STRATEGI PUBLIC RELATIONS MELALUI SOCIAL MEDIA DALAM MENINGKATKAN BRAND AWARENESS PT TRAVEL HELPER WORLDWIDE
Claudia Intan P. M Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah agar pembaca memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai fungsi Public Relations terkait dengan penangan social media untuk tujuan mencapai brand awareness perusahaan juga dapat mengidentifikasi hambatan yang timbul dalam pelaksanaannya serta menjabarkan solusi atas masalah masalah tersebut. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif-kualitatif menitikberatkan pada observasi dan suasana ilmiah. Peneliti harus terjun langsung ke lapangan, bertindak sebagai pengamat. Hasil yang dicapai penulis dalam penelitian ini adalah dalam upaya perusahaan meningkatkan brand awarenessnya, berbagai strategi komunikasi dibutuhkan, antara lain melalui social media. Dalam hal ini, Public Relations PT Travel Helper Worldwide mengisi konten social media yakni Twitter dan Facebook perusahaan dengan informasi informasi berguna seperti tips perjalanan juga kultur dan lingkungan
mencakup tujuan tujuan perjalanan wisata sasaran konsumennya. Saran penulis sebagai peneliti bagi perkembangan perusahaan selanjutnya adalah dengan mengadakan strategi meeting secara berkala untuk mendapat masukan dari kepala departemen, dengan sendirinya membuat semua pihak internal perusahaan berperan aktif dalam pengembangan strategi komunikasi perusahaan. Diharapkan juga, marcomm mulai menyusun budget plan promosi demi menciptakan buzz melalui social media. Kata Kunci
: Strategi, Public Relations, Social Media, Brand Awareness
1. PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan zaman, terutama dalam bidang teknologi komunikasi, maka perubahan dalam masyarakat pun terjadi dengan cepat. Sebut saja cara manusia berkomunikasi dari zaman ke zaman. Dalam bidang bisnis, teknologi informasi memiliki dampak yang sangat besar dalam perkembangan bisnis itu sendiri. Hampir setiap praktik bisnis di era ini sangat bergantung pada internet. Internet membuat segalanya menjadi lebih cepat, lebih mudah dan lebih efisien. Dampak dari perubahan di bidang teknologi informasi itulah yang membuat setiap professional PR dituntut untuk menguasai teknik pembentukan image melalui berbagai wadah internet, salah satunya adalah melalui social media. Seorang Public Relations, sebagai sosok yang merancang strategi untuk pencitraan perusahaan harus mengerti kekuatan dan dampak dari social media ini. Melalui social media, perusahaan dapat meningkatkan brand awarenessnya yang kemudian berujung pada pembentukan citra yang positif. Praktisi PR di era teknologi dan informasi ini menyadari bahwa upaya untuk mencapai brand awareness tidak hanya tergantung cara cara konvensional melalui iklan media massa saja, namun juga perlu adanya terobosan dalam penyampaian informasi agar pesan yang dikirim oleh perusahaan dapat mencapai publik dengan scope yang lebih luas.
2. LANDASAN TEORI Public Relations Menurut Cutlip, Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan public yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut (Cutlip, 2000:p.6). Public Relations selalu menyangkut hal yang dinamakan reputasi atau apa yang dikatakan orang tentang perusahaan. Strategi Komunikasi Untuk mengembangkan suatu strategi komunikasi, maka menurut Cutlip, Center dan Broom (2009: p.363-364), seorang komunikator perlu strategi 7C yang merupakan konsep hubungan masyarakat, dimana konsep ini memberikan pedoman bagi pimpinan untuk strategi komunikasi yang akan dijalankan: 1. Credibility (kredibilitas). Komunikasi dimulai dengan iklim kepercayaan. Iklin ini dibangun dengan kinerja pihak lembaga, yang menrefleksikan hasrat untuk melayani stakeholder dan publik. Penerima harus memiliki kepercayaan pada pengirim dan pandangan yang tinggi terhadap kompetensi sumber subyeknya. 2. Context (konteks). Program komunikasi harus sesuai dengan kenyataan yang ada di lingkungan. Konteks antara komunikasi dengan kenyataan harus bersifat menegaskan, bukan menyangkal pesan. Komunikasi yang efektif memerlukan lingkungan sosial yang mendukung, yang sebagian besar ditetapkan oleh media berita.
3. Content (isi). Pesan harus memiliki makna bagi penerimanya, dan terlebih harus sesuai dengan sistem nilainya. Pesan juga harus memiliki keterkaitan dengan situasi penerima. Secara umum, orang memilih informasi informasi yang menjanjikan mereka imbalan terbesar. Konten pesan menentukan audiens. 4. Clarity (kejelasan). Pesan haruslah disampaikan dengan sederhana. Penerima dan pengirim harus memiliki kesamaan pemahaman akan pesan tersebut. Masalah yang rumit harus diringkas dalam bentuk tema, slogan atau stereotip yang sederhan dan jelas. Semakin jauh perjalanan yang harus ditempuh suatu pesan, maka pesan itu harus semakin sederhana 5. Continuity dan Consistency (kesinambungan dan kekonsistenan). Komunikasi merupakan proses tanpa akhir. Komunikasi memerlukan pengulangan untuk mencapai penetrasi. Pengulangan, dengan variasi akan mengkontribusikan baik pembelajaran maupun persuasi. Kisah yang disampaikan juga harus bersifat konsisten. 6. Channels (saluran). Saluran komunikasi yang sudah ada sebaiknya digunakan, yaitu saluran yang digunakan dan dihargai penerima. Menciptakan saluran yang baru mungkin sulit, butuh banyak waktu, dan mahal. Saluran yang berbeda-beda memiliki efek yang berbeda dan efektif di tahap proses difusi yang berbeda pula. Saluran yang efektif dibutuhkan untuk mencapai publik yang menjadi sasaran organisasi. Setiap orang menghubungkan nilai yang berbeda dengan saluran komunikasi yang berbeda beda pula. 7. Capability of the Audience (kesangupan khalayak). Komunikasi harus memperhitungkan kemampuan khalayak dalam menangkap pesan. Komunikasi yang paling efektif adalah yang komunikasi yang hanya memerlukan paling sedikit usaha di pihak penerima. Ini melibatkan faktor ketersediaan, kebiasaan, kemampuan membaca, dan pengetahuan awal.
Social Media Dari akar katanya, yang pertama social merujuk pada komunikasi atau cara orang berinteraksi. Kemudian media merupakan alat komunikasi seperti televisi, koran atau radio. Jadi social media adalah komunikasi 2 (dua) arah melalui tulisan, foto, video maupun audio yang disalurkan melalui internet (Riese, Pennisi & Major, 2010: p.1). Merek (brand) Brand adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi semuanya itu yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual, dan untuk membedakannya dari pesaing (Durianto, 2004: p.2). Brand Awareness Brand awareness didefinisikan dalam hal kemampuan yang dimiliki konsumen untuk mengasosiasikan suatu merek dengan kategori produknya (Aaker, Durianto, 2004:p.6). Hal ini merujuk pada kekuatan dari keberadaan suatu merek pada pikiran konsumen.
3. METODOLOGI
Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Ardianto (2010, p.60), penelitian deskriptif-kualitatif menitikberatkan pada observasi dan suasana ilmiah. Peneliti harus terjun langsung ke lapangan, bertindak sebagai pengamat.
Metode Pengumpulan Data Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian mengenai strategi komunikasi public relation melalui social media dalam meningkatkan brand awareness PT Travel Helper Worldwide adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian deskriptif-kualitatif adalah penelitian yang menitikberatkan pada observasi dan suasana ilmiah (natural setting). Peneliti terjun langsung ke lapangan, bertindak sebagai pengamat. Peneliti membuat kategori perilaku, mengamati gejala, dan mencatat dalam buku observasi (Ardianto: 2010, p.60). Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah melalui data primer dan sekunder.
Data Primer Observasi Dalam hal ini, peneliti melakukan pengamatan secara berkala di divisi marketing PT Travel Helper Worldwide. Kegiatan observasi yang dilakukan peneliti ini bertujuan untuk menghimpun data penelitian. Tidak hanya mengamati saja, namun peneliti juga turut berinteraksi serta ikut merancang beberapa strategi komunikasi yang tujuannya adalah untuk meningkat brand awareness perusahaan.
Wawancara Wawancara ini dilakukan peneliti kepada sejumlah informan, baik dalam lingkup internal perusahaan maupun eksternal perusahaan. Key informan yang peneliti pilih adalah Marketing
Communication Executive dan E-Commerce. Sedangkan wawancara dengan informan lainnya dilakukan peneliti ke beberapa customer perusahaan. Tujuan wawancara ini adalah untuk mengetahui sudut pandang narasumber mengenai strategi komunikasi yang selama ini diterapkan kepada konsumen. Data Sekunder Menurut Kriyantono (2006, p.42), data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder. Data sekunder ini hanya sebagai referensi data untuk mendukung penelitian. Jenis data sekunder yang penulis gunakan dalam penelitian ini : 1. Dokumentasi Bentuk dokumentasi yang penulis ambil dalam penelitian ini adalah: a. Website perusahaan b. Facebook perusahaan c. Twitter perusahaan 2. Kepustakaan Dalam penelitian ini penulis mengambil sumber kepustakaan dengan membaca, mengumpulkan data, mencatat dan mempelajari buku-buku maupun jurnal-jurnal mengenai penelitian yang berhubungan dengan topik atau masalah yang akan diteliti.
4. HASIL PENELITIAN Kesimpulan Pembahasan Hasil Penelitian
5. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan dengan metode pengumpulan data melalui wawancara dengan key informan dan informan lainnya, kemudian observasi langsung dan studi pustaka sebagai acuan penelitian maka penulis menyimpulkan bahwa : 1. Strategi Public Relations pada PT Travel Helper Worldwide mencakup banyak hal termasuk di antaranya melalui social media perusahaan. Tujuan penyusunan strategi ini adalah untuk meningkatkan brand awareness perusahaan. 2. Adapun menurut para key informan dan informan penelitian ini, kendala yang dihadapi PT Travel Helper Worldwide dalam perencanaan strategi komunikasi perusahaannya adalah karena kurangnya strategic meeting. Sedangkan dalam lingkup social media, perusahaan tidak memiliki perencanaan alokasi biaya untuk kepentingan promosi melalui social media. 3. Berdasarkan fungsi PR yang djalankan, marketing communication PT Travel Helper Worldwide mulai mengisi konten akun social media perusahaan dengan pesan pesan menarik berupa informasi penting yang diharapkan dapat meningkatkan awareness publik terhadap perusahaan. 4. Hasil akhirnya adalah, strategi PR melalui social media dalam meningkatkan brand awareness PT Travel Helper Worldwide, kendati belum berdampak secara langsung terhadap penjualan produk perusahaan, namun dinilai cukup berhasil, dilihat dari peningkatan jumlah follower Twitter dan fans pada akun Facebook perusahaan. Namun untuk keefektifannya sendiri, dampak word of mouth jauh lebih baik untuk peningkatan brand awareness perusahaan. Word of mouth membuat awareness PT Travel Helper Worldwide lebih berkualitas karena dapat berdampak langsung kepada penjualan produk perusahaan.
Saran Terkait dengan manfaat yang diharapkan penulis untuk didapat bagi setiap pembaca hasil penelitian ini, maka saran dari penulis dibagi atas: Saran Praktis 1. Kurangnya strategic meeting untuk membahas hal hal terkait strategi komunikasi. Manajemen puncak perusahaan dapat mengupayakan untuk mengadakan rapat dengan tema pembahasan strategi komunikasi, sehingga semua departemen dapat ikut aktif berpartisipasi dalam pengembangan strategi perusahaan kedepannya. 2. Marketing communication, terkait dengan strategi komunikasi melalui social media guna meningkatkan brand awareness PT Travel Helper Worldwide ini harus menyusun suatu budget plan, dimana perencanaan keuangan ini bertujuan sebagai alokasi dana untuk kepentingan promosi melalui media sosial. Saran Akademis Melalui penelitian ini, telah diketahui bahwa strategi komunikasi melalui social media dalam meningkatkan brand awareness PT Travel Helper Worldwide dinilai cukup efektif, meskipun tidak memiliki dampak langsung kepada penjualan. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan melakukan studi dan penelitian terkait dengan media yang dalam penelitian ini dianggap paling efektif dalam meningkatkan brand awareness yakni word of mouth.
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvinaro. (2010). Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media Baran, Stanley J dan Davis, Dennis K. (2009). Mass Communication Theory, Fifth Edition. Boston: Wadsworth Cengage Learning Cutlip, Scott M. Center, Allen H. dan Broom, Glen M. (2000). Effective Public Relations, Eight Edition. New Jersey: Prentice Hall Cutlip, Scott M. Center, Allen H. dan Broom, Glen M. (2009). Effective Public Relations, Tenth Edition. New Jersey: Prentice Hall Durianto, Darmadi, Sugiarto, dan Budiman, Lie Joko. (2004). Brand Equity, Strategi Memimpin Pasar. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Effendy, Onong Uchjana. (2003). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti. Husni, Achmad Rifqi. (2010). Analisis Pengaruh Brand Awareness Terhadap Brand Attitude Handphone Merek Nokia. Jurnal Ilmiah Universitas Diponegoro Irwansyah. (2011). Corporate And Marketing Communication. Jakarta: Penerbit Litera Johansson, Maria. (2010). Social Media & Brand Awareness A Case Study In The Fast Moving Consumer Goods Sector. Lulea University Of Technology
Johngudil. (2010). Brand Awareness Overview.Wordpress Kartajaya, Hermawan. (2004). Hermawan Kartajaya On Brand. Bandung: PT Mizan Media Utama Kennedy, John E dan Soemanagara, Darmawan. (2006). Marketing Communication Taktik & Strategi. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer Kriyantono, Rachmat. (2006). Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana Larmer, Richard dan Prichinello Michael. (2009). Full Frontal PR. Jakarta: PT Buana Ilmu Populer. Liaw, Ponijan. (2005). Understanding Your Communication Style, Cetakan kedua. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Marindo, Rex. Puntoadi, Danis. Sutedja, Sarita. Kurniadi, Stefani. (2011). Menciptakan Penjualan Melalui Social Media. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Mulyana, Deddy. (2008). Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nova, Firsan. (2011). Crisis Public Relation. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Putra, Masri Sareb R. (2011). Kiat Menghindari Plagiat. Jakarta: PT Indeks Rangkuti, Freddy. (2002). The Power of Brand: Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Riese, Michael. Pennisi, Lisa & Major, Annabel. (2010). Using Social Media To Market Your Business. NebGuide University Of Nebraska Lincoln Ruslan, Rosadi. (2002). Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Simamora, Bilson. 2003. Aura Merek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Suprapto, Tommy. (2009). Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi. Yogya: MedPress Waters, Richard dan Tindall, Natalie. (2010). How Social Media are Changing the Practice of Media Relations. Wiryanto. (2005). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Grasindo
PUBLIC RELATIONS STRATEGY THROUGH SOCIAL MEDIA TO INCREASE BRAND AWARENESS OF PT TRAVEL HELPER WORLDWIDE
Claudia Intan P. M Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
ABS TRACT The purpose of this research is a wish for readers to have a better understanding about public relations function, especially in social media use for achieving the company’s brand awareness and also can identify and solve problems concerned with that purpose. However, the method used in this research is descriptive – qualitative which is a method that focusing on observation and scientific condition. Researcher must be an active participant who taking part as an observer. The result which has been achieved in this research is an awareness through many channels, including social media. Based on that fact, the public relations of PT Travel Helper Worldwide fills the content of company’s social media that is Facebook and Twitter with some useful information such as travelling tips, destination environment and its cultures. Advices from the writer to the next development is the company has to arrange scheduled strategic meeting so that
Travel Helper will obtain many advices from each head department. At the end of this research, the marketing communication also be expected to make a budget plan for social media promotion. Key Words : Strategy, Public Relations, Social M edia, Brand Awareness
1. PRELI MI NARY Along with the times, especially in the field of communications technology, the changes in society takes place rapidly. Call it the way people communicate over time. In business, information technology has a huge impact in the development of the business itself. Almost every business practice in this era is very dependent on the internet. Internet makes everything faster, easier and more efficient. The impact of changes in information technology that makes every PR professional is required for mastering the technique image formation through various internet forum, one of which is through social media. A Public Relations, as someone who designed a strategy for imaging companies must understand the power and impact of social media. Through social media, companies can increase brand awarenessnya which then leads to the formation of positive image. PR practitioners in the era of information technology and is aware that efforts to achieve brand awareness does not just depend on how the conventional way through the mass media advertising, but also the need for a breakthrough in the delivery of information to the message sent by the company can reach the public with a broader scope.
2. THEORETICAL BAS IS Public Relations According to Cutlip, Public Relations is a management function that builds and maintains a good relationship between the organization and beneficial to the public that affect the success or failure of the organization (Cutlip, 2000: Q6). Public Relations is always about something called reputation or what people are saying about the company. Communication Strategy To develop a communications strategy, then according to Cutlip, Center and Broom (2009: p.363-364), a communicator need 7C strategy which is a concept of public relations, where the concept was to provide guidelines for leadership communication strategy that will be executed: 1. Credibility (credibility). Communication starts with the climate of trust. Iklin was built with the performance of the institution, which menrefleks ikan desire to serve the stakeholders and the public. Recipients must have confidence in the sender and a high view of the competence of the source subject. 2. Context (context). Communications program must be consistent with the fact that there are in the neighborhood. Context of communications with the fact must be affirmed, not denied message. Effective communication requires a supportive social environment, which is largely determined by the news media. 3. Content (content). M essages must have meaning for the recipient, and the first shall be in accordance with its value system. M essage must also have relevance to the situation of the
recipient. In general, people choose to get the information they promise the greatest rewards. M essage content to determine the audience. 4. Clarity (clarity). With a simple message to be delivered. Receiver and sender must have a common understanding of the message. Complex problems should be summarized in the form of a theme, slogan or a stereotype that sederhan and clear. The farther the journey that must be taken to a message, the message should be more modest 5. Continuity and Consistency (continuity and consistency). Communication is a process without end. Communication requires repetition to achieve penetration. Repetition, with variation will contribute to both learning and persuasion. The story also must be delivered consistently. 6. Channels (channels). Existing communication channels should be used, the channels used and appreciated the recipient. Create a new channel may be difficult, it takes much time, and expensive. Different channels have different effects and effective in different stages of the diffusion process as well. Effective channels needed to achieve the target of public organizations. Each person connects different values with different communication channels also vary. 7. Capability of the Audience (kesangupan audience). Communication must take into account the ability of the audience in the message. The most effective communication is a communication that requires only the most minimal effort on the part of the recipient. It involves the availability, habits, reading skills, and knowledge early. S ocial Media From the root, the first refers to the social communication or the way people interact. Then the media is a means of communication such as television, newspapers or radio. So social media is
the communication of 2 (two) direction through writing, photos, video and audio are routed through the internet (Riese, Pennisi & M ajor, 2010: P.1). Brand A brand is a name, term, sign, symbol, design or combination of these things are meant to identify goods or services from a person or group of sellers and to differentiate it from competitors (Durianto, 2004: P.2). Brand Awareness Brand awareness is defined in terms of the capabilities of the consumer to associate a brand with a product category (Aaker, Durianto, 2004: P.6). This refers to the strength of the existence of a brand in the minds of consumers.
3. METHODOLOGY Research methodology The research method used by the authors in this research is descriptive research method with qualitative approach. According Ardianto (2010, p.60), descriptive, qualitative research focuses on observation and scientific atmosphere. Researchers must go directly to the field, acting as an observer. Data Collection Method Author of the research methods used in research on communication strategies of public relations through social media to increase brand awareness PT Travel Helper Worldwide is a descriptive qualitative research methods. Descriptive, qualitative research is research that focuses on
observation and scientific atmosphere (natural setting). Researchers dive right into the field, acting as an observer. Researchers create a category of behavior, observing the symptoms, and noted in his observations (Ardianto: 2010, p.60). The data collection techniques used by researchers in this study is through primary and secondary data. Primary data Observation In this case, researchers conducted observations at regular intervals in the marketing division of PT Travel Helper Worldwide. Observation of activities conducted this research aims to collect research data. Not only observed, but researchers also interact and help devise a communication strategy whose goal is to increase brand awareness of the company.
Interview This interview was conducted by researchers to a number of informants, both within the company's internal and external companies. Key informants that researchers select is the M arketing Communication Executive and E-Commerce. While other informant interviews conducted research into are some of the customer company. The purpose of this interview is to determine the speaker's point of view of the communication strategy has been applied to the consumer.
Secondary data According Kriyantono (2006, p.42), secondary data is data obtained from a second source or secondary source. Secondary data is only as reference data to support the research. Types of secondary data the authors used in this study: 1. Documentation The authors take the form of documentation in this study are: a. The company's website b. Facebook firm c. Twitter the company 2. Literature In this study the authors take the library as a source to read, collect data, record and study books and journals on research related to the topic or problem which has to be investigated.
4. RESEARCH RESULTS Research Results Discussion Conclusion
5. CONCLUSION AND ADVICES Conclusion Based on research by the author with the methods of collecting data through interviews with key informants and other informants, and direct observation and study of libraries as a reference for the study the authors concluded that: 1. Public Relations strategy of PT Travel Helper Worldwide covers many things including the company through social media. The objective of this strategy is to increase the company's brand awareness. 2. As according to the key informants and the informants of this study, the constraints faced by PT Travel Helper Worldwide in planning the company's communication strategy is due to a lack of strategic meeting. Whereas in the scope of social media, companies do not have a cost allocation plan for the purpose of promotion through social media. 3. Functions are executed based on the PR, marketing communication PT Travel Helper Worldwide began to fill the content of corporate social media accounts with messages appealing message of vital information that is expected to increase public awareness of the company. 4. The end result is, through social media PR strategy to increase brand awareness PT Travel Helper Worldwide, although not directly impact on the company's product sales, but it was considered quite successful, judging from the increase in the number of Twitter followers and Facebook fans on account of the company. But for their own effectiveness, the impact of word of mouth is much better to increase corporate brand awareness. Word of mouth makes PT Travel Helper Worldwide awareness of higher quality because it can directly impact the company's product sales.
Advices The expected benefits associated with the writer to come to every reader of this research, the suggestion of the authors divided up: Practical Advice 1. Lack of strategic meetings to discuss matters relating to communications strategies. The company's top management may seek to convene a meeting with the theme of the discussion of communication strategies, so that all departments can participate actively participated in the development of corporate strategy going forward. 2. M arketing communication, associated with communication through social media strategies to increase brand awareness PT Travel Helper Worldwide must draw up a budget plan, which is aimed at financial planning as the allocation of funds for the purpose of promotion through social media. Academic Advice Through this research, it is known that communication through social media strategies to increase brand awareness PT Travel Helper Worldwide considered quite effective, although it has no direct impact to sales. This research can proceed with the conduct of studies and research related to the media in this study are considered most effective in increasing brand awareness that is word of mouth.
REFERENCES
Ardianto, Elvinaro. (2010). Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media Baran, Stanley J dan Davis, Dennis K. (2009). Mass Communication Theory, Fifth Edition. Boston: Wadsworth Cengage Learning Cutlip, Scott M. Center, Allen H. dan Broom, Glen M. (2000). Effective Public Relations, Eight Edition. New Jersey: Prentice Hall Cutlip, Scott M. Center, Allen H. dan Broom, Glen M. (2009). Effective Public Relations, Tenth Edition. New Jersey: Prentice Hall Durianto, Darmadi, Sugiarto, dan Budiman, Lie Joko. (2004). Brand Equity, Strategi Memimpin Pasar. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Effendy, Onong Uchjana. (2003). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti. Husni, Achmad Rifqi. (2010). Analisis Pengaruh Brand Awareness Terhadap Brand Attitude Handphone Merek Nokia. Jurnal Ilmiah Universitas Diponegoro Irwansyah. (2011). Corporate And Marketing Communication. Jakarta: Penerbit Litera Johansson, Maria. (2010). Social Media & Brand Awareness A Case Study In The Fast Moving Consumer Goods Sector. Lulea University Of T echnology Johngudil. (2010). Brand Awareness Overview.Wordpress
Kartajaya, Hermawan. (2004). Hermawan Kartajaya On Brand. Bandung: PT Mizan Media Utama Kennedy, John E dan Soemanagara, Darmawan. (2006). Marketing Communication Taktik & Strategi. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer Kriyantono, Rachmat. (2006). Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana Larmer, Richard dan Prichinello Michael. (2009). Full Frontal PR. Jakarta: PT Buana Ilmu Populer. Liaw, Ponijan. (2005). Understanding Your Communication Style, Cetakan kedua. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Marindo, Rex. Puntoadi, Danis. Sutedja, Sarita. Kurniadi, Stefani. (2011). Menciptakan Penjualan Melalui Social Media. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Mulyana, Deddy. (2008). Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nova, Firsan. (2011). Crisis Public Relation. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Putra, Masri Sareb R. (2011). Kiat Menghindari Plagiat. Jakarta: PT Indeks Rangkuti, Freddy. (2002). The Power of Brand: Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Riese, Michael. Pennisi, Lisa & Major, Annabel. (2010). Using Social Media To Market Your Business. NebGuide University Of Nebraska Lincoln Ruslan, Rosadi. (2002). Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT . Raja Grafindo Persada. Simamora, Bilson. 2003. Aura Merek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Suprapto, Tommy. (2009). Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi. Yogya: MedPress Waters, Richard dan T indall, Natalie. (2010). How Social Media are Changing the Practice of Media Relations. Wiryanto. (2005). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Grasindo