PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SAINS PADA SISWA KELAS IV DI SDN KORIPAN 02 KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh ELISA RATNASARI NIM 12507034
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010
PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SAINS PADA SISWA KELAS IV DI SDN KORIPAN 02 KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh ELISA RATNASARI NIM 12507034
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama
: Elisa Ratnasari
NIM
: 12507034
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul
:
PENGGUNAAN UNTUK
METODE
EKSPERIMEN
MENINGKATKAN
PRESTASI
BELAJAR SAINS PADA SISWA KELAS IV DI SD KORIPAN 02 KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN
SEMARANG
TAHUN
PELAJARAN 2009/2010 telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 24 Februari 2010 Pembimbing
Drs. Bahroni, M. Pd. NIP. 19640818 199403 1 004
KEMENTERIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax 323433 Kode Pos 50721 Salatiga
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi Saudara Elisa Ratnasari dengan Nomor Induk Mahasiswa 12507034 yang berjudul Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Sains pada Siswa Kelas IV di SD Koripan 02 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010 telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada hari sabtu yang bertepatan dengan tanggal 20 maret 2010
dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd.I.). 4 Robiul Akhir 1413 H Salatiga, ______________________________ 20 Maret 2010 M
Panitia Ujian Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Dr. Imam Sutomo, M. Ag. NIP. 19580827 198303 1 0002
Dr. H. Muh. Saerozi, M. Ag. NIP. 19660215 199103 1 001
Penguji 1
Drs .H.A.Mahzumi,M.Ag NIP. 9500515 198103 1 005
Penguji 2
Suwardi, M. Pd NIP.19670121199903 1 002 Pembimbing
Drs. Bahroni, M. Pd. NIP. 19640818 199403 1 004
DEPARTEMEN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax 323433 Kode Pos 50721 Salatiga
DEKLARASI
Bismillahirrahmanirrahim Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat referensi yang dijadikan bahan rujukan. Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang penulis cantumkan, maka penulis sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosah skripsi. Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dijadikan sebagai perhatian.
Salatiga
24 Februari 2010 Penulis
ELISA RATNASARI 12507034
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO Bersyukur adakah kebesaran jiwa. Jiwa kerdil mengeluh karena banyak duri menutupi mawar. Jiwa besar bersyukur karena ada mawar di antara duri (J.I. Wichell Suharli).
PERSEMBAHAN Dengan Setulus hati skripsi ini penulis persembahkan kepada: Bapak dan ibu tercinta Seorang yang Allah ciptakan untuk penulis cintai dan sayangi : Adik-adikku terkasih, Tyo dan Dul Sahabat setiaku Ifa dan Itsna Jadikan persahabatan ini menjadi persaudaraan Si cimpul yang selalu membantu dalam pengetikan skripsi hingga selesai.
ABSTRAK
Ratnasari, Elisa. 2010. Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Sains pada Siswa Kelas IV di SD Koripan 02 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Drs. Bahroni, M. Pd. Kata Kunci : Metode Eksperimen dan Prestasi Belajar . Penelitian ini merupakan upaya penulis untuk mengetahui: (1) Prestasi belajar sains siswa kelas IV SD Koripan 02 Kecamatan Susukan Kab. Semarang tahun pelajaran 2009/2010 dan (2) Efektifitas metode eksperimen dalam peningkatan prestasi belajar pada siswa kelas IV SD Koripan 02 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010. Subjek penelitiannya adalah 16 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas terdiri dari 3 siklus yang masing-masing terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.Data diambil dengan menggunakan metode tes, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang menggunakan rumus t-tes dengan taraf signifikan 5%. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diketahui, dengan menggunakan metode eksperimen pada pokok bahasan praktikum perubahan sifat benda mengalami peningkatan pada siklus 1 rata – rata 63 sedangkan siklus 2 rata – rata 72 maka terjadi peningkatan sebesar 9 sedangkan perbandingan siklus II 72 ke siklus III 78 maka terjadi peningkatan sebesar 6 Hasil yang diperoleh adalah penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar sains pada siswa kelas IV SD Koripan 02 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai sains yang tadinya rendah menjadi meningkat setelah diadakannya pembelajaran dengan metode eksperimen.
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahiim. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala Puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Sholawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Amiin. Dengan terselesaikannya skripsinya ini, penulis bersyukur ke hadirat Allah SWT. Selanjutnya penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan ini, diantaranya kepada: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M. Ag., selaku Ketua STAIN SAlatiga. 2. Bapak Drs. Sulthoni, M. Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STAIN Salatiga. 3. Bapak Drs. Bahroni M. Pd., selaku pembimbing skipsi yang dengan penuh kesabaran memberikan arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 4. Segenap Staf Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. 5. Kepala Sekolah SD Negeri 02 Koripan Kecamata Susukan Kabupaten Semarang. 6. Guru SD Negeri 02 Koripan Kecamatan Susukan kabupaten Semarang, yang telah membantu dalam pengumpulan data yang penulis butuhkan. 7. Bapak dan Ibu yang telah memberikan motivasi, do’a dan kasih sayang. 8. Semua pihak yang mendukung penulisan ini. Penulis berdoa semoga amal baik dari semua pihak tersebut diterima oleh Allah SWT sebagai amal yang shalih, dam mendapat balasan yang setimpal. Dan tak lupa penulis mengharapkan saran dan kriktik demi sempurnanya skripsi ini.
Akhirnya, sebagai hamba yang memiliki keterbatasan ini, penulis senantiasa mengharapkan hidayah, taufik, dan ridho Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Salatiga, Februari 2010 Penulis
ELISA RATNASARI. NIM. 125 070 34
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................................................... i LEMBAR BERLOGO ............................................................................ ii HALAMAN JUDUL ............................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... iv PENGESAHAN KELULUSAN............................................................... v DEKLARASI ......................................................................................... vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... vii ABSTRAK ............................................................................................. viii KATA PENGANTAR ............................................................................ x DAFTAR ISI .......................................................................................... xi DAFTAR TABEL ................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvi BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................. 3 C. Tujuan Penelitian .................................................................... 3 D. Hipotesis Penelitian ................................................................ 3 E. Manfaat penelitian ................................................................. 4 F. Definisi Operasional .............................................................. 4
G. Motodologi Penelitian ........................................................... 5 H. Sistematika Penulisan Skripsi ................................................ 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................... 13 A. Metode Eksperimen ................................................................ 13 1. Pengertian Metode Eksperimen ......................................... 13 2. Langkah-langkah Metode Eksperimen .............................. 14 3. Kelebihan Metode Eksperimen ......................................... 15 B. Prestasi Belajar ....................................................................... 16 1. Pengertian Prestasi Belajar ................................................ 16 2. Fungsi Prestasi Belajar ...................................................... 18 3. Prinsip Dasar Pengukuran Prestasi .................................... 18 C. Sains....................................................................................... 19 1. Pengertian Sains ............................................................... 19 2. Fungsi dan Tujuan Sains ................................................... 20 3. Ruang Lingkup Sains ........................................................ 21 4. Standar Kompetensi dan Bahan Kajian Sains .................... 22 5. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sains ........................ 24 6. Contoh-contoh Penemuan Sains ........................................ 25 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ............................................... 27 A. Subjek Penelitian .................................................................... 27 1. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................. 27 2. Mata Pelajaran .................................................................. 27 B. Pelaksanaan Penelitian............................................................ 28
BAB IV HASIL PENELITIAN................................................................ 38 A. Hasil Penelitian ...................................................................... 38 B. Pembahasan ........................................................................... 44 BAB V PENUTUP .................................................................................. 55 A. Kesimpulan ............................................................................ 55 B. Saran-Saran ............................................................................ 56 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 57 LAMPIRAN – LAMPIRAN .................................................................... .58 RIWAYAT HIDUP ................................................................................. 67
DAFTAR TABEL Tabel 3.2 Lembar Observasi Siklus I ..................................................... 30 Tabel 3.3 Lembar Observasi Siklus II .................................................... 33 Tabel 3.4 Lembar Observasi Siklus III .................................................. 36 Tabel 4.1 Daftar nilai dan rata-rata pre test dan post test pada siklus I…..39 Tabel 4.2 Daftar nilai dan rata-rata pre test dan post test pada siklus II….41 Tabel 4.3 Daftar nilai dan rata-rata pre test dan post test pada siklus III…43 Tabel 4.4 Lembar Nilai pre test dan post test pada Siklus I ................... 45 Tabel 4.5 Lembar Nilai pre test dan post test pada Siklus II .................. 48 Tabel 4.6 Lembar Nilai pre test dan post test pada Siklus III................. 52
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Skema Alur PTK .......................................................... 7
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus 1,2 dan 3 ............................................................ 60 Langkah-langkah Percobaan ......................................... 62
Lampiran 3
Soal Pre Test dan Post Test Siklus Pertama dan Pre Test Siklus Kedua ................................................... 63
Lampiran 4
Soal Post Test Kedua, Soal Pre Test dan Post Test Ketiga ........................................................................... 64 Gambar Pelaksanaan Siklus I,II,III................................ 66
Lampiran 5
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih membuat persaingan yang hebat dalam dunia pendidikan, sehingga diperlukan pembekalan yang baik bagi peserta didik pada tingkat dasar. Pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru banyak sekali kurang mendapatkan hasil yang memuaskan, sehingga diperlukan suatu peningkatan penggunaan metode spesifik dalam proses pembelajaran. Berbagai macam metode digunakan dalam pembelajaran sains di SD Koripan 02, diantaranya metode ceramah, metode diskusi, metode tanya jawab, metode resitasi, dan metode demonstrasi. Dalam pemilihan metode harus disesuaikan dengan materi tertentu, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Cara-cara mengajarkan materi pelajaran sains secara tradisional tampaknya kurang memadai, sebab para peserta didik kini mulai kritis. Metode murni hanya efektif untuk sekitar 15 menit yang pertama. Untuk melibatkan sebanyak mungkin alat indera siswa dalam mengajar, penggunaan metode harus diperhatikan. Ibrahim (1991:108) mengatakan bahwa untuk memilih metode mengajar yang akan digunakan dalam rangka pengajaran, perlu dipertimbangkan faktor-faktor tertentu, antara lain kesesuaiannya dengan tujuan instruksional serta keterlaksanaannya dilihat dari waktu dan
sarana yang ada. Untuk itu, sangatlah penting digunakan metode eksperimen dalam belajar sains, sehingga dalam kegiatan belajar yang bersifat praktek umumnya para siswa belajar secara aktif, bukan hanya aktif secara jasmaniah tetapi juga secara rohaniah, belajar tidak hanya bersifat menerima tetapi juga memberi atau berbuat, tidak menghafal tetapi menangkap arti. Dalam pembelajaran SAINS atau IPA mengkaji segala yang ada di alam seperti: binatang, tumbuhan, dan semua yang diciptakan ALLAH SWT. Sebagaimana firman ALLAH SWT dalam surat An-Nahl ayat 68 yaitu:
+
Artinya: Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: “ Buatlah sarangsarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. Akhirnya, pemilihan metode eksperimen sangat tepat digunakan dalam pembelajaran sains. Bukan hanya guru yang aktif, melainkan pembelajaran student center dengan harapan siswa akan dapat lebih kreatif dalam menggali ilmu pengetahuannya. Dengan latar belakang itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SAINS PADA SISWA KELAS IV DI SD KORIPAN 02 KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010”.
B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana prestasi belajar sains pada siswa kelas IV SD Koripan 02 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010? 2. Apakah penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas IV SD Koripan 02 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui prestasi belajar sains siswa kelas IV SD Koripan 02 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010. 2. Untuk mengetahui efektifitas metode eksperimen dalam peningkatan prestasi belajar pada siswa kelas IV SD Koripan 02 Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010. D. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah jawaban sementara yang mungkin benar dan mungkin salah. Untuk membuktikan kebenarannya, maka dibutuhkan adanya penelitian. Menurut Singarimbun (1982:71), hipotesis yaitu kesimpulan pertama tentang hubungan dua variabel atau lebih yang memiliki jawaban sementara yang perlu diuji kebenarannya. Dalam penelitian ini, rumusan hipotesisnya adalah penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Artinya, dengan menggunakan metode eksperimen prestasi belajar siswa semakin membaik.
E. Manfaat Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas tentang penggunaan metode eksperimen untuk meningkatkan prestasi belajar sains. Informasi tersebut diharapkan dapat bermanfaat, antara lain: a. Secara Teoritis 1. Menambah pengetahuan bagi penulis tentang pentingnya penggunaan metode eksperimen dalam proses belajar sains. 2. Memperkaya
bahan
informasi
ilmiah
bagi
sekolah
sebagai
penyelenggara pendidikan bagi siswa. b. Secara Praktis 1. Seorang guru dapat menggunakan metode eksperimen dalam proses belajar mengajar sains. 2. Memberikan kontribusi positif bagi kepala sekolah untuk dapat memberikan
instruksi
untuk
melengkapi
dan
mengefektifkan
penggunaan metode eksperimen dalam belajar sains. F. Definisi Operasional Istilah-istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut: a. Metode Eksperimen Menurut Djamarah (1995:53), metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri (Djamarah, 1995: 95). Ibrahim (1991:107) mengatakan bahwa metode
eksperimen langsung melibatkan para siswa melakukan percobaan untuk mencari jawaban terhadap permasalahan yang diajukan. Eksperimen sering dilakukan dalam pengajaran bidang studi IPA, sehingga metode ini sangat cocok digunakan untuk pelajaran praktek. b. Prestasi Belajar Sains Kata prestasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah hasil yang telah dilakukan atau dicapai. Prestasi belajar yaitu penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru. Sedangkan sains merupakan mata pelajaran yang mempelajari tentang alam. Menurut Sukarno (1981:1), sains dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari sebab dan akibat dari kejadian yang terjadi, sehingga diharapkan siswa mampu mencapai indikator-indikator yang diinginkan, baik afektif, kognitif maupun psikomotorik. G. Metode Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian a. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Koripan 02 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Adapun alasan mengambil lokasi ini adalah sebagai berikut :
1) Di SD Koripan 02 belum pernah dilakukan penelitian pendidikan penggunaan metode eksperimen dalam belajar sains yang sama dengan penulis. 2) SD Koripan 02 merupakan sekolah yang telah menggunakan metode eksperimen dalam belajar sains. b. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan, terhitung mulai tanggal 23 November 2009 s.d. 23 Januari 2010. 2. Subjek Penelitian Penentuan subjek penelitian merupakan masalah pokok yang perlu diperhatikan dalam sebuah penelitian, karena tingkat validitas suatu penelitian sangat dipengaruhi oleh pengambilan subjek penelitian. Dalam penelitian ini, yang penulis jadikan sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Koripan 02 Kecamatan Susukan Kabupatet Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010. Dengan demikian diharapkan dapat membantu kelancaran dalam memperoleh data yang diperlukan dan mengadakan perbaikan. 3. Siklus Penelitian Menurut Arikunto (2008:74), ada empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi. Untuk dapat melaksanakan penelitian ini penulis dapat melakukan langkah-langkah seperti tergambar dalam skema berikut :
Gambar 1.1 Tahap-tahap penelitian tindakan kelas (Arikunto, 2008: 74) Penjelasan alur PTK di atas adalah sebagai berikut: a. Rancangan atau rencana awal, sebelum mengadakan penelitian, peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran. b. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari penerapan isi rancangan. c. Refleksi, yakni peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.
d. Rancangan atau rencana yang direvisi berdasarkan hasil refleksi dari pengamat, membuat rencana yang direvisi untuk melaksanakan siklus berikutnya. e. Pembelajaran pada siklus I terdiri dari 4 tahap, yaitu planning (rencana), acting (tindakan), observing (pengamatan) dan reflecting (refleksi) dengan menggunakan metode eksperimen. f. Pembelajaran siklus II dilaksanakan berdasarkan refleksi siklus I atas kinerja yang dilaksanakan pada proses pembelajaran, yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. 4. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini adalah soal uaraian, lembar observasi dan kriteria penilaian. 5. Metode Pengumpulan Data Data merupakan informasi-informasi tentang objek penelitian. Data digunakan untuk menjawab masalah yang telah dirumuskan dan menguji hipotesis. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan 2 metode, yaitu: a. Tes. Mengadakan tes atau evaluasi terhadap peserta didik melalui pre test dan post test untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami mata pelajaran sain.
b. Observasi
Menurut
Arikunto
(2008:127),
observasi
adalah
kegiatan
pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Obsarvasi ini diklakukan terhadap peserta didik dan guru selama pembelajaran berlangsung untuk mengetahui tingkat kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran sains dengan menggunakan metode eksperimen. c. Dokumentasi Menurut Arikunto (2005:64), Dokumentasi dalam arti sempit dapat diartikan sebagai kumpulan data verbal yang berbentuk tulisan, sedang dalam arti luas dukumentasi berupa sertifikat, foto, dan lain-lain. Digunakan untuk mencari data-data yang diperlukan dalam melakukan penelitian. 6. Teknik Analisis Data Menurut Arikunto (2008:131), dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan, yaitu: a. Data kuantitatif, atau nilai hasil belajar siswa yang dianalisis secara deskriptif. Dalam hal ini penulis menggunakan statistik deskriptif. b. Data kualitatif, yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberikan gambaran ekspresi tentang tingkat pemahaman terhadap mata pelajaran sains (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap suatu metode belajar yang baru, aktifitas dalam mengikuti
pelajaran, dan antusias dalam mengikuti pelajaran serta motivasi belajar. Penulis menganalisa data dengan menyusun dan mengolah data yang terkumpul melalui hasil tes dan cataan obervasi. Adapun metode analalisis data yang dipergunakan yaitu analisis deskripsi prosentase. Pelaksanaan analisis dilakukan secara terus menerus pada saat penelitian berlangsung hingga pembuatan laporan penelitian akan menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan. Dalam rangka membuktikan hipotesis, maka hasil penelitian akan dilakukan analisis menggunakan rumus sebagai berikut: D
t
D
2
D
2
N N N 1
Keterangan: t
: Harga beda untuk sampel berkorelasi
D
: Perbedaan skor tes awal dan tes akhir
D
: Rerata dari nilai perbedaan
D2
: Kuadrat dari D
N
: Banyaknya subjek penelitian
H. Sistematika Penulisan Skripsi Dalam pembuatan skripsi, penulis mulai dengan halaman judul, nota pembimbing, pengesahan, deklarasi, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, selanjutnya dimulai dengan bab-bab. Pada bab pertama berisi pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat hasil penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi. Pada bab kedua adalah kajian pustaka. Sub A, membahas tentang metode eksperimen, terdiri dari pengertian metode eksperimen, langkahlangkah metode eksperimen dan kelebihan metode eksperimen. Sub B, membahas tentang prestasi belajar, terdiri dari pengertian prestasi belajar, fungsi prestasi belajar, dan prinsip dasar pengukuran prestasi belajar. Sub C, membahas tentang sains, terdiri dari pengertian sains, fungsi dan tujuan sains, ruang lingkup sains, standar kompetensi dan bahan kajian sains, standar kompetensi mata pelajaran sains di SD dan MI, dan contoh-contoh penemuan sains. Pada bab ketiga berisi pelaksanan penelitian, meliputi subjek penelitian, , deskripsi siklus I meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi, siklus II meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi dan siklus III meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Pada bab keempat berupa hasil penelitian dan pembahasan, yang akan memaparkan tentang deskripsi per siklus (data hasil pengamatan/wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan). Pada bab kelima tentang penutup, terdiri dari kesimpulan dan saran. Bagian akhir, berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran, serta riwayat hidup penulis.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Metode Eksperimen 1. Pengertian Metode Eksperimen Menurut Djamarah (2002:95), metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar, dengan metode percobaan ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, keadaan, atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan atau proses yang dialaminya itu. Menurut Soetomo (1993:162), metode eksperimen merupakan metode yang sangat efektif dalam menolong siswa dalam mencari jawaban atas pertanyaan, seperti: “bagaimanakah proses pembuatan sabun deterjen?; bagaimanakah cara pembuatan minyak kelapa?; cara mana yang paling baik?; terdiri dari unsur apakah bel listrik itu?; dan lain sebagainya.” Sedangkan yang dimaksud dengan metode eksperimen, menurut Soetomo (1993:162) adalah guru atau siswa mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dan hasil percobaan itu, sehingga dengan metode
eksperimen kita memperoleh jawaban tentang bagaimana kita tahu bahwa sabun deterjen terdiri dari million, soda dan lain-lain, atau kita tahu apakah yang akan terjadi apabila sebuah batu dimasukkan ke dalam air, dan lain sebagainya. Dari beberapa definisi yang
diberikan di atas terdapat
persamaan, yaitu bahwa metode eksperimen adalah cara mengajarkan materi kepada siswa, dimana siswa belajar dengan menemukan sendiri melalui percobaan. 2. Langkah-langkah Metode Eksperimen Menurut Soetomo (1993:166-167), ada beberapa langkah
yang
harus dipenuhi dalam metode eksperimen, yaitu: a. Adanya masalah yang dipandang penting Guru dapat menentukan masalah yang harus dipecahkan oleh para siswanya atau masalah itu datang dari siswa itu sendiri, misalnya pada waktu anak mengajukan pertanyaan, mengapa bagian luar pada gelas atau cangkir yang berisi es terdapat butir-butir air. b. Merumuskan masalah Bisa juga masalah itu kurang jelas batas-batasnya, sehingga perlu dirumuskan secara jelas batas-batasnya. Sebab masalah yang sudah jelas akan mempermudah anak untuk mencari hipotesis atau dugaan sebagai jawaban sementara atas masalah itu, yang mana kebenarannya masih perlu diuji atau dibuktikan.
c. Mengajukan hipotesis Dalam mengemukakan hipotesis, biasanya orang berpegang pada pengalaman atau pengetahuan yang diperolehnya dari berbagai sumber, misalnya buku, fakta, dan lain-lain. d. Menguji hipotesis Untuk menguji kebenaran hipotesis, guru atau anak-anak mengadakan eksperimen, terutama dalam pembelajaran sains, agar anak-anak dapat mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan masalah atas dasar observasi dan pencatatan yang diteliti, maka anakanak harus diperlengkapi dengan lembar kerja, yang biasanya memuat hal-hal sebagai berikut: 1) Pokok bahasan. 2) Alat-alat yang diperlukan. 3) Petunjuk dalam penggunaan alat-alat dan bahan. 4) Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam eksperimen. 5) Hal-hal yang harus diobservasi dan dicatat. 6) Penyusunan fakta-fakta yang harus diobservasi dan disusun ke dalam bentuk data. 7) Kolom untuk kesimpulan. Dengan lembar kerja, diharapkan eksperimen dapat berjalan lancar, sistematis, dan efektif.
e. Menarik kesimpulan Dari hasil eksperimen, kita akan mendapatkan data yang akhirnya dapat ditarik kesimpulan, untuk membuktikan kebenaran hipotesis kita. Jika ternyata hipotesis yang kita buat salah, maka kita harus mencari hipotesis yang lain. f. Menerapkan hasil eksperimen Menurut Soetomo (1993:166-1670), hasil eksperimen masih sering memerlukan pengujian atau pembuktian lebih lanjut dalam bentuk aplikasinya dalam situasi-situasi lain untuk lebih meyakinkan kebenarannya. Dari uraian langkah-langkah di atas, akan dapat mempermudah siswa dan guru untuk melakukan eksperimen. 3. Kelebihan Metode Eksperimen Djamarah (2002:95-96) mengatakan bahwa metode eksperimen mengandung beberapa kelebihan, antara lain: a. Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya. b. Dapat membina siswa
untuk membuat terobosan-terobosan baru
dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. c. Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia.
Sedangkan menurut Soetomo (2002:165), metode eksperimen dalam pelaksanaannya mempunyai beberapa keuntungan, antara lain : a. Anak dapat belajar melalui pengalaman langsung. b. Anak langsung memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam melakukan eksperimen. c. Mempertinggi partisipasi anak, baik secara individu atau kelompok. d. Anak belajar berpikir melalui prinsip-prinsip metode ilmiah atau belajar mempraktekkan prosedur kerja berdasarkan metode ilmiah. B. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Menurut Arifin (1988:2-3), kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda, yaitu prestatie, kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti ”hasil usaha”. Kata prestasi dapat digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan, antara lain dalam bidang kesenian, olahraga, dan pendidikan, khususnya pengajaran. Sedangkan menurut Hilgard dalam Sukmadinata (2004:156), belajar adalah suatu proses dimana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respon terhadap sesuatu situasi. Dengan kata lain, yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa terhadap sejumlah materi tertentu dalam rangka memperoleh perubahan, baik perubahan dalam pengetahuan, keterampilan maupun perubahan sikap.
2. Fungsi Prestasi Belajar Menurut Arifin (1988:3-4), prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi utama, yaitu: 1. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik. 2. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. 3. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. 4. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. 5. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik. Dilihat dari beberapa fungsi prestasi belajar di atas, dapat diketahui pentingnya mengetahui prestasi belajar anak didik, baik secara individu maupun secara kelompok. 3. Prinsip Dasar Pengukuran Prestasi Belajar Anwar (1987:16-19) mengemukakan bahwa prinsip dasar dalam pengukuran prestasi sebagai berikut : a. Tes prestasi harus mengukur hasil belajar yang telah dibatasi secara jelas sesuai dengan tujuan instruksional. b. Tes prestasi harus mengukur suatu sampel yang representatif dari hasil belajar dan dari materi yang dicakup oleh program instruksi atau pengajaran.
c. Tes prestasi harus berisi item-item dengan tipe yang paling cocok guna mengukur hasil belajar yang dinginkan. d. Tes prestasi harus dirancang agar cocok dengan tujuan penggunaan hasilnya. e. Tes prestasi harus dibuat sereliabel mungkin dan kemudian harus ditafsirkan hasilnya dengan hati-hati. f. Tes prestasi harus digunakan untuk meningkatkan belajar para siswa. Berdasarkan prinsip di atas, akan diperoleh prestasi belajar siswa dalam bentuk angka. C. Sains 1. Pengertian Sains Sukarno (1981:1) mengemukakan bahwa kata sains berasal dari kata latin scientia yang berarti “saya tahu”. Dalam bahasa Inggris kata science mula-mula berati pengetahuan, tetapi lama kelamaan bila orang berkata tentang sains, maka pada umumnya yang dimaksud sains ialah apa yang dulu disebut natural science. Natural scince dalam Bahasa Indonesia disebut Ilmu Pengetahuan Alam atau dengan singkat sekarang biasa dikenal dengan sebutan IPA. Tetapi ada pula orang yang mendefinisikan sains sebagai a pieces of theoretical knowledge atau “sejenis pengetahuan teoritis.” Dalam buku kurikulum berbasis kompetensi, standar kompetensi Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsepkonsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Sukarno, 1981: 3). Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sains merupakan pelajaran yang mempelajari tentang alam yang berdasarkan teori dan fakta-fakta. 2. Fungsi dan Tujuan Sains Fungsi dari sains, sebagaimana disebutkan dalam buku Kurikulum Berbasis Kompetensi Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah (2006:3-7), adalah sebagai berikut: a. Mengusai konsep sains dan pemanfaatanya dalam kehidupan seharihari maupun untuk melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs). b. Mengembangkan keterampilan proses. c. Mengembangkan sikap ilmiah. d. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang saling mempengaruhi antara sains, lingkungan dan masyarakat. e. Mengembangkan kesadaran tentang adanya keteraturan alam. Sedangkan tujuan sains dalam KBK SD dan MI (2006:3-7) adalah: a. Menanamkan pengetahuan dan konsep-konsep sains yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
b. Menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat. c. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. d. Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. e. Menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. 3. Ruang Lingkup Sains Ruang lingkup mata pelajaran sains dalam KBK SD dan MI (2006:3-7) meliputi dua aspek, yaitu: a. Kerja ilmiah yang mencakup penyelidikan/penelitian, berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreatifitas dan pemecahan ilmiah. b. Pemahaman konsep dan penerapannya, meliputi: 1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan. 2) Benda dan materi, sifat-sifat dan kegunaan, meliputi: cair, padat dan gas. 3) Energi dan perubahannya, meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana. 4) Bumi dan alam semesta, meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.
5) Sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat (salingtemas) merupakan penerapan konsep sains dan saling keterkaitannya dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat melalui pembuatan suatu karya teknologi sederhana termasuk merancang dan membuat. 4. Standar Kompetensi dan Bahan Kajian Sains Standar kompetensi sains dalam KBK SD dan MI (2006:3-7), meliputi: a. Kerja Ilmiah 1) Penyelidikan/penelitian Siswa menggali pengetahuan yang berkaitan dengan alam dan produk teknologi melalui refleksi dan analisis untuk merencanakan, mengumpulkan, mengolah dan menafsirkan data, mengkomuni-kasikan kesimpulan, serta menilai rencana prosedur dan aslinya. 2) Berkomunikasi ilmiah Siswa
mengkomunikasikan pengetahuan
ilmiah
hasil
temuan dan kajiannya kepada berbagai kelompok sasaran untuk berbagai tujuan. 3) Pengembangan kreativitas dan pemecahan masalah Siswa mampu berkreativitas dan memecahkan masalah serta membuat keputusan dengan menggunakan metode ilmiah. 4) Sikap dan nilai ilmiah
Siswa mengembangkan sikap ingin tahu, tidak percaya tahayul, jujur dalam menyajikan data faktual, terbuka pada pikiran dan gagasan baru, kreatif dalam menghasilkan karya ilmiah, peduli terhadap makhluk dan lingkungan, tekun dan teliti. b. Pengembangan konsep dan penerapannya 1) Makhluk hidup dan proses kehidupan Siswa
dapat
mendemonstrasikan
pengetahuan
dan
pemahamannya tentang makhluk hidup dan proses kehidupan serta interaksinya dengan lingkungan untuk meningkatkan kualitas kehidupan. 2) Materi dan sifatnya. Siswa pemahamannya
dapat
mendemonstrasikan
mengenai
komposisi,
pengetahuan sifat
dan
dan
stuktur,
transformasi, dinamika, dan energetika zat serta menerapkannya untuk memecahkan sehari-hari. 3) Energi dan perubahannya. Siswa mendemonstrasikan pengetahuan dan pemahamannya tentang energi dan proses interaksinya serta konsekuensinya terhadap lingkungan dan masyarakat. 4) Bumi dan alam semesta. Siswa mendemostrasikan pengetahuan dan pemahamannya tentang perilaku bumi dan sistem alam serta menerapakannya
untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan cuaca, struktur permukaan bumi, sistem tata surya dan jagad raya. 5) Sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat Siswa pemahamannya
dapat
mendemonstrasikan
tentang
adanya
pengetahuan
keterkaitan
yang
dan saling
mempengaruhi antara sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat. 5. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sains di SD dan MI Dalam buku KBK SD dan MI (2006:3-7), standar kompetensi mata pelajaran sains di SD/MI adalah: a. Mampu bersikap ilmiah dengan penekanan pada sikap ingin tahu, bertanya, bekerja sama dan peka terhadap makhluk hidup dan lingkungan. b. Mampu menterjemahkan perilaku alam tentang diri dan lingkungan di sekitar rumah dan lingkungan. c. Mampu memahami proses pembentukan ilmu dan melakukan inkuiri ilmiah melalui pengamatan dan sesekali melakukan penelitian sederhana dalam lingkup pengalamannya. d. Mampu memanfaatkan sains dan merancang/membuat
produk
teknologi sederhana dengan menerapkan prinsip sains dan mampu mengelola lingkungan di sekitar rumah dan sekolah, serta memiliki saran/usul untuk mengatasi dampak negatif teknologi di sekitar rumah dan sekolah.
6. Contoh-contoh Penemuan Sains Sukarno (1981:12-14) mengemukakan bahwa saat ini terdapat berbagai penemuan sains, di antaranya sebagai berikut: a. Untuk memperoleh hasil pertanian yang lebih besar manusia menggunakan obat-obat pemberantas serangga hama (insektisida). Contoh utama adalah DDT, suatu penemuan sains. DDT mempunyai susunan kimia yang amat stabil yang mengandung klor, yang tidak akan terurai bertahun-tahun setelah penggunaannya. Sisa DDT yang disemprotkan di ladang-ladang dan pada tanam-tanaman akan meresap ke dalam tanah dengan air hujan, dan akhirnya mengalir ke sungaisungai, danau-danau, dan laut. b. Dengan ditemukannya tenaga atom, maka banyak berdiri reaktorreaktor atom. Bagaimana diusahakan pencegahan agar tidak terjadi pengotoran udara, air atau tanah oleh radiasi zat radioaktif ataupun sampah pabrik (waste-product) ini, namun polusi (pencemaran) itu tetap terjadi. c. Alat pengangkutan dunia dan pabrik-pabrik menggunakan bahan bakar, baik dari minyak bumi maupun batubara. Kecuali menghasilkan energi, bahan bakar ini juga membuang sisa-sisanya yang berwujud asap ataupun partikel-partikel lainnya ke dalam udara ataupun di atas permukaan air.
Penemuan-penemuan
sains
tersebut
membuat
manusia
meningkatkan pemikiran-pemikiran yang kreatif dan menyenangkan, sehingga menjadi lebih berkualitas.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian 1. Lokasi dan waktu Penelitian Penelitian tindakan ini dilaksanakan di SD Koripan 02 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010. Waktu Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 12 s.d. 17 Desember 2009. Subjek penelitian meliputi siswa kelas IV yang berjumlah 28 siswa yang terdiri 16 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Usia rata-rata 10-11 tahun. Latar belakang orang tua siswa yaitu sebagai swasta. 2. Mata Pelajaran Mata pelajaran yang menjadi objek penelitian ini adalah sains. Sesuai dengan kompetensi dasar pada saat penelitian dilaksanakan, dengan pokok bahasan yang diambil, yaitu praktikum karet busa akan mengapung di permukaan air, kerikil akan tenggelam di dasar air, telur mentah akan melayang di dalam air garam, dengan standar kompetensi memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda-benda berdasarkan sifatnya, dengan indikator: a. Menjelaskan karet busa akan mengapung di permukaan air. b. Menjelaskan kerikil akan tenggelam di dasar air. c. Menjelaskan telur mentah akan melayang di dalam air garam.
B. Pelaksanaan Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan 3 siklus penelitian yang masing-masing dimulai perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Gambaran pelaksanaan ketiga siklus tersebut adalah sebagai berikut: 1. Siklus Pertama Pelaksanaan siklus pertama terdiri dari empat tahapan, yaitu: a. Perencanaan 1. Refleksi awal yaitu melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran yang dilakukan menggunakan metode ceramah
menunjukkan
bahwa
siswa
kurang
aktif
dalam
pembelajaran dan nilai yang dicapai masih rendah. 2. Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian teori untuk memilih solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran. 3. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
sesuai
dengan pokok bahasan dan instrumen pengumpulan data selama penelitian dilaksanakan. 4. Penyiapan sarana dan media pembelajaran, yaitu salah satunya buku cermat kelas 1V. b. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan peneliti menggunakan metode eksperimen dengan pokok bahasan yang diajarkan, yaitu praktikum tentang karet busa akan mengapung di permukaan air, kerikil akan tenggelam di
dasar air dan telur mentah akan melayang di dalam air garam dengan indikator menjelaskan karet busa akan mengapung di permukaan air, menjelaskan kerikil akan tenggelam di dasar air dan menjelaskan telur mentah akan melayang di dalam air garam. Langkah-langkah dalam penelitian: 1.
Melakukan pre tes tentang pengetahuan siswa mengenai materi praktikum. Adapun soal pre tes terlampir.
2.
Melakukan pembelajaran
pembelajaran
sesuai
dengan
langkah-langkah
yang dimulai dengan guru menjelaskan langkah-
langkah dalam eksperimen, kemudian guru membagi siswa yang berjumlah 28 orang menjadi 7 kelompok, sehingga tiap kelompok berjumlah 4 orang, untuk kemudian memilih ketua dan sekretaris kelompok. Setelah membagikan buku cermat dan lembar petunjuk percobaan (eksperimen) kepada setiap kelompok, siswa melakukan percobaan tentang materi dengan mengikuti petunjuk guru. 3.
Melaksanakan pos tes tentang pengetahuan siswa tentang materi praktikum. Dalam pos tes ini digunakan soal yang sama dengan pre- tes.
c. Observasi Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui efektifitas penggunaan metode eksperimen dalam peningkatan prestasi belajar sains pada siswa kelas IV SD Koripan 02 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010, maka observasi
difokuskan pada perubahan prestasi. Untuk melakukan observasi terhadap situasi kelas pada saat pembelajaran peneliti meminta bantuan guru untuk mengamati dalam pembelajaran. Dalam lembar observasi/pengamatan, peneliti menggunakan lembar pengamatan sebagai berikut: Tabel 3.2 Lembar Observasi Siklus 1 Kemunculan No Aspek yang di amati
Catatan pengamat Ya
1
Keaktifan siswa
2
Perhatian
Tidak
V
Siswa belum aktif
V
Siswa
siswa
belum
seluruhnya memperhatikan, banyak yang bicara sendiri
3
Ketepatan
V
menggunakan metode 4
Ketepatan
Belum tepat
dalam
menggunakan metode V
Waktu molor
menggunakan waktu 5
Kontrol suasana
V
Kelas ramai
6
Peningkatan prestasi
V
Prestasi walaupun maksimal
meningkat belum
d. Refleksi Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil pengamatan situasi kelas/pembelajaran, dan hasil peningkatan nilai pos tes dibanding nilai pre tes. Pada siklus pertama peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut: 1) Sebagian siswa belum memahami eksperimen sehingga siswa masih kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran. 2) Pengusaan konsep terhadap materi belum mengalami peningkatan yang maksimal. Walaupun
demikian,
pembelajaran
sudah
mengalami
perubahan yaitu dalam hal mengenai metode baru dalam pembelajaran dan sebagian siswa sudah aktif dalam pembelajaran, selanjutnya hasil pos tes terhadap pre tes menunjukkan perubahan. Dari hal di atas, maka hal-hal yang akan peneliti lakukan dan perhatikan pada siklus kedua adalah: 1) Menjelaskan secara detail tentang teknik eksperimen, supaya siswa lebih jelas dan lebih aktif terhadap materi pelajaran. 2) Meningkatkan pemahaman terhadap materi pembelajaran. 2. Siklus Kedua Siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 2009 dengan pokok bahasan yang sama serta indikator yang sama. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti sebagai berikut:
a. Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut: 1) Refleksi kedua, yaitu melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terhadap evaluasi pembelajaran pada siklus pertama yang masih menunjukkan
kelemahan,
yaitu
siswa
belum
aktif
dalam
pembelajaran dalam eksperimen dan penguasaan konsep belum menunjukkan peningkatan yang maksimal. 2) Penentuan fokus permasalahan dan mengkaji kelemahan pada siklus pertama. 3) Membuat rencana perbaikan sesuai pokok bahasan dan instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan dilaksanakan. 4) Penyiapan sarana dan media pembelajaran yang meliputi buku cermat dan petunjuk eksperimen. b. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan menggunakan metode eksperimen dengan pokok bahasan yang sama dan indikator yang sama. Langah-langkah dalam penelitian ini meliputi: 1) Melakukan pre tes tentang pengusaan konsep yang berkaitan dengan praktikum. 2) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang dimulai dengan menjelaskan langkah-langkah eksperimen. Guru membagi siswa yang berjumlah 28 orang menjadi 6 kelompok, sehingga masing-masing berjumlah 5 siswa dan 6 siswa dengan
anggota kelompok yang berbeda dengan kelompok pada siklus pertama. Kemudian siswa melakukan percobaan dengan teman sekelompok dengan petunjuk guru. 3) Melaksanakan pos tes dengan soal pos tes yang berbeda dengan soal pre tes. c. Observasi Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu mengetahui efektifitas metode eksperimen dalam peningkatkan prestasi belajar sains pada siswa kelas IV SD Koripan 02 Susukan Kabupaten Semarang, maka observasi difokuskan pada perubahan prestasi belajar
sains. Untuk
melakukan observasi terhadap situasi kelas pada saat pembelajaran peneliti meminta bantuan guru untuk mengamati dalam pembelajaran. Tabel 3.2 Lembar Observasi Siklus II Kemunculan
Aspek yang No
Catatan pengamat Diamati
Ya
Tidak
1
Keaktifan siswa
V
Siswa cukup aktif
2
Perhatian siswa
V
Siswa
sudah
perhatian 3
4
Ketepatan
V
Siswa cukup tepat
menggunakan
menggunakan
metode
metode
Ketepatan menggunakan
V
Waktu cukup tepat
waktu 5
Kontrol terhadap
V
suasana 6
Peningkatan
Suasana
cukup
kondusif V
prestasi
Prestasi
cukup
meningkat
d. Refleksi Refleksi dilakukan berdasarkan hasil pengamatan kelas dan hasil perbandingan atau peningkatan nilai pos tes dibandingkan nilai pre tes. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, pada siklus kedua peneliti menemukan cukup ada peningkatan dalam pembelajaran sains melalui metode eksperimen pada siswa kelas IV SD Koripan 02 Susukan Kabupaten Semarang: 1) Keaktifan meningkat walaupun tidak maksimal. 2)
Perhatian siswa cukup mengalami peningkatan.
3) Penggunaan metode mengalami peningkatan meskipun tidak maksimal. Selanjutnya perbandingan nilai pos tes terhadap pre tes menemukan adanya peningkatan. Berdasarkan hal di atas, maka hal-hal yang akan diteliti, perhatikan dan perbaiki pada siklus ketiga adalah: 1)
Meningkatkan pengelolaan kelas.
2)
Meningkatkan pengusaan konsep siswa terhadap materi.
3. Siklus ketiga Siklus ketiga dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2009 dengan pokok bahasan yang sama dan dengan indikator yang sama. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Dalam perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut: 1) Refleksi ketiga, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi
terhadap
pembelajaran
yang
kedua
yang
menunjukkan kelemahan, yaitu siswa belum aktif
masih secara
keseluruhan dalam pembelajaran eksperimen dan penguasaan konsep
materi
pembelajaran
belum
maksimal
mengalami
peningkatan. 2) Menentukan
fokus permasalahan dan
mengkaji kelemahan
pembelajaran pada siklus kedua. 3) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai pokok bahasan dan instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan dilaksanakan. 4) Penyiapan sarana dan media pembelajaran yang meliputi buku cermat dan langkah-langkah pembelajaran. b. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti menerapkan metode eksperimen dengan pokok bahasan yang diajarkan adalah praktikum sains tentang karet busa akan mengapung di permukaan air, kerikil akan
tenggelam di dasar air dan telur mentah akan melayang di dalam air garam. Langkah-langkah dalam penelitian ini meliputi: 1) Melakukan pre tes tentang penguasaan konsep tentang materi yang diajarkan. Adapun soal tes terlampir. 2) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang dimulai
dengan
guru
menjelaskan
langkah-langkah
dalam
eksperimen, kemudian guru membagi siswa yang berjumlah 28 orang menjadi 4 kelompok dengan menunjuk siswa yang belum aktif sebagai ketua, sekretaris serta anggota kelompok yang berbeda, sehingga jumlah anggota kelompok menjadi 4 orang setiap kelompok. Kemudian siswa melakukan eksperimen sesuai materi. 3) Melaksanakan pos tes tentang penguasaan konsep berkaitan materi yang diajarkan. Dalam pos tes ini digunakan soal yang sama dengan pre tes. c. Observasi Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui efektifitas penggunaan metode eksperimen dalam peningkatan prestasi belajar siswa di SD Koripan 02 Susukan Kabupaten Semarang tahun 2009, maka observasi ini difokuskan pada perubahan prestasi belajar sains. Untuk melakukan observasi terhadap situasi kelas pada saat
pelajaran, peneliti meminta bantuan guru untuk mengamati dalam pembelajaran. Tabel 3.3 Lembar Observasi Siklus ketiga Kemunculan
Aspek yang No
Catatan Pengamat Diamati
1
Keaktifan siswa
Ya V
Tidak Siswa
sudah
aktif
dalam pembelajaran 2
Perhatian siswa
V
Siswa
sudah
memperhatikan dalam pembelajaran 3
4
5
6
Ketepatan
V
Siswa sudah tepat
menggunakan
dalam menggunakan
metode
metode
Ketepatan
V
Siswa sudah tepat
menggunakan
dalam menggunakan
waktu
waktu
Kontrol terhadap V
Kelas
suasana
kondusif
Peningkatan prestasi
V
Siswa
mengalami
peningkatan maksimal
d. Refleksi
sudah
yang
Penulis melakukan refleksi berdasarkan dua hasil pengamatan, yaitu hasil pengamatan suasana kelas waktu pelajaran dan hasil perbandingan atau peningkatan nilai pos tes dibanding nilai pre tes. Berdasarkan hasil pengamatan yang terjadi pada siklus ketiga, peneliti menemukan peningkatan yang maksimal dalam pembelajaran sains pada siswa kelas IV SD Koripan 02 Susukan Kabupaten Semarang sebagai berikut: 1) Siswa sudah seluruhnya aktif dalam pembelajaran. 2) Suasana kelas sudah terkontrol. 3) Penggunaan waktu sudah tepat dan penggunaan metode sudah efektif. 4) Penguasaan
terhadap
materi
mengalami
peningkatan
yang
maksimal, selanjutnya perbandingan nilai pos tes terhadap nilai pre tes menunjukkan peningkatan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas metode eksperimen dalam meningkatkan prestasi belajar sains pada siswa kelas IV SD Koripan 02 Susukan kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010 Berdasarkan hasil pengamatan, bahwa metode eksperimen itu efektif digunakan dalam pembelajaran sains. Sebagian siswa sudah aktif dalam pembelajaran karena termotivasi oleh suasana baru yang menjadikan siswa tidak merasa bosan serta siswa bebas mengemukakan pikirannya pada waktu melakukan percobaan. Siswa juga dapat belajar langsung, sehingga dapat meningkatkan pengusaan konsep terhadap materi yang diajarkan. Namun demikan, penerapan metode eksperimen masih ditemukan kelemahan yaitu waktu yang relatif banyak Sedangkan
peningkatan
prestasi
ini
dilakukan
dengan
membandingkan nilai pre test dan nilai post test. Adapun hasil dari penelitian yang telah penulis lakukan adalah sebagai berikut:
1. Hasil Penelitian Siklus I Tabel 4.1 Daftar Nilai dan Rata-rata Pre test dan Post test Siklus Siklus I
No Nama .
Pre tes
Pos tes
1.
M Oktavian A
40
45
2.
Siti Zulaikhah
60
65
3.
Novi Ayu S
45
50
4
Linda Irawati
40
50
5.
Aufa Abdillah
50
65
6.
Arif Munandar
70
80
7.
Bagus Pramono
70
75
8.
Bayu
65
70
70
75
60
65
60
65
55
60
60
65
60
65
Sukma
Aji 9.
Dimas Prakas J.
10.
Denis
Tri
Hartanti 11.
Fitri Rahmawati
12.
Faisal
Anis
Fuadi 13.
Hendri Kristanto
14.
Muh. Joko
Parjiono 15.
Muh.
Eko 60
70
60
65
60
70
60
75
55
65
70
75
Bagus S 16.
Muh. fajar Rizqi
17.
Muh. Fajar kurniawan
18.
Muh. Joko Susanto
19.
Muh. Sulistyana
20.
Rizqi Cahyandari
21.
Siti Rismawati
35
40
22.
Siti Fatimah
70
75
23.
Samsul Huda
60
65
24.
Winda Anggitri
45
50
25.
Wulan Dwi 40
50
45
55
60
65
50
55
Pratiwi 26.
Zainal Fanani
27.
Fatkhur Rohman
28.
Maksum Aldi Saputra
Jumlah Rata-rata
1575
1770
56
63
2. Hasil Penelitian Siklus II Berdasarkan hasil tes yang dilakukan baik pada pre test dan post test, maka diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.2 Daftar Nilai dan Rata-rata pre test dan post test Siklus II Siklus II
No Nama .
Pre tes
Pos tes
1.
M Oktavian A
45
55
2.
Siti Zulaikhah
65
65
3.
Novi Ayu S
50
55
4
Linda Irawati
55
60
5.
Aufa Abdillah
754
80
6.
Arif Munandar
80
85
7.
Bagus Pramono
80
85
8.
Bayu Sukma Aji
65
75
9.
Dimas Prakas J.
70
80
10.
Denis Tri Hartanti
65
70
11.
Fitri Rahmawati
65
75
12.
Faisal Anis Fuadi
65
70
13.
Hendri Kristanto
65
70
14.
Muh. Joko 65
75
Parjiono 15.
Muh. Eko Bagus S
75
80
16.
Muh. fajar Rizqi
70
75
17.
Muh. Fajar 65
75
70
85
kurniawan 18.
Muh. Joko Susanto
19.
Muh. Sulistyana
65
70
20.
Rizqi Cahyandari
80
85
21.
Siti Rismawati
50
65
22.
Siti Fatimah
75
80
23.
Samsul Huda
65
70
24.
Winda Anggitri
55
60
25.
Wulan Dwi 55
65
Pratiwi 26.
Zainal Fanani
60
65
27.
Fatkhur Rohman
65
70
28.
Maksum Aldi 60
65
1820
2000
65
71
Saputra Jumlah Rata-rata .
3. Hasil Penelitian Siklus III Hasil Penelitian siklus III diperoleh data nilai pre tes dan post tes, yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebagai indikasi peningkatan hasil belajar siswa berikut: Tabel 4.3 Daftar Nilai dan Rata-rata Pre test dan Post test Siklus III Siklus III
No Nama .
Pre tes
Pos tes
1.
M Oktavian A
60
65
2.
Siti Zulaikhah
65
70
3.
Novi Ayu S
60
75
4
Linda Irawati
60
70
5.
Aufa Abdillah
70
80
6.
Arif Munandar
80
95
7.
Bagus Pramono
90
100
8.
Bayu Sukma Aji
70
80
9.
Dimas Prakas J.
80
90
10.
Denis Tri Hartanti
70
80
11.
Fitri Rahmawati
75
80
12.
Faisal Anis Fuadi
70
85
13.
Hendri Kristanto
75
85
14.
Muh. Joko 80
85
Parjiono
15.
Muh. Eko Bagus S
80
85
16.
Muh. fajar Rizqi
75
85
17.
Muh. Fajar 70
75
75
80
kurniawan 18.
Muh. Joko Susanto
19.
Muh. Sulistyana
75
85
20.
Rizqi Cahyandari
85
90
21.
Siti Rismawati
65
70
22.
Siti Fatimah
85
90
23.
Samsul Huda
75
80
24.
Winda Anggitri
70
75
25.
Wulan Dwi 65
75
Pratiwi 26.
Zainal Fanani
70
75
27.
Fatkhur Rohman
75
80
28.
Maksum Aldi 65
70
2035
2185
72
78
Saputra Jumlah Rata-rata
B. Pembahasan 1. Pembahasan Siklus I Dalam rangka menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan metode eksperimen terhadap peningkatan hasil belajar maka digunakan perhitungan dengan menggunakan rumus t-tes: D
t
D
2
D
2
N N N 1
Adapun perhitungan tersebut sebagai berikut: Tabel 4.4 Lembar Nilai Pre Test dan Post Test Siklus I
No.
Nilai
Nilai
Nilai
Beda
Pre Test
Post Test
Beda (D)
Kuadrat D2
40
45
-5
+25
60
65
-5
+25
45
50
-5
+25
40
50
-10
+100
50
65
-5
+25
Nama
M Oktavian 1 A Siti 2 Zulaikhah Novi Ayu 3 S Linda 4 Irawati Aufa 5 Abdillah
Arif 6 Munandar
70
80
-10
+100
70
75
-5
+25
65
70
-5
+25
70
75
-5
+25
60
65
-5
+25
60
65
-5
+25
55
60
-5
+25
60
65
-5
+25
60
65
-5
+25
60
70
-10
+100
Rizqi
60
65
-5
+25
Muh fajar
60
70
-10
Bagus 7 Pramono Bayu 8 Sukma Aji Dimas 9 Prakas J Denis Tri 10 Hartanti Fitri 11 Rahmawati Faisal Aniz 12 fuadi Hendri 13 Kristanto Muh. Joko 14 Susanto Muh. Eko 15 Bagus S Muh fajar 16
17
Kurniawan
+100
Muh Joko 18 Susanto
60
75
-5
+25
55
65
-10
+100
70
75
-5
+25
35
40
-15
+225
70
75
-5
+25
60
65
-5
+25
45
50
-5
+25
40
50
-10
+100
45
55
-10
+100
60
65
-5
+25
50
55
-5
+25
Muh 19 Sulistyana Rizqi 20 Cahyandari Siti 21 Rismawati Siti 22 Fatimah Samsul 23 Huda Winda 24 Anggitri Wulan Dwi 25 Pratiwi Zainal 26 Fanani Fatkhur 27 Rohman Maksum 28 Aldi S
-185
+1425 D 2
Rerata D = (-185) : 28 = 6,607 D
t
D
2
D
2
N N N 1
t
6,607 2 185 1425
28 2828 1
t
6,607 1425
34225
28 2827
t
t
t
t
6,607 1425 1222,321 756 6,607 202,68 756
6,607 0,268
6,607 12,75512,8 0,518 Hasil dari perhitungan t hitung sebesar 12,8, kemudian t tabel
dengan db= n – 1= 27; taraf signifikansi 5% t tabel = 2,052. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara metode eksperimen dengan
peningkatan hasil belajar siswa dikarenakan t hitung lebih besar dari t tabel. Yaitu setelah dilakukan tindakan pembelajaran dengan metode eksperimen maka hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup baik. Berdasarkan tabel dan perhitungan di atas diketahui antara hasil pre test dan post test mengalami peningkatan. Yaitu hasil rata-rata dari 56 menjadi 63 yang mengalami peningkatan sebesar 7. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Nilai Ketuntasan Minimum (KKM) mata pelajaran Sains atau IPA pada standar kompetensi memahami beragam sifat dan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda-benda berdasarkan sifatnya adalah sebesar 6,50. Berdasarkan KKM tersebut, maka pada pre test terdapat 9 siswa yang tuntas dan
sebanyak 11 siswa dinyatakan belum tuntas.
Sedangkan pada post test seluruh siswa dinyatakan tuntas. Maka terdapat kenaikan jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 2 siswa. Peningkatan pada rata-rata pre test dan post test yang diperoleh cukup baik karena penggunaan metode eksperimen yang tepat pada pembelajaran Sains atau IPA. Hal ini menunjukkan bahwa melalui metode eksperimen yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam memahami materi pelajaran. 2. Pembahasan Siklus II
Hubungan antara penggunaan metode eksperimen dengan peningkatan prestasi belajar siswa dapat diperoleh dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut: Tabel 4.5 Lembar Nilai Pre Test dan Post Test Siklus II Nilai
Nilai
Nilai
Beda
Pre Test
Post Test
Beda (D)
Kuadrat D2
45
55
-10
+100
65
65
0
0
50
50
0
0
55
55
0
0
75
80
-5
+25
80
80
0
0
80
85
-5
+25
Sukma Aji
65
85
-20
+400
Dimas
70
75
-5
No.
Nama
M 1 Oktavian Siti 2 Zulaikhah Novi Ayu 3 S Linda 4 Irawati Aufa 5 Abdillah Arif 6 Munandar Bagus 7 Pramono Bayu 8
9
Prakas J
+25
Denis Tri 10 Hartanti
65
80
-15
+225
65
70
-5
+25
65
75
-10
+100
65
70
-5
+25
65
70
-5
+25
75
75
0
0
70
85
-15
+225
65
75
-10
+100
70
75
-5
+25
65
70
-5
+25
80
85
-5
+25
Fitri 11 Rahmawati Faisal Anis 12 Fuadi Hendri 13 Kristanto Muh.Joko 14 Parjiono Muh. Eko 15 Bagus S Muh.Fajar 16 Rizqi Muh. fajar 17 Kurniawan Muh.Joko 18 Susanto Muh. 19 Sulistyana Rizqi 20 Cahyandari
Siti 21 Rismawati
50
65
-15
+225
75
80
-5
+25
65
70
-5
+25
55
60
-5
+25
Siti 22 Fatimah Samsul 23 Huda Winda 24 Aggitri
Wulan Dwi
+100
25 Pratiwi
55
65
-10
60
65
-5
+25
65
70
-5
+25
60
65
-5
+25
-180
+1850 D 2
Zainal 26 Fanani Fatkhur 27 Rohman Maksum 28 Aldi S
Rerata D = (-180) : 28 = 6,43 D
t
D
2
D
2
N N N 1
t
6,43 2 180 1850
28 2828 1 6,43
t
1850
32400
28 2827
t
t
t
t
6,43 1850 1157,143 756 6,43 692,86 756
6,43 0,916
6,43 6,7186,7 0,957 Hasil dari perhitungan t hitung sebesar 6,7 kemudian t tabel
dengan db= n – 1= 27; taraf signifikansi 5% t tabel = 2,052. Berdasarkan hal tersebut berarti ada perbedaan atau ada hubungan antara prestasi belajar dengan penggunaan meode eksperimen dalam proses pembelajaran, dikarenakan t hitung lebih besar dari t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa setelah dilakukan tindakan pembelajaran dengan metode eksperimen maka prestasi belajar siswa mengalami peningkatan yang sudah baik. Berdasarkan tabel dan hasil perhitungan di atas diketahui antara hasil pre test dan post test mengalami peningkatan rata-rata hasil belajar
siswa. Yaitu dari hasil rata-rata pre test sebesar 65 menjadi 71 pada post test, mengalami peningkatan sebesar 6. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan. Berdasarkan KKM, maka pada pre test terdapat 27 siswa yang tuntas dan sebanyak 6 siswa dinyatakan belum tuntas. Sedangkan pada post test masih terdapat 3 siswa yang belum tuntas. Maka terdapat kenaikan jumlah siswa yang tuntas belajar dari pre test ke post test sebanyak sebanyak 3 siswa. Peningkatan pada rata-rata pre test dan post test yang diperoleh sudah baik dan meningkat daripada siklus I karena penggunaan metode eksperimen yang lebih tepat pada pembelajaran Sains atau IPA. Hasil belajar siklus II menunjukkan kemajuan yang baik, walaupun masih belum memuaskan karena dalam post test terdapat 3 siswa yang belum tuntas. Diharapkan siklus selanjutnya akan lebih baik lagi dan dituntaskan. 3. Pembahasan Siklus III Pada siklus III untuk mengetahui hubungan antara penggunaan metode eksperimen dengan peningkatan hasil belajar siswa dapat diperoleh dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut: Tabel 4.6 Lembar Nilai Pre Test dan Post Test Siklus III Beda No.
Nilai
Nilai
Nilai
Pre Test
Post Test
Beda (D)
Nama
Kuadrat D2
1
M
60
65
-5
Oktavian A
+25
Siti 2 Zulaikhah
65
70
-5
+25
60
75
-15
+225
60
70
-10
+100
70
80
-10
+100
80
95
-15
+225
90
100
-10
+100
70
80
-10
+100
80
90
-10
+100
70
80
-10
+100
75
80
-5
+25
70
85
-15
+225
Novi Ayu 3 S Linda 4 Irawati Aufa 5 Abdillah Arif 6 Munandar Bagus 7 Pramono Bayu 8 Sukma Aji Dimas 9 Prakas J Denis Tri 10 Hartanti Fitri 11 Rahmawati Faisal Anis 12 fuadi
Hendri 13 Kristanto
75
85
-10
+100
80
85
-5
+25
80
85
-5
+25
75
85
-10
+100
70
75
-5
+25
75
80
-5
+25
75
85
-10
+100
85
90
-5
+25
65
70
-5
+25
85
90
-5
+25
Huda
75
80
-5
+25
Winda
70
75
-5
Muh. Joko 14 Parjiono Muh. Eko 15 Bagus S Muh. Fajar 16 Rizqi Muh. Fajar 17 Kurniawan Muh. Joko 18 Susanto Muh. 19 Sulistyana Rizqi 20 Cahyandari Siti 21 Rismawati Siti 22 Fatimah Samsul 23
24
Aggitri
+25
Wulan Dwi 25 Pratiwi
65
75
-10
+100
70
75
-5
+25
75
80
-5
+25
65
70
-5
+25
Zainal 26 Fanani Fatkhur 27 Rohman Maksum 28 Aldi S
+2050 -220
D Rerata D = (-220) : 28 = 7,86 D
t
D
2
D
2
N N N 1
t
7,86 2050
2202
28 2828 1
t
7,86 2050
48400
28 2827
2
t
t
t
t
7,86 2050 1728,57 756 7,86 321, 43 756
7,86 0,425
7,86 12,0612,1 0,652 Hasil dari perhitungan t hitung sebesar 12,1 kemudian t tabel
dengan db= n – 1= 27; taraf signifikansi 5% t tabel = 2,052. Berdasarkan hal tersebut berarti ada perbedaan atau ada hubungan antara prestasi belajar
dengan
penggunaan
metode
eksperimen
dalam
proses
pembelajaran, dikarenakan t hitung lebih besar dari t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa setelah dilakukan tindakan pembelajaran dengan meode eksperimen maka prestasi belajar siswa mengalami peningkatan yang lebih baik. Berdasarkan tabel dan hasil perhitungan di atas diketahui pada siklus III hasil rata-rata pre test sebesar 72 menjadi 78 pada post test, yang mengalami peningkatan sebesar 6. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan. Berdasarkan KKM, maka pada pre test terdapat 25 siswa yang tuntas dan sebanyak 3 siswa dinyatakan belum tuntas. Sedangkan pada
post test sudah tuntas seluruhnya. Maka terdapat kenaikan jumlah siswa yang tuntas belajar dari pre test ke post test sebanyak sebanyak 3 siswa. Pada siklus III peningkatan pada rata-rata pre test dan post test yang diperoleh sudah lebih baik dan meningkat daripada siklus-siklus sebelumnya. Dengan penggunaan metode eksperimen yang lebih tepat pada pembelajaran, hasil belajar SAINS atau IPA menunjukkan kemajuan yang lebih baik walaupun belum maksimal
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Hasil yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh penulis terhadap siswa kelas 1V SD Koripan 02 Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010 melalui penerapan metode eksperimen, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1.Nilai rata-rata pada pre test siklus I 56, siklus II 65, dan siklus III 72 sedangkan berdasarkan KKM pada siklus I terdapat kenaikan jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 2 siswa, Siklus II 3 siswa, dan siklus III sudah tuntas semuanya. 2. Penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar sains di kelas 1V SD KORIPAN 02 Susukan Kabupaten Semarang, dibuktikan nilai yang dicapai oleh siswa selama penelitian meningkat, yaitu pada siklus pertama rata-rata postet 63 dan siklus kedua rata-rata 72 dan siklus ketiga rata-rata 78.
B. SARAN-SARAN 1. Untuk Guru a. Guru hendaknya lebih mempersiapkan diri dalam pembelajaran baik materi, metode, dan media yang akan digunakan. b. Guru hendaknya memilih metode yang tepat sesuai materi yang akan diajarkan dan lebih mengaktifkan siswa supaya siswa lebih antusias dalam meningkatkan prestasinya baik dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. 2. Untuk kepala sekolah a. Kepala sekolah hendaknya lebih meningkatkan perhatiannya kepada guru-guru yang masih perlu dalam meningkatkan kadar profesionalitas sehingga guru benar-benar menjadi central figure yang patut diteladani siswa b. Kepala sekolah mengadakan supervisi
kepada guru-guru dalam
mengajar bagaimana penggunaan metode dan media pembelajarannya sudah sesuai atau belum. 3. Untuk siswa a. Siswa hendaknya lebih aktif dalam proses pembelajaran. b. Siswa hendanya lebih menigkatkan belajarnya
c. Siswa lebih disiplin supaya waktu proses pembelajaran lebih efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim. 1996. Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Singarimbun, Masri. 1982. Metode Penelitian Survei. Jakarta. Djamarah, Syaiful, Bahri. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka Cipta. Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Sukarno, dkk. 1981. Dasar-Dasar Pendidikan Sains. Jakarta : Bratara Karya Aksara. Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Soetomo. 1993. Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya : Usaha Nasional. Arifin, Zainal. 1998. Evaluasi Intruksional. Bandung : Remaja Karya. Sukmadinata, Syaud, Nana. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Azwar, Syaifudin. 1987. Test Prestasi. Yogyakarta : Liberty. Kurikulum Berbasis Kompetensi Berbasis Kompetensi Sekolah Dasar Dan Madrasah Ibtidaiyah, Dharma Bakti.
Lampiaran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) Siklus 1, 2, dan 3 Satuan Pendidikan
: SD/MI
Mata Pelajaran
: Sains
Kelas/Semester
: 1V/1
Standar Kompetensi
: Memahami beragam sifat dan perubahan wujud
benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifat-sifatnya. Kompetensi Dasar
: Mengidentifikasikan wujud benda padat, cair dan
gas memiliki sifat tertentu. Indikator
: Menjelaskan karet busa akan mengapung di permukaan air. Menjelaskan kerikil akan tenggelam di dasar air Menjelaskan telur mentah akan melayang di dalam air garam.
A. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan karet busa akan mengapung di permukaan air. 2. Siswa dapat menjelaskan kerikil dapat tengelam di dasar air.
3. Siswa dapat menjelaskan telur mentah akan melayang di dalam air garam. B. Materi Ajar Benda padat bila di masukkan ke dalam benda cair akan mengalami peristiwa: 1. Tenggelam Bila berat benda yang diletakkan di air lebih besar daripada gaya tekan ke atas oleh air, maka benda itu akan turun hingga ke dasar. 2. Melayang Bila berat benda yang diletakkan di air sama dengan gaya tekan ke atas oleh air, maka benda itu akan berada di dalam zat cair tetapi tidak sampai ke dasar. 3. Terapung Bila berat benda yang diletakkan di air lebih kecil daripada gaya tekan ke atas oleh air, maka benda itu akan berada dipermukaan zat cair. C. Metode pengajaran Eksperimen. D. Langkah-Langkah Kegiatan 1. Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam dan memulai pelajaran dengan do’a. b. Guru membagikan soal pre tes dan siswa mengerjakan soal tersebut. c. Guru mengumpulkan soal dan jawaban siswa. 2. Kegiatan inti a. Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok yang beranggotakan 4 orang.
b. Guru mengemukakan memberikan
masalah
yang akan
di praktikkan dan
pengarahan.
c. Guru menyimpulkan hasil percobaan. 3. Penutup a. Guru melakukan soal pos tes untuk dikerjakan siswa. b. Guru mengumpulkan soal dan jawaban siswa. c. Guru menutup pelajaran dengan do’a. E. Alat dan Sumber Belajar 1. Buku cermat, Karangan Tim Bina Kompetensi Guru SD/MI 2. Kerikil, karet busa, telur mentah, air, gelas, garam. F. Penilaian Teknik
: Tes.
Bentuk Instrument
: tertulis.
Prosedur Penilaian dilakukan di awal dan di akhir pembelajaran dengan soal pos tes dan pre tes yang sama.
Lampiran 2 LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN A. Karet Busa akan Mengapung di Permukaan Air Alat dan Bahan : 1. Sebuah karet busa 2. Gelas. 3. Air satu gelas. Cara kerja: 1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan 2. Masukkan air ke dalam gelas 3. Masukkan karet busa ke dalam air. 4. Amati dan catat yang terjadi. 5. Laporkan hasil pengamatan. B. Kerikil akan Tenggelam di Dasar Air Alat dan bahan: 1. Sebuah kerikil. 2. Gelas 3. Air Cara kerja: 1. Siapkan alat dan bahan. 2. Masukkan air ke dalam gelas, jangan sampai penuh 3. Masukkan kerikil ke dalam gelas 4. Amati dan catat apa yang terjadi.
5. Laporkan hasil pengamatan C. Telur Mentah akan Melayang di Dalam Air Garam Alat dan bahan: 1. Telur Mentah 2. Air 3. Gelas 4. Garam Secukupnya Cara kerja: 1. Siapkan alat dan bahan 2. Masukkan air ke dalam gelas 3. Masukkan garam ke dalam air 4. Masukkan telur mentah 5. Amati apa yang akan terjadi 6. Laporkan apa yang akan terjadi
Lampiran 3 SOAL PRE TES DAN POS TES SIKLUS PERTAMA, DAN PRE TES SIKLUS KEDUA
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1.
Sebutkan contoh-contoh benda yang bisa mengapung?
2.
Sebutkan contoh-contoh benda yang bisa tenggelam?
3.
Mengapa karet busa akan mengapung di permukaan air?
4.
Mengapa kerikil akan tenggelam di dasar air?
5.
Mengapa telur mentah akan melayang di dalam air garam?
Lampiran 4 SOAL POS TES KEDUA , SOAL PRE TES DAN POS TES KETIGA
Jawablah pertanyaan- pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1.
Gambar dan jelaskan karet busa akan mengapung di permukaan air?
2.
Gambar dan jelaskan kerikil akan tenggelam di dasar air?
3.
Gambar dan jelaskan telur akan melayang di air garam?
4.
Apa pengaruh air garam sehingga telur melayang di air garam?
Lampiran 5
Proses Pelaksanaan Siklus I
Proses Pelaksanaan Siklus II
Proses Pelaksanaan Siklus III
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: ELISA RATNASARI
NIM
: 125070034
Tempat/tanggal lahir
: Semarang, 07 Oktober 1985
Alamat
: Ledok Rt 03 Rt 06, Sidoharjo, Susukan
Pendidikan
: 1. MI jetis Tahun 1996 2. MTsN Susukan Tahun 2000 3. SMK PELITA Salatiga Tahun 2003 4. Diploma II PGK MI STAIN Salatiga Tahun
2007 5. STAIN Salatiga
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sesungguhnya. Susukan,
Februari 2010
Penulis,
ELISA RATNASARI NIM 12507034