PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR ENERGI DAN PERUBAHANNYA DI KELAS IV SDN NO 55/I SRIDADI SKRIPSI
Oleh: HERRY LAYANTO SITORUS NIM: A1D109023
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI
Herry layanto Sitorus Universitas Jambi Fkip-S1 Pgsd
Page 1
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR ENERGI DAN PERUBAHANNYA DI KELAS IV SDN NO 55/I SRIDADI Oleh: HERRY LAYANTO SITORUS Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Jambi
ABSTRAK Sitorus Layanto, Herry 2014 : pengaruh penggunaan model Pembelajaran Koopeatif Tipe Number Heads Together terhadap hasil belajar energi dan perubahannya di kelas IV SDN NO 55/I Sridadi
Kata Kunci: hasil belajar, dan model pembelajaran Number Heads Together (NHT)
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV terungkap bahwa selama proses mengajar IPA aktivitas siswa dalam mengajar masih kurang. Kurangnya aktivitas yang dimaksud adalah keaktifan siswa dalam memperhatikan pelajaran, bertanya, mengemukakan pendapat, dan kurangnya keberanian dan keterampilan siswa dalam mengungkapkan pengetahuannya. Selain itu juga guru kurang melakukan variasi dalam pembelajaran, kegiatan belajar mengajar yang dilakukan selama ini masih didominasi oleh metode ceramah dan cenderung berpusat pada guru (teacher center). Guru menjadi satu-satunya sumber informasi dimana guru lebih aktif dibandingkan siswa. Jika guru tidak ada maka pembelajaran tidak dapat dilaksanakan, hal ini harus dapat diubah karena dapat menurunkan keaktifan, kemandirian, dan minat belajar siswa. Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah pengaruh penggunaan model pembelajaran contextual teaching and learning terhadap hasil belajar energi dan perubahannya di kelas IV SDN NO 55 SRIDADI?. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang melibatkan dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen, dimana kelas eksperimen Herry layanto Sitorus Universitas Jambi Fkip-S1 Pgsd
Page 2
dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran contextual teaching and learning. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dengan nilai hasil belajar pretest kelas A dengan rata-rata 58,714 dan kelas B dengan rata-rata 59,714 dan hasil belajar postest kelas A dengan rata-rata 75,714 dan kelas B dengan rata-rata 70,071 Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran NHT pada pembelajaran energi dan perubahannya dapat mengingkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN No 55/I Sridadi.
I. PENDAHULUAN a.
Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SDN NO.55/ I Sridadi
terungkap bahwa selama proses mengajar IPA aktivitas siswa dalam mengajar masih kurang. Kurangnya aktivitas yang dimaksud adalah keaktifan siswa dalam memperhatikan pelajaran, bertanya, mengemukakan pendapat, dan kurangnya keberanian dan keterampilan siswa dalam mengungkapkan pengetahuannya. Selain itu juga guru kurang melakukan variasi dalam pembelajaran, kegiatan belajar mengajar yang dilakukan selama ini masih didominasi oleh metode ceramah dan cenderung berpusat pada guru (teacher center). Guru menjadi satusatunya sumber informasi dimana guru lebih aktif dibandingkan siswa. Jika guru tidak ada maka pembelajaran tidak dapat dilaksanakan, hal ini harus dapat diubah karena dapat menurunkan keaktifan, kemandirian, dan minat belajar siswa. Untuk menyelesaikan masalah diatas diperlukan suatu usaha yang dapat membuat suasana pembelajaran lebih menarik. Tugas guru yang semula mengajar menjadi membelajarkan siswa, dengan kata lain menciptakan situasi dan kondisi yang membuat siswa terlibat secara aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Salah satu cara mengaktifkan siswa dapat dilakukan dengan Herry layanto Sitorus Universitas Jambi Fkip-S1 Pgsd
Page 3
menerapkan model Pembelajaran Koopeatif Tipe Number Heads Together dapat mengaplikasikan dan menjelaskan pengetahuan yang dimilikinya secara terbuka.
II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hasil Belajar Gegne (dalam Purwanto 2010:84) menyatakan bahwa ”Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi sehingga perbuatannya berubah”. Sedangkan menurut Morgan (dalam Purwanto 2010:84) mengemukakan ”Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”. Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan yang ada di dalam diri seseorang atau individu yang disengaja secara terarah untuk menuju pada suatu tujuan kepribadian yang lebih utuh dan tangguh. Dalam dunia pendidikan, belajar merupakan proses siswa yang tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya sehingga menghasilkan hasil belajar yang baik dan teratur,
2.2 Model Pembelajaran Konsep model pembelajaran pertama kali dikembangkan oleh Bruce dan koleganya (Joyce, Well dan Showen dalam , 2007). Model pembelajaran adalah kerangka
konseptual
yang
melukiskan
prosedur
sistematis
dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu sehingga berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar siswa (Soekamto, dkk dalam Trianto, 2007 : 5). Hal ini sejalan juga apa yang dikemukakan oleh Edgen dan Herry layanto Sitorus Universitas Jambi Fkip-S1 Pgsd
Page 4
Kauchak bahwa model pembelajaran memberikan kerangka dan arahan bagi guru untuk mengajar. 2.3
Model Pembelajaran Tipe Number Heads Together (Kepala
Bernomor) Pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together atau kepala bernomor yang dikembangkan oleh Spancer Kogum dan Lee memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu juga teknik ini mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka. Pembelajaran ini melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Numbered Heads Together adalah suatu metode belajar dimana setiap siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa. 2.4 Ilmu Pengetahuan Alam Marsetio Donosepoetro (dalam Trianto 2010:137) menyatakan bahwa, ”Pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk, proses, dan sikap ilmiah. Selain itu, IPA dipandang pula sebagai proses, sebagai produk, dan sebagai prosedur”. Laksmi Prihantoro dkk (dalam Trianto 2010:137) mengatakan bahwa, ”IPA hakikatnya merupakan suatu produk, proses, dan aplikasi”. III.
Metode Penelitian
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Herry layanto Sitorus Universitas Jambi Fkip-S1 Pgsd
Page 5
Penelitian ini akan dilaksanakan Sekolah Dasar Negeri 55/1 Sridadi. Adapun waktu penelitian ini dilaksankan pada Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014 yaitu selama 2 minggu 3.2 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 55/1 Sridadi Tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 56 orang siswa. Dimana untuk kelas control (VB) berjumlah 28 orang siswa dan kelas eksperimen (VA) berjumlah 28 orang siswa. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua kelas sampel yaitu kelas IV.A sebagai kelas eksperimen I dan kelas IV.B sebagai kelas eksperimen II, namun sebelum mendapatkan kelas sampel dilakukan uji homogenitas populasi. Dari uji tersebut didapat keseluruhan populasi adalah homogen dan penulis mendapatkan data berupa hasil nilai ulangan bulanan siswa pada bulan September semester I kelas V di SDN NO.55/ I Sridadi. Sebelum melakukan penelitian di dua kelas sampel, dilakukan pretes yang hasilnya siswa kedua kelas sampel mempunyai kemampuan awal yang sama terhadap materi yang akan diajarkan. Jumlah siswa masing-masing sampel penelitian adalah 28 orang dan diikuti oleh semua siswa pada saat pretes dan posstes diberikan. Soal pretes diuji cobakan
Herry layanto Sitorus Universitas Jambi Fkip-S1 Pgsd
Page 6
sebelum penelitian (sebelum proses pembelajaran) dan posstes diuji cobakan pada akhir penelitian (setelah proses pembelajaran). Hasil dari 50 soal hanya 25 soal dipakai pada saat pretes dan postes. Dari hasil posttes kelas eksperimen I yang diajarkan Menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Number heads together diperoleh rata-rata = 75,714 ,Simpangan Baku (S) =8,704 dan Variansi (S2) = 75,767. Sedangkan eksperimen II
yang diajarkan tanpa Menggunakan model pembelajaran Number Head
Together diperoleh rata-rata = 70,071 Simpangan Baku (S) = 8,173 dan Variansi (S2) = 66,809. 4
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian diketahui terdapat pengaruh pengguaan model Pembelajaran Koopeatif Tipe Number Heads Together terhadap hasil belajar IPA
materi energi dan perubahhanya dan sifat-sifatnya pada taraf
kepercayaan 95. Hasil belajar yang menggunakan model Pembelajaran Koopeatif Tipe Number Heads Together (lebih tinggi) daripada yang tidak menggunakan model Pembelajaran Koopeatif Tipe Number Heads Together. 5.2 Saran - Guru diharapkan dapat menggunakan model Pembelajaran Koopeatif Tipe Number Heads Together sebagai alternative dan variasi dalam proses pembelajaran IPA . - Sebaiknya dalam penggunaan model Pembelajaran Koopeatif Tipe Number Heads Together disesuaikan dengan materi, situasi, dan kondisi yang diajarkan,
Herry layanto Sitorus Universitas Jambi Fkip-S1 Pgsd
Page 7
sehingga proses pembelajaran dapat berjaln dengn baik dan hasil yang diharpkan dapat tercapai. - Penelitian dengan menggunkan model Pembelajaran Koopeatif Tipe Number Heads Together ini hanya dilakukan pada satu pokok bahasan , dan diharapkan pada penelitian selanjutnya dilaksanakan penelitian dengan menggunakan model Pembelajaran Koopeatif Tipe Number Heads Together pada pokok bahasan lain.
DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman. Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta; Rineka Cipta. Depdiknas. 2006.Hakekat Belajar. (http://www.sekolahdasar.net/2011/05/hakekat-pembelajaran-ipa-di-
sekolah.html#ixzz374JbFW00.diakses pada 03 april) Djohar.1990. Pendidikan Sains.Yogyakarta:FMIPA UNY Haryanto. 2008. Sains Untuk Sekolah Dasar Kelas IV.Jakarta:Erlangga I Made Alit Mariam. Wandy Praginda.2009.Hakikat IPA dan Pendidikan IPA. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam Ibrahim. M. dkk. (2000). Pembelajaran Kooperatif.Surabaya : Universitas Negeri Surabaya University Press Isjoni. 2011. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta Mahmud.2010.Psikologi Pendidikan.Bandung:Pustaka Setia Materi Pelatihan KTSP. 2009. Departemen Pendidikan Nasional Ngalim Purwanto.2010.Psikologi Pendidikan.Bandung:Remaja Rosdakarya PT. Fajar Interpratama Mandiri. Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta. Pustaka Belajar. Herry layanto Sitorus Universitas Jambi Fkip-S1 Pgsd
Page 8
Ridwan.2007.Belajar dan pembelajaran. Bandung : alfabeta Sanjaya.2007.Pembentukan Karakter Peserta Didik.Jakarta: Rineka cipta. Siburian. J dan Asrial. 2010. Model Pembelajaran Sains. Jambi: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Spencer Kagan 1992.Model-Pembelajaran. (http://aritmaxx.wordpress.com/2010/08/03/model-pembelajaran.diakses pada 03 April 2014) Sudjana. 2005. Metodologi Statistika. Bandung. Tarsit. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung; Alfabeta. Surya. Mohamad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Bani 39 Quraisy. Suryabrata. 2008. Metode Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Tim penyusun. 2009. Pedoman penulisan skripsi. Penerbit.Universitas Jambi Tim penyusun. 2011. Panduan Penulisan Skripsi. Penerbit.Universitas Jambi Trianto.2010. Model pembelajaran terpadu.Jakarta:Bumi Aksara Usman Samatowa. 2011. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks.
Herry layanto Sitorus Universitas Jambi Fkip-S1 Pgsd
Page 9