TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI MASA NIFAS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusunoleh : INDAH MUSTIKA RINI B10.027
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI MASA NIFAS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2013
Diajukan Oleh : INDAH MUSTIKA RINI NIM.B10.027
Telah diperiksa dan disetujui Pada Tanggal
Juni 2013
Pembimbing
(Y. RENNY ANDHIKATIAS, S.ST) NIK.201188092
ii
HALAMAN PENGESAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI MASA NIFAS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2013
Karya Tulis Ilmiah Disusun Oleh : INDAH MUSTIKA RINI NIM. BI0.027
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Akhir Program D III Kebidanan Pada Tanggal
Juni 2013
PENGUJI I
PENGUJI II
(ERLYN HAPSARI, S.ST)
(Y. RENNY ANDHIKATIAS, S.ST)
NIK. 200683018
NIK. 201188092
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan Mengetahui, Ka. Prodi D III Kebidanan
(DHENY ROHMATIKA,S.SiT) NIK. 200582015
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah – Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Gizi Masa Nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali Tahun 2013”. Karya Tulis ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Kusuma Husada Surakarta. 3. Ibu Yunia Renny Andhikatias, S.ST, selaku Pembimbing yang telah memberikan pengarahan, masukan dan motivasi kepada penulis. 4. Ibu Anis Nurhidayati, S.ST, M.Kes, selaku Pembimbing Akademik yang selalu memberikan motivasi kepada penulis. 5. Ibu dr. Endang Sri Widati, selaku Direktur RSUD Pandan Arang Boyolali yang telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data awal dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah.
iv
6. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. 7. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. 8. Seluruh responden yang bersedia untuk diambil datanya dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. 9. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta,
Juli 2013
Penulis
v
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husad Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013 Indah Mustika Rini B10.027
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI MASA NIFAS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2013 xiv + 39 halaman + 14 lampiran + 4 tabel + 3 gambar ABSTRAK Latar Belakang : Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat – alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang lamanya kurang lebih 6 minggu atau 42 hari, untuk ibu diperlukan gizi yang cukup. Gizi ibu nifas dibutuhkan untuk memproduksi ASI dan memulihkan kesehatan ibu. Asupan kalori yang dibutuhkan per-hari 500 kalori dan dapat ditingkatkan sampai 2700 kalori. Kualitas gizi ibu nifas dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya. Hasil wawancara terhadap 8 ibu nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali didapatkan ibuyang belum mengetahui tentang gizi masa nifas sebanyak 62,5%. Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali pada tingkat baik, cukup dan kurang. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di RSUD Pandan Arang Boyolali pada tanggal 11 Maret – 1 April 2013. Sampel dalam penelitian ini menggunakan 30 responden dengan menggunakan quota sampling. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner. Penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas. Hasil Penelitan : Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 2 responden (6,7%), pengetahuan cukup sebanyak 24 responden (80,0%) dan pengetahuan kurang sebanyak 4 responden (13,3%). Kesimpulan : Tingkat Pengetahuan ibu nifas tentang gizi ibu nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali dapat dikategorikan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 24 responden (80,0%). Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Ibu Nifas, Gizi, Nifas Kepustakaan : 22 literatur (Tahun 2003 – 2012)
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Do’a restu orangtua terutama seorang ibu itu sepanjang jalan, karena restu orangtua adalah restu Allah juga. Penyesalan selalu datang diakhir dilema kehidupan, maka gunakan waktumu sebaik mungkin dan berfikirlah dalam mengambil sikap sebelum penyesalan itu datang menghimpitmu. Kecantikan bukan berada pada raut wajah, dia terpancar bagai serunai sinar dari dalam hati. Harta sejati adalah kesehatan, bukan emas dan perak. PERSEMBAHAN Allah SWT, yang telah memberikan kemudahan, kelancaran, dan kesehatan sehingga lahirlah karya kecil ini.Alhamdulillah... Ibu dan bapak tercinta, atas segala do’a, nasehat, dukungan semangat dan kasih sayang yang tak akan tergantikan untuk buah hati kalian ini. Maturnuwun sanget... Kakak – kakakku Mas andut dan Mas put terimakasih atas do’a dan nasehatnya sehingga aku bisa menjadi seperti ini dan buat alm. Mas Hary semoga tenang disurga Amin... Sahabatku Nofi Purnamasari dan Ika Rahmawati yang telah mencurahkan warna – warni dan kebersamaan dalam hangatnya persahabatan ini. Friendship Never Ending... Kevin Reveno yang telah setia kepadaku. Love you... Teman – teman seperjuangan Angkatan 2010/2011 Kelas A, “Tetap Semangat” karena kita baru melewati anak tangga yang pertama tuk menuju kesuksesan. Amin... Semua orang yang menyayangiku yang tidak bisa aku sebutkan satu per satu... makasih telah berdo’a tuk kesuksesanku...
vii
CURICULUM VITAE
BIODATA Nama
: Indah MustikaRini
Tempat / TanggalLahir
: Sragen, 30 Juni 1993
Agama
: Islam
JenisKelamin
: Perempuan
Alamat
: Sendang Duren Rt 16/05 Somomorodukuh, Plupuh,Sragen
RIWAYAT PENDIDIKAN 1. SD N 01 SomomorodukuhPlupuh, Sragen LULUS TAHUN 2004 2. MTs Muhammadiyah 01 Gemolong, Sragen LULUS TAHUN 2007 3. SMK Muhammadiyah 03 Gemolong, Sragen LULUS TAHUN 2010 4. Prodi DIII KebidananSTIKesKusumaHusada Surakarta
viii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................
iv
ABSTRAK.....................................................................................................
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii CURICULUM VITAE .................................................................................. viii DAFTAR ISI .................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL .........................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiii BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................
1
A. Latar Belakang ....................................................................................
1
B. Perumusan Masalah.............................................................................
3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................
3
D. Manfaat Penelitian...............................................................................
3
E. Keaslian Penelitian ..............................................................................
4
F. Sistematika Penelitian .........................................................................
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................
7
A. Tinjauan Teori.....................................................................................
7
1. Pengetahuan .................................................................................
7
2. Nifas ............................................................................................. 11
ix
3. Gizi Ibu Nifas ............................................................................... 15 B. Kerangka Teori ................................................................................... 22 C. Kerangka Konsep ................................................................................ 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 24 A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................... 24 B. Lokasidan Waktu Penelitian ................................................................ 24 C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ............................ 25 D. Instrumen Penelitian ............................................................................ 26 E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 28 F. Variabel Penelitian .............................................................................. 29 G. Definisi Operasional ............................................................................ 29 H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................................. 30 I. Etika Penelitian ................................................................................... 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................... 34 A. Gambaran Umum ................................................................................ 34 B. Hasil Penelitian ................................................................................... 34 C. Pembahasan ........................................................................................ 36 D. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 37 BAB V PENUTUP ........................................................................................ 38 A. Kesimpulan ......................................................................................... 38 B. Saran ................................................................................................. 38 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perubahan Uterus MasaNifas ........................................................... 13 Tabel 2.2 Contoh Menu Makanan Dalam Sehari Bagi Ibu Nifas ..................... 20 Tabel 3.1 Kisi – Kisi Kuesioner Gizi Ibu Nifas ............................................... 27 Tabel 3.2 Definisi Operasional ........................................................................ 30
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Piramida Pedoman Makanan ........................................................ 17 Gambar 2.2 Kerangka Teori ............................................................................ 22 Gambar 2.3 Kerangka Konsep ........................................................................ 23
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Jadwal Penelitian
Lampiran 2.
Surat permohonan Ijin Data Awal
Lampiran 3.
Surat Balasan dari Lahan
Lampiran 4.
Permohonan IjinValiditas
Lampiran 5.
Surat Balasan dari Lahan Uji Validitas
Lampiran 6.
Surat Ijin Penelitian
Lampiran 7.
Surat Balasan Penelitian
Lampiran 8.
Surat Permohonan menjadi Responden
Lampiran 9.
Lembar Kesediaan menjadi Responden
Lampiran 10. Kuesioner Penelitian Lampiran 11. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 12. Data Hasil Penelitian Lampiran 13. Distribusi Frekuensi Lampiran 14. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
xiii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat dibandingkan negara – negara ASEAN lainnya, Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2010 AKI adalah 200 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan target Millennium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015 adalah mampu turun menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup (DepKes RI, 2011). Sedangkan AKI Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 berdasarkan laporan dari kabupaten / kota sebesar 116,01 per 100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2010 sebesar 104,97 per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes jateng, 2011). Kematian ibu dapat terjadi karena komplikasi pada masa kehamilan, persalinan dan nifas. Komplikasi yang sering terjadi pada masa nifas adalah perdarahan 17%, infeksi 4%, eklamsi 37% dan lain – lain 42% (Dinkes Jateng, 2011). Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat – alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kurang lebih 6 minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan yang normal (Ambarwati, 2010). Kembalinya alat – alat kandungan pada keadaan seperti sebelum hamil diperlukan kandungan gizi yang cukup bagi ibu. Makanan
1
2
yang dikonsumsi pada masa nifas harus bermutu, bergizi dan cukup kalori. Sebaiknya makan yang mengandung sumber tenaga (energi), sumber pembangun (protein), sumber pengatur dan pelindung (mineral, vitamin dan air). Makanan yang dikonsumsi berguna untuk melakukan aktifitas, metabolisme, cadangan dalam tubuh, proses memproduksi Air Susu Ibu (ASI) serta sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Pemenuhan gizi pada masa nifas bisa dilakukan dengan pengaturan pola makan atau diet (Waryana, 2010). Ibu nifas memerlukan diet untuk mempertahankan tubuh terhadap infeksi, mencegah konstipasi dan untuk memulai proses laktasi. Asupan kalori yang dibutuhkan per-hari 500 kalori dan dapat ditingkatkan sampai 2700 kalori. Asupan cairan per-hari ditingkatkan sampai 3000 ml dengan asupan susu 1000 ml. Suplemen zat besi dapat diberikan kepada ibu nifas selama 4 minggu pertama setelah kelahiran. Gizi ibu nifas dibutuhkan untuk memproduksi ASI dan memulihkan kesehatan ibu (Bahiyatun, 2009). Berdasarkan studi pendahuluan di RSUD Pandan Arang Boyolali yang dilaksanakan pada tanggal 5 November 2012 jumlah ibu nifas pada bulan Januari – September tahun 2012 sebanyak 1.442 ibu nifas normal. Setelah dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa nifas, didapatkan 3 ibu nifas mengetahui tentang gizi masa nifas pada tingkat cukup dan dapat menyebutkan macam – macam gizi masa nifas, sedangkan 5 ibu nifas hanya sebagian mengetahui macam – macam gizi masa nifas pada tingkat kurang.
2
3
Berdasarkan data di atas maka penulis tertarik mengambil penelitian dengan judul “ Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Gizi Masa Nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut, maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut : “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali?” C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali. 2. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali pada tingkat baik. b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali pada tingkat cukup. c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali pada tingkat kurang.
D. Manfaat Penelitian 1. Ilmu Pengetahuan Dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi ilmu pengetahuan dalam usaha untuk mengurangi AKI (Angka Kematian Ibu) postpartum.
3
4
2. Diri Sendiri Mampu menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pendidikan khususnya masa nifas dan kebutuhan gizi ibu nifas. 3. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meningkatkan mutu pelayanan dan sebagai bahan masukan bagi petugas kesehatan dalam memberikan konseling khususnya masa nifas dan kebutuhan gizi ibu nifas. E. Keaslian Penelitian Ada beberapa penelitian dengan tema yang hampir sama yaitu : 1. Sari (2011) melakukan penelitian dengan judul “ Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Nutrisi Pada Ibu Nifas Di BPS Nurul Trianawati Wonosari Surabaya”. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif dengan desain cross sectional, populasi adalah semua ibu nifas di BPS Nurul Trianawati Wonosari Surabaya pada bulan Juli 2011 sebanyak 30 morang, Besar sampel 30 responden dengan menggunakan tehnik non probability dengan metode Total Sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat ibu nifas 14 (46,66%) memiliki pengetahuan kurang, 12 (40%) memiliki pengetahuan cukup, sebagian kecil 4 (13,33%) memiliki pengetahuan baik. Sebagai kesimpulan, pengetahuan ibu tentang nutrisi pada ibu kurang, hanya saja masih mengikuti budaya pengaruh lingkungan dan pengalaman dari orangorang yang berada disekelilingnya yang dianggap penting.
4
5
2. Purwanti (2012) melakukan penelitian dengan judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Gizi Ibu Nifas Di RSUD Simo Boyolali Tahun 2012”. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional, populasi adalah semua ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di RSUD Simo Boyolali sejumlah 30 ibu hamil Tahun 2012 dengan menggunakan tehnik pengambilan data menggunakan data primer yaitu dengan kuesioner analisa data menggunakan jenis analisis univariat. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat ibu nifas 22 (73,4%) dengan tingkat pengetahuan baik, 7 (23,2%) dengan tingkat pengetahuan cukup dan 1 (3,3%) dengan pengetahuan kurang. Sebagai kesimpulan, tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi ibu nifas di RSUD Simo Boyolali mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik. Hal yang membedakan dengan penelitian sebelumnya terletak pada populasi, sampel, lokasi, waktu dan ,hasil penelitian. F. Sistematika Penelitian Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab, terdiri dari : BAB I
PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan isi Karya Tulis Ilmiah secara singkat meliputi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian, sistematika penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Berisi tinjauan teori tentang pengetahuan, masa nifas, gizi ibu nifas, kerangka teori dan kerangka konsep.
5
6
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengolahan dan analisa data, etika penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian serta keterbatasan penelitian. BAB V PENUTUP Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar
menjawab
pertanyaan
“what”
(Notoatmodjo,
2010).
Sedangkan menurut Nashrulloh (2009), pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil pekerjaan manusia untuk menjadi tahu dan merupakan milik atau isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk tahu. b. Tingkat pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2007), ada 6 tingkat yang dicapai dalam domain kognitif yaitu : 1) Tahu (Know) Tahu dapat diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah diajarkan dan dipelajari sebelumnya. 2) Memahami (Comprehension) Memahami artinya sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui.
7
8
3) Aplikasi (Application) Aplikasi artinya kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). 4) Analisis (Analysis) Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau obyek ke dalam suatu komponen. 5) Sintesis (Synthesis) Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi – formulasi yang ada. 6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian – penilaian tersebut berdasarkan kriteria yang ditentukan sendiri atau yang telah ada. c.
Cara Memperoleh Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2010) berbagai macam cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu : 1) Cara tradisional yang meliputi : Cara coba salah (Trial and error), secara kebetulan, cara kekuasaan atau otoritas, berdasarkan pengalaman sendiri, cara akal sehat (common sense), kebenaran melalui wahyu, kebenaran secara intuitif, melalui jalan pikiran, induksi, deduksi.
9
2) Cara ilmiah atau modern Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut metode penelitian. d. Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang Menurut
Notoatmodjo
(2007),
ada
beberapa
faktor
yang
mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu : 1) Umur Umur adalah lamanya hidup yang dihitung sejak lahir sampai saat ini. Umur merupakan periode terhadap pola-pola kehidupan yang baru, semakin bertambahnya umur akan mencapai usia reproduksi. 2) Tempat tinggal Tempat tinggal adalah tempat menetap responden seharihari. Pengetahuan seseorang akan lebih baik, jika berada di perkotaan daripada di pedesaan, karena di perkotaan kesempatan untuk melibatkan diri dalam kegiatan sosial lebih luas, maka wawasan sosial makin kuat, dan mudah mendapatkan informasi.
10
3) Sumber Informasi Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang, bila seseorang banyak memperoleh informasi, maka orang itu cenderung mempunyai pengetahuan yang lebih luas. 4) Pendidikan Pendidikan merupakan faktor esensial dalam peningkatan pengetahuan individu. Semakin tinggi tingkat pendidikan, diharapkan akan semakin tinggi pula tingkat pengetahuannya. 5) Pekerjaan Pekerjaan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap pengetahuan individu memiliki kesempatan untuk menambah ilmu dengan pengalaman pekerjaannya. 6) Paritas Paritas adalah jumlah kelahiran hidup dari seseorang perempuan.
Semakin
sering
perempuan
melahirkan
dimungkinkan pengetahuannya semakin meningkat, karena berkaitan dengan bertambahnya pengalaman dalam merawat anak. e. Cara Mengukur Pengetahuan Pengetahuan dapat di ukur dengan mengisi kuesioner yang menanyakan tentang isi materi yang akan di ukur dari responden.
11
Hasil ukur pengetahuan dapat terbagi menjadi 3 menurut Riwidikdo (2010), yaitu : 1) Pengetahuan baik
: (x) > mean + 1SD
2) Pengetahuan cukup
: Mean – 1SD ≤ x ≤ mean +1SD
3) Pengetahuan kurang : (x) < mean – 1SD 1. Nifas a. Pengertian Nifas Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat – alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kurang lebih 6 minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan yang normal (Ambarwati, 2010). Nifas atau puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk kembalinya organ genetalia internal menjadi normal secara anatomi dan fungsional yaitu sekitar 6 minggu (Manuaba, 2007). b. Periode Nifas Menurut Bahiyatun (2009), masa nifas dibagi menjadi 3 periode : 1) Puerperium dini yaitu kepulihan ketika ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan. Pada masa ini ibu harus mempersiapkan untuk melakukan laktasi yaitu dengan Air Susu Ibu (ASI). Masa laktasi yaitu masa selama menyusui bayinya dengan ASI. ASI dalam stadium laktasi terbagi menjadi 3 menurut Bahiyatun (2009) yaitu :
12
a) Kolostrum Merupakan cairan berwarna kekuning – kuningan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar payudara. Keluar pada hari pertama sampai hari ketiga postpartum. Mengandung protein dan antibodi yang lebih banyak daripada ASI yang matur tetapi kadar karbohidrat dan lemak lebih rendah. Kolostrum akan menggumpal apabila dipanaskan. b) Air susu masa peralihan Merupakan ASI peralihan dari kolostrum menjadi ASI yang matur dan disekresi dari hari keempat sampai hari ke sepuluh dari masa laktasi. Kadar protein semakin rendah, sedangkan kadar karbohidrat dan lemak serta volume semakin meningkat. c) Air susu matur Merupakan ASI yang disekresi pada hari ke sepuluh dan seterusnya, cairan berwarna putih kekuningan dan tidak menggumpal apabila dipanaskan. 2) Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat – alat genitalia selama kurang lebih 6 – 8 minggu (Ambarwati, 2010). 3) Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna, terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi.
13
c. Perubahan Fisiologis Masa Nifas 1) Uterus Involusi atau pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil dengan berat sekitar 60 gram (Ambarwati, 2010).
Involusi Uteri Plasenta lahir 7 hari (minggu 1)
14 Hari (minggu 2) 6 minggu
Tabel 2.1 Perubahan Uterus Masa Nifas Tinggi Fusdus Diameter Berat Uterus Palpasi Cerviks Uteri Uterus Setinggi pusat 1000 gr 12,5 cm Lembut/ lunak Pertengahan antara pusat dan shymphisis Tidak teraba Normal
500 gr
7,5 cm
2 cm
350 gr 60 gr
5 cm 2,5 cm
1 cm Menyempit
Sumber : Retno dan Handayani (2011) 2) Bekas Implantasi Uri Bagian implantasi plasenta merupakan suatu luka yang kasar dan menonjol ke dalam kavum uteri, segera setelah persalinan. Penonjolan tersebut, dengan diameter ± 7,5 cm, sering disangka sssebagai suatu bagian plasenta yang tertinggal. Sesudah 2 minggu diameternya menjadi 3,5 cm dan pada 6 minggu telah mencapai 2,4 mm (Wiknjosastro, 2007). 3) Luka – luka pada jalan lahir Seperti bekas episiotomi yang telah dijahit, luka pada vagina dan servik, yang umumnya tidak seberapa luas akan sembuh kecuali bila terdapat infeksi (Wiknjosastro, 2007).
14
4) Rasa Sakit (After pains) Adalah rasa mules sesudah partus akibat kontraksi uterus yang terkadang sangat mengganggu, lamanya 2 – 3 hari postpartum (Wiknjosastro, 2007). 5) Lochea Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lochea mempunyai reaksi basa atau alkalis yang dapat membuat organisme berkembang lebih cepat daripada kondisi asam yang ada pada vagina normal (Ambarwati, 2010). Macam – macam lochea menurut Retno (2011) ada 4 diantaranya: Lochea rubra atau Merah (kruenta), Sanguinolenta, Serosa, dan Alba atau Putih. 6) Serviks Setelah persalinan, bentuk serviks seperti corong berwarna merah kehitaman. Konsistensinya lunak, kadang terdapat perlukaan – perlukaan kecil. Pada masa tersebut, tangan masih bisa masuk rongga rahim, setelah 2 jam dapat di lalui oleh 2 – 3 jari, pada minggu ke 6 postpartum serviks akan menutup (Purwanti, 2012). 7) Ligamen – ligamen Ligamen dan diafragma pelvis serta fasia yang meregang pada sewaktu kehamilan dan partus, setelah janin lahir, berangsur – angsur mengecil kembali seperti sediakala (Winkjosastro, 2007).
15
2.
Gizi Ibu Nifas a. Pengertian Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolisme. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama apabila ibu menyusui akan meningkat 25%. Gizi tersebut berguna untuk
proses
kesembuhan
setelah
melahirkan
dan
untuk
memproduksi air susu yang cukup bagi bayi (Ambarwati, 2010). Sedangkan menurut Proverawati (2009) gizi adalah suatu proses penggunaan makanan yang dikonsumsi secara normal oleh suatu organisme melalui proses digesti (dicerna), absorbsi (diserap), transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat – zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ – organ, serta dapat menghasilkan energi. b. Kebutuhan Kalori Ibu Nifas Kebutuhan energi ibu nifas atau menyusui
pada 6 bulan
pertama postpartum kira – kira 700 kkal / hari dan 6 bulan kedua 500 kkal / hari (Marmi, 2012). Sedangkan menurut Purwanti (2012) kalori yang dibutuhkan untuk menghasilkan ASI adalah sebanyak 750 kkal. c. Menu Gizi Seimbang Gizi seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu sehari – hari yang beranekaragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi
16
dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan tidak kekurangan (Dirjen BKM, 2003). Sedangkan menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beranekaragam makanan dengan jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel – sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan (Almatsier, 2004). Untuk mendapatkan gizi yang seimbang, yang dianjurkan adalah karbohidrat sebanyak 60 – 70%, protein 12 – 15% dan lemak kurang lebih sebesar 10 – 20% (Proverawati. 2009). Faktor yang mempengaruhi penyusunan gizi seimbang menurut Fancin (2005) yaitu : ekonomi (terjangkau dengan keuangan keluarga), sosial budaya (tidak bertentangan), kondisi kesehatan, umur, berat badan, aktivitas, kebiasaan makan (like or dislike) dan ketersediaan pangan setempat. Sedangkan menurut Proverawati (2009) peranan berbagai kelompok bahan makanan tergambar dalam piramida gizi seimbang yang berbentuk kerucut atau populer dengan istilah “TRI GUNA MAKANAN”. Pertama, sumber zat tenaga yaitu padi – padian dan umbi – umbian serta tepung – tepungan yang digambarkan di dasar kerucut. Kedua, sumber zat pengatur yaitu sayuran dan buah – buah digambarkan bagian tengah kerucut. Ketiga, sumber zat pembangun, yaitu kacang – kacangan, makanan hewani dan hasil olahan,
17
digambarkan bagian atas kerucut. Berikut adalah bagan piramida makanan :
Gambar 2.1 Piramida pedoman makanan Sumber : Proverawati (2009) Sehubungan dengan gizi seimbang ini, ada 13 Pesan Umum Gizi Seimbang (PUGS) yang pelu diperhatikan menurut Proverawati (2009) yaitu : 1) Makanlah aneka ragam makanan 2) Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi. 3) Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi. 4) Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi. 5) Gunakan garam beryodium. 6) Makanlah makanan sumber zat besi.
18
7) Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 4 bulan dan tambahkan MP – ASI sesudahnya. 8) Biasakan makan pagi. 9) Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya. 10) Lakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur. 11) Hindari minuman yang beralkohol. 12) Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan. 13) Bacalah label pada makanan yang dikemas. Menurut
Retno
(2011)
makanan
yang
seimbang
harus
mengandung zat – zat gizi sebagai berikut : a) Sumber tenaga (energi) Sumber
tenaga
diperlukan
untuk
pembakaran
tubuh,
pembentukan jaringan baru, penghematan protein. Zat gizi sebagai sumber karbohidrat terdiri dari beras, sagu, jagung, tepung terigu dan ubi. Sedangkan zat lemak dapat diperoleh dari hewani (lemak, mentega, keju) dan nabati (kelapa sawit, minyak sayur, minyak kelapa dan margarin). Kebutuhan energi dalam masa nifas adalah sekitar 60 – 70% dari seluruh total kalori (Proverawati, 2009). b) Sumber Pembangun (Protein) Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan pengganti sel – sel yang rusak atau mati. Protein dari makanan harus diubah menjadi asam amino sebelum di serap oleh sel mukosa usus, dan dibawa ke hati melalui pembuluh darah vena portae. Sumber protein dapat
19
diperoleh dari protein hewani (ikan, udang, kerang, kepiting, daging ayam, hati, telur, susu dan keju) dan protein nabati (kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kedelai, tahu dan tempe). Sumber protein terlengkap terdapat dalam susu, telur dan keju, ketiga makanan tersebut juga mengandung zat kapur, zat besi dan vitamin B. Jumlah kebutuhan 10 – 20% dari total kalori (Proverawati, 2009). c) Sumber Pengatur dan Pelindung (Mineral, Vitamin dan Air) Unsur-unsur tersebut digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan pengatur kelancaran metabolisme dalam tubuh. Ibu menyusui, sebaiknya minum air sedikitnya 3 liter air setiap hari setelah menyusui. Sumber zat pengatur dan pelindung diperoleh dari semua jenis sayuran dan buah – buahan segar. Adapun jenis mineral menurut Retno (2011) diantaranya : zat kapur, fosfor, zat besi, yodium dan kalsium. Sedangkan jenis vitamin yang dibutuhkan menurut Ambarwati (2010) diantaranya : Vitamin A, B, B2 (Riboflavin), B3 (Niacin), B6 (Pyridoksin), B12 (Cyanocobalamin), Folic Acid, Vitamin C, D dan K. Kebutuhan Vitamin C adalah 85 mg / hari sedangkan kebutuhan vitamin A adalah 850 mg / hari (Proverawati, 2009). d. Kebutuhan Gizi Ibu Nifas Makanan dan gizi seimbang dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat
20
pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrisi akan meningkat selama masa nifas, namun tidak semua kebutuhan nutrisi meningkat secara proporsional. Kebutuhan nutrisi pada ibu bisa diatur dengan pola menu makanan yang sehat (Proverawati, 2009). Pada dasarnya menu makanan untuk ibu nifas, tidak banyak berbeda dari menu sebelum nifas. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalam pengaturan menu selama nifas, bahan makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi dalam sehari menurut Proverawati (2009), antara lain: Tabel 2.2 Contoh Menu Makanan Dalam Sehari Bagi Ibu Nifas Porsi Hidangan Bahan Makanan Jenis Hidangan Sehari Nasi 5 + 1 porsi Makan pagi nasi 1,5 porsi (156 gram) Sayuran 3 mangkuk dengan ikan/daging. 1 porsi sedang Buah 4 potong (40 gram), tempe 2 potong sedang (156 gram), sayur 1 mangkok dan buah 1 potong sedang. Tempe 3 potong Makan selingan, susu 1 gelas dan buah Daging 3 potong 1 potong sedang. Susu 2 gelas Makan siang nasi 3 porsi (300 gram) dengan lauk, sayur dan buah, serta dengan pagi. Selingan : susu 1 gelas dan buahy 1 potong sedang. Makan malam nasi 2,5 porsi (214 gram) dengan lauk, sayur dan buah sama dengan pagi/siang. Selingan : susu 1 gelas
21
e. Cara Mengolah Makanan yang Sehat Bagi Ibu Nifas 1) Pilih sayur – sayuran, buah – buahan, daging dan ikan yang masih segar. 2) Cuci tangan sampai bersih sebelum dan sesudah mengolah makanan. 3) Cuci bahan makananan sampai bersih kemudian baru dipotong. 4) Masak sayuran sampai layu. 5) Olah makanan sampai benar – benar matang. 6) Hindari pemakaian zat pewarna dan pengawet. 7) Jangan memakai minyak yang sudah berkali – kali digunakan untuk menggoreng. 8) Perhatikan kadaluarsa dan komposisi zat gizi makanan. Jika dikemas dalam kaleng, jangan memilih kaleng yang telah penyok atau karatan. 9) Simpan peralatan dapur dalam keadaan bersih. 10) Jangan biarkan binatang berkeliaran didapur (Ambarwati, 2010). f. Dampak Kekurangan Gizi Ibu Nifas Kekurangan gizi pada ibu nifas menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya. Gangguan pada ibu adalah terganggunya proses pemulihan kondisi tubuh setelah melahirkan. Gangguan pada bayi meliputi proses pertumbuhan dan perkembangan anak terganggu, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi. Kekurangan zat – zat esensial menimbulkan gangguan pada mata akibat
22
kekurangan vitamin A, gangguan pada tulang akibat kekurangan vitamin D (Proverawati, 2009). B. Kerangka Teori
Pengetahuan ibu nifas
Faktor yang mempengaruhi Pengetahuan : 1. Umur 2. Tempat tinggal 3. Sumber informasi 4. Pendidikan 5. Pekerjaaan 6. Paritas
Gizi Masa Nifas
1. 2. 3. 4. 5.
Pengertian Gizi Kebutuhan Kalori Ibu Nifas Menu Gizi Seimbang Ibu Nifas Kebutuhan Gizi Ibu Nifas Cara Mengolah Makanan yang Sehat Bagi Ibu Nifas 6. Dampak Kekurangan Gizi Ibu Nifas
Gambar 2.2 Kerangka Teori Sumber : Notoatmodjo (2010), Waryana (2010) Modifikasi
23
C. Kerangka Konsep
Baik
Pengetahuan Ibu Nifas
Cukup
Kurang
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1. Umur 2. Tempat tinggal 3. Sumber informasi 4. Pendidikan 5. Pekerjaan 6. Paritas
Keterangan : = variabel yang diteliti = variabel yang tidak diteliti
Gambar 2.3 Kerangka Konsep
24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan fenomena yang ditemukan dan hasil penelitian disajikan apa adanya (Sugiyono, 2007). Sedangkan menurut Notoatmodjo (2010) penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran atau diskripsi suatu keadaan secara objektif. Metode ini digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang atau yang sedang terjadi. Penelitian ini menggambarkan tentang pengetahuan gizi masa nifas. B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data selama penelitian berlangsung (Budiarto, 2004). Penelitian ini dilakukan di RSUD Pandan Arang Boyolali. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2004). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 Maret – 1 April 2013.
24
25
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh
peneliti
dan
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya (Hidayat, 2007). Populasi yang diteliti adalah seluruh ibu nifas yang melahirkan secara normal atau sectio caesarea pada hari 0 – 5 hari postpartum yang ada di RSUD Pandan Arang Boyolali selama 3 minggu pada tanggal 11 Maret – 1 April 2013, jumlah ibu nifas selama penelitian berlangsung sebanyak 168 orang. 2. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005). Untuk menentukan sampel menurut Arikunto (2006), apabila subyeknya ≤ 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, tetapi jika populasi ≥ 100 dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih. Sampel dalam penelitian ini menggunakan 30 responden yang sudah ditentukan oleh peneliti. 3.
Tehnik Pengambilan Sampel Penelitian ini menggunakan teknik
pengambilan sampel dengan
metode accidental sampling yaitu mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila orang yang ditemui
26
sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan oleh peneliti sebagai sumber data (Sugiyono, 2010). D. Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup yang diisi oleh responden. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal – hal yang diketahui dan sudah disediakan jawabannya (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini akan menggunakan alternatif jawaban “benar” dan “salah”, kriteria pertanyaan positif (favorable) dan negatif (unfavorable). Dimana pernyataan dengan kriteria positif skor 1 untuk benar dan skor 0 bila jawaban salah dan kriteria negatif dengan skor 1 untuk jawaban salah dan skor 0 untuk jawaban benar. Tabel 3.1 Kisi – Kisi Kuesioner Gizi Ibu Nifas Pertanyaan Jumlah Variabel Indikator soal Favorable Unfavorable 1 3 Pengetahuan Pengertian gizi ibu nifas 2,3 2 ibu nifas Kebutuhan kalori ibu 4,5 tentang gizi nifas Menu gizi seimbang 6,8,9,12,13,16,19 7,10,11*,14,15,18* 17 masa nifas ,20,21,22,23 Kebutuhan gizi ibu nifas 24,26 25,27 4 Cara mengolah makanan 28,31 29*,30,32 5 yang sehat bagi ibu nifas Dampak kekurangan 34,35 2 gizi ibu nifas Total 23 12 35 Keterangan : * = tidak valid
27
1. Uji Validitas Validitas adalah untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut valid, valid artinya ketepatan mengukur, atau alat ukur tersebut tepat untuk mengukur sebuah variabel yang akan diukur (Riwidikdo, 2010). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya hendak diukur. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus umum korelasi pearson product moment, yaitu : r=
.∑ " .#$ ∑ " .∑ # (
%{& ∑ ' ( $)∑ ') *{& ∑ + ( $(∑ + ( )}
Keterangan: N
: Jumlah responden
r
: Koefisien korelasi product moment
x
: Skor pertanyaan
y
: Skor total
Instrument dinyatakan valid jika nilai rhitung > rtabel (0,361). Setelah dilakukan uji coba instrumen yang dilakukan di RSUD Sukoharjo dengan 30 ibu nifas didapatkan 32 pernyataan valid dan 3 tidak valid yaitu nomor 11, 18 dan 29, untuk selanjutnya pernyataan yang tidak valid, tidak digunakan dalam penelitian. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya dan diandalkan (Notoatmodjo, 2010). Alat ukur yang
28
digunakan saat ini pada waktu dan tempat tertentu akan sama bila digunakan pada waktu dan tempat yang berbeda (Riwidikdo, 2010). Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha Chronbach dengan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) for window dengan rumus sebagai berikut : ri = ,$- .1 − ,
∑ 01 ( 02 (
3
Keterangan : ri
= Reliabilitas Instrument
k
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
45 (
= Jumlah varian butir
46 (
= Varians total Hasil uji instrumen didapatkan nilai alpha chronbach 0,944 > rkriteria
(<0,75), sehingga pernyataan dikatakan reliabel. E.
Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner pada ibu nifas di RSUD Pandan Arang, kemudian menjelaskan cara pengisiannya. Selanjutnya responden diberi kesempatan untuk mengisi kuesioner kemudian kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari : 1. Data Primer Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau obyek penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2009).
29
Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari obyek penelitian (Riwidikdo, 2010). Data sekunder didapatkan dari data rekam medik ibu nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali. F. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu Pengetahuan Ibu Nifas tentang Gizi Masa Nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali. G. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel – variabel yang diteliti (Notoatmodjo, 2005). Tabel 3.2 Definisi Operasional Nama Variabel Pengetahuan Ibu Nifas tentang Gizi Masa Nifas
Pengertian
Indikator
Alat Ukur
Skala
Segala sesuatu a. Baik : (x)>mean + Kuesioner Ordinal 1SD yang diketahui b. Cukup : Mean − 1 SD ≤ ibu nifas dalam x ≤ mean + 1SD menjawab c. Kurang : (x) < mean − 1 kuesioner tentang gizi SD masa nifas Riwidikdo (2010)
30
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Arikunto (2010) adalah : a. Editing Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi. b. Coding Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap – tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya. Coding pada penelitian ini peneliti memberikan kode atau tanda pada setiap jawaban untuk mempermudah dalam pengolahan dan analisis data serta berpedoman pada definisi operasional. c. Entry data Kegiatan ini memasukan data dalam program komputer untuk dilakukan analisis lanjutan.
31
d. Tabulating Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukan ke dalam tabel. 2. Analisis Data Analisis univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Menurut Riwidikdo (2010), untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas, maka digunakan perhitungan sebagai berikut : 4)
Pengetahuan baik
: (x) > mean + 1SD
5)
Pengetahuan cukup
: Mean – 1SD ≤ x ≤ mean +1SD
6)
Pengetahuan kurang
: (x) < mean – 1SD
Sebelum menentukan tingkat pengetahuan ibu nifas, terlebih dahulu peneliti menghitung nilai mean dan Standard Deviation. Menurut Riwidikdo (2010), rumus untuk menghitung nilai mean dan Standard Deviation yaitu : a. Mean
X=
∑8 1∶: 71 ;
Keterangan : x
: Mean
n
: Jumlah responden
32
xi
: Nilai responden
b. Standard Deviation
SD =
8 <∑1?: 71( $
( =∑8 1?: >1 @ 8
(;$-)
Keterangan : SD
: Standard Deviation
xi
: Nilai responden
n
: Jumlah responden Setelah didapatkan hasil nilai mean dan Standard Deviation tiap
responden, kemudian hasil tersebut dimasukan dalam skala pengetahuan yang sudah tercantum diatas. Adapun rumus prosentase untuk jumlah ibu nifas menurut tingkat pengetahuan (Riwidikdo, 2009) : ABCDEF GHB &5IE0 CJ;BKB6 65;L,E6 MJ;LJ6EFBE; x 100% Skor prosentase = ABCDEF KJ0MN;OJ;
I. Etika Penelitian Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2007), meliputi : 1. Informed Content (lembar persetujuan menjadi responden) Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan,
33
lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya. 2. Anonimity (tanpa nama) Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian,
peneliti tidak
mencatumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan inisial dan memberi nomor pada masing-masing lembar tersebut. 3. Confidentiality (kerahasiaan) Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. GambaranUmum Penelitian ini dilakukan di RSUD Pandan Arang Boyolali yang beralamat di jalan Kantil No.14 Tlp. (0276) 321065. Secara umum jenis pelayanan kesehatan meliputi ruang poli kandungan, penyakit umum, gigi, mata, penyakit dalam, ruang bersalin, ruang nifas dan rawat inap penyakit umum. Fasilitas untuk mendukung pelayanan rawat inap khususnya persalinan sudah cukup memadai yaitu 1 ruang bersalin dengan 4 tempat tidur, 1 ruang periksa, 8 ruang nifas dengan kelas 1 terdiri dari 4 kamar (4 tempat tidur), kelas 2 terdiri dari 1 kamar (4 tempat tidur) dan kelas 3 terdiri dari 3 kamar (masing – masing 5 tempat tidur). Tingkat pendidikan ibu nifas terdiri dari SD berjumlah 9 orang,
SMP
berjumlah 14 orang, dan SMA berjumlah 7 orang. B. HasilPenelitian Tingkat Pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali dapat dilihat pada table berikut ini : Tabel 4.1 Nilai Mean dan Standar Deviasi Variabel
Mean
Standar Deviasi
Pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa
25,03
5,49
nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali
34
35
Baik
: Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD. Jadi pengetahuan baik jika nilai responden x > 30,52.
Cukup : Bila nilai responden yang diperoleh mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD. Jadi pengetahuan cukup
jika nilai responden19,54 ≤ x ≤
30,52. Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean - 1 SD. Jadi pengetahuan kurang jika nilai responden x <19,54. Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu nifas tentang gizi masa nifas di RSUD PandanArang Boyolali No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%) 1
Baik
2
6,7
2
Cukup
24
80,0
3
Kurang
4
13,3
Total
30
100,0
Sumber : data primer Berdasarkan tabel 4.2 dari 30 responden dapat diketahui responden dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 2 responden (6,7 %), responden dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 24 responden (80,0%) dan responden dengan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 4 responden (13,3 %). C. Pembahasan Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali dari 30 responden terdapat 2 responden (6,7%) yang berpengetahuan baik, 24 responden (80,0%) yang berpengetahuan cukup baik, dan terdapat 4 responden (13,3%) yang berpengetahuan kurang baik.
36
Sebagian besar responden dengan pengetahuan cukup kurang paham tentang kebutuhan kalori ibu nifas. Menurut Marmi (2012), kebutuhan energy ibu nifas atau menyusui pada 6 bulan pertama postpartum kira – kira 700 kkal / hari dan 6 bulan kedua 500 kkal / hari (Marmi, 2012). Sedangkan menurut Purwanti (2012)
kalori yang dibutuhkan untuk menghasilkan ASI adalah
sebanyak 750 kkal. Responden dengan
hasil
pengetahuan kurang tidak paham tentang
kebutuhan kalori ibu nifas dan kebutuhan gizi ibu nifas. Menurut Proverawati (2009), makanan dan gizi seimbang dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrisi akan meningkat selama masa nifas, namun tidak semua kebutuhan nutrisi meningkat secara proporsional. Kebutuhan nutrisi pada ibu bias diatur dengan pola menu makanan yang sehat. Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what”. Sedangkan faktor – faktor yang mempengaruhi yaitu umur, tempat tinggal, sumber informasi,
pendidikan,
pekerjaan
dan
paritas.
Notoatmodjo
(2007)
menyebutkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin mudah menerima informasi, sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai – nilai yang diperkenalkan.
37
Berdasarkan hasil penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Gizi Masa Nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali dengan pengetahuan cukup. Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh faktor pendidikan. Mayoritas pendidikan ibu nifas adalah SD. D. KeterbatasanPenelitian Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Proses Penelitian Dalam penelitian ini peneliti tidak bisa
menyebarkan kuesioner hanya
dalam waktu sehari, sehingga peneliti harus menyebarkan kuesioner berhari – hari untuk mendapatkan sejumlah responden yang dibutuhkan. 2. Kuesioner Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup sehingga
responden hanya bisa menjawab ya atau tidak dan jawaban
responden belum bisa mengukur secara mendalam. 3. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.
38
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan tertinggi pada tingkat cukup sebesar 80,0% dengan rincian sebagai berikut : 1. Tingkat pengetahuan Ibu nifas tentang gizi masa nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali pengetahuan baik sebanyak 2 responden (6,7%). 2. Tingkat pengetahuan Ibu nifas tentang gizi masa nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali pengetahuan cukup sebanyak 24 responden (80,0%). 3. Tingkat pengetahuan Ibu nifas tentang gizi masa nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali pengetahuan kurang sebanyak 4 responden (13,3%). B. Saran 1. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Institusi rumah sakit dapat meningkatkan pelayanan yang bermutu dan berkualitas dalam memberikan asuhan kebidanan terutama pada ibu nifas yang sesuai dengan standar operasional pelayanan. 2. Bagi Ibu Nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali Pasien dapat lebih meningkatkan pengetahuan khususnya tentang makanan yang bergizi yang berguna untuk proses memproduksi Air Susu Ibu (ASI) yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan bayinya.
38
39
3. Bagi Bidan Bidan dapat memberikan pelayanan dan informasi pada ibu nifas khususnya tentang gizi masa nifas secara optimal supaya ibu nifas mendapatkan pengetahuan yang cukup. 4. Bagi Institusi STIKes Kusuma Husada Surakarta Dapat digunakan sebagai referensi guna melengkapi bahan kepustakaan khususnya tentang gizi masa nifas. 5. Bagi Peneliti Selanjutnya Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan belajar untuk mengembangkan penelitian yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA Almatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Diakses melalui http://www.lusa.web.id/konsep-gizi-seimbang/ tanggal 29 November 2012 pukul 13.00 WIB. Ambarwati, E.R, Wulandari, D. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Nuha Offset. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGC. Budiarto, E. 2004. Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta : EGC. Depkes RI, 2011. Target MDGs Bidang Kesehatan. Diakses melalui http://www//1456-depkes-target-mdgs-bidang-kesehatan.html tanggal 15 Oktober 2012 pukul 10.00 WIB. Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat. Buku Panduan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang. Jakarta, 2003 http://www.lusa.web.id/konsep-gizi-seimbang/ tanggal 29 November 2012 pukul 13.00 WIB. Francin, P. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi . EGC, Jakarta, 2005. Diakses melalui http://www.lusa.web.id/konsep-gizi-seimbang/ tanggal 29 November 2012 pukul 13.00 WIB. Hidayat, A,A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika. Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta. . 2007. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta. . 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Proverawati, A, Asfuah, S. 2009. Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika.
Purwanti, E. 2012. Asuhan Kebidanan Untuk Ibu Nifas. Yogyakarta : Cakrawala Ilmu. Purwanti T, 2012. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Gizi Ibu Nifas Di RSUD Simo Boyolali. Surakarta : Akbid Mamba’ul Ulum. Retno, W.S, Handayani, S. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas. Yogyakarta : Gosyen Publishing. Riwidikdo, H. 2009. Statistik untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Pustaka Rihana. . 2010. Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R dan SPSS. Yogyakarta : Pustaka Rihana. Sari, S. 2011. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Nutrisi Pada Ibu Nifas Di BPS Nurul Trianawati Wonosari Surabaya. Surabaya : Unair. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Waryana, 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihama.