65
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
66
67
68
RPP SIKLUS I DAN SIKLUS II
69
SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Sekolah
: SD Negeri Mangunsari 05
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Kelas/Semester
: V/ 2
Materi Pokok
: Bumi dan Alam Semesta
Waktu
: 4 x 35 menit (2x Pertemuan)
Model
: Kooperatif Tipe Picture And Picture
A. STANDAR KOMPETENSI : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. B. KOMPETENSI DASAR : 7.1. Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan C. INDIKATOR o Menjelaskan proses pembentukan tanah karena pelapukan. o Menggolongkan batuan berdasarkan warna, kekerasan, permukaan (kasar dan halus)..
D. TUJUAN PEMBELAJARAN : Setelah mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Picture And Picture siswa diharapkan dapat: o Melalui pegamatan siswa dapat mengetahui jenis batuan berdasarkan cara pembentukkannya
70
o Melalui penjelasan guru siswa dapat memahami pembentukan batuan beku dan mengetahui contohnya : o Melalui demostrasi siswa dapat memahami pembentukan batuan sedimen dan mengetahui contohnya : o Setelah guru menjelaskan siswa dapat memahami pembentukan batuan metamorf dan mengetahui contohnya :
E. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN 1. Model o
Koopertaif Tipe Picture And Picture
2. Metode : o Ceramah o Kerja kelompok o Penugasan o Demonstrasi. F. MATERI POKOK Proses Pembentukan Tanah - Tanah berasal dari bantuan yang telah lapuk. dan tanah merupakan sumber penghidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. - Tanah oleh manusia diolah merupakan tumpuhan kehidupan manusia menjadi tanah pertanian. 3.
Batuan Beku Yaitu batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. Batuan
beku berdasarkan proses terbentuknya dibedakan atas batuan
vulkanik dan batuan Pluto. Batuan Vulkanik :adalah batuan yang terbentuk saat terjadi letusan gunung berapi dan membeku di permukaan bumi. BatuanPluto : adalah batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin di dalam kerak bumi.
71
Jenis-jenis batuan beku: N o
Nama
1.
Cara terbentuknya
Ciri-ciri
Manfaat
Dari pendinginan magma yang bergelumbunggelumbung gas.
Warna keabu- Untuk bahan abuan, berpori- penggosok. pori, bergelembung, ringan, terapung dalam air.
Dari lava permukaan yang mendingin dengan cepat
Berwarna hitam, Untuk alat seperti kaca pemotong dan tidak ada kristal- ujung tembok. kristal.
Dari pendinginan magma yang terjadi dengan lembut dibawah permukaan bumi.
Terdiri atas Untuk bahan kristal-kristal bangunan. kasar, warna putih sampai abu-abu, kadang-kadang jingga.
Dari pendinginan lava yang mengandung gelembung gas, tetapi gasnya tetap menguap.
Berwarna hijau Untuk bahan keabu-abuan bangunan. berlubanglubang sehingga kasar.
Batu apung 2.
batu obsidian
3.
Granit 4.
Batu basat
72
5.
Dari magma yang membeku dibawah kerak bumi dan proses pembekuannya sangat cepat termasuk batuan Pluto.
Warna putih Untuk bangunan keabu-abuan, candi dan arca. permukaan kasar.
Batuan desit
4. Batuan Endapan (batuan sedimen) Yaitu batuan yang terjadi karena pengendapan bahan-bahan batuan yang berasal dari kikisan batuan lain. Mengalami pelapukan karena pengaruh erosi, perubahan suhu (panas, dingin) dan gerakan bumi. Batuan endapan mempunyai ciri-ciri berlapis-lapis karena lapisan itu sesuai dengan kekuatan bantuan. Butiran yang bundar dan besar dinamakan konglomerat. Bila butiran kasar dan bersudut-sudut tajam dinamakan breksi.
73
Macam-macam batuan sedimen : No
Nama
1.
Cara terbentuknya
Ciri-ciri
Manfaat
Berasal dari endapan hasil pelapukan batuan beku yang butiran-butirannya kecil
Jelas terlihat tersusun Untuk dan butir-butir pasir, bahan warna abu-abu, bangunan kuning, merah.
Batu pasir 2.
Berasal dari batuan Terdiri dari kerikil- Sebagian endapan hasil kerikil yang bagan pelapukan batuan permukaannya bangunan. beku. tumpul.
Batu konglomerat 3.
Berasal dari endapan dan liat.
geluh Terdiri dari butiran- Untukbahan tanah butiran batu lempeng bangunan. berwarna abu-abu, kehijauan, merah dan kuning.
Batu serpih 4.
Berasal dari cangkang Terdiri dari kapus Campuran serta kerangka hewan halus, warna putih untuk laut dan batu karang. agak abu-abu. membuat semen.
Batu kapur
5. Batuan malihan atau batuan metamorf Adalah batuan yang berasal dari batuan sedimen dan batuan beku yang mengalami perubahan karena panas dan tekanan. Beberapa batuan endapan
74
yang berubah menjadi batuan malihan ialah : batu pualam/metamorf dan batu gamping batu sabak (batu tulis) dari batu serpih. Jenis batuan metamorf : No
Nama
1.
Cara terbentuknya
Ciri-ciri
Manfaat
Berasal dari batuan Berwarna abu-abu Untuk papan serpih yang kehijau-hijauan dan menulis anak hitam, dapat dibelah- sekolah. mengalami belah menjadi perubahan suhu dan lempeng-lempeng tipis-tipis. tekanan tinggi. Batu tulis/batusabak
2.
Berasal dari batuan Berwarna Pluto granit yang keabu-abuan mengalami eras. metamorf osakaena panas dan tekanan.
putih Untuk bahan dank kerajinan.
batu genes 3.
Terbentuk bila batu kapur mengalami perubahan suhu dan tekanan tinggi.
Warnanya putih hitam dan keras dan permukaannya halus. Bila ditetesi asam mengeluarkan bunyi mendesis.
Batu pualam/marmer
G. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR SISWA ( KBM) SIKLUS I
75
Untuk bahan meja, papan nama batunisan, dinding tembok dan dasar lantai.
Pertemuan 1 Apersepsi dan Motivasi : 1. Kegiatan Awal : o Memberikan salam dilanjutkan berdoa o
Mengkondisikan kelas agar siswa siap menerima pelajaran yang akan disampaikan.
o
Guru mengabsen kehadiran siswa.
o
Guru menyiapkan alat peraga, alat bantu serta buku pelajaran yang akan digunakan.
o
Guru mengadakan persepsi dengan mengingat kembali pelajaran yang lalu, kemudian guru meminta siswa memperhatiakan guru memberi pertanyaan “ anak-anak siapa yang pernah melihat jenis-jenis batuan ?
o
Setelah apersepsi guru menjelaskan materi yang akan dipelajari berserta tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut.
2. Kegiatan Inti Eksplorasi o Siswa diminta
mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan
tujuan pembelajaran. o
Guru memberikan petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk memperhatikan/menganalisis gambar.
o
Guru dan siswa bertanya jawab tentang prose pebentukan tanah karena pelapukan. Elaborasi o Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. o
Guru menjelaskan apa yang akan dikerjakan oleh setiap kelompok.
o
Guru membagikan Lembar Kerja Siswa kepada tiap kelompok.
o
Guru meminta siswa untuk mengamati jenis-jenis batuan beku, batuan sedimen,dan batuan metamorf.
o
Guru menujuk siswa secara bergantian untuk memasangkan gambar dengan pertanyaan yang ada.
76
o
Guru dan siswa membahas hasil kerja kelompok dengan menggunakan alat peraga yang sudah disiapkan guru, sambil guru dan siswa bertanya jawab.
Konfirmasi o Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa . o Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. . Kegiatan Akhir : -
Guru meminta siswa mengerjakan evaluasi
-
Siswa mengerjakan evaluasi
-
Guru meminta siswa lebih giat lagi belajar
-
Guru mentup pelajaran dan mengucapkan salam.
Pertemuan: 2 Kegiatan awal : o Memberikan salam dilanjutkan berdoa o Mengkondisikan kelas agar siswa siap menerima pelajaran yang akan disampaikan. o Guru menyiapkan alat peraga, alat bantu, serta buku pelajaran yang akan digunakan. o guru menjelaskan materi yang akan dipelajari serta tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
1. Kegiatan Inti Eksplorasi o Guru menjelaskan sedikit tentang materi yang akan dipelajari. o Melalui penjelasan guru dan tanya jawab tentang jenis – jenis batuan karena proses pelapukan. o Guru menujukan dan menjelaskan gambar – gambar kegiatan yang
77
berkaitan dengan jenis-jenis tanah karena proses pelapukan. Elaborasi o Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. o Guru menjelaskan apa yang akan dikerjakan oleh setiap kelompok. o Guru meminta siswa untuk mengamati jenis – jenis tanah karena proses pelapukan. o Guru meminta siswa untuk memasangkan gambar – gamabar sesuai dengan jenisnya,cara terbentuknya, ciri –ciri, dan manfaatnya. o Guru dan siswa membahas hasil kerja kelompok menggunkan alat peraga yang sudah disiapkan guru,sambil guru dan siswa bertanya jawab. Konfirmasi o Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa . o Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. . Kegiatan Akhir o Siswa diminta untuk mengerjakan evaluasi o Siswa mnegerjakan evaluasi o Guru meminta siswa lebih giat lagi belajar o Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.
H. ALAT DAN SUMBER BELAJAR Alatnya: o Gambar – gambar batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf. Sumber Belajar :
78
79
LKS Siklus I Pertemuan 1 Lembar Kerja Siswa (LKS) Kelas / Semester : V/ 2 Mata pelajaran
: IPA
Pokok Bahasan
:Proses Pelapukan Tanah Karena Pelapukan.
Nama Anggota Kelompok : 1. 2. 3. 4. 5. Petunjuk : Pasangkanlah Gambar Batu Dengan Keterangan Yang Sesuai ! a. Batu Apung
Batu apung berwarna keabu-abuan, berpori-pori,bergelembung, dan ringan terapung dalam air. Batu ini terbentuk dari pendingin cepat lava yang bergelembung-gelembung gas dan terjadi dipermukaan bumi, dan sebagai untuk bahan penggosok. Pertnyannya : 1) Bagimana cara terbentuknya batuan apung ? 2) Bagimana ciri –ciri batu apung tersebut ? 3) Apa manfaat batu apung tersebut ?
80
Soal siklus I Pertemuan II Evaluasi: a. Berilah tanda silang ( X ) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang paling tepat! 1. Bantuan endapan disebut juga batuan…. a. metamorf c. vulkanik b. magma
d. sedimen
2. Batuan yang terbentuk dari letusan gunung berapi disebut batuan…. a. vulkanik c. breksi b. pluto
d. kapur
3. Yang termasuk batuan beku adalah…. a. batu granit, batu pasir b. batu basal, batu apung
c. batu granit, batu basal d. batu apung, batu pasir
4. Berikut ini adalah jenis-jenis pelapukan batuan, kecuali ... . a. pelapukan biologi c. pelapukan fisika b. pelapukan morfologi
d. pelapukan kimia
5. Batu yang ditumbuhi lumut lama kelamaan akan hancur. Hal tersebut salah satu dari pelapukan …. a. kimia
c. biologi
b. morfologi
d. fisika
6. Yang termasuk batuan sediment adalah batu…. a. pasir, batus erpilo c. pasir, batu serpih b. batuan andesit, batu serpih
d. batu basal, pasir
7. Batu yang dimanfaatkan sebagai papan untuk menulis pada jaman sebelum ada kertas adalah …. a. batu serpih c. batu marmer b. batu sabak
d. batu breksi
8. Berikut ini ciri-ciri batu obsidian, kecuali…. a. berorngga-rongga c. berwarna hitam b. permukaan halus
d. mengkilat 81
9. Jenis batu berikut ini yang tidak dimanfaatkan untuk bahan bangunan adalah …. a. batu pasir c. batu basal b. batu sabak
d. batu grenit
10. batu-batu berikut yang merupakan jenis batuan beku adalah .... a. batu granit, batu apung, batu pasir b. batu pasir, batu serpih, batu kapur c. batu apung, batu obsidian, batu granit d. batu basal, batu pualam, batu sabak 11. batuan yang terbentuk dari magma yang membeku didalam kerak bumi dinamakan .... a. batuan vulkanik c. batuan pluto b. batuan endapan
d. batuan milihan
12. batuan yang terbentuk dari pembekuan magma dan lava disebut .... a. batuan beku c. batuan endapan b. batuan metamorf
d. batuan malihan
13. batuan apung dan obsidian termasuk jenis batuan .... a. beku c. endapan b. metamorf
d. serpih
14. proses pelapukan batuan akan membentuk .... a. kayu c. batu b. tanah d. lumut kerak 15. batuan endapan yang mengalami perubahan wujud disebut .... a. beku c. metamorf b. sediman d. basal 16. peristiwa pelapukan batuan karena perubahan suhu disebut .... a. pelapukan kimia c. pelapukan biologi b. pelapukan fisika d. pelapukan mekanik 17. batuan yang biasa dipakai oleh manusia purba untuk alat potong adalah batu .... a. basal c. pualam b. obsidian d. grafit
82
18. batuan yang terbentuk dari pembekuan lava dari gunung berapi yang gasnya telah menguap disebut .... a. batu basal c. batu granit b. batu apung d. batu obsidian 19. pelapukan batuan yang terjadi karena gerakan air, angin , dan letusan gunung merapi disebut pelapukan .... a. kimiawi c. fisika b. mekanik d. biologi 20. batuan yang banyak dimanfaatkan untuk bahan pembuatan jalan raya dan bangunan adalah .... a. batu granit c. batu apung b. batu basal d. batu obsidian. I. Kunci jawaban : 1. D 2. C 3. B 4. C 5. B 6. C 7. C 8. A 9. B 10. A
11. C 12. A 13. A 14. B 15. C 16. B 17. B 18. A 19. B 20. A
83
84
Materi Pada Siklus I Proses pembentukan tanah karena pelapukan Proses pembentukan Tanah proses pembentukan tanah diawali dari pelapukan batuan,baik pelapukan fisik maupun pelapukan kimia. Dari proses pelapukan ini, batu anakan menjadi lunak dan berubah komposisinya. Pada tahap ini batuan yang lapuk belum dikatakan sebagai tanah, tetapi sebagai bahan tanah atau disebut juga dengan regolith karena masih menujukan struktur batuan induk. Proses pelapukan terus berlangsung sehingga akhirnya bahan induk tanah berubah menjadi tanah. Disini kita akan membicarakan tentang proses pelapukan merupakan salah satu proses yang mempercepat denudasi. Batuan, baik batuan beku, sedimen maupun metamorf yang tersingkap diatas permukaan, bersentuhan dengan atmosfir, hidrosfir dan biosfir akan mengalami proses pelapukan. Batuan akan terubah secara fisik dan atau secara kimiai. Di alam, kedua proses ini sulit dibedakan, karena berlangsung secara bersamaan. Namun secara teoritis kedua proses ini dibedakan. Proses pelapukan inilah salah satu proses yang mengubah permukaan bumi setiap saat meskipun perubahannya tidak tampak dengan segera, sebagaimana yang telah diutarakan bahwa faktor waktu sangat berpengaruh dalam proses ini. Pelapukan adalah proses berubahnya batuan menjadi tanah (soil) baik oleh proses
fisik
atau
mekanik
(disintegrasi)
maupun
oleh
proses
kimia
(decomposition). Proses decomposition dapat menyebabkan terjadinnya mineralmineral baru. (Sawkins dkk, 1978: 346). 1) Proses pelapukan fisika atau mekanik ialah: Pelapukan secara fisik Pelapukan secara fisik umumnya disebut pelapukan fisika (physical weathering) atau dikatakn pula pelapukan mekanik (mechanical weathering). Pada proses pelapukan ini hanya terjadi perubahan fisik saja secara
85
mekanik, tidak disertai perubahan kimia. Sehingga komposisi kimianya tetap yang berubah hanya sifat fisiknya saja. Dari yang semula mempunyai bentuk tubuh batuan besar serta masif, hancur menjadi bentuk-bentuk lebih kecil, yang terjadi hanya disintegrasi saja, perubahan fisik batuan ini dapat diakibatkan oleh beberapa cara. Rekahan-rekahan (sheeting joint) Perubahan secara fisik atau terurainnya batuan yang semula masif dapat terjadi akibat hilangnya tekanan dari beban lapisan diatasnya yang semula menimbunnya. Akibat lapisan penimbunan tererosi, maka beban yang menekan batuan akan hilang. Dengan hilangnya beban, maka batuan seolah-olah mendapat tekanan dari dalam, yang menjadikan rekahan-rekahan yang sejajar dengan permukaan. Kenampakannya seperti perlapisan, dan dinamakan kekar berlembar atau sheeting joint. Pengaruh hilangnya beban ini tidak terlalu tebal, pada umumnya tidak melebihi dari 50 meter, karena beban ini cukup berat sehingga kekar tidak berkembang lebih lanjut. Tekanan Es (frost wedging) Pada suhu yang sangat rendah, melebihi titik beku, air akan membeku menjadi es. Air yang membeku mempunyai volume yang lebih besar sekitar 9 persen. Tekanan dari membesarnya volume ini dapat menghancurkan batuan. Pembekuan air yang terdapat didalam pori-pori dan rekahan batuan menekan dinding disekitarnya, dan dapat menghancurkan batuan. Pelapukan mekanik ini umumya terjadi didaerah pegunungan tinggi, atau daerah bermusim dingin. Penekanan dari pertambahan volume ini paling efektif pada suhu antara -5o C sampai -15o C. Pertumbuhan Kristal Air tanah yang mengalir perlahan melalui rekahan-rekahan batuan dibawah permukaan mengandung ion-ion yang dapat mengendap sebagai garam dan terpisah dari larutannya. Pertumbuhan kristal-kristal garam ini menekan 86
celah-celah atau rongga antara butir pada batuan, sehingga batuan tersebut dapat terdisintegrasi atau hancur. Gejala semacam ini sering terlihat didaerah gurun, dimana air tanah naik dan menguap dengan cepat.
Pengaruh Suhu (thermal) Berawal dari hukum fisika bahwa bila suatu bahan yang dipanaskan akan memuai dan mengkerut kembali apabila dingin, orang berpendapat demikian pula yang terjadi dalam pelapukan mekanik. Perbedaan suhu antara siang hari dan malam hari dapat menghancurkan batuan. Pada siang hari batuan mengalami panas, maka mineral-mineralnya akan memuai, dengan daya muaianya masingmasing yang tidak sama. Pada malam hari suhu turun dan mineral mengkerut kembali, sehingga ikatan antara butir atau mineral melemah dan lama-kelamaan terlepas. Bila tidak ada lagi ikatan antara mineral dalam batuan, maka hancurlah batuannya. Akan tetapi pada percobaan di laboratorium terhadap batuan di permukaan, perbedaan suhu antara siang dan malam tidak berpengaruh terhadap batuan. Sehingga faktor waktu dan perubahan suhu yang ekstrim secara periodiklah yang berperan. Pengaruh tumbuhan Benih tumbuhan yang hisup pada celah batuan makin lama makin besar menjadi pohon. Akarnya akan membesar, menekan dan menerobos batuan disekitarnya secara perlahan dan menghancurkan batuannya. Penghancuran batuan oleh akar tumbuhan ini tidak semata-mata oleh tekanan akar saja, tetapi ada unsur kimianya.
87
Contoh Pelapukan fisika / mekanik.
2) Pelapukan kimia ialah : Pelapukan kimia Pelapukan kimia atau dekomposisi kimia adalah „penghancuran‟ batuan oleh pengubahan kimia terhadap mineral-mineral pembentuknya yang melibatkan beberapa reaksi penting antara unsur-unsur di atmosfir dan mineral-mineral pada kerak bumi. Dalam proses-proses ini, struktur dalam mineral semula terurai dan terbentuk mineral-mineral baru, dengan struktur kristal baru yangt stabil diatas permukaan bumi. Reaksi-reaksi yang demikian menyebabkan terjadinya perubahan besar terhadap komposisi kimia, sifat fisik 88
batuan, sehingga dapat dikatakan proses dekomposisi. Misalnya mineral-mineral yang terdapat dalam batuan beku dan metamorf terbentuk pada kondisi suhu dan tekanan tinggi. Bila sampai di permukaan bumi, baik suhu maupun tekanannya jauh lebih rendah dari kondisi saat pembentukan. Untuk mencapai keseimbangan mineral tersebut terurai dan komponen komponennya membentuk mineral baru yang lebih stabil pada lingkungan atmosfir. Mineral-mineral yang terbentuk pada awal pendinginan magma, pada suhu dan tekann tinggi, olivin dan kelompok feldspar misalnya, akan lebih mudah mengalami pelapukan dipermukaan, karena kondisinya jauh dibawah saat pembentukannya. Sedangkan mineral yang terbentuk paling akhir yaitu kuarsa, akan lebih tahan terhadap pelapukan karena kondisi pembentukannya hampir mirip dengan permukaan. Bila kita ingat Seri Reaksi Bowen, daya tahan mineral terhadap pelapukan adalah kebalikannya. Air mempunya peran utama dalam pelapukan kimiawi, sedangkan peran utama dalam reaksi-reaksi kimia, sebagai medium yang mentrasport unsur-unsur yang ada di atmosfir langsung ke mineral-mineral pada batuan dimana reaksi dapat berlangsung. Air juga memindahkan hasil pelapukan sehingga teringkap sebagai batuan segar. Kecepan dan derajat pelapukan kimia sangat dipengaruhi oleh banyaknya hujan. Proses-proses dekomposisi diantaranya adalah: Hidrolisa (hydrolysis) Dekomposisi mineral yang disebabkan oleh ion hidrogen diperlihatkan pada contoh mineral Kalium feldspar. Ion H+ masuk kedalam Kalium feldspar KAlSi3O8 dan mengganti ion kalium yang keluar dari kristal dan terlarut. Air yang bercampur dengan sisa molekul alumunium silikat membentuk mineral lempung Kaolinit {Al4Si4O10(OH)8} Hidrolisa K Feldspar :
KAlSi3O8 + 4H+ + 2H2O -----> 4K+ + Al4Si4O10(OH)8 + 8SiO2
89
Kaolinit adalh mineral lempung yang tidak terdapat pada batuan asal (original rock) dan terbentuk oleh reaksi kimia, dan termasuk regolith. Reaksi kimia dimana ion dalam mineral digantikan oleh ion-ion H+ dan OH- dalam air, dinamakan proses hidrolisa, yang umum terjadi pada pelapukan kimia batuan. Oksidasi Unsur besi (fe), umum dijumpai dalam mineral pembentuk batuan, termasuk biotit, augit dan hornblende. Apabila mineral ini mengalami pelapukan kimia, besi terlepas dan segera teroksidasi dari Fe2+ menjadi Fe3+ jika ada oksigen. Berlangsungnya oksidasi bersamaan dengan hidrasi menghasilkan goethit, mineral berwarna kekuning-kuningan. 4FeO + 2H2O + O2 ------> 4FeO.OH Goethit jika mengalami proses dehidrasi, kehilangan H2O, menjadi hematit. Hematit (Fe2O3) berwarna merah bata. Reaksi yang berlangsung adalah : 2FeO.OH ------> Fe2O3 + H2O Intensitas warna-warna ini pada batuan yang lapuk dan tanah, dapat dipergunakan untuk mengetahui sudah berapa lama pelapukan berlangsung. Pencucian (leaching) Proses lain yang umum dijumpai pada pelapukan kimiawi adalah leaching, merupakan kelanjutan “pengambilan” material yang dapat larut dalam batuan atau regolith oleh air. Oleh karena itu sering juga proses ini disebut sebagai proses pelarutan atau dissolution. Contohnya silika yang terlepas dari batuan oleh pelapukan kimia, sebagian tertinggal dalam regolith yang kaya akan lempung dan sebagian perlahan-lahan terlarut didalam air yang mengalir didalam tanah. Ion kalium yang terpisah dari batuan, juga terlepas sebagai larutan dalam air.
90
Air dikenal sebagai pelarut yang efektif dan universal, susunan molekulnya polar. Oleh sebab itu mampu melepaskan ikatan ion dalam mineral pada permukaan kontaknya. Beberapa jenis bataun ada yang dapat larut seutuhnya dan terbawa hanyut. Contohnya batu garam yang dapat larut seutuhnya. Gypsum dan batugamping yang mineral utamanya CaCo 3 juga dapat larut, terutama bila airnya kaya akan asam karbondioksida.
Contoh Pelapukan Kimia
91
3) Dan proses pelapukan biologi Pelapukan biologi atau organik adalah pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup, baik tumbuhan maupun binatang. Akar-akar yang masuk ke dalam tanah memiliki kekuatan yang sangat tinggi, sehingga dapat menghancurkan batuan. Contoh pelapukan biologi
Pembentukan tanah ini terbagi menjadi 3 batuan yaitu :
Batuan beku Batuan sedimen Dan batuan metamorf
1) Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. Batuan beku berdasarkan proses terbentuknya dibedakan atas batuan vulkanik dan batuan pluto. Batuan vulkanik merupakan batuan yang
92
terbentuk saat terjadinya letusan gunung merapi dan membeku dipermukaan bumi. Sedangkan batuan pluto yaitu batuan yang terbentuk dari magma yang memandingkan didalam kerak bumi. Jenis – jenis batuan beku antara lain : No.
Nama
Ciri – ciri
Cara
Manfaatnya
terbentuknya 1.
Dari pendiginan
Warna keabu-
Untuk bahan
magma yang
abuan,berpori-
pengosok.
bergelumbung –
pori,bergelembung,
gelumbung gas.
Ringan,terapung Dalam air.
Batu apung 2.
Dari lava yang
Berwarna
Untuk alat
permukaan
hitam,seperti kaca,
pemotong
mendingin
tidak ada kristal-
ujung
dengan cepat.
kristal.
tombak.
Dari pendingin
Terdiri atas kristal-
Untuk bahan
magma yang
kristal kasar, warna
bangunan.
terjadi dengan
putih sampai abu-
lembut dibawah
abu, kadang-kadang
permukaan
jingga.
Batu obsidian 3.
Batu granit 4.
bumi. Dari pendingin
Berwarna hijau
Untuk bahan
lava yang
keabu-abuan,
bangunan.
mengandung
berlubang-lubang
gelembung gas,
sehingga kasar.
tetapi gasnya Batu basat
tetap menguap.
93
5.
Dari magma
Warna putih keabu-
Untuk
yang membeku
abuan, permukaan
bangunan
dibawah kerak
kasar.
candi dan
bumi dan Batu andesit.
arca.
proses. Pembekuannya sangat cepat termasuk batuan pluto.
2. Batuan Endapan (batuan sedimen) Yaitu batuan yang terjadi karena pengendapan bahan-bahan batuan yang berasal dari kikisan batuan lain. Mengalami pelapukan karena pengaruh erosi, perubahan suhu (panas,dingin) dan gerakan bumi. Batuan endapan mempunyai ciri-ciri berlapis-lapis karena lapisan itu sesuai dengan kekuatan batuan. Butiran yang bundar dan besar dinamakan konglomerat. Bila butiran kasar dan bersudut-sudut tajam dinamakan breksi. Macam – macam batuan sedimen antara lain : No
Nama
Ciri – ciri
Cara
Manfaatnya
terbentuknya 1.
Batu pasir
Berasal dari
Jelas terlihat
Untuk bahan
endapan hasil
tersusun dan
bangunan.
pelapukan
butiran-butiran
batuan beku
pasir, warna abu-
yang butiran-
abu, kuning, dan
butirannya
merah.
kecil.
94
2.
Batu konglomerat 3.
Berasal dari
Terdiri dari
Sebagian bahan
batuan
kerikil-kerikil
bangunan.
endapan hasil
yang
pelapukan
permukaannya
beku.
tumpul.
Berasal dari
Terdiri dari
Untuk bahan
geluh endapan
butiran-butiran
bangunan.
dan tanah liat.
batu lempeng berwarna abu-
Batu serpih
abu, kehijauan,merah dan kuning. 4.
Berasal dari
Terdiri dari
cangkang serta kapus halus,
Batu kapur
Campuran untuk membuat
kerangka
warna putih agak semen.
hewan laut
abu-abu.
dan batu karang.
3. Batu malihan atau batuan metamorf Ini adalah batuan yang berasal dari batuan sedimen dan batuan beku yang mengalami perubahan karena panas dan tekanan. Beberapa batuan endapan yang berubah menjadi batuan malihan ialah : batu pulam/ metamorf dan batu gamping batusabak (batu tulis) dari batu serpih. Jenis batuan metamorf N o
Nama
Cara
Ciri-ciri
terbentuknya
95
Manfaatnya
1.
Batu tulis/ batu sabak
2.
Berasal dari
Berwarna abu-
Untuk papan
batuan serpih
abu kehijauan
menulis
yang
dan hitam,dapat
anak.
mengalami
dibelah-belah
perubahan
menjadi
suhu dan
lempeng-
tekanan
lempeng dan
tinggi.
tipis-tipis.
Berasal dari
Berwarna putih
Untuk bahan
batuan pluto
keabu-abuan
kerajinan.
granit yang
dan keras.
mengalami metafosa karena panas Batu genes 3.
Batu pualam/ marmer
dan tekanan. Terbentuk
Warnanya putih
Untuk bahan
bila batu
hitam dan keras,
meja, papan
kapur
permukaannya
nama batu
mengalami
halus. Bila
nisan,dinding
perubahan
ditetesi asam
tembok dan
suhu dan
mengeluarkan
dasar lantai.
tekanan
bunyi mendesis.
tinggi.
96
RPP SIKLUS II
97
SIKLUS II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
: SD Negeri Mangunsari 05
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi Pokok
: Bumi dan Alam Semesta
Kelas/Semester
: V/II
Alokasi Waktu
: 4 X 35 menit (2x pertemuan )
Model
: Kooperatif Tipe Picture And Picture
A. STANDAR KOMPETENSI 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.
B. KOMPETENSI DASAR 7.2. Mengidentifikasi jenis-jenis tanah
C. INDIKATOR 1. Menjelaskan pengertian jenis- jenis tanah 2. Menggolongkan bagian-bagian tanah berdasarkan jenisnya.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini siswa dapat :
98
1. Melalui bimbingan guru siswa dapat menjelaskan pengertian jenisjenis tanah 2. Melalui pengamatan terhadap gambar siswa dapat mengenal bagianbagian tanah berdasarkan jenisnya. 3. Menggambarkan secara sederhana lapisan-lapisan bumi (lapisan inti,lapisan luar dan lapisan kerak).
E. MATERI POKOK Bagian – bagian tanah (terlampir) Jenis – jenis tanah (terlampir)
F. MODEL DAN METODE 1. Model : Kooperatif Tipe Picture And Picture 2. Metode : a. Ceramah b. Kerja kelompok c. Penugasan d. Demonstrasi G.
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) SIKLUS II Pertemuan I Apersepsi dan Motivasi 1. Kegiatan Awal : o Memberikan salam dilanjutkan berdoa o Mengkondisikan kelas agar siswa siap menerima pelajaran yang akan disampaikan. o Guru mengabsen kehadiran siswa o Guru menyiapkan alat peraga, alat bantu serta buku pelajaran yang akan digunakan o Guru mengadakan apersepsi dengan mengingat kembali pelajaran yang lalu, kemudian guru memperlihatkan gambar jenis-jenis tanah
99
kepada siswa “apa saja yang anak-anak ketahui tentang jenis –jenis tanah tersebut? o Setelah apersepsi guru menjelaskan materi yang akan dipelajari beserta tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut.
2. Kegiatan Inti : Eksplorasi o Siswa diminta
mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan
tujuan pembelajaran. o Guru memberikan petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk memperhatikan/menganalisis gambar. o Guru dan siswa bertanya jawab tentang jenis –jenis tanah. Elaborasi o Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. o Guru menjelaskan apa yang akan dikerjakan oleh setiap kelompok. o Guru membagikan Lembar Kerja Siswa kepada tiap kelompok. o Guru meminta siswa untuk mengamati jenis-jenis tanah sesuai dengan jenisnya. o Guru menujuk siswa secara bergantian untuk memasangkan gambar dengan pertanyaan yang ada. o Guru dan siswa membahas hasil kerja kelompok dengan menggunakan alat peraga yang sudah disiapkan guru, sambil guru dan siswa bertanya jawab.
Konfirmasi o Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa . Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
100
Kegiatan Akhir : - Guru meminta siswa mengerjakan evaluasi - Siswa mengerjakan evaluasi - Guru meminta siswa lebih giat lagi belajar - Guru mentup pelajaran dan mengucapkan salam.
Pertemuan: 2 1.Kegiatan awal : o Memberikan salam dilanjutkan berdoa o Mengkondisikan kelas agar siswa siap menerima pelajaran yang akan disampaikan. o Guru menyiapkan alat peraga, alat bantu, serta buku pelajaran yang akan digunakan. o guru menjelaskan materi yang akan dipelajari serta tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
2.Kegiatan Inti Eksplorasi o Guru menjelaskan sedikit tentang materi yang akan dipelajari. o Melalui penjelasan guru dan tanya jawab tentang struktur bumi o Guru menujukan dan menjelaskan gambar – gambar kegiatan yang berkaitan dengan struktur bumi. Elaborasi o Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. o Guru menjelaskan apa yang akan dikerjakan oleh setiap kelompok. o Guru meminta siswa untuk mengamati jenis-jenis tanah. o Guru meminta siswa untuk memasangkan gambar – gamabar sesuai dengan jenis – jenis tanah.
101
o Guru dan siswa membahas hasil kerja kelompok menggunkan alat peraga yang sudah disiapkan guru,sambil guru dan siswa bertanya jawab. Konfirmasi o Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa . o Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. . Kegiatan Akhir o Siswa diminta untuk mengerjakan evaluasi o Siswa mnegerjakan evaluasi o Guru meminta siswa lebih giat lagi belajar o Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.
H. ALAT DAN SUMBER BELAJAR Alatnya: o Gambar – gambar jenis-jenis tanah humus, butiran tanah liat, pasir dan kerikil,tanah vulkanik,tanah regosol, dan tanah gambut. Sumber Belajar : o Belajar praktis IPA
kelas V, untuk SD/ MI. Karangan Sri
Winarsih. Hal : 203 – 213 o Buku Sains IPA kelas V, untuk SD / MI. Karangan Haryanto. Hal : 195 - 230 o Buku Sains IPA kelas V, untuk SD/ MI. Karanagan Evi Luvina dwisang. Hal : 194 – 196.
I. PENILAIAN : 1. Prosedur Penilaian Evaluasi : o Penilaian tugas Menilai tugas yang diberikan setiap akhir pertemuan, yaitu lembar tugas evaluasi, lembar pengamatan.
102
2 . Jenis Tes o Jenis tes : tes tertulis o Bentuk tes : Uraian 3.Alat Penilaian : o Soal tes o Kunci Jawaban
103
104
LKS Siklus II Pertemuan I LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Kelas / Semester
: V/ 2
Mata pelajaran
: IPA
Pokok Bahasan
: Jenis- Jenis Tanah.
Nama anggota kelompok: 1. 2. 3. 4. 5. Putunjuk :Jodohkan Gambar Disebelah Kiri Dengan Pernyataan Disebelah Kanan!
1.
Pasir kasar
Tanah liat
2.
105
3.
Tanah Humus
4.
Pasir Halus
Tanah Vulkanik
5.
Tanah Regosol
6.
106
7.
Tanah Aluvial
8.
Tanah Gambut
107
Soal siklus II Pertemuan II Evaluasi : Berilah tanda silang ( X ) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang paling tepat ! 1. Tanah merupakan hasil pelapukan dari .... a. tanah liat
c. batuan
b. pasir
d. tebing
2. Tanah yang mengandung sedikit bahan organik yang berasal dari makhluk hidup dan merupakan jenis tanah yang tidak subur disebut .... a. tanah berpasir
c. tanah liat
b. tanah berhumus
d. tanah kapur
3. Salah satu ciri – ciri tanah berhumus adalah mengandung banyak .... a. pasir
c. kapur
b. humus
d. air
4. Tanah liat banyak digunakan dalam pembuatan kerajinan berupa .... a. mainan
c. kaca
b. alat musik
d. keramik
5. Tanah yang mengandung sedikit bahan organik dan mudah dilalui air adalah .... a. pasir
c. humus
b. kapur
d. tanah liat
6. hewan yang sangat berperan dalam proses pengemburan tanah yaitu .... a. cacing
c. ular
b. tikus
d. kucing
7. Tanah berasal dari .... a. pelapukan batuan dan bahan organik b. batuan yang berubah bentuk karena peristiwa metamorphosis c. makma yang membeku dipermukaan bumi d. batu cair berpijar yang berada dalam bumi 8. Berikut ini butiran penyusun tanah, kecuali .... a. kerikil
c. gas
b. pasir
d. lumpur
108
9. Jenis tanah yang memiliki kandungan bahan organiknya paling banyak adalah .... a. tanah humus
c. tanah gambut
b. tanah liat
d. tanah bergambut
10. Lapisan tanah yang subur adalah .... a. lumpur
c. tanah liat
b. humus
d. tanah pasir
11. Bagian tanah yang suka dilalui air adalah .... a. tanah liat
c. humus
b. tanah pasir
d. krikil
12. Tanah pasir dan tanah debu adalah jenis – jenis tanah yang klasipikasinya berdasarkan .... a. warnanya
c. asalnya
b. butirannya
d. bahan organiknya
13. Kesuburan tanah dapat diperbaharui dengan cara .... a. ditanami
c. dicangkul
b. dibajak
d. diberi pupuk
14. Bagian tanah yang butirannya paling besar adalah .... a. pasir
c. batu kerikil
b. tanah liat
d. debu
15. Lapisan tanah yang banyak mengandung humus adalah .... a. lapisan tanah atas
c. lapisan tanah tengah
b. lapisan tanah bawah
d. bahan induk tanah
16. Butiran tanah yang paling kecil dinamakan .... a. kerikil
c. debu
b. pasir
d. tanah liat
17. Untuk menjaga kesuburan tanah pertanian, maka perlu .... a. air
c. pemupukan
b. pohon
d. humus
18. Lapisan tanah atas warnanya lebih tua dan lebih gambur dari pada lapisan tanah bawah, karena banyak mengandung ....
109
a. pasir
c. humus
b. kerikil
d. gambut
19. Jenis tanah yang tidak baik untuk pertanian karena sulit menyerap air disebut .... a. liat
c. lempung
b. gambut
d. pasir
20. Tanah yang tersusun atas tanah liat dan tanah pasir disebut .... a. lempung
c. pasir
b. liat
d. gambut
Kunci Jawaban 1. C
11.A
2. A
12.B
3. D
13.D
4. D
14.C
5. D
15.A
6. A
16.C
7. A
17.C
8. C
18. C
9. A
19. A
10. B
20. A
110
111
MATERI SIKLUS KEDUA
1. Pengertian Jenis – Jenis Tanah Tanah adalah bagian yang terdapat pada kerak bumi yang tersusun atas mineral dan bahan organik. Tanah merupakan salah satu penunjang yang membantu kehidupan semua mahluk hidup yang ada di bumi. Tanah sangat mendukung terhadap kehidupan tanaman yang menyediakan hara dan air di bumi. selain itu, Tanah juga merupakan tempat hidup berbagai mikroorganisme yang ada di bumi dan juga merupakan tempat berpijak bagi sebagian mahluk hidup yang ada di darat. Dari segi klimatologi , tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan mencegah terjadinya erosi. Meskipun tanah sendiri juga bisa tererosi. Tanah terbentuk dari proses pelapukan batuan yang dibantu oleh organisme membentuk tekstur unik yang menutupi permukaan bumi. proses pembentukan tanah ini akan membentuk lapisan-lapisan yang menutupi seluruh permukaan bumi. lapisan-lapisan yang terbentuk memiliki tekstur yang berbeda dan setiap lapisan juka akan mencerminkan proses-proses fisika, kimia dan biologi yang telah terjadi selama proses pembentukannya. Hans Jenny (18991992), seorang pakar tanah asal Swiss yang bekerja di Amerika Serikat, menyebutkan bahwa tanah terbentuk dari bahan induk yang telah mengalami modifikasi/pelapukan manusia),
dan
relief
akibat
dinamika
permukaan
bumi
faktor iklim, organisme (termasuk (topografi)
seiring
dengan
berjalannya waktu. Berdasarkan dinamika kelima faktor tersebut terbentuklah berbagai jenis tanah dan dapat dilakukan klasifikasi tanah. Struktur tanah merupakan karakteristik fisik tanah yang terbentuk dari komposisi antara agregat (butir) tanah dan ruang antaragregat. Tanah tersusun dari tiga fase: fase padatan, fase cair, dan fase gas. Fasa cair dan gas mengisi ruang antaragregat. Struktur tanah tergantung dari imbangan ketiga faktor penyusun ini. Ruang antaragregat disebut sebagai porus (jamak pori). Struktur tanah baik bagi
112
perakaran apabila pori berukuran besar (makropori) terisi udara dan pori berukuran kecil (mikropori) terisi air. Tanah yang gembur (sarang) memiliki agregat yang cukup besar dengan makropori dan mikropori yang seimbang. Tanah menjadi semakin liat apabila berlebihan lempung sehingga kekurangan makropori. Jenis tanah yang terdapat di Indonesia bermacam-macam, antara lain: Tanah Humus Humus merupakan sisa tumbuhan dan hewan yang telah mengalami pembusukan. Humus ini menyediakan unsur-unsur hara bagi tumbuhan, sehingga keberadaannya membantu kesuburan tanah.
Gambar 1.1. tanah humus. Butir tanah liat Butir tanah liat merupakan bagian tanah yang sangat halus, ukurannya lebih kecil dari 0,02 mm. Tanah yang banyak mengandung tanah liat memiliki butiran tanah yang sangat rapat sehingga sulit ditembus air.
113
Gambar 1.2. tanah liat. Pasir dan Kerikil Kerikil merupakan batuan dengan ukuran lebih besar dari 2 mm, sedangkan pasir merupakan batuan dengan ukuran antara 0,02-2 mm. Pasir yang berukuran 0,02-2 mm disebut pasir kasar. Pasir yang berukuran 0,02-0,2 mm disebut pasir halus.
Gambar 1.3. pasir kasar
Gambar 1.4. pasir halus
114
Tanah Aluvial Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami perkembangan, berasal dari bahan induk aluvium, tekstur beraneka ragam, belum terbentuk struktur , konsistensi dalam keadaan basah lekat, pH bermacam-macam, kesuburan sedang hingga tinggi. Penyebarannya di daerah dataran aluvial sungai, dataran aluvial pantai dan daerah cekungan (depresi).
Gambar 1.5. tanah Aluvial Tanah Regosol Tanah regosol, adalah tanah dengan ciri-ciri antara lain: kasar, teksturnya berbutir, warna sedikit abu-abu hingga kekuningan, mengandung bahan organik dalam jumlah yang sedikit. Jenis tanah regosol ini sangat baik jika ditanami tanaman palawija semisal tembakau jagung, tomat dan lain-lain. Tanah regosol ini banyak dijumpai di selurun nusantara khususnya di Pulau Jawa, Pulau Sumatera, NTT dan masih banyak lagi lainnya.
115
Gambar 1.6. tanah regosol Tanah Gambut Tanah Gambut, adalah jenis tanah yang berasal dari pembusukan babahbahan organik yang tidak terlalu sempurna. Biasanya tanah ini ada di wilayah yang tergenang air misalnya rawa. yanah jenis ini kurang cocok untuk sektor pertanian sebab kandungan aornya terlalu tinggi. Tanah ini banyak dijumpai di berbagai wilayah antara lain Kalimantan, Sumatera dan masih banyak lagi lainnya.
Gambar 1.7. tanah gambut. Tanah Vulkanik Yang dimaksud dengan tanah vulkanik adalah tanah yang berasal dari pelapukan vulkanik gunung berapi. Tanah ini dikenal cukup subur.
116
Gambar 1.8. Tanah Vulkanik.
117
LEMBAR OBSERVASI GURU
118
119
120
121
122
123
124
125
126
DAFTAR NILAI PRA SIKLUS, SIKLUS I DAN SIKLUS II
127
Daftar Nilai Hasil Pra Siklus Kelas 5 SDN Mangunsari 05 Kota Salatiga Pada Mata Pelajaran IPA Menggunakan Model Pembelajaran Picture And Picture No.
Nama Siswa
Nilai Pra Siklus 63
Keterangan Tuntas/ Tidak tuntas Tidak Tuntas
1.
Cindy Widya Putri
2.
Anisa Diyah Puspasari
66
Tidak Tuntas
3.
Guntur Nugroho
80
Tuntas
4.
Iqbal Wahyu Pratama
84
Tuntas
5.
Maharani Diah Pitaloka
81
Tuntas
6.
Putri Amelia
93
Tuntas
7.
Alma Khoirun Nisa K.H
70
Tuntas
8.
Anastasia Rachel A
85
Tuntas
9.
Andina Claudia R
80
Tuntas
10.
Anindy Widy Astuti
46
Tidak Tuntas
11.
Avril Andiena
83
Tuntas
12.
Bagas Nova Wijianto
46
Tidak Tuntas
13.
Bima Aditya Pangestu
73
Tuntas
14.
Cici Kurnia Santi
68
Tidak Tuntas
15.
Dewi Putri Sintiani
Salma
88
Tuntas
16.
Dyva Adytama Winisyo P
64
Tidak Tuntas
17.
Eka Kusuma Arum
56
Tidak Tuntas
18.
Eriyanto Bagus Adi N
59
Tidak Tuntas
19.
Fauzan Krisna Zakariyas
56
Tidak Tuntas
20.
Fito Wahyu Pradana
70
Tuntas
21.
Hani Saputri
50
Tidak Tuntas
22.
Maulana
64
Tidak Tuntas
Guntur
128
Kurniawan 23.
Novara Fernandito
24.
46
Tidak Tuntas
Nungki Dwi Laksono
64
Tidak Tuntas
25.
Nur Janah
83
Tuntas
26.
Pramesti Gitarina S.K
98
Tuntas
27.
Putri Zainudin
81
Tuntas
28.
Rahel Trixy Mayzenda
76
Tuntas
29.
Rezza Pradeta Sukma
80
Tuntas
30.
Safira Nanda Al Rizky
73
Tuntas
31.
Tesalonika Widyawati
80
Tuntas
32.
Tri Handayani
73
Tuntas
33.
Trias Puji Astuti
46
Tidak Tuntas
34.
Viandra Larasati
58
Tidak Tuntas
35.
Victoria Dewi Cahyani
89
Tuntas
36.
Yehuda Nathanael Theo S
74
Tuntas
37.
Yosafat Sukma Wijayato
89
Tuntas
38.
Alisia Eva Fitriyani
96
Tuntas
39.
Raka Bagus Prakosa
66
Tidak Tuntas
40.
Hafiz Riza Andrial
61
Tidak Tuntas
41.
Alfi Shidik Haula
83
Tuntas
42.
Rizal ILham M
75
Tuntas
43.
Passa Anzallika
94
Tuntas
44.
Jumlah nilai Nilai rata – rata siswa Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai KKM
45.
Iftinan
3170 73 98 46 70
129
130
Daftar Nilai Hasil Siklus I Kelas 5 SDN Mangunsari 05 Kota Salatiga Pada Mata Pelajaran IPA Menggunakan Model Pembelajaran Picture And Picture No. Nama Siswa
Nilai Siklus I 85
Keterangan Tuntas / Tidak tuntas Tuntas
1.
Cindy Widya Putri
2.
Anisa Diyah Puspasari
85
Tuntas
3.
Guntur Nugroho
85
Tuntas
4.
Iqbal Wahyu Pratama
90
Tuntas
5.
Maharani Diah Pitaloka
70
Tuntas
6.
Putri Amelia
80
Tuntas
7.
Alma Khoirun Nisa K.H
75
Tuntas
8.
Anastasia Rachel A
90
Tuntas
9.
Andina Claudia R
70
Tuntas
10.
Anindy Widy Astuti
85
Tuntas
11.
Avril Andiena
80
Tuntas
12.
Bagas Nova Wijianto
80
Tuntas
13.
Bima Aditya Pangestu
75
Tuntas
14.
Cici Kurnia Santi
80
Tuntas
15.
Dewi Putri Salma Sintiani
70
Tuntas
16.
Dyva Adytama Winisyo P
65
Tidak Tuntas
17.
Eka Kusuma Arum
70
Tuntas
18.
Eriyanto Bagus Adi N
75
Tuntas
19.
Fauzan Krisna Zakariyas
80
Tuntas
20.
Fito Wahyu Pradana
80
Tuntas
21.
Hani Saputri
75
Tuntas
22.
Maulana Guntur Kurniawan
80
Tuntas
23.
Novara Iftinan Fernandito
80
Tuntas
131
24.
Nungki Dwi Laksono
85
Tuntas
25.
Nur Janah
60
Tidak Tuntas
26.
Pramesti Gitarina S.K
70
Tuntas
27.
Putri Zainudin
100
Tuntas
28.
Rahel Trixy Mayzenda
85
Tuntas
29.
Rezza Pradeta Sukma
70
Tuntas
30.
Safira Nanda Al Rizky
90
Tuntas
31.
Tesalonika Widyawati
75
Tuntas
32.
Tri Handayani
90
Tuntas
33.
Trias Puji Astuti
60
Tidak Tuntas
34.
Viandra Larasati
70
Tuntas
35.
Victoria Dewi Cahyani
80
Tuntas
36.
Yehuda Nathanael Theo S
70
Tuntas
37.
Yosafat Sukma Wijayato
60
Tidak Tuntas
38.
Alisia Eva Fitriyani
80
Tuntas
39.
Raka Bagus Prakosa
85
Tuntas
40.
Hafiz Riza Andrial
70
Tuntas
41.
Alfi Shidik Haula
65
Tidak Tuntas
42.
Rizal ILham M
60
Tidak Tuntas
43.
Passa Anzallika
56
Tidak Tuntas
44.
Jumlah nilai
3371
45.
Nilai rata – rata siswa Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai KKM
78 100 56 70
132
133
Daftar Nilai Hasil Siklus II Kelas 5 SDN Mangunsari 05 Kota Salatiga Pada Mata Pelajaran IPA Menggunakan Model Pembelajaran Picture And Picture No.
Nama Siswa Cindy Widya Putri
Nilai Siklus II 60
Keterangan Tuntas / Tidak tuntas Tidak Tuntas
1. 2.
Anisa Diyah Puspasari
80
Tuntas
3.
Guntur Nugroho
90
Tuntas
4.
Iqbal Wahyu Pratama
95
Tuntas
5.
Maharani Diah Pitaloka
85
Tuntas
6.
Putri Amelia
80
Tuntas
7.
Alma Khoirun Nisa K.H
85
Tuntas
8.
Anastasia Rachel A
80
Tuntas
9.
Andina Claudia R
85
Tuntas
10.
Anindy Widy Astuti
90
Tuntas
11.
Avril Andiena
80
Tuntas
12.
Bagas Nova Wijianto
80
Tuntas
13.
Bima Aditya Pangestu
95
Tuntas
14.
Cici Kurnia Santi
90
Tuntas
15.
Dewi Putri Salma Sintiani
80
Tuntas
16.
Dyva Adytama Winisyo P
90
Tuntas
17.
Eka Kusuma Arum
90
Tuntas
18.
Eriyanto Bagus Adi N
95
Tuntas
19.
Fauzan Krisna Zakariyas
90
Tuntas
20.
Fito Wahyu Pradana
90
Tuntas
21.
Hani Saputri
50
Tidak Tuntas
22.
Maulana Guntur Kurniawan
85
Tuntas
134
23.
Novara Iftinan Fernandito
95
Tuntas
24.
Nungki Dwi Laksono
85
Tuntas
25.
Nur Janah
90
Tuntas
26.
Pramesti Gitarina S.K
95
Tuntas
27.
Putri Zainudin
70
Tuntas
28.
Rahel Trixy Mayzenda
46
Tidak Tuntas
29.
Rezza Pradeta Sukma
95
Tuntas
30.
Safira Nanda Al Rizky
70
Tuntas
31.
Tesalonika Widyawati
80
Tuntas
32.
Tri Handayani
80
Tuntas
33.
Trias Puji Astuti
95
Tuntas
34.
Viandra Larasati
85
Tuntas
35.
Victoria Dewi Cahyani
80
Tuntas
36.
Yehuda Nathanael Theo S
90
Tuntas
37.
Yosafat Sukma Wijayato
90
Tuntas
38.
Alisia Eva Fitriyani
90
Tuntas
39.
Raka Bagus Prakosa
90
Tuntas
40.
Hafiz Riza Andrial
90
Tuntas
41.
Alfi Shidik Haula
85
Tuntas
42.
Rizal ILham M
90
Tuntas
43.
Passa Anzallika
95
Tuntas
44.
Jumlah nilai Nilai rata – rata siswa Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai KKM
3635 84 95 46 70
45.
135
136
Daftar Nilai Hasil Pra Siklus, Siklus I, Siklus II Kelas 5 SDN Mangunsari 05 Kota Salatiga Pada Mata Pelajaran IPA Menggunakan Model Pembelajaran Picture And Picture No
Nama Siswa
Nilai Siklus I 85
Siklus II 60
1.
Cindy Widya Putri
Pra Siklus 63
2.
Anisa Diyah Puspasari
66
85
80
3.
Guntur Nugroho
80
90
90
4.
Iqbal Wahyu Pratama
84
70
95
5.
Maharani Diah Pitaloka
81
80
85
6.
Putri Amelia
93
75
80
7.
Alma Khoirun Nisa K.H
70
90
85
8.
Anastasia Rachel A
85
70
80
9.
Andina Claudia R
80
85
85
10.
Anindy Widy Astuti
46
80
90
11.
Avril Andiena
83
80
80
12.
Bagas Nova Wijianto
46
75
80
13.
Bima Aditya Pangestu
73
80
95
14.
Cici Kurnia Santi
68
70
90
15.
Dewi Putri Salma Sintiani
88
65
80
16.
Dyva Adytama Winisyo P
64
70
90
17.
Eka Kusuma Arum
56
75
90
18.
Eriyanto Bagus Adi N
59
80
95
137
19.
Fauzan Krisna Zakariyas
56
80
90
20.
Fito Wahyu Pradana
70
75
90
21.
Hani Saputri
50
80
50
22.
Maulana Guntur Kurniawan
64
80
85
23.
Novara Iftinan Fernandito
46
85
95
24.
Nungki Dwi Laksono
64
60
85
25.
Nur Janah
83
70
90
26.
Pramesti Gitarina S.K
98
100
95
27.
Putri Zainudin
81
85
70
28.
Rahel Trixy Mayzenda
76
70
46
29.
Rezza Pradeta Sukma
80
90
95
30.
Safira Nanda Al Rizky
73
75
70
31.
Tesalonika Widyawati
80
90
80
32.
Tri Handayani
73
60
80
138
139
FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN
140
FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
Guru Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
Guru Menujuk Siswa Untuk Memasangkan Gambar Yang Sudah Ada.
141
Guru Menjelaskan Urutan Gambar.
Siswa Mempresentasikan Urutan Gambar, Didampingi Oleh Guru.
142
Siswa Mengerjakan Tugas Kelompok.
Guru Mengawasi Siswa Saat Evaluasi
143
Observer Siklus I
FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
Guru Menyampaikan Materi Pembelajaran Tentang JenisJenis Tanah
144
Siswa Mengamati Jenis Tanah Yang Mereka Dapat Tiap Kelompok.
Guru Menyamapikan Materi Jenis-Jenis Tanah Dengan Contoh Nyatanya.
145
Guru Meminta Siswa Untuk Mempersentasikan Hasil Kelompok.
Siswa Memasangkan Gambar Berdasarkan Urutannya.
146
Guru menjelaskan urutan gambar yang sudah dipasangkan oleh siswa tersebut.
Siswa Kerja Kelompok
147
Guru Mendampingi Siwa Saat kerja Kelompok
Guru Mendampingi Saat Siswa Mempresentasikan Hasil Kerja Kelompok Mereka.
148
Siswa Mengerjakan Evaluasi
Obsever Siklus II
149