ARTIKEL ILMIAH MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CERITA BERGAMBAR DAN KARTU HURUF PADA SISWA KELAS II SDN NO. 35/1 TEBING TINGGI
Oleh: ULAN SARI NIM AIDI09145
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014
ULAN SARI S-I FKIP PGSD
Page 1
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CERITA BERGAMBAR DAN KARTU HURUF PADA SISWA KELAS II SDN NO. 35/1 TEBING TINGGI Oleh: Ulan Sari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Jambi ABSTRAK Penelitian ini berlatar belakang berdasarkan pengamatan dan pengalaman mengajar saat penulis temui di lapangan sewaktu melakukan proses belajar mengajar di kelas II SDN No. 35/1 Tebing Tinggi. Berbagai permasalahan yang ditemukan kurangnya guru dalam menerapkan model dan media pembelajaran secara professional. Sehingga dapat berpengaruh terhadap minat belajar peserta didik, khususnya membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia antara lain strategi pembelajaran yang digunakan kurang menarik, bersifat monoton dan kebanyakan para guru hanya terpaku pada buku-buku panduan. Hal ini mengakibatkan peserta didik merasa jenuh dan bosan, siswa akan merasa malas untuk mempelajarinya karena materi yang dirasa terlalu banyak sehingga dapat menyebabkan menurunnya minat belajar siswa yang berimplikasikan pada hasil belajar. Rumusan masalah penelitian ini, Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca Nyaring dengan Menggunakan Media Cerita Bergambar Dan Kartu Huruf Pada Siswa kelas II di SDN No. 35/1 Tebing Tujuan penelitian ini adalah untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Nyaring dengan menggunakan Media Cerita Bergambar dan Kartu Huruf Pada Siswa kelas II SD Negeri 35/1 Tebing Tinggi. Prosedur penelitian ini dilakukan sebanyak tiga siklus langkah-langkah dalam setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu tahap perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Pada tahap observasi observer dan peneliti melakukan pengumpulan data dengan melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran melalui penggunaan media buku cerita bergambar kartu huruf pada pelajaran Bahasa Indonesia.
ULAN SARI S-I FKIP PGSD
Page 2
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan media cerita bergambar dan kartu huruf pada pembelajaran membaca nyaring di kelas II, dapat memudahkan siswa dalam memahami simbol bunyi berupa huruf yang disusun menjadi kata, kata menjadi kalimat sederhana. Adapun peningkatan hasil dapat dilihat dari nilai proses membaca nyaring tiap siswa dan rata-rata kelas yang cenderung naik.Kemampuan membaca siswa pada tes akhir atau pada ulangan harian mengalami peningkatan presentase siswa tuntas belajar pada kondisi awal 28,00% menjadi 64,00% pada siklus I berarti naik 36,00% dan menjadi 68, 00% pada siklus II naik 4,00% pada siklus III 52%. Indikator keberhasilan tentang hasil belajar siswa pada penelitian ini ditetapkan minimal 65% jumlah siswa telah mencapai KKM berarti telah berhasil.
Kata Kunci : Kemampuan membaca nyaring, media cerita bergambar, kartu huruf 1. PENDAHULUAN
Sekolah merupakan salah satu wadah untuk menciptakan manusia yang berpendidikan tanpa melihat latar belakang budaya, tingkat social dan ekonomi siswa yang terlibat didalamnya. Dengan adanya sekolah diharapkan dapat diterima oleh semua golongan yang berkepentingan terhadap lembaga tersebut. Tujuan utama pendidikan bahasa indonesia adalah melatih siswa agar berbahasa Indonesia secara terampil,memilik kemampuan berbahasa yang baik dan benar, memiliki pengetahuan dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia, serta dapat menghayati bahasa Indonesia dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa sekolah dasar. Keberhasilan pembelajaran dikelas sangat di pengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan guru dalam memilih serta menggunakan model dan metode pembelajaran.Penggunaan model dan metode pembelajaran sangat mempengaruhi kelancaran proses pembelajaran serta meningkatkan minat siswa terhadap materi pelajaran yang kedepannya akan mempengaruhi terhadap kemampuan membaca siswa. Salah satu upaya untuk mengikatkan kemampuan membaca nyaring siswa adalah dengan menggunakan media cerita bergambar dan kartu huruf. Media cerita bergambar dan kartu huruf ini merupakan media grafis yang paling banyak digunakan. Media pembelajaran mempunyai
ULAN SARI S-I FKIP PGSD
Page 3
peranan yang penting dalam proses kegiatan belaja rmengajar. Dengan adanya media, proses kegiatan belajar mengajar akan semakin dirasakan manfaatnya. Penggunaan media diharapkan akan menimbulkan dampak positif, seperti timbulnya proses pembelajaran yang lebih kondusif, terjadi umpan balik dalam proses belajar mengajar, dan mencapai hasil yang optimal. Dari uraian diatas penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut mengenai masalah diatas penulis tertarik untuk mengangkat masalah “Meningkatkan Kemampuan Membaca Nyaring dengan Menggunakan Media Cerita Bergambar dan Kartu Huruf pada siswa kelas II SDN No. 35/1 Tebing Tinggi”.
II. TINJAUAN PUSTAKA 1.Pembelajaran Keterampilan Membaca Menurut Slameto (2010:02) mengatakan bahwa “belajar dan pembelajaran adalah dua hal yang saling berhubungan, belajar lebih mengacu kepada siswa sedangkan pembelajaran lebih mengacu pada guru. Dalam belajar siswa akan mengalami proses perubahan tingkah laku baik perubahan kognitif, afektif, maupun psikomotor. Perubahan yang terjadi dalam hal ini banyak sekalidan tentunya tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar”. 2. Kemampuan Membaca Menurut Abdurrahman (2012:157) Kemampuan membaca adalah Kemampuan dasar untuk menguasai berbagai bidang studi jika anak pada usia sekolah permulaan tidak segera memiliki kemampuan membaca, maka dia akan mengalami banyak kesulitan dalam mempelajari bidang studi pada kelas-kelas berikutnya oleh karena itu anak harus belajar membaca agar dia dapat membaca untuk belajar. Menurut Martinis Yamin (2012:119-121) Kemampuan membaca seseorang sangat ditentukan oleh bahan yang dibaca, semakin berat bahan bacaan semakin sedikit jumlah kata yang berhasil dibaca, demikian sebaliknya semakin ringan bahan bacaan semakin banyak jumlah kata yang berhasil dibaca hal ini tergantung pada bahan bacaan yang berat, bahan bacaan yang sedang dan bahan bacaan yang ringan.
ULAN SARI S-I FKIP PGSD
Page 4
3. Hakikat Membaca Menurut Abdurrahman (2012:159-161) Hakikat membaca adalah “Memahami isi bacaan, Meskipun demikianuntuk sampai pada kemampuan memahami isi bacaanada tahapantahapan kemampuan membaca yang perlu dilalui Dengan memahami adanya tahapan-tahapan kemampuan membaca tersebut maka guru diharapkan dapat menyelesaikan tujuan-tujuan pembelajaran dengan tahapan kemampuan belajar membaca terebut”. Menurut Akhadiah (1993:22) Membaca merupakan “Suatu kesatuan kegiatan yang mencakup beberapa kegiatan seperti mengenali hurufdan kata-kata, menghubungkan bunyi serta maknanya, serta menarik kesimpulan mengenai maksud bacaan”. 4. Membaca Nyaring Menurut Zainuddin (1992:124) membaca nyaring adalah “kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis, baik yang berupa pikiran, perasaan, sikap, ataupun pengalaman penulis”. Menurut Mulyati (2007:43) membaca nyaring merupakan “kegiatan membaca yang dilakukan dengan cara melafalkan setiap kata, kelompok kata, dan kalimat dari bacaan yang kita hadapi”. Selain itu membaca nyaring juga termasuk aktivitas atau kegiatan membaca bersuara dengan memperhatikan lafal, intonasi serta ekspresi dengan tujuan menghasilkan siswa yang lancar membaca. Rahmanto (2012:28) aspek-aspek yang perlu diperhatikan melakukan kegiatan membaca nyaring adalah sebagai berikut. (1) Lafal, adalah cara seseorang dalam mengucapkan bunyi-bunyi bahasa. Dalam membaca nyaring harus diperhatikan kejelasan dan ketepatan dalam pengucapan setiap huruf, kata, dan kalimatnya. (2) Intonasi atau lagu kalimat adalah tinggi rendahnya nada yang kita gunakan dalam melakukan percakapan. Intonasi yang baik tentunya akan dapat mempermudah orang atau teman dalam menyimak sesuatu yang kita baca.(3) Jeda, merupakan waktu berhenti atau hentian sebentar dalam membaca. Jeda memiliki pengaruh pada perubahan makna sebuah bacaan bagi yang mendengar. Jeda juga memerikan kesempatan bagi seorang pembaca untuk mengatur nafas agar lebih teratur. ULAN SARI S-I FKIP PGSD
Page 5
(4) Tempo adalah kecepatan atau kelambatan suatu lagu dinyanyikan. Cepat atau lambatnya pengucapan seseorang dalam membaca sangat berpengaruh pada kemudahan orang dalam menyimak bacaan tersebut.Oleh karena itu, kecepatan suara dalam membaca nyaring sangat perlu diperhatikan.
5. Media Pembelajaran Menurut Rohani (1997:3) Media pembelajaran adalah “segala jenis sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan efektivitas dan efisien pencapaian tujuan instruksional. Mencakup media grafik, media yang menggunakan alat penampilan, peta, globe, gambar dan sebagainya”. Media apabila dipahami secara garis besar adalah “manusia materi, atau kejadian yang membangun materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap (Arsyad, 2004:2-3). Menurut Asyhar (2011:27) Proses pembelajaran merupakan “proses komunikasi antara pebelajar (guru) dan pembelajar (siswa). Sebagai sebuah proses komunikasi,pembelajaran seringkali dihadapkan pada berbagai hambatan yang dikenalkan dengan barier dan noise”. Hambatan-hambatan tersebut dapat dikelompokkan menjadi: (1) hambatan psikologis seperti, minat, sikap, pendapat, kepercayaan, intelegensi, pengetahuan. (2) hambatan fisik seperti, sakit, kelelahan, keterbatasan daya indera, dan cacat tubuh. (3) hambatan kultural, seperti perbedaan adat, norma-norma sosial, kepercayaan dan nilai-nilai panutan. (4) hambatan-hambatan lingkungan sekitar 6. Media Cerita Bergambar Menurut Majid (2001) Media Cerita Bergambar adalah “suatu media atau perantara bagi anak yang berbentuk media dan yang berisi suatu cerita yang memiliki keindahan dan serta dilengkapi dengan gambar-gambar yang menarik, lucu serta menyenangkan agaranak menjadi gemar dan senang membaca sehinggamembaca menjadi suatu kebutuhan yang wajib untuk dipenuhi oleh seorang anak”. Menurut Rohani (1997:71) mengatakan bahwa “Cerita Bergambar dapat membantu guru dalam mencapai tujuan instruksional, karena gambar termasuk media yang mudah dan murah serta besar artinya untuk mempertinggi nilai pengajaran”.Karena gambar, pengalaman dan pengertian peserta didik menjadi lebih luas, lebih jelas dan tidak mudah dilupakan, serta lebih ULAN SARI S-I FKIP PGSD
Page 6
konkret dalam ingatan dan asosiasi peserta didik.Adapun manfaat media gambar dalam proses instruksional adalah penyampaian dan penjelasan mengenai informasi pesan, ide dan sebagainya dengan tanpa banyak menggunakan bahasa-bahasa verbal, tetapi dapat lebih memberi kesan. Manfaat media cerita bergambar dalam membaca yaitu : (a). Dapat menarik atau mengarahkan perhatian siswa agar berkonsentrasi pada isi pembelajaran yang terkandung dalam buku cerita tersebut. (b). Dapat digunakan untuk menciptakan rasa senang atau kenikmatan siswa terhadap isi bacaan. (c.) Dapat mempermudah siswa dalam memahami pesan atau informasi yang disampaikan. Tujuan utama penampilan berbagai jenis gambar ini adalah untuk menvisualisasikan konsep yang ingin disampaikan kepada siswa (Arsyad, 2004:113). 7. Kartu Huruf Kartu dalam pengertian Kamus Bahasa Indonesia adalah “kertas tebal yang tidak begitu tebal, biasanya persegi panjang untuk berbagai keperluan”(Daryanto,1998:305). Berdasarkan pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa kartu huruf merupakan abjad-abjad yang dituliskan pada potongan-potongan yang
menjelaskan arti dari suatu gambar yang
disajikan atau suatu media, baik karton, kertas maupuan papan tulis. Potongan-potongan huruf tersebut dapat dipindah-pindah sesuai keinginan pembuat suku kata, kata maupuan kalimat. Penggunaan kartu huruf sangat menarik perhatian siswa dan sangat mudah digunakan dalam pengajaran membaca., terutama mempermudah anak dalam membaca lancar. dimaksud dalam penelitian ini yaitu sebuah kartu yang dipersiapkan oleh peneliti yang berisikan hurufhuruf yang membentuk kata dan akan menjelaskan arti/makna dari media gambar yang disajikan, selain itu kartu tersebut akan digunakan peneliti untuk mempermudah siswa belajar membaca. 8. Kelebihan media kartu huruf a. Mudah dibawa-bawa, dengan adanya ukuran yang kecil sehingga membuat media akrtu huruf dapat disimpan di tas bahkan disaku, sehingga tidak membutuhkan ruang yang luas dan dapat digunakan dimana saja, baik dikelas ataupun diluar kelas. b. Praktis, dilihat dari cara pembuatan dan penggunaannya, media kartu huruf ini sangat praktis dalam penggunaannya pun guru tidak perlu harus memiliki keahlian khusus dan ULAN SARI S-I FKIP PGSD
Page 7
media ini juga tidak membutuhkan listrik. Jika ingin menggunakannya kita tinggal menyusun urutan huruf dan gambar sesuai dengan keinginan. Selain itu biaya pembuatan kartu huruf ini pun sangatlah murah,karena dapat menggunakan barang-barang seperti kertas,kardus sebagai kartunya. c. Gampang diingat, karakteristik media kartu huruf adalah menyajikan huruf-huruf pada setiap kartu yang disajikan, sajian huruf-huruf dalam kartu ini akan memudahkan siswa untuk mengingat dan menghapal bentuk kartu tersebut. d. Menyenangkan, media kartu huruf dalam penggunaannya bisa melalui permainan.
9. Teknik pembuatan kartu huruf a. Siapakan kertas yang agak tebal seperti kertas duplek atau dari kardus, kertas ini berfungsi untuk menyimpan atau menempelkan huruf. b. Kertas tersebut diberikan tanda dengan pensil atau spidol dan menggunakan penggaris untuk menentukan ukuran 5x5 cm. potong-potonglah kertas tersebut dengan menggunakan gunting atai pisau kater hingga tepat berukuran 5x5 cm. buatlah kartukartu tersebut sejumlah huruf yang akan ditempelkan. c. Selanjutnya, jika objek huruf akan langsung dibuat dengan tangan, maka kertas alas tersebut perlu dilapisi dengan kertas halus untuk menggambar misalnya kertas HVS,kertas karton. d. Mulailah menggambar dengan menggunakan alat gambar seperti kuas, cat air, spidol, pensil warna atau membuat desain menggunakan computer dengan ukuran yang sesuai lalu setelah itu ditempelkan pada alas tersebut. e. Jika gambar huruf yang akan ditempel memanfaatkan yang sudah ada, misalnya gambargambar yang dijual ditokoh, dipasar maka selanjutnya gambar-gambar tersebut tinggal di potong sesuai dengan ukuran, lalu ditempelkan menggunakan prekat atau lem kertas.
II. METODOLOGI PENELITIAN
ULAN SARI S-I FKIP PGSD
Page 8
Dalam penelitian ini adalah Meningkatkan kemampuan membaca nyaring siswa kelas II SDN No. 35/1 Tebing Tinggi dalam bahasan perkembangan teknologi, variabel yang ingin di capai melalui tiga siklus. Setiap siklus akan melalui empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi- evaluasi dan refleksi. Kegiatan evaluasi dilaksanakan oleh peneliti, pada proses belajar mengajar berlangsung dan data kuantitatif digunakan sebagai masukan bagi peneliti untuk menyempurnakan tindakan pada siklus berikutnya. Kemudian data ini juga dibahas pada hasil penelitian melengkapi data hasil belajar yang diperoleh siswa. Persentase tingkat kemampuan membaca siswa digunakan tes membaca teks cerita bergambar sebagai alat ukur dalam penelitian ini. Dengan menggunakan tes dapat dilihat sejauh mana tingkat kemampuan membaca nyaring siswa pada mata pelajaran bahasa indonesia apabila hasil tes lebih besar dan sama dengan KKM yang telah ditentukan maka tingkat kemampuan siswa dapat dikatakan baik atau tuntas dalam pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan di SDN No. 35/1 Tebing Tinggi. Subjek penelitian adalah siswa kelas II yang jumlah siswanya 25 orang, 16 orang siswa perempuan dan 9 orang siswa laki-laki. Siswa kelas II berumur rata-rata antara 7 tahun sampai 8 tahun. Siswa kelas II SDN No. 35/1 Tebing Tinggi memiliki kecerdasan menengah dengan nilai rata-rata kelas adalah 65 untuk pelajaran Bahasa Imdonesia pada waktu ulangan harian. Peningkatan sikap terhadap minat belajar dan membaca siswa dilihat dari hasil pemantauan perubahan sikap positif dan sikap negatif, untuk menilai sikap belajar beriringan dengan peningkatan hasil belajar. Karakteristik keberhasilan tindakan ditentukan dengan besarnya perolehan nilai dari seluruh sampel. Menurut Nurgiantoro (1998) nilai keberhasilan yang didasarkan pada presentase. Analisa data dilakukan sejak awal pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Analisa dilakukan langsung terhadap kondisi nyata yang terjadi pada proses pembelajaran dan hasil evaluasi setiap siklus yang dilakukan. Penilaian pada data lembar observasi siswa dianalisa dengan cara penilaian setiap siswa diberikan penilaian sesuai dengan indikator, yang dikonversikan dalam pedoman sebagai berikut : 4= Sangat Aktif (85 % -100%), 3= Cukup Aktif ( 75%-85%), 3=Aktif
(60%-75%), 1= Kurang Aktif
(40%-60%). Selanjutnya skor
masing-masing siswa dicari melalui jumlah skor yang diperoleh siswa dibagi dengan skor
ULAN SARI S-I FKIP PGSD
Page 9
maksimal yaitu 8, dikalikan 100%. Untuk itu subjek dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SDN No. 35/1 Tebing Tinggi tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 25 siswa.
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan membaca nyaring siswa kelas II SDN No 35/1 Tebing Tinggi. Hasil penelitian tindakan kelas ini diperoleh berdasarkan hasil dari setiap akhir siklus, langsung diolah dan dianalisis. Kendala yang ditemukan selama penelitian digunakan untuk merevisi tindakan berikutnya yang telah direncanakan. Berdasarkan latar belakang yang ditemukan rendahnya kemampuan siswa dalam membaca nyaring disebabkan oleh faktor guru, yang selalu menggunakan metode ceramah dan cara mengajar yang terlalu formal (serius) serta kurang komunikasi dengan siswa, penggunaan media yang kurang menanatang dan menarik kreativitas siswa. Untuk memperbaiki kondisi tersebut penulis mencoba menggunakan model dan media yang menarik untuk siswa yaitu media cerita bergambar dan kartu huruf dalam pembelajaran, yaitu dengan menampilkan gambar disertai dengan permainan huruf-huruf yang akan siswa susun berdasarkan gambar yang mereka amati. Dengan penggunaan media tersebut akan berdampak pada perkembangan teknologi agar lebih menarik dan diharapkan akan meningkatkan aktivitas dan kreativitas yang akhirnya bermuara kepada peningkatan hasil belajar siswa. Setelah melaksanakan proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca nyaring menggunakan media ceira bergambar dan kartu huruf. Dapat dilihat keberhasilan penggunaan media tersebut untuk meningkatkan kemampuan membaca khususnya membaca nyaring siswa. Dengan meninjau kembali hasil observasi dan evaluasi serta refleksi tindakan pada setiap siklus, dan berpedoman pada data akhir terhadap hasil belajar siswa serta memperhatikan pendapat dan pandangan para ahli, maka peneliti menyimpulkan bahwa dengan menggunakan media cerita bergambar dan kartu huruf dapat melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, siswa lebih berminat, termotivasi dan lebih percaya diri dalam bertanya dan berpendapat yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
ULAN SARI S-I FKIP PGSD
Page 10
IV. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil tindakan yang telah dilaksanakan dalam tiga siklus dan indikatorindikator yang telah ditetapkan, maka dapat dikemukakan simpulan sebagai berikut : 1. Media cerita bergambar dan kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya membaca Nyaring Pada Siswa kelas II di SDN No. 35/1 Tebing Tinggi. 2. Mediacerita bergambar dan kartu huruf dapat membantu siswa dalam pemecahan masalah dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswakelas II di SDN No. 35/1 Tebing Tinggi. 3. Media cerita bergambar dan kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya membaca nyaring pada siswa – siswa kelas II di SDN No. 35/1 Tebing Tinggi
Saran Berdasarkan hasil paparan dari hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan ada beberapa hal yang peneliti sarankan : 1.
Agar guru kreatif dalam menggunakan media pembelajaran yang bervariasi serta tepat sesuai dengan karakteristik siswa, materi pelajaran, kondisi siswa serta sarana dan prasarana yang ada agar siswasenang, aktif, tertarik dan bersemangat dalam pembelajaran sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajar yang diharapkan.
2.
Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk itu guru harus selalu mengadakan perubahan-perubahan didalam melaksanakan pembelajaran. Maka dari itu kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan dalam pelajaran membaca maupun dalam pelajaran yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
ULAN SARI S-I FKIP PGSD
Page 11
Abdurrahman,M.2012. Anak Berkesulitan Remediasinya.Jakarta: Rineka Cipta.
BelajarTeori
Diagnosis
Dan
Akhadiah,Sabarti.1993. PedomanPelaksanaanPelajaranMembaca di SD Materi Ajar PGSD, FIP UNJ Arsyad, Azhar. 2004. Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Asyhar, Rayandra. 2011. kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta:GPPress Daryanto.1998. KamusLengkapBahasa Indonesia. Surabaya: Apollo Lestari. Fathurrohman,Pupuh dan Sutikno. 2011. Strategi Belajar Mengajar, Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum dan Islami. Bandung: Refika Aditama. Majid, A. 2001.PerencanaanPembelajaran. Bandung: PT RemajaRosdakarya Mulyati,Y. 2007. KeterampilanBerbahasa Indonesia SD. Jakarta : UT Rahmanto. 2012. Komentar Terhadap Lafal, Tekanan, Intonasi, dan Jeda Yang Lazim atau yang Tidak Baku. Jakarta: Universitas Zainuddin.1992. Materi Pokok Bahasa dan Sastra.Jakarta:Rineka cipta.
ULAN SARI S-I FKIP PGSD
Page 12