PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS KARANGAN BEBAS DENGAN TEHNIK MIND MAPPING PADA SISWA KELAS V MI AL-ITTIHAD SEMOWO KEC. PABELAN KAB. SEMARANG TAHUN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh DWI YAN KUNCARANI NIM 11510011
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015 i
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id email :
[email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama
: Dwi Yan Kuncarani
NIM
: 11510011
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul
: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS KARANGAN DENGAN TEKNIK
MIND MAPPING PADA
SISWA KELAS V MI AL ITTIHAD SEMOWO KEC. PABELAN KAB. SEMARANG TAHUN 2014/2015 Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 3 Februari 2014 Pembimbing
Imam Mas Arum ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini. Nama
: Dwi Yan Kuncarani
NIM
: 11510011
Program Studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga,3 Februari 2015 Yang menyatakan
Dwi Yan Kuncarani NIM.11510011
iii
iv
Motto “Keberadaanku adalah pengindah pada waktunya” (Mario Teguh) “ Selalu berusaha, berdo’a dan berfikir positif kepada Allah” “tidak ada kebaikan yang sia-sia”
v
Persembahan 1. Allah Subhanahu Wata’ala, atas taufiq dan hidayah-Nya. 2. Nabi Muhammad SAW, tauladan uswatun hasanah. 3. Bapak (Sutomo) dan Bebe (Sobhikah) yang selalu mencintaiku dan mendukungku. 4. Mbak Wiwid yang selalu memberika support. 5. Sahabat-sahabat tercinta Siti Hakimah, Dina chusnita, Meiliaya Dewi Indrawati, Alfiah, Ike Sulistiani yang telah memberikan semangat, dukungan dan makasih atas tawa canda kalian. 6. Teman-teman PGMI A angkatan 2010
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allat SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Materi Menulis Karangan Bebas Dengan Teknik Mind Mapping Pada Siswa Kelas V MI Al Ittihad Semowo Kec. Pabelan Kab. Semarang tahun 2014/2015 guna memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Islam. Dalam menyusun skripsi ini peneliti menyadari tidak dapat bekerja tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga 2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga. 3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. 4. Bapak Imam Mas Arum M.Pd yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis. 5. Para dosen dan staf pengajar di lingkungan IAIN Salatiga yang telah memberikan
ilmu
pengetahuan
sehingga
penulis
mampu
menyelesaikan skripsi ini. 6. Ibu Siti Khodijah, S.Ag yang telah memberikan izin penulis untuk mengadakan penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Semowo Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang tahun ajaran 2014/2015. 7. Bapak sama Bebe, terima kasih yang tiada tara semoga selalu diberkahi dan selalu menjadi keluarga yang bahagia dunia akhirat.
vii
8. Mbak wiwid yang tidak henti-hentinya mensupport and U’r the best sista :* 9. Teman-temanku, di PGMI 2010 yang telah memberikan semangat tiada tara. Semoga amal baik dan bantuannya tersebut memperoleh balasan dari Allah SWT. 10. Sahabat-sahabatku. Ike, Ima, Alfi, Mely, Dina terimakasih untuk cinta kasih, semangat doa, bantuan, dan canda tawa yang tak terlupakan 11. Temen-temen seperjuangan IRS: selalu rame 12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu peneliti dalam penelitian ini. Penulis menyadari dan mengakui bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, semua itu dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulisan sehingga masih banyak kekurangan yang perlu untuk dioperbaiki dalam skripsi ini. Akhirnya penulis berharap dan berdo’a semoga skripsi ini memberikan sumbangan positif bagi pengembangan dunia pendidikan, khususnnya Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah.
Salatiga, 3 Februari 2015 Penulis
viii
ABSTRAK Kuncarani.Dwi Yan. 2014. Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Materi Menulis Karangan Bebas Dengan Tehnik Mind Mapping Pada SiswaKelas V MI Al Ittihad Semowo Kec. Pabelan Kab. Semarang Tahun 2014/2015 Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Imam Mas Arum M.Pd. Kata Kunci: Bahasa Indonesia, menulis, dan teknik mind mapping Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah Al Ittihad Desa Semowo Kecamatan Pabelan telah menggunakan metode ceramah dalam pelaksanaan pembelajarannya, tetapi cenderung kurang memperhatikan manfaat dari metode tersebut, akibatnya minat serta perhatian siswa rendah, begitu juga dengan prestasi belajarnya. Berdasarkan keadaan tersebut, maka penulis mengadakan penelitian tindakan kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji seberapa besar manfaat teknik Mind Mapping mampu meningkatkan Prestasi siswa apabila digunakan sebagai tehnik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan menggunakan teknik mind mapping. Data dalam penelitian ini diambil dengan observasi atau melihat perilaku siswa, dokumentasi, dan tes dalam pelaksanaan pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pelaksanaan tindakan membuahkan hasil, berupa peningkatan prestasi belajar bahasa Indonesia materi menulis karangan bebas dengan teknik mind mapping pada siswa kelas V MI Al Ittihad Semowo Kec. Pabelan Kab. Semarang Tahun 2014/2015. Terjadi tingkat perhatian siswa yang meningkat, yang diperoleh Pada Siklus I siswa yang memperhatikan dengan baik ada 5 siswa atau 20.83%. siswa yang kurang memperhatikan ada 7 siswa atau 29.17%, dan siswa yang tidak memperhatikan ada 12 siswa atau 50.00%. Pada Siklus II siswa yang memperhatikan dengan baik ada13 siswa atau 54.17%. siswa yang kurang memperhatikan ada 5 siswa atau 20.83%, dan siswa yang tidak memperhatikan ada 6 siswa atau 25.00%. Pada Siklus III siswa yang memperhatikan dengan baik ada 18 siswa atau 75.00%. siswa yang kurang memperhatikan ada 5 siswa atau 20.83%, dan siswa yang tidak memperhatikan ada 1 siswa atau 4,17%. Terjadi peningktan prestasi belajar siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia. Dari hasil evaluasi, yang diperoleh pada siklus I rata-rata pre test 12.5% sedangkan pada post tes adalah 20.83%. Dari hasil ratarata antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebesar 8.33%. Pada siklus II rata-rata pre test 29.16% sedangkan pada post tes adalah 54.17%. Dari hasil rata-rata antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebesar 25%. Pada siklus III rata-rata pre test 58.33% sedangkan pada post tes adalah 91.67%. Dari hasil rata-rata antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebesar 33.33%. Sampai siklus III menunjukkan peningkatan yang signifikan yang dapat dilihat dari meningkatnya nilai yang diperoleh pada nilai pre test dan post test setiap siklus. Meningkatnya nilai siswa ini memberi bukti bahwa hasil belajar siswa pada materi menulis karangan bebas meningkat.
ix
DAFTAR ISI Judul............................................................................................................... i Halaman Persetujuan Pembimbing ............................................................... ii Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan ........................................................ iii Halaman Pengesahan ................................................................................... iv Halaman Motto ...............................................................................................v Halaman persembahan ................................................................................. vi Kata Pengantar ............................................................................................ vii Abstrak ......................................................................................................... ix Daftar Isi ........................................................................................................x Daftar Tabel ................................................................................................. xi Daftar Lampiran .......................................................................................... xii Daftar Gambar ........................................................................................... xiii BAB I PENDUHULUAN ..............................................................................1 A. Latar Belakang Masalah ..............................................................................1 B. Rumusan Masalah .......................................................................................3 C. Tujuan Penelitian .........................................................................................4 D. Hipotesis ......................................................................................................4 E. Manfaat Penelitian .......................................................................................5 x
F. Definisi Operasional ....................................................................................6 G. Metode Penelitian ........................................................................................7 H. Sistematika Penulisan ................................................................................14 BAB II KAJIAN PUSTAKA .........................................................................18 A. Pengertian Belajar .....................................................................................18 B. Pengertian Prestasi belajar ........................................................................26 C. Pengertian Karangan .................................................................................32 D. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ..............................................................35 E. Metode Mind Mapping ..............................................................................40 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ......................................................48 A.
Setting (Tempat dan Waktu) Penelitian .................................................48
B.
Data Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihad ..............................62
C.
Deskripsi Pelaksanaan Siklus .................................................................63
D.
Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ...............................................................63
E.
Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ...............................................................66
F.
Pelaksanaan Tindakan Siklus III .............................................................70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................76 A. Hasil Penelitian .........................................................................................76 B. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................................89 BAB V PENUTUP ............................................................................................93 A.
Kesimpulan .............................................................................................93
B.
Saran .......................................................................................................94
Daftar Pustaka xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel penggunaan otak pada teknik Mind mapping Tabel 3.1 Daftar Guru MI Al Ittihad Semowo Tabel 3.2 Daftar Sarana dan Prasarana Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas V Tabel 4.1 Nilai Bahasa Indonesia Kelas V Tabel 4.2 Daftar Nilai Pre test dan post test Siklus I Tabel 4.3 Daftar Nilai Pre test dan Post test Siklus II Tabel 4.4 Daftar Nilai Pre test dan Post test Siklus III Tabel 4.5 Daftar Peningkatan Siklus I,II,III
xii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) siklus I Lampiran 2 RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) siklus II Lampiran 3 RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) siklus III Lampiran 4 Lembar Pengamatan Guru Siklus I Lampiran 5 Lembar Pengamatan Guru Siklus II Lampiran 6 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III Lampiran 7 Lembar hasil pengamatan terhadap perhatian siswa pada siklus I Lampiran 8 Lembar hasil pengamatan terhadap perhatian siswa pada siklus II Lampiran 9 Lembar hasil pengamatan terhadap perhatian siswa pada siklus III Lampiran 10 Dokumentasi Lampiran 11 Hasil Mind mapping dan karangan siswa Lampiran 12 Surat Keterangan Penelitian Lampiran 13 Surat Balasan Ijin Penelitian Lampiran 14 Lembar Konsultasi Pembimbing Lampiran 15 Daftar SKK Lampiran 16 Daftar Riwayat Hidup
xiii
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Siklus Penelitian Gambar 2.1 Lembar Berwarna
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Peran pendidikan dianggap sangat penting untuk menghasilkan sumbar daya manusia yang beriman dan bertaqwa. Adanya kemajuan dalam pendidikan menimbulkan dorongan melakukan berbagai inovasi pendidikan agar tercapai tujuan yang diharapkan. Sekolah sebagai lembaga formal merupakan wadah untuk mengaktualisasi tujuan tersebut melalui kegiatan belajar, sehingga diharapkan menghasilkan insan yang menguasai ilmu dan teknologi juga manusia yang bertaqwa. Tujuan tersebut dapat terwujud dengan melibatkan komponen pembelajaran, kurikulum, guru dan sumber belajar lainnya. Dalam pendidikan peran guru menjadi kunci keberhasilan dalam misi pendidikan dan pembelajaran di sekolah, selain itu anak didik akan lebih berhasil lagi dalam belajar bila para guru memiliki kompetensi dan kualitas dalam pembelajaran. Bahasa Indonesia merupakan salah satu ilmu yang wajib dipelajari di jenjang pendidikan dasar. Peranan Bahasa Indonesia sangat penting yaitu sebagai sarana komunikasi dan interaksi dalam proses belajar mengajar. Dalam pembelajaran. Bahasa Indonesia merupakan pelajaran yang membosankan untuk di pahami oleh siswa karena rendahnya minat belajar siswa disebabkan penggunaan metode yang masih monoton yaitu metode ceramah, sehingga pemahaman dan penerimaan materi pelajaran 1
bahasa Indonesia belum maksimal. Rendahnya pemahaman ini di buktikan dengan hasil nilai yang tidak memenuhi standar. Menulis merupakan proses bernalar. Untuk menulis suatu topik kita
harus
berfikir,
menghubung-hubungkan
berbagai
fakta,
membandingkan dan sebagainya (Akhadiah, 1998: 41). Ketrampilan menulis memerlukan perhatian yan lebih. Perhatian yang lebih saja kadang hasilnya masih kurang memuaskan, apabila jika kurang mendapatkan perhatian bisa mengecewakan. Pada kenyataan kegiatan menulis itu kurang memuaskan. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya nilai menulis. Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia masih sangat rendah, maka peneliti melakukan observasi dengan guru bahasa Indonesia kelas V, dibuktikan dengan masih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70 untuk mata pelajaran bahasa Indonesia. Kebanyakan nilai siswa belum memenuhi KKM, hal ini menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang belum menguasai materi. Hal ini karena pelajaran bahasa indonesia dianggap membosankan. Dari hasil observasi yang peneliti lakukan, menemukan beberapa hal yang menyebabkan prestasi belajar siswa dalam bahasa Indonesia rendah. Diantaranya yaitu pertama, siswa menganggap pelajaran bahasa Indonesia pelajaran yang membosankan. Kedua, siswa malas dalam menulis karangan. Ketiga, penulisan sebuah paragraf harus sesuai ketentuan.
2
Untuk mengembangkan kreatifitas dan kecakapan diperlukan suatu alat pembelajaran yang tidak hanya semata-mata bertujuan menguasai materi melainkan juga bertujuan untuk mengembangkan kecakapankecakapannnya yang diperlukan dalam kehidupan yang nyata. Harus disadari bahwa banyak parameter yang mempengaruhi hasil pendidikan, seperti intelegensi peserta didik, ketersediaan sarana dan prasarana belajar, latar
belakang
pendidikan
guru,
kemampuan
guru
dalam
mengorganisasikan pembelajaran, dan lain sebagainya. Tetapi yang sangat penting dilakukan sekarang ini adalah mengembangkan perangkat pembelajaran dan metode pembelajaran. Atas keadaan tersebut, penulis merasa perlu melakukan sebuah penelitian yang menggunakan teknik mind mapping untuk memecahkan permasalahan pembelajaran diatas, yakni untuk mengembangkan potensi menulis karangan. Berdasarkan latar belakang yag diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang dengan judul “PENINGKATAN PRESTASI
BELAJAR BAHASA INDONESIA
MATERI MENULIS KARANGAN BEBAS DENGAN TEKNIK MIND MAPPING
KELAS V PADA MI AL-ITTIHAD SEMOWO KEC.
PABELAN KAB. SEMARANG TAHUN 2014/2015”.
B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis mengajukan rumusan masalah sebagai berikut: 3
Apakah penggunaan teknik mind mapping dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam menulis karangan bebas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V MI Al-Ittihad Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang tahum 2014/2015? C. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu: Untuk mengetahui bagaimana penggunaan teknik mind mapping dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam menulis karangan bebas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V MI Al-Ittihad Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang tahum 2014/2015? D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan Hipotesis adalah suatu jawaban bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. (Arikunto, 2002: 64). Dengan demikian hipotesis yang akan dilaksanakan adalah:” teknik mind mapping dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam menulis karangan bebas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V MI Al-Ittihad Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang tahum 2014/2015”. Berdasarkan hipotesis di atas, maka indikator keberhasilannya dapat peneliti tunjukkan sebagai berikut:
4
Indikator Keberhasilan Peningkatan prestasi belajar bahasa
Sub Indikator Keberhasilan -
Indonesia menggunakan teknik mind
dapat
kreatif
dalam
pembelajaran bahasa Indonesia. -
mapping.
Siswa
Siswa mampu memperoleh nilai belajar sesuai ketuntasan yang ditentukan.
E. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan strategi dan memperbaiki mutu pembelajaran Bahasa Indonesia, terutama meningkatkan prestasi belajar menulis karangan bebas. 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa Dapat meningkatkan perhatian dan prestasi belajar menulis karangan bebas dengan baik dan benar. b. Bagi guru Dapat memperbaiki pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dapat memperoleh strategi pembelajaran yang efektif sehingga siswa daat meningkatkan hasil belajar menulis karanga bebas dengan baik dan benar.
5
F. DEFINISI OPERASIONAL Untuk menghindari kesalahpahaman anatara yang dimaksudkan peneliti dengan persepsi yang ditangkap oleh pembaca, maka peneliti memberikan definisi operasional sebagai berikut: 1. Peningkatan Proses, perbuatan, cara untuk meningkatkan usaha, prestasi dsb. 2. Prestasi Prestasi adalah hasil yang telah di capai, di lakukan, di kerjakan. (Poerwadarmita, 2006: 910), dapat diartikan sebagai gambaran siswa untuk meningkatkan kemampuan dirinya yang belum memahami materi yang disampaikan agar lebih baik. 3. Menulis Menulis adalah membuat huruf (angka dan sebagainya) dengan pena (pensil, kapur dan sebagainya) (Poerwadarminta, 2006:1304). 4. Karangan adalah karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikan melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahani. (Warsidi, 2008: 14) Prosa adalah karangan bebas yang tidak terikat oleh banyaknya baris, banyaknya suku kata, dalam setiap baris serta tak terikat oleh irama dan rimanya seperti dalam puisi. (Eci: 2012) 5. Teknik Mind Mapping (Peta Pikiran) dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mengorganisasikan dan menyajikan konsep, ide, tugas atau informasi lainnya dalam bentuk diagram radial, hierarkis non6
linier. Teknik mind mapping pada umumnya menyajikan informasi yang terhubung dengan topik sentral, dalam bentuk kata kunci, gambar (simbol), dan warna sehingga suatu informasi dapat dipelajari dan diingat secara cepat dan efisien. (Sudrajat: 2013) Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai setelah melakukan kegiatan tertentu sehingga mencapai tujuan, dengan hal ini menulis karangan bebas. Menulis karangan bebas adalah membuat huruf dengan pena dijadikan karangan yang tidak terikat oleh banyaknya baris, banyaknya suku kata dalam setiap baris, dan akan lebih tepat jika menggunakan teknik mind mapping. Teknik mind mapping adalah suatu cara untuk mengorganisasikan dan menyajikan konsep, ide, tugas atau informasi lainnya dalam bentuk diagram radial, hierarkis non-linier. G. METODE PENELITIAN 1. Rancangan Penelitian Berdasarkan fenomena diatas penulis mengadakan penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam Bahasa Inggris disebut Classroom Action Research yaitu suatu action research yang dilakukan dikelas. Beberapa alasan peneliti memilih Penelitian Tindakan Kelas, yaitu: a. Melalui PTK, guru akan menjadi peka dan tanggap terhadap segala sesuatu yang terjadi dalam pembelajaran dikelasnya.
7
b. Dalam melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru akan mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu rangakaian kegiatan untuk memgkaji secara cermat apa yang terjadi di kelasnya. 1. Subjek, Lokasi, dan Penelitian a) Subjek penelitian Yang menjadi subjek peneliti dalam melakukan benelitian adalah siswa kelas V MI Al-Ittihad Semowo Kec. Pabelan Kab. Semarang, dengan jumlah siswa 24 siswa, yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. b) Lokasi penelitian Lokasi yang dipilih penulis untuk melakukan penelitian adalah di MI Al-Ittihad Semowo Rt : 01 Rw : 05 Kec. Pabelan Kab Semarang. c) Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan oleh penulis selama 1 bulan yaitu mulai tanggal 1- 17 Desember 2014. 2. langkah Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah tindakan kelas atau sering disebut dalam bahasa Inggris classroom action research, yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam pembelajaran. (Susilo, 2010: 16).
8
Sedangkan menurut Arikunto dalam bukunya mengungkapkan Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya (Arikunto, 2006:58). Jadi secara garis besarnya penelitian tindakan kelas adalah jenis penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas untuk memecahkan masalah/meningkatkan mutu pembelajaran dilakukan secara bertahap dan terus menerus. Peneliti mengumpulkan data observasi kelas, wawancara dengan guru dan siswa. Dalam penelitian ini kelas dijadikan obyek penelitian. PTK akan dilaksanakan dalam tiga siklus terdiri dari tahapan-tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tahap pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan sebagai berikut:
9
Perencanaan SIKLUS I
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan SIKLUS II
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
? Gambar.1.1, Tahap Penelitian (Arikunto, 2006:16) Arikunto (2006:20), mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting, meliputi: (1) planning (rencana), (2) Action (tindakan), (3) Observation (pengamatan) dan (4) Reflection (refleksi). Lebih jelasnya sebagai berikut: a. Perencanaan 1. Pembuatan rencana pembelajaran. 2. Menyiapkan sumber belajar yang meliputi: Buku Bahasa Indonesia untuk Kelas V. 3. Membuat lembar observasi guru untuk melihat bagaimana situasi pembelajaran. 10
4. Membuat soal tes. b. Tindakan Tahap pelaksanaan tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan
implementasi
isi
rancanagan,
yaitu
melakukan
pembelajaran dengan teknik mind mapping. Hal yang harus diingat bahwa pemeliti harus menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus berlaku wajar, tidak dibuat-buat. c. Pengamatan Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan, keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Kegiatan ini berjutuan untuk memperoleh data yang akurat bagi perbaikan siklus berikutnya. Observasi dilakukan terhadap guru. Pengamatan guru dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan guru dalam menerapkan teknik mind mapping. d. Refleksi Refleksi
merupakan
kegiatan
untuk
mengemukakan
kembali data ataupun informasi yang telah diperoleh pada tahap sebelumnya. Hasil refleksi inilah yang menjadi landasan untuk menentukan perencanaan tindakan pembelajaran pada siklus berikutnya, dengan demikian tindakan siklus II mkerupakan perbaikan dari siklus I, dan pelaksanaan siklus III merupakan berbaikan dari siklus II.
11
3. Instrumen Penelitian Beberapa Instrumernt yang diugunakan dalam penelitian yaitu: a. Pedoman Pengamatan Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan pedoman pengamatan untuk mengamati peningkatan keterampilan berbicara siswa. b. Soal Tes Peneliti menggunakan instrument soal yang berkaitan dengan materi, guna mengukur hasil keterampilan berbicara siswa. c. RPP dan Silabus 4. Pengumpulan Data Untuk mempermudah menggambarkan perubahan yang terjadi dalam PTK, maka penelitian ini peneliti menggunakan beberapa diantaranya: a. Observasi Dalam setiap siklus peneliti melakukan pengamatan kepada siswa untuk mengetahui peningkatan pembelajaran. b. Tes Tes digunakan untuk mengumpulkan data mengenai hasil pelajaran siswa, dalam hal ini adalah karangan siswa.
12
c. Dokumentasi Dokumentasi untuk mengumpulkann data yang bersifat dokumen seperti lembar observasi, lembar hasil tes dan sebagainya. 5. Analisis Data Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunnakan maka analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil penelitian yang terekam dalam tes dan format pengamatan lainnya. Analisis reflektif dilakukan peneliti bersama guru kelas V MI Al-Ittihad Semowo Kec. Pabelan, Kab. Semarang, sebagai pijakan untuk menemukan program aksi pada siklus selanjutnya atau untuk mendeteksi bahwa kajian tindakan kelas ini sudah mencapai tujuannya. Peneliti ini menggunakan analisis deskriptif. Deskriptif yang digunakan berupa persentase sebagai berikut:
PF
N
100%
Keterangan: P = Presentase F = Frekuensi N = Jumlah siswa (Djamarah, 2000: 225-226)
13
H. SISTEMATIKA PENULISAN Secara garis besar sistematika penulisan skripsi dalam penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut: 1. Bagian awal yang terdiri dari: Halaman Sampul, Lembar Logo, Halaman Judul, Lembar Persetujuan, Pernyataan Keaslian Tulisan, Moto dan Persembahan, Kata Pengangantar, Abstrak, Daftar Isi dan Daftar Lampiran. 2. Bagian Inti: BAB I PENDUHULUAN I. Latar Belakang Masalah J. Rumusan Masalah K. Tujuan Penelitian L. Hipotesis M. Manfaat Penelitian N. Definisi Operasional O. Metode Penelitian 1.
Rancangan Penelitian
2.
Langkah-Langkah Penelitian
3.
Instrument Penelitian
4.
Tehnik Pengumpulan Data
5.
Analisis Data
P. Sistematika Penulisan
14
BAB II KAJIAN PUSTAKA F. Belajar 1. Pengertian Belajar 2. Ciri-ciri Belajar 3. Prinsip-prinsip Belajar 4. Tujuan belajar 5. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar 6. Hambatan-hambatan dalam belajar G. Prestasi belajar 1. Pengertian belajar 2. Fungsi prestasi belajar 3. Kegunaan prestasi belajar 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar 5. Prinsip dasar pengukuran prestasi H. Pengertian Karangan 1. Pengertian Karangan 2. Ciri-ciri Karangan 3. Manfaat Karangan 4. Tujuan Karangan I. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia 1. Pengertian Bahasa Indonesia 2. Fungsi Bahasa Indonesia 3. Tujuan Bahasa Indonesia 15
J. Teknik Mind Mapping 1. Pengertian teknik Mind Mapping 2. Langkah-langkah teknik Mind Mapping 3. Kelebihan-kelebihan teknik Mind Mapping 4. Kelemahan-kelemahan teknik Mind Mapping
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN G. Setting (Tempat dan Waktu) Penelitian. 1. Gambaran Umum Madrasah 2. Waktu Penelitian H. Data Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihad I. Deskripsi Penelitian Tindakan 1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I 2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II 3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN C. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal 2. Siklus I 3. Siklus II 4. Siklus III D. Pembahasan 16
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran
17
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.
Belajar 1.
Pengertian Belajar Belajar menurut Gagne, dalam buku the Conditios of Learning (1997) menyatakan bahwa: “Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya (performance-nya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi. (Purwanto Ngalim, 1988:85). Sedangkan Menurut kamus umum Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 2006: 121) belajar adalah berusaha (melatih dsb) supaya mendapat suatu kepandaian. Berbeda dengan Good dan Brophy, belajar merupakan suatu proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata, proses itu terjadi di dalam diri seseorang yang sedang mengalami belajar. (Purwanto Ngalim, 1988: 87) Pelajaran Bahasa Indonesia adalah suatu mata pelajaran yang di dalamnya
mengkaitkan
empat
keterampilan
yaitu
menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis. Pelajaran Bahasa Indonesia adalah suatu progam untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap Bahasa Indonesia itu sendiri serta menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaan.
18
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan dengan belajar adalah sebuah proses berusaha untuk berubah dari waktu sebelum hingga sesudah. Proses ini terjadi dalam diri seseorang. Kemudian tujuan dari belajar ini adalah prestasi belajar. 2.
Ciri-ciri belajar Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar adalah sebagai berikut (Slameto, 1991: 3-4) a. Perubahan yang terjadi secara sadar Seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang – kurangnya seseorang telah terjadi suatu perubahan dalam dirinya. b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi pada diri seseorang terjadi secara terus menerus dan tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya. c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif Dalam perubahan belajar, perubahan – perubahan itu senantiasa bertambah dan bertujuanuntuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya.
19
d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. Ini berarti bahwa berubahan itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicai. Perubahan belajar terarah kepada berubahan tingkah laku yang benar – benar disadari. f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Perubahn yang dicapai seseorang setelah melalui proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, ketrampilan, pengetahuan, dan sebagainya. Dalam proses belajar terhadap karakteristik yang harus terpenuhi sehingga proses belajar dinyatakan berhasil. Belajar dicirikan dengan menyadari proses tersebut, belajar harus kontinu karena belajar bertujuan dan terarah. Sehingga belajar mampu merubah aspek tingkah laku.
20
3.
Prinsip – prinsip belajar Dari beberapa teori yang ditemukan oleh para ahli bisa dirangkum prinsip-prinsip balajar antara lain: 1) Belajar akan berhasil jika disertai nkemauan dan tujuan tertentu. 2) Belajar akan lebih berhasil jika disertai berbuat, latihan dan ulangan. 3) Belajar lebih berhasil jika memberi sukses yang menyenangkan. 4) Belajar lebih berhasil jika tujuan belajar berhubungan dengan kebutuhan hidupnya. 5) Belajar lebih berhasil jika bahan yang sedang di pelajari dipahami, bukan sekedar menghafal fakta. 6) Dalam proses belajar memerlukan bantuan dan bimbingan orang lain. 7) Haisl belajar dibuktikan dengan adanya perubahan-perubahan dalam diri si pelajar. 8) Ulangan dan latihan perlu akan tetapi harus didahului oleh pemahaman (Mustaqim, M, Drs. 2012: 69) Dalam kenyataan belajar merupakan proses unik, prinsip tersebut harus dipenuhi. Namun belajar juga memerlukan pengalaman yang dilampaui seseorang secara kontinu. Berdasarkan uraian diatas prinsip belajar merupakan azas. Cara yang dikembangkan agar belajar menjadi proses yang berhasil. Sehingga untuk mendapatkan keberhasilan perlu menjalankan prinsip dengan baik. Belajar pada anak merupakan awal dimana belajar itu
21
dimulai, anak yang sedang mengalami proses belajar dapat dilihat, dikembangkan dan juga diperbaiki. Belajar selalu dapat diperbaiki. 4. Tujuan belajar Robert M Gagne mengelompokkan kondisi-kondisi belajar sesuai dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam belajar. Dari beberapa tujuan belajar ada 5 (lima) kemampuan yang secara nyata dapat dicapai melalui proses belajar, yaitu: (Departemen Agama RI,2002: 57) 1) Ketrampilan intelektual (merupakan hasil belajar terpenting dari sistem belajar skolastik) 2) Strategi kognitif secara luas, termasuk kemampuan memecahkan masalah: yang meliputi adaptasi, animasi, akomodasi. 3) Infirmasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta. 4) Ketrampilan motorik yang diperoleh di sekolah, misalnya mengerik, menulis, menggambar. 5) Memikili sikap atau nilai, merupakan hasil belajar yang bersifat emosi pribadi misalnya berbuat baik terhadap orang lain, menghargai pendapat orang lain, percaya diri, mandiri, mempunyai inisiatif, memiliki jati diri, dan yang lebih penting merasa terintegritas dengan lingkungannya. Pada intinya tujuan belajar aadalah untuk mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan kecekatan, pembentukan sikap dan perbuatan. (Surakhmad,1994: 65) 22
Berdasarkan uraian diatas tujuan belajar merupakan sekumpulan hal yang dapat dilihat sebagai hasil dari proses belajar sebelumnya. Jika seorang anak mampu menjawab pertanyaan guru dengan jawaban yang tepat maka proses belajar dikatakan berhasil. 5. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar a. Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam anak itu sendiri. Seperti kesehatan, rasa aman, kemampuan minat dan sebagainya. Faktor ini berwujud juga sebagai kebutuhan dari anak itu. b. Faktor eksternal, ialah faktor yang datang dari luar diri si anak. Seperti kebersihan rumah, udara yang panas, lingkunga dan sebagainya. Menurut
(Purwanto
Ngalim,1988:
106)
faktor-faktor
yang
mempengaruhi belajar dibedakan menjadi 2 (dua) golongan: a. Faktor yang ada pada diri itu sendiri yang kita sebut faktor individual b. Faktor yang ada di luar individual yang kita sebut faktor sosial. Yang termasuk ke dalam faktor individual antara lain: faktor kematangan/ pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi. Sedangkan yang termasuk faktor sosial antara lain faktor keluarga/keadaan, rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar-mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial. 23
Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi belajar ada yang dari dalam dan ada luar individu. Oleh karena itu belajar selain mengandalkan beberapa prinsip didepan juga melihat faktorfaktor individu yang mempengaruhinya. 6. Hambatan-hambatan dalam belajar Dalam proses belajar yang dialami siswa tidak selalu lancar seperti apa yang diharpakan. Kadang-kadang mereka mengalami kesulitan atau hambatan dalam belajar. Hambatan-hambatan dalam belajar dapat digolongkan demikian: a. Endogen, ialah hambatan yang dapat dapat timbul dari diri anak sendiri. Hal ini dapat bersifat: a) Biologis ialah hambatan yang bersifat kejasmanian seperti kesehatan,cacad badan, kurang makan, dan sebagainya. b) Psikologis, ialah hambatan yang bersifat psikis seperti perhatian, minat, bakat, IQ, konstelasi psikis yang berwujud emosi dan gangguan psikis. b. Exogen, ialah hambatan yang dapat timbul dari luarr diri anak.Seperti dari orang tua, yang berwujud cara mendidik, hubungan orang tua dengan anaknya, suasana rumah, keadaan sosial-ekonomi dan latar belakang kebudayaan. (Roestiyah,1982: 157)
24
Dari beberapa hal diatas hambatan belajar banyak terjadi pada seorang anak. Sehingga untuk mengurangi keterlambatan anak yang berhasil dalam proses belajar, hambatan-hambatan harus ditekan. Bila dilihat hambatan endogen akan sulit ditekan. Namun hambatan eksdogen bisa ditekan dihindari dan dicegah. Pelajaran Bahasa Indonesia adalah suatu mata pelajaran yang di dalamnya mengkaitkan empat keterampilan yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Berdasarkan pengertian bahasa Indonesia diatas dapat disimpulkan belajar adalah sebuah proses berusaha untuk berubah dari waktu sebelum hingga sesudah. Proses ini terjadi dalam diri seseorang. Kemudian tujuan dari belajar ini adalah prestasi belajar.Belajar dicirikan dengan menyadari proses tersebut, belajar harus kontinu karena belajar bertujuan dan terarah. Belajar mampu merubah aspek tingkah laku.Belajar pada anak merupakan awal dimana belajar itu dimulai, anak yang sedang mengalami proses belajar dapat dilihat, dikembangkan dan juga diperbaiki. Belajar selalu dapat diperbaiki. Sedangkan tujuan belajar merupakan sekumpulan hal yang dapat dilihat sebagai hasil dari proses belajar sebelumnya. B.
Prestasi Belajar Prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatic sedangkan dalam Bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha (Arifin,1998: 2). Pendapat lain mengemukakan prestasi belajar adalah penguasaan atau 25
ketrampilan yang di kembangkan oleh mata pelajaran, yang biasanya di tujukkan dengan nilai
tes berupa angka yang diberikan guru.
(Poerwadarminta. 2006: 787) 1. Fungsi prestasi belajar Prestasi memiliki fungsi diantaranya sebagai berikut: a. Prestasi belajar merupakan indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai oleh anak didik. b. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. c. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikolog biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan dan merupakan kebutuhan umum pada manusia, termasuk kebutuhan anak didik dalam suatu program pendidikan. d. Prestasi belajar dapat menjadi indikator terhadap daya serap anak didik. Dalam proses belajar mengajar anak didik merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah yang diharapkan dapat menyerap. e. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya bahwa prestasi belajar dapat dijadikan sebagai pendorong
bagi
anak
didik
dalam
meningkatkan
ilmu
pengetahuan dan teknologi dan berperan sebagai umpan balik dan meningkatkan mutu pendidikan.(Arifin,1988: 3) 26
2. Keguanaan prestasi belajar Kegunaan prestasi belajar banyak ragamnya, tergantung kepada ahli. Namun diantaranya adalah sebagai berikut: a. Sebagai umpan balik bagi pendidik dalam belajar b. Untuk memperluas diagnostik c. Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan d. Untuk keperluan seleksi e. Untuk keperluan penempatan atau penjurusan f. Untuk menentukan isi kurikulum g.
Unutk menentukan kebiasaan kurikulum
3. Faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut (Ahmadi, 2004:138). Adalah sebagai berikut: Prestasi belajar yang dicapai seseorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu murid dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya. Yang tergolong faktor internal adalah: 1. Faktor jasmaniah
merupakan faktor kesehatan seseorang yang
dapat mengganggu proses belajar, diantaranya dalam bentuk cacat tubuh. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu. Selain itu ia akan cepat lelah kurang 27
bersemangat, mudah pusing, mengantuk dsb. Sehingga proses belajar dapat berjalan baik maka kesehatan badannya juga harus baik. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar sehingga belajarnya menjadi terganggu. 2. Faktor psikologis, terdiri atas: a. Faktor intelektif yang meliputi: 1) Faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat 2) Faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang telah dimiliki. b. Faktor nonintelektif ialah unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, dan lain-lain. 3. Faktor kematangan fisik maupun psikis Yang tergolong faktor eksternal adalah: 1.
Faktor sosial yang terdiri atas: a. Lingkungan keluarga Cara orang tua mendidik anak sangat berpengaruh pada belajar dan hasil belajar anaknya. Apakah orang tua itu mendidik anak secara otoriter atau secara demokratis dimana segala sesuatu dibicarakan bersama ataupun secara bebas dimana orang tua tidak peduli terhadap apa yang dilakukan anak. Faktor lain dalam keluarga yaitu keadaan ekonmi keluarga. b.
Lingkungan sekolah 28
a) Metode mengajar Cara-cara mengajar harus tepat, efisien dan seefektif mungkin sehingga anak dapat menerima pelajaran dengan baik dan dapat mencapai prestasi yang baik. b) Sarana dan prasarana Dalam proses belajar mengajar diperlukan sarana dan prasarana yang dapat memperlancar penerimaan materi pelajaran yang diberikan pada siswa dan siswapun lebih giat dan maju sehingga akan berpengaruh pada hasil belajarnya. c) Metode belajar Siswa perlu menggunakan cara belajar yang tepat yaitu dengan belajar teratur setiap hari dengan pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar yang
tepat
dan
cukup
istirahat
maka
akan
meningkatkan hasil belajar. c. Lingkungan masyarakat Masyarakat juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa karena siswa berada dalam suatu lingkungan masyarakat. Hendaknya siswa memilih teman dalam bergaul yang baik, karena pengaruh dari teman sangat kuat sehingga apabila temannya baik maka siswa
29
tersebut juga akan baik yang juga berpengaruh pada prestasi belajarnya. 2. Faktor budaya seperti adat-istiadat, ilmu pengetahuan, tehnologi dan kesenian. 3. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, dan iklim. 4. Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan. Faktor-faktor diatas saling berinteraksi secara langsung maupun tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar. Yang juga dapat mempengaruhi prestasi belajar ialah beberapa sifat peserta didik dalam belajar, yaitu: a. Cepat dalam belajar b. Lambat dalam belajar c. Anak dropout d. Anak kurang berprestasi Perbedaan hasil belajar dikalangan para siswa disebabkan oleh faktor-faktor kematangan, latar belakang pribadi, sikap dan bakat terhadap pelajaran, jenis mata pelajaran yang diberikan, dan sebagainya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keberhasilan tujuan pembelajaran dipngaruhi oleh siswa dan pengelolaan seperangkat pembelajaran oleh guru.
30
5. Prinsip dasar pengukuran prestasi Hasil tes prestasi menjadi salah satu informasi utama dalam pengambilan
keputusan-keputusan
pendidikan.
Informasi
yang
diperoleh dari test prestasi dapat berupa informasi yang terpercaya tetapi dapat pula berupa informasi yang tidak tepat, tergantung pada sejauh mana test yang digunakan merupakan test yang layak. Suatu test prestasi yang baik tentulah didasari oleh prinsip-prinsip pengukuran yang jelas sehingga dapat menjadi alat yang positif dalam proses belajar mengajar. Azwar (1997: 15) dalam bukunya mengenai penyusunan test prestasi merumuskan beberapa prinsip dasar dalam pengukuran prestasi sebagai berikut: 1. Test prestasi harus mengukur hasil belajar yang telah dibatasi secara jelas sesuai dengan tujuan intruksional. 2. Test prestasi harus mengukur suatu sampel yang representatif dari hasil belajar dan dari materi yang dicakup oleh program instruksi atau pengajaran. Sampel yang representatif dalam hal ini adalah perwujudan soal test dalam bentuk item-item yang mewakili kesemua pertanyaan yang mungkin dibuat. 3. Test prestasi harus berisi item-item dengan tipe yang paling cocok guna mengukur hasil belajar yang diinginkan.
31
4. Test prestasi harus dirancang agar cocok dengan tujuan penggunaan hasilnya. 5. Test prestasi harus dibuat sereliabel mungkin dan kemudian harus ditafsirkan hasilnya dengan hati-hati. 6. Test prestasi harus digunakan untuk meningkatkan belajar pasa siswa.
Jadi prestasi belajar adalah hasil yang harus dicapai dan dikerjakan atau dilakukan dengan benar. Dalam proses belajar anak didik sering menjadi masalah sebab anak didik yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah ditentukan tidak dapat dicapai. Dilihat dari fungsi prestasi belajar maka penting pula untuk mengetahui prestasi belajar baik peorangan dan kelompok.
Prestasi
belajar
tidak
hanya
sebagai
indikator
keberhasilan dalam suatu bidang studi. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi proses tersebut. Sehingga prestasi belajar dinilai dalam suatu bentuk tes yang disesuaikan dengan tipe pembelajaran tiap item tes mempunyai kegunaan tertentu. Dalam memilih item tes tersebut mempengaruhi hasil belajar. C. Karangan 6. Pengertian Karangan Karangan adalah karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikan melalui bahasa tulis 32
kepada pembaca untuk dipahani. (Warsidi, 2008: 14) Prosa adalah Karangan bebas yang tidak terikat oleh banyaknya baris, banyaknya suku kata, dalam setiap baris serta tak terikat oleh irama dan rimanya seperti dalam puisi. (Eci: 2012) 7. Ciri-ciri karangan a. Berisi hal-hal yang bermanfaat. Karangan yang bisa memenuhi kebutuhan pembaca akan dapat penghargaan masyarakat. Sangat mungkin karangan itu tidak begitu mendalam, tetapi memberikan manfaat langsung bagi pembaca. b. Pengungkapan jelas. Pengungkapan yang jelas dapat ditandai dengan mudahnya sebuah karangan dicerna pembaca. Dengan pengungkapan yanh semakin jelas, sebuah tulisan akan semakin mudah diikuti. c. Penciptaan kesatuan dan pengorganisasian. Karangan yang mampu menciptakan kesatuan dan sekaligus terorganisasi dengan baik ditandai
oleh
mudahnya
pembaca
memahami
karangan.
Sebaiknya karangan langsung menjelaskan inti permasalahan dan tidak berbelit-belit. d. Efektif dan efisien. Yang dimaksud dengan efektif dan efisien adalah pengungkapan suatu maksud dengan mengutamakan efisiensi dan efektifitas, yaitu dengan menggunakan kalimat dan kata-kata yang ringkas, namun dapat menjangkau makna yang luas. 33
e. Ketepataan penggunaan bahasa. Karangan yang baik juga ditentukan oleh penggunaan bahasa. Penggunaan bahasa yang baik dan benar akan meningkatkan bobot karangan. Hal yang tercakup di dalamnya adalah kesanggupan pengarang untuk memenuhi berbagai kaidah berbahasa Indonesia secara tepat. Pembentukan kata, penyusunan kelompok kata, penyusunan kalimat, serta penguasaan ejaan dan tanda baca harus memadai. f. Ada variasi kalimat. Variasi yang berkaitan dengan penggunaan bahasa dalam karangan adalah penyusunan kalimat panjang dan pendek secara berselang-seling. g. Vitalitas. Karangan yang baik biasanya penuh tenaga dan kaya dengan potensi. Kandungan kekuatan dalam karangan itu menjadikan pembaca merasa bahwa si penulis hadir di dalam karangan yang ditulisnya. h. Cermat. Karangan yang baik memperahatikan masalah kecermatan. Hal-hal kecil, seperti titik dan koma tidak boleh dianggap sepele apalagi diabaikan. Kecermatan juga sangat diperlukan ketika memilih kata maupun menyusun kalimat. i. Objektif. Mengarang adalah mengungkapkan sesuatu secara jujur, tidak dimuati emosi, dan realistis. Pengungkapan harus runtut dan teratur. Selain itu, uraian harus mencerminkan bahwa pengarang benar-benar menguasai dan menghayati permasalahan yang diuraikannya. (student, homework. 2011) 34
8. Manfaat Karangan Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut: a. Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif; b. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber; c. Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan; d. Meningkatkan pengorganisasian
fakta/data
secara
jelas
dan
sistematis;
e.
Memperoleh kepuasan intelektual; f. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan; g. Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya. (Ilmika. 2012) 9. Tujuan Karangan Tujuan dari karangan antara lain sebagai berikut: 1) Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis. 2) Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya. 3) Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya. 4) Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah
yang
dimiliki
mahasiswa
dalam
menghadapi
dan
menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan
memperoleh
pengetahuan 35
dan
pendidikan
dari
jurusannya. 5) Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian. (Ilmika. 2012) D.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia 1. Pengertian pelajaran Bahasa Indonesia Sejarah mencatat bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu-Riau, salah satu bahasa daerah yang berasal dari wilayah Sumatra. Bahasa Melayu-Riau inilah yang diangkat oleh para pemuda pada “Kongres Pemoeda”, 28 oktober 1928, di Solo, menjadi bahasa Indonesia. Pengangkatan dan penamaan bahasa Melayu-Riau menjadi bahasa Indonesia oleh para pemuda pada saat itu lebih “bersifat politis” daripada bersifat “linguistik”. Tujuannya adalah ingin mempersatukan para pemuda Indonesia, alih-alih disebut bangsa Indonesia. (Muslich dan I Gusti Ngurah, 2010: 40 ). Sedangkan pendapat lain, Bahasa sebagai alat komunikasi yang paling efektif, mutlak diperlukan setiap bangsa. Tanpa bahasa, bangsa tidak akan mungkin dapat berkembang, bangsa tidak mungkin dapat menggambarkan dan menunjukkan dirinya secara utuh dalam dunia pergaulan dengan bangsa lain. Akibatnya, bangsa itu akhirnya akan lenyap ditelan masa. Jadi, bahasa menunjukkan identitas bangsa. Bahasa, sebagai bagian kebudayaan dapat menunjukkan tinggi rendahnya kebudayaan bangsa. Bahasa akan menggambarkan sudah sampai seberapa jauh kemajuan yang telah dicapai suatu bangsa. Ikrar berupa “Soempah Pemoeda” inilah yang menjadi dasar yang kokoh 36
bagi kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia. Bahkan, pada perjalanan selanjutnya, bahasa Indonesia tidak lagi sebagai bahasa persatuan, tetapi juaga berkembang sebagai bahasa negara, bahasa resmi, dan bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). (Muslich dan I Gusti Ngurah, 2010: 41 ). Sesudah Indonesia merdeka, bahasa Indonesia lebih berkembang lagi dengan baik dan meluas. Bangsa Indonesia sudah merasakan betapa perlunya membina dan memerhatikan perkembangan bahasa Indonesia. Bangsa Indonesia mulai sadar bahwa tanpa bahasa Indonesia, bangsa Indonesia tidak akan memperoleh kemajuan. Minat bangsa Indonesia untuk mau mempelajari bahasa Indonesia dengan baik setiap tahun terus bertambah. Akibatnya, bahasa Indonesia mengalami kemajuan yang pesat. . (Muslich dan I Gusti Ngurah, 2010: 43 ). Bahasa Indonesia mempunyai ciri-ciri umum dan kaidah-kadah pokok tertentu yang membedakannya dengan bahasa-bahasa lainnya di dunia ini, baik bahasa asing maupun bahasa daerah. Dengan ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah pokok ini pulalah dapat dibedakan mana bahasa Indonesia dan mana bahasa asing ataupun bahasa daerah. Ciriciri umum dan kaidah-kaidah pokok yang dimaksud adalah antara lain sebagai berikut: 1) Bahasa Indonesia tidak mengenal perubahan bentuk kata untuk menyatakan jenis kelamin. 37
2) Bahasa Indonesia mempergunakan kata tertentu untuk menunjukkan jamak. Artinya, bahasa Indonesia tidak mengenal perubahan bentuk kata untuk menyatakan jamak. Sistem inilah yang membedakan bahasa Indonesia dengan bahasa asing lainnya. 3) Bahasa Indonesia tidak mengenal perubahan bentuk kata untuk menyatakan waktu. 4) Susunan kelompok kata dalam bahasa Indonesia biasannya mempergunakan
hukum
D-M
(hukum
Diterangkan-
Menerangkan), yaitu kata yang diterangkan (D) di muka yang menerangkan (M). (Muslich dan I Gusti Ngurah, 2010: 44-46 ). 2. Fungsi bahasa Indonesia Hasil perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada 25-28 februari 1975 antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai : 1. Lambang kebanggan nasional 2. Lambang identitas nasional 3. Alat pemersatu barbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya dan bahasanya 4. Alat perhubungan antarbudaya antardaerah (Muslich mansur dan I gusti Ngurah Oka, 2010:30 ). 38
Senada dengan Muslich Mansur dalam bukunya fungsi bahasa Indonesia menurut (Drs. Yakub Nasucha dkk, 2009:8-9)fungsi bahasa Indonesia sebagai berikut: 1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional Sebagai bahasa nasional bahasa Indonesia berfugsi sebagai lambang kebanggan kebangsaan, lambang identitas nasional, alat pemersatu berbagai suku bangsa, dan alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya. 2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggan nasional Tidak semua bangsa di dunia mempunyai sebuah bahasa nasional yang dipakai secara luas dan dijunjung tinggi. 3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang budaya dan bahasa berbeda. 4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa Sebuah bangsa yang terdiri atas berbagai suku bangsa yang budaya dan bahasanya berbeda akan mengalami maslah besar dalam melangsungkan kehidupannya. Perbedaan dapat memecah belah bangsa tersebut. Dengan adanya bahasa Indonesia yang diakui sebagai bahasa nasional oleh semua suku bangsa yang ada perpecahan itu dapat dihindari karena suku bangsa tersebut merasa satu.
39
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubugan antardaerah dan antarbudaya Diperlukan sebuah bahasa yang dapat dipakai oleh suku-suku bangsa yang berbeda bahasanya sehingga mereka dapat berhubungan.Sedangkan Bahasa Indonesia untukmengekspresikan keunikan individu. Bromley menyebutkan 5 macam fungsi bahasa sebagai berikut: 1. Bahasa menjelaskan keunikan dan kebutuhan individu. 2. Bahasa dapat mengubah dan mengontrol perilaku. 3. Bahasa membantu perkembangan kognitif. 4. Bahasa membantu mempererat interaksi dengan orang lain. 5. Bahasa
mengekspresikan
keunikan
individu.
(Dhieni
nurbiana dkk, 2011:1.21-1.22).
3. Tujuan Bahasa Indonesia Belajar Bahasa Inndonesia bagi siswa-siswa di Indonesia adalah balajar bahasa kedua. W.F. Mackey menguraikan bahwa siswa-siswa yang belajar bahasa kedua telah menguasai penggunaan bahasa ibu yang tidak dapat diabaikan. Memperhatikan atau meramalkan kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi oleh para siswa berkenaan dengan bahasa ibu mereka. (Broto, 1978:41). Bahasa sebagai alat komunikasi yang paling efektif, mutlak diperlukan setiap bangsa. Bahasa menunjukkan identitas bangsa. Bahasa, sebagai bagian kebudayaan dapat menunjukkan tinggi rendahnya kebudayaan bangsa. Bahasa sebagai alat komunikasi yang 40
paling efektif, mutlak diperlukan setiap bangsa. Bahasa menunjukkan identitas
bangsa.
Bahasa,
sebagai
bagian
kebudayaan
dapat
menunjukkan tinggi rendahnya kebudayaan bangsa. Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar komunikasi. Oleh karena itu pelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis. Pembelajaran sebagai suatu upaya orang yang bertujuan untuk membekali orang yang belajar. E.
Mind Maping 1. Pengertian Teknik Mind Mapping Teknik Mind mapping adalah merupakan alat hebat yang membantu otak berfikir secara teratur (Buzan, 2006: 4). Teknik Mind mapping merupakan cara paling mudah untuk memasukkan informasi ke dalam otak, dan untuk mengambil informasi dari dalam otak. Cara ini adalah cara yang kreaatif dan efektif dalam membuat catatan, sehingga boleh dikatakan mind map benar-benar “memetakan” pikiran (Buzan,2006: 6). Teknik mind mapping menggunakan garis lambang kata-kata serta gambar berdasarkan seperangkap aturan-aturan yang sederhana mendasar alami dan akrab bagi otak. Dengan menggunakan teknik mind mapping daftar informasi panjang dan menjemukkan bisa diubah menjadi diagram yang berbentuk warna-warni mudah diingat dan sangat berurutan serta sejalan dengan cara kerja otak secara alami (Buzan,2006: 7). 41
Sedangkan Porter dan Hernacki (2008:152-153) teknik mind mapping juga disebut dengan peta pikiran. Teknik mind mapping juga merupakan tehnik mencatat secara menyeluruh dengan satu halaman. Teknik mind mapping menggunakan pengingat-pengingat visual dan sensorik dari suatu pola dan ide-ide yang berkaitan. Peta pikiran atau teknik mind mapping pada dasarnya menggunakan citra visual dan prasarana lainnya untuk teknik mind mapping adalah metode baru untuk mencatat yang bekerjanya disesuaikan dengan bekerjanya dua belah otak (otak kiri dan otak kanan). Tehnik ini mengajarkan untuk mencatat tidak hanya menggunakan gambar atau warna. Tony Buzan mengemukakan “your brain is like a sleeping giant, hal ini desebabkan kehebatan otak manusia belum dimanfaatkan secara optimal”. Table 2.1 Tabel penggunaan otak pada teknik mind mapping
Otak kiri
Otak kanan
1. Tulisan
1. Warna
2. Urutan penulisan
2. Gambar
3. Hubungan antar kata
3. Dimensi
Teknik Mind mapping dapat diartikan cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran teknik mind mapping juga merupakan peta rute yang memudahkan ingatan dan memungkinnkan untuk menyususn fakta dan pikiran, dengan 42
demikian cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini
berarti
mengingat informasi jauh lebih mudah dan lebih bisa diandalkan daripada menggunakan teknik mencatat tradisional. Selain itu teknik mind mapping adalah sistem penyimpanan, penarikan data dan akses yang luar biasa untuk perpustakaan raksasa dalam otak manusia yang menakjubkan. Teknik Mind mapping bertujuan membuat materi pelajaran terpola secara visual dan grafis yang akhirnya dapat membantu merekam, memperkuat, dan mengingat kembali informasi yang telah dipelajari. Teknik
Mind
mapping
adalah
satu
tehnik
mencatat
yang
mengembangkan gaya belajar visual. Teknik Mind mapping memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak maka akan memudahkan seseorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk, dan sebaginya memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima. Berdasarkan uraian di atas teknik mind mapping merupakan tehnik yang baru untuk pembelajaran siswa. Metode ini menggabungkan otak kiri dan otak kanan sehingga terjadi keseimbangan antara keduanya. Cara kerja teknik mind mapping yang cukup mudah sehingga cocok untuk pelajaran anak didik. Penggunaan teknik mind mapping 43
mengontrol penularan pengetahuan dari yang namanya cacat informasi menjadi mengingat informasi. 2. Langkah-langkah Teknik Mind Mapping Teknik Mind mapping sangat mudah untuk di buat, demikian alami sifatnya, bahan-bahan untuk membuat peta pikiran (mind mapping) sebenarnya sedikit saja. Buzan (2006: 10) a. Kertas kosong tidak bergaris b. Pena dan pensil warna c. Otak d. Imajinasi Masih
dalam
bukunya
Buzan
teknik
Mind
mapping
untuk
mengingatkan kreativitas memberi penjelasan tujuh cara membuat teknik mind mapping, antara lain: a. Mulai dari bagian tengah pertemukan secarik kertas yang diletakkan dalam posisi memanjang. Karena memulai dari tengahtengah permulaan kertas akan memberikan keleluasaan bagi cara kerja
otak
untuk
memancar
keluar
kesegala
arah
dan
mengeksperimenkan diri lebih bebas dan alami. b. Gunakan sebuah gambar untuk gagasan sentral. Karena suatu gambar bernilai seribu kata dan membuat anda menggunakan imajinasi. Gambar yang letaknya ditengah-tengah akan tampak lebih menarik, membantu diri kita tetap terfokus, membantu memusatkan pikiran dan membuat otak semakin aktif dan sibuk. 44
c. Gunakan warna pada seluruh mind mapping. Karena bagi otak, warna-warna tidak kalah menarik dari gambar. Warna membuat mind mapping tampak lebih jelas dan hidup, meningkatkan kekuatan dahsyat cara brfikir kreatif dan ini juga hal yang menyenangkan. d. Hubungan cabang-cabang utama kegmbar sentral dan hubungkan cabang-cabang tingkat kedua dan ketiga pada tingkat pertama dan kedua dan seterusnya. Karena seperti yang telah diketahui, otak bekerja dengan asosiasi. Jika diri kita menggunakan cabang-cabang kita akan jauh lebih mudah dalam memahami dan mengingat. e. Buatlah cabang-cabang teknik mind mapping dengan melengkung bukan garis lurus. Karena jika semua garis lurus, ini akan membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung dan hidup seperti cabang-cabang sebuah pohon jauh lebih menarik dan indah bagi mata. f. Gunakan satu hata kunci per garis. Karena kata kunci tunggal akan menjadikan teknik mind mapping lebih kuat dan flesibel. Seperti kata tunggal atau gambar tunggal, seperti pengganda yang melahirkan sendiri rangkaian asosiasi dan hubungan yang khusus. Bila menggunakan kata-kata tunggal setiap kata lebih bebas oleh karena itu lebih mudah tercetus pemikiran dan gagasan-gagasan baru.
45
g. Gunakan gambar di seluruh teknik mind mapping. Karena setiapgambar seperti, gambar sentral juga bernilai seribu kata. Jadi apabila memiliki sepuluh gambar saja pada teknik mind mapping, ini sudah senilai dengan sepuluh ribu kata dalam suatu catatan.
Lembar Berwarna 2.1
3.
Kelebihan-kelebihan Teknik Mind Mapping sebagai berikut: Kelebihan
teknik
mind
mapping
dalam
(http://mahmmudin
wordpress.com/2014/12/01/pembelajaran-berbasis-peta-pikiran-mindmapping/) sebagai berikut: 1) Dapat mengemukakan pendapat secara bebas. 2) Dapat bekerjasama dengan teman lainnya 3) Catatan lebih padat dan jelas 4) Lebih mudah mencari catatan jika diperlukan. 5) Catatan lebih terfokus pada inti materi 6) Mudah melihat gambaran keseluruhan 46
7) Membantu Otak untuk : mengatur, mengingat,membandingkan dan membuat hubungan 8) Memudahkan penambahan informasi baru 9) Pengkajian ulang bisa lebih cepat 10) Setiap peta bersifat unik 4.
Kelemahan pembelajaran Teknik Mind mapping: Kelemahan pembelajaran teknik mind mapping (http://mahmmudin. wordpress.com/2014/12/01/pembelajaran-berbasis-peta-pikiran-mindmapping/) yaitu: 1) Hanya siswa yang aktif yang terlibat. 2) Tidak sepenuhnya murid yang belajar. 3) Mind mapping siswa bervariasi sehingga guru akan kewalahan memeriksa mind map siswa.
47
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A.
Setting (Tempat dan Waktu) Penelitian. 1.
Gambaran Umum MI Al Ittihad Semowo a. Lokasi penelitian Dalam bab III penulis ingin memaparkan keadaan lokasi
dilaksanakannya penelitian skripsi ini. Hal ini penulis bertujuan untuk menghindari persepsi yang salah tentang lokasi penelitian yang nantinya juga sangat berpengaruh pada analisa data yang akan dilakukan. Memaparkan kondisi riil lokasi penelitian menjadi sangat penting ketika hasil dari penelitian ini akan dijadikan referensi, karena keadaan dan kondisi yang ada tentunya juga dipertimbangkan untuk penerapan tehnik mind
mapping
pada
kompetensi
menulis
karangan
berdasarkan
pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan pada pelajaran Bahasa Indonesia. Secara garis besar lokasi penelitian dapat penulis sampaikan hal-hal sebagai berikut: Tempat Penelitian
:
MI Al-Ittihad Semowo
Alamat Penelitian
:
Desa Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang
48
b. Profil sekolah MI Al Ittihad Semowo a. Nama Madrasah
: MI Al Ittihad semowo
b. No Statistik Madrasah c. Akreditas Madrasah
: 1112332063 :B
d. Alamat Lengkap Madrasah
: Desa Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah
e. NPWP Madrasah
: 00.51.881-5-505-000
f. Nama Kepala Madrasah g. No telp/Hp
: Siti Khodijah, Spd.I : 087834599651
h. Nama Yayasan i. No. Telp Yayasan
: L.P MA’ARIF : 024692224611
j. Alamat Yayasan Ungaran k. No Akte Pendirian Yayasan l. Kepemilikan Tanah Pemerintah/Yayasan/pribadi
: Jln. Hasyim Asy’ari No. 2 :103 : a. Status Tanah : Wakaf b. Luas Tanah : 1643 m2
m. Status Bangunan
: Pemerintah/Yayasan/Pribadi
n. Luas bangunan
: 603 m2
Adapun urutan kepala sekolah MI Al Ittihad Semowo yang menjabat adalah sebagai berikut : 1. K. Masjkuri, tahun 1960 s/d tahun 1977 2. H. Kusnin, tahun 1977 s/d tahun 2007 3. Muslih, tahun 2007 s/d tahun 2009 49
4. Siti Khodijah, tahun 2009 s/d sekarang c. Visi, Misi dan Tujuan a. Visi Terwujudnya Generasi Muslim Yang Beriman, Bertaqwa, Berakhlaq Mulia Berkualitas, Peka Terhadap Lingkungannya, Serta Mampu mengembangkan Potensi Yang Dimiliki. b. Misi Menumbuhkembangkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT Membiasakan berperilaku mulia Melaksanakan pembelajaran secara efektif Mengadakan training penguasaan teknologi informasi Menggali dan mengembangkan potensi peserta didik secara maksimal d. Struktur Organisasi Madrasah Ibtidaiyyah Al Ittihad Semowo Komite Madrasah
: H. Kusnin
Kepala Madrasah
: Siti Khodijah S. Pd. I
Sekretaris
: Widayati Kurnia U. S. Pd
Bendahara
: Siti Winarti S.E
Anggota
: Siti Rochayati S. Pd. I : Zulfatul Karimah A. Md : M. Nasihul Ummah : M. Robbani W. S. Pd. I 50
: Avif Nurarifah : Farida Ibadah : Abdul Majid A. S. Pd. I : Evi Setyaningsih. S.Pd e. Program Madrasah a. Prioritas Pengembangan 1)
Pengembangan akademik Indikator mutu pendidikan madrasah dapat dilihat dari kelengkapan saran dan prasarana, KBM, Guru, Siswa serta mutu lulusan. Untuk itu Madrasah Ibtidaiyyah Al Ittihad Semowo berupaya untuk mempriorotaskan program dalam peningkatan kualitas pendidikan tahun 20014/2015 sebagai berikut :
(a) Peningkatan kualitas proses belajar mengajar (1)
Intensifikasi pelaksanaan, pendekatan keterampilan, proses ulangan harian, analisis hasil evaluasi, perbaikan pengayaaan dan ketuntasan belajar.
(2)
Melengkapi buku (a) Pelajaran wajib/paket untuk siswa (b) Resume untuk Mapel Agama (c) Referensi/ pegangan guru dan latihan siswa (LKS) (d) Alat-alat peraga mata pelajaran
51
(3)
Menyediakan perpustakaan -
Membuat ruang perpus menjadi satu dengan ruang UKS dengan cara memberi sekat dengan pengaturan administrasi perpustakaan
-
Jadwal kunjungan peminjaman, dan konsekuensi buku
(4)
Peningkatan efektifitas dan efisiensi kegiatan belajar
(5)
Peningkatan frekuensi superfisi, pembinaan guru dan karyawan (a) Jadwal supervisi (b) Jadwal pembinaan (c) Jadwal rapat bulanan
(6)
Peningkatan Kesejahteraan Guru (a) Menggiatkan infaq (b) Berupaya menggalang donatur tetap/ tidak tetap dan insidentil (c) Meningkatkan koperasi sekolah (d) Berupaya mencari dan lain yang halal
2)
Pengembanga Fisik Dalam tahun pelajaran 2014/2015 ini pengembangan fisik diprioritaskan
pada
penyediaan
menunjang KBM, di antaranya : a) Pengadaan tempat parkir 52
sarana
prasarana
yang
b) Pembuatan warung sekolah/ kantin c) Pavingisasi halaman sekolah d) Pengadaan Inventaris ruang guru e) Pengadaan CCTV disetiap ruang kelas f) Pengadaan multimedia lengkap diruangan guru 3)
Peningkatan Mutu (a) Program Jangka Pendek (1 tahun pelajaran) (1)
Meningkatkan Indeks prestasi dalam ujian Nasional
(2)
Meningkatkan jumlah siswa yang di MTs/SMP terkemuka minimal 10%
(3)
Meningkatnya prestasi siswa dalam bidang non akademis
(4)
Menurunkan jumlah siswa dan seluruh warga sekolah yang melanggar tata krama dan tata tertib menjadi 0,25%
(5)
Terbentuknya sikap, perilaku dan budi pekerti siswa
(6)
Tercapainya prestasi siswa di bidang olah raga ( volly ball, sepak bola, lari ) untuk meraih juara I ditingkat kecamatan
(7)
Tercapainya prestasicerdas cermat siswa untuk meraih juara I ditingkat kecamatan dan kabupaten
53
(8)
Mempunyai kelompok seni (tari) yang handal dan kreatif
serta
dapat
dipertunjukkan
dihadapan
masyarakat umum (9)
Mempunyai pramuka yang handal
(b) Program Jangka Menengah (1)
Perolehan NEM naik rata-rata 0,3%
(2)
Meningkatnya jumlah siswa yang diterima di MTs/SMP minimal 20%
(3)
Meningkatnya sarana komputer hard ware minimal 5 buah
(4)
Meningkatkan jumlah siswa yang mendapatkan prestasi non akademis
(5)
Mempunyai team olah raga yang handal
(6)
Terbentuknya sikap perilaku warga masyarakat yang berbudi pekerti luhur, toleran dan inklusif
(7)
Meningkatkan Sumber daya manusia sehingga dapat
mendukung Kegiatan
Belajar
Mengajar
dengan memberi kesempatan seluas-luasnya kepada guru unutk melakukan studinya (8)
Meningkatkan kualitas dan kuantitas berbahasa jawa, bahasa Inggris dan bahasa Arab bagi seluruh warga Madrasah
54
(9)
Mengadak kesenian Islam (rebana dan tari) yang mampu berkiprah dalam kegatan-kegiatan sekitar
(c) Program Jangka Panjang (1)
Perolehan Indeks Prestasi tinggi dalam Ujian Nasional
(2)
Jumlah siswa yang diterima di MTs/SMP naik menjadi 60%
(3)
Meningkatkan kemampuan warga Madrasah dalam menggunakan alat komunikasi modern (komputer dan intrnet)
(4)
Memiliki laboratorium komputer
(5)
Memiliki sarana multimedia disetiap ruang kelas
(6)
Mengadakan bulan berbahasa Jawa bagi seluruh warga Madrasah
(7)
Meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia (guru dan karyawan) dalam bidang pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai dan diminati
(8)
Meningkatkan kualitas dan kuatitas team olah raga dan kesenian yang sudah terbentuk
(9)
Menjadikan MI Al Ittihad menjadi idola bagi seluruh masyarakat luas
55
4)
Program Pengajaran a) Program Pengajaran Umum Program pengajaran umum merupakan program yang wajib diikuti bagi siswa kelas III, IV, V, VI yang antara lain : (1)
Al- Qur’an Hadits
(2)
Aqidah Akhlaq
(3)
Fiqh
(4)
Bahasa Arab
(5)
Sejarah Kebudayaaan Islam
(6)
Pendidikan Kewarganegaraan
(7)
Bahasa Indonesia
(8)
Bahasa Inggris
(9)
Ilmu Pengetahuan Alam
(10)
Bahasa Indonesia
(11)
Matematika
(12)
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
(13)
Seni Budaya
(14)
Muatan Lokal :
(a) Baca Tulis Al-Qur’an ( BTA) (b) Ke NU an (c) Bahasa Jawa
56
b) Program Pengajaran Muatan Lokal Program pengajaran muata lokal adalah merupakan program pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan sekolah yaitu Bahasa Daerah (Bahasa Jawa) c) Program Pengajaran Khusus Program pengjaran khusus adalah pengajaran yang menjadi program lembaga pendidikan Ma’arif NU, yaitu pelajaran Ke-NU-an. Hal ini dimaksud agar setelah siswa selesai dari MI dapat menerapkan syariat islam yang sesuai dengan Al Qur’an dan Hadits. 5)
Struktur Organisasi Srtuktur organisai akan berhasil dengan baik apabila komponen-komponen yang terlibat didalamnya memiliki struktur tugas yang tegas serta terpadu dalam rangka merealisir sebagai prgram yang telah dirancang.
f. Guru dan Tenaga Kependidikan Jumlah guru dan kariawan MI Al Ittihad Semowo Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada tahun ajaran 2014/2015 berjumlah 11 yang terdiri dari 3 guru laki-laki dan 8 guru perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel ini :
57
TABEL 3.1 DAFTAR NAMA GURU DAN PEMBAGIAN TUGAS MENGAJAR MI AL ITTIHAD SEMOWO TAHUN AJARAN 2014/2015 NO
NAMA GURU
BIDANG STUDI
1
Siti Khodijah. S.Pd.I
Bahasa Indonesia
2
M. Nasihul Ummah
Bahasa Arab dan Aqidah Akhlaq
3
Siti Rochayati. S.Pd.I
4
M. Robbani. W.
Fiqih dan SKI Olahraga dan Seni Budaya
S.Pd.I 5
Aviv Nur Avivah
Bahasa Inggris
6
Sih Winarti. SE
IPS dan IPA
7
Widayati Kurnia
Matematika
Ulfah. S.Pd 8
Zulvatul Karimah.
Bahasa Indonesia dan SKI
A.Ma 9
Farida Ibadah
IPS dan Fiqih
10
Evi Setyaningsih.
PPKN dan IPS
S.Pd 11
Abdul Majid A. S.
IPS,SKI dan Seni Budaya
Pd.I
58
g. Sarana dan Prasarana MI Al Ittihad Semowo sejak berdiri sampai sekarang sudah mengalami perkembangan yang cukup. Hal tersebut karna didukung oleh berbagai pihak. Baik dari pemerintah maupun dari masyarakat yang bekerja sama dengan BP3 khusunya dalam sarana dan prasarana dalam menunjang kelancaran proses belajar mengajar. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki adalah sebagai beriukut : TABEL 3.2 DAFTAR SARANA DAN PRASARANA MI AL ITTIHAD SEMOWO TAHUN AJARAN 2014/2015 No
Nama Fisik
Banyaknya
1
Ruang Kelas
6
2
Ruang Perpustakaan
1
3
Ruang Kepala Sekolah
1
4
Ruang Guru
1
5
Ruang Tata Usaha
1
6
Toilet Siswa
3
7
Ruang Gudang
1
8
Toilet Guru
2
9
Koperasi
1
59
h. Keadaaan Siswa Jumlah siswa MI Al Ittihada Semowo 135 siswa dengan jumlah siswi 71 orang dan jumlah siswa 64 orang pada tahun ajaran 2014/2015. i. Kegiatan Siswa Ekstrakurikuler yang terdapat di MI Al Ittihad Semowo adalah Pramuka dan Seni tari. Ekstrakurikuler tersebut secara formal adalah sebagai pelajaran tambahan di bawah pembinaan guru yang ada di Madrasah maupun guru dari luar Madrasah. Ekstrakurikuler tersebut berperan penting dalam menunjang keberhasilan belajar siswa. Dengan aktif mengikuti ekstrakurikuler ini dapat sebagai media untuk melatih diri dan mengembangkan bakat.
2.
Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan dengan masingmasing siklus satu kali pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu 3 Desember 2014. Karena bersama dengan Ujian Akhir Semester Siklus II dilaksanakan pada hari Selasa 16 desembar 2014. Siklus III dilaksanakan pada hari Rabu 17 Desember 2014.
60
B.
Data Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihad Dalam penelitian ini, yang dijadikan subjek penelitian adalah semua siswa kelas V MI Al-Ittihad Semowo Kecamatan Pabelan 24 siswa, terdiri dari laki-laki 12 anak dan 12 anak perempuan. Adapun nama-nama siswa atau subyek penelitian adalah sebagai berikut: TABEL 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas V MI Al-Ittihad Semowo, Pabelan, Semarang 2014/2015 No Nama Jenis Kelamin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Anisa’atul Mukminah Rizqi Saputra Abu Rif’an Fahrani Ahmad Yahya Alchilma Annisa’atul Aliyah Arina Mana Sikana Aida Putri Pertiwi Dinda Puspita M.S Dwi Umni Labibah Harun Rosidi Jovis Al Faid M. Roikhan Mahfud Leonita Tri Utami M. Muthohar Asy’ari Nur Farida R Riska Irnawati Rahmat Agung Hanafi Sarif Arifin Iksan Syntha Kalimatun S Vivit Rahmawati Riski Rahmadani Annanda Arsy Asy Syam Akbar Pratama Salamah
P L L L P P P P P L P L P L P P L L P P L L L P
61
C.
Deskripsi Pelaksanaan Siklus Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan pada semester I, hari sabtu tanggal 3 Desember 2014, selama kurang lebih 2 jam pelajaran (2x 35 menit ). 1. Siklus I Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program semester mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V semester I, kompetensi menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan ejaan, sehingga tidak mengganggu program- program guru kelas maupun guru mata pelajaran yang lain. Hari Rabu adalah hari sesuai jadwal pelajaran Bahasa Indonesia Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilakukan dalam 4 (empat) tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi tindakan (acting), observasi dan interprestasi (observing), dan refleksi (reflekting), secara garis besar pelaksanaan dapat didiskripsikan sebagai berikut: a. Tahap perencanaan/ planning, antara lain: 1) Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu menulis karangan bebas 2) Merancang rencana pembelajaran sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar. 3) Merancang kegiatan pembelajaran dengan alat dan bahan yang diperlukan.
62
4) Merancang soal-soal sebagai sarana untuk mengetahui kemampuan siswa. 5) Merancang atau menyiapkan lembar observasi/pengamatan untuk guru guna mengertahui perubahan dan pengembangan. 6) Merancang atau menyiapkan lembar observasi untuk siswa guna mengetahui perubahan dan pengembangan. 7) Menggunakan media pembelajaran yaitu gambar orang dirawat di Rumah Sakit b. Tahap implementasi tindakan/ acting. Pada tahap ini guru selaku peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran
di
kelas
sesuai
dengan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang telah didesain, antara lain: 1) Kegiatan awal (5 menit), antara lain: Appersepsi a. Guru mengucap salam. b. Guru melakukan presensi siswa. c. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran dimulai. d. Guru menuliskan materi yang akan dicapai. e. Pretest 2) Kegiatan inti (60 menit), antara lain: Eksplorasi a. Guru menjelaskan cara membuat karangan 63
b. Guru menjelaskan penggunaan peta pikiran (mind mapping) dalam karangan bebas c. Guru menjelaskan cara membuat peta pikiran (mind mapping) d. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok e. Guru membagikan karangan yang dibawa Elaborasi a. Siswa membaca karangan yang dibagikan guru b. Sisiwa berdiskusi secara kelompok membuat peta pikiran (mind mapping) dengan tema liburan c. Siswa secara berkelompok menuliskan karangan berdasarkan peta pikiran (mind mapping) yang telah mereka buat d. Siswa mempresentasikan hasil karangan Konfirmasi a. Guru memberikan evaluasi kepada siswa. b. Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman atau simpulan pembelajaran. c. Siswa disuruh mencatat tentang materi yang telah disimpulkan 3) Kegiatan akhir (5 menit), antara lain: a. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama. b. Guru mengucapkan salam. c. Tahap observasi/ observing. Pada tahap ini dilaksanakan observasi/ pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain: 64
1. Digunakan lembar observasi oleh guru untuk mengamati partisipasi peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran. 2. Digunakan lembar observasi oleh guru kolaborator untuk mengamati aktivitas peneliti dalam mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung. d. Tahap refleksi/ reflecting. Setelah melakukan pembelajaran pada siklus I dan menganalisis hasil pengamatan, peneliti mengadakan refleksi. Ternyata dari 24 siswa banyak siswa yang kurang memperhatikan materi yang telah sampaikan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: 1.
Teknik pembelajaran mind mapping terlalu baru untuk siswa.
2.
Siswa tidak fokus pada materi yang diajarkan.
3.
Persiapan yang kurang matang dalam mempersiapkan teknik pembelajaran mind mapping. Pada siklus I masih menganggap proses pembelajaran sama yang
dilakukan oleh guru kelas V (lima) yang hanya menggunakan metode lama yaitu dengan menggunakan metode ceramah. Disini guru harus bisa menggunakan teknik pembelajaran yang baru agar siswa memperhatikan dan fokus dalam pembelajaran serta hasil belajar meningkat.
65
2. Siklus II Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan pada semester I, hari selasa
tanggal 16 Desember 2014, selama kurang lebih 2 jam
pelajaran (2x 35 menit). Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program semester mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V semester I, kompetensi menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan ejaan, sehingga tidak mengganggu program-program guru kelas maupun guru mata pelajaran yang lain. Hari Selasa adalah hari sesuai jadwal pelajaran Bahasa Indonesia. Pelaksanaan tindakan siklus II ini dilakukan dalam 4 (empat) tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi tindakan (acting), observasi dan interprestasi (observing), dan refleksi (reflekting), secara garis besar pelaksanaan dapat didiskripsikan sebagai berikut: a. Tahap perencanaan/ planning Rencana perbaikan pembelajaran untuk siklus II ini, peneliti berupaya meningkatkan keaktifan dan perhatian siswa serta hasil dalam pembelajaran. Materi yang dibahas dalam siklus ini masih sama, yaitu materi pengertian peta dan unsur-unsur peta. Adapun perencanaan dalam siklus II ini, sebagai berikut: 1) Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan refleksi pada siklus I. 2) Menentukan sub pokok bahasan. 66
3) Merancang rencana pembelajaran sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar. 4) Mempersiapkan teknik mind mapping dengan baik. 5) Merancang soal-soal untuk dikerjakan siswa dan merancang tes formatif untuk mengetahui kemampuan siswa. 6) Merancang lembar observasi untuk mengetahui atau mendapatkan data perubahan dan perkembangan siswa. 7) Merancang lembar observasi untuk guru guna mengetahui perubahan dan perkembangan. b. Tahap implementasi tindakan/ acting. Pada tahap ini guru selaku peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran
di
kelas
sesuai
dengan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang telah didesain, antara lain: 1)
Kegiatan awal (5 menit), antara lain: Appersepsi a. Guru mengucap salam. b. Guru melakukan presensi siswa. c. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran dimulai. d. Guru menuliskan materi yang akan dicapai. e. Pretest
2)
Kegiatan inti (60 menit), antara lain: Eksplorasi 67
a. Guru
memberi
pertanyaan
siswa
tentang
pengertian
Karangan. b. Guru memberi kesempatan siswa untuk
menjelaskan
pengertian Karangan yang siswa ketahui. c.
Guru mengajak siswa menuliskan pengertian karangan yang siswa ketahui.
Elaborasi a. Guru dan siswa bertanya jawab tentang tiga langkah mengarang b. Guru membacakan karanganyang menceritakan pengalaman berkemah c. Siswa menulis kembali cerita yang telah didengar di depan d. Guru memberikan penjelasan tentang menulis karangan yang benar e. Siswa diberi tugas untuk membuat peta pikiran (mind mapping) berdasarkan tema yang telah dipilih f. Siswa membuat karangan berdasarkan peta pikiran (mind mapping) yang telah dibuat Konfirmasi a. Guru memberikan evaluasi kepada siswa. b. Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman atau simpulan pembelajaran. 3) Kegiatan akhir (5 menit), antara lain: 68
a. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama. b. Guru mengucapkan salam. c. Tahap observasi dan interprestasi / Observing. Pada tahap ini dilaksanakan observasi/ pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain: 1.
Digunakan lembar observasi oleh guru untuk mengamati partisipasi peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran.
2.
Digunakan lembar observasi oleh guru kolaborator untuk mengamati aktivitas peneliti dalam mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
3.
Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan teknik mind mapping yang sedang berlangsung.
4.
Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahan-kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta
memberikan
saran
perbaikan
untuk
pembelajaran
berikutnya. 5.
Guru memberi pengarahan terhadap siswa yang kurang maksimal dalam mengerjakan tugasnya.
d. Tahap refleksi/ reflecting. Pada siklus II ini jumlah siswa yang kurang memperhatikan sudah berkurang jika dibanding dengan siklus I. Hal ini karena guru sudah menggunakan teknik mind mapping dengan baik, sehingga siswa banyak yang memperhatikan dengan seksama. Selain itu 69
bimbingan dan motivasi guru cukup untuk mereka mengerti akan materi yang disajikan lewat teknik mind mapping. Dari hasil tes juga menunjukkan peningkatan. 3. Siklus III Pelaksanaan tindakan pada siklus III dilaksanakan pada semester I, hari rabu tanggal 17 Desember 2014, selama kurang lebih 2 jam pelajaran (2x 35 menit). Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program semester mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V semester I, kompetensi menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan, sehingga tidak mengganggu program-program guru kelas maupun guru mata pelajaran yang lain. Hari Rabu adalah hari sesuai jadwal pelajaran Bahasa Indonesia. Pelaksanaan tindakan siklus III ini dilakukan dalam 4 (empat) tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi tindakan (action), observasi dan interprestasi (observing), dan refleksi (reflekting), secara garis besar pelaksanaan dapat didiskripsikan sebagai berikut: a.
Tahap perencanaan/ planning Rencana perbaikan pembelajaran untuk siklus III ini, peneliti berupaya meningkatkan keaktifan dan perhatian siswa serta hasil dalam pembelajaran. Materi yang dibahas dalam siklus ini masih sama, yaitu materi menulis karangan berdasarkan pengalaman. Adapun perencanaan dalam siklus III ini, sebagai berikut:
70
1)
Mengidentifikasi dan perumusan masalah berdasarkan refleksi pada siklus II.
2)
Menentukan sub pokok bahasan.
3)
Pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus III. RPP ini disusun dengan mempertimbangkan hasil pembelajaran atau kelemahan pada siklus II. RPP ini dilakukan sebelum tindakan dilakukan.
4)
Mendiskusikan penerapan teknik mind mapping dengan guru, peneliti mendiskusikan tata cara pelaksanaan teknik mind mapping pada siklus III dengan guru kolabolator, guna mempersiapkan perlengkapan mind mapping agar lebih baik dari siklus I dan siklus II
5)
Merancang soal-soal untuk dikerjakan siswa sebagai tes formatif untuk mengetahui kemampua siswa.
6)
Merancang
lembar
observasi
untuk
mengetahui
atau
mendapatkan data perubahan dan perkaembangan siswa. 7)
Merancang lembar observasi untuk guru guna mengetahui perubahan dan perkembangan.
8)
Mengupayakan siswa agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran.
71
b.
Tahap implementasi tindakan/ acting. Pada tahap ini guru selaku peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah didesain, antara lain:
1) Kegiatan awal (5 menit), antara lain: Appersepsi a. Guru mengucap salam. b. Guru melakukan presensi siswa. c. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran dimulai. d. Guru menuliskan materi yang akan dicapai. e. Pretest 2) Kegiatan inti (60 menit), antara lain: Eksplorasi a. Guru memberi pertanyaan siswa tentang pengertian karangan. b. Guru memberi kesempatan siswa untuk menjelaskan pengertian karangan yang siswa ketahui. c. Guru mengajak siswa menuliskan pengertian karangan yang siswa ketahui. Elaborasi a. Guru menyuruh siswa melihat catatan mind mapp siswa. 72
b. Guru
membacakan
karangan
yang
menceritakan
pengalaman berlibur c. Siswa menulis kembali cerita yang telah didengar di depan d. Guru memberikan penjelasan tentang menulis karangan yang benar e. Siswa diberi tugas untuk membuat peta pikiran (mind mapping) berdasarkan tema yang telah dipilih f. Siswa membuat karangan berdasarkan peta pikiran (mind mapping) yang telah dibuat Konfirmasi a. Guru memberikan evaluasi kepada siswa. b. Siswa mengerjakan tes formatif. 3) Kegiatan akhir (5 menit), antara lain: a. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama. b. Guru mengucapkan salam. c.
Tahap observasi dan interprestasi / observing. Pada tahap ini dilaksanakan observasi/ pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain: 1.
Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan siswa dengan lembar pengamatan siswa.
2.
Melakukan pengamatan terhadap peneiti yang dilakuakan oleh guru kolaborator.
73
3.
Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan teknik mind mapping yang sedang berlangsung.
4.
Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahan-kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran perbaikan untuk
pembelajaran
berikutnya. 5.
Guru memberi pengarahan terhadap siswa yang kurang maksimal dalam mengerjakan tugasnya.
d.
Tahap refleksi/ reflecting. Setelah melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus III. Pada siklus III ini jumlah siswa yang memperhatikan semakin banyak dibanding siklus II, hal ini karena perlengkapan dan cara pembelajaran mind mapping yang dikukan oleh guru sudah semakin baik, sehingga siswa dapat memperhatikan pelajaran secara maksimal serta hasil belajar siswa pun menjadi lebih baik dari siklus II.
74
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Paparan Siklus 1.
Kondisi Awal Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas, kondisi awal siswa dalam belajar bahasa Indonesia masih menunjukkan rendah terutama dalam materi mengarang. Kondisi awal ini sebagai acuan dalam melakukan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V MI AlIttihad Semowo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Berdasarkan pengamatan terhadap siswa sebelum melakukan penelitian, menunjukkan bahwa prestasi siswa masih rendah terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia. Prestasi siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.2 Nilai Bahasa Indonesia siswa kelas V Nilai No
1
Nama
Anisa’atul Mukminah
Nilai
KKM
ket
68
70
Tidak Tuntas
75
2
Rizqi Saputra
55
70
Tidak Tuntas
3
Abu Rif’an Fahrani
59
70
Tuntas Tuntas
4
5
Ahmad Yahya Alchilma
50
Annisa’atul Aliyah
60
70
Tidak Tuntas
70
Tidak Tuntas
6
Arina Mana Sikana
68
70
Tuntas Tuntas
7
Aida Putri Pertiwi
50
70
Tidak Tuntas
8
Dinda Puspita M.S
40
70
Tidak Tuntas
9
Dwi Umni Labibah
82
70
Tuntas
10
Harun Rosidi
45
70
Tidak Tuntas
11
Jovis Al Faid
40
70
Tidak Tuntas
12
M. Roikhan Mahfud
52
70
Tidak Tuntas
13
Leonita Tri Utami
45
70
Tidak Tuntas
14
M. Muthohar Asy’ari
55 76
70
Tidak
Tuntas 15
Nur Farida R
60
70
Tidak Tuntas
16
Riska Irnawati
50
70
Tidak Tuntas
Rahmat Agung Hanafi
55
18
Sarif Arifin Iksan
72
70
Tuntas
19
Syntha Kalimatun S
52
70
Tidak
17
70
Tidak Tuntas
Tuntas 20
Vivit Rahmawati
30
70
Tidak Tuntas
21
Riski Rahmadani
45
70
Tidak Tuntas
22 23
Annanda Arsy Asy Syam Akbar Pratama
70
70
Tuntas
55
70
Tidak Tuntas
24
Salamah
60
70
Tidak Tuntas
Jumlah Rata – rata
1255 52.29%
77
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah siswa yang telah tuntas sebanyak 12.5%, sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 87.5%. Hasil ini membuktikan bahwa masih banyak siswa yang belum tuntas KKM. Data di atas dijadikan sebagai dasar dalam menerapkan pembelajaran dengan menggunakan teknik mind mapping di MI Al-Ittihad Semowo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. 2.
Siklus I Dalam penelitian ini setiap pembelajaran digunakan lembar soal dan lembar observasi untuk mengukur sejauh mana prestasi belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan teknik mind mapping. a. Hasil Pretest dan post test pada siklus I Adapun dari hasil pretest dan post test pada siklus I ini, didapatkan hasil sebagaimana pada tabel berikut ini: Tabel 4.2 Hasil pretest dan post test pada siklus I Nilai
No
1
Nama
Anisa’atul Mukminah
Pre test
ket
40
Tidak
78
Post test 60
KKM
ket
70
Tidak
Tuntas 2
Rizqi Saputra
30
Tidak
Tuntas 55
70
Tuntas 3
Abu Rif’an Fahrani
50
Tidak
Tidak Tuntas
80
70
Tuntas
55
70
Tidak
Tuntas 4
5
Ahmad Yahya Alchilma
25
Annisa’atul Aliyah
35
Tidak Tuntas Tidak
Tuntas 60
70
Tuntas
Tuntas
6
Arina Mana Sikana
75
Tuntas
75
70
7
Aida Putri Pertiwi
40
Tidak
40
70
Tuntas 8
Dinda Puspita M.S
20
Tidak
Tidak
Tuntas Tidak Tuntas
50
70
Tuntas
Tidak Tuntas
9
Dwi Umni Labibah
75
Tuntas
80
70
Tuntas
10
Harun Rosidi
35
Tidak
45
70
Tidak
Tuntas 11
Jovis Al Faid
35
Tidak
Tuntas 40
70
Tuntas 12
M. Roikhan Mahfud
50
Tidak
Tuntas 50
70
Tuntas 13
Leonita Tri Utami
35
Tidak Tuntas
79
Tidak
Tidak Tuntas
45
70
Tidak Tuntas
14
15
M. Muthohar Asy’ari
50
Nur Farida R
35
Tidak
55
70
Tuntas Tidak
Tuntas 60
70
Tuntas 16
Riska Irnawati
25
Tidak
Tidak
Tidak Tuntas
50
70
Tuntas
Tidak Tuntas
Rahmat Agung Hanafi
30
18
Sarif Arifin Iksan
75
Tuntas
85
70
Tuntas
19
Syntha Kalimatun S
30
Tidak
65
70
Tidak
17
Tidak
55
70
Tuntas
Tuntas
Tuntas 20
Vivit Rahmawati
30
Tidak
Tuntas 40
70
Tuntas 21
Riski Rahmadani
25
Tidak
23
Annanda Arsy Asy Syam
45
Akbar Pratama
25
Tidak
45
70
Salamah
70
70
Tuntas
55
70
Tidak
Tuntas Tidak
30
Tidak
Tuntas 60
Tuntas Jumlah Rata – rata
Tidak Tuntas
Tuntas 24
Tidak Tuntas
Tuntas 22
Tidak
Tidak Tuntas
945
1375
39.37
57.29
80
70
Keterangan : Siswa yang tuntas pre test
: 3 Siswa
(12.5%)
Siswa yang tidak tuntas pretest
: 21 Siswa
(87.5%)
Siswa yang tuntas post test
: 5 Siswa
(20,83 %)
Siswa yang tidak tuntas post test
: 19 Siswa
(79,17 %)
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa antara pre test dan post test mengalami peningkatan. Siklus I ini, hasil pre test siswa yang dapat mencapai KKM 70 sebanyak 3 siswa atau 12.5%, dengan rata-rata kelas 39.37, sedangkan hasil post test siswa yang dapat mencapai KKM 70 sebanyak
5 siswa atau 20.83% dengan rata-rata kelas 57.29.
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa peningkatan jumlah siswa yang dapat mencapai KKM dari pre test ke post test sebanyak 2 siswa atau 8.33%. Namun demikian, masih ada siswa yang belum tuntas sebanyak 19 siswa atau 79.17%. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran pada siklus selanjutnya. b. Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi pada siklus I ini, dari 24 siswa ternyata banyak siswa yang kurang memperhatikan, hal ini disebabkan selain teknik pembelajaran 81
yang baru dikenal ternyata banyak siswa yang tidak bersungguhsungguh belajar dengan teknik mind mapping, banyak yang bermain sendiri. Dari data dan uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada siklius I dapat diperoleh hasil sebagai berikut : a) Banyak murid yang tidak tahu maksud dari pembelajaran dengan teknik mind mapping, kebanyakan dari mereka hanya bermain-main dan bercanda bersama teman. Mereka tidak fokus terhadap apa yang diinstruksikan oleh guru. b) Dari guru, sosialisasi teknik ini belum dapat diterima oleh siswa sehingga siswa kebingungan dalam mengikuti pelajaran. c) Adanya beberapa siswa yang belum mendapatkan nilai sesuai dengan standar ketuntasan, hal ini dikarenakan karena teknik pembelajaran yang baru. Secara garis besar siklus I berjalan baik dan kondusif, walaupun hasil belajar siswa belum mencapai rata - rata 70.
Hal ini harus
dijadikan suatu yang harus dibenahi dalam pelaksanaan siklus II.
3. Siklus II a. Hasil pretest dan post test pada siklus II
82
Adapun dari hasil pretest dan post test pada siklus II ini, didapatkan hasil sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini : Tabel 4.3 Hasil pretest dan post test pada siklus II Nilai No
Nama
Pre test
1
Anisa’atul Mukminah
50
ket
Tidak
Post test 65
KKM
ket
70
Tidak
Tuntas 2
Rizqi Saputra
60
Tidak
Tuntas 75
70
Tuntas
85
70
Tuntas
60
70
Tidak
Tuntas 3
Abu Rif’an Fahrani
60
Tidak Tuntas
Ahmad Yahya Alchilma
50
5
Annisa’atul Aliyah
70
Tuntas
70
70
Tuntas
6
Arina Mana Sikana
75
Tuntas
80
70
Tuntas
7
Aida Putri Pertiwi
55
Tidak
60
70
Tidak
4
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas 8
Dinda Puspita M.S
35
Tidak
Tuntas 50
70
Tuntas 9
Dwi Umni Labibah
70
Tuntas
83
Tidak Tuntas
85
70
Tuntas
10
Harun Rosidi
50
Tidak
65
70
Tuntas
Tidak Tuntas
11
Jovis Al Faid
70
Tuntas
75
70
Tuntas
12
M. Roikhan Mahfud
55
Tidak
60
70
Tidak
Tuntas 13
Leonita Tri Utami
45
Tidak
Tuntas 65
70
Tuntas
Tidak Tuntas
14
M. Muthohar Asy’ari
75
Tuntas
75
70
Tuntas
15
Nur Farida R
50
Tidak
70
70
Tuntas
65
70
Tidak
Tuntas 16
Riska Irnawati
55
Tidak Tuntas
17
Rahmat Agung Hanafi
65
Tidak
Tuntas 75
70
Tuntas
Tuntas 18
Sarif Arifin Iksan
75
Tuntas
85
70
Tuntas
19
Syntha Kalimatun S
60
Tidak
75
70
Tuntas
60
70
Tidak
Tuntas 20
Vivit Rahmawati
40
Tidak Tuntas
21
Riski Rahmadani
45
Tidak
Tuntas 65
70
Tuntas 22 23
Annanda Arsy Asy Syam Akbar Pratama
Tidak Tuntas
70
Tuntas
80
70
Tuntas
40
Tidak
65
70
Tidak
84
Tuntas 24
Salamah
55
Tidak
Tuntas 70
70
Tuntas
Tuntas Jumlah Rata - rata
1375
1605
57.29
66.87
Keterangan: Siswa yang tuntas pretest
: 7 Siswa
(29.16%)
Siswa yang tidak tuntas pretest
: 17 Siswa
(70.83%)
Siswa yang tuntas Post test
: 13 Siswa
(54,17%)
Siswa yang tidak tuntas Post test
: 11 Siswa
(45,83%)
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa antara pre test dan post test mengalami peningkatan. Siklus II ini, hasil pre test siswa yang dapat mencapai KKM 70 sebanyak 7 siswa atau 29.16%, dengan rata-rata kelas 57.29, sedangkan hasil post test siswa yang dapat mencapai KKM 70 sebanyak 13 siswa atau 54.17% dengan rata-rata kelas 66.87. Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa peningkatan jumlah siswa yang dapat mencapai KKM dari pre test ke post test sebanyak 6 siswa atau 25%. Namun demikian, masih ada siswa yang belum tuntas sebanyak 11 siswa atau 45.83%. 85
kebanyankan siswa yang belum tuntas menurut pengamatan guru kolaborator memang kurang memiliki motivasi dan perhatian dalam mengikuti pembelajaran dan kurang aktif saat pembelajaran berlangsung. b. Refleksi Pada siklus II siswa sudah mulai mengerti apa yang diintruksikan guru dibandingkan pada siklus I, hal ini dikarenakan guru mengadakan sosialisai terlebihdahulu sebelum pembelajaran
dimulai.
Dari
hasil
belajar
siswa
terjadi
peningkatan menulis karangan siswa, terbukti dari 24 siswa 13 siswa (54,17 %) tuntas dan 11 siswa (45, 83%) tidak tuntas. berarti ada peningkatan kemampuan siswa dalam hasil belajar siswa. Setelah adanya pengamatan dalam pembelajaran pada Siklus II didapatkan hasil sebagai berikut: a) Siswa tidak lagi merasa bingung dengan pembelajaran menggunakan teknik mind mapping, hal ini dikarenakan guru melakukan sosialisasi terlebih dahulu terhadap siswa. b) Siswa sudah fokus terhadap apa yang diperintahkan oleh guru.
86
c) Dari guru, tidak ada lagi kendala dalam mempersiapkan pembelajaran tersebut karena belajar dari pengalaman pelaksanaan siklus I. Meskipun demikian siswa yang tuntas dalam mengikuti pretest dan post test
pada Siklus II akan tetapi nilai yang
diperoleh belum cukup memuaskan sehingga perlu diadakan Siklus III. 4. Siklus III a.
Hasil pretest dan post test pada siklus III
Adapun dari hasil pretest dan post test pada siklus III ini, didapatkan hasil sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.4 Hasil pretest dan post test pada siklus III No
Nama Pretest
Ket
Post
KKM
Ket
test 1
Anisa’atul Mukminah
70
Tuntas
75
70
Tuntas
2
Rizqi Saputra
75
Tuntas
80
70
Tuntas
3
Abu Rif’an Fahrani
80
Tuntas
95
70
Tuntas
4
Ahmad Yahya Alchilma
60
Tidak
70
70
Tuntas
87
Tuntas 5
Annisa’atul Aliyah
80
Tuntas
85
70
Tuntas
6
Arina Mana Sikana
80
Tuntas
90
70
Tuntas
7
Aida Putri Pertiwi
70
Tuntas
70
70
Tuntas
8
Dinda Puspita M.S
50
Tidak
60
70
Tidak
Tuntas
Tuntas
9
Dwi Umni Labibah
85
Tuntas
95
70
Tuntas
10
Harun Rosidi
85
Tuntas
85
70
Tuntas
11
Jovis Al Faid
80
Tuntas
90
70
Tuntas
12
M. Roikhan Mahfud
70
Tuntas
80
70
Tuntas
13
Leonita Tri Utami
70
Tuntas
80
70
Tuntas
14
M. Muthohar Asy’ari
75
Tuntas
75
70
Tuntas
15
Nur Farida R
70
Tuntas
75
70
Tuntas
16
Riska Irnawati
60
Tidak
70
70
Tuntas
Tuntas 17
Rahmat Agung Hanafi
70
Tuntas
75
70
Tuntas
18
Sarif Arifin Iksan
80
Tuntas
85
70
Tuntas
19
Syntha Kalimatun S
65
Tidak
75
70
Tuntas
Tuntas 20
Vivit Rahmawati
70
Tuntas
75
70
Tuntas
21
Riski Rahmadani
55
Tidak
70
70
Tuntas
88
Tuntas 22 23
Annanda Arsy Asy Syam Akbar Pratama
80
Tuntas
80
70
Tuntas
55
Tidak
65
70
Tidak
Tuntas
24
Salamah
70
Tuntas
Tuntas
70
Jumlah
1700
1870
Rata - rata
70.83%
77.91%
70
Tuntas
Keterangan: Siswa yang tuntas Pretest
: 14 Siswa
(58.33%)
Siswa yang tidak tuntas post test
: 8 Siswa
(33.33%)
Siswa yang tuntas pretest
: 22 Siswa
(91,67 %)
Siswa yang tidak tuntas post test
: 2 Siswa
(8,33 %)
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa antara pre test dan post test mengalami peningkatan. Siklus III ini, hasil pre test siswa yang dapat mencapai KKM 70 sebanyak 14 siswa atau 58.33%, dengan rata-rata kelas 70.83 sedangkan hasil post test siswa yang dapat mencapai KKM 70 sebanyak 22 siswa atau 91.67% dengan rata-rata kelas 77.91. Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa peningkatan jumlah siswa yang dapat mencapai KKM dari pre tes ke post test sebanyak 8 siswa atau 89
33.33 %. Namun demikian, masih ada siswa yang belum tuntas sebanyak 2 siswa atau 8.33%. Siswa yang belum tuntas menurut pengamatan guru kolaborator memang kurang memiliki motivasi dan perhatian dalam mengikuti pembelajaran dan kurang aktif saat pembelajaran berlangsung. Pada
siklus
III
hampir
semua
siswa
fokus
dan
memperhatikan materi pembelajaran yang disampaikan guru, hal ini dikarenakan guru mempersiapkan pembelajaran menggunakan teknik mind mapping secara maksimal. Selain itu pembelajaran menggunakan teknik mind mapping yang dilaksanakan pada siklus III sudah tidak asing lagi bagi siswa. Hal itu dapat dilihat dari pengamatan guru kolaborator yang mengamati perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dari pengamatan diperoleh bahwa 70 % siswa fokus dalam mengikuti pembelajaran, sisanya atau 30 % masih kurang memperhatikan. Berarti ada peningkatan yang signifikan
kemampuan
siswa
terhadap
hasil
belajar
dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan teknik mind mapping. b. Refleksi Setelah adanya pengamatan dalam pembelajaran pada Siklus III didapatkan hasil sebagai berikut: a) Siswa sudah terbiasa dengan belajar teknik mind mapping. 90
b) Sebagian besar siswa sudah fokus mengikuti instruksi yang disampaikan guru. c) Guru tidak lagi menjelasakan mengenai pembelajaran dengan teknik mind mapping kepada siswa sehingga hanya fokus terhadap materi yang akan diberikan kepada siswa. Pada siklus III ini sudah dikatakan berhasil baik dilihat dari segi perhatian siswa maupun dari tingkat pemahaman siswa. Tetapi masih ada dua siswa yang tidak tuntas, mereka adalah 1. Dinda Puspita M.S beralamatkan di Desa Glawan Dusun Semare ini memang memiliki kekurangan dalam belajar, sejak kelas bawah selalu mendapat peringkat terbawah. Ayahnya bekerja sebagai guru di SMA Negeri, Ibunya bekerja sebagai satpam disebuah pabrik dan memiliki dua orang kakak. Dengan pekerjaan orang tuanya yang sibuk dia menjadi malas untuk belajar dan pasrah dalam belajar. Saat pelajaran dia mendengarkan tetapi tidak paham dengan apa yang diajarkan oleh gurunya. Dan selalu kesulitan apabila mengerjakan tugas, sehingga prestasinya tidak meningkat dari tahun ke tahun. 2. Akbar Pratama siswa yang beralamatkan di desa Semowo rt 1/1 ini memiliki satu orang saudara. Ayahnya dusah tiada dan ibunya sebagai ibu rumah tangga. Sebagai ibu rumah tangga yang memiliki dua orang anak maka perhatiannyapun terbagi dan bahkan kurang. Siswa ini sudah berpindah sekolah 3 kali, 91
sehingga dia sulit mengikuti pelajaran yang ada di sekolah barunya. Pada saat pelajaran berlangsung dia selalu bermain sendiri dan kurang memperhatikan pelajaran, dia juga kesulitan dalam membaca dan menulis, sehingga mengakibatkan rendahnya prestasi belajarnya.
B. Pembahasan 1. Hasil rekapitulasi Dari hasil penelitian tersebut dapat kita lihat dalam rekapitulasi berikut ini: Hasil rekapitulasi belajar Bahasa Indonesia dengan menggunakkan teknik mind mapping. Tabel 4.5 Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM per siklus Kegiatan
Pretest
Post test
Peningkatan
3 siswa
5 siswa
2 siswa
(12,5%)
(20.83%)
(8.33%)
7 siswa
13 siswa
6 siswa
(29.16%)
(54.17%)
(25.00%)
14 siswa
22 siswa
8siswa
(58.33%)
(91.67%)
(33,33%)
Siklus I
Siklus II
Siklus III
2. Kondisi akhir Setelah diadakanya pembelajaran Bahasa Indonesia
dengan
penerapan teknik mind mapping di MI Al Ittihad, Semowo Kec. 92
Pabelan,Kab. Semarang tahun 2014/2015 dapat diketahui bahwa adanya peningkatan prestasi siswa saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hal ini menunjukkan bahwa ada keberhasilan peningkatan setelah menggunakan
teknik
mind
mapping,
dalam
hasilnya
ada
yang
menunjukkan prestasi yang signifikan. Pada tahap siklus I siswa yang memperhatikan mencapai 5 orang siswa atau jika dipersentase 20,83%, kemudian pada tahap siklus II siswa yang perhatiannya berjumlah 13 orang siswa atau 54,17%. Ini membuktikan adanya peningkatan sebesar 33.33% dari siklus I. Kemudian masih melakukan lagi pada siklus III, pada tahap ini siswa yang memperhatikan sudah banyak dengan jumlah 18 orang siswa atau 75.00% dari siklus II. Ini membuktikan bahwa ada peningkatan sebesar 20.83%. Sedangkan berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa siklus I peningkatan dari pre test ke post test sebanyak 2 siswa atau 8.33%, siklus II peningkatan dari pre test ke post test sebanyak 6 siswa atau 25%. Siklus III peningkatan dari pre test ke post test sebanyak 8 siswa atau 33.33%. Dari prestasi belajar di atas masih ada 2 anak yang belum tuntas dalam KKM. Kedua anak ini memiliki kesamaan dalam kegiatan pembelajaran.
Mereka
cukup
memperhatikan
dalam
pelaksanaan
pembelajaran akan tetapi dalam pelaksanaan tugas mereka kesulitan itu dikarenakan mereka kurang lancar dalam membaca. Kedua anak tersebut juga hampir mempunyai masalah yang sama yakni masalah dalam keluarga. Mereka cenderung tidak diperhatikan oleh keluarganaya. 93
Keluarganya sibuk dengan pekerjaannyan, sehingga berimbas pada prestasi belajar anak. Sebagai akibatnya siswa tersebut tetap harus mendapatkan remedial. Remedial dapat dilakukan dengan menambah waktu belajar siswa atau memberikan soal-soal pada siswa tersebut.
94
BAB V PENUTUP A.
Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh dari Penelitian Tindakan Kelas dengan judul yaitu: “Peningkatan Prestasi
Belajar Bahasa Indonesia
Materi Menulis Karangan Bebas Dengan Teknik Mind Mapping Pada Siswa
Kelas V MI Al-Ittihad Semowo Kec. Pabelan Kab. Semarang
Tahun 2014/2015” Prestasi belajar Bahasa Indonesia kelas V MI Al-Ittihad Semowo Kec. Pabelan Kab. Semarang Tahun 2014/2015 mengalami peningkatan setelah penerapan teknik mind mapping dengan ditunjukkan data sebagai berikut: Pada siklus I siswa yang tuntas dengan KKM 70 sebelum diadakan tindakan sebanyak 3 siswa atau 12.5%, setelah diadakan tindakan sebanyak 5 siswa atau 20.83% meningkat 8.33%. Siklus II dicapai persentase ketuntasan belajar dengan KKM 70 sebelum diadakan tindakan sebanyak 7 siswa atau 29.16%, setelah diadakan tindakan sebanyak 13 siswa atau 54.17% ada kenaikan lagi sebesar 25.00% dari siklus I. Pada Siklus III dicapai persentase ketuntasan belajar dengan KKM 70 sebelum diadakan tindakan sebanyak 14 siswa atau 58.33%, setelah diadakan tindakan sebanyak 22 siswa atau 91.67% meningkat 33.33% dari siklus II.
95
Jadi dari siklus I sampai dengan siklus III terjadi kenaikan persentase hasil belajar dari 2 siswa atau 8.33% menjadi 6 siswa atau 25% naik sebesar 8 siswa atau 33.33% dari jumlah siswa yang ada yaitu 24 siswa. Presentase didapat dari nilai siswa yang telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM) yaitu 70 untuk mata pelajaran bahasa Indonesia. B.
Saran Berdasarkan
kesimpulan di atas, hal-hal yang sebaiknya
dilakukan oleh guru maupun sekolah agar proses belajar mengajar menjadi aktif, kreatif dan inovatif untuk peningkatan prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut: 1. Guru Sebagai bahan masukan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran khususnya pembelajaran Bahasa Indonesia untuk menggunakan teknik mind mapping sehingga pembelajaran menjadi lebih optimal dan menyenangkan. Selain itu persiapan lain juga harus dipersiapkan dengan baik seperti pembuatan RPP, Silabus, dan lain-lain. Jika persiapan sudah matang maka pembelajaran akan lebih baik dan lebih mengena pada sasaran dan mendapatkan hasil yang maksimal. Semua itu dilakukan untuk meningkatkan prestasi, motivasi, perhatian dan keaktifan siswa.
96
2. Sekolah Bagi pihak sekolah atau penyelenggara pendidikan seperti kepala sekolah dan komite sebaiknya mengadakan pembinaan bagi para guru agar menambah wawasan seperti penataran guru atau workshop sehingga diharapkan dapat menjadi guru yang profesional dan dapat mendorong kreatifitas guru agar dapat lebih baik dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada peserta didik. Sebelum melaksanakan pembelajaran, sebaiknya guru menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan baik itu metode ataupun media dengan sebaik-baiknya.
97
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2004.
Psikologi Belajar. Jakarta: PT
RINEKA CIPTA. Akhadiah, Sabarti, dkk. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga Arifin, Zainal. 1990. Evaluasi Instruksional (prinsip tehnik prosedur). Bandung: Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tidakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Azwan, Saifuddin. 1997. Penyusunan Test Prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Broto, A.S, DR.1980. Pengajaran Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Kedua Di Sekolah Dasar Berdasarkan Pendekatan Linguistik Kontrastif. Jakarta: Bulan Bintang. Buzan, Tony. 2006. How To Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Departemen Agama. 2004. Standar Kompetensi Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam. Dhieni, Nurbiana, dkk. 2011. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka. Djamarah, Saiful Bari dan Azwan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hernacki, Mike dan Bobby DePorter. 2004. Terjemahan Susanto Windura. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.
98
Ilmaka. 2012. Manfaat dan tujuan karangan. (online), (http://ilmika.wordpress.com/ diakses pada tanggal 3 April 2015). Mahmudin. 2009. Pembelajaran Berbasis Peta Pikiran Mind Mapping. (online), (Http://mahmmudin.wordpress.com/, diakses pada tanggal 01 Desember 2015). Muslich, Masnur dan I Gusti Ngurah Oka. 2010. Perencanaan Bahasa Pada Era Globalisasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Mustaqim, H, Drs.2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Nasucha, Yakup, dkk. 2009. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiyah. Yogyakarta: Media Perkasa. Poerwodarminto, W. J. S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi III. Jakarta: Balai Pustaka. Purwanto, M Ngalim, Drs, MP. 1988. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remadja Karya. Roestiyah. 1989. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Student, Homework. 2011. Karangan Yang Baik. (online), (http://homeworkstudent.blogspot.com/ diakses pada tanggal 3 April 2015). Sudrajat, akhmad. 2013. Mind map peta pikiran. (online), (https://akhmadsudrajat. wordpress. com/ diakses pada tanggal 3 April 2015). Surahmad. 1994. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: CV. Mahaputra Adidaya.
99
Suyatno, H. 2008. Indahnya Bahasa Dan Sastra Indonesia untuk SD/MI kelas V. Jakarta: PT. Mentari Pustaka. Warsidi, Edi dan Farika. 2008. Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
100
Lampiran 1 RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Sekolah
: MI Al Ittihad
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas / Semester
: 5 / Pertama
Standar Kompetensi : 4. Menulis Mengungkap-kan pikiran, perasaan, informasi, dan pengalaman secara tertulis dalam bentuk karangan, surat undangan, dan dialog tertulis
Waktu
A.
: 2 X 35 Menit
Kompetensi Dasar 4.1. Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan
B.
Indikator 1. Dapat menyebutkan 3 langkah mengarang 2. Dapat membuat peta pikiran (Mind Mapping) 3. Dapat menulis karangan berdasarkan pengalaman yang pernah dialami dengan menggunakan peta pikiran (Mind Mapping) 4. Mampu menggunakan kata penghubung lalu dengan tepat
C.
Tujuan Pembelajaran: 1. Melalui tanya jawab siswa dapat menyebutkan 3 langkah mengarang dengan benar 2. Melalui diskusi kelompok siswa dapat membuat peta pikiran (mind mapping) 3. Melalui metode peta pikiran (mind mapping) siswa dapat menulis karangan berdasarkan pengalaman yang dialami 4. Melalui tugas siswa dapat menggunakan kata penghubung lalu dengan benar
Karakter siswa yang diharapkan : Bersahabat / Komunikatif,, Cinta Tanah Air D.
Materi Pokok Karangan Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur. Hasil mengarang dapat berupa tulisan, cerita, buku, puisi, ciptaan lagu dsb. Ditinjau dari cara menyampaikan masalahnya dalam karangan, maka karangan dapat dibagi menjadi beberapa jenis.
Karangan Narasi Karangan Deskripsi Karangan Ekspoisisi Karangan Persuasi Karangan Argumentasi
1. Karangan Narasi ialah karangan yang menyajikan serangkaianperistiwa yang biasanya disusun menurut urutan waktu.Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah perjalanan, biografi, otobiografi. 2. Karangan Deskripsi
ialah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca melihat, mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri. 3. Karangan Eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan, memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal. 4. Karangan Persuasi adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit. 5. Karangan Argumentasi adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh nyata.
Adapun langkah-langkah dalam menulis karangan yaitu: 1
Menentukan topik/tema.
2
Membuat kerangka karangan.
3
Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan.
Dalam menulis karangan bebas dapat dikembangkan melalui peta pikiran (mindmapping)
Contoh peta pikiran (mind mapping)
Setelah 1 minggu kelas tiga
thypus
teman-teman menjenguk
1 minggu dirumah sakit perut perih
gejala thypus periksakedokter rawat inap
Contoh Karangan: Perawatan Akibat ThypusWaktu duduk di kelas tiga, aku pernah dirawat di rumah sakit selama seminggu. Aku dirawat karena sakit gejalaTyphus. Itu kali pertama aku sakitTyphus dan dirawat di rumah sakit. Saat pertama sakit, aku hanya merasakan suhu badanku naik dan perutku terasa perih. Saat itu juga, aku juga merasa lidahku terasa pahit. Keesokan harinya, ayahku membawaku periksa ke dokter. Setelah dokter memeriksa, ia menyimpulkan bahwa aku menderita gejalaTyphus. Karena itu, aku harus dirawat dengan intensif. Dokter menyarankan supaya aku mendapat rawat inap. Saat itu juga ayahku memutuskan agar aku mendapat perawatan intensif Aku dirawat di ruangan khusus. Selama masa perawatan, aku harus menjaga pola makan dan istirahat yang cukup. Pantangan yang harus dilakukan selama perawatan adalah
menghindari makanan yang terlalu keras, pedas, asam dan asin, serta tidak boleh banyak bergerak. Teman-temanku mulai menjengukku sejak hari pertama. Mereka semua mendoakanku agar cepat sembuh. Setelah seminggu dirawat di rumah sakit, akhirnya aku diperbolehkan pulang. Dalam masa pemulihan setelah sakit, aku harus menjaga kesehatan dan pola makan. Agar kondisi kesehatanku terjaga, aku dianjurkan untuk makan bergizi dan rajin berolahraga. E. Metode Pembelajaran 1. Tanya jawab 2. Tugas 3. Diskusi 4. Peta pikiran (mind mapping)
F.
Langkah-Langkah Pembelajaran 1) Kegiatan awal (5 menit), antara lain: Appersepsi f. Guru mengucap salam. g. Guru melakukan presensi siswa. h. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran dimulai. i. Guru menata duduk siswa dengan baik. j. Guru menanyakan keadaan siswa. k. Guru menuliskan materi yang akan dicapai. l. Pretest 2) Kegiatan inti (60 menit), antara lain: Eksplorasi
f. Guru menjelaskan cara membuat karangan g. Guru menjelaskan penggunaan peta pikiran (mind mapping) dalam karangan bebas h. Guru menjelaskan cara membuat peta pikiran (mind mapping) i. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok j. Guru membagikan karangan yang dibawa Elaborasi e. Siswa membaca karangan yang dibagikan guru f. Sisiwa berdiskusi secara kelompok membuat peta pikiran (mind mapping) dengan tema liburan g. Siswa secara berkelompok menuliskan karangan berdasarkan peta pikiran (mind mapping) yang telah mereka buat h. Siswa mempresentasikan hasil karangan Konfirmasi d. Guru memberikan evaluasi kepada siswa. e. Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman atau simpulan pembelajaran. f. Siswa disuruh mencatat tentang materi yang telah disimpulkan 3) Kegiatan akhir (5 menit), antara lain: c. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama. d. Guru mengucapkan salam.
G.
Alat Sumber A. Media
-
Gambar untuk membuat peta pikiran (mind mapping)
-
Contoh hasil karangan dan peta pikiran (mind mapping)
-
Spidol warna
B. Sumber -
Silabus KTSP kelas V
-
Buku Bahasa Indonesia untuk sd/mi kelas V hal 70-71 pengarang Suyatno, Ekarini Saraswati, T. Wibowo, Sawali, Sujimat.
H.
Penilaian A. Prosedur : tes proses dan tes akhir B. Jenis Tes: tertulis C. Bentuk : uraian D. Alat tes: 1.soal tes 2. kunci jawaban 3. kriteria penilaian
Soal tes evaluasi Kerjakan perintah di bawah ini! 1.
- tentukan tema karangan tentang berlibur - kemudian buatlah peta pikiran (mind mapping) - susunlah/kembangkan karangan dengan bahasa yang tepat
Kunci jawaban: Kebijakan Guru
Aspek Yang
Skor
Kriteria
27-30
SANGAT BAIK-SEMPURNA: padat informatif
Dinilai ISI
*substansif *relevan dengan permasalahan dan tuntas CUKUP- BAIK: informasi cukup *substansi 22-26
cukup *pengembangan tesis terbatas *relevan dengan masalah tetapi tak lengkap SEDANG- CUKUP: informasi terbatas * substansi cukup * pengembangan tesis tak cukup
17-21
*permasalahan tak cukup SANGAT-KURANG: Tak berisi * tak ada substansi *ada pengembangan tesis *tak ada permasalahan
13-16 ORGANISASI 18-20
SANGAT BAIK-SEMPURNA: ekspresi lancar * gagasan diungkapkan dengan jelas * padat * tertata dengan baik *urutan logis CUKUP- BAIK: kurang lancar * kurang
14-17
terorganisir tetapi ide utama terlihat * bahan pendukung terbatas * urutan logis tetapi tak lengkap SEDANG- CUKUP: tak lancar * gagasan kacau,
terpotong-potong * urutan dan pengembangan tak 10-13
logis SANGAT-KURANG: tak komunikatif * tak terorganisir * tak layak nilai
7-9 KOSA KATA
18-20
SANGAT BAIK-SEMPURNA: pemanfaatan potensi kata canggih *pilihan kata dan ungkapan tepat tetapi tak mengganggu CUKUP- BAIK: pemanfaatan potensi kata agak
14-17
canggih *pilihan kata dan ungkapankadang-kadang kurang tepat tetapi tak mengganggu SEDANG- CUKUP: pemanfaatan potensi kata terbatas *sering terjadi kesalahan penggunaan kosa
10-13
katadan dapat merusak makna SANGAT-KURANG: pemanfaatan potensi kata asal-asalan * pengetahuan tentang kosa kata rendah *tak layak nilai
7-9 PENG
22-25
BAHASA
SANGAT BAIK-SEMPURNA: konstruksi kompleks tetapi efektif * hanya terjadi sedikit kesalahan bentuk bahasa CUKUP- BAIK: konstruksi sederhana tetapi
18-21
efektif *kesalahan kecil pada konstruksi kompleks *terjadi sejumlah kesalahan tetapi makna tak kabur
SEDANG- CUKUP: terjadi kesalahan serius 11-17
dalam konstruksi kalimat *makna membingugkan atau kabur SANGAT-KURANG: tak menguasai aturan sintaksis
5-10
*terdapat banyak kesalahan *tak komunikatif *tak layak nilai
MEKANIK
5
SANGAT BAIK-SEMPURNA: menguasai aturan penulisan *hanya terdapat beberapa kesalahan ejaan
4
CUKUP- BAIK: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan tetapi tak mengaburkan makna SEDANG- CUKUP: sering terjadi kesalahaan
3
ejaan *makna membingungkan atau kabur SANGAT-KURANG: ak menguasai aturan
2
penulisan *terdapat banyak kesalahan ejaan *tulisan tak terbaca *tak layak nila
Skor maksimal (Nilai Akhir)=100
Lampiran 2 RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Sekolah
: MI Al Ittihad
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas / Semester
: 5 / Pertama
Standar Kompetensi : 4. Menulis Mengungkap-kan pikiran, perasaan, informasi, dan pengalaman secara tertulis dalam bentuk karangan, surat undangan, dan dialog tertulis
Waktu
B.
: 2 X 35 Menit
Kompetensi Dasar 4.1. Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan
B.
Indikator 5. Dapat menyebutkan 3 langkah mengarang 6. Dapat membuat peta pikiran (Mind Mapping) 7. Dapat menulis karangan berdasarkan pengalaman yang pernah dialami dengan menggunakan peta pikiran (Mind Mapping) 8. Mampu menggunakan kata penghubung lalu dengan tepat
I.
Tujuan Pembelajaran: 5. Melalui tanya jawab siswa dapat menyebutkan 3 langkah mengarang dengan benar 6. Melalui diskusi kelompok siswa dapat membuat peta pikiran (mind mapping) 7. Melalui metode peta pikiran (mind mapping) siswa dapat menulis karangan berdasarkan pengalaman yang dialami 8. Melalui tugas siswa dapat menggunakan kata penghubung lalu dengan benar
Karakter siswa yang diharapkan : Bersahabat / Komunikatif,, Cinta Tanah Air
J.
Materi Pokok Karangan Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur. Hasil mengarang dapat berupa tulisan, cerita, buku, puisi, ciptaan lagu dsb. Ditinjau dari cara menyampaikan masalahnya dalam karangan, maka karangan dapat dibagi menjadi beberapa jenis.
Karangan Narasi Karangan Deskripsi Karangan Ekspoisisi Karangan Persuasi Karangan Argumentasi
6. Karangan Narasi ialah karangan yang menyajikan serangkaianperistiwa yang biasanya disusun menurut urutan waktu.Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah perjalanan, biografi, otobiografi. 7. Karangan Deskripsi
ialah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca melihat, mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri. 8. Karangan Eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan, memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal. 9. Karangan Persuasi adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit. 10. Karangan Argumentasi adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh nyata.
Adapun langkah-langkah dalam menulis karangan yaitu: 4
Menentukan topik/tema.
5
Membuat kerangka karangan.
6
Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan.
Dalam menulis karangan bebas dapat dikembangkan melalui peta pikiran (mindmapping)
Contoh peta pikiran (mind mapping) Setiba di tempat tujuan
perjalanan ke tempat kemah
mendirikan tenda
memasak
hari Sabtujam 07.00 pagi
Berkemah setelah usai berkemah
Suasan malam dan pagi hari perjalanan pulang pengalaman berkesan api unggun jelajah tempat
Contoh Karangan: Berkemah Hari ini MI Ma’arif mengadakan perkemahan. Hari Sabtu pukul 06.00 para siswa sudah berkumpul di halaman sekolah. Tepat pukul 07.00 mereka berangkat menuju Bumi Perkemahan Muncul Banyubiru. Mereka tampak bergembira ria menikmati perjalanan.
Setibanya di tempat tujuan, mereka mendirikan tenda. Kemudian, mereka mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan makan dan minum. Persiapan itu dimulai dengan menjerang air, lalu menanak nasi, kemudian memasak sayur dan lauk pauk. Pada sore hari kegiatan itu baru selesai dengan tuntas. Setelah makan malam bersama, mereka berkumpul di tengah lapangan dan mengadakan acara api unggun. Ada yang bermain drama, menyanyi, menari, dan dan kegiatan -kegiatan menarik yang lainnya. Setelah keesokan harinya mereka mengadakan jelajah tempat. Pada acara ini, selain muncul keseriusan, terjadi juga peristiwa-peristiwa lucu yang dapat mengocok perut. Di tengah-tengah keasyikan para siswa ada pula kakak Pembina yang ikut serta mendampingi para siswa. Sehingga dalam setiap kegiatan yang dilakukan siswa dapat terbimbing dan lebih terarah. Setelah usai mengikuti kegiatan perkemahan selama dua hari, MI Ma’arif pun akhirnya melakukan perjalanan pulang dan meninggalkan Bumi Perkemahan. Kegiatan kemah ini benar – benar menjadi sebuah kenangan yang indah dan sulit untuk dilupakan. K. Metode Pembelajaran 5. Tanya jawab 6. Tugas 7. Diskusi 8. Peta pikiran (mind mapping) L.
Langkah-Langkah Pembelajaran 4) Kegiatan awal (5 menit), antara lain:
Appersepsi m. Guru mengucap salam. n. Guru melakukan presensi siswa. o. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran dimulai. p. Guru menata duduk siswa dengan baik. q. Guru menanyakan keadaan siswa. r. Guru menuliskan materi yang akan dicapai. s. Pretest 5) Kegiatan inti (60 menit), antara lain: Eksplorasi k. Guru menjelaskan cara membuat karangan l. Guru menjelaskan penggunaan peta pikiran (mind mapping) dalam karangan bebas m. Guru menjelaskan cara membuat peta pikiran (mind mapping) n. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok o. Guru membagikan karangan yang dibawa
Elaborasi i. Siswa membaca karangan yang dibagikan guru j. Sisiwa berdiskusi secara kelompok membuat peta pikiran (mind mapping) dengan tema liburan
k. Siswa secara berkelompok menuliskan karangan berdasarkan peta pikiran (mind mapping) yang telah mereka buat l. Siswa mempresentasikan hasil karangan Konfirmasi g. Guru memberikan evaluasi kepada siswa. h. Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman atau simpulan pembelajaran. i. Siswa disuruh mencatat tentang materi yang telah disimpulkan 6) Kegiatan akhir (5 menit), antara lain: e. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama. f. Guru mengucapkan salam. M.
Alat Sumber C. Media -
Gambar untuk membuat peta pikiran (mind mapping)
-
Contoh hasil karangan dan peta pikiran (mind mapping)
-
Spidol warna
D. Sumber -
Silabus KTSP kelas V
-
Buku Bahasa Indonesia untuk sd/mi kelas V hal 70-71 pengarang Suyatno, Ekarini Saraswati, T. Wibowo, Sawali, Sujimat.
N.
Penilaian A. Prosedur : tes proses dan tes akhir B. Jenis Tes: tertulis C. Bentuk : uraian D. Alat tes: 1.soal tes
2. kunci jawaban 3. kriteria penilaian Soal tes evaluasi Kerjakan perintah di bawah ini! 1.
- tentukan tema karangan tentang liburan - kemudian buatlah peta pikiran (mind mapping) - susunlah/kembangkan karangan dengan bahasa yang tepat
Kunci jawaban: Kebijakan Guru
Aspek Yang
Skor
Kriteria
27-30
SANGAT BAIK-SEMPURNA: padat informatif
Dinilai ISI
*substansif *relevan dengan permasalahan dan tuntas CUKUP- BAIK: informasi cukup *substansi 22-26
cukup *pengembangan tesis terbatas *relevan dengan masalah tetapi tak lengkap SEDANG- CUKUP: informasi terbatas * substansi cukup * pengembangan tesis tak cukup
17-21
*permasalahan tak cukup SANGAT-KURANG: Tak berisi * tak ada substansi *ada pengembangan tesis *tak ada permasalahan
13-16 ORGANISASI 18-20
SANGAT BAIK-SEMPURNA: ekspresi lancar * gagasan diungkapkan dengan jelas * padat * tertata dengan baik *urutan logis CUKUP- BAIK: kurang lancar * kurang
14-17
terorganisir tetapi ide utama terlihat * bahan pendukung terbatas * urutan logis tetapi tak lengkap SEDANG- CUKUP: tak lancar * gagasan kacau, terpotong-potong * urutan dan pengembangan tak
10-13
logis SANGAT-KURANG: tak komunikatif * tak terorganisir * tak layak nilai
7-9 KOSA KATA
18-20
SANGAT BAIK-SEMPURNA: pemanfaatan potensi kata canggih *pilihan kata dan ungkapan tepat tetapi tak mengganggu CUKUP- BAIK: pemanfaatan potensi kata agak
14-17
canggih *pilihan kata dan ungkapankadang-kadang kurang tepat tetapi tak mengganggu SEDANG- CUKUP: pemanfaatan potensi kata terbatas *sering terjadi kesalahan penggunaan kosa
10-13
katadan dapat merusak makna SANGAT-KURANG: pemanfaatan potensi kata asal-asalan * pengetahuan tentang kosa kata
rendah *tak layak nilai 7-9 PENG
22-25
BAHASA
SANGAT BAIK-SEMPURNA: konstruksi kompleks tetapi efektif * hanya terjadi sedikit kesalahan bentuk bahasa CUKUP- BAIK: konstruksi sederhana tetapi
18-21
efektif *kesalahan kecil pada konstruksi kompleks *terjadi sejumlah kesalahan tetapi makna tak kabur SEDANG- CUKUP: terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat *makna membingugkan
11-17
atau kabur SANGAT-KURANG: tak menguasai aturan sintaksis
5-10
*terdapat banyak kesalahan *tak komunikatif *tak layak nilai
MEKANIK
5
SANGAT BAIK-SEMPURNA: menguasai aturan penulisan *hanya terdapat beberapa kesalahan ejaan
4
CUKUP- BAIK: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan tetapi tak mengaburkan makna
SEDANG- CUKUP: sering terjadi kesalahaan 3
ejaan *makna membingungkan atau kabur SANGAT-KURANG: ak menguasai aturan penulisan
2 *terdapat banyak kesalahan ejaan *tulisan tak terbaca *tak layak nila
Skor maksimal (Nilai Akhir)=100
Semowo, 16 Desember 2014 Guru Kelas,
Peneliti,
Sih Winarti, S E
Dwi Yan Kuncarani NIM. 11510011
Mengetahui Kepala Sekolah,
Lampiran 3 RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) siklus III
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Sekolah
: MI Al Ittihad
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas / Semester
: 5 / Pertama
Standar Kompetensi : 4. Menulis Mengungkap-kan pikiran, perasaan, informasi, dan pengalaman secara tertulis dalam bentuk karangan, surat undangan, dan dialog tertulis
Waktu
C.
: 2 X 35 Menit
Kompetensi Dasar 4.1. Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan
B.
Indikator 9. Dapat menyebutkan 3 langkah mengarang 10. Dapat membuat peta pikiran (Mind Mapping) 11. Dapat menulis karangan berdasarkan pengalaman yang pernah dialami dengan menggunakan peta pikiran (Mind Mapping) 12. Mampu menggunakan kata penghubung lalu dengan tepat
O.
Tujuan Pembelajaran: 9. Melalui tanya jawab siswa dapat menyebutkan 3 langkah mengarang dengan benar 10. Melalui diskusi kelompok siswa dapat membuat peta pikiran (mind mapping) 11. Melalui metode peta pikiran (mind mapping) siswa dapat menulis karangan berdasarkan pengalaman yang dialami 12. Melalui tugas siswa dapat menggunakan kata penghubung lalu dengan benar
Karakter siswa yang diharapkan : Bersahabat / Komunikatif,, Cinta Tanah Air P.
Materi Pokok Karangan Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur. Hasil mengarang dapat berupa tulisan, cerita, buku, puisi, ciptaan lagu dsb. Ditinjau dari cara menyampaikan masalahnya dalam karangan, maka karangan dapat dibagi menjadi beberapa jenis.
Karangan Narasi Karangan Deskripsi Karangan Ekspoisisi Karangan Persuasi Karangan Argumentasi
11. Karangan Narasi ialah karangan yang menyajikan serangkaianperistiwa yang biasanya disusun menurut urutan waktu.Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah perjalanan, biografi, otobiografi. 12. Karangan Deskripsi
ialah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca melihat, mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri. 13. Karangan Eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan, memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal. 14. Karangan Persuasi adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit. 15. Karangan Argumentasi adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh nyata.
Adapun langkah-langkah dalam menulis karangan yaitu: 7
Menentukan topik/tema.
8
Membuat kerangka karangan.
9
Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan.
Dalam menulis karangan bebas dapat dikembangkan melalui peta pikiran (mindmapping)
Contoh peta pikiran (mind mapping)
perjalanan ke Pantai setelah usai berlibur
berlibur ke pantai
perjalanan
menggunakan bis
pengalaman berkesan
Berganti pakaian
setibanya di pantai bermain pasir
pemandangan
Contoh Karangan: Hari ini Sabtu siswa kelas V MI Suka Maju mengadakan berjalanan wisata berlibur ke pantai. Para siswa berkumpul di halaman sekoalah pukul 07.00 wib. Kami menuju pantai Ayah di Pacitan. Dengan menggunakan armada bis mereka merangkat dengan senang. Setibanya di tempat tujuan, mereka langsung berganti pakaian. Kemudian,bermain dengan teman – temannya,ada yang bermain pasir untuk kebanyakan siswa perempuan.
Setelah beberapa jam bermain merasa lelah dan langsung makan bekal yang kami bawa dari rumah. Setelah selesai makan kami masih bermain lagi ada yang bermain menyanyi, menari, dan dan kegiatan -kegiatan menarik yang lainnya. Ada juga yang menikmati pemandangan sambil berfoto. Kami berfoto secara berkelompok jadi merasa senang, dan ramai. Sambil tertawa dan bersenagsenang tidak terasa kami sudah sore dan kami mandi untuk membersihkan diri. Setelah usai mengikuti berlibur ke pantai, MI Suka Majupun akhirnya melakukan perjalanan pulang dan meninggalkan pantai. Kegiatan kali ini benar – benar menjadi sebuah kenangan yang indah dan sulit untuk dilupakan. Q. Metode Pembelajaran 9. Tanya jawab 10. Tugas 11. Diskusi 12. Peta pikiran (mind mapping)
R.
Langkah-Langkah Pembelajaran 7) Kegiatan awal (5 menit), antara lain: Appersepsi t. Guru mengucap salam. u. Guru melakukan presensi siswa. v. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran dimulai. w. Guru menata duduk siswa dengan baik. x. Guru menanyakan keadaan siswa.
y. Guru menuliskan materi yang akan dicapai. z. Pretest 8) Kegiatan inti (60 menit), antara lain: Eksplorasi p. Guru menjelaskan cara membuat karangan q. Guru menjelaskan penggunaan peta pikiran (mind mapping) dalam karangan bebas r. Guru menjelaskan cara membuat peta pikiran (mind mapping) s. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok t. Guru membagikan karangan yang dibawa Elaborasi m. Siswa membaca karangan yang dibagikan guru n. Sisiwa berdiskusi secara kelompok membuat peta pikiran (mind mapping) dengan tema liburan o. Siswa secara berkelompok menuliskan karangan berdasarkan peta pikiran (mind mapping) yang telah mereka buat p. Siswa mempresentasikan hasil karangan Konfirmasi j. Guru memberikan evaluasi kepada siswa. k. Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman atau simpulan pembelajaran. l. Siswa disuruh mencatat tentang materi yang telah disimpulkan 9) Kegiatan akhir (5 menit), antara lain:
g. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama. h. Guru mengucapkan salam.
S.
Alat Sumber E. Media -
Gambar untuk membuat peta pikiran (mind mapping)
-
Contoh hasil karangan dan peta pikiran (mind mapping)
-
Spidol warna
F. Sumber -
Silabus KTSP kelas V
-
Buku Bahasa Indonesia untuk sd/mi kelas V hal 70-71 pengarang Suyatno, Ekarini Saraswati, T. Wibowo, Sawali, Sujimat.
T.
Penilaian A. Prosedur : tes proses dan tes akhir B. Jenis Tes: tertulis C. Bentuk : uraian D. Alat tes: 1.soal tes 2. kunci jawaban 3. kriteria penilaian
Soal tes evaluasi Kerjakan perintah di bawah ini! 1.
- tentukan tema karangan tentang liburan - kemudian buatlah peta pikiran (mind mapping) - susunlah/kembangkan karangan dengan bahasa yang tepat
Kunci jawaban: Kebijakan Guru
Aspek Yang
Skor
Kriteria
27-30
SANGAT BAIK-SEMPURNA: padat informatif *
Dinilai ISI
relevan dengan permasalahan dan tuntas
22-26
CUKUP- BAIK: informasi cukup *substansi cukup *pengembangan tesis terbatas *relevan dengan masalah tetapi tak lengkap SEDANG- CUKUP: informasi terbatas * substansi
17-21
cukup * pengembangan tesis tak cukup *permasalahan tak cukup SANGAT-KURANG: Tak berisi * tak ada
13-16
substansi *ada pengembangan tesis *tak ada permasalahan
ORGANISASI 18-20
SANGAT BAIK-SEMPURNA: ekspresi lancar * gagasan diungkapkan dengan jelas * padat * tertata dengan baik *urutan logis CUKUP- BAIK: kurang lancar * kurang
14-17
terorganisir tetapi ide utama terlihat * bahan pendukung terbatas * urutan logis tetapi tak lengkap SEDANG- CUKUP: tak lancar * gagasan kacau,
10-13
terpotong-potong * urutan dan pengembangan tak logis
7-9
KOSA KATA
18-20
SANGAT-KURANG: tak komunikatif * tak terorganisir * tak layak nilai SANGAT BAIK-SEMPURNA: pemanfaatan potensi kata canggih *pilihan kata dan ungkapan tepat tetapi tak mengganggu CUKUP- BAIK: pemanfaatan potensi kata agak
14-17
canggih *pilihan kata dan ungkapankadang-kadang kurang tepat tetapi tak mengganggu SEDANG- CUKUP: pemanfaatan potensi kata terbatas *sering terjadi kesalahan penggunaan kosa
10-13
katadan dapat merusak makna SANGAT-KURANG: pemanfaatan potensi kata asal-asalan * pengetahuan tentang kosa kata rendah *tak layak nilai
7-9 PENG
22-25
BAHASA
SANGAT BAIK-SEMPURNA: konstruksi kompleks tetapi efektif * hanya terjadi sedikit kesalahan bentuk bahasa CUKUP- BAIK: konstruksi sederhana tetapi
18-21
efektif *kesalahan kecil pada konstruksi kompleks *terjadi sejumlah kesalahan tetapi makna tak kabur SEDANG- CUKUP: terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat *makna membingugkan
11-17
atau kabur
SANGAT-KURANG: tak menguasai aturan sintaksis 5-10
*terdapat banyak kesalahan *tak komunikatif *tak layak nilai
MEKANIK
5
SANGAT BAIK-SEMPURNA: menguasai aturan penulisan *hanya terdapat beberapa kesalahan ejaan
4
CUKUP- BAIK: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan tetapi tak mengaburkan makna SEDANG- CUKUP: sering terjadi kesalahaan
3
ejaan *makna membingungkan atau kabur SANGAT-KURANG: ak menguasai aturan
2
penulisan *terdapat banyak kesalahan ejaan *tulisan tak terbaca *tak layak nila
Skor maksimal (Nilai Akhir)=100 Lampiran 4 Lembar Pengamatan Guru Siklus I
LEMBAR PENGAMATAN GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Nama Sekolah
: MI Al Ittihad Semowo
Semester
Nama Guru
: Dwi Yan Kuncarani
Kelas
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Tahun pelajaran : 2014
Materi
: Menulis Karangan Bebas
No
:I :V
ASPEK YANG DINILAI
PENILAIAN 0
1
2
1
Membuat RPP
2
Menyesuaikan Bahan Ajar
3
Merumuskan indikator
V
4
Menyusun materi
V
5
Memilih media yang tepat
V
6
Memilih sumber belajar
V
7
Memilih metode yang tepat
V
V V
Jumlah Pelaksanaan: 1
Memotivasi siswa
3
V
4
2
Menjelaskan materi
3
Membantu siswa yang kesulitan
V
4
Memfasilitasi siswa dalam belajar
V
5
Guru dan murid membuat kesimpulan Jumlah
V
V 3
18
3
Petunjuk: Beri tanda V pada kolom yang sesuai pendapat anda Keterangan Skala Penilaian: 0
: Tidak Dilakukan
1-10
: Dilakukan Kurang Baik
11-20
: Dilakukan Cukup Baik
21-30
: Dilakukan Dengan Baik
31-40
: Dilakukan Sangat Baik
Predikat
: Sangat Baik
Lampiran 7Lembar hasil pengamatan terhadap perhatian siswa pada siklus I
Hasil Pengamatan Terhadap Perhatian Siswa pada Siklus I
No
Nama
Baik
Cukup Kurang
1
Anisa’atul Mukminah
√
2
Rizqi Saputra
√
3
Abu Rif’an Fahrani
4
Ahmad Yahya Alchilma
5
Annisa’atul Aliyah
6
Arina Mana Sikana
7
Aida Putri Pertiwi
√
8
Dinda Puspita M.S
√
9
Dwi Umni Labibah
10
Harun Rosidi
√
11
Jovis Al Faid
√
12
M. Roikhan Mahfud
√
13
Leonita Tri Utami
√
14
M. Muthohar Asy’ari
√
15
Nur Farida R
16
Riska Irnawati
17
Rahmat Agung Hanafi
√ √ √ √
√
√ √ √
ket
√
18
Sarif Arifin Iksan
19
Syntha Kalimatun S
20
Vivit Rahmawati
√
21
Riski Rahmadani
√
22
Annanda Arsy Asy Syam
23
Akbar Pratama
24
Salamah
√
√ √ √
Keterangan
1. Baik, jika siswa memperhatikan dengan seksama dalam pembelajaran Bahasa Indonesia 2. Cukup, jika siswa memperhatikan dengan seksama tapi terkadang masih berbicara sendiri. 3. Kurang, siswa tidak memperhatikan dan sering berpindah pindah tempat. Pengisian
√
: melakukan : tidak melakukan
Semowo, 22 Januari 2014 Lampiran 5 Lembar Pengamatan Guru Siklus II
LEMBAR PENGAMATAN GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II Nama Sekolah
: MI Al Ittihad Semowo
Semester
Nama Guru
: Dwi Yan Kuncarani
Kelas
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Tahun pelajaran : 2014
Materi
: Menulis Karangan Bebas
No
ASPEK YANG DINILAI
:I :V
PENILAIAN 0
1
2
1
Membuat RPP
2
Menyesuaikan Bahan Ajar
3
Merumuskan indikator
4
Menyusun materi
5
Memilih media yang tepat
V
6
Memilih sumber belajar
V
7
Memilih metode yang tepat Jumlah
3
V V V V
V
4
Pelaksanaan: 1
Memotivasi siswa
2
Menjelaskan materi
3
Membantu siswa yang kesulitan
4
Memfasilitasi siswa dalam belajar
5
Guru dan murid membuat kesimpulan Jumlah
V V V V V 2
12
12
Petunjuk: Beri tanda V pada kolom yang sesuai pendapat anda Keterangan Skala Penilaian: 0
: Tidak Dilakukan
1-10
: Dilakukan Kurang Baik
11-20
: Dilakukan Cukup Baik
21-30
: Dilakukan Dengan Baik
31-40
: Dilakukan Sangat Baik
Predikat
: Sangat Baik
Lampiran 8Lembar hasil pengamatan terhadap perhatian siswa pada siklus II
Hasil Pengamatan Terhadap Perhatian Siswa pada Siklus II
No
Nama
Baik
Cukup Kurang
1
Anisa’atul Mukminah
√
2
Rizqi Saputra
√
3
Abu Rif’an Fahrani
√
4
Ahmad Yahya Alchilma
5
Annisa’atul Aliyah
√
6
Arina Mana Sikana
√
7
Aida Putri Pertiwi
√
8
Dinda Puspita M.S
√
9
Dwi Umni Labibah
10
Harun Rosidi
11
Jovis Al Faid
12
M. Roikhan Mahfud
13
Leonita Tri Utami
14
M. Muthohar Asy’ari
√
15
Nur Farida R
√
16
Riska Irnawati
√
√ √ √ √ √
√
ket
17
Rahmat Agung Hanafi
√
18
Sarif Arifin Iksan
√
19
Syntha Kalimatun S
√
20
Vivit Rahmawati
√
21
Riski Rahmadani
√
22
Annanda Arsy Asy Syam
23
Akbar Pratama
24
Salamah
√ √ √
Keterangan
1. Baik, jika siswa memperhatikan dengan seksama dalam pembelajaran Bahasa Indonesia 2. Cukup, jika siswa memperhatikan dengan seksama tapi terkadang masih berbicara sendiri. 3. Kurang, siswa tidak memperhatikan dan sering berpindah pindah tempat. Pengisian
√
: melakukan : tidak melakukan
Semowo, 22 Januari 2014
Lampiran 6 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III
LEMBAR PENGAMATAN GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS III
Nama Sekolah
: MI Al Ittihad Semowo
Semester
Nama Guru
: Dwi Yan Kuncarani
Kelas
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Tahun pelajaran : 2014
Materi
: Menulis Karangan Bebas
No
ASPEK YANG DINILAI
:I :V
PENILAIAN 0
1
2
3
1
Membuat RPP
V
2
Menyesuaikan Bahan Ajar
V
3
Merumuskan indikator
4
Menyusun materi
V
5
Memilih media yang tepat
V
V
4
6
Memilih sumber belajar
V
7
Memilih metode yang tepat
V
Jumlah Pelaksanaan: 1
Memotivasi siswa
2
Menjelaskan materi
3
Membantu siswa yang kesulitan
V
4
Memfasilitasi siswa dalam belajar
V
5
Guru dan murid membuat kesimpulan Jumlah
V V
V 8
24
Petunjuk: Beri tanda V pada kolom yang sesuai pendapat anda Keterangan Skala Penilaian: 0
: Tidak Dilakukan
1-10
: Dilakukan Kurang Baik
11-20
: Dilakukan Cukup Baik
21-30
: Dilakukan Dengan Baik
Lampiran 9 Lembar hasil pengamatan terhadap perhatian siswa pada siklus III Hasil Pengamatan Terhadap Perhatian Siswa pada Siklus III
No
Nama
Baik
1
Anisa’atul Mukminah
√
2
Rizqi Saputra
√
3
Abu Rif’an Fahrani
√
4
Ahmad Yahya Alchilma
5
Annisa’atul Aliyah
√
6
Arina Mana Sikana
√
7
Aida Putri Pertiwi
8
Dinda Puspita M.S
9
Dwi Umni Labibah
√
10
Harun Rosidi
√
11
Jovis Al Faid
√
12
M. Roikhan Mahfud
√
13
Leonita Tri Utami
√
14
M. Muthohar Asy’ari
√
15
Nur Farida R
√
16
Riska Irnawati
Cukup Kurang
√
√ √
√
ket
17
Rahmat Agung Hanafi
√
18
Sarif Arifin Iksan
√
19
Syntha Kalimatun S
√
20
Vivit Rahmawati
21
Riski Rahmadani
√
22
Annanda Arsy Asy Syam
√
23
Akbar Pratama
24
Salamah
√
√ √
Keterangan
1. Baik, jika siswa memperhatikan dengan seksama dalam pembelajaran Bahasa Indonesia 2. Cukup, jika siswa memperhatikan dengan seksama tapi terkadang masih berbicara sendiri. 3. Kurang, siswa tidak memperhatikan dan sering berpindah pindah tempat. Pengisian
√
: melakukan : tidak melakukan
Semowo, 22 Januari 2014 Pengamat
Lampiran 10 Dokumentasi Siswa siswi MI Al Ittihad Semowo
Gedung MI Al Ittihad Semowo
Siswa mengerjakan soal dengan kelompok
Siswa mengerjakan soal dengan kelompok
Kegiatan pembelajaran
Siswa membacakan hasil karangan
Guru menjelaskan dengan Mind mapping
Guru membacakan kesimpulan
Daftar Nilai SKK Nama
: Dwi Yan Kuncarani
Program studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Nim
: 11510011
Dosen PA
: Tri Wahyu Hidayati, M.Ag
Jurusan
: Tarbiyah
No
Kegiatan
Waktu Kegiatan
Keterangan
Point
1
Opak Stain Salatiga 2010
25-27 Agustus 2010
Peserta
3
Peserta
3
Peserta
3
Peserta
2
2
User Education Oleh Perpus 20-25 September 2010 Stain Salatiga
3
MAPABA PMII
12-14 November 2010
4
Ceramah dan Dialog (CERDIG) Kemuslimahan
3 Desembar 2010 6
5
Dauroh Mar’atus Sholihah (DMS)
Peserta 18 Desember 2010 Peserta
6
Pilwakot Yang Ideal Untuk
26 Januari 2011
Masa Depan Salatiga Yang
3
Lebih Baik
7
Heal The World With
19 Maret 2011
peserta
17 Mei 2011
Peserta
3
20 Juni 2011
Peserta
6
22 November 2011
Peserta
4
Voluntary Service
8
Seminar Keperempuanan
3
Seminar Nasional Pendidikan “ Realisasi 9
Pendidikan Karakter Bangsa dalam Kurikulum Pendidikan Nasional”
10 Seminar Regional Kebangsaan Seminar
2 11
IPNU kec. Susukan kab.
26-27 November 2011
Peserta
Semarang
12
Stain araby “ Bahasa Arab
3
7 Maret 2011
Sebagai Penunjang
Peserta
Perkuliahan Bahasa”
Peserta 13
14
Public Hearning Senat Mahasiswa (SEMA)
Seminar Regional “ Peran
27 Maret 2012
3 Mei 2012
3
Peserta
Mahasiswa dalam
4
Mengawal BLSM (BLT) Tepat Sasaran”
15
Seminar Nasional Senat
15 Mei 2012
Peserta
Mahasiswa (SEMA) STAIN
6
Salatiga
6 16
Seminar Nasional”
6 Juni 2012
Peserta
Pendidikan Multikultural Sebagai Pilar Karakter Bangsa”
Peserta
Sarasehan Nasional “ Peran 17
Mahasiswa dalam Realita
1 Juli 2012
6
dan Idealita Bangsa”
4 18
Seminar Regional Resimen
29 Oktober 2012
Peserta
29 November 2012
Peserta
6
15 Desember 2015
peserta
6
Mahasiswa
19
Seminar Nasional HMJ Syariah Seminar Nasional “ Upaya Membangun Perekonomian
20
dan Stabilitas Keuangan Nasional, Menimbang Peran dan Fungsi BI Pasca Pembentukan OJK”
Lampiran 16 Daftar Riwayat Hidup RIWAYAT HIDUP PENULIS
Dengan ini penulis cantumkan riwayat hidup sebagai berikut: 1.
Nama
: Dwi Yan Kuncarani
2.
NIM
: 11510011
3.
TTL
: Kab. Semarang, 05 Januari 1992
4.
Jenis Kelamin
5.
Agama
6.
Suku/Bangsa
7. Alamat
: Perempuan : Islam : Jawa/Indonesia
: Desa Semowo Rt 04/I Kec. Pabelan Kab Semarang.
8. Riwayat Pendidikan a. RA Bintang Sembilan Semowo, lulus tahun 1998 b. SDN I Semowo, lulus tahun 2003 c. SMP N 2 Pabelan, lulus tahun 2006 d. SMK PGRI 2 Salatiga, lulus tahun 2009 e. Sedang menyelesaikan S1 Kependidikan Islam STAIN Salatiga Demikian riwayat hidup penulis, penulis buat dengan sebenar-benarnya. Salatiga, Februari 2014 Penulis,
Dwi Yan Kuncarani NIM 11510011