Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH MEDIA GAMBAR DALAM MODEL PEMBELAJARAN TARI BAMBU TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL PERMASALAHAN SOSIAL DI DAERAHNYA PADA SISWA KELAS IV SDN 08 NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI
Diajukan untuk Penulisan Skripsi guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar (S.Pd.Sd) pada Jurusan PGSD FKIP UN PGRI Kediri
OLEH : VICKA AYU KRISTIANINGTYAS 12.1.01.10.0295
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016
Vicka Ayu Kristianingtyas | 12.1.01.10.0295 FKIP-PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Vicka Ayu Kristianingtyas | 12.1.01.10.0295 FKIP-PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Vicka Ayu Kristianingtyas | 12.1.01.10.0295 FKIP-PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH MEDIA GAMBAR DALAM MODEL PEMBELAJARAN TARI BAMBU TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL PERMASALAHAN SOSIAL DI DAERAHNYA PADA SISWA KELAS IV SDN 08 NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2015/2016
Vicka Ayu Kristianingtyas 12.1.01.10.0295 FKIP – PGSD
[email protected] Abdul Aziz Hunaifi,S.S.,M.A1, Dr. Subardi Agan, M.Pd2 UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan peneliti, bahwa siswa kelas IV masih kesulitan dalam mengenal permasalahan sosial di derahnya. Hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran guru menggunakan model pembelajaran, yang belum sesuai dan juga tidak disertai media. Akibatnya siswa kesulitan untuk menguasai materi ajar sehingga tujuan pembelajaran belum tercapai maksimal. Tujuan Penelitian (1) untuk mendeskripsikan kemampuan siswa dalam mengenal permasalahan sosial di daerahnya tanpa menggunakan media gambar dalam model pembelajaran Tari Bambu pada siswa kelas IV SDN 08 Ngunut Kabupaten Tulungagung Tahun ajaran 2015/2016. (2) untuk mendeskripsikan kemampuan siswa dalam mengenal permasalahan sosial di daerahnya dengan menggunakan media gambar dalam model pembelajaran Tari Bambupada siswa kelas IV SDN 08 Ngunut Kabupaten Tulungagung Tahun ajaran 2015/2016. (3) untuk menjelaskan ada tidaknya signifikansi pengaruh penggunaan media gambar dalam model pembelajaran Tari Bambu terhadap kemampuan siswa dalam mengenal permasalahan sosial di daerahnya pada siswa kelas IV SDN 08 Ngunut Kabupaten Tulungagung Tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain Eksperimen Semu bentuk Nonrandomized Control Group Pretes-Posttes Design dan subyek penelitian siswa kelas IV A (Kelas Eksperimen) dan siswa kelas IV B (Kelas Kontrol). Teknik pengumpulan data menggunakan tes berupa jenis penilaian tes tertulis. Simpulan hasil penelitian ini adalah (1) Kemampuan mengenal permasalahan sosial di daerahnya tanpa menggunakan media gambar dalam model pembelajaran Tari Bambu pada siswa kelas IV SDN 08 Ngunut di bawah KKM (69,00< 70) (2) Kemampuan mengenal permasalahan sosial di daerahnya menggunakan media gambar dalam pembelajaran model Tari Bambu pada siswa kelas IV SDN 08 di atas KKM (83,00 ≥70). (3) Ada pengaruh yang cukup signifikan terhadap penggunaan media gambar dalam pembelajaran model Tari Bambu terhadap kemampuan mengenal permasalahan sosial di derahnya pada siswa kelas IV SDN 08 Ngunut dengan diperoleh data bahwa thitung ≥ ttabel yaitu 14,78 ≥ 2,021.
Kata Kunci : Media Gambar, Model Pembelajaran Tari Bambu, Kemampuan mengenal permasalahan sosial di daerahnya. Vicka Ayu Kristianingtyas | 12.1.01.10.0295 FKIP-PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
upaya yang dapat dilakukan adalah
A. PENDAHULUAN Pendidikan tidak hanya bertujuan untuk menghasilkan generasi berilmu, tetapi juga dapat menjadikan manusia berakhlak
mulia
serta
memiliki
keterampilan untuk bekal hidup dalam bermasyarakat. Hal tersebut sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tertuang dalam Undang- Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 Ayat 1 “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar didik
secara
aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian kecerdasan
diri, akhlak
kepribadian, mulia,
serta
keterampilan yang diperlukan dirinya,
belajar
yang
disertai
proses pembelajaran akan lebih terarah dan sistematik dari pada belajar yang hanya dari pengalaman dalam kehidupan sosial di masyarakat. Hal ini dikarenakan belajar dengan proses pembelajaran melibatkan peran serta guru, bahkan belajar, dan lingkungan kondusif yang sengaja diciptakan. Oleh karena itu, berbagai
upaya
karakteristik siswa dan materi yang akan disampaikan. Pada
kenyataannya
sering kali
ketidakberhasilan siswa dalam belajar diakibatkan
penggunaan
media
pembelajaran yang tidak sesuai dan penggunaan model pembelajaran yang tidak tepat. Selain itu, penggunaan media
dilakukan
baik tanpa didukung dengan penggunaan model pembelajaran yang juga penting dalam membantu proses komunikasi. Kenyataan, berdasarkan observasi di lapangan yang dilakukan di Sekolah Dasar, diperoleh data bahwa proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
khususnya
materi
mengenal
permasalahan sosial di derahnya di kelas
masyarakat, bangsa dan Negara”. Aktivitas
model pembelajaran yang sesuai dengan
pembelajaran tidak akan berjalan dengan
menyebutkan bahwa:
peserta
memilih dan menerapkan media dan
untuk
mencapai tujuan tersebut. Salah satu
Vicka Ayu Kristianingtyas | 12.1.01.10.0295 FKIP-PGSD
IV
sudah
pembelajaran
menggunakan
model
dalam
proses
pembelajaran, namun sepertinya model pembelajaran yang digunakan kurang sesuai. Model yang digunakan adalah model Demonstrasi. Model Demonstrasi kurang tepat digunakan terlihat dari guru membiarkan
siswa
kelompoknya
untuk
sendiri,
memilih sehingga
pembagian kelompok kurang efektif. Selain itu, guru juga tidak menggunakan media
dalam
menunjang
proses
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pembelajaran. Banyak siswa yang masih
pembelajaran yang tepat dalam kegiatan
pasif dan pembelajaran bersifat hafalan,
belajar mengajar dimungkinkan menjadi
sehingga siswa kurang antusias dalam
penyebabnya. Penyebab inilah yang
mengikuti proses pembelajaran dan
mengakibatkan nilai hasil ulangan harian
banyak yang kurang berkonsentrasi
siswa
terhadap materi yang disampaikan oleh
Pengetahuan Sosial khususnya materi
guru.
mengenal
Salah
satu
bukti
menunjukkan
bahwa, siswa kelas IV kurang dalam
pada
mata
pelajaran
permasalahan
Ilmu
sosial
di
daerahnya masih dibawah KKM. Berdasarkan permasalahan yang
menguasai materi ketika guru meminta
terjadi
siswa untuk menjelaskan permasalahan
pembenahandalam proses pembelajaran.
sosial yang ada di daerah mereka
di
atas,
Salah
satunya
masing-masing. Siswa masih tampak
membenahi
kebingungan dalam menjelaskan materi
yang
tentang mengenal permasalahan sosial
pembelajaran.
yang
ada
di
daerahnya.
pelajaran
IPS
mengenal
permasalahan
perlu
dilakukan
adalah
dengan
dan model pembelajaran
digunakan
dan
media
Padahal,
Model pembelajaran yang tepat
materi
digunakan adalah model pembelajaran
khususnya
sosial
di
Tari Bambu karena model pembelajaran
daerahnya penting diberikan kepada
Tari Bambu merupakan model yang
siswa SD kelas IV supaya mereka dapat
membuat
mengenali permasalahan sosial yang ada
pengetahuan
di daerahnya.
pertukaran
siswa
aktif
mendapatkan
melalui informasi.
kegiatan Sebagaimana
Kenyataan di atas menunjukkan
ditegaskan Lie (2010: 65), model Tari
bahwa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Bambu memberikan kesempatan bagi
Sosial merupakan mata pelajaran yang
siswauntuk saling berbagi informasi
sulit dipahami apabila guru tidak jelas
kepada siswa yang lain pada saat yang
dalam menyampaikan materi dan tidak
bersamaan. Dengan berbagi informasi
disertai media pendukung dalam proses
tersebut,
pembelajaran.
banyak informasi dari teman sebayanya,
Rendahnya kurang
penguasaan
jelasnya
menyampaikan
guru
materi,
dan
materi, dalam juga
melatih pendapat
siswa
siswa dan
dapat
untuk
memperoleh
mengeluarkan
berkomunikasi
dan
menumbuhkan kebiasaan pada siswa
kurangnya ketrampilan guru dalam
untuk saling mendengarkan.
menggunakan
model pembelajaran juga diperlukan
model
dan
media
Vicka Ayu Kristianingtyas | 12.1.01.10.0295 FKIP-PGSD
Selain
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
media pembelajaran yang berperan
Siswa Kelas IV SDN 08 Ngunut
penting dalam proses pembelajaran.
Kabupaten Tulungagung Tahun Ajaran
Media adalah perantara atau pengantar
2015/2016”
pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Seperti yang disampaikan Bahri
B. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SD
(2010: 124) bahwa “Media adalah alat
Negeri 08 Ngunut, yang beralamatkan di
bantu apa saja yang dapat dijadikan
jalan
sebagai penyalur pesan guna mencapai
Tulungagung, Jawa Timur. Penelitian
satu media
yang dapat
yang digunakan pada penelitian ini yaitu
meningkatkan kemampuan mengenal
quasi
permasalahan sosial di daerahnya adalah
pertimbangan sehari-hari,
mengenai misalnya
Eksperimen
kehidupan
media
gambar
ini
siswa
menjelaskan permasalahan sosial yang ada di daerahnya. Berkaitan dengan pertimbangan keunggulan media gambar dan model pembelajaran Tari Bambu di atas serta memperhatikan permasalahan
penggunaan
gambar dalam model Tari Bambu. Pola desain penelitian dapat digambarkan
dan
mampu
diterapkan
Bambu. Kelompok Kontrol tanpa media
sebaginya. Media gambar ini dapat
memperkuat ingatan, sehingga dengan
eksperimental
Media Gambar dalam Model Tari
menyangkut
pemahaman
merupakan
yang sulit dilaksanakan. Pada kelompok
sarana
manusia, peristiwa, benda, tempat dan
memperlancar
true
Quasi
design (eksperimen yang betul-betul),
visual dua dimensi yang memanfaatkan sebagai
design.
design
pengembangan
: 262) media gambar adalah penyajian
gambar
experimental
experimental
media gambar. Menurut Hamdani (2011
rancangan
sebagai berikut : Kelompok
Tes
®
Awal
Perlakuan Tes Akhir
Eksperimen
𝑌1
X
𝑌2
Kontrol
𝑌1
-
𝑌2
Gambar 1 : (Nonrandomized Control Group Pretes-Posttes Design)
yang terjadi di Sekolah Dasar maka
Keterangan :
peneliti melakukan penelitian dengan
R = Kelompok (Group)
judul “Pengaruh Media Gambar dalam
Y1 = Pre Test kelompok Eksperimen
Model
Y1 = Pre Test kelompok Kontrol
Terhadap
07
Ngunut, Kecamatan Ngunut, Kabupaten
tujuan pengajaran”. Salah
Recobarong,Lingkungan
Pembelajaran
Tari
Kemampuan
Bambu Mengenal
Permasalahan Sosial di Daerahnya Pada Vicka Ayu Kristianingtyas | 12.1.01.10.0295 FKIP-PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
X = Perlakuan dengan Media Gambar dalam Model Pembelajaran Model Tari Bambu -
C. HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN Dari Data yang diperoleh untuk nilai
= Perlakuan tanpa Media Gambar dalam Model Pembelajaran Tari Bambu
hasil analisis Post Test pada kelas Eksperimendigambarkan dalam grafik di bawah ini :
Y2 = Post Test kelompok eksperimen Y2 = Post Test kelompok Kontrol Subyek dalam penelitian ini adalah siswa
SDN
08
Ngunut
Kabupaten
Tulungagung dari kelas IV A sebagai kelas eksperimen sebanyak 24 siswa dan kelas IV B sebagai kelas kontrol sebanyak 24 siswa, total 48 siswa. Berikut tabel subyek penelitian adalah sebagai berikut :
Subyek Penelitian Siswa Kelas IV Jumlah Kelas
Laki-
Total
Perempuan
laki
kemampuan mengenal permasalahan sosial di daerahnya menggunakan media gambar dalam model pembelajaran Tari Bambu yang berjumlah 24 siswa. Siswa yang memperoleh nilai terendah yaitu 60
1
Kelas IVA
13
11
24
2
Kelas IVB
14
10
24
27
21
48
Jumlah
Eksperimen Siswa kelas IV-B dilihat dari
Tabel 1
No
Gambar 2. Nilai Pos Test Kelas
dan nilai tertinggi yaitu 95 dengan ratarata nilai 83,00. Hasil
yang dicapai
sudah diatas KKM pelajaran IPS yang bernilai 70, ada 4 siswa berada dibawah
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
media
pembelajaran untuk
gambar Tari
variabel
mengenal
dalam
model
Bambu, sedangkan terikat
permasalahan
kemampuan sosial
di
daerahnya. Instrument pengumpulan data yang dibuat adalah tes berupa pilihan ganda
KKM dan ada 20 siswa yang nilainya berada diatas KKM. Hampir semua nilai berada diatas KKM, sehingga dapat disimpulkan
bahwa
pembelajaran
berhasil. Sedangkan untuk kelas kontrol disajikan data sebagai berikut :
sebanyak 20 butir soal.
Vicka Ayu Kristianingtyas | 12.1.01.10.0295 FKIP-PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tabel Statistik Deskriptif Uji-t Jumlah Produk No. Statistik
Kelompok
Kelompok
Eksperimen
Kontrol
(X1)
(X2)
1.
N
24
24
Gambar 3 Grafik Post Test Kelas
2.
X
1985
1660
Kontrol
3.
X2
166425
116125
4.
𝑋̅
82,7
69
5.
S
9,75
8,63
Siswa di kelas IV-B dilihat dari kemampuan mengenal permasalahan sosial di daerahnya tanpa menggunakan media
gambar
pembelajaran berjumlah
dalam
Tari
24
Bambu
siswa.
Siswa
model yang
t=
yang
memperoleh nilai terendah yaitu 50 dan nilai tertinggi yaitu 90 dengan rata-rata
=
𝑋̅1− 𝑋̅2 𝑆12 𝑆22 √ − 𝑛1 𝑛2
=
82,7− 69 2
√(9,75) −(8,63) 24
13,7
=
95,0625 74,4769 √ − 24 24
2
24
13,7 √3,96−3,10
nilai 69,00. Hasil yang dicapai masih dibawah KKM
pelajaran IPS yang
=
13,7 √
13,7
= = 14,78 0,86 0,927
bernilai 70, ada 9 siswa yang masih berada dibawah KKM dan ada 15 siswa
Berdasarkan
keterangan
tersebut,
yang nilainya berada diatas KKM.
diperoleh thitung ≥ ttabel yaitu 14,78 ≥
Sehingga proses pembelajaran masih
2,021 sehingga Ho ditolak dan Ha
cenderung sedang
diterima pada taraf
karena nilai yang
didapatkan masih dibawah nilai KKM. Berdasarkan selanjutnya dengan
dilakukan
menggunakan
signifikan (5%).
Dengan demikian, dapat diartikan bahwa
data
yang
ada pengaruh yang signifikan dalam
analisis
data
penggunaan model pembelajaran Tari
uji-t
untuk
menguji hipotesis.
Bambu
didukung
terhadap
media
kemampuan
gambar mengenal
permasalahan sosial di daerahnya pada siswa kelas IV SDN 08 Ngunut Kabupaten Tulungagung Tahun Ajaran 2015/2016.
Vicka Ayu Kristianingtyas | 12.1.01.10.0295 FKIP-PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
D. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Kemampuan mengenal permasalahan sosial
di
daerahnya
tanpa
menggunakan media gambar dalam model pembelajaran Tari Bambu pada siswa kelas IV SDN 08 Ngunut tahun ajaran 2015/2016 dikategorikan sedang. Hal ini dapat dibuktikan dengan
nilai
rata-ratanya
siswa
Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Arikunto,
Suharsimi.
2013.
Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Huda,
Miftahul.
2013.
sebesar 69,00 yang masih di bawah
Pengajaran
KKM (70).
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
2. Kemampuan mengenal permasalahan sosial di daerahnya menggunakan media
gambar
dalam
dan
Model-Model Pembelajaran.
Lie, Anita. 2004. Cooperative Learning. Jakarta : PT. Grasindo
model
pembelajaran Tari Bambu pada siswa
Mustiqon, H.M. 2012. Panduan Lengkap
kelas IV SDN 08 Ngunut tahun
Metodologi Penelitian Pendidikan.
Ajaran
Jakarta : Prestasi Pustakaraya
2015/2016
dikaterogikan
tinggi. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai rata-rata siswa sebesar 83,00 yang berada di bawah KKM
Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo
(70). 3. Berdasarkan
hasil
uji
hipotesis
Shoimin,
Aris.
2014.
68
Model
diketahui bahwa bahwa thitung ≥ ttabel
Pembelajaran
yaitu
Kurikulum 2013. Yogyakarta: AR-
14,78 ≥ 2,021 pada taraf
signifikan 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan ada
pengaruh
yang signifikan penggunaan media gambar dalam model pembelajaran
Inovatif
dalam
RUZZ. MEDIA Sudjana, Nana. 2009. Pnelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Tari Bambu terhadap kemampuan mengenal permasalahan sosial di
Sugiono
.2010.
Metode
Penelitian
derahnya pada siswa kelas IV SDN
Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
08 Ngunut tahun ajaran 2015/2016.
Kualitatif dan R&D). Bandung : Alfabeth.
Vicka Ayu Kristianingtyas | 12.1.01.10.0295 FKIP-PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 10||