Strategi Volume 3, No. 4, April 2013
ISSN : 2089-6948
PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA GURU SMP NEGERI 3 PALEMBANG H.Rustam Effendi*), Masykur**) Dosen MM UTP*) dan SMP N 3 **)Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen Universitas Tridinanti Palembang Jl. Kapten Marzuki No.2446 Kamboja Palembang Telp. 0711-372164-360717, Fax. 0711-360725 Wab site : www/mm-utp.com ; E-mail :
[email protected]
ABSTRACT Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepmimpinan, komunikasi interpersonal dan motivasi terhadap prestasi kerja guru SMP Negeri 3 Palembang, baik secara simultan maupun parsial. Hipotesis yang diajukan (1) diduga terdapat pengaruh yang signifikan kepemimpinan, komunikasi interpersonal dan motivasi secara bersamasama terhadap prestasi kerja guru SMP Negeri 3 Palembang, (2) diduga terdapat pengaruh yang signifikan kepemimpinan terhadap prestasi kerja guru SMP Negeri 3 Palembang, (3). Diduga terdapat pengaruh signifikan komunikasi interpersonal terhadap prestasi kerja guru SMP Negeri 3 Palembang (4). Diduga terdapat pengaruh yang signifikan motivasi terhadap prestasi kerja guru SMP Negeri 3 Palembang. Populasi penelitian ini adalah selurug guru SMP Negeri 3 Palembang yang berjumlah 80 orang, sampel penelitian menggunakan sampling jenuh dengan perincian sampel untuk uji coba instrumen sebanyak 30 responden dan sebagai sampel analisis data sebanyak 50 orang. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah angket yang menggunakan skala Likert yang disusun berdasarkan konstruksi yang di rangkum dari berbagai teori yang diwujudkan ke dalam variabel operasional, sedangkan pengujian terhadap instrumen penelitian dilakukan melalui uji validitas dan uji realibilitas. Analisis data dilakukan melalui uji persyaratan yang terdiri dari uji normalitas yang menggunakan uji Kolmogrov Smirnov, uji homogenitas dengan menggunakan uji Chi Square, dan uji linearitas yang menggunakan One Way Anova. Selanjutnya dilakukan pula uji asumsi klasik, yang terdiri dari uji multikolinearitas dengan menggunakan uji koefisien alpha, uji outokorelasi dengan menggunakan uji Durbin-Watson, serta uji heterokedastisitas yang menggunakan correlation coefficients spearman. Analisis data menggunakan regresi berganda dan koefisien determinasi dengan persamaan : ŷ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e. Uji-t digunakan untuk mengetahui pengaruh dari ketiga variabel bebas kepemimpinan, komunikasi interpersonal dan motivasi secara parsial terhadap prestasi kerja guru sebagai variabel terikat. Sedangkan uji-F untuk mengetahui pengaruh dari ketiga variabel bebas kepemimpinan, komunikasi interpersonal dan motivasi secara simultan terhadap prestasi kerja guru sebagai variabel terikat. Taraf signifikansi yang digunakan pada penelitian ini adalah alpha=5%. Hasil peneltiian menunjukkan bahwa (1) terhadap pengaruh yang signifikan kepemimpinan, komunikasi interpersonal dan motivasi secara simultan terhadap prestasi kerja guru SMP Negeri 3 Palembang dengan Sig.F=0.000
PENDAHULUAN
keamanan,
dalam
pengelolaan
menjamin keselamatan sehingga masyarakat
kehidupan
bisa lebih tenang dalam melakukan aktifitas
berbangsa dan bernegara di segala bidang baik
sehari-hari.
bidang politik, pemerintahan, ekonomi, sosial
Salah satu upaya yang dilakukan oleh
budaya, pendidikan dan keamanan. Di bidang
pemerintahan era reformasi untuk mewujudkan
pendidikan, masyarakat mengiginkan adanya mutu
pendidikan
yang
lebih
baik
mendambakan
kehidupan yang lebih baik, tentram dan
Lahirnya era reformasi telah membawa perubahan
masyarakat
amanat perubahan yang dikehendaki oleh
dari
masyarakat di bidang pendidikan adalah dengan
sebelumnya tidak ketinggalan oleh negara-
melakukan implementasi kebijakan Otonomi
negara lain, yang dapat menciptakan hasil kelulusan yang siap pakai dan mandiri. Di bidang
284
Strategi Volume 3, No. 4, April 2013
ISSN : 2089-6948
Daerah melalui Undang-Undang Pendidikan
Untuk meningkatkan prestasi kerja bagi
Nasional.
guru
adalah
faktor
kepemimpinan
yang
Dalam implementasi kebijakan otonomi
diterapkan atasan dalam mengelola manajemen
daerah, telah diserahkan sebagian urusan
kerja guru untuk mencapai tujuan organisasi.
pendidikan yang selanjutnya menjadi urusan
Kepemimpinan
rumah tangga daerah itu sendiri. Penyerahan
mengarahkan gurunya menuju sasaran yang
urusan ini menimbulkan tiga konsekuensi yang
telah ditetapkan. Visi jauh ke depan mutlak
harus ditanggung oleh Pemerintah Daerah
dimiliki oleh pemimpin
Propinsi yang telah menerima penyerahan
membawa organisasinya dalam menuju tujuan.
urusan tersebut. Tiga hal yang timbul dari
Oleh karenanya, kepemimpinan tentunya akan
pelaksanaan otonomi daerah itu adalah aspek
berpengaruh terhadap prestasi kerja guru.
pembiayaan
terhadap
urusan
yang
telah
yang
Faktor lain
baik
akan
mampu
bila ingin sukses
yang juga
tidak
boleh
diserahkan oleh pemerintah pusat kepada
dilupakan dalam upaya meningkatkan prestasi
daerah,
untuk
kerja guru, atasan perlu senantiasa menciptakan
aspek
kondisi
aspek
menjalankan
pengadaan
urusan
personil
tersebut
dan
yang
memungkinkan
pengadaan prasarana yang berupa peralatan
komunikasi
untuk memperlancar pelaksanaan urusan itu.
bawahan dan antara guru itu sendiri. Dengan
Oleh karenannya, diperlukan Sumber Daya
terjalinnya komunikasi yang baik, suasana kerja
Manusia (SDM) di daerah yang berkualitas dan
dapat
berkinerja
menangani
pendelegasian tugas dapat berlangsung secara
urusan-urusan yang dibebankan, bukan saja
jelas, hubungan antar individu dapat terjalin
SDM di pemerintahan tapi juga SDM yang ada di
dengan
pendidikan dan sekolah. Hal ini karena kegiatan
memberikan
kependidikan dan sekolah bersentuhan langsung
peningkatan prestasi kerja guru di sekolah.
tinggi
untuk
dapat
dengan kepentingan masyarakatnya dan peserta
efektif
antara
terjalinnya
berlangsung
baik
sehingga pengaruh
atasan
secara
dengan
nyaman,
diharapkan positif
dapat
terhadap
Saat ini, permasalahan prestasi kerja guru
didik.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Prestasi kerja adalah hasil kerja secara
Palembang adalah adanya penyelesaian tugas-
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
tugas yang tidak tepat waktu, masih rendahnya
guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai
tingkat
dengan
menjalankan
tanggung
jawab
yang
diberikan
inisiatif
pada
tugas
diri dan
guru
dalam
menyelesaikan
kepadanya. Prestasi kerja merupakan gabungan
permasalahan yang terjadi berkaitan dengan
dari tiga faktor penting yaitu kemampuan dan
tugas yang diemban, rendahnya semangat
minat seorang pekerja, kemampuan penerimaan
berprestasi pada diri guru dan beberapa
atas penjelasan pendelegasian tugas dan peran,
indikator lain yang menunjukkan rendahnya
serta tingkat motivasi seorang pekerja. Prestasi
motivasi berprestasi pada guru.
kerja sebenarnya sama dengan kinerja.
Masalah lain yang muncul adalah sampai saat ini SMP Negeri 3 Palembang masih belum
285
Strategi Volume 3, No. 4, April 2013
ISSN : 2089-6948
memiliki sarana dan prasarana sekolah yang
mewujudkan cara kerja yang berdaya dan
lengkap. Kondisi ini berpengaruh terhadap
berhasil guna dalam meningkatkan produktifitas
kelancaran pelaksanaan tugas organisasi. Hal
kerja (Nawawi, 2003:155).
tersebut masih ditambah dengan terbatasnya
Menurut
ukuran dan jumlah ruangan kerja. Kondisi
Saydam
(2000:486),
menyatakan bahwa: “Prestasi kerja adalah hasil
tersebut diduga kuat ikut mempengaruhi kinerja
pelaksanan
guru SMP Negeri 3 Palembang. Dalam hal ini,
pekerjaan
yang
dicapai
oleh
karyawan dalam melaksanakan tugas yang
diperlukan adanya komunikasi yang baik dari
dibebankan kepadanya. Prestasi kerja seorang
atasan untuk bisa memotivasi guru agar bekerja
karyawan
sesuai dengan standar yang ditetapkan.
ditentukan
oleh
kecakapan,
keterampilan, pengalaman, kesungguhan dan lingkungan kerja.
PERUMUSAN MASALAH Adapun ciri-ciri karyawan atau guru yang memiliki prestasi kerja tinggi yaitu:
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Menguasai seluk beluk bidang dan tugas
Apakah terdapat
pengaruh
kepemimpinan,
interpersonal
dan
dalam bidang-bidang terkait.
komunikasi
motivasi
kerja
2) Memiliki
secara
baik
bersama-sama terhadap prestasi kerja guru SMP
yang
amat
dalam melaksanakan tugasnya.
3) Mempunyai
Ngeri 3 Palembang?
keterampilan
pengalaman
yang
luas
dalam bidang tugasnya. 4) Bersungguh-sungguh dan tidak mengenal
TUJUAN PENELITIAN
waktu dalam melaksanakan tugas. Penelitian mengetahui
dan
ini
bertujuan
membuktikan:
5) Mempunyai kesegaran jasmani dan rohani
untuk
yang baik.
Pengaruh
6) Melaksanakan tugas secara berdaya guna
kepemimpinan, komunikasi interpersonal dan
dan berhasil guna.
motivasi kerja secara bersama-sama terhadap
7) Hasil pekerjaan melebihi dari yang dituntut
prestasi kerja guru SMP Ngeri 3 Palembang. Menurut
Mangkunegara
oleh perusahaan.
(2000:67)
mendefinisikan bahwa “Prestasi kerja secara kualitas yang dicapai oleh seorang guru dalam
Menurut
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
Kartono
jawab yang diberikan kepadanya”.
1) Tipe
guru dalam organisasi, maka semangat kerja positif
merupakan
faktor
(2001:78)
ada
J.
Reddin beberapa
dalam tipe
kepemimpinan, yaitu sebagai berikut:
Dalam kaitan dengan prestasi kerja
yang
William
Pembetot
(Deserted),
bermoral
rendah, tidak memiliki rasa keterlibatan,
yang
tanpa pengabdian, tanpa loyalitas dan
berpengaruh, ada sikap yang berupa kesediaan
ketaatan, sukar diramalkan.
286
Strategi Volume 3, No. 4, April 2013
ISSN : 2089-6948
2) Tipe Birokrat (Bureauctat), correct, kaku,
organisasi akan meningkat jika memiliki
patuh pada peraturan dan norma-norma,
informasi yang diperlukan. Masyarakat akan
disiplin dan keras.
cenderung merasa lebih baik mengenai diri
3) Tipe
Misionaris
(Missionary),
terbuka,
mereka sendiri jika mereka diberi informasi.
penolong, lembut. 4) Tipe
Dengan diberi informasi dan diberi jalan
Pembangun
(Developer),
dinamis,
inovatif,
melimpahkan
wewenang
kreatif,
masuk untuk menuju informasi tersebut
memberikan/
jalan masuk informasi adalah bagian dari
dengan
baik,
keadaan percaya dan rasa aman.
menaruh kepercayaan pada bawahan.
3) Mempengaruhi Orang Lain
5) Tipe Otokrat (Autocrat), keras, diktatoris, mau menang
Komunikasi
sendiri, keras kepala,
minat,
sombong, bandel. 6) Tipe
Otokrat
Autocrat),
berguna
mengutangi
untuk
merangsang
permusuhan,
dan
menggerakkan GURU dan masyarakat untuk
Yang
lancar,
Bijak
(Benevolent
tertib,
ahli
melakukan suatu tugas atau mendidik
dalam
perilaku.
mengorganisir, besar rasa keterlibatan diri.
4) Menolong Orang Lain
7) Tipe Kompromis (Compromiser), plintat-
Seseorang
harus
memberikan
nasihat
plintut, selalu mengikuti angin, tidak punya
kepada orang-orang yang bekerja padanya
pendirian, tidak mempunyai keputusan,
sebagi
berpandangan sempit.
menyelesaikan masalah. Dia pun berusaha
8) Tipe
Executif,
memberikan
bermutu motivasi,
anggota
tim.
Membantu
tinggi,
dapat
memotivasi orang lain dalam mencapai
tekun
dan
tujuan karier mereka. Berbagai kepuasaan
berpandangan jauh.
yang diperolehnya selama bekerja adalah menolong orang lain untuk tumbuh dan
Menurut
Gurnitowati
dan
Maliki
berkembang.
(2000:12) ada beberapa alasan/dasar mengapa
Setiap orang telah berkomunikasi dengan
komunikasi terjadi dalam organisasi, yaitu:
orang lain sejak dilahirkan sampai meninggal dunia.
1) Memberikan Informasi Memberikan
informasi
kepada
5) Menyelesaikan
pelanggan,
adalah untuk mencari jalan keluar atau solusi
2) Diberi informasi
atas setiap permasalahan yang terjadi dalam
Perilaku dibedakan berdasarkan memberikan informasi.
Setiap
hubungan antara orang. Namun bisa juga
interaksi
komunikasi dilakukan
komunikasi menyediakan data yang lebih
keputusan
banyak mengenai orang-orang dan dirinya sendiri.
Membuat
Komunikasi dilakukan salah satu alasannya
sebagainya.
diberi
dan
Keputusan
teman, bawahan, penyelia (supervisor) dan
dan
Masalah
Potensi
produktivitas
diantara
untuk berbagai
mengambil alternatif
keputusan yang mungkin bisa diambil.
dalam
287
Strategi Volume 3, No. 4, April 2013
ISSN : 2089-6948
6) Mengevaluasi Perilaku Secara Efektif
tinggi serta positif sebagai hasil kerja, maka
Para anggota organisasi memerlukan suatu
ekspektansi, instrumentalitas dan valensi yang
penilaian untuk mengetahui hal-hal yang
berkaitan dengan imbalan tersebut harus tinggi
akan mereka lakukan atau kapan koreksi
serta positif.
terhadap
prestasi
mereka
Penilaian
terhadap
hal-hal
memerlukan
kepekaan
diperlukan. seperti
dan
itu
HIPOTESIS PENELITIAN
keahlian
Adapun hipotesis dalam penelitian ini
komunikasi.
adalah:
Diduga
terdapat
pengaruh
yang
Terdapat 7 kunci agar komunikasi menjadi
signifikan
kepemimpinan,
lancar, yaitu:
interpersonal
dan
a Meningkatkan Umpan Balik
bersama-sama terhadap prestasi kerja guru SMP
b Empati
Negeri 3 Palembang.
motivasi
komunikasi kerja
secara
c Pengulangan d Menggunakan Bahasa Yang Sederhana
METODE PENELITIAN
e Penentuan Waktu Yang Efektif f
Mendengarkan Secara Aktif
Waktu penyusunan dan penelitian ini
g Mengatur Arus Informasi
dilaksanakan selama 5 (lima) bulan
dimulai
sejak bulan November 2012 dan selesai pada Menurut Syafei (2005:22) menyatakan
bulan Maret 2013. Penelitian ini
dilaksanakan
bahwa motivasi adalah suatu proses psikologis
di SMP Negeri 3 Palembang, Jalan Ariodillah No.
yang mencerminkan interaksi antara sikap,
2280 Palembang, Kelurahan 20 Ilir, Kecamatan
kebutuhan, persepsi dan keputusan yang terjadi
Ilir Timur I Palembang.
pada diri seseorang. Motivasi seseorang bekerja tergantung
TEKNIS ANALISIS DATA
pada reward yang diterimanya dan punishment
1.
Analisis Deskriptif
yang akan dialaminya nanti (Arek Ishak &
a.
Analisis Statistik Deskriptif
Tanjung Hendri, 2003:35-37).
Statistik deskriptif digunakan untuk
Vroom (dalam Winardi, 2002:109-110)
memperoleh gambaran tentang data hasil
berpendapat bahwa motivasi terhadap kerja
penelitian atau jawaban dari kuesioner yang
merupakan
telah
hasil
instrumentalitas,
dari kali
ekspektansi valensi.
kali
diberikan
pada
responden.
Statistik
Hubungan
deskriptif ini menjelaskan tentang nilai rata-rata,
multiplikatif tersebut berarti bahwa daya tarik
median, modus rentang nilai, nilai maksimum,
motivasional jalur pekerjaan tertentu sangat
nilai minimum, simpangan baku dan variansi
berkurang, apabila salah satu diantara hal
dari data yang diolah peneliti.
berikut: ekspektansi, instrumentalitas, atau valensi mendekati nol. Sebaliknya agar imbalan tertentu memiliki sebuah dampak motivasional
288
Strategi Volume 3, No. 4, April 2013
ISSN : 2089-6948
b. Analisis Butir Instrumen
singkatan dari Best, Linier, Unbiased, Estimator.
Adapun analisis butir instrumen untuk
Sehingga data-data yang akan digunakan dalam
mengetahui kondisi yang paling lemah dari
pengujian
variabel,
kondisi
kemungkinan penyimpangan asumsi klasik, yaitu
variabel yaitu dengan meningkatkan instrumen
fungsi linier dari random Y dalam model dan
yang minimum tersebut. Selain itu hasil uji butir
efisien dimana ia tidak bias dan memiliki varian
instrumen dapat dijadikan untuk saran-saran
yang minimum. Uji ini bermanfaat untuk melihat
hasil penelitian. Dengan dilakukannya analisis
apakah model regresi linier berganda tersebut
butir pertanyaan, maka dapat diketahui dimensi
telah dibuat dengan tidak melanggar asumsi
dan indikator mana yang masih lemah dari
klasik yang berlaku dalam suatu persamaan
setiap instrumen variabel yang diteliti.
regresi linier klasik (Gujarati, 2003:77-85).
2.
jadi
untuk
memperbaiki
hipotesis
telah
terbebas
dari
Analisis Statistik Inferensial Statistik inferensial untuk menjelaskan
tentang
data
yang
difungsikan
a). Uji Multikolinieritas
dalam
b). Uji Autokorelasi
memprediksi keberadaan data pada populasi,
c). Uji Heteroskedastisitas
statistik yang digunakan dalam pengambilan kesimpulan dari fenomena variabel yang ada.
2). Regresi Berganda Pengaruh
a. Uji Persyaratan Analisis Uji
persyaratan
komunikasi
interpersonal,
kepemimpinan, dan motivasi terhadap prestasi dilakukan
untuk
kerja guru pada SMP Negeri 3 Palembang,
memenuhi persyaratan penggunaan statistik
persamaan regresi berganda adalah:
parametris, sebagai alat pengujian digunakan uji
ŷ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
normalitas dan uji homogenitas data. Uji normalitas dimaksud untuk mengetahui apakah
dimana:
populasi sebanyak sumber data berdistribusi
ŷ
= Variabel prestasi
a
= Konstanta
X1
= Variabel komunikasi interpersonal
X2
= Variabel kepemimpinan
X3
= Variabel motivasi
normal atau tidak, yang didasarkan pada data sampel.
b. Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakukan pengujian hipotesis
b1b2b3
= Koefisien Regresi
e
= Residual
regresi linier berganda, akan dilakukan uji Uji Hipotesis
asumsi klasik yang mendasari penggunaan
1.
persamaan model regresi linier berganda. Jika asumsi
dasar
terpenuhi,
maka
Hipotesis Pertama : Terdapat
estimator
pengaruh
yang
signifikan
kepemimpinan, komunikasi interpersonal
ordinary least square (OLS) dapat memenuhi
dan
harapan sebagai penduga BLUE yang merupakan
289
motivasi
secara
bersama-sama
Strategi Volume 3, No. 4, April 2013
ISSN : 2089-6948
terhadap prestasi kerja guru SMP Negeri 3 Palembang. a). Formula Pengujian :
3.
Ho: b1,2,3 =0: Tidak Terdapat pengaruh yang
signifikan
komunikasi motivasi
Terdapat
kepemimpinan,
interpersonal secara
Hipotesis Ketiga :
dan
bersama-sama
a). Formula Pengujian : Ho: b2=0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan komunikasi interpersonal
pengaruh
yang
terhadap prestasi kerja guru SMP
signifikan kepemimpinan, komunikasi
Negeri 3 Palembang.
interpersonal dan motivasi secara
Ha:
b2
≠ 0:
Terdapat pengaruh yang
bersama-sama terhadap prestasi kerja
signifikan komunikasi interpersonal
guru SMP Negeri 3 Palembang.
terhadap prestasi kerja guru SMP
b). Level of Significance 95 %(α = 0,05 )
Negeri 3 Palembang.
c). Kriteria Pengujian:
2.
signifikan
kerja guru SMP Negeri 3 Palembang.
Negeri 3 Palembang. b1,2,3≠0:Terdapat
yang
komunikasi interpersonal terhadap prestasi
terhadap prestasi kerja guru SMP
Ha:
pengaruh
b). Level of Significance 95 % (α = 0,05 )
Terima Ho bila: sig. F ≥ 0,05
Tolak Ho bila: sig. F < 0,05
c). Kriteria Pengujian:
Terima Ho bila: sig. t ≥ 0,05
Tolak Ho bila : sig. t < 0,05
Hipotesis Kedua : Terdapat
pengaruh
yang
4.
signifikan
Hipotesis Keempat Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi
kepemimpinan terhadap prestasi kerja guru
terhadap prestasi kerja guru SMP Negeri 3
SMP Negeri 3 Palembang.
Palembang.
a). Formula Pengujian :
a). Formula Pengujian :
Ho: b1 =0: Tidak terdapat pengaruh yang
Ho: b3 = 0: Tidak terdapat pengaruh
signifikan kepemimpinan terhadap
yang signifikan motivasi terhadap
prestasi kerja guru SMP Negeri 3
prestasi kerja guru SMP Negeri 3
Palembang.
Palembang.
Ha: b1 ≠ 0: Terdapat pengaruh yang
Ha : b3 ≠ 0: Terdapat pengaruh yang
signifikan kepemimpinan terhadap
signifikan
prestasi kerja guru SMP Negeri 3
Palembang.
b). Level of Significance 95 %(α = 0,05 )
b). Level of Significance 95 % (α = 0,05 )
c). Kriteria Pengujian: Terima Ho bila: sig. t ≥ 0,05
Tolak Ho bila: sig. t < 0,05
terhadap
prestasi kerja guru SMP Negeri 3
Palembang.
motivasi
c). Kriteria Pengujian:
290
Terima Ho bila: sig. t ≥ 0,05
Tolak Ho bila : sig. t < 0,05
Strategi Volume 3, No. 4, April 2013
ISSN : 2089-6948
HASIL ANALISIS DAN INTERPRETASI
terdiri dari uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji multikolinearitas.
Hasil penelitian yang diperoleh di lapangan
untuk
mendapatkan
gambaran
Uji Asumsi Klasik
tentang beberapa karakteristik dari masing-
Penggunaan
teknik
statistik
analisis
masing variabel yang diteliti, baik variabel
Regresi Linear Berganda (RLB) adalah untuk
terikat yaitu Prestasi Kerja maupun variabel
melihat
bebas
Komunikasi
Kepemimpinan (X1), Motivasi Interpersonal (X2)
Interpersonal dan Motivasi. Karakteristik yang
dan Motivasi (X3) terhadap Prestasi Kerja (Y).
dimaksud berupa distribusi skor variabel yang
Namun sebelum dapat dilakukan analisis RLB
diwujudkan dalam bentuk nilai rata-rata, modus,
terlebih dahulu harus dipenuhi beberapa asumsi
median, standar deviasi serta varians. Namun
klasik yakni tidak terjadi multikolinearitas, tidak
sebelumnya, pada bab ini akan dilakukan uji
terjadi
persyaratan analisis, yaitu uji normalitas, uji
Heteroskedastisitas. Oleh karena itu maka
homogenitas, dan uji linearitas sebagai syarat
dilakukan uji multikolinearitas, uji Autokorelasi
untuk menggunakan statistik inferensial dan
dan uji Heteroskedastisitas.
menguji hipotesis yang diajukan, serta uji asumsi
a. Uji Multikolinearitas
yaitu
Kepemimpinan,
klasik yang terdiri dari uji multikolinearitas, uji autokorelasi Sedangkan pengujian
dan pada
uji
hipotesis
yang
akhir
pengaruh
Autokorelasi
dan
variabel
tidak
terjadi
Uji Multikolinearitas dilakukan dengan
heteroskedastisitas.
bagian
bagaimana
data masing-masing variabel bebas untuk
dilakukan
mengetahui apakah terdapat korelasi yang
dengan
signifikan antar variabel bebas. Pengujian
diikuti
pembahasan hasil penelitian.
Multikolinearitas antar variabel bebas dilakukan dengan menggunakan program SPSS dengan taraf signifikansi 5% ( = 0,05). Kriteria
Uji Persyaratan Analisis Uji persyaratan dilakukan pada 34 orang
pengujian adalah menerima H0 apabila Sig >
guru sebagai sampel penelitian. Data penelitian
0,05. Ho menyatakan tidak terdapat korelasi
diolah dengan statistik parametris yang bekerja
yang signifikan antar variabel bebas.
dengan asumsi data setiap variabel membentuk
Berdasarkan hasil uji Multikolinearitas
distribusi normal, homogen dan linear. Bila data
korelasi antara Kepemimpinan (X1) dengan
tidak normal, homogen dan linear, maka
Motivasi Interpersonal (X2) diperoleh nilai Sig.
statistik parametris tidak dapat digunakan
sebesar 0,884, korelasi antara Kepemimpinan
sebagai alat analisis, sehingga perlu dilakukan uji
(X1) dengan Motivasi (X3) nilai Sig. adalah
normalitas, homogenitas dan linearitas.
sebesar 0,130 dan korelasi antara Motivasi
Disamping itu dilakukan pula uji asumsi
Interpersonal
(X2)
dengan
Motivasi
(X3)
klasik, karena variabel bebas yang lebih dari 2
diperoleh nilai Sig. sebesar 0,217. Karena semua
(dua) harus dilakukan uji asumsi klasik yang
nilai Sig. > 0,05 maka Ho diterima artinya tidak
291
Strategi Volume 3, No. 4, April 2013
ISSN : 2089-6948
terdapat korelasi yang signifikan antar variabel
Hasil
bebas.
Uji
Multikolinearitas
dengan
program SPSS disajikan pada tabel 16 berikut ini: Tabel 16. Hasil Uji Multikolinearitas
Kete-rangan
Signi-fikansi
α (Alpha)
Kondisi
X1-X2
0.440
0.05
Sig > α
X1-X3
0.058
0.05
Sig > α
X2-X3
0.055
0.05
Sig > α
Kesimpulan
Tidak terjadi korelasi yg signifikan antar variabel bebas
Sumber : diolah peneliti dengan program SPSS
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Durbin-Watson sebesar 2,267. Karena nilai
b. Uji Autokorelasi
Durbin-Watson lebih besar dari nilai 2 maka
Uji Autokorelasi ini dipergunakan untuk
dapat
mengetahui apakah terdapat korelasi antara data
pengamatan.
Pengujian
disimpulkan
bahwa
tidak
terjadi
autokorelasi (Korelasi antar data pengamatan).
Autokorelasi
Hasil Uji Autokorelasi dengan program
dilakukan dengan menggunakan nilai Durbin-
SPSS disajikan pada tabel 17 berikut ini :
Watson pada program SPSS dengan ketentuan jika nilai Durbin-Watson > 2 , maka tidak terjadi
Tabel 17 Hasil Uji Autokorelasi
Autokorelasi (korelasi antar data pengamatan).
Model Summaryb Model 1
R .856a
R Square .733
Adjusted R Square .715
St d. Error of the Estimate 1.068
DurbinWat son 2.267
a. Predictors: (Constant), Motiv asi, Kepemimpinan, KomunikasiInterpersonal b. Dependent Variable: PrestasiKerja
c. Uji Heteroskedastisitas
Kriteria pengujian adalah menerima H0 apabila
Uji Heteroskedastisitas dilakukan dengan
Sig > 0,05. Ho menyatakan tidak terdapat
data masing-masing variabel bebas untuk
korelasi yang signifikan antara variabel bebas
mengetahui korelasi antara variabel bebas
dengan nilai absolutnya.
dengan
nilai
Pengujian
Berdasarkan hasil uji Heteroskedastisitas
dengan
diperoleh nilai korelasi antara variabel bebas
menggunakan korelasi Spearman pada program
dengan nilai residu absolutnya masing-masing
SPSS dengan taraf signifikansi 5% ( = 0,05).
dengan nilai Sig. sebesar 0,890 untuk korelasi
Heteroskedastisitas
absolutnya. dilakukan
292
Strategi Volume 3, No. 4, April 2013
ISSN : 2089-6948
variabel X1 dengan absx1, nilai
Sig. sebesar
terjadi heteroskedastisitas atau tidak terjadi
0,876 untuk korelasi variabel X2 dengan absx2
korelasi yang signifikan antara variabel bebas
dan
dengan nilai absolutnya.
nilai Sig. sebesar 0,768 untuk
korelasi
variabel X3 dengan absx3. Karena ketiga variabel bebas
Kepemimpinan
(X1)
Hasil
Motivasi
Uji
Heteroskedastisitas
dengan
program SPSS berdasarkan Koefisien Alpha
Interpersonal (X2) dan Motivasi (X3) diperoleh
disajikan dalam tabel 18 berikut ini :
nilai Sig. > 0,05 maka Ho diterima artinya tidak Tabel 18. Hasil Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan Koefisien Alpha (α) Keterangan
Signi-fikansi
X1 – aX1 0.890 X2 – aX2 0.876 X3 – aX3 0.768 Sumber : diolah peneliti dengan program SPSS
Alpha (α)
Kondisi
Kesimpulan
0.05 0.05 0.05
Sig > α Sig > α Sig > α
Ho diterima Ho diterima Ho diterima
(X1), Komunikasi Interpersonal (X2) dan Motivasi (X3) secara bersama-sama terhadap Prestasi
C. Analisis Statistik Inferensial 1. Pengaruh Kepemimpinan (X1), Motivasi Interpersonal (X2) dan Motivasi (X3) Secara Bersama-Sama Terhadap Prestasi Kerja (Y) a. Analisis Regresi Linear Berganda Untuk menetapkan rumusan persamaan
Kerja (Y) perlu dilakukan analisis koefisien regresi linear berganda. Dengan menggunakan fasilitas
program
SPSS,
maka
hasilnya
ditampilkan pada tabel 19 berikut ini :
regresi linear pengaruh variabel Kepemimpinan Tabel. 19. Koefisien Regresi dan Uji Signifikansi Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Interpersonal dan Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Coeffi ci entsa
Model 1
Unstandardized Coef f icients B St d. Error .589 5.063 .483 .066 .133 .052 .333 .069
(Constant) Kepemimpinan KomunikasiInterpersonal Motiv asi
St andardized Coef f icients Beta .584 .203 .395
t .116 7.363 2.564 4.820
Sig. .908 .000 .014 .000
a. Dependent Variable: PrestasiKerja
Sumber : Data diolah peneliti dengan program SPSS
Berdasarkan hasil koefisien regresi linear
(X2) dan Motivasi (X3) terhadap Prestasi Kerja (Y)
sederhana pada tabel di atas, maka persamaan regresi
linear
sederhana
adalah :
pengaruh
Yˆ 0,589 0,483 X 1 0,133 X 2 0,333 X 3 e
Kepemimpinan (X1), Komunikasi Interpersonal
293
Strategi Volume 3, No. 4, April 2013
ISSN : 2089-6948
Dari persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa
Dari persamaan regresi linear ganda di
konstanta regresi adalah 0,589. Artinya jika
atas
mengabaikan
Kepemimpinan,
Kepemimpinan (X1) lebih dominan pengaruhnya
Komunikasi Interpersonal dan Motivasi maka
terhadap Prestasi Kerja dibandingkan variabel
skor Prestasi Kerja sebesar 0,589. Koefisien
Komunikasi
regresi Kepemimpinan (X1) adalah
0,483,
Sedangkan variabel Motivasi lebih dominan
artinya setiap penambahan satu satuan skor
pengaruhnya dibandingkan variabel Komunikasi
Kepemimpinan akan meningkatkan skor Prestasi
Interpersonal terhadap Prestasi Kerja. Sehingga
Kerja sebesar
0,483 dengan menjaga skor
untuk meningkatkan Prestasi Kerja para guru
Komunikasi Interpersonal (X2) dan skor Motivasi
SMP Negeri 3 Palembang secara optimal, maka
(X3) tetap/konstan. Koefisien regresi Komunikasi
yang harus lebih dahulu diperhatikan untuk
Interpersonal (X2) adalah 0,133, artinya setiap
diperbaiki dan ditingkatkan adalah masalah
penambahan
Kepemimpinan
variabel
satu
satuan
skor
Motivasi
Interpersonal akan meningkatkan skor Prestasi
memperlihatkan
bahwa
Interpersonal
dan
variabel
dan
Motivasi
Motivasi.
selanjutnya
masalah Komunikasi Interpersonal.
Kerja sebesar 0,133 dengan menjaga skor Kepemimpinan (X1) dan skor Motivasi (X3)
b. Analisis Korelasi
tetap/konstan. Koefisien regresi Motivasi (X3)
Untuk melihat kekuatan pengaruh antara
adalah 0,333, artinya setiap penambahan satu
variabel
Kepemimpinan
satuan skor Motivasi akan meningkatkan skor
Interpersonal (X2) dan Motivasi (X3) secara
Prestasi Kerja sebesar 0,333 dengan menjaga
bersama-sama terhadap Prestasi Kerja (Y) perlu
skor Kepemimpinan (X1) dan skor Komunikasi
dilakukan
Interpersonal (X2) tetap/konstan.
korelasi ditampilkan pada tabel 20 berikut ini :
analisis
(X1),
korelasi,
Komunikasi
hasil
koefisien
Tabel 20. Koefisien Korelasi dan Determinasi Pengaruh Ketiga Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat
Model Summaryb Model 1
R .856a
R Square .733
Adjusted R Square .715
St d. Error of the Estimate 1.068
a. Predictors: (Constant), Motiv asi, Kepemimpinan, KomunikasiInterpersonal b. Dependent Variable: PrestasiKerja Sumber : Data diolah peneliti dengan program SPSS
294
DurbinWat son 2.267
Strategi Volume 3, No. 4, April 2013
Berdasarkan
Tabel
ISSN : 2089-6948
20
di
atas
Ho:b1,2,3 = 0: Tidak Terdapat pengaruh
menunjukkan koefisien korelasi (R) variabel
yang
Kepemimpinan (X1), Komunikasi Interpersonal
komunikasi
(X2) dan Motivasi (X3) secara bersama dengan
motivasi
Prestasi Kerja (Y) adalah 0,856, artinya korelasi
terhadap prestasi kerja guru SMP
antara
Negeri 3 Palembang.
Kepemimpinan,
Komunikasi
Interpersonal dan Motivasi secara bersama
signifikan
kepemimpinan,
interpersonal
secara
dan
bersama-sama
Ha: b1,2,3 ≠ 0: Terdapat pengaruh yang
dengan Prestasi Kerja Guru SMP Negeri 3
signifikan
kepemimpinan,
Palembang menunjukkan adanya pengaruh yang
komunikasi
sangat kuat dan bersifat positif.
motivasi
interpersonal
secara
dan
bersama-sama
terhadap prestasi kerja guru SMP c. Analisis Determinasi Untuk
mengetahui
Negeri 3 Palembang. berapa
pengaruh tersebut dapat dilihat
besar
b). Level of Significance 95 % (α = ,05 )
dari nilai
c). Kriteria Pengujian:
koefisien determinasinya (Rsquare) yaitu 0,733
Terima Ho bila sig. F ≥ 0,05
yang memberikan pengertian bahwa 73.3 %
Tolak Ho bila : sig. F < 0,05
variasi Prestasi Kerja (Y) Guru SMP Negeri 3 Palembang dapat dijelaskan oleh variabel
Dari hasil pengujian hipotesis maka secara
Kepemimpinan (X1), Komunikasi Interpersonal
statistik : terdapat pengaruh positif dan
(X2) dan Motivasi (X3) dalam model regresi yang
signifikan
dihasilkan, yaitu :
Interpersonal dan Motivasi secara simultan
Yˆ 0,589 0,483 X 1 0,133 X 2 0,333 X 3 e
terhadap Prestasi Kerja guru SMP Negeri 3
.
Palembang. Untuk mengetahui seberapa
Kepemimpinan,
Komunikasi
kuat pengaruh tersebut digunakan analisis UJI HIPOTESIS STATISTIK
regresi jamak Y atas X1, X2 dan X3 yang hasilnya ditampilkan pada tabel 21 berikut
1.
Hipotesis Pertama :
ini :
a). Formula Pengujian : Tabel. 21. Uji Signifikansi Pengaruh X1, X2 dan X3 Terhadap Y ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 143.635 52.445 196.080
df 3 46 49
Mean Square 47.878 1.140
F 41.995
a. Predictors: (Const ant), Motiv asi, Kepemimpinan, KomunikasiInterpersonal b. Dependent Variable: Prest asiKerja
295
Sig. .000a
Strategi Volume 3, No. 4, April 2013
ISSN : 2089-6948
Berdasarkan hasil Sig.F di dapat nilainya
b). Level of Significance 95 % (α = 0,05 )
0,000 < 0,05, berarti pada tingkat keyakinan 95%
c). Kriteria Pengujian:
variabel
Terima Ho bila: sig. t ≥ 0,05
Kepemimpinan, Komunikasi Interpersonal dan
Tolak Ho bila : sig. t < 0,05
H0 ditolak atau secara
simultan
Motivasi secara simultan berpengaruh sangat nyata terhadap Prestasi Kerja. Dengan demikian,
Dari hasil pengujian hipotesis maka secara
dapat dikatakan bahwa hipotesis pertama
statistik: terdapat pengaruh Kepemimpinan
diterima.
secara parsial terhadap Prestasi Kerja guru SMP
Dengan
kata
lain,
makin
baik
Kepemimpinan, Motivasi Interpersonal dan
Negeri
Motivasi yang diterapkan para Guru SMP Negeri
seberapa kuat pengaruh tersebut digunakan
3 Palembang, maka makin tinggi pula Prestasi
analisis sederhana Y atas X1 yang hasilnya
Kerja yang dihasilkan oleh para guru tersebut.
ditampilkan pada tabel 32.
Sebaliknya,
makin
Palembang.
Untuk
mengetahui
Kepemimpinan,
Berdasarkan hasil Sig.t di dapat nilainya
Komunikasi Interpersonal dan Motivasi yang
0,000 < 0,05, berarti pada tingkat keyakinan 95%
diterapkan para guru, maka makin rendah pula
H0
Prestasi Kerja yang diperlihatkan oleh guru.
Kepemimpinan bisa menjelaskan skor Prestasi
Kesimpulan:
Kerja. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
Hipotesis pertama adalah benar adanya, yaitu
hipotesis kedua diterima. Dengan kata lain,
terdapat
signifikan
makin tinggi Kepemimpinan guru SMP Negeri 3
Kepemimpinan, Komunikasi Interpersonal dan
Palembang, maka makin tinggi pula Prestasi
Motivasi
Kerja yang dihasilkan oleh para guru. Sebaliknya,
pengaruh
secara
buruk
3
positif
dan
bersama-sama
terhadap
Prestasi Kerja Guru SMP Negeri 3 Palembang.
ditolak
atau
secara
individu
variabel
makin rendah Kepemimpinan, maka makin rendah pula Prestasi Kerja yang diperlihatkan
2. Hipotesis Kedua Terdapat
pengaruh
oleh para guru. yang
signifikan
Kesimpulan:
kepemimpinan terhadap prestasi kerja guru
Hipotesis kedua adalah benar adanya, yaitu
SMP Negeri 3 Palembang.
terdapat pengaruh yang signifikan dan positif
a). Formula Pengujian :
Kepemimpinan terhadap Prestasi Kerja guru
Ho: b1 =0: Tidak terdapat pengaruh yang
SMP Negeri 8 Palembang.
signifikan kepemimpinan terhadap prestasi kerja guru SMP Negeri 3
3. Hipotesis Ketiga
Palembang.
Terdapat
Ha: b1 ≠ 0: Terdapat pengaruh yang
pengaruh
yang
signifikan
komunikasi interpersonal terhadap prestasi
signifikan kepemimpinan terhadap
kerja guru SMP Negeri 3 Palembang.
prestasi kerja guru SMP Negeri 3
a). Formula Pengujian :
Palembang.
296
Strategi Volume 3, No. 4, April 2013
ISSN : 2089-6948
Ho: b2=0: Tidak terdapat pengaruh yang
4. Hipotesis Keempat
signifikan komunikasi interpersonal
Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi
terhadap prestasi kerja guru SMP
terhadap prestasi kerja guru SMP Negeri 3
Negeri 3 Palembang.
Palembang.
Ha: b2 ≠ 0: Terdapat pengaruh yang
a). Formula Pengujian :
signifikan komunikasi interpersonal
Ho: b3 = 0: Tidak terdapat pengaruh
terhadap prestasi kerja guru SMP
yang signifikan motivasi terhadap
Negeri 3 Palembang.
prestasi kerja guru SMP Negeri 3
b). Level of Significance 95 %(α = 0,05 )
Palembang.
c). Kriteria Pengujian:
Ha: b3 ≠ 0: Terdapat pengaruh yang
Terima Ho bila: sig. t ≥ 0,05
signifikan
Tolak Ho bila: sig. t < 0,05
prestasi kerja guru SMP Negeri 3
motivasi
terhadap
Palembang. b). Level of Significance 95 % (α =0,05 )
Dari hasil pengujian hipotesis maka
c). Kriteria Pengujian:
secara statistik: tidak terdapat pengaruh positif Motivasi Interpersonal secara parsial
Terima Ho bila: sig. t ≥ 0,05
terhadap Prestasi Kerja guru SMP Negeri 3
Tolak Ho bila: sig. t < 0,05
Palembang. Untuk mengetahui kekuatan pengaruh
tersebut
digunakan
sederhana
Y
X2
atas
yang
analisis
Dari hasil pengujian hipotesis maka
hasilnya
secara statistik: tidak terdapat pengaruh positif
ditampilkan pada tabel 32.
Motivasi Interpersonal secara parsial terhadap
Berdasarkan hasil Sig.t di dapat nilainya
Prestasi Kerja guru SMP Negeri 3 Palembang.
0,014 < 0,05, berarti pada tingkat keyakinan
Untuk mengetahui kekuatan pengaruh tersebut
95% H0 ditolak atau secara individu variabel
digunakan analisis sederhana Y atas X3 yang
Komunikasi Interpersonal bisa menjelaskan
hasilnya ditampilkan pada tabel 32.
skor Prestasi Kerja. Dengan demikian, dapat
Berdasarkan hasil Sig.t di dapat nilainya
dikatakan bahwa hipotesis kedua diterima.
0,000 < 0,05, berarti pada tingkat keyakinan 95%
Dengan
rendahnya
H0 ditolak atau secara individu variabel Motivasi
berpengaruh
bisa menjelaskan skor Prestasi Kerja. Dengan
terhadap naik turunnya Prestasi Kerja guru
demikian, dapat dikatakan bahwa hipotesis
SMP Negeri 3 Palembang.
ketiga diterima. Dengan kata lain, tinggi
Kesimpulan:
rendahnya
Hipotesis ketiga adalah benar adanya, yaitu
Prestasi Kerja guru SMP Negeri 3 Palembang
terdapat pengaruh positif dan signifikan
Kesimpulan:
Komunikasi Interpersonal terhadap Prestasi
Hipotesis keempat adalah benar adanya, yaitu
Kerja Guru SMP Negeri 3 Palembang.
terdapat
kata
Komunikasi
lain,
tinggi
Interpersonal
297
Motivasi
pengaruh
dapat
positif
mempengaruhi
dan
signifikan
Strategi Volume 3, No. 4, April 2013
ISSN : 2089-6948
Motivasi terhadap Prestasi Kerja Guru SMP
komunikasi interpersonal terhadap prestasi
Negeri 3 Palembang.
kerja guru SMP Negeri 3 Palembang. 4. Secara parsial antara variabel motivasi
KESIMPULAN
memiliki pengaruh sangat nyata terhadap prestasi kerja guru SMP Negeri 3 Palembang,
Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi
karena hasil analisis menunjukkan nilai sig. t
yang telah dilakukan, maka disimpulkan sebagai
= 0.000 < α = 0.05, dengan demikian Ho
berikut: 1. Secara
simultan
antara
ditolak, artinya terdapat pengaruh yang
variabel
signifikan antara motivasi terhadap prestasi
kepemimpinan, komunikasi interpersonal
kerja guru SMP Negeri 3 Palembang.
dan motivasi memiliki pengaruh sangat
5. Variabel
nyata terhadap prestasi kerja guru SMP
Prestasi Kerja guru SMP Negeri 3 Palembang
menunjukkan nilai sig. F = 0.000 < α = 0.05, demikian
terdapat
Ho
pengaruh
ditolak, yang
dibandingkan
artinya
prestasi kerja guru SMP Negeri 3 Palembang
Anwar
melalui persamaan regresi linear berganda
Perusahaan.
Yˆ 0,589 0,483 X 1 0,133 X 2 0,333 X 3 e .
Bandung:
Manusia
PT.
Remaja
Buyung A. Syafei. 2005. Manajemen Sumber
= 0.000 < α = 0.05, dengan demikian Ho
Daya
ditolak, artinya terdapat pengaruh yang
Manusia.
Magister
signifikan antara kepemimpinan terhadap
Sekretariat
Manajemen.
Program
Palembang:
Universitas Bina Darma Palembang.
prestasi kerja guru SMP Negeri 3 Palembang.
Byars Lloyd, et.al, 1994. Human Resource
3. Secara parsial antara variabel komunikasi
Management, Richard D. Irwin Inc.
interpersonal memiliki pengaruh yang nyata
Djamaluddin, Arief. 2007.
terhadap prestasi kerja guru SMP Negeri 3
Pengembangan
Sumber Daya Manusia, Pendekatan dari
analisis
segi MSDM.
menunjukkan nilai sig. t = 0.014 < α = 0.05, ditolak,
Daya
Indonesia.
karena hasil analisis menunjukkan nilai sig. t
Ho
Sumber
2000.
Motivasi. Jakarta: Gramedia Mediasarana
prestasi kerja guru SMP Negeri 3 Palembang,
demikian
Mangkunegara.
Arep Ishak & Hendri Tanjung. 2003. Manajemen
memiliki pengaruh sangat nyata terhadap
dengan
A.A
Rosdakarya.
2. Secara parsial antara variabel kepemimpinan
hasil
Prabu
Manajemen
dihasilkan:
karena
Komunikasi
. DAFTAR PUSTAKA
dan supervisi secara bersama-sama terhadap
Palembang,
variabel
Interpersonal dan Motivasi.
signifikan
komunikasi interpersonal, kepemimpinan
yang
mempunyai
pengaruh yang lebih dominan terhadap
Negeri 3 Palembang, karena hasil analisis
dengan
Kepemimpinan
Palembang.
artinya
terdapat pengaruh yang signifikan antara
298
Badan Penerbit MM UTP
Strategi Volume 3, No. 4, April 2013
ISSN : 2089-6948
Gitosudarmo, I & I Nyoman Sudita. 2000. Perilaku
Keorganisasian.
Riduwan, 2002. Skala Pengukuran Variabel-
Yogyakarta:
variabel Penelitian. Bandung Penerbit
BPFE.
Alfabeta.
Gujarati, Damodar. 1991. Ekonometrika Dasar.
Robbins. P.S. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku
Jakarta: Erlangga.
Organisasi. Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit
Gurnitowati E.L. & Maliki. 2001. Komunikasi Yang
Efektif.
Jakarta:
Erlangga.
Lembaga
Robbins,
Administrasi Negara – Republik Indonesia.
Non
Profit
Stephen.
2003.
Perilaku
Keorganisasian. Jilid 2. Jakarta: Gramedia.
Hadari Nawawi. 2003, Manajemen Strategi Organisasi
P.
Saydam Gouzali. 2000. Manajemen Sumber
Bidang
Daya Manusia. Jakarta: PT. Toko Gunung
Pemerintahan. Yogyakarta: Gajah Mada
Agung.
University Press.
Singarimbun.1995. Metode Penelitian Survey.
Hersey, P dan Blanchard, K. 1990. Manajemen
Jakarta: LP3ES.
of Organisasi Behavior: Utilazing Human
Sondang P Siagian. 2003. Manajemen Sumber
Resources. Englewood Cliffs, N.J: Prentice
Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Hall Inc.
Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung:
Husein Umar. 2003. Metode Riset Bisnis.
Penerbit Tarsito.
Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Pustaka
Sugiyono. 2003. Statistika Penelitian dan
Utama. Kartini
Kartono.
Aplikasinya 2001.
Pemimpin
dan
dengan
SPSS.10.00
for
Windows. Bandung: Alfabeta.
Kepemimpinan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Sugiyono.
Persada.
2010.
Metodelogi
Penelitian
Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif dan
Malayu SP Hasibuan. 2005. Manajemen Sumber
Kualitatif) dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi
Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian.
Aksara.
Jakarta: Suatu Pendekatan Praktek. Rineka
Mathis R.L dan Jackson J.H, 2002, Manajemen
Cipta.
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba
Suhardi
Empat.
Sigit.
2003.
Perilaku
Organisasi.
Yogyakarta BPFE.
Mar’at. 2003. Pemimpin dan Kepemimpinan.
Suprihanto J., Harsiwi M,A, Th., Hadi P., 2003.
Jakarta: Ghalia Indoneis.
Perilaku Organisasi. Jilid 1, Edisi ke-1.
Moekijat. 2003. Teori Komunikasi. Bandung:
Yogyakarta: Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu
Mandar Maju.
Ekonomi, YKPN.
Nawawi, Hadari dan Hadari, M. Martini. 2000. Kepemimpinan yang Efektif. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Ravianto, J. 1985. Produktivitas dan Manusia Indonesia. Jakarta: SIUP.
299