Surat 3 Yohanes (Bagian 66)
Friday, March 17, 2017
3 Yoh. 1:11 1:11 Saudaraku yang kekasih, janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik. Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah, tetapi barangsiapa berbuat jahat, ia tidak pernah melihat Allah. 1:11 Hai kekasihku, janganlah engkau ikut teladan yang jahat, melainkan yang baik. Adapun orang yang berbuat baik itu daripada Allah; maka orang yang berbuat jahat itu belum nampak Allah. (Ejaan Lama)
-
Surat Yohanes yang ketiga adalah surat yang menampilkan Yesus sebagai ‘Jalan’. Dalam Yoh. 14:6, Yesus menyatakan diri-Nya "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
-
Jalan ini adalah Jalan yang memiliki arah, yaitu Jalan yang mengarah kepada Bapa atau Hidup yang kekal. Demikian juga halnya ayat di atas. Jika kita perhatikan dengan seksama, kita akan menemukan suatu arah: 1. Dilahirkan oleh Allah (oleh Kurban Kristus dan oleh Firman Allah (terus menerus) -- 1 Pet.1:23, proses penyucian dan kematian)
-
▫
▫
▫
▫
▫
2. Melihat penampilan Allah dan 3. Mengikut gerak Allah Dalam segala perkara, Allah bekerja di dalam Yesus Kristus. Itu sebabnya perlu bagi kita untuk dilahirkan oleh Allah di dalam Kristus Yesus, melihat penampilan Allah di dalam Kristus Yesus, dan mengikuti gerak Allah di dalam Kristus Yesus. Mengikuti gerak Allah sama dengan melakukan pekerjaan Allah, itulah hidup dalam penyembahan. Pengertian yang paling sederhana dari mengikuti gerak Allah atau hidup dalam penyembahan adalah beribadah dan melayani Tuhan. Sama seperti yang Allah kerjakan kepada bangsa Israel. Apa tujuan Allah mengeluarkan bangsa Israel dari tanah Mesir? Supaya bangsa Israel bisa beribadah dan melayani Tuhan sampai masuk ke tanah perjanjian. Selama di padang belantara, bangsa Israel hanya mengikuti gerak Allah atau melakukan perintah Allah, yaitu beribadah dan melayani Allah. Tidak ada tujuan lain, Allah membawa bangsa Israel keluar dari Mesir dan menempatkan mereka di padang belantara hanya untuk beribadah dan melayani Allah (Kel. 3:12, 4:23, 7:16, 8:1, 8:20, 9:1, 9:13). Suatu ibadah dan pelayanan yang mengarah ke tanah perjanjian – tanah Kanaan. Saat Yesus datang ke dunia, Allah telah menyediakan tubuh bagi Yesus. Tubuh yang dimiliki oleh Yesus adalah tubuh yang dipakai untuk melakukan kehendak Bapa, melakukan kehendak Bapa: persembahan dalam suatu penyembahan yang berkenan kepada Bapa (Ibr. 10:5-7). Demikian juga kita sekarang. Jika kita telah dilahirkan oleh Allah di dalam Kristus Yesus, maka kelahiran yang kita alami adalah kelahiran yang memiliki arah, yaitu hidup menyembah kepada Allah (beribadah dan melayani) sampai masuk ke dalam pesta nikah Anak Domba Allah.
Page
"Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
1
Yesus tampil sebagai teladan bagi anak-anak Allah ▪ Sebenarnya, jalan yang memiliki arah ini bukan saja ditunjukkan, tetapi sudah dilalui oleh Yesus. Hal ini bisa kita temukan dalam Matius pasal 3 dan pasal 4. Dalam Matius 3, kita mendapatkan bagaimana Yesus Kristus memberi diri dibaptis. ▪ Pada saat Yesus masuk dan keluar dari air, maka terbukalah langit, lalu dilihat-Nya Roh Allah turun seperti seekor burung merpati datang ke atas-Nya. Maka suatu suara dari langit mengatakan:
▪
▪
▪
▪
▪
Kemudian pada Matius 4, Yesus dibawa oleh Roh Allah ke ‘padang gurun’ untuk dicobai iblis. Apa yang terjadi pada Yesus selama di padang gurun bukan sekedar sejarah, tetapi merupakan nubuatan bagi anak-anak Tuhan yang dikasihi dan yang dikenan. Melalui pengalaman Yesus di padang gurun, ada tiga perkara yang ingin Tuhan tunjukkan kepada anak-anak-Nya. Ketiga perkara itu adalah: 1. Makanan (Mat. 4:3-4) Selama kita berada di padang gurun, makanan utama kita adalah setiap perkataan yang keluar dari mulut Allah. Melalui makanan Firman Allah inilah, Allah ingin: a. Mengajar kita supaya rendah hati b. Menyelidiki hati kita c. Supaya kita berpegang kepada Firman alllah d. Mengerti bahwa kehidupan anak-anak Allah hanya dari Firman Allah 2. Kualitas (Mat. 4:5-7) Jika makanan anak-anak Tuhan akan Firman Allah, maka kualitas anak-anak Tuhan adalah kuat, tidak bisa dijatuhkan oleh iblis, dan tidak hidup mencobai Tuhan. Kehidupan yang mencobai Tuhan adalah kehidupan yang berhadapan dengan ular tedung. 3. Penyembahan (Mat. 4:8-10) Kehidupan anak-anak Allah adalah kehidupan yang menyembah dan berbakti kepada Allah. Jadi, jika sekarang Allah telah melahirkan kita sebagai anak-anak Allah dan menempatkan kita di padang gurun (dunia), tujuan Allah adalah supaya kita hidup menyembah dan berbakti kepada Allah. Allah menghendaki supaya kita menjadi penyembah-penyembah yang benar yang menyembah Bapa dalam Roh dan Kebenaran. Iblis tahu, jika anak-anak Tuhan hidup dalam penyembahan (menyangkal daging) bahkan penyembahan yang memuncak (daging mati), gereja Tuhan akan ditampilkan di langit dengan tanda yang besar (matahari, bulan, dan dua belas bintang). Itu sebabnya, sementara di padang guruan, iblis mencoba untuk menawarkan: 1. Makanan. Makanan di sini bukan Firman Allah, tetapi makanan dari batu. Iblis memandang bahwa puasa – hidup menyangkal daging itu suatu kesia-siaan. 2. Ibadah. Iblis juga menyediakan ibadah, tetapi ibadah yang dikomandoi oleh iblis. 3. Kekayaan dan kemuliaan.
Yoh. 4:20-23 4:20 Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah." 4:21 Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. 4:22 Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. 4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembahpenyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
-
2
-
Inilah keadaan yang Tuhan temukan saat di dunia, di mana Yesus mendapati penyembahpenyembah yang salah. Mereka menyembah, tetapi tidak mengenal apa yang mereka sembah. Mereka merasa menyembah, tetapi yang dia sembah adalah perkara-perkara mati. Perempuan Samaria ini hanya mengerti bahwa tempat menyembah itu di ‘gunung dan Yerusalem’. Gunung berbicara tentang ibadah sistem duniawi, ibadah yang hanya menghasilkan murka Allah (Wah. 6-14-16). Yerusalem berbicara tentang ibadah sistem Taurat – tradisi, ibadah yang dikecam dan hanya menghasilkan keluhan Yesus, ibadah yang akan diruntuhkan (Mat. 23:37-39, 24: 1-2). Mereka menyembah dan berbakti, tetapi kepada perkara yang mati. Sekalipun demikian, mereka merasa sudah menyembah Allah. Hal inilah yang sedang terjadi di dalam gereja Tuhan. Orang-orang Kristen merasa menyembah Allah, padahal mereka menyembah perkara yang mati. Menyembah dengan cara-cara dunia dan sistem Taurat. Page
-
-
-
-
▫
▫
Iblis tahu persis jika anak-anak Allah hidup dalam penyembahan, gereja akan ditampilkan di langit dengan tanda besar (matahari, bulan, dan bintang), itu sebabnya selama di padang gurun, iblis: o menawarkan makanan: tidak perlu puasa, tidak perlu menyangkal daging, iblis ganti makanan dengan batu o menawarkan ibadah, tapi ibadah yang dikomando oleh iblis o menawarkan kekayaan dan kemuliaan, iblis mengelabuhi anak-anak Tuhan dengan mammon Perhatikan pola hidup dari orang yang ‘merasa’ bahwa dia sudah menyembah dan berbakti kepada Allah, tetapi sebenarnya dia sedang menyembah kepada illah yang mati. Kehidupan perempuan Samaria ini bergantung kepada ‘tempayan’ (kegiatan) dan ‘sumur’ (sumber) dunia. Kehidupan Kristen semacam ini akan ditandai dengan perbantahan, ketidakpuasan, kegagalan demi kegagalan, bahkan mengarah kepada kebinasaan. Mengapa bisa demikian? Sebab segala kegiatan dan sumber kehidupan di dunia ini sedang diancam oleh murka Allah (Wah. 16:4). Mengapa hal ini bisa terjadi? Sebab mereka tidak mengenal siapa yang mereka sembah dan kepada siapa mereka berbakti. Mereka telah dibutakan oleh iblis dengan perkara-perkara yang mati. Untuk mengacaukan arah penyembahan, iblis menawarkan perkara-perkara mati. Perkara-perkara mati yang dibawa oleh iblis merupakan senjata pamungkas iblis yang banyak membutakan dan menjatuhkan anak-anak Allah. Anak-anak Allah yang bagaimana yang bisa dibutakan dan dijatuhkan? Anak-anak Allah yang tidak mengenal makanan yang sebenarnya.
Mat. 4:8-9
Page
Yang dibawa oleh iblis ▫ Inilah yang dibawa dan ditunjukkan oleh iblis kepada anak-anak Allah, yaitu segala kerajaan dunia atau kekayaan dunia dan kemegahan atau kemuliaan dunia. Memang iblis adalah pribadi yang berkuasa atas segala kekayaan dan kemuliaan dunia. Tidak sulit bagi iblis untuk memberikan kekayaan dan kemuliaan dunia kepada siapa saja yang mau menerima. ▫ JANGAN BODOH! Kekayaan dunia adalah kekayaan yang diancam oleh ngegat, karat, dan pencuri (=iblis, Mat. 6:19). Sekali waktu, iblis akan menarik kembali dan dibuatnya menjadi sunyi (Wah. 17:16). Kemuliaan dunia adalah kemulian yang tidak bisa bertahan. Kemuliaan yang diancam dengan kekeringan dan gugur (1 Pet. 1:24). ▫ Tujuan iblis memperlihatkan dan menawarkan dan bahkan siap untuk memberikan segala kekayaan dan kemuliaan dunia adalah: 1. Supaya anak-anak Tuhan tidak menyembah kepada Allah, tetapi menyembah kepada dia. 2. Supaya jangan tampil di langit dengan tanda besar (Kasih, Firman, dan Roh). 3. Supaya jangan sampai kepada Bapa – Kehidupan yang kekal. ▫ Kekayaan dunia dan kemuliaan dunia inilah yang banyak membutakan dan menjatuhkan anak-anak Tuhan. Secara jasmani, mereka ‘seakan-akan’ tetap beribadah dan berbakti kepada Tuhan, tetapi sejatinya mereka sudah menyembah dan berbakti kepada setan. ▫ Kehidupan mereka bukan lagi oleh Iman, tetapi bergantung sepenuhnya kepada tempayan, itulah kegiatan-kegiatan duniawi, dan sumur, itulah sumber dunia. Di dalam ibadahnya, pelayanannya, nikahnya, dan kehidupannya, ditandai dengan perbantahan kepada Allah. ▫ Mereka tidak akan mengalami kepuasaan, sebaliknya ditandai dengan kegagalan. Kehidupan mereka adalah kehidupan yang terancam untuk dibinasakan. Mereka dalam kuasa antikris, nabi palsu, dan setan.
3
4:8 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, 4:9 dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
Yang dibawa oleh Yesus ▫ Di lain pihak, kepada anak-anak-Nya, Yesus juga membawa dan menunjukkan dan bahkan siap untuk memberikan kekayaan surgawi dan kemuliaan surgawi. Kekayaan surgawi yang dibawa oleh Yesus adalah ‘Nama Bapa’, itulah ‘Pengajaran Bapa’. ▫ Pengajaran yang mampu menimbulkan Iman. Pengajaran yang sanggup memelihara dan menjaga anak-anak Tuhan sementara tinggal di dalam dunia. Pengajaran yang sanggup menyucikan dan memurnikan kehidupan anak-anak Tuhan. ▫ Kemuliaan (Roh Kemuliaan) yang dipersiapkan oleh Tuhan bagi anak-anak-Nya adalah pengalaman kematian bersama dengan Yesus Kristus. Saat anak-anak Tuhan masuk dalam pengalaman kematian, di sanalah Allah menempatkan Roh Kemuliaan-Nya. Suatu penderitaan ringan dan seketika lamanya, tetapi mampu mengerjakan kemuliaan kekal untuk selama-lamanya. ▫ Melalui Firman Pengajaran dan pengalaman kematian bersama dengan Yesus Kristus inilah, anakanak Tuhan dibawa kepada jenis kehidupan yang menyembah dan berbakti kepada Allah. Menjadi penyembah yang benar, menyembah Allah di dalam kebenaran Firman-Nya, dan di dalam Roh Kemuliaan-Nya, ▪
▪
Bagi anak-anak Tuhan yang hidup di dalam daging, apa yang dibawa dan ditunjukkan Tuhan ini kurang dan tidak menarik, bahkan dipandang suatu sandungan dan kebodohan. Secara daging, apa yang ditunjukkan dan ditawarkan oleh iblis, jauh lebih menarik. Dan banyak anak-anak Tuhan yang terpikat dan terseret oleh apa yang ditunjukkan dan ditawarkan oleh iblis, mereka tidak ada kuasa untuk menolak dan mengusir, tetapi malah senang saja menerima dan menyambut baik tawaran iblis.
Sikap Yesus ▫ Perhatikan sikap Yesus Kristus menghadapi tawaran iblis "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" Yesus mempunyai kuasa, bukan saja berkuasa untuk menolak, tetapi berkuasa untuk mengusir iblis dengan segala tawarannya. ▫ Dari mana kuasa yang ada pada Yesus? Dari Firman yang tertulis, yang ada di dalam Yesus Kristus. Firman Allah inilah yang bekerja. Firman yang tertulis itulah makanan kita. Firman yang tertulis ini seharusnya sudah mendarah daging dalam kehidupan kita. ▫ Firman yang tertulis adalah wahyu dari Allah yang sangat berguna. Beguna untuk mengajar yang benar, untuk menegur dan membetulkan yang salah, dan berguna untuk mendidik anak-anak Tuhan supaya hidup menurut kemauan Allah. Itu sebabnya, setelah kita dilahirkan oleh Allah melalui Baptisan Air, hati ini perlu ditulisi dengan Firman Allah. ▫ Melalui Firman Allah yang tertulis inilah kita bisa melihat dan mengenal pribadi Allah. Terlebih jika Firman yang tertulis itu dinyatakan rahasianya oleh Roh Allah. Jika kita sudah dilahirkan oleh Allah sebagai anak-anak Allah, mari perhatikan ‘makanan’ kita, dan perhatikan ‘pengenalan’ kita. ▫ Tuhan telah menyediakan ‘makanan’ bagi kita. Oleh kemurahan Tuhan, kita tidak hanya diijinkan untuk ‘mendengar dan menerima’ Firman Allah, tetapi juga diijinkan untuk ‘makan - mengalami’ Firman Allah, supaya Firman Allah mendarah daging. Bil. 11:5-6
Bagi umat Allah yang bertabiatkan Mesir dan memiliki ikatan kuat dengan Mesir, makan makanan yang disediakan oleh Allah memang menyiksa. Apa yang disediakan oleh Firaun (iblis) di Mesir (dunia) jauh lebih menarik.
Page
-
4
11:5 Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih. 11:6 Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apa pun, kecuali manna ini saja yang kita lihat."
▫
Dampak makan makanan yang disediakan oleh Allah adalah ‘kurus kering’. Inilah bukti bahwa manusia makan manna yang disediakan oleh Allah: ‘kurus kering’. Pekerjaan Firman Allah yang dinyatakan oleh Roh Allah adalah memerosotkan tubuh alamiah. Seperti yang dikatakan oleh rasul Paulus kepada jemaat Korintus, jika di dalam bejana tanah liat itu ada harta kekayaan surgawi, itulah Injil tentang kemuliaan Kristus, maka bejana itu akan terusmenerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya dengan demikian kehidupan Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini (2 Kor. 4:11 - sampai daging ini mati). Itulah sebabnya, jangan putus asa dan tawar hati. Sekalipun secara lahir semakin bertambah rusak (kurus kering), namun secara batin (manusia rohani) kita dijadikan baru setiap hari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kita kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kita sekarang ini. Jika daging semakin merosot dan bahkan mati, maka kita akan semakin bisa melihat dan mengikut gerak Allah di dalam Firman-Nya dan Roh-Nya. Iblis tidak mampu menjamah kehidupan semacam ini. Jika daging mati, kita semakin bisa memandang dan mengikut Yesus Kristus, dan setan tidak bisa berkuasa atas hidup kita.
▫
▫
▫
5
Mesir dan Firaun menyediakan segala sesuatu dengan gratis (tanpa bayar, padahal sebenarnya tidak gratis, tetapi dengan kerja paksa, namun mereka merasa gratis), tetapi hidup mereka tetap dalam perbudakan Mesir dan Firaun. Sementara untuk makan manna, mereka harus memungut, menggiling atau menumbuk, memasak dan membentuknya menjadi roti bundar.
Page
-