LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 Nomor : LAP-11/PW29/1/2014 Tanggal : 10 Januari 2014
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
LAPORAN KEUANGAN (UNAUDITED) UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013
NOMOR TANGGAL
: LAP- 11/PW29/1/2014 : 10 JANUARI 2014
JALAN PULAU BANGKA, KOMPLEK PERKANTORAN GUBERNUR, AIR ITAM PANGKALPINANG 33149
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2011 tentang Anggaran
Pendapatan
dan
Belanja
Negara
Tahun
Anggaran
2012,
Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Satuan Kerja yang dipimpinnya. Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berdiri pada tanggal 15
Agustus
2011
sesuai
dengan
Surat
Persetujuan
Menteri
Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor B/1832/M.PANRB/8/2011 tanggal 5 Agustus 2011 dan Peraturan Kepala BPKP Nomor PER955/K/SU/2011 tentang Perubahan Keempat Atas Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor KEP-06.00.00-286/K/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Pada masa transisi sejak tanggal 15 Agustus 2011 sampai dengan 31 Desember 2011, penyusunan laporan keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih berada di Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan, sebagai Perwakilan induknya. Barulah pada tahun anggaran 2012 setelah Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendapatkan alokasi DIPA BPKP (Bagian Anggaran 089) berfungsi penuh sebagai entitas akuntansi sehingga wajib untuk menyampaikan laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran,
Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung
mengacu
pada
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat serta Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/2013 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Informasi yang disajikan di dalamnya telah disusun sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
Neraca, dan disertai Catatan atas Laporan Keuangan.
i
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pemakai laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Disamping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen sebagai bahan pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean governance).
Pangkalpinang, 10 Januari 2014 Plt. Kepala Perwakilan
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
Nasmifida NIP 19600331 198112 1 001
ii
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
DAFTAR ISI Halaman i
Daftar Isi
iii
Daftar Tabel
iv
Daftar Grafik
v
Daftar Lampiran
vi
Daftar Singkatan
vii
Pernyataan Tanggung Jawab
viii
Ringkasan
1
I. Laporan Realisasi Anggaran
4
II. Neraca
5
III. Catatan atas Laporan Keuangan
6
A. Penjelasan Umum
6
A.1. Dasar Hukum
6
A.2. Profil dan Kebijakan Teknis
6
A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
9
A.4. Kebijakan Akuntansi
9
B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
17
B.1. Pendapatan Negara dan Hibah
17
B.2. Belanja Negara
18
C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca
22
C.1. Aset Lancar
22
C.2. Aset Tetap
24
C.3. Kewajiban Jangka Pendek
27
C.4. Ekuitas Dana Lancar
28
C.5. Ekuitas Dana Investasi
29
D. Pengungkapan Penting Lainnya
29
D.1. Rekening Pemerintah
29
D.2. Informasi Revisi Anggaran
29
D.3. Informasi Penggunaan Dana Mitra
30
Daftar Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
Kata Pengantar
iii
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1
:
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran
2
2013 dan 2012 Tabel 2
:
Ringkasan Neraca Per 31 Desember 2013 dan 2012
3
Tabel 3
:
Komposisi SDM Per 31 Desember 2013 Berdasarkan
8
Jabatan Tabel 4
:
Komposisi SDM Per 31 Desember 2013 Berdasarkan
9
Tabel 5
:
Penggolongan Kualitas Piutang
15
Tabel 6
:
Penggolongan Masa Manfaat Kelompok Aset Tetap
16
Tabel 7
:
Rincian Anggaran dan Realisasi Pendapatan
17
Tabel 8
:
Perbandingan Realisasi PNBP TA 2013 dan TA 2012
18
Tabel 9
:
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja
18
Tabel 10
:
Perbandingan Realisasi Belanja TA 2013 dan TA 2012
19
Tabel 11
:
Perbandingan Belanja Pegawai TA 2013 dan TA 2012
20
Tabel 12
:
Perbandingan Belanja Barang TA 2013 dan TA 2012
20
Tabel 13
:
Perbandingan Belanja Modal TA 2013 dan TA 2012
21
Tabel 14
:
Rincian Aset Lancar per 31 Desember 2013 dan 2012
22
Tabel 15
:
Rincian Belanja Dibayar Dimuka TA 2013 dan TA 2012
23
Tabel 16
:
Rincian Belanja Dibayar Dimuka TA 2013
23
Tabel 17
:
Rincian Persediaan
23
Tabel 18
:
Rincian Aset Tetap
24
Tabel 19
:
Rincian Kewajiban Jangka Pendek
27
Tabel 20
:
Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga
27
Tabel 21
:
Rincian Ekuitas Dana Lancar
28
Tabel 22
:
Informasi Revisi Anggaran
30
Tabel 23
:
Informasi Penggunaan Dana Mitra
30
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
Tingkat Pendidikan
iv
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
DAFTAR GRAFIK Halaman : Komposisi Anggaran dan Realisasi Tahun Anggaran 2013 dan 2012
18
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
Grafik 1
v
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
Lampiran A1
:
Rincian Nilai Perolehan, Akumulasi Penyusutan dan Nilai Buku Aset Tetap
Lampiran A2
:
Daftar Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
DAFTAR LAMPIRAN
vi
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
APBN
: Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
APBN-P
: Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan
BM
: Belanja Modal
BPK
: Badan Pemeriksa Keuangan
BUN
: Bendahara Umum Negara
DIPA
: Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
LRA
: Laporan Realisasi Anggaran
MA
: Mata Anggaran Penerimaan/Pengeluaran
PNBP
: Penerimaan Negara Bukan Pajak
SIMAK-BMN
: Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara
SAI
: Sistem Akuntansi Instansi
SAK
: Sistem Akuntansi Keuangan
SAP
: Standar Akuntansi Pemerintahan
SKPA
: Surat Kuasa Pengguna Anggaran
UP
: Uang Persediaan
TA
: Tahun Anggaran
TAB
: Tahun Anggaran Berjalan
TAYL
: Tahun Anggaran Yang Lalu
TGR
: Tuntutan Ganti Rugi
TPA
: Tagihan Penjualan Angsuran
TUP
: Tambahan Uang Persedisaan
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
DAFTAR SINGKATAN
vii
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2013 sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami. Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Pangkalpinang, 10 Januari 2014 Plt. Kepala Perwakilan
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
Nasmifida NIP 19600331 198112 1 001
viii
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
RINGKASAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara
dan
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, Menteri/Pimpinan Lembaga
selaku
Pengguna
Anggaran/Pengguna
Barang
menyusun
dan
menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2013 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur belanja selama periode 1 Januari 2013 sampai dengan 31 Desember 2013. Realisasi Pendapatan Negara pada Tahun Anggaran 2013 adalah
berupa
Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp39,00 atau mencapai 0,00 persen
Realisasi Belanja Negara Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp5.964.155.968,00 atau mencapai 95,58 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp6.240.183.000,00. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut:
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
dari alokasi anggaran sebesar Rp0,00.
1
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
Tabel 1 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah) TA 2013
TA 2012 % Realisasi
Urian
Anggaran
Realisasi
Realisasi
Terhadap Anggaran
Penerimaan Negara dan Hibah Belanja Negara
-
39
-
436.297
6.240.183.000
5.964.155.968
95,58
3.353.895.384
2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana per 31 Desember 2013 dan 2012. Neraca yang disajikan adalah hasil dari proses Sistem Akuntansi Instansi, sebagaimana yang diwajibkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. Nilai
Aset
per
31
Desember
2013
dicatat
dan
disajikan
sebesar
Rp3.435.828.412,00 yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp110.398.593,00 dan Aset Tetap (bersih) sebesar Rp3.325.429.819,00. Nilai Kewajiban 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp25.725.390,00 yang merupakan Kewajiban Jangka Pendek.
terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp84.673.203,00 dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp3.325.429.819,00. Ringkasan Neraca per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 dapat disajikan sebagai berikut:
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
Nilai Ekuitas Dana 31 Desember 2013 disajikan sebesar Rp3.410.103.022,00 yang
2
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
Tabel 2 Ringkasan Neraca Per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah) Uraian
31 Desember 2013
31 Desember 2012
(Rp)
(Rp)
Kenaikan (Penurunan) (Rp)
%
ASET Aset Lancar
110.398.593
56.523.686
53.874.907
3.325.429.819
3.099.699.648
225.730.171
7,28
3.435.828.412
3.156.223.334
279.605.078
8,85
Kewajiban Jangka Pendek
25.725.390
6.600.618
19.124.772
289,74
Jumlah Kewajiban
25.725.390
6.600.618
19.124.772
289,74
84.673.203
49.923.068
34.750.135
69,60
Aset Tetap Jumlah Aset
95,31
KEWAJIBAN
EKUITAS DANA Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Investasi
3.325.429.819
3.099.699.648
225.730.171
7,28
Jumlah Ekuitas Dana
3.410.103.022
3.149.622.716
260.480.306
8,27
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
3.435.828.412
3.156.223.334
279.605.078
8,85
3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan. Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, Pendapatan Negara dan Hibah dan Belanja
dikeluarkan dari rekening kas negara. Dalam penyajian Neraca untuk periode per tanggal 31 Desember 2013, nilai Aset, Kewajiban, dan Ekuitas Dana diakui berdasarkan basis akrual, yaitu diakui pada saat diperolehnya hak atas dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas negara.
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
Negara diakui berdasarkan basis kas, yaitu diakui pada saat kas diterima atau
3
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2013 DAN 2012 (Dalam Rupiah)
A. Pendapatan Negara dan Hibah 1. Penerimaan Negara Bukan Pajak
CATATAN
TA 2012 REALISASI
B.1. B.1.
Jumlah Pendapatan Negara dan Hibah B. Belanja Negara
% Terhadap Anggaran
-
39
-
436.297
-
39
-
436.297
B.2.
1. Belanja Pegawai
B.2.1
2.735.296.000
2.502.681.534
91,50
968.515.680
2. Belanja Barang
B.2.2
3.186.817.000
3.148.196.984
98,79
2.136.633.454
3. Belanja Modal
B.2.3
318.070.000
313.277.450
98,49
248.746.250
6.240.183.000
5.964.155.968
95,58
3.353.895.384
Jumlah Belanja Negara
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
URAIAN
TA 2013 ANGGARAN REALISASI
4
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
II. NERACA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NERACA PER 31 Desember 2013 DAN 2012 (Dalam Rupiah) ASET ASET LANCAR Belanja Dibayar Dimuka (prepaid) Persediaan Jumlah Aset Lancar ASET TETAP Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Akumulasi Penyusutan Jumlah Aset Tetap JUMLAH ASET KEWAJIBAN Kewajiban Jangka Pendek Utang Kepada Pihak Ketiga Jumlah Kewajiban Jangka Pendek JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS DANA EKUITAS DANA LANCAR Cadangan Persediaan Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek Barang/Jasa Yang Harus Diterima Jumlah Ekuitas Dana Lancar EKUITAS DANA INVESTASI Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Jumlah Ekuitas Dana Investasi JUMLAH EKUITAS DANA JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
Catatan 31 Desember 2013 C.1 C.1.1 C.1.2 C.2 C.2.1 C.2.2
C.3 C.3.1
C.4 C.4.1 C.4.2 C.4.3 C.5 C.5.1
31 Desember 2012
78.833.333 31.565.260 110.398.593
40.916.666 15.607.020 56.523.686
1.030.552.711 2.644.613.000 (349.735.892) 3.325.429.819 3.435.828.412
587.334.648 2.512.365.000 3.099.699.648 3.156.223.334
25.725.390 25.725.390 25.725.390
6.600.618 6.600.618 6.600.618
31.565.260 (25.725.390) 78.833.333 84.673.203
15.607.020 (6.600.618) 40.916.666 49.923.068
3.325.429.819 3.325.429.819 3.410.103.022 3.435.828.412
3.099.699.648 3.099.699.648 3.149.622.716 3.156.223.334
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
Nama Perkiraan
5
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum
A.1. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 6. Peraturan
Pemerintah
Nomor
60
Tahun
2008
tentang
Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah. 7. Peraturan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
Nomor
171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. 8. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/2013 tentang
Pedoman
Penyusunan
Laporan
Keuangan
Kementerian
Negara/Lembaga.
A.2. PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) adalah lembaga pemerintah non departemen, yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1983, kemudian diperbarui dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana yang telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2005. Sebagai aparat pengawasan internal pemerintah, BPKP berperan untuk
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
Profil dan Kebijakan Strategis
6
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
membantu pemerintah dalam membangun pemerintahan yang baik dan bersih membantu
menghadapi
permasalahan
yang
terjadi
dan
memberikan
masukan/solusi. Penegasan jati diri sebagai pengawas internal pemerintah adalah dalam arti BPKP lebih mengedepankan peran proaktif untuk dapat memberikan nilai tambah kepada stakeholders dan shareholders. Dalam hal ini, BPKP berperan untuk meningkatkan proses governance, manajemen risiko dan penerapan sistem pengendalian stakeholders. Sebagai auditor yang bertanggung jawab kepada Presiden sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, BPKP berperan mendukung akuntabilitas Presiden dalam pelaksanaan pengelolaan Keuangan Negara melalui fungsi pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan tertentu dan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Untuk mewujudkan peran tersebut di atas, komitmen BPKP ini dituangkan dalam pernyataan visi BPKP, yaitu sebagai “Auditor Presiden yang responsif, interaktif, dan terpercaya, untuk mewujudkan akuntabilitas keuangan Negara yang berkualitas”. Misi BPKP dirumuskan dalam kesadaran bahwa misi pada dasarnya merupakan rumusan yang menunjukkan mengapa BPKP perlu ada dalam sistem manajemen pemerintahan secara nasional. Oleh karena itu, misi BPKP ditetapkan dalam empat rumusan, yaitu:
Negara yang mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik dan bebas KKN; 2. Membina penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; 3. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten; 4. Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang handal bagi presiden/pemerintah;
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
1. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan
7
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Organisasi dan Tata Kerja Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, diatur dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor PER955/K/SU/2011 tentang Perubahan Keempat Atas Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor KEP-06.00.00-286/K/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Susunan organisasi dan pejabat pimpinan unit kerja di lingkungan Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung posisi 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: ¤ Kepala Perwakilan
: Nasmifida, Ak
¤ Kepala Bagian Usaha
: Agust Yulian, SE, M.Si., Ak.
¤ Kepala Subbagian Keuangan
: Yessi Febrianti, SE
¤ Kepala Subbagian Program Pelaporan dan Kepegawaian
: Yuspiardi, SE
¤ Kepala Subbagian Umum
: Iwan Setiawan
Sumber Daya Manusia Jumlah pegawai Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung per 31 Desember 2013 sebanyak 58 orang yang dapat diuraikan sebagai
1. Menurut Jabatan: Tabel 3 Komposisi SDM Per 31 Desember 2013 Berdasarkan Jabatan Jabatan Struktural
Jumlah
%
5 orang
8,50
Fungsional Auditor
48 orang
83,00
Fungsional Umum
5 orang
8,50
58 orang
100,00
Jumlah
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
berikut:
8
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
2. Menurut Pendidikan: Tabel 4 Komposisi SDM Per 31 Desember 2013 Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan
Jumlah
S. 2
%
3 orang
5,00
IV/S. 1
23 orang
39,00
D. III/Sarmud
30 orang
53,00
2 orang
3,00
58 orang
100,00
SLTA Jumlah
. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Tahun 2013 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi
(SAI)
yaitu
serangkaian
prosedur
manual
maupun
yang
terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga. SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Sedangkan adalah
sistem
yang
menghasilkan
informasi aset
tetap,
persediaan, dan lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya. . Kebijakan Akuntansi
A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2013 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
SIMAK-BMN
9
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Kebijakan-kebijakan
akuntansi
yang
penting
yang
digunakan
dalam
penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah sebagai berikut: Kebijakan Akuntansi atas Pendapatan
1. Kebijakan Akuntansi atas Pendapatan
•
Pendapatan adalah semua penerimaan yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat.
•
Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN).
•
Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
• Kebijakan Akuntansi Atas Belanja
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
2. Kebijakan Akuntansi atas Belanja
•
Belanja adalah semua pengeluaran yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat.
•
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
•
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
(KPPN). • Kebijakan Akuntansi atas Aset
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja.
3. Kebijakan Akuntansi atas Aset
• Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
10
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumbersumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah. • Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya.
a. Aset Lancar
•
Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.
•
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
•
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihan atau yang dipersamakan, yang diharapkan diterima pengembaliannya dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan dan disajikan sebagai Bagian Lancar Piutang.
•
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TPA/TGR.
•
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
•
Persediaan dicatat di neraca berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan: harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
Aset Lancar
11
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri; harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya.
Aset Tetap
b. Aset Tetap
•
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
•
Aset tetap dilaporkan pada neraca berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.
•
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut: (a). Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah); (b). Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah); (c). Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
c. Piutang Jangka Panjang
•
Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun.
•
TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
Piutang Jangka Panjang
12
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran. •
TP adalah tagihan yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan kepada bendahara yang karena lalai atau perbuatan melawan hukum mengakibatkan kerugian Negara/daerah.
•
TGR adalah suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya.
Aset Lainnya
d. Aset Lainnya
•
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.
•
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual.
•
Aset
Lain-lain berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari
Kebijakan Akuntansi Atas Kewajiban
4. Kebijakan Akuntansi atas Kewajiban
•
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.
•
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan ke dalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
penggunaan operasional pemerintah.
13
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus
Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian
Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya. b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. •
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Kebijakan Akuntansi atas Ekuitas Dana
5. Kebijakan Akuntansi atas Ekuitas Dana
•
Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan kewajiban pemerintah.
•
Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi.
•
Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan kewajiban
•
Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang.
Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tak Tertagih
6. Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
•
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari piutang berdasarkan penggolongan kualitas
piutang.
Penilaian
kualitas
piutang
dilakukan
dengan
mempertimbangkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah.
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
jangka pendek.
14
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
•
Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 201/PMK.06/2010 tentang Kualitas Piutang Kementerian Negara/Lembaga dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih . Tabel 5 Penggolongan Kualitas Piutang
KUALITAS PIUTANG
PENYISIHAN
Lancar
Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo
0.5%
Kurang Lancar
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan
10%
Diragukan
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan
50%
Macet
1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan; 2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN.
100%
7. Kebijakan Akuntansi atas Penyusutan Aset Tetap
•
Penerapan penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada seluruh entitas Pemerintah Pusat dilaksanakan mulai tahun 2013, sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 53/KMK.06/2012 tentang Penerapan Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
•
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan No.01/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat.
•
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap: a. Tanah b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP) c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
Kebijakan Akuntansi atas Penyusutan Aset Tetap
URAIAN
15
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan •
Nilai yang disusutkan pertama kali adalah nilai yang tercatat dalam pembukuan per 31 Desember 2012 untuk aset tetap yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2012. Sedangkan Untuk Aset Tetap yang diperoleh setelah 31 Desember 2012, nilai yang disusutkan adalah berdasarkan nilai perolehan.
•
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
•
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat. Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum Tabel masa manfaat tersebut tersaji pada Tabel 6 Tabel 6 Tabel Masa Manfaat Kelompok Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap Lainnya (Alat musik modern)
Masa Manfaat 2 s.d. 20 tahun 10 s.d. 50 tahun 5 s.d. 40 tahun 4 tahun
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
•
16
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
Penjelasan Atas Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN Penjelasan atas pos-pos laporan realisasi anggaran pada umumnya terkait dengan transaksi anggaran tahun anggaran 2013 dengan membandingkannya dengan tahun anggaran 2012. Penjelasan terkait dengan transaksi anggaran pada tahun anggaran 2012 akan diungkapkan sepanjang relevan dengan realisasi anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013.
B.1. Pendapatan Negara dan Hibah Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada 31 Desember 2013 dan 2012 sebesar Rp39,00 dan Rp436.297,00 yang merupakan realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak. Untuk Tahun 2013 Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tidak menetapkan estimasi Pendapatan Negara dan Hibah, sedangkan nilai Pendapatan Negara dan Hibah sebesar Rp39,00 merupakan penerimaan kembali belanja pegawai pusat tahun anggaran yang lalu. Rincian Anggaran dan Realisasi Pendapatan dapat di lihat di tabel 7. Tabel 7 Rincian Anggaran dan Realisasi Pendapatan (Dalam Rupiah) TA 2013 Uraian
Anggaran
% Terhadap Anggaran
Realisasi
1. Penerimaan Negara Bukan Pajak
-
39
-
Jumlah
-
39
-
. Berdasarkan Tabel 8 Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2013 dan 2012 menunjukkan bahwa realisasi pendapatan dari PNBP pada TA 2013 mengalami penurunan sebesar 1.118.700 persen dari realisasi pendapatan dari PNBP TA 2012. Hal ini disebabkan antara lain: 1. Tidak lagi terdapat pendapatan sewa tanah, gedung dan bangunan di TA 2013; 2. Tidak lagi terdapat pendapatan jasa lembaga keuangan (jasa giro) di TA 2013;
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp39,00
17
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
Tabel 8 Perbandingan Realisasi PNBP TA 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah) Uraian
NAIK (TURUN) %
REALISASI TA 2012
1. Penerimaan Negara Bukan Pajak
39
436.297
(1.118.710)
Jumlah
39
436.297
(1.118.710)
B.2. Belanja Negara Realisasi belanja Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung TA 2013 adalah sebesar Rp5.964.155.968,00 atau sebesar 95,98 persen dari anggaran senilai Rp6.240.183.000,00. Rincian Anggaran dan R ealisasi B elanja TA 2013 tersaji pada Tabel 9. Tabel 9 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja (Dalam Rupiah) Jenis Belanja
Anggaran
Realisasi
%
Belanja Pegawai
2.735.296.000
2.504.717.571
91,57
Belanja Barang
3.186.817.000
3.205.200.811
100,58
318.070.000
313.577.450
98,59
6.240.183.000
6.023.495.832
96,53
-
59.339.864
-
6.240.183.000
5.964.155.968
95,58
Belanja Modal Total Belanja Kotor Pengembalian Belanja Belanja Netto
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini:
3.500.000.000 3.000.000.000 2.500.000.000 2.000.000.000 1.500.000.000 1.000.000.000 500.000.000 Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
Grafik 1: Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2013
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
Realisasi Belanja Negara Rp.5.964.155.968,00
REALISASI TA 2013
18
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
Berdasarkan Tabel 10 Perbandingan Realisasi Belanja TA 2013 dan TA 2012 menunjukkan bahwa realisasi belanja pada TA 2013 mengalami kenaikan sebesar 56,23 persen dibandingkan realisasi belanja pada TA 2012. Hal ini disebabkan antara lain: 1. Peningkatan belanja pegawai dikarenakan adanya tambahan pegawai di tahun 2013; 2. Penambahan belanja barang dalam rangka peningkatan kinerja pegawai; 3. Penambahan
belanja
modal
dalam
rangka
untuk
meningkatkan
kenyamanan pegawai. Tabel 10 Perbandingan Realisasi Belanja TA 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah)
URAIAN JENIS BELANJA
REALISASI TA 2012
NAIK (TURUN) %
Belanja Pegawai
2.502.681.534
968.515.680
38,70
Belanja Barang
3.148.196.984
2.136.633.454
67,87
313.277.450
248.746.250
79,40
5.964.155.968
3.353.895.384
56,23
Belanja Modal Jumlah Belanja
B.2.1. Belanja Pegawai Realisasi Belanja Pegawai pada TA 2013 meliputi : Belanja Gaji dan Tunjangan PNS; Belanja Uang Makan PNS; dan Belanja Uang Lembur. Realisasi belanja pegawai TA 2013 dan TA 2012 adalah masing-masing sebesar Rp2.502.681.534,00 dan Rp968.515.680,00. Berdasarkan Tabel 11 Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai TA 2013 dan TA 2012, realisasi belanja TA 2013 mengalami kenaikan sebesar 38,70 persen dari realisasi belanja TA 2012. Hal ini disebabkan antara lain bertambahnya jumlah pegawai yang menyebabkan anggaran belanja pegawai meningkat.
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
Realisasi Belanja Pegawai Rp2.502.681.534,00
REALISASI TA 2013
19
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
Tabel 11 Perbandingan Belanja Pegawai TA 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah) URAIAN JENIS BELANJA Belanja Gaji dan Tunjangan PNS Belanja Uang Makan PNS Belanja Uang Lembur Jumlah Belanja Kotor Pengembalian Belanja Pegawai Jumlah Belanja Bersih
REALISASI T.A. 2012
NAIK (TURUN) %
2.214.034.571
871.306.827
39,35
231.334.000
73.115.000
31,61
59.349.000
38.144.000
64,27
2.504.717.571
982.565.827
39,23
(2.036.037) 2.502.681.534
(14.050.147)
(690,07)
968.515.680
38,70
B.2.2. Belanja Barang Realisasi Belanja Barang TA 2013 dan TA 2012 adalah masing-masing sebesar Rp3.148.196.984,00 dan Rp2.136.633.454,00. Berdasarkan Tabel 12 Perbandingan Belanja Barang TA 2013 dan TA 2012, Realisasi Belanja Barang TA 2013 mengalami kenaikan sebesar 67,87 persen dari Realisasi Belanja TA 2012. Hal ini disebabkan antara lain adanya penambahan output kinerja yang tertuang dalam program kerja penugasan pengawasan tahunan. Disisi lain, realisasi belanja barang non operasional lainnya mengalami penurunan sebesar 3,72 persen, belanja barang langganan telepon mengalami penurunan sebesar 7,39 persen dan belanja jasa pemeliharaan gedung dan bangunan mengalami penurunan 96,05 persen. Penurunan tersebut antara lain untuk mendukung efisiensi penggunaan anggaran sebagai perwujudan rencana strategis organisasi. Tabel 12 Perbandingan Belanja Barang TA 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah) URAIAN JENIS BELANJA
REALISASI TA 2013
REALISASI TA 2012
NAIK (TURUN) %
Belanja Barang Operasional
387.884.355
252.005.630
64,97
Belanja Barang Non Operasional
196.088.100
203.669.700
(3,87)
Belanja Jasa
238.584.700
134.260.026
56,27
Belanja Pemeliharaan
136.123.847
201.773.520
(48,23)
Belanja Perjalanan Dalam Negeri
2.246.519.809
1.353.833.578
60,26
Jumlah Belanja Kotor
3.205.200.811
2.145.542.454
66,94
Pengembalian Belanja
(57.003.827)
(8.909.000)
15,63
3.148.196.984
2.136.633.454
67,87
Jumlah Belanja Bersih
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
Realisasi Belanja Barang Rp3.148.196.984,00
REALISASI T.A. 2013
20
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
B.2.3. Belanja Modal Realisasi Belanja Modal TA 2013 dan TA 2012 adalah masing-masing sebesar Rp313.277.450,00 dan Rp248.746.250,00. Berdasarkan Tabel 13, Realisasi Belanja Modal mengalami kenaikan sebesar 79,40 persen. Hal ini disebabkan antara lain: 1. Adanya perluasan ruang Kantor Perwakilan BPKP Kepulauan Bangka Belitung. 2. Adanya pembuatan lapangan upacara.
Tabel 13 Perbandingan Belanja Modal TA 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah) URAIAN JENIS BELANJA
REALISASI TA 2013
REALISASI TA 2012
NAIK (TURUN) %
Belanja Modal Kendaraan Bermotor
16.518.450
15.720.000
95,17
Belanja Modal Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
29.000.000
135.726.250
(21,37)
Belanja Modal Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
135.511.000
97.300.000
71,80
Belanja Modal Gedung/Bangunan
132.548.000
-
100,00
Jumlah Belanja Kotor
313.577.450
248.746.250
79,33
(300.000)
-
100,00
313.277.450
248.746.250
79,40
Pengembalian Belanja Belanja Modal Jumlah Belanja Bersih
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
Realisasi Belanja Modal Rp313.277.450,00
21
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berstatus sebagai entitas akuntansi sejak 1 Januari 2012. Penyusunan Neraca Perwakilan
BPKP
Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung dimulai sejak
dilakukannya serah terima Barang Milik Negara dari Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan sebagai Perwakilan Induk, melalui Berita Acara Serah Terima (BAST) Nomor BA-005/PW07/1/2012 tanggal 2 Januari 2012. Penjelasan terkait dengan tahun 2013 dan 2012 akan diungkapkan sepanjang relevan dengan posisi keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012. Aset Lancar Rp110.398.593,00
C.1. Aset Lancar Nilai Aset Lancar per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar Rp110.398.593,00 dan Rp56.523.686,00. Aset lancar merupakan aset yang diharapkan segera untuk dapat direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Rincian Aset Lancar pada Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung per 31 Desember 2013 dan 2012 tersaji pada Tabel 14. Tabel 14 Rincian Aset Lancar per 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah) Aset Lancar
TA 2012
1
Belanja Dibayar Dimuka (prepaid)
78.833.333
40.916.666
2
Persediaan
31.565.260
15.607.020
110.398.593
56.523.686
Jumlah
Belanja Dibayar Dimuka Rp.78.833.333,00
TA 2013
C.1.1. Belanja Dibayar Dimuka (Prepaid) Belanja Dibayar Di Muka per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp78.833.333,00 dan Rp40.916.666,00. Belanja di bayar di muka merupakan pengeluaran belanja yang dilakukan atas pekerjaan/jasa pada periode 2013 yang dibayarkan pada awal perikatan, dengan rincian sebagaimana tersaji pada Tabel 15.
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
No.
22
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
Tabel15 Rincian Belanja Dibayar Dimuka TA 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah) No.
Keterangan
TA 2013
1
Pembayaran Sewa Kendaraan Dinas
2
Pembayaran Sewa Rumah Dinas Jumlah
TA 2012
5.500.000
5.500.000
73.333.333
35.416.666
78.833.333
40.916.666
Tabel 16 Rincian Belanja Dibayar di Muka TA 2013 (Dalam Rupiah) Jenis Transaksi
TA 2013
- Sewa kendaraan dinas roda 4
5.500.000
Sub Jumlah
5.500.000
- Sewa rumah dinas jabatan Kasubbag Umum
12.600.000
- Sewa rumah dinas jabatan Kasubbag Keuangan
8.800.000
- Sewa rumah dinas jabatan Kasubbag kepegawaian dan Prolap
20.833.333
- Sewa rumah dinas jabatan eselon 3
22.500.000
Sub Jumlah
73.333.333 Jumlah
78.833.333
C.1.4. Persediaan Persediaan per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp31.565.260,00. dan Rp15.607.020,00. Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional dan untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian Persediaan per 31 Desember 2013 dan 2012 tersaji pada Tabel 17. Tabel 17 Rincian Persediaan (Dalam Rupiah) No. 1 2 3 4 5
Aset Lancar Bahan untuk konsumsi Bahan untuk pemeliharaan Pita cukai, leges, materai Barang baku Persedian lainnya Jumlah
TA 2013 28.226.760 2.702.500 636.000 31.565.260
TA 2012 13.500.120 110.000 30.000 1.712.000 254.900 15.607.020
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
Persediaan Rp.31.565.260,00
8.600.000
- Sewa rumah dinas jabatan Eselon 2
23
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik. Mutasi Persediaan pada tahun 2013 adalah sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2012 Mutasi tambah: - Pembelian Mutasi kurang - Habis Pakai Saldo per 31 Desember 2013
Rp
15.607.020
Rp
149.690.300
Rp Rp
(133.732.060) 31.565.260
Jumlah persediaan di atas telah didasarkan pada hasil opname fisik dan semua jenis persediaan berada dalam kondisi baik.
C.2. Aset Tetap Saldo aset Tetap per 31 Desember 2013 dan 2012 tersaji sebesar Rp3.325.429.819,00 dan Rp3.099.699.648,00 yang merupakan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan dan
digunakan dalam
kegiatan operasional entitas. Rincian Aset Tetap Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Tabel 18 Rincian Aset Tetap (Dalam Rupiah) No.
Jenis
TA 2013
TA 2012
1.
Peralatan dan Mesin
1.030.552.711
587.334.648
2.
Gedung dan Bangunan
2.644.613.000
2.512.365.000
3.675.165.711
3.099.699.648
Jumlah Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Nilai Buku Aset Tetap
(349.735.892) 3.325.429.819
3.099.699.648
Informasi tambahan terkait Aset Tetap yang perlu diungkapkan adalah bahwa tanah yang digunakan untuk mendirikan gedung kantor Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan aset milik Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan status pinjam pakai sesuai dengan surat rekomendasi
dari
Gubernur
Kepulauan
Bangka
Belitung
nomor
051.1/24/Bappeda-V/2006 tanggal 31 Agustus 2006. Untuk itu BPKP telah mengajukan permohonan kepada Gubernur Kepulauan Bangka Belitung untuk
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
Aset Tetap Rp.3.325.429.819,00
24
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
menghibahkan tanah seluas 4.000 m2 tersebut dan menjadi aset BPKP melalui surat permintaan hibah dari Kepala BPKP nomor S-908./K/SU/2012 tanggal 30 Juli 2012. Atas permohonan hibah tersebut, sampai dengan tanggal pelaporan masih dalam proses pembahasan dengan pihak Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
C.2.1. Peralatan dan Mesin Saldo aset tetap berupa peralatan dan mesin per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah Rp1.030.552.711,00 dan Rp587.334.648,00. Kenaikan nilai peralatan dan mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Nilai Perolehan per 31 Desember 2012 Mutasi tambah: - Penambahan Mutasi kurang: - Reklasifikasi Saldo per 31 Desember 2013 Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2013 Nilai Buku Per 31 Desember 2013
Rp
587.334.648
Rp
453.908.063
Rp Rp Rp Rp
(10.690.000) 1.030.552.711 (248.426.671) 782.126.040
Transaksi mutasi penambahan dan pengurangan peralatan dan mesin dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Transaksi Penambahan dari pembelian peralatan dan mesin senilai Rp181.029.450,00 (MAK 532111) ; b. Transaksi Penambahan dari transfer masuk kendaraan roda empat dari Biro Umum senilai Rp220.930.000,00 berdasarkan BA-727/SU05/3/2013 tanggal 31 Juli 2013; c. Transaksi Penambahan dari transfer masuk peralatan dan mesin dari Pusinfowas berupa 3 unit IP-Phone, 2 unit PC Komputer dan 1 Unit Printer senilai Rp40.187.763,00 berdasarkan BA-732/IP/3/2013 tanggal 16 Oktober 2013; d. Transaksi Penambahan dari transfer masuk peralatan dan mesin dari Biro umum senilai Rp1.070.850,00 berdasarkan BA-083/SU05/3/2013 tanggal 19 Desember 2013;
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
Peralatan dan Mesin Rp1.030.552.711,00
25
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
e. Transaksi Penambahan dari reklasifikasi masuk peralatan dan mesin senilai Rp10.690.000,00, merupakan perubahan akun kelompok barang menjadi akun alat kantor (stabilizer) dan alat rumah tangga (tustel) yang sebelumnya tercatat pada akun alat laboratorium (ups) dan akun alat kepolisian (camera digital). f. Transaksi Pengurangan dari reklasifikasi keluar peralatan dan mesin senilai Rp10.690.000,00, merupakan perubahan akun kelompok barang yang sebelumnya tercatat pada akun alat laboratorium (ups) dan akun alat kepolisian (camera digital) menjadi akun alat kantor (stabilizer) dan alat rumah tangga (tustel). Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin disajikan pada Lampiran A1 Laporan Keuangan ini.
C.2.2. Gedung dan Bangunan Nilai gedung dan bangunan per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah Rp2.644.613.000,00 dan Rp2.512.365.000,00. Gedung dan Bangunan tersebut merupakan gedung kantor yang beralamat di Jalan Pulau Bangka, Komplek Perkantoran Gubernur, Air Itam, Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Mutasi nilai gedung dan bangunan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Nilai Perolehan per 31 Desember 2012 Mutasi tambah: - Penambahan Mutasi kurang: - Pengurangan Saldo per 31 Desember 2013 Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2013 Nilai Buku Per 31 Desember 2013
Rp 2.512.365.000 Rp
132.248.000
Rp Rp 2.644.613.000 Rp (101.309.221) Rp 2.543.303.779
Transaksi mutasi penambahan gedung dan bangunan sebagai berikut: a. Transaksi Penambahan dari pembelian gedung dan bangunan senilai Rp24.585.000,00, berupa pembangunan lapangan terbuka (lapangan upacara - MAK 533111);
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
Gedung dan Bangunan Rp2.644.613.000,00
26
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
b. Transaksi Penambahan dari Pengembangan gedung dan bangunan senilai Rp107.663.000,00, yang merupakan perluasan ruang kerja kantor (MAK 533111); Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran A1 Laporan Keuangan ini. Kewajiban Rp25.725.390,00
KEWAJIBAN C.3. Kewajiban Jangka Pendek Nilai Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2013 dan 2012 tersaji sebesar Rp25.725.390,00 dan Rp6.600.618,00. Kewajiban Jangka Pendek merupakan kelompok kewajiban yang diharapkan segera diselesaikan dalam waktu kurang dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Rincian Kewajiban Jangka Pendek tersaji pada Tabel 19. Tabel 19 Rincian Kewajiban Jangka Pendek (Dalam Rupiah) No. 1
Utang kepada Pihak Ketiga Jumlah
TA 2013
TA 2012
25.725.390
6.600.618
25.725.390
6.600.618
C.3.1. Utang Kepada Pihak Ketiga Jumlah Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 25.725.390,00 dan Rp.6.600.618,00. Utang kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang masih harus dibayar dan merupakan kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan). Rincian Utang Pihak Ketiga pada disajikan pada Lampiran A2. Tabel 20 Rincian Utang kepada Pihak Ketiga (Dalam Rupiah) No.
Uraian
1.
Belanja Pegawai Yang Masih Harus Dibayar
2.
Belanja Barang Yang Masih Harus Dibayar Jumlah
TA 2013
TA 2012
20.448.390
2.860.618
5.277.000
3.740.000
25.725.390
6.600.618
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
Utang Kepada Pihak Ketiga Rp25.725.390,00
Kewajiban Jangka Pendek
27
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
EKUITAS Ekuitas Dana Lancar Rp31.565.260,00
C.4. Ekuitas Dana Lancar Nilai Ekuitas Dana Lancar per 31 Desember 2013 dan 2012 tersaji sebesar Rp31.565.260,00 dan Rp15.607.020,00. Ekuitas Dana Lancar merupakan penyimbang beberapa akun yang ada di Aset Lancar dan di Kewajiban Jangka Pendek dengan rincian nilai Ekuitas Dana Lancar per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 tersaji pada Tabel 21. Tabel 21 Rincian Ekuitas Dana Lancar (Dalam Rupiah)
No.
Ekuitas Dana Lancar
1 Cadangan Persediaan 2 Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek 3 Barang/Jasa yang Harus Diterima Jumlah
Cadangan Persediaan Rp31.565.260,00
TA 2013
TA 2012
31.565.260
15.607.020
(25.725.390)
(6.600.618)
78.833.340
40.916.666
31.565.260
15.607.020
C.4.1. Cadangan Persediaan Jumlah Cadangan Persediaan per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 sebesar Rp31.565.260,00 dan Rp15.607.020,00 merupakan jumlah ekuitas dana lancar Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam
Dana Yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Rp25.725.390,00
C.4.2. Dana Yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Jumlah Dana Yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing tersaji minus sebesar Rp25.725.390,00,00 dan Rp6.600.618,00. Perkiraan ini merupakan bagian dari ekuitas dana yang disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek. Akun ini merupakan akun penyeimbang dari akun Utang Kepada Pihak Ketiga.
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
bentuk persediaan.
28
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
Barang/Jasa yang Harus Diterima Rp78.833.333,00
C.4.3. Barang/Jasa yang Harus Diterima Barang/Jasa yang Harus Diterima per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 adalah masing-masing sebesar Rp78.833.333,00 dan Rp40.916.666,00. Perkiraan ini merupakan ekuitas dana lancar berupa barang/jasa yang akan diterima dari kepada pihak lain. Akun ini merupakan akun penyeimbang dari akun Belanja Dibayar Dimuka.
C.5. Ekuitas Dana Investasi Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp.3.325.429.819,00
C.5.1.
Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
Jumlah Diinvestasikan dalam Aset Tetap per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp3.325.429.819,00 dan per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp3.099.699.648,00 merupakan jumlah ekuitas dana yang diinvestasikan dalam bentuk Aset Tetap.
Pengungkapan Penting Lainnya Rekening Pemerintah
D. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA D.1. REKENING PEMERINTAH Rekening Bank yang digunakan Bendahara Pengeluaran Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk menampung semua jenis transaksi adalah rekening giro nomor 0063-01001097-30-7 pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Pangkalpinang sesuai dengan surat persetujuan pembukaan rekening dari
KPPN
Pangkalpinang
nomor
S-059/WPB.10/KP.01/2012
tanggal
Informasi Revisi Anggaran
D.2. INFORMASI REVISI ANGGARAN Anggaran belanja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebelum revisi berjumlah Rp6.294.127.000,00 dan setelah revisi berjumlah Rp6.240.183.000,00 dengan rincian sebagai berikut:
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
18 Januari 2012.
29
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
Tabel 22 Informasi Revisi Anggaran Per 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah) Program / Jenis Belanja
Kode 01
Awal
Program Dukungan Manajemen dan
Pemotongan
4.257.080.000
Revisi
53.944.000
4.203.136.000
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP 51. Belanja Pegawai
2.735.296.000
-
2.735.296.000
52. Belanja Barang
1.457.464.000
53.944.000
1.403.520.000
53. Belanja Modal 02
Program Peningkatan Sarana dan
64.320.000
-
64.320.000
253.750.000
-
253.750.000
253.750.000
-
253.750.000
1.783.297.000
-
1.783.297.000
Prasarana Aparatur BPKP 53. Belanja Modal 06
Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP
1.783.297.000
-
1.783.297.000
JUMLAH
6.294.127.000
53.944.000
6.240.183.000
D.3. INFORMASI PENGGUNAAN DANA MITRA Selama tahun 2013 kegiatan pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selain didanai dari DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, juga didanai dari dana mitra kerja. Kegiatan tersebut berupa pendampingan, bimbingan teknis dan sosialisasi berdasarkan permintaan dari kementerian/lembaga, dan BUMN/BUMD/BLU yang menjadi mitra kerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sampai dengan tanggal pelaporan jumlah penugasan yang dibiayai dari dana mitra kerja sebanyak 69 PP dan telah menghasilkan 69 LHP, dan realisasi dana mitra sebesar Rp526.681.309,00. dengan rincian sebagai berikut: Tabel 23 Informasi Penggunaan Dana Mitra Per 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah) Bidang
Jumlah Penugasan
Jumlah LHP
Jamlah Dana (Rp)
IPP-Perekonomian
15
15
189.811.200
IPP-Polsoskam
34
34
193.506.509
APD
19
19
124.108.500
Akuntan Negara
1
1
19.255.100
Investigasi
-
-
-
69
69
526.681.309
Jumlah
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
Informasi Penggunaan Dana Mitra
52. Belanja Barang
30
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
Jumlah dana tersebut seluruhnya dikelola dan dipertanggungjawabkan oleh pihak
mitra
kerja
sesuai
dengan
mekanisme
yang
berlaku
pada
masing-masing mitra kerja. Pegawai BPKP yang diberi tugas oleh pimpinan masing-masing diterbitkan Surat Perintah Dinas (SPD) Nihil dengan beban anggaran mitra kerja, dan pada akhir kegiatan/penugasan pegawai dimaksud menerima dan menandatangani kuitansi penggantian biaya perjalanan dinas/transport lokal, dan selanjutnya dipertanggungjawabkan sesuai dengan
Laporan Keuangan UAKPA Tahun 2013
mekanisme yang berlaku pada masing-masing mitra kerja.
31