Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 1, April 2017
26
PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KUNJUNGAN ULANG MASA NIFAS DI PUSKESMAS TEPUS 1 KABUPATEN GUNUNGKIDUL Ekawati1*, Haniah2 ยน,2 Program Studi Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta, Jl. Ringroad Barat Ambarketawang, Gamping, Sleman. Telp.(02744342000), Email:
[email protected] ABSTRACT Background: The causes of Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia are bleeding (30.3%), hypertensive disorder during pregnancy (27.1%), infection (7.3%), obstructed (1.8%) and abortion (1.6%). Bleeding occurs in the postpartum period which is started after delivering placenta and ended when the the womb organs recovered as before pregnant. The length of postpartum period is about 6 weeks. During postpartum period, there are several re-visit to heath provider such as; KF 1 (first postpartum visit) is a visit on 6 hours to day 3rd after delivering, KF 2 (Second postpartum visit) is a visit on day 4th to 28th after delivering, and KF 3 (third postpartum visit) is a visit on day 29th-42nd after delivering. Objective: This study aimed to describe the knowledge level of postpartum mother about visitation during childbirth. Method: This study was a descriptive quantitative research with cross sectional design. The number of sample was 30 respondents. The data were taken using primary data and questionnaires. Result: The postpartum mother who do postpartum visits in Puskesmas Tepus 1 Gunung in the age of 20-35 years category was 19 respondents (63.3%). A number of 13 respondents (43.3%) had secondary school, 19 respondents (63.3%) were housewife and 18 respondents (60%) had 2-3 children. The result of postpartum revisit showed that 13 respondents (43.3%) made KF1, 12 respondents (40%) made KF 2, and 11 respondents (36.7%) made KF 3. Conclusion: The knowledge level of postpartum revisit in Puskesmas Tepus 1 Gunung was mostly in adequate category. Key word: Postpartum Mother Knowledge, Postpartum Visits
PENDAHULUAN
Kunjungan
Masa nifas yaitu dimulai setelah
jangkauan
dan
nifas
menggambarkan
kualitas
pelayanan
kelahiran plasenta dan berakhirnya ketika
kesehatan terhadap ibu, mulai 6 jam-42 hari
alat-alat
kandungan
seperti
setelah melahirkan. Pada tahun 2014 ibu
keadaan
sebelum
nifas
nifas yang telah memperoleh pelayanan
berlangsung selama 6 minggu. Pada masa
minimal 3 kali sesuai distribusi waktu dan
nifas
yaitu,
sesuai standar (KF3) mencapai 92%. Dari
kunjungan KF 1 (6 jam-3 hari setelah
hasil capaian tersebut, terlihat kesenjangan
persalinan), KF 2 (hari ke 4-28 setelah
yang cukup jauh antara capaian persalinan
persalinan), KF 3 (hari ke 29-42 setelah
oleh tenaga kesehatan dengan kunjungan
persalinan). Tujuan kunjungan masa nifas
nifas lengkap, dapat dilihat ibu nifas yang
untuk mengetahui kondisi kesehatan ibu dan
tidak melakukan kunjungan ulang masa
bayi selama masa nifas.1
nifas, walaupun sudah melahirkan dengan
ada
kembali
hamil,
beberapa
masa
kunjungan
Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 1, April 2017
bantuan tenaga kesehatan.1
27
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Puskesmas
Berdasarkan capaian cakupan kunjungan
Tepus
masa nifas (KF3) di Indonesia
Gunungkidul, dalam 1 bulan terakhir dengan
yang
1
kecamatan
jumlah
Yogyakarta (94,54%), dan Sumatra Utara
melakukan kunjungan ulang KF 1 yaitu
(94,15%). Sehingga
dapat disimpulkan
(19,2%), KF 2 (14,8%), sedangkan pada KF
bahwa kunjungan nifas di tiga provinsi
3 hanya (4,3%), dari data Puskesmas Tepus
tersebut
baik.
ibu
nifas
62
kabupaten
tertinggi yaitu provinsi DKI Jakarta (94,64 %),
sudah
ibu
Tepus
orang
yang
Hal
tersebut
1 menunjukkan bahwa kunjungan KF 2 dan
sebagian
besar ibu
KF 3 tidak sesuai dengan kunjungan KF1
nifas sudah melakukan kunjungan nifas di
karena 7 orang yang tidak berdomisili di
tenaga kesehatan. Indikator tersebut secara
Puskesmas Tepus 1, Sehingga kunjungan
nasional
ulang masa nifas di Puskesmas Tepus 1
menunjukkan bahwa
sudah mengambarkan bahwa
kesadaran ibu nifas
tentang kunjungan
belum sesuai dengan standar program
ulang nifas sudah baik (Profil kesehatan
kebijakan pemerintah tentang kunjungan
Indonesia, 2014).2
ulang
Proporsi pelayanan kesehatan ibu nifas
di
Yogyakarta
nifas.
Berdasarkan
tersebut maka penting diteliti
uraian
sehingga
mendapat
penulis ingin mengambil penelitian dengan
pelayanan kesehatan masa nifas lengkap
judul Studi deskriptif pengetahuan ibu nifas
yaitu, Sleman (57,4%), kota Yogyakarta
tentang kunjungan ulang masa nifas di
(53,6%),
Puskesmas Tepus 1 kecamatan Tepus
Bantul
yang
masa
(40,8%),
Kulon
Progo
(33,1%), Gunungkidul (27,5%), dari data
Gunungkidul pada tahun 2016.
tersebut maka yang mempunyai cakupan paling rendah yaitu Kabupaten Gunungkidul. (2)
Cakupan kunjungan ulang nifas terendah
BAHAN DAN CARA PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah merupakan
di Puskesmas Tepus 1 yaitu (71,4%),
penelitian
sedangkan tertinggi di Puskesmas Nglipar 1
penelitian adalah semua ibu nifas dengan
yaitu (100%). Dari data tersebut, maka
jumlah
peneliti akan melakukan penelitian
Puskesmas Tepus 1 Gunungkidul.
Puskesmas Tepus 1,
di
30
deskriptif.
ibu
Populasi
nifas
yang
dalam
berada
di
karena cakupan
Teknik pengambilan sampel dengan
kunjungan ulang nifas yang masih sangat
total sampling dengan jumlah 30 ibu nifas.
rendah dibandingkan dengan puskesmas
Total sampling adalah teknik pengambilan
lain yang berada di Kabupaten Gunung
sampel di mana jumlah sampel sama
Kidul. Berdasarkan studi pendahuluan yang
dengan populasi.
(3)
dilakukan pada tanggal 7 Maret 2016,
digunakan
menggunakan
peneliti
univariat.
mendapatkan
data
dari
ruang
yaitu
Analisis data yang analisis
Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 1, April 2017
28 HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Distribusi frekuensi di Puskesmas Tepus 1 Gunungkidul Tahun 2016 Karakteristik f % Umur a.< 20 tahun 6 20 b.20-35 tahun 19 63,3 c.> 35 tahun 5 16,7 Pendidikan ibu a.SD 7 23,3 b.SMP 13 43,3 c.SMA 10 33,3 Pekerjaan ibu a.IRT 19 63,3 b.Petani 3 10 c.Pedagang 4 13,3 d.Nelayan 2 6,7 e.Buruh 2 6,7
No 1. 1. a. b. c. 1. 2. a. b. c. 1. 3. a. b. c. d. e. 1. 1. 4. Jumlah anak a. a.1 b. b.2-3 Jumlah
12 18 30
1.
2.
3.
4.
40 60 100
Berdasarkan table 1 mayoritas ibu nifas 20-35
pendidikan
tahun
SMP
sebanyak
43,3%,
63,3%,
pekerjaan
60 33,3 6,7
13 12 5
43,3 40 16,7
11 12 7
36,7 40 23,3
9 10 11 30
30 33,3 36,7 100
Tabel 3. Distribusi frekuensi pengetahuan ibu nifas tentang kunjungan ulang masa nifas secara umum di Puskesmas Tepus 1 Gunungkidul Tahun 2016 Pengetahuan f %
IRT
kunjungan ulang nifas
63,3%, dan jumlah anak 2-3 sebanyak 60%. Berdasarkan tabel 2 di bawah terkait pengetahuan ibu nifas tentang masanifas secara umum dalam kategori baik sebanyak 60%, KF 1
18 10 2
Sumber data primer, 2016
Sumber data primer, 2016
berusia
tentang kunjungan ulang nifas Masa Nifas Baik Cukup Kurang Kunjungan Ulang nifas 1 (KF 1) Baik Cukup Kurang Kunjungan Ulang Nifas 2 (KF 2) Baik Cukup Kurang Kunjungan Ulang Nifas 3 (KF 3) Baik Cukup Kurang Jumlah
11
36,7
Cukup
12
40
Kurang
7
23,3
Jumlah
30
100
Sumber data primer, 2016
kategori baik 43,3%, KF 2
kategori cukup 40%, dan KF 3 kategori kurang 36,7%.
Baik
Pengetahuan
ibu
nifas
tentang
kunjungan ulang masa nifas di Puskesmas Tepus 1 Gunungkidul secara umum adalah cukup (40%). Pengetahuan merupakan hasil
Tabel 2. Distribusi frekuensi pengetahuan ibu nifas tentang kunjungan ulang masa nifas di Puskesmas Tepus 1 Gunungkidul Tahun 2016 No Pengetahuan f (%)
tahu
dari
tahu
penginderaan
sebagai
terhadap
akibat obyek
proses tertentu
melalui panca indera dan sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata
29
Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 1, April 2017
dan telinga.4 Pengetahuan memungkinkan
digunakan modal untuk menerima informasi
seseorang
sehingga dapat memengaruhi pengetahuan
masalah
untuk yang
pengetahuan
dapat dihadapinya
tersebut
pengalaman
memecahkan di
mana
diperoleh
langsung
menentukan
mudah tidaknya seseorang
melalui
menyerap dan memahami pengetahuan yang
pengalaman orang lain. Pengetahuan atau
mereka peroleh, pada umumnya semakin
kognitif merupakan dominan yang sangat
tinggi pendidikan seseorang semakin baik
penting
juga pengetahuannya sehingga pengetahuan
dalam
maupun
dari
seseorang. Tingkat pendidikan juga turut
membentuk
tindakan
seseorang, berdasarkan pengalaman dan
tersebut
penelitian ternyata perilaku yang didasari
hidupnya.6
pengetahuan akan lebih tahan lama dari
dapat
diaplikasikan
Dilihat dari
pekerjaan
dalam
ibu
nifas
pada memiliki pengetahuan cukup tentang
mayoritas ibu tidak bekerja dengan jumlah
kunjungan ulang masa nifas yang berbagai
19
upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi
setempat beranggapan bahwa pekerjaan
pada ibu nifas.
adalah hal yang menyita waktu, sehingga ibu
Pengetahuan
ibu
nifas
dapat
responden
(63,3%),
masyarakat
tidak terlalu mementingkan pekerjaan.
dipengaruhi oleh faktor usia yang mayoritas
ini
berada dalam kelompok usia produktif 20-35
kunjungan ulang masa nifas. Akan tetapi,
tahun sebanyak 19 responden (63,3%).
dengan perkembangan teknologi informasi
Semakin
dan komunikasi khususnya berbasis internet,
cukup
kematangan dan
umur,
seseorang
pengalaman
maka akan
serta
tingkat
bertambah
pengetahuannya
semakin luas.5
memengaruhi pengetahuan
memudahkan informasi
seseorang
dan
memperoleh
pengetahuan
sehingga
mereka menganggap pekerjaan bukanlah hal
Faktor pengetahuan
dapat
Hal
lain ibu
yang nifas
memengaruhi adalah
tingkat
yang penting bagi ibu nifas di Gunungkidul. Pengalaman
merupakan
sumber
pendidikan yang mayoritas cukup yaitu SMP
pengetahuan, pengalaman yang baik akan
sebanyak
meninggalkan kesan
13
Berdasarkan
responden hasil
(43,3%). wawancara
menyatakan hal ini disebabkan oleh sosial ekonomi
masyarakat
sehingga
yang
mendalam
bagi jiwa seseorang dan akan bersifat positif dalam kehidupannya. 7
sebagian
Sebagian besar
ibu mempunyai
besar hanya menempuh pendidikan sampai
jumlah anak 2-3 (60%), jumlah anak juga
SMP saja. Masyarakat beranggapan bahwa
dapat
pendidikan SMP sudah tinggi, sehingga
seseorang khususnya tentang kunjungan
mereka
ulang
tidak terlalu
mementingkannya,
tingginya tingkat pendidikan seseorang dapat
memengaruhi
pengetahuan
masa nifas, karena sudah memiliki
pengalaman
masa
nifas.
Pengalaman
Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 1, April 2017
30
merupakan sumber pengetahuan sehingga
pengalaman yang dimiliki lebih tinggi namun,
pengalaman dapat dijadikan sebagai modal
sebaliknya responden yang berpendidikan
seseorang untuk mengetahui pengetahuan
rendah akan mengalami hambatan dalam
khususnya tentang kunjungan ulang masa
penyerapan informasi sehingga pengetahuan
nifas.7
dan pengalaman yang dimiliki lebih rendah Tingkat
pengetahuan
kunjungan
yang berdampak pada kehidupannya. Hal ini
ulang nifas tentang pengertian masa nifas
sejalan
sebagian besar memiliki pengetahuan dalam
tingginya tingkat pendidikan seseorang dapat
kategori baik sebanyak 18 responden (60%).
digunakan modal untuk menerima informasi
Salah
sehingga dapat mempengaruhi pengetahuan
satu
faktor
yang
memengaruhi
dengan
pendapat
Notoatmodjo
pengetahuan tentang masa nifas adalah
seseorang.
Tingkat
umur. Semakin tua seseorang maka akan
menentukan
mudah
mempunyai kesempatan dan waktu yang
menyerap dan memahami pengetahuan yang
lebih lama dalam mendapatkan informasi dan
mereka peroleh, pada umumnya semakin
pengetahuan tentang pengertian masa nifas.
tinggi pendidikan seseorang semakin baik
Dengan
juga pengetahuannya.6
demikian
responden
maka
semakin tingkat
tua
umur
pengetahuan
Tingkat
pendidikan tidaknya
pengetahuan
turut
seseorang
kunjungan
responden tentang pengertian kunjungan
ulang nifas tentang kunjungan ulang nifas 2
ulang masa nifas semakin baik. Umur sangat
(KF 2) sebagian besar memiliki pengetahuan
memengaruhi
cukup
dalam
meningkatkan
(40%).
Pengetahuan
dapat
pengetahuan karena pengetahuan mental
berpengaruh terhadap pekerjaan ibu. Hasll
yang
diiringi
penelitian ini didapatkan sebagian besar
kemampuan
responden tidak bekerja (IRT) karena bekerja
terus
bertambahnya
bertambah umur,
maka
dan
menerima informasi makin menurun.5 Tingkat
pengetahuan
merupakan kegiatan yang menyita waktu.
kunjungan
Bekerja bagi ibu akan memengaruhi pada
ulang nifas tentang kunjungan ulang nifas 1
kehidupannya sehingga ibu banyak yang
(KF 1) sebagian besar memiliki pengetahuan
tidak mendapatkan informasi. Hal ini tidak
dalam kategori baik sebanyak 13 responden
sesuai dengan pendapat Soekanto bahwa
(43,3%). Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor
salah satu faktor pembentuk pengetahuan
pendidikan karena semakin tinggi pendidikan
seseorang
seseorang, maka semakin mudah menerima
termasuk didalamnya lingkungan kerja. Akan
informasi
tetapi,
sehingga
semakin
banyak
adalah
seiring
lingkungan
dengan
teknologi
berpendidikan tinggi akan mudah menyerap
khususnya berbasis internet, memudahkan
informasi,
seseorang untuk memperoleh informasi dan
pengetahuan
dan
dan
perkembangan
pengetahuan yang dimiliki. Responden yang
sehingga
informasi
sekitar
komunikasi
Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 1, April 2017
31
sumber pengetahuan tanpa harus dibatasi oleh ruang dan waktu.8
KEPUSTAKAAN
Tingkat pengetahuan kunjungan ulang
1. Prawirohardjo,
S.
Asuhan
Kebidanan
nifas tentang kunjungan ulang nifas 3 (KF 3)
Masa Nifas. Jakarta: PT Bina Pustaka.
sebagian besar memiliki pengetahuan kurang
2006
(36,7
%).
karena
2. Profil Kesehatan Indonesia. Cakupan
mayoritas ibu nifas tersebut tidak berdomisili
Kunjungan Ulang. Akses 21 April 2016
di daerah Gunungkidul melainkan di luar kota
pukul 14.00 WIB. 2014
sehingga,
Hal
ibu
ini
disebabkan
nifas tersebut
melakukan
3. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif
kunjungan ulang nifas ke tenaga kesehatan
Kualitatif dan R
lainnya. Multipara merupakan wanita yang
Alfabeta. 2007
telah
melahirkan
dua
atau
tiga
anak.
Seseorang mempunyai riwayat reproduksi yang berkaitan dengan jumlah kehamilannya. Wanita yang sudah memiliki dua sampai 3 anak pada umumnya sudah mengetahui informasi
dan
pengalaman
tentang
kesehatan salah satunya tentang kunjungan ulang masa nifas.9
4. Notoatmodjo. S. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. 2012 5. Notoatmodjo. S. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. 2005 6. Notoatmodjo. S. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. 2007 7. Notoatmodjo. S. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. 2010 8. Muflikhatul
KESIMPULAN Pengetahuan
dan D. Bandung:
Pengetahuan
Nifas
Hubungan Dengan
Kepatuhan Kunjungan Masa Nifas Di
kunjungan ulang masa nifas di Puskesmas
Bpm Ny. Subiyanah, Sst Desa Parengan
Tepus 1 Gunungkidul sebagian besar dalam
Kecamatan
kategori cukup, sehingga tenaga kesehatan
Lamongan. Jurnal Kebidanan Vol.02,
harus meningkatkan pendidikan kesehatan
No.XVIII, Juni 2014.
tentang
masa
nifas
Ibu
Tarmi.
tentang
tentang
ibu
dan
nifas
maupun
melakukan kunjungan ke rumah selama masa nifas.
Madurankabupaten
9. Manuaba. Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta EGC. 2009