Strategi Volume 3, No. 4, April 2013
ISSN : 2089-6948
PENGARUH MOTIVASI, KOMPETENSI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA TEKNISPENGURUSAN HUTAN DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN
Mariyam Zanariyah*), Amsyahrudin**) Dosen FE UTP*) dan Dinas Kehutanan Kabupaten Muba **)Program Pascasarjana Program Studi Magister manajemen Universitas Tridinanti Palembang, Jl. Kapten Marzuki No. 2446 Kamboja Palembang Telp 0711-372164-360717, fax 0711-360725, website :www/mm-utp.com; E-mail :
[email protected]
Abstrak Hypotesis dalam penelitian ini adalah variabel motivasi, kompetensi dan disiplin kerjaberpengaruh positif (significant) serta mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja TTPH diKabupaten Musi Banyuasin, baik secara simultan maupun parsial. Teori yang mendukung penelitian iniadalah managamen sumber daya manusia dan manajemen kinerja.Hasil Uji instrumen penelitian menunjukkan bahwa item instrumen variabel kompetensi dandisiplin kerja adalah valid, sedangkan untuk variabel kinerja dari 14 item 1 yang tidak valid dan variabelmotivasi dari 23 item 1 tidak valid. Sedangkan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan itempertanyaan yang valid diperoleh hasil bahwa semua butir-butir instrumen dinyatakan realibel.Sedangkan uji persyaratan menunjukkan hasil distribusi data untuk semua variabel adalah normal,homogen dan pola hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas adalah linear. Uji Asumsiklasik diperoleh hasil variabel dependent yang terbebas dari asumsi klasik adalah variabel kompetensi,dan disiplin kerja. Sedangkan motivasi di drop out.Hasil uji F tanpa variabel motivasi diperoleh nilai F = 25,760 dengan sign F = 0,000 < α 5%.hypotesa nihil (H1) diterima, Variabel kompetensi dan disiplin kerja secara bersama-sama berpengaruhpositif (significant) terhadap kinerja dengan persamaan regresi Ŷ = 13,665 + 0,480 X2 + 0,230 X3 + edan R2 = 0,488,Hasil uji t menunjukkan semua variabel bebas kecuali motivasi secara parsial berpengaruhpositif (significant) terhadap kinerja, Variabel komptensi merupakan variabel yang memberikankontribusi paling dominan dalam peningkatan kinerja dengan nilai t = 5, 707 dan sig t = 0,000 < α 5%dan terakhir variabel disiplin kerja dengan nilai t = 2,812 dan nilai sig t = 0,007 < α 5%.Implikasi penelitian ini yang dapat diterima adalah adanya pengaruh yang positif (significant)kompetensi dan disiplin kerja terhadap kinerja baik secara parsial maupun simultan kecuali motivasi,dengan derajat keeratan hubungan positif, searah dan sangat kuat. Ini menunjukkan bahwa untukmeningkatkan kinerja dapat dilakukan dengan upaya peningkatan kompetensi dan disiplin kerja. Kata kunci : motivasi, kompetensi, disiplin kerja dan kinerja, tenaga teknis, Pengurusanhutan, kehutanan.
PENDAHULUAN
Implikasinya
adalah
pergeseran
orientasi
kelestarian yang semula focus pada aspek Reformasi di bidang kehutanan telah
ekonomi
(produksi
kayu)
bergeser
harus
mendorong terjadi perubahan mendasar atas
mengakomodir kelestarian fungsi ekologis dan
paradigma pengelolaan hutan di Indonesia.
fungsi social serta diberlakukannya disentralisasi
Perubahan tersebut diawali dengan pergeseran
pengelolaan hutan kepada Pemerintah Daerah
sistem pengelolaan hutan dari hutan yang
danmasyarakat luas.
semula
untuk
Negara
(state
forest
base
Pengurusan hutan selama ini tanpa
management) menuju pengelolaan hutan yang
disadari telah mengabaikan tata kelola hutan
bertumpu pada sumber daya hutan yang
yang baik (good forest governance) karena
berkelanjutan (resources base management)
desakan
dan berbasis masyarakat (community base
diindikasikan
management),
sistem
permasalahan dan isu yang muncul baik
(timber
yangberhubungan dengan sumberdaya hutan
semula
pengelolaanberbasis
komoditas
extraction) bergeser menjadi berbasis ekositem (ecosystem
base
forest
managemen).
300
pembangunan oleh
ekonomi.
semakin
Hal
ini
meningkatnya
Strategi Volume 3, No. 4, April 2013
ISSN : 2089-6948
dan kaitannya dengan kondisi sosial,maupun terhadap lingkungan hidup.
Kualitas
SDM
permasalahan
serius
masih jika
merupakan
dikaitkandengan
Secara umum yang menjadi persoalan
kinerja pemerintah daerah yang secara umum
mendasar pengurusan hutan diIndonesia adalah
dipandang masih rendah.Permasalahan lain
kerusakan kawasan hutan yang disebabkan
adalah obyektivitas pemerintah daerah dalam
semakin berkurangya luasan kawasan hutan
penempatanpegawai sesuai dengan kompetensi
(deforestasi) dan penurunan nilai suatu hutan
dasar dan bidang masing-masing pegawai.Masih
akibat
penurunan
mempengaruhi
kualitas
fungsi
dan
hutan
yang
sedikit Pemerintah Daerah yang secara serius
potensi
hutan
melakukan tes kelayakan dankepatutan (fit and
tersebut (degradasi). Tercatat besarnya laju
proper
test)
dalam
deforestasi selama kurun waktu tahun 2000 sd.
promosi pegawai.
penempatan
ataupun
2005 rata-rata pertahun adalah 1.089.560 Ha
Tim Kajian Forest Governance Dalam
(Badan Planologi Kehutanan. 2008), sedangkan
Konteks Desentralisasi PusatPenelitian sosial
menurut
ekonomi kehutanan Kementerian Kehutanan
FAO (2007), laju
deforestasi di
Indonesia mencapai 2,80 juta Ha/tahun.
(2010),menemukan persoalan penting terkait
Menurut Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan
(2011),
laju
deforestasi
Sumber Daya Manusia yangberkecimpung dalam
yang
pengurusan hutan, yaitu kompetensi atau
direncanakan di masa yang akan datang akan
kapasitassumberdaya manusia yang mengelola
semakin besar terkait kebijakan pemekaran
kawasan hutan yang tidak sesuai yangberakibat
wilayah dan pemanfaatan ruang. Sampai dengan
rentannya
akhir tahun 2010 di Kementerian Kehutanan
penyelewengan
terdapat 520 permohonan pelepasan kawasan
termasuk tekanan politik. Salah satu agenda
hutan. Diperkirakan hutan produksi konversi
riset yangdirekomendasikan dan prioritas adalah
yang ada saat ini seluas 22,7 juta Ha akan habis
SDM disamping aspek kelembagaan,administrasi
dalam kurun waktu tidak lebih 10 tahun ke
peredaran hasil hutan dan sistem rujukan dan
depan dan 15,7 juta ha pengajuan pelepasan
penilaian.Diperlukan
kawasan hutan berdasarkan draft RTRWP 18
yang kuat untuk mewujudkanpengelolaan hutan
Propinsi.
lestari yang bertanggung gugat. Tantangan
Implementasi Undang-undang No. 21
kinerja
terhadap
karena
adanya
berbagaitekanan,
komitmen
pemerintah
fundamental yangberimplikasi terhadap kinerja
Tahun 2001, yang diikuti denganUndang-undang
SDM
No. 34 Tahun 2000 yang diubah menjadi
melaksanakanpelayanan pengurusan hutan yang
Peraturan
sangat
PemerintahNo.
8
Tahun
2003
di
bidang
kehutanan
mungkin
muncul
dalam adalah
kemudian Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun
persoalankompetensi SDM ditinjau dari aspek
2007 tentangOrganisasi Perangkat Daerah telah
kualitas dan kuantitas, motivasi kerja,dukungan
memberi
implikasi
yang
luas
pendanaan operasional kelola, dukungan sarana
di
daerah.
dan prasarana serta tatahubungan kerja dengan
Perubahan yang paling sederhana ditemukan
unit-unit kelola dan dengan instansi lain yang
padaperubahan organisasi pemerintahan di
terkait.
terhadapadministrasi
daerah
adalah
negara
Sumber
daya
aparatur
padaorganisasi pemerintah daerah dihadapkan
Berdasarkan uraian
di atas, maka
pada dua persoalan utama, yaitu kualitasdan
penulismerasa cukup penting untuk meneliti
distribusi (penempatan).
dan
301
mengkaji
lebih
jauh
Strategi Volume 3, No. 4, April 2013
ISSN : 2089-6948
Pengaruh“Motivasi,Kompetensi Kerja
Terhadap
dan
Kinerja
Disiplin
memberikan sumbangan pemikiran yang konstruktif yang dapatbermanfaat dalam pengembangan ilmu manajemen sumber daya manusia sertasumber informasi bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
Tenaga
TeknisPengurusan Hutan (TTPH) di Kabupaten Musi Banyuasin”.
PERUMUSAN MASALAH TINJAUAN PUSTAKA
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : disiplin kerja berpengaruh positif(significant)
A. Kajian Teoritis 1. Kinerja Dalam Kamus
baik
dikemukakan arti kinerja sebagai “(1). sesuatu
1. Apakah variable motivasi, kompetensi dan secara
parsial
maupun
simultan
Bahasa
Indonesia
yang dicapai; (2). prestasi yang diperlihatkan; (3)
terhadap kinerja TTPH.
kemampuan kerja”. Menurut The Sriber Bantam
2. Variabel dominan apa yang berpengaruh
English Dictionary 1979, yang diacu dalam
terhadap kinerja TTPH.
Sedarmayanti (2007:259), menyatakan bahwa : “to perform“ mempunyai beberapa “entries” sebagai berikut: (1) to do or carry out;executive, (2) to discharge or fulfill, as a vow, (3) to party, as a character in a play,(4) to render by the voice or musical instrument, (5) to execute or complete onundertaking, (6) to act a part in a play, (7) to perform music, (8) to do what isexpected of person or machine”.
TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh variable motivasi, kompetensidan disiplin kerja terhadap kinerja TTPH baik secara parsial maupun simultan. 2. Untuk mengetahui dan menganalisa variable dominan apa yang berpengaruhterhadap kinerja TTPH di Kabupaten Musi Banyuasin.
Lebih lanjut menurut Mangkunegara, Anwar, (2005:67). “kinerja adalah berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance (prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang) hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan”. Sedangkan Wibowo (2007:7), mengemukakan bahwa “kinerja (performance) merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi”. Menurut Gibson, et.al (2005:120) terdapat tiga perangkat variabel yangmempengaruhi perilaku dan prestasi kerja atau kinerja, yaitu : 1. Variabel individual yang terdiri dari kemampuan dan ketrampilan (mental danfisik), latar belakang (keluarga, tingkat sosial), penggajian dan demografis(umur, asal usul, jenis kelamin.
MANFAAT PENELITIAN Hasil penelitian ini diharapkan : 1. Sebagai sumbangan pemikiran bagi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin dalammenentukan kebijakan peningkatan dan pengembangan sumber daya aparatur,khususnya SDM Kehutanan yang memenuhi standar kompetensi bidangkehutanan, bermotivasi tinggi dan disiplin guna peningkatan kinerja pelayananpengurusan hutan. 2. Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan bukti empiris mengenaipengaruh motivasi, kompetensi dan disiplin kerja terhadap kinerja TTPH diKabupaten Musi Banyuasin, disamping itu melalui penelitian yang dilakukandapat
302
Strategi Volume 3, No. 4, April 2013
ISSN : 2089-6948
2. Variabel organisasi terdiri dari sumber daya, kememimpinan, imbalan, struktur,desain pekerjaan, dan 3. Variabel psikologis yang terdiri dari persepsi, sikap, kepribadian, belajar danmotivasi.
3. Kompetensi Secara sederhana Poerwadarminto, (2001), mengartikan kompetensisebagai (kewenangan) kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan sesuatuhal. Pengertian dasar kompetensi (Competency), yakni kemampuan ataukecakapan. Adapun kompetensi pegawai merupakan kemampuan seseorangpegawai dalam melaksanakan kewajiban secara bertanggung jawab dan layak. Menurut Mitrani et.al, 1992; Spencer and Spencer, (1993:9-11), dalamSurya Dharma, (2005:109), mendefinisikan kompetensi karakteristik yangmendasari seseorang dan berkaitan dengan efektifitas kinerja individu dalampekerjaannya : “an underlying characteristic’s of an individual which is causally related tocriterion referenced effective and or superior performance in a job or situation”. Pendapat tersebut diatas dipertegas oleh Veithzal, Rivai dan EllaJauvani Sagala (2009:301), mendefisinisikan bahwa, ”kompetensi adalahkarakteristik dasar individu yang berhubungan dengan unjuk kerja (kinerja)yang efektif atau kompetensi terbaik (superior) yang beragam dan berbedadengan pengunjuk kerja lain yang tingkat kompetensinya rata-rata.
2. Motivasi Istilah motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin yakni movere yangberarti “menggerakkan” (to Move). Menurut Veithzal, Rivai dan Ella JauvaniSagala, (2009:837), “motivasi adalah serangkaian sikap dan nilainilai yangmempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuanindividu”. Motif berarti suatu keadaan di dalam diri seseorang (inner state) yangmendorong, mengaktifkan, menggerakkan, mengarahkan dan menyalurkanperilaku ke arah tujuan." (Koontz, 1990:115). Motivasi merupakan faktor penting yang mendukung prestasi kerja.Meskipun demikian motivasi bukanlah satu-satunya pendukung prestasi kerja.Prestasi kerja seseorang tergantung dari faktor lain yaitu kemampuan (ability) danpersepsi peranan (role perception). Kemampuan yang baik, persepsi peranan yangtepat, dan motivasi yang tinggi merupakan kunci prestasi kerja. Menurut David, Mc.Clelland dalam Gibson, et.al (2005:194), motivasiadalah kekuatan yang mendorong seseorang karyawan yang menimbulkan danmengarahkan perilaku. Pendapat ini dipertegas oleh Bernard Berelson dan GrayA. Steiner dalam bukunya Hasibuan, Malayu (2007:141), mengatakan bahwamotivasi adalah suatu pendorong dari dalam untuk beraktivitas atau bergerak dansecara langsung atau mengarah kepada sasaran akhir. Lebih lanjut menurut Robbins, (2007:166), motivasi adalah kesediaanuntuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan-tujuan organisasi,yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi kebutuhanindividualnya. Dari pengertian ini ada tiga unsur kunci, yaitu upaya yang perludilakukan, tujuan organisasi dan kebutuhan yang perlu diperhatikan.
4. Disipilin Kerja Menurut Keith, Davis dalam Mangkunegara, Anwar (2002: 112) ,“Dicipline is management action to enforce organization standars”. Disiplinkerja dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguhpedoman-pedoman organisasi.Sejalan dengan pengertian di atas menurut Sondang P. Siagian (2008:305),“disiplin merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggotaorganisasi memenuhi tuntunan berbagai ketentuan tersebut”. Kemudian Hani,Handoko (2003:2008), menyatakan bahwa disiplin kerja merupakan kegiatanmanajemen untuk menjalankan standar-standar organisasi.
303
Strategi Volume 3, No. 4, April 2013
ISSN : 2089-6948
Sedangkan dari sudut pandang Rivai, Veithzal (2005:444), disiplinkerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasidengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu upaya untukmeningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturanperusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Saydam, Ghozali (1996:284), menyatakan bahwa disiplin adalah sikapkesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan mentaati segala norma–norma peraturan yang berlaku di sekitarnya. Dari beberapa pengertian pendapat para ahli tersebut di atas, terlihatdengan jelas faktor– faktor terpenting dari disiplin kerja adalah sikap dan perilakuyang taat dan tunduk pada peraturan yang ada dengan penuh kesadaran dengankata lain disiplin kerja adalah suatu usaha dari manajemen organisasi perusahaanuntuk menerapkan atau menjalankan peraturan ataupun ketentuan yang harusdipatuhi oleh setiap karyawan tanpa terkecuali.
1. Analisa Statitik Deskriftif Dalam penelitian ini analisa dilakukan atas jawaban responden terhadapbutir pertanyaan dari variabel yang diteliti, dengan cara membuat tabulasi setiapbutir pertanyaan pada setiap variabel yang diteliti.
2. Analisa Statistik Inferensial Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakananalisis regresi melalui bantuan software Microsoft Office Excel 2007 danSPSS 17.0 for windows. Adapun tahapan analisa adalah sebagai berikut : a. Uji persyaratan analisis dan Asumsi Klasik Asumsi klasik penting dari model regresi adalah menguji kemungkinanakan adanya normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, danhomoskedastisitas. Jika asumsi ini dipenuhi, maka penaksir kuadrat terkecil(Ordinary Least Square - OLS) dari koefisien regresi adalah sangat baik, linear,tidak bias (Best Linear Unbiased Estimated - BLUE). b. Perumusan Model Regresi Regresi Linear Berganda persamaan fungsinya adalah : Y = a + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e Dimana :
HYPOTHESIS
dengan
Y = Kinerja ; X1 = Motivasi; X2 = Kompetensi;X3 = Disiplin Kerja;a = Parameter Konstanta β1, β2, β3 = Koefisien Regresi (lereng garis yangberkaitan dengan variabel X1, X2 dan X3)
Hipotesis pada penelitian ini adalah : 1. Variabel Motivasi, kompetensi dan disiplin kerja berpengaruh positif (significant) terhadap kinerja TTPH di Kabupaten Musi Banyuasin, baik secara simultan maupun parsial. 2. Variabel komptensi mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kinerja TTPH dibandingkan variabel kompetensi dan disiplin kerja.
c. Uji F (simultan) Dalam penelitian ini uji F digunakan untuk menguji hypothesisyang pertama, yaitu apakah variabel motivasi, kompetensi dan disiplin kerjaberpengaruh secara significant terhadap kinerja tenaga teknis pengurusan hutan.
METODE PENELITIAN
d. Uji t (parsial) Uji t merupakan alat uji statistik secara individu untuk mengetahuipengaruh masingmasing variabel bebas terhadap variabel terikat.
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Musi Banyuasin dengan jangka waktu selama 5 (lima) bulan.
2
e. Koefisien Determinasi (R ) B. Teknik Analisis Data
304
Strategi Volume 3, No. 4, April 2013
ISSN : 2089-6948 2
Koefisien determinasi (R ) merupakan seberapa besar X dapat memberikankontribusi terhadap Y.
Diskripsi statistik variabel kinerja yang menggunakan instrumen berupa 13item pertanyaan dengan 57 responden, diperoleh skor terendah 41, dan tertinggi 60 denganRange 19, nilai rata-rata (mean) 52,32 dan standar deviation 4,421. Sehingga distribusi frekuensi datanya menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau menunjukkan pola distribusi normal.
HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial untuk melihat pengaruh variabel bebas motivasi (X1), kompetensi (X2) dan disiplin kerja (X3) terhadap kinerja (Y).
2. Variabel Motivasi (X1) Diskripsi statistik variabel motivasi yang menggunakan instrumen 22 itempertanyaan dengan 57 responden, diperoleh skor terendah 72, skor tertinggi 101dengan Range 29, kemudian nilai rata-rata (mean) 87,53 dan Standar Deviation8,348. Sehingga distribusi frekuensi datanya menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau menunjukkan pola distribusi normal.
A. Uji Instrumen 1. Uji Validitas Uji ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner sebagai alat uji ke 57 responden. Hasil Uji Validitas menunjukkan bahwa dari 14 item pertanyaan pada variabel Kinerja (Y) ternyata 1 item pertanyaan 14 yang tidak valid, dari 23 item pertanyaan pada variabel Motivasi (X1)ternyata 1 item pertanyaan 23 yang tidak valid, dari hasil uji validitas terhadap 14 item pertanyaan untuk mengukur variabelKompetensi (X2) ternyata semua valid dan Hasil uji validitas terhadap 12 item pertanyaan untuk mengukur variabel Disiplin Kerja (X3) ternyata semua valid.
3. Variabel Kompetensi (X2) Diskripsi statistik variabel motivasi yang menggunakan instrumen 14 itempertanyaan dengan 57 responden, diperoleh skor terendah 46, skor tertinggi 70 denganRange 24, kemudian nilai rata-rata (mean) 57,49 dan Standar Deviation 5,285. Sehingga distribusi frekuensi datanya menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau menunjukkan pola distribusi normal.
2. Uji Reliabilitas Dari hasil analisis uji reliabilitas terhadap butir-butir pertanyaan maka jika didapat nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 dikatakan reliable. Untuk variabel Kinerja (Y) sebesar 0,715,Variabel Motivasi (X1) sebesar 0,911 variabel kompetensi (X2) sebesar 0,801, Variabel Disiplin Kerja (X3) sebesar 0,835 sehingga disimpulkan bahwa butir-butir instrumen penelitian tersebut reliabel.
4. Variabel Disiplin Kerja (X3) Diskripsi variabel motivasi (X3) yang menggunakan instrumen berupa 12item pertanyaan dengan 57 responden, diperoleh skor terendah 37 dan tertinggi 59 denganRange 22, nilai rata-rata (mean) 48,25 dan Standar Deviation 5,436. Sehingga distribusi frekuensi datanya menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau menunjukkan pola distribusi normal.
B. Analisis Statistik Deskriptif Adapun hasil analisis statistik deskripsi variabel-variabel penelitiandengan program SPSS 17 for windows, adalah sebagai berikut : 1. Variabel Kinerja (Y)
305
Strategi Volume 3, No. 4, April 2013
ISSN : 2089-6948
signifikan 5%.Linearitas antara ariabel Motivasi (X1) dengan Kinerja (Y)didapatkan nilai sigDeviation from linear = 0,083, Linearitas antara Variabel Kompetensi (X2) dengan Kinerja (Y) diperoleh nilai 0,128 yang masing-masing nilai ini > α 5 %, maka H0 diterima berartivariabel Motivasi (X1) dan kompetensi (X2) dengan kinerja (Y) mempunyai Pengaruh yang linear. Sedangkan Linearitas antara Variabel Disiplin Kerja (X3) dengan Kinerja (Y) didapatkan nilai sig Deviation from linier = 0,002, nilai ini < α 5% , maka H 0 ditolak berarti variabel disiplin kerja (X3) dengan kinerja (Y) mempunyai Pengaruh yang tidak linear.
C.Analisis Statistik Inferensial 1. Uji Persyaratan a. Uji Normalitas Pengujian normalitas untuk sampel uji persyaratan disini menggunakanUji one sample Kolmogorov-Smirnov (uji K-S) yang tersedia dalam programSPSS 17. Uji K-S Z merupakan Hurup Z yang dihasilkan dari teknik KolmogorovSmirnov untuk menguji kesesuaian distribusi data hasil penelitian dengan suatudistribusi tertentu, dalam hal ini distribusi normal.Asymp Sig (2-tailed) merupakan nilai p yang dihasilkan dari uji hipotesisnol yang berbunyi tidak ada perbedaan antara distribusi data yang diuji dengandistribusi data normal. Jika nilai p lebih besar dari α 5%, maka kesimpulan yangdiambil adalah hipotesis nol gagal/ditolak atau dengan kata lain sebaran data(populasi) yang kita uji mengikuti distribusi normal. Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) masing-masing variabel (Y,X1,X2,X3) diperoleh berturut-turut sebesar 0,590;, 0,291; 0,449 dan 0,801 yang dihasilkan dari uji hipotesis nol yang berbunyi tidakada perbedaan antara distribusi data yang diuji dengan distribusi data normal.
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas Dari hasil olahan data diperoleh korelasi antara variabel Motivasi (X1)dengan variabel Kompetensi (X2) adalah sebesar 0,555 dengan nilai signifikansi0,000. Karena nilai sig < 0,05, maka H0 ditolak, artinya ada korelasi yangsignifikan, atau terjadi multikolinearitas antara variabel (X1) dan (X2).Sedangkan korelasi antara variabel Motivasi (X1) dengan variabel disiplinkerja (X3) adalah sebesar 0,087 dengan nilai signifikansi 0,524. Karena nilai sig >0,05, maka H0 diterima, artinya tidak ada korelasi yang signifikan, atau tidakterjadi multikolinearitas antara (X1) dan (X3).Selanjutnya antara variabel Kompetensi (X2) dengan variabel disiplin kerja(X3) adalah sebesar -0,037 dengan nilai signifikansi 0,785. Karena nilai sig > 0,05maka H0 diterima, artinya tidak ada korelasi yang signifikan antara (X2) dan (X3), atau tidak terjadi multikolinearitas antara (X2) dan (X3). Sehubungan dengan hasil uji yang menunjukkan adanya multikolinearitasdi antara salah satu variabel bebas, maka peneliti akan menghilangkan salahsatunya, yaitu variabel Motivasi (X1), karena variabel tersebut terbukti adaMultikolinearitas. Selanjutnya akan dilakukan uji ulang multikolinieritas tanpamengikutsertakan variabel Motivasi (X 1). terlihat bahwa antara variabel kompetensi dan disiplin kerja tidak terdapat korelasi yang
b.Uji Homogenitas Perbedaan distribusi data (homogenitas) untuk sampel uji persyaratan hasil pengisian kuisener oleh 57 orang responden, menggunakan Uji Chi Square dengan bantuan Program SPSS 17. Interpretasi homogenitas adalah : Sig. p > 0,05 : Tidak Ada Beda (Homogen) Sig. p < 0,005 : Ada Beda (Tidak Homogen) . Nilai Asymp Sig (2-tailed) merupakan nilai p masing-masing variabel (Y,X1,X2,X3) berturutturut : 0,152 ;0,660 ; 0,729 dan 0,413 maka kesimpulannya bahwa sebaran data yang diuji mengikuti distribusi homogen. c. Uji Linearitas Uji linearitas variabel bebas dengan variabel terikat dilakukan menggunakan One Way Anova program SPSS 17 dengan taraf
306
Strategi Volume 3, No. 4, April 2013
ISSN : 2089-6948
signifikan, karena nilai signifikan - 0,037 > 0,05, maka tidak terjadi multikolinearitas.
konstanta sebesar 13,665, adalah jika tidak adapeningkatan Variabel Kompetensi (X2 ) dan disiplin kerja (X3) maka kinerjaPegawai (Y) akan tetap bernilai 13,665 unit skor.Nilai koefisien regresi variabel kompetensi (X2 ) adalah 0,480 atau samadengan 48% dan disiplin kerja (X 3) adalah 0,230 atau sama dengan 23%. Artinyakecenderungan proyeksi perubahan antara variabel kompetensi (X2 ) dan disiplinkerja (X3) dengan variabel kinerja (Y) menunjukkan bahwa setiap perubahan ataupeningkatan variabel Kompetensi dan disiplin kerja sebesar 100% makamengakibatkan perubahan atau peningkatan pula pada variabel kinerja Pegawaiberturut-turut sebesar 48% dan 23%.Sedangkan jika dilihat dari thitung dapat dikatakan bahwa variabelkompetensi dan disiplin kerja mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsialterhadap variabel kinerja. Dari tabel sebagaimana tersebut di atas, diperoleh nilai F sebesar 25,760,yang diinterpretasikan bahwa besaran pengaruh variabel Kompetensi dan disiplinkerja secara simultan terhadap kinerja adalah 25,760 dengan tingkat signifikansiyang lebih kecil dari α 0,05 (0,000 < 0,05).
b. Uji Autokorelasi Deteksi autokarelasi dalam penelitian ini menggunakan Durbin Watson (D.W.) Statistik. Ketentuannya apabila nilai DW makin mendekati 2, maka tidak terdapat adanya gejala autokorelasi dan nilai DW semakin mendekati 0, maka menunjukkan bahwa terdapat autokorelasi yang positif.Dari tabel Model Summary diatas diperoleh nilai DW sebesar 1,531. Hasil ini mendekati 2, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi Autokorelasi. c. Uji Heteroskedastisitas Deteksi gejala Heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan metode Spearman Rank, yaitu dengan cara membandingkan hasil uji Spearman rank dengan peluang kesalahan pada tingkat α = 5%. Apabila peluang kesalahan lebih besar dari alpha maka gejala Heteroskedastisitas tidak terjadi. Dari hasil pengolahan datanya diperoleh nilai peluang kesalahan dengan tingkat signifikansinya > 0,05 (α = 0,05), maka diinterpretasikan tidak terjadi Heteroskedastisitas.
3. Regresi Linier Berganda Dalam regresi ini yang akan dianalisa adalah bagaimana pengaruh variabelkompetensi (X2) dan disiplin kerja (X3) terhadap kinerja (Y). Syarat modelRegresi ini adalah memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsiklasik (multikolinieritas, autokorelasi dan heteroskesdastisitas). Adapun hasil analisa data penelitian dengan menggunakan program SPSS17, dapat diperoleh persamaan regresi, yaitu : Ŷ = 13,665 + 0,480 X2 + 0,230 X3 + e
4. Analisis Korelasi dan Determinasi Adapun hasil analisis statistik hubungan antara variabel kompetensi dan disiplin kerja terhadap kinerja, diperoleh nilai korelasi secara simultan sebesar 0,699, yang berarti secara bersama-sama variabel kompetensi dan disiplin kerja dengan kinerja berhubungan sangat erat. Sedangkan koefisien determinasi yang ditunjukkan dengan R-Square diperoleh sebesar 0,488 atau 48,80 %. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa variabel kompetensi dan disiplin kerja secara bersama-sama dapat menjelaskan kinerja sebesar 48,08%. Sedangkan sisanya 51,20 % dijelaskan oleh faktor lain.
Dengan nilai t untuk konstanta sebesar 2,509 dengan sign 0,015 > α=0,05.,variabel Kompetensi (X2) sebesar 5,707 dengan sign 0,00 > α=0,05. dan disiplinkerja (X3) sebesar 2,812 dengan sign 0,007 > α=0,05.Interpretasi nilai
5. Uji Hipotesis Statistik Hipotesis yang akan diuji secara statistik adalah : 1. Pengaruh variabel Kompetensi (X2)dan Disiplin Kerja (X3) terhadap Kinerja (Y)
307
Strategi Volume 3, No. 4, April 2013
ISSN : 2089-6948
H0 : β2,β3 = 0, tidak terdapat pengaruh positif dan significant variabel kompetensidan disiplin kerja secara bersama-sama terhadap kinerja. H1: β2,β3≠0, terdapat pengaruh positif dan significant variabel kompetensi dandisiplin secara bersama-sama kerja terhadap kinerja. Kriteria Pengujiannya adalah Tolak H0 jika sig F ≤ α 0.05. Dimanahipotesa nol adalah tidak ada pengaruh antara Kompetensi dan disiplin kerjaterhadap kinerja, sedangkan hipotesa satu adalah ada pengaruh antara variabelkompetensi dan disiplin kerja terhadap kinerja. Dari hasil uji F diperoleh nilai sebesar 25,760 dengan nilai sig F = 0,000< α = 0,05, sehingga disimpulkan bahwa hipotesa nihil diterima, yaitu secarabersama-sama ada pengaruh yang signifikan antara variabel kompetensi dandisiplin kerja terhadap kinerja.
bahwa Hipotesa nihil (H1) diterima, terdapat pengaruh positif dan significantvariabel kompetensi terhadap kinerja. 4. Pengaruh Variabel Disiplin Kerja (X3) terhadap Variabel Kinerja (Y) Hipotesis yang akan diuji secara statistik adalah : H0 : β3 = 0, tidak terdapat pengaruh positif dan significant variabel disiplinkerja terhadap kinerja. H1 : β3 ≠ 0, terdapat pengaruh positif dan significant variabel disiplin kerjaterhadap kinerja. Kriteria Pengujian : Tolak H0 jika sig t ≤ α 0.05 Dari hasil analisa statistik diperoleh nilai t sebesar2,812 dan nilai sig t = 0,007 lebih kecil dari probabilita α = 0,05. Dengandemikian, maka Hipotesa nihil (H1) diterima, terdapat pengaruh positif dansignificant variabel disiplin kerja terhadap kinerja.
2. Pengaruh Variabel Motivasi X1 terhadap kinerja Y Terkait hasil uji asumsi klasik yang menghasilkankesimpulan adanya multikolinieritas antara variabel motivasi dengan kompetensi,maka pembuktian hypotesis pengaruh motivasi terhadap kinerja tidak dapatdilanjutkan.
KESIMPULAN
1. Semua item pertanyaan pengukuran variabel disiplin kerja (12 item) dan kinerja (14 item) dinyatakan valid, kecuali item pertanyaan pengukuranvariabel motivasi (23 item) dan kompetensi (14 item) masing-masing terdapatsatu item pertanyaan yang tidak valid dan semua butir-butir instrumen yangmengunakan item pertanyaan yang valid realibel.
3. Pengaruh Variabel Kompetensi X2 terhadap Variabel Kinerja Y Adapun hypotesis yang akan diuji secara statistik adalah : H0 : β2 = 0, tidak terdapat pengaruh positif dan significant variabel kompetensiterhadap kinerja. H1 : β2 ≠ 0,terdapat pengaruh positif dan significant variabel kompetensiterhadap kinerja. Kriteria Pengujian : Tolak H0 jika sig t ≤ α 0.05
2. Dari pengujian persyaratan analisa diperoleh hasil bahwa distribusi data untuksemua variabel penelitian adalah normal, homogen dan pola hubungan antaravariabel terikat dengan variabel bebas adalah linear. 3. Hasil Uji Asumsi Klasik diperoleh kesimpulan bahwa variabel independentyang terbebas dari gejala multikolinearitas, autokorelasi danheteroskedastisitas adalah variabel
Dari hasil analisa statistik diperoleh nilai t sebesar5,707 dan nilai sign t = 0,000 lebih kecil probabilita α = 0,05. Dengan demikian,maka
308
Strategi Volume 3, No. 4, April 2013
ISSN : 2089-6948
yang dapatditerima adalah adanya pengaruh
kompetensi dan disiplin kerja, sedangkanvariabel motivasi terdapat gejala multikolinearitas.
yang
positif
(significant)
kompetensiterhadap variabel
4. Dari analisa regressi berganda diperoleh persamaan regresi :
disiplin
variabel kerja
variabel kinerja
terhadap
dan
variabel
kinerja;serta variabel kompetensi dan disiplin kerja secara bersama-sama terhadapkinerja.
Ŷ = 13,665 +0,480 X2 + 0,230 X3 + e.
Dengan derajat keeratan hubungan semua
Pembuktian hypotesis melalui Uji F diperolehkesimpulan hypotesis (H1) diterima, artinya secara bersama-sama terdapatpengaruh positif (significant) variabel kompetensi dan disiplin kerja terhadapkinerja dengan nilai F = 25,760 dan sign F = 0,000 lebih kecil dari α 0,05 dannilai korelasi 0,699 ( > 0,05), arah hubungan positif, searah dan cukup kuatdan koefisien 2 determinasi (R ) sebesar 0,488. pada tingkat significant α =5%,
variabel positif, searah dansangat kuat. Hal ini menunjukkan kinerja
bahwa
untuk
dapatdilakukan
meningkatkan
dengan
upaya
peningkatan motivasi, kompetensi dan disiplin kerja. 1. Dominansi kontribusi korelasi variabel bebas terhadap kinerja yang palingbesar adalah motivasi,
hal
ini
membuktikan
bahwa
motivasi merupakan variabelutama yang perubahannya
5. Dari hasil Uji t, disimpulkan bahwa hypotesa nihil (H1) diterima, secara parsialsemua variabel independent yang terbebas asumsi klasik yang diujiberpengaruh positif (significant) terhadap kinerja, dimana : variabel kompetensi merupakan variabel yang memberikan kontribusipaling dominan dalam peningkatan kinerja TTPH dengan nilai t = 5,707dengan nilai signifikan t = 0,000 lebih kecil dari probabilita α = 0,05 dannilai korelasi sebesar 0,643 ( > 0,05), arah hubungan positif, searah dansangat kuat 2 dengan koefisien determinasi (R ) sebesar 0,643, dan terakhir variabel disiplin kerja dengan nilai t = 2,812 dengan nilai sig t= 0,007 lebih kecil dari probabilita α = 0,05, dengan nilai korelasi sebesar0,424 (< 0,05), arah hubungan positif, searah tetapi tidak 2 cukup kuatdengan koefisien determinasi (R ) sebesar 0,180,
berimplikasi
langsung
terhadap kinerja, baru kemudianvariabel kompetensi dan disiplin kerja.Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Miler dan Gordon (1970) yangdikutif Mangkunegara, Anwar (2007:68),
yang
adahubungan berprestasi
menyimpulkan
positif dengan
bahwa
antara
motivasi
pencapaian
kinerja,
artinyapimpinan, manajer dan pegawai yang mempunyai
motivasi
berprestasi
tinggi
akanmencapai kinerja tinggi dan sebaliknya kinerja
yang
rendah
disebabkan
karenamotivasi kerjanya rendah. 2. Aspek lain yang perlu mendapat perhatian terkait
kompetensi
adalah,implementasi
norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK) dalam
pemberdayaantenaga
pengurusan
hutan.
Perlu
teknis mendapat
perhatian adalah kaitankompetensi dengan penugasan, penguatan kapasitas SDM yang ada melaluidiklat-diklat, penyediaan TTPH
IMPLIKASI
dalam jumlah dan kualitas yang memadai yangdisesuaikan
Berdasarkan kesimpulan diatas diketahui
dengan
beban
tugas.Tujuannya adalah penyediaan TTPH
bahwa, dari hasil analisiskorelasi, determinasi
yang mandiri dan profesional yangdicirikan
dan pembuktian hypotesis penelitian, maka
309
Strategi Volume 3, No. 4, April 2013
ISSN : 2089-6948
dengan adanya kesesuaian pengetahuan
menuntutkemampuan dan tanggung jawab
(latar
yang lebih menantang.
belakang
pendidikanformal)
pelatihan-pelatihan (skills)
yang
teknis,
mumpuni
dan
ketrampilan
c. Dukungan
danterpenuhinya
terhadap
berprestasi
pegawai
sebaiknya
yang
dilakukan
performa selama di tempat kerja, tanggapan
denganmemberikan
lingkungan kerja,penghargaan dan penilaian
berupa finansial maupun non finansialsecara
mitra kerja.Hal ini sejalan dengan Spencer
rutin lebih di tingkatkan.
and
Spencer
mengemukakanbahwa
(1993:9-11), kompetensi
reward
baik
yang
d. Pola kepemimpinan yang meliputi indikator
kerja
gaya kepemimpinan dan polakomunikasi
merupakan karakteristik dasar dari individu
dalam setiap penyelesaian masalah yang
yangmembuat individu tersebut akan dapat
selalu berkoordinasiantara pegawai dengan
menghasilkan kinerja yang superiordalam
pegawai, antara pegawai dengan pimpinan
mengerjakan tugasnya.
danantara pimpinan dengan pimpinan yang terkait lainnya. 3. Bagi peneliti lain, untuk menindak lanjuti lebih
jauh
hasil
mengembangkan
SARAN
penelitian
inidengan
variabel-variabel
bebas
yang lain, sehingga secarakonseptual dapat diketahui faktor/variabel lain (51,20 %) yang
1. Bagi para TTPH, disarankan untuk lebih meningkatkan
lagi
kinerja
berpengaruhbagi
yangsudah
pegawai,
peningkatkan
seperti
kinerja
limgkungan
berjalan baik sekarang ini, terutama dalam
dukungansarana
hal selalu menjaga kualitasdan tampilan
kepemimpinan, organisasi dan lainnya.
prasarana
kerja, kerja,
(performance) hasil kerja dan hubungan dengan mitra kerja,mentaati aturan, norma DAFTAR PUSTAKA
dan nilai organisasi serta secara voluntary selalumeningkatkan ketrampilan
kerja
kemampuan yang
sudah
dan Departemen
dimiliki
Kehutanan,
2009.
Peraturan
seiringdengan perkembangan teknologi yang
Pemerintah R.I. Nomor 60 Tahun 2009
semakin canggih.
Tentang Perubahan Atas P.P. Nomor 45 Tahun 2004 Tentang Perlindungan Hutan
2. Kepada Pimpinan agar dapat meningkatkan motivasi, kompetensi dan disiplinkerja yang
Departemen
Kehutanan,
2010.
Permenhut
belum terlaksana secara optimal, melalui :a.
Nomor : P.20/Menhut-II/2010 Tentang
Pembenahan lingkungan kerja fisik agar lebih
Perubahan Atas PP Nomor 45 tahun 2004
refresentatif besertapemenuhan sarana dan
Tentang Perlindungan Hutan
prasana penunjang lainnya.b. Memberikan Permenhut
penghargaan appressisi) non finansial yang
Nomor
P.58/Menhut-II/2008
bisa berupamemberikan kesempatan yang
Tentang Kompetensi dan Sertifikasi Tenaga
seluas-luasnya untuk melanjutkanpendidikan
Teknis Pengelolaan Hutan Produksi Lestari.
dan pelatihan yang lebih tinggi misalnya dengan
Direktorat
mengikutkankegiatan-kegiatan
Jenderal
Kementerian
berupa diklat atau penugasan penting yang
Pembangunan
310
Planologi
Kehutanan, Kesatuan
Kehutanan 2011,
Buku
Pengelolaan
Strategi Volume 3, No. 4, April 2013
ISSN : 2089-6948
Hutan, 2011. jakarta : Debut Wahana
Prayitno, Widodo dan Soeprapto (2002), Standar
Sinergy.
Kompetensi Pegawai Negeri Sipil menuju Era Globalisasi,BKN, Jakarta.
Gibson, R.S. 2005. Principles of Nutritional Assessment, New York : Oxford University Press.
Robbins, Stephen P, (2001), Perilaku Organisasi,
Gomes, Faustino Cardoso, 2003, Manajemen
Konsep Kontroversi, Alih Bahasa Hadyana
Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : Andi
Pujaatmaka, Bejamin Molan, Jakarta : PT.
Offset.
Prenhallindo
Handoko, T. Hani, 2008, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, edisi kedua,
Robert L. Malthis, & John H. Jackson (2006),
Yogyakarta, Penerbit : BPFE.
Managemen Sumber Daya Manusia, alih bahasa oleh Jimmy
Hasibuan, Malayu. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CV. Masagung.
Saydam, Gouzali. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia (suatu pendekatan mikro),
..............................., (2001). Manajemen Sumber
Jakarta : Djambatan.
Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Sedarmayanti, 2007. Manajemen Sumber Daya
..............................., (2007), Manajemen Sumber
Manusia, Bandung : Refika Aditama
Daya Manusia, Jakarta : Bumi Aksara.
....................., 2010. Manajemen Sumber Daya
George dan Jones. (2005), Understanding and
Manusia,
Managing Organizational Behaviour 4th
Manusia
Sekaran, Uma. 2006. Metode Penelitian Bisnis,
Perusahaan.
Jakarta : Salemba Empat.
Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
Sondang P. Siagian, 2004. Teori Motivasi dan
Mangkuprawira Syafri dan Aida Vitayala Hubeis,
Aplikasinya, Jakarta, PT Rineka Cipta.
2007 Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia,Indonesia, Jakarta, Penerbit :
.............................., 2008, Manajemen Sumber
Ghalia.
Daya Manusia, edisi pertama, Penerbit : Bumi Aksara,Jakarta
.Mitrani, A., Daziel M., dan Fitt, D. 1992. Competency
Based
Human
Resource
.............................., 2009, Manajemen SDM,
Management : Value Driven Strategies For
Jakarta : Bumi Aksara.
Recruitmen, Development and Reward;
Simamora, Henry, 2004, Manajemen Sumber
Kogan Prawirosentono,
dan
Refika Aditama:.
Mangkunegara, A. Prabu (2001). Manajemen Daya
Birokrasi
Manajemen Pegawai Negeri Sipil, Bandung,
edition. Pearson. Prentice Hall.
Sumber
Reformasi
Daya Manusia, Yogyakarta : YKPN. Suryadi.
1999,
Kebijakan
Kinerja Karyawan, Yogyakarta: BPFE.
311
Strategi Volume 3, No. 4, April 2013
ISSN : 2089-6948
Suharsimi, Arikunto. 2006, Prosedur Penelitian,
Rivai, Veithzal dan ella Jauvani Sagala. (2009).
Jakarta: Rineka Cipta.
Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dariTeori ke Praktik . Edisi ke
Veithzal, Rivai (2004). Manajemen Sumber Daya
dua. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Manusia Untuk Perusahaan : Dari Teknik KePraktek.
Edisi
1.
Jakarta,
PT.Raja
Wibowo, 2007, Manajemen Kinerja, Jakarta : PT.
Grafindo Persada
Raja Grafindo Persada.
……………..., (2005). Performance Appraisal : System Yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan danMeningkatkan Daya Saing Perusahaan. Edisi 1. PT.Raja Grafindo Persada Jakarta
312