Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
ISSN : 2089-6948
ANALISIS PENGARUH MODAL, DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA SELATAN DAN BANGKA BELITUNG. Wartono )* Lifran)** Dosen MM UTP*) dan Bank Sumselbabel Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen Universitas Tridinanti Palembang Jl. Kapten Marzuki No.2446 Kamboja Palembang Telp. 0711-372164-360717, Fax. 0711-360725 Wab site : www/mm-utp.com ; E-mail :
[email protected]
ABSTRACT Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Modal, Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, yang menjadi populasi adalah laporan keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung sejak berdirinya sampai dengan sekarang (saat ini ). Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah laporan keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung selama 5 tahun (Tahun 2005-2009).Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Pur Posive Sampling yaitu suatu penarikan sample dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Dari hasil penelitian ini Terdapat pengaruh yang sinifikan modal, dana pihak ketiga secara bersama terhadap penyaluran kredit PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji F hitung sebesar 189,484 signifikansi=0,000 yang berarti lebih kecil dari α=0,05 maka pengaruh ini adalah signifikan. Besarnya pengaruh sebesar 86,9%, Terdapat pengaruh yang sinifikan dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji t hitung sebesar 11,535 signifikansi=0,000 yang berarti lebih kecil dari α=0,05 maka pengaruh ini adalah signifikan. Besarnya pengaruh 61,7% dan Terdapat pengaruh yang signifikan modal terhadap penyaluran kredit. Hal ini dilihat dari hasil uji t hitung sebesar -10,477 signifikansi =0,000 yang berarti lebih kecil dari α=0,05. Besarnya pengaruh adalah 56,25% Dengan denganPersamaan Regresi Y = 11,482 + 0,450 X1 + 0,338 X2 + e Kata Kunci : Modal, Dana Pihak Ketiga, Penyaluran Kredit
PENDAHULUAN
semakin besar peranan perbankan dalam mengendalikan Negara tersebut. Artinya keberadaan dunia perbankan sangat dibutuhkan pemerintah dan masyarakat. Menurut undang-undang Nomor. 10 tahun 1998 yang dimaksud dengan bank adalah Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan tarap hidup rakyat banyak. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya adalah : 1. Menghimpun dana (uang) dari masyarakat dalam bentuk simpanan, aksudnya bank sebagai tempat menyimpan uang atau berinvestasi bagi masyarakat. 2. Menyalurkan dana kemasyarakat maksudnya adalah bank memberikan pinjaman (kredit) kepada masyarakat. 3. Memberikan jasa-jasa bank lainnya antara lain : pengiriman uang atau transper, kliring, inkaso, letter of kredit. Dengan kata lain bank merupakan lembaga perantara keuangan masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana. Sebagai perantara keuangan bank akan memperoreh
A. Latar Belakang. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa bank. Oleh karena itu saat ini dan dimasa yang akan datang kita tidak akan dapat lepas dari dunia perbankan, jika hendak menjalankan aktivitas keuangan, baik perorangan maupun lembaga, baik sosial atau perusahaan. Begitu pentingnya dunia perbankan, sehingga ada anggapan bahwa bank merupakan tempat untuk menggerakkan roda perekonomian suatu Negara. Anggapan ini tentunya tidak salah, karena fungsi bank sebagai lembaga keuangan sangatlah vital, misalnya dalam hal penciptaan uang, mengedarkan uang, menyediakan uang untuk menunjang kegiatan usaha, tempat mengamankan uang, tempat melakukan investasi dan jasa keuangan lainnya. Selain peranan perbankan sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi suatu Negara. Bank dapat dikatakan sebagai denyut jantung perekonomian suatu Negara. Oleh karena itu kemajuan suatu bank di suatu Negara dapat pula dijadikan ukuran kemajuan Negara yang bersangkutan. Semakin maju suatu Negara, maka
452
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
ISSN : 2089-6948
keuntungan dari selisih bunga yang diberikan kepada penyimpan (bunga simpanan) dengan bunga yang diterima dari peminjam (bunga kredit). Keuntungan ini dikenal dengan istilah Spread Based. Penyaluran kredit merupakan kegiatan usaha yang mendominasi pengalokasian dana bank. Penggunaan dana bank untuk penyaluran kredit ini mencapai 70 s.d 80 % dari volume usaha bank. Oleh karena itu sumber utama pendapatan bank berasal dari kegiatan penyaluran kredit dalam bentuk pendapatan bunga. Terkonsentrasinya usaha bank dalam penyaluran kredit disebabkan oleh : 1. Sifat usaha bank yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi antara unit surplus dan unit defisit. 2. Penyaluran kredit memberikan spread yang pasti sehingga besarnya pendapatan dapat diperkirakan 3. Posisinya dalam kebijaksanaan moneter. 4. Sumber dana utama bank berasal dari dana masyarakat sehingga secara moral mereka harus menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Penyaluran kredit tentunya harus ditunjang oleh jumlah modal sendiri yang dimiliki oleh bank, dana pihak ketiga dan tingkat bunga kredit yang ditetapkan. Pengertian modal bank menurut pak mei 29, 1993 dibedakan antara modal bagi bank yang didirikan dan berkantor pusat di Indonesia dan modal bagi kantor cabang bank berkedudukan diluar negeri, fungsi modal bank antara lain : memberikan perlindungan kepada nasabah, mencegah terjadinya kejatuhan bank, memenuhi kebutuhan kantor dan inventaris, dan memenuhi ketentuan permodalan minimum. Kecukupan modal sendiri merupakan hal penting yang harus diperhatikan manajemen karena menggambarkan kekuatan dan kesehatan bank. Hal lain yang menunjang pemberian kredit yaitu dana pihak ketiga. Dana pihak ketiga merupakan dana yang dihimpun dari masyarakat yang disimpan di bank dalam bentuk : Giro, tabungan dan Deposito. Giro adalah simpanan pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan check, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara perintah pemindah bukuan. Deposito adalah simpanan dari pihak ketiga yang penarikannya sesuai dengan waktu perjanjian sedangkan tabungan dapat diambil setiap saat dengan syarat tabungan mengendap selama satu bulan. Keduan faktor di atas sangat berpengaruh dalam penyaluran kredit. Dalam perjalannya Bank, untuk memperkuat daya saing perbankan, ketentuan
modal minimum bagi pendirian bank baru adalah sebesar Rp 3 triliun. Selain itu dengan banyaknya kredit yang bermasalah (non performing loan) bank diwajibkan memiliki capital adequacy ratio (CAR) sebesar 8 %. Semuanya ini ditujukan untuk memperkuat kondisi Bank. Melihat kondisi ini betapa pentingnya kesehatan bank dalam menyalurkan pemberian kredit yang dipengaruhi oleh modal, dan dana pihak ketiga sehingga membuat penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : ANALISIS PENGARUH MODAL, DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA SELATAN DAN BANGKA BELITUNG. B. Identifikasi masalah. Dari Uraian diatas, dapat diidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah penyaluran kredit pada PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, yaitu sebagai berikut : 1. Besarnya dana yang dihimpun dari masyarakat. 2. Besarnya beban tetap yang ditanggung bank 3. Kurangnya rasa aman dalam menjalankan usaha. 4. Besarnya biaya dana bank, spread dan biaya overhead yang ditetapkan. C. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini penulis akan menganalisis pengaruh modal, dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit pada PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. D. Perumusan Masalah Dari kedua faktor identifikasi masalah diatas, maka dalam penelitian ini permasalahan yang akan dibahas adalah Apakah terdapat pengaruh modal, dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit secara bersam-sama pada PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. E.
Tujuan Penelitian : Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Pengaruh modal terhadap penyaluran kredit secara parsial pada PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung 2. Pengaruh dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit secara parsial pada PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung.
453
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
3.
ISSN : 2089-6948
Pengaruh modal dan dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit secara bersama-sama pada PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung.
asumsi yang mendasari regresi adalah uji asumsi multikoliniaritas dan uji asumsi hetero kedastissitas. a. Uji asumsi multikoliniaritas Uji ini dimaksdukan untuk mengetahui korelasi antara variabel bebas yang satu dengan variabel bebas lainnya. Apabila terjadi korelasi yang sangat kuat antar variabel –variabel bebas lainnya. Apabila terjadi korelasi yang sangat kuat antar variable-variabel bebas maka dikatakan telah terjadi koliniaritas berganda (multikoliniarity). Bila hal ini terjadi, maka pengaruh masing-masing variabel bebas (X1) terhadap variabel terikat Y sulit untuk dibedakan karena pengaruh variabel bebas yang satu telah tertutup oleh pengaruh variabel bebas yang lainnya. Untuk mendeteksi adanya kolinieritas antar variabel ini dapat dilihat pada hasil uji SPSS, apabila nilai Sig (2 –tailed) > 0,05 maka Ho diterima, artinya tidak ada korelasi yang signifikan antar variabel bebas, dengan demikian berarti tidak terjadi multi kolinieritas (Siswoyo Haryono, 2010 :23).
F.
Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi : 1. Bahan pertimbangan bagi manajemen PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung dalam membuat keputusan yang tepat dalam penetapan jumlah penyaluran kredit pada masa yang akan datang 2. Bahan acuan dan pembanding bagi para peneliti selanjutnya tentang faktor yang mempengaruhi jumlah penyaluran kredit. 3. Untuk menerapkan pengetahuan teoritis dalam praktek perbankan khususnya dalam penetapan dan pencapaian target kredit. G. Hipotesis. Jawaban sementara yang di rumuskan pada perumusan masalah menjadi seperti berikut ini : 1. Terdapat pengaruh modal terhadap penyaluran kredit secara parsial pada PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. 2. Terdapat pengaruh dana pihak ketgia terhadap penyaluran kredit secara bersama-sama pada PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. 3. Terdapat pengaruh modal, dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit secara bersamasama pada PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. .
b.
Uji Heterokedastisitas Menurut Sritua Arief (2003 :33) : Situasi heterokedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang, melebihi dari yang semestinya atau menyesatkan. Dengan demikian, agar koefisien-koefisien regresi tidak menyesatkan maka situasi heterokedastisitas tersebut harus dihilangkan dari model regresi. Pengujian situasi heterokedastisitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variasi residual absolute sama atau tidak sama untuk semua pengamatan. Apabila asumsi tidak terjadi heterokedastisitas ini tidak terpenuhi, maka penaksir menjadi tidak lagi efisien baik dalam sampel kecil maupun besar (Gujarati, 1997 : 45). Hasil pengujian heterokedastisitas dengan menggunakan program SPSS. Kriteria yang dipakai mengukur apakah terjadi heterokedastisitas atau tidak dari data penelitian tersebut ada dua alternatip, yaitu : menggunakan koefisien Sig. (2 – tailed) dibandingkan dengan α=0,05. Apabila Sig (2tailed) > α=0,05 maka dapat dinyatakan tidak terjadi heterokedastisitas diantara data penelitian tersebut (C. Trihendradi, 2009 : 24). Setelah asumsi yang penting dalam regresi terpenuhi, selanjutnya dapat dilakukan analisis regresi. Adapun persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut : Y= a + b1 X1 + b2 X2 + e
METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. Waktu penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu yang diawali dari bulan Oktober 2013 s/d Desember 2013. B. Metode Analisis Data Setelah data terkumpul, dilakukan analisis data. Sebelum melakukan analisis data regeresi, terlebih dahulu kita lakukan uji asumsi klasik untuk memenuhi kriteria pengolahan regresi. Asumsi-
454
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
ISSN : 2089-6948
Dimana : Y X1 X2
0
Hipotesis 2 : Ho : β 1 = β 2 = 0, Tidak terdapat pengaruh modal, dana pihak ketiga terhadap jumlah penyaluran kredit Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung secara bersamasama. ≠ β Hi : β 1 2 ≠ 0, Terdapat pengaruh modal, dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit pada PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung secara bersama-sama. 9. Kriteria Pengujian : Terima Ho : Jika Sig. F > α (0,05) Tolak Ho/Terima Hi : : Jika Sig. F ≤ α (0,05) Sig. F = 0,000 < 0,05.
= Penyaluran kredit = Modal = Dana pihak ketiga = Konstanta
β1, β2, = Koefisien regresi . e = Kesalahan pengganggu .
Dengan analisis regresi berganda akan diketahui apakah secara keseluruhan variabel independen (X) berpengaruh secara signifikan terhadap variable dependen (Y). Untuk ini dilakukan pengolahan data dengan program SPSS. Sehingga dapat diputuskan untuk menerima atau menolak hipotesis. Untuk ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Semua variable dimasukkan dalam perhitungan regresi 2 2. Tentukan koefisien determisasai (R ).Hal ini menunjukkan bahwa Jumlah pemberian kredit bisa dijelaskan secara bersama-sama oleh semua variabel bebas. Dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain. 3. Tentukan standar eror of the estimate yang dibandingkan dengan standar deviasi varibel bebas yang akan menujukkan model regresi . 4. Menentukan F hitung dengan tingkat signifikan 0,000, yang dibandingkan dengan α. Secara statistik koefisien regresi dikatakan signifikan (tolak Ho bila Ho Sig. F≤ 0,05) Atau model regresi yang dibentuk dapat dipakai untuk memprediksi variable terikat. 5. Dari table Coefisients (a) didapatkan persamaan regresi. 6. Lakukan uji hipotesis statistik.
HASIL PENELITIAN DAN INTERPRESTASI A. Hasil Penelitian Hasil analisis diambil dari desksripsi data hasil penelitian yang diperoleh untuk mendapatkan gambaran tentang beberapa karateristik dari masingmasing variable yang diteliti, baik variable independent yaitu Modal (X 1), Dana pihak ketiga (X 2), serta variable dependen yaitu penyaluran kredit (Y). Karateristik yang dimaksud berupa distribusi variable yang diwujudkan dalam bentuk nilai ratarata , modus, median, standar deviasi, variance dan lain sebagainya. Disamping itu juga akan dijelaskan pengaruh sekaligus menguji atau membuktikan variable bebas (X 1, X 2, ) baik secara parsial maupun bersama-sama terhadap variable terikat (Y).
Hipotesisi 1 : Ho : β1 = 0 ; Tidak terdapat pengaruh modal, dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung secara parsial. H1 : β 1 ≠ 0;Terdapat pengaruh modal, dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan 7. Lakukan kriteria pengujian : Terima Ho : Jika Sig., t > α (0,05) Tolak Ho : /Terima H1 : Jika Sig. t ≤ α (0,05). t Sig. = 0,000 < 0,05. 8. Lakukan uji hipotesis statistik
1.
Analisis statistik deskriptif Deskripsi data hasil penelitian dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum mengenai penyebaran/distribusi data, baik berupa ukuran gejala sentral, ukuran letak maupun distribusi frekuensi. Harga-harga yang akan disajikan setelah diolah dari data mentah dengan menggunakan metode statistik deskriptif, yaitu harga rata-rata, simpangan baku, modus, median, distribusi frekuensi serta grafik histogram. Berdasarkan banyaknya variable dan merujuk ke masalah penelitian, maka deskripsi data dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yakini : (1). Modal (X1), (2). Dana pihak ketiga (X2), serta (3). Penyaluran kredit (Y). Hasil perhitungan statistik deskriptif masing-masing variabel secara lengkap dapat dilihat pada olahan data. Uraian singkat hasil
455
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
akan
Analsisis deskriptif variable Modal (X1) f.
Tabel 1. Data deskriptif variable modal Data deskriptif Modal N Valid 60 Mean 0,09 Median 0,09. Mode 0 Minimum 0 Maksimum 0 Sum 5
g.
h.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : a. N atau jumlah data yang valid (sah untuk diproses) adalah 60 data, sedangkan data yang hilang (missing) adalah nol. Ini berarti bahwa semua data siap diproses. b. Mean atau rata variabel modal adalah 0,093 standar eror of mean adalah 0,003. Penggunaan standar eror of mean adalah untuk memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sample. Untuk itu, dengan standar eror of mean tertentu dan dengan tingkat kepercayaan 95% rata-rata skor populasi modal menjadi : Rata-rata ± 2 standar eror of mean (Angka 2 digunakan karena tingkat kepercayaan 95%) Maka : 0,09 ± (2 x 0,003) = 0,084 sampai 0,096. c. Median adalah titik tengah data jika semua data diurutkan dan dibagi dua sama besar. Angka median 0,09 menunjukkan bahwa 50% skor modal 0,084 ke atas dan 0,096 ke bawah. d. Standar deviasi adalah 0,020 dan variance yang merupakan keliptan standar deviasi adalah 0,000. Penggunaan standar deviasi adalah untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya. Untuk itu dengan standar deviasi tertentu dan pada tingkat kepercayaan 95% sebaran data terhadap rata-rata adalah : Rata-rata ± 2 standar deviasi (Angka dua digunakan kareana tingkat kepercayaan 95%) Maka : 0,09 ± (2 x 0,020) = 0,05 sampai 0,13 Perbedaaan angka maksimum dan minimum menggambarkan sebaran data. Makin tipis atau makin kecil makin baik karena data tidak terlalu berfluktuasi. e. Ukuran skwenes adalah 0,735. Untuk analisis tersebut diubah menjadi angka rasio skewnes
i.
/standar eror of skewnes = 0,735/0,309=2.3 Sebagai pedoman jika rasio skewnes berada diantara -2 dan +2 maka distribusi data adalah normal. Ukuran kurtosis adalah -0,655. Untuk analisis tersebut diubah menjadi angka rasio kurtosis/standar eror of kurtosis. Atau dalam kasus ini rasio kurtosis -0,655/0,608 = 1,07. Sebagai pedoman jika rasio kurtosis berada diantara -2 dan +2 maka distribusi data adalah normal. Range adalah data maksimum dan data minimum. Data maksimum adalah 0 minimum adalah 0 sehingga range sama dengan 0 Sum merupakan jumlah dari semua data yang diproses sebesar 5. Percentil yaitu skor modal 10% berada dibawah 0,7 atau juga bisa dikatakan 20% berada dibawah 0,8 dan seterusnya.
Valid
456
Cumulative Percent
Frequency
Tabel 2. Distribusi frekuensi variabel modal Modal Valid Percent
a.
tersebut
Percent
perhitungan statistik deskriptip dikemukakan berikut ini :
ISSN : 2089-6948
0
1
1.7
1.7
1.7
0
1
1.7
1.7
3.3
0
1
1.7
1.7
5.0
0
1
1.7
1.7
6.7
0
1
1.7
1.7
8.3
0
1
1.7
1.7
10.0
0
1
1.7
1.7
11.7
0
1
1.7
1.7
13.3
0
1
1.7
1.7
15.0
0
1
1.7
1.7
16.7
0
1
1.7
1.7
18.3
0
1
1.7
1.7
20.0
0
1
1.7
1.7
21.7
0
1
1.7
1.7
23.3
0
1
1.7
1.7
25.0
0
1
1.7
1.7
26.7
0
1
1.7
1.7
28.3
0
1
1.7
1.7
30.0
0
1
1.7
1.7
31.7
0
1
1.7
1.7
33.3
0
1
1.7
1.7
35.0
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
ISSN : 2089-6948
0
1
1.7
1.7
36.7
0
1
1.7
1.7
38.3
0
1
1.7
1.7
40.0
0
1
1.7
1.7
41.7
0
1
1.7
1.7
43.3
0
1
1.7
1.7
45.0
0
1
1.7
1.7
46.7
0
1
1.7
1.7
48.3
0
1
1.7
1.7
50.0
0
1
1.7
1.7
51.7
0
1
1.7
1.7
53.3
0
2
3.3
3.3
56.7
0
1
1.7
1.7
58.3
0
2
3.3
3.3
61.7
0
1
1.7
1.7
63.3
0
1
1.7
1.7
65.0
0
1
1.7
1.7
66.7
0
1
1.7
1.7
68.3
0
1
1.7
1.7
70.0
0
1
1.7
1.7
71.7
0
1
1.7
1.7
73.3
0
1
1.7
1.7
75.0
0
1
1.7
1.7
76.7
0
1
1.7
1.7
78.3
0
1
1.7
1.7
80.0
0
1
1.7
1.7
81.7
0
1
1.7
1.7
83.3
0
1
1.7
1.7
85.0
0
1
1.7
1.7
86.7
0
1
1.7
1.7
88.3
0
1
1.7
1.7
90.0
0
1
1.7
1.7
91.7
0
1
1.7
1.7
93.3
0
1
1.7
1.7
95.0
0
1
1.7
1.7
96.7
0
1
1.7
1.7
98.3
0
1
1.7
1.7
100.0
60
100.0
100.0
Total
Gambar 1. Histogram frekuensi variabel modal b.
Analisis deskriptip variabel dana pihak ketiga (X 2) Tabel 3. Data deskriptif variable dana pihak ketiga Data deskriptif Dana pihak ketiga N Valid Mean Median Mode Minimum Maksimum Sum
60 0,83 0,82 1 1 1 50
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : a. N atau jumlah data yang valid (sah untuk diproses) adalah 60 data, sedangkan data yang hilang (missing) adalah nol. Ini berarti bahwa semua data siap diproses. b. Mean atau rata variabel dana pihak ketiga adalah 0,83 standar eror of mean adalah 0,011. Penggunaan standar eror of mean adalah untuk memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sample. Untuk itu, dengan standar eror of mean tertentu dan dengan tingkat kepercayaan 95% rata-rata skor populasi dana pihak ketiga menjadi : Rata-rata ± 2 standar eror of mean (Angka 2 digunakan karena tingkat kepercayaan 95%) Maka : 0,83 ± (2 x 0,011) = 0,808 sampai 0,852 c. Median adalah titik tengah data jika semua data diurutkan dan dibagi dua sama besar. Angka median 0,82 menunjukkan bahwa 50% skor dana pihak ketiga adalah 0,808 ke atas dan 50% adalah 0,852 ke bawah. d. Standar deviasi adalah 0,087 dan variance yang merupakan kelipatan standar deviasi adalah 0,008. Penggunaan standar deviasi adalah untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya. Untuk itu dengan standar deviasi tertentu dan pada tingkat kepercayaan 95% sebaran data terhadap rata-rata adalah :
Distribusi frekuensi data variable modal di atas secara visual dapat dilihat dalam bentuk histogram sebagai berikut :
457
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
e.
f.
g.
h.
ISSN : 2089-6948
Rata-rata ± 2 standar deviasi (Angka dua digunakan karena tingkat kepercayaan 95%) Maka : 0,83 ± (2 x 0,087) = 0,656 sampai 1,004 Perbedaaan angka maksimum dan minimum menggambarkan sebaran data. Makin tipis atau makin kecil makin baik karena data tidak terlalu berfluktuasi. Ukuran skwenes adalah 0,189. Untuk analisis tersebut diubah menjadi angka rasio skewnes /standar eror of skewnes = 0,189/0,309=0,61. Sebagai pedoman jika rasio skewnes berada diantara -2 dan +2 maka distribusi data adalah normal. Ukuran kurtosis adalah -0,789 Untuk analisis tersebut diubah menjadi angka rasio kurtosis/standar eror of kurtosis. Atau dalam kasus ini rasio kurtosis -0,789/0,608 = -1,29. Sebagai pedoman jika rasio kurtosis berada diantara -2 dan +2 maka distribusi data adalah normal. Range adalah data maksimum dan data minimum. Data maksimum adalah 1 minimum adalah 1 sehingga range sama dengan 0 Sum merupakan jumlah dari semua data yang diproses sebesar 50. Percentil yaitu skor dana pihak ketiga 10% berada dibawah 0,75 atau juga bisa dikatakan 20% berada dibawah 0,76, dan seterusnya.
1
1
1.7
1.7
25.0
1
1
1.7
1.7
26.7
1
1
1.7
1.7
28.3
1
1
1.7
1.7
30.0
1
1
1.7
1.7
31.7
1
1
1.7
1.7
33.3
1
1
1.7
1.7
35.0
1
1
1.7
1.7
36.7
1
1
1.7
1.7
38.3
1
1
1.7
1.7
40.0
1
1
1.7
1.7
41.7
1
1
1.7
1.7
43.3
1
1
1.7
1.7
45.0
1
1
1.7
1.7
46.7
1
1
1.7
1.7
48.3
1
1
1.7
1.7
50.0
1
1
1.7
1.7
51.7
1
1
1.7
1.7
53.3
1
1
1.7
1.7
55.0
1
1
1.7
1.7
56.7
1
1
1.7
1.7
58.3
1
1
1.7
1.7
60.0
1
1
1.7
1.7
61.7
1
1
1.7
1.7
63.3
1
1
1.7
1.7
65.0
1
1
1.7
1.7
66.7
1
1
1.7
1.7
68.3
1
1
1.7
1.7
70.0
1
1
1.7
1.7
71.7
1
1
1.7
1.7
73.3
1
1
1.7
1.7
75.0
1
1
1.7
1.7
76.7
1
1
1.7
1.7
78.3
1.7
1
1
1.7
1.7
80.0
1
1.7
1.7
81.7
Valid
1
1
1.7
1.7
Cumulative Percent
Valid Percent
Percent
Frequency
Tabel 4. Frekuensi data variabel dana pihak ketiga Dana pihak ke 3
1
1
1.7
1.7
3.3
1
1
1
1.7
1.7
5.0
1
1
1.7
1.7
83.3
1
1.7
1.7
85.0
1
1
1.7
1.7
6.7
1
1
1
1.7
1.7
8.3
1
1
1.7
1.7
86.7
10.0
1
1
1.7
1.7
88.3
1
1.7
1.7
90.0
1
1
1.7
1.7
1
1
1.7
1.7
11.7
1
1
1
1.7
1.7
13.3
1
1
1.7
1.7
91.7
15.0
1
1
1.7
1.7
93.3
1
1.7
1.7
95.0
1
1
1.7
1.7
1
1
1.7
1.7
16.7
1
1
1
1.7
1.7
18.3
1
1
1.7
1.7
96.7
1
1.7
1.7
98.3 100.0
1
1
1.7
1.7
20.0
1
1
1
1.7
1.7
21.7
1
23.3
Total
1
1
1.7
1.7
458
1
1.7
1.7
60
100.0
100.0
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
ISSN : 2089-6948
Distribusi frekuensi data variable dana pihak ketiga di atas secara visual dapat dilihat dalam bentuk histogram sebagai berikut.
e.
Gambar 2. Histogram frekuensi dana pihak ke tiga c.
f.
Analisis deskriptip variabel penyaluran kredit (Y). Tabel 5. Data deskriptif variable penyaluran kredit Data deskriptif Penyaluran kredit N Mean Median Mode Minimum Maksimum Sum
Valid
60 0,70 0,73 0 0 1 42
g.
h.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : a. N atau jumlah data yang valid (sah untuk diproses) adalah 60 data, sedangkan data yang hilang (missing) adalah nol. Ini berarti bahwa semua data siap diproses. b. Mean atau rata variabel penyaluran kredit adalah 0,70 standar eror of mean adalah 0,022. Penggunaan standar eror of mean adalah untuk memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sample. Untuk itu, dengan standar eror of mean tertentu dan dengan tingkat kepercayaan 95% rata-rata skor populasi penyaluran kredit menjadi : Rata-rata ± 2 standar eror of mean (Angka 2 digunakan karena tingkat kepercayaan 95%) Maka : 0,70 ± (2 x 0,022) = 0,656 sampai 0,744 c. Median adalah titik tengah data jika semua data diurutkan dan dibagi dua sama besar. Angka median 0,73 menunjukkan bahwa 0,656 skor penyaluran kredit adalah 0,656 ke atas dan 50% adalah 0,744 ke bawah. d. Standar deviasi adalah 0,168 dan variance yang merupakan keliptan standar deviasi adalah 0,028. Penggunaan standar deviasi adalah untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya. Untuk itu dengan standar
deviasi tertentu dan pada tingkat kepercayaan 95% sebaran data terhadap rata-rata adalah : Rata-rata ± 2 standar deviasi (Angka dua digunakan kareana tringkat kepercayaan 95%) Maka : 0,70 ± (2 x 0,168) = 0,364 sampai 1,036 Perbedaan angka maksimum dan minimum menggambarkan sebaran data. Makin tipis atau makin kecil makin baik karena data tidak terlalu berfluktuasi. Ukuran skewenes adalah -0,332. Untuk analisis tersebut diubah menjadi angka rasio skewnes /standar eror of skewnes = -0,332/0,309=-1,07. Sebagai pedoman jika rasio skewnes berada diantara -2 dan +2 maka distribusi data adalah normal. Ukuran kurtosis adalah -1,075 Untuk analisis tersebut diubah menjadi angka rasio kurtosis/standar eror of kurtosis. Atau dalam kasus ini rasio kurtosis –1,075/0,608 = 1,76. Sebagai pedoman jika rasio kurtosis berada diantara -2 dan +2 maka distribusi data adalah normal. Range adalah data maksimum dan data minimum. Data maksimum adalah 1 minimum adalah 0 sehingga range sama dengan 1 Sum merupakan jumlah dari semua data yang diproses sebesar 42. Percentil yaitu skor, penyaluran kredit 10% berada dibawah 0,53 atau juga bisa dikatakan 20% berada dibawah 0,54, dan seterusnya. Tabel 6. Distribusi frekuensi penyaluran kredit Penyaluran kredit Frequency
Valid
459
Valid Percent
Percent
Cumulative Percent
0
1
1.7
1.7
1.7
0
1
1.7
1.7
3.3
0
1
1.7
1.7
5.0
0
1
1.7
1.7
6.7
0
1
1.7
1.7
8.3
0
1
1.7
1.7
10.0
0
1
1.7
1.7
11.7
0
1
1.7
1.7
13.3
0
1
1.7
1.7
15.0
1
1
1.7
1.7
16.7
1
1
1.7
1.7
18.3
1
1
1.7
1.7
20.0
1
1
1.7
1.7
21.7
1
1
1.7
1.7
23.3
1
1
1.7
1.7
25.0
1
1
1.7
1.7
26.7
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
ISSN : 2089-6948
1
1
1.7
1.7
28.3
1
1
1.7
1.7
30.0
1
1
1.7
1.7
31.7
1
1
1.7
1.7
33.3
1
1
1.7
1.7
35.0
1
1
1.7
1.7
36.7
1
1
1.7
1.7
38.3
1
1
1.7
1.7
40.0
1
1
1.7
1.7
41.7
1
1
1.7
1.7
43.3
1
1
1.7
1.7
45.0
1
1
1.7
1.7
46.7
1
1
1.7
1.7
48.3
1
1
1.7
1.7
50.0
1
1
1.7
1.7
51.7
1
1
1.7
1.7
53.3
1
1
1.7
1.7
55.0
1
1
1.7
1.7
56.7
1
1
1.7
1.7
58.3
1
1
1.7
1.7
60.0
1
1
1.7
1.7
61.7
1
1
1.7
1.7
63.3
1
1
1.7
1.7
65.0
1
1
1.7
1.7
66.7
1
1
1.7
1.7
68.3
1
1
1.7
1.7
70.0
1
1
1.7
1.7
71.7
1
1
1.7
1.7
73.3
1
1
1.7
1.7
75.0
1
1
1.7
1.7
76.7
1
1
1.7
1.7
78.3
1
1
1.7
1.7
80.0
1
1
1.7
1.7
81.7
1
1
1.7
1.7
83.3
1
1
1.7
1.7
85.0
1
1
1.7
1.7
86.7
1
1
1.7
1.7
88.3
1
1
1.7
1.7
90.0
1
1
1.7
1.7
91.7
1
1
1.7
1.7
93.3
1
1
1.7
1.7
95.0
1
1
1.7
1.7
96.7
1
1
1.7
1.7
98.3 100.0
1 Total
1
1.7
1.7
60
100.0
100.0
460
Distribusi frekuensi data variable penyaluran kredit di atas secara visual dapat dilihat dalam bentuk histogram sebagai berikut.
Gambar 3 histogram frekuensi penyaluran kredit. 2. Analisis statistik inferensial. a. Uji persaratan analisis 1. Uji Multikolinearitas Uji ini menunjukkan dimana suatu keadaaan terjadi hubungan linear yang sempurna atau mendekatisempurna antara variabel independent dalam model regresi. Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear antar variabel independent dalam model regresi. Prasyarat yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Berdasarkan hasil olahan data didapat bahwa korelasi modal (X1) dengan dana pihak ketiga (X2) adalah sebesar -0,360 dengan nilai Sig. sebesar 0,106. Karena nilai Sig 0,106 lebih besar dari alpha= 0,05 maka tidak ada korelasi yang signifikan antara variabel bebas. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel Corelasi 7. Uji signifikansi multikolinearitas Correlations Dana pihak ke 3
Modal Modal
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N Dana pihak ke 3 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
-.360** .106
60
60
-.360**
1
.106 60
60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
2. Uji Heterokedastisitas Heterokedastisitas adalah keadaan dimana terjadi ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui ada
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
ISSN : 2089-6948
atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual model regresi. Prasyarat yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya masalah heterokedastisitas. Berdasarkan hasil olahan data didapat bahwa perhitungan korelasi spearman diperoleh nilai korelasi antara variabel bebas dengan nilai residu absolutnya masing-masing sebesar -0,151 dengan nilai Sig sebesar 0,249 untuk korelasi variabel X 2 dengan absx2 sebesar -0,024 dengan nilai Sig sebesar 0,469. Karena nilai Sig > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas.
Berdasarkan hasil olahan data diperoleh nilai durbin Watson 0,79. Karena nilai durbin Watson masih mendekati 2 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi. Tabel 9. Uji signifikansi autokorelasi b Model Summary
Model 1
Modal Spearma Modal n's rho
Correlation Coefficient Sig. (2tailed) N
Dana Correlation pihak ke Coefficient 3
Sig. (2tailed) N
absx1
Correlatio n Coefficie nt Sig. (2tailed) N
absx2
Correlatio n Coefficie nt Sig. (2tailed) N
absx1
R .932
a
.869
.865
.062
.719
a. Predictors: (Constant), Dana pihak ke 3, Modal
Tabel 8. Uji signifikasni hetrokedastisitas Correlations Dana pihak ke 3
Std. Error of Adjusted R the DurbinR Square Square Estimate Watson
b. Dependent Variable: Penyaluran kredit
3. Analisis Regresi a. Pengaruh modal, dana pihak ketiga secara bersama-sama terhadap penyaluran kredit PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. Atas dasar hasil analisis penelitian yang telah dilakukan pada out put SPSS dapat dilihat pada table berikut ini :
absx2
1.000
-.190
-.151
-.024
.
.146
.249
.856
60
60
60
60
-.190
1.000
-.045
.095
.146
.
.732
.469
60
60
60
60
-.151
-.045
1.000
.199
Tabel 10. Pengaruh secara simultan (bersama-sama) b Model Summary Model
R
1
.932a
R Square .869
Adjusted R Std. Error of Square the Estimate .865
DurbinWatson
.062
a. Predictors: (Constant), Dana pihak ke 3, Modal .249
.732
.
.128
60
60
60
60
-.024
.095
.199
1.000
.856
.469
.128
.
60
60
60
60
b. Dependent Variable: Penyaluran kredit
Dari table tersebut di atas terrlihat bahwa koefisien determinasi dengan R square yang besarnya 0.869. ini dapat dikatakan bahwa besarnya pengaruh secara simultan atau bersama-sama sebesar 86,9% dan sisanya dipengaruhi oleh variable lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Kondisi ini memperlihatkan bahwa modal dan dana pihak ketiga memberikan arri yang penting bagi penyaluran kredit pada PT. Bank Sumse Babel. Pengaruh secara bersama dapat dibuat kedalam bentuk persamaan regresi dari hasil out put SPSS yaitu serperti pada table 10 berikut
3.
Uji auto korelasi Adalah keadaan dimana terjadinya korelasi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Prasyarat yang harus dipenuhi adalah tidak adanya autokorelasi pada model regresi.
461
.719
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
ISSN : 2089-6948
Tabel 11. Coeficient (model regresi berganda). a Coefficients
B. Uji Hipotesis Statistik .. Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui apakah hipotesis nol (Ho) yang diajukan ditolak atau diterima pada tingkat signifikansi tertentu. Pengujian hipotesisi statistik untuk hipotesis pertama dan kedua dilakukan dengan uji t, sedangkan hipotesisi ketiga dilakukan dengan uji F. Pengujian hipotesis akan dilakukan secara berturut-turut, dimulai dari hipotesis pertama yaitu : (1). Terdapat pengaruh modal terhadap penyaluran kredit , (2). Terdapat pengaruh dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit. Berikut ini akan dideskripsikan pengujian hipotesis tersebut. 1. Pengujian hipotesisi pertama (Terdapat pengaruh modal terhadap penyaluran kredit ) Hipotesis pertama yang diuji adalah : Ho:b1=0 artinya tidak terdapat pengaruh modal (X1) terhadap penyaluran kredit (Y) Ha : b1≠0 artinya terdapat pengaruh modal (X 1) terhadap penyaluran kredit (Y) Membuat kesimpulan kriteria pengujian hipotesis Ho diterima jika sig t ≥ 0,05 Ha ditolak jika sebaliknya Berdasarkan hasil uji t pada table hasil out put SPSS didapat harga t hitung sebesar -10,477 signifikansi = 0,000 yang berarti lebih kecil dari α=0,05 maka pengaruh modal terhadap penyaluran kredit adalah positip dan signifikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis teruji Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh signifikan modal (X1) terhadap penyaluran kredit (Y). Dengan kata lain makin tinggi tingkat modal maka makin tinggi penyaluran kredit PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. 2. Pengujian hipotesis kedua (Terdapat pengaruh dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit ). Ho:b1 = 0 artinya tidak terdapat pengaruh dana pihak ketiga (X2) terhadap penyaluran kredit (Y) Ha : b1 ≠ 0 artinya terdapat pengaruh dana pihak ketiga (X2) terhadap penyaluran kredit (Y) Membuat kesimpulan kriteria pengujian hipotesis Ho diterima jika sig t ≥ 0,05 Ha ditolak jika sebaliknya
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model 1
(Constant)
B
Std. Error
Beta
t
Sig.
.161
.103
1.561
.124
Modal
-4.410
.421
-.538
-10.477
.000
Dana pihak ke 3
1.141
.099
.592
11.535
.000
a. Dependent Variable: Penyaluran kredit
Dari table di atas persamaan regresi linear berganda untuk pengaruh simultan adalah Y = 0,161 - 4,410 X1 + 1,141 X2 + e. Dari persamaan diatas dapat diartikan bahwa apabila terjadi kenaikan nilai variable modal (X1), dana pihak ketiga (X2) maka variable penyaluran kredit pun akan mengalami kenaikan. a. Analisis pengaruh modal (X1), dana pihak ketiga (X2) secara parsial terhadap Penyaluran kredit (Y) .. Analisis pengaruh modal terhadap penyaluran kredit PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. Berdasarkan hasil analisis data, besarnya koefisien korelasi modal terhadap penyaluran kredit sebesar -0,751. Ini berarti pengaruh modal terhadap penyaluran kredit merupakan kuadrat dari koefisien korelasi yaitu 0,56 atau pengaruh modal terhadap penyaluran kredit sebesar 56,4%. Korelasi ini merupakan korelasi yang negatif. Artinya bila modal bertambah dinaikkan maka penyaluran kredit akan menjadi berkurang atau sebaliknya modal berkurang penyaluran kredit meningkat. Analisis pengaruh dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit. Berdasarkan hasil analisis data, besarnya koefisien korelasi dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit sebesar 0,786. Ini berarti pengaruh dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit merupakan kuadrat dari koefisien korelasi yaitu 0,617 atau pengaruh dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit sebesar 61,7%. Korelasi ini merupakan korelasi yang positip. Artinya bila dana pihak ketiga dinaikkan maka penyaluran kredit pun akan meningkat dan sebaliknya.
Berdasarkan hasil uji t pada table hasil out put SPSS didapat harga t hitung sebesar 11,535 signifikansi = 0,000 yang berarti lebih kecil dari α=0,05 maka pengaruh dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit adalah positip dan signifikan.
462
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
ISSN : 2089-6948
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis teruji Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh signifikan dana pihak ketiga (X2) terhadap penyaluran kredit (Y). Dengan kata lain makin tinggi tingkat dana pihak ketiga maka makin tinggi penyaluran kreditnya.
Kedua, variabel dana pihak ketiga (X2) diperoleh dengan rentang 0 sampai 1, dengan mean (rata-rata) sebesar 0,83, median 0,82 dan mode sebesar 1 serta standar deviasi sebesar 0,087 dan variance 0,008. Ketiga, variabel penyaluran kredit (Y) diperoleh dengan rentang skor 1 sampai 0, dengan mean (rata-rata) sebesar 0,70, median 0,73 dan mode sebesar 0 serta standar deviasi sebesar 0,168 dan variance 0,028. Kemudian untuk melihat analisis pengaruh tiap-tiap variabel penelitian, baik secara parsial maupun secara bersama-sama dapat dilihat pada bagian berikut ini : 1. Pengaruh modal (X1) terhadap penyaluran kredit (Y). Berdasarkan hasil uji t didapat harga t hitung sebesar -10,477 signifikan = 0,000 yang berarti lebih kecil dari α=0,05 maka pengaruh modal terhadap penyaluran kredit adalah posistip dan signifikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis teruji Ho ditolak dan Ha diterima yang berrarti terdapat pengaruh signifikan modal (X 1) terhadap penyaluran kredit (Y). Dengan kata lain, makin tinggi tingkat modal makin baik penyaluran kreditnya. Sebaliknya makin rendah modal maka makin rendah penyaluran kreditnya. Koefisien korelasi sebesar -0,75 menunjukkan korelasi yang berarti (kuat) dan bersipat negatip (terbalik arah) antara variabel modal (X 1) dengan penyaluran kredit (Y). Untuk melihat berapa besar kekuatan pengaruh tersebut, maka dapat dilihat dari 2 koefisien determinasi (R ) sebesar 0,562 memberi pengertian bahwa 56,2% penyaluran kredit (Y) dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh faktor modal (X1).
3.
Pengujian hipotesis ketiga (Terdapat pengaruh modal, dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit ). Hipotesis ketiga yang diuji adalah : Ho : b1=b2 =0 artinya tidak terdapat pengaruh modal, dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit . Ha : b1≠ b2 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh modal, dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit. Membuat kesimpulan kriteria pengujian hipotesis : Ho diterima jika Sig.F ≥ 0,05 Ho ditolak jika sebaliknya Tabel 12. Uji sighnifikasni regresi berganda. b ANOVA
Sum of Squares
Model 1
Regression Residual Total
Mea n Squa re
df
1.439
2 .720
.216
57 .004
1.656
F
Sig. a
189.484 .000
59
a. Predictors: (Constant), Dana pihak ke 3, Modal b. Dependent Variable: Penyaluran kredit Berdasarkan hasil perhitungan di atas, ternyata F hitung diperoleh sebesar 189,484 atau signifiknsi sebesar 0,000 lebih kecil dari α=0,05. Oleh karena taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05, dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesisi teruji Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh signifikan modal, dana pihak ketiga secara bersama-sama terhadap penyaluran kredit.
2.
Pengaruh dana pihak ketiga (X2) terhadap penyaluran kredit (Y). Berdasarkan hasil uji t didapat harga t hitung sebesar 11,535 signifikan = 0,000 yang berarti lebih kecil dari α=0,05 maka pengaruh dana pihak ketiga (X2) terhadap penyaluran kredit adalah posistip dan signifikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis teruji Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh signifikan dana pihak ketiga (X2) terhadap penyaluran kredit (Y). Dengan kata lain, makin tinggi tingkat dana pihak ketiga makin baik penyaluran kreditnya
C.
Interpretasi Dalam menginterpretasikan hasil penelitian ini dilakukan dari dua segi yaitu hasil deskripsi dari tiap-tiap variabel dan hasil analisis pengaruh antar variabel. Hasil analisis tiap variabel menunjukkan bahwa : Pertama, variabel modal (X1) diperoleh dengan rentang 0 sampai 0, dengan mean (ratarata) sebesar 0,09, median 0,09 dan mode sebesar 0 serta standar deviasi sebesar 0,020 dan variance 0,000.
463
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
ISSN : 2089-6948
3.
Pengaruh modal (X1), dana pihak ketiga (X2) secara bersama-sama terhadap penyaluran kredit (Y). Berdasarkan hasil uji F didapat harga F hitung sebesar 189,484 signifikansi = 0,000 yang berarti lebih kecil dari α=0,05. Oleh karena taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis teruji Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh signifikan modal (X1), dana pihak ketiga (X2) secara bersama-sama terhadap penyaluran kredit (Y). Ini juga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi berganda Y=0,161 - 4,410X1 + 1,141 X2 + e adalah signifikan sehingga dapat dipertanggung jawabkan dalam mengambil kesimpulan mengenai pengaruh modal (X1), dana pihak ketiga (X2) secara bersamasama terhadap penyaluran kredit (Y).
Koefiisien korelasi sebesar 0,242 menunjukkan korelasi yang berarti (kuat) dan bersipat positp (searah) anatara variable dana himpun dengan perkembangan kredit. Untuk melihat berapa besar kekuatan pengaruh tersebut, maka 2 dapat dilihat dari koefisien determinasi (R ) sebesar 0,058 memberi pengertian bahwa 5,8% perkembangan kredit dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh faktor dana himpun X 1 sedangkan sisanya yang sebesar 94,2% dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti. Standar eror of the estimate adalah 3,796 lebih kecil dari standar deviasi variable perkembangan kredit sebesar 3,878 maka model regresi lebih bagus dalam bertindak sebagai prediktor perkembangan kredit dari pada rata-rata skor perkembangan kredit itu sendiri.
b. Analisis Regresi . a. Pengaruh dana himpun (X1) terhadap perkembangan kredit (Y) Bentuk pengaruh dana himpun (X1) terhadap perkembangan kredit (Y) dengan persamaan regresi Y=4,006 + 0,305 X1 + e. Persamaan regresi tersebut dapat diartikan bahwa setiap kenaikan 1 unit dana himpun (X1) diikuti oleh kenaikan 1 unit variabel perkembangan kredit (Y) sebesar 0,305 unit dengan konstanta sebesar 4,006
b.
Pengaruh modal sendiri (X2) terhadap perkembangan kredit (Y) Bentuk pengaruh modal sendiri (X2) terhadap perkembangan kredit (Y) dengan persamaan regresi Y=6,279 - 0,393 X2 + e. Persamaan regresi tersebut dapat diartikan bahwa setiap kenaikan 1 unit modal sendiri (X2) diikuti oleh kenaikan I unti variabel perkembangan kredit (Y) sebesar -0,393 unit dengan konstanta sebesar 6,279. Tabel 14. Uji signifikansi koefisien modal sendiri Taerhadap perkembangan kredit
Tabel 12. Uji signifikansi koefisien hubungan dana himpun terhadap perkembangan kredit a Coefficients Unstandardized Coefficients Model
1
B
(Constant) Danahimpun
Unstandardized Coefficients Model
Standardized Coefficients
Std. Error
Beta
4.006
.737
.305
.161
1 t
.242
Sig.
5.434
.000
1.897
.043
1
R .242a
R Square .058
.042
3.796
6.279
.683
Modal
-.393
.156
-.314
t
Sig.
9.192
.000
-2.523
.014
Table 15. Model summary (b)
Tabel 13. Model Summary (b)
Model
(Constant)
Beta
Tabel model summary di bawah ini menerangkan besarnya korelasi ( r ), koefisien 2 determinasi (R ) serta koefisien determinasi yang 2 disesuaikan (Adjusted R ) dan standar eror.
Tabel model summary di bawah ini menerangkan besarnya hubungan atau korelasi ( r ), 2 koefisien determinasi (R ) serta koefisien determinasi 2 yang disesuaikan (Adjusted R ) dan standar eror.
Std. Error of the Estimate
Std. Error
a. Dependent Variable: Perkembangan.
a. Dependent Variable: Perkembangan
Adjusted R Square
B
Standardized Coefficients
Model
R
1
.314a
R Square .099
Adjusted R Square .083
Std. Error of the Estimate 3.713
a. Predictors: (Constant), Modal DurbinWatson
Koefiisien korelasi sebesar 0,314 menunjukkan korelasi yang berarti (kuat) dan bersipat positp (searah) anatara variable modal sendiri terhadap perkembangan kredit. Untuk
1.774
a. Predictors: (Constant), Danahimpun b. Dependent Variable: Perkembangan
464
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
ISSN : 2089-6948
melihat berapa besar kekuatan pengaruh tersebut, 2 maka dapat dilihat dari koefisien determinasi (R ) sebesar 0,099 memberi pengertian bahwa 9,9% perkembangan kredit dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh modal sendiri X 2 sedangkan sisanya yang sebesar 90,1% dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti. Standar eror of the estimate adalah 3,713 lebih kecil dari standar deviasi perkembangan kredit sebesar 3,878 maka model regresi lebih bagus dalam bertindak sebagai prediktor perkembangan kredit dari pada rata-rata variabel skor modal sendiri .
perkembangan kredit dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh tingkat bunga kredit X 3 sedangkan sisanya yang sebesar 98,9% dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti. Standar eror of the estimate adalah 3,890 lebih kecil dari standar deviasi perkembangan kredit sebesar 3,898 maka model regresi lebih bagus dalam bertindak sebagai prediktor perkembangan kredit dari pada rata-rata variabel skor tingkat bunga kredit . d. Pengaruh dana himpun (X1), modal sendiri (X2), tingkat bunga kredit (X3) secara bersama-sama terhadap perkembangan kredit (Y). Dari model persamaan regresi Y= -8,389 + 0,096 X1 - 0,454 X2 + 0,865 X3+ e. Persamaan regresi tersebut dapat diartikan bahwa apabila tidak ada dana himpun (X1) dan modal sendiri (X 2), serta tingkat bunga kredit (X3) maka perkembangan kredit (Y) sebesar -8,389 satuan. Jika dana himpun ( X 1) meningkat 1 unit maka perkembangan kredit (Y) meningkat sebesar 0,096 unit dengan kriteria modal sendiri konstan dan tingkat bunga kredit konstan. jika modal sendiri (X 2) meningkat 1 unit maka perkembangan kredit (Y) menurun -0,454 unit skor dengan kriteria tingkat bunga kredit konstan.
c. Pengaruh tingkat bunga kredit (X3) terhadap perkembangan kredit (Y) Bentuk pengaruh tingkat bunga kredit (X3) terhadap perkembangan kredit (Y) dengan persamaan regresi Y=-2,710 + 0,462 X2 + e. Persamaan regresi tersebut dapat diartikan bahwa setiap kenaikan 1 unit tingkat bunga kredit (X3) diikuti oleh kenaikan I unit variabel perkembangan kredit (Y) sebesar 0,462 unit dengan konstanta sebesar -2,710. Tabel 16. Uji signifikansi koefisien tingkat bunga kredit Taerhadap perkembangan kredit Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Tingkat bunga
Std. Error
-2.710
9.691
.462
.576
Tabel 18. Coefficint(a)
Standardized Coefficients Beta
t
.105
Unstandardized Coefficients
Sig.
-.280
.781
Model
B
.802
. 046
1
-8.389
10.897
.096
.189
-.454 .865
a. Dependent Variable: Perkembangan.
(Constant) Danahimpun Modal
Tabel model summary di bawah ini menerangkan besarnya korelasi ( r ), koefisien 2 determinasi (R ) serta koefisien determinasi yang 2 disesuaikan (Adjusted R ) dan standar eror.
Tingkat bunga
1
R
R Square a
.105
.011
Adjusted R Square -.006
Std. Error
Beta
t
Sig.
-.770
.445
.506
.615
.181
-.363 -2.501
.015
.683
.196 1.265
.025
.076
a. Dependent Variable: Perkembangan
Tabel model summary dibawah ini menerangkan besarnya korelasi (r ), koefisien 2 determinasi (R ) serta koefisien determinasi yang 2 disesuaikan adjusted R dan standar eror
Table 17. Model summary (b)
Model
Standardized Coefficients
Std. Error of the Estimate
Tabel 19. Model Summary
b
3.890
a. Predictors: (Constant), Tingkat bunga Model
Koefiisien korelasi sebesar 0,105 menunjukkan korelasi yang berarti (kuat) dan bersipat positp (searah) anatara variable tingkat bunga kredit terhadap perkembangan kredit. Untuk melihat berapa besar kekuatan pengaruh tersebut, 2 maka dapat dilihat dari koefisien determinasi (R ) sebesar 0,011 memberi pengertian bahwa 1,1%
1
R .391a
R Square .153
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.108
3.664
a. Predictors: (Constant), Tingkat bunga, Modal , Danahimpun
Koefisien korelasi sebesar 0,391 menunjukkan korelasi yang berarti (kuat) dan bersipat positip (searah) antara variable dana himpun (X1), modal sendiri (X2), tingkat bunga kredit (X3) dengan
465
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
ISSN : 2089-6948
perkembangan kredit (Y). Untuk melihat pengaruh dana himpun (X1) dan modal sendiri (X2) secara bersama-sama terhadap perkembangan kredit (Y) 2 menghasilkan koefisien determinasi (R ) sebesar 0,153. Ini memberi arti bahwa 15,3 % perkembangan kredit dapat dijelaskan secara bersama-sama oleh faktor dana himpun, modal sendiri, dan tingkat bunga kredit sisanya yang sebesar 84,7% dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti. Standar eror of the estimate adalah 3,664 lebih kecil dari standar deviasi perkembangan kredit sebesar 3,878 maka model regresi lebih bagus dalam bertindak sebagai prediktor perkembangan kredit dari pada rata-rata skor perkembangan kredit itu sendiri.
modal sendiri dengan perkermbangan kredit (X2), (3) Terdapat pengaruh tingkat bungan kredit dengan perkembangan kredit (Y) dan (4) Terdapat pengaruh antara dana himpun (X1), modal sendiri (X2), tingkat bunga kredit (X3) terhadap perkembangan kredit (Y) . Berikut ini akan dideskripsikan pengujian hipotesis tersebut. 4.
Pengujian hipotesisi pertama (Terdapat pengaruh dana himpun (X 1) terhadap perkembangan kredit ( Y). Hipotesisi pertama yang diuji adalah : Ho:b1=0 artinya tidak terdapat pengaruh dana himpun (X1) terhadap perkembangan kredit (Y). Ha : b1≠0 artinya terdapat pengaruh dana himpun (X1) terhadap perkembangan kredit (Y). Membuat kesimpulan kriteria pengujian hipotesis Ho diterima jika sig t ≥ 0 Ha ditolak jika sebaliknya Berdasarkan hasil uji t pada table hasil olahan data, t hitung sebesar 1,897 signifikansi = 0,043 yang berarti lebih kecil dari alpa = 0,05 maka pengaruh dana himpun (X1) terhadap perkembangan kredit (Y) adalah positip dan signifikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis teruji Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh dana himpun terhadap perkembangan kredit (Y). Dengan kata lain makin tinggi tingkat dana himpun maka makin tinggi perkembangan kredit. Sebaliknya makin rendah tingkat dana himpun semakin rendah tingkat perkembangan kredit.
B. Analisis korelasi dan determinasi a. Analisis korelasi . Pada tabel korelasi diperlihatkan bahwa korelasi antara dana himpun (X 1) dengan perkembangan kredit adalah kuat dan bersipat positip atau searah. Jika dana himpun meningkat maka skor perkembangan kredit juga akan meningkat, demikian pula sebaliknya. . Korelasi antara modal sendiri (X2) dengan perkembangan kredit adalah kuat, artinya korelasi antara variable modal sendiri dengan perkembangan kredit cukup berarti walau rendah dan bersipat positip (searah). Jika modal sendiri meningkat maka perkembangan kredit juga meningkat. Untuk mengetahui apakah nilai r hitung tersebut signifikan atau tidak maka r hitung perlu dibandingkan dengfan r table atau dengan melihat probabilitasnya. Korelasi signifikan jika nilai probabilitasnya kurang dari tarap kesalahan. 2 b. Analisis determinasi (R ) Untuk mengetahui seberapa besar variable independen dapat menjelaskan variable dependen, maka perlu diketahui nilai koefisien determinasinya 2 (R ) baik secara sendiri-sendiri maupuin secara bersama-sama.
5.
Pengujian hipotesis kedua (terdapat pengaruh variabel modal sendiri X2 terhadap perkembangan kredit (Y). Hipotesis kedua yang diuji adalah : Ho : b2= 0 artinya tidak terdapat pengaruh modal sendiri (X2) terhadap perkembangan kredit. Ha : b2≠ 0 artinya terdapat pengaruh modal sendiri (X 2 ) terhadap perkembangan kredit (Y) Membuat kesimpulan kriteria pengujian hipotesis : Ho diterima jika sig t ≥ 0,05 Ho ditolak jika sebaliknya Berdasarkan hasil ujit t didapat harga t hitung sebesar -2,523 signifikansi =0,014. yang berarti lebih kecil dari alpha =0,05 maka pengaruh yang terjadi adalah signifikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis teruji Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara modal sendiri terhadap perkembangan kredit. Dengan kata lain makin tinggi modal sendiri maka makin tinggi pula perkembangan kreditnya.
C, Uji Hipotesis Statistik Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui apakah hipotesis nol (Ho) yang diajukan ditolak atau diterima pada tingkat signifikan tertentu. Pengujian hipotesis statistik untuk hipotesis pertama dan kedua, ketiga dilakukan dengan uji t, sedangkan hipotesis keempat dilakukan dengan uji F. Pengujian hipotesis akan dilakukan secara berturut-turut, dimulai dari hipotesis pertama yaitu : (1). Terdapat pengaruh dana himpun (X 1) dengan perkembanmgan kredit (Y), (2) Terdapat pengaruh
466
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
ISSN : 2089-6948
6.
Pengujian hipotesis ketiga (terdapat pengaruh variabel tingkat bunga kredit X3 terhadap perkembangan kredit (Y). Hipotesis kedua yang diuji adalah : Ho : b3= 0 artinya tidak terdapat pengaruh tingkat bunga kredit (X3) terhadap perkembangan kredit. Ha : b3≠ 0 artinya terdapat pengaruh tingkat bunga kredit (X 3 ) terhadap perkembangan kredit (Y) Membuat kesimpulan kriteria pengujian hipotesis : Ho diterima jika sig t ≥ 0,05 Ho ditolak jika sebaliknya. Berdasarkan hasil ujit t didapat harga t hitung sebesar 0,802 signifikansi =0,046. yang berarti lebih kecil dari α =0,05 maka pengaruh yang terjadi adalah signifikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis teruji Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat bunga kredit terhadap perkembangan kredit. Dengan kata lain makin tinggi tingkat bunga kredit maka makin tinggi pula perkembangan kreditnya. 7. Pengujian hipotesis keempat (Pengaruh dana himpun (X1), modal sendiri (X2), tingkat bunga kredit (X3) terhadap perkembangan kredit(Y) Hipotesis keempat yang diuji adalah : Ho : b1=b2 =0 artinya tidak terdapat pengaruh dana himpun (X1), modal sendiri (X2), tingkat bunga kredit (X3) terhadap perkembangan kredit (Y). Ha : b1≠ b2 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh dana himpun (X1), modal sendiri (X2), tingkat bunga kredit (X3) terhadap perkembangan kredit. Membuat kesimpulan kriteria pengujian hipotesis : Ho diterima jika Sig.F ≥ 0,05 Ho ditolak jika sebaliknya
perkembangan kredit (Y). Ini juga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi berganda Y =-8,389 + 0,096 X1 - 0,454 X2 + 0,865 X3 + e adalah signifikan sehingga dapat dipertanggung jawabkan dalam mengambil kesimpulan mengenai pengaruh dana himpun (X1), modal sendiri (X2), tingkat bunga kredit (X3) terhadap perkembangan kredit (Y). Dari perbandingan koefisien korelasi di atas, kekuatan pengaruh tingkat bunga lebih tinggi dibandingkan dengan dana himpun terhadap perkembangan kredit. Dengan demikian dalam penelitian ini variabel tingkat bunga kredit merupakan variabel independen yang lebih banyak memberikan kontribusi terhadap perkembangan kredit. B. Interpretasi Dalam menginterpretasikan hasil penelitian ini dilakukan dari dua segi yaitu hasil deskripsi dari tiap-tiap variabel dan hasil analisis pengaruh antar variabel. Hasil analisis tiap variabel menunjukkan bahwa : Pertama, variabel dana himpun (X1) diperoleh dengan rentang 0 sampai 14, dengan mean (rata-rata) sebesar 3,43, median 2,04 dan mode sebesar 0 serta standar deviasi sebesar 3,076 dan variance 9,464. Kedua, variabel modal sendiri (X2) diperoleh dengan rentang 0 sampai 15, dengan mean (rata-rata) sebesar 3,12, median 2,44 dan mode sebesar 1 serta standar deviasi sebesar 3,103 dan variance 9,631. Ketiga, variabel tingkat bunga kredit (X3) diperoleh dengan rentang 16 sampai 18, dengan mean (rata-rata) sebesar 16,80, median 17,50 dan mode sebesar 18 serta standar deviasi sebesar 0,879 dan variance 0,773. Keempat, variabel perkembangan kredit (Y) diperoleh dengan rentang skor 0 sampai 15, dengan mean (rata-rata) sebesar 5,05, median 4,48 dan mode sebesar 3 serta standar deviasi sebesar 3,878 dan variance 15,042. Kemudian untuk melihat analisis pengaruh tiap-tiap variabel penelitian, baik secara parsial maupun secara bersama-sama dapat dilihat pada bagian berikut ini :
Tabel 20. Uji sighnifikasni regresi berganda. Anova (b) Sum of Squares
Model 1
Mean Square
df
Regression
135.780
3
45.260
Residual
751.679
56
13.423
Total
887.459
59
F 3.372
Sig. .025a
a. Predictors: (Constant), Tingkat bunga, Modal , Danahimpun b. Dependent Variable: Perkembangan
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, ternyata F hitung diperoleh sebesar 3,372 atau signifikansi =0,025 lebih kecil dari α=0,05 . Oleh karena taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05 dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis teruji Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan dana himpun (X1), modal sendiri (X2), tingkat bunga kredit (X3) terhadap
4.
Pengaruh dana himpun (X1) terhadap perkembangan kredit (Y). Berdasarkan hasil uji t didapat harga t hitung sebesar 1,897 signifikan = 0,043 yang berarti lebih kecil dari α=0,05 maka pengaruh dana himpun terhadap perkembangan kredit adalah posistip dan
467
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
ISSN : 2089-6948
signifikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis teruji Ho ditolak dan Ha diterima yang berrarti terdapat pengaruh signifikan dana himpun (X1) terhadap perkembangan kredit (Y). Dengan kata lain, makin tinggi tingkat dana himpun makin baik perkembangan kreditnya. Sebaliknya makin rendah dana himpun maka makin rendah perkembangan kreditnya. Koefisien korelasi sebesar 0,242 menunjukkan korelasi yang berarti (kuat) dan bersipat positip (searah) antara variabel dana himpun (X1) dengan perkembangan kredit (Y). Untuk melihat berapa besar kekuatan pengaruh tersebut, maka dapat 2 dilihat dari koefisien determinasi (R ) sebesar 0,058 memberi pengertian bahwa 5,8% perkembangan kredit (Y) dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh faktor dana himpun (X1) sedangkan sisanya yang sebesar 94,2% dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti. Standard error of the estimate adalah 3,796 lebih kecil dari standar deviasi variabel perkembangan kredit sebesaar 3,878 maka model regresi lebih bagus dalam bertindak sebagai prediktor perkembangan kredit dari pada rata-rata skor perkembangan kredit itu sendiri. Bentuk pengaruh dana himpun (X1) terhadap perkembangan kredit (Y) dengan persamaan regresi Y= 4,006 + 0,305 X1 + e diartikan bahwa setiap kenaikan 1 unit dana himpun (X1) diikuti oleh kenaikan skor perkembangan kredit sebesar 0,305 unit dengan konstanta sebesar 4,006.
kredit (Y) dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh faktor modal sendiri (X2) sedangkan sisanya yang sebesar 90,1% dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti. Standard error of the estimate adalah 3,713 lebih kecil dari standar deviasi variabel perkembangan kredit sebesaar 3,878 maka model regresi lebih bagus dalam bertindak sebagai prediktor perkembangan kredit dari pada rata-rata skor perkembangan kredit itu sendiri. Bentuk pengaruh modal sendiri (X2) terhadap perkembangan kredit (Y) dengan persamaan regresi Y= 6,279 - 0,393 X2 + e diartikan bahwa setiap kenaikan 1 unit modal sendiri (X2) diikuti oleh penurunan 1 unit perkembangan kredit sebesar 0,393 unit dengan konstanta sebesar 6,279. 6.
Pengaruh tingkat bunga kredit (X3) terhadap perkembangan kredit (Y). Berdasarkan hasil uji t didapat harga t hitung sebesar 0,802 signifikan = 0,046 yang berarti lebih kecil dari α=0,05 maka pengaruh tingkat bunga kredit (X3) terhadap perkembangan kredit adalah posistip dan signifikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis teruji Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh signifikan tingkat bunga kredit (X3) terhadap perkembangan kredit (Y). Dengan kata lain, makin tinggi tingkat bunga kredit makin baik perkembangan kredit. Sebaliknya makin rendah tingkat bunga kredit maka makin rendah perkembangan kreditnya. Koefisien korelasi sebesar 0,105 menunjukkan korelasi yang berarti (kuat) dan bersipat positip (searah) antara variabel tingkat bunga kredit (X3) dengan perkembangan kredit (Y). Untuk melihat berapa besar kekuatan pengaruh tersebut, maka 2 dapat dilihat dari koefisien determinasi (R ) sebesar 0,011 memberi pengertian bahwa 1,1% perkembangan kredit (Y) dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh faktor tingkat bunga kredit (X3) sedangkan sisanya yang sebesar 98,9% dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti. Standard error of the estimate adalah 3,890 lebih kecil dari standar deviasi variabel perkembangan kredit sebesaar 3,898 maka model regresi lebih bagus dalam bertindak sebagai prediktor perkembangan kredit dari pada rata-rata skor perkembangan kredit itu sendiri. Bentuk pengaruh modal sendiri (X3) terhadap perkembangan kredit (Y) dengan persamaan regresi Y= -2,710 + 0,462 X2 + e diartikan bahwa setiap kenaikan 1 unit tingkat bunga kredit (X3) diikuti oleh
5.
Pengaruh modal sendiri (X2) terhadap perkembangan kredit (Y). Berdasarkan hasil uji t didapat harga t hitung sebesar -2,523 signifikan = 0,014 yang berarti lebih kecil dari α=0,05 maka pengaruh modal sendiri (X2) terhadap perkembangan kredit adalah posistip dan signifikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis teruji Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh signifikan modal sendiri (X2) terhadap perkembangan kredit (Y). Dengan kata lain, makin tinggi tingkat modal sendiri makin baik perkembangan kredit. Sebaliknya makin rendah modal sendiri maka makin rendah perkembangan kreditnya. Koefisien korelasi sebesar 0,314 menunjukkan korelasi yang berarti (kuat) dan bersipat positip (searah) antara variabel modal sendiri (X2) dengan perkembangan kredit (Y). Untuk melihat berapa besar kekuatan pengaruh tersebut, maka dapat 2 dilihat dari koefisien determinasi (R ) sebesar 0,099 memberi pengertian bahwa 9,9% perkembangan
468
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
ISSN : 2089-6948
kenaikan 1 unit perkembangan kredit sebesar 0,462 unit dengan konstanta sebesar -2,710.
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, baik melalui analisis statistik deskriptif maupun statistik inferensial, serta uji hipotesis dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh yang signifikan modal terhadap penyaluran kredit. Hal ini dilihat dari hasil uji t hitung sebesar -10,477 signifikansi =0,000 yang berarti lebih kecil dari α=0,05. Besarnya pengaruh adalah 56,25%. 2. Terdapat pengaruh yang sinifikan dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji t hitung sebesar 11,535 signifikansi=0,000 yang berarti lebih kecil dari α=0,05 maka pengaruh ini adalah signifikan. Besarnya pengaruh 61,7%. 3. Terdapat pengaruh yang sinifikan modal, dana pihak ketiga secara bersama terhadap penyaluran kredit PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji F hitung sebesar 189,484 signifikansi=0,000 yang berarti lebih kecil dari α=0,05 maka pengaruh ini adalah signifikan. Besarnya pengaruh sebesar 86,9%.
7.
Pengaruh dana himpun (X1), modal sendiri (X2), tin gkat bunga kredit (X3) secara bersama-sama terhadap perkembangan kredit (Y). Berdasarkan hasil uji F didapat harga F hitung sebesar 3,372 signifikansi = 0,025 yang berarti lebih kecil dari α=0,05. Oleh karena taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis teruji Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh signifikan dana himpun (X1), modal sendiri (X2), tingkat bunga kredit (X3) secara bersama-sama terhadap perkembangan kredit (Y). Ini juga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi berganda Y=-8,389 + 0,096X1 0,454 X2 + 0,865 + e adalah signifikan sehingga dapat dipertanggung jawabkan dalam mengambil kesimpulan mengenai pengaruh dana himpun (X1), modal sendiri (X2), tingkat bunga kredit (X3) secara bersama-sama terhadap perkembangan kredit (Y). Koefisien korelasi sebesar 0,391 menunjukkan korelasi yang berarti (kuat) dan bersifat positif (searah) antara variabel dana himpun (X1), modal sendiri (X2), tingkat bunga kredit (X3) dengan perkembangan kredit (Y). Untuk melihat berapa besar kekuatan pengaruh dana himpun (X1), modal sendiri (X2), tingkat bunga kredit (X3) secara bersamasama terhadap perkembangan kredit (Y) maka dapat 2 dilihat dari koefisien determinasi (R ) sebesar 0,153. Ini memberi pengertian bahwa 15,3% perkembangan kredit (Y) dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh faktor dana himpun (X1), modal sendiri (X2), tingkat bunga kredit (X3) sedangkan sisanya yang sebesar 84,7% dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti. Standar eror of the estimate adalah 3,664 lebih kecil dari standar deviasi variabel perkembangan kredit 3,878 maka model regresi lebih bagus dalam bertindak sebagai prediktor perkembangan kredit dari pada rata-rata skor perkembangan kredit itu sendiri. Dari model persamaan regresi Y = -8,389 + 0,096 X1 - 0,454 X2 + 0,865X3 + e. Ini dapat diartikan bahwa apabila tidak ada dana himpun (X1), modal sendiri (X2), tingkat bunga kredit maka perkembangan kredit sebesar -8,389 satuan. Jika dana himpun (X1) meningkat 1 unit maka skor perkembangan kredit meningkat sebesar 0,096 unit dengan kriteria modal sendiri (X2) konstan dan jika tingkat bunga kredit (X3) meningkat 1 unit skor maka perkembangan kredit meningkat 0,865 unit skor dengan kriteria dana himpun (X1) konstan.
B. Implikasi Setelah melihat pengaruh variabel baik secara sendiri-sendiri atau secara bersama-sama maka penyaluran kredit PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung dapat ditingkatkan melalui peningkatan modal dan dana pihak ketiga. C.
Saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian sebelumnya, maka perlu diberikan saran-saran : 1. Untuk meningkatkan modal diperlukan pinjaman dimana pinjaman tersebut diharapkan dapat mendapatkan pengembalian yang tinggi kepada Bank. 2. Untuk meningkatkan dana pihak ketiga diperlukan peingkatan simpanan, deposito dan tabungan yang dapat memberikan return yang tinggi kepada bank, khususnya Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. 3. Bagi para peneliti lainnya kiranya dapat menindak lanjuti lebih jauh penelitian ini dengan menambah variabel bebas lainnya yang dapat meningkatkan penyaluran kredit.
469
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
ISSN : 2089-6948
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi Lima. Jakarta : Rineka Cipta Bernardin, H. John and Joyce, E.A. Russel, 2000, Human Resource Management, Alih Bahasa Diana Hertati, Mc. Graw Hill, Inc. Singapura. Cascio, Wayne F, 1995),Managing Human Resources: Productivity, Quality of worklife, Profits. Fourth Edition. Singapore : McGraw Hill Inc. Madjir, S., Sa’i, K., Abdhie, B. 2013. Panduan Pengolahan Data Dengan Program SPSS. Palembang : Unsri Press. Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Waldman, David A. 1994. The Contribution of Total Anality Management to aTheory of Work Performance. Academy of Management Review, Vol 19 No.3, pp 210-5
470
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014 6948
ISSN : 2089-
471