STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENINGKATKAN CITRA PT MILLENIUM PENATA FUTURES
Herawati Herman Universitas Bina Nusantara Kemanggisan Raya No.38, Jakarta Barat 11480 081381120097
[email protected] Muhammad Adi Pribadi S.E., M.comm., MIB
Abstract
STUDY OBJECTIVE is to understand the public relations strategies that have been conducted to improve the image of PT Millennium Penata Futures; and to understand factors that support and limit the completion of public relations strategies at PT Millenium Penata Futures. METHODOLOGY, the research use qualitative method. Observation and in-depth interview are employed in order to collect primary and secondary data. ANALYSIS, The data was analysed using data reduction, data model, and conclusion. CONCLUSION, PT Millenium Penata Futures conducted training and education, and good relationship management as their public relations strategies. Public Relations must understand that negative and positive factors do exist. The factor that limits the public relations strategy is negative paradigm/ steriotipe that will eventually impact the company's image. As for the supporting factor, the skills and competencies of public relations such as the knowledge of good fundamental analysis, and technical and good risk management. The understanding of those factors may minimize losses that incur during the financial transfaction and later would improve the image of the company. (HH) Keyword: Image, Strategy, Public Relations.
PENDAHULUAN Perkembangan perdagangan berjangka (future trading) di Indonesia memiliki peluang untuk berkembang menjadi salah satu pilihan dalam berinvestasi. Hal ini dapat kita lihat pada banyaknya perusahaan futures yang berdiri di Indonesia, dan dari volume transaksi perbulan dari masing-masing perusahaan futures tersebut. Perusahaan future pada umumnya memiliki tiga produk untuk diperjualbelikan di bursa berjangka, yaitu index, forex, dan commodity. Dimana masing-masing produk memiliki keunggulan tersendiri, sehingga para investor dapat memilih peluang bisnis yang mana yang paling cocok untuk mereka.Investasi di dunia futures memiliki resiko yang tinggi karena dalam investasi berlaku prinsip high risk, high return. Dimana jika kita sebagai investor harus bersedia menanggung resiko tersebut. Dalam investasi futures keuntungan akan diperoleh jika posisi transaksi sesuai dengan kenaikan atau penurunan harga pasar. PT Millennium Penata Futures (MPF) memiliki peluang baru dan inisiatif yang membuat industri perdagangan online trading lebih transparan dan professional. Sehingga calon investor merasa aman untuk berinvestasi di sini. Produk yang diperdagangkan adalah index, forex, dan commodity. Index merupakan gabungan dari saham-saham yang ada. Forex memperjual-belikan valuta asing, seperti US Dollar (USD), Great Britanian Pounsterling (GBP), Euro (EURO), Swiss Franc (CHF), dan Japanese Yen (JPY). Commodity yang diperjual-belikan di MPF Indonesia yaitu emas (gold), perak (silver) dan minyak (oil). Masalah yang terjadi adalah perusahaan yang bergerak dibidang futures sekarang ini banyak yang diragukan kredibilitasnya dan bahkan sebagian besar memandangnya sebagai perusahaan yang tidak benar dalam arti perusahaan penipuan tanpa mencari tahu terlebih informasi lebih lanjut mengenai perusahaan tersebut, sehingga menimbulkan steriotip tentang perusahaan futures. Oleh karena itu citra dari perusahaan futures ini buruk dan diragukan kredibilitasnya. Tujuan dalam riset ini aadalah Memahami strategi Public Relations PT Millennium Penata Futures dalam meningkatkan citra PT Millennium Penata Futures, dan memahami faktor-faktor apa saja yang dapat menunjang dan menghambat strategi Public Relations dalam meningkatkan citra PT Millenium Penata Futures. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah dengan metode kkualitatif, yang artinya dalam penelitian ini menggunakan pendekatan interpretif (subjektif) yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. . Dalam hal ini hipotesis tidak datang sebelum penelitian, tetapi baru muncul setelah penelitian. Metode ini sering disebut sebagai penelitian insightmulating, yakni peneliti terjun ke lapangan tanpa dibebani atau diarahkan oleh teori,tidak bermaksud menguji teori, sehingga perspektifnya tidak tersaring, dan bebas mengamati objeknya, menjelajah, serta menemukan wawasan-wawasan baru sepanjang penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data primer dan data sekunder,dan lewat wawancara, observasi partisipan, studi pustaka, dokumen dari perusahaan dan juga data statistik. Wawancara yang dilakukan adalah dengan cara wawancara mendalam dengan pihak internal relations perusahaan (Relationsip Manager, Senior Relationship Manager, dan juga Business Development Manager) dan juga dengan pihak eksternal perusahaan yaitu para investor (client). Dalam hal ini periset mengamati kegiatan yang terjadi yang berhubungan dengan strategi public relations lewat observasi partisipan sebagai seorang Relationship Officer PT Millennium Penata Futures. Selain itu studi pustaka yang digunakan yaitu lewat buku, jurnal, dokumen lainnya, dsb. Analisa data yang digunakan adalah dengan model analisa Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga tahap, yaitu reduksi, model data (display data), dan penarikan kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data yaitu dengan cara kompetensi subjek riset, dimana subjeknya harus kredibel, serta dengan triagulasi sumber yaitu dengan membandingkan antara internal perusahaan, client (investor) dan hasil observasi yang periset lakukan.
HASIL DAN BAHASAN Strategi yang dilakukan untuk meningkatkan citra perusahaan menurut wawancara dari pihak internal perusahaan adalah dengan cara memberikan detail statement trading dari nasabah-nasabah sebelumnya, dan juga dengan memberikan sense of urgency yaitu dari kondisi market dan berita-berita yang akan terjadi, menunjukan bahwa perusahaan berada di bawah naungan BAPPEBTI dan semua transaksi di perlihatkan secara transparan dan statement dikirim melalui email, serta pendekatan personal dengan client, dengan cara memperlihatkan history transaksi client sebelumnya, selain itu sebelum melakukan investasi dianjurkan untuk demo account terlebih dahulu, dan tetap menginformasikan tentang berita-berita yang dapat mempengaruhi harga pasar dan posisi transksi, membentuk para business consultant yang memiliki ilmu mempuni tentang bisnis ini, tidak hanya selling skill. Karena banyak terjadi ketidakmampuan si business consultant tadi ketika menjelaskan resiko kepada nasabah, maka sering terjadi salah persepsi. Mereka harus dapat membuat para calon investor itu percaya kepada perusahaan. Dengan pengalaman yang cukup tentang permasalahan ini, maka masalah ini bukan menjadi masalah terbesar mereka. Cara yang dapat mereka lakukan adalah banyak belajar, mengamati pergerakan pasar, berita-berita yang dapat mempengaruhi pasar (fundamental), serta banyak melatih skill mereka dalam menganalisa setiap pergerakan (teknikal), segala kemungkinan profit maupun loss bisa terjadi di sini karena ini merupakan investasi high risk, high return. Dimana setiap saat anda bisa mendapat keuntungan yang besar atau mendapat kerugian yang cukup berarti. Dengan pemahaman manajemen resiko yang baik maka hal itu dapat memperkecil kemungkinan kerugian yang akan terjadi. Para investor memandang bahwa terdapat nilai lebih dari pada business consultan / public relations PT Millennium Penata Futures dimana ia bisa membuat para client itu percaya dan akhirnya mau berinvestasi di perusahaan, hal itu tidak luput dari hubungan investor yang baik, baik untuk stranger atau kerabat dekat. Melalui metode observasi partisipan yang peneliti lakukan, pada dasarnya seorang Public Relations PT Millennium Penata Futures memiliki tugas untuk mensosialisasikan konsep investasi dalam bursa berjangka yang sejalan dengan misi dan tujuan perusahaan dan juga menjaga hubungan baik dengan para investor (investor relations). Scott M. Cutlip & Allen H. Center memaparkan empat tahap proses atau langkah-langkah pokok yang menjadi landasan acuan untuk perencanaan program kerja Public Relations (Ruslan, 2010: 148), yaitu: 1. Penelitian dan mendengarkan (Research and Listening) Untuk perencanaan program panjang, perusahaan memonitor setiap kegiatan Public Relatios yang telah dijalankan, seperti dari contacting, appointment, dan follow up-nya. Dari data tersebut ditemukan kendala yang terjadi, dan mengevaluasi fakta dan informasi yang ada sehingga strategi yang dilakukan bisa efektif. Yang terjadi sekarang didalam perusahaan adalah bagaimana mengatasi paradigma negatif/ steriotip yang terjadi di kalangan masyarakat sekarang ini. 2. Perencanaan dan mengambil keputusan (Planning and Decision) Untuk saat ini perusahaan membuat strategi untuk menghadapi kendala tersebut dengan cara memberikan pelatihan (training) dan edukasi sehingga para public relations-nya dapat mengarahkan dan membimbing para kliennya. 3. Mengkomunikasikan dan pelaksanaan (Communication and Action) Langkah awalnya adalah dengan cara melakukan sosialisasi konsep investasi di bursa berjangka baik itu melalui appointment ataupun seminar-seminar. Setiap pagi diadakan morning brifing untuk mendengarkan apa yang akan disampaikan oleh atasan, diantaranya kebijakan baru, atau mengevaluasi kondisi market di bursa berjangka. Untuk mendukung strategi public relations harus ada penguasaan tentang bidang ini, faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi kondisi pasar di bursa berjangka, dan kemudian dikomunikasikan pada setiap klien atau calon klien, komunikasi yang baik sangat penting dalam menjaga hubungan yang baik dengan para investor.
4. Mengevaluasi (Evaluation) Evaluasi dilakukan lewat rapat setiap minggunya. Didalam rapat itu akan membahas bagaimana kinerja masing-masing tim dan secara keseluruhan apakan strategi yang telah ditetapkan sudah dilakukan dengan baik, apakah strateginya sudah berjalan sejalan dengan tujuan perusahaan. Dari keempat langkah program kerja diatas, peneliti menyimpulkan bahwa strategi Publik Relations PT Millennium Penata Futures sudah berjalan dengan baik, karena perusahaan selalu mencari tahu apa yang menjadi persoalan yang ada, baik opini masyarakat, reaksi yang diberikan. Perusahaan menekankan pada proses pembelajaran (training) dan edukasi yang kuat. Jika para public relations-nya mempunyai perencanaan yang matang, skill yang mempuni, maka permasalahan paradigma negatif akan dapat diatasi karena orang percaya kepada kemampuan dari Public Relations perusahaannya. Public Relations perusahaan selalu berupaya menjaga hubungan baik (Relationship Management) dan meng-update berita yang dapat mempengaruhi harga pasar di bursa berjangka dan juga mengupdate peluang yang ada, misalnya harga emas yang terus murun yang dapat dimanfaatkan oleh klien untuk mendapat keuntungan. Perusahaan juga terus meningkatkan performanya guna meningkatkan citra perusahaan, salah satunya adalah dengan melakukan perbaikan dibidang teknologi. Sekarang lewat website PT Millennium Penata Futures kita bisa langsung mendapat berita terkini yang terlink langsung dengan website-nya (News tentang berita ekonomi, commodity, forex, index, dsb), sehingga tidak perlu membuka website lain. Jika dilihat dari pandangan investor, kinerja perusahaan cukup baik, dimana hubungan baik dengan investor menjadi nilai lebih dimata investor, sehingga citra yang ada saat ini cukup baik, tidak seperti perusahaan lainnya yang bergerak dibidang yang sama. Persoalan mengenai kerugian (loss) yang terjadi para investor memahaminya sebagai sebuah resiko dan pembelajaran karena sifat dari investasi ini adalah high risk and high return. Faktor penunjang strategi Public Relations berdasarkan wawancara dan observasi yang didapat, calon klien akan melihat pertama kali yaitu dari bagaimana citra diri (performa image) Public Relations perusahaannya, baik itu dari cara berpakaian, cara menjelaskan tentang perusahaan dan konsep investasi, dan juga dari skill yang mempuni yang didapat dari training yang didapat, selain itu juga dari publikasi yang baik seperti penghargaan, memberikan edukasi lewat blog, website, youtube dapat menjadi penunjang guna peningkatan citra perusahaan dan kepercayaan. Lewat training, Public Relations diasah untuk mengkomunikasikan dengan cara yang benar, yaitu lewat perencanaan yang matang, selain itu yang lebih ditekankan adalah kemampuan analisis teknikal, analisis fundamental, dan manajemen resiko yang baik. Dalam hal ini analisis fundamental disini dilakukan dengan cara melihat faktor-faktor yang dapa mempengaruhi kondisi pasar, misalnya seperti inflasi yang menyebabkan perubahan harga di bursa berjangka menjadi cukup signifikan, analisis teknikal disini adalah teknik dalam membaca pergerakan pasar melalui grafik atau chart di dalam platform trading, dan juga melatih skill dibidang teknikal, sedangkan manajemen resiko itu sendiri dalam hal ini diperlukan karena dalam investasi ini terdapat resiko, manajemen resiko disini adalah sebuah istilah sistem yang dibuat oleh perusahaan dan diterapkan untuk memperkecil kemungkinan kerugian yang mungkin didapat. Sedagkan faktor penghambat menurut wawancara dengan pihak internal adalah pangsa pasar dan juga paradigma negatif/ steriotip. Hal ini dikarenakan pola pikir masyarakat itu sendiri, dan ketidakmampuan mengelola dana yang diinvestasikan sehingga menimbulkan kerugian yang berdampak secara psikologis. Paradigma negatif/ steriotip menjadi hambatan terbesar karena orang akan sulit untuk percaya kepada public relations maupun perusahaan sehingga berdampak kepada citra perusahaan. Oleh karena itu untuk memperoleh kepercayaan dari para investor, maka pihak Public Relations perlu mengasah diri lewat training dan mengedukasi diri dengan pelatihan, mengikuti seminar, dan membaca buku-buku yang berkaitan dengan bisnis ini. Dengan mau belajar (memperdalam analisa teknikal, fundamental, dan manajemen resiko) dan pengalaman yang didapat, kerena jika pihak Public Relations menguasainya dengan baik maka kerugian dapat diminimalisir, dan dapat meningkatkan kepercayaan dan citra perusahaan.
SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil temuan penelitian yang didapat, peneliti menyimpulkan bahwa: 1. Strategi yang telah dilakukan oleh Public Relations adalah dengan cara training dan edukasi baik untuk diri sendiri maupun terhadap client. Public Relations mengedukasi client tentang bagaimana meminimalisir resiko yang mungkin terjadi dengan cara memberitahukan tentang analisa teknikal, analisa fundamental dan manajemen resiko, serta memberikan edukasi untuk berlatih dahulu sebelum benar-benar berinvestasi ke pasar derivatif dengan cara demo trading. Dengan banyak belajar dan pengalaman yang cukup dapat mengatasi permasalahan yang terjadi. Selain itu relationship manajemen adalah faktor utama dimana sebagai seorang Public Relations harus dapat menjalin hubungan baik dengan para investor, dengan adanya hubungan baik akan mewujudkan adanya kepercayaan dan kinerja yang solid, baik dimasa ini maupun yang akan datang, relationship management dapat dilakukan dengan cara menginformasikan setiap perubahan dalam financial market, kemungkinan yang akan terjadi, dan meminimalisir kerugian yang mungkin terjadi. Selain itu pencitraan diri (performance image) yang positif bagi perusahaan dimata investor, baik dari cara berbusana, tutur kata, jawaban yang baik, dan komitmen/ prinsip diri sendiri, misalnya tidak mau memainkan (trading) account client agar terhindar dari masalah. Dengan demikian perusahaan bisa mendapatkan nilai positif yang berguna untuk peningkatan citranya dimasa sekarang dan yang akan datang. 2. Paradigma negatif/ steriotip dari para investor yang mengakibatkan citra buruk terhadap perusahaan, sehingga orang sulit percaya kepada pihak Public Relations maupun perusahaan merupakan penghambat terbesar strategi Public Relations. Agar dapat memperoleh kepercayaan dari para investor, diperlukan pengasahan diri lewat training dan edukasi yang diberikan perusahaan maupun dari seminar-seminar yang ada. Analisa fundamental, analisa teknikal, dan menajemen resiko yang baik yang menjadi hal penting bagi citra perusahaan, dimana jika Public Relations dan investor menguasainya dengan baik maka kerugian dapat diminalisir, dan menghindari paradigma negatif/ steriotip dari investor itu sendiri, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan peningkatan citra perusahaan. Selain itu juga dengan adanya publikasi yang baik dapat menjadi faktor penunjang guna peningkatan kepercayaan dan citra perusahaan. Saran yang dapat penulis berikan Para staff yang ingin menjadi broker/ trader sebaiknya diberikan pelatihan khusus terlebih dahulu, bila perlu diikut sertakan dalam ujian untuk mendapatkan sertifikat khusus . Agar dapat meminimalisir resiko yang akan berdampak pada citra perusahaan maupun kerugian yang mungkin didapat oleh investor. Dan publikasinya semakin ditingkatkan, tidak hanya di kantor pusat saja dan lembaga tertentu, tetapi di kantor cabang juga, dalam hal ini penulis menyarankan agar publikasi bisa dilakukan dengan mengadakan seminar-seminar di berbagai Universitas.
REFERENSI Ardianto, Elvinaro. (2011). Handbook of Public Relations. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Ardianto, Elvinaro. (2011). Metode Penelitian untuk Public Relations Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. BAPPEBTI. (2012). Beberapa pengertian kontrak derivative lainnya (bagian pertama). Dipetik Maret 12, 2012, dari www.bappebti.go.id: http://www.bappebti.go.id/id/edu/articles/detail/1035.html BAPPEBTI. (2012). Pialang Berjangka yang Dicabut Ijinnya. Dipetik Maret 3, 2013, dari BAPPEBTI: http://www.bappebti.go.id/id/api/pialang_dicabut.html Dananjaja. (2011). Peranan Humas Dalam Perusahaan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Datuela, Agnes. (2013). Strategi Public Relations PT. Telkomsel Branch Manado dalam Mempertahankan Citra Perusahaan.JURNAL ACTA DIURNA. 2 (1). Effendy, Onong Uchjana. (2011). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Imran, Maharani. (2012). Peran Public Relations Pada Program CSR Dalam Rangka Meningkatkan Citra Positif Perusahaan. Jurnal LPPM: PARADIGMA. 9 (01): 127-139.
Khadijah, Siti. (2012). Strategi Public Relations dalam Membangun Citra Perusahaan (Studi Deskriptif Membangun Hubungan Baik Dengan Media Dalam Upaya Meningkatkan Citra Perusahaan). Jurnal FKSB: MAKNA. 2 (02). Liliweri, Alo. (2005). Prasangka & Konflik. Yogyakarta: PT LKiS Pelangi Aksara Yogyakarta. MDI CORPORATION. (24, November 2011). Millennium penata Futures wins 2011 Best Broker Award. Dipetik April 9, 2013, dari MDI Corporation: http://www.mdicorps.com/financial-companynews/mpf/millennium-penata-futures-wins-2011-best-broker-award Morissan. (2008). Manajemen Public Relations. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. MPF. (2012). Company Profile. Dipetik April 09, 2013, dari Millennium Penata Futures: http://www.mpf.co/company/millennium-penata-futures/company-profile Muhammad, Arni. (2011). Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT Bumi Aksara. Mulyana, Deddy. (2007). Ilmu Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Nova, Firsan. (2011). Crisis Public Relations: Strategi PR Menghadapi Krisis, Mengelola Isu, Membangun Citra, dan Reputasi Perusahaan. Jakarta: Rajawali Pers. Nurjaman, Kadar & Umam, Khaerul. (2012). Komunikasi dan Public Relations. Bandung: Pustaka Setia. Oliver, Sandra. (2007). Strategi Public Relations. Jakarta: Erlangga. PT. Kliring Berjangka Indonesia. (2010, February 17). PT Millennium Penata Futures. Dipetik April 9, 2013, dari PT. Kliring Berjangka Indonesia (PERSERO): http://ptkbi.com/anggota-a-mitrausaha/anggota-kliring/ak-pialang/391-pt-millenium-penata-futures.html Purwanto, Djoko. (2011). Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga. Purhantara, Wahyu. (2010). Metode Penelitian Kualitatif untuk Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu. Puspokusumo, Aryanti. (2011). Peranan Management Public Relations dalam Mempertahankan Citra Perusahaan Jasa Perhotelan: Studi Kualitatif pada Re-Opening Hotel Mandarin Oriental. Jurnal Binus Business Review. Volume 02 (1): 202-215 Rachmat Kriyantono, P. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Rahadhini, MD. (2012). Peran Public Relations dalam membangun Citra Perusahaan Melalui Program Corporate Sosial Responcibility. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan. 10 (1): 11-21. Ruslan, Rosady. (2012). Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Soemirat, Soleh & Ardianto, Elvnaro. (2010). Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suara Pembaruan. (2011, November 24). Tujuh Pialang Berjangka Raih Investor Award. Dipetik Mei 1, 2013, dari Suara Pembaruan: http://www.suarapembaruan.com/ekonomidanbisnis/tujuh-pialangberjangka-raih-investor-award/14043 Wasesa, S. A. (2010). Strategi Public Relations. Jakarta: PT Grramedia Pustaka Utama. Yani. (2013, Maret 5). 10 Anggota Pialang Teraktif di bulan Februari 2013. Dipetik Maret 13, 2013, dari PT. Kliring Berjangka Indonesia: http://www.ptkbi.com/statistik/10-pialang-teraktif/826-februari2013.html Yani. (2012, Jan 4). 10 Anggota Pialang Teraktif di bulan Desember 2012. Dipetik June 3, 2013, dari PT. Kliring Berjangka Indonesia: http://www.ptkbi.com/statistik/10-pialang-teraktif/813-desember2012.html Yani. (2011, Jan 6). 10 Anggota Pialang Teraktif di bulan Desember 2011. Dipetik June 3, 2013, dari PT. Kliring Berjangka Indonesia: http://www.ptkbi.com/statistik/10-pialang-teraktif/710-2011desember.html
RIWAYAT PENULIS Herawati Herman lahir di Jakarta pada tanggal 13 Agustus 1988. Penulis menamatkan pendidikan S1 di STMIK JIBES jurusan Teknik Informatika pada tahun 2012 dan juga S1 jurusan Marketing Communication (Public Relations) di BINUS UNIVERSITY pada tahun 2013. Penulis aktif di CV Corindo Energy sebagai direksi, dan sebagai pelaku bisnis dibidang teknologi maupun jasa.