Volume 4 No. 2, September 2013
ISSN : 1907-1396
PERBEDAAN PARITAS IBU HAMIL TM I ANTARA IBU YANG MENGALAMI ABORTUS DAN TIDAK MENGALAMI ABORTUS DI RSI SULTAN HADLIRIN JEPARA Goenawan Waloejo S1., dan Ita Rahmawati2
Abstrak Departemen Kesehatan RI (2010) menyatakan tingkat abortus di Indonesia masih cukup tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara maju di dunia, yakni mencapai 2,3 juta Abortus pertahun. Risiko abortus spontan meningkat seiring dengan paritas serta usia ibu, peningkatannya adalah dari 12-20%. Akhirnya, insiden abortus meningkat apabila wanita yang bersangkutan hamil dalam 3 bulan setelah melahirkan bayi Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui perbedaan paritas Ibu Hamil TM I antara Ibu hamil yang mengalami Abortus dan yang tidak mengalami Abortus di RSI Sultan Hadlirin Jepara Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan restrospektif. Populasi seluruh ibu hamil TM I, sampel sebanyak 106 ibu. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik total sampling. Jenis data sekunder dari rekam medik mengenai paritas ibu hamil TM I tentang kejadian abortus dan tidak abortus di RSI Sultan Hadlirin Jepara periode Januari 2012 Desember 2012 kemudian diolah secara editing, coding, tabulating data, entry dan dianalisa menggunakan uji Chi-square. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil sebagian besar ibu hamil TM I memiliki paritas multipara sebanyak 57 responden (53,8%), sebagian besar ibu hamil TM I tidak abortus sebanyak 63 responden (59,4%), mayoritas ibu hamil TM I multipara tidak abortus sebanyak 31 responden (29,2%), sedangkan paling sedikit ibu hamil TM I grandemultipara tidak abortus sebanyak 6 responden (5,7%). Dapat disimbulkan terdapat perbedaan paritas ibu hamil TM I antara ibu yang mengalami abortus dan tidak mengalami abortus di RSI Sultan Hadlirin Jepara dengan nilai p = 0,012. Diharapkan tenaga kesehatan memberikan penyuluhan kepada ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan diantaranya abortus melalui kegiatan posyandu maupun di PKK desa. Kata Kunci : paritas ibu hamil TM I, abortus Latar belakang Berdasarkan data profil Jawa Tengah tahun 2010 didapatkan pada tahun 2010 jumlah AKI sebesar 114,42/100.000 KH dan AKB sebesar 9,17/1.000 KH, Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sebesar 116,01 per 100.000 KH dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 10,34 per 1.000 KH (Profil Jateng, 2011). Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah angka kejadian abortus didalamnya di Jawa Tengah pada tahun 2010 masih tinggi yaitu sebesar 125.841 atau 20% dari jumlah ibu hamil (Dinas Kesehatan Jawa Tengah, 2010). Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Jepara pada tahun 2010 sebesar 21/23,077 KH, untuk AKB di Kabupaten Jepara tahun 2010 sebesar 165/23,967 KH. Kematian tersebut Jurnal Kesehatan dan Budaya HIKMAH
36
Volume 4 No. 2, September 2013
ISSN : 1907-1396
akibat terjadinya Perdarahan (28%), Eklamsi (24%), Infeksi (11%), Partus Lama (5%), Abortus (5%), dan lain-lain (27%). Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Jepara pada tahun 2011 sebesar 24/23,402 KH, untuk AKB di kabupaten Jepara tahun 2011 sebesar 165/23,967 KH. Adapun penyebab langsung kematian ibu di Jepara 47% karena penyakit pada masa kehamilan, eklamsi, perdarahan 14%, emboli air ketuban 5%, infeksi nifas 5%, lain-lain 20% (Data DKK Jepara, 2011). Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan oleh sebab-sebab tertentu pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup diluar kandungan (Saifuddin AB, dkk, 2006; h 145). Diperkirakan angka abortus di dunia sekitar 10.000.000 orang per tahun. Angka kejadian abortus tersebut diakibatkan penanganan yang kurang bersih dan kurang aman sekitar 400.000 jiwa per tahun, bahkan WHO memperkirakan 15-20% kematian maternal disebabkan oleh komplikasi abortus. Departemen Kesehatan RI (2002) setiap tahun diperkirakan 1,5-3 juta abortus, spontan atau tidak spontan, terjadi di Indonesia dengan komplikasi utama berupa perdarahan dan infeksi yang dapat berakhir dengan kematian (Depkes RI, 2002). Berdasarkan Studi Pendahuluan yang dilakukan peneliti di RSI Sultan Hadlirin Jepara pada tanggal 25 November 2012, didapatkan data jumlah ibu hamil TM I pada periode 1 Januari sampai 31 Desember 2011 berjumlah 82 pasien. Diantaranya yaitu 32 ibu hamil TM I yang mengalami abortus, dan 50 ibu hamil TM I yang tidak mengalami abortus. Dari 32 ibu hamil TM I yang mengalami abortus 8 primipara, 14 multipara dan 10 grandemultipara. Dari fenomena di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang ada tidaknya Perbedaan Paritas Ibu Hamil TM I antara ibu hamil yang mengalami abortus dan tidak mengalami abortus di RSI Sultan Hadlirin Jepara. Metode penelitian Jenis penelitian ini yang akan dilakukan menggunakan metode penelitian study survey analitik komparatif yaitu meneliti hal yang sudah ada perlakuan sengaja untuk membangkitkan atau menimbulkan suatu gejala atau keadaan (Notoatmodjo, 2005;h. 151). Rancangan penelitian menggunakan pendekatan retrospektif yaitu penelitian yang berusaha melihat kebelakang (backword looking). Hasil Penelitian a. Paritas Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi paritas ibu hamil TM I di RSI Sultan Hadlirin Jepara Paritas Frekuensi Prosentase (%) Primipara 33 31,1 Multipara 57 53,8 Grandemultipara 16 15,1 Total 106 100,0 Berdasarkan Tabel 4.1 di atas menunjukkan sebagian besar ibu hamil TM I memiliki paritas multipara sebanyak 57 responden (53,8%), sedangkan sebagian kecil memiliki paritas grandemultipara sebanyak 16 responden (15.1%). Jurnal Kesehatan dan Budaya HIKMAH
37
Volume 4 No. 2, September 2013
ISSN : 1907-1396
b. Kejadian Abortus Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi kejadian abortus ibu hamil TM I di RSI Sultan Hadlirin Jepara Kejadian Abortus Frekuensi Prosentase (%) Tidak Abortus 63 59,4 Abortus 43 40,6 Total 106 100,0 Berdasarkan Tabel 4.2 di atas menunjukkan sebagian besar ibu hamil TM I yang tidak abortus sebanyak 63 responden (59,4%), sedangkan sebagian kecil ibu hamil TM I yang abortus sebanyak 43 responden (40,6%). 1. Analisis Bivariat Untuk mengetahui perbedaan paritas Ibu Hamil TM I antara Ibu hamil yang mengalami Abortus dan yang tidak mengalami Abortus di RSI Sultan Hadlirin Jepara, maka dilakukan Chi-square dengan hasil sebagai berikut : Tabel 4.3. Perbedaan paritas ibu TM I dengan kejadian abortus di RSI Sultan Hadiri Jepara Paritas
Primipara Multipara Grandemultipara Total
Kejadian Abortus Tidak Abortus Abortus f ( %) f ( %) 26 (78,8%) 7 (21,2%) 31 (54,4%) 26 (45,6%) 6 (37,5%) 10 (62,5%) 63 (59,4%) 43 (40,6%)
ρ value Total f ( %) 33 (100%) 57 (100%) 16 (100%) 106 (100%)
0,012
Pembahasan a. Paritas Responden dalam penelitian ini memiliki paritas primipara sebanyak 33 responden (31,1%), memiliki paritas multipara sebanyak 57 responden (53,8%) dan memiliki paritas grandemultipara sebanyak 16 responden (15,1%). b. Kejadian Abortus Responden dalam penelitian ini memiliki kejadian tidak abortus sebanyak 63 responden (59,4%), dan memiliki kejadian abortus sebanyak 43 responden (40,6%). Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan oleh sebab-sebab tertentu pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup diluar kandungan (Saifuddin AB, dkk, 2006; h 145). 1. Bivariat Mayoritas ibu hamil TM I primipara mayoritas tidak abortus sebanyak 26 responden (78,8%) dari 33 responden primipara, ibu hamil TM I multipara mayoritas tidak abortus sebanyak 31 responden (54,4%) dari 57 responden multipara, sedangkan ibu hamil TM I grandemultipara mayoritas abortus sebanyak 10 responden (62,5%) dari 16 responden grandemultipara. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas ibu hamil TM I primipara dan multipara tidak mengalami abortus, sedangkan mayoritas ibu hamil TMI Jurnal Kesehatan dan Budaya HIKMAH
38
Volume 4 No. 2, September 2013
ISSN : 1907-1396
grandemultipara mengalami abortus, dengan nilai p = 0,012 berarti terlihat ada perbedaan yang signifikan jumlah paritas ibu hamil TM I yang tidak abortus dan abortus. Kesimpulan 1. Sebagian besar ibu hamil TM I di RSI Sultan Hadlirin Jepara adalah multipara sebanyak 57 responden (53,8%). 2. Sebagian besar ibu hamil TM I di RSI Sultan Hadlirin Jepara tidak mengalami abortus sebanyak 63 responden (59,4%) 3. Terdapat perbedaan yang bermakna paritas ibu hamil TM I antara ibu yang mengalami abortus dan tidak mengalami abortus di RSI Sultan Hadlirin Jepara. Saran 1. Bagi Masyarakat Diharapkan pada ibu hamil dapat mengetahui tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, khususnya tentang tanda bahaya abortus dengan rajin memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan. 2. Bagi Tenaga Kesehatan Dapat meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya pada ibu hamil TM I dengan cara memberikan pendidikan kesehatan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan dan kejadian abortus, melalui leaflet, pamphlet. 3. Bagi Institusi Diharapkan karya tulis ini dapat menjadi khasanah pustaka dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dalam bidang kesehatan. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data awal untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan dapat melakukan penelitian secara maksimal dengan cara menambah jumlah sampel. Daftar Pustaka
Hidayat, Aziz Alimul. Penelitian Kebidanan dan Teknis Analisis Data. Jakarta Salemba Medika: 2010. Bejo. Hubungan Usia Pernikahan Dengan Kejadian Abortus Spontaneus Komplitus di Desa Ngenep Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. 20 Juli 2012 (Diakses tanggal 2 Agustus 2012). Didapat dari: http://bejocommunity.com. Bensol RC, Pernol ML. Buku Saku Obstetri dan Genekologi. Jakarta: EGC ; 2008 Ikatan Bidan Indonesia. 50 Tahun IBI Bidan Menyongsong Masa Depan. Cetakan ketujuh. Jakarta: PP IBI; 2006. Manuaba IBG, Manuaba IAC, Manuaba IBGF. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC; 2007. Mochtar Rustam, Sinopsis obstetric. Jakarta: ECG; 2002 Jurnal Kesehatan dan Budaya HIKMAH
39
Volume 4 No. 2, September 2013
ISSN : 1907-1396
Murkoff H dkk. Kehamilan Apa Yang Anda Hadapi Bulan Perbulan Edisi ketiga. Jakarta: Arcan ; 2006 Narbuko C. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Aksara; 2008 Notoadmojo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta; 2010. Ratna, D. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Panji Pustaka; 2010. Riwidikdo, Handoko. Statistik Kesehatan. Jogjakarta Mitra Cendekia Press; 2009. Saifudin AB dkk. Buku Asuhan Nasional Pelayanan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwan. Prawiroharjo; 2006. Salmah, Rusmiati, Maryanah, Susanti NN. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC; 2006. Sugiyono. Statitik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta; 2011. Suryanto. Riset Kebidanan. Jogjakarta: Mitra Cendikia Pres ;2009
Jurnal Kesehatan dan Budaya HIKMAH
40