PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAKAN SALAT WAJIB MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS II SD NEGERI BANJARHARJO KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: WASIATUN NIM. 11410167
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI STAIN (STAIN) SALATIGA 2012
i
ii
PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAKAN SALAT WAJIB MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS II SD NEGERI BANJARHARJO KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: WASIATUN NIM. 11410167
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI STAIN (STAIN) SALATIGA 2012
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama
: Wasiatun
NIM
: 11410167
Jurusan
: Jurusan Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam Judul
: PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAKAN SALAT WAJIB MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA
KELAS
II
SD
NEGERI
BANJARHARJO
KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga,
Agustus 2012
Pembimbing
Muh. Hafidz, M. Ag. NIP. 1973080 1200312 1 002
iv
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Wasiatun
NIM
: 11410167
Jurusan
: Jurusan Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga,
Agustus 2012
Yang Menyatakan,
Wasiatun
vi
MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari satu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang laindan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap (QS. Al-Insyroh: 6-8)
Barang siapa yang sedang menempuh perjalanan untuk menuntut ilmu, Allah akan memudahkan jalan baginya menuju surge (Al Hadist)
vii
PERSEMBAHAN
Karya kecil ini kupersembahkan untuk: Anak-anakku tersayang yang telah memberikan motivasi. Segenap teman-teman guru di SD Negeri Banjarharjo Kecamatan Salaman Siswa siswaku di SD Negeri Banjarharjo Kecamatan Salaman Segenap teman-teman seperjuanganku
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas karunia-Nya serta limpahan rahmat, hidayah dan kasih sayang-Nya, shalawat serta salam selalu tercurahkan pada junjungan Nabi Mumammad SAW. Peneliti menyusun skripsi dengan judul “PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAKAN SALAT WAJIB MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS II SD NEGERI
BANJARHARJO
KECAMATAN
SALAMAN
KABUPATEN
MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012”, yang merupakan salah satu prasyarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Pada kesempatan ini peneliti dengan tulus hati mengucapkan terima kasih kepada : 1.
Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
2.
Suwardi, M.Pd. selaku ketua Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agam Islam Negeri Salatiga, beserta Jajaran dan Staf tingkat Jurusan.
3.
Drs. Joko Sutopo selaku ketua Prodi Ekstensi PAI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga beserta staf.
4.
Muh. Hafidz, M. Ag selaku pembimbing yang telah mengarahkan dan membimbing penulis selama studi.
5.
Suryani Pratiwi, S.Pd selaku Kepala SD Negeri Banjarharjo Kecamatan Salaman beserta guru dan stafnya yang telah memberi dorongan dan bantuan demi kelancaran selama penelitian dan penyelesaian skripsi ini.
ix
6.
Segenap dosen Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Stain (Stain) Salatiga yang telah memberikan penulis ilmu dan pengetahuan yang tak terhingga nilainya.
7.
Anak-anakku tercinta.
8.
Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu, yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. Semoga Allah SWT berkenan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada
semua pihak atas bantuan yang telah diberikan kepada peneliti. Akhirnya peneliti berharap skripsi ini berguna bagi semuanya.
Magelang, Peneliti
Wasiatun
x
Agustus 2012
ABSTRAK Waisatun. 2012. Peningkatan Kemampuan Gerakan Salat Wajib Melalui Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas II SD Negeri Banjarharjo Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Muh. Hafidz, M. Ag. Kata kunci: Metode Demonstrasi dan Kemampuan Salat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan gerakan salat wajib bagi siswa kelas II SD Negeri Banjarharjo Kecamatan Salaman Tahun Pelajaran 2011/2012. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, subjek penelitian adalah siswa kelas II SD Negeri Banjarharjo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang yang berjumlah 20 siswa. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa hasil penilaian kemampuan salat siswa pada siklus I nilai rata-rata siswa sebesar 70 dan setelah siklus II nilai rata-rata siswa menjadi 79. Hasil penilaian kemampuan salat siswa pada siklus I nilai siswa yang memenuhi KKM sebanyak 8 ssiwa atau 40% dan setelah siklus II nilai siswa yang memenuhi KKM menjadi 20 siswa atau 100%. Dari hasil penilaian tersebut, kemampuan salat siswa mengalami peningkatan dan rata-rata siswa yang mendapatkan nilai lebih dari 68,0 lebih dari 70%, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi dapat dapat meningkatkan kemampuan salat siswa kelas II SD Negeri Banjarharjo Kecamatan Salaman Tahun Pelajaran 2011/2012.
xi
DAFTAR ISI SAMPUL ..............................................................................................................
i
LEMBAR BERLOGO ..........................................................................................
ii
JUDUL ..................................................................................................................
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................................................
iv
PENGESAHAN KELULUSAN ...........................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................
vi
MOTTO ................................................................................................................
vii
PERSEMBAHAN .................................................................................................
viii
KATA PENGANTAR ..........................................................................................
ix
ABSTRAK ............................................................................................................
xi
DAFTAR ISI .........................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL .................................................................................................
xv
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................
1
B. Rumusan Masalah .........................................................................
3
C. Tujuan Penelitian ...........................................................................
3
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ...........................
3
E. Kegunaan Penelitian ......................................................................
4
F. Penegasan Istilah ...........................................................................
5
G. Metode Penelitian ..........................................................................
6
1.
Rancangan Penelitian .............................................................
6
2.
Subjek Penelitian ....................................................................
6
xii
BAB II
3.
Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas .........................
7
4.
Instrumen Penelitian ...............................................................
10
5.
Metode Pengumpulan Data ....................................................
12
6.
Analisis Data ..........................................................................
13
H. Sistematika Penulisan Skripsi........................................................
13
KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Salat ..........................................................................
15
1.
Pengertian Kemampuan Salat ................................................
15
2.
Gerakan Salat Wajib ..............................................................
16
3.
Kriteria Kemampuan Salat .....................................................
21
B. Metode Demonstrasi ......................................................................
22
1.
Sejarah Metode Demonstrasi..................................................
22
2.
Pengertian Metode Demonstrasi ............................................
23
3.
Tujuan Metode Demonstrasi ..................................................
24
4.
Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi ...................
25
5.
Cara Mengatasi Kelemahan Metode Demonstrasi .................
27
6.
Prosedur Metode Demonstrasi ...............................................
28
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ...........................................................................
31
B. Visi dan Misi .................................................................................
31
C. Profil Sekolah ................................................................................
31
D. Keadaan Guru dan Siswa...............................................................
32
E. Susunan Komite Sekolah ...............................................................
33
xiii
F. Deskripsi Penelitian Tahap Awal ..................................................
34
G. Deskripsi Pelaksnaan Siklus I .......................................................
35
H. Deskripsi Pelaksnaan Siklus II ......................................................
39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Persiklus ........................................................................
BAB V
43
1.
Deskripsi Siklus I ...................................................................
43
2.
Deskripsi Siklus II ..................................................................
46
B. Pembahasan ...................................................................................
48
PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................................
51
B. Saran ..............................................................................................
51
Daftar Pustaka Lampiran
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pelaksanaan Pembelajaran .................................................................
11
Tabel 1.2 Nilai Siswa .........................................................................................
11
Tabel 3.1 Jumlah Siswa SD Negeri Banjarharjo ................................................
32
Tabel 3.2 Keadaan Guru dan Penjaga SD Negeri Banjarharjo ..........................
33
Tabel 4.1 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ....................................................
43
Tabel 4.2 Nilai Praktek Salat Siklus I ................................................................
44
Tabel 4.3 Hasil Rekapitulasi Praktek Salat Siklus I ...........................................
45
Tabel 4.4 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II...................................................
46
Tabel 4.5 Nilai Praktek Salat Siklus II ...............................................................
47
Tabel 4.6 Hasil Rekapitulasi Praktek Salat Siklus II .........................................
48
Tabel 4.7 Pelaksanaan Pembelajaran .................................................................
48
Tabel 4.8 Rekapitulasi Prestasi Siswa ................................................................
49
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana tertuang dalam Standar Kelulusan (SKL) Pendidikan Agama Islam Tingkat Sekolah Dasar (Lampiran Permendiknas No. 23 Tahun 2006), disebutkan bahwa siswa mampu membiasakan salat secara tertib. Lampiran Permendiknas No. 22 Tahun 2006, Hal 11). Ini menandakan betapa pentingnya Pendidikan Islam untuk generasi umat Islam selanjutnya. Kompetensi dasar yang tersebut di atas dalam materi salat siswa mampu menceritakan kembali materi yang telah disampaikan oleh guru. Selama ini guru merasakan banyak hambatan dalam pembelajaran materi salat untuk mencapai kompetensi dasar ataupun untuk mencapai nilai kognitif yang tuntas, karena pembelajaran yang dilaksanakan guru selama ini dengan banyak menggunakan beberapa metode seperti ceramah, tanya jawab, diskusi maupun pemberian tugas kurang berhasil. Siswa dalam menerima materi dengan metode tersebut boleh dikatakan jenuh dan membosankan. Apalagi disampaikan dengan metode yang tidak variatif, sehingga siswa kurang memperhatikan proses pembelajaran, di samping itu banyak siswa yang sudah membaca bukubuku tentang salat di rumah namun kadang mereka justru merasa mampu dan bisa tetapi dalam penilaian mereka tidak memperoleh skor ideal. Bagi guru di SD Negeri Banjarharjo Kecamatan Salaman memberikan pelajaran Pendidikan Agama Islam yang berkaitan dengan salat bukanlah hal
1
2
yang mudah. Sering kali siswa yang telah memahami topic agama Islam secara teoritis mengalami kesulitan ketika bentuk latihan tertulis atau praktek disajikan terhadap siswa. Sementera itu, dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2005, fungsi pembelajaran agama Islam adalah mempersiapkan anak didik agar dapat menjadi warga masyarakat yang demokratis dalam kehidupan sehari-hari melalui latihan yang praktis, bervariasi, dan aplikatif. Materi salat dalam pembelajaran agama Islam adalah upaya membentuak dan membiasakan siswa agar mampu memahami dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Melihat dari alokasi waktu yang hanya 2 jam dalam satu minggu, maka upaya tersebut mengalami kendala karena keterbatasan waktu dan pertemuan dalam pembelajaran, sehingga sering kali dalam materi salat, aktivitas dan kemampuan belajar siswa kurang mencapai hasil yang maksimal. Untuk itu guru dituntut untuk mengajar dengan banyak kreativitas baik itu dengan menggunakan sarana yang ada di sekolah ataupun metode pembelajaran yang menunjang dalam penyampaian pembelajaran materi salat. Metode demonstrasi merupakan cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Salah satu upaya meningkatkan prestasi belajar dalam pembelajaran salat adalah dengan menggunakan metode demonstrasi (Djamarah, 2006: 195). Dalam penelitian ini peneliti memasukkan hal baru yang belum pernah digunakan oleh para guru di SD Negeri Banjarharjo Salaman. Peneliti sebelum memulai demonstrasi gerakan salat, siswa diajak bernyanyi-nyanyi terlebih dahulu, karena siswa kelas II banyak yang senang dengan menyanyi. Hal ini
3
dilakukan dengan tujuan untuk mengkondisikan siswa dalam suasana yang menyenangkan. Selain itu, peneliti dalam mengajarkan praktek (demonstrasi) gerakan salat disertai dengan nyanyian agar siswa mudah mengingat gerakangerakan salat. Berdasarkan uraian di atas, judul yang diambil oleh peneliti dalam penelitian ini adalah “Peningkatan Kemampuan Gerakan Salat Wajib Melalui Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas II SD Negeri Banjarharjo Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2011/2012”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: “Apakah penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan gerakan salat wajib siswa kelas II SD Negeri Banjarharjo Kecamatan Salaman Tahun Pelajaran 2011/2012?”
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh metode demonstrasi terhadap peningkatan kemampuan gerakan salat wajib pada siswa kelas II SD Negeri Banjarharjo Kecamatan Salaman Tahun Pelajaran 2011/2012.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah. Hipotesis penelitian ini adalah metode demonstrasi dapat
4
meningkatkan kemampuan gerakan salat wajib siswa kelas II SD Negeri Banjarharjo Kecamatan Salaman Tahun Pelajaran 2011/2012. 2. Indikator Keberhasilan Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian tindakan ini adalah adanya peningkatan kemampuan salat siswa kelas II SD Negeri Banjarharjo Kecamatan Salaman Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan menggunakan metode demonstrasi yang ditandai dengan rata-rata nilai lebih dari 68,0 dan rata-rata siswa yang mendapatkan nilai tersebut adalah 70%.
E. Kegunaan Penelitian 1. Bagi Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat memberi, menambah serta mengembangkan khasanah pengetahuan di bidang pendidikan khususnya mengenai pentingnya penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran dan peningkatan kemampuan salat siswa, sehingga hafalan dan ketrampilan gerakan salat siswa dapat ditingkatkan. 2. Bagi Praktis a.
Dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang berkepentingan khususnya guru dalam meningkatkan kemampuan salat siswa khususnya gerakan salat dengan metode demonstrasi.
b.
Memberikan informasi bagi sekolah dalam meningkatkan perbaikan pembelajaran khususnya pelajaran Pendidikan Agama Islam materi salat dengan penggunaan metode yang sesuai.
5
F. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami judul skripsi ini, maka perlu diberikan penegasan terhadap istilah yang digunakan dalam judul skripsi ini. Adapun istilah yang dimaksud adalah: 1. Kemampuan gerakan salat wajib Kemampuan berarti kesanggupan, kecakapan, kekuatan (Moeliono, dkk, 1993: 553). Gerakan adalah perbuatan atau keadaan bergerak, sedangkan salat wajib adalah rukun Islam kedua, berupa ibadah kepada Allah Swt., wajib dilakukan oleh setiap muslim, mukalaf, dengan syarat, rukun, dan bacaan tertentu, dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Kemampuan gerakan salat wajib yagn dimaksud dalam penelitian ini adalah kesanggupan peserta didik dalam melaksanakan salat dimulai dari takbiratul ihram sampai dengan salam sesuai dengan rukun dan syarat salat. 2. Metode Demonstrasi Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Demonstrasi yaitu suatu cara penyampaian materi dengan memperagakan suatu proses atau kegiatan (Suaedy, 2011: 6). Metode demonstrasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seorang guru memperaktikkan atau memperagakan langsung tata cara salat yang kemudian diikuti oleh murid sehingga ilmu
6
atau keterampilan yang didemonstrasikan lebih bermakna dalam ingatan masing-masing siswa. G. Metode Penelitian 1.
Rancangan Penelitian Dalam istilah bahasa Inggris Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah Classroom Action Research (CAR). Penelitian ini merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa (Arikunto. 2006: 3). Alasan dipilihnya penelitian tindakan kelas ini karena sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya. Guru menjadi reflektif, kritis dan profesional terhadap apa yang dilakukan oleh guru dan muridnya. Penelitian tindakan kelas juga dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional. Selain itu, guru tidak lagi sebagai seorang praktis, yang sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan selama bertahun-tahun tanpa ada upaya perbaikan dan inovasi, namun juga sebagai peneliti di bidangnya (Arikunto, 2006: 4).
2.
Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri Banjarharjo Kecamatan Salaman Tahun Pelajaran 2011/2012 berjumlah 20 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.
7
Pertimbangan peneliti mengambil subjek tersebut karena karena siswa kelas II ini masih banyak yang belum mampu memperoleh nilai Pendidikan Agama Islam yang sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan sekolah. Untuk itu perlu dilakukan suatu upaya untuk meningkatkan nilai siswa kelas II tersebut agar sesuai dengan KKM yaitu melalui penelitian tindakan kelas. 3.
Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas Langkah-langkah dalam penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut: a.
Siklus I 1) Perencanaan a) Mempersiapkan media dan sumber pembelajaran. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah perlengkapan salat, sedangkan sumber pembelajaran adalah gambar peraga orang salat, buku PAI kelas II Penerbit Yudistira. b) Mempersiapkan waktu pembelajaran. Waktu keseluruhan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi salat adalah 2 × 35 menit. c) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) d) Menyusun lembar observasi siswa (LOS). 2) Pelaksanaan Tindakan Dalam penelitian direncanakan melalui dua siklus. Siklus pertama meliputi satu pertemuan selama 2 × 35 menit. Pelaksanaan tindakan berdasarkan perencanaan. Adapun proses tindakannya
8
meliputi meliputi tiga tahap, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. a) Kegiatan Pendahuluan Apersepsi dan motivasi: (1) Apersepsi dengan menyanyikan lagu rukun Islam dan memberikan pertanyaan tentang pembelajaran yang akan disampaikan. (2) Pembahasan singkat pengalaman siswa yang telah melaksanakan salat. (3) Memperkenalkan pokok bahan ajaran yang akan dipelajari. b) Kegiatan Inti (1) Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi guru mempraktikkan gerakan salat, sedangkan siswa memperhatikan gerakan salat dari takbiratul ihram sampai iktidal. (2) Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: (a) Siswa berlatih melakukan gerakan salat (dari takbiratul ihram sampai iktidal) secara klasikal, kemudian satu kelompok. (b) Siswa melakukan gerakan salat (dari takbiratul ihram sampai iktidal) secara individu. (3) Konfirmasi
9
Dalam kegiatan konfirmasi, guru: (a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. (b) Guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman, memberikan penjelasan dan penguatan. c) Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru: (1) Mengadakan tanya jawab dengan siswa tentang materi gerakan salat. (2) Guru menyampaikan kesimpulan tentang materi yang dipelajari (materi salat) 3) Observasi Observasi berperan dalam upaya perbaikan praktek profesional melalui pemahaman yang lebih baik dan perencanaan tindakan yang lebih kritis. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Kegiatan ini dilakukan peneliti dengan dibekali lembar observasi menurut indikator yang digunakan untuk menilai kemampuan salat siswa. 4) Refleksi Tahapan
ini
dimaksudkan
untuk
mengkaji
secara
menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah
terkumpul,
kemudian
dilakukan
evaluasi
guna
10
menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi mencakup analisis, sintesis, dan penilaian tehadap hasil observasi atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dari proses refleksi, maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya. Kegiatan refleksi ini dilakukan setiap akhir pembelajaran. b.
Siklus II Pada tahap siklus kedua ini mengikuti tahapan pada siklus pertama.
Artinya rencana tindakan siklus kedua dan ketiga disusun berdasarkan hasil refleksi pada siklus sebelumnya. Kegiatan pada siklus kedua dilakukan sebagai penyempurnaan atau perbaikan siklus sebelumnya terhadap upaya meningkatkan kemampuan salat pada siswa kelas II SD Negeri Banjarharjo Kecamatan Salaman Tahun Pelajaran 2011/2012. 4.
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan pada waktu melasanakan penelitian dalam upaya mencari dan mengumpulkan data penelitian. Instrumen yang dibutuhkan adalah : a.
Peneliti Peneliti merupakan instrumen yang sangat penting daam penelitian, karena peneliti sebagai perencana, pelaksana pengumpul data, penganalisis data, penafsir data dan pada akhirnya melaporkan hasil penelitiannya.
11
b.
Kolaborator Kolabolator adalah suatu kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait seperti atasan, sejawat, atau kolega. Dalam penelitian ini yang menjadi kolaborator adalah Isti Astuti.
c.
Lembar Observasi Lembar observasi di sini digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan pengamatan pada proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi salat. Dari lembar observasi inilah peneliti bisa mengetahui gambaran aktivitas selama proses penelitian tindakan kelas. Hasil observasi berupa proses pelaksanaan pembelajaran, dan gerakan salat. Hasil observasi tersebut diadministrasikan dalam tabel berikut:
No
Tabel 1.1 Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran Nama Siswa Menyimak Bertanya Menjawab
1 2 3 Dst Jumlah Tabel 1.2 Nilai Siswa No
Nama Siswa
Takbiratul Ihram S C B
1 2 3 Dst Rata-rata Keterangan: S : Sedang : Skor nilai 65 C : Cukup : Skor nilai 70 B : Baik : Skor nilai 80
Rukuk S
C
Iktidal B
S
C
Rata-rata B
12
Checklist evaluasi gerakan salat pada penelitian ini dimulai dari takabiratul ihram sampai iktidal dengan pertimbangan
bahwa
kemampuan menirukan gerakan dan pemahaman oleh siswa kelas II masih terbatas, sehingga tahap siklus tidak dimulai dari takabiratul ihram sampai dengan salam. d.
Dokumentasi Siswa Dokumentsi siswa ini berupa catatan siswa pada proses pembelajaran berlangsung. Dokumentasi siswa ini dilihat akhir pertemuan berupa hasil rangkuman dan foto pada saat proses pembelajaran
5.
Metode Pengumpulan Data a.
Metode Observasi Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi salat. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan oleh peneliti.
b.
Metode Dokumentasi Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengambilan data dan gambar/foto saat proses pembelajaran.
c.
Tes Praktek Salat Tes praktek salat merupakan alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan baik secara lisan atau secara perbuatan tentang gerakan salat.
13
6.
Analisis Data a.
Rata-rata Nilai Nilai rata-rata siswa dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: X=
x N
Keterangan:
b.
X
= Nilai rata-rata
∑x
= Skor
N
= Banyaknya data
Pengolahan Data Indikator Keberhasilan Siswa Untuk mencari persentase siswa yang mencapai KKM dihitung dengan rumus sebagai berikut: Jumlah siswa yang mencapai KKM 100% Jumlah seluruh siswa
H. Sistematika Penulisan Skripsi Dalam penulisan penelitian tindakan kelas ini peneliti menyusun sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I
Pendahuluan: berisi tentang ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
14
BAB II
Kajian Pustaka: berisi teori tentang peningkatan kemampuan salat dengan metode demonstrasi.
BAB III Pelaksanaan Penelitian: berisi tentang pelaksanaan penelitian yang diperoleh, meliputi uraian tentang gambaran umum lokasi, subjek penelitian dan uraian per siklus dalam penelitian pelaksanaan penelitian tindakan kelas. BAB IV Analisis dan Pembahasan: berisi tentang analisis peningkatan prestasi belajar, pengujian hipotesis, dan pembahasan. BAB V
Penutup: berisi tentang kesimpulan dan saran.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kemampuan Salat 1.
Pengertian Kemampuan Salat Kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti sanggup melakukan, sedangkan kata kemampuan berarti kesanggupan (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Moeliono, dkk, (1993: 553) kemampuan berarti kesanggupan, kecakapan, kekuatan. Kridalaksana (2001: 105) mengatakan bahwa kemampuan yang berarti kompetence adalah pengetahuan yang bersifat abstrak dan bersifat tidak sadar, sedangkan salat adalah rukun Islam kedua, berupa ibadah kepada Allah Swt., wajib dilakukan oleh setiap muslim, mukalaf, dengan syarat, rukun, dan bacaan tertentu, dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Secara etimologi salat berarti do‟a, sedang sercara terminologi salat merupakan bentuk ibadah kepada Allah yang terdiri dari gerakan-gerakan dan ucapan-ucapan yang dimulai dari tabiratul ihram dan diakhiri dengan salam dengan syarat dan rukun tertentu (Bukhari, 2003: 42). Menurut bahasa Arab, salat adalah do‟a yang diartikan sebagai ibadat yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dari takbir dan diakhiri dengan salam, sedangkan rukunnya salat sebagai berikut (Rosyid, 1976: 64): a.
Niat
b.
Berdiri tegak
15
16
c.
Takbiratul Ikhram
d.
Membaca surat Al Fatihah
e.
Rukuk
f.
I‟tidal
g.
Sujud
h.
Duduk di antara dua sujud
i.
Tahiyat akhir
j.
Membaca Tasyahud Akhir
k.
Membaca Shalawat Nabi
l.
Salam
m. Tertib (dilaksanakan dengan urut) Berdasarkan urian di atas dapat ditarik kesimpulan pengertian kemampuan salat adalah kesanggupan peserta didik dalam melaksanakan salat dimulai dari takbiratul ihram sampai dengan salam sesuai dengan rukun dan syarat salat. 2.
Gerakan Salat Wajib Adapun nilai-nilai pendidikan akhlak yang terkandung dalam gerakan sholat diantaranya a.
Gerakan berdiri Berdiri ketika melaksanakan sholat adalah lambang masa kejayaan, masa yang sangat membahagiakan karena bisa berkarir dan memiliki segalanya seperti; uang, jabatan, harta benda yang melimpah dan lain-lain. Atas anugerah nikmat inilah maka sudah sewajarnya
17
manusia harus memiliki sifat syukur kepada Allah, mensyukuri nikmat dapat dilakukan dengan hati, mulut, atau anggota badan lainnya. Syukur dengan hati yakni niat melakukan kebaikan untuk semua makhluk, dan syukur dengan mulut yakni mengucapkan Hamdalah serta senantiasa lisan memuji Allah, berzikir, berdo‟a dan bertasbih kepada-Nya, sedangkan syukur dengan anggota badan itu hanya untuk ketaatan kepada Allah SWT serta tidak untuk maksiat (Muksibin, 2007: 5-6). Dengan demikian gerakan berdiri ketika salat diharapkan dapat memberi pengajaran kepada umat Islam agar menghindari diri dari sifat tidak bersyukur. b.
Gerakan Takbir Imam Bukhari berpendapat bahwa sholat yang benar adalah mengangkat
kedua
tangan
terlebih
dahulu
kemudian
takbir
(mengucapkan Allahu Akbar), mengangkat tangan adalah cara untuk menghilangkan sifat-sifat agung untuk selain Allah, sedangkan takbir adalah menegaskan keagungan Allah SWT (Syafi'i, 2006: 69). Bacaan takbir disertai dengan gerakan mengangkat kedua tangan ketika shalat merupakan salah satu tanda penghormatan kepada Allah SWT, karena biasanya kalau sesama manusia simbol penghormataan itu cukup dengan mengangkat satu tangan saja akan tetapi berbeda halnya ketika shalat seseorang harus ikhlas mengangkat kedua belah tangan ini menandakan bahwa seseorang itu harus menunjukkan sikap hormat
18
yang lebih pada sang pencipta. Gerakan takbir memberikan pengajaran bahwa sikap saling menghormati antar sesama. c.
Gerakan berseekap/meletakkan tangan didada. Para ulama mengatakan meletakkan kedua tangan didada adalah salah satu cara mendapatkan kekhusukan (ketenangan) ketika shalat. Shalat merupakan cara untuk menjadikan hati tenang dan ketentraman sebagimana firman Allah :
“Yaitu orang-orang yang beriman dan mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah, ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram”. (Q.S.Ar. Ra‟d 13: 28). Saat berdiri bersedekap menunjukkan simbol kekhusukan, memberi pengajaran kepada umat Islam agar mempunyai sifat tenang (tidak mudah stress) dan memberikan pengajaran supaya tidak tergesagesa ketika bertindak (Syafi'i, 2006: 90). d.
Gerakan Ruku‟ Posisi ruku adalah posisi tengah-tengah antara berdiri tegak dengan sujud. Bila posisi tegak melambangkan kejayaan (dewasa), mara posisi ruku‟ melambangkan masa-masa umur setengah baya, sedangkan sujud mengandung makna umur telah uzur (tua renta), semua sikap dan gerakan shalat seakan-akan menggambarkan perjalanan hidup dan masa dewasa disusul dengan usia setegah baya kemudian memasuki usia senja dan di akhir dengan salam berarti meninggalkan dunia. Keseimbangan posisi tubuh dalam gerakan ruku‟
19
dihadapkan dapat memberikan pengajaran kepada umat Islam agar selalu istiqomah, sabar dan tidak mudah putus asa menghadapi berbagai cobaan yang diberikan oleh Allah SWT (Syafi'i, 2006: 111). e.
Gerakan I‟tidal Sikap I‟tidal artinya adalah berprilaku sedang artinya tidak berlebihan baik dalam makan, minum, berpakaian dan berbelanja. Sebagaimana firman Allah SWT :
“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara syetan dan syetan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”. (Q.S.Al.Isra: 27) Dengan demikian gerakan i‟tidal mengajarkan kepada kita agar terhindar dari sifat berlebihan dalam sesuatu karena sifat berlebihan itu akan banyak memberikan mudharat (Syafi'i, 2006: 112). f.
Gerakan Sujud Sujud adalah kondisi terbaik manusia dihadapkan Allah. Sujud adalah jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah, derajat tertinggi penyembahan sebab manusia meletakan anggota tubuh yang tertinggi yaitu kening di atas tanah dan menampakan kehinaan dan kelemahan dihadapan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Kuasa (Syafi'i, 2006: 130). Gerakan sujud ini melambangkan ketidakmampuan manusia dihadapan Tuhannya. Karena wajah yang dikagumi setiap bercermin sebagai simbol kemuliaan harus pasrah disatukan dengan tanah,
20
lambing kehinaan karena letaknya di bawah sejajar dengan kaki (Syafi'i, 2006: 130). Gerakan sujud dapat mengurangi tekanan darah tinggi, menghilangkan egoisme, dan kesombongan meningkatkan kesabaran dan kepercayaan kepada Allah. Menaikan kestabilan rohani dan menghasilkan energi batin yang tinggi diseluruh tubuh. Faktur ini menunjukkan ketundukan dan kerendahan hati yang tinggi (Syafi'i, 2006: 131). g.
Gerakan Duduk Diantara Dua Sujud Gerakan duduk diantara dua sujud merupakan salah satu bentuk ketaatan dan bukti rasa cinta kepada Allah karena seseorang mengaku akan kelemahannya yaitu duduk bersimpuh tidak berdaya dihadapan Allah (Syafi'i, 2006: 142).
h.
Gerakan Duduk Tasyahud Awal dan Tasyahud Akhir Gerakan duduk tasyahud awal dan duduk tasyahud akhir, posisi kaki kanan ditegakkan dan diletakkan diatas kaki kiri, hal ini merupakan tanda bahwa anggota tubuh bagian kanan lebih kuat dan mulia dari pada anggota tubuh bagian kiri. Posisi ini memberikan pengajaran kepada kita bahwa anggota tubuh bagian kanan lebih mulia dan lebih sesuai untuk melakukan perbuatan yang baik. Apabila seseorang memberikan sesuatu atau menolong orang lain dengan tangan kiri menurut pandangan tidak mempunyai tatacara atau etika, walaupun secara hukum tidak ada dalil
21
yang mengharamkan memberi atau menolong menggunakan tangan kiri (Syafi'i, 2006: 165-166). i.
Gerakan Salam Di dalam sholat diakhiri dengan salam sambil menoleh ke kanan dan ke kiri mengandung arti seolah-olah seseorang berjanji dihadapan Allah bahwa bersedia untuk selalu melakukan sesuatu yang membuat keselamatan, kedamaian, dan ketenteraman terhadap orang lain dan lingkungan termpat dimanapun berada. Gerakan salam yang dilakukan menoleh ke kanan dan ke kiri, pada saat mengakhiri sholat memberikan pengajaran kepada umat Islam untuk senantiasa menumbuhkan rasa saling peduli terhadap orang yang membutuhkan bantuan dan bisa membuat keselamatan (Syafi'i, 2006: 170).
3.
Kriteria Kemampuan Salat Menurut Rosyid (1976: 64) kriteria kemampuan salat adalah siswa mampu membaca bacaan salat beserta gerakan-gerakannya sesuai dengan rukun salat yang terdiri dari: a.
Niat
b.
Berdiri tegak
c.
Takbiratul Ikhram
d.
Membaca surat Al Fatihah
e.
Rukuk
f.
I‟tidal
22
g.
Sujud
h.
Duduk di antara dua sujud
i.
Tahiyat akhir
j.
Membaca Tasyahud Akhir
k.
Membaca Shalawat Nabi
l.
Salam
m. Tertib (dilaksanakan dengan urut)
B. Metode Demonstrasi 1.
Sejarah Metode Demonstrasi Metode demonstrasi menurut sejarahnya adalah merupakan metode yang pertama kali digunakan oleh manusia yaitu tatkala manusia purba menamah kayu untuk memperbesar nyala api unggun, sementara anak-anak mereka memperhatikan dan menirunya (Sagala, 2007: 210). Metode demonstrasi ini barangkali lebih sesuai untuk mengajarkan bahan-bahan pelajaran yang merupakan suatu gerakan-gerakan, suatu prsoes maupun hal-hal yang bersifat rutin. Dengan metode demonstrasi peserta didik mendapat kesempatan mengembangkan kemampuan mengamati segala benda yang terlibat dalam proses serta dapat mengambil kesimpulankesimpulan yang diharapkan. Metode demonstrasi merupakan metode yang paling sederhana dibandingkan dengan metode-metode mengajar lainnya. Metode ini adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai
23
penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya. Dalam demonstrasi diharapkan setiap langkah pembelajaran dari hal-hal yang didemonstrasikan itu dapat pula dimengerti materi yang diajarkan (Roestiyah, 2008: 85). Mesikpun demikian peserta didik perlu juga mendapatkan waktu yang cukup lama untuk memperhatikan sesuatu yang didemonstrasikan itu. Dalam demonstrasi, terutama dalam rangka mengembangkan sikap-sikap, guru perlu merencanakan pendekatan secara lebih berhati-hati dan memerlukan kecakapan untuk mengarahkan motivasi dan berpikir peserta didik. Dalam hal ini ada dua macam demonstrasi, yaitu (1) demonstrasi formal dan (2) demonstrasi informal. 2.
Pengertian Metode Demonstrasi Menurut Roestiyah (2008: 83) metode demonstrasi adalah cara mengajar dimana seorang instruktur atau tim guru menunjukkan, memperlihatkan sesuatu proses. Menurut Sagala (2007: 78) metode demonstrasi dalam belajar dan mengajar adalah motode yang digunakan oleh guru atau orang luar yang sengaja didatangkan atau peserta didik sekali pun untuk mempertunjukkan gerakan-gerakan suatu proses dengan prosedur yang benar disertai keterangan-keterangan kepada seluruh siswa, misalnya praktek salat dengan lafal dan gerakan sampai selesai, sehingga seluruh siswa dalam kelas dapat melihat, mengamati, mendengar dan merasakan proses yang dipertunjukkan oleh guru.
24
Dari uraian di atas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan metode demonstrasi dalam belajar dan mengajar adalah metode yang digunakan oleh guru untuk mempertunjukkan gerakan-gerakan suatu proses dengan prosedur yang benar disertai keterangan-keterangan kepada seluruh siswa. Dalam metode demonstrasi peserta didik mengamati dengan teliti dan seksama serta dengan penuh perhatian dan partisipasi. 3.
Tujuan Metode Demonstrasi Setiap kegiatan yang dilakukan pasti mempunyai tujuan. Begitu juga dengan metode demonstrasi yang berkaitan dengan pendidikan atau pengajaran. Adapun tujuan metode demonstrasi dalam proses belajar mengajar adalah untuk memperjelas pengertian konsep dan memperlihatkan cara melakukan sesuatu atau proses terjadinya sesuatu (Syah, 2000: 208). Menurut Sudjana (2004: 217) tujuan dari metode demonstrasi adalah untuk memperagakan atau mempertunjukkan suatu keterampilan yang akan dipelajari siswa. Pendapat tersebut sejalan dengan Roestiyah (2008: 94) yang menyebutkan
bahwa
tujuan
metode
demonstrasi
adalah
untuk
memperlihatkan terhadap anak didik bagaimana sesuatu harus terjadi dengan cara yang paling baik. Dari berbagai uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari metode demonstrasi adalah untuk menghilangkan verbalisme dalam materi pelajaran, sehingga siswa akan semakin mengerti, memahami dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari terhadap materi
25
yang telah dipelajarinya, sedangkan ditinjau dari sudut tujuan penggunaanya dapat dikatakan bahwa metode demonstrasi bukan merupakan metode yang dapat diimplementasikan dalam proses belajar mengajar secara independen, karena metode demonstrasi merupakan alat bantu untuk memperjelas apaapa yang diuraikan, baik secara verbal maupun secara tekstual. Metode demonstrasi banyak dipergunakan dalam bidang ibadah, misalnya cara salat. 4.
Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi Tujuan pengajaran menggunakan metode demonstrasi adalah untuk memperlihatkan proses terjadinya suatu peristiwa sesuai materi pelajaran, cara pencapaiannya, dan kemudahan untuk dipahami oleh peserta didi dalam pengajaran kelas. Metode demonstrasi mempunyai kebaikankebaikan, antara lain (Sagala, 2007:210): a.
Perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingga hal yang penting itu dapat diamati secara teliti. Di sampaing itu, perhatian peserta didik pun lebih mudah dipusatkan kepada proses belajar mengajar dan tidak kepada yang lainnya.
b.
Dapat membiming peserta didik ke arah berpikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama.
c.
Ekonomis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam waktu yang panjang dapat diperlihatkan melalui demonstrasi dengan waktu yang pendek.
26
d.
Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca atau mendengarkan, karena peserta didik mendapatkan gambarann yang jelas dari hasil pengamatannya.
e.
Tidak memerlukan keterangan-keterangan yang banyak karena gerakan dan proses dipertunjukkan.
f.
Beberapa persoalan yang menimbulkan pertanyaan atau keraguan dapat diperjelas waktu proses demonstrasi. Metode demonstrasi mempunyai beberapa kelemahan, antara lain
sebagai berikut (Sagala, 2007: 222): a.
Derajat visibilitasnya kurang, peserta didik tidak dapat melihat atau mengamati keseluruhan benda atau peristiwa yang didemonstrasikan, kadang-kadang terjadi perubahan yang tidak terkontrol.
b.
Untuk mengadakan demonstrasi diperlukan alat-alat yang khusus. Kadang-kadang alat itu sukar didapat. Demonstrasi merupakan metode yang tak wajar bila alat yang didemonstrasikan tidak dapat diamati secara seksama.
c.
Dalam
mengadakan
pengamatan
terhadap
hal-hal
yang
didemonstrasikan diperlukan pemusatan perhatian. Dalam hal ini banyak diabaikan oleh peserta didik. d.
Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di dalam kelas.
e.
Memerlukan banyak waktu, sedangkan hasilnya kadang-kadang sangat minimum.
27
f.
Kadang-kadang proses yang didemonstrasikan di dalam kelas akan berbeda jika proses itu didemonstrasikan dalam situasi nyata.
g.
Memerlukan ketelitian dan kesabaran untuk mendapatkan hasil yang baik. Kadang-kadang ketelitian dan kesabaran itu diabaikan sehingga apa yagn diharapkan tidak tercapai sebagaimana mestinya.
5.
Cara Mengatasi Kelemahan Metode Demonstrasi Menurut Sagala (2007: 223) ada berbagai cara yang dapat dilakukan mengatasi kelemahan-kelemahan metode demonstrasi, yaitu: a.
Tentukan terlebih dahulu hasil yang ingin dicapai dalam jam pertemuan itu.
b.
Guru mengarahkan demonstrasi itu sedemikian rupa sehingga peserta didik memperoleh pengertian dan gambaran yang benar, pembentukan sikap dan kecakapan praktis.
c.
Pilih dan kumpulkan alat-alat demonstrasi yang akan dilaksanakan.
d.
Usahakan agar seluruh murid dapat mengikuti pelaksanaan demonstrasi itu sehingga memperoleh pengertian dan pemahaman yang sama.
e.
Berikan pengertian yang sejelas-jelasnya tentang landasan teori dari yang didemonstrasikan. Hindari pemakaian istilah yang tidak dipahami murid.
f.
Sedapat mungkin bahan pelajaran yang didemonstrasikan adalah hal-hal bersifat praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.
g.
Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan. Sebaiknya demonstrasi itu dimulai setelah guru
28
melakukan uji coba supaya kelak dalam melakukannya tepat dan secara otomatis. 6.
Prosedur Metode Demonstrasi Untuk melaksanakan metode demonstrasi yang baik atau efektif, ada beberapa langkah yang harus dipahami dan digunakan oleh guru, yang terdiri dari perencanaan, uji coba dan pelaksanaan oleh guru lalu diikuti oleh murid dan diakhiri dengan adanya evaluasi (Hasibuan dan Mujiono, 1993: 31). Sanjaya
(2006:
151-152)
menyatakan
langkah-langkah
menggunakan metode demonstrasi sebagai berikut: a.
Tahap Persiapan Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan: 1) Rumusan tujuan yang ingin dicapai oleh siswa setelah proses kegiatan demonstrasi berakhir. Tujuan ini meliputi beberapa aspek pengetahuan, sikap dan ketrampilan tertentu. 2) Persiapan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kegagalan. 3) Lakukan uji coba demonstrasi, uji coba ini meliputi segala peralatan yang diperlukan.
b.
Tahap Pelaksanaan 1) Langkah pembukaan Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya:
29
a) Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan. b) Kemukakan tujuan apa yang hendak dicapai oleh siswa. c) Kemukakan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh sisiwa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi. 2) Langkah Pelaksanaan Demonstrasi a) Mulailah merangsang
demonstrasi siswa
dengan
untuk
kegiatan-kegiatan
berfikir,
misalnya
yang melalui
pertanyaan-pertanyaan yang mendorong siswa sehingga siswa tertarik memperhatikan demonstrasi. b) Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan. c) Yakinlah bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memperhatikan reaksi seluruh siswa. d) Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu. c.
Langkah Mengakhiri Demonstrasi 1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. 2) Bimbinglah siswa ke arah pertumbuhan diskusi kelompok. 3) Ambillah sejumlah kesimpulan dari hasil demonstrasi. 4) Buatlah laporan hasil demonstrasi secara tertulis.
30
Metode demonstrasi tepat digunakan apabila bertujuan untuk memberikan keterampilan tertentu, memudahkan berbagai jenis penjelasan sebab penggunaan bahasa lebih terbatas, menghindari verbalisme, membantu anak dalam memahami dengan jelas jalannya suatu proses dengan penuh perhatian sebab lebih menarik (Zuhairini, dkk., 1983: 94).
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas II SD Negeri Banjarharjo Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang. Pada tahun ajaran 2011/2012 ini SD Negeri Banjarharjo Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang memiliki siswa sebanyak 72 orang yang terdiri dari 29 siswa putra dan 43 siswa putri.
B. Visi dan Misi SD Negeri Banjarharjo Kecamatan Salaman: 1.
Visi : Berprestasi dan Berbudi Pekerti Berdasarkan Imtaq.
2.
Misi a.
Meningkatkan Penghayatan dan pengenalan Agama
b.
Meningkatkan Pembelajaran secara Efektif dan Efisien
c.
Meningkatkan Budaya Kerja Keras dan Disiplin
d.
Meningkatkan Budaya Santun dan Berfikir Kritis
e.
Meningkatkan Kegiatan Ekstrakulikuler 8 Seni, Olahraga dan Pramuka
f.
Meningkatkan Kerja Sama antara Sekolah dan Masyarakat
C. Profil Sekolah 1.
Nama Sekolah
: SD Negeri Banjarharjo
31
32
2.
Nomor Statistik
: 101030801013
3.
Alamat
: Jengkeling
4.
Desa/Kelurahan
: Banjarharjo
5.
Kecamatan
: Salaman
6.
Kabupaten
: Magelang
7.
Provinsi
: Jawa Tengah
8.
Status Sekolah
: Negeri
D. Keadaan Guru dan Siswa Berdasarkan dokumen yang penulis peroleh, keadaan siswa SD Negeri Banjarharjo Kecamatan Salaman disajikan dalam tabel 3.1. Tabel 3.1 Jumlah Siswa SD Negeri Banjarharjo No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kelas
Laki-laki
Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI Jumlah
Perempuan
4 11 6 3 4 1 29
10 9 6 2 9 7 43
Jumlah 14 20 12 5 13 8 72
Berdasarkan tabel 3.1 dapat diketahui bahwa SD Negeri Banjarharjo Kecamatan Salaman terdiri dari 72 siswa yang terdiri dari 29 siswa putra dan 43 siswa putri terdiri dari 6 kelas. Keadaan tenaga pengajar (guru) di SD Negeri Banjarharjo Kecamatan Salaman disajikan dalam tabel 3.2 dan tabel 3.3.
33
6.
Tabel 3.2 Keadaan Guru dan Penjaga SD Negeri Banjarharjo Jenis Tanggal Nama dan NIP Jabatan Kelamin Lahir Suryani Pratiwi, S.Pd P 28-09-1959 Kepala 19590928 197911 2 001 Sekolah Siti Sumarmi P 01-06-1955 Guru Kelas 130575130 Wasiatun, A.Ma P 20-02-1957 Guru PAI 19570220 198405 2 001 Istohri L 06-05-1957 Guru Kelas 19570506 197911 1 005 Istiqomah, AMa, Pd P 07-08-1966 Guru Kelas 19660807 199201 2 001 Nurul Khikmah, A, S.Pd p 25-07-1985 Guru Kelas
7.
Isti Astuti, S.Pd
P
8.
Nia Rahmarina
P
05-01-1965 Guru Bahasa Inggris 05-05-1992 Guru Kelas
9.
Abdul Karim
L
04-04-1977 Penjaga
No. 1. 2. 3. 4. 5.
Mengajar Kelas II I I-VI IV VI V IV-VI III -
Berdasarkan tabel 3.2 dapat diketahui bahwa jumlah tenaga pengajar SD Negeri Banjarharjo Kecamatan Salaman sebanyak 8 guru termasuk Kepala Sekolah. Dari 8 guru tersebut 5 di antaranya sudah PNS, sedangkan 3 guru lainnya adalah guru wiyata bakti (GWB).
E. Susunan Komite Sekolah Ketua
: 1. 2.
Bendahara
: 1. 2.
Sekretaris
: 1.
Suhada, BA Asrofi Wasiatun Eru Istohri
34
2. Anggota
: 1.
Agus Zaenal W Suyanto
2.
St. Sumarmi
3.
Istiqomah
4.
Khoirul Makruf
5.
Juwardi
6.
Hilaludia
7.
Mat Daril
F. Deskripsi Penelitian Tahap Awal Observasi yang dilakukan oleh peneliti sebagai pengampu Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Banjarharjo Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang pada hari Kamis 05 April 2012 dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam materi salat menemukan bahwa rata-rata nilai siswa pada ulangan formatif masih tergolong rendah, yaitu 62,12, nilai tertinggi 90 (1 siswa) dan nilai terendah 40 (1 siswa) dan hanya 9 siswa (45% dari 20 siswa yang memperoleh nilai ≥ 80. Aktivitas siswa dalam pembelajaran di kelas juga masih rendah. Siswa belum bisa mempraktekkan secara baik tentang bacaan dan gerakan salat. Berdasarkan observasi, maka peneliti berkolaboratif dengan guru dirasa perlu untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam melalui metode demonstrasi.
35
G. Deskripsi Pelaksnaan Siklus I Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 12 April 2012. Materi pembelajaran dalam penelitian ini materi salat dengan standar kompetensi membiasakan salat secara tertib dan kompetensi dasar mencontoh gerakan salat. Langkah-langkah penelitian sebagai berikut: 1.
Perencanaan Siklus I Dalam tahap perencanaan peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut: a.
Mempersiapkan media dan sumber pembelajaran. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah gambar peraga orang salat dan perlengkapan salat, sedangkan sumber pembelajaran adalah buku PAI kelas II Penerbit Yudhistira.
b.
Mempersiapkan waktu pembelajaran. Waktu keseluruhan pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi salat adalah 2 × 35 menit.
c.
Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
d.
Menyusun lembar observasi siswa (LOS).
Pada tahap siklus I ini guru hanya memberikan dan mengajarkan materi gerakan salat mulai dari takabiratul ihram sampai iktidal dengan pertimbangan bahwa kemampuan menirukan gerakan dan pemahaman oleh siswa kelas II masih terbatas, sehingga tahap siklus tidak dimulai dari takabiratul ihram sampai dengan salam. 2.
Pelaksanaan Siklus I Pelaksanaan tindakan pada tahap siklus I penelitian ini berdasarkan perencanaan yang telah disusun. Adapun proses tindakannya meliputi
36
meliputi tiga tahap, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. a.
Kegiatan Pendahuluan Apersepsi dan motivasi: 1) Apersepsi dengan menyanyikan lagu rukun Islam dan memberikan pertanyaan tentang pembelajaran yang akan disampaikan. 2) Pembahasan singkat pengalaman siswa yang melaksanakan salat. 3) Memperkenalkan pokok-pokok bahan ajaran yang akan dipelajari.
b.
Kegiatan Inti: 1) Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, siswa memperhatikan gerakan salat yang dilakukan guru oleh guru (dari takabiratul ihram sampai iktidal). 2) Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: a) Siswa berlatih melakukan gerakan salat (dari takbiratul ihram sampai iktidal) secara klasikal, kemudian satu kelompok. b) Siswa melakukan gerakan salat (dari takbiratul ihram sampai iktidal) secara individu. 3) Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
37
b) Guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman, memberikan penjelasan dan penguatan. c.
Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru: 1) Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa tentang materi gerakan salat. 2) Guru menyampaikan kesimpulan tentang materi yang dipelajari (gerakan salat).
3.
Observasi Siklus I Observasi berperan dalam upaya perbaikan praktek profesional melalui pemahaman yang lebih baik dan perencanaan tindakan yang lebih kritis. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Kegiatan ini dilakukan peneliti dengan dibekali lembar observasi menurut indikator yang digunakan untuk menilai prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi salat. Adapun indikator yang digunakan dalam kegiatan observasi adalah mempraktekkan gerakan salat dengan benar. Pada tahap siklus I penilaian dilakukan pada gerakan salat takbiratul ihram, rukuk dan iktidal.
4.
Refleksi Siklus I Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya.
38
Refleksi mencakup analisis, sintesis, dan penilaian tehadap hasil observasi atas tindakan yang dilakukan. Berdasarkan hasil
observasi
yang
telah dilakukan, peneliti
melakukan analisis terhadap proses pembelajaran materi salat tentang gerakan salat melalui metode demonstrasi. Adapun hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa: a.
Siswa masih terlihat ramai.
b.
Kemampuan pemahaman/mempraktekkan gerakan salat siswa masih beragam. Ada beberapa siswa yang masih belum melakukan gerakan salat dengan benar. Sesuai hasil observasi di atas, setelah terlebih dahulu berdiskusi
dengan kolabolator, peneliti berinisiatif melakukan perbaikan dalam proses pembelajaran agar siswa dapat lebih mudah untuk memahami materi pelajaran. Menyikapi fakta tersebut di atas, maka diambil langkah-langkah perbaikan untuk tindakan pada siklus berikutnya, sebagai berikut: a.
Memberikan motivasi pada siswa.
b.
Untuk mengatasi keberagaman kemampuan gerakan salat pada siswa, maka peneliti memberikan bimbingan yang lebih intensif pada siswa yang mempunyai kemampuan lebih rendah dari pada yang lain. Selain itu peneliti memberi penguatan positif berupa pujian pada siswa yang sudah mampu maupun yang belum mampu dengan tujuan agar siswa yang belum mampu tetap semangat dalam memahami gerakan salat.
39
H. Deskripsi Pelaksnaan Siklus II Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 30 April 2012. Materi pembelajaran dalam penelitian ini materi salat dengan standar kompetensi membiasakan salat secara tertib dan kompetensi dasar mencontoh gerakan salat. Langkah-langkah penelitian sebagai berikut: 1.
Perencanaan Siklus II Dalam tahap perencanaan peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut: a.
Mempersiapkan media dan sumber pembelajaran. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah gambar peraga orang salat dan perlengkapan salat, sedangkan sumber pembelajaran adalah buku PAI kelas II Penerbit Yudhistira.
b.
Mempersiapkan waktu pembelajaran. Waktu keseluruhan pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi salat adalah 2 × 35 menit.
c.
Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
d.
Menyusun lembar observasi siswa (LOS).
Berdasarkan hasil dari pelaksanaan siklus I yang sudah cukup baik, maka materi gerakan shalat yang akan diajarkan siswa pada tahap siklus II ini ditambah menjadi lima gerakan salat, yaitu sujud, duduk antara dua sujud duduk tahiyat awal, duduk tahiyat akhir, dan salam. 2.
Pelaksanaan Siklus II Pelaksanaan tindakan berdasarkan perencanaan. Adapun proses tindakannya meliputi meliputi tiga tahap, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
40
a.
Kegiatan Pendahuluan Apersepsi dan motivasi: 1) Apersepsi dengan menyanyikan lagu rukun Islam dan memberikan pertanyaan tentang pembelajaran yang akan disampaikan. 2) Pembahasan singkat pengalaman siswa yang melaksanakan salat. 3) Menanyakan tentang bahan ajaran/materi yang telah dipelajari pada pertemuan yang telah lalu.
b.
Kegiatan Inti: 1) Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, siswa memperhatikan gerakan salat yang dilakukan guru oleh guru (dari sujud sampai dengan salam). 2) Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: a) Siswa melaksanakan gerakan salat (dari sujud sampai dengan salam) secara klasikal, kemudian satu kelompok. b) Siswa melakukan gerakan salat (dari sujud sampai dengan salam) secara individu (melaksanakan tugas dari guru 3) Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang siswa belum paham. b) Guru bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami siswa. c) Guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman, memberikan penjelasan dan penguatan.
41
c.
Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru: 1) Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa tentang materi yang disampaikan (gerakan salat). 2) Guru menyampaikan kesimpulan tentang materi yang dipelajari (gerakan salat).
3.
Observasi Siklus II Observasi berperan dalam upaya perbaikan praktek profesional melalui pemahaman yang lebih baik dan perencanaan tindakan yang lebih kritis. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Kegiatan ini dilakukan peneliti dengan dibekali lembar observasi menurut indikator yang digunakan untuk menilai prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi salat. Adapun indikator yang digunakan dalam kegiatan observasi adalah mempraktekkan gerakan salat dengan benar. Pada tahap siklus II penilaian dilakukan pada gerakan salat sujud, duduk antara dua sujud, duduk tahiyat awal, duduk tahiyat akhir, dan salam.
4.
Refleksi Siklus II Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi mencakup analisis, sintesis, dan penilaian tehadap hasil observasi atas tindakan yang dilakukan.
42
Berdasarkan hasil
observasi
yang
telah dilakukan, peneliti
melakukan analisis terhadap proses pembelajaran materi salat tentang gerakan salat melalui metode demonstrasi. Adapun hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa: a.
Siswa sudah tidak terlihat ramai.
b.
Siswa sudah bisa melakukan gerakan-gerakan salat dengan benar. Menyikapi fakta tersebut di atas, maka penelitian tindakan kelas
dihentikan pada siklus II karena sudah memenuhi indikator keberhasilan tindakan. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan salat pada siswa kelas II SD Negeri Banjarharjo Kecamatan Salaman Tahun Pelajaran 2011/2012.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Persiklus 1.
Deskripsi Siklus I a.
Tujuan Siklus I 1) Siswa dapat menunjukkan gerakan salat dengan tertib. 2) Siswa dapat mempraktekkan gerakan salat dengan benar
b.
Hasil Siklus I Penilaian kemampuan salat siswa dalam penelitian ini didasarkan pada proses pelaksanaan pembelajaran dan nilai praktek. Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut:
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Nama
Tabel 4.1 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pelaksanaan Pembelajaran Menyimak Bertanya Menjawab
Dicki Wahyu Dwi Salisa M. Diki Dewantoro Rahayu Dwi Pangestu Heru Purnomo Mealin Septiyana Siti Fatimah Aida Alya R. Anisa Nuril Eka Putra N M. Bagus P M. Ega Triyagani M. Rafi Maulana M. Zidni Taufikal H Nurul Azizah
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √
√
√
√
√
43
√ √ √
√
44
No. 16. 17. 18. 19. 20.
Nama Umi Latifah Wahyu Cahyo H Vera Setiya Dewi M. Andhi Arif Mikola Ferdian Jumlah
Pelaksanaan Pembelajaran Menyimak Bertanya Menjawab √ √ √ √ √
11
7
5
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa pada saat proses pembelajaran, siswa yang menyimak materi yang disampaikan oleh guru sebanyak 11 siswa, yang mengajukan pertanyaan sebanyak 7 siswa, sedangkan yang mampu menjawab pertanyaan guru dan siswa sebanyak 5 siswa. Hal ini terjadi karena kondisi kelas masih terlihat ramai. Dari hasil observasi praktek salat siswa dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.2 Nilai Praktek Salat Siklus I Aspek yang Dinilai No. Nama Takbiratul Rukuk Iktidal Ihram 1. Dicki Wahyu Dwi 65 65 65 2. Salisa M. 65 70 65 3. Diki Dewantoro 65 65 65 4. Rahayu Dwi Pangestu 70 70 70 5. Heru Purnomo 70 65 65 6. Mealin Septiyana 65 65 70 7. Siti Fatimah 65 65 70 8. Aida Alya R. 65 65 70 9. Anisa Nuril 80 80 80 10. Eka Putra N 65 70 65 11. M. Bagus P 70 80 70 12. M. Ega Triyagani 70 70 65 13. M. Rafi Maulana 80 80 70 14. M. Zidni Taufikal H 70 70 70
Rata-rata Nilai 65 67 65 70 67 67 67 67 80 67 73 68 77 70
45
No. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Nama Nurul Azizah Umi Latifah Wahyu Cahyo H Vera Setiya Dewi M. Andhi Arif Mikola Ferdian Rata-rata
Aspek yang Dinilai Takbiratul Rukuk Iktidal Ihram 80 70 80 80 80 65 70 80 70 70 65 65 65 65 70 70 65 65
Rata-rata Nilai 77 75 73 67 67 67 70
Hasil observasi dari nilai praktek salat siswa siklus I pada tabel 4.2 diringkas dalam rekapitulasi sebagai berikut. Tabel 4.3 Hasil Rekapitulasi Praktek Salat Siklus I No. Jenis Data Nilai 1. Nilai tertinggi 80 2. Nilai terendah 65 3. Rata-rata 70
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa nilai praktek salat nilai tertinggi sebesar 80 dan nilai terendah 65 dengan nila rata-rata kelas sebesar 70. Dari hasil penilaian tersebut ditemukan bahwa siswa yang sudah memenuhi KKM hanya 8 siswa dengan persentase 40%. Dari tabel 4.1 dan 4.2 pada siklus I ini sudah menunjukkan peningkatan hasil yang cukup baik kondisi awal, dimana kondisi awal nilai rata-rata kelas sebesar 62,12. Selama pembelajaran siswa terlihat ramai dan banyak ditemukan siswa yang kesulitan dalam demonstrasi gerakan-gerakan salat.
46
2.
Deskripsi Siklus II a.
Tujuan Siklus II 1) Siswa dapat menunjukkan gerakan salat dengan tertib. 2) Siswa dapat mempraktekkan gerakan salat dengan benar.
b.
Hasil Siklus II Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pelaksanaan Pembelajaran No. Nama Menyimak Bertanya Menjawab 1. Dicki Wahyu Dwi √ 2. Salisa M. √ √ 3. Diki Dewantoro √ √ √ 4. Rahayu Dwi Pangestu √ √ √ 5. Heru Purnomo √ 6. Mealin Septiyana √ √ √ 7. Siti Fatimah √ √ √ 8. Aida Alya R. √ √ √ 9. Anisa Nuril √ √ 10. Eka Putra N √ √ 11. M. Bagus P √ 12. M. Ega Triyagani √ √ √ 13. M. Rafi Maulana √ √ √ 14. M. Zidni Taufikal H √ √ 15. Nurul Azizah √ √ √ 16. Umi Latifah √ √ √ 17. Wahyu Cahyo H √ √ 18. Vera Setiya Dewi √ √ 19. M. Andhi Arif 20. Mikola Ferdian √ √ Jumlah 19 14 11
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa pada saat proses pembelajaran siklus II, siswa yang menyimak materi yang disampaikan
47
oleh guru sebanyak 19 siswa, yang mengajukan pertanyaan sebanyak 14 siswa, sedangkan yang mampu menjawab pertanyaan guru dan siswa sebanyak 11 siswa. Pada siklus II ini kondisi kelas sudah tidak ramai dan keberanian siswa untuk bertanya dan menjawab meningkat. Dari hasil observasi praktek salat siswa dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.5 Nilai Praktek Salat Siklus II Aspek yang Dinilai Duduk Duduk Duduk No. Nama antara Sujud Tasyahud Tasyahud Salam Dua Awal Akhir Sujud 1. Dicki Wahyu Dwi 70 80 80 80 70 2. Salisa M. 70 80 70 80 80 3. Diki Dewantoro 80 80 80 80 80 4. Rahayu Dwi Pangestu 80 80 80 80 80 5. Heru Purnomo 80 80 70 80 80 6. Mealin Septiyana 80 80 80 80 80 7. Siti Fatimah 80 80 80 80 80 8. Aida Alya R. 80 80 80 80 80 9. Anisa Nuril 80 80 80 80 80 10. Eka Putra N 80 80 80 80 80 11. M. Bagus P 80 80 80 70 80 12. M. Ega Triyagani 80 80 80 80 80 13. M. Rafi Maulana 80 80 80 80 80 14. M. Zidni Taufikal H 80 80 80 80 80 15. Nurul Azizah 80 80 80 80 80 16. Umi Latifah 80 80 80 80 80 17. Wahyu Cahyo H 80 80 80 80 80 18. Vera Setiya Dewi 80 80 80 70 80 19. M. Andhi Arif 70 70 70 70 80 20. Mikola Ferdian 80 80 80 80 80 Rata-rata
Hasil observasi dari nilai praktek salat siswa siklus II pada tabel 4.5 diringkas dalam rekapitulasi sebagai berikut.
Ratarata Nilai 76 76 80 80 78 80 80 80 80 80 78 80 80 80 80 80 80 78 72 80 79
48
Tabel 4.6 Hasil Rekapitulasi Praktek Salat Siklus II No. Jenis Data Nilai 1. Nilai tertinggi 80 2. Nilai terendah 72 3. Rata-rata 79
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa nilai praktek salat nilai tertinggi sebesar 80 dan nilai terendah 72 dengan nila rata-rata kelas sebesar 79. Dari hasil penilaian tersebut ditemukan bahwa semua siswa sudah memenuhi KKM. Dari tabel 4.4 dan tabel 4.5 pada siklus II ini sudah menunjukkan peningkatan hasil yang baik. Selama pembelajaran siswa sudah tidak terlihat ramai, sebagian besar siswa sudah menyimak materi yang disampaikan guru, berani bertanya dan menjawab, siswa sudah bisa melakukan gerakan-gerakan salat dengan benar. Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian ini dapat diterima, artinya metode demonstrasi dapat dapat meningkatkan kemampuan salat siswa kelas II SD Negeri Banjarharjo Kecamatan Salaman Tahun Pelajaran 2011/2012.
B. Pembahasan
Siklus I II
Tabel 4.7 Pelaksanaan Pembelajaran Menyimak Bertanya 11 7 19 14
Menjawab 5 11
49
Dari tabel 4.11 mengenai pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi salat dengan metode demonstrasi, pada siklus I siswa yang menyimak materi yang dijelaskan guru sebanyak 11 siswa, yang bertanya sebanyak 7 siswa dan yang menjawab sebanyak 5 siswa, sedangkan pada siklus II siswa yang menyimak materi yang dijelaskan guru sebanyak 19 siswa, yang bertanya sebanyak 14 siswa dan yang menjawab sebanyak 11 siswa. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa dengan metode demonstrasi keaktifan siswa dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan. Siswa sudah mulai menyimak penjelasan guru, siswa juga berani bertanya dan bisa menjawab pertanyaan guru. Tabel 4.8 Rekapitulasi Prestasi Siswa Nilai Siklus Praktek Salat I 70 II 79
Dari tabel 4.8 mengenai kemampuan salat siswa pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi salat dengan metode demonstrasi, pada siklus I nilai praktek salat sebesar 70. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas sudah di atas KKM 68,0, namun hanya 8 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM, yaitu sebesar 40%, sedangkan indikator keberhasilan penelitian ini adalah nilai siswa yang memenuhi KKM sebesar 70%, maka penelitian tindakan kelas dilanjutkan pada siklus II. Setelah siswa memperoleh tindakan kelas dengan metode demonstrasi, nilai praktek salat meningkat menjadi 79. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa dengan metode demonstrasi
50
kemampuan salat siswa mengalami peningkatan. Nilai siswa yang tadinya memenuhi KKM hanya 8 siswa, setelah siswa diberikan tindakan pada tahap siklus II dengan menggunakan metode demonstrasi nilai kemampuan salat siswa telah memenuhi KKM semua atau 100%. Jadi dapat dinyatakan pula bahwa penelitian tindakan kelas ini telah berhasil, sehingga hipotesis penelitian yang diajukan dapat diterima, artinya metode demonstrasi dapat dapat meningkatkan kemampuan salat siswa kelas II SD Negeri Banjarharjo Kecamatan Salaman Tahun Pelajaran 2011/2012.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil observasi kemampuan gerakan salat wajib siswa mengalami peningkatan dan rata-rata siswa yang mendapatkan nilai lebih dari 68,0 lebih dari 70%, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan gerakan salat wajib siswa kelas II SD Negeri Banjarharjo Kecamatan Salaman Tahun Pelajaran 2011/2012.
B. Saran Saran dari penelitian ini adalah: 1. Bagi guru Sebaiknya
guru
menggunakan
metode
demonstrasi
dalam
proses
pembelajaran, terutama pada proses pembelajaran yang lebih banyak menggunakan praktek. 2. Bagi siswa Sebaiknya siswa memperhatikan ketika guru menjelaskan materi dan memperhatikan demonstrasi dari guru serta aktif dalam proses pembelajaran agar siswa dapat memahami materi pembelajaran.
51
52
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Bukhari, Imam. 2003. Bekal Hidup Dunia Akherat Hidup & Mati yang Lebih Bermutu. Ponorogo: copyright@ cet 2, Sya‟ban 1424/Okt. Djamarah, Syaeful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Moeliono, M Anton. 1993. Tata Bahasa Buku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Rosyid, Sulaiman. 1976. Fiqih Islam. Jakarta: Attahurriyah. Sagala, Syaiful. 2007. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana prenada Media Group. Suaedy, Soleh. 2011. Penerapan Berbagai Metode Pembelajaran dalam Kegiatan Diklat. Artikel (http://bdksurabaya.kemenag.go.id, diakses 31 Mei 2012). Sudjana, Nana. 2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Al Gesido. Syafi'i, Syaiikh Jalal Muhammad. 2006. The Power of Shalat. Bandung: MQ Publishing. Syah, Muhibbin. 2000. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Zuhairini, dkk. 1983. Metodik Khusus Pendidikan Agama. Surabaya: Usaha Nasional.
53
LAMPIRAN
54
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompentensi Kompetensi Dasar Alokasi Waktu
: : : : : :
SD Negeri banjarharjo Pendidikan Agama Islam II/II (dua) 9. Membiasakan salat secara tertib 9.1. Mencontoh gerkan salat 2 × 35 „ (1 × pertemuan)
Indikator: 1. Menunjukkan gerakan salat dengan tertib. 2. Mempraktekkan gerakan salat dengan benar. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menunjukkan gerakan salat dengan tertib. 2. Siswa dapat mempraktekkan gerakan salat dengan benar. Karakter yang diharapkan: Dapat dipercaya, tekun, tanggung jawab, disiplin. Materi Pembelajaran : salat Metode Pembelajaran : Demonstrasi Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: 1. Kegiatan Pendahuluan Apersepsi dan motivasi: c) Pembahasan singkat pengalaman siswa yang telah melaksanakan salat. d) Memperkenalkan pokok-pokok bahan ajaran yang akan dipelajari. 2.
Kegiatan Inti: Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: e) Siswa memperhatikan gerakan salat yang dilakukan guru oleh guru (dari takabiratul ihram sampai salam). Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: f) Siswa berlatih melakukan gerakan salat (dari takbiratul ihram sampai iktidal) secara klasikal, kemudian satu kelompok. g) Siswa melakukan gerakan salat (dari takbiratul ihram sampai iktidal) secara individu. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: h) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
55
i) Guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman, memberikan penjelasan dan penguatan. 3.
Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru: j) Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa tentang materi gerakan salat. k) Guru menyampaikan kesimpulan tentang materi yang dipelajari (gerakan salat).
Alat/Sumber Belajar 1. Gambar peraga orang salat. 2. Buku PAI kelas II Penerbit Yudhistira 3. Pengalaman guru. Penilaian: Indikator Pendapaian Teknik Penilaian Mempraktikkan gerkan salat Tes praktek dengan benar
Instrumen Soal Praktek gerakan salat
Aspek Penilaian No 1. 2. 3.
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Aspek
Sedang
Nilai Cukup
Baik
Takbiratul ihram Rukuk Iktidal LEMBAR OBSERVASI NILAI SISWA SIKLUS I Takbiratul Ihram Nama Siwa S C B Dicki Wahyu Dwi Salisa M. Diki Dewantoro Rahayu Dwi Pangestu Heru Purnomo Mealin Septiyana Siti Fatimah Aida Alya R. Anisa Nuril Eka Putra N M. Bagus P M. Ega Triyagani M. Rafi Maulana M. Zidni Taufikal H
Rukuk S
C
Iktidal B
S
C
B
56
No
Nama Siwa
15. Nurul Azizah 16. Umi Latifah 17. Wahyu Cahyo H 18. Vera Setiya Dewi 19. M. Andhi Arif 20. Mikola Ferdian Keterangan: S : Sedang : Skor nilai 65 C : Cukup : Skor nilai 70 B : Baik : Skor nilai 80
Takbiratul Ihram S C B
Rukuk
Iktidal S
C
B
57
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompentensi Kompetensi Dasar Alokasi Waktu
: : : : : :
SD Negeri banjarharjo Pendidikan Agama Islam II/II (dua) 9. Membiasakan salat secara tertib 9.1. Mencontoh gerkan salat 2 × 35 „ (1 × pertemuan)
Indikator: 1. Menunjukkan gerakan salat dengan tertib. 2. Mempraktekkan gerakan salat dengan benar. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menunjukkan gerakan salat dengan tertib. 2. Siswa dapat mempraktekkan gerakan salat dengan benar. Karakter yang diharapkan: Dapat dipercaya, tekun, tanggung jawab, disiplin. Materi Pembelajaran : salat Metode Pembelajaran : Demonstrasi Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: 1. Kegiatan Pendahuluan Apersepsi dan motivasi: l) Pembahasan singkat pengalaman siswa yang telah melaksanakan salat. m) Menanyakan tentang bahan ajaran/materi yang telah dipelajari pada pertemuan yang telah lalu. 2.
Kegiatan Inti: Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: n) Siswa memperhatikan gerakan salat yang dilakukan guru oleh guru (dari takbiratul ihram sampai salam). Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: o) Siswa melaksanakan gerakan salat (dari sujud sampai dengan salam) secara klasikal (bersama-sama), kemudian satu kelompok. p) Siswa melakukan gerakan salat (dari sujud sampai dengan salam) secara individu (melaksanakan tugas dari guru.
58
Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: q) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang siswa belum paham. r) Guru bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami siswa. s) Guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman, memberikan penjelasan dan penguatan. 3.
Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru: t) Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa tentang materi yang disampaikan (gerakan salat). u) Guru menyampaikan kesimpulan tentang materi yang dipelajari (gerakan salat).
Alat/Sumber Belajar 1. Gambar peraga orang salat. 2. Buku PAI kelas II Penerbit Yudhistira 3. Pengalaman guru. Penilaian: Indikator Pendapaian Teknik Penilaian Mempraktikkan gerkan salat Tes praktek dengan benar
Instrumen Soal Praktek gerakan salat
Aspek Penilaian No 1. 2. 3. 4. 5.
Aspek Sujud Duduk antara dua sujud Duduk tahiyat awal Duduk tahiyat akhir Salam
Sedang
Nilai Cukup
Baik
59
No
Nama Siwa
LEMBAR OBSERVASI NILAI SISWA SIKLUS II Duduk Duduk Sujud antara Dua Tahiyat Sujud Awal S C B S C B S C B
1. Dicki Wahyu Dwi 2. Salisa M. 3. Diki Dewantoro 4. Rahayu Dwi Pangestu 5. Heru Purnomo 6. Mealin Septiyana 7. Siti Fatimah 8. Aida Alya R. 9. Anisa Nuril 10. Eka Putra N 11. M. Bagus P 12. M. Ega Triyagani 13. M. Rafi Maulana 14. M. Zidni Taufikal H 15. Nurul Azizah 16. Umi Latifah 17. Wahyu Cahyo H 18. Vera Setiya Dewi 19. M. Andhi Arif 20. Mikola Ferdian Keterangan: S : Sedang : Skor nilai 65 C : Cukup : Skor nilai 70 B : Baik : Skor nilai 80
Duduk Tahiyat Akhir S C B
Salam S
C
B
60
PEDOMAN OBSERVASI No. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
Nama Dicki Wahyu Dwi Salisa M. Diki Dewantoro Rahayu Dwi Pangestu Heru Purnomo Mealin Septiyana Siti Fatimah Aida Alya R. Anisa Nuril Eka Putra N M. Bagus P M. Ega Triyagani M. Rafi Maulana M. Zidni Taufikal H Nurul Azizah Umi Latifah Wahyu Cahyo H Vera Setiya Dewi M. Andhi Arif Mikola Ferdian Jumlah
Pelaksanaan Pembelajaran Menyimak Bertanya Menjawab
61
HASIL OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Nama Dicki Wahyu Dwi Salisa M. Diki Dewantoro Rahayu Dwi Pangestu Heru Purnomo Mealin Septiyana Siti Fatimah Aida Alya R. Anisa Nuril Eka Putra N M. Bagus P M. Ega Triyagani M. Rafi Maulana M. Zidni Taufikal H Nurul Azizah Umi Latifah Wahyu Cahyo H Vera Setiya Dewi M. Andhi Arif Mikola Ferdian Jumlah
Pelaksanaan Pembelajaran Menyimak Bertanya Menjawab √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 7 5
62
HASIL OBSERVASI NILAI SISWA SIKLUS I
No. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
Nama Dicki Wahyu Dwi Salisa M. Diki Dewantoro Rahayu Dwi Pangestu Heru Purnomo Mealin Septiyana Siti Fatimah Aida Alya R. Anisa Nuril Eka Putra N M. Bagus P M. Ega Triyagani M. Rafi Maulana M. Zidni Taufikal H Nurul Azizah Umi Latifah Wahyu Cahyo H Vera Setiya Dewi M. Andhi Arif Mikola Ferdian Rata-rata
Aspek yang Dinilai Takbiratul Rukuk Iktidal Ihram 65 65 65 65 70 65 65 65 65 70 70 70 70 65 65 65 65 70 65 65 70 65 65 70 80 80 80 65 70 65 70 80 70 70 70 65 80 80 70 70 70 70 80 70 80 80 80 65 70 80 70 70 65 65 65 65 70 70 65 65
Rata-rata Nilai 65 67 65 70 67 67 67 67 80 67 73 68 77 70 77 75 73 67 67 67 70
63
HASIL OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II No. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
Nama Dicki Wahyu Dwi Salisa M. Diki Dewantoro Rahayu Dwi Pangestu Heru Purnomo Mealin Septiyana Siti Fatimah Aida Alya R. Anisa Nuril Eka Putra N M. Bagus P M. Ega Triyagani M. Rafi Maulana M. Zidni Taufikal H Nurul Azizah Umi Latifah Wahyu Cahyo H Vera Setiya Dewi M. Andhi Arif Mikola Ferdian Jumlah
Pelaksanaan Pembelajaran Menyimak Bertanya Menjawab √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19
√ 14
11
64
HASIL OBSERVASI NILAI SISWA SIKLUS II
No.
Nama
21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
Dicki Wahyu Dwi Salisa M. Diki Dewantoro Rahayu Dwi Pangestu Heru Purnomo Mealin Septiyana Siti Fatimah Aida Alya R. Anisa Nuril Eka Putra N M. Bagus P M. Ega Triyagani M. Rafi Maulana M. Zidni Taufikal H Nurul Azizah Umi Latifah Wahyu Cahyo H Vera Setiya Dewi M. Andhi Arif Mikola Ferdian Rata-rata
Sujud 70 70 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 70 80
Aspek yang Dinilai Duduk Duduk Duduk antara Tasyahud Tasyahud Salam Dua Awal Akhir Sujud 80 80 80 70 80 70 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 70 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 70 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 70 80 70 70 70 80 80 80 80 80
Ratarata Nilai 76 76 80 80 78 80 80 80 80 80 78 80 80 80 80 80 80 78 72 80 79