Surat Kabar Harian “WAWASAN”, terbit di Semarang, Edisi 8 Maret 1988
MERINDUKAN JURNAL SEAMEC YANG BERWIBAWA Oleh: Ki Supriyoko
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kita, Pprof Dr Fuad Hassan dalam konperensi Dewan Menteri-menteri Pendidikan Asia Tenggara (SEAMEC) ke-23, tanggal 4 dan 5 Februari lalu di Bali akhirnya terpilih menjadi Presiden SEAMEC yang baru menggantikan presiden lama, Dr. Tony Tan Keng Yam dari Singapura. SEAMEC, yang dulu bernama SEAMEO, (South East Asia Ministers of Education Organization), merupakan "organisasi pendidikan" yang cukup bergengsi di kawasan Asia Tenggara ini. Seperti kita ketahui, tahun 1965 ini merupakan didikan di negara-negara Asia Tenggara. Salah satu prestasi yang pantas dibanggakan adalah mampu mengadakan kerja sama unttuk meningkatkan pelayanan pendidkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan pada masing-masing negara anggotanya, dengan mengesampingkan adanya perbedaan ideologi, budaya, sistem sosial-kemasyarakatan, dan sistem politik antar negara anggota. Dipilihnya menteri pendidikan kita, Fuad Hassan untuk duduk dalam jabatan tertinggi SEAMEC kiranya tidak lepas dari harapan para anggota untuk lebih mengintensifkan prestasi organisasi yang telah dicapai selama ini. Pak Fuad sendiri mengemukakan bahwa apa yang dilakukan SEAMEC selama ini dalam menyatukan pandangan serta wawasan untuk kemajuan dunia pendidikan sudah merupakan prestasi tersendiri yang patut dibanggakan. Enam Divisi SEAMEC didirikan 23 tahun yang silam di Bangkok. Dalam mengarungi perjalanannya yang sudah lebih dari dua dasa warsa ini tentunya sudah cukup banyak suka duka yang dialaminya. Salah satu faktor yang mengangkat organisasi ini dalam barisan yang cukup bergengsi, karena hampir semua "the top mans" dalam tubuh SEAMEC tersebut adalah para ahli pendidikan pada negaranya masing-masing.
2
Untuk lebih mengefektifkan kerja, guna meningkatkan prestasi, maka SEAMEC melengkapi diri dengan enam bagian atau divisi sebagai berikut; Pertama, Regional Centre of Education Inovattion and Technology (INNOTECH). Divisi ini secara spesifik bergerak pada bidang pengembangan teknologi dan inovasi pendidikan. Pemanfaatan kemajuan teknologi untuk bidang pendidikan, atau sebaliknya melalui dunia pendidikan untuk mencari penemuanpenemuan baru di bidang teknologi adalah menjadi tanggung jawab devisi ini. Kedua, Regional Center for Education in Science and Mathematics (RESCAM). Divisi ini secara spesifik bergerak pada bidang ilmu pengetahuan alam (IPA) dan mmatematika. Pengembangan IPA dan matematika pada negara-negara anggota adalah menjadi tanggung jawab divisi ini. Ketiga, Regional Centre for Tropical Biology (BIOTPOP). Divisi ini secara spesifik bergerak dalam bidang ilmu-ilmu "biologi tropis". Keempat, Regional Centre Language (RELAC). Divisi ini bergerak pada bidang kebahasaan yang sangat erat kaitannya dengan pengembangan budaya masyarakat negara anggota. Masalah pengembangan pengajaran bahasa di sekolah-sekolah juga masuk dalam tanggung jawab devisi ini. Kelima, Regional Centre for Graduate Study and Research in Agriculture (SEARCA). Devisi ni secara spesifik bergerak pada bidang pertanian. Pengembangan ilmu dan aplikasi efektif teori-teori pertanian ke lahan adalah merupakan bagian dari tanggung jawab divisi ini. Keenam. Regional Project for Tropical Medicine Public Health (TROPMED). Devisi ini secara spesifik bergerak bidang kesehatan masyarakat. Pengembangan ilmu kesehatan untuk mencegah penyakit-penyakit "modern"", seperti AIDS, dan wabah penyakit lainnya yang mengancam norma kesehatan masyarakat tidak pernah lepas dari tugas divisi ini. Divisi-divisi dalam tubuh SEAMEC tersebut masing-masing telah berusaha untuk dapat berperan secara maksimal pada program-program yang telah dicanangkannya diberbagai negara anggota. INNOTECH kiranya pantas diangkat sebagai sebuah ilustrasi. Divisi inovasi pendidikan dan teknologi ini telah begitu berperan dalam memajukan sistem pendidikan terbuka di negara kita. Sebagaimana diketahui pendidikan terbuka (open education) merupakan salah satu bentuk atau manifestasi dari "Pendidikan inovatif". Meskipun di negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat, sistem pendidikan tersebut sudah dicoba dikembangkan sejak tahun 50-an; tetapi di negara-negara Asia Tenggara, khususnya di Indonesia, sistem pendidikan tersebut baru dikembangkan semenjak tahun 70-an. Itu pun sifatnya masih eksperimentatif dengan "format" yang jauh dari sempurna.
3
INNOTECH sebagai salah satu bagian dari tubuh SEAMEC (waktu itu SEAMEO) hadir dan memberi dukungan serta bantuannya dalam mengembangkan sistem pendidikan terbuka di negara kita, meskipun harus diakui pula bahwa dukungan serta bantuan seperti itu bukan monopoli SEAMEC. Secara khusus INNOTECH juga memberi bantuan serta melakukan kerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaaan (Balitbang Dikbud) guna melakukan eksperimentasi "SD PAMONG" di Indonesia (PAMONG merupakan singkatan dari Pendidikan Anak oleh Masyarakat, Orangtua dan Guru). SD PAMONG merupakan salah satu bentuk inovasi pendidik-an dengan memanfaatkan hasil penemuan pada bidang teknologi komunikasi, yang bertujuan untuk ikut memecahkan problematika pendidikan dasar di negara kita. Masalah Penelitian Prestasi SEAMEC/SEAMEO untuk memajukan pendidikan di Asia Tenggara memang tidak kecil; tetapi organisasi ini toh tidak bisa lepas dari kekurangankekurangan, sebagaimana yang dialami oleh organisasi lain sebesar apa pun. Salah satu kekurangan yang ada pada organisasi ini adalah belum dimilikinya jurnal penelitian, (journal of research) yang "eksklusif" dan berwibawa. Sebagai suatu "organisasi pendidikan" yang cukup bergengsi semestinya SEAMEC mempunyai jurnal penelitian yang benar-benar berwibawa, hingga akan dapat dijadikan "kiblat" bagi para ilmuwan dan peneliti Timur maupun ilmuwan dan peneliti Barat. Jurnal penelitian yang dimaksud adalah merupakan kumpulan dari reportase hasil penelitian para peneliti di lingkungan SEAMEC yang diseleksi, dan dipresentasikan secara tertulis melalui penerbitan terprogram. Jurnal tersebut berisikan penemuan-penemuan baru yang dilakukan melalui pendekatan ilmiah yang didukung dengan data-data empiris. Sifat penemuan ini mungkin relevan dengan teori literer yang ada, akan tetapi mungkin pula tidak relevan sama sekali. ++ | Pada kenyataannya, akhir-akhiir ini | | terdapat kecenderungan pada sementara | | ilmuwan bahwa mereka mulai menyangsikan | | kebenaran teori-teori "klasik" ilmiah | | tertentu yang didapatkannya melalui | | himpunan literatur. Dipercayai bahwa |
4
| banyak teori "klasik" ilmiah yang tidak | | selalu berlaku untuk setiap waktu dan | | kondisi geograffis yang berbeda. Oleh | | karena itu dia memerlukan jurnal pene- | | litian untuk berkonsultasi. | ++ Di negara-negara maju jurnal penelitian merupakan "simbol elite" dari sebuah organisasi pendidikan. Sebut saja antara lain The American Educational Research Association (AERA) yang menerbitkan jurnal rutin "Review of Educational Research"; juga Association of Institutional Research (AIR) dengan jurnal bulanannya yang diberi nama "Research ini Higher Education" yang berisikan penemuanpenemuan baru dalam dunia pendidikan. Para ilmuwan dan peneliti bidang sosial dan psikologi di Eropa yang tergabung dalam European Association of Experimental Social Psychology (EAESP) tak mau kalah; mereka menerbitkan jurnal yang cukup eksklusif "European Journal of Social Psychology". Pada kenyataannya, akhir-akhir ini terdapat kecenderungan pada sementara ilmuwan bahwa mereka mulai menyangsikan kebenaran teori-teori "klasik" ilmiah tertentu yang didapatkannya melalui himpunan literatur. Dipercayai bahwa banyak teori "Kalsik" ilmiah yang tidak selalu berlaku untuk setiap waktu dan kondisi geografis yang berbeda. Oleh karena itu dia memerlukan jurnal penelitian untuk berkonsultasi. Jurnal SEAMEC SEAMEC sesungguhnya sudah merintis terciptanya jurnal-jurnal penelitian yang berwibawa melalui divisi-divisi yang bernaung di bawahnya. Tetapi usaha ini nampaknya masih perlu dan harus ditingkatkan lagi. Sebagai misal divisi kebahasaan RELC, sesungguhnya pernah mencoba menciptakan jurnal eksklusif dengan label "RELC Journal", atau "A Journal of Language Teaching and Researchin South East Asia". Sesuai dengan disiplinnya, jurnal ini memuat hasil-hasil penelitian tentang kebahasaan; terbit setahun dua kali setiap Juni dan Desember. "RELC Journal" tersebut memang jurnal penelitian yang 'berwibawa' barangkali masih memerlukan waktu yang cukup lama, mengingat masih banyak kekurangannya di sana-sini. Bahkan bila dibandingkan dengan jurnal serupa, maksudnya jurnal tentang penelitian kebahasaan, yang diterbitkan oleh Universitas Chicago (AS) yang berlabel "Internasional Journal of American Linguistics" barangkali mutunya masih setingkat di bawahnya. Khabarnya divisi IPA dan Matematika, RESCAM, juga menerbitkan jurnal ke-
5
matematika-an. tetapi para ilmuwan di negara kita nampaknya justru lebih mengenal "Illinois Journal of Mathematics" yang diterbitkan secara empatbulanan oleh Illinois University di Amerika Serikat. Keadaan tersebut juga berlaku untuk jurnal lain dengan disiplin yang lain pula; misalnya "Internasional Journal of Electrical Engineering Education" yang diterbitkan oleh Universitas Manchester, juga "International Journal of Comparative Sociology" yang diterbitkan oleh Yoprk University di Canada, dan sebagainya. Tanpa mengecilkan arti para ilmuwan dan penelitian di lingkungan negaranegara Asia Tenggara, barangkali SEAMEC masih perlu belajar banyak untuk urusan "jurnal menjurnal" ini. Dan ini merupakan tantangan yang menarik tentunya. George Washington University bahkan telah telah menerbitkan jurnal yang khusus memuat hasil penelitian atau studi tentang Asia Timur Laut yang diberi label "Journal of Northeast Asian Stdies". Jurnal ini memuat hasil studi para peneliti bangsa Timur. Mungkin kita mulai khawatir bahwa jangan-jangan sebentar lagi ada lembaga atau organisasi pendidikan di Barat yang secara khusus menerbitkan jurnal tentang Asia Tenggara. Bila hal tersebut benar-benar terjadi, tentu saja SEAMEC akan bisa kehilangan sebagian "kapling"-nya. Oleh karena itu "jurnal SEAMEC" yang berwibawa kiranya memang sangat penting untuk segera direalisasi; di samping dengan jurnal yang eksklusif dan berwibawa seperti ini maka pamor kelembagaan SEAMEC akan lebih dapat diangkat lagi. Tentunya, ... mudah-mudahan, Pak Fuad sebagai Presiden SEAMEC menaruh perhatian yang cukup tentang permasalahan tersebut. *** Drs. Ki Supriyoko, M.Pd adalah; Staf edukatif Fak Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta