TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL TENTANG EFEK SAMPING KONTRASEPSI PIL DI BPS WIDJIATI MARGOMULYO BOJONEGORO TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh : EVI RATNA PRADILA NIM : B10.079
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Akseptor Kontrasepsi Pil
Tentang Efek Samping Kontrasepsi Pil Di
BPS Widjiati Margomulyo
Bojonegoro Tahun 2013”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. 3. Ibu Wijayanti, S.ST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis. 4. Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data. 5. Seluruh dosen dan staff Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan. 6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
iv
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta,
Penulis
v
April 2013
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, April 2013 Evi Ratna Pradila B10.079 TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL TENTANG EFEK SAMPING KONTRASEPSI PIL DI BPS WIDJIATI MARGOMULYO BOJONEGORO TAHUN 2013 xiii + 58 halaman + 16 lampiran + 7 tabel + 3 gambar ABSTRAK Latar belakang : Program Keluarga Berencana bertujuan menekan jumlah penduduk untuk meningkatkan keluarga yang berkualitas. Kontrasepsi merupakan salah satu metode untuk mencapai tujuan dari program KB. Kontrasepsi pil termasuk metode yang efektif untuk mencegah kehamilan dan salah satu metode yang paling disukai karena kesuburan langsung kembali bila penggunaan dihentikan, serta kontrasepsi pil dapat mengurangi resiko infertilitas primer hingga 40%. Efek samping kontrasepsi pil antara lain mual, muntah, pusing, nyeri payudara, spotting, perubahan berat badan, penurunan libido, depresi, chloasma, acne, keputihan, amenorea. Tujuan : Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro Tahun 2013. Tujuan khusus penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro Tahun 2013 pada tingkat baik, cukup dan kurang. Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, lokasi penelitian di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro pada bulan Januari sampai Februari 2013. Sampel penelitian adalah akseptor kontrasepsi pil sebanyak 35 orang dengan teknik insidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis univariat dengan program SPSS. Hasil Penelitian : Hasil penelitian terhadap 35 akseptor konrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro tahun 2013 diketahui bahwa tingkat pengetahuan askseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil pada kategori baik sebanyak 6 responden (17,1%), kategori cukup sebanyak 16 responden (45,7%) dan kategori kurang sebanyak 13 orang (37,2%). Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil dalam kategori cukup sebanyak 16 responden (45,7%), kurang sebanyak 13 responden (37,2%) dan paling sedikit pada kategori baik sebanyak 6 responden (17,1%), Kata Kunci: Pengetahuan, akseptor kontrasepsi pil, efek samping kontrasepsi pil Kepustakaan: 22 literatur (Tahun 2004 s/d 2012)
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Man jadda wajada” siapa yang mau sungguh-sungguh, dia akan mendapatkan apa yang dicita-citakannya Ketika kamu menatap kehidupanmu, kebahagiaan yang terbaik adalah kebahagiaan keluarga (Penulis)
PERSEMBAHAN Karya Tulis Ilmiah ini kupersembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan perlindungan dan selalu memberi kemudahan dalam setiap langkahku. 2. Ayah dan bunda tercinta (Eri Bambang S dan Sri Purwaningsih) yang selalu memberikan do’a, kasih sayang dan semangat. Selalu memberikan yang terbaik buat saya dan selalu bekerja keras demi kebahagiaan anakmu. 3. Seluruh dosen dan staf STIKes Kusuma Husada Surakarta, terutama Ibu Wijayanti dan Ibu Ambarsari terima kasih atas bimbingan, masukan dan motivasinya. 4. Kakakku Farit yang selalu mensupport. 5. Sahabat-sahabat Princess (Defi, Dika, Iga, Puput) dan 3 serangkai (Andi, Adi, Ali) terimakasih atas support dan terima kasih sudah menjadi sahabat yang baik. 6. Teman-teman seperjuangan dan Al/El yang telah berpartisipasi dalam pembuatan karya tulis ilmiah. 7. Almamater tercinta
vii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................
iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................
iv
ABSTRAK ......................................................................................................
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................
vii
CURRICULUM VITAE ................................................................................
viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
x
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..........................................................................
1
B. Perumusan Masalah ..................................................................
4
C. Tujuan Penelitian .......................................................................
4
D. Manfaat Penelitian ....................................................................
5
E. Keaslian Penelitian ....................................................................
5
F. Sistematika Penelitian ................................................................
6
TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori ........................................................................
8
1. Pengetahuan.......................................................................
8
2. Konsep Dasar Keluarga Berencana ...................................
17
ix
3. Akseptor KB ......................................................................
19
4. Kontrasepsi Pil ..................................................................
19
5. Efek Samping Kontrasepsi Pil ...........................................
24
B.
Kerangka Teori ......................................................................
35
C.
Kerangka Konsep Penelitian .................................................
36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.
Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................
37
B.
Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................
37
C.
Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .............
38
D.
Instrumen Penelitian .............................................................
38
E.
Teknik Pengumpulan Data ....................................................
41
F.
Variabel Penelitian ................................................................
42
G.
Definisi Operasional ..............................................................
42
H.
Metode Pengolahan dan Analisis Data .................................
43
I.
Etika Penelitian ......................................................................
46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V
A.
Gambaran Lokasi Penelitian ..................................................
47
B.
Hasil Penelitian ......................................................................
47
C.
Pembahasan ...........................................................................
51
D.
Keterbatasan ..........................................................................
53
PENUTUP A.
Kesimpulan ............................................................................
54
B.
Saran .......................................................................................
55
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1. Kisi – kisi Kuesioner ......................................................................
39
Tabel 3.2. Definisi Operasional Variabel .........................................................
43
Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ..................................
48
Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ........................
48
Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ...........................
49
Tabel 4.4. Nilai Mean dan Standar Deviasi dengan Program SPSS ................
49
Tabel 4.5. Tingkat Pengetahuan Akseptor Kontrasepsi Pil tentang Efek Samping Kontrasepsi Pil .................................................................
xi
51
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Kerangka Konsep............................................................
35
Gambar 2.2. Kerangka Teori................................................................
36
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian Lampiran 2. Permohonan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 3. Surat Balasan Studi Pendahuluan Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Validitas Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas Lampiran 6. Permohonan Ijin Penelitian Lampiran 7. Surat Keterangan Penelitian Lampiran 8. Hasil Kuesioner Validitas Lampiran 9. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 10. Permohonan untuk Menjadi Responden Lampiran 11. Persetujuan untuk Menjadi Responden Lampiran 12. Kuesioner Lampiran 13. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 14. Hasil Kuesioner Responden Lampiran 15. Hasil Penelitian Lampiran 16. Lembar Konsultasi
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk Indonesia sangat tinggi, berdasarkan sensus penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia mencapai 237,6 juta jiwa atau bertambah 32,5 juta jiwa sejak tahun 2000 (Lubis, 2011). Sedangkan Jumlah pasangan usia subur di Indonesia saat ini diperkirakan sekitar 45 juta pasangan (Harmadi, 2011). Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia dapat menimbulkan masalah baik bagi pemerintah maupun masyarakat karena sangat erat hubungannya dengan kondisi ekonomi dan kualitas sumber daya manusia. Perkembangan penduduk yang terlalu cepat akan menghambat perkembangan ekonomi. Oleh karena itu perbaikan ekonomi tidak dapat dipisahkan dari Program Keluarga Berencana (PKB) (Hartanto, 2004). Paradigma baru program Keluarga Berencana Nasional telah mengalami perubahan visi dari mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) menjadi visi untuk mewujudkan “Keluarga Berkualitas tahun 2015”. Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam paradigma baru program Keluarga Berencana (KB) ini, misinya sangat menekankan pentingnya upaya menghormati hak-hak reproduksi, sebagai upaya integral dalam meningkatkan kualitas keluarga (Adam, 2012). Kontrasepsi merupakan salah satu metode untuk mencapai tujuan dari program KB. Kontrasepsi adalah suatu alat, obat, atau cara yang digunakan
1
2
untuk mencegah terjadinya konsepsi atau pertemuan antara sel telur dengan sel jantan (sperma) di dalam kandungan atau rahim. Proses pencegahan ini tentu saja melibatkan beberapa jenis kontrasepsi (Marlinda, 2011). Jumlah akseptor KB di Indonesia tahun 2008 sebanyak 6.665.203 orang. Akseptor kontrasepsi suntik sebanyak 2.750.247 (50,5%), pil sebanyak 1.312.043 (24,1%,), IUD sebanyak 823.657 (15,1%), implant sebanyak 441.009 (8,1%), kondom sebanyak 67.976 (1,2%), MOW sebanyak 30.529 (0,6%) dan MOP sebanyak 24.777 (0,5%) (Mustika, 2009). Akseptor KB di Jawa Timur tahun 2010 sebanyak 5.724.999 akseptor. Akseptor kontrasepsi suntik sebanyak 2.750.247 (48,0%), pil sebanyak 1.312.043 (22,9%), IUD sebanyak 823.657 (14,4%), implant sebanyak 441.009 (7,7%), MOW sebanyak 305.290 (5,3%), kondom sebanyak 67.976 (1,2%) dan MOP sebanyak 24.777 (0,4%) (BKKBN Provinsi Jawa Timur, 2012). Belum tersedianya metode kontrasepsi yang benar-benar 100% sempurna, maka ada 3 (tiga) hal yang sangat penting untuk diketahui oleh calon akseptor KB yakni efektivitas, keamanan dan efek samping (Hartanto, 2004). Efek samping dan komplikasi alat dan obat kontrasepsi bervariasi antara satu metode dengan metode yang lain dan dari satu akseptor ke akseptor yang lain. Penanganan efek samping dan komplikasi alat kontrasepsi yang kurang benar dapat menimbulkan akibat yang tidak diinginkan seperti dropout dari program KB (Sari dan Utami, 2009). Kontrasepsi pil termasuk metode yang efektif untuk mencegah kehamilan dan salah satu metode yang paling disukai karena kesuburan langsung kembali bila penggunaan dihentikan, serta kontrasepsi pil dapat mengurangi resiko
3
infertilitas primer hingga 40%, sehingga diperlukan pengetahuan dasar serta petunjuk-petunjuk untuk pelaksana pelayanan kontrasepsi pil akseptor maupun cara mengatasi keluhan-keluhan yang ditemukan (Ulum, 2012). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro didapatkan jumlah akseptor KB bulan selama 6 bulan terakhir Mei – Oktober 2012 sebanyak 486 akseptor yang terdiri dari akseptor kontrasepsi suntik sebanyak 196 (40,2%), implant sebanyak 86 (17,7%), IUD sebanyak 79 (16,3%), pil sebanyak 98 (59%), kondom sebanyak 45 (9,3%), MOP sebanyak 19 (4,0%) dan akseptor kontrasepsi MOW 2 (0,5%). Sedangkan jumlah rata-rata akseptor per bulan sebanyak 255 akseptor yang terdiri dari akseptor kontrasepsi suntik sebanyak 98 (38,3%), Implant sebanyak 51 (20,2%), IUD sebanyak 40 (15,5%), pil sebanyak 35 (13,8%), kondom sebanyak 23 (8,8%), MOP sebanyak 8 (3,0%) dan akseptor kontrasepsi MOW 1 (0,4%). Hasil studi pendahuluan dengan melakukan wawancara dengan 10 akseptor kontrasepsi pil pada tanggal 4 November 2012 tentang efek samping kontrasepsi pil diketahui 4 akseptor mempunyai pengetahuan cukup tentang efek samping kontrasepsi pil dan sebanyak 6 akseptor tingkat pengetahuannya kurang tentang efek samping dari kontrasepsi pil. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “Tingkat Pengetahuan Akseptor Kontrasepsi Pil Tentang Efek Samping Kontrasepsi Pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro Tahun 2013”.
4
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Akseptor Kontrasepsi Pil Tentang Efek Samping Kontrasepsi Pil di BPS Widjiati
Margomulyo
Bojonegoro Tahun 2013 ?”.
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro Tahun 2013. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro Tahun 2013 pada tingkat baik. b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro Tahun 2013 pada tingkat cukup. c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro Tahun 2013 pada tingkat kurang.
5
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam menambah wawasan pengetahuan di bidang kesehatan khususnya tentang efek samping kontrasepsi pil. 2. Bagi Peneliti Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan dan pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian. 3. Bagi Institusi a. Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber referensi, sumber bacaan dan bahan pengajaran terutama yang berkaitan dengan pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil. b. BPS Widjiati Margomulyo Sebagai masukan dan bahan pertimbangan BPS Widjiati Margomulyo dalam upaya meningkatkan pengetahuan akseptor kontrasepsi pil khususnya tentang efek samping kontrasepsi pil.
E. Keaslian Penelitian Zuliana (2010), dengan Judul “Tingkat Pengetahuan Akseptor Tentang Efek Samping Pil KB di Bidan Praktek Swasta RB An-Nuur Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar“. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah akseptor kontrasepsi Pil KB sejumlah 35 orang dan sampel diambil
6
dengan teknik total sampling. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa .tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping pil KB dalam kategori .baik sebanyak 3 akseptor (8,6%), responden dengan pengetahuan cukup sebanyak 23 akseptor (65,7%) dan 9 akseptor (25,7%) mempunyai pengetahuan yang kurang.
F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari : BAB I
PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan
BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan tentang pengetahuan, konsep dasar keluarga berencana, kontrasepsi pil, efek samping kontrasepsi pil, kerangka teori dan kerangka konsep.
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengolahan dan analisis data serta etika penelitian BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan tentang deskripsi lokasi penelitian, hasil penelitian, pembahasan serta keterbatasan penelitian.
7
BAB V.
PENUTUP Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Pengetahuan a. Definisi Pengetahuan Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what” (Notoadmodjo, 2010). b. Tingkat Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2007), ada 6 tingkat pengetahuan yang dicapai dalam domain kognitif yaitu : 1) Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk mengukur bahwa seseorang, tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan. menyatakan dan sebagainya 2) Memahami (Comprehention) Memahami
diartikan
sebagai
suatu
kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah
8
9
paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. 3) Aplikasi (Application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenamya, aplikasi ini diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukumhukum, rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. 4) Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan, membedakan, mengelompokkan dan seperti sebagainya.
Analisis
merupakan
kemampuan
untuk
mengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya. 5) Sintesa (Syntesis) Sintesa adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang, baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi yang ada misalnya
10
dapat menyusun, dapat menggunakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada. 6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada. c. Cara Memperoleh Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2010) cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu : 1) Cara tradisional a) Cara coba–salah (Trial and Error) Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya peradaban apabila seseorang menghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahannya dilakukan dengan coba-coba. Cara coba-coba ini dilakukan dengan
menggunakan
beberapa
kemungkinan
dalam
memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat terpecahkan. b) Secara kebetulan Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan.
11
c) Cara kekuasaan (otoritas) Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan seperti ini bukan hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja, melainkan juga terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan ini seolah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal maupun informal. Para pemuka agama, pemegang pemerintahan dan lain sebagainya. Dengan kata lain, pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada pemegang otoritas, yakni orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan. d) Berdasarkan pengalaman sendiri Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang
kembali
pengalaman
yang
diperoleh
dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.
12
e) Cara akal sehat (common sense) Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah dan hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan. f) Kebenaran melalui wahyu Ajaran agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan manusia. g) Kebenaran secara intutitif Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intutif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan cara yang rasional dan yang sistematis. h) Melalui jalan pikiran Sejalan
dengan
perkembangan
perkembangan
kebudayaan umat manusia cara manusia berfikir ikut berkembang.
Dari
sini
manusia
mampu
menggunakan
penalarannya dalam memperoleh pengetahuan. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran
13
secara tidak langsung melalui pernyataan-pernyataan yang dikemukan. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui pernyataan-pernyataan yang khusus kepada yang umum dinamakan induksi sedangkan deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke khusus. i) Induksi Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan kesimpulan tersebut berdasarkan pengalamanpengalaman empiris yang ditangkap oleh indra kemudian disimpulkan ke dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami suatu gejala. j) Deduksi Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataanpernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksi berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua persitiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu. 2) Cara modern Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau metodologi penelitian (research
14
metodology). Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon yang mengembangkan
metode
berpikir
induktif
kemudian
dikembangkan oleh Deobold van Dallen yang menyatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi langsung dan membuat pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok : a) Segala sesuatu yang positif yakni gejal tertentu yang muncul pada saat dilakukan pengamatan. b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak muncul pada saat dilakukan pengamatan. c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala-gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu. d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ada 7, yaitu : 1) Pendidikan Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya, jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat
15
perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan, informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan. 2) Pekerjaan Lingkungan
pekerjaan
dapat
menjadikan
seseorang
memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. 3) Umur Bertambahnya umur seseorang akan menyebabkan terjadinya perubahan pada aspek psikis dan psikologis (mental). Pertumbuhan fisik secara garis besar ada empat kategori perubahan, yaitu perubahan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru. Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis dan mental taraf berfikir seseorang semakin matang dan dewasa. 4) Minat Minat merupakan suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam. 5) Pengalaman Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang
dalam
berinteraksi
dengan
lingkungannya.
Ada
kecenderungan pengalaman yang kurang baik seseorang akan
16
berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman terhadap obyek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akn timbul kesan yang membekasa dalam emosi sehingga menimbulkan sikap positif. 6) Kebudayaan lingkungan sekitar Apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya untuk menjaga kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan. 7) Informasi Kemudahan
memperoleh
informasi
dapat
membantu
mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru e. Cara Pengukuran Pengetahuan Menurut Riwidikdo (2009), tingkat pengetahuan dapat diukur dengan cara sebagai berikut : 1)
Pengetahuan baik
: (x) > mean + 1SD
2)
Pengetahuan cukup
: mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1SD
3)
Pengetahuan kurang : (x) < mean – 1SD
17
2. Konsep Dasar Keluarga Berencana (KB) a. Pengertian KB Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan
preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita.
Peningkatan dan perluasan pelayanan KB merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita (Angio dkk, 2010). Keluarga Berencana adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran atau dengan kata lain KB adalah perencanaan keluarga (Junita, 2008). b. Tujuan KB Menurut Witjaksono (2012), tujuan Keluarga Berencana terdiri dari : 1) Tujuan Umum Meningkatkan pembinaan, kesertaan dan kemandirian ber-KB serta kesehatan reproduksi. 2) Tujuan Khusus a) Meningkatkan pembinaan dan kesertaan KB jalur pemerintah. b) Meningkatkan pembinaan, kemandirian dan kesertaan KB jalur swasta. c) Meningkatkan pembinaan, kesertaan KB jalur wilayah dan sasaran khusus d) Meningkatkan promosi dan konseling kesehatan reproduksi.
18
c. Manfaat KB Menurut Sudayasa (2010), manfaat KB, yaitu : 1) Manfaat Untuk Ibu a) Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan b) Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu c) Menjaga kesehatan ibu d) Mengatur jarak kehamilan 2) Manfaat Untuk Anak a) Mengurangi risiko kematian bayi b) Meningkatkan kesehatan bayi c) Mencegah bayi kekurangan gizi d) Tumbuh kembang bayi lebih terjamin e) Kebutuhan ASI eksklusif selama 6 bulan relatif dapat terpenuhi f) Mendapatkan kualitas kasih sayang yang lebih maksimal 3) Manfaat Untuk Keluarga a) Meningkatkan kesejahteraan keluarga b) Harmonisasi keluarga lebih terjaga d. Sasaran KB Menurut Handayani (2010), sasaran program KB dibagi menjadi dua yaitu : 1) Sasaran langsung Sasaran langsung KB adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan.
19
2) Sasaran tidak langsung Sasaran tidak langsungnya adalah pelaksana dan pengelola KB, dengan tujuan menurunkan tingkat kelahiran melalui pendekatan kebijakan terpadu dalam rangka mencapai keluarga berkualitas, keluarga sejahtera. e. Syarat KB Menurut Mochtar (2008), syarat Keluarga Berencana (KB) yaitu : 1)
Tidak ingin hamil dalam jangka waktu yang lama
2)
Pengambilan keputusan dan persetujuan suami atau istri.
3. Akseptor KB Akseptor KB adalah pasangan usia subur dimana salah seorang menggunakan salah satu cara atau alat kontrasepsi untuk tujuan pencegahan kehamilan, baik melalui program maupun non program (Depkes Dalam Retnowati, 2010). Akseptor Keluarga Berencana adalah orang yang menjalani kontrasepsi (Manuaba, 2010).
4. Kontrasepsi Pil a. Pengertian Budi dan Manoe (2008) menyatakan bahwa pil kontrasepsi adalah hormon steroid yang dipakai untuk keperluan kontrasepsi dalam bentuk pil. Kontrasepsi pil atau contraceptives pill merupakan alat kontrasepsi hormonal yang berupa obat dalam bentuk pil yang dimasukkan melalui mulut (diminum), berisi hormon estrogen dan atau progesteron. bertujuan untuk mengendalikan kelahiran atau mencegah kehamilan
20
dengan menghambat pelepasan sel telur dari ovarium setiap bulannya (Agnesa, 2010). Pil merupakan alat kontrasepsi yang sampai saat ini dianggap paling efektif, selain mencegah terjadinya ovulasi, pil juga mempunyai efek lain terhadap traktus genitalis, seperti menimbulkan perubahan– perubahan pada lendir serviks, sehingga menjadi kurang banyak dan kental, yang mengakibatkan sperma tidak dapat memasuki kavum uteri (Icoel, 2012). b. Jenis Pil Kontrasepsi Menurut Icoel (2012), jenis kontrasepsi pil yaitu : 1) Tipe Kombinasi Tiap tablet berisi estrogen dan progesteron dalam dosis tertentu biasanya dalam satu rangkaian terdapat 20, 21atau 22 tablet. Contoh : Previson (20), Oural, euginon, ovulan (21), Lyndiol ( 22 ) 2) Tipe urutan (sequential) Biasanya terdiri dari 21 tablet. Di dalam rangkaian tersebut, No 1 s/d 15 atau 16 berisi estrogen. Tablet No 16 atau 17 dan berikutnya berisi campuran estrogen dan progesteron. Contoh : Ovin 3) Tipe berangkai (serial) Hampir sama dengan tipe kombinasi atau tipe urutan, ditambah beberapa tablet (biasanya 7 buah) yang berisi vitamin atau mineral (tidak berisi hormon) Contoh : Ovulen Fe 28 dan Euginon ED
21
b. Cara Kerja Kontrasepsi Pil Menurut Anna (2010), pada dasarnya cara kerja kontrasepsi pil ada tiga cara yaitu : 1) Menekan ovulasi dengan cara mengurangi aktivitas indung telur sehingga sel telur tidak bisa matang. 2) Hormon progrestin yang terdapat dalam kontrasepsi pil akan mencegah penebalan endometrium (lapisan dalam rahim tempat menempelnya sel telur yang siap dibuahi sehingga pembuahan tidak akan terjadi). 3) Mengentalkan lendir di leher uterus (serviks) sehingga sperma tidak bisa menembusnya, selain sperma, virus dan bakteri juga tidak bisa masuk sehingga pil KB punya manfaat lain untuk mencegah infeksi penyakit. c. Cara Pemakaian Kontrasepsi Pil Menurut Agnesa (2010), menyatakan bahwa cara pemakaian kontrasepsi pil yaitu : 1) Rangkaian pil berisi 20, 21, dan 22 tablet. Mulai diminum pada hari ke-5 haid (harinya harus diingat) diteruskan sampai habis, kemudian istirahat dan mulai lagi dengan rangkaian pil yang baru pada hari yang sama (dalam minggu berikutnya) 2) Rangkaian pil yang berisi 28 tablet (tipe berantai). Mulai diminum pada hari pertama haid dan dilanjutkan terus tanpa terputus dengan rangkaian baru, tanpa menghiraukan ada tidaknya haid.
22
Menurut Agnesa (2010), petunjuk cara minum kontrasepsi pil adalah : 1) Pil diminum pada waktu yang sama setiap hari, sebaiknya malam hari sebelum tidur. 2) Bila lupa minum, pil yang terlupa segera diminum setelah ingat. Disusul pil yang seharusnya diminum hari itu (jadi pada hari itu mnum dua pil). 3) Bila lupa minum pil dua hari berturut–turut, dirinya harus dianggap tidak terlindung terhadap kemungkinan hamil, sehingga di samping minum pil seperti biasa ia harus pula memakai kondom atau cara KB lainya. 4) Bila lupa minum pil tiga hari berturut–turut, mungkin si ibu akan mengalami haid, hentikanlah minum pil dari bungkus ini dan mulailah pil pertama dari bungkus yang baru pada hari ke lima haid tersebut 5) Oleh karena pil dapat mengurangi reproduksi ASI, maka bagi para ibu yang menyusui sebaiknya tidak menggunakan pil sebagai alat kontrasepsi. d. Manfaat Kontrasepsi Pil Menurut Saifuddin (2010), beberapa manfaat menggunakan kontrasepsi pil yaitu : 1) Memiliki efektivitas yang tinggi, bila digunakan setiap hari 2) Tidak mengganggu hubungan seksual
23
3) Siklus haid menjadi teratur, tidak banyak keluar darah haid, tidak terjadi nyeri haid. 4) Dapat digunakan untuk jangka panjang selama akseptor masih ingin menggunakannya untuk mencegah kehamilan. 5) Dapat digunakan sejak usia remaja sampai menopause. 6) Mudah dihentikan setiap saat. 7) Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan. 8) Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat. 9) Membantu mencegah kehamilan ektopik, kanker ovarium, kanker endometrium, kista ovarium, penyakit radang panggul, kelainan jinak pada payudara, dismenore atau akne. e. Indikasi Kontrasepsi Pil Menurut Saifuddin (2010), indikasi kontrasepsi pil yaitu : 1) Usia reproduksi 2) Telah memiliki anak ataupun belum 3) Pada wanita gemuk ataupun kurus 4) Menginginkan metode kontrasepsi yang memiliki efektifitass tinggi 5) Setelah melahirkan dan tidak menyusui (tidak memberikan ASI eksklusif) 6) Pasca keguguran
24
c. Kontraindikasi Kontrasepsi Pil Menurut Saifuddin (2010), kontraindikasi kontrasepsi pil yaitu : 1) Hamil atau dicurigai hamil 2) Menyusui eksklusif 3) Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya 4) Penyakit hati akut ( hepatitis) 5) Riwayat penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi 6) Riwayat gangguan faktor pembekuan darah atau kencing manis > 20 tahun 7) Kanker payudara atau dicurigai kanker payudara 8) Migrain 9) Mudah lupa untuk minum pil. 5. Efek Samping Kontrasepsi Pil Efek samping adalah setiap respon tubuh terhadap obat yang bersifat merugikan/ berbahaya dan tidak diinginkan yang terjadi pada dosis normal yang biasa digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis, atau terapi terhadap penyakit, atau untuk memodifikasi fungsi fisiologis (Yuliandra, 2011). Beberapa efek samping dalam penggunaan pil kontrasepsi antara lain sebagai berikut :
25
a. Mual 1) Pengertian Mual adalah perasaan ingin muntah yang menyebabkan kehilangan nafsu makan (Susanta, 2012). 2) Gejala Mual a) Gejala mual terjadi pada 3 bulan pertama yang dikarenakan terjadinya perubahan hormon dalam tubuh akibat penggunaan kontrasepsi pil, mual ini akan hilang dengan sendirinya (Saifuddin, 2010). b) Mual sering terjadi pada siklus pertama dan dapat berulang pada siklus berikutnya. Pada umumnya mual
ini akan menghilang
(Agnesa, 2010). 3) Pengobatan a) Untuk mencegah mual sebaiknya minum kontrasepsi pil pada malam
hari
saat
akan
tidur
atau
saat
makan
malam
(Saifuddin, 2010). b) Bila mual masih berlangsung terus maka kemungkinan terjadinya kehamilan serta sebab-sebab lainnya (Saifuddin, 2010). c) Apabila rasa mual terus berlangsung maka sebaiknya ganti kontrasepsi dengan cara lain (Agnesa, 2010).
26
b. Muntah 1) Pengertian Muntah adalah keluarnya isi lambung melalui mulut, mual dan muntah dapat terjadi karena kontraksi otot yang kuat di perut dan dada (Susanta, 2012). 2) Gejala a) Gejala muntah dapat terjadi dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil. b) Jika muntah hebat lebih dari 24 jam tetapi tidak memperburuk keadaan ibu, penggunaan pil bisa diteruskan (Saifuddin, 2010) 3) Pengobatan a) Cobalah minum pil pada saat akan tidur atau pada saat makan malam b) Berikan vitamin B6 c) Apabila terlalu berat maka bisa diganti dengan pil yang mengandung estrogen lebih tinggi/dengan kontrasepsi lain (Saifuddin, 2010). c. Pusing 1) Pengertian Pusing adalah salah satu penyakit fisik yang menyerang kepala (Agnesa, 2010).
27
2) Gejala a) Pusing karena terjadi retensi cairan dan dapat meningkatkan tekanan darah. b) Kadang-kadang keluhan pusing dirasakan oleh karena kecemasan menggunakan
pil
kontrasepsi
sehingga
harus
difikirkan
kemungkinan thrombosis cerebri bila migraine timbul secara tibatiba atau nyeri kepala yang hebat (Agnesa, 2010). 3) Pengobatan a) Mengganti pil yang mengandung estrogen lebih rendah. b) Hentikan dan dianjurkan cara KB lain (Saifuddin, 2010). d. Nyeri pada payudara 1) Pengertian Nyeri pada payudara merupakan keluhan umum yang sering dialami oleh perempuan baik secara konstan atau hilang timbul. Nyeri payudara (mastalgia) biasanya digambarkan dengan rasa sakit di salah satu atau kedua payudara, rasa seperti terbakar atau sesak di jaringan payudara (Bararah, 2011). 2) Gejala a) Pada siklus pertama buah dada dapat teras nyeri atau tegang tetapi gejala
ini
segera
(Agnesa, 2010).
menghilang
pada
siklus
berikutnya
28
b) Penyebab nyeri payudara adalah karena adanya retensi cairan sehingga
menimbulkan
rasa
yang
tidak
nyaman
(nyeri)
(Saifuddin, 2010). 3) Pengobatan a) Pada sebagian besar wanita efek ini akan dirasakan berkurang setelah beberapa waktu b) Apabila tidak berkurang maka pengobatannya adalah mengganti merk pil kontrasepsi (Viola, 2012). e. Perdarahan bercak (spotting) 1) Pengertian Spotting adalah perdarahan inter-menstrual yang jumlahnya sekali sehingga tidak memerlukan pemakaian tampan/kasa pembalut (Hartanto, 2004). 2) Gejala Perdarahan (spotting) hal yang biasa terjadi pada 3 bulan pertama dan lambat laun akan berhenti (Saifuddin, 2010). 3) Pengobatan a) Bila perdarahan/spotting tetap saja terjadi, ganti pil dengan dosis estrogen lebih tinggi (50 μg) sampai perdarahan teratasi, lalu kembali ke dosis awal. b) Bila perdarahan/spotting timbul lagi, lanjutkan lagi dengan dosis 50 μg c) Ganti dengan kontrasepsi yang lain (Saifuddin, 2010).
29
f. Meningkatnya atau menurunnya berat badan 1) Pengertian Berat badan adalah ukuran tubuh dalam sisi beratnya yang ditimbang dalam keadaan berpakaian minimal tanpa perlengkapan apapun. Berat badan diukur dengan alat ukur berat badan dengan suatu satuan kilogram. 2) Gejala Kontrasepsi pil dapat menyebabkan pertambahan berat badan pada wanita, pertambahan berat badan seringkali diakibatkan karena penumpukan cairan. Efek samping ini akan hilang dalam 2-3 bulan pemakaian (Viola, 2012) 3) Pengobatan a) Informasikan bahwa kenaikan/penurunan berat badan sebanyak 1-2 kg dapat saja terjadi. b) Perhatikan diet akseptor bila perubahan badan terlalu mencolok, atau berlebihan maka pil dihentikan. c) Anjurkan metode kontrasepsi yang lain (Saifuddin, 2010). g. Penurunan libido 1) Pengertian Libido merupakan dorongan fisik dan emosional yang berkolerasi dengan insting alami manusia untuk berhubungan seks. Libido, juga bisa disebut sebagai gairah seksual. Namun dalam suatu waktu, gairah itu bisa saja berkurang bahkan menghilang sama sekali (Agnesa, 2010).
30
2) Gejala Kontrasepsi dengan steroid dapat menambah libido pada wanita, yang disebabkan pengaruh steroid tersebut dan hilangnya ketakutan untuk menjadi hamil, biasanya frekuensi coitus menurun setelah ovulasi, tetapi dengan pil kontrasepsi perubahan ini tidak tampak (Agnesa, 2010). 3) Pengobatan Penggunaan
kontrasepsi
pil
dapat
menurunkan
libido,
penangannannya adalah gunakan formulasi lain apabila akseptor mengalami efek samping yaitu dengan mengganti ke salah satu alat kontrasepsi yang lain yang lebih androgenik sehingga libido akan datang kembali (Saifuddin, 2010). h. Perubahan suasana hati (depresi) 1) Pengertian Depresi adalah kemuraman hati (kepedihan, kesenduan, keburaman perasaan) yang patologis sifatnya. Biasanya timbul oleh; rasa inferior, sakit hati yang dalam, penyalahan diri sendiri dan trauma psikis (Agnesa, 2010). 2) Gejala a) Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi b) Keinginan
untuk
(Saifuddin, 2010).
melakukan
hubungan
seks
berkurang
31
3) Pengobatan a) Olahraga dapat meredakan terjadinya depresi b) Kontrasepsi pil dapat dihentikan dan diganti dengan cara kontrasepsi yang lain (Agnesa, 2010). i. Hyperpigmentasi/chloasma 1) Pengertian Chloasma atau hiperpigmentasi adalah bercak berwarna coklat kehitaman di kulit muka yang sangat khas, terdapat di daerah pipi dan dahi, kadang-kadang bibir atas (Suparyanto, 2010). 2) Gejala Hyperpigmentasi atau chloasma dapat timbul pada beberapa pemakai pil kontrasepsi terutama mereka yang berdiam di daerah yang banyak mendapat sinar matahari (Agnesa, 2010). 3) Pengobatan Pengobatan
chloasma
adalah
hanya
dengan
menghentikan
penggunaan kontrasepsi pil ini, gejala lambat laun akan menghilang (Agnesa, 2010) f. Kulit berminyak, acne 1) Pengertian Akne (jerawat) adalah penyakit peradangan kelenjar sebasea yang sering
dijumpai
(Corwin, 2009).
dan
berkaitan
dengan
folikel
rambut
32
2) Gejala Acne dapat timbul terutama bila memakai pil kontrasepsi yang mengandung progestogen yang bersifat androgenik (Agnesa, 2010). 3) Pengobatan Mengganti dengan pil yang mengandung progestogen yang tidak bersifat androgenik akan mengurangi gejala akne (Agnesa, 2010). g. Keputihan / fluor albus 1) Pengertian Keputihan (flour albus) adalah cairan yang berlebihan yang keluar dari vagina. Keputihan bisa bersifat fisiologis (dalam keadaan normal) namun bisa juga bersifat patologis (karena penyakit) (Iskandar, 2008). 2) Gejala Keputihan
disebabkan
oleh
pengaruh
antiestrogenik
dari
progestogen yang dipergunakan serta perubahan Ph dan flora vagina (Agnesa, 2010). 3) Pengobatan Bila setelah pengobatan belum sembuh, sebaiknya penggunaan pil kontrasepsi dihentikan dan diganti dengan cara lain sampai gejalagejala menghilang (Agnesa, 2010). h. Amenorea 1) Pengertian Amenorea adalah gangguan dalam sistem reproduksi wanita, sehingga membuatnya tidak mengalami menstruasi secara rutin
33
setiap bulannya. Amenorea terbagi menjadi dua jenis, yaitu amenorea primer dan sekunder (Paramita, 2011). 2) Gejala a) Pada umumnya jumlah darah yang keluar pada waktu menstruasi akan berkurang. b) Kadang-kadang terjadi breakthrough bleeding atau spotting pada waktu penggunaan pil kontrasepsi. Gejala-gejala ini akan menghilang dengan sendirinya (Agnesa, 2010). 3) Pengobatan a) Apabila terjadi selama dua siklus berturut-turut haruslah diperiksa terhadap kemungkinan adanya kehamilan. b) Apabila setelah tiga siklus menstruasi belum juga terjadi, maka sebaiknya pil kontrasepsi dihentikan sampai menstruasi kembali sperti semula. c) Dianjurkan untuk memakai cara kontrasepsi yang lain. d) Bila dengan cara ini masih belum berhasil dapat pula dicoba dengan human menopausal gonadotrophin (Agnesa, 2010).
34
B. Kerangka Teori
Pengetahuan Akseptor Kontrasepsi Pil Faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1. Pendidikan 2. Pekerjaan 3. Umur 4. Minat 5. Pengalaman 6. Kebudayaan 7. Informasi
Efek Samping Kontrasepsi Pil 1. Mual 2. Muntah 3. Pusing 4. Nyeri pada payudara 5. Perdarahan bercak 6. Meningkatnya atau menurunnya berat badan 7. Penurunan libido 8. Perubahan suasana hati 9. Hyperpigmentasi/chloasma 10. Kulit berminyak, acne 11. Keputihan / fluor albus 12. Amenorea
Gambar 2.1. Kerangka Teori Sumber : Notoadmojo (2010), Saifuddin (2010), Agnesa (2010)
35
C. Kerangka Konsep
Baik Tingkat Pengetahuan Akseptor Kontrasepsi Pil tentang efek samping kontrasepsi pil
Cukup
Kurang
Faktor yang mempengaruhi Pengetahuan: 1. Pendidikan 2. Pekerjaan 3. Umur 4. Minat 5. Pengalaman 6. Kebudayaan lingkungan sekitar 7. Informasi
Keterangan Gambar : : Diteliti
: Tidak diteliti
Gambar 2.2. Kerangka Konsep
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif kuantitatif. Deskritif adalah penelitian yang diarahkan untuk menggambarkan suatu keadaan di dalam masyarakat. Sedangkan kuantitatif adalah data yang berhubungan dengan angka, baik yang diperoleh dari pengukuran maupun nilai suatu data. Jadi deskriptif kuantitatif adalah gambaran suatu keadaan di dalam masyarakat yang akan ditunjukkan dengan angka-angka
(Notoatmodjo, 2010).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi merupakan tempat atau lokasi pengambilan penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro. 2. Waktu Penelitian Waktu adalah rentang waktu yang digunakan untuk melaksanakan penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari – Februari tahun 2013.
36
37
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah subyek atau golongan yang menjadi sasaran penelitian (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh akseptor kontrasepsi Pil di BPS Widjiati Margomulyo yaitu sebanyak 35 akseptor. 2. Sampel Sampel adalah bagian populasi yang diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007). Sampel dalam penelitian ini adalah akseptor kontrasepsi Pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro sebanyak 35 akseptor. 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sampling insidental. Menurut Sugiyono (2010) sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dan dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
D. Instrumen Penelitian Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah kuisioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu (Notoadmojo, 2010).
38
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang bila responden hanya diberi kesempatan untuk memilih jawaban yang telah disediakan yaitu jawaban benar dan salah (Sumarsono, 2004). Pernyataan positif (favourable) maka jawaban “benar” diberi nilai 1 sedangkan jawaban “salah” diberi nilai 0. Sedangkan pernyataan negatif (unfavourable), maka jawaban “benar” diberi nilai 0 dan jawaban “salah” diberi nilai 1. Pengisian kuisioner tersebut dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap benar. Kisi-kisi kuesioner pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner tentang efek samping kontrasepsi pil Variabel
Pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil
Indikator
Pernyataan
Jumlah soal
Favourable 1 3*
Unfavourable 2 4
2 2
5 7*
6 8
2 2
9 11
10 12
2 2
g. Kontraindikasi
13
14
2
h. Efek samping
15, 16*,17,18, 21,22,23,24,25, 26,27*,28,29 Jumlah
19,20,30,31, 32,33,34,35*
21
a. Pengertian b. Jenis kontrasepsi c. Cara kerja d. Cara pemakaian e. Manfaat f. Indikasi
Sumber : Data Primer, Desember 2012
35
39
Untuk menguji kuesioner dalam penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik yang sejenis. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan di BPS Ririt Indah Wahyuni, Amd.Keb pada 30 akseptor kontrasepsi pil pada tanggal 29 Desember 2012. 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010). Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment, yaitu:
rxy =
N . SXY - SX.SY {N SX 2 - (SX ) }{N SY 2 - (SY ) } 2
2
Keterangan: N
: Jumlah responden
rxy
: Koefisien korelasi product moment
X
: Skor pertanyaan
Y
: Skor total
XY
: Skor pertanyaan dikalikan skor total Apabila nilai r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka
butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2005). Hasil uji validitas pada 35 pernyataan diketahui bahwa sebanyak 30 item pernyataan dinyatakan valid dimana nilai r hitung > r tabel (0,361). Sedangkan sebanyak 5 item pernyataan yaitu nomor 3, 7, 16, 27 dan 35 dinyatakan tidak valid karena nilai r hitung < r tabel (0,361). Item pernyataan yang tidak valid tersebut kemudian dibuang dan tidak digunakan dalam pernyataan.
40
2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Riwidikdo, 2009). Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha Cronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut: 2 é k ù é Ssb ù 1 r11 = ê úê s 2 t úû ë k - 1û ë
Keterangan: r11
= Reliabilitas Instrument
k
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σb2 = Jumlah varian butir σt2
= Varians total
Uji reliabilitas dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach minimal 0,7 (Riwidikdo, 2009). Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai cronbach alpha sebesar 0,896 > 0,60 sehingga dinyatakan reliabel.
41
E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan pencatatan peristiwa atau hal sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan mendukung penelitian (Arikunto, 2010). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari : 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek/objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi (Riwidikdo, 2009). Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari hasil pengisian kuesioner pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian (Riwidikdo, 2009). Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari catatan data di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro mengenai jumlah akseptor KB dan jumlah akseptor kontrasepsi pil.
F. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang didapatkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil.
42
G. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau
pengertian
variabel-variabel
yang
diamati
atau
diteliti
(Notoatmodjo, 2010). Definisi operasional dalam penelitian ini adalah: Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Variabel
Definisi Operasional
Pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil
Alat ukur
Segala sesuatu Kuesioner informasi yang diketahui dan dimengerti oleh akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping penggunaan kontrasepsi pil
Skala ukur
Parameter dan kriteria
Ordinal
1. Baik bila (x) > mean + 1 SD 2. Cukup : bila mean - 1 SD £ x £ mean + 1 SD 3. Kurang : bila (x) < mean – 1 SD (Riwidikdo, 2009)
Sumber : Data Primer, Mei, 2013
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data Pengolahan data adalah serangkaian operasi atau informasi yang diinginkan. Arti lain dari pengolahan data adalah suatu sistem yang akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa bahan jadi (Arikunto, 2010). Proses pengolahan data menurut Arikunto (2010), adalah: a. Editing Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian
43
dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi. b. Coding Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya. c.
Entry data Kegiatan ini memasukkan data dalam program komputer untuk dilakukan analisis lanjut.
d. Tabulating Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke dalam tabel. 2. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis univariat yaitu menganalisis terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Menurut Riwidikdo (2009), hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan ditunjukan pada skala pengukuran sebagai berikut : a. Pengetahuan baik
: (x) > mean + 1SD
b. Pengetahuan cukup
: mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1SD
c. Pengetahuan kurang
: (x) < mean – 1SD
44
Sebelum menentukan tingkat pengetahuan terlebih dahulu peneliti menghitung nilai mean dan Standard Deviation. Menurut Riwidikdo (2009), rumus menghitung nilai mean dan Standard Deviation yaitu : a. Mean
å X=
i
= n xi n
Keterangan :
X : rata-rata (mean) n
: jumlah responden
nxi : nilai responden b. Standard Deviation
SD =
å XI 2 -
(å xi )2 n
n -1
Keterangan : SD : Standard Deviation xi
: nilai responden
n
: jumlah responden Setelah didapatkan hasil nilai mean dan Standard Deviation tiap
responden kemudian hasil tersebut dimasukkan dalam skala pengetahuan yang sudah tercantum diatas. Rumus untuk menghitung prosentase menurut Riwidikdo (2009), sebagai berikut :
45
Jumlah ibu menurut tingkat pengetahuan Skor Prosentase = –––––––––––––––––––––––––––––––––––––– x 100% Jumlah responden
I. Etika Penelitian Menurut Hidayat (2007), masalah etika penelitian yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut: 1. Informed consent Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Infomed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Apabila responden bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut. 2. Anonimity (tanpa nama) Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
46
3. Kerahasiaan (confidentiality) Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian Bidan Praktek Swasta (BPS) Widjiati Margomulyo Bojonegoro merupakan salah satu BPS yang terletak di Desa Margomulyo Bojonegoro dengan batas wilayah yaitu sebelah timur berbatasan dengan Desa Kalangan, sebelah barat berbatasan dengan Desa Meduri, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Meduri dan sebelah utara berbatasan dengan Desa Sumberejo. Pelayanan kesehatan di BPS Widjiati terdiri dari pelayanan imunisasi, pengobatan umum, pelayanan ibu dan anak, pemeriksaan kehamilan dan pelayanan Keluarga Berencana (KB). BPS Widjiati yang dilakukan oleh bidan dan perawat. Sarana dan prasarana yang terdapat di bidan praktek swasta (BPS) Widjiati Margomulyo Bojonegoro yaitu 2 kamar bersalin, 1 ruang periksa dan 2 ruang rawat inap. Rata-rata kunjungan
tiap hari 25 orang
dengan kejadian persalinan, periksa hamil, KB dan Imunisasi. Pada bulan Januari – Februari 2013 terdapat 78 akseptor kontrasepsi di BPS Widjiati Margomulyo. Dari jumlah tersebut sebanyak 35 orang adalah akseptor kontrasepsi pil.
47
48
B. Hasil Penelitian 1. Karakteristik responden Responden dari penelitian ini adalah akseptor kontrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro. Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi : umur, pendidikan dan pekerjaan. Karakteristik responden diuraikan sebagai berikut : Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur No
Umur
1 2 3
< 20 th 20-35 th > 35 th Jumlah
Frekuensi 2 15 18 35
Prosentase (%) 5,7 42,9 51,4 100
Berdasarkan tabel 4.1. di atas didapatkan hasil bahwa responden dengan umur kurang dari 20 tahun sebanyak 2 orang (5,7%), responden dengan umur 20 – 35 tahun sebanyak 15 orang (42,9%) dan responden dengan umur lebih dari 35 tahun sebanyak 18 orang (51,4%), sehingga mayoritas responden berumur lebih dari 35 tahun sebanyak 18 orang (51,4%). Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan No 1 2 3 4
Pendidikan SD SMP SMA PT Jumlah
Frekuensi 6 19 7 3 35
Prosentase (%) 17,1 54,3 20,0 8,6 100
49
Berdasarkan tabel 4.2 di atas didapatkan hasil bahwa responden dengan tingkat pendidikan SD sebanyak 6 orang (17,1%), pendidikan SMP sebanyak 19 orang (54,3%), pendidikan SMA sebanyak 7 orang (20,0%) dan Perguruan Tinggi sebanyak 3 orang (8,6%), sehingga mayoritas tingkat pendidikan adalah SMP sebanyak 19 orang (54,3%). Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan No 1 2 3 4
Pekerjaan PNS Swasta Wisraswasta IRT Jumlah
Frekuensi 1 12 3 19 35
Prosentase (%) 2,9 34,3 8,6 54,3 100
Berdasarkan tabel 4.3 di atas didapatkan hasil bahwa responden dengan pekerjaan PNS sebanyak 1 orang (2,9%), bekerja di sektor swasta sebanyak 12 orang (34,3%), wiraswasta sebanyak 3 orang (8,6%) dan sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 19 orang (54,3%), sehinggga mayoritas responden adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 19 orang (54,3%). 2. Analisis Data Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan nilai mean sebesar 16,3143 dan standar deviasi sebesar 4,28246 seperti tertera pada tabel 4.4. di bawah ini :
50
Tabel 4.4 Nilai Mean dan Standar Deviasi dengan Program SPSS Variabel Tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro Tahun 2013 Sumber : Data primer, Maret 2013
Mean
Std. Deviation
16,3143
4,28246
Hasil perhitungan mean dan standar deviasi tingkat pengetahuan akseptor
kontrasepsi
pil
tentang
efek
samping
kontrasepsi
pil
menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Science) di mana dari hasil perhitungan tersebut dapat dikategorikan menjadi 3 tingkat pengetahuan sebagai berikut : a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh sebagai berikut : : (x) > mean +1 SD : (x) > 16,31+ 1 (4,28) : (x) > 20,60 Jadi pengetahuan baik jika nilai responden > 20,60 b. Cukup, bila nilai responden yang diperoleh sebagai berikut : : mean -1 SD £ x £ mean + 1 SD : 16,31 – 1 (4,28) £ x £ 16,31+ 1 (4,28) : 12,03 £ x £ 20,60 Jadi pengetahuan cukup jika nilai responden : 12,03 £ x £ 20,60 c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh sebagai berikut : : (x) < mean–1 SD : (x) < 16,31 – 1 (4,28) : (x) < 12,03 Jadi pengetahuan kurang jika nilai responden < 12,03
51
Tabel 4.5 Tingkat Pengetahuan Akseptor kontrasepsi pil tentang Efek Samping kontrasepsi pil No 1 2 3
Pengetahuan
Frekuensi
Baik Cukup Kurang
6 16 13 35
Jumlah Sumber : Data Primer, Maret 2013
Prosentase (%) 17,1 45,7 37,2 100
Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa Tingkat pengetahuan Akseptor KB Pil tentang Efek Samping KB Pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro
pada kategori baik sebanyak 6
responden (17,1%), kategori cukup sebanyak 16 responden (45,7%) dan kategori kurang sebanyak 13 orang (37,2%), jadi tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil yang paling banyak pada kategori cukup.
C. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian terhadap 35 responden menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro pada kategori baik sebanyak 6 responden (17,1%), kategori cukup sebanyak 16 responden (45,7%) dan kategori kurang sebanyak 13 orang (37,2%), jadi
tingkat
pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil yang paling banyak pada kategori cukup.
52
Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what”. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu pendidikan, pekerjaan, umur, minat, pengalaman, kebudayaan lingkungan sekitar dan informasi Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori pengetahuan tentang efek samping pada akseptor kontrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro tahun 2013 dipengaruhi faktor umur, pendidikan dan pekerjaan. Umur dapat dikaitkan dengan pengalaman, semakin tua umur maka semakin banyak pengalaman yang didapat dan semakin banyak pula informasi yang diperoleh. Semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung, dimana dengan sebagai ibu rumah tangga maka ibu dapat mempunyai waktu luang untuk memperoleh informasi melalui media cetak dan media elektronik (Notoatmodjo, 2010).
53
D. Keterbatasan Beberapa keterbatasan dan kendala dalam penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut : 1. Keterbatasan penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu : a. Variabel penelitian Variabel dalam penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga tidak mengetahui apakah akseptor mengalami efek samping dari penggunaan kontrasepsi pil tersebut atau belum. b. Kuesioner Bentuk kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup di mana responden hanya menjawab benar dan salah, sehingga kurang memperoleh informasi secara lebih mendalam. 2. Kendala dalam penelitian ini adalah pada saat penelitian, banyak responden yang kurang memahami tentang kuesioner yang diajukan pada peneliti sehingga peneliti menjelaskan terlebih dahulu tentang kuesioner tersebut.
54
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 1. Tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro tahun 2013 dalam kategori baik sebanyak 6 responden (17,1%). 2. Tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro tahun 2013 dalam kategori cukup sebanyak 16 responden (45,7%). 3. Tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro tahun 2013 dalam kategori kurang sebanyak 13 responden (37,2%). 4. Tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro tahun 2013 yang paling banyak pada kategori cukup.
B. Saran 1. Bagi Institusi Pendidikan Institusi pendidikan hendaknya menambah sumber referensi, sumber bacaan dan
bahan pengajaran terutama
yang berkaitan dengan
pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil. 54
55
2. Bagi Akseptor Konrasepsi Pil Masyarakat dalam hal ini adalah akseptor kontrasepsi pil sebelum memilih dan menggunakan kontrasepsi pil sebaiknya berusaha meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan dengan mengikuti penyuluhan, banyak membaca buku yang berkaitan tentang kontrasepsi, atau dengan menambah pengetahuan tentang kontrasepsi dari berbagai informasi yang diperoleh melalui media elektronik maupun media massa. 3.
Bagi Bidan atau Tenaga Kesehatan Bagi bidan atau tenaga kesehatan agar lebih meningkatkan pelayanan terutama dalam memberikan penyuluhan tentang efek samping kontrasepsi yang aman bagi akseptor.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi
peneliti
yang
akan
melakukan
penelitian
dengan
mengembangkan variabel agar hasil yang diperoleh lebih valid, misalnya adalah melakukan penelitian tentang hubungan penggunaan kontrasepsi pil dengan efek samping penggunaan kontrasepsi pil.
DAFTAR PUSTAKA
Adam, FP. 2012. Kajian Tentang Prevalensi Kontrasepsi Keluarga Berencana Catatan Kecil Dalam Upaya Pencapaian MDGs 2015 di Maluku. Maluku : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UNPATTI Agnesa, A. 2010. Makalah Pil Kontrasepsi (PIL KB). http://kesmasunsoed.blogspot.com. 24 November 2012. Angio dkk. 2010. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi Hormonal di Wilayah Kerja Puskesmas Manyaran Semarang. Jurnal Kesehatan. Semarang : STIKES Telogorejo Anna, LK. 2010. Bagaimana Pil KB Bekerja. http://health.kompas.com. 27 November 2012 Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta Bararah, VF. 2011. Yang Bikin Nyeri Payudara. http://health.detik.com. 24 November 2012 BKKBN Provinsi Jawa Timur. 2012. Pencapaian Peserta KB Aktif Bulan Pebruari 2010 Di Jawa Timur. http://jatim.bkkbn.go.id. 4 November 2012 Budi, S dan Manoe, M. 2008. Pil Kontrasepsi. http://kuliahbidan.wordpress.com. 20 November 2012. Cortona. 2011. Pengertian Berat Badan. http://sebuahcoretansaya.blogspot.com. 24 November 2012. Handayani, S. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta : Pustaka Rihanna. Harmadi, SHB. 2011. Fakta dan Logika Kependudukan http://gagasanhukum.wordpress.com. 29 Oktober 2012.
di Indonesia
Hartanto. H. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknis Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika Iskandar. 2008, Awas Keputihan bisa Mengakibatkan Kematian dan Kemandulan, http://www.averroes.or.id, 24 November 2012
Junita, A. 2008. Efektivitas Manajemen Pelayanan Kesehtan Pemerintah Kota Binjai : Studi Kasus Pada Pelayanan Program Keluarga Berencana. Jurnal Ilmiah Pendidikan Tinggi. Volume 1 No. 2 Agustus 2008 Manuaba, IBG. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC. Marlinda, R, 2011. Hubungan Persepsi Wanita Usia Subur Tentang IUD Dengan Motivasi Penggunaan Ulang IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Lintaubuoiii Kabupaten Tanah Datar Tahun 2010. Penelitian Keperawatan Maternitas. Universitas Andalas : Fakultas Keperawatan Mochtar, R. 2008. Sinopsis Obstetri: Obstetric Operatif, Obstetric Social. Jakarta: EGC Mustika, 0. 2009. Jumlah Akseptor KB di Indonesia. http://www.lontar.ac.id. 29 Desember 2012 Notoatmodjo, S. 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Paramita. 2011. Penyebab dan Pencegahan http://www.ceritamu.com. 24 November 2012
Amenorrhea.
Retnowati, FD. 2010. Perbedaan Kenyamanan Seksual Pada Akseptor Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Di Puskesmas Sragen. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta : Program Studi DIV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Riwidikdo, H. 2009. Statistik Kesehatan. Yokyakarta : Mitra Cendekia Press. Saifuddin, AB. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta :Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Sari RY dan Utami, YW. 2009. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Keluarga Berencana Hormonal Dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Gangguan Menstruasi Di Kelurahan Pablengan Kabupaten Karanganyar, Berita Ilmu Keperawatan. Vol. 2 No. 1, Maret 2009: 37-42 Sudayasa, P. 2010. Manfaat Utama Program http://www.puskel.com. 20 November 2012.
Keluarga
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Berencana.
Sumarsono. S. 2004. Metode Riset Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu Suparyanto. 2010. Hiperpigmentasi Efek suparyanto.blogspot.com. 24 November 2012.
Samping.
http://dr-
Susanta, I.G.T. 2012. Propolis mengatasi http://suryoasri.com. 24 November 2012
Mual
Muntah.
dan
Ulum. MB. 2012. Semua Tentang Pil KB, http://dududth.blogspot.com. 4 November 2012 Viola, F. 2012. Mulai Kenali Masalah http://www.tanyadok.com. 24 November 2012
Kontrasepsi
Anda.
Witjaksono, J. 2012. Rencana Aksi Keluarga Berencana Dan Kesehatan Reproduksi Tahun 2012-2014. Jakarta : BKKBN Yuliandra, Y. 2011. Efek Samping Obat. http:// yorijuly14.wordpress.com. 24 November 2012 Zuliana, A. 2010. Tingkat Pengetahuan Akseptor Tentang Efek Samping Pil KB di Bidan Praktek Swasta RB An-Nurr Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar. Karya Tulis Ilmiah. Boyolali : Akademi Kebidanan Estu Utomo