Surat 2 Yohanes (Bagian 23)
Sunday, March 6, 2016
Mengasihi di dalam Kebenaran 2 Yoh. 1:1-3 1:1 Dari penatua kepada Ibu yang terpilih dan anak-anaknya yang benar-benar aku kasihi. Bukan aku saja yang mengasihi kamu, tetapi juga semua orang yang telah mengenal kebenaran, 1:2 oleh karena kebenaran yang tetap di dalam kita dan yang akan menyertai kita sampai selama-lamanya. 1:3 Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa, dan dari Yesus Kristus, Anak Bapa, akan menyertai kita dalam kebenaran dan kasih.
-
-
-
-
Kebenaran dan Kasih menunjuk kepada pribadi Allah. Allah menyatakan Kebenaran-Nya dan KasihNya kepada manusia melalui pribadi Anak-Nya, di atas kayu salib. Jadi, di dalam Kurban Kristus inilah Allah menyatakan Kebenaran dan Kasih-Nya. Kurban Kristus berkuasa untuk melepaskan manusia dari dosa. Kurban Kristus berkuasa untuk menyucikan hati nurani. Manusia yang mengalami kelepasan dosa dan hatinya nuraninya disucikan oleh darah Kristus, dipersiapkan untuk menjadi seorang imamat yang rajani. Menjadi kehidupan yang beribadah kepada Tuhan, atau melayani secara khusus bagi Tuhan. Jadi, arah dari kehidupan yang disucikan adalah untuk menjadi seorang imam. Pada ayat 1 kita menemukan suatu jabatan imam, yaitu penatua. Seorang penatua adalah seorang yang telah memiliki Kebenaran dan Kasih Allah, atau seorang yang memiliki tanda darah. Dia ditempatkan di dalam rumah Allah, untuk menyatakan Kebenaran Allah dan Kasih Allah, sehingga dengan demikian sidang jemaat bisa memiliki Kebenaran Allah dan Kasih Allah yang nyata. Menjelang kedatangan Tuhan kali kedua, Tanda Darah atau Kebenaran dan Kasih harus semakin nyata. Tanda inilah yang sekarang dihapuskan oleh pengajaran-pengajaran sesat.
Kel. 29:1
Lembu Muda (Kurban Pendamaian)
29:1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
-
-
-
-
Seorang imam itu kudus, dikuduskan, dan menguduskan diri (1 Tim.3:2). Di sini kita temukan 3 binatang: seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan. Kurban lembu jantan dan domba jantan menunjuk kepada pribadi Tuhan Yesus Kristus atau kurban Kristus di atas kayu salib (Ibr. 9:13-14). Lembu jantan muda berbicara tentang ‘kurban pendamaian’ atau ‘kurban penghapus dosa’. Jadi, untuk menghapus dosa (dosa yang diakui, penyucian), diperlukan darah. Untuk itu, diperlukan penyembelihan. Tanpa penumpahan darah, tidak ada pengampunan (Ibr. 9:22). Allah sudah menyediakan darah yang mahal dan yang tidak bercacat cela, yaitu darah Anak-Nya yang tunggal. Yesus adalah lembu jantan muda yang dikurbankan sebagai kurban penghapus dosa. Dari pihak Allah sudah menyediakan darah, sekarang bagaimana dengan kita? Supaya kita bisa memiliki tanda darah dan darah itu bisa bekerja didalam kehidupan kita, perhatikan ukuran Firman Allah di bawah ini.
Kel. 29:10 29:10 Kemudian haruslah kaubawa lembu jantan itu ke depan Kemah Pertemuan, lalu haruslah Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala lembu jantan itu.
1
Harun dan anak-anaknya harus meletakkan tangan ke atas kepala lembu jantan, bagaikan menyalurkan segala dosa dan ditanggung oleh lembu jantan. Inilah tindakan iman kita kepada Tuhan, mempercayakan keadaan kita (seluruh dosa kita) kepada Tuhan. Page
-
-
-
-
-
Kita serahkan seluruh keadaan kita, kita mengaku di hadapan Tuhan secara jujur. Kita letakkan tangan pada kepala lembu jantan, yang berarti kita mengaku seperti apa adanya, dan kita akan lihat kuasa darah itu bekerja di dalam kita. Saat kita meletakkan tangan kita ke atas kepala lembu, saat kita membawa seluruh keadaan kita yang berdosa kepada Tuhan, pada saat itu kita mengalami Kasih Allah, saat itu kita bisa merasakan kebenaran Allah. Kita menjadi orang yang benar-benar dikasihi oleh Allah, sebab kita telah menerima pembenaran dari Allah, seperti yang dialami oleh Rasul Paulus. Tangan berbicara tentang perbuatan, suatu perbuatan yang dikerjakan oleh hati yang didiami oleh roh-roh jahat dan menjadi tempat persembunyian roh-roh najis. Perbuatan tangan bagaikan berlumuran darah, perbuatan najis yang disertai dengan penyembahan berhala (Yeh. 23:37). Kita bawa seluruh kehidupan kita dengan segala dosa dan cacat cela, supaya kita bisa menerima pendamaian. Kita bisa menerima pengampunan dan kelepasan yang dikerjakan oleh Allah, di dalam darah Anak-Nya.
1 Yoh. 1:9
Meletakkan Tangan
1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
-
-
-
-
-
Dalam ayat 7 disebutkan bahwa hanya darah Yesus yang bisa mengampuni segala dosa dan menyucikan segala kejahatan. Darah lembu dan darah domba menunjuk kepada Darah Yesus. Jadi, kita disucikan dengan darah lembu jantan muda (kurban pendamaian). Manusia yang berdosa harus mengalami darah Kristus, mengalami dosanya diselesaikan oleh darah Yesus, lewat ‘pengakuan’. Mengaku dosa secara sadar, mempunyai kuasa – kekuatan darah Yesus mengampuni dosa! Jika mengaku bukan karena dorongan Firman Allah tetapi karena ditanya atau dipaksa, apalagi jika pengakuan itu sebab sudah ditunjukkan bukti-bukti, itu mengaku karena terpaksa. Pengakuan semacam itu tidak ada kuasa darah untuk pengampunan. Pengampunan terjadi karena kita mengaku secara wajar (jujur). Jika pengakuan itu karena terpaksa, itu bisa-bisa pengakuan yang disertai dengan dusta, bahkan bisa menyalahkan orang lain. Tetapi jika mengaku secara jujur, maka kuasa darah Yesus bisa dirasakan. Kuasa darah Yesus bisa mengangkat (mengampuni) dan kita benar-benar bisa bebas (melepaskan). Inilah kuasa dari lembu jantan muda yang mampu melepaskan kita dari segala ikatan dosa. Orang yang mengalami dan hidup dalam kelepasan adalah orang yang hidup di dalam kesusian. Kepada kehidupan yang menerima pengampunan, Tuhan gantikan dengan kehidupan yang suci. Darah mengucur dari tubuh yang tersembelih. Itu sebabnya, perhatikan saat tubuh -- itulah Firman Allah -- ditampilkan. Saat Firman Allah disampaikan, Firman berdiri sebagai seorang hakim yang menyatakan kesalahan, yang menegor, dan yang menasihati. Jika kita mau menerima penghakiman dari Firman, maka Allah sudah siap dengan Darah-Nya untuk menutup segala kesalahan. Kita diangkat dan dipindahkan dari maut kepada hidup, tetapi jika menolak, DIA akan berdiri sebagai hakim di akhir zaman. Sementara ada pengampunan dan pengangkatan untuk dipindahkan mengapa harus dihukum? Dalam Yes. 1:18, Firman Allah berkata: Marilah, baiklah kita beperkara! -- firman TUHAN -- Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. Perkerjaan Firman Allah dan darah (Roh Allah). Kita
Di setiap ibadah di mana Firman Allah dinyatakan, pada saat itu Allah ingin berpekara dengan kita. Di sini dibutuhkan seorang penatua yang berani untuk menyatakan ‘Kebenaran dan Kasih’ di dalam
Page
diserukan).
2
harus mendengar Firman Allah sampai menerima nama, sebab saat nama ada, saat itu ada darah Kristus yang tercurah. Di sini peran penatua harus menyampaikan Firman Allah (nama Allah
Firman, supaya dengan demikian, sidang jemaat bisa mengalami ‘Kebenaran dan Kasih’ yang Tuhan kerjakan di dalam Darah-Nya. Rasul Paulus adalah seorang penatua yang memiliki tanda darah. Kepada jemaat Efesus, dia memohon bantuan doa supaya Tuhan mengaruniakan perkataan yang benar dan diberi kemampuan untuk membuka mulutnya dengan berani (baca: Efe. 6:18-20). Berita yang disampaikan oleh rasul Paulus adalah Kristus yang tersalib. Yohanes Pembaptis, dia seorang utusan, dia berani berkata (Mat.3:7). Berita yang seringkali menimbulkan dukacita. Berita yang dipandang sebagai suatu kebodohan dan sandungan, berita yang di hari-hari ini disingkirkan oleh pekerja-pekerja palsu, padahal itu adalah hikmat Allah atau kekuatan Allah. Tetapi berita itulah yang sebenarnya dibutuhkan oleh gereja Tuhan, supaya gereja Tuhan menjadi kudus. Tuhan menghendaki supaya kita kudus dalam ‘seluruh kehidupan kita’, hal ini dimulai dari hati, sebab hati adalah gudangnya kejahatan dan kenajisan. Rasul Petrus nasihatkan supaya saat Tuhan berpekara dengan kita di dalam Firman-Nya, biarlah kita menyiapkan akal budi, waspada, dan meletakkan seluruh pengharapan kita, saat Firman Allah disampaikan. Di sana kita bisa bertemu dengan Darah Kristus dan mempergunakan Darah Kristus yang akan mengampuni dan menyucikan.
Tugas seorang penatua dalam penyucian Kel. 29:11-14 29:11 Haruslah kausembelih lembu jantan itu di hadapan TUHAN di depan pintu Kemah Pertemuan. 29:12 Haruslah kauambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan kaububuh dengan jarimu pada tanduk-tanduk mezbah, dan segala darah selebihnya haruslah kaucurahkan pada bagian bawah mezbah. 29:13 Kemudian kauambillah segala lemak yang menutupi isi perut, umbai hati, kedua buah pinggang dan segala lemak yang melekat padanya, dan kaubakarlah di atas mezbah. 29:14 Tetapi daging lembu jantan itu, kulitnya dan kotorannya haruslah kaubakar habis dengan api di luar perkemahan, itulah korban penghapus dosa.
-
-
Ayat 10, menyediakan dan membawa seekor lembu jantan. Lembu jantan muda dibakar habis bersama dosa-dosa. Tidak ada bagian yang tersisa, semuanya harus dibakar habis. Jika semuanya sudah dibakar habis, kita bisa melihat pekerjaan darah yang memercik untuk suatu tugas penyucian. Sekarang perhatikan peran seorang imam dalam pekerjaan pelayanan pendamaian. Di sini kita bisa melihat indahnya pekerjaan dari seorang Penatua, di mana dia dilibatkan oleh Allah di dalam pekerjaan penyucian. Suatu pekerjaan indah yang disediakan bagi pekerja indah.
2 Kor. 5:18
Utusan (Penatua)
5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. 5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
-
-
-
Yesus terlebih dahulu mendamaikan kita dengan mengurbankan diri-Nya, selanjutnya pelayanan pendamaian itu dipercayakan. Siapa yang dimaksud dengan ‘kami’? Kami adalah utusan-utusan Tuhan atau para imam. Di tangan utusan-utusan Tuhan, ada berita pendamaian yang dipercayakan. Hanya orang yang dipakai oleh Tuhan, yang bisa mendapatkan kepercayaan ini. Pekerjaan untuk membawa berita pendamaian merupakan pekerjaan yang sangat mahal dan sangat indah. Secara daging memang sangat berat, sebab bisa-bisa kita dimusuhi orang yang tidak terima dengan pemberitaan pendamaian ini. Berita pendamaian adalah berita yang menimbulkan dukacita, tetapi jika dukacita itu dari Allah, maka dukacita itu akan membuahkan keselamatan.
Yesus sudah naik ke Surga, dan sekarang pekerjaan pendamaian dipercayakan kepada kita, terutama kepada kita para imam (hamba-hamba Tuhan dan utusan-utusan Allah). Berita pendamaian
Page
-
3
5:20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. 5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
-
-
-
-
-
bisa disampaikan lewat khotbah atau lagu pujian. Kita semua adalah pemberita-pemberita berita pendamaian. Kita adalah utusan-utusan yang dipercaya berita pendamaian oleh Tuhan. Perhatikan: kepercayaan Tuhan hanya satu, yaitu Tuhan mempercayakan berita pendamaian, mempercayakan darah-Nya. Sekali kita hilangkan kepercayaan itu, dengan apa kita menggantikannya? Tidak ada gantinya. Itu sebabnya, jangan sampai kepercayaan Tuhan kepada kita itu sirna. Terimalah dan setialah mulai dari perkara yang terkecil. Apa saja yang Tuhan percayakan kepada kita, belajarlah tekun dengan kepercayaan Tuhan. Dimulai dari mendengar Firman Allah. Kepada kita, Tuhan percayakan ‘berita pendamaian’, untuk kemudian dengan kepercayaan itu, Tuhan memberikan kita kemampuan untuk menerima orang-orang yang bermasalah. Untuk apa orang-orang bermasalah ini dikirimkan kepada kita? Untuk diperdamaikan dengan Yesus. Jadi, jika ada orang yang bermasalah, bukan untuk dipotong, bukan untuk dikucilkan atau dipecat, tetapi di situlah letak keindahan pekerjaan yang Tuhan berikan. Kita bawa orang-orang yang bermasalah ini untuk diperdamaikan kepada Tuhan, melalui ‘berita pendamaian’. Itu sebabnya, jaga sikap kita, jaga perkataan kita, saat kita diperhadapkan dengan orang-orang yang bermasalah. Sebagai seorang yang hidup berohani, kita harus mempunyai pandangan yang benar, baik kepada Kurban Kristus maupun kepada manusia yang berdosa.
Nama Yesus Kristus - Tuhan bukan saja mempercayakan ‘berita pendamaian’, tetapi Tuhan juga mempercayakan ‘Nama-Nya’, dan itu suatu kepercayaan yang sangat luar biasa. Rasul Paulus langsung mempergunakan Nama Yesus → dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
-
-
-
Sebagai utusan Kristus, rasul Paulus hanya membawa nasihat Firman Kristus. Tuhan juga mempercayakan Nama-Nya untuk dipergunakan oleh rasul Paulus, sebagai suatu kekuatan untuk membawa orang-orang didamaikan dengan Tuhan. Jika seandainya saja kita dipercaya seorang raja atau presiden untuk mempergunakan namanya, itu suatu keuntungan. Ini bukan mencatut nama, tetapi suatu kepercayaan untuk mempergunakan nama. Kepada orang yang tidak dipercaya, dia bisa saja mempergunakan Nama Yesus, tetapi iblis akan berkata → "Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?" Perhatikan baik-baik, sebagai seorang yang menerima tahbisan... a. Kita dipercaya berita pendamaian b. Kita diberi kemampuan untuk menerima orang-orang berdosa (juga merasakan beban orang yang berdosa)
c. Kita dipercaya Nama Kristus Kembali ke: Kel. 29: 12 Tangan Tuhan
Orang-orang yang dipercaya Tuhan yang disebut utusan-utusan Tuhan, dia adalah Tangan Allah yang diberikan oleh Tuhan. Pada zaman Israel ada Musa. Pada zaman gereja Tuhan ada rasul Paulus dan rasul-rasul yang lain. Mereka adalah perpanjangan ‘Tangan Tuhan’ di dalam kehidupan kita, untuk menolong kita. Tangan Tuhan dengan lima jari. Dalam Kel. 29:12 disebutkan bahwa ‘jari-jari’ harus mengambil darah. Berarti setiap jari terkena darah, untuk kemudian di oleskan pada ‘tanduk mezbah’. Tanduk mezbah berbicara tentang kuasa kebangkitan. Jadi, tangan yang ada tanda darah, hubungannya dengan tanduk mezbah (kuasa kebangkitan). Kuasa kematian dan kuasa kebangkitan adalah kuasa yang dimiliki seorang imam.
Page
-
4
29:12 Haruslah kauambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan kaububuh dengan jarimu pada tanduk-tanduk mezbah, dan segala darah selebihnya haruslah kaucurahkan pada bagian bawah mezbah.
Jadi jika seseorang itu benar-benar ‘Tangan Allah’, dia adalah utusan Tuhan yang memiliki ‘Tanda Sengsara’ (tanda darah) tetapi juga ada ‘Kuasa Allah’. Dia datang dengan kuasa Allah, yaitu Kuasa Kematian dan Kuasa Kebangkitan. Petrus adalah seorang utusan yang memiliki ‘tanda kematian’ dan ‘tanda kebangkitan’. Petrus mengerti tentang Yesus sebagai Mesias dan Anak Allah.
Mat. 16:18
Rasul Petrus
16:18 Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
-
-
-
-
Pada ayat ini kita bisa melihat bagaimana Tuhan mengangkat Petrus menjadi seorang utusan yang menerima kuasa dari Tuhan. Apa alasan Yesus mengangkat Petrus menjadi seorang utusan? Sebab Petrus memiliki pandangan yang benar tentang Yesus. Pada ayat 16, kita bisa melihat bahwa Petrus memandang Yesus dari empat segi → "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Ini adalah tanda salib. Arti Mesias adalah Yang Diurapi. Di dalam Alkitab, pribadi ‘yang diurapi’ adalah Raja, Imam, dan Nabi (Utusan). Yesus adalah seorang Raja, seorang Imam Besar, dan seorang Nabi. Selain itu, Yesus juga Anak Allah. Jadi, Petrus melihat Yesus dalam ‘tanda salib’ (tanda darah). Petrus berhubungan dengan Yesus dalam tanda salib. Kepada pribadi yang memiliki pandangan benar tentang Yesus, maka Yesus sendiri yang meneguhkan dengan perkataan-Nya: Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Pekerjaannya kuat, dibela oleh Tuhan.
16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
-
-
-
-
Inilah orang yang ada tanda darah. Petrus bagaikan salah satu ‘jari’ Allah. Dia adalah perpanjangan tangan Allah di dunia ini. Perpanjangan tangan Allah di tengah-tengah sidang jemaat adalah hamba-hamba Tuhan yang ada tanda darah (yang ada hubungan dengan kurban Kristus). Seorang hamba yang memiliki tanda salib Kristus, kepadanya diberikan wewenang. Jika hamba itu mengikat, akan terikat. Jika dia mengampuni, diampuni. Jika dia melepaskan, terlepas. Pada dia ada kuasa, itu sebabnya jangan main-main dengan utusan Tuhan. Hal ini juga peringatan bagi saya secara pribadi, supaya jangan main-main dengan ‘ucapan’. Terutama saat marah, jangan main ‘kutuk’. Demikian juga para imam, jaga perkataan kita, sebab apa yang kita ikat di dunia ini akan terikat di Surga, dan apa yang kita lepaskan di dunia ini akan terlepas di Surga. Inilah orang yang menerima tahbisan dan yang dipercaya kuasa Allah. Dia bagaikan jari Allah yang memiliki hubungan dengan darah Yesus. Pada Efesus pasal 4, kita menemukan 5 jari Allah atau 5 jabatan yang ditetapkan oleh Tuhan.
Efe. 4:11-12
Lima jari Allah
-
-
Kelima jabatan ini bisa ditempati oleh empat orang, yaitu rasul, nabi, penginjil, gembala dan guru (bisa dijabat oleh satu orang). Alangkah baiknya jika seorang gembala adalah juga seorang guru. Sebagai seorang guru, dia akan menguatkan iman sidang jemaat, dia membuka Firman. Karena dia juga seorang gembala, dengan pembukaan Firman, dia memberi makan domba-domba. Dia bisa mengajar dan mendidik sidang jemaat untuk meningkat kerohaniannya, sampai saatnya bisa menjadi sempurna. Jadi, kelima jabatan ini bagaikan 5 jari Allah yang harus terkena darah. Setiap hamba Tuhan yang ikut dalam kegiatan pembangunan rumah Allah, harus terkena darah lembu jantan. Jika tidak
Page
-
5
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, 4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
memiliki tanda darah, maka tidak ada satu pun pekerjaan yang akan dikenan oleh Tuhan. Selain itu, orang yang tidak memiliki tanda darah, bisa menjadi sandungan bagi orang lain.
Di dalam persekutuan pelayanan pembangunan rumah Allah, lima jari ini harus ada tanda darah, untuk kemudian dioleskan pada tanduk mezbah (ada hubungan dengan kuasa kebangkitan). Tanpa tanda darah, kita tidak mampu melakukan pekerjaan apapun, sebab tidak akan dikenan oleh Tuhan. Katakan saja orang itu pandai, tetapi kepandaian tidak menjamin bahwa kita akan mampu melakukan pekerjaan Allah yang harus dikerjakan oleh orang suci. Sekalipun kita memiliki apa-apa, kita tetap harus memiliki tanda darah, sebab kelima jari itu harus terkena tanda darah. Sesudah tanda darah, nanti ada kebersamaan untuk saling melengkapi. Setiap jari harus ada tanda darah untuk satu kebutuhan, yaitu untuk memperlengkapi orang-orang kudus dalam pekerjaan pembangunan rumah Allah. Darah ini sangat perlu. Itu sebabnya, setiap orang yang dipanggil dan dipilih oleh Tuhan, harus terlebih dahulu dikuduskan untuk menjadi imam bagi Tuhan. Jika tanda darah masih ada sisanya (daging, kulit, sampai kotoran), harus dibawa keluar. Inilah bukti praktek dari tanda darah, yaitu ada sesuatu yang dibawa keluar dan dibakar dengan api.
Bagian Dalam 29:13 Kemudian kauambillah segala lemak yang menutupi isi perut, umbai hati, kedua buah pinggang dan segala lemak yang melekat padanya, dan kaubakarlah di atas mezbah. 29:13 Sesudah itu ambillah semua lemak yang menutupi isi perutnya, bagian yang paling baik dari hati dan kedua ginjal dengan lemaknya dan taruhlah semua itu di atas mezbah dan bakarlah untuk persembahan bagi-Ku. (BIS)
-
-
-
-
-
Jadi, bagian yang ada di dalam harus dibakar. Meremehkan, merendahkan orang lain, merasa diri benar, itu harus dibakar. Saat kita meremehkan orang, orang lain tidak melihat, tetapi kita bisa merasakan perasaan itu. Perasaan semacam itu harus dibakar.
6
-
Apa yang tertulis dalam ayat 13 (isi perut, umbai hati, buah pinggang atau ginjal, lemak) adalah segala sesuatu yang ada di dalam (sesuatu yang baik yang ada di dalam). Sesuatu yang ada di dalam sebenarnya mengandung sesuatu yang hanya bisa dirasakan, tetapi tidak bisa dilihat. Merasa pandai, merasa kuat, merasa bisa, adalah suatu gerak yang di luar pengaruh keinginan manusia. Perhatikan: dari isi perut, umbai hati, kedua pinggang, ada sesuatu yang bekerja dil uar daya manusia, dia mengatur pekerjaan itu sendiri, tetapi bisa kita rasakan. Jangan merasa kuat sendiri, sekalipun kita punya kekuatan. Jangan merasa pandai sendiri, sekalipun kita punya kepandaian. Perasaan semacam ini harus dibawa ke atas mezbah, untuk dibakar sampai habis. Praktek: Fil.2:5 -- serahkan pikiran dan perasaan untuk dibakar habis. Segala pikiran dan perasaan yang ada pada diri kita, harus dihampakan di hadapan Tuhan. Kita bakar di atas mezbah, supaya pikiran dan perasaan Kristus diberikan kepada kita. Semua ini yang mengatur adalah Kepala. Jika kita memiliki pikiran dan perasaan Kristus, maka DIA sebagai Kepala yang mengatur pekerjaan hati, perut, buah pinggang, dan semua kegunaan dari lemak-lemak. Bukan keinginan kita, bukan kebanggaan kita yang mengatur, tetapi pikiran dan perasaan Kristus yang mengatur. Ini suatu kerja ilahi di dalam menyucikan dan menampilkan seorang imam yang dipakai oleh Tuhan. Seorang imam yang ‘merasa bisa’, merasa sanggup bekerja sendiri, justru tidak bisa dipakai oleh Tuhan. Tetapi jika kita merasa tidak mampu, lanjutkan dengan penyerahan diri kepada Tuhan. Tuhan sebagai Kepala, pasti akan memberi kemampuan dan kita pasti akan melayani Tuhan dengan ditandai keberhasilan, sebab segala pekerjaan digerakkan oleh Kepala.
Page
-
Bagian Luar 29:14 Tetapi daging lembu jantan itu, kulitnya dan kotorannya haruslah kaubakar habis dengan api di luar perkemahan, itulah korban penghapus dosa.
-
-
-
Jika bagian dalam dari lembu jantan harus dibawa ke atas mezbah untuk dibakar habis, tetapi daging (kedagingan yang penuh dengan keingian), kulit (tipu muslihat, munafik, penutup – dusta, segala kepura-puraan atau segala sesuatu yang tidak mendalam), tidak bisa masuk di dalam kemah (Yerusalem Baru), tetapi harus dibawa ke luar Yerusalem, untuk dibakar. Kotoran berbicara tentang dosa-dosa. Segala bentuk dosa, segala yang berbau daging, segala yang mengandung dusta, juga tidak bisa masuk dalam Yerusalem Baru (Wah. 22:15). Segala bentuk daging, kulit, dan kotoran, juga harus dibakar di luar. Jadi, bagian dalam dibakar di atas mezbah, bagian luar dibakar di luar kemah.
Praktek dalam Perjanjian Baru Ibr. 13:9-16 13:9 Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Sebab yang baik ialah, bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia dan bukan dengan pelbagai makanan yang tidak memberi faedah kepada mereka yang menuruti aturan-aturan makanan macam itu. 13:10 Kita mempunyai suatu mezbah dan orang-orang yang melayani kemah tidak boleh makan dari apa yang di dalamnya (sebab harus dibakar habis dengan api). 13:11 Karena tubuh binatang-binatang yang darahnya dibawa masuk ke tempat kudus oleh Imam Besar sebagai korban penghapus dosa, dibakar di luar perkemahan. 13:12 Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.
-
Ayat 11, kurban penghapus dosa yang harus dibakar di luar perkemahan. Demikian juga Kristus tidak disalib di Yerusalem, tetapi di Golgota (di luar Yerusalem), untuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.
13:13 Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya.
-
-
-
Inilah seorang hamba yang benar, yaitu hamba yang mau menanggung kehinaan-Nya. Mari kita pergi ke luar perkemahan di mana Yesus sudah sempat menjadi kurban karena dosa kita. Untuk apa kita pergi ke luar perkemahan? Untuk menanggung kehinaan-Nya bersama DIA. Kita bakar segala kedagingan, kemunafikan, dusta, dan semua dosa (ini suatu penderitaan). Jadi, bukan Yesus sendiri yang kita biarkan menanngung kehinaan-Nya, tetapi Firman Allah jelas mengatakan → marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya. Itu sebabnya, jangan terpengaruh dengan pengajaran asing (ayat 9). Pengajaran asing atau pengajaran sesat, tidak mau keluar untuk menanggung kehinaan bersama dengan Yesus. Pengajaran yang hanya mengajarkan bahwa kebangkitan sedang berlangsung (tanpa kematian).
-
-
Pengajaran semacam itu adalah pengajaran yang menyangkal kurban Kristus, pengajaran yang menyimpang dari kebenaran, dan mampu merusak (bukan membangun) iman. Pengajaran semacam ini sangat cepat menjalar kepada kehidupan Kristen yang lemah (2 Tim. 2:16-18). Rasul Paulus menasihatkan, supaya jangan membiarkan segala macam ajaran yang aneh-aneh menyesatkan kita, tetapi marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan, dan turut dihina bersama Dia.
-
Persembahan kurban syukur yang bisa kita kerjakan adalah beribadah dan melayani Tuhan sesuai dengan ukuran Tuhan, di mana daging harus dibakar sampai habis (Ibr. 12:28). Ibadah dan pelayanan semacam ini yang dikenan oleh Tuhan. Di dalam ibadah dan melayani, jangan mengomel. Orang yang suka ngomel berarti tidak ada tanda darah (1 Kor.10:10-- mengomel itu bertemu dengan malaikat maut; Kel.12:23 -- tanpa darah itu bertemu dengan malaikat maut; mengomel = tanpa tanda darah). Dengar Firman Allah, ngomel. Dosa
Page
-
7
13:14 Sebab di sini kita tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap; kita mencari kota yang akan datang. 13:15 Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.
-
dinyatakan, ngomel. Ditegor, ngomel. Di nasihati, ngomel. Berkurban, ngomel. Tidak ada tanda darah, tidak ada ucapan syukur. Orang yang gampang tersandung, suka kecewa, suka tersinggung, dia tidak ada tanda darah. Orang yang punya tanda darah, dia tidak sempat mengomel, tetapi hanya mengucap syukur. Orang yang mengomel tidak bisa masuk Kanaan, tetapi dia akan berhadapan dengan malaikat maut (baca 1 Kor. 10:10).
-
Orang yang tidak bisa mengucap syukur, pasti mengomel, pasti bersungut-sungut, dan tidak ada kesempatan untuk meningkatkan rohaninya. Dalam bekerja, jangan ada iri hati, sebab orang yang iri hati tidak mungkin bisa mengucap syukur.
Perhatikan: jika ada pekerjaan yang disenangi banyak orang, pekerjaan itu pasti enak bagi daging. Ditakutkan, pada pekerjaan itu tidak ada tanda darah, padahal daging seharusnya dibakar. Kita menjadi sombong dan lengah. Jika pekerjaan itu dihindari banyak orang sebab berat, susah, tidak enak, di situ ada tanda darah. Jika kita melihat pekerjaan semacam itu, ambil dan pegang pekerjaan itu, dan tangan kita terkena darah. Kita dipakai oleh Tuhan. Mengucap syukur adalah tanda darah. Sedikitnya ucapan syukur dilakukan melalui bibir, ucapan yang digerakkan oleh hati yang terkena tanda darah. Bagi anggota paduan suara, saudara punya kesempatan untuk melakukan ini, yaitu memuliakan Tuhan dengan bibir sebagai tanda ucapan syukur.
Mari kita berdamai dengan Tuhan. Jika dosa kita hitam, katakan hitam. Jika dosa kita merah, katakan merah, dan segala dosa ini bisa didoakan – diperdamaiakan, supaya Tuhan dengan kuasa darah-Nya, menjadikan dosa yang hitam atau merah, menjadi putih bersih di hadapan Tuhan. Dan dengan jubah putih ini, kita melayani Tuhan. Jangan takut untuk mengaku dosa dan berdamai dengan Tuhan. Hasil dari mengaku dosa adalah pengampunan dan penyucian, bukan untuk dihukum. Tuhan berikan seorang penatua di tengahtengah sidang jemaat. Dia adalah wakil Allah, seorang yang bertanggung jawab dan berjaga-jaga atas jiwa sidang jemaat.
Praktek ucapan syukur 13:16 Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah. 13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orangorang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.
8
-
Berbuat baik, memberi bantuan, mentaati dan tunduk kepada pimpinan, itu wujud kurban ucapan syukur (tanda darah). Semua pekerjaan yang disebutkan, tidak disukai oleh daging, tetapi di sanalah daging kita dibakar. Daripada saya berkeluh kesah, lebih baik hari ini saya bicara kepada sidang jemaat berdasarkan kebenaran Firman Allah. Bawa dosa kepada Tuhan, jangan disembunyikan. Tuhan mengetahui segala dosa kita. Jika kita mengaku, Tuhan memberi pertolongan.
Page
-