PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GAYA DI KELAS IV SD NEGERI NO.76/IX MENDALO DARAT
SKRIPSI
OLEH NURUL FITRI A1D109107
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014
Nurul Fitri, NIM A1D109107 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Jambi
ABSTRAK Fitri, Nurul, 2014. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournaments) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya di Kelas IV SD Negeri No.76/IX Mendalo Darat. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi. Pembimbing (I) Drs.Epinur,M.Si, Pembimbing (II) Drs. Andi Suhandi,S.Pd,M.PdI. Kata Kunci: Model Kooperatif TGT, Aktivitas, Hasil Belajar Penelitian ini berlatar belakang pada pembelajaran materi gaya dikelas IV SD Negeri No.76/IX Mendalo Darat dimana masih rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Hal ini dikarenakan guru lebih banyak mendominasi setiap kegiatan pembelajaran dan masih kurangnya keterampilan guru dalam menerapkan model pembelajaran yang tepat untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran seperti ini kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan, membentuk, dan mengembangkan pengetahuannya sendiri. Penelitian ini mengkaji pengaruh penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi gaya di kelas IV SD Negeri No.76/IX Mendalo Darat. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi gaya di kelas IV SD Negeri No.76/IX Mendalo Darat dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT. Penelitian ini dilaksanakan terhadap siswa kelas IV SD Negeri No.76/IX Mendalo Darat, yang berjumlah 25 siswa yang seluruhnya mendapat perlakuan yang sama. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian tindakan kelas yakni melakukan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi serta refleksi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I adalah 48% dengan kriteria sedang, siklus II adalah 72% dengan kriteria baik, dan siklus III 92% dengan kriteria sangat baik. Aktivitas siswa meningkat terlihat dari hasil observasi siklus I 44,8% dengan kriteria kurang aktif, siklus II 66,16% dengan kriteria aktif, dan siklus III 88,64% dengan kriteria sangat aktif. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi gaya di kelas IV SD Negeri No.76/IX Mendalo Darat dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Nurul Fitri, NIM A1D109107 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Jambi
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Untuk menciptakan suatu masyarakat yang maju hendaklah dilakukan usaha-usaha yang dapat meningkatkan mutu pendidikan di semua jenjang pendidikan tersebut. Mutu pendidikan ini sendiri dikatakan baik jika proses belajar mengajar disemua jenjang tersebut benar-benar efektif dan efisien sehingga siswa dapat mencapai kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor seperti yang diharapkan. Didalam KTSP disebutkan bahwa tujuan utama kegiatan pembelajaran disekolah yaitu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, dapat menarik minat dan antusias siswa serta dapat memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik dan bersemangat, sebab dengan suasana belajar yang menyenangkan akan berdampak positif dalam pencapaian hasil belajar yang optimal. Hasil belajar siswa merupakan suatu indikasi dari perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa setelah mengalami proses belajarmengajar. Dari hasil belajar inilah dapat dilihat keberhasilan siswa dalam memahami suatu materi pembelajaran. Dalam proses pembelajaran IPA di sekolah dasar, seorang guru diharapkan dapat menciptakan
suasana
belajar
yang
menyenangkan
dan
bervariasi
agar
dapat
mengoptimalkan kegiatan belajar siswa dalam pembelajaran IPA itu sendiri. Sehingga perlu diciptakan kondisi pembelajaran IPA di sekolah dasar yang dapat mendorong siswa untuk aktif dan ingin tahu.
Tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar menurut Kurikulum KTSP secara terperinci adalah: (1) memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Nurul Fitri, NIM A1D109107 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Jambi
Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptan-Nya, (2) mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsepkonsep sains yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan seharihari, (3) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat, (4) mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan, (5) meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam (6) meningkatkan kesadaran untuk melestarikan lingkungan alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, dan (7) memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan sains sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau MTs (BSNP,2006).
Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar bersama dengan kelompok kecil (antara 4 sampai 5 orang). Dalam pembelajaran kooperatif masing-masing siswa anggota kelompok bertanggung jawab terhadap keberhasilan diri dan anggotanya. Teams Games Tournament (TGT) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan adanya kerjasama antar anggota kelompok untuk mencapai tujuan belajar. “Menurut Slavin (Rusman, 2011: 225) pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari lima langkah tahapan, yaitu tahap penyajian kelas (class precentation), belajar dalam kelompok (teams), permainan (games), pertandingan (tournament), dan penghargaam kelompok (team recognition).” Hal yang menarik dari TGT dan yang membedakannya dengan tipe pembelajaran kooperatif yang lain adalah turnamen. Untuk itu siswa dapat aktif dalam pembelajaran, kemandirian dalam mengemukakan pendapat, bekerjasama, menghargai orang lain, mengontrol diri, sportif, memotivasi teman belajar, dan hasil belajar khususnya dalam pembelajaran IPA dapat ditingkatkan melalui pembelajaran kooperatif tipe TGT. Nurul Fitri, NIM A1D109107 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Jambi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Model Pembelajaran Pada dasarnya model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Selain pendapat yang dikemukakan oleh Joyce and Weil lebih lanjut Tim Pengembangan MKDP UPI, (2011:148) juga mengungkapkan bahwa “Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk merancang pembelajaran tatap muka didalam kelas atau dalam latar tutorial dan dalam membentuk materiil-materiil pembelajaran, termasuk bukubuku, film-film, pita kaset, dan program media komputer dan kurikulum (serangkaian studi jangka panjang)”. Model Pembelajaran Kooperatif TGT Slavin dalam Rusman (2011:205) mengemukakan dua alasan mengapa strategi pembelajaran kooperatif dianjurkan. Beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa: (1) penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan sekaligus dapat meningkatkan hubungan sosial, menumbuhkan sikap toleransi, dan menghargai pendapat orang lain, (2) pembelajaran kooperatif dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam berpikir kritis, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan pengalaman. Model ini dikembangkan oleh De Vries dan Slavin pada tahun 1978 di John Hopkins University. Menurut Slavin dalam Rusman (2010:224) “TGT adalah salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok Nurul Fitri, NIM A1D109107 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Jambi
belajar yang beranggotakan 4 sampai 5 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku atau ras yang berbeda. Guru menyajikan materi, dan siswa bekerja dalam kelompok mereka masing-masing. Dalam kerja kelompok guru memberikan LKS kepada setiap kelompok. Tugas yang diberikan dikerjakan bersama-sama dengan anggota kelompoknya. Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak mengerti dengan tugas yang diberikan, maka anggota kelompok yang lain bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau menjelaskannya, sebelum mengajukan pertanyaannya kepada guru”. Aktivitas Belajar Aktifvitas siswa adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar (Kunandar, 2008:277). Aktivitas belajar berkaitan dengan masalah belajar berupa menulis, mencatat, memandang, membaca, mengingat, berfikir, latihan atau praktek dan sebagainya. Hasil Belajar Menurut Slameto (2010:02) mengemukakan “belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Proses belajar tidak hanya terjadi karena adanya interaksi antara siswa dengan guru. “Hasil belajar yang maksimal dapat pula diperoleh lewat interaksi antara siswa dengan sumber-sumber belajar lainnya” (Kunandar, 2009:320). Menurut Sardiman (2011:44) pengertian hasil (product) menunjukan pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Sedangkan belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan prilaku pada individu yang belajar. Nurul Fitri, NIM A1D109107 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Jambi
BAB III METODE PENELITIAN
Prosedur Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahapan; yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi serta refleksi. Jenis Data 1) Data kualitatif, berupa hasil observasi yang diperoleh dari lembar observasi setiap pembelajaran yang bersumber dari keadaan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. 2) Data kuantitatif, berupa hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil tes yang dilakukan pada akhir siklus. Data ini berupa nilai dalam bentuk angka. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa SD Negeri No.76/IX Mendalo Darat, tepatnya siswa kelas IV yang berjumlah 25 orang siswa pada tahun ajaran 2013/2014. Data penelitian ini adalah hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar dan evaluasi. Tehnik Pengumpulan Data Data-data
penelitian
diperoleh
melalui
teknik-teknik
observasi
dan
tes.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dan lembar tes. Observasi yang dilakukan terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa selama dalam proses pembelajaran dan tes yang diambil berupa tes tertulis berupa tes evaluasi akhir dan diolah setelah satu siklus berlangsung.
Nurul Fitri, NIM A1D109107 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Jambi
BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam 3 siklus yang dilaksanakan pada tanggal 3 maret hingga 1 april 2014 terlihat adanya peningkatan baik aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam penelitian ini. Peningkatan-peningkatan yang terjadi antar siklus dapat dilihat pada table berikut: Berdasarkan hasil pengamatan dari siklus I hingga siklus III dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan terhadap aktivitas siswa dari siklus I hingga siklus III. Selanjutnya untuk melihat tingkat keberhasilan tindakan siklus I hingga siklus III dapat dilihat dalam grafik berikut: 100%Rekapitulasi Aktivitas Siswa dan Ketuntasan Hasil Belajar Dari 88% Siklus I-III 90%
Gambar 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
92%
4.2 Diagram Rekapitulasi Aktivitas72% dan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa 68%
44%
48%
I Persentase Aktivitas Siswa
II
III Persentase Ketuntasan Belajar Siswa
Berdasarkan grafik diatas berarti penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pembelajaran gaya yang dapat mengubah gerak/bentuk suatu benda dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri NO.76/IX Mendalo Darat.
Nurul Fitri, NIM A1D109107 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Jambi
BAB V PENUTUP
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan melalui beberapa tindakan dari siklus I, II, dan III dengan menerapkan model pebelajaran kooperatif tipe TGT pada materi gaya di kelas IV SD Negeri No.76/IX Mendalo Darat. Maka dapat disimpulkan bahwa: Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi gaya di kelas IV SD Negeri No.76/IX Mendalo Darat dapat meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar siswa. Saran Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya serta data dan bukti nyata yang didapat setelah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa terutama pada materi gaya. Selanjutnya peneliti menyarankan hal-hal berikut, bagi siswa diharapkan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran yang telah dirancang oleh guru, serta dapat bekerjasama dengan baik dalam kelompok belajar serta mengikuti proses kegiatan belajar dengan baik dan tertib. Sedangkan bagi sekolah dan guru kelas diharapkan dalam kegiatan pembelajaran guru menjadikan model pembelajaran kooperatif tipe TGT sebagai alternatif dalam mata pelajaran IPA guna meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, serta dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini untuk memperbaiki proses dan hasil belajar IPA di Sekolah Dasar. Nurul Fitri, NIM A1D109107 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Jambi
DAFTAR PUSTAKA BSNP.2006.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Ekawarna. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: GP Press Ibrahim,M dkk. 2000. Pembelajaran Cooperative. Surabaya: University Press Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers Kunandar.2009. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali Pers Muslich, Masnur. 2011. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara Purwanto, 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Yoyakarta: Pustaka Pelajar Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers Saib,A dkk. 2010. Model Pembelajaran IPS SD. Jambi: FKIP Universitas Jambi Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: PRENADA MEDIA Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Terjemahan Narulita Yusron. Bandung: Nusa Media Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suyitno dan Rachmadi AS. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam. Jambi: Yudhistira Tim Pengembangan MKDP UPI. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers Wahyono, B dan Nurachmandani,S. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4. Jakarta: Pusat Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional Nurul Fitri, NIM A1D109107 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Jambi