TUGAS AKHIR MATA KULIAH PANCASILA “PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHATI - HARI”
Disusun oleh: Nama
: Didik Iswanto
NIM/ Kelas
: 11.12.6068/11 S1SI-10
Dosen Pembimbing: Mohammad Idris P, Drs MM
JURUSAN S1 TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2011
BAB II
A. PENDEKATAN Hubungan Antara Filsafat dan Ideologi Pengertian filsafat secara etimologi berasal dari bahasa Yunani philosophia ( dari phelien berarti mencintai, atau philia berarti cinta, dan sophia berarti kearifan, kebenaran ) yang melahirkan kata Inggris “philosophy”, yang biasanya diartikan dengan “ cinta kearifan”. Pada awalnya sophia tidak hanya berarti kearifan, tetapi berarti pula kerajinan sampai kebenaran utama, pengetahuan yang luas, dan bahkan kecerdikan dalam memutuskan hal-hal yang praktis. Jadi filsafat asal mulanya merupakan kata yang sangat umum untuk mencari keutamaan mental. Pengertian filsafat secara konsepsional adalah definisi filsafat sebagai mana dikemukakan oleh para filsuf. The Liang Gie (1979:6-15) mengtakan terdapat sekurangnya 30 macam definisi tentang filsafat . Beberapa contoh pengertian filsafat dapat disebutkan dibawah ini : - Konsepsi Aristoteles dapat dilacak dalam bukunya Metaphysics. Filsafat diartikan sebagai ilmu yang menyelidiki tentang hal ada sebagai hal ada yang berbeda dengan bagian-bagiannya yang satu atau yang lainnya. - Konsepsi Cicero menyebut filsafat sebagai “ ibu dari semua seni”. Ia juga mendefinisikan flsafat sebagai art vitae ( seni kehidupan). Konsepsi filsafat ini menguasai pemikiran orang-orang terpelajar selama zaman Renaissance. Fisafat sebagai hasil berpikir dapat dipakai acuan, orientasi, atau dasar dalam kehidupan pribadi ataupun kelompok karena ia meyakini kebenatan yang terkandung didalam pemikiran filsafat tersebut. Filsafat yang demikian ini secara umum diartikan sebagai ideologi. Dalam ensiklopedi Politik dan Pembangunan (1988) dijelaskan bahwa istilah ideologi berasal dari kata Yunani idein yang artinya melihat dan logia yang berarti kata, ajaran. Istilah ideology pertama kali diperkanalkan oleh A. Destult de Tracy untuk menyebutkan suatu cabang filsafat, yaitu science des idees, sebagai ilmu yang mendasari ilmu-ilmu lain, misalnya pedagogi, etika
dan politik. Pemgertian ideology pada awalnya berarti ilmu tentang terjadinya cita-cita, gagasan atau buah pikiran. Menurut Marxisme, ideology diartikan sebagai pandangan hidup yang dikembangkan berdasarkan kepentingan golongan atau kelas sosial tertentu dalm bidang politik atau sosial. Ideologu secara praktis diartikan sebagai sistem dasar seseorang tentang nilai-nilai dan tujuan-tujuan serta sarana-sarana pokok untuk mencapainya. Ideologi merupakan suatu “ belief system “ dan Karena itu berbeda dengan ilmu, filsafat maupun theologi yang secara formal merupakan suatu “ knowledge system “ yang bersifat reflektif, sistematis dan kritis (Pramarka, 1985). Oleh karena itu terdapat beberapa pengertian mengenai ideologi , maka pemahaman makna ideology hendaknya selalu dikaitkan dalam pembicaraan tertentu sehingga pemahaman yang salah dapat dihindari.
B. PEMBAHASAN 1. Perbedaan ideologi Pancasila a. Pernedaan Ideologi Pancasila dengan Liberalisme Salah satu negara penganut liberalisme adalah Amerika, dengan “Declartion of Independent”nya yang merupakan pernyataan tentang kemerdekaan menjadi sebuah poin utama dalam Liberalisme. Negara penganut Liberalisme adalah negara yang menyatakan kebebasan individu manusia dan menghargai adanya hak azasi manusia. Karena adanya hak individu tersebut maka liberalisme mempercayai bahwa manusia sebagai ciptaan Tuhan, oleh karenanya manusia mempunyai persamaan hak, martabat
tanpa membedakan ras dan golongan. Dari
persamaan tersebut timbul rasa saling menghargai dan saling membebaskan. Namun karena kebebasan yang hampir tidak ada batasan dan patokan yang jelas, serta perbedaan cita-cita setiap individu bangsa liberal , maka akan timbul penomena dalam segi ekonomi dan kemanusiaan yaitu individu atau kelompok yang memiliki kapital (modal) besar akan smakin besar dan yang kecil akan semakin kecil atau tidak ada pengaruh. Sehingga yang menjadi kelompok kecil pada negara liberalis berusaha eksis di negara lain.
Perbedaan ideologi Pancasila dengan Liberalisme terlihat pada segi ekonomi dan kemanusiaan.Pada Pancasila setiap individu memiliki hak yang sama namun tidak bertentangan dengan hak individu lainnya serta diutamakan untuk meninjau terlebih dahulu kepentingan bersama demi tujuan bersama. Lain halnya dengan negara liberalisme yang cenderung mengutamakan hak individu daripada kepentingan dan tujuan bersama. b. Perbedaan ideologi Pancasila dengan Komunisme Komunisme adalah ideologi yang lahir dari penganut atheisme (tidak percaya adanya Tuhan). Komunis menganggap manusia lahir karena adanya evolusi dari hukum-hukum tertentu dan bukan diciptakan oleh Tuhan. Komunis melainkan bersifat materialisme atau percaya pada hal-hal yang berbentuk nyata, yang bisa mereka rasakan dalam upaya melangsungkan kehidupan. Adapun ciri komunis ialah segala pemerintahan dan kekayaan bangsa adalah milik dan diatur oleh sekelompok orang yang berkedudukan saja (etatisme), sehingga hak asasi manusia tidak diakui karena hanya akan timbul penentang-penentang komunisme. Perbedaan Pancasila dengan komunisme dapat dilihat dari segi ketuhanan dan sosial budaya. pada sila pertama pancasila “Ketuhanan yang Maha Esa” menyatakan bahwa bangsa Indonesia mempercayai Tuhan sebagai Sang Pencipta (Causa Prima). Bangsa Indonesia telah mengakui adanya Tuhan sudah sejak lama dan dapat dilihat dari nilai-nilai kebudayaan agama yang turun-temurun. Sedangkan komunisme adalah tidak meyakini adanya hubungan vertikal manusia dengan Tuhannya. c. Perbedaan ideologi Pancasila dengan Fasisme Fasisme adalah ideologi yang sifatnya ekstrim ( fanatik yang berlebih) dengan didasarkan pada prinsip bahwa yang memegang kekuasaan atau yang paling unggul adalah bangsa yang berfaham fasis. Bangsa fasis menganggap ras atau golongan mereka adalah yang paling unggul diantara ras dan golongan yang lain di dunia sehingga timbul suatu tujuan untuk memusnahkan ras atau kaum yang berbeda dengan bangsa fasis. Pada Fasis kekuatan trebesar dalam politik bernegara adalah seseorang yang mempunyai kekuatan. Sebagai contoh negara Jerman yang befaham Fasisme (Naziisme) dengan pemimpin tunggalnya Adolf Hitler.
Pancasila menjunjng tinggi persamaan hak individu manusia dan turut serta dalam menjaga perdamaian dunia. hal ini bertolak belakang dengan Fasisme yang bersifat fanatik terhadap ras atau golongan sendiri berimbas kepada pemusnahan bangsa yang belainan dengan bangsa fasis. dalam hal ini fasis tidak
menghargai hak manusia
sebagai makhluk
individu
dengan
keberagaman ras (karakter) bangsa di dunia. serta yang membedakan Pancasila dengan fasis adalah semboyan “Bhineka Tunggal Ika”
yang
artinya Berbeda-beda namun tetap satu jua. Dari pemaparan pemahaman saya tentang perbedaan ideologi Pancasila dengan ideologi-ideologi lain di dunia, maka saya dapat menarik kesimpulan bahwa Pancasila adalah dasar pemikiran negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai hakekat kebaikan dalam berkehidupan, berbangsa dan bernegara. Menjadi tolok ukur dalam melaksankan dan memelihara kedaulatan bangsa serta dalam kancah internasional. Adapun Pancasila mewakili pribadi bangsa indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan hubungannya dengan Tuhan. Indonesia dengan kebinekaan penduduknya serta kekayaaan alam yang melimpah ruah, menjadi kesatuan unsur bangsa yang utuh yang harus dijaga dan ditingkatkan sehingga terciptanya negara yang maju damai sejahtera. Sungguh sangatlah tepat jika aset bangsa Indonesia ditata dengan sila Pancasila yaitu Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratn / perwakilan, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 2. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Dalam hubungannya dengan Negara, ideologi diartikan sama dengan weltanshauung. Selain itu dikenal pula istilah philosophische grondslag sebagaimana dipakai oleh Ir. Soekarno pada ulasannya tentang dasar-dasar Indonesia merdeka pada pidatonya didepan siding BPUPKI yang pertama tanggal 1 Juni 1945 (Bahar, 1955). Pancasila merupakan hasil berfikir secara kefilsafahan, suatu hasil pemikiran yang mendalam dari para pendiri Negara Indonesia, yang disyahkan sebagai dasar filsafat Negara pada 18 Agustus tanggal 1 Juni 1945 (Bahar, 1955).
yang pertama
Pancasila merupakan hasil berfikir secara kefilsafahan, suatu hasil pemikiran yang mendalam dari para pendiri Negara Indonesia, yang disyahkan sebagai dasar filsafat Negara pada 18 Agustus 1945. Dengan demikian Pancasila merupakan consensus filsafat yang akan melandasi dan memberikan arah bagi cara hidup bangsa Indonesia. Beberapa pemikiran mengatakan bahwa Pancasila merupakan:
1.
Drikarya dalam tulisannya Pancasila dan Religi (1957) berpendapat bahwa Pancasila berisi dalil-dalil filsafat .
2.
Soediman Kartohadiprojo, dalam bukunya beberapa perkiraan Sekitar Pancasila (1980) mengemukakan bahwa : Pancasila itu adalah filsafat bangsa Indonesia. Kelima sila itu merupakan inti-inti, soko guru dari pemikiran yang bulat.
3.
Soerjanto Poeswardojo, mengemukakan bahwa Pancasila sebagai orientasi kemanusiaan, bila dirumuskan negative adalah :
a. Pancasila bukan materalisme Manusia menurut materalisme tigak berbeda dengan objek-objek lainnya. Subjektivitas manusia itu tidak masuk akal. Kepribadian manusia itu nonsense (tidak berguna) , Karena pada dasarnya yang menentukan segalagalanya adalah benda atau materi. b. Pancasila bukan Pragmatisme Pragmatisme merupakan paham yang menitikberatkan atau meletakan kriteria tengakan manusia pada pemanfaatan atau kegunaan. Pandangan pragmatism kalau ditarik lebih jauh akan bermuara pada tindakan-tindakan yang inhuman. Baik dan buruk tindakan ditentukan secara objektif lagi. c. Pancasila bukan spiritualisme F.W Hegel merupakan filsuf pertama yang memperkanalkan paham spiritualisme.
Hegel
mengatakan
bahwa
realita
seluruhnya
adalah
perwujudan roh (spirit). Pahan ini ternyata dalam kenyataan telah dipakai untuk melegimitasi tindakan otoriter dan tindakan demokrasi dari penguasa. Pada dasarnya pancasila menolak paham spiritualisme, tetapi mengakui adanya hal-hal yang bersifat rohani. Hal ini bermuara pada landasan ontologis
pancasila,
yaitu
manusia
yang
bersifat
monodualisme
(Notonagoro), khususnya dari susunan kodratnya, sebagai makhluk yang terdiri dari jiwa dan raga. Sedangkan jika dirumuskan positif, Pancasila mempunyai ciri-ciri : -
Integral dalam arti Pancasila mengajarkan ajaran kemanusiaan yang integral. Manusia adalah individualis dan sekaligus sosialitas. Manusia itu masingmasing otonom dan koleratif. Pranarka mengatakan bahwa manusia berada dalam tegangan dialektik antara sifat kodrat yang individual dan sosial, makhlik pribadi yang berhubungan dengan sesamanya.
-
Etis berasal dari kata etika, yaitu filsafat yang berkaitan dengan tindakan manusia yang dapat dikenai ukuran baik dan buruk. Baik dan buruknya tindakan manusia berhubungan dengan moral. Dari aspek etika, tindakan manusia dibedakan menjadi dua, yaitu actus homonis ( tindakan-tindakan manusia yang juga dilakukan oleh makhluk hidup yang lainnya baik fisik, alamiah, biologis) dan actus humanus (tindakan, kegiatan, perbuatan, aksi reaksi manusia sebagai makhluk intelektual, kultural, dan memiliki kehendak bebas). Actus humanus merupakan tindakan yang khas manusiawi, yaitu tindakan-tindakan yang berlandaskan pada moral dan sosio-kultural
-
Religius merupakan hal yang berkaitan dengan yang adikodrati yang bersifat supranatural dan transedental. Adikodrati berarti diatas yang kodrat, di atas yang natural yang mengatasi segala sesuatu. Pengakuan adanya kekuatan, kekuasaan yang mengatasi segala sesuatu yang dipahami oleh bangsa Indonesia sebagai Tuhan Yang Maha Esa. Sila pertama pancasila menegaskan religiulitas sebagai sesutau yang menyatu (inheren) pada hakikat manusia, karena kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk yang otonom (bertanggung jawab pada dirinya sendiri), sekaligus makhluk Tuhan (tindakan, perbuatannya diyakini dalam kehidupan keabadian dipertanggungjawabkan juga kepada Tuhan Yang Maha Esa). Dengan demikian paham kemanusiaan pancasila adalah paham humanism religious.
Pancasila sebagai ideologi Negara berisikan ajaran mengenai Ketuhanan Yang Mada Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan
yang
dipimpin
oleh
hikmah
kebijaksanaan
dalam
permusyawaratan / perwakilan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai itu berpangkal dari alam pikiran budaya Indonesia dan terkait dalam perjuangan bangsa (Pranaka, 1985). Pancasila sebagai ideologi berarti suatu pemikiran yang memuat pandangan dasar dan cita-cita mengenai sejarah manusia, masyarakat dan Negara Indonesia yang bersumber dari kebudayaan Indonesia, oleh karena itu pncasila dalam pengertian ideology ini sama artinya dengan pandangan hidup bangsa atau biasa disebut falsafah hidup bangsa.
3. Pancasila sebagai ideologi Nasional Ideologi secara etimologi berasal dari dua kata yaitu idea dan logos. Katakata ini berasal dari bahasa Yunani. idea berarti pikiran dan logis berarti ilmu. Ideologi dalam
hal ini berarti
suatu gagasan yang
berdasarkan
pemikiran tertentu. Pada umumnya ideologi erat kaitannya dengan politik, sehingga ada yang dinamakan ideology politik, ideology bangsa , ideology Negara. Ideologi Negara Indonesia adalah pancasila, yang secara yuridis di tetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 setelah di proklamirkannya kemerdekaan Indonesia. Pancasila terdapat Pada Pembukaan UUD ’45 Alinea ke empat yang menjadi dasar dari segala dasar undang-undang ketatanegaraan, baik itu mengenai politik, ekonomi, hak asasi manusia ,keikutsertaan dalam kancah internasional dan sebagainya. Jiwa pancasila sebenarnya telah ada pada diri bangsa Indonesia sepanjang sejarahnya, dimulai dari masa perjuanagn kerajaan - kerajaan besar di kepulauan indonesia untuk mengusir kolonialisme, masa dimana perjuanagan melawan imperialisme belanda dan jepang serta masa transisi menuju indonesia yang lebih demokratis seperti orde lama , orde baru dan orde reformasi hingga sekarang. Keberadaan pancasila diantara ideology yang berkembang di dunia seperti lberalisme, komunisme, fasisme memiliki arti bahwa ideologi pancasila berbeda dengan idelogi – ideology lain di dunia, pancasila tidak
mencontoh atau mengikuti ideology yang telah ada, melainkan merupakan ideology yang menevaluasi ideology lain tersebut. Ideology – ideology seperti komunis dengan paham tidak percaya Tuhan , liberalis dengan memberikan
kebebasan hampir tak terbatas kepada bangsa di Negara
tersebut dan fasisme yang merasa rasnya paling unggul akibat fanatic yang ekstim. Faham-faham ini telah ada dan berkembang di dunia, yang saat itu pejuang kemerdekaan bangsa telah merasakan getir ideology – ideology tersebut pada perang dunia. Karena para pendahulu bangsa indonesia memiliki kepercayaan adanya Tuhan sebagai pencipta dunia dan seisinya , serta tradisi budaya yang turun temurun mengarah pada rasa kekerabatan, tolong-menolong, tata etika, rasa
menghargai sesama manusia. Maka
terciptalah kesesuaian antara perialku bangsa indonesia dengan ideology dasar pancasiala. Pancasila sebagai ideology bangsa indonesia yang mewakili jiwa bangsa memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan ideology lain di dunia. Diantaranya adalah, bahwa pancasila mengakui alam semesta beserta isinya diciptakan oleh Tuhan sebagai causa prima, bukan diciptakan oleh adanya evolusi hokum – hokum tertentu sebagaimana diyakini oleh komunis. Pancasila
menghormati bahwa setiap manusia adalah individu
yang utuh memiliki harkat, derajat martabat yang sama dan hak kebebasan untuk melangsungkan
kehidupan. Kebebasan individu bangsa indonesia
bukanlah kebebasan yang tidak terbatas melainkan kebebasan yang bertanggaung jawab, denagn tidak mendobrak pilar-pilar hubungan social, karena tujuan ideologi pancasiala menyeluruh, baik
adalah
memajukan
bangsa
secara
itu dalam individu maupun dalam bersosial, bukan
untuk membnuka ruang untuk kapitalisme seperti yang tumbuh di Negaranegara liberalisame atau Negara yang memberiakan kebebasan tanpa batas kepada bangsanya. Ideology liberalisme memberikan ruang dimana hokum rimba berada, yang kuat bertahan dan yang lemah akan musnah, hukum rimba ini biasanya terpola dalam bidang ekonomi. Hal ini bertentangan dengan ideology pancasila. Pancasila sebagai ideology bangsa perlu untukl tetap dijaga, dihormati dan diamalkan, ideology pancasila tidak untuk diikuti secara berlebihan( fanatik ). Karena akan membuat ketidak nyamanan dalam
dunia internasiaonal, serta menodai pancasila itu sendiri dalam turut menjaga perdamaiaan dunia. Kebhinekaan bangsa indonesia berupa budaya,suku,bahasa dan warna kulit tidak menjadi musuh utama dalam persatuan indionesia karena persamaan derajat manusia adalah sama sebagai makluk ciptaan Tuhan dan sebagai bangsa setumpah darah indonesia.karena persamaan tersebut serta adanya ideologi pancasila maka perbedaan tidak menumbuhkan sikap fanatik terhadap ras, suku. Yang merasa pal;ing unggul diantara yang lainnya seperti yang diyakini Negara yang berideologi fasisme atau menganggap rasnya lebih unggul dibandingkan yang lain.