Modul ke:
TEORI KOMUNIKASI Teori-Teori Komunikasi Interpretif dan Kritis (2)
Fakultas
ILMU KOMUNIKASI
Program Studi
MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id
SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom.
Feminisme adalah teori tentang persamaan antara laki-laki dan perempuan di bidang politik, ekonomi, dan sosial; atau kegiatan teroganisasi yang memperjuangkan hak-hak serta kepentingan perempuan. (Goefe)
Feminisme adalah suatu kesadaran akan penindasan dan eksploitasi terhadap perempuan yang terjadi baik dalam keluarga, di tempat kerja, maupun di masyarakat serta adanya tindakan sadar akan laki laki maupun perempuan untuk mengubah keadaan tersebut secara leksikal. (Najmah dan Khatimah Sa’ida )
Teori feminisme berasumsi negatif tentang ideologi partriarki, karena dalam ideologi ini perempuan ditempatkan pada posisi subordinat, dan demi tercapainya sistem yang lebih egaliter, maka pendekatan terhadap sistem patriarki ini mewarnai gerakan feminisme, yaitu ingin meruntuhkan struktur patriarki.
Subordinasi perempuan ini berakar dari serangkaian hambatan berdasarkan adat kebiasaan dan hukum, yang membatasi masuk serta keberhasilan perempuan pada apa yang disebut dunia publik. Karena masyarakat mempunyai keyakinan yang salah bahwa perempuan secara alamiah tidak secerdas laki-laki.
ALIRAN-ALIRAN
Aliran Feminisme Liberal
Aliran Feminisme Radikal
Feminisme Marxis
Feminisme Sosialis
Feminisme Postkolonial
TOKOH-TOKOH
Foucault
Naffine
Derrida (Derridean)
MUTED GROUP THEORY
Muted Group Theory diawali oleh karya Edwin dan Shirley Arderner (Wall &Gannon-Leary, 1999; West & Turner, 2010). Keduanya adalah antropolog sosial yang memberikanperhatian pada struktur dan hierarki sosial. Shirley Arderner mengamati bahwa kebungkaman perempuanberhubungan dengan ketulian laki-laki (West & Turner, 2010). Perempuan, atau kelompoksubordinat lainnya sebetulnya melakukan tindak wicara, namun kata-kata mereka jatuhpada telinga yang tuli, yang mana ketika hal itu terjadiberulang kali, mereka cenderunguntuk menghentikan artikulasi pemikiran mereka, dan bahkan mungkin berhenti memikirkanmereka.
Dalam kata-kata Shirley Arderner, “Words which continually fall upon deaf ears may, of course, in the end bec ome unspoken, or even unthought”
ASUMSI TEORI MUTED GROUP
Wanita memahami dunia secara berbeda dari laki-laki sebab persepsi pengalaman perempuan dan laki-laki berbeda. Perbedaan tersebut berakar pada pembagian kerja (division of labor) antara laki-laki dan perempuan Laki-laki mendapatan kuasa secara politik dan selalu mempertahankan dominasi politiknya tersebut dengan mencegah ide-ide dan makna-makna dari perempuan mendapatkan penerimaan publik;
Untuk dapat berpartisipasi di masyarakat, perempuan harus menerjemahkan ide-ide ,makna-makna, dan pengalaman-pengalaman unik mereka ke bahasa atau moda berekspresi laki-laki.
ANALISIS WACANA KRITIS
Analisis wacana kritis berusaha mengungkap bagaimana kekuasaan, dominasi dan ketidaksetaraan dipraktikkan, direproduksi atau dilawan oleh teks tertulis maupun perbincangan dalam konteks soail dan politik.
Analisis ini mendapat pengaruh teori linguistik kritis, teori sosial kritis Frankfurt, dan teori pascastrukturalisme yang berkembang di Perancis. Analisis ini mengambil posisi non-konformis atau melawan arus dominasi dalam kerangka besar untuk melawan ketidakadilan sosial.
Analisis wacana kritis adalah pendekatan konstruktivis sosial yang meyakini bahwa representasi dunia bersifat linguistis diskursif, makna bersifat historis dan pengetahuan diciptakan melalui interaksi sosial.
Analisis wacana kritis mencoba mempersatukan dan menentukan hubungan antara (1) teks aktual, (2) latihan diskursif dan (3) konteks sosial yang berhubungan dengan teks dan latihan diskursif.
KARAKTERISTIK
ANALISIS WACANA KRITIS
Tindakan Konteks Histori Kekuasaan Ideologi
CULTURAL STUDIES
Cultural Studies adalah suatu cara pandang teoritis mengenai suatu obyek dengan perspektif bidang kritik sastra, sosiologi, sejarah, kajian media, dan berbagai bidang lainnya.
Cultural studies atau kajian budaya meliputi investigasi tata cara budaya yang dihasilkan melalui sebuah perjuangan di antara ideologi-ideologi.
Mereka mempercayai bahwa perubahan tersebut akan terjadi dalam dua cara : (1) Dengan mengidentifikasi kontradiksi dalam masyarakat, resolusi yang akan membawa perubahan positif, sebagai lawan dari yang menindas. (1) Dengan memberikan interpretasi yang akan membantu manusia memahami dominasi dan perubahan yang diinginkan.
Daftar Pustaka Gamble, Sarah. 2010. Pengantar Memahami Feminisme & Postfeminisme.Yogyakarta: Jalasutra Hollows, Joanne. 2010. Feminisme, Feminitas, dan Budaya Populer.Yogyakarta: Jalasutra. J. Baron, Stanley. Dennis K. Davis. 2010. Teori Komunikasi Massa. Jakarta Salemba Humanika. Litteljohn, Stephen W. 2009. Teori Komunikasi; Theories of Human Communication. Terjemahan oleh Mohammad Yusuf Hamdan. Jakarta: Salemba Empat. Nurhayati, Eti. 2012. Psikologi Perempuan Dalam Berbagai Perspektif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rohim, Syaiful. 2009. Teori Komunikasi; Perspektif, Ragam, dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Terima Kasih SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom.