) aktuarial dari: perubahan asumsi keuangan penyesuaian atas pengalaman Pembayaran manfaat Nilai kini kew ajiban imbalan kerja akhir
31 Desember/ December 31, 2014*) Rp '000
63.628.721 14.346.473 5.217.554 -
60.230.047 14.203.870 5.420.705 1.374.987
(2.208.714) (5.321.279) (9.591.925)
1.987.671 115.870 (19.704.429)
66.070.830
63.628.721
*) Disajikan kembali (Catatan 2)
At end of year *) As restated (Note 2)
Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto, kenaikan gaji yang diharapkan dan mortalitas. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan.
A significant actuarial assumption for the determination of the defined benefit obligations is the discount rate. The sensitivity analysis below has been determined based on reasonably possible changes of the respective assumptions occurring at the end of the reporting period, while holding all other assumptions constant.
Imbalan pensiun/ Pension benefit Rp '000 Penurunan atas liabilitas imbalan kerja Kenaikan atas liabilitas imbalan kerja
At beginning of year Current service cost Interest cost Past service cost Actuarial loss (gain) from: changes from financial assumptions experience adjustments Benefits paid
Imbalan kerja lainnya/ Other employee benefits Rp '000
8.686.678
1%
2.798.286
9.614.264
-1%
3.167.657
Decrease on the employee benefit liabilities Increase on the employee benefit liabilities
Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut mungkin berkorelasi.
The sensitivity analysis presented above may not be representative of the actual change in the defined benefit obligation as it is unlikely that the change in assumptions would occur in isolation of one another as some of the assumptions may be correlated.
Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan yang diterapkan dalam menghitung liabilitas manfaat pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan.
Furthermore, in presenting the above sensitivity analysis, the present value of the defined benefit obligation has been calculated using the projected unit credit method at the end of the reporting period, which is the same as that applied in calculating the defined benefit obligation liability recognized in the statement of financial position.
Tidak ada perubahan dalam metode dan asumsi yang digunakan dalam penyusunan analisis sensitivitas dari tahun sebelumnya.
There was no change in the methods and assumptions used in preparing the sensitivity analysis from prior year.
54
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Biro Pusat Aktuaria (“BPA”). Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai berikut: Tingkat mortalita Usia pensiun normal Tingkat cacat Tingkat kenaikan gaji: Program pension Imbalan kerja lainnya Tingkat diskonto tahunan Tingkat pengembalian Investasi Tingkat pengunduran diri
The cost of providing post-employment benefits disclosed above is calculated by an independent actuary, PT Biro Pusat Aktuaria (“BPA”). The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
Tabel Mortalita Indonesia 2011 (TMI’11)/Indonesian Mortality Table 2011 56 tahun/years 10% dari tingkat mortalita/of mortality rate 7,5% setahun/per annum 10% setahun/per annum 9% (2014: 8,2%) setahun/per annum 9% setahun/per annum 0.5% per tahun untuk usia sampai dengan 30 tahun, kemudian menurun secara linear hingga nol pada usia 53 tahun/ 0.5% per annum up to age 30, then decreasing linearly to zero at age 53
c. Kerjasama dengan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 (“AJB BP”)
c.
Mortality rate Normal retirement age Disability rate Rate of salary increase: Pension benefit Other employee benefits Annual discount rates Expected return on plan assets Voluntary resignation rates
Cooperation with Asuransi Bumiputera 1912 (“AJB BP”)
Jiwa
Bersama
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja dalam bentuk Program Tunjangan Kesejahteraan Hari Tua (TKHT). Perusahaan bekerja sama dengan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 (“AJB BP”), dimana Perusahaan membayar premi asuransi sebesar 10% dari gaji dasar asuransi karyawan, dimana tingkat kenaikan tahunan gaji Perusahaan dibatasi maksimal sebesar 7% per tahun. AJB BP harus membayar manfaat program tersebut kepada karyawan yang berhak atau kepada tanggungan mereka pada saat karyawan mencapai usia 55 tahun, mengundurkan diri, atau meninggal atau cacat berdasarkan perkalian tertentu dari gaji dasar asuransi pada saat manfaat program tersebut terutang.
The Company provides post-employment benefits under an old-age benefit program. The Company entered into an agreement with Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 (“AJB BP”) under which the Company pays insurance premiums to AJB BP at the rate of 10% of employees’ insurable salaries with maximum increase of 7% per year. AJB BP is obligated to pay program benefits to eligible employees or their dependents upon employees attaining 55 years of age, upon resignation, or in the event of death or disability of the employees, based on specified multiples of employees’ insurable salaries at the time benefits are due to be paid.
Utang premi asuransi kepada AJB BP pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah Rp nihil dan Rp 3.718.720 ribu.
Insurance premiums payable to AJB BP as at December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp nil and Rp 3,718,720 thousand, respectively.
Nilai kini liabilitas tersebut pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 47.990.591 ribu dan Rp 36.388.468 ribu.
The present value of the obligations relating to this program as at December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 47,990,591 thousand and Rp 36,388,468 thousand, respectively.
Program Iuran Pasti
Defined Contribution Plan
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (“DPLK”)
Dana
Perusahaan memberikan imbalan iuran pasti untuk karyawan tetap yang diselenggarakan oleh DPLK Jiwasraya. Perusahaan memberikan kontribusi bulanan kepada DPLK sebesar 5% dari gaji dasar pensiun. Perusahaan mengakui utang iuran pada DPLK pada tahun dimana karyawan memberikan jasanya. Utang iuran ini dibebankan ke laba rugi.
The Company provides defined contribution plans for all of its permanent employees, which are managed by DPLK Jiwasraya. The Company makes monthly contributions to the DPLK amounting to 5% of pensionable basic salaries. The Company recognizes contributions payable to the DPLK when employees have rendered their services during the year. Contributions payable are charged to profit or loss.
Utang iuran Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp nihil.
Contributions payable as at December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp nil.
55
Pensiun
Lembaga
Keuangan
(“DPLK”)
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Jumlah beban sehubungan dengan program ini untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 23.671.359 ribu dan Rp 19.460.538 ribu.
The total expense in relation to these programs during the years ended December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 23,671,359 thousand and Rp 19,460,538 thousand, respectively.
23. SALDO DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
23. RELATED PARTY TRANSACTIONS
BALANCES
AND
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak berelasi, dengan persyaratan dan kondisi yang disepakati oleh kedua belah pihak.
In the normal course of business, the Company enters into transactions with related parties under terms and conditions as agreed between both parties.
Sifat hubungan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Nature of relationships with related parties are as follows:
Sifat Hubungan/ Relationship Pemegang saham/ Shareholders
Pihak berelasi/ Related parties
-
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
- Koperasi Karyawan Semen Tonasa Entitas di bawah pengendalian yang sama/ Entities under common control
-
PT Asuransi Jasindo (Persero) PT Asuransi Jiwasraya (Persero) PT Asuransi Berdikari PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Boma Bisma Indra Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia PT Industri Kemasan Semen Gresik PT Nindya Karya (Persero) PT PLN (Persero) PT Petrokimia Gresik (Persero) PT Pertamina UPPDN VII PT Rekayasa Industri PT Semen Padang PT Semen Baturaja (Persero) PT Sucofindo (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT Jamsostek (Persero) PT Telkomsel PT Semen Kupang PT Pindad PT Pelindo PT Pos Indonesia PT Indosat Tbk PT Surveyor Indonesia PT Asuransi Ekspor Indonesia PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) PT Pertamina Patra Niaga PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) PT Surveyor Indonesia BPJS Ketenagakerjaan BPJS Kesehatan PT Aneka Tambang Tbk PT United Tractors (Persero) Tbk Rumah Sakit Wahidin Sudiro Husodo
56
Transaksi utama/ Nature of Transactions Dividen, pembelian dan penjualan barang jadi dan barang dalam proses, dan uang muka biaya proyek/ Dividends, purchase and sale of finished goods and work in process, and advances for construction in progress Pembelian jasa/ Purchase of services Pembelian barang atau jasa, penjualan barang jadi, penempatan kas, setara kas, rekening bank yang dibatasi penggunaannya dan pemberian pinjaman fasilitas kredit dan pinjaman bank/ Purchase of goods or services, sale of finished goods, placements of cash, cash equivalents and restricted cash and provision of credit facilities and bank loan
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Sifat Hubungan/ Relationship
Pihak berelasi/ Related parties
Transaksi utama/ Nature of Transactions
Entitas asosiasi dari pemegang saham/ Shareholder’s Associates
- PT Swadaya Graha - PT Varia Usaha - PT Varia Usaha Lintas Segara
Jasa konstruksi/ Construction services Jasa pengangkutan/Freight services
Entitas yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan pemegang saham/ Entities which have the same key management personnel as the Company’s shareholder
- PT Varia Usaha Dharma Segara
Jasa forwarding/Forwarding services
- PT United Tractors Semen Gresik
Jasa penyewaan alat berat/ Heavy equipment rent services
- Dana Pensiun Semen Tonasa
Pengelola dana pensiun karyawan/ Management of employee’s pension fund Pengelola pendidikan/ Management of education benefits
Entitas yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan/ Entities which have the same key management personnel as the Company
- Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa - YDPI Semen Tonasa
Pengangkutan darat untuk bahan mentah dan barang jadi/ Land transportation of raw materials and finished goods Penjualan barang jadi, pembelian jasa, pengangkutan darat untuk semen/ Sale of finished goods, purchase of services, and ground transportation of cement Pengangkutan laut untuk semen/ Sea transportation of cement Sewa unit pengantongan dan penyediaan tenaga bongkar muat/ Packaging unit rent and labor supply Jasa perjalanan/ Tour and travel services
- PT EMKL Topabiring
- PT Prima Karya Manunggal
- PT Pelayaran Tonasa Lines - PT PBM Biringkasi Raya
- Tonasa Tour & Travel
Entitas yang mana pemegang saham pengendali memiliki tidak langsung pengaruh signifikan/ Entity in which the controlling shareholder has indirect significant influence
Pembelian barang dan jasa/Purchase of goods and services
- PT Igasar
Nilai transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Transaction values with related parties are as follows:
2015 Rp '000
2014 Rp '000
Penjualan produk (Catatan 16) Pemegang saham: PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Koperasi Karyaw an Semen Tonasa Jumlah Entitas dibaw ah pengendalian yang sama: PT Semen Padang Entitas yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan: PT Prima Karya Manunggal Jumlah Sebagai persentase terhadap pendapatan (Catatan 16)
Sale of goods (Note 16)
462.819.973 47.733.465
707.651.630 217.932
510.553.438
707.869.562
-
10.019.898
Shareholders: PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Koperasi Karyaw an Semen Tonasa Subtotal Entities under common control: PT Semen Padang
95.299.393
123.386.362
Entities w hich have the same key management personnel as the Company: PT Prima Karya Manunggal
605.852.831
841.275.822
Total
11,52%
15,32%
57
As a percentage of total revenue (Note 16)
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued 2015 Rp '000
Pembelian barang/jasa (Catatan 17) Pemegang saham: PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Koperasi Karyaw an Semen Tonasa Jumlah Entitas dibaw ah pengendalian yang sama: PT PLN (Persero) PT Rekayasa Industri PT Pertamina Patra Niaga PT Petrokimia Gresik (Persero) PT Asuransi Jiw asraya (Persero) PT Asuransi Jasindo (Persero) PT Pelindo PT Pindad BPJS Ketenagakerjaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Pertamina UPPDN VII PT United Tractors Semen Gresik PT Industri Kemasan Semen Gresik PT Sucofindo (Persero) BPJS Kesehatan PT Aneka Tambang Tbk PT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT Pos Indonesia PT.Boma Bisma Indra PT Asuransi Ekspor Indonesia PT Semen Padang PT Indosat Tbk PT Surveyor Indonesia PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) PT Nindya Karya (Persero) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah
2014 Rp '000
101.876.323 78.008.973
64.432.403 85.753.405
179.885.296
150.185.808
182.259.227 65.076.525 43.642.138 38.456.705 30.855.884 22.460.003 18.756.230 17.027.693 10.065.757 9.129.415 8.916.520 6.831.407 6.470.974 4.899.733 2.493.265 771.605 542.684 427.570 94.500 90.269 39.856 35.991 22.492
216.169.652 2.145.854 29.359.966 51.489.592 29.148.683 41.472.791 9.128.368 14.410.646 9.078.085 4.192.811 67.755.808 6.126.416 4.073.776 7.848.294 752.443 220.466 1.795.500 198.097 44.020 54.807
7.447
13.454 1.230.739 314.277
469.373.890
497.024.545
-
(Dilanjutkan)
Purchase of goods/services (Note 17) Shareholders: PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Koperasi Karyaw an Semen Tonasa Subtotal Entities under common control: PT PLN (Persero) PT Rekayasa Industri PT Pertamina Patra Niaga PT Petrokimia Gresik (Persero) PT Asuransi Jiw asraya (Persero) PT Asuransi Jasindo (Persero) PT Pelindo PT Pindad BPJS Ketenagakerjaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Pertamina UPPDN VII PT United Tractors Semen Gresik PT Industri Kemasan Semen Gresik PT Sucofindo (Persero) BPJS Kesehatan PT Aneka Tambang Tbk PT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT Pos Indonesia PT Boma Bisma Indra PT Asuransi Ekspor Indonesia PT Indosat Tbk PT Surveyor Indonesia PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) PT Nindya Karya (Persero) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Subtotal
(Forward)
58
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Entitas asosiasi dari pemegang saham: PT Varia Usaha Lintas Segara PT Sw adaya Graha Jumlah Entitas yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan: PT Pelayaran Tonasa Lines PT PBM Biringkasi Raya PT Prima Karya Manunggal PT EMKL Topabiring Dana Pensiun Semen Tonasa Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa Tonasa Tour & Travel YDPI Semen Tonasa PT United Tractors (Persero) Tbk Jumlah Pihak berelasi lainnya: PT Igasar Jumlah
2015 Rp '000
2014 Rp '000
10.132.401 29.312.490
38.960.668 5.103.714
39.444.891
44.064.382
242.098.209 109.695.311 101.620.002 74.265.542 17.225.813 14.425.902 12.196.686 -
238.156.330 103.180.233 108.333.830 59.223.093 12.921.090 14.198.222 11.487.457 3.322.739 2.272.360
571.527.465
553.095.354
-
420.200
1.260.231.542
Sebagai persentase terhadap total beban pokok penjualan, beban penjualan, beban administrasi dan umum
1.244.370.089
30,44%
29,63%
Transaksi dengan PT Rekayasa Industri, PT Swadaya Graha dan PT Varia Usaha terutama berhubungan dengan jasa konstruksi proyek Tonasa.
Shareholder's associates: PT Varia Usaha Lintas Segara PT Sw adaya Graha Subtotal Entities w hich have the same key management personnel as the Company: PT Pelayaran Tonasa Lines PT PBM Biringkasi Raya PT Prima Karya Manunggal PT EMKL Topabiring Dana Pensiun Semen Tonasa Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa Tonasa Tour & Travel YDPI Semen Tonasa PT United Tractors (Persero) Tbk Subtotal Other related parties: PT Igasar Total As a percentage of total cost of goods sold selling and distribution expenses, and general and administration expenses
Transactions with PT Rekayasa Industri, PT Swadaya Graha and PT Varia Usaha primarily relate to the construction services for Tonasa project.
31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
ASET: Kas dan setara kas
ASSETS: Cash and cash equivalents
Bank (Catatan 5) Entitas dibaw ah pengendalian yang sama: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Cash in banks (Note 5) Entities under common control: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Dikurangi: Kas yang dibatasi penggunaannya (Catatan 5) Entitas dibaw ah pengendalian yang sama: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah
70.167.858
16.458.971
4.478.571 711.111
243.598 134.862
643.640
3.846.614
33.721
3.079
76.034.901
20.687.124
18.673
14.184
76.016.228
20.672.940
(Dilanjutkan)
Less: Restricted cash (Note 5) Entities under common control: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Subtotal (Forward)
59
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
Deposito berjangka dan call deposit (Catatan 5): Entitas dibaw ah pengendalian yang sama: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 277.000.000 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 113.500.000 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 112.250.000 PT Bank Bukopin Tbk 15.500.000 Jumlah Jumlah Sebagai persentase terhadap total aset
221.500.000 73.250.000 80.750.000 12.000.000
518.250.000
387.500.000
594.266.228
408.172.940
7,10%
4,95%
Saldo dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000 Piutang usaha (Catatan 6) Pemegang saham: Koperasi Karyaw an Semen Tonasa Pihak berelasi lainnya: PT Prima Karya Manunggal PT Semen Kupang PT Semen Baturaja (Persero) PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero)
Time and call deposits (Note 5): Entities under common control: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk Subtotal Total
As a percentage of total assets
Balances with related parties are as follows: 31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
6.523.307
Trade accounts receivable (Note 6) Shareholder: Koperasi Karyaw an Semen Tonasa
-
Other related parties: PT Prima Karya Manunggal PT Semen Kupang PT Semen Baturaja (Persero) PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero)
21.026.453 17.643.106 3.947.222
21.277.309 17.643.106 -
565.806
107.029
43.182.587
39.027.444
Total
49.705.894
39.027.444
Total
Dikurangi: Cadangan penurunan nilai
17.643.106
17.643.106
Less: Allow ance for impairment losses
Neto
32.062.788
21.384.338
Net
Jumlah
Sebagai persentase terhadap total aset
0,38%
0,26%
60
Subtotal
As a percentage of total assets
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued 31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
Piutang lain-lain (Catatan 6) Pemegang saham: Koperasi Karyaw an Semen Tonasa Jumlah Entitas dibaw ah pengendalian yang sama: PT Asuransi Jasindo (Persero) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Asuransi Berdikari PT Semen Kupang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Semen Baturaja (Persero) PT Telkomsel PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Rekayasa Industri PT Indosat Tbk PT Semen Padang Jumlah Dikurangi: Cadangan penurunan nilai Neto Entitas yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan: PT Prima Karya Manunggal PT PBM Biringkasi Raya PT EMKL Topabiring PT Pelayaran Tonasa Lines Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa Tonasa Tour & Travel Dana Pensiun Semen Tonasa Jumlah Neto Sebagai persentase terhadap total aset
31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
54.843
-
54.843
-
Other accounts receivable (Note 6) Shareholder: Koperasi Karyaw an Semen Tonasa Subtotal
964.587 712.520 637.942 190.824
260.538 328.109 1.408.021 190.824
128.074 121.041 9.037 2.210
38.502 21.474 5.478 166.555
6.870 1.600 229
8.230 21.200 221 37.655
2.774.934
2.486.807
842.474
1.626.703
1.932.460
860.104
-
195.332 144.614 57.601 20.533 344 179 -
3.599.489 503 37
418.603
3.600.029
2.405.905
4.460.133
0,03%
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
0,05%
Entities under common control: PT Asuransi Jasindo (Persero) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Asuransi Berdikari PT Semen Kupang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Semen Baturaja (Persero) PT Telkomsel PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Rekayasa Industri PT Indosat Tbk PT Semen Padang Subtotal Less: Allow ance for impairment losses Net Entities w hich have the same key management personnel as the Company: PT Prima Karya Manunggal PT PBM Biringkasi Raya PT EMKL Topabiring PT Pelayaran Tonasa Lines Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa Tonasa Tour & Travel Dana Pensiun Semen Tonasa Subtotal Net As a percentage of total assets
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses from uncollectible receivables.
61
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued 31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
LIABILITAS: Utang usaha Pemegang saham: Koperasi Karyaw an Semen Tonasa
15.851.187
10.837.045
LIABILITIES: Trade accounts payable Shareholder: Koperasi Karyaw an Semen Tonasa
Entitas dibaw ah pengendalian yang sama: PT PLN (Persero) PT Petrokimia Gresik (Persero) PT Pindad PT Pertamina Patra Niaga PT Sucofindo (Persero) PT Industri Kemasan Semen Gresik PT Pelindo PT Semen Padang PT Pertamina UPPDN VII PT United Tractors (Persero) Tbk
14.185.329 8.184.590 5.408.950 1.937.608 807.699 451.982 351.368 18.165 7.598 -
22.326.210 18.421.441 8.195.896 4.616.047 1.397.529 587.608 406.367
Entities under common control: PT PLN (Persero) PT Petrokimia Gresik (Persero) PT Pindad PT. Pertamina Patra Niaga PT Sucofindo (Persero) PT Industri Kemasan Semen Gresik PT Pelindo PT Semen Padang PT Pertamina UPPDN VII PT United Tractors (Persero) Tbk
31.353.289
55.951.098
Jumlah Entitas yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan: PT Pelayaran Tonasa Lines PT PBM Biringkasi Raya PT EMKL Topabiring PT Varia Usaha Dharma Segara PT Prima Karya Manunggal Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa Jumlah Entitas yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan pemegang saham: PT Varia Usaha Lintas Segara PT United Tractors Semen Gresik Jumlah Jumlah Sebagai persentase terhadap jumlah liabilitas
20.545.781 13.128.575 10.962.727 2.023.606 746.294
47.968.493 9.586.114 8.349.137 -
184.680
-
47.591.663
65.903.744
3.006.490 1.311.357
4.861.702 2.329.909
4.317.847
7.191.611
99.113.986
139.883.498
2,17%
62
2,97%
Subtotal Entities w hich have the same key mangement personnel as the Company: PT Pelayaran Tonasa Lines PT PBM Biringkasi Raya PT EMKL Topabiring PT Varia Usaha Dharma Segara PT Prima Karya Manunggal Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa Subtotal Entities w hich have the same key mangement personnel as the Company's shareholder: PT Varia Usaha Lintas Segara PT United Tractors Semen Gresik Subtotal Total
As a percentage of total liabilities
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued 31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
Utang lain -lain Jangka pendek: Pemegang saham: PT Semen Indonesia (Persro) Tbk Koperasi Karyaw an Semen Tonasa Jumlah Entitas dibaw ah pengendalian yang sama: PT Asuransi Jiw asraya (Persero) PT Sucofindo (Persero) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Rekayasa Industri PT Pos Indonesia Rumah Sakit Wahidin Sudiro Husodo PT Surveyor Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Pelindo PT Nindya Karya (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT Jamsostek (Persero) Jumlah Entitas asosiasi dari pemegang saham: PT Sw adaya Graha Entitas yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan: PT Prima Karya Manunngal PT EMKL Topabiring Dana Pensiun Semen Tonasa Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa PT Pelayaran Tonasa Lines Tonasa Tour & Travel YDPI Semen Tonasa Jumlah Jumlah Sebagai persentase terhadap total liabilitas Liabilitas jangka panjang: Pemegang Saham: PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Sebagai persentase terhadap total liabilitas
31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
8.320.404 1.244.659
-
9.565.063
-
2.411.351 1.905.457
Other accounts payable Current: Shareholders: PT Semen Indonesia (Persro) Tbk Koperasi Karyaw an Semen Tonasa Subtotal
4.189.028 4.382.120
937.737 44.292 24.126 6.018 7.907 -
7.841 607.677 314.277 73.297 55.766 4.070 1.526.166
5.336.888
11.162.315
-
2.073 -
1.917.184
2.282.500 910.110 567.245 135.522 30.000 -
946.348 705.401 60.796 274.487 184.235
3.925.377
2.171.267
18.827.328
15.250.766
0,41%
18.240.064
0,40%
63
0,32%
16.621.240
0,35%
Entities under common control: PT Asuransi Jiw asraya (Persero) PT Sucofindo (Persero) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Rekayasa Industri PT Pos Indonesia Rumah Sakit Wahidin Sudiro Husodo PT Surveyor Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Pelindo PT Nindya Karya (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT Jamsostek (Persero) Subtotal Shareholder's associate: PT Sw adaya Graha Entities w hich have the same key management personnel as the Company: PT Prima Karya Manunngal PT EMKL Topabiring Dana Pensiun Semen Tonasa Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa PT Pelayaran Tonasa Lines Tonasa Tour & Travel YDPI Semen Tonasa Subtotal Total As a percentage of total liabilities Non-current: Shareholder: PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
As a percentage to total liabilities
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued 31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
Utang bank Entitas di baw ah pengendalian yang sama: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Jumlah Dikurangi: Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Neto Sebagai persentase terhadap total liabilitas
31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000 Bank loans
1.051.426.557
1.173.591.374
606.998.047
677.524.899
121.442.674
135.553.048
1.779.867.278
1.986.669.321
15.240.593
22.231.685
1.764.626.685
1.964.437.636
38,71%
31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
41,74%
Entities under common control: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Subtotal Less: Unamortized transaction cost Net
As a percentage of total liabilities
31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
Liabilitas sew a pembiayaan Entitas yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan: PT PBM Biringkassi Raya Koperasi Karyaw an Semen Tonasa Semen Tonasa PT Pelayaran Tonasa Lines
11.089.899 4.022.529 3.087.914 -
11.474.881 5.211.381 4.839.439 355.545
Finance lease obligations Entities w hich have the same key management personnel as the Company: PT PBM Biringkassi Raya Koperasi Karyaw an Semen Tonasa Semen Tonasa PT Pelayaran Tonasa Lines
Jumlah
18.200.342
21.881.246
Total
Sebagai persentase terhadap total liabilitas
0,40% 31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
Utang dividen Pemegang saham: PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Sebagai persentase terhadap total liabilitas
1.139.391.676
24,99%
64
0,46%
As a percentage of total liabilities
31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
1.104.122.068
23,46%
Dividends payable Shareholder: PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
As a percentage of total liabilities
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
24. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
24. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES As at December 31, 2015 and 2014, the Company’s monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Perusahaan mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
Original Currency Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain
USD EUR USD USD
2015 Mata uang asing Ekuivalen (nilai penuh)/ Rp' 000/ Foreign currency Equivalent in (full amount) Rp'000
100.301 174.262 541.569 -
Total aset Liabilitas Utang usaha Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang lain-lain Pihak ketiga
Pihak berelasi
1.383.652 2.626.128 7.470.944 -
375.154 48.863 541.580 1.326
11.480.724
4.666.911 739.459 6.737.249 16.489 12.160.108
USD EUR JPY SGD
612.017 1.032.655 46.837 -
8.442.775 15.562.111 536.354 -
770.986 68.147 18.322 48.221
9.591.070 1.031.286 191.004 454.339
USD EUR
400.001 34.279
5.518.014 516.585
729.223 169.993
9.071.532 2.572.548
USD EUR
31.570 325.029
435.508 4.898.187
132.086 1.478.175
1.643.150 22.369.617
USD EUR
50.471 81.785
696.247 1.232.500
361.115 504.006
4.492.271 7.627.259
Total liabilitas Liabilitas moneter - neto
37.838.281
59.044.076
(26.357.557)
(46.883.968)
February 11, 2016
Assets Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Other accounts receivable Total assets Liabilities Trade accounts payable Third parties
Related parties
Other accounts payable Third parties
Related parties Total liabilities Monetary liabilities - net
The conversion rates used by the Company on December 31, 2015 and 2014 and the prevailing rates on February 11, 2016 are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kurs konversi yang digunakan Perusahaan serta kurs yang berlaku pada tanggal 11 Pebruari 2016 sebagai berikut:
Mata Uang 1 USD 1 EUR 100 JPY 1 SGD
2014 Mata uang asing Ekuivalen (nilai penuh)/ Rp' 000/ Foreign currency Equivalent in (full amount) Rp'000
December 31, 2015
13.369 15.102 11.851 9.637
13.795 15.070 11.452 9.751
65
December 31, 2014
12.440 15.133 10.425 9.422
Foreign Currency USD 1 EUR 1 JPY 100 SGD 1
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
25. KATEGORI DAN KELAS INSTRUMEN KEUANGAN
25. CATEGORIES AND INSTRUMENTS
Tabel berikut menyajikan aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR Tersedia untuk dijual Investasi saham tidak tercatat dibursa Jumlah LIABILITAS KEUANGAN JANGKA PENDEK Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi Utang usaha Utang lain - lain Utang dividen Biaya yang masih harus dibayar Utang bank Sew a pembiayaan
OF
FINANCIAL
The following table presents financial assets and liabilities of the Company at December 31, 2015 and 2014:
31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000 ASET KEUANGAN Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Piutang lain-lain
CLASSES
31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
602.413.925
415.880.843
FINANCIAL ASSETS Loans and receivables Cash and cash equivalents
18.673 667.352.691 2.882.005
14.184 634.736.775 16.860.506
Restricted cash in bank Trade accounts receivable Other accounts receivable
1.000.000
1.000.000
1.273.667.294
1.068.492.308
572.504.783 62.267.128 205.629.922 39.369.479 361.862.721 4.706.024
646.785.378 86.023.326 459.974.125 34.059.546 255.746.420 5.823.178
NON-CURRENT FINANCIAL ASSET Available-for-sale Investment in unlisted shares Total FINANCIAL LIABILITIES Liabilities at amortized cost Trade accounts payable Other accounts payable Dividends payable Accrued expenses Bank loans Finance lease obligations
LIABILITAS KEUANGAN JANGKA PANJANG Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi Utang lain-lain Utang dividen Utang bank Sew a pembiayaan
18.240.064 933.761.754 1.772.938.495 14.400.467
16.621.240 644.147.943 2.120.781.087 19.071.811
NON-CURRENT FINANCIAL LIABILITIES Liabilities at amortized cost Other accounts payable Dividends payable Bank loans Finance lease obligations
Total
3.985.680.837
4.289.034.054
Total
26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL a.
26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Manajemen Risiko
a.
AND
CAPITAL
RISK
Capital Risk Management
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder voalue.
Selain itu, Perusahaan juga dipersyaratkan oleh Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, untuk mengalokasikan dana cadangan sampai dana cadangan tersebut mencapai 20% dari modal saham diterbitkan dan disetor penuh. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan telah memenuhi persyaratan permodalan eksternal tersebut.
In addition, the Company is also required by the Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Entities, to allocate and maintain a nondistributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. As at December 31, 2015 and 2014, the Company has complied with these externally imposed capital requirements.
66
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, bila diperlukan, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan jadwal pembayaran utang dividen kepada pemegang saham atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The Company manages its capital structure and makes adjustments to it, if necessary, in light of the changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the schedule for dividend payment to shareholders or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes during the years ended December 31, 2015 and 2014.
Perusahaan mengawasi modal dengan menggunakan rasio pengungkit (gearing ratio), dengan membagi total pinjaman berdampak bunga dengan total ekuitas. Kebijakan Perusahaan adalah menjaga rasio pengungkit dalam kisaran dari perusahaan terkemuka di Indonesia untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang rasional. Termasuk dalam total pinjaman berdampak bunga adalah utang dividen, pinjaman bank dan liabilitas sewa pembiayaan.
The Company monitors its capital using gearing ratios, by dividing interest-bearing loans to total equity. The Company’s policy is to maintain its gearing ratio within the range of gearing ratios of the leading companies in Indonesia in order to secure access to finance at a reasonable cost. Included in interest-bearing loan are dividends payable, bank loans and finance lease obligations.
Rasio pengungkit adalah sebagai berikut : 31 Desember/ December 31, 2015 Rp' 000
31 Desember/ December 31, 2014 Rp' 000
Utang dividen Pinjaman bank Liabilitas sew a pembiayaan
1.139.391.676 2.134.801.216 19.106.491
1.104.122.068 2.376.527.507 24.894.989
Dividends payable Bank loans Finance lease obligations
Total pinjaman yang berdampak bunga
3.293.299.383
3.505.544.564
Total interest-bearing liabilities
Total ekuitas
3.807.960.462
3.534.440.797
Total equity
Rasio pengungkit
b.
The gearing ratios are as follows :
86,48%
Tujuan dan Kebijakan manajemen risiko keuangan
99,18%
b.
Gearing ratio
Financial risk management objectives and policies
Perusahaan terpengaruh terhadap risiko pasar (termasuk risiko mata uang dan risiko suku bunga), risiko kredit, dan risiko likuiditas. Manajemen menerapkan manajemen risiko atas risiko-risiko tersebut dengan melakukan evaluasi atas risiko keuangan dan kerangka pengelolaan risiko keuangan yang tepat untuk Perusahaan. Pengelolaan resiko tersebut memberikan keyakinan kepada manajemen bahwa aktivitas keuangan dikelola secara pruden sesuai kebijakan dan prosedur yang tepat dan risiko keuangan diidentifikasi, diukur dan dikelola sesuai dengan kebijakan dan risk appetite.
The Company is exposed to market risk (including currency risk and interest rate risk), credit risk and liquidity risk. Management applies risk management for such risks by evaluating the financial risks and the appropriate financial risk governance framework for the Company. Such risk management provides assurance to management that prudent financial activities are managed according to appropriate policies and procedures and financial risks are identified, measured and managed in accordance with policies and risk appetite.
Manajemen menelaah dan menyetujui kebijakan pengelolaan risiko-risiko sebagaimana dirangkum di bawah ini.
The management reviews and agrees policies for managing each of these risks which is summarized below.
67
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan i.
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Risiko pasar
i. Market risks The Company’s activities expose it primarily to the financial risks of changes in foreign currency exchange rates and interest rates. There has been no change to the Company’s exposure to market risk or the manner in which these risks are managed and measured.
Aktivitas perusahaan terekspos terutama untuk risiko keuangan atas perubahan nilai tukar mata uang asing dan suku bunga. Tidak terdapat perubahan eksposur Perusahaan terhadap risiko pasar atau cara di mana risiko tersebut dikelola dan diukur. ii.
Risiko mata uang asing
ii. Foreign currency risk
Perusahaan terekspos nilai tukar mata uang asing USD dan EUR. Perusahaan terekspos pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing terutama karena transaksi yang didenominasi dalam mata uang asing seperti penempatan di bank, penjualan ekspor, pembelian barang, jasa dan aset tetap tertentu.
The Company is mainly exposed to the USD and EUR foreign currencies. The Company is exposed to the effect of foreign currency exchange rate fluctuation mainly because of foreign currency denominated transaction such as placements in banks, export sales, purchase of goods, services and certain property plant, and equipment.
Perusahaan mengelola eksposur mata uang asing dengan mencocokkan, sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masingmasing individu mata uang. Jumlah eksposur mata uang asing bersih Perusahaan pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 24.
The Company manages the foreign currency exposure by matching, as far as possible, receipts and payments in each individual currency. The Company’s net open foreign currency exposure as of reporting date is disclosed in Note 24.
Analisis sensitivitas fluktuasi nilai tukar mata uang asing sebesar 4% (2014: 2%) terhadap laba sebelum pajak tahun berjalan dengan semua variabel lainnya tetap konstan sebagai berikut:
Sensitivity analysis of the fluctuation in the foreign exchange rates of 4% (2014: 2%) to current year’s profit before tax with all other variables held constant are as follows:
Melemahkan Memperkuat
USD dampak/impact Rp'000 (249.518) 249.518
2015 EUR JPY dampak/impact dampak/impact Rp'000 Rp'000 (783.330) (21.454) 783.330 21.454
SGD dampak/impact Rp'000 -
Weaken Strengthen
Melemahkan Memperkuat
USD dampak/impact Rp'000 (267.547) 267.547
2014 EUR JPY dampak/impact dampak/impact Rp'000 Rp'000 (657.225) (3.820) 657.225 3.820
SGD dampak/impact Rp'000 (9.087) 9.087
Weaken Strengthen
Menurut pendapat manajemen, analisis sensitivitas tidak representatif dari risiko valuta asing melekat karena eksposur pada akhir periode pelaporan tidak mencerminkan eksposur selama tahun berjalan.
In management's opinion, the sensitivity analysis is unrepresentative of the inherent foreign exchange risk because the exposure at the end of the reporting period does not reflect the exposure during the year.
iii. Manajemen risiko tingkat bunga
iii. Interest risk management
Risiko suku bunga adalah risiko di mana arus kas masa depan dari instrumen keuangan akan berfluktuasi karena fluktuasi dari bunga yang berasal dari kenaikan kas dan setara kas, hutang bank dan hutang dividen.
Interest rate risk is the risk that the future cash flows of a financial instrument will fluctuate due to the fluctuation of interest arising from its cash and cash equivalents, bank loans and dividends payables.
68
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Eksposur Perusahaan terhadap suku bunga dalam aset keuangan dan liabilitas dirinci dalam bagian manajemen risiko likuiditas pada catatan ini.
The Company’s exposures to interest rates on financial assets and financial liabilities are detailed in the liquidity risk management section of this note.
Analisis sensitivitas di bawah ini telah ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga pada akhir periode pelaporan. Untuk liabilitas tingkat bunga mengambang, analisis tersebut disusun dengan asumsi jumlah liabilitas terutang pada akhir periode pelaporan itu terutang sepanjang tahun. Dampak fluktuasi suku bunga 100 basis poin terhadap laba sebelum pajak tahun berjalan dengan semua variabel lain tetap sebagai berikut:
The sensitivity analyses below have been determined based on the exposure to interest rates at the end of the reporting period. For floating rate liabilities, the analysis is prepared assuming the amount of the liability outstanding at the end of the reporting period was outstanding for the whole year. Effects of interest rates fluctuation of 100 basis points to current year’s profit before tax with all other variables held constant are follows:
Kenaikan atas suku bunga Penurunan atas suku bunga
iv.
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
2015 Rp '000
2014 Rp '000
27.525.433 (27.525.433)
26.500.942 (26.500.942)
Manajemen risiko kredit
Increase in interest rate Decrease in interest rate
iv. Credit risk management
Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan.
Credit risk refers to the risk that a counterparty will default on its contractual obligation resulting in a loss to the Company.
Kebijakan manajemen dalam mengantisipasi risiko ini adalah sebagai berikut:
Management policies in anticipation of this risk is as follows:
1. Perusahaan hanya akan melakukan hubungan usaha dengan pihak ketiga yang diakui, kredibel dan dapat dibayar bank.
1. The Company will only do business relationships with third parties who are recognized, credible and bankable.
2. Mempunyai kebijakan untuk penjualan kredit dan semua pihak ketiga yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit.
2. Have a policy for credit sales and all third parties who will make credit trade has to go through credit verification procedures.
3. Meminta kepada pihak ketiga untuk memberikan jaminan berupa aset tetap, uang tunai atau bank garansi.
3. Request third parties to provide collateral in the form of property, plant and equipment, cash or bank guarantee.
4. Memberikan batasan atau plafon kepada pihak ketiga sebesar jaminannya.
4. Provide limits or ceiling to third parties at the amount of their guarantees.
5. Melakukan pemantauan atas jumlah piutang secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tidak tertagih.
5. Monitor the amount of receivables on an ongoing basis to reduce the risk for doubtful accounts.
Perusahaan meminimalkan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan seperti kas setara kas dengan mempertahankan saldo kas minimum dan memilih bank yang berkualitas untuk penempatan dana.
The Company minimizes credit risks from financial assets such as cash and cash equivalents by maintaining minimum cash balance and selecting qualified banks for the placement of funds.
Eksposur maksimum risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang sebagaimana di ungkapkan pada Catatan 5 dan 6. Tidak ada risiko konsentrasi kredit yang terpusat secara signifikan.
The maximum exposure to the credit risk is represented by the carrying amount of loans and receivables as disclosed in Notes 5 and 6. There is no significant concentration of credit risk.
69
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Perusahaan memiliki bank garansi untuk menutupi risiko kredit terkait dengan piutang usaha. Nilai tercatat piutang usaha berjumlah sebesar Rp 667.352.691 ribu dan Rp 634.736.775 ribu masing-masing pada 31 Desember 2015 dan 2014. v.
The Company holds bank guarantees to cover its credit risks associated with its trade receivables. The carrying amount of the trade receivables amounts to Rp 667,352,691 thousand and Rp 634,736,775 thousand as at December 31, 2015 and 2014, respectively.
Manajemen risiko likuiditas
v. Liquidity risk management
Kewajiban keuangan Perusahaan terdiri dari utang usaha dan lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, sewa pembayaran, utang dividen dan utang bank.
The Company's financial liabilities consist of trade and other accounts payable, accrued expenses, finance lease obligation, dividends payable and bank loan.
Mengingat bahwa kebutuhan dana Perusahaan saat ini cukup signifikan untuk membiayai pengembangan atau ekspansi Perusahaan, Perusahaan mengatur risiko likuiditas dengan menjaga dan memantau tingkat kas dan setara kas agar memadai untuk membiayai kebutuhan operasional Perusahaan.
Given the significant funding requirement to finance the development or expansion of the Company, the Company manages liquidity risk by maintaining and monitoring levels of adequacy of cash and cash equivalents to finance the operational needs of the Company.
Selain itu, Perusahaan juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas, termasuk jadwal jatuh tempo liabilitas jangka panjang dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk inisiatif penempatan dan penggalangan dana termasuk pinjaman bank.
In addition, the Company also regularly evaluates cash flow projections and actual cash to cope with the impact of fluctuations in cash flow, including the maturity schedule of longterm liabilities and continue to examine the condition of financial markets for placement and fund-raising initiatives, including bank loans.
Tabel berikut merinci estimasi jatuh tempo untuk aset keuangan non-derivatif dan sisa jatuh tempo kontrak untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas yang tak terdiskonto dari aset dan liabilitas keuangan dan mencakup arus kas bunga dan pokok. Sepanjang arus bunga tingkat mengambang jumlah tidak didiskontokan berasal dari kurva suku bunga pada akhir periode pelaporan. Jatuh tempo kontrak didasarkan pada tanggal terawal di mana Perusahaan mungkin akan diminta untuk membayar.
The following tables detail the Company’s expected maturity for its non-derivative financial assets and the remaining contractual maturity for its non-derivative financial liabilities with agreed repayment periods. The tables have been drawn up based on the undiscounted cash flows of financial assets and financial liabilities, and include both principal and interest cash flow. To the extent that interest flows are floating rate, the undiscounted amount is derived from interest rate curves at the end of the reporting period. The contractual maturity is based on the earliest date on which the Company may be required to pay.
70
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
2015
Tingkat bunga efektif rata-rata/ Weighted average effective interest rate %
ASET KEUANGAN Instrumen tanpa bunga Kas Kas yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Piutang lain-lain Instrumen tingkat bunga tetap Kas di bank Deposito berjangka dan call deposits
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Kurang dari satu tahun/ Less than 1 year Rp '000
1 - 5 tahun/ 1 - 5 years Rp '000
Jumlah/ Total Rp '000
2015 FINANCIAL ASSETS Noninterest-bearing Cash on hand Restricted cash Trade accounts receivable Other accounts receivable
161.452 18.673 665.897.356 2.882.005
1.455.335 -
161.452 18.673 667.352.691 2.882.005
2,00
77.002.473
-
77.002.473
8,63
525.250.000
-
525.250.000
Time and call deposits
FINANCIAL LIABILITIES Noninterest-bearing Trade accounts payable Other accounts payable Accrued expenses
LIABILITAS KEUANGAN Instrumen tanpa bunga Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang harus di bayar
(572.504.783) (62.267.128) (39.369.479)
(18.240.064) -
(572.504.783) (80.507.192) (39.369.479)
Fixed interest rate instruments Cash in banks
Instrumen tingkat bunga tetap Sew a pembiayaan
12,99
(4.706.024)
(14.400.467)
(19.106.491)
Instrumen tingkat bunga variabel Utang dividen Pinjaman
10,37 11,19
(361.862.721)
(1.388.452.412) (2.242.162.091)
(1.388.452.412) (2.604.024.812)
Variable interest rate instruments Dividends payable Bank loans
230.501.824
(3.661.799.699)
(3.431.297.875)
Net
Neto
2014
Tingkat bunga efektif rata-rata/ Weighted average effective interest rate %
ASET KEUANGAN Instrumen tanpa bunga Kas Kas yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Piutang lain-lain Instrumen tingkat bunga tetap Kas di bank Deposito berjangka dan call deposits
Kurang dari satu tahun/ Less than 1 year Rp '000
1 - 5 tahun/ 1 - 5 years Rp '000
Jumlah/ Total Rp '000
Fixed interest rate instrument Finance lease obligations
2014
78.272 14.184 633.281.440 16.860.506
1.455.335 -
78.272 14.184 634.736.775 16.860.506
FINANCIAL ASSETS Noninterest-bearing Cash on hand Restricted cash Trade accounts receivable Other accounts receivable
2,00
21.302.571
-
21.302.571
Fixed interest rate instruments Cash in banks
7,00
394.500.000
-
394.500.000
Time and call deposits
FINANCIAL LIABILITIES Noninterest-bearing Trade accounts payable Other accounts payable Accrued expenses
LIABILITAS KEUANGAN Instrumen tanpa bunga Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang harus di bayar
(646.785.379) (86.023.325) (34.059.546)
(16.621.240) -
(646.785.379) (102.644.565) (34.059.546)
Instrumen tingkat bunga tetap Sew a pembiayaan
12,99
(5.823.178)
(19.071.811)
(24.894.989)
Instrumen tingkat bunga variabel Utang dividen Pinjaman
6,38 10,06
(255.746.420)
(1.381.092.472) (2.814.307.287)
(1.381.092.472) (3.070.053.707)
Variable interest rate instruments Dividends payable Bank loans
37.599.125
(4.229.637.475)
(4.192.038.350)
Total
Jumlah
71
Fixed interest rate instrument Finance lease obligations
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued The amounts included above for variable interest rate instruments for both non-derivative financial assets and liabilities is subject to change if changes in variable interest rates differ to those estimates of interest rates determined at the end of the reporting period.
Jumlah yang dicakup di atas untuk instrumen suku bunga variabel untuk aset dan liabilitas keuangan non-derivatif harus berubah jika perubahan suku bunga variabel berbeda dengan estimasi suku bunga yang ditentukan pada akhir periode pelaporan.
27. PENGUKURAN NILAI WAJAR
27. FAIR VALUE MEASUREMENTS Except for the Company’s bank loans, management considers that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost in the financial statements approximate their fair values due to their short term maturities, they carry market interest rates or the impact of discounting is not significant.
Kecuali pinjaman bank Perusahaan, manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya yang dikarenakan akan jatuh tempo dalam jangka pendek, manajemen mengikuti suku bunga pasar atau pengaruh dari diskonto adalah tidak signifikan. 31/12/2015 Nilai tercatat/ Carrying amount Rp'000 Liabilitas keuangan Pinjaman bank
2.134.801.216
31/12/2014
Nilai w ajar/ Fair value Rp'000 2.153.238.905
Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar
Nilai tercatat/ Carrying amount Rp'000 2.376.527.507
Nilai w ajar/ Fair value Rp'000 2.403.422.843
Financial liability Bank loans
Valuation techniques and assumptions applied for the purposes of measuring fair value
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis.
The fair values of financial assets and financial liabilities are determined in accordance with generally accepted pricing models based on discounted cash flow analysis using prices from observable current market transactions and dealer quotes for similar instruments.
Pengukuran nilai wajar diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian
Fair value measurement hierarchy of the Group’s assets and liabilities
aNilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya menggunakan Level 3 pengukuran nilai wajar yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
The fair values of all financial assets and financial liabilities uses Level 3 fair value measurements derived from valuation techniques that include inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).
28. REKLASIFIKASI
28. RECLASSIFICATION
Utang dividen tidak lancar masing-masing sebesar Rp 459.974.125 ribu dan Rp 211.043.430 ribu pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2015. Reklasifikasi utang dividen dari liabilitas tidak lancar menjadi liabilitas lancar karena sebagian dari utang tersebut dibayar kembali dalam waktu satu (1) tahun.
As of December 31, 2014 and 2013, noncurrent dividend payable amounting to Rp 459,974,125 thousand and Rp 211,043,430 thousand, respectively, have been reclassified to be in conformity with the presentation of financial statements as of December 31, 2015. Such reclassifications from noncurrent liability to current liability were made as there were portions of payables that were settled within one year.
72
PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT SEMEN TONASA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
29. TRANSAKSI NON KAS
29. NON-CASH TRANSACTIONS
Transaksi non kas Perusahaan adalah sebagai berikut:
Non-cash transactions of the Company are as follows:
2015 Rp '000 Saling hapus utang dividen dengan piutang usaha dan piutang lain-lain dari pihak berelasi Perbedaan antara kontraktual utang dividen dan biaya amortisasi tambahan modal disetor Reklasifikasi uang muka pembangunan aset tetap sebagai aset tetap Penurunan (kenaikan) pada aset lain-lain karena penurunan aset reklamasi Beban pinjaman yang dikapitalisasi Perolehan aset tetap melalui sew a pembiayaan
2014 Rp '000
290.705.629
374.784.657
27.319.283
57.835.832
24.668.688
118.087.896
(295.744) -
7.124.542 48.708.665
-
2.403.717
Netting of dividends payable against trade and other accounts receivable from a related party Difference betw een contractual amounts of dividend payable and the amortized costs in additional paid-in capital Reclassification of advances for construction of property, plant and equipment to property, plant and equipment Decrease (increase) in other asset arising from decrease in reclamation asset Borrow ing cost capitalized Acquisition of fixed assets through finance lease
30. MANAGEMENT’S RESPONSIBILITY APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS
30. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 3 sampai 73 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 11 Pebruari 2016.
AND
The preparation and fair presentation of the financial statements on pages 3 to 73 were the responsibilities of the management, and were approved by the Directors and authorized for issue on February 11, 2016.
**********
73