TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
Aslah Khudin 11.12.5442 Kelompok G
S1 Jurusan Sistem Informasi SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER “AMIKOM” YOGYAKARTA
MEMPERCAYAI ADANYA TUHAN Beriman bahwa tuhan itu ada adalah iman yang paling utama.jika seorang sudah tidak percaya bahwa tuhan itu ada,maka sesungguhnya orang itu adalah seseorang yang dalam kesesatan nyata.Kita tidak pernahmeliha tuhan,kita juga tidak pernah bercakap cakap dengan tuhan.Karena itu tidak heran jika orang-orang atheis menganggap tuhan itu tidak ada.Cuma khayalan belaka.Ada kisah zaman dahulutentang orang atheis yang tidak percaya dengan tuhan.Dia mengajak debat orang alim mengenai ada atau tidaknya tuhan.Diantara pertanyaannya adalah:”benarkah tuhan itu ada”dan jika ada,dimanakah tuhan itu?Ketika orang atheis itu menunggu bersama para penduduk di kampung terserbut,orang alim itu belum juga datang.Ketika orang atheis dan para penduduk berpikir bahwa orang alim itu tidak akan datang,barulah orang alim tersebut muncul.maaf jika kalian menunggu lama.Karena hujan turun deras,maka sungai menjadi banjir,sehingga jembatannya hanyut dan saya tidak bisa menyebrang.Alhamdulillah tiba-tiba ada sebuah pohon yang tumbang.Kemudian,pohon tersebut terpotong-potong ranting dan dahannya dengan sendirinya,sehingga jadi satu batang yang lurus,sehingga akhirnya menjadi perahu.Setelah itu,barusaya bisa menyebrangoi sungai dengan perahu tersebut.Begitu orang orang alim berkata. Si atheis dan para penduduk kampung tertawa terbahak-bahak.Dia berkata pada orang banyak,orang alim ini sudah gila rupanya.Masa pohon bisa jadi perahu dengan sendirinya.Mana bisa perahu jadi dengan sendirinya tanpa ada yang membuatnya!orang banyak pun tertawa riuh.Setelah tawa agak reda,orang alim berkata,Jika kalian percaya bahwa perahu tak mungkin ada tanpa ada pembuatnya,kenapa kalian percaya bahwa bumi,langit dan seisinya bisa ada tanpa penciptanya?mana yang lebih sulit,membuat perahu
atau menciptakan bumi langit dan seisinya ini?Mendengar perkataan orang alim tersebut,akhirnya mereka sadar bahwa mereka telah terjebak oleh pertanyaanya mereka sendiri.Kalau begitu jawab pertanyaanku yang kedua.Kata si atheis.Jika tuhan itu ada,mengapa dia tidak kelihatan.Dimana tuhan itu berada?orang alim itu kemudian menampar pipi si atheis dengan keras,sehingga si atheis merasa kesakitan.Kenapa anda memukul saya?sakit sekali.Si alim bertanya,Ah mana ada sakit.Saya tidak melihat sakit.Dimana sakitnya?ini sakitnya disini.Si atheis menunjuk-nunjuk pipinya.Tidak,saya tidak melihatnya.Apakah para hadirin melihat sakitnya?orang banyak berkata,tidak!Meski tidak melihat sakit,bukan berarti sakit itu tidak ada.Begitu juga tuhan.Karena kita tidak bisa lihat tuhan.Bukan berarti tuhan itu tidak ada.Tuhan ada meski kita tidk bisa melihatnya,tapi kita bisa merasakan ciptaanya. Dalam
Al-Qur’an,Allah
menjelaskan
bahwa
dialah
yang
menciptakan
langit,bintang,matahari,bulan,dan lain lain.Maha suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan dia jadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.(Al furqon:61).Ada jutaan orang yang mengatur lalu lintas jalan raya,laut dan udara.Mercusuar sebagai penunjuk arah dibangun,demikian pula lampu merah dan radar menara kontrol bandara mengatur lalu lintas laut dan udara.tapi ribuan kecelakaan masih terjadi
didarat,laut
dan
udara.meski
ada
yang
mengatur.Sebaliknya
bumi,matahari,bulan,bintang dan lain-lain selalu beredar selama milyaran tahun lebih tanpa ada tabrakan.Tanpa ada tuhan yang maha mengatur,tidak mungkin semua itu terjadi.Semua itu terjadi karena adanya tuhan yang maha pengatur,Allah yang telah menetapkan tempattempat perjalanan (orbit) bagi masing-masing benda tersebut.Jika kita sungguh-sungguh memikirkan hal ini,tentu kita yakin bahwa tuhan itu ada.Dialah yang menjadikan matahari
bersinar
dan
bulan
bercahaya
dan
ditetapkan-Nya
manzilah-manzilah
(tempat-
tempat)perjalanan bulan itu,supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan penghitungan (waktu).Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak.Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang orang yang mengetahuinya (Yunus:5).Tidaklah mungkin badi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang.Dan masing-masing beredar pada garis edarnya (Yaa Sin:40).Sesungguhnya orangorang yang memikirkan alam,insya allah akan yakin bahwa Tuhan itu ada.
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME Perkembangan kejahatan terorisme global telah menunjukan peningkatan yang cukup signifikan baik modus,kuantitas maupun kualitasnya.Indonesia tidak lepas dari sasaran tyerorisme.Terungkap fakta adanya keterkaitan jaringan militan lokal dengan jaringan internasional.Selain ancaman terorisme,ancaman non tradisional lainnya yang muncul saat ini telah merebak pula lewat pintu sendi kehidupan bangsa.Aktivitas teroris telah membidik dan memanfaatkan ideologi dan agama bagi masyarakat dunia sebagai garapan agar memihak pada perjuangan mereka.Oleh sebab itu perlu ditangani secara bijak.Untuk mencegah dan menanggulangi segala bentuk tindakan dan kegiatan teroris.Pemerintah Indonesia menyikapi fenomena teroris secara arif menganalisis berbagai aspek kehidupan bangsa saat ini,guna memerangi aksi terorisme,bersama dunia internasional. Sejumlah peristiwa terorisme menunjukan adanya mata rantai antara kelompok dalam dan luar negeri.Dari hasil pengungkapan kasus di Indonesia merupakan jaringan
teroris internasional dimana keberadaannya dengan segala aktifitasnya tidak dapat terdeteksi secara dini sehinggaa sulit untuk dicegahdan ditangkal.Aksi teror tersebut bila harus berlanjut akan dapat mengancam stabilitas politik dan keamanan yang pada gilirannya akan menghambat kelancaran pembangunan nasional. Berbagai upaya yang telah telah dilakukan oleh pemerintah khususnya langkahlangkah aparat keamanan dalam pengungkapan aksi terorisme,mendapat tanggapan beraneka ragam di kalangan masyarakat khususnya kelompok umat islam yang sensitif terhadap isu terorisme karena dikaitkan dengan agama islam.Menguatnya perbedaan sikap pro dan kontra sesuai tanpa memperdulikan kepentengan nasional menimbulkan rasa saling curiga dikalangan masyarakat dan ketidakpercayaan terhadap pemerintah khususnya aparat keamanan dalam menangani terorisme diindonesia.Selain itu kerjasama tingkat ASEAN telah dilaksanakan
,sikap
kehati-hatian
pemerintah
indonesia
dalam
mencegah
dan
menanggulangi teroris,dapat dilihat dari kebijakan dan langkah-langkah antisipatif.Terkait dengan peristiwa bali tanggal 12 oktober 2002.Dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan terorisme,pemerintah telah membentuk lembaga-lembaga khusus guna menghadapi terorisme yang berkembang di
tanah air,antara lain:intelejen,TNI dan
POLRI,Kerjasama internasional. Pemerintah melakukan pencegahan dan penanggulangan ancaman teroris internasional maupun lokal yang berkolaborasi dengan terorisme internasional dalam rangka melindungi keselamatan WNI,dengan cara: 1.Menghormati HAM 2.Meninjau kembali UU pemberantasan terorisme untuk mencapai kepastian hukum
3.Tindakan yang tidak diskriminatif dan melihat etnis maupun agama 4.Melakukan kerjasama Internasional,dll. Pencegahan dan penanggulangan terorisme membutuhkan suatu kerjasama secara menyeluruh.Selain kualitas dan kuantitas aparat yang telah dibentuk pemerintah juga perlu adanya
dukungan
terhadap
kepedulian
masyarakat,karena
dengan
melibatkan
masyarakat.penanggulangan dan pencegahan secara dini terhadap sejumlah aksi atau kegiatan terorisme dapat dengan mudah dibatasi.Sistem pertahanan dan keamanan semesta dimana TNI dan POLRI merupakan elemen utama dalam menghadapi kejahatan terorisme harus selalu melakukan koordinasi dengan institusi-institusi pemerintah lainnya atau dengan swasta maupun elemen sipil lainnya,karena dukungan dan koordinasi dalam mengidentifikasi dan mengatasi berbagai permasalahan teroris akan mudah diatasi. Didalam pencegahan dan penanggulangan terorisme di Indonesia dibutuhkan suatau badan ekstra semacam lembaga anti terorisme nasional yang pengawasannya ditangani secara terpadu antara TNI dan POLRI serta unsur masyarakat dengan dibawah suatu komando pengendali.Selain peningkatan kerjasama baik antara lembaga didalam negeri perlu juga adanya kerjasama dengan lembaga-lembaga anti terorisme yang berada diluar negeri yang tentunya didasari oleh kerangka hukum,karena dengan dasar hukum yang kokoh akan menjadi dasar kebijakan nasional dan tindakan kita dalam memerangi terorisme.selain itu dengan dasar hukum yang kuat diharapkan mampu melindungi berbagai kepentingan publik maupun hak-hak asasi manusia.
SEPARATISME Gerakan pemisahan diri (Separatisme) dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di wilayah Aceh ,papua dan maluku merupakan masalah bersama bangsa indonesia yang sampai sekarang masih belum dapat dituntaskan .Upaya penyelesaian gerakan separatis Gerakan Aceh Merdeka (GAM) telah menunjukan kemajuan yang berarti dengan telah dicapainya butir-butir kesepakatan bersama dalam perundingan informal di Helsinski,namun,perlu terus diupayakan adanya kerjasama dalam memelihara suasana kondusif,khususnya dalam pelaksanaan butir-butir kesepakatan yang telah dicapai.Tidak dapat dihindari kemungkinan adanya pihak yang melakukan gangguan keamanan berupa penghadangan,penculikan,penyanderaan serta pemerasan terhadap masyarakat. Walaupun saat ini kondisi mental dan kesejahteraan rakyat aceh masih belum pulih akibat separatisme dan bencana Tsunami 26 Desember 2004.Namun dengan telah disahkannya Undang-Undang pemerintah Aceh kiranya kondisi keamanan diwilayah aceh diharapkan semakin kondusif.Saat ini merupakan periode yang sangat penting dalam membangun
kebersamaan
rakyat
Aceh
sebagai
bagian
integral
bangsa
Indonesia.Keberhasilan rehabilitasi dan rekontruksi Aceh akan secara signifikan.Membangun kepercayaan dan kebersamaan rakyat Aceh terhadap anak bangsa Indonesia lainnya dalam wadah NKRI. Sementara itu penyelesaian kasus separatisme di papua secara simultan terus dilakukan dengan intersif mengupayakan penyelesaian secara komperahensif.Upaya ini telah menunjukan keberhasilan dengan indikator semakin menurunnya infersitas perlawanan gerakan bersenjata.Namun demikian kondisi sosial masyarakat dan masih kuatnya dukungan sebagian kelompok masyarakat perjuangan Organisasi Papua (OPM)
perlu diwaspadai dengan baik.Adanya pengakuan negara asing meskipun tidak memiliki landasan hukum yang kuat merupakan benih kesulitan di masa yang akan datang apabila upaya-upaya diplomasi luar negeri tidak dilakukan secara intensif.Oleh karena itu langkah rekonsialisasi
dengan
keberhasilannya.Dengan
OPM
masih
membutuhkan
demikian,langkah
mengakarnya gerakan OPM lebih tepat
preventif
waktu untuk
untuk
mencapai
mencegah
semakin
jika diarahkan dengan cara mengambil hati
masyarakat papua dengan membangun papua secara berkeadilan. Pencegahan dan penanggulangan gerakan separatisme terutama di Aceh dan Papua secara signifikan telah menguras sumber daya nasional.Berbagai langkah kebijakan telah diterapkan terhadap kedua wilayah tersebut.Otonomi khususnya di provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) dan disahkannya UUPA yang memberikan berbagai opsi bagi pembangunan dan keleluasaanpenyelenggaraan pemerintah di provinsi NAD diharapkan benar-benar dapat menyelesaikan dan menghapus tuntutan serta ide separatisme di wilayah aceh dan secara abadi. Sejumlah kebijakan yang telah dan sedang dilaksanakan bagi provinsi papua telah menunjukan kemajuan yang signifikan kearah terciptanya kondisi lebih baik.kesepakatankesepakatan yang telah dicapai memerlukan waktu bagi penyelesaian permasalahan secara menyeluruh.Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana menurunkan tingkat perlawanan gerakan separatisme dan menggalang tokoh kunci gerakan separtisme OPM.tergalangnya tokoh-tokoh kunci gerakan separatisme tersebut diharapkan mampu meredamaktivitas senjata.Disamping itu upaya-upaya pembinaan secara terus menerus perlu dilakukan agar gerakan separatisme tidak mengkristal sehingga sulit ditangani.
PEMBERANTASAN KORUPSI Orang mendengar istilah korupsi biasanya yang tergambar ialah adanya seorang pejabat tinggi yang rakus menggelapkan uang, mengumpulkan komisi atau menggunakan uang negara lainnya bagi kepentingan pribadi. Di Indonesia tindak pidana korupsi kian merajalela, dan karena itu pula rakyat menuntut pemerintah agar bersikap terbuka dan berupaya memberantas korupsi. Dengan kata lain perlu adanya serangkaian tindakan untuk mencegah dan memberantas tindak pidana korupsi melalui upaya koordinasi, supervisi, monitor, penyelidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan dengan peran serta masyarakat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Istilah korupsi di Indonesia pada mulanya hanya terkandung dalam khazanah perbincangan umum untuk menunjukkan penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan pejabat-pejabat Negara. Namun karena penyakit tersebut sudah mewabah dan terus meningkat dari tahun ke tahun bak jamur di musim hujan, maka banyak orang memandang bahwa masalah ini bisa merongrong kelancaran tugas-tugas pemerintah dan merugikan ekonomi Negara. Persoalan korupsi di Negara Indonesia terbilang kronis, bukan hanya membudaya tetapi sudah membudidaya. Pengalaman pemberantasan korupsi di Indonesia menunjukkan bahwa kegagalan demi kegagalan lebih sering terjadi terutama terhadap pengadilan koruptor kelas kakap dibanding koruptor kelas teri. Beragam lembaga, produk hukum, reformasi birokrasi, dan sinkronisasi telah dilakukan, akan tetapi hal itu belum juga dapat menggeser kasta pemberantasan korupsi. Seandainya saja kita sadar, pemberantasan korupsi meski sudah pada tahun keenam
perayaan hari antikorupsi ternyata masih jalan ditempat dan berkutat pada tingkat “kuantitas”. Keberadaan lembaga-lembaga yang mengurus korupsi belum memiliki dampak yang menakutkan bagi para koruptor, bahkan hal tersebut turut disempurnakan dengan pemihakan-pemihakan yang tidak jelas. Di lingkungan masyarakat Asia, selain mekarnya kegiatan pemerintah yang dikelola oleh birokrasi, terdapat pula ciri spesifik dalam birokrasi itu sendiri yang menjadi penyebab meluasnya korupsi. Kebanyakan model birokrasi yang terdapat di Negara-Negara Asia termasuk Indonesia adalah birokrasi patrimonial. Adapun kelemahan yang melekat pada birokrasi seperti ini antara lain tidak mengenal perbedaan antara lingkup “pribadi” dan lingkup “resmi”. Hal ini menyebabkan timbulnya ketidakmampuan membedakan antara kewajiban perorangan dan kewajiban kemasyarakatan atau perbedaan antara sumber milik pribadi dan sumber milik pemerintah. Upaya-upaya yang harus dilakukan dalam pemberantasan korupsi di Indonesia,antara lain 1. Menegakkan hukum secara adil dan konsisten sesuai dengan peraturan perundangundangan dan norma-norma lainnya yang berlaku. 2. Menciptakan kondisi birokrasi yang ramping struktur dan kaya fungsi 3. Optimalisasi fungsi pengawasan atau kontrol 5. Adanya penjabaran rumusan perundang-undangan yang jelas