1 TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA Nepotisme Keluarga dan Teman Di Susun Oleh : Nama : Tegar Wisnu Pambudi NIM : Kelas Kelompok Dosen Prodi dan Jurusa...
TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA Nepotisme Keluarga dan Teman
Di Susun Oleh : Nama
: Tegar Wisnu Pambudi
NIM
: 11.12.5947
Kelas
:I
Kelompok
: Persatuan
Dosen
: Drs. Muhammad Idris P , M.Ms
Prodi dan Jurusan
: S1 / Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011
Nepotisme Keluarga dan Teman A. Abstrak Nepotisme jika secara bahasa memiliki arti Keluarga atau Saudara , jadi dalam melakukan hal atau sesuatu selalu mengedepankan saudara atau persaudaraan. Ini kerap kali terjadi dalam dunia politik dan pemerintahan seseorang yang berkuasa atas suatu kedudukan dapat melakukan penarikan , perekrutan ataupun penaikan pangkat / golongan sesorang bukan karena kemampuan atau kerjanya melainkan karena adanya hubungan yaitu pertalian darah atau saudara. Ini bertentangan dengan tatacara perekrutan dan penaikan pangkat yang harus dilakukan atas tingkat kerja dan kemampuan kerjanya. B. Latar Belakang Masalah Dalam berbagai hal Nepotisme selalu ada dan terjadi baik itu di dunia politik , pemerintahan bahkan diluar itu, Nepotisme membuat seseorang lebih memilih keluarga atau temannya untuk dapat menempati kedudukan atau posisi yang ada. Dengan merekrut seseorang dari keluarga atau teman seseorang akan lebih mendapatkan dukungan yang terus menerus dan dapat lebih dipercaya ketimbang mengangkat seseorang yang tidak memiliki hubungan dengannya. Indonesia juga tak luput dari adanya praktek Nepotisme ini dengan mengatasnamakan keluarga dan teman seseorang yang memiliki kekuasaan dapat mengangkat keluarga dan temannya untuk dapat duduk pada suatu posisi. Ini terjadi pada zaman kepemimpinan Presiden Soeharto dengan mengangkat saudara termasuk anaknya untuk menduduki posisi di pemerintahan dan perusahaan-perusahaan dengan mengangkatt saudara dan anaknya Presiden Soeharto memiliki dukungan dan kontrol yang sangat besar pada segala aspek yang diberikan kepada saudara dan anaknya , lalu berlanjut pada pemerintahan Presiden Gus Dur yang pada saat itu mengangkat Bondan Gunawan dan Marsilam Simanjuntak yang notebennya merupakan teman Presiden Gus Dur saat masih di Forum Demokrasi. Namun ini juga membuat perasaan yang tidak adil yang timbul dari orang-orang yang sebetulnya lebih pantas dalam menduduki atau mendapatkan posisi itu namun karena tidak memiliki kekuasaan apapun adakalanya seseorang itu mengurungkan niatnya untuk melakukan protes lebih memilih diam dan bungkam . Praktek Nepotisme ini juga merupakan wujud pengekangan hak seseorang untuk mendapatkan pangkat atau kedudukan yang sesuai dengan apa yang di kerjakan namun karena adanya praktek Nepotisme penguasa lebih memilih keluarga dan teman dekatnya untuk mendapatkan posisi dan jabatan tersebut.
C. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah diatas terdapat beberapa rumusan yaitu bagaimana nepotisme dapat terjadi , nepotisme di indonesia dan bagaimana agar tindakan Nepotisme tidak dilakukan lagi. D. Pendekatan 1. Historis Bagi sesesorang yang memiliki kekuasaan atas kedudukan tertentu maka ia akan mendahulukan atau mengutamakan Keluarga dan Teman dibandingkan Orang lain dalam memberikan suatu jabatan atau kedudukan seperti , pada saat penerimaan CPNS seorang pejabat akan membantu dan mendahulukan Keluarga atau Temannya itu untuk mendapatkan jabatan yang ada walaupun kenytaannya keluarga atau Temannya tersebut tidak lulus test. 2. Sosiologis Terjadinya ketidak seimbangan pada suatu instansi atau badan karena pemengang kekuasaan hanya mengambil atau merekrut pegawai hanya dari golongan keluarga atau Teman sedangkan orang lain yang sebetulnya lebih layak karena kemampuan dan kecakapannya tidak mendapatkannya sehingga bisa timbul rasa tidak suka dan tidak puas. 3. Yuridis Dalam Undang –Undang Nepotisme terdapat dalam UU No 28 Tahun 1998 yang berisi Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dari Korupsi , Kolusi dan Nepotisme.
E. Pembahasan Nepotisme sebetulnya sudah lama sekali ada dan terjadi bahkan sejak Raja Napoleon Bonarpate saat memerintah ia menunjuk saudara – saudaranya untuk menduduki kekuasaan sebagai raja di negara –negara yang telah tunduk pada Napoleon Bonarpate yaitu : Louis Napoleon merupakan adik Napoleon Bonarpate yang mendapatkan kekuasaan tas Negara Belanda. Champoleon adik Napoleon Bonarpate yang mendapatkan kekuasaan atas Mesir.
Dalam hal ini Napoleon lebih memilih keluarga nya ketimbang para panglima atau yang lain yang memiliki kecakapan lebih karena dengan memilih keluarganya maka tampuk kekuasaan nya menjadi lebih kuat dan tegar dan lebih bisa mengontrol dengan leluasa. Praktek nepotisme juga terjadi pada Vatikan Paus adalah orang seorang pemuk agama katolik yang tidak menikah dan memimiliki anak sehingga untuk meneruskan dinasti kepausan maka Paus memilih atau meyerahkan jabatannya sebagai Paus kepada saudaranya baik itu adiknya ataupun keponaknnya sehingga dinasti kepausan akan terus terjaga dalam ikatan darah sesamanya. Di indonesia Nepotisme dapat ditemui pada masa Orde Baru pemerintahan Presiden Soeharto pada saat itu kebanyakan jabatan – jabatan di pemerintahan diduduki oleh sanak saudara Presiden Soeharto tak hanya sanak saudara Teman – teman nya di Militer juga mendapatkan kedudukan di pemerintahan dari bupati sampai Wakil Presiden dengan melakukan itu Presiden Soeharto dapat mempertahankan kedudukannya sebagai presiden selama hampir 32 Tahun dan membuat stabilitas keamanan dan politik yang sangat kuat namun karena tidakkan Nepotismenya itu banyak orang yang geram dan tidak suka lantaran semua jabatan dipegang oleh sanak saudara dan teman dekatnya pada saat itulah kekuasaan Orde Baru Presiden Soeharto mulai runtuh dan akhirnya pada tahun 1998 dengan terjadinya Reformasi. Dilihat di tas bahwa praktek Nepotisme memang kerap kali dilakukan oleh seorang penguasa atas suatu jabatan dengan merekrut keluarga atau teman dekat dia merasa kekuasaan nya menjadi stabil dan tidak tergoyahkan dia lebih percaya kepada keluarganya sendiri ketimbang orang yang sebetulnya lebih ahli dalam bidang tersebut. Ini pun juga dimanfaatkan oleh anggota keluarga dan temandekatnya dengan memanfaatkan peluang emas untuk duduk dalam jabatan-jabatan strategis.
F. Kesimpulan dan Saran Nepotisme praktek lebih mementingkan atau mendahulukan keluarga dan teman dekat dalam berbagai hal adalah hal yang sulit terlepas dari seseorang yang memiliki kekuasan tertentu pada suatu kedudukan jika dalam instansinya memiliki jabatan yang kosong maka pemimpin tersebut akan lebih memilih mengambil jabatan itu untuk diberikan kepada keluarga atau teman dekatnya ketimbang memberikan jabatan tersebut kepada orang yang justru memiliki kemampuan dan kecakapan lebih dari keluarga atau teman dekatnya itu. Dengan adanya praktek nepotisme juga akan menyulut rasa tidak puas dan tidak adil jika sesorang harus tersingkir dari perebutan jabatan karena pemimpin lebih memilih keluarga dan teman dekatnya untun mengisi jabatan itu padahal keluarga atau teman dketnya itu kurang memiliki kemampuan padahal dia lebih memiliki kemampuan dibandingkan mereka. Di indonesia juga ada praktek Nepotisme mulai dari aparatur pemerintahan tingkat bawah samapi aparatur pemerintahan tingkat atas. Saya mengharapkan agar pemimpin lebih rasional dalam mengangkat sesorang untuk mengisi suatu jabatan tidak hanya karena keluarga atau teman melainkan lebih kepada aspek kemampuan dan kecakapan yang dimiliki orang tersebut dan harus memiliki sikap adil sehingga tidak ada pihak yang merasa kurang puas atau kurang adil.
G. Referensi http://id.wikipedia.org/wiki/Nepotisme http://yusufrahman.blogdetik.com/2009/02/05/nepotisme-bagaimana-sebaiknyadisikapi/ http://asrihandayani.wordpress.com/2010/03/31/pengertian-korupsikolusidannepotisme/ http://www.anneahira.com/korupsi-kolusi-nepotisme.htm