Surat 1 Yohanes 4 (Bag. 55)
Sunday, March 8, 2015
1 Yoh. 4:17-21 4:17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu jika kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. 4:18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih. 4:19 Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.
-
-
-
-
Kita mengasihi, sebab Allah sudah terlebih dahulu mengasihi kita, pada ayat 10 dikatakan inilah Kasih yang benar. Jika Allah mengasihi kita kemudian kita mengasihi, inilah Kasih yang benar, sebab di dalam manusia tidak ada Kasih. Manusia tidak memiliki Kasih. Apa yang ada di dalam manusia? Paling tinggi adalah ‘simpati’. Sehingga jika kita mengatakan ‘mengasihi’ tanpa kita terlebih dahulu menerima Kasih dari Allah, pasti kasih itu bukan Kasih yang sebenarnya. Mungkin perasaan itu hanya sebatas rasa kasihan, iba, tetapi belum merupakan Kasih yang sebenarnya, sebab belum sampai pada ukuran Kasih yang sempurna. Jika kita bekerja oleh karena dorongan iba, mungkin pekerjaan itu ada hasilnya, tetapi belum bisa mencapai hasil yang tertinggi, sebab hasil yang tertinggi merupakan hasil dari karya Allah. Jika kita mengasihi oleh sebab terlebih dahulu mengalami Kasih Allah, maka itulah Kasih yang sebenarnya. Kasih semacam ini kuat, sebab Allah yang bekerja di dalamnya. Kasih bekerja selaras dengan ketetapan Firman, dan tidak bisa digugurkan dengan apa pun.
4:20 Jijika seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. 4:21 Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.
-
-
-
-
Barangsiapa mengasih Allah, ia pasti (harus) juga mengasihi saudaranya. Ini merupakan rumus yang pasti, jika sesorang mengasihi Allah, dia pasti mengasihi saudaranya (dalam keadaan apa pun) sebab di dalam dirinya ada Kasih dari Allah. Kasih Allah tidak pasif, tetapi aktif. Begitu dia melihat sesuatu, Kasih cepat bekerja menuju kepada arah yang sudah ditentukan oleh Tuhan. Kasih Allah tidak mungkin salah arah. Jika DIA menunjuk kita, jika DIA memanggil kita, panggilan Tuhan tidak mungkin salah. Panggilan Tuhan pasti benar, sehingga jika DIA memanggil dan memilih kita tetapi kita menolak, maka selamanya kita tidak bisa mengerti akan Kasih Allah. Penunjukkan Tuhan tidak mungkin salah, meskipun mungkin pikiran dan perasaan kita mengatakan ‘aku tidak mampu’. Tetapi jika Allah menunjuk dan memilih kita, sebagai manusia kita pasti (mungkin) mengatakan kepada Tuhan ‘aku tidak mampu’ atau ‘aku tidak pantas’. Memang keadaan kita demikian (tidak mampu dan tidak pantas), tetapi itu tidak harus kita katakan bahwa panggilan Allah tidak tepat.
Panggilan dan pilihan Allah tidak salah Dari antara orang Israel, Musa dipilih oleh Tuhan untuk menjadi seorang juru selamat. Di dalam diri Musa ada banyak kekurangan dan kelebihan. Musa menolak pangggilan Tuhan sampai 6 kali, salah satu alasan yang dikemukakan Musa adalah → "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulu pun tidak
Page
Menurut Musa, sepertinya Tuhan salah memilih dia, tetapi Allah tidak salah memilih. Tuhan memilih secara tepat untuk bisa melakukan segala sesuatu. Dalam pangggilan Allah, dalam penugasan dari Tuhan, Kasih Allah bekerja secara tepat dalam kehidupan kita. Sehingga, di saat atau di setiap kita mengerjakan panggilan Allah, pada saat itu juga kita merasakan Kasih Allah. Setiap kali kita melakukan Firman Allah, setiap kali itu juga kita mengalami Kasih Allah. Itulah Kasih Allah.
1
dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah."
Yoh. 15:9-10
Merasakan Kasih Allah
15:9 "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. 15:10 Jijika kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.
-
-
Perhatikan: setiap kali kita menuruti perintah Firman Allah, setiap kali kita menerima panggilan Tuhan, setiap kali kita mengalami hangatnya Kasih Allah. Kasih Allah bekerja secara otomatis, saat kita menuruti perintah Tuhan, saat itu juga kita tinggal di dalam Kasih Allah dan mengalami Kasih Allah. Perkataan ‘tinggal di dalam Kasih-Ku’ berarti mengalami – merasakan Kasih Allah. Jika seseorang benar-benar sudah merasakan Kasih Allah, dia pasti akan menempatkan hal ‘menurut Firman’ di atas segala-galanya, sebab Kasih Allah sudah membakar dagingnya.
Yoh. 14:21 14:21 Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." 14:23 Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. 14:24 Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.
-
-
-
-
Perhatikan ayat 21: saat kita baru menerima atau mengindahkan Firman saja, Kasih Allah sudah mulai bekerja. Apa yang dikerjakan oleh Kasih Allah? Kasih Allah memampukan kita untuk melakukan Firman Allah. Berikutnya, saat kita melakukan Firman Allah, Kasih Allah semakin dicurahkan, di mana Allah akan menyatakan diri-Nya kepada kita. Saat Allah menyatakan diri-Nya, kita bisa memandang dengan jelas wujud Allah. Perhatikan: setiap orang yang bisa melihat wujud Allah dengan benar, dia akan semakin tergairah untuk menurut dan melakukan Firman Allah. Dalam Surat Ibr. 12:14 disebutkan bahwa orang yang bisa melihat Allah adalah orang yang suka berdamai dan kudus. Orang yang kudus adalah orang yang tergairah untuk beribadah kepada Allah, melayani Allah, untuk menurut perintah Firman, sebab dia memiliki pengenalan (pandangan) yang benar akan Allah. Kasih Allah semakin giat bekerja di dalam kehidupan orang-orang kudus. Kasih akan menolong kita di akhir zaman. Orang yang taat – dengar-dengaran kepada Firman Allah (mengasihi Tuhan = punya pengenalan yang benar akan Firman Allah), dia sulit untuk tersesat, terutama di akhir zaman. Dia tidak bisa disesatkan dengan cara apa pun, sebab kedudukan Kasih di dalam dirinya sangat kuat.
Yoh. 7:14-17
Kasih Allah bekerja menolong
7:14 Waktu pesta itu sedang berlangsung, Yesus masuk ke Bait Allah lalu mengajar di situ.
-
-
Dalam suasana pesta, Yesus mengajar. Seharusnya, pengajaran bersuasanakan pesta di dalam kehidupan kita. Itu sebabnya sangat aneh jika anak-anak Tuhan meninggalkan ibadah, apalagi jika ibadah bersuasana pesta (suasana pengajaran). Sementara pengajaran Kristus berlangsung, segala kelemahan dan penyakit disembuhkan, inilah suasana pesta. Sementara pengajaran Kristus berjalan, dosa dihapuskan, pekerjaan iblis dibinasakan dalam kehidupan kita. Bukankan ini suasana pesta?
Murid-murid yang juga melakukan perintah Tuhan, seperti Simon Petrus yang hanya seorang nelayan, demikian juga dengan Yohanes, mereka bisa bekerja dengan hebat. Orang-orang yang ada
Page
-
2
7:15 Maka heranlah orang-orang Yahudi dan berkata: "Bagaimanakah orang ini mempunyai pengetahuan demikian tanpa belajar!" 7:15 Para penguasa Yahudi heran sekali dan berkata, "Bagaimana orang ini bisa tahu begitu banyak, padahal Ia tidak pernah sekolah?" (BIS)
-
di kota itu heran, sebab mereka adalah orang-orang biasa yang tidak berpendidikan, tetapi bisa melakukan perkara yang besar (Kis. 4:13). Yesus disebut sebagai orang yang tidak belajar, tetapi mempunyai pengetahuan yang begitu agung. Bahkan sejak umur 12 tahun, Yesus sudah membuat banyak alim ulama tercengang (Luk. 2:41-52). Allah tidak salah memilih, sebab Allah bekerja di dalam Kasih-Nya.
7:16 Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku. 7:17 Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri.
-
-
-
-
-
Perhatikan perkataan Yesus yang tertulis pada ayat 17: orang yang tahu melakukan kehendak Allah, dia mengerti dengan benar ajaran Tuhan. Orang semacam ini tidak bisa disesatkan, sebab dia memiliki pengenalan yang benar akan Firman. Kasih akan bekerja untuk menolong dari segala bentuk penyesatan yang dilancarkan oleh setan. Pemalsuan Firman di akhir zaman begitu teliti, begitu cermat, dan hampir sempurna, sehingga jika hanya dilihat secara sepintas, maka banyak orang yang akan terkecoh dan tersesat. Mereka akan mengikuti ajaran-ajaran sesat. Dalam Mat. 7:21-23, ada pengajaran yang disertai dengan tanda-tanda mujizat dan mengusir setan. Mereka mengajar juga dengan menggunakan nama Yesus (demi nama-Mu). Mereka juga membuat mujizat dalam nama Yesus, itulah kejadian yang terjadi di akhir zaman. Tetapi Yesus mengatakan bahwa semuanya itu tidaklah benar. Di muka pintu, segala sesuatu akan kelihatan. Di muka pintu yang merupakan akhir dari jalan sempit, segala sesuatu akan dinyatakan. Perbuatan yang dikerjakan bukan dengan Kasih, itu suatu tipuan belaka. Sekali waktu kelak kita akan lihat bahwa itu hanyalah tipuan belaka. Pada saat itu Tuhan berkata → Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" Itu sebabnya, kita harus hati-hati.
Pencobaan yang luar biasa adalah hidup di dalam pencobaan. Pencobaan, penderitaan, mungkin sudah merupakan siksaan. Dalam keadaan semacam ini masih saja orang tidak mau mendengar
Page
3
Pekerjaan iblis - Di hari-hari ini, ukuran segala sesuatu adalah Firman Allah yang tertulis dalam Alkitab. Pada hari yang ke-40 saat Yesus berpuasa, Yesus diuji. Hari yang ke-40 berbicara tentang Yobel yang ke-40 atau hari-hari di mana kita hidup sekarang (1 Yobel = 50 tahun, Ima. 25:10-11). - 50 tahun yang terakhir menjelang tahun yang ke-2000. Perkataan 2000 jangan dikaitkan dengan tahun Kabisat, sebab tahun di Alkitab hanya Allah sendiri yang tahu secara tepatnya. Tidak ada seorang pun yang tahu, malaikat tidak tahu, Anak tidak tahu, hanya Bapa yang tahu. - Jadi, tahun yang ke-2000 yang kita tahu adalah di mana Tuhan selalu katakan sebagai akhir zaman. Akhir zaman adalah saat di mana iblis akan melontarkan percobaan-pencobaan yang sangat dahsyat. Hari yang ke-40 berbicara tentang Yobel yang terakhir. Pada saat itu iblis akan menggoda manusia, iblis akan mendatangkan pencobaan-pencobaan bagi manusia. - Ada dua macam pencobaan, Rasul Paulus katakan ada ‘pencobaan biasa’ dan ‘pencobaan luar biasa’. Pencobaan biasa bukan masalah bagi kita. Pencobaan-pencobaan yang diijinkan oleh Tuhan terhadap anak-anak Tuhan adalah pencobaan biasa, sebab Tuhan akan segera menyediakan jalan keluar bagi orang yang mengasihi DIA (melakukan Firman, 1 Kor. 10:13). - Yang sering membuat saya sedih adalah jika melihat seseorang masuk dalam pencobaan. Bukan pencobaan yang sedang dia alami, tetapi yang membuat saya sedih adalah sekalipun dia sudah berada dalam penderitaan, tetapi tidak mau menurut Firman Allah. - Tidak menurut Firman itu jauh lebih berat daripada pencobaan itu sendiri. Pencobaan itu sendiri sudah berat, tetapi jika orang itu mau melakukan Firman Allah, pencobaan itu bukan apa-apa, sebab Tuhan sudah siap dengan jalan keluar-Nya (2 Pet. 2:9-10).
Firman Allah, tidak mau mengerti Firman Allah, tidak mau melakukan Firman Allah, itu sama artinya dia tidak mau memiliki Kasih. Pencobaan semacam ini adalah pencobaan yang sangat hebat. Dalam Rom. 8:35, Rasul Paulus menunjukkan macam-macam pencobaan seperti penindasan atau kesesakan atau penganiayaan atau kelaparan atau ketelanjangan atau bahaya atau pedang. Tetapi semua itu tidak bisa memisahkan Rasul Paulus dengan Kasih Kristus. Satu pencobaan yang lebih hebat adalah jika di dalam penderitaan, pencobaan, orang malah meninggalkan Tuhan. Ini adalah pencobaan yang luar biasa, sebab bagi orang semacam ini tidak ada jalan keluar. Yesus katakan → Orang yang mau menuruti kemauan Allah, akan tahu apakah ajaran-Ku datangnya dari Allah atau dari Aku sendiri. Itu sebabnya, biarlah kita mau memperhatikan sungguh-sungguh bahwa Allah mengasihi kita. Allah ingin membawa kita menjadi sama seperti DIA. Dalam Efesus 5, beberapa kali Allah mengatakan sama seperti DIA. Kesamaan antara Suami dan Istri, kesamaan antara Kristus dan sidang jemaat. Tuhan rindu supaya kita suatu waktu menjadi sama dengan DIA.
Kembali ke: 1 Yoh. 4 Dalam 1 Yoh. 4:17-21 ada dua pelajaran besar tentang Kasih a. Ayat 17-18, di dalam Kasih tidak ada ketakutan (pelajaran keenam) b. Ayat 19-21, kita mengasihi Allah oleh sebab Allah terlebih dahulu mengasihi kita (pelajaran ketujuh). Mengalami kasih Allah dengan sempurna, bisa mengasihi.
Pelajaran besar tentang Kasih diakhiri dengan → kita mengasih Allah oleh sebab Allah terlebih dahulu mengasihi kita. Pelajaran keenam berbicara tentang ‘sempurna di dalam Kasih’. Suatu proses yang mengarah kepada kesempurnaan. Ada dua macam kesempurnaan: 1. Kesempurnaan pertama merupakan puncak proses penyucian oleh Darah Yesus o Penyucian oleh Darah Yesus terus meningkat sampai disebut sempurna, di mana daging tidak berkuasa lagi, setan dikalahkan. Setan tidak bisa menggoda lagi sebab Darah Yesus menghasilkan suatu kesaksian bagi anak-anak Tuhan (baca: Ibr. 10:14). 2. Kesempurnaan kedua adalah kematangan rohani o Matang di dalam melakukan kehendak Allah. Yang disebut dengan sempurna dalam arti kematangan rohani adalah orang yang tahu melakukan kehendak Allah. Setiap kali kita mendengar Firman Allah dan melakukannya, kematangan rohani kita ditingkatkan oleh Tuhan. Inilah keubahan hidup.
Contoh Kematangan Rohani Saat Yesus dicobai, Yesus selalu mengemukakan apa yang menjadi kehendak Bapa dengan mengatakan ‘ada tertulis’. Yesus dicoba oleh iblis secara pribadi sebanyak 3x dan sebanyak 3x pula Yesus mengatakan ‘ada tertulis’. Yesus selalu menunjukkan rencana Allah di dalam Firman Allah. Yesus tahu persis apa yang menjadi kehendak Allah. Inilah sikap matang rohani, yaitu tahu kehendak Allah dan tahu melakukan kehendak Allah dalam keadaan apa pun.
Roti adalah Firman Allah, yang melahirkan bangsa kafir menjadi ciptaan baru (1 Pet. 1:23-25). Firman Allah yang melahirkan atau mengubah manusia kafir (batu) menjadi anak-anak Allah, itulah rencana Allah, dan Yesus tahu persis akan rencana Allah ini.
Page
-
4
Pencobaan pertama: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
-
Jika sekarang kita beribadah, tujuan Allah di dalam ibadah ini adalah supaya kita diubah oleh Firman Allah. Kita yang awalnya berdosa dan hidup dalam dosa, diubah oleh Tuhan lewat Firman Allah untuk menjadi anak-anak Tuhan yang mengasihi Tuhan (mau melakukan perintah Allah). Jadi inilah tujuan Allah, yaitu supaya kita menurut Firman Allah.
Di taman Eden, pencobaan itu pernah didatangkan oleh setan kepada Adam dan Hawa. Adam – Hawa tidak taat kepada perintah Tuhan, mereka jatuh ke dalam dosa dan kehilangan kebahagiaan, kesucian, kebenaran. Mereka menjadi begitu miskin. Mereka takut dan telanjang. Nikah yang sangat dipermalukan. Yesus tahu itu. Sekarang iblis datang kepada Yesus (Adam yang akhir) dan mencobai. Seakan-akan iblis juga ingin ‘menelanjangi’ Yesus, hanya dengan persoalan roti atau makanan kebutuhan umat manusia. Yesus tahu persis. Yesus datang ke dunia untuk menjadi kurban supaya bangsa kafir bisa menjadi anak-anak Allah lewat kurban-Nya di atas kayu salib. Yesus tidak mau dijatuhkan, sebab Yesus tahu kehendak Allah, dan DIA sangat mengasihi Allah.
Iblis akan datang kembali dan sekarang sedang berada di dalam gereja Tuhan. Dalam 2 Kor. 11, iblis yang sama yang pernah datang kepada Adam-Hawa, iblis itu juga yang datang kepada Yesus dengan persoalan yang sama (makanan), tetapi Yesus tidak jatuh. Mengapa? Sebab Yesus tahu kehendak Allah, untuk apa DIA harus datang ke dunia, yaitu untuk menyelamatkan manusia bahkan sampai kepada bangsa kafir, supaya menjadi anak-anak Abraham. Yesus tahu benar tugas yang DIA terima dari Bapa. Anak-anak Tuhan atau hamba-hamba Tuhan yang tahu akan perintah Allah dalam kehidupannya dan melakukannya, dia tidak gampang jatuh = tidak gampang jatuh sebab Kasih Allah menolong. Setiap kali dia menerima dan melakukan perintah Tuhan, dia menerima kekuatan dari Allah, sebab Allah tinggal di dalam dia, sehingga dia tidak gampang dikalahkan. Sekarang perhatikan: setan yang sama itu juga, untuk ketiga kalinya datang kepada gereja Tuhan dengan membawa pencobaan yang sama, yaitu soal makanan. Jika gereja Tuhan jatuh dalam hal makanan yang ditawarkan oleh iblis, bisa dipastikan gereja itu tidak akan mengalami Kasih Allah dan tidak bisa mengasihi Allah.
2 Kor. 11:2-3
Hal Makanan
-
-
-
-
Ular datang kepada Adam – Hawa, setan juga datang kepada Yesus, sekarang ular atau setan yang sama datang untuk memperdaya gereja Tuhan. Di sini dikatakan bahwa gereja Tuhan dalam masa ‘dipertunangkan’. Istilah yang sebenarnya untuk ‘dipertunangkan’ adalah ‘dipersiapkan untuk masuk pernikahan’. Sekarang istilah ‘pertunangan’ ini banyak disalahartikan, seakan-akan pertunangan merupakan ‘percobaan nikah’ (ini pengertian yang sangat kotor). Jadi, tujuan pertunangan hanya untuk nikah. Jika tidak bertujuan untuk nikah, jangan coba-coba bertunangan. Nikah bukan permainan dan bukan coba-coba. Nikah yang benar adalah nikah yang sesuai dengan perintah Firman Allah. Kebanyakan kesalahan nikah manusia justru terletak di awal pernikahan. Tidak bertanya kepada Tuhan, tetapi hanya menurut keinginan daging, pandangan mata, lalu terjadilah nikah yang tidak diciptakan oleh Tuhan. Nikah yang membuat manusia tidak bahagia, sebaliknya membuat sangat menderita. Seringkali manusia menyelesaikan dengan tidak kembali pada permulaan nikah. Selesaikan nikah itu mulai dari permulaan, temukan nikah itu kembali di bawah kaki Tuhan, dan Allah yang ajaib
Page
-
5
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus. 11:3 Tetapi aku takut, jika-jika pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
dengan kemampuan-Nya akan memperbaiki nikah itu sampai kita mengalami suasana nikah yang sebenarnya.
Di sini iblis datang untuk menghancurkan hubungan Kristus dan sidang jemaat. Sama seperti dia menghancurkan hubungan Adam – Hawa sewaktu di Eden, hubungan Adam-Hawa dengan Allah dihancurkan, sekarang masa pertunangan gereja Tuhan dengan Tuhan, juga diincar untuk dihancurkan. Iblis menggunakan cara yang sama, yaitu dengan menawarkan makanan kepada sidang jemaat Tuhan.
Makanan Rohani di dalam sidang jemaat 11:4 Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.
-
-
Inilah makanan yang ditawarkan oleh iblis. Itu sebabnya, kita harus memiliki pengenalan yang benar akan makanan kita. Roh Kudus yang merupakan jaminan. Roh-roh yang lain sedang merajarela di dalam gereja Tuhan di mana-mana dan banyak diterima dengan baik oleh gereja Tuhan. Injil atau Firman Allah adalah makanan kita, Firman ini yang sedang diputar-balikkan. Juga ada Kristus yang lain. Semua bertujuan unuk ‘menggoda’ manusia. Sama seperti saat setan menggoda Adam-Hawa di Eden, dan Yesus di padang belantara.
11:13 Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. 11:14 Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang.
-
-
-
-
Orang-orang inilah yang dimaksud oleh rasul Paulus dalam ayat 4 ‘jika ada seorang datang’. Pekerja curang adalah orang-orang yang tidak mengerjakan tugasnya dengan benar. Semua bekerja dengan penyamaran. Siapa yang bisa melihat hal-hal semacam ini? Yang bisa melihat pemalsuan ini hanyalah mereka yang melakukan kehendak Allah. Penyamaran yang mereka kerjakan begitu tertib dan mendekati sempurna, sehingga hanya lewat Firman Allah, orang bisa membedakan yang benar dan yang tidak. Siapa pun manusianya, jika tidak setia melakukan kehendak Allah, bisa menjadi korban dari ‘seseorang’ yang menyamar itu. ‘Seseorang’ itu bisa berupa kebenaran diri kita sendiri yang menyamar sebagai malaikat terang, dengan segala nasihat yang menguntungkan daging. Yesus bisa membedakan, dan bagaimana Yesus membedakan? Yaitu dengan segala Firman Allah yang tertulis → "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Roti jadi batu Setan datang kepada gereja Tuhan dengan membawa roti, tetapi roti yang dipalsukan, roti buatan setan, itulah Injil yang lain dan roh yang lain. Roti inilah yang dibawa kepada gereja Tuhan. Begitu roti itu diterima, roti itu menjadi batu (Ams. 20:17). Firman disulap sedemikian rupa untuk menjadi kekayaan. Batu yang berasal dari roti adalah kekayaan yang dipergunakan oleh dunia. Emas – perak dan permata-permata yang indah-indah itu semuanya batu.
6
-
Di akhir zaman, hal ini dibalik oleh setan. Firman yang seharusnya mengubah manusia yang keras seperti batu menjadi anak Allah, Firman yang seharusnya melahirkan kembali manusia kafir menjadi Israel rohani, sekarang di balik oleh setan. Firman itu sekarang bekerja menciptakan batu atau mengubah roti menjadi batu. Inilah pemalsuan yang dikerjakan oleh setan. Dan hal ini sangat diterima oleh gereja Tuhan. Jika pada saat itu setan gagal memperdaya Yesus supaya mengubah batu menjadi roti, sekarang setan datang memperdaya gereja Tuhan supaya mengubah roti menjadi batu, dan setan berhasil.
Page
-
Firman Allah disampaikan dengan maksud untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya batu dan batu inilah yang dimakan oleh gereja Tuhan. Jika sudah sejauh itu, maka iblis sudah menguasai gereja Tuhan. Hati gereja Tuhan akan menjadi keras seperti batu. Jadi, iblis membuat orang-orang Kristen mencari Firman Allah bukan supaya mengalami keubahan (pembaharuan budi). Iblis akan menawarkan Firman Allah bukan untuk suatu keubahan atau mengalami kelahiran baru, tetapi supaya manusia menjadi kaya secara jasmani saja - menjadi batu. Hal ini memang terjadi dan sudah terjadi, dan hasilnya memang gereja Tuhan menjadi kaya, tetapi lupa kepada Tuhan. Gereja tidak matang dalam kematangan rohani. Begitu dia terima batu dan hidup oleh batu (bukan karena Roti Firman), Tuhan katakan → Aku akan memuntahkan engkau dari mulutKu. Justru saat menerima berkat, dia menjadi suam, tidak lagi panas dalam mengasihi Allah. Saat manusia sudah senilai batu-batu, saat itu Tuhan lemparkan bagaikan batu kilangan. Batu berbicara kualitas dari Babel, kualitas gereja akhir zaman seperti jemaat Laodikia, di mana kekayaan duniawi berlimpah-limpah sampai jemaat itu menjadi sangat sombong. Orang yang sombong sama dengan keras hati. Apapun yang menjadi perintah Tuhan, dia tidak kerjakan (dengan berbagai macam alasan). Oleh sebab kekayaan, manusia menjadi sangat keras hati, tetapi saat itu Tuhan katakan → engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang, Semua ini hasil dari pekerjaan setan yang mengubah Firman menjadi kekayaan secara dunia.
Wah. 3:14 3:14 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah: 3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! 3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. 3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
-
-
Rasul Paulus tahu persis apa yang terjadi pada jemaat Korintus. Jemaat Korintus adalah jemaat kaya, baik secara jasmani maupun secara rohani, sebab jemaat Korintus menerima banyak karunia. Tetapi Rasul Paulus menasihatkan supaya melihat segala sesuatu dengan kacamata Firman Allah. Jika kita terima berkat jasmani, jangan malah lari dan melawan Tuhan. Tuhan tidak melarang kita menjadi kaya, tetapi yang menjadi ukuran haruslah Firman, supaya kita tidak menjadi keras hati. Jika setelah kaya lalu menjadi keras hati terhadap Firman Allah, hatihatilah terhadap kekayaan itu. Kita menerima berkat oleh sebab Firman Allah, tetapi jika kita salah menggunakan, waspadalah, sebab hati bisa menjadi sombong dan keras. Saya tidak melarang kaya, Firman Allah juga tidak melarang kaya. Abraham, Daud, Salomo, Yusuf, Ayub, mereka semua kaya, tetapi mereka tahu
7
-
Kepada jemaat Laodikia, Yesus menampilkan diri sebagai Saksi yang setia dan benar, juga sebagai Firman yang mencipta segala sesuatu. Kepada jemaat Laodikia, Tuhan menujukkan keadaan yang sebenarnya, yaitu ‘telanjang’. Telanjang adalah puncak kejatuhan. Jika sudah telanjang, berarti iblis mengulangi keberhasilan di taman Eden. Orang bisa saja melarat, malang, miskin, buta, tetapi jangan sampai telanjang. Tetapi jika manusia sudah sampai ‘telanjang’, berarti kejatuhannya sungguh amat dahsyat. Keadaan jemaat semacam ini sungguh sangat parah. Semua ini akibat dari tidak mengerti kehendak Allah. Dia menerima Firman bukan untuk mengubah kehidupan kafirnya supaya bisa dilahirkan kembali menjadi anak-anak Abraham, tetapi dia hanya mencari Firman Allah untuk memperkaya diri dengan perkara-perkara jasmani. Gereja semacam ini celaka, sebab dia juga kehilangan kesempatan untuk duduk bersama Yesus di atas tahta. Iblis menggoda manusia dengan berbagai hal. Hanya jika kita mau melakukan Firman Allah, kita tahu segala bentuk tipu muslihat iblis, jika tidak, malah menjadi keras hati.
Page
-
mengukur kekayaan itu dengan kebenaran Firman Allah. Salomo yang kaya raya justru mengatakan → Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, (Ams. 3:9) 2 Kor. 2:17 2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.
-
Rasul Paulus tidak mencari keuntungan dari Firman Allah, atau dengan kata lain memperjual belikan Firman Allah. Rasul Paulus berbicara tentang perintah Allah. Siapa yang melakukan perintah Allah, dia akan tahu apakah pengajaran itu dari Allah atau bukan. Allah akan tinggal dan menyatakan diri.
2 Kor. 4:2 4:2 Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.
-
Perbuatan tersembunyi yang memalukan adalah perbuatan yang tidak jujur dengan Firman Allah. Jika Firman Allah sudah dipalsukan, tujuannya sudah pasti kepada perkara-perkara daging (mammon). Firman jika sudah dibolak-balik untuk maksud mendatangkan keuntungan, maka itu sudah merupakan malapetaka yang d iderita gereja di akhir zaman.
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
8
-
Rasul Paulus menerangkan Injil yang sebenarnya untuk dimengerti. Jemaat Laodikia memiliki mata yang tertutup (buta) sehingga mereka tidak bisa melihat keadaan yang sebenarnya. Bahkan sampai dengan ketelanjangannya pun mereka tidak mengetahuinya. Tidak semua gereja Tuhan akan jatuh. Kita masih mendapat kesempatan diubah untuk ditampilkan sebagai Mempelai Wanita Kristus. Kehidupan yang memiliki kematangan rohani.
Page
-