PENGARUH SOCIAL MEDIA FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PUBLIC RELATIONS TERHADAP BRAND AWARENESS (STUDI KASUS: RHAPSODIE BOOKSTORE) Martha Juhanna Putri Dr. Drs. Dominikus Tulasi, M.M Jurusan Marketing Communication School of Communication Bina Nusantara University Jl. K. H. Syahdan No. 9, Palmerah. Jakarta 11480, Indonesia (021) 534-5830, 535-0660
[email protected]
ABSTRAK Dalam dunia bisnis, memiliki produk yang top of mind akan menjadi sangat penting untuk dimiliki perusahaan apabila perusahaan ingin usahanya tetap gemilang di tengah persaingan merk dagang yang ketat. Merupakan salah satu peran praktisi Public Relations dalam menciptakan pengenalan dan pengertian khalayak mengenai merk perusahaan. Dalam era teknologi yang serba maju, peran Public Relations ini dapat dibantu melalui adanya social media seperti Facebook yang sudah tidak asing lagi untuk dipakai sebagai media perpanjangan tangan dari perusahaan. Untuk itu peneliti ingin membuktikan apakah memang benar bahwa Facebook berpengaruh terhadap Brand awareness sehingga nantinya dapat membantu praktisi Public Relations dalam mencapai tujuan perusahaan untuk menjadi brand yang top of mind. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kuantitatif, melalui survey kepada ’friends‘ dalam akun Facebook objek penelitian ini yaitu Rhapsodie Bookstore. Hasil pengolahan data melalui SPSS yang didapatkan dalam penelitian ini adalah bahwa memang benar facebook mempengaruhi brand awareness sebesar 44%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Yang mana dapat membuktikan bahwa Facebook dan Brand Awareness selain berkolerasi, tapi juga beregresi Kata Kunci: Public Relations, Social Media, Facebook, Brand Awareness
ABSTRACT In business world, top minded product will be very important for the company if the company wants the business to stay competitive. One of the role of Public Relations practitioners is in creating public recognition and understanding of the company's brands. In this era of advanced technology department, the role of the Public Relations can be assisted through the social media such as Facebook which is ‘unfamiliar’ to serve as an extension of the corporate media. The researcher want to prove whether it is true that Facebook could be influencing Brand awareness so that they can help Public Relations practitioners in achieving the company's goals to become the top minded brand. In this study, researcher used quantitative methods, through a survey of 'friends' in Facebook account object of this study is Rhapsodie Bookstore. SPSS data processing results obtained through this research is that it is true facebook affect brand awareness by 44%, while the rest is influenced by other factors. Which can be proved that in addition to Facebook and Brand Awareness correlated, but also Facebook influencing Brand Awareness Keywords: Public Relations, Social Media, Facebook, Brand Awareness
PENDAHULUAN Menurut Straub dan Attner (dalam Kennedy dan Soemanagara, 2006), menyatakan bahwa brand is a name, symbol, design, or combination of them that identifies the goods or service of a company. Dapat diartikan, merek adalah nama, simbol, desain, atau kombinasi dari ketiganya, yang dapat mengidentifikasi produk atau jasa dari suatu perusahaan. Dengan demikian sebuah merek dapat membedakan suatu barang atau jasa yang dihasilkan dengan barang atau jasa pesaing. Salah satu tugas dari praktisi Public Relations menurut Jefkins (2003: 32), adalah untuk menyediakan berbagai informasi kepada khalayak perihal kebijakan organisasi, kegiatan, produk, jasa dan personalia selengkap mungkin demi menciptakan suatu pengetahuan yang maksimal dalam rangka menjangkau pengertian khalayak. Dalam hal ini, tugas PR tersebut secara tidak langsung untuk dapat membantu membangun brand awareness perusahaan agar dapat memposisikan merek perusahaan dalam benak konsumen. Seiring dengan kemajuan teknologi, makin berkembang pula cara-cara dalam menyediakan maupun menyebarkan informasi bagi masyarakat, salah satunya melalui jalur internet. Facebook merupakan salah satu media social networking yang hingga saat ini penggunaannya mendominasi media jejaring sosial yang lain. Sebuah fakta menyebutkan bahwa selama Januari hingga November 2010, Facebook berada di posisi puncak dengan perolehan 8,9% dari total kunjungan warga Amerika di dunia maya. Dalam waktu kurang dari enam tahun, Facebook menjadi jejaring sosial terbesar dengan 571 juta pengguna di seluruh dunia. Indonesia sendiri menduduki peringkat kedua setelah Amerika sebagai negara dengan pengakses Facebook terbesar di dunia. Jumlahnya mencapai 5,61% dari total pengguna Facebook di dunia (Julianita, 2012). Selain karena tidak terlalu memakan banyak biaya, namun kenyataan bahwa Facebook mendominasi jejaring sosial internet, maka bagi banyak perusahaan, Facebook dirasa cukup efektif untuk hal publikasi maupun promosi. Rhapsodie Bookstore yang berada di bawah naungan PT. Citra Jaya Indonesia, merupakan perusahaan yang melayani kebutuhan musikalitas masyarakat umum melalui penyediaan buku-buku musik, terutama musik klasik. Untuk membantu usahanya, Rhapsodie Bookstore yang merintis usahanya pada bulan Januari 2009 kemarin, juga memiliki akun Facebook sebagai sarana publikasi dan promosi akan produkproduknya. Pemakaian akun Facebook ini diharapkan akan mampu membantu peningkatan Brand awareness, untuk dapat memposisikan merek Rhapsodie Bookstore dalam benak konsumen sebagai toko buku musik utama dibandingkan dengan toko buku musik pesaing. Sebagai toko buku musik yang masih terbilang baru atau belum lama berdiri, Rhapsodie yang memiliki target sasaran dengan segmentasi khusus (musisi), mengupayakan penggunaan social media Facebook sebagai media utama dalam menciptakan, memelihara dan mempererat hubungan dengan target
sasarannya. Meskipun Rhapsodie juga memiliki social media lain seperti twitter, instagram dan pinterest, namun Rhapsodie menitik-beratkan penggunaan social media Facebook sebagai media utama pencapaian brand awareness-nya. Atas beberapa penjelasan dan penjabaran singkat di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Social Media Facebook Sebagai Media Public Relations Terhadap Brand Awareness (Studi Kasus: Rhapsodie Bookstore)”, untuk melihat apakah penggunaan social media Facebook memang berpengaruh terhadap Brand awareness. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini, yang pertama adalah apakah benar social media Facebook berhubungan dengan Brand awareness pada Rhapsodie Bookstore ?, yang kedua adalah seberapa besar pengaruh social media Facebook terhadap Brand awareness Rhapsodie Bookstore ? Dan yang terakhir adalah apakah terdapat derajat Brand awareness pelanggan Rhapsodie Bookstore yang dihasilkan oleh social media Facebook ?. Adapun tujuan dari penelitian ini yang pertama adalah untuk mengetahui dan menganalisis hubungan antara social media Facebook dengan Brand awareness Rhapsodie Bookstore. Yang kedua adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh social media Facebook terhadap Brand awareness Rhapsodie Bookstore, dan yang terakhir adalah untuk mengetahui derajat Brand awareness pelanggan Rhapsodie Bookstore yang dihasilkan oleh social media Facebook
METODE PENELITIAN Dalam penulisan skripsi ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif. Adapun variabel Independen (X) atau dapat disebut juga variabel bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain dalam penelitian ini adalah social media Facebook. Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah Brand awareness dari Rhapsodie Bookstore. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sejumlah pengguna facebook yang menjadi ‘friends’ dari akun facebook Rhapsodie Bookstore.Hingga saat ini jumlah ‘friends’ dalam akun facebook Rhapsodie Bookstore adalah sebanyak 2.752 pengguna. Dalam penulisan skripsi ini peneliti menggunakan teknik Probability sampling. Menurut Sugiyono (2009: 118), probability sampling merupakan teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi seluruh anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Karena populasi penelitian ini bersifat homogen dimana memiliki kesamaan yaitu merupakan setiap orang yang telah menjadi ‘friends’ dalam akun facebook Rhapsodie, maka peneliti menggunakan teknik simple random sampling. Sample diambil dengan menggunakan rumus slovin dan menghasilkan sample sebesar 96,49. Sebagai pembulatan, peneliti menyebarkan kuesioner kepada 97 responden friends dalam akun facebook Rhapsodie bookstore. Untuk pengumpulan data sekunder, peneliti melakukan studi pustaka melalui buku-buku teori dalam perpustakaan Binus maupun melalui internet. Untuk pengumpulan data primer, peneliti menggunakan survei kuesioner yang di sebarkan melalui internet (googledocs) kemudian dikirimkan melalui inbox FB semua sample yang dituju. Adapun metode atau uji analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Validtas untuk dapat melihat apa yang semestinya diukur, uji Reliabilitas untuk menguji keabsahan data, uji Normalitas untuk menguji kenormalan distribusi data. Uji Korelasi untuk melihat hubungan antara kedua variabel, uji Regresi untuk melihat pengaruh antara kedua variabel dan uji T untuk melihat apakah hipotesis peneliti dapat diterima.
HASIL DAN BAHASAN Dalam menentukan valid atau tidaknya butir-butir pernyataan kuesioner, suatu program SPSS memiliki beberapa kriteria, nilai koefisien korelasi (ri) hasil penghitungannya harus positif. Selain itu nilai koefisien korelasi haruslah lebih besar daripada nilai tabel, karena dalam skripsi ini tingkat kesalahan yang digunakan peneliti adalah sebesar 10% atau menggunakan probabilitas sebesar 0,1 maka nilai ri table sebesar 0,240, seperti yang dikemukakan oleh Sarwono dalam bukunya (Sarwono, 2012: 85). Untuk menghitung
reliabilitas suatu butir pernyataan, maka ditentukan beberapa kriteria dalam program SPSS dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha dengan ketentuan nilai Cronbach’s Alpha harus positif dan tidak boleh negatif, selain itu hasil penghitungan harus sama atau lebih besar dari nilai standarnya yaitu sebesar 0,8.Apabila butir-butir pernyataan tersebut bernilai sesuai ketentuan yang disebutkan, maka baru dapat dinyatakan reliable.
Item-Total Statistics
Rhapsodie sering melakukan update status Saya menantikan update status dari Rhapsodie Saya menyukai update status dari Rhapsodie Saya sering melakukan 'like' status Rhapsodie Saya sering meninggalkan komen di status Rhapsodie
Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
68.79
85.811
.459
.859
69.36
82.921
.527
.856
68.96
84.519
.560
.856
69.27
84.073
.373
.862
69.46
83.335
.382
.862
69.24
84.058
.458
.858
69.35
83.626
.419
.860
69.61
83.470
.392
.862
69.35
84.959
.332
.864
69.25
81.584
.539
.855
68.74
84.797
.479
.858
Komen saya dalam status Rhapsodie ditanggapi oleh admin Rhapsodie Saya sering melakukan 'share' status Rhapsodie Saya sering melakukan 'share' post kepada Rhapsodie Saya sering mengirim pesan ke inbox Rhapsodie Rhapsodie sering membalas pesan ke inbox saya Rhapsodie sering berbagi foto dalam halaman facebook
Saya sering melihat fotofoto yang di update
68.67
83.036
.581
.854
69.01
84.448
.516
.857
69.40
82.264
.565
.854
68.95
84.279
.535
.856
69.00
82.833
.563
.855
68.84
85.077
.486
.858
68.71
85.853
.456
.859
69.00
85.250
.372
.862
69.34
84.581
.365
.862
Rhapsodie Rhapsodie sering melakukan interaksi dengan 'friends' Rhapsodie Saya sering melakukan interaksi dengan Rhapsodie di facebook Rhapsodie sering melakukan program promosi (seperti discount, dsb) melalui facebook Saya tertarik dengan program promosi yang dilakukan Rhapsodie di facebook
Rhapsodie sering menginformasikan eventevent musik melalui facebook
Event yang di 'share' Rhapsodie rata-rata berkaitan dengan musik klasik
Saya sering menggunakan aplikasi chat dalam facebook Saya sering menggunakan aplikasi chat dalam facebook untuk berkomunikasi dengan pihak Rhapsodie
Tabel 1 Tabel Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X. Sumber: data primer Dapat dilihat dari hasil penghitungan menggunakan SPSS pada table di atas, maka nilai koefisien korelasi (ri) semua butir pertanyaan yang terdapat dalam kolom “Corrected Item Total Correlation” bernilai positif dan lebih besar dari 0,240. Dapat diartikan bahwa butir-butir pernyataan untuk variabel x pada kuesioner sudah valid. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.865
20
Tabel 2 Uji Reliabilitas Variabel X (Facebook). Sumber: data primer. Dari table di atas dapat terlihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha secara keseluruhan untuk variabel x sebesar 0,865, nilai Cronbach’s Alpha variabel x lebih besar dari nilai standar reliabilitas yaitu 0,8 (0,865 > 0,8) maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan butir-butir pernyataan dari variabel x sudah reliable karena nilai variabel x 0,865 ≥ 0,8. Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted Saya mengetahui brand Rhapsodie Saya mengetahui logo Rhapsodie
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
47.67
59.953
.536
.907
47.86
58.333
.591
.905
47.96
58.540
.581
.906
47.93
57.609
.626
.904
48.39
57.157
.597
.905
47.64
59.233
.602
.905
48.39
57.178
.570
.907
Saya sering melihat foto produk Rhapsodie di timeline facebook saya Saya mengingat Rhapsodie ketika melihat kembali foto produk Rhapsodie di timeline facebook saya Saya mampu mengenali logo Rhapsodie dari kejauhan Nama Rhapsodie tidak asing di telinga saya Saya mengingat Rhapsodie ketika mendengarkan musik klasik
Saya mengingat Rhapsodie ketika melihat partitur music Promosi dari Rhapsodie menarik
48.42
57.330
.580
.906
47.91
57.210
.762
.900
48.20
57.284
.605
.905
47.82
56.938
.667
.902
48.24
56.141
.665
.903
48.09
57.689
.612
.905
48.13
55.971
.694
.901
Saya mampu mengingat salah satu promosi Rhapsodie di facebook Rhapsodie menjadi salah satu pilihan saya ketika ingin membeli buku music Rhapsodie menjadi salah satu pilihan saya ketika saya ingin membeli aksesoris yang bertemakan music Apabila diminta untuk menyebutkan merek toko buku musik klasik maka Rhapsodie adalah yang muncul pertamakali dalam benak saya Apabila saya ingin membeli buku musik maka Rhapsodie adalah pilihan pertama saya
Tabel 3 Tabel Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Y. Sumber data primer. Dapat dilihat dari hasil penghitungan menggunakan SPSS pada table di atas, maka nilai koefisien korelasi (ri) semua butir pertanyaan yang terdapat dalam kolom “Corrected Item Total Correlation” pada table variabel y bernilai positif dan lebih besar dari 0,240. Dapat diartikan bahwa butir-butir pernyataan untuk variabel y pada kuesioner sudah valid. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .911
14
Tabel 4 Tabel Reliabilitas Variabel Y. Sumber data primer Terlihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha secara keseluruhan untuk variabel y sebesar 0,911, nilai Cronbach’s Alpha variabel y lebih besar dari nilai standar reliabilitas yaitu 0,8 (0,911 > 0,8) maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan butir-butir pernyataan dari variabel y sudah reliable karena nilai variabel y 0,911 ≥ 0,8. Dalam ketentuan standar SPSS, data yang berdistribusi normal mempunyai pola
distribusi seperti kurva berbentuk bel dengan karakteristik pokok yaitu berkonsentrasi di tengah dan menurun di kedua sisi (Sarwono, 2012: 96).
Gambar 1 Histogram normalitas Dapat dilihat pada gambar grafik di atas bahwa penghitungan data menghasilkan kurva dengan bentuk seperti bel yang kemudian dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal
Correlations Total_x Total_x
Pearson Correlation
Total_y 1
Sig. (2-tailed)
**
.000
N Total_y
.663
Pearson Correlation
97
97
**
1
.663
Sig. (2-tailed)
.000
N
97
97
Tabel 5 Tabel Korelasi. Sumber data primer Melalui perhitungan SPSS dari hasil data tabel 4.13 diatas dapat dilihat bahwa angka korelasi sebesar 0,663 yang mana dapat diartikan bahwa korelasi antara facebook (variabel x) dengan brand awareness (variabel y) dapat dinyatakan berkorelasi kuat. Selain itu hasil data penelitian ini menunjukkan angka korelasi positif, yang artinya hubungan kedua variabel searah. b
Model Summary
Model 1
R
R Square
.663
a
.440
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .434
6.130
a. Predictors: (Constant), Total_x b. Dependent Variable: Total_y
Tabel 6 Tabel Model Summary. Sumber data primer
Pada bagian analisa regresi akan ditemukan koefisien determinasi yang berfungsi untuk mengetahui besarnya peranan variabel x terhadap variabel y. Dapat diketahui dalam hasil penghitungan SPSS didapatkan bahwa jumlah R Square sebesar 0.440 atau 44%.Yang berarti bahwa sebesar 44% Brand Awareness (variabel y) dapat dijelaskan oleh Facebook (variabel x). Sedangkan sisanya, yaitu 56% (100% - 44%) dapat dijelaskan oleh faktor atau variabel lain. Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Total_x
Coefficients
Std. Error
Beta
10.876
4.775
.562
.065
t
.663
Sig.
2.278
.025
8.633
.000
Tabel 7 Tabel Koefisien Regresi.Sumber data primer. Dari persamaan regresi penelitian ini didapatkan bahwa apabila X mengalami kenaikan sebesar 1 maka Y akan mengalami kenaikan sebesar 11,438. Untuk Uji T, karena t hitung > t tabel (8,633 > 2,629) maka dapat dinyatakan bahwa hipotesis diterima, koefisien regresi signifikan. Dalam penelitian ini, hipotesis yang diterima tersebut seperti yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya antara lain yang pertama, bahwa terdapat hubungan antara social media Facebook dengan Brand awareness pelanggan pada Rhapsodie Bookstore. Yang kedua, pengaruh Social media Facebook terhadap Brand awareness pada Rhapsodie Bookstore cukup signifikan. Dan yang terakhir bahwa terdapat derajat Brand awareness pelanggan Rhapsodie Bookstore yang dihasilkan oleh social media Facebook. Berdasarkan analisis data di atas, maka dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh antara facebook dengan brand awareness, dimana dengan begitu sudah dapat dipastikan dalam pengaruh tersebut terdapat hubungan diantara keduanya. Melalui analisis di atas juga dapat terlihat bahwa derajat brand awareness yang dipengaruhi facebook adalah sebesar 44%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Analisis-analisis yang dihasilkan melalui pengolahan data primer ini mendukung atau sejalan dengan teori-teori yang ada, dimana seperti yang telah dikemukakan di bab sebelumnya, bahwa salah satu fungsi dari praktisi Public Relations menurut Rosady Ruslan (dalam Nurjaman dan Khaerul Umam, 2012: 113) adalah untuk membangun pengenalan dan pengetahuan tentang merek. Hal tersebut dapat praktisi Public Relations lakukan melalui bantuan social media seperti facebook. Melalui media baru seperti Facebook, meskipun model komunikasinya “dari 1 ke banyak” seperti halnya media massa, namun media baru ini bersifat lebih personal dan lebih interaktif. Dimana komunikasi yang interaktif akan menghasilkan komunikasi yang efektif. Dan Facebook yang dapat di akses 24 jam ini mampu memberikan komunikasi yang efektif tersebut bagi penggunanya melalui interaksi yang interaktif yang real-time. Pelanggan dapat memberikan feedback berharga bagi perusahaan, begitu pula perusahaan dapat memberikan balasan terhadap feedback pelanggan secara langsung sebagai bukti bahwa perusahaan perduli pada pelanggannya untuk dapat menciptakan hubungan yang positif antara perusahaan dengan pelanggan. Tidak hanya pelanggan, Public Relations profesional juga dapat membangun public relationships organisasi atau perusahaan yang mereka wakili dengan siapapun komunikan mereka, entah itu potential customer maupun komunikasi B2B (Business to Business) dengan partner perusahaan. Seperti yang telah dibahas sebelumnya brand awareness memiliki peranan yang penting bagi suatu perusahaan, dimana dengan adanya kesadaran masyarakat terhadap suatu merek maka akan membuka jalan terhadap suatu tindakan pembelian yang mana akan menguntungkan perusahaan, untuk itu brand awareness perlu dicapai dan salah satu factor untuk dapat mencapainya seperti yang telah dikemukakan pada bab awal, adalah dengan cara mengiklankannya secara luas. Dalam hal ini, facebook tentunya merupakan media yang tepat, karena melalui facebook, selain tidak memerlukan biaya banyak, namun fasilitas internet yang tidak memiliki batas ruang dan waktu memampukan perusahaan untuk dapat menyebarkan ‘cerita’ mereknya secara nasional bahkan internasional. Tidak seperti mengiklankan melalui media massa semacam TV, radio maupun
majalah, yang tidak hanya mahal, namun juga terbatas waktu (penayangan ataupun waktu terbit), dan juga terbatas wilayah, misalnya TV atau radio yang hanya disiarkan secara nasional. Melalui facebook yang bersifat 24 jam, pelanggan senantiasa dapat mengaksesnya kapanpun dan dimanapun, sehingga mudah untuk berinteraksi langsung dengan pihak perusahaan dan sebaliknya. Pada intinya facebook dapat mempermudah perusahaan untuk meraih brand awareness tersebut. Selain itu melalui social media, brand akan lebih mudah dikenali karena praktisi Public Relations dapat menuangkan ide-ide kreatifnya (seperti isi konten, ide promosi dan lain sebagainya) dalam social media yang dapat membedakan brand perusahaan dengan merek dagang lain, seperti yang dikatakan Weber (2009: 7), “the real value of social media is in rebuilding the Brand and reinforcing the hip, non-mainstream attitude that distinguishes the Brand from its rivals”, dalam artian, nilai yang sebenarnya dari sebuah media sosial adalah membangun kembali sebuah merek dan menghujani khalayak dengan trend yang diciptakan oleh merek tersebut, memperlihatkan perilaku merek yang dapat membedakannya dari pesaing. Melalui Facebook, perusahaan dapat merubah tampilan halaman Facebook-nya sesuai dengan apa yang diingankan perusahaan, dengan begitu perusahaan dapat lebih menonjolkan karakter perusahaannya. Seperti halnya Rhapsodie yang merupakan toko buku music, menghiasi tampilan Facebook-nya dengan berbagai gambar bertemakan music untuk dapat lebih menekankan karakter music dalam diri perusahaan. Membuktikan teori lain yang dikemukakan Evans, Twomey dan Talan dalam jurnal mereka (2011: 4), bahwa dengan bantuan social media, perusahaan bisa focus pada target sasaran pelanggan mereka. Social media juga merupakan alat yang sama kuatnya seperti word of mouth, dimana pesan dari seseorang secara langsung melalui social media akan lebih efektif dibandingkan dengan pesan dari sebuah organisasi atau perusahaan. Ketika seseorang berkomentar atau menggunakan tombol ‘like’ pada konten FB Rhapsodie, maka pelanggan lain akan dapat melihat history tersebut, pelanggan lain itu tentunya akan mendapat kesan yang baik setelah melihat orang lain menyukai konten Rhapsodie dan lebih mempercayainya. Disinilah maksud dari kekuatan atau peran word of mouth in social media seperti Facebook. Penggunaan facebook Rhapsodie yang efektif akan meningkatkan brand awareness Rhapsodie, dimana ketika perusahaan melakukan update status Facebook secara intens, maka pengguna Facebook akan dapat melihat semua update yang dilakukan perusahaan yang akan terpampang dalam halaman home Facebook-nya. Disini berarti mereka akan kembali diingatkan akan brand perusahaan ketika melihat status update yang dilakukan perusahaan, dengan terus mengingatkan pelanggan akan suatu merek, maka brand awareness pelanggan akan semakin menguat dan memungkinkan perusahaan untuk memilki merek yang top of mind bagi pelanggannya tersebut.
SIMPULAN DAN SARAN Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Facebook terhadap Brand Awareness. Dan karena terdapat pengaruh diantara keduanya, maka dipastikan bahwa keduanya memiliki hubungan yang signifikan. Untuk menciptakan kesadaran merk, seorang praktisi Public Relations perlu menjalin interaksi dengan masyarakat secara intens dan dengan frekuensi interaksi yang dapat terbilang sering agar kesadaran merek tersebut dapat timbul dan menguat seiring dengan waktu. Hal ini dapat dicapai melalui penggunaan Facebook secara efektif. Berdasarkan penelitian ini, maka saran akademis yang dapat peneliti berikan untuk penelitian selanjutnya adalah untuk melihat apakah social media lain seperti twitter, pinterest, instagram dan lain sebagainya juga memiliki pengaruh yang sama terhadap brand awareness seperti facebook. Peneliti juga memiliki beberapa saran yang sekiranya mampu meningkatkan Brand awareness perusahaan melalui penggunaan Facebook yang efektif, diantaranya: 1.
2.
3. 4.
Meningkatkan frekuensi posting dalam facebook agar pelanggan tetap di’hujani’ dengan informasi perusahaan agar nantinya tercipta pemahaman yang dalam mengenai perusahaan. Pemahaman akan perusahaan nantinya akan membuka jalan untuk meningkatnya kepercayaan terhadap brand. Rajin meminta umpan balik dari pelanggan untuk mengukur pendapat pelanggan dan memahami pelanggan lebih baik lagi, selain itu umpan balik juga berfungsi untuk menjalin interaksi dengan pelanggan agar pelanggan merasa memiliki hubungan atau terhubung dengan brand. Konten posting-an haruslah dapat membedakan brand perusahaan dengan merk lainnya. Karena itu konten haruslah unik, menarik dan mencerminkan perusahaan. Menambah promosi-promosi menarik dalam facebook agar pelanggan tertarik untuk tetap datang kembali ke halaman facebook perusahaan.
REFERENSI Aditya, A. (2013). Social Media Nation. Jakarta: Prasetya Mulya Publishing. Breakenridge, D. (2012). Social Media and Public Relations: Eight New Practices for The PR Professional. New Jersey: Pearson Education, Inc. Brown, E. (2010). Working the crowd Social media marketing for business. British Informatic Society Limited. Devereux, M. M., & Peirson-Smith, A. (2011). Public Relations in Asia Pacific: Communicating Effectively Across Cultures. John Wiley and Sons. Duhé, S. C. (2007). New Media and Public Relations. New York: Peter Lang Publishing. Durianto, D., Sugiarto, & Budiman, L. J. (2004). Brand Equity Ten: Strategi Memimpin Pasar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Evans, Twomey & Talan. (2011). Twitter as a Public Relations Tools (Public Relations Journal Vol.5, No.1).Public Relations Society of America Jefkins, F. (2003). Public Relation. Jakarta: Erlangga. Julianita, W. (2012). Be a Smart & Good Facebookers. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Kennedy, J. E. & Soemanagara, D. (2006). Marketing Communication (Taktik dan Strategi). Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer. Kotler, P., & Keller, K. L. (2007). Manajemen Pemasaran (12 ed., Vol. 2). Jakarta: Indeks. LittleJohn, S. W. & Foss, K. A. (2009). Theories of Human Communiation(9thed). Jakarta: Penerbit Salemba Humanika. Martono, N. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta: Rajawali Pers. McCorkindale, T. & DiStaso, M. W. (2013). A Benchmark Analysis of The Strategic Use of Social Media for Fortune’s Most Admired U.S Companies on Facebook, Twitter and Youtube (Vol. 7, No.1).Public Relations Society of America. Mulyana, D. (2008). Ilmu Komunikasi (Suatu Pengantar). Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nurjaman, Kadar, & Umam, K. (2012). Komunikasi dan Public Relation. Jakarta: CV Pustaka Setia. Onggo, B. J. (2004). Cyber Public Relations. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Priyatno, D. (2012). Belajar Cepat Olah Data Statistik Dengan SPSS. Jakarta: ANDI Ruslan, R. (2006). Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers. Salim, J. (2011). Mengoptimalkan Blog dan Social Media untuk Small Business. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Saputra, W., & Nasrullah, R. (2011). Public Relations 2.0 (Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber). Jakarta: Gramata Publishing.
Sarwono, J. (2012). Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif Menggunakan Prosedur SPSS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. ALFABETA. Sukandarrumidi. (2006). Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Turner, J. (2011). How to Make Money with Social Media. New Jersey: Pearson Education, Inc. Weber, L. (2009). Marketing to The Social Web: How Digital Customer Communities Build Your Business. New Jersey: John Wiley& Sons, Inc. Zarrella, D. (2010). The Social Media Marketing Book. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.
RIWAYAT PENULIS Martha Juhanna Putri lahir di kota Jakarta pada tanggal 1 Juli 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang komunikasi pemasaran pada tahun 2013.