HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS BIMBINGAN MEMBACA AL QUR’AN DARI ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR’AN ANAK DI KELURAHAN PULUTAN KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA TAHUN 2010
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh ABDUL KHOLIQ NIM 11106071
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara : Nama
: Abdul Kholiq
Nim
: 11106071
Jurusan
: Tarbiyah
Program studi : Pendidikan Agama Islam Judul
: HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS BIMBINGAN MEMBACA AL QUR’AN DARI ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN KELURAHAN
MEMBACA AL QUR’AN ANAK DI PULUTAN
KECAMATAN
SIDOREJO
KOTA SALATIGA TAHUN 2010 Telah kami setujui untuk dimunakosahkan.
Salatiga, 5 agustus 2010 Pembimbing
Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. NIP. 19570520 198601 1 001
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangn di bawah ini: Nama
: Abdul Kholiq
Nim
: 11106071
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 5 agustus 2010 Yang menyatakan,
Abdul Kholiq
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Dan apabila dibacakan Al Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat” (Qs Al a’raf: 204)
PERSEMBAHAN Untuk orang tuaku, ketua stain salatiga, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Asna Bapak KH. Nasafi beserta keluarganya, untuk teman-temanku senasib seperjuangan di Kampus PAI B 06, UKM SSC, dan Nurul Asna Funs Club.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufiq, serta Hidayah - Nya, sehingga pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta Salam kita sanjungkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW, serta Keluarga, dan para Sahabatnya. Semoga kita mendapat syafaatnya kelak di yaumul kiyamat. Skripsi yang berjudul “ Hubungan Antara Intensitas Bimbingan Membaca Al Qur’an dari orang tua dengan kemampuan membaca al qur’an anak di kelurahan pulutan kecamatan sidorejo kota salatiga tahun 2010” . Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan saran saran dari berbagai pihak sehingga penyusunan skipsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Dr. Imam Sutomo, M. Ag. Selaku ketua STAIN Salatiga. 2. Drs. Sumarno Widjadipam, M. Pd. Selaku pembimbing penyusunan skripsi. 3. para dosen dan staf pengajar di lingkungan pai stain salatiga. teman – temanku di UKM SSC dan Pon - Pes Nurul Asna yang telah memberikan do’a dan berbagai macam bantuan demi terlaksananya skripsi ini. Akhirnya penulis menyadari bahwa penyusunan skipsi ini masih jauh mencapai kesempurnaan dalam arti yang sebenarnya. Namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.
Salatiga, 5 agustus 2010
Penulis
ABSTRAK
Kholiq, Abdul, 2010. Hubungan Antara Intensitas Bimbingan Membaca Al qur’an dari Orang Tua dengan Kemampuan Membca Al qur’an Anak di Kelurahan Puluan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun 2010. skripsi, jurusan tarbiyah program studi pendidikan agama islam, sekolah tinggi agama islam. Pembimbing: Drs. Sumarno Widjadipa, M. Pd . Kata Kunci
: Intensitas Bimbingan Membaca Al Qur’an dari Orang Tua dan Kemampuan Membaca Al Qur’an Anak.
Penelitian ini merupakan upaya peningkatan kemampuan dalam membaca al qur’an anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) bagaimanakah intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun 2010 ? (2) bagai manakah kemampuan anak dalam membaca Al Qur’an di Kelurhan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga 2010 ?, dan (3) adakah hubungan antara intensitas bimbingan membaca al qur’an dari orang tua dengan kemampuan anak dalam membaca Al Qur’an di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2010 ?. untuk menjawab pertannyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatf dengan rancangan reseach. Berdasarkan hasil penelitian diketahui intensitas bimbingan membaca al qur’an dari orang tua di Kelurhan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga diperoleh rata – rata 126,64 dimana setelah dimasukan kedalam kualifikasi penilaian berada pada kategori cukup. Kemampuan membaca al qur’an anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga di peroleh hasil dengan nilai rata – rata 66,04 masuk dalam kategori cukup, sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca al qur’an anak adalah cukup. Ada hubungan yang sangat positif dan sangat signifikan antara intensitas bimbingan membaca dari orang tua dengan kemampuan membaca al qur’an anak di kelurahan pulutan kecamatan sidorejo kota salatiga tahun 2010. Kesimpulan dari penelitian ini adalah intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua dapat digunakan sebagai cara yang efesienbagi kemampuan membaca Al Qur’an anak. Serta setiap waktu agar lebih intens dalam membimbing membaca Al Qur’an karena sebagai salah satu cara bagi pendidikan dasar anak sebagai generasi penerus Islam.
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ................................................................................................. i Lembar Logo ....................................................................................................... ii Halaman Judul ..................................................................................................... iii Persetujuan Pembimbing ..................................................................................... iv Pengesahan Kelulusan ......................................................................................... v Pernyataan keaslian tulisan .................................................................................. vi Motto dan Persembahan ...................................................................................... vii Kata Pengantar ................................................................................................... viii Abstrak ...............................................................................................................
ix
Daftar Isi .............................................................................................................
x
Daftar Tabel……………………………………………………………………….
xii
Daftar Lampiran…………………………………………………………………… xiii BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .....................................................................
1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................
4
C. Tujuan Penelitian ...............................................................................
4
D. Manfaat Penelitian .............................................................................
5
E. Penegasan istilah ................................................................................
6
F. Hipotesis................................................................................................
7
G. Metode Penelitian ..............................................................................
7
H. Sistimatika Penulisan .........................................................................
18
BAB II : LANDASANA TEORI A. Intensitas Bimbingan Membaca Al Qur’an .......................................
20
1. Pengertian Membaca Al Qur’an ...................................................
20
2. Dasar - Dasar Membaca Al Qur’an ..............................................
22
3. Adab Membaca Al Qur’an ...........................................................
24
4. Keutamaan Membaca Al Qur’an .................................................
27
5. Intensitas Bimbingan Membaca Al Qur’an dari orang tua ............
29
B. Kemampuan Membaca Al Qur’an Anak ..........................................
31
1. Pengertian Kemampuan Membaca Al Qur’an Anak ...................
31
2. Indikator Kemampuan Membaca Al Qur’an Anak .....................
32
3. Faktor – Faktor Kemampuan Membaca Al Qur’an Anak ...........
36
C. Hubungan Antara Intensitas Bimbingan Membaca Al Qur’an dari Orang Tua dengan Kemampuan Membaca Al Qur’an Anak ...............................
40
BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Keadaan Umum..............................................................................
41
1. Struktur Organisasi .....................................................................
41
2. Letak Geografis ..........................................................................
43
3. Keadaan Alam ............................................................................
43
4. Jumlah Penduduk ........................................................................
43
5. Keadaan Sosial Penduduk ...........................................................
46
B. Penyajian Data ...............................................................................
48
1. Data Hasil Jawaban Angket Intensitas Bimbingan Membaca Al-Qur’an dari Orang Tua…………………………………………
51
2. Data Hasil Tes Kemampuan membaca Al-Qur’an Anak .............
53
BAB IV : ANALISIS DATA A. Analisis Diskriptif ..........................................................................
54
B. Analisis Uji Hipotesis .....................................................................
63
C. Pembahasan Hasil Penelitian ..........................................................
72
BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ......................................................................................
74
B. Saran-saran ......................................................................................
75
C. Penutup ............................................................................................
76
Daftar Pustaka Daftar Lampiran-Lampiran
Daftar Riwayat Hidup Daftar Lampiran
Lampiran 1. Lembar Soal Angket Penelitian Lampiran 2. Butir Tes Kemampuan Membaca Al Qur’an Anak Lampiran 3. Daftar SKK Lampiran 4. Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 5. Surat Mohon Ijin Penelitian Lampiran 6. Surat Ijin Kesbang dan Linmas Lampiran 7. Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 8. Kartu Bimbingan Skripsi Lampiran 9. Surat Keterangan Kepala Kelurahan
Daftar Tabel
Tabel. 1 Daftar nama responden orang tua dan anak ……………………………..49 Tabel. 2 Data hasil jawaban angket intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua............................................................................51 Tabel. 3 Hasil tes kemampuan membaca Al Qur’an anak.......................................53 Tabel. 4 Data kualifikasi nilai angket Intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari oang tua...............................................................................................54 Tabel. 5 Data kualifikasi nilai angket intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua.............................................................................................57 Tabel. 6 Kualifikasi intensitas bimbingan membaca Al Qur’an anak......................58 Tabel. 7Data hasil tes kemampuan membaca Al Qur’an anak................................59 Tabel. 8 Data skor hasil tes kemampuan membaca Al Qur’an anak........................61 Tabel. 9 Kualifikasi kemampuan membaca Al Qur’an anak...................................62 Tabel. 10 Koefisien Korelasi Antara Variabel Intensitas Bimbingan Membaca Al Qur’an dari orang tua ( X ) dengan Variabel Kemampuan Membaca Al Qur’an Anak ( Y ) di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun 2010………………………………………………..65 Tabel. 11 Interpretasi koefisien hubungan...............................................................71
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Al Qur’an adalah sumber ajaran dan pedoman hidup umat Islam yang pertama, kitab suci ini menempati posisi sentral dalam segala hal yaitu dalam pengembangan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan keislaman.( Abdul Aziz dan Abdusysyukir, 2006: 3 ). Sebagai umat islam tentu kita telah mengerti dan mengenal wahyu yang diturunkan kapada Nabi terakhir Muhammad SAW. Namun kita perlu mengenal lebih dekat lagi akan hakekatnya, apakah Al Qur’an itu hanya sekedar bacaan ataukah merupakan pedoman bagi orang yang beriman.( Drs. M. syakur SF, 2001: 1 ). Hal ini sesuai dengan anjuran Al Qur’an sendiri. Ayat yang mula-mula turun ialah yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan, yaitu:
.﴾۵ ـ۱ : ﴿ ﺍﻠﻌﻠﻕ
Artinya: “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu, yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang paling Pemurah. Yang telah mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia telah mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. ( QS. Al Alaq: 1-5 ). ( Depag RI, 2004: 904 ).
1
Mempelajari isi Al Qur’an akan menambah perbendaharaan baru, memperluas pandangan dan pengetahuan, meningkatkannya perspektif baru dan selalu menemui hal-hal yang selalu baru. Lebih jauh lagi, kita akan lebih yakin akan keunikan isinya yang menunjukkan Maha Besar Allah Pengasih Penyayang, sebagai penciptanya. Berbagai usaha telah dilakukan orang dalam menganalisa isi Al Qur’an itu, ternyata makin banyak kita menganalisa dan membahasnya, makin diketahui betapa kecilnya kemampuan orang apabila dibandingkan dengan kebesaran Allah SWT. Periode penting dalam pendidikan terutama pendidikan membaca Al Qur’an adalah masa anak-anak, apabila anak-anak kurang mendapatkan perhatian dan pendidikan pada awal permulaan perkembangannya maka mereka akan menjadi rusak kerana tidak mempunyai pegangan hidup, sehingga akhlaknya menjadi rusak. Pendidikan pada masa anak-anak perlu ditonjolkan pada hal – hal yang kongkrit terutama melalui keteladanan atau peragaan hidup secara riil, karena contoh tauladan yang dilihat anak lebih berkesan dan dapat diambil untuk menjadi bagian dalam hidupnya. Kemampuan membaca Al Qur’an sangat diperlukan bagi anak dalam rangka memberi bekal untuk dapat menjadi pembuka jalan dan sebagai pengantar bagi ilmu – ilmu selanjutnya, disamping itu kemampuan membaca Al Qur’an pada gilirannya akan bermuara pada peningkatan ketaqwaan dan keimanan, sebab Al Qur’an merupakan petunjuk kita yang benar. Oleh karena itu, anak harus ditekankan untuk belajar membaca Al Qur’an sejak dini, sehingga mereka mampu membacanya dengan baik dan benar. Disini yang menjadi faktor penentu adalah
orang tua, barangkali sulit untuk mengabaikan peran keluarga ( orang tua ) dalam pendidikan anak-anak, dari masa bayi hingga usia sekolah memiliki lingkungan tunggal yaitu keluarga. Untuk melihat seberapa jauh seorang muslim masa kini dalam mengamalkan Al Qur’an melalui perilaku, kepatuhan, keteguhan, merenungkan, mengambil hukum-hukum, membangun dan menata kehidupannya berdasar pada petunjuk dan nilai-nilai ajaran Al Qur’an. Hal ini dapat kita lihat melalui aktivitas kaum muslimin itu sendiri, apakah mereka menghafal Al Qur’an, banyak membacanya baik waktu pagi maupun waktu sore hari, baik secara individu, keluarga, ataupun secara berkelompok.( Abdurrab Nawabuddin dan Drs. Bambang saiful Ma’arif, 1996: 5 ). Menjadikan anak-anak dapat belajar Al Qur’an mulai dari semenjak kecil itu adalah kewajiban orang tuanya masing-masing. Berdosalah orang tua yang mempunyai anak-anak, tetapi anak-anaknya tidak pandai membaca Al Qur’an. Tidak ada malu yang paling besar di hadapan Allah nantinya, bilamana anakanaknya tidak pandai membaca Al Qur’an. Sebaliknya, tidak ada kegembiraan yang lebih memuncak nantinya, bila mana orang tua dapat menjadikan anaknya pandai membaca Al Qur’an. Rasulullah SAW telah mengatakan: “ tidak ada suatu keuntungan bagi seorang yang telah menjadikan anaknya pandai membaca Al Qur’an, kecuali baginya nanti pada hari kiamat akan diberikan suatu mahkota dari dalam surga. Jadi tidak ada alasan untuk tidak mempelajarinya, misalnya saja karena tua, karena sudah dewasa dan sebagainya. Dalam tingkatan pertama sekedar pandai membaca Al Qur’an dengan baik, hal ini berlaku bagi anak-anak,
orang dewasa maupun orang tua, pria ataupun wanita, semuanya berkewajiban untuk mempelajarinya. Oleh karena itu melihat gambaran di atas, maka penulis sangat tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “ Korelasi antara Intensitas Bimbingan Membaca Al Qur’an di Rumah dengan Kemampuan Membaca Al Qur’an Anak di Kelurahan Pulutan kecamatan Sidorejo kota Salatiga tahun 2010 “.
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2010 ? 2. Bagaimanakah kemampuan membaca Al Qur’an anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2010 ? 3. Adakah hubungan antara intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari rorang tua dengan kemampuan membaca Al Qur’an anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2010 ?
C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan pokok permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua di Kelurahan Pulutan kecamatan Sidorejo kota Salatiga tahun 2010. 2. Mengetahui kemampuan membaca Al Qur’an anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2010.
3. Mengatahui seberapa jauh hubungan antara intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua dengan kemampuan membaca Al Qur’an anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2010.
D. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi orang tua agar selalu meningkatkan dan rutinitas membaca Al Qur’an dalam setiap hari, karena orang tua merupakan guru yang paling utama untuk mengajarkan pendidikan agama Islam. 2. Bagi anak agar dapat membaca Al Qur’an dengan lancar dan benar maka harus selalu memperhatikan tajwid dan bacaannya. 3. Bagi penulis akan memberikan tambahan pengetahuan terkait dengan korelasi intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua dengan kemampuan membaca Al Qur’an anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2010. E. Penegasan Istilah 1. Hubungan antara Intensitas Bimbingan Membaca Al Qur’an dari Orang Tua. a. Hubungan, adalah keterkaitan atau perhubungan dua masalah yang tidak saling menyebabkan. ( M. Dahlan Al Barry,1994:373 ). Dalam hal ini adalah hubungan antara intensitas bimbingan membaca Al Qur’an di rumah dengan kemampuan membaca Al Qur’an anak.
b. Intensitas, adalah kemampuan/ kekuatan/ gigih – tidaknnya; kehebatan. ( M. Dahlan Al Barry,1994:265 ). Maksudnya kegigihan orang tua dalam memberi pelajaran tehadap anaknya. c. Bimbingan, yang dimaksud penulis adalah tuntunan untuk mendidik anak. Seberapa jauh orang tua dalam membimbing anak dalam khususnya dalam membaca Al qu’an dengan benar dan lancer d. Membaca Al Qur’an arti dari Al Qur’an itu sendiri adalah, dari segi bahasa artinya yang dibaca, sedangkan dari segi istilah ialah wahyu Allah SWT yang merupakan mu’jizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai sumber hukum dan pedoman hidup bagi pemeluk Islam jika dibaca menjadi ibadah kepada Allah. ( Moh. Rifai dan A. Mustofa Hadna, 2001:115 ) e. Orang tua, yaitu ayah dan ibu kandung ( Sofyan Triatmojo, 96 ). 2. Kemampuan Membaca Al Qur’an Anak a. Kemampuan adalah sanggup melakukan sesuatu ( Sofyan Triatmojo: 295). Yang penulis maksud disini adalah kesanggupan atau kecakapan yaitu dalam melafalkan ayat- ayat Al Qur’an. b. Membaca Al Qur’an, yang dimaksud disini adalah membaca dengan tartil artinya mengucapkan setiap huruf sesuai dengan hak dan mustahaknya secara tepat, sehingga membentuk suatu lafazh serta susunan kalimat yang benar dengan menepati waqaf dan ibtida ( tepat dimana harus dan bagaimana cara berhenti dan memulai bacaan ). ( Wahidin Halim, 2006:122 ).
c. Anak, adalah amanat Allah SWT yang dititipkan kepada kedua orang tuanya. ( Djamiatul Islamiyah,1995:7 ).
F. Hipotesis Hipotesis
merupakan
jawaban
yang
bersifat
sementara terhadap
permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. (Suharsimi; 1997: 62 ). Hipotesis ada dua yaitu hipotesis nol ( Ho ) yakni hipotesis yang menyatakan ketidak adanya hubungan antara variable. Kemudian hipotesis alternative ( Ha ) yakni hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antar variable. ( Suharsimi Arikunto, 1990: 60 ). Berdasarkan uraian diatas maka penulis memberikan hipotesis sebagai berikut; Ada pengaruh yang sangat positif antara hubungan intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua dengan kemampuan membaca Al Qur’an anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2010. G. Metode Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian.
Lokasi Secara garis besar lokasi tentang Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tersebut dapat di jelaskan sebagai berikut : a. Luas Wilayah
: 237,11 Ha
b. Batas Wilayah
:
- Sebelah Utara
: Kelurahan Blotongan Kec. Sidorejo
- Sebelah Selatan : Kelurahan Sidorejo Lor Kec. Sidorejo
- Sebelah Timur : Kelurahan Kecandran Kec. Sidomukti - Sebelah Barat
:
Desa
Candirejo
Kec.
Tuntang
Kab.
Semarang, Desa Jombor Kec. Tuntang Kab. Semarang.
Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada sore hari di mana para orang tua dan anak lagi pada dirumah. yang pertama peneliti lakukan adalah penyampaian maksud secara umum kepada responden tentang apa yang harus dilakukan. Ada 50 orang tua yang diberi angket dan 50 anak kuesioner ( tes lisan ), dimana setiap orang tua diberi tenggang waktu maksimal satu minggu untuk bisa menjawab pertanyaan yang ada dalam angket tersebut melihat keinginan dari responden karena kesibukan yang begitu padat. Tes lisan dilaksanakan saat anak anak berada di sekolah diniyah pada sore hari. Karena peneliti lebih mudah bertemu ketimbang dirumahnya, tes dilaksanakan pada saat istirahat secara lisan dengan bergantian satu satu dan setiap sore 5 anak jadi peneliti membutuhkan waktu sepuluh hari untuk menyelesaikan tes tersebut.
2. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data dan memiliki karakter tertentu dan sama ( Sukandarrumidi, 2002: 47 ). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah orang tua dan anak di kelurahan Pulutan kecamatan Sidorejo kota Salatiga tahun 2010.
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat – sifat yang sama dari obyek yang merupakan sumber data. ( sukandarrumidi, 2002: 50 ). Dalam pengambilan sampel menurut Masri Singarimbun dan Sofian Efendi ada beberapa peneliti menyatakan bahwa besarnya sampel tidak boleh kurang dari 10% dan ada pula peneliti lain yang menyatakan bahwa besarnya sampel minimum 5% dari jumlah satuan satuan elementer (elementary units) dari populasi. Pengambilan sampel ini dimaksudkan untuk memperoleh keterangan mengenai obyeknya dengan jalan hanya mengamati sebagian dari populasi. Data awal yang diperoleh untuk calon yang akan dijadikan sampel ada 50 orang, dengan kriteria: -
Beragama Islam.
-
Mempunyai putra atau putri dengan tingkat pendidikan antara kelas V sampai kelas VI Sekolah Dasar.
-
Anak yang baru mulai belajar membaca Al Qur’an
-
Berada di kelurahan pulutan Teknik Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel untuk
memnentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik pengamatan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling atau sampel acak. Kebaikan ini tidak hanya terletak pada teori yang mendasarinya, tetapi juga pada bukti – bukti empiris.
Didalam penentuan
sample secara acak semua anggota populasi, secara individual atau secara kolektif, diberi peluang yang samauntuk menjadi anggota sample.( Sumadi Suryabrata, 2009: 35 – 36 ).
Teknik pengamatan sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
random
sampling
dengan mengambil
sampel,
dimana dalam
pengambilan sampel ini mencapur subyek - subyek yang ada dalam populasi sehingga setiap subyek mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan kesempatan untuk dipilih sebagai sampel. 3. Variabel Penelitian Variabel dapat diartikan sebgai obyek pengamatan atau fenomena yang diteliti. Adapun variabel dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu: a. Variabel Bebas ( X ) yaitu intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua di kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2010 , dengan indikator: 1. Rutinitas bimbingan membaca Al Qur’an dalam setiap harinya. 2. Waktu membaca Al Qur’an. Baik waktu malam, siang ataupun waktu habis sholat lima waktu. 3. Membimbing belajar membaca Al Qura’an. 4. Mengkoreksi kesalahan saat anak membaca Al Qur’an. 5. Memberi contoh mengucapkan lafadz-lafadz dalam Al Qur’an.
b. Variabel Terikat ( Y ) yaitu kemampuan membaca Al Qur’an anak di kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2010. Indikator yang digunakan dalam metode ini adalah : 1. Anak dapat membaca Al Qur'an dengan benar.
Adapun salah satu aspek membaca dengan benar anak didik harus menguasai ilmu tajwid paling tidak mengetahui hukum bacaan nun mati dan tanwin yaitu : a. Izhar harus dibaca jelas b. Idghom bighunnah harus dibaca berdengung c. Idghom bila ghunnah harus dibaca tanpa didengungkan d. Iqlab harus dibaca dengan membalikan e. Ihkfa harus dibaca samar 2. Anak dapat membaca Al Qur'an dengan fasih. Setelah anak bisa membaca dan membedakan panjang pendek, bunyi lafal Al Qur'an dengan benar, anak diharapkan bisa membaca dengan fasih, dalam segi membaca fasih anak harus mengetahui tentang makharijul khuruf yaitu tempat kelurnya huruf yang akan dibaca. Adapun tempat keluarnya huruf dibagi menjadi lima 5 yaitu: a. Al jaufi yang artinya bergema adapun hurufnya alif ا, wawu و, dan ya' يatau disebut juga dengan huruf mad. b. Al khalak yang artinya rongga atau kerongkonga hamzah ءdan ha' ه, 'ain عdan ha' حghain غdan kha' خ c. Al lisan yang artinya lidah hurufnya yaitu: hurufnya yaitu: ض, ق, ج , د, ش, ي, ل, ت, ن, ك, ط, ر d. Assyafatan artinya dlam bibir ف, و, م, ب. e.
Al khisyum artinyadalam hidung atau bacaan ghunnah.
3. Anak dapat membaca Al Qur'an dengan lancar.
Setelah menguasai ilmu tajwid dan makharijul huruf anak dapat membaca denagan lancar, baik cepat ataupun pelan-pelan sesuai dengan kemampuan nafas masing-masing anak. Bacaanya dianggap lancar dan benar jika tajwid dan makharijul hurufnya tepat.
4. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dipergunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Kuesioner ( Angket ) Pada penelitian ini penggunaan kuesioner merupakan hal yang pokok untuk pengumpulan data. Hasil kuesioner tersebut akan terjelma dalam angka – angka, table – table, analisa statistic dan uraian serta kesimpulan hasil penelitian. Analisa data kuantitatif dilandaskan pada hasil kuesioner itu. (Masri Singarimbun dan Sofian Efendi,1983:130). Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet. Bentuk dari kuesioner ini adalah menggunakan multiple choice test ( pilihan ganda ) terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan suatu pengertian yang belum lengkap. ( Suharsimi Arikunto,1996:169 ). Kuesioner ini terdiri dari 50 item soal yang berhubungan dengan indikator variabel ( x ) intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua. Dari masing-masing soal ada bebrapa alternatif jawaban mempunyai bobot nilai yang berbeda-beda, yakni:
1) Untuk alternatif jawaban A bobot nilainya adalah 3 2) Untuk alternatif jawaban B bobot nilainya adalah 2 3) Untuk alternatif jawaban C bobot nilainya adalah 1 Dari bobot nilai masing – masing alternatif jawaban tersebut apabila di jumlahkan akan memperoleh nilai maksimum 3 x 10 = 30. 2. Test Test merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturanaturan yang sudah ditentukan ( Suharsimi Arikunto,1996:51 ). Pada penelitian akan digunakan tes lisan, melihat yang akan diteliti adalah kemampuan membaca Al Qur’an anak dimana tes lisan adalah tes yang soal dan jawabannya menggunakan bahasa lisan.( Suharsimi Arikunto,1996:48 ) Test lisan ini dapat digunakan untuk menilai kemampuan anak untuk membaca Al Qur’an, karena dilakukan secara individual. Dalam penelitian ini metode tes ini akan digunakan untuk menjaring data tentang kemampuan membaca Al Qur’an anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2010. Indikator yang digunakan dalam metode ini adalah :
1. Kebenaran dalam membaca Al Qur’an anak dengan bobot nilai maksimum adalah 30.
2. Kefasihan dan kebenaran dalam membaca Al Qur’an anak dengan bobot nilai maksimum adalah 30. 3. Kelancaran dalam membaca Al Qur’an anak dengan bobot nilai maksimum adalah 40. Dalam hal ini ada tiga indikator antara lain: kelancaran, kefasihan dan kebenaran, , sehingga nilai maksimal yang diperoleh anak adalah 100 sebagai acuan dalam penilaian ini peneliti memggunakan ancer – ancer : baik untuk kebenaran, kefasihan dan kelancaran, apabila benar, lancar, dan fasih maka anak akan diberi skor maksimal antara 31 sampai 40. Sedangkan apabila kurang benar, fasih dan lancar maka anak diberi skor antara 21 sampai 30 dan untuk anak yang tidak benar, fasih dan lancar diberi skor antara 10 sampai 20.
5. Metode Analisis Data a. Analisis Deskriptif Analisis data untuk mengetahui gambaran tingkat intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua dengan kemampuan membaca Al Qur’an anak digunakan statistik dengan perhitungan prosentase dari masing-masing hasil pengukuran variabel penelitian tersebut:
1. Mencari Nilai rata-rata atau Mean dengan rumus:
X
Xi n
( Prof. Dr. Sudjana, 2002: 67 ).
Keterangan : X
= Rata-rata ( x bar )
∑Xi = Jumlah seluruh data n
= Banyaknya data 2. Menentukan kualifikasi dan Interval nilai:
I
Range JumlahInterval ( Sutrisno Hadi,1974 : 198 ).
Dimana : R = H – L + 1 Keterangan : R
: Range
H
: Nilai Tertinggi
L
: Nilai Terendah
b. Analisis Uji Hipotesis Untuk menjawab permasalahan ketiga ( uji hipotesis ) penulis menggunakan analisis regresi satu prediktor yaitu intensitas bimbingan membaca Al Qur’an di rumah dan satu kriterium yaitu kemampuan membaca Al Qur’an anak. Langkah – langkah yang dilakukan dalam analisis data ini adalah : 1) Mencari korelasi antara kedua variabel yang di teliti dengan menggunakan analisis product moment dari person, dengan rumus :
rxy
xy ( x 2)( y 2)
( Drs. Subana, dkk, 2005: 148 & 162 ).
Dimana dari rumus ini masing-masing telah diketahui:
xy xy
( x)( y )
x2 x2 y2 y2
N ( x ) 2 N ( y ) 2 N
Keterangan: rxy
= Koefisien korelasi antara variabel x dan y
∑xy
= Jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor asli dari x dan y
∑x
= Jumlah skor asli variabel x
∑y
= Jumlah skor asli variabel y
N
= Jumlah subjek penelitian
2) Mengkonsultasikan t hitung di atas ke dalam t tabel baik dalam taraf 1% maupun 5%.
E. Sistimatika Penulisan Untuk mempermudah dan memperjelas gambaran dalam memahami skripsi maka perlu ada sistematika penulisan skripsi sebagai berikut: BAB I
: Pendahuluan
Pada bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, penegasan istilah, hipotesis, metode penelitian dan sistimatika penulisan. BAB II
: Landasan Teori Pada bab ini berisi uraian berbagai teori yang menjadi landasan teoritik penelitian yang berkaitan dengan variabel penelitian yaitu teori teori membimbing dan membaca al qur’an yang baik dan benar
BAB III : Laporan Hasil Penelitian Pada bab ini dilaporkan hasil pengumpulan data mengenai eksistensi kelurahan pulutan Salatiga yang memuat tinjauan historis, tinjauan geografis, keadaan guru dan karyawan, keadaan siswa, sarana dan prasarana, kegiatan intra dan ekstra kurikuler, administrasi sekolah. Disamping itu memuat data intensitas bimbinngan membaca al qur’an di rumah dengan kemampuan membaca al qur’an anak. BAB IV : Analisa Data Pada bab ini dilakukan analisis data yang di kumpulkan dengan pentahapan, klasifikasi data, tabulasi data, penghitungan frekuensi dan prosentase, untuk mengetahui pokok masalah yaitu ada tidaknnya hubungan antara intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari oranng tua dengan kemampuan membaca Al Qur’an anak dengan menggunakan rumus korelasi product moment. BAB V
: Penutup
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian, saran- saran yang berhubungan dengan pihak – pihak terkait dari subyek penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Intensitas Bimbingan Membaca Al Qur’an 1. Pengertian Membaca Al Qur’an Membaca Al Qur’an disini adalah membaca dengan tartil artinya mengucapkan setiap huruf sesuai dengan hak dan mustahaknya secara tepat, sehingga membentuk suatu lafazh serta susunan kalimat yang benar dengan menepati waqaf dan ibtida ( tepat dimana harus dan bagaimana cara berhenti dan memulai bacaan. Al Qur’anul Karim adalah tali agama Allah yang sangat kuat dan jalan yang lurus, cahaya serta petunjuk kepada kebenaran dan menuju kepada jalan yang lurus. Di dalam Al Qur’an diceritakan kejadian-kejadian masa lampau dan juga diceritakan hukum ( peraturan-peraturan ) di antara masa lalu dan masa sekarang, serta masa yang akan datang. Barang siapa yang mencari petunjuk selain dari Al Qur’an maka Allah akan menyesatkan dan barang siapa yang berkata dengan Al Qur’an maka perkataan tersebut adalah benar. Barang siapa yang menghukumi sesuatu dengan Al Qur’an, maka akan terwujud keadilan ( bersifat adil ) dan barang siapa yang berdoa dengan Al Qur’an maka sungguh akan diberikan petunjuk kepada jalan yang lurus. ( Otong Surasman, 2002: 15 ). Al Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai salah satu rahmat yang tak ada taranya bagi alam
20
semesta. Di dalamnya terkumpul wahyu illahi yang menjadi petunjuk, pedoman dan palajaran bagi siapa yang mempercayai serta mengamalkannya. Bukan itu saja, tetapi juga Al Qur’an itu adalah kitab suci yang paling penghabisan diturunkan Allah, yang isinya mencakup segala pokok – pokok syariat yang terdapat dalam kitab – kitab suci yang diturunkan sebelumnya. Karena itu, setiap orang yang mempercayai Al Qur’an, akan bertambah cinta kepadanya, cinta untuk membacanya, untuk mempelajari dan memahaminya serta pula untuk mengamalkan dan mengajarkannya sampai merata rahmatnya dirasai dan dikecap oleh penghuni alam semesta. Al Qur’an sebagai sumber ajaran Islam menuntut perhatian yang besar dari umat Islam, sehingga Rasulullah SAW. berpesan sebelum wafatnya untuk ( memperhatikan ) kitab Allah yang satu ini. Maksud dari wasiat beliau adalah agar menjaganya baik secara fisik maupun maknanya. Di antara keistimewaan Al Qur’an adalah mudah dibaca, mudah dihafal, dan mudah di terangkannya. ( Abdurrab Nawabuddin dan Bambang Saiful Ma’arif, 1996: 7 ). Ibnu Katsir menyitir firman Allah dalam surat Al Qamar ayat: 17 ﴾۱٧مُ َدكِسٍ﴿ﺍﻠﻗﻣﺮ׃
وََلقَدْ يَّسَسْوَا ا ْلقُسْآنَ لِل ِركْسِ َفهَلْ مِه
Artinya: Dan sesungguhnya telah kami mudahkan Al Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran ?. ( Q.S. Al Qamar : 17 ). ( Depag RI, 2004: 769 ). Di dalam ajaran Islam, bukan membaca Al Qur’an saja yang menjadi ibadah dan amal yang mendapatkan pahala dan rahmat, tetapi mendengarkan bacaan Al Qur’an pun begitu pula. Malahan sebagian Ulama mengatakan,
bahwa mendengarkan orang membaca Al Qur’an pahalanya sama dengan orang yang membacanya. Tentang pahala orang mendengarkan bacaan Al Qur’an dengan jelas dalam surat Al A’raaf ayat : 204.
َحمُىن َ ْوَإِذَا قُسِئَ ا ْلقُسْآنُ فَاسْ َت ِمعُىاْ لَهُ وَأَوصِتُىاْ َلعََلكُمْ تُس ﴾٢٠٤﴿ﺍﻷﻋﺮﺍﻑ׃ Artinya: Dan apabila dibacakan Al Qur’an, maka dengarkanlah baik – baik, dan perhatiakanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat. ( Q. S. Al A’raaf : 204 ). ( Depag RI, 2004: 238 ). 2. Dasar – Dasar Membaca Al Qur’an Ada beberapa dasar yang digunakan kaitannya dalam membaca Al Qur’an baik dari Al Qur’an sendiri maupun hadits. a. Dasar Al Qur’an 1). QS. Al-Alaq : 1-5 ﺍ .﴾۵ ـ۱ : ﴿ العلﻕ Artinya:” Bacalah dengan menyebut nama Allah yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling murah, yang mengajar manusia dengan perantaaraan kalam, Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. ( QS. Al-Alaq : 1-5 ). ( Depag RI, 2004: 904 ). 2). QS. Ali Imron : 113
﴾۱۱٣ )ﺍﻠﻌﻣﺮﻦ׃ Artinya:”Mereka itu tidak sama diantara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud. ( QS. Ali Imron : 113 ). ( Depag RI, 2004: 81 ). 3). QS. Al-Ankabut : 45 Artinya:” Bacalah apa yang telah di wahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. ( QS. AlAnkabut : 45 ). ( Depag RI, 2004: 566 ). 4). QS. Al Waqiah : 77 ﴾٧٧ِإوَهُ لَقُسْآنٌ كَسِيمٌ﴿ﺍﻠﻭﻗﻌﺔ׃ Artinya:” Sesungguhnya Al Qur’an ini adalah bacaan yang sangat mulia ( QS. Al Waqiah : 77 ). ( Depag RI, 2004: 783 ). b. Dasar Hadits
﴾ﺇﻗﺭﺃﺍﻠﻗﺭﺃﻥﻓﺈﻧﻪﻳﺄﺗﻲﻳﻮﻢﺍﻠﻗﻳﺎﻣﺔﺷﻓﻳﻌﺎﻷﺼﺣﺎﺑﻪ ﴿ﺭﻮﺍﻩ ﻣﺴﻟﻡ Artinya:”Bacalah olehmu sekalian Al Qur’an karena sesungguhnya Al Qur’an itu akan menjadi syafaat atau penolong bagi para pembacanya di hari kiamat. ( HR. Muslim ). ( M. Taqiyul Islami Qori, 1998: 43 ). 3. Adab Membaca Al Qur’an Al Qur’an tidak sama dengan bacaan – bacaan lain. Sebagai kitab suci, orang yang hendak membaca Al Qur’an pun harus mengikuti adab – adab yang sudah diatur. Imam Al- Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin menguraikan dengan jelas mengenai tata cara atau adab membaca Al Qur’an. Sedangkan adab membaca al qur’an menurut Imam Al- Ghozali dan para ulama’ lain diantaranya : adab – adab membaca Al Qur’an yang terpenting ialah : a. Membaca Al Qur’an disunahkan sesudah berwudhu, dalam keadaan suci sebab yang dibaca adalah wahyu Allah. Kemudian mengambil Al Qur’an hendaknya dengan tangan kanan, dan memegangnya dengan kedua tangan. b. Membaca Al Qur’an disunahkan di tempat yang bersih, seperti: di masjid, surau, mushalla, rumah, dan tempat tempat lain. Tapi yang paling afdhal adalah di masjid. c. Disunahkan membaca Al Qur’an dengan menghadapa ke kiblat, membacanya dengan khusyu’ dan tenang, serta berpakaian yang pantas.
d. Ketika membaca Al Qur’an, mulut hendaknya bersih, tidak berisi makanan, sebaiknya sebelum membaca Al Qur’an mulut dan gigi dibersihkan terlebih dahulu. e. Sebelum membaca Al Qur’an disunahkan membaca ta’awudz. Sesudah itu barulah membaca basmallah. Maksudnya, meminta perlindungan terlebih dahulu supaya jauh dari tipu daya syaitan, sehingga hati dan pikiran tenang. Disunahkan membaca Al Qur’an dengan tartil, yaitu dengan bacaan yang pelan-pelan dan tenang. Membaca dengan tartil lebih banyak memberi bekas dan mempengaruhi jiwa serta mendatangkan ketenangan batin dan rasa hormat kepada Allah. f. Bagi orang yang sudah mengerti arti dan maksud ayat-ayat Al Qur’an, disunahkan membacanya dengan penuh perhatian dan pemikiran tentang ayat-ayat yang dibacanya itu dan maksudnya. Cara pembacaan seperti inilah yang dikehendaki, yaitu lidahnya bergerak membaca, hatinya turut memperhatikan dan memikirkan arti dan maksud yang terkandung dalam ayat-ayat yang dibacanya, yaitu membaca Al Qur’an serta mendalami isi yang tekandung di dalamnya. Hal itu akan mendorongnya untuk mengamalkan isi Al Qur’an itu. Firma Allah dalam surat An Nisaa’ ayat: 82. ﴾۸٢ا ْلقُسْآنَ﴿ﺍﻠﻧﺳﺎﺀ׃
َأَفَالَ يَتَدَّبَسُون
Artinya: “ Maka apakah mereka tidak memperhatikan ( isi ) Al Qur’an ? ( QS. An Nisaa : 82 ). ( Depag RI, 2004: 118 ).
g. Dalam membaca Al Qur’an itu, hendaklah benar – benar diresapi arti dan maksudnya,
lebih
–
lebih
apabila sampai pada ayat-ayat
yang
menggambarkan nasib orang-orang yang berdosa, dan bagaimana hebatnya siksaan bagi mereka. Sehubungan dengan itu, menurut riwayat para sahabat banyak yang mencucurkan air matanya dikala membaca dan mendengar ayat-ayat suci Al Qur’an yang menggambarkan betapa nasib yang akan diderita oleh orang-orang yang berdosa. h. Disunahkan membaca Al Qur’an dengan suara yang bagus lagi merdu, sebab suara yang bagus dan merdu itu menambah keindahan uslubnya Al Qur’an. ( Wahidin Halim, 2006 : 119-121 ). i. Hendaklah menjaga sopan santun ketika membaca Al Qur’annul karim, maka jangan sambil ketawa – ketawa, jangan pula bermuka masam, dan janganlah memandang atau memperhatikan kepada masalah lain ( selain Al Qur’an yang sedang dibaca ), tetapi merenungkan isinya dan mengingat pesan – pesanya. ( Otong Surasman, 2002: 21-22 ).
4. Keutamaan Membaca Al Qur’an Tentang keutamaan membaca Al Qur’an, Rasulullah dalam suatu hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim menyatakan, “perumpamaan orang mukmin yang membaca Al Qur’an seperti bunga utrujjah, baunya harum dan rasanya lezat. Orang mukmin yang tak suka membaca Al Qur’an adalah seperti buah kurma, baunya tidak begitu harum tapi rasanya manis. Orang munafik yang membaca Al Qur’an ibarat sekuntum bunga berbau harum, tetapi pahit rasanya, dan orang munafik yang tidak membaca Al Qur’an tak
ubahnya seperti buah hanzalah tidak berbau dan rasanya pahit sekali”. ( Wahidin Halim, 2006: 118 ). Mengenai pahala membaca Al Qur’an, Ali bin Abil Thalib mangatakan, tiap – tiap orang yang membaca Al Qur’an dalam shalat akan mendapat pahala lima puluh kebajikan untuk tiap tiap huruf yang diucapkannya, membaca Al Qur’an di luar shalat dengan berwudhu pahalanya dua puluh lima kali kebajikan bagi tiap tiap huruf yang diucapkannya dan membaca Al Qur’an diluar shalat dengan tidak berwudhu, pahalanya sepuluh kebajikan tiap tiap huruf yang diucapkannya. Begitu tingginya nilai
Al Qur’an, sehingga tidak hanya orang yang
membacanya yang mendapat pahala, orang yang mendengar bacaan al qur’an pun pahalanya, menurut sebagian ulam’, sama dengan orang yang membaca kalam Illahi tersebut. ( Wahidin Halim, 2006: 119 ). Sesungguhnya orang yang paling mulia ibadahnya serta besar pahalanya ketika mendekatkan diri kepada Allah SWT adalah membaca Al Qur’an. Hal ini telah diperintahkan kepada kita untuk membaca Al Qur’an. ( Otong Surasman, 2002: 18 ) sebagaimana diterangkan dalam Firman Allah:
ًإِنَ الَرِيهَ َيتْلُىنَ ِكتَابَ اللَهِ وَأَقَامُىا الصَلَاةَ وَأَوفَقُىا مِمَا زَشَ ْقىَاهُمْ سِسّاً وَعَلَا ِويَتً يَسْجُىنَ تِجَازَة لَه َتبُىزَ ِل ُيىَ ِفيَهُمْ أُجُى َزهُمْ َويَصِي َدهُم مِه َفضْلِهِ ِإوَهُ غَفُىزٌ شَكُىز ﴾٣٠-٢۹﴿ﻓﻄﺮ׃ Artinya:” sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka
itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. ( QS. Fathir: 29-30 ). ( Depag RI, 2004: 620-621 ). 5. Intensitas Bimbingan Membaca Al Qur’an dari Orang Tua. Intensitas bimbingan yang dimaksud adalah tuntunan untuk mendidik anak. Seberapa jauh orang tua dalam membimbing anak khususnya dalam membaca Al Qur’an dengan benar dan lancar. Dapat dikatakan bahwa intensitas bimbingan adalah tingkatan atau ukuran yang menunjukkan keadaan untuk mendidik anak seperti kuat, tinggi, bergelora, penuh semangat, berapiapi, berkobar-kobar ( perasaannya ) dan sangat emosional yang dimiliki oleh seseorang yang di wujudkan dalam bentuk sikap maupun perbuatan dalam mendidik anak, agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Pengertian intensitas bimbingan juga mencakup perilaku yang bersikap rutinitas dalam membimbing artinya seseorang yang memiliki semangat yang tinggi maka ia akan melakukan perbuatan secara sering atau rutin, dimana dalam peneliti ini intensitas bimbingan dengan kegiatan membaca Al Qur’an. Maksudnya adalah tingkatan kwantitas dan kwalitas tentang sikap yang penuh semangat, rutinitas seseorang dalam melihat baik secara lisan maupun dalam hati untuk memperoleh pesan yang disampaikan melalui bahasa tertulis dalam kitab suci Al Qur’an.
Pendidikan generasi penerus merupakan hal yang sangat penting, selalu hangat dibicarakan, dan tidak akan ada habisnya. Banyak hal yang dapat dijadikan bahan kajian tentang sistemnya model pelaksanaannya, prioritas penyajian, tolak ukur keberhasilannya, dan banyak hal yang sangat perlu untuk dipikirkan secara matang demi mempersiapkan generasi yang benarbenar tangguh dan siap. Tangguh dan siap menghadapai segala permasalahan yang ada dalam hidup dan siap dengan bekal untuk menggapai kesuksesan hidupnya. Peran orang tua disini sangat penting maksudnya mampu mengendalikan hawa nafsu, tidak mudah terpengaruh oleh kebudayaan berhala, tidak mudah diombang-ambingkan oleh situasi yang kacau, dan tidak silau oleh kenikmatan dunia. Pergaulan luas namun mampu menyaringnya, dan berprinsip tidak akan mengikuti perbuatan yang tercela. Dengan kata lain, anak menjadi pemuda-pemudi yang bisa menjadi harapan orang tua, tempat berteduh di hari tua, mampu membawa keharuman nama keluarga, masyarakat dan negaranya.
( Yunus Hanis Syam dan Rahmah Kumala Dewi, 2008: 1-
2 ). Dalam pandangan Islam anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kata fitrah oleh sebagian ulama diartikan sebagai khilafah Islamiyah atau konstitusi Islami atau benih kesediaan untuk menerima kebenaran Islam yang dianugerahkan oleh Allah SWT secara istemewa kepada manusia sejak lahir. ( Yunus Hanis Syam dan Rahmah Kumala Dewi, 2008: 49 ).
Karena amat berat untuk mendidik anak menjadi anak yang shaleh, yang menjadi harapan setiap muslim. Orang tua harus memiliki wawasan yang luas, baik dalam pengetahuan agama atau pengetahuan umum lainnya dan yang lebih penting lagi orang tua harus menjadi tokoh teladan dalam kehidupan rumah tangga. Untuk mencapai tujuan tersebut orang tua setidaknya harus mengetahui dan memahami apa dan bagaimana manajemen pendidikan yang harus diterapkan untuk mendapatkan generasi yang diinginkan dan aspek-aspek apa saja yang mesti diperhatikan dalam membina anak. ( Yunus Hanis Syam dan Rahmah Kumala Dewi, 2008: 98 ). Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan tentang intensitas bimbingan membaca Al Qur’an di Rumah adalah rutinitas atau keseringan orang tua dalam melakukan aktifitas mengeja maupun melafalkan Al Qur’an di Rumah sebagai pedoman hidup yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari sebagai sebuah keteladanan yang diberikan kepada anak-anaknya. B. Kemampuan Membaca Al Qur’an Anak 1. Pengertian Kemampuan Membaca Al Qur’an Anak Sehingga dapat di jelaskan kemampuan membaca Al Qur’an anak yaitu, sejauh mana ketercapaian seorang anak dalam aktifitas melihat dan memahami isi dari apa yang tertulis di dalam mushaf ( Al Qur’an ) yang merupakan kalam Ilahi dengan melisankan atau di dalam hati, mengeja dan melafalkan apa yang tertulis dalam Al Qur’an.
Di zaman yang peradabannya semakin maju ini terdapat kecenderungan orang untuk serba memperbolehkan perbuatan yang disenangi. Gejala ini sering disebut dengan istilah permissiveness, di mana nilai-nilai dan norma-norma diukur secara rasional berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat berubah serta memiliki ciri sekuler. Penganut gaya hidup ini memandang bahwa nilai-nilai tidak permanen, yang selanjutnya bahkan berkembang menjadi penganjur value free atau bebas nilai. ( Yunus Hanis Syam dan Rahmah Kumala Dewi, 2008: 10 ). 2. Indikator Kemampuan Membaca Al Qur’an Ada beberapa kriteria yang digunakan untuk menilai kemampuan dalam membaca Al Qur’an, kriteria ini secara garis besar dibedakan menjadi beberapa macam antara laian : a). Kebenaran Dalam membaca Al Qur’an dengan benar tidak bisa terlepas dari ilmu tajwid, oleh karena itu membaca Al Qur’an tanpa mengetahui ilmu tajwid maka bacaan tersebut sulit untuk disebut bacaan yang benar, bahkan termasuk bacaan yang salah dan bacaan yang salah akan berakibat dosa. Sementara, perbuatan dosa harus ditinggalkan bila ingin membaca Al Qur’an supaya tidak berdosa dan mendapatkan pahala. ( Ontong Surasman, 2002: 23 ).
Tujuan ilmu tajwid adalah agar orang yang membaca ayat-ayat Al Qur’an dengan benar dan sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW
serta dapat menjaga lisannya dari kesalahan-kesalahan ketika membaca. Adapun manfaat mempelajari ilmu tajwid adalah sebagai berikut: 1. Mematangkan bacaan mana yang dibaca pendek dan mana yang dibaca panjang. 2. Melatih bacaan mana yang harus dibaca jelas dan mana yang harus dibaca dengung ataupun mana yang dibaca samar. 3. Melatih atau memantapkan cara melafalkan huruf-huruf hijaiyah. 4. Melatih pernafasan yakni satu syair dibaca satu napas. Manfaat lainnya tentunya masih ada yaitu melatih suara dan melatih lagu. ( Otong Surasman, 2002: 106 ). Disini tajwid merupakan suatu disiplin ilmu dengan kaidah tertentu yang harus dipenuhi dalam pengucapan – pengucapan huruf serta mahrojnya sehingga sehingga fardhu kifayah hukumnya belajar ilmu tajwid ( mengetahui istilah-istilah dan hukum-hukumnya ). Ada beberapa macam hal yang berkaitan dengan ilmu tajwid, diantaranya adalah : hukum nun mati dan tanwin, hukum mim mati, lam ta’rif, mad, ra’, ghunnah, waqof dan lain sebagainya. b). Kefasihan Kefasihan dalam membaca Al Qur’an sangat penting karena membaca Al Qur’an itu harus fasih yang artinya bersih, baik, lancar bahasanya, baik lafalnya dalam membaca Al Qur’an. Fasih sangat berkaitan dengan pengucapan lisan dan makhorijul huruf ( tempat keluarnya huruf ), sebagaimana arti kata fasih berasal dari kata fashuha
yang artinya berbicara dengan terang, fasih dan petah lidah. ( Mahmud Yunus, 1990: 317 ). Seorang anak dikatakan mampu dan berhasil dalam membaca Al Qur’an apabila ia dapat berbicara dengan benar dan membaca dengan fasih, karena tidak semua orang dalam pengucapan lisan itu sama, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al Qashash ayat: 34.
ُوَأَخِي هَازُونُ ُهىَ أَ ْفصَحُ ِمىِي لِّسَاواً فَأَزْسِلْهُ مَ ِعيَ زِدْءاً ُيصَدِ ُقىِي ِإوِي أَخَاف ﴾٣٤﴿ﺍﻟﻗﺻﺹ׃
ِأَن يُكَ ِرّبُىن
Artinya:” dan saudaraku harun dia lebih petah lidahnya dari padaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan ( perkataanku ). Sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakan.”( QS. Al Qashash: 34 ).( Depag RI, 2004: 549). Ayat diatas menjelaskan tentang Nabi Musa a.s. selain merasa takut kepada fir’aun juga merasa dirinya kurang lancar berbicara menghadapi fir’aun. Maka dimohonkannya agar Allah mengutus Harun a.s. bersamanya, yang lebih petah lidahnya. Sehingga apa yang diucapkan menjadi jelas dan mudah dipahami oleh orang lain, begitu juga kaitannya dengan membaca Al Qur’an anak. Ibnu Hajar mengatakan, seharusnya orang – orang yang membacanya dengan cepat atau perlahan – lahan itu jangan sampai melenyapkan satu huruf, harokat, ataupun sukun-sukun yang semestinya dibaca. Yang paling baik adalah membaca Al Qur’an dalam tempo yang relatif pelan sebab sahabat Anas r.a. ketika ditanya mengenai Qiraahnya Nabi Muhammad
SAW, ia menjawab, “dia memberikan tempo yang panjang”. Begitu pula Hafsah r.a. memberikan gambaran tentang qiraah Nabi dalam salatnya dengan menyatakan bahwa baginda Rasulullah SAW. selalu perlahanlahan membaca surat sekalipun surat yang dibacanya itu panjang. Sementara itu Imam As-Suyuti mengungkapkan tiga cara membaca Al Qur’an adalah sebagai berikut : 1. Tahqiq Yaitu memberikan hak setiap huruf dengan cara memenuhi madnya, menampakkan hamzah dan menyempurnakan panjang-pendeknya suatu harokat, dan demikian seterusnya. Karena itu melatih lisan dan mengevaluasinya adalah sangat penting 2. Al-Hadru ( Intonasi ) Yaitu merupakan pendapat dari madzhab Ibnu Katsir yang mengalunkan lagunya dengan tinggi-rendahnya, cepat-pelannya, dan panjang-pendeknya. 3. At-Tadwir ( Perputaran ) Yaitu pertengahan antara dua posisi terdahulu. Cara yang ketiga inilah yang terpilih oleh mayoritas imam qiraah. ( Abdurrab Nawabuddin dan Bambang Saiful Ma’arif, 1996: 53 ). c). Kelancaran Kelancaran yang berarti tidak tersangkut-sangkut, tidak terputusputus. Maksudnya adalah dalam membaca Al Qur’an seorang anak membacanya tidak tersangkut-sangkut, tidak terputus-putus dan lancar.
Sehingga dengan hal ini kelancaran dikatakan sebagai salah satu faktor dalam kemampuan membaca Al Qur’an anak. 3. Faktor – faktor Kemampuan Membaca Al Qur’an A. Faktor Intern ( Dalam ) 1). Faktor Jasmani Pendidikan jasmani dalam hal ini dapat dilakukan dengan penekanan kepada anak-anak agar bersungguh-sungguh menjalankan pola hidup sehat. Membiasakan diri menjaga kebersihan badan dengan mandi yang teratur, menggosok gigi setelah makan sebelum dan sesudah tidur, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, menjaga citra yang baik di hadapan masyarakat bahwa dirinya mencintai kebersihan dan kerapian. Dalam mempersiapkan generasi ideal, pendidik dan orang tua harus mempersiapkan beberapa komponen dan beberapa langkah strategis, termasuk mempersiapkan pola pikir anak yang Islami. ( Yunus Hanis Syam dan Rahmah Kumala Dewi, 2008: 83 ). 2) Faktor Psikologi a). Sifat Sifat yang dimiliki oleh seseorang adalah salah satu aspek yang diwarisi dari ibu, ayah, atau nenek dan kakek. Bermacam-macam sifat yang dimiliki manusia, misalnya: penyabar, pemarah, kikir, pemboros, hemat dan sebagainya. Sifat tersebut dibawa sejak manusia lahir di dunia.
b). Inteligensi Inteligensi adalah kemampuan yang bersifat umum untuk mengadakan penyesuaian terhadap suatu situasi atau masalah. Kemampuan yang bersifat umum tersebut meliputi berbagai jenis kemampuan psikis seperti: abstrak, berpikir mekanis, matematis, memahami, mengingat, berbahasa, dan sebagainya. c) Bakat Bakat adalah kemampuan khusus yang menonjol di antara berbagai jenis kemampuan yang dimiliki seseorang. Kemampuan khusus itu biasanya berbentuk ketrampilan atau suatu bidang ilmu, misalnya: kemampuan khusus dalam bidang seni musik, seni suara, olah raga, matematika, bahasa, ekonomi, tehnik, dan sebagainya. ( Ahmad Fauzi, 2008: 99-103 ). d). Takut Takut adalah perasaan yang sangat mendorong individu untuk menjauhi sesuatu dan sedapat mungkin menghindari kontak dengan hal itu. Bentuk ekstrim dari takut adalah takut yang pathologis, yang disebut fobio. e). Khawatir Khawatir atau was-was adalah rasa takut yang tidak mempunyai objek yang jelas atau tidak ada objeknya sama sekali. Kekwatiran menyebabkan rasa tidak senang, gelisah, tegang, tidak tenang, tidak aman.
f). Cemburu Kecemburuan adalah bentuk khusus dari kekwatiran yang didasari oleh kurang adanya keyakinan terhadap diri sendiri dan ketakutan akan kehilangan kasih sayang dari seseorang. g). Gembira Gembira adalah ekspresi dari kelegaan, yaitu perasaan terbebas dari ketegangan. Biasanya kegembiraan itu disebabkan oleh hal-hal yang bersifat tiba-tiba ( surprise ) dan kegembiraan biasanya bersifat sosial, yaitu melibatkan orang-orang lain disekitar orang yang sedang gembira tersebut. ( Ahmad Fauzi, 2008: 58-59 ).
B. Faktor Ekstern ( Luar ) Lingkungan
sangat
berperan
dalam
pertumbuhan
dan
perkembangan anak. Lingkungan adalah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak, sekolah tempat mendidik, masyarakat tempat anak bergaul juga bermain sehari-hari dan keadaan alam sekitar dengan iklimnya, flora dan faunanya. ( Ahmad fauzi, 2008: 105-106 ). 1. Faktor keluarga, tempat anak diasuh dan dibesarkan, berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangannya, terutama keadaan ekonomi rumah tangga serta tingkat kemampuan orang tua dalam merawat yang sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan jasmani anak. 2. Faktor sekolah, merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak terutama untuk kecerdasannya.
Anak yang tidak pernah sekolah akan tertinggal dalam berbagai hal. Sekolah sangat berperan dalam meningkatkan pola pikir anak karena di 100 sekolah mereka dapat belajar bermacam-macam ilmu pengetahuan. Tinggi rendahnya pendidikan dan jenis sekolahnya turut menentukan pola pikir serta kepribadian anak. 3. Faktor masyarakat, adalah lingkungan tempat tinggal anak. Mereka juga termasuk teman-teman anak di luar sekolah. Kondisi orang-orang di desa atau kota tempat tinggal ia juga turut mempengaruhi perkembangan jiwanya. C. Hubungan Antara Intensitas Bimbingan Membaca Al Qur’an dari Orang Tua dengan Kemampuan Membaca Al Qur’an Anak. Perkembangan berhubungan dengan proses belajar, yaitu yang berkaitan dengan tingkah laku belajar. Selain itu juga berkaitan dengan bagaimana sesuatu hal dipelajari, apakah melalui memorasi ( menghafalkan ), ataukah melalui peniruan dengan cara menangkap hubungan hubungan, yang semuanya itu menentukan proses perkembangan .Dari sana perkembangan dapat dilukiskan sebagai suatu proses yang tepat menuju ke arah suatu organisasi dalam tingkat integrasi yang lebih tinggi (Yunus Hanis Syam dan Rahmah Kumala Dewi, 2008: 55 ). Hubungan dengan masalah dalam penelitian ini yaitu tentang Intensitas bimbingan membaca Al Qur’an di rumah, dimana erat kaitannya dengan rutinitas bimbingan membaca Al Qur’an yang diberikan secara langsung dan dilakukan secara intens dalam kehidupan sehari-hari, akan sangat berhubungan dengan
kemampuan anak dalam membaca Al Qur’an dengan baik. Orang tua adalah sebagai salah satu faktor dalam setiap perkembangan dan kemampuan anak terutama dalam hal agama. Dengan seringnya pembiasaan yang dilakukan orang tua akan sangat berhubungan dengan kemampuan anak, apa yang orang tua lakukan secara intens setiap waktu akan menjadi bagian anak untuk melakukan hal yang sama karena anak akan lebih senang meniru. Karena melihat faktor keluarga sangat dominan dalam kemampuan anak baik dalam pendidikan umum maupun pendidikan Islam termasuk membaca Al Qur’an setiap saat. Karena sebuah praktek yang dilakukan orang tua secara terus-menerus kepada anak-anaknya akan sangat membekas dalam diri anak. Sehingga apa yang diharapkan anak untuk mampu atau berhasil membaca Al Qur’an dapat tercapai dengan baik.
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Keadaan Umum
Sebelum membahas pada perhitungan statistik tentang penelitian yang telah dilaksanakan, akan di jelaskan secara garis besar tentang keadaan daerah yang di jadikan obyek penelitian sehingga tidak ada kesalahan pahaman mengenai tempat penelitian. Secara garis besar tentang Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tersebut dapat di jelaskan sebagai berikut : 1. Struktur Organisasi . Struktur organisasi berdasarkan PP No. 10 tahun 2004, terdiri dari 1 lurah, 1 orang sekretaris lurah, 4 orang kasi dan dibantu oleh kelompok jabatan fungsional lainnya dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan berikut: LURAH
KELOMPOK JAB.FUNGSIONAL
SEKRETARIS KELURAHAN
KASI TRANTIB
KASI KESRA KASI EKONOMI & PEMBANGUNAN
KASI PEMERINTAHAN
2. Letak Geografis a. Luas Wilayah : 237,11 Ha b. Batas Wilayah :
41
- Sebelah Utara
: Kelurahan Blotongan Kec. Sidorejo
- Sebelah Selatan
: Kelurahan Sidorejo Lor Kec. Sidorejo
- Sebelah Timur
: Kelurahan Kecandran Kec. Sidomukti
- Sebelah Barat
:Desa Candirejo Kec. Tuntang Kab. Semarang, Desa Jombor Kec. Tuntang Kab. Semarang.
3. Keadaan Alam Kelurahan pulutan terletak di wilayah kecamatan sidorejo kota salatiga, berada pada kilometer 50 jalan semarang – solo, dengan ketinggian + 2.540 m dari permukaan laut, beriklim tropis dengan hawa yang sejuk, musim hujan terjada dalam kurun waktu 130-160 hari/tahun dengan curah hujan rata- rata 2.583 mm/tahun. Suhu udara terendah rata- rata 23 derajat celcius pada bulan september –oktober dan suhu udara tertinggi rata-rata 32 derajat celcius pada bulan agustus. 4. Jumlah Penduduk Dari data statistik yang diperoleh dari pihak Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2010, diperoleh data jumlah penduduk atau warga yang menempati di kelurahan Pulutan ini. Dimana data diperoleh dengan jumlah penduduk seluruhnya sebanyak 3261 jiwa dengan rincian sebagai berikut : Kelompok Umur
Laki- Laki
Perempuan
Jumlah
0-4
170
137
307
5-9
149
119
267
10-14
158
150
308
15-19
174
136
311
20-24
216
186
397
25-29
141
148
292
30-39
256
216
472
40-49
205
238
443
50-59
120
84
203
60+
87
170
267
Jumlah
1675
1586
3261
Dengan jumlah penduduk yang tidak terlalu banyak, maka Kelurahan Pulutan hanya dibagi menjadi 5 RW dan 19 RT dan masing-masing RW/RT dipimpin oleh seorang ketua.
DAFTAR NAMA KETUA RW DAN KETUA RT KELURAHAN PULUTAN TAHUN 2010 NO
NAMA
JABATAN
WILAYAH REJOSARI Ibu Sutarti Suroso
KETUA RW.I
1
Sukandar
Ketua RT. 01
2
Susanto
Ketua RT. 02
3
Wakidun
Ketua RT. 03
4
Sumadi HP
Ketua RT. 04
5
R Kusnanwardi
Ketua RT. 05
WILAYAH PULUTAN LOR HM Syafii
KETUA RW.II
1
Saefudin Qolyubi
Ketua RT. 01
2
Purwadi
Ketua RT. 02
3
Mundakir
Ketua RT. 03
4
Mursito Utomo SH
Ketua RT. 04
WILAYAH PULUTAN KIDUL Haryanto
KETUA RW.III
1
Muslimin
Ketua RT. 01
2
Sobirin
Ketua RT. 02
3
Slamet Riyadi
Ketua RT. 03
WILAYAH NGETAK SARI Tilam Basuki
KETUA RW.IV
1
Salman
Ketua RT. 01
2
Joko Wahyudi
Ketua RT. 02
3
Sutrisno
Ketua RT. 03
WILAYAH NGABLAK H. Abi Mas’ud
KETUA RW.V
1
Muslimin
Ketua RT. 01
2
Didik Suradi
Ketua RT. 02
3
Samani
Ketua RT. 03
4
M. Agus Indriyatno
Ketua RT. 04
Jenis kegiatan pembinaan yang pernah dilaksanakan pada tahun 2009 kepada RT/RW di wilayah kelurahan pulutan ini antara lain: 1. pembinaan masalah administrasi 2. pembinaan masalah ketentraman dan ketertiban 3. pembinaan masalah pembayaran PBB yang dilaksanakan bersama-sama dengan DPKD Kota Salatiga. 5. Keadaan Sosial Penduduk a. Pendidikan Di kelurahan Pulutan terdapat prasarana pendidikan antara lain :
TK sebanyak 3 buah yang diprakasai oleh ibu-ibu PKK Kelurahan Pulutan.
TPQ sebanyak 4 buah yang diprakasai oleh para tokoh ulama’ setempat dan gabungan takmir masjid yang ada di Wilayah Kelurahan Pulutan.
Kelompok Belajar Keaksaraan Fungsional dan Tindak lanjut pembinaan
buta aksara. Adpun Keadaan Penduduk Pulutan Berdasarkan Tingkat Pendidikan. NO
Pendidikan
Jumlah
Persentase (%)
1
Tamat Perguruan Tinggi
155
5.27
2
Tamat SLTA
309
10.51
3
Tamat SLTP
299
10.17
4
Tamat SD
696
23.67
5
Tidak Tamat SD
528
19.80
6
Belum Tamat Sekolah
567
19.29
7
Tidak Sekolah
332
11.29
2940
100
jumlah
b. Keagamaan Adapun bentuk sosial keagamaan Masyarakat kelurahan Pulutan adalah masyarakat yang sebagian besar beragama Islam, sehingga banyak sekali kelompok-kelompok pengajian yang tersebar di wilayah kelurahan pulutan, namun ada juga kelompok - kelompok masyarakat lainnya yang non muslim. Hal tersebut bukan menjadi masalah karena antara kelompok umat muslim dan kelompok non muslim dapat hidup bersama, berdampingan dengan damai sehingga selama ini tidak ada perselisihan antar kelompok. Jumlah masjid di Kelurahan Pulutan ada 7 buah sedangkan jumlah Mushola ada 19 buah, masjid jami’ adalah Hasan Ma’arif yang terletak di Winong. Sedang untuk tempat peribadatan umat non muslim di Kelurahan Pulutan tidak ada. Secara umum agama yang ada di Kelurahan Pulutan ini 98,44 % beragama Islam, 1.53 % adalah beragama Katholik dan 0.87%
beragama Kristen Protestan. Tingkat pendidikan sebagian warga di Kelurahan Pulutan ini cukup tinggi, menjadikan hubungan mereka erat walaupun berbeda organisasi keagamaan maupun kemasyarakatan yang ada tidak terjadi perselisihan maupun perdebatan yang serius terhadap keyakinan yang berbeda, akan tetapi mereka saling memahami dan menghormati tentang perbedaan yang ada. Kegiatan keagamaan yang ada di kelurahan pulutan ini dapat dikatakan maju, baik kegiatan rutinitas atau tidak.Dan juga ada Madrasah Diniyah Al Wahidiyah sebagai tempat pendidikan anak belajar agama yang sangat berkembang sekali. Adapun kegiatan keagamaan yang ada antara lain :
a. Pengajian Yasinan setiap malam jum’at dan senin di tingkat RT b. Pengajian Dzibaiyah setiap malam selasa bagi anak-anak dan remaja di tiap mushola-mushola dan masjid. c. Pengajian bulanan yaitu Qur’anan dan Jum’at legi d. Pengajian Thoriqoh setiap minggu e. Pengajian Yasinan Remaja setiap malam minggu f. Pengajian dalam rangka PHBI ( Peringatan Hari Besar Islam ) dan lain sebagainya. Dari data tersebut menunjukkan bahwa masyarakat di wilayah kelurahan pulutan ini telah memiliki tingkat kepedulian yang tinggi terhadap pendidikan.
Setelah
data-data
terkumpul
langkah
selanjunya
adalah
mengadakan analisis kuantitatif atau sering disebut dengan istilah analisis data statistik, dimana analisis ini di lakukan untuk mengetahui ada tidaknya Hubungan atau Korelasi antara Intensitas Bimbingan Membaca Al Qur’an di Rumah dengan Kemampuan Membaca Al Qur’an Anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga.
B. Penyajian Data. Setelah melalui penyebaran angket, pengumpulan data melalui observasi, interview dan dokumentasi di lapangan, terlebih dahulu di sajikan bentuk data guna memperlancar langkah suatu penelitian. Untuk memperoleh data tentang intensitas bimbingan membaca al qur’an dari orang tua dengan kemampuan membaca al qur’an anak di kelurahan pulutan salatiga mempergunakan angket yang berisi indikator intensitas bimbingan membaca al quran di rumah sebanyak 50 pertanyaan dengan pilihan jawaban a, b,c kepada orang tua di kelurahan Pulutan Salatiga dan tes lisan kemampuan membaca al qur’an anak yang berisi indicator tentang kemampuan membaca dengan 3 pertanyaan secara lisan sebanyak 50 siswa SD atau MI. Berikut ini penulis lampirkan data responden dari hasil penelitian di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tabel.1 1. Daftar Nama Responden Orang Tua dan Anak SD (Sekolah Dasar) No
Orang Tua
Anak
Jenis kelamin
1
Sahri
Eny Magfiroh
Pr
2
Bustam
Teguh santoso
Lk
3
Ihsan
M. Sokib
Lk
4
Jazin Ahsan
Kamila Husna
Pr
5
Rifai
Nur Afidah
Pr
6
Busro
Ita Nurul Hidayah
Pr
7
Sutrisno
M. Ridho
Lk
8
Jumadi
Budiyanto
Lk
9
Abdul Wahid
Irfan Ahmad
Lk
10
Safari
Saiful Anam
Lk
11
Ngatmani
Wahidah
Pr
12
Muthohar
Agung Prasetyo
Lk
13
M. Amin
Rohmatullah
Lk
14
Sakdun
A. Saiput
Lk
15
Sairi
Nur Aini
Pr
16
Khoiri
Umi Magfiroh
Pr
17
Sholeh
M. Latief
Lk
18
Suudi
Siti Aminah
Pr
19
Sahri
Faroqil Muna
Lk
20
Kasromi
Noval Ibrahim
Lk
21
Zaenuri
Irma Nisa’
Pr
22
Kamsani
Zaeni Abdullah
Lk
23
Masrokan
Ainun Najib
Lk
24
Yusmanto
Nur Kolis
Lk
25
Jamin
Munandiroh
Pr
2. Daftar Nama Responden Orang Tua dan Anak MI ( Madrasah Ibtidaiyyah ) No 26
Orang Tua Suprapto
Anak M. Guntur
Jenis kelamin Lk
27
Subandi
A. Farhan
Lk
28
Muhsin
A. Salam
Lk
29
Mustakim
Nur Rofiq
Pr
30
Abdul Aziz
Imam Safii
Lk
31
Maskur
Kaling Ahmad
Lk
32
Iwan Nugroho
Aris Irawan
Lk
33
Suratun
Pasya Magfiroh
Pr
34
Purwanto
Eko Yulianto
Lk
35
Mahmudi
M. Ihsan
Lk
36
Kalijo
Fajar Fajri
Lk
37
Abdul Mukid
Qaidar Muafi
Lk
38
Hadil Anam
M. Abdullah
Lk
39
Muntaha
Fatimah Az zahro
Pr
40
Munadi
Hasannudin
Lk
41
Abdul Jamil
Rofiqoh
Pr
42
Muhyidin Ahsan
Ida Nur Laila
Pr
43
Abdul Aziz
Anang maulana
Lk
44
M. Fajar
Aini Aniyah
Pr
45
Nur Kholis
Amelia hasanah
Pr
46
Mawardi
Novita Sari
Pr
47
Saidun
A. Fauzi
Lk
48
Nur Hamim
Ubaidillah
Lk
49
Abdurrohman
Lukluil Maknun
Lk
50
Khoirudin
Tifit Hidayat
Lk
Tabel. 2 Data hasil jawaban angket Intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua
No
Jawaban
Skor
Jumlah
Resp
A
B
C
3
2
1
1
30
13
7
90
26
7
123
2
23
17
10
69
34
10
113
3
25
17
8
75
34
8
117
4
36
13
1
108
26
1
135
5
35
13
2
105
26
2
133
6
30
17
3
90
34
3
127
7
27
16
7
81
32
7
120
8
28
16
6
84
32
6
122
9
32
16
2
96
32
2
130
10
26
18
6
78
36
6
120
11
28
17
5
84
34
5
123
12
30
17
3
90
34
3
127
13
30
16
4
90
32
4
126
14
30
17
3
90
34
3
127
15
33
15
2
99
30
2
131
16
27
16
7
81
32
7
120
17
29
14
5
87
28
5
120
18
32
15
3
96
30
3
129
19
29
14
7
87
28
7
122
20
30
15
5
90
30
5
125
21
31
14
5
87
28
5
126
22
28
16
6
90
32
6
122
23
31
14
5
93
28
5
126
24
28
15
7
84
30
7
121
25
28
15
7
84
30
7
121
26
30
15
5
90
30
5
125
27
32
15
3
96
30
3
129
28
31
13
6
93
26
6
125
29
33
15
2
99
30
2
131
30
35
14
1
105
28
1
134
31
32
15
3
96
30
3
129
32
30
16
4
90
32
4
126
33
34
13
3
102
26
3
131
34
26
18
6
78
36
6
120
35
35
14
1
105
28
1
134
36
34
11
5
102
22
5
129
37
35
14
1
105
28
1
134
38
37
13
0
111
26
0
137
39
37
13
0
111
26
0
137
40
36
14
0
108
28
0
136
41
33
15
2
99
30
2
131
42
33
13
4
99
26
4
129
43
30
15
5
90
30
5
125
44
27
14
9
81
28
9
118
45
25
20
5
75
40
5
120
46
25
20
5
75
40
5
120
47
26
20
4
78
40
4
122
48
37
13
0
111
26
0
137
49
37
13
0
111
26
0
137
50
33
14
3
99
28
3
130
Jml
1539
756
203
4617
203
6332
1512
Tabel. 3 Data Hasil Tes Kemampuan Membaca Al Qur’an Anak No.Resp
Indikator
Jml
No.Resp
Indikator
Jml
1
30
25
25
80
26
20
15
15
50
2
20
18
15
53
27
25
20
15
60
3
20
18
15
53
28
20
20
15
55
4
30
20
15
75
29
25
20
20
65
5
30
20
15
75
30
25
20
25
70
6
30
30
20
80
31
25
25
25
75
7
20
15
15
50
32
30
25
25
80
8
30
25
20
75
33
30
25
20
75
9
20
17
15
53
34
25
20
20
65
10
30
25
20
75
35
25
15
20
60
11
25
20
16
65
36
20
20
15
55
12
30
20
20
75
37
30
30
25
85
13
20
20
20
55
38
30
30
25
85
14
25
20
25
60
39
30
25
25
80
15
23
15
15
53
40
30
25
25
80
16
23
15
15
53
41
25
20
15
60
17
25
15
15
58
42
25
20
20
65
18
25
20
15
60
43
30
30
25
85
19
20
15
18
58
44
20
15
20
55
20
24
20
15
59
45
25
15
15
55
21
26
15
15
56
46
25
20
20
65
22
25
20
15
60
47
25
25
25
75
23
30
20
15
65
48
30
30
25
85
24
25
15
20
60
49
30
25
25
80
25
25
16
15
56
50
30
25
20
75
Jml
1286
1039
954 3302
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Diskriptif Untuk mengetahui bagaimana Hubungan antara Intensitas Bimbingan Belajar membaca Al- Qur’an dari orang tua dengan Kemampuan membaca Al Qur’an anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2010. Melalui data yang telah diperoleh akan dianalisis dengan analitik statistik karena data yang terkumpul berjumlah banyak dan bersifat kuantitatif. Adapun dalam menganalisis data tersebut menggunakan teknik product moment Langkah selanjutnya adalah menyiapkan tabel angket Intensitas bimbingan membaca Al Qur’an di rumah , kemampuan membaca Al Qur’an anak dan tabel untuk mencari koefisien korelasi antara variabel intensitas bimbingan belajar AlQur’an dari orang tua dengan Kemampuan Anak Membaca di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2010.
Tabel. 4 Data hasil jawaban angket Intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua.
Jawaban
No
Skor
Resp
A
B
C
3
2
1
Jumlah
1
30
13
7
90
26
7
123
2
23
17
10
69
34
10
113
3
25
17
8
75
34
8
117
4
36
13
1
108
26
1
135
105
26
2
133
54
5
35
13
2
6
30
17
3
90
34
3
127
7
27
16
7
81
32
7
120
8
28
16
6
84
32
6
122
9
32
16
2
96
32
2
130
10
26
18
6
78
36
6
120
11
28
17
5
84
34
5
123
12
30
17
3
90
34
3
127
13
30
16
4
90
32
4
126
14
30
17
3
90
34
3
127
15
33
15
2
99
30
2
131
16
27
16
7
81
32
7
120
17
29
14
5
87
28
5
120
18
32
15
3
96
30
3
129
19
29
14
7
87
28
7
122
20
30
15
5
90
30
5
125
21
31
14
5
87
28
5
126
22
28
16
6
90
32
6
122
23
31
14
5
93
28
5
126
24
28
15
7
84
30
7
121
25
28
15
7
84
30
7
121
26
30
15
5
90
30
5
125
27
32
15
3
96
30
3
129
28
31
13
6
93
26
6
125
29
33
15
2
99
30
2
131
30
35
14
1
105
28
1
134
31
32
15
3
96
30
3
129
32
30
16
4
90
32
4
126
33
34
13
3
102
26
3
131
34
26
18
6
78
36
6
120
35
35
14
1
105
28
1
134
36
34
11
5
102
22
5
129
37
35
14
1
105
28
1
134
38
37
13
0
111
26
0
137
39
37
13
0
111
26
0
137
40
36
14
0
108
28
0
136
41
33
15
2
99
30
2
131
42
33
13
4
99
26
4
129
43
30
15
5
90
30
5
125
44
27
14
9
81
28
9
118
45
25
20
5
75
40
5
120
46
25
20
5
75
40
5
120
47
26
20
4
78
40
4
122
48
37
13
0
111
26
0
137
49
37
13
0
111
26
0
137
50
33
14
3
99
28
3
130
Jml
1539
756
203
4617
203
6332
1512
Dari data diatas, langkah selanjutnya adalah mencari Mean atau rata-rata dari seluruh jawaban responden serta kualitas variabel intensitas bimbingan membaca Al Qur’an di Rumah. a. Mean atau nilai rata-rata angket intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua. Dari hasil dan data Intensitas bimbingan membaca Al Qur’an di Rumah di atas dapat dicari mean atau nilai rata-rata dengan rumus :
X
X
Xi n 6332 50 = 126,64
Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa mean atau nilai rata-rata tentang Intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua adalah sebesar 126,64. b. Kualitas variabel intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua. Untuk mengetahui kualitas atau kualifikasi dari hasil angket Intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua ada beberapa langkah yang harus dilakukan antara lain: 1) Menentukan Range Untuk dapat menemukan range harus diketahui dengan jelas skor tertinggi sampai terendah dari hasil angket Intensitas bimbingan membaca Al Qur’an di Rumah di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dapat dilihat pada tabel 5: Tabel. 5 Data Kualifikasi Nilai angket Intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua No. Resp.
X
F
FX
1
137
4
548
2
136
1
136
3
135
1
135
4
134
3
402
5
133
1
133
6
131
4
524
7
130
2
260
8
129
5
645
9
127
3
381
10
126
4
504
11
125
4
500
12
123
2
246
13
122
4
488
14
121
2
242
15
120
7
840
16
118
1
118
17
117
1
117
18
113
1
113
JML
2277
50
6332
Langkah selanjutnya kemudian mencari dan menentukan range dengan menggunakan rumus : R=H–L+1 Dari data awal diketahui skor tertinggi ( H ) adalah 137 dan skor terendah ( L ) adalah 113, maka: R =H–L+1 = 137 – 113 + 1 = 25 2) Menentukan Interval nilai I
Range JumlahInterval
25 5 5
Kemudian dapat dikonsultasikan ke dalam kualitas variabel intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua sebagai berikut Tabel. 6 Kualifikasi Intensitas Bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua.
No
Interval
Kategori
1
137 – 142
Sangat intensif
2
131 – 136
Intensif
3
125 – 130
Cukup
4
119 – 124
Kurang Intensif
5
113 - 118
Tidak Intensif
Kualifikasi
Cukup
Dari hasil tersebut dapat diketahui dalam tabel 6 ternyata dari hasil mean atau nilai rata-rata Intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua sebesar 126,64 masuk dalam kategori Cukup, hal ini dapat di simpulkan bahwa Intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga adalah cukup. Yaitu pada interval antara 125-130 2. Data Hasil Tes Kemampuan Membaca Al Qur’an Anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Tabel. 7 Data Hasil Tes Kemampuan Membaca Al Qur’an Anak No
No.
Resp
Indikator
Jml
Resp
Indikator
Jumlah
1
30
25
25
80
26
20
15
15
50
2
20
18
15
53
27
25
20
15
60
3
20
18
15
53
28
20
20
15
55
4
30
20
15
75
29
25
20
20
65
5
30
20
15
75
30
25
20
25
70
6
30
30
20
80
31
25
25
25
75
7
20
15
15
50
32
30
25
25
80
8
30
25
20
75
33
30
25
20
75
9
20
17
15
53
34
25
20
20
65
10
30
25
20
75
35
25
15
20
60
11
25
20
16
65
36
20
20
15
55
12
30
20
20
75
37
30
30
25
85
13
20
20
20
55
38
30
30
25
85
14
25
20
25
60
39
30
25
25
80
15
23
15
15
53
40
30
25
25
80
16
23
15
15
53
41
25
20
15
60
17
25
15
15
58
42
25
20
20
65
18
25
20
15
60
43
30
30
25
85
19
20
15
18
58
44
20
15
20
55
20
24
20
15
59
45
25
15
15
55
21
26
15
15
56
46
25
20
20
65
22
25
20
15
60
47
25
25
25
75
23
30
20
15
65
48
30
30
25
85
24
25
15
20
60
49
30
25
25
80
25
25
16
15
56
50
30
25
20
75
jml
631
479
429
1562
jml
655
560
525
1740
1286
1039
954
3302
Jml semua
Dari data di atas langkah selanjutnya adalah mencari mean atau nilai ratarata serta kualitas variabel Kemampuan membaca Al Qur’an anak sebagai berikut: a. Mean atau nilai rata-rata Kemampuan membaca Al Qur’an anak Untuk mencari mean atau nilai rata-rata dari variabel Kemampuan membaca Al Qur’an digunakan rumus: Y
Yi n
3302 66,04 50
Sehingga dari rumus tersebut, variabel kemampuan membaca Al Qur’an anak mean atau nilai rata-ratanya adalah: 66,04.
b. Kualitas variabel kemampuan membaca Al Qur’an anak Untuk mengetahui kualitas hasil tes keberhasilan membaca Al Qur’an anak ada beberapa langkah yang harus dilakukan antara lain:
1) Menentukan Range Untuk dapat menemukan range harus diketahui dengan jelas skor tertinggi sampai terendah dari hasil tes kemampuan membaca Al Qur’an anak di kelurahan pulutan kecamatan sidorejo kota salatiga
sebagai
berikut: Tabel. 8 Data Skor Hasil Tes kemampuan Membaca Al Qur’an Anak No. Resp.
X
F
FX
1
85
4
340
2
80
6
480
3
75
9
675
4
70
1
70
5
65
6
390
6
60
7
420
7
59
1
59
8
58
2
116
9
56
2
112
10
55
5
275
11
53
5
265
12
50
2
100
Jml
766
50
3302
Langkah selanjutnya kemudian mencari dan menentukan range dengan
menggunakan rumus : R=H–L+1 = 85 - 50 + 1 = 36
2) Menentukan Interval nilai Dalam hal ini penulis menggunakan rumus : I
Range JumlahInterval
36 7,2 5 di bulatkan menjadi 7.
Dari hasil ini kemudian dapat dikonsultasikan ke dalam kualitas variabel Kemampuan membaca Al Qur’an anak sebagai berikut: Tabel. 9 Kualifikasi Kemampuan Membaca Al Qur’an Anak No
Interval
Kategori
1
82 – 89
Sangat baik
2
74 – 81
Baik
3
66 – 73
Cukup
4
58 – 65
Kurang
5
50 – 57
Sangat kurang
Kualifikasi
Cukup
Dari hasil tersebut dapat diketahui dalam tabel 6 ternyata dari hasil mean atau nilai rata-rata sebesar 66,04 masuk dalam kategori Cukup, hal ini dapat disimpulkan bahwa kemempuan membaca Al Qur’an anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga adalah cukup. Yaitu
pada interval 66-73.
B. Analisis Uji Hipotesis Penarikan kesimpulan yang berakhir pada penerimaan atau penolakan hipotesis diawali oleh pengujian hipotesis. Jadi hasil akhirnya adalah dua pilihan berupa diterima atau ditolaknya suatu hipotesis ( H ) di dampingi pernyataan lain yang berlawanan, sehingga diperoleh hipotesis Nol ( H 0 ) dan hipotesis alternatif ( H1 ) seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya. Pengujian hipotesis yang dibahas disini hanyalah pengujian terhadap hipotesis yang mengandung pengertian sama ( tidak berbeda ), selanjutnya disebut hipotesis Nol ( H0 ) dan hipotesis yang mengandung pengertian berbeda ( lebih dari atau kurang dari ), selanjutnya disebut hipotesis alternatif ( H 1 ). ( Subana dkk, 2005: 118 ). Pengujian hipotesis tidak dimaksudkan untuk menguji kebenaran atau ketidakbenaran hipotesis, melainkan untuk menguji apakah pernyataan yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis itu bisa diterima ataukah tidak. Hipotesis yang dikemukakan bisa diterima bila fakta-fakta empirik atau data yang terkumpul bisa mendukung pernyataan dalam hipotesis. Sebaliknya hipotesis ditolak bila fakta-fakta empirik tersebut tidak mendukung. Analisis ini digunakan untuk membuktikan apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Adapun hipotesis yang diajukan adalah “ adanya hubungan sangat positif dan sangat signifikan antara intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua dengan kemampuan
membaca Al Qur’an anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga”. Jadi semakin tinggi tingkat intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua maka semakin tinggi pula tingkat kemampuan membaca Al Qur’an anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Sebaliknya jika intensitas bimbingan membaca Al Qur’an di rumah dari orang tua rendah maka kemampuan membaca Al Qur’an anak juga rendah. Dalam analisis ini sebagai cara untuk membuktikan hipotesis yang diajukan, penulis menggunakan analisis statistik satu prediktor. Dimana dalam analisis ini adalah:
a. Mencari korelasi antara kriterium dengan prediktor Korelasi antara prediktor X dan kriterium Y dapat dicari melalui tehnik korelasi product moment dari person, dengan rumus: rxy
xy X 2 Y 2
Dimana dari rumus ini masing-masing telah diketahui:
xy xy
( x)( y )
x2 x2 y2 y2
N ( x ) 2 N ( y ) 2 N
Untuk mencari nilai korelasi dengan menggunakan rumus di atas, maka akan disajikan tabel koefisien korelasi antara intensitas bimbingan membaca Al Qur’an di Rumah dengan kemampuan membaca Al Qur’an anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun 2010.
Tabel. 10 Koefisien Korelasi Antara Variabel Intensitas Bimbingan Membaca Al Qur’an dari orang tua ( X ) dengan Variabel Kemampuan Membaca Al Qur’an Anak ( Y ) di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun 2010. No
X
Y
X2
Y2
XY
1
123
80
15129
6400
9840
2
113
53
12769
2809
5989
3
117
53
13689
2809
6201
4
135
75
18225
5625
10125
5
133
75
17689
5625
9975
6
127
80
16129
6400
10160
7
120
50
14400
2500
6000
8
122
75
14884
5625
9150
9
130
53
16900
2809
6890
10
120
75
14400
5625
9000
11
123
65
15129
4225
7995
12
127
75
16129
5625
9525
13
126
55
15876
3025
6930
14
127
60
16129
3600
7620
15
131
53
17161
2809
6943
16
120
53
14400
2809
6360
17
120
58
14400
3364
6960
18
129
60
16641
3600
7740
19
122
58
14884
3364
7076
20
125
59
15625
3481
7375
21
126
56
15876
3136
7056
22
122
60
14884
3600
7320
23
126
65
15876
4225
8190
24
121
60
14641
3600
7260
25
121
56
14641
3136
6776
26
125
50
15625
2500
6250
27
129
60
16641
3600
7740
28
125
55
15625
3025
6875
29
131
65
17161
4225
8515
30
134
70
17956
4900
9380
31
129
75
16641
5625
9675
32
126
80
15876
6400
10080
33
131
75
17161
5625
9825
34
120
65
14400
4225
7800
35
134
60
17956
3600
8040
36
129
55
16641
3025
7095
37
134
85
17956
7225
11390
38
137
85
18769
7225
11645
39
137
80
18769
6400
10960
40
136
80
18496
6400
10880
41
131
60
17161
3600
7860
42
129
65
16641
4225
8385
43
125
85
15625
7225
10625
44
118
55
13924
3025
6490
45
120
55
14400
3025
6600
46
120
65
14400
4225
7800
47
122
75
14884
5625
9150
48
137
85
18769
7225
11645
49
137
80
18769
6400
10960
50
130
75
16900
5625
9750
Jml
6332
3302
803652
224026
419871
Dalam analisis ini sebagai cara untuk membuktikan hipotesis yang diajukan, penulis menggunakan analisis statistik satu prediktor. Dimana dalam analisis ini adalah:
a. Mencari korelasi antara kriterium dengan prediktor Korelasi antara prediktor X dan kriterium Y dapat dicari melalui tehnik korelasi product moment dari person, dengan rumus:
rxy
xy X 2 Y 2
Dimana
dari
xy xy
rumus
ini
masing-masing
telah
diketahui:
( x)( y )
x2 x2 y2 y2
N ( x ) 2 N ( y ) 2 N
Untuk mencari nilai korelasi dengan menggunakan rumus di atas, maka akan disajikan tabel koefisien Korelasi antara Intensitas bimbingan membaca Al Qur’an di Rumah dengan Kemampuan Membaca Al Qur’an anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun 2010. Dari data tabel diatas dapat diketahui masing-masing jumlah sebagai berikut: ∑x
= 6332
∑y2
= 224026
∑y
= 3302
∑xy
= 419871
∑N
= 50
∑x2 = 803652
Selanjutnya dari data di atas dapat langsung dimasukkan ke dalam rumus:
xy xy
X Y N
419871
63323302
50 20908264 419871 50 419871 418165,28 1705,72
X2 X2
X 2 N
803652
63322
50 40094224 803652 50 803652 801884,48 1767,52
Y 2 Y 2
Y 2 N
224026
33022
50 70903204 224026 50 224026 218064,08 5961,92 Dari perhitungan di atas dapat diketahui hasil-hasil sebagai berikut, yang selanjutnya akan dimasukkan ke dalam rumus korelasi product moment; ∑xy = 1705,72 ∑x2 = 1767,52 ∑y2 = 5961,92 Dari hasil data di atas langkah selanjutnya dapat di masukkan ke dalam rumus: rxy
xy X 2 Y 2
1705,72
1767,525961,92 1705,72 10537812,8384
1705,72 3246,19 0,525452
Dari hasil tersebut di atas, maka diketahui bahwa koefisien Korelasi antara Intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua dengan Kemampuan membaca Al Qur’an anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga adalah sebesar 0,525452. Setelah mengetahui nilai rxy atau nilai koefisien korelasi diatas maka dapat diketahui nilai indeks koefisien korelasi determinasi r2xy = 0,2760998043 = 0,28, dimana dengan hal ini menunjukkan bahwa 28 % kemampuan membaca Al Qur’an anak ditentukan oleh intensitas bimbingan membaca Al Qur’an di rumah yaitu dari orang tua dan selebihnya 72 % ditentukan oleh faktor lain.
b. Menguji apakah korelasi signifikan atau tidak. Untuk menguji apakah harga rxy itu signifikan atau tidak, maka langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan harga r xy tersebut dengan harga r tabel ( rt ) baik pada taraf 1 % ( 0,01 ) atau pada taraf 5 % ( 0,05 ) dengan asumsi: a. Apabila harga rxy > rt baik dalam taraf 1 % atau 5 % maka berarti
signifikan dan hipotesis diterima. b. Apabila harga rxy< rt baik dalam taraf 1 % atau 5 % maka berarti tidak signifikan dan hipotesis ditolak. Setelah melakukan perhitungan dengan uji korelasi product moment diketahui bahwa r xy = 0,525452. setelah dikonsultasikan dengan r t ( 0,01 ) = 0,361. maka diketahui: rxy = 0,525452 > rt (0,01) = 0,361. Dengan demikian harga rxy > rt (0,01), dimana dengan hal tersebut berarti sangat signifikan dan hipotesis yang diajukan diterima, yang mengatakan bahwa ada hubungan yang sangat positif dan sangat signifikan antara intesitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua dengan kemempuan membaca Al Qur’an anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun 2010. Dengan harga korelasi antara intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua dengan kemampuan membaca Al Qur’an anak yang sangat signifikan itu, maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua maka semakin tinggi pula tingkat kemampuan membaca Al Qur’an anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2010. Untuk mengetahui seberapa kuat atau lemahnya Korelasi antara Intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua dengan kemampuan membaca Al Qur’an anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dapat dilihat dalam tabel Interpretasi nilai r seperti dibawah
Tabel. 11 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien 0,00 – 0,199
Tingkat Hubungan Sangat rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat kuat
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa koefisien korelasi (r xy) sebesar 0,525452 masuk dalam kategori sedang, yaitu terletak pada interval antara 0,40 sampai dengan interval 0,599. sehingga dapat disimpulkan bahwa Hubugan antara Intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua dengan kemampuan membaca Al Qur’an anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2010 adalah sedang.
C. Pembahasan Hasil Penelitian Hasil perhitungan rata-rata variabel Intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua dengan kemampuan membaca Al Qur’an anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, telah diketahui dengan nilai rata-rata Intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua adalah sebesar 126,64 dari hasil tersebut setelah dimasukan ke dalam tabel kualitas masuk dalam kategori cukup yaitu interval antara 125-130. Sedangkan hasil rata-rata dari kemampuan membaca Al Qur’an anak adalah sebesar 66,04, dimana setelah dimasukkan ke dalam tabel kualitas masuk dalam kategori cukup yaitu interval antara 64-70.
Setelah mengetahui nilai rata-rata dari masing-masing variabel, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari analisis uji hipotesis ini diperoleh nilai koefisien korelasi product moment, dimana diketahui r xy = 0,525452 > ( 0,01 ) = 0,361. Dengan demikian harga rxy > rt ( 0,01 ) berarti sangat signifikan dan hipotesis yang diajukan diterima, yang mengatakan bahwa ada hubungan sangat positif antara Intensitas bimbingan membaca Al Qur’an di Rumah dengan kemampuan membaca Al Qur’an anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2010. Dari hasil koefisien korelasi tersebut dapat diketahui nilai indeks koefisien korelasi determinasi r2xy = 0,276099804304 = 0,28, dimana dengan hal ini menunjukan bahwa 28 % kemampuan membaca Al Qur’an anak ditentukan oleh intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2010. Setelah diketahui hasil korelasi tersebut setelah dikonsultasikan dengan tabel interpretasi kuat lemahnya korelasi, diketahui bahwa r xy = 0,525452 termasuk dalam kategori cukup, dimana masuk ke dalam interval 0,40 – 0,599. Sehingga hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua dengan kemampuan membaca Al Qur’an anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2010 adalah cukup. Dari pembahasan dan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa ada hubungan sangat positif dan sangat signifikan antara intensitas bimbingan
membaca Al Qur’an dari orang tua dengan kemampuan membaca Al Qur’an di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, dimana semakin tinggi tingkat intensitas bimbingan membaca Al Qur’an
dari orang tua
maka semakin tinggi pula tingkat kemampuan membaca Al Qur’an anak, begitu juga sebaliknya apabila tingkat intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua rendah maka tingkat kemampuan membaca Al Qur’an anak juga rendah.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah diperoleh pada Bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Antara lain sebagai berikut: 1. Intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua di Kelurahan Pulutan kecamatan Sidorejo Kota Salatiga diperoleh nilai dengan ratarata126,64 dimana setelah dimasukkan ke dalam kualifikasi penilaian berada pada kategori cukup, sehingga dapat disimpulkan bahwa intensitas bimbingan membaca Al Qur’an di Rumah adalah cukup. Dimana diketahui rxy = 0,525452 > ( 0,01 ) = 0,361. Dengan demikian harga rxy > rt ( 0,01 ) berarti sangat signifikan dan hipotesis yang diajukan diterima,
2. Kemampuan membaca Al Qur’an anak di Kelurahan Pulutan kecamatan Sidorejo Kota Salatiga diperoleh hasil dengan nilai rata-rata 66,04 masuk dala kategori cukup, sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca Al Qur’an anak adalah cukup. 3. Ada hubungan yang sangat positif dan sangat signifikan antara intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua dengan kemampuan membaca Al Qur’an anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2010.
B. Saran – Saran Setelah diuraikan beberapa kesimpulan yang telah dipaparkan di 74 atas ada beberapa saran yang dapat dikemukakan berkenaan dengan pemanfataan hasil dari penelitian ini antara lain: 1. Intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua yaitu dapat digunakan sebagai cara yang efisien bagi kemampuan membaca Al Qur’an anak. 2. Kepada para orang tua untuk senantiasa dalam setiap waktu dan keadaan agar lebih intens lagi dalam membimbing membaca Al Qur’an sebagai salah satu cara bagi pendidikan dasar anak sebagai generasi penerus Islam. 3. Kepada para putra dan putri untuk senantiasa terus belajar dan belajar membaca Al Qur’an selagi masih kecil demi terciptanya generasi Islam yang Qur’ani.
4. Kepada para masyarakat setempat khususnya Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga untuk senantiasa menggerakkan Baca Tulis Al Qur’an di daerahnya sabagai wahana bebas buta Baca Tulis Al Qur’an. 5. Tidak cukup hanya mengandalkan faktor keluarga dalam kemampuan membaca Al Qur’an anak, yaitu intensitas bimbingan membaca Al Qur’an di rumah yaitu dari orang tua, sehingga diperlukan penelitian yang lebih mendalam berkaitan dengan penelitian ini, karena penelitian ini hanya sebagai salah satu faktor dan bagian kecil dalam kemampuan membaca Al Qur’an anak.
C. Penutup Demikian yang dapat kami sampaikan dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT, dengan tanpa ada halangan dan rintangan yang cukup berat peneliti telah menyelesaikan penelitian ini walaupun masih jauh dari kesempurnaan baik dalam penulisan, bahasa, isi materi penelitian dan lain sebagainya. Peneliti sadar sebagai hamba yang dhaif tidak akan lepas dari khilaf dan lupa, sehingga permohonan maaf kami sampaikan kepada siapapun selama pembuatan skripsi ini, saran dan kritik sangat peneliti harapkan sebagai bekal untuk langkah yang akan ditempuh di masa yang akan datang. Akhirnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini. Mungkin dalam pembuatan skripsi ini masih banyak kekurangan yang ada dalam hasil
penelitian ini kami berharap semoga dalam penelitian dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi penulis maupun bagi pembaca pada umumnya. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Shauqi, A, 2009, Rahasia Al Qur’an dan As Sunnah, Yogyakarta : Pustaka Marwa. A Partanto, Pius dan Dahlan Al Barry, M, Kamus Ilmiah Populer, surabaya: Arkola. Aziz, Abdul, dan Abdusysyakir, 2006, Analisis Matematis Terhadap Filsafat Al Qur’an, Malang: UIN-Malang pres. Arikunto, Suharsimi, 1996, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara. Departemen Agama RI, 2004, Al Qur’an dan Terjemah, Semarang: CV. Al waah. Fauzi, Ahmad, 2008, Psikologi Umum, Bandung : Pustaka Setia. Fajri, Emzul dan Aprilia Senja, Ratu, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia: Difa Publiser. Halim, Wahidin, 2006, Memahami Al Qur’an Menjelajah Islam, Jakarta: Pendulum. Islamiah, Djamiatul, 1995, Perkembangan Agama Anak: Attarbiyah Ichwan, Nor, Muhammad, 2008, Studi Ilmu-ilmu Al Qur’an, Semarang : Rasail Media Group.
Nawabuddin, Abdurrab dan Ma’arif, Saiful, Bambang, 1996, Tehnik Menghafal Al Qur’an Kaifa Tahfadhul Qur’an, Bandung: Sinar Baru Algensindo. Puspita Sari, Ika, 2005, Statistik Praktis Untuk Farmasi, Yogyakarta: Pustaka Mahasiswa. Syakur, Muh, 2001, Ulum al Qur’an, Kudus: Mawar. Surasman, Otong, 2002, Metode Insani Kunci Praktis Membaca Al Qur’an Baik dan Benar, Jakarta: Gema Insani. Singarimbun, Masri dan Efendi, Sofian 1983, Metode Penelitian Survai, jakarta: CV. Rasma agung. Syam, Hanis, Yunus dan Dewi, Kumala, Rahmah, 2008, Keajaiban Dzikir dan Do’a, Yogyakarta: Pelangi Multi Aksara. Sudjana, 2002, Metoda Statistika edisi 6, Bandung : Tarsito. Subana, Dkk, 2005, Statistik Pendidikan, Bandung : Pustaka Setia Triatmojo, sofyan, 2008, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surakarta: Nusantara
.