Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
ISSN : 2089-6948
PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN KANTOR PDAM LEMATANG ENIM CABANG MUARA ENIM Sulbahri Madjir*) Dosen MM UTP*) Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen Universitas Tridinanti Palembang Jl. Kapten Marzuki No.2446 Kamboja Palembang Telp. 0711-372164-360717, Fax. 0711-360725 Wab site : www/mm-utp.com ; E-mail :
[email protected]
ABSTRACT The purpose of this study was to determine and prove Influence Motivation , Satisfaction And Work Discipline taps on Employee Performance Lematang Enim Branch Office Muara Enim either partially or simultaneously (with or near - equal) The results of multiple regression analysis and correlation between variables plural Motivation Motivation and work with Employee Performance give directions , that regression model Y = 18.381 + 0.330 X 1 + 0.253 X2 + 0 , 186 X3 + e . with a determination coefficient of 0.755 is supported by a significance level of 5 % . These findings suggest that there is a significant relationship between the variables of motivation , job satisfaction and employee performance disciplines together , where 75.50 % of the variation that occurs in the employee 's performance can be explained by the variable job satisfaction motivation and discipline . That is , the performance of employees have toward a positive relationship between the two variables of job satisfaction and discipline . Thus if there is a change towards the positive of the two independent variables will also have a positive influence on employee performance , and vice versa In improving employee performance Enim Branch Office Lematang taps should always be undertaken in Muara Enim Motivation , Motivation administration , for example, can be done by improving the working conditions are comfortable and conducive , and guarantee safety , career development opportunities , training and other variables due to motivation influence is very large compared to other variables Kata Kunci : Motivasi, Kepuasan Kerja, Disiplin Kerja
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang. Pada dunia pelayanan, sumber daya manusia masih sangat dibutuhkan keberadaannya, seperti halnya karyawan PDAM yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Hal ini dikarenakan kedudukan dan peranan karyawan PDAM sangat menentukan dalam menyelenggarakan tugas-tugas pelayanan dan pembangunan dalam rangka mencapai tujuan nasional. Tujuan nasional itu sendiri sebagaimana disebutkan di dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat yang berbunyi sebagai berikut :...Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.. Organisasi adalah suatu koordinasi nasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab”(Schein dalam Muhammad, 2000:23).
481
Kinerja karyawan yang menurun akan mengakibatkan kerugian pada organisasi. Apabila kepuasan dapat diperoleh dari pekerjaannya, maka kepuasan kerja karyawan merupakan kunci pendorong moral, kedisiplinan dan prestasi kerja karyawan dalam mendukung terwujudnya tujuan perusahaan (hasibuan, 2003:203). Kepuasan kerja yang tinggi atau baik akan membuat karyawan loyal kepada perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut, agar karyawan selalu konsisten dengan kepuasannya maka perusahaan selalu memperhatikan lingkungan dimana karyawan melaksanakan tugasnya misalnya, rekan kerja, pimpinan, suasana kerja dalam hal hal lain yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menjalankan tugasnya. Semakin termotivasi dalam bekerja dengan rasa tenang dan yang lebih penting lagi kepuasan kerja yang tinggi akan memperbesar kemungkinan tercapainya kinerja serta motivasi yang tinggi pula. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Atau dengan kata lain kepuasan kerja adalah suatu keadaan emosi seseorang yang positif maupun menyenangkan yang dihasilkan dan penilaian suatu pekerjaan atau pengalaman pekerjaannya.
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
ISSN : 2089-6948
Dengan memberikan motivasi kerja kepuasan kerja dan disiplin kerja kepada karyawan, bearti akan memberikan kepada karyawan dorongan untuk menggerakkan kemampuan keahlian dan keterampilan dalam melaksanakan tugas-tugasnya, yang secara langsung akan meningkatkan kinerja karyawan tersebut. Pemerintah Daerah Kabupaten Muara Enim di bidang penyediaan sarana air bersih adalah PDAM Lematang Enim Kabupaten Muara Enim yang diatur dalam Perda Kabupaten Muara Enim Nomor 4 tahun 1994 tentang Susunan Organisasi dan tata Kerja Perusahaan Air Daerah Minum Lematang Enim Kabupaten Daerah Tingkat II Muara Enim dan Perda Kabupaten Daerah Tingkat II Muara Enim Nomor 23 Tahun 1991 tentang Perubahan Pertama tentang Perda No.4 Tahun 1986 tentang Pendirian PDAM Kabupaten Dati II Muara Enim. PDAM Lematang Enim Kabupaten Muara Enim mempunyai Visi yaitu : Tumbuh dan berkembang bersama pelanggan. Misinya yaitu menyediakan air minum yang mengutamakan kepuasan pelanggan dengan meyujudkan pelayanan 4 T yaitu : 1. Tepat jumlah, air yang didistribusikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat 2. Tepat kualitas, air memenuhi standara mutu yang ditetapkan Pemerintah. 3. Tepat Waktu, pendistribusian air tepat sesuai jadwal yang ditetapkan. 4. Tepat Harga, harga air sesuai kebutuhan biaya (biaya produksi) di tambah keuntungan yang wajar namun terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat melalui subsidi silang antara kelompok dan blok pemakaian. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan air minum yang bersih dan sehat, Pemerintah Kabupaten Muara Enim melalui PDAM terus berusaha untuk meningkatkan penyediaan air minum. Air minum yang disalurkan pada tahun 3 2013 berjumlah 315,543 m . Penggunaan terbanyak dari air minum yang disalurkan adalah untuk rumah tangga, yaitu sekitar 88,62% dari total air minum yang disalurkan. Berdasarkan pengamatan yang menjadi faktor rendahnya kinerja karyawan yaitu kurangnya motivasi kerja yang tinggi, adanya masalah lingkungan sekitar, kurangnya disiplin kerja, tidak menepati tenggat waktu tugas, tidak mengikuti standar yang ditetapkan, karyawan belum merasa puas apa yang diberikan oleh perusahaan, Suasana kerja atau lingkungan kerja yang kurang kondusif, tidak adanya penghargaan prestasi kerja, atau
482
tidak adanya komunikasi yang baik yang dapat memberikan pengaruh yang buruk terhadap kinerja, jadi tingkat kinerja karyawan yang tinggi tidak semata-mata disebabkan oleh gaji yang tinggi dan benus akhir tahun dan fasilitas kerja yang cukup, akan tetapi dapat pula hal-hal yang lain yang bisa menambah gairah kinerja karyawan. Oleh karena itu perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja karyawan dengan mengacu pada kepuasan kerja, disiplin kerja dan motivasi kerja pegawai, sehingga akan timbul gairah kerja yang tinggi dan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik serta memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi. A. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diidentifikasi permasalahan sebagi berikut : 1. Kurangnya gairah kerja yang tinggi sehingga banyak pegawai yang malas untuk bekerja. 2. Kurangnya kemauan untuk mengembangkan potensi diri sehingga menghambat perkembangan perusahaan. 3. Kurangnya motivasi kerja yang tinggi 4. Kurangnya disiplin kerja, tidak menepati tenggat waktu tugas, tidak mengikuti standar yang ditetapkan. 5. Karyawan belum merasa puas apa yang diberikan oleh perusahaan. 6. Tidak adanya penghargaan prestasi kerja. 7. Tidak adanya komunikasi yang baik yang dapat memberikan pengaruh yang buruk terhadap kinerja. 8. Kebijakan, program dan pelaksanaannya seharusnya dapat memuaskan kedua pihak, yaitu untuk kemajuan ekonomi perusahaan dan kesejahteraan karyawan. B. Pembatasan Masalah Berkaitan dengan identifikasi permasalahan, agar lebih terarah maka permasalahan dalam penelitian ini hanya dibatasi variabel bebas yaitu motivasi kerja (X1), kepuasan kerja (X2) dan Disiplin Kerja (X3) dan variabel terikat yaitu kinerja (Y) karyawan pada kantor PDAM Lematang Enim cabang Muara Enim.
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
ISSN : 2089-6948
C. Perumusan Masalah Berdasarkan permasalahan uraian di atas, maka dapat 1. Bagaimana pengaruh motivasi kerja, kepuasan kerja dan disiplin kerja secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan pada kantor PDAM Lematang Enim cabang Muara Enim? 2. Bagaimana pengaruh motivasi kerja, terhadap Kinerja Karyawan Kantor PDAM Lematang Enim cabang Muara Enim? 3. Bagaimana pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Kantor PDAM Lematang Enim cabang Muara Enim? 4. Bagaimana pengaruh disiplin terhadap kinerja karyawan pada kantor PDAM Lematang Enim cabang Muara Enim? D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja, kepuasan kerja dan disiplin kerja secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan pada kantor PDAM Lematang Enim Cabang Muara Enim. E. Manfaat Penelitian a. Manfaat bagi perusahaan (Praktis) diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi kantor PDAM Lematang Enim Cabang Muara Enim dalam menentukan langkah-langkah peningkatan sumber daya manusia. Selanjutnya dapat memberikan kontribusi terhadap keputusan yang berkaitan dengan sumber daya manusia. b. Manfaat bagi peneliti lain (Teoritis) Dengan penelitian ini diharapkan sebagai bahan acuan atau referensi bagi peneliti lain. F. Hipotesis Penelitian Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis penelitian diantaranya: 1. Terdapat pengaruh motivasi kerja, kepuasan kerja dan disiplin kerja secara bersama-sama dapat meningkatkan kinerja karyawan pada kantor PDAM Lematang Enim Cabang Muara Enim. 2. Terdapat pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada kantor PDAM Lematang Enim Cabang Muara Enim
483
3.
4.
Terdapat pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada kantor PDAM Lematang Enim Cabang Muara Enim. Terdapat Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada kantor PDAM Lematang Enim Cabang Muara Enim. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan sejak proses perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan hasil penelitian, yaitu dilakukan pada bulan Oktober 2013 dan Desember 2013. Tempat dilaksanakan di kantor PDAM Lematang Enim Cabang Muara Enim B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi Arikunto (1998 : 103) menyatakan bahwa “populasi adalah keseluruhan objek penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang ada di kantor PDAM Lematang Enim Cabang Muara Enim yang berjumlah 98 orang terdiri dari 53 karyawan tetap, 45 karyawan tidak tetap. 2. Sampel dan Teknik Sampling Menurut Sugiono (2007:h.118) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan dapat dilakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Untuk lebih akurat dalam penelitian karena peneliti menyoriti masalah
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
ISSN : 2089-6948
Motivasi dan Kepuasan Kerja Karyawan, maka responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah karyawan tetap yang ada pada kantor PDAM Lematang Enim Cabang Muara Enim sebanyak 52 orang karyawan, sedangkan 45 orang karyawan lainnya tidak digunakan karena merupakan karyawan tidak tetap. Dengan demikian, teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah puposive sampling maksudnya penulis sendiri yang menentukan jumlah sampel, peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitian. C.
Teknik Analisis Data Teknik analisis data menurut Sugiono (2002:h.112), dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik, yang terdiri dari statistik deskriptif, statistik inferensial, statistik parametris dan statistik non paremetris. Diaman dalam penelitian ini akan digunakan analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial, dimana di dapat dari 30 orang responden karyawan pada kantor PDAM Lematang Enim Cabang Muara Enim 1.
Uji Persyaratan Analisis Data a. Uji Normalitas Data Untuk melakukan uji normalitas distribusi data, menurut Santoso (2004:h.36) dapat digunakan uji (Kolmogorof-Smirnov dari program SPSS. Normalitas distribusi data dihitung dengan cara membandingkan nilai Asymtotic Significance yang diperoleh dengan nilai α=0,05. Apabila Asymp.Sig >α=0,05, maka data dinyatakan normal. b. Uji Homogenitas Sebagai salah satu persyaratan untuk melakukan analisis data dengan menggunakan analisis regresi, data perlu diuji homogenitasnya. Uji homogenitas ini perlu untuk
484
memastikan apakah data tersebut berasal dari populasi yang homogen. Pengujian homogenitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Uji ChiSquare dengan menetapkan signifikansi 5% (α=0,05). Interprestasi homogenitas data dihitung berdasarkan nilai Asymtotic Significance yang diperoleh. Jika Asymp.Sig.>α=0,05, maka data dinyatakan homogen. c.
2.
Uji Linearitas Uji linearitas dipergunakan untuk mengetahui apakah regresi yang diperoleh “berarti”apabila dipergunakan untuk membuat kesimpulan antar variabel yang sedang dianalisis. Pengujian linearitas variabel bebas dengan variabel terikat dilakukan dengan menggunakan One-way Anova program SPSS. Pengujian linearitas menggunakan taraf signifikansi 5% (α=0.05)
Uji Asumsi Klasik Uji Asumsi Klasik yaitu asumsi tidak terjadi multikolinearitas, tidak terjadi autokorelasi dan tidak terjadi heteroskeditas. a. Uji Multikolinieritas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika berbeda disebut heteroskedastititas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. b. Uji Heteroskedasitisitas ji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
ISSN : 2089-6948
antar variabel bebas (independen). Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Uji Multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS. Apabila nilai tolerance value lebih tinggi daripada 0,10 atau VIF lebih kecil daripada 10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas (Santoso.2002:206) 3.
Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisi. Statistik deskriptif berusaha menjelaskan atau menggambarkan berbagai karateristik data. Selain penyajian tabel dan grafik, untuk mengetahui deskripsi data diperlukan ukuran yang lebih eksak, yaitu dengan dua jenis ukuran penting yang sering dipakai pengambilan keputusan adalah : Mencari central tendency (kecenderungan terpusat)seperti mean, median dan modus. Mencari ukuran dispersion seperti standar deviasi dan varians. Pada penelitian ini yang akan dilakukan adalah jenis pertama yaitu mencari central tendency (kecenderungan terpusat).
4.
Analisis Statistik Inferensial Statistik inferensial sering disebut juga Statistik Induktif atau Statistik probabilitas adalah teknik Statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Jadi Statistik jenis ini memberlakukan populasi berdasarkan data sampel itu kebenanrannya bersifat peluang. Beriku adalah hubungan dari berbagai keadaan dari pokok bahasan : Analisis Korelasi, Koefisien Determinasi dan Analisis Regresi :
485
a. Analisis Regresi untuk setiap variabel. Pengaruh Motivasi, Kepuasan Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan, persamaannya adalah : Y=a+b1.X1+b2.X2+b3.X3+e Dimana Y= Variabel kinerja karyawan a= Konstanta X1 = Variabel Motivasi X2 = Variabel Kepuasan Kerja X3 = Variabel Disiplin Kerja b1,b2,b3=Koefisien regresi Variabel Motivasi dan Kepuasan Kerja e= faktor lain
b. Analisis Korelasi Nilai R ini berkisar antara -1 < r < + 1, semakin mendekati nilai R tersebut berarti semakin besar variabel independen (X1 dan X2) mampu menerangkan nilai R ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana kedua variabel bebas (X1 dan X2) dapat menerangkan hubungan perubahan variabel (Y). Sifat-sifat R sangat dipengaruhi oleh banyaknya variabel bebas, dimana semakin banyak variabel bebas semakin besar nilai R.Dalam perhitungan dilakukan dengan program komputer SPSS. 2
c. Koefiien Determinasi (R ) Sedangkan untuk mengetahui seberapa jauh variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat, maka perlu diketahui nilai koefisien determinasi atau penentuan nilai 2 R ini berkisar antara 0 – 1, 2 semakin mendekati a nilai r tersebut berarti semakin besar variabel independen (X) mampu menerangkan variabel dependen (Y). Analisis terhadap nilai R-square 2 (R ) ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana kedua variabel bebas (X1 dan X2) dapat menerangkan hubungan perubahan variabel terikat (Y).
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
ISSN : 2089-6948
D. Pengujian Hipotesis Statistik Hipotesis yang akan diuji secara statistik dalam penelitian ini adalah 1. Hipotesis pertama Ho: Tidak terdapat pengaruh Motivasi, Kepuasan kerja dan Disiplin Kerja secara bersama-sama dengan kinerja karyawan Kantor PDAM Lematang Enim Cabang Muara Enim H1: Terdapat Pengaruh Motivasi, Kepauasan Kerja dan Disiplin Kerja secara bersama-sama dengan kinerja karyawan Kantor PDAM Lematang Enim Cabang Muara Enim Kriteria : Ho diterima apabila F signifikan > 0,05 Ho ditolak apabila F signifikan < 0,05 2.
Hipotesis Kedua Ho: Tidak terdapat pengaruh Motivasi terhadap kinerja karyawan Kantor PDAM Lematang Enim Cabang Muara Enim H1: Terdapat Pengaruh Motivasi, terhadap t kinerja karyawan Kantor PDAM Lematang Enim Cabang Muara Enim Kriteria : Ho diterima apabila t signifikan > 0,05 Ho ditolak apabila t signifikan < 0,05
3.
Hipotesis Ketiga Ho: Tidak terdapat pengaruh Kepuasan Kerja terhadap kinerja karyawan Kantor PDAM Lematang Enim Cabang Muara Enim H1: Terdapat Pengaruh Kepuasan Kerja, terhadap kinerja karyawan Kantor PDAM Lematang Enim Cabang Muara Enim Kriteria : Ho diterima apabila t signifikan > 0,05 Ho ditolak apabila t signifikan < 0,05
4.
Hipotesis Keempat Ho: Tidak terdapat pengaruh Disiplin Kerja terhadap kinerja karyawan Kantor PDAM Lematang Enim Cabang Muara Enim
486
H1: Terdapat Pengaruh Disiplin Kerja, terhadap kinerja karyawan Kantor PDAM Lematang Enim Cabang Muara Enim Kriteria : Ho diterima apabila t signifikan > 0,05 Ho ditolak apabila t signifikan < 0,05 HASIL ANALISIS DAN INTERPRETASI A. Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas Uji validitas dimaksudkan untuk menguji keterandalan instrumen dalam mengukur apa yang hendak diukurnya. Konsep dasar uji validitas pada penelitian ini menggunakan program SPSS yaitu dengancara membandingkan nilai Sig (2-tailed) dari masing-masing butir pertanyaan dengan nilai α=5% (tingkat kepercayaan 95%). Apabila nilai Sig. (2tailed) lebih kecil atau sama dengan nilai α=5% maka butir instrumen tersebut dinyatakan tidak valid sehingga tidak digunakan dalam penelitian selanjutnya. Pada output SPSS, butir-butir instrumen yang valid ditandai dengan * atau **. Hasil uji validitas terdapat variabel-variabel penelitian selengkapnya dapat dilihat pada lampiran uji validitas instrumen, sedangkan rekapitulasinya adalah sebagai berikut : a. Kinerja Karyawan (Y) Diketahui bahwa untuk variabel kinerja karaywan (Y) semua pertanyaan dianggap valid karena nilai Sig <0,005, sehingga pertanyaan yang dianggap valid hanya berjumlah 16 butir pertanyaan. b. Motivasi (X1) Diketahui bahwa untuk variabel Motivasi (X1) semua pertanyaan dianggap valid karena nilai Sig <0,005, sehingga pertanyaan yang
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
ISSN : 2089-6948
dianggap valid hanya berjumlah 16 butir pertanyaan. Kepuasan Kerja (X2) Diketahui bahwa untuk variabel Kepuasan Kerja (X2) semua pertanyaan dianggap valid karena nilai Sig <0,005, sehingga pertanyaan yang dianggap valid hanya berjumlah 16 butir pertanyaan.
d. Disiplin Kerja (X3) Diketahui bahwa untuk variabel Disiplin Kerja (X3) semua pertanyaan dianggap valid karena nilai Sig <0,005, sehingga pertanyaan yang dianggap valid hanya berjumlah 16 butir pertanyaan.
2.
487
Cumulative Percent
Tabel 1. Rekapitulasi hasil uji reliabilitas Variabel Aplha Ket.
B. Analisis Statistik Deskriptif Untuk lebih terperinci berikut ini akan disajikan tabel deskriptifnya dari variabel-variabel tersebut 1. Variabel Y Kinerja Karyawan Dari data yang terkumpul setelah diolah tentang data Kinerja Karyawan Kantor PDAM Lematang Enim Cabang Muara Enim melalui instrumen yang diberikan kepada 30 responden, maka diperoleh skor terendah sebanyak 65 dan skor tertinggi sebanyak 80, kemudian dari data yang terkumpul setelah diolah maka menghasilkan nilai rata-rata (mean) sebesar 72,17, simpangan baku 4,170 median 72,00 dan modus 69. Dari data tersebut menunjukkan bahwa rata-rata hitung (mean) dan modus dengan median
65 3 10,0 10,0 67 2 6,7 6,7 69 4 13,3 13,3 70 1 3,3 3,3 71 3 10,0 10,0 72 3 10,0 10,0 73 4 13,3 13,3 75 2 6,7 6,7 76 2 6,7 6,7 77 3 10,0 10,0 78 2 6,7 6,7 80 1 3,3 3,3 Total 30 100,0 100,0 Sumber : Hasil Pengolahan Data
10,0 16,7 30,0 33,3 43,3 53,3 66,7 73,3 80,0 90,0 96,7 100,0
Frequency
Uji Reliabilitas Hasil uji reliabilitas terhadap variabelvariabel penelitian selengkapnya dapat dilihat pada lampiran uji reliabilitas, sedangkan rekapitulasinya adalah sebagai berikut :
Kinerja Karyawan (Y) 0,860 Reliable Motivasi (X1) 0,892 Reliable Kepuasan Kerja (X2) 0,864 Reliable Disiplin Kerja (X3) 0,896 Reliable Sumber : data hasil kuesioner yang sudah diolah
Valid Percent
2.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi data Variabel Kinerja Percent
c.
yang tidak jauh berbeda. Hal ini menggambarkan bahwa distribusi frekuensi variabel Kinerja Karyawan Kantor PDAM Lematang Enim Cabang Muara Enim sebaran datanya cenderung berdistribusi normal. Distribusi frekuensi variabel Kinerja Karyawan Kantor PDAM Lematang Enim Cabang Muara Enim dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Variabel Motivasi (X1) Hasil pengolahan data tentang Variabel Motivasi yang diperoleh melalui instrumen yang diberikan kepada 30 responden sebanyak 16 butir pertanyaan kepada 30 responden sebanyak 16 butir pertanyaan, ternyata hasilnya menunjukkan bahwa skor terendah 49, dan skor tertinggi 80. Data terkumpul setelah diolah maka menghasilkan rata-rata (mean) sebesar 70,50 simpangan bakunya 8m245 median sebesar 73,00 dan modusnya sebesar 78,00. Data tersebut menunjukkan bahwa ratarata (mean) dan modus dengan median yang tidak jauh berbeda. Hal ini menggambarkan distribusi frekuensi variabel Motivasi Karyawan sebaran datanya cenderung berdistribusi normal.
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
ISSN : 2089-6948
79 80
Valid Percent
Cumulative Percent
49 50 58 62 63 64 66 67 68 71 73 75 76 77 78
Percent
Valid
Frequency 1 1 1 1 2 1 1 1 3 1 3 3 2 3 4
3,3 3,3 3,3 3,3 6,7 3,3 3,3 3,3 10 3,3 10,0 10,0 6,7 10,0 13,3
3,3 3,3 3,3 3,3 6,7 3,3 3,3 3,3 10 3,3 10,0 10,0 6,7 10,0 13,3
3,3 6,7 10,0 13,2 20,0 23,3 26,7 30,0 40 43,3 53,3 63,3 70,0 80,0 93,3
1 3,3 1 3,3 Total 30 100,0 Sumber : Hasil Pengolahan Data
3.
3,3 3,3 100,0
96,7 100,0
Valid
1 3,3 2 6,7 3 10,0 1 3,3 1 3,3 2 6,7 2 6,7 3 10,0 1 3,3 6 20,0 2 6,7 2 6,7 2 6,7 1 3,3 1 3,3 Total 30 100,0 Sumber : Hasil Pengolahan Data
4.
Variabel Kepuasan Kerja (X2) Dari hasil pengolahan data tentang kepuasan kerja karyawan yang diperoleh melalui instrumen yang diberikan kepada responden sebanyak 16 butir pertanyaan, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa skor terendah 59 dan skor tertinggi 80. Data yang terkumpul tersebut setelah diolah maka menghasilkan nilai rata-rata (mean) 71,97 simpangan bakunya 4,507 median 72,50 dan modus 74. Data tersebut tersebut menunjukkan bahwa rata-rata yang tidak terlalu jauh berbeda. Hal ini menggambarkan bahwa distribusi variabel motivasi kerja sebaran datanya senderung berdistribusi normal. Distribusi frekuensi data variabel kepuasan kerja karyawan Kantor PDAM Lematang Enim cabang Muara Enim dapat dilihat pada tabel berikut :
488
59 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 79 80
3,3 6,7 10,0 3,3 3,3 6,7 6,7 10,0 3,3 20,0 6,7 6,7 6,7 3,3 3,3 100,0
Cumulative Percent
Valid Percent
Tabel 3. Distribusi Frekuensi data Variabel Motivasi
Percent
Tabel 4. Distribusi Frekuensi data Variabel Motivasi Frequency
Untuk mengetahui deskriptif data variabel Motivasi Kantor PDAM Lematang Enim Cabang Muara Enim dapat dilihat pada tabel berikut :
3,3 10,0 20,0 23,3 26,7 33,3 40,0 50,0 53,3 73,3 80,0 86,7 93,3 96,7 100,0
Variabel Disiplin (X3) Dari hasil pengolahan data tentang Disiplin kerja karyawan yang diperoleh melalui instrumen yang diberikan kepada responden sebanyak 16 butir pertanyaan, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa skor terendah 52 dan skor tertinggi 75. Data yang terkumpul tersebut setelah diolah maka menghasilkan nilai rata-rata (mean) 66,13 simpangan bakunya 5,680 median 68,00 dan modus 69. Data tersebut menunjukkan bahwa rata-rata yang tidak terlalu jauh berbeda. Hal ini menggambarkan bahwa distribusi variabel Disiplin kerja sebaran datanya cenderung berdistribusi normal. Distribusi frekuensi data variabel Disiplin kerja karyawan Kantor PDAM Lematang Enim cabang Muara Enim dapat dilihat pada tabel berikut :
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
ISSN : 2089-6948
Valid
1 3,3 1 3,3 1 3,3 1 3,3 2 6,7 3 10,0 1 3,3 3 10,0 3 10,0 5 16,7 3 10,0 2 6,7 3 10,0 1 3,3 Total 30 100,0 Sumber : Hasil Pengolahan Data
C.
52 54 56 59 60 63 64 66 68 69 70 71 72 75
3,3 3,3 3,3 3,3 6,7 10,0 3,3 10,0 10,0 16,7 10,0 6,7 10,0 3,3 100,0
3,3 6,7 10,0 13,2 20,0 30,0 33,3 43,3 53,3 70,0 80,0 86,7 96,7 100,0
Analisis Butir Instrumen 1. Kinerja Karyawan Bahwa berdasarkan data nilai ratarata dari setiap indikator Kinerja maka dapat dikatakan bahwa variabel kinerja telah mencapai kondisi yang baik. Nilai rata-rata variabel Kinerja masuk pada kategori 4,00 (kategori baik), namun ada satu instrumen yang mempunyai nilai rata-rata terendah sebesar 4,20 adalah butir instrumen nomor 3 (Pendidikan dan pelatihan dapat meningkat keterampilan saya bekerja). Sedangkan instrumen dengan nilai rata-rata tertinggi sebesar 4,90 adalah butir instrumen nomor 12 (saya senang jika karya saya diberikan dukungan oleh perusahaan) 2.
terendah sebesar 4,17 adalah butir instrumen nomor 11 (saya ingin berkembang karir saya di perusahaan ini).Sedangkan instrumen dengan nilai rata-rata tertinggi sebesar 4,63 adalah butir instrumen nomor 2 ( saya ingin upah tiap periode dinaikan karena kebutuhan hidup keluarga juga naik. Bahwa berdasarkan data nilai rata-rata dari setiap indikator kepuasan kerja maka dapat dikatakan bahwa variabel kepuasan kerja telah mencapai kondisi baik. Nilai rata-rata variabel kepuasan kerja masuk pada kategori 4,00 (kategori baik), namun ada satu instrumen yang mempunyai nilai rata-rata terendah sebesar 4,05 adalah butir instrumen nomor 16 (saya senang jika pengawasan dilakukan secara terus menerus untuk meningkatkan kinerja). Sedangkan instrumen dengan nilai rata-rata tertinggi sebesar 4,78 adalah butir instrumen nomor 3 ( saya senang jika seluruh kesehatan keluarga dijamin oleh perusahaan)
Cumulative Percent
Valid Percent
Percent
Frequency
Tabel 5. Distribusi Frekuensi data Variabel Disiplin
Motivasi Kerja Bahwa berdasarkan data nilai ratarata dari setiap indikator motivasi kerja maka dapat dikatakan bahwa variabel motivasi kerja telah mencapai kondisi yang baik. Nilai rata-rata variabel motivasi kerja masuk pada kategori 4,00 (kategori baik), namun ada satu instrumen yang mempunyai nilai rata-rata
489
3.
Disiplin Kerja Bahwa berdasarkan data nilai rata-rata dari setiap indikator Disiplin Kerja telah mencapai kondisi yang baik. Nilai rata-rata variabel Disiplin Kerja masuk pada kategori 4,00 (kategori baik), namun ada satu instrumen yang mempunyai nilai rata-rata terendah sebesar 3,87 adalah butir instrumen nomor 14 (karyawan menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu. Sedangkan instrumen dengan nilai rata-rata tertinggi sebesar 4,53 adalah butir instrumen nomor 6
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
ISSN : 2089-6948
( Sistem apel dilakukan dua kali pagi dan sore) D. Analisis Statistik Inferensial 1. Pengujian Persyaratan Analisis Sebelum melakukan analisa regresi dan korelasi, terlebih dahulu harus dipenuhi beberapa persyaratan, antara lain : a. Uji Normalitas Data dikatakan normal apabila nilai hasil perhitungan Kolmogorov Smirnov Z. Positif, Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 7. Uji Homogennitas Test Statistics
ChiSquare df Asymp.Sig
Kinerja (Y)
Motivasi (X1)
Kepuasan (X2)
Disiplin (X3)
4.400a
9.667b
12.000c
9.200d
11 .957
16 .883
14 .606
13 .758
Dari hasil data pengolahan di atas sebaran data hasil penelitian baik variabel Motivasi maupun variabel Motivasi kerja terhadap Kinerja Karyawan terdistribusi secara normal nilai Asymp.Sig(2-tailed) > 0,005, sehingga penggunaan statistik untuk pengujian hipotesa dapat dilakukan.
Tabel 6. Uji Normalitas
N Normal Paramet ersa,b Most Extreme Differen ces
Mean Std. Deviatio n Absolut e Positive
Negatif Kolmogorov-Smirnov Z Asymp.Sig (2-tailed)
Kinerja (Y)
Moti vasi (X1)
Kepuas an (X2)
30 72,17 4,179
30 70,50 8,245
30 71,97 4,507
30 66,13 5,680
.088
.186
.141
.195
.087
.125
.065
.117
-.088 .480
-.186 .1.01 8 .252
-,141 .771
-,195 .1071
.592
.202
.975
Disiplin (X3)
c.
Sumber : Hasil Data Primer diolah Dari hasil data pengolahan di atas sebaran data hasil penelitian baik variabel Motivasi maupun variabel Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan terdistribusi secara normal nilai Asymp.Sig. (2tailed)>0,005, sehingga pengunaan statistik untuk pengujian hipotesa dapat dilakukan. b. Ujia Homogenitas Pengujian homogenitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Uji Chi-Square dengan menetapkan signifikansi 5% ( α= 0,05)
490
Uji Linearitas Pengujian linearitas variabel bebas dengan variabel terikat dilakukan dengan menggunakan One-way Anova program SPSS. Pengujian Linearitas menggunakan taraf signifikansi 5% (α=0,005). Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 8. Uji Linieritas
Variabel Bebas Motivasi (X1) Kepuasan (X2) Disiplin (X3)
2.
Deviation from Linearity Nilai Signifikansi 0,338 0,457 0,334
Hasil Linier Linier Linier
Uji Asumsi Klasik a. Multikolenieritas Dari hasil pegolahan data di dapat ditampilkan tebel sebagai berikut :
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
ISSN : 2089-6948
Tabel 9. Uji Asumsi Multikolenieritas
Model 1 (Constant) Motivasi (X1) Kepuasan (X2) Disiplin (X3)
Unstandardized Coefficients Std. B Error 18.381 64.76 .330 .047
t 2,839 6,941
Sig .009 .000
Klasik
Collinearity Statistics Toler VIF ance .957
1.045
.253
.118
.2146
.041
.519
1.925
.186
.093
2.015
.054
.531
1.882
Nilai tolerance X1 adalah 0,957 tolerance X2 adalah 0,519 dan tolerance X3 adalah 0,531. Semuanya lebih kecil dari 10 sehingga tidak ada masalah multikolinearitas. b. Uji Heteroskedastisitas Diperoleh hasil bahwa korelasi rank spearman antara X1 dengan absx1 adalah 0,069, korelasi rank spearman antara X2 dengan absx2 adalah 0,089, korelasi rank spearman antara X3 dengan abcx3 adalah 0,426. Maka masalah heterokesatisitas dapat dikatakan tidak terjadi karena semua nilai korelasi rank spearman lebih besar dari 0,05. E.
Tabel 10 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis Statistik Inferensial 1. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh yang terjadi pada variabel Motivasi, Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan secara simultan. Setelah dilakukan pengolahan data maka di dapat tabel Regresi berganda sebagai berikut :
491
Unstandardized Coefficients
Model 1
B
(Constan t) Motivasi (X1) Kepuasan (X2) Disiplin (X3)
Std.Error
Unsta ndard ized Coeffi cients Beta
18.3 81 .330
64.76 .047
.652
.253
.118
.274
.186
.093
.254
t
Sig
2,83 9 6,94 1 .214 6 2.01 5
.00 9 .00 0 .04 1 .05 4
a.Dependent Variable Kinerja (Y) Hasil perhitungan menunjukkan bahwa koefisien regresi untuk variabel Motivasi (X1) 0,330 Kepuasan Kerja (X2) 0,253 Disiplin Kerja (X3) 0,186 dan menghasilkan nilai konstanta sebesar 18,381 sehingga persamaan regresi berganda penelitian ini adalah sebagai berikut: Y=18,381+0,330X1+0,253X2+0,186X3+e
Artinya : Konstanta sebesar 18,381 menyatakan bahwa jika mengabaikan Motivasi, Disiplin Kerja dan Kepuasan Kerja maka skor Kinerja Karyawan adalah 18,381 Koefisien regresi X1 sebesar 0,330 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda + ) satu satuan skor motivasi (X1) akan meningkatkan skor Kinerja Karyawan sebesar 0,330 dengan menjaga skor Motivasi (X1) tetap/Konstan. Koefisien regresi X2 sebesar 0,253 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) satu satuan skor kepuasan Kerja (X2) akan meningkatkan skor Kinerja Karyawan sebesar 0,253 dengan menjaga skor Kepuasan Kerja (X2) tetap/konstan. Koefisien regresi X3 sebesar 0,186 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) satu satuan skor Disiplin Kerja (X3)
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
ISSN : 2089-6948
akan meningkatakan skor Kinerja Karyawan sebesar 0,186 dengan menjaga skor Disiplin Kerja (X3) tetap/konstan.
b. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi gunanya untuk mengukur seberapa bagian dari total keragaman dalam variabel dependen (Y) yang dapat dijelaskan oleh beragamnya nilainilai yang diberikan setiap variabel independen (X1 dan X2) dalam model regresi. Hasil
492
a.
b.
1 .883a .781 Predictor (constant) Disiplin Kepuasan (X2) Dependent Variabel Kinerja (Y)
Std.Error of the Estimate
R
Adjusted R Square
Tabel 11. Analisis Korelasi dan Koefisien Determinasi Variabel X1 dan Y R Square
Analisis Korelasi dan Koefisien Determinasi a. Analisis Korelasi o Korelasi antara Motivasi (X1) dengan Kinerja Karyawan (Y) adalah sebesar 0,745. Artinya pengaruh antra Motivasi (X1) dengan Kinerja Karyawan Kinerja Karyawan (Y) Cukup Kuat dan bersifat positif (searah). Jika skor Motivasi naik maka skor Kinerja Karyawan juga akan meningkatkan begiru juga sebaliknya. o Sedangkan korelasi antara Kepuasan Kerja (X2) dengan Kinerja Karyawan (Y) adalah sebesar 0,582. Artinya pengaruh Kepuasan Kerja (X2) dengan Kinerja Karyawan (Y) kuat dan bersifat positif (searah). Jika Kepuasan Kerja (X2) naik maka skor Kinerja Karyawan juga akan meningkat, begitu juga sebaliknya. o Sedangkan korelasi antara Disiplin Kerja (X3) dengan Kinerja Karyawan (Y) adalah sebesar 0,535. Artinya pengaruh Disiplin Kerja (X3) dengan Kinerja Karyawan (Y) kuat dan bersifat positif (searah). Jika skor Disiplin Kerja naik maka skor Kinerja Karyawan juga akan meningkat, begitu juga sebaliknya.
Model
2.
perhitungan nilai koefisien determinasi ditunjukkan pada tabel berikut :
.755 2.063 (X3),Motivasi (X1),
Dari tabel tersebut didapat koefisien korelasi 0,883 dan Koefisien Determinasi (Adjusted (R2) adalah 0,775. Hal ini berarti 75,5% variasi nilai skor variabel Kinerja Karyawan bisa dijelaskan secara bersama-sama oleh Motivasi, Disiplin Kerja dan Kepuasan Kerja dalam model regresi. Sisanya 24,5% dijelaskan oleh faktor lain (e) yaitu selain variabel Motivasi Kerja (X1) Kepuasan Kerja (X2) dan Disiplin Kerja (X3). F. Pengujuan Hipotesis Statistik Hipotesis yang akan diuji secara statistik dalam penelitian ini adalah : 1. Hipotesis Pertama Ho : Tidak terdapat Pengaruh Motivasi, Kepuasa Kerja dan Disiplin Kerja secara Bersama-sama dengan kinerja karyawan kantor PDAM Lematang Enim Cabang Muara Enim. Hi : terdapat Pengaruh Motivasi, Kepuasa Kerja dan Disiplin Kerja secara Bersama-sama dengan kinerja karyawan kantor PDAM Lematang Enim Cabang Muara Enim. Kriteria Ho diterima apabila F signifikan > 0,05 Ho ditolak apabila F signifikan < 0,05 Tabel 12 Uji A Nova Anova Model 1 Regression Residual Total
Sum of Square 393,511 110.655 504.167
Df 3 26 29
Mean Square 131.170 4.256
F
Sig
30.820
.007a
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
ISSN : 2089-6948
Dengan uji-F, Variabel Motivasi (X1) Kepuasan Kerja (X2) dan Disiplin Kerja (X3) secara bersama-sama berpengaruh secara nyata terhadap Kinerja Karyawan, hal ini dapat dilihat dari nilai uji-F dimana Fhitung 30,820 dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 5% ( α =0,05) 2.
Hipotesis Kedua Ho : Tidak terdapat Pengaruh Motivasi Kerja terhadap kinerja karyawan kantor PDAM Lematang Enim Cabang Muara Enim. Hi : terdapat Pengaruh Motivasi Kerja terhadap kinerja karyawan kantor PDAM Lematang Enim Cabang Muara Enim. Dengan uji-t bahwa variabel Motivasi Kerja berpengaruh secara nyata terhadap Kinerja Karyawan, hal ini dapat dilihat dari nilai Ujit dimana nilai t-hitung 6,941 dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 5% ( α = 0,005), demikian juga variabel Motivasi Kerja berpengaruh secara nyata terhadap Kinerja Karyawan
3.
Hipotesis Ketiga Ho : Tidak terdapat Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap kinerja karyawan kantor PDAM Lematang Enim Cabang Muara Enim. Hi : terdapat Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap kinerja karyawan kantor PDAM Lematang Enim Cabang Muara Enim. Dengan uji-t bahwa variabel kepuasan Kerja berpengaruh secara nyata terhadap Kinerja Karyawan, hal ini dapat dilihat dari nilai Uji-t dimana nilai t-hitung 2,146 dengan tingkat signifikansi 0,031 lebih kecil dari 5% ( α = 0,005), demikian juga variabel Kepuasan Kerja berpengaruh secara nyata terhadap Kinerja Karyawan
G. Interprestasi Hasil Penelitian Hasil analisa statistik yang dilakukan dengan bantuan kemputer meliputi Regresi Berganda, koefisien korelasi Product Moment, Korelasi Parsial, dan Determinasi, serta Prediksi yang menunjukkan hal-hal sebagai berikut. Adapun interprestasi terhadap hasil analisis tersebut adalah sebagai berikut : 1. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa koefisien regresi untuk variabel motivasi
493
(X1) sebesar 0,330, Motivasi kerja (X2) 0,253 dan Kepuasan Kerja (X3) 0,186 menghasilkan nilai konstanta sebesar 18,381. Hasil perhitungan tersebut dapat diinterprestasikan sebagai berikut : Konstanta sebesar 18,381 menyatakan bahwa jika tidak ada peningkatan Motivasi (X1) Kepuasan Kerja (X2) dan Disiplin Kerja (X3) secara matematika, X1, X2, dan X3 adalah 0 maka Kinerja Karyawan tetap sebesar 18,381 unit ekor. Hal ini bisa dipahami, karena banyak variabel lain yang belum dimasukkan dalam penelitian ini, seperti variabel iklim kerja, Motivasi dan lain-lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Dengan melihat besarnya koefisien regresi bahwa variabel motivasi (X1) 0,330 atau sama dengan 33% artinya kecenderungan proyeksi perubahan antara variabel motivasi (X1) dengan variabel kinerja karyawan (Y) menunjukkan bahwa setiap perubahan atau peningkatan variabel Motivasi sebesar 100% maka mengakibatkan perubahan atau peningkatan pula pada variabel kinerja karyawan 33% dengan tingkat signifikansi sebesar 5%. Koefisien regresi Variabel Kepuasan Kerja (X2) sebesar 0,253. Artinya kecenderungan proyeksi perubahan antara variabel Kepuasan kerja dengan kinerja Karyawan menunjukkan bahwa setiap perubahan atau peningkatan kepuasan kerja sebesar 100% akan mengakibatkan perubahan atau peningkatan pula pada Kinerja Karyawan 25,3% dengan pengujian t variabel ini signifikan dengan tingkat signifikansi sebesar 5%. Koefisien regresi variabel Disiplin (X3) sebesar 0,186 artinya kecenderungan proyaksi perubahan antara variabel Motivasi Kerja dengan Kinerja
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
ISSN : 2089-6948
karyawan menunjukkan bahwa setiap perubahan atau peningkatan Motivasi Kerja sebesar 100% akan mengakibatkan perubahan atau peningkatan pula pada kinerja karyawan 18,6% dengan pengujian t variabel ini signifikan dengan tingkat signifikansi sebesar 5%. 2.
Bahwa antara variabel Motivasi Kerja (X1), Kepuasan kerja (X2) mempunyai hubungan yang signifikan terhadap variabel kinerja karyawan (Y) terdapat korelasi sebesar 0,883 termasuk pada katagori tingkat hungan yang sangat kuat dan Korelasi tersebut signifikan, karena setelah dikonsultasikan dengan nilai ( r) pada tabel kritik (r) product moment, nilai (r) hitung lebih besar dari nilai (r) tabel.
3.
Koefisine determinasi (R2) sebesar 0,755, niali tersebut dapat ditafsirkan bahwa besarnya persentase pengaruh antaea variabel Motivasi (X1), Motivasi kerja (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel kinerja karyawan (Y) kantor PDAM Lematang Enim Cabang Muara Enim. Dengan kata lain kontribusi efektif atau dapat dijelaskan oleh variabel Motivasi (X1), Kepuasan Kerja (X2) dan Disiplin Kerja (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja karyawan (Y) Kantor PDAM Lematang Enim Cabang Muara Enim adalah sebesar 75,5% sedangkan selebihnya 24,5% dijelaskan/dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
4.
Kedua variabel bebas tersebut variabel Motivasi (X1), Kepuasan kerja (X2) dan Disiplin kerja (X3) berkorelasi/berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, artinya bila variabel motivasi (X1), Kepuasan kerja (X2) dan Disiplin Kerja (X3) meningkatkan kinerja karyawan, begitu pula sebaliknya, apabila variabel motivasi (X1), kepuasan kerja (X2) dan Disiplin kerja (X3) berkorelasi/berpengaruh negatif Kinerja Karyawan akan menurun.
H. Pembahasan Hasil Penelitian Hasil analisis regresi dan korelasi antara variabel Motivasi dengan kinerja Karyawan memberikan petunjuk, bahwa koefisien
494
regresi variabel Motivasi (X1) 0,330 atau sama dengan 33% dapat memprediksi perubahan pada variabel Kinerja Karyawan (Y) dan koefisien korelasi sebesar 0,745 dengan tingkat signifikasi sebesar 5%. Artinya variabel ini memiliki pengaruh dan hubungan positif serta determinasi yang signifikansi (berarti). Hasil penelitian ini menjadi dasar bagi pencapaian kinerja pegawai melalui variabel Motivasi. Dengan demikian kinerja Karyawan tidak akan tercapai apabila Motivasi tidak dilaksanakan dengan sesungguhnya, begitu pula sebaliknya. Hasil analisis regresi dan korelasi antara variabel Motivasi Kerja dengan Kinerja Karyawan memberikan petunjuk, bahwa koefisien regresi variabel Kepuasan Kerja (X1) 0,253 atau sama dengan 25,30% dapat memprediksi perubahan pada variabel Kinerja Karyawan (Y) dan koefisien korelasi sebesar 0,582 dengan tingkat signifikansi sebesar 5%, artinya variabel ini memiliki pengaruh dan hubungan positif serta determinasi yang signifikan (berarti). Temuan ini menjadi dasar bagi pencapaian kinerja karyawan melalui variabel Kepuasan Kerja. Dengan demikian kinerja Karyawan tidak akan tercapai apabila Kepuasan kerja tidak dilaksanakan dengan sesungguhnya, begitu pula sebaliknya. Hasil analisis regresi dan korelasi antara variabel Disiplin Kerja dengan Kinerja Karyawan memberikan petunjuk, bahwa koefisien regresi variabel Disiplin Kerja (X3) 0,186% dapat memprediksi perubahan pada variabel Kinerja karyawan (Y) dan koefisien korelasi Kinerja Karyawan (Y) dan koefisien korelasi sebesar 0,535 dengan tingkat signifikansi sebesar 5%, artinya variabel ini memiliki pengaruh dan hubungan positif serta determinasi yang signifikan (berarti). Temuan ini menjadi dasar bagi pencapaian kinerja karyawan melalui variabel Disiplin Kerja dengan demikian kinerja karyawan tidak akan tercapai apabila Disiplin Kerja tidak dilaksanakan dengan sesungguhnya, begitu pula sebaliknya. Hasil analisis regresi berganda dan korelasi jamak antara variabel Motivasi dan Motivasi kerja dengan Kinerja Karyawan memberikan petunjuk, bahwa model persamaan regresi Y = 18,381 + 0,330 X1 + 0,253 X2 + 0,186 X3 + e. Dengan koefisien
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
ISSN : 2089-6948
determinasi sebesar 5%. Temuan ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang berarti antara variabel Motivasi, kepuasan kerja dan disiplin dengan kinerja karyawan secara bersama-sama, dimana 75,50% variasi yang terjadi pada kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel Motivasi kepuasan kerja dan disiplin. Artinya kinerja karyawan memiliki arah hubungan positif dari kedua variabel kepuasan kerja dan disiplin. Dengan demikian bila terjadi perubahan kearah positif dari kedua variabel bebas tersebut akan memberikan pengaruh yang positif pula pada kinerja karyawan, begitu pula sebaliknya. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Didasarkan dari pengolahan data maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Variabel Motivasi (X1) Kepuasan Kerja (X2) dan Disiplin Kerja (X3) secara bersama – sama berpengaruh secara nyata terhadap Kinerja Karyawan, hal ini dapat dilihat dari nilai Uji-F dimana nilai F-hitung 30,820 dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 5% ( α =0,05). 2. Variabel Motivasi berpengaruh secara nyata terhadap Kinerja Karyawan, hal ini dapat dilihat dari nilai Uji-t dimana nilai thitung 6,941 dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 5% ( α =0,05), demikian juga variabel Motivasi kerja berpengaruh secara nyata terhadap kinerja karyawan. 3. Variabel Kepuasan kerja berpengaruh secara nyata terhadap Kinerja Karyawan, hal ini dapat dilihat dari nilai Uji –t dimana nilai t-hitung 2,146 dengan tingkat signifikansi 0,031 lebih kecil dari 5% ( α =0,05), demikian juga variabel Kepuasan Kerja berpengaruh secara nyata terhadap Kinerja Karyawan. 4. Dengan ujit-t, bahwa variabel Disiplin kerja berpengaruh secara nyata terhadap Kinerja Karyawan, hal ini dapat dilihat dari nilai Ujit dimana nilai t hitung 2,015 dengan tingkat signifikansi 0,044 lebih kecil dari 5% ( α =0,05), demikian juga variabel Disiplin Kerja berpengaruh secara nyata terhadap Kinerja Karyawan. 5. Dari hasil koefisien korelasi R=0,883, artinya hubungan antara variabel motivasi
495
6.
dan motivasi kerja sangat erat dan searah (korelasi positif) sebesar 83,3%. Diperoleh koefisien Determinasi (R2=0,755). Hasil ini secara statistik sangat signifikan artinya 75,5% secara bersama-sama dapat menjelaskan pengaruh dari variabel motivasi (X1) kepuasan kerja (X2) dan Disiplin kerja (X3) terhadap variabel kinerja karyawan, sedang sisanya 24,5% dapat dijelaskan oleh variabel yang lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
B. Implikasi Berdasarkan paparan di atas diketahui bahwa keempat hipotesis penelitian yang diajukan diterima, yaitu Motivasi, kepuasan kerja dan disiplin kerja secara bersamasama berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan, kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan dan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa upaya untuk meningkatkan kinerja pegawai dapat dilakukan melalui upaya peningkatan motivasi kerja, kepuasan kerja dan disiplin kerja. C. Saran Bertolak dari kesimpulan hasil penelitian di atas, berikut ini diajukan beberapa saran yang kiranya dapat berguna sebagai bahan pertimbangan guna meningkatkan kinerja karyawan kantor PDAM Lematang Enim Cabang Muara Enim. 1. Upaya meningkatkan Motivasi, dalam rangka memberikan kontribusi terhadap kinerja karyawan, diantaranya memberikan kesempatan yang merata kepada pegawai untuk meningkatkan keterampilan diperusahaan dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan di perusahaan. 2. Upaya meningkatkan kepuasan Kerja dalam rangka memberi kontribusi terhadap kinerja karyawan dengan memberikan pengawasan kepada karyawan yang dilakukan secara terus menerus untuk meningkatkan kinerja. 3. Upaya meningkatkan Disiplin dalam rangka memberikan kontribusi terhadap kinerja karyawan dengann memberikan cara pengarahan kepada
Strategi Volume 4, No. 6, April 2014
ISSN : 2089-6948
karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Anwar Prabu Mangkunegara, 2005. Evaluasi Kinerja Bandung, Refika Aditama Barbara A. Fritzsche and Tiffany J. Parrish. “Theories and Research on job Satisfaction” dalam Steven Douglas Brown and Robert William Lent, eds, Career Development and Counseling Putting Theory and Research to Work (New Jersey : John Wiley & Sons, Inc.,2005. Baron & Byrne. Spcial Psychology : Understanding Human Interaction (6th edition). USA : Needham Heights Allyn & Bacon Ins. 1994. Daft L. Richard, Era Baru Manajemen, Ed. Kanita Maria Tita, Jakarta : Salemba Empat, 2011. Derek R. Allen and Morris Wilburn, Linking Customer and Employee Satisfaction to Botton Line : A Comprehensive Guede ti Establishing the Impact of Customer and Employee Satisfaction of Critical Business Outcomes, Milwaukee : American Society for Quality, 2002. Dessler, Gary. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : Gramedia. HC. Ganguli, Job Satisfaction Scales for Effective Management : Manual for Managers and Sciensts. New Delhi : Ashok Kumara Mittal, 1994. Hasibuan, Malayu S.P. 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara. Kuswadi, 2004. Cara Mengukur Kepuasan Kerja Karyawan Jakarta : PT. Elexmedia Komputerindo. Mangkunegara, Anwar Prabu, 2005. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Bandung : PT. Refika Aditama. Manullang dan Marihot Manullang, 1998. Manajemen Sumber daya manusia Yogyakarta : BPFE. Melya Putri Wijayasari, Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro. Miner, J.B. 1992, Industrial Organizational Psychology. London : Mc. Grawhill Mobley, William. H. 1986. Pergantian Karyawan : Sebab-Sebab dan Pengendaliannya. Penerjemah : Nurul Iman. Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo.
496
Moh.
As’ad. 1998. Psikologi Industri. Yogyakarta : Liberty. P. Robbin, Stephen. 2003. Perilaku Organisasi. Jakarta : PT. Indeks kelompok Gramedia. Pandji Anoraga, 1992. Psikologi Kerja. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Paul E. Spector, Job Satisfaction : Aplication, Assessment, Cause, and Consequences. Thousand Oaks : Sage Publications, Ins., 1997. Phuong L. Callaway, The Relationship of Organizational Trust and Job Satisfaction : An Analysis in the U.S. Federal Work Force. Boca Raton : Dissertation. Com, 2007. Robbins dan Judge. 2007. Perilaku Organisasi, Buku 1 dan 2. Jakarta : Salemba Empat. Sadili Samsudin. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung Pustaka Setia. Sastrohadiwiryo, Siswanto. 2001. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif dan Operasional. Jakarta : Bumi Aksara. Steve M. Jex. Organizational Psychology : A Scientist Practitioner Approach New York : John Wiley & Sons, 2002 Sutjipto, Kesaksian Seorang Rektor : Siapa menyuruh mahasiswa ke Jalan ? Jakarta : Global Mahardika Publications, 2004. Wexley, K.N., Yukl, G.A., 1977. Organizational Behavior and Personal Psychology, Richard D. Irwin Ins., Homewood, illinois.