TUGAS AKHIR PANCASILA PERKELAHIAN ANTAR REMAJA
DISUSUN OLEH : KARUNIA JACKO MAULANA (11.12.5938) KELOMPOK ( I ) SISTIM INFORMASI
ABSTRAK Kenakalan remaja saat ini di sebabkan oleh remaja yg selalu ingin menjadi yg terhebat di usia mereka meskipun mreka tidak memikirkan resiko apa yg terjadi ,kenakalan remaja yg paling sering kita jumpai seperti perkelahian pelajar di karnakan masa2 remaja yg penuh dengan ke ingin tahuan yang besar,dan mreka masih belum terlalu bisa mengontrol emosi,faktor yg mendukung usia remaja untuk terjerat di posisi tersebut di karnakan mereka masih belum bisa menilai mana yg baik dan mana yg buruk, hal tersebut di karnakan faktor lingkungan yg kurang baik
LATAR BELAKANG MASALAH
Masa remaja awal merupakan masa transisi, dimana usianya berkisar antara 13 sampai 16 tahun atau yang biasa disebut dengan usia belasan yang tidak menyenangkan, dimana terjadi juga perubahan pada dirinya baik secara fisik, psikis, maupun secara sosial,Pada masa transisi tersebut kemungkinan dapat menimbulkan masa krisis, yang ditandai dengan kecenderungan munculnya perilaku menyimpang. contoh nya kabur dari rumah , membawa senjata tajam, memerkosa,sex bebas,memakai obat2an terlarang,kebut-kebutan di jalan dan taurann antar remaja. Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma sosial yang berlaku. Perilaku penyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan tegaknya sistem sosial. Penggunaan konsep perilaku menyimpang secara tersirat2 mengandung makna bahwa ada jalur baku yang harus ditempuh. Perilaku yang tidak melalui jalur tersebut berarti telah menyimpang. Untuk mengetahui latar belakang perilaku menyimpang perlu membedakan adanya perilaku penyimpang yang tidak disengaja dan yang disengaja, diantaranya karena pelaku kurang memahami aturan-aturan yang ada, perilaku menyimpang yang disengaja, bukan karena pelaku tidak mengetahui aturan. Hal yang relevan untuk memahami bentuk perilaku tersebut, adalah mengapa seseorang melakukan penyimpangan, padahal ia tahu apa yang dilakukan melanggar aturan. Becker (dalam Soerjono Soekanto,1988) mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk mengasumsikan hanya mereka yang menyimpang mempunyai dorongan untuk berbuat demikian. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya setiap manusia pasti mengalami dorongan untuk melanggar pada situasi tertentu, tetapi mengapa pada kebanyakan orang tidak menjadi kenyataan yang berwujud penyimpangan, sebab orang dianggap normal biasanya dapat
menahan diri dari dorongan-dorongan untuk menyimpang. Kenakalan-kenakalan yang dilakukan oleh remaja di bawah usia 17 tahun sangat beragam mulai dari perbuatan yang amoral dan anti sosial tidak dapat dikategorikan sebagai pelanggaran hukum. Bentuk kenakalan remaja tersebut seperti: kabur dari rumah, membawa senjata tajam, dan kebutkebutan di jalan, sampai pada perbuatan yang sudah menjurus pada perbuatan kriminal atau perbuatan yang melanggar hukum seperti; pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, seks bebas, pemakaian obat-obatan terlarang, dan tindak kekerasan lainnya yang sering diberitakan di media- media masa. Hampir setiap hari kasus kenakalan remaja selalu kita temukan di mediamedia massa, dimana sering terjadi di Kota-kota besar . Hampir setiap hari kasus kenakalan remaja selalu kita temukan di mediamedia massa, dimana sering terjadi di Kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya,yogyakarta dan Medan, salah satu wujud dari kenakalan remaja adalah tawuran yang dilakukan oleh para pelajar atau remaja. Data di Jakarta tahun 1992 tercatat 157 kasus perkelahian pelajar. Tahun 1994 meningkat menjadi 183 kasus dengan menewaskan 10 pelajar, tahun 1995 terdapat 194 kasus dengan korban meninggal 13 pelajar dan 2 anggota masyarakat lain. Tahun 1998 ada 230 kasus yang menewaskan 15 pelajar serta 2 anggota Polri, dan tahun berikutnya korban meningkat dengan 37 korban tewas. Terlihat dari tahun ke tahun jumlah perkelahian dan korban cenderung meningkat. Bahkan sering tercatat dalam satu hari terdapat sampai tiga perkelahian di tiga tempat sekaligus, meskipun polisi telah berlaku adil untuk semua pelaku kejahatan , ini tidak mengurangi jumlah tauran antar pelajar di berbagai daerah se akan-akan mereka menganggap tauran itu sebagai satu tindakan rutin untuk mengetahui syapa yg lebih hebat ,meskipun ada yang sampai merenggut nyawa skalipun,biasa nya tawuran tersebut di picu di karnakan halhal yang sepele Dengan demikian nampak jelas bahwa apabila seorang anak yang masih berada dalam fase-fase usia remaja kemudian melakukan pelanggaran terhadap norma hukum, norma sosial, norma susila dan norma-norma agama, maka perbuatan anak tersebut digolongkan kenakalan remaja, berbagai upaya penanggulangan tlah di lakukan tetapi menyangkut dngan tindakan kepolisian, bukan perbaikan kondisi atau sebab sebab yg menimbulkan kejahatan itu sendiri , jadi kebijakan yg di ambil hanyalah kebijakan kebijakan yg bersikap persial saja tidak menyentuh kepada akar permasalahan yg menimbulkan kejahatan Faktor lain yang juga ikut mempengaruhi perilaku kenakalan pada remaja adalah konsep diri yang merupakan pandangan atau keyakinan diri terhadap keseluruhan diri, baik yang menyangkut kelebihan maupun kekurangan diri, sehingga mempunyai pengaruh yang besar terhadap keseluruhan perilaku yang ditampilkan.
RUMUSAN MASALAH apakah ada peran kluarga dalam mendidik remaja saat ini,seakan2 tidak berfungsinya orangtua sebagai figur tauladan bagi anak?, Selain itu suasana keluarga yang menimbulkan rasa tidak aman dan tidak menyenangkan serta hubungan keluarga yang kurang baik dapat menimbulkan bahaya psikologis bagi setiap usia terutama usia REMAJA .dan juga mngapa kita harus patuh dan taat pada norma norma Masyarakat? atau mengapa kita tidak melakukan penyimpangan? pertanyaan tersebut melambangkan suatu pemikiran bahwa suatu penyimpangan bukan suatu problematik yg di pandang sebagai persoalan pokok, adalah ke taatan dan ke patuhan terhadap norma norma masyarakat. dngan demikian menurut penjelasan ini faktor2 yg menyebabkan seseorang patuh atau taat kepad norma2 kemasyarakatan pada dasar nya upaya menjelaskan prilaku “tidak patuh norma”
PENDEKATAN :
A. SECARA HISTORIS pertengkaran pelajar terjadi di yogyakarta tnggal 22 april 2011 yg melibatkan 2 SMA, belum jelas motif terjadi pertengkaran, menurut sumber tawuran terjadi karena salah satu dari 2 smu tersebut mengeroyok siswa dari salah satu smu tersebut B. SECARA SOSIOLOGIS Masyarakat sekitar mulai gerah dengan sering ny tempat mreka di jadikan tempat perkelahian antar kelompok remaja,selain mengakibatkan kerusakan yg terjadi ,perkelahian tersebut juga berdampak negativ bagi anak2 yg melihat atau menyaksikan kejadian tersebut, masyarakat cukup prihatin di karnakan mreka bertengkar tidak memikirkan bagaimana hal yang buruk nanti akan terjadi seperti di penjara atau bahkan kematian,pemerintah cendrung menyepelekan hal hal yg kecil contoh nya mareka mengangap perkelahian itu sebagai pacuan untuk mreka tumbuh menjadi lebih dewasa C.SECARA YURIDIS Paham Kenakalan Remaja dalam arti luas meliputi perbuatan-perbuatan anak remaja yang bertentangan dengan kaedah-kaedah hukum tertulis baik yang terdapat dalam kitab UndangUndang Hukum Pidana maupun perundang-undangan Pidana diluar KUH Pidana. Dapat pula terjadi perbuatan anak remaja tersebut bersifat anti sosial, perbuatan yang menimbulkan keresahan masyarakat pada umumnya, akan tetapi tidak tergolong delik pidana umum maupun pidana khusus. Ada pula perbuatan anak remaja yang bersifat anti susila, yakni
durhaka kepada kedua orang tua, sesaudara saling bermusuhan. Di samping itu dapat dikatakan kenakalan remaja, jika perbuatan tersebut bertentangan dengan norma-norma agama yang dianutnya misalnya remaja muslim enggan berpuasa, padahal sudah tamyis bahkan sudah baligh, remaja Kristen/Katholik enggan melakukan sembahyang/kebaktian. Demikian pula yang terjadi pada remaja Hindu dan Budha.
PEMBAHASAN Banyak penelitian yang dilakukan para ahli menemukan bahwa remaja yang berasal dari keluarga yang penuh perhatian, hangat, dan harmonis mempunyai kemampuan dalam menyesuaikan diri dan sosialisasi yang baik dengan lingkungan disekitarnya anak yang mempunyai penyesuaian diri yang baik di sekolah, biasanya memiliki latar belakang keluarga yang harmonis, menghargai pendapat anak dan hangat. Hal ini disebabkan karena anak yang berasal dari keluarga yang harmonis akan mempersepsi rumah mereka sebagai suatu tempat yang membahagiakan karena semakin sedikit masalah antara orangtua, maka semakin sedikit masalah yang dihadapi anak, dan begitu juga sebaliknya jika anak mempersepsi keluarganya berantakan atau kurang harmonis maka ia akan terbebani dengan masalah yang sedang dihadapi oleh orangtuanya tersebut. Faktor lain yang juga ikut mempengaruhi perilaku kenakalan pada remaja adalah konsep diri yang merupakan pandangan atau keyakinan diri terhadap keseluruhan diri, baik yang menyangkut kelebihan maupun kekurangan diri, sehingga mempunyai pengaruh yang besar terhadap keseluruhan perilaku yang ditampilkan,konsep diri terbentuk dan berkembang berdasarkan pengalaman dan inteprestasi dari lingkungan, penilaian orang lain, atribut, dan tingkah laku dirinya. Bagimana orang lain memperlakukan individu dan apa yang dikatakan orang lain tentang individu akan dijadikan acuan untuk menilai dirinya sendiri. Masa remaja merupakan saat individu mengalami kesadaran akan dirinya tentang bagaiman pendapat orang lain tentang dirinya Pada masa tersebut kemampuan kognitif remaja sudah mulai berkembang, sehingga remaja tidak hanya mampu membentuk pengertian mengenai apa yang ada dalam pikirannya, namun remaja akan berusaha pula untuk mengetahui pikiran orang lain tentang tentang dirinya ,Oleh karena itu tanggapan dan penilaian orang lain tentang diri individu akan dapat berpengaruh pada bagaimana individu menilai dirinya sendiri.remaja nakal biasanya mempunyai sifat
memberontak, ambivalen terhadap otoritas, mendendam, curiga, implusif dan menunjukan kontrol batin yang kurang. Sifat – sifat tersebut mendukung perkembangan konsep diri yang negatif. remaja yang didefinisikan sebagai anak nakal biasanya mempunyai konsep diri lebih negatif dibandingkan dengan anak yang tidak bermasalah. Dengan demikian remaja yang dibesarkan dalam keluarga yangkurang harmonis dan memiliki konsep diri negatif kemungkinan memiliki kecenderungan yang lebih besar menjadi remaja nakal dibandingkan remaja yang dibesarkan dalam keluarga harmonis dan memiliki konsep diri positif Kenakalan remaja di era globalisasi smakin meningkat sama hal nya dngan budaya budaya barat yang mulai masuk ke usia usia remaja ,dari segi prilaku mulai dari usia usia remaja mengikuti life style kehidupan barat yg cukup elegan, meskipun keadaan ekonomi yg kurang mampu ,mreka mampu menutupi kekurangn mreka dngan bergaya seperti orng barat ,namun di satu sisi, kehidupan barat yg rentan dngan sex bebas, pertengkaran bahkan tindakan2 criminal,masuk juga ke dalam tubuh para remaja ,mulai dngan mabuk , narkoba,bertengkar , memperkosa itu sudah menjadi suatu masalah serius yg ada di indonesia ,usia usia remaja adalah hal yg tabu,khusus nya para laki2 mreka berfikir bahwa mreka bisa memnyelesaikan masalah dngan cara nya sendiri,padahal cara mreka sangatlah menyimpang ,salah satu dngan bertengkar, padahal kalau diselesaikan dngan baik2 pasti masalah tersebut bisa di selesaikan, peran orang tua sangat penting untuk bisa masuk ke sluruh masalah mereka, dan polisi juga harus sering mengadakan pendekatan kepada remaja2 khusus nya di indonesia agar para remaja tidak berfikir negatif tentang polisi,karna sebaian besar para remaja menganggap polisi sebagai penghambat jalan ny kreatifitas walaupun bersifat positif dan negativ
KESIMPULAN DAN SARAN Bahwa masa remaja itu masa2 yg benar harus di lihat lebih dalam,dan jngan pernah menyepele kan anak2 yg memasuki masa remaja,memang banyak yg bilang masa remaja adalah masa yg indah tapi keindahan ny jangan di kotori dngan hal hal yg berbau criminal, smua orng pernah remaja dari knakalan2 yg di buat dulu seakan akan kita bisa mengerti dunia mereka ,tapi jngan sampai berlebihan ,timbulkan suasana yg nyaman dngan anak,terutama orang tua yg mempunyai anak remaja usahakan slalu terbuka dngan anak, faktor orang tua sangatlah penting sebagai sahabat atau teman anak, masalah anak2 remaja mulai dari musuh ,cinta ataupun hall apapun, baik nya orang tua harus paham dan berikan meraka kebebasan slama itu masih berbau positif, biarkan mereka berkembang karna usia-usia mreka usia yg produktif dan penuh dengan kreativitas Dan pemerintah baik nya sering mengadakan kegiatan2 positif atau sosialisasi untuk para remaja agar pemerintah mampu mengerti dan bahkan memahami bagaimana dunia2 para remaja
REFRENSI
www.detik.com www.tempointeraktif.com www.pedulibangsa.blogspot.com