TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KONTRASEPSI METODE AMENOREA LAKTASI DI RSUD DR. MOEWARDI TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
AHADYAH MIFTAHUL JANNAH NIM B11001
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2014 i
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KONTRASEPSI METODE AMENOREA LAKTASI DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2014
Diajukan Oleh : Ahadyah Miftahul Jannah NIM B11001
Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal : 31 Mei 2014
Pembimbing
Ika Budi Wijayanti, SST., M.Sc NIK 200680024 ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi di RSUD Dr. Moewardi Tahun 2014”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Retno Wulandari SST, selaku Ketua Program studi D III Kebidanan Kusuma Husada Surakarta. 3. Ibu Ika Budi Wijayanti, SST., M.Sc, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis. 4. Bapak Basoeki Soetardjo, drg., MMR, selaku Direktur RSUD Dr. Moewardi, yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data. 5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan. 6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitan selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Surakarta, 28 Mei 2014
Penulis iv
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juni 2014 Ahadyah Miftahul Jannah B11001
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KONTRASEPSI METODE AMENOREA LAKTASI DI RSUD DR. MOEWARDI TAHUN 2014 Xiii + 46 halaman + 15 lampiran + 4 tabel + 2 gambar ABSTRAK Latar Belakang : Menyusui eksklusif merupakan suatu metode kontrasepsi sementara yang cukup efektif, selama klien belum mendapat haid dan waktunya kurang dari enam bulan pasca persalinan. Efektifnya dapat mencapai 98%. MAL efektif bila menyusui lebih dari delapan kali sehari dan bayi mendapat cukup asupan per laktasi. Metode Amenorea Laktasi (MAL) di Indonesia pencapaiannya masih rendah. Hal ini diukur dari tingkat pencapaian pemberian ASI eksklusif yang masih rendah. Rendahnya pemberian ASI eksklusif disebabkan karena masih kurangnya pengetahuan tentang manfaat ASI dan gencarnya promosi susu formula membuat banyak ibu gagal menyusui. Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL di RSUD Dr. Moewardi. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi adalah seluruh ibu nifas yang melakukan persalinan di RSUD Dr. Moewardi pada bulan Maret-April 2014. Rata-rata persalinan tiap bulan sebanyak 390 ibu bersalin. sampel dengan jumlah 30 ibu bersalin. Teknik Pengambilan menggunakan teknik Accidental Sampling. Instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan menggunakan analisa univariat. Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL dengan kategori pengetahuan baik sebanyak sebanyak 5 responden (16,7 %). Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL dengan kategori pengetahuan cukup sebanyak 19 responden (63,3 %). Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL dengan kategori tingkat pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (20,0 %). Kesimpulan : tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL di RSUD Dr. Moewardi tahun 2014 sebagian besar dengan kategori pengetahuan cukup sebanyak 6 responden (20,0 %).
Kata Kunci : Pengetahuan, ibu nifas, kontrasepsi MAL Kepustakaan : 22 literatur (tahun 2008 s/d 2013)
v
MOTO DAN PERSEMBAHAN
ﯾَﺮْ ﻓَ ِﻊ ﱠ ت ٍ ﷲُ اﻟﱠ ِﺬﯾﻦَ َءا َﻣﻨُﻮا ِﻣ ْﻨ ُﻜ ْﻢ َواﻟﱠ ِﺬﯾﻦَ أُوﺗُﻮا ْاﻟ ِﻌ ْﻠ َﻢ َد َر َﺟﺎ "Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu (agama) beberapa derajat." (Al-Mujaadilah:11) "Kejujuran itu adalah kekayaan paling jarang dimiliki manusia." (Josh Billings)
PERSEMBAHAN 1. ALLAH SWT yang selalu menggerakkan jiwaku untuk selalu yakin, ikhlas, dan istiqomah. 2. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu mendo’akan, menyanyangi, menyemangati, dan memberikan kebahagianku. 3. Kakaku dan Adikku yang selalu menyayangi dan menyemangatiku. 4. Seluruh dosen dan staf STIKes Kusuma Husada Surakarta, Ibu Ika Budi Wijayanti, dan Ibu Naila Faizah terimakasih selalu membimbing dan memotivasi saya. 5. Untuk sahabatku Nur Viana Safitri dan Ezrani, terimakasih sudah menjadi sahabatku yang terbaik, selalu ada untukku dan selalu melengkapi semangatku. 6. Teman-teman angkatan 2011 yang selalu memberikan motivasi saya untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. 7. Almamaterku tercinta.
vi
CURICULUM VITAE
Nama
: Ahadyah Miftahul Jannah
Tempat/Tanggal Lahir
: Karanganyar, 19 Maret 1992
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Gempol RT:01/ RW:06, Jatikuwung, Gondangrejo, Karanganyar
Riwayat Pendidikan 1. MI Muhammadiyah Karanganyar
Lulus tahun 2005
2. MTsN Gondangrejo, Karanganyar
Lulus tahun 2008
3. MAPK/MAN I Surakarta
Lulus tahun 2011
4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Angkatan tahun 2011
vii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii KATA PENGANTAR
.................................................................................. iv
ABTRAK............................................................................................................v MOTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................vi CURICULUM VITAE ......................................................................................vii DAFTAR ISI .................................................................................................... viii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 A. Latar Belakang ................................................................................... 1 B. Perumusan Masalah ............................................................................ 4 C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4 D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5 E. Keaslian Penelitian ............................................................................. 5 E. Sistematika Penelitian ......................................................................... 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 9 A. Tinjauan Teori ................................................................................... 10 1. Pengetahuan ................................................................................... 10 a. Pengertian Pengetahuan .............................................................10 b. Tingkat Pengetahuan ................................................................. 11 c. Cara Memperoleh Pengetahuan ................................................ 13 d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ..................... 15 e. Cara Mengukur Tingkat Pengetahuan ....................................... 17 2. Pengertian Nifas (Puerperium) ...................................................... 17 3. Kontrasepsi .................................................................................... 17 viii
a. Pengertian Kontrasepsi .............................................................. 17 b. Macam-Macam Kontrasepsi ..................................................... 18 4. Metode Amenore Laktasi (MAL) .................................................. 19 a. Pengertian MAL ........................................................................ 19 b. Indikasi MAL ............................................................................ 19 c. Kontraindikasi MAL ................................................................. 19 d. Keuntungan MAL ..................................................................... 20 e. Keterbatasan MAL .................................................................... 21 f. Cara Kerja MAL ........................................................................21 g. Instruksi yang Harus Disampaikan kepada Ibu Nifas ...............21 B. Kerangka Teori ..................................................................................24 C. Kerangka Konsep ..............................................................................25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 26 A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................26 B. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................26 C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ........................27 D. Variabel Penelitian ............................................................................29 E. Definisi Operasional ..........................................................................29 F. Instrumen Penelitian ..........................................................................30 G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................34 H. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data ......................................34 I. Etika Penelitian ...................................................................................37 J. Jadwal Penelitian ................................................................................38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................39 A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ................................................39 B. Hasil Penelitian ..................................................................................40 C. Pembahasan .......................................................................................41 D. Keterbatasan .......................................................................................44 BAB V PENUTUP ............................................................................................44 A. Kesimpulan .......................................................................................45 B. Saran ................................................................................................45 ix
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1 Definisi Operasional ..........................................................................29 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner …………………………………………………30 Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi MAL di RSUD Dr. Moewardi ................39 Tabel4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang MAL di RSUD Dr. Moewardi ......................................................................................39
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Kerangka Teori ...............................................................................23 Gambar 2.2 Kerangka Konsep ...........................................................................24
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Jadwal Penelitian
Lampiran 2
Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3
Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4
Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5
Surat Keterangan Telah Melakukan Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6
Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 7
Surat Balasan Ijin Penggunan Ijin Penelitian
Lampiran 8
Surat Permohonan Responden
Lampiran 9
Informed Consent
Lampiran 10 Kuesioner Penelitian Lampiran 11 Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 12 Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 13 Tabel R Prodact Moment Lampiran 14 Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 15 Lembar Konsultasi
xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Paradigma baru program Keluarga Berencana Nasional telah diubah visinya dari mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera atau NKKBS menjadi visi untuk mewujudkan “Keluarga Berkualitas tahun 2015”. Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke depan, bertanggungjawab, harmonis, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam misi paradigma baru program Keluarga Berencana ini, sangat menekankan pada pentingnya upaya menghormati hak-hak reproduksi, sebagai
upaya
integral
dalam
meningkatkan
kualitas
keluarga
(Saifuddin, 2010). Program Keluarga Berencana Nasional di Indonesia melaksanakan Program Making Pregnancy Safer, salah satu kuncinya yaitu setiap kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, khususnya pada perempuan. Maka dari itu program Keluarga Berencana merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang bersifat preventive, yaitu untuk meningkatkan kesehatan ibu baik mencegah kesakitan maupun kematian ibu (Saifuddin, 2010). Di Indonesia secara nasional pada bulan Mei 2013 sebanyak 734.769 akseptor kontrasepsi modern. Akseptor suntik sebanyak 352.625
(47,99%),
akseptor
pil
1
sebanyak
188.163
(25,61%),
2
akseptor implant sebanyak 71.838 (9,78%), akseptor IUD (Intra Uterine Device) sebanyak 62.432 (8,50%), akseptor kondom sebanyak 46.096 (6,27%), akseptor MOW (Metode Operasi Wanita) sebanyak 11.642 (1,58%), dan akseptor MOP (Metode Operasi Pria) sebanyak 1.973 (0,27%) (BKKBN, 2013). Selain metode kontrasepsi modern, ada jenis metode kontrasepsi sederhana yang disebut Metode Amenore Laktasi (MAL) merupakan kontrasepsi yang mengandalkan pemberian air susu ibu (ASI). Metode Amenore Laktasi (MAL) (Hidayati, 2011). Salah satu efek kontrasepsi MAL (Metode Amenore Laktasi) untuk ibu nifas adalah untuk mengurangi perdarahan masa nifas, dan mengurangi risiko anemia (Saifuddin, 2010). Berdasarkan data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) tahun 2010 Metode Amenore Laktasi (MAL) di Indonesia pencapaiannya masih rendah, yaitu pada bayi umur 0-6 bulan dicapai 33,6% yang telah mendapatkan ASI Eksklusif dan berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 menyebutkan bahwa bayi umur kurang dari 6 bulan 15,3% yang telah mendapatkan ASI Eksklusif. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah karena kurangnya tingkat pengetahuan ibu tentang manfaat menyusui secara eksklusif (Muryanto, 2012). Penelitian Howie dan kawan-kawan (1981) menemukan bahwa ovulasi tidak akan terjadi bila pemberian ASI yang ketat dipertahankan. Bayi yang menghisap sebanyak 6 kali atau lebih dalam 24 jam, dengan lama menyusu pada malam hari, merupakan cara kerja MAL dan faktor-
3
faktor penting dalam penundaan ovulasi, dengan kadar prolaktin yang tinggi sehingga dapat menunda kehamilan (Hidayati, 2011). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan November 2013 di RSUD Dr. Moewardi diperoleh informasi jumlah ibu bersalin pada bulan Oktober 2013 sebanyak 390 ibu bersalin yang terdiri dari ibu bersalin normal sebanyak 253 orang dan ibu bersalin dengan section caesaria sebanyak 137, dengan pencapaian pemberian ASI awal sebanyak 83,5% dari tiap persalinan. Hasil wawancara terhadap 10 ibu nifas yang berada di RSUD Dr. Moewardi terdapat 5 ibu nifas (50%) tidak mengetahui tentang kontrasepsi Metode Amenore Laktasi, dan 5 ibu nifas (50%) mengetahui tentang kontrasepsi Metode Amenore Laktasi, ibu nifas menyatakan mengetahui tentang ASI Eksklusif, tetapi tidak mengetahui manfaatnya sebagai kontrasepsi. Berdasarkan data di atas maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Amenore Laktasi di RSUD Dr. Moewardi Tahun 2014”. Pentingnya
peneliti
mengambil
judul
tentang
“Tingkat
Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Amenore Laktasi di RSUD Dr. Moewardi Tahun 2014” karena MAL merupakan metode kontrasepsi sederhana, alami, tanpa alat serta tidak ada efek samping hormonal. Dalam fakta banyak akseptor pengguna kontrasepsi hormonal, yang banyak mengalami keluhan efek samping hormonal, dan kondisi tertentu yang tidak memungkinkan menggunakan kontrasepsi hromonal.
4
B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah adalah sebagai berikut “Bagaimanakah tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi metode amenore laktasi di RSUD Dr. Moewardi 2014?”
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi metode amenore laktasi di RSUD Dr. Moewardi tahun 2014. 2. Tujuan Khusus a. untuk
mengetahui
tingkat
pengetahuan
ibu
nifas
tentang
kontrasepsi metode amenore laktasi di RSUD Dr. Moewardi tahun 2014 pada tingkat baik. b. untuk
mengetahui
tingkat
pengetahuan
ibu
nifas
tentang
kontrasepsi metode amenore laktasi di RSUD Dr. Moewardi tahun 2014 pada tingkat cukup. c. untuk
mengetahui
tingkat
pengetahuan
ibu
nifas
tentang
kontrasepsi metode amenore laktasi di RSUD Dr. Moewardi tahun 2014 pada tingkat kurang.
5
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang Kontrasepsi Metode Amenore Laktasi. 2. Bagi Peneliti Untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan dan pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian. 3. Bagi Institusi a. Lahan Praktek Dapat
digunakan
sebagai
gambaran
tentang
pengetahuan
masyarakat mengenai metode amenore laktasi dan tingkat keberhasilan kontrasepsi Metode Amenore Laktasi. b. Institusi Pendidikan Sebagai
tambahan
bahan
referensi
kepustakaan
mengenai
kontrasepsi Metode Amenore Laktasi.
E. Keaslian Penelitian Berdasarkan
penelusuran
kepustakaan
penulis
menemukan
beberapa penelitian yang hampir sama dengan penelitian yang akan penulis lakukan yaitu sebagai berikut: 1. Puput Lestari (2013), penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi MAL di RSUD Kota Surakarta Tahun
6
2013”. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi adalah seluruh ibu nifas yang melakukan persalinan di RSUD Kota Surakarta pada bulan Maret-April 2013. Rata-rata persalinan tiap bulan sebanyak 60 ibu bersalin. Sampel dengan jumlah 60 ibu bersalin. Teknik Pengambilan
menggunakan
teknik
quota
sampling.
Instrumen
penelitian dengan menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan menggunakan analisa univariat. Hasil penelitian, yaitu Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL dengan kategori pengetahuan
baik
sebanyak
14
responden
(23,3%).
Tingkat
pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL dengan kategori pengetahuan cukup sebanyak 33 responden (55,0%). Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL dengan kategori pengetahuan kurang sebanyak 13 responden (21,7%). 2. Afriyani (2011), dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Metode Amenore Laktasi di Sawunggaling Surabaya”. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, populasi seluruh ibu nifas periode Juni s/d Juli 2011 di RW VI Kelurahan Sawunggaling Surabaya sebesar 26 orang. Sample sebesar 26 responden dengan menggunakan teknik non probability sampling jenis total sampling. Variabel tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi. Instrumen kuesioner, kemudian data yangdiperoleh dianalisis secara deskriptif dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan
7
tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi metode amenore laktasi tergolong cukup sebanyak 12 responden(46,1%), yang baik sebanyak 8 responden (30,8%), dan kurang sebanyak 6 responden (23,1%). 3. Fitri Kesumanta A. Br. Bangun (2010), dengan judul “Pelaksanaan Metode Amenore Laktasi pada Ibu Pasca Nifas di Klinik Bersalin Kasih Ibu Binjai Utara”. Disain penelitian ini yang digunakan adalah deskriptif dengan besar sampel sebanyak 30 orang dengan metode total sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember-Mei 2010, dengan instrumen penelitian berupa kuisioner yang meliputi data karakteristik. Dan pelaksanaan MAL berupa pengertian, alasan memilih MAL, lamanya amenore, frekuensi menyusui, berhubungan seksual, perdarahan bercak selama menggunakan MAL, dan kejadian kehamilan. Hasil penelitian ini didapat yang mengerti tentang MAL (53,3%), alasan memilih MAL mudah (76,7%), hubungan seksual tidak bermasalah, lama amenore > 6 bulan (96,7%), frekuensi menyusui < 4 jam (86,7%), tidak terjadi perdarahan bercak (100%), tidak terjadi kehamilan selama 6 bulan (100%). Dari hasil penelitian bahwa mayoritas responden melakukan metode kontrasepsi MAL secara benar walaupun secara pengertian masih rendah. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan adalah judul penelitian, tempat dan lokasi penelitian, subjek penelitian, dan teknik sampling.
8
F. Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 Bab, yaitu: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini menjelaskan tentang Karya Tulis Ilmiah secara singkat yang meliputi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini berisi tentang teori dari masalah yang diteliti antara lain pengetahuan, nifas, dan kontrasepsi metode amenore laktasi, kerangka teori penelitian, dan kerangka konsep penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini terdiri dari jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampel penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengolahan data, etika penelitian, dan jadwal penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini terdiri gambaran umum tempat penelitian di RSUD Dr. Moewardi, hasil penelitian, pembahasan, dan keterbatasan. BAB V PENUTUP Dalam bab ini terdiri kesimpulan dan saran.
9
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan (Knowledge) a. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil dari ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (over behavior) (Fitriyani, 2011). Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekadar menjawab pertanyaan “what”, misalnya apa air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2012). Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan pancainderanya dan segala apa yang diketahui berdasarkan pengalaman yang didapatkan oleh setiap manusia. Pengetahuan sangat berbeda dengan kepercayaan (beliefs), takhayul (superstition),
dan
penerangan-penerangan
(misinformation) (Mubarak, 2012).
10
yang
keliru
11
b. Tingkat Pengetahuan Menurut Maulana (2012) pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkatan yang berbeda-beda. Secara garis besarnya dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan antara lain : 1) Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang
dipelajari
antara
lain
menyebutkan,
menguraikan,
mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya. Contoh : dapat menyebutkan tanda-tanda kekurangan kalori dan protein pada anak balita. 2) Memahami (Comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar
tentang
objek
yang
diketahui,
dan
dapat
mengintrepretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan mengapa harus makan makanan bergizi.
12
3) Aplikasi (Aplication) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi ini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan rumus statistik dalam perhitungan-perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah (problem solving cycle) di dalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan. 4) Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya. 5) Sintesis (Shyntesis) Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang ada. Misalnya,
dapat
menyusun,
dapat
merencanakan,
dapat
13
meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada. 6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Misalnya dapat membandingkan antara anak yang cukup gizi dengan anak yang kekurangan gizi, dapat menanggapi terjadinya diare di suatu tempat, dapat menafsirkan sebab-sebab ibu-ibu tidak mau ikut KB, dan sebagainya. c.
Cara Memperoleh Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2012) cara memperoleh pengetahuan ada 4 cara yaitu : 1) Cara coba salah (Trial and Error) Merupakan cara memperoleh pengetahuan nonilmiah yang pernah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan dan peradaban. Cobacoba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat dipecahkan.
14
2) Secara kebetulan Merupakan cara penemuan pengetahuan secara kebetulan yang terjadi karena tidak sengaja oleh orang yang bersangkutan. Contohnya cerita dari mulut ke mulut adalah ditemukannya kina sebagai obat penyembuhan malaria, yang dulu pernah ditemukan secara kebetulan oleh seorang penderita malaria yang sering mengembara, dan ia juga mencoba minum air pohon kina dengan hasil penyakit malarianya tidak kambuh lagi. Akhirnya ia berkesimpulan bahwa kina dapat dijadikan sebagai obat malaria. 3) Kekuasaan atau otoritas Para pemegang otoritas, baik pemimpin pemerintahan, tokoh agama, maupun ahli ilmu pengetahuan pada prinsipnya mempunyai mekanisme yang sama di dalam penemuan pengetahuan sehingga orang lain menerima pendapat yang dikemukakan tanpa terlebih dulu membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris ataupun penalaran sendiri. Hal ini disebabkan karena orang yang menerima pendapat tersebut menganggap bahwa apa yang dikemukakannya adalah benar. 4) Pengalaman pribadi Pengalaman adalah guru yang baik. Pengalaman dapat digunakan sebagai sumber pengetahuan yaitu dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.
15
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Menurut Mubarak (2012) faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan antara lain : 1) Pendidikan Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka mendapat informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya jika tingkat pendidikannnya rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan, informasi dan nilai-nilai baru yang diperkenalkan. 2) Pekerjaan Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung. 3) Umur Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek psikis dan psikologis (mental). Perubahan fisik secara garis besar ada empat kategori perubahan, yaitu perubahan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru. Ini terjadi akibat pematangan organ. Dan aspek psikologis dan mental, taraf berfikir seseorang semakin matang dan dewasa.
16
4) Minat Minat adalah kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam. 5) Pengalaman Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderungan pengalaman yang kurang baik seseorang akan berusaha melupakan, namun jika pengalaman terhadap objek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akan timbul kesan yang membekas dalam emosi sehingga menimbulkan sikap positif. 6) Kebudayaan Kebudayaan akan mempengaruhi pengetahuan masyarakat secara langsung. Apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya untuk menjaga kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan. 7) Informasi Kemudahan memperoleh informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru.
17
e.
Cara mengukur Tingkat Pengetahuan Menurut Riwidikdo (2013) tingkat pengetahuan yang dimiliki seseorang dapat dibagi menjadi 3 kategori : 1) Baik, bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1SD 2) Cukup, bila nilai mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1SD 3) Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1SD
2.
Nifas (Puerperium) Masa nifas (Puerperium) merupakan masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil), masa nifas berlangsung kurang lebih 6 minggu (Sulistiyawati, 2009). Masa nifas atau masa puerperium dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu (Prawirohardjo, 2010). Masa nifas (Puerperium) adalah masa pemulihan kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti prahamil, lama nifas yaitu 6-8 minggu (Mochtar, 2012).
3.
Kontrasepsi a. Pengertian Kontrasepsi adalah bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi untuk pengaturan kehamilan, dan merupakan hak setiap individu, sebagai makhluk seksual (Saifuddin, 2010).
18
b. Macam-Macam Kontrasepsi Menurut Handayani (2010) macam-macam kontrasepsi adalah sebagai berikut : 1) Metode kontrasepsi sederhana tanpa alat yaitu : a) Pada pria yaitu Coitus interruptus (senggama terputus). b) Pada wanita yaitu metode amenore laktasi (MAL), metode kalender, metode lendir serviks (MOB), metode suhu basal badan, metode simptotermal. 2) Metode kontrasepsi sederhana dengan alat yaitu kondom pria dan kondom wanita, diafragma, cup serviks, spermisida. 3) Metode kontrasepsi hormonal a) Pil yaitu pil kombinasi dan pil progesteron/mini pil. b) Suntik yaitu suntikan kombinasi dan suntikan progestin. c) Implant. 4) Alat Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) yaitu AKDR hormonal dan AKDR non hormonal. 5) Metode
kontrasepsi
(MOP/Vasektomi)
mantap dan
yaitu
Metode Operatif Pria
Metode
(MOW/Tubektomi). 6) Metode kontrasepsi darurat pil dan AKDR.
Operatif
Wanita
19
4.
Metode Amenore Laktasi (MAL) a. Pengertian Menurut Saifuddin (2010) Metode Amenore Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI (Air Susu Ibu) secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan atau minuman apapun. b. Indikasi Menurut Saifuddin (2010) MAL dapat dipakai sebagai kontrasepsi bila : 1) Menyusui secara penuh (full breast feeding), akan lebih efektif apabila pemberian ASI ≥ 8 × dalam sehari. 2) Ibu belum mendapatkan haid. 3) Umur bayi kurang dari 6 bulan. Menurut Hidayati (2011) indikasi menggunakan MAL terdiri dari : 1) Ibu yang menyusui secara eksklusif, bayinya berumur kurang dari 6 bulan. 2) Ibu belum mendapat haid setelah melahirkan. c. Kontraindikasi Menurut Hidayati (2011) kontraindikasi menggunakan MAL yaitu : 1) Sudah mendapatkan haid setelah bersalin. 2) Tidak menyusui secara eksklusif.
20
3) Bayinya sudah berumur lebih dari 6 bulan. 4) Bekerja dan terpisah dari bayi lebih lama dari 6 jam. d. Keuntungan Menurut Hidayati (2011) keuntungan MAL yaitu : 1) Keuntungan Kontrasepsi a) Efektifitas
tinggi
(keberhasilan
98%
pada
6
bulan
pascapersalinan). b) Segera efektif dan tidak mengganggu senggama. c) Tidak ada efek samping secara sistemik. d) Tidak perlu pengawasan medis. e) Tidak perlu obat atau alat. f) Tanpa biaya. 2) Keuntungan Nonkontrasepsi a) Untuk Bayi (1) Mendapatkan kekebalan pasif (mendapatkan antibodi perlindungan lewat ASI). (2) Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk tumbuh kembang bayi yang optimal. (3) Terhindar dari kontaminasi yang berasal dari air, susu lain atau susu formula. b) Untuk Ibu (1) Mengurangi perdarahan pasca persalinan. (2) Mengurangi risiko anemia.
21
(3) Meningkatkan hubungan psikologis ibu dan bayi. e. Keterbatasan Menurut Handayani (2012), keterbatasan menggunakan MAL yaitu : 1) Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit pascapersalinan. 2) Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi sosial. 3) Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan. 4) Tidak melindungi dari IMS (Infeksi Menular Seksual) termasuk virus hepatitis B/HBV dan HIV/AIDS. f. Cara Kerja Menurut Hidayati (2011) cara kerja MAL adalah konsentrasi prolaktin meningkat sebagai respons terhadap stimulus penghisapan berulang ketika menyusui dengan intensitas dan frekuensi yang tinggi atau semakin sering menyusui akan menyebabkan fase luteal yang singkat dan fertilitas menurun. Jadi intinya cara kerja MAL adalah dengan penekanan atau penundaan ovulasi. g. Instruksi yang harus Disampaikan kepada Ibu Nifas Menurut Handayani (2012) Instruksi yang harus disampaikan kepada klien untuk menggunakan MAL yaitu : 1) Seberapa sering menyusui
22
Bayi disusui secara on demand (sesuai kebutuhan bayi). Biarkan bayi menyelesaikan menghisap dari satu payudara sebelum memberikan payudara lain, supaya bayi mendapat cukup banyak susu akhir (hind milk). Bayi hanya membutuhkan sedikit ASI dari payudara berikutnya atau sama sekali tidak memerlukan lagi. Ibu dapat memulai dengan memberikan payudara lain pada waktu menyusui berikutnya, sehingga kedua payudara memproduksi banyak susu. 2) Waktu antara 2 pengosongan payudara tidak lebih dari 4 jam. 3) Biarkan bayi menghisap sampai dia sendiri yang melepaskan hisapannya. 4) Susui bayi malam hari juga, karena menyusui waktu malam hari membantu mempertahankan kecukupan persediaan ASI. 5) Bayi terus disusui walau ibu atau bayi sedang sakit. 6) ASI dapat disimpan di dalam lemari pendingin. 7) Kapan mulai memberikan makanan padat sebagai makanan pendamping ASI selama bayi tumbuh dan berkembang dengan baik serta kenaikan berat badan cukup, bayi tidak memerlukan makanan selain ASI sampai dengan umur 6 bulan. 8) Apabila ibu menggantikan ASI dengan minuman atau makanan lain, bayi akan menghisap kurang sering dan akibatnya menyusui tidak lagi efektif sebagai metode kontrasepsi.
23
9) Haid, ketika ibu mulai dapat haid lagi, itu pertanda ibu sudah subur kembali dan harus segera mulai menggunakan metode KB lainnya. 10) Untuk Kontrasepsi dan Kesehatan a) Ibu nifas memerlukan metode kontrasepsi lain jika sudah mendapatkan haid, jika sudah tidak menyusui secara eksklusif, dan jika bayi sudah berumur lebih dari 6 bulan. b) Ibu nifas harus konsultasi kepada bidan atau dokter atau di klinik atau di Puskesmas sebelum memulai menggunakan metode kontrasepsi lainnya. c) Jika suami atau pasangan ibu nifas berisiko tinggi terhadap IMS (Infeksi Menular Seksual), maka harus menggunakan kondom ketika memakai MAL.
24
A. Kerangka Teori Kerangka teoritis dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut Faktor - faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1. Pendidikan 2. Pekerjaan 3. Umur 4. Minat 5. Pengalaman 6. Kebudayaan 7. Informasi
Pengetahuan meliputi: 1. Tahu 2. Memahami 3. Aplikasi 4. Analisis 5. Sintesis 6. Evaluasi
Nifas
Kontrasepsi MAL: 1. Pengertian 2. Indikasi 3. Kontraindikasi 4. Keuntungan 5. Keterbatasan 6. Cara kerja 7. Hal-hal yang perlu diperhatikan
Gambar : 2.1 Kerangka Teori Modifikasi dari : Notoatmodjo (2012)
25
B. Kerangka Konsep Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi metode amenore laktasi
Baik Cukup Kurang
Faktor faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1. Pendidikan 2. Pekerjaan 3. Umur 4. Minat 5. Pengalaman 6. Kebudayaan 7. Informasi
Keterangan : : Diteliti : Tidak diteliti
Gambar : 2.2 Kerangka Konsep
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Deskriptif adalah menggambarkan masalah penelitian, peristiwa atau kondisi populasi saat itu yang terjadi berdasarkan karakteristik tempat, waktu, umur, jenis kelamin, sosial, ekonomi, pekerjaan, status perkawinan, cara hidup, dan lain-lain (Hidayat, 2011). Kuantitatif adalah data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2013). Deskriptif kuantitatif adalah peneliti menggunakan angka-angka dengan analisis univariat berupa presentase dan ukuran tendensi sentral (Setiawan dan Saryono, 2011).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi yang digunakan sebagai tempat penelitian sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr. Moewardi di Surakarta.
26
27
2. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk melaksanakan penelitian (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2014. C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1.
Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitan atau objek yang akan diteliti tersebut (Notoatmodjo, 2012). Populasi yang akan diteliti adalah seluruh ibu nifas yang bersalin di RSUD Dr. Moewardi. Jumlah populasi adalah 390 ibu nifas.
2.
Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013). Sampel yang digunakan adalah sebanyak 30 ibu nifas.
3.
Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel, untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian (Sugiyono, 2013). Menurut Arikunto (2010), apabila jumlah populasi atau subjeknya besar (100), maka dapat diambil 10-15% atau 20-30% tergantung pada kemampuan peneliti. Jika populasi kecil (<100) maka semua anggota populasi menjadi sampel.
28
Menurut Roscoe (1975) yang dikutip Sugiyono (2013) memberikan acuan untuk menentukan ukuran sampel sebagai berikut : a. Sebaiknya ukuran sampel di antara 30 s/d 500 elemen. b. Jika sampel dipecah ke dalam subsampel, jumlah minimum subsampel harus 30. c. Pada
penelitian
multivariate
(termasuk
analisis
regresi
multivariate) ukuran sampel harus beberapa kali lebih besar (10 kali) dari jumlah variabel yang akan dianalisis. d. Untuk
penelitian
eksperimen
yang
sederhana,
dengan
pengendalian yang ketat, ukuran sampel bisa antara 10-20 elemen. Karena keterbatasan waktu dan dana maka pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Accidental Sampling yaitu dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian (Notoatmodjo, 2012). Menurut Nursalam (2011) kriteria sampel ada 2 yaitu : a. Kriteria Inklusi Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti. Kriteria inklusi yang akan diambil adalah : 1) Ibu nifas normal yang dirawat di RSUD Dr. Moewardi.
29
2) Ibu nifas yang bersedia menjadi responden. b. Kriteria Eksklusi Kriteria Eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena sebab tertentu. Kriteria eksklusi yang akan diambil adalah : 1) Ibu nifas dengan komplikasi yang dirawat di RSUD Dr. Moewardi. 2) Ibu nifas yang tidak bersedia menjadi responden. D. Variabel Penelitian Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus dalam penelitian dan menunjukkan atribut dari sekelompok orang atau objek yang mempunyai variasi antara yang satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu (Riwidikdo, 2013). Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal, yaitu tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi Metode Amenore Laktasi. E. Definisi Operasional Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, dan ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian (Hidayat, 2011).
30
Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian Variabel
Definisi Operasional
Alat Ukur
Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL
Segala sesuatu yang diketahui oleh ibu nifas tentang kontrasespsi MAL, meliputi : 1. Pengetian 2. Indikasi 3. Kontraindikasi 4. Keuntungan 5. Keterbatasan 6. Cara kerja 7. Hal-hal yang perlu diperhatikan
Kuesioner
Skala
Kategori
Ordinal a. Baik, bila (x) >mean + 1SD b. Cukup, bila mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1SD c. Kurang, bila (x) < mean – 1SD (Riwidikdo, 2013)
F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan
data
(Notoatmodjo,
2012).
Pada
penelitian
ini
menggunakan instrumen penelitian kuesioner. Kuesioner adalah alat ukur berupa angket kuesioner dengan beberapa pernyataan. Untuk mengetahui pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL, maka penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup adalah angket yang telah dibuat sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal memilih atau menjawab pada jawaban yang sudah ada (Hidayat, 2011). Sistem penilaian pernyataan menggunakan sistem skala Guttman yaitu apabila pernyataan positif (favorable) jawaban benar diberi nilai 1 dan jawaban yang salah diberi nilai 0. Sedangkan pernyataan negatif (unfavorable) jawaban benar diberi nilai 0 dan yang salah diberi nilai 1
31
(Hidayat, 2011). Pengisian kuesioner tersebut dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap benar (Hidayat, 2011).
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi MAL Dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Variabel penelitian Tingkat tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi Metode Amenore Laktasi
Indikator
Nomor Nomor Pernyataan Pernyataan Favorable Unfavorable
Pengertian *1, 2, 3, 4 kontrasepsi MAL Indikasi MAL 7, 8, 9 Kontraindikasi 12, 13, 14, kontrasepsi 15 MAL Keuntungan 18, 19, 20, kontrasepsi 21 MAL Keterbatasan 24, 25, 26, kontrasepsi 27 MAL Yang harus 30, 31, 32, diperhatikan 33 menggunakan kontrasepsi MAL Jumlah * aitem pernyataan yang tidak valid
Jumlah
5, 6
6
10, 11 16, 17
5 6
22, 23
6
28, 29
5
34,* 35
6
35
Menurut Arikunto (2010) untuk mengetahui kuesioner dalam penelitian ini berkualitas, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik yang sejenis. Dalam penelitian ini akan dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas di RSUD Kota Surakarta.
32
1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkattingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau shahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010). Uji validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa cermat suatu test melakukan fungsi ukurnya. Validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana alat ini mampu mengukur apa yang ingin diukur (Riwidikdo, 2013). Menghitung nilai korelasi antara masing-masing skor butir jawaban dengan skor total dan butir jawaban. Perhitungan ini dapat dilakukan dengan rumus korelasi Person Product Moment (Riwidikdo, 2013). ݎ௧௨ ൌ Keterangan:
ඥሾሺܰǤ σ ݔଶ Ȃ ሺσ ݔሻଶ ሺܰ σ ݕଶ െ ሺσ ݕሻଶ ሿ
ݎ௧௨
: Koefisien korelasi
ݕ
: Skor total (item)
ݔ
݊
ݕݔ
ܰǤ σ ݔǤ ݕȂ σ ݔǤ σ ݕ
: Skor item
: Jumlah responden : Skor pertanyaan dikalikan skor total
33
Secara keseluruhan uji validitas didapat jika ݎ௧௨ ݎ௧
maka item pernyataan dinyatakan valid, dan jika ݎ௧௨ ൏ ݎ௧ maka item pernyataan dikatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas Reliabilitas tes ulang adalah menguji keandalan instrumen pengukuran/hasil pengukuran yang didapatkan dari pengukuran secara berulang (Riwidikdo, 2013). Reliabilitas artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2010). Menurut Riwidikdo (2010) rumus untuk mengukur reliabel atau tidaknya instrumen penelitian menggunakan rumus pendekatan Alpha Cronbach adapun rumusnya sebagai berikut :
Keterangan : ݎଵଵ
݇
ߪܾ ଶ
ߪ ଶݐ
ݎଵଵ
σ ߪܾ ଶ ݇ ൨ ቈͳ െ ଶ ൌ ߪ ݐ ݇െͳ
: Reliabilitas instrumen : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal : Varian butir : Varians total Instrumen dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach
minimal 0,7 (Riwidikdo, 2012).
34
G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian karena tujuan utama adalah mendapatkan data (Nursalam, 2011). Menurut Riwidikdo (2013), ada 2 teknik pengumpulan data, yaitu: a.
Data Primer Data primer adalah secara langsung diambil dari subjek atau objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari jawaban responden.
b.
Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat secara tidak langsung dari objek penelitian. Dalam penelitian ini data sekunder didapat dari catatan data di RSUD Dr. Moewardi.
H. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data 1.
Metode Pengolahan Data Metode pengolahan data adalah mengubah data mentah menjadi data yang lebih bermakna (Arikunto, 2010). Menurut Notoatmodjo (2012) sebelum dianalisis, data diolah terlebih dahulu, macam proses pengolahan data adalah sebagai berikut :
35
a. Editing (Penyuntingan Data) Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Kalau ternyata masih ada data atau informasi yang tidak lengkap, dan tidak mungkin dilakukan wawancara ulang, maka kuesioner tersebut dikeluarkan (Droup Out). b. Membuat Lembaran Kode (Coding sheet) Lembaran atau kartu kode adalah instrumen berupa kolom-kolom untuk merekam data secara manual. Lembaran atau kartu kode berisi nomor responden, dan nomor-nomor pertanyaan. c. Memasukkan Data (Data Entry) Data entry adalah kegiatan mengisi kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu kode sesuai dengan jawaban masingmasing pertanyaan. d. Tabulasi (Tabulating) Tabulasi adalah membuat tabel-tabel data sesuai dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti. 2.
Analisa Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat yaitu data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data yang dapat disajikan dalam bentuk tabel frekuensi ukuran tendensi sentral atau grafik (Setiawan dan Saryono, 2011).
36
Menurut
Riwidikdo
(2013)
cara
mengukur
tingkat
pengetahuan seseorang ditunjukkan pada skala pengukuran sebagai berikut: a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh (x) >mean + 1SD b. Cukup, bila nilai mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1SD c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1SD Sebelum mengukur tingkat pengetahuan seseorang maka ditemukan rumus sebagai berikut : a.
Nilai rata-rata (Mean) ܺ ൌ
Keterangan : ܺ
: Nilai rata-rata
݊
: Jumlah data
ݔ b.
σ ݔ ݊
: Nilai total dari data
Standar deviasi (SD)
Keterangan : ݔ ݊
ሺσ ݔ ሻଶ ଶ σ ݔ െ ඨ ݊ ܵ ܦൌ ݊െͳ
: Nilai total dari data : Jumlah total data
37
c.
Prosentase diperoleh dengan rumus (Arikunto, 2010) sebagai berikut :
Keterangan : ݂ I.
݁ݏܽݐ݊݁ݏݎݎܽݏ݁ܤൌ
݂ ൈ ͳͲͲΨ ݊
: Jumlah atau distribusi frekuensi
݊
: Jumlah total data
Etika Penelitian Menurut Hidayat (2011) masalah yang menekankan etika penelitian kebidanan meliputi sebagai berikut : 1. Informed Consent Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan Informed Consent adalah agar subjek
mengerti
maksud
dan
tujuan
penelitian,
mengetahui
dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien. 2. Anonimity (tanpa nama) Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
38
3. Confidentiality (Kerahasiaan) Masalah
kerahasiaan
merupakan
masalah
etika
dengan
memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. J.
Jadwal Penelitian Jadwal penelitian adalah sesuatu yang harus dilakukan karena dapat memberikan rencana secara jelas dalam proses pelaksanaan penelitian (Hidayat, 2011). Jadwal penelitian terlampir.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr. Moewardi, yang terletak di Jl. Kolonel Sutarto 132 Surakarta. Merupakan rumah sakit milik Pemerintah daerah Tingkat I Jawa Tengah yang terletak di Daerah Tingkat II Kotamadya Surakarta dan merupakan rumah sakit kelas A. RSUD Dr. Moewardi dengan pelayanan kesehatan meliputi : klinik Kebidanan, Penyakit Kandungan, Ibu hamil dan KB, klinik Geriatri, Klinik Nyeri, Unit Stroke, klinik Infertilitas, MCU (Medical Check Up), Hearing Center, Klinik VCT (HIV/AIDS), HCU (High Care Unit), OCD (One Day Care), klinik laktasi, Klinik Obesitas, dan CAPD (Continuous Ambulatory Peritonial Dialisis). Jumlah tenaga kesehatan di RSUD Dr. Moewardi mempunyai ketenagaan dengan jumlah tenaga sebanyak 1612 orang, yang terdiri dari tenaga medis sebanyak 165 orang, PPSD 162 orang, paramedis perawatan 597 orang, paramedis Non perawatan 192 orang, dan non medis 492 orang. Dengan jum lah dokter spesialis kandungan sebanyak 25 orang, jumlah bidan 199 orang. Dengan fasilitas pelayanan yang mendukukung yaitu kamar bersalin 6 tempat tidur, rawat inap ibu nifas 49 tempat tidur dengan 25 baby box.
39
44
B. Hasil penelitian Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL di RSUD Dr. Moewardi tahun 2014. Sampel dalam penelitian sebanyak 30 responden. Hasil penelitian diperoleh nilai mean dan standar deviasi yang dapat dilihat pada table berikut ini : Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi MAL di RSUD Dr. Moewardi variabel Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL
Mean 25,7
Standar deviasi 6,7
Sumber : SPSS versi 18.00 Prosentase masing-masing tingkat pengetahuan Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi MAL di RSUD Dr. Moewardi dapat dilihat pada table dibawah ini : Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi MAL di RSUD Dr. Moewardi No 1 2 3
Tingkat Pengetahuan Jumlah Baik 4 Cukup 22 Kurang 4 Total 30 Sumber : Data Primer (Maret, 2014)
Presentase (%) 13,3 73,4 13,3 100
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL di RSUD Dr. Moewardi, dimana responden dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 4 responden (13,3%), responden dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 22 responden
44
(73,4%), responden dengan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 4 responden (13,3 %). C. Pembahasan Hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL di RSUD Dr. Moewardi, dengan hasil sebagian besar responden tingkat pengetahuannya cukup, yaitu sebanyak 22 responden (73,4%). Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL di RSUD Dr. Moewardi diukur berdasarkan indikator yang meliputi: pengertian kontrasepsi MAL, indikasi kontrasepsi MAL, kontraindikasi kontrasepsi MAL, keuntungan kontrasepsi MAL, keterbatasan kontrasepsi MAL, serta yang harus diperhatikan menggunakan kontrasepsi MAL. Menurut Maulana (2012) memahami (Comprehension) diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat mengintrepretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan mengapa harus makan makanan bergizi. Tingkat
pengetahuan
ibu
nifas
kemungkinan
dipengaruhi
pendidikan, pekerjaan, umur, minat, pengalaman, kebudayaan, dan informasi. Menurut Mubarak (2012) Umur dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. terjadi
perubahan
pada
dengan bertambahnya umur seseorang akan aspek
fisik
dan
psikologis
(mental).
Tingkat pendidikan seseorang sangat mempengaruhi pengetahuannnya.
44
Hal ini disebabkan semakin baik pendidikan yang diterima, maka semakin mudah dalam menyerap informasi yang diterima, dan dengan informasi dapat menumbuhkan minat pada seseorang. Makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya, sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan seseorang terhadap penerimaan, informasi, dan kebudayaan yang baru diperkenalkan (Mubarak, 2012). Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi menurut Mubarak (2012) dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut. Kemudahan
memperoleh
informasi
tanpa
didukung
oleh
pendidikan yang baik, maka informasi yang baru aku sulit untuk terserap. Pendidikan yang baik akan membantu ibu dalam menyerap setiap informasi yang diberikan mengenai tanda-tanda persalinan. Hal ini sejalan dengan pendapat Mubarak (2012) pendidikan berarti bimbingan yang
44
diberikan seseorang pada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya, sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan seseorang terhadap penerimaan, informasi, dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan. Hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL Di RSUD Dr. Moewardi, dengan hasil sebagian besar responden tingkat pengetahuannya cukup, yaitu sebanyak 22 responden (73,4 %). Kebanyakan responden hanya mampu menjawab 51-75% dari seluruh item kuesioner yang dipengaruhi oleh factor pendidikan, informasi, dan pengalaman (Mubarak, 2012). Di RSUD Dr. Moewardi rata-rata yang melakukan persalinan adalah golongan menengah ke bawah, yaitu pasien pengguna BPJS. Golongan ini dengan rata-rata pendidikan menengah dan dasar, informasi dari data RSUD Dr. Moewardi rata-rata pendidikannya adalah SMP dan SMA. Hal ini mempengaruhi pengetahuan yang cukup tentang kontrasepsi MAL pada ibu nifas. Hal ini juga dipengaruhi oleh informasi, dikarenakan responden kurang aktif dalam mencari sumber informasi yang bisa didapatkan dari media internet, media cetak, dan media elektronik serta kurang minat dalam mengikuti berbagai penyuluhan. Selain itu juga dipengaruhi oleh faktor pengalaman dan kebudayaan, yaitu juga mempengaruhi hasil pengetahuan responden.
44
D. Keterbatasan Penelitian 1. Kendala Penelitian a. Ibu kurang begitu antusias dalam mengisi lembar kuesioner yang diberikan karena kondisi ibu yang tidak memungkinkan. b. Peneliti sulit menemui responden, karena ada keluarganya yang menolak untuk dijadikan responden dan memerlukan penjelasan yang lebih lama agar mau menjadi responden. 2. Keterbatasan variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil penelitian terbatas pada pengetahuan ibu tentang kontrasepsi MAL. Instrumen dalam penelitian ini hanya dengan menggunakan kuesioner tertutup sehingga peneliti tidak dapat menggali informasi yang secara mendalam.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Penelitian
tentang
tingkat
pengetahuan
ibu
nifas
tentang
kontrasepsi MAL di RSUD Dr. Moewardi dengan jumlah 30 responden, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL dengan kategori pengetahuan baik sebanyak sebanyak 4 responden (13,3 %) . 2. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL dengan kategori pengetahuan cukup sebanyak 22 responden (73,4 %) 3. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi MAL dengan kategori tingkat pengetahuan kurang sebanyak 4 responden (13,3 %).
B. Saran 1. Bagi Responden Diharapkan
untuk
ibu
nifas
mendapatkan
informasi
tentang
kontrasepsi MAL untuk meningkatkan pengetahuan, dan ibu nifas rajin melakukan pemeriksaan saat bersalin dan aktif cari tahu tentang kontrasepsi MAL, dan aktif mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan khususnya tentang kontrasepsi MAL.
45
46
2. Bagi RSUD Dr. Moewardi Bidan atau petugas kesehatan diharapkan aktif memberikan informasi yang benar mengenai ASI Eksklusif dan manfaatnya termasuk dapat digunakan sebagai kontrasepsi. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan dapat mengembangkan penelitian yang serupa dengan menambah variable dan jumlah penelitian, sehingga didapatkan hasil penelitian yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA Afriyani, 2013. Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Metode Amenore Laktasi di RW VI Kelurahan Sawunggaling Surabaya. Karya Tulis Ilmiah. Surabaya : Program Studi D III Kebidanan STIKes Yarsis Surabaya. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Bangun, F. K. 2010. Pelaksanaan Metode Amenore Laktasi pada Ibu Pasca Nifas di Klinik Bersalin Kasih Ibu Binjai Utara Tahun 2010. Karya Tulis Ilmiah. Medan: Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara. BKKBN. 2013. Laporan Umpan Balik Hasil Pelaksanaan Sub Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Kontrasepsi Mei 2013, Direktorat Pelaporan dan Statistik, www.bkkbn.go.id diakses tanggal 23 Oktober 2013. Fitriyani. S. 2011. Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Handayani, Sri. 2010. Buku Ajar Pelayanan Kebidanan Berencana. Yogyakarta : Pustaka Rihana. Hidayat, A.A. 2011. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Surabaya : Health Books Publissing. Hidayati, R. 2011. Metode dan Teknik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Jakarta : Salemba Medika. Lestari , Puput. 2013. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Kontrasepsi MAL di RSUD Kota Surakarta. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta : Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada. Maulana, Heri. D. J. 2012. Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC. Mochtar, Rustam. 2012. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC. Muryanto. 2012. Amenore Laktasi sebagai Metode Ber-KB serta Urgensinya Terhadap PP 33 Tahun 2012. www.kulonprogokab.go.id/.../getfile.php?...Amenore-Laktasi-... diakses tanggal 18 Oktober 2013. Notoatmodjo, W. I. 2012. Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Metodologi
Penelitian
Ilmu
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Riwidikdo, Handoko. 2010. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Rohima Press. Riwidikdo, Handoko. 2012. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Rohima Press. Riwidikdo, Handoko. 2013. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Rohima Press. Saifuddin. 2010, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Setiawan, A, Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Sulistiyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta : Andi.