Modul ke:
TEORI KOMUNIKASI Teori Berdasarkan Pendekatan Obyektif
Fakultas
ILMU KOMUNIKASI
Program Studi
MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id
SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom.
Pengertian Teori Menurut Kerlinger : Teorinya adalah sebuah konsep yang berhubungan satu sama lain yang berisi pandangan sistematis fenomena.
Menurut Nazir : Teori adalah opini diajukan sebagai penjelasan dari suatu peristiwa atau kejadian.
Contoh Teori Komunikasi
Teori Agenda Setting
Diperkenalkan oleh McCombs (1972). Asumsi teori ini adalah bahwa jika media memberi tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting. Jadi apa yang dianggap penting media, maka penting juga bagi masyarakat. Dalam hal ini media diasumsikan memiliki efek yang sangat kuat, terutama karena asumsi ini berkaitan dengan proses belajar bukan dengan perubahan sikap dan pendapat.
Teori Pendekatan Obyektif
Teori Pendekatan Subyektif
Pemahaman Teori Pendekatan Obyektif
1
Ilmu pengetahuan seringkali diasosiasikan dengan sifatnya yang objektif (objectivity) yang berarti bahwa pengetahuan selalu mencari standarisasi dan kategorisasi.
2
Dalam hal ini, para peneliti melihat dunia sedemikian rupa sehingga peneliti lain yang menggunakan cara atau metode melihat yang sama akan menghasilkan kesimpulan yang sama pula.
3
Dengan kata lain, suatu replikasi atau penelitian yang berulangulang akan selalu menghasilkan kesimpulan yang persis sama sebagaimana penelitian dalam ilmu pengetahuan alam (natural sciences).
4
Penelitian yang menggunakan metode objektif sering disebut dengan penelitian empiris (scientific scholarship) atau positivis.
5
Pendekatan ini disebut obyektif atau sering disebut pendekatan kuantitatif
6
Pendekatan ini sering dikatakan sebagai pendekatan ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya berdasarkan pandangan bahwa objek-objek, perilaku-perilaku dan peristiwa-peristiwa eksis di suatu dunia yang dapat diamati oleh pancaindra (penglihatan, pendengaran, peraba, perasa, dan pembau), dapat dikur dan diramalkan.
7
Pendekatan obyektif juga cenderung menganggap manusia yang mereka amati sebagai pasif dan perubahannya disebabkan kekuatan-kekuatan sosial di luar diri mereka.
8
Pendekatan ini juga berpendapat, hingga derajat tertentu perilaku manusia dapat diramalkan, meskipun ramalan tersebut tidak setepat ramalan perilaku alam.
Contoh Pendekatan Obyektif dalam Konteks Penelitian Ilmiah
9 9 9 9
Iklan Mempengaruhi Perilaku Pembelian
Gaya Berpakaian Remaja di Pengaruhi oleh Artis yang Menjadi Idolanya
Setiap Mahasiswa yang Belajar Rajin akan Mendapatkan IPK di atas 3.5
Terpaan Iklan Rokok yang Terus-Menerus Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Remaja
akan
Beberapa Ciri Teori Pendekatan Obyektif
9
Struktur sosial dapat diukur, cermat dan dapat dibuktikan.
9
Independent, objektif, tidak percaya subjektifitas.
9
Strukturalisme berakar pada linguistik yang memberi penekanan pada bahasa dan sistem-sistem sosial. Bahasa adalah alat mewakili suatu keadaan, realistis dengan kenyataan sehari-hari, harus satu makna.
9 9 9
Teori kognitif dan perilaku cenderung memberi perhatian pada individu.
Ilmu dapat diperoleh dengan pengamatan secara cermat, dapat diukur dan bisa dibuktikan.
Mengarahkan cara orang-orang mengevaluasi aspek-aspek pesan. Komunikasi dari perilaku, proses berfikir dan pola fikir.
Teori Komunikasi Obyektif Ilmu Komunikasi
Pendekatan Objektif Structural and Functional Theories: – organisasi adalah struktur yang teratur, orang yang terlibat didalamnya bekerja berdasarkan tugasnya (jobdesk, fungsinya masing-masing)
Komunikasi Organisasi – Bahasa yang realistis dengan kenyataan bagaimana
Komunikasi Publik
organisasi itu berjalan. – Komunikasi dipakai sebagai alat untuk meramalkan keadaan yang sudah dipastikan saat ini karena sudah terukur dengan cermat berdasarkan perencanaan Cognitive and Behavioral Theories: – memperhatikan aspek psikologi sosial dan memfokuskan bagaimana orang berfikir – misalnya ; pada pameran yang bertujuan untuk menumbuhkan minat dan kesukaan/psikologi internal persona
Ilmu Komunikasi
Komunikasi Massa
Komunikasi Personal/insani
Pendekatan Objektif Structural and FunctionalTheories: - Komunikasi bekerja sesuai dengan bentuk-bentuk dan fungsi-fungsinyanya. Orang yang bekerja didalamya bertugas sesuai dengan tugas dan perannya masing-masing - Bahasa memegang peranan penting. - Komunikasi bersifat formal dengan biaya tinggi – Pada jurnalisme, bentuknya rinci dan spesifik. Contoh: editorial views,special artikel, news,kolom dan feature. – Menyangkut tugas to inform, to interpret, to guide dan to entertaint Structural and Functional Theories: - Cenderung memberi perhatian lebih pada individu insani - Ada pengaruh antara prasangka social, pada komunikasi antar etnis atau komunikasi lintas budaya
Peta Teori Komunikasi
WILAYAH OBJEKTIF
FENOMENOLOGI SIBERNETIKA
SEMIOTIKA KRITIS
RETORIKA SOSIOPSIKOLOGI
SOSIOKULTURAL
WILAYAH INTERPRETIF
Tujuh Tradisi Teori Komunikasi yang dikelompokkan Robert Craig
7 Tradisi Pemikiran Teori Komunikasi
SOSIOPSIKOLOGI
Pemikiran yang berada dibawah naungan sosiopsikologi memandang individu sebagai makhluk sosial.
Teori-teori yang berada di bawah tradisi sosiopsikologi memberikan perhatiannya antara lain pada perilaku individu, pengaruh, kepribadian dan sifat individu atau bagaimana individu melakukan persepsi.
Sosiopsikologi digunakan dalam topik-topik tentang diri individu, pesan, percakapan, hubungan interpersonal, kelompok, organisasi, media, budaya dan masyarakat.
SIBERNETIKA
Sibernetika memandang komunikasi sebagai suatu sistem dimana berbagai elemen yang terdapat di dalamnya saling berinteraksi dan saling mempengaruhi.
Komunikasi dipahami sebagai sistem yang terdiri dari bagian-bagian atau variabel-variabel yang saling mempengaruhi satu sama lain.
Sibernetika digunakan dalam topik-topik tentang diri individu, percakapan, hubungan interpersonal, kelompok, organisasi, media, budaya dan masyarakat.
RETORIKA
Retorika didefinisikan sebagai argumentasi dan seni berbicara.
seni
membangun
Dalam perkembangannya retorika juga mencakup proses untuk ‘menyesuaikan ide dengan orang dan menyesuaikan orang dengan ide melalui berbagai macam pesan’
SEMIOTIKA
Semiotika memandang komunikasi sebagai proses pemberian makna melalui tanda yaitu bagaimana tanda mewakili objek, ide, situasi, dan sebagainya yang berada diluar diri individu. Semiotika digunakan dalam topik-topik tentang pesan, media, budaya dan masyarakat.
SOSIOKULTURAL
Cara pandang sosiokultural menekankan gagasan bahwa realitas dibangun melalui suatu proses interaksi yang terjadi dalam kelompok, masyarakat dan budaya.
Sosiokultural lebih tertarik untuk mempelajari pada cara bagaimana masyarakat secara bersama-sama menciptakan realitas dari kelompok sosial, organisasi dan budaya mereka.
Sosiokultural digunakan dalam topik-topik tentang diri individu, percakapan, kelompok, organisasi, media, budaya dan masyarakat.
KRITIS
Pertanyaan-pertanyaan mengenai kekuasaan (power) dan keistimewaan (privilege) yang diterima kelompok tertentu di masyarakat menjadi topik yang sangat penting dalam teori kritis.
Kritis memandang komunikasi sebagai bentuk pemikiran yang menentang ketidakadilan.
Tradisi kritis digunakan dalam topik-topik tentang diri individu, pesan, percakapan, hubungan interpersonal, kelompok, organisasi, media, budaya dan masyarakat.
FENOMENOLOGI
Fenomenologi memandang komunikasi sebagai pengalaman melalui diri sendiri atau diri orang lain melalui dialog.
Tradisi memandang manusia secara aktif menginterpretasikan pengalaman mereka sehingga mereka dapat memahami lingkungannya melalui pengalaman personal dan langsung dengan lingkungan.
Tradisi fenomenologi memberikan penekanan sangat kuat pada persepsi dan interpretasi dari pengalaman subjektif manusia.
Pendukung teori ini berpandangan bahwa cerita atau pengalaman individu adalah lebih penting dan memiliki otoritas lebih besar dari pada hipotesa penelitian sekalipun.
Fenomenologi digunakan dalam teori-teori tentang pesan, hubungan interpersonal, budaya dan masyarakat.
Daftar Pustaka Ardianto, Elvinaro dkk. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Effendy, Onong Uchjana. 2006. Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosda Karya Litteljohn, Stephen W. 2009. Teori Komunikasi; Theories of Human Communication. Terjemahan oleh Mohammad Yusuf Hamdan. Jakarta: Salemba Empat. Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. Nazir, Mohammad. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Rohim, Syaiful. 2009. Teori Komunikasi; Perspektif, Ragam, dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. Wiryanto. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Grasindo.
Terima Kasih SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom.