PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMBELAJARAN MANDIRI TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS VIII DI SEKOLAH TERBUKA SMP N 2 TENGARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: TATIH WAHONO NIM: 111 09 055
JURUSAN TARBIYAH PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2013
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMBELAJARAN MANDIRI TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS VIII DI SEKOLAH TERBUKA SMP N 2 TENGARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: TATIH WAHONO NIM: 111 09 055
JURUSAN TARBIYAH PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2013
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Tatih Wahono
NIM
: 11109055
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan karya saya sendiri, bukan jiplakan atau karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 27 September 2013 Penulis
TATIH WAHONO NIM: 11109055
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Phone (0298) 323706 Salatiga 50721 Wibsite : www.stainsalatiga.ac.id Email :
[email protected]
Drs. Djoko Sutopo DOSEN STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING Lamp : 4 eksemplar Hal : Naskah skripsi Saudara TATIH WAHONO Kepada: Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga Assalamualaikum. Wr. Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama
: TATIH WAHONO
NIM
: 11109O55
Jurusan/ Progdi
: Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam
Judul
: PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMBELAJARAN MANDIRI TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS VIII DI SEKOLAH TERBUKA SMP N 2 TENGARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014. Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut diatas supaya segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian. Wassalamualaikum. Wr. Wb. Salatiga, 27 September 2013 Pembimbing
Drs. Djoko Sutopo NIP. 19560603 198703 1 002
SKRIPSI PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMBELAJARAN MANDIRI TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS VIII DI SEKOLAH TERBUKA SMP N 2 TENGARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
DISUSUN OLEH: TATIH WAHONO NIM: 111 09 055 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 2 November 2013 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam. Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji
: Dra. Siti Asdiqoh, M.Si
Sekretaris Penguji
: Dra. Maryatin
Penguji I
: Dra. Lilik Sriyanti, M.Si
Penguji II
: Drs. Bahroni, M.Pd
Penguji III
: Drs. Djoko Sutopo
Salatiga, 11 November 2013 Ketua STAIN Salatiga
Dr.Imam Sutomo, M.Ag. NIP. 19580827 198303 1002
MOTTO
إِ َّن اللَّهَ ال يُغَيِّ ُر َما بَِق ْوٍم َحتَّى يُغَيِّ ُروا َما بِأَنْ ُف ِس ِه ْم “Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (Q.S. Al-Ra’d: 11)
ت أَقْ َد َام ُك ْم ْ ِّص ْرُك ْم َويُثَب ُ ص ُروا اللَّهَ يَ ْن ُ إِ ْن تَ ْن “Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (Q. S Muhammad: 7)
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah dengan izin Allah skripsi ini selesai. Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang yang telah mendorong untuk selalu memperjuangkan mimpiku: 1. Ayahanda Suratno dan Ibunda Indonpewa, motivator handal yang mampu mengisi setiap relung jiwa, memberi semangat serta mampu menjadi motor penggerak hidupku. Mendoakan aku setiap saat serta selalu berusaha mewujudkan setiap harapanku. 2. Bapak Drs. Djoko Sutopo, yang telah sabar dalam mengarahkan dan memberikan masukan-masukan dalam menyusun skripsi ini. 3. Dosen-dosen Tarbiyah, terima kasih telah mengalirkan ilmu kedalam hati, menjadi fasilitator serta mendorongku agar bisa berbuat yang terbaik untukku maupun bangsaku. Terima kasih jasa-jasamu takkan aku lupakan 4. Keluarga Besar PAI B 2009, kebersamaan kita akan selalu aku simpan dalam memory dan akan tertoreh dalam sejarah hidupku. Terima kasih atas ketulusan dan keihlasannya dalam memberikan kasih sayang selama ini sehingga menjadikan hidupku begitu indah dan lebih berarti. Kupersembahkan buah karya sederhana ini kepada kalian semua hanya do’a dan harapan yang terucap: Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan kemampuan kepadaku untuk bisa mewujudkan apa yang kalian titipkan selama ini. Dan semoga aku bisa menjadi yang terbaik bagi kalian “Amiin Ya Robbal Alamin”
KATA PENGANTAR
Asslamu’alaikum Wr. Wb Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tiada kata yang lebih pantas yang dapat peneliti ungkapkan selain puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga dan para sahabat yang telah mengajarkan kita tentang arti kehidupan yang sesungguhnya. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S-1) dalam Ilmu Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan berkat jasajasa, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh ketulusan dari lubuk hati yang paling dalam penulis sampaikan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. 2. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M. Si, Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam. 3. Bapak Drs. Djoko Sutopo, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta
pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas ini. 4. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan STAIN Salatiga yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini. 5. Kepala sekolah dan guru SMP Negeri 2 Tengaran yang telah memberikan ijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian di sekolah tersebut. 6. Bapak dan ibu serta saudara-sadaraku di rumah yang telah mendoakan dan membantu dalam bentuk materi untuk membiayai penulis dalam menyelesaikan studi di STAIN Salatiga dengan penuh kasih sayang dan kesabaran. Harapan penulis, semoga amal baik dari beliau mendapatkan balasan yang setimpal dan mendapatkan ridho Allah SWT. Akhirnya dengan tulisan ini semoga bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb Salatiga, 27 September 2013 Penulis
TATIH WAHONO NIM 111 09 055
ABSTRAK Wahono, Tatih. 2013. 11109055. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Pembelajaran Mandiri terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI Kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran Tahun Pelajaran 2013/2014. Program Strata I Jurusan Pendidikan Agama Islam (STAIN) Salatiga, 2013. Pembimbing: Drs. Djoko Sutopo Kata kunci: Pembelajaran Mandiri, Motivasi Belajar, Prestasi Belajar Siswa Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1) Bagaimana persepsi siswa kelas VIII tentang pembelajaran mandiri di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014, 2) Bagaimana motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014, 3) Bagaimana prestasi belajar siswa Kelas VIII pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014, 4) Adakah indikasi pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014, 5) Adakah indikasi pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014 , 6) Adakah indikasi pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap motivasi dan prestasi belajar pada mata pelajaran PAI kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan angket dan dokumentasi sebagai metode pokok, sedangkan observasi sebagai metode pendukung. Subjek penelitian sebanyak 50 responden dan merupakan penelitian populasi. Data yang diperoleh dari angket dan dokumentasi kemudian dianalisis dengan menggunakan metode kuntitatif dengan rumus yang digunakan chi-square. Setelah diperoleh hasil perhitungan ke table X2 dengan kriteria bahwa apabila X2 2 hitung ≥ X tabel maka Ho ditolak dikonsultasikan pada tabel pada taraf 1% Hasil penelitian ini menunjukan: 1) Persepsi siswa kelas VIII tentang pembelajaran mandiri di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tergolong negatif dengan prosentase 54%, 2) Motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tergolong sedang dengan prosentase 58%, 3) Prestasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tergolong sedang dengan prosentase 62%, 4) Ada indikasi pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran 5) Ada indikasi pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran6) Ada indikasi pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran. Hal itu dibuktikan dengan hasil X2 hitung = 12,4 dan X2 tabel = 9,21 pada db 2 dengan taraf signifikasi 1%
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................
i
HALAMAN BERLOGO ………...............................................................
ii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING.........................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................
iv
DEKLARASI..............................................................................................
v
MOTTO........................................................................................................
vi
PERSEMBAHAN.......................................................................................
vii
KATA PENGANTAR.................................................................................
viii
ABSTRAK...................................................................................................
x
DAFTAR ISI................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL........................................................................................
xiv
BAB I PENDAHULUAN A.
LatarBel akang Masalah.............................................................
B.
1 Rumusa
n Masalah..................................................................... C.
4 Tujuan
Penelitian...................................................................... D.
5 Hipotesi
s Penelitian................................................................... E.
6 Manfaat
Penelitian.................................................................... F.
7 Definisi
Operasional................................................................. G.
8 Metode
Penelitian..................................................................... H.
10 Sistemat
ika Penulisan Skripsi...................................................
16
BAB II KAJIAN PUSTAKA A.
Persepsi …………………….....................................................
19
1.
Pengerti an Persepsi……………….....................................
2.
19 Mekanis
me Persepsi……………………........................... 3.
20 Prinsip
Dasar Persepsi…………………………………… 4.
21 Faktor-
faktor yang Mempengaruhi Persepsi....................... 5.
22 Peran
Persepsi.....................................................................
B.
24
SMP Terbuka................ ……...................................................
25
1.
Landasa n SMP Teruka........................................................
2.
25 Tujuan
Pelaksanaan SMP Terbuka..................................... 3.
26 Kompon
en Sistem SMP Terbuka....................................... 4.
27 Guru di
SMP Terbuka......................................................... C.
29 Pembela
jaran Mandiri...............................................................
30
1.
Pengerti an Pembelajaran Mandiri.......................................
2.
30 Karateri
stik Sistem Pembelajaran Mandiri.........................
31
3.
Strategi Pembelajaran pada Sistem Belajar Mandiri……..
4.
35 Materi
Ajar.......................................................................... 5.
36 Keuntun
gan Sistem Belajar Mandiri................................... D.
37 Motivas
i Belajar........................................................................
38
1.
Pengerti an Motivasi Belajar................................................
2.
38 Fungsi
Motivasi Belajar...................................................... 3.
41 Ciri-ciri
Motivasi……………………………………….... 4.
43 Macam-
macam Motivasi Belajar........................................ 5.
45 Bentuk
Motivasi di Sekolah................................................ E.
47 Prestasi
Belajar.........................................................................
51
1.
Pengerti an Prestasi Belajar.................................................
2.
51 Fungsi
Prestasi Belajar....................................................... 3.
53 Faktor-
faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar……… 4.
53 Kemam
puan Berprestasi di Sekolah................................... F.
55 Pendidi
kan Agama Islam..........................................................
56
1.
Pengerti an Pendidikan Agama Islam..................................
56
2.
Dasardasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam………
3.
57 Fungsi
Pendidikan Agama Islam........................................ G.
59 Pengaruh
Persepsi Siswa Tentang Pembelajaran Mandiri Terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa......................... 61 BAB III LAPORAN PENELITIAN A.
Gambar an Lokasi dan Objek Penelitian.................................
65
1.
Perkem bangannya SMP N 2 Tengaran.............................
2.
65 Profil
Sekolah................................................................... 3.
65 Visi dan
Misi.................................................................... 4.
66 Data
Ketenagaan.............................................................. 5.
68 Data
Guru dan Jabatan..................................................... 6.
69 Struktur
Organisasi Sekolah............................................. 7.
71 Tata
Tertib Guru dan Keryawan....................................... B.
72 Penyajia
n data hasil penelitian...............................................
74
1.
Daftar Responden..............................................................
74
2.
Data Hasil Angket.............................................................
74
BAB IV ANALISIS DATA A.
Analisi Pertama.........................................................................
84
B.
Analisis Kedua..........................................................................
87
C.
Analisis Ketiga..........................................................................
90
D.
Analisis Keempat......................................................................
93
E.
Analisis Kelima........................................................................
95
F.
Analisis Keenam.......................................................................
97
G.
Pembah asan Hasil Uji Hipotesis...............................................
BAB V
100
PENUTUP A.
Kesimp ulan...............................................................................
102
B.
Saransaran................................................................................
105
C.
Keterbat asan Penelitian……………………………………….
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
106
DAFTAR TABEL
Tabel I Pembelajaran Mandiri……................................................................ 14 Tabel II Motivasi Belajar Siswa..................................................................... 14 Tabel III Data Guru……………..................................................................... 68 Tabel IV Daftar Guru dan Jabatan.................................................................. 69 Tabel V Data Responden………………........................................................ 74 Tabel VI Hasil Angket Persepsi Siswa tentang Pembelajaran Mandiri.......... 77 Tabel VII Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa............................................ 79 Tabel VIII Data Prestasi Siswa pada Mata Pelajaran PAI……….................. 81 Tabel IX Kriteria Nilai Persepsi Siswa terhadap Pembelajaran Mandiri....... 85 Tabel X Rekapilulasi Persepsi Siswa terhadap Pembelajaran Mandiri.......... 87 Tabel XI Kriteria Nilai Motivasi Belajar Siswa…......................................... 88 Tabel XII Rekapitulasi Motivasi Belajar Siswa.............................................. 90 Tabel XIII Kriteria Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI............ 91 Tabel XIV Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI..... 92 Tabel XV Tabel Persiapan Pengaruh Persepsi Siswa tentang Pembelajaran Mandiri terhadap Motivasi Belajar Siswa........................................................ 94 Tabel XVI Tebel Kerja Pengaruh Persepsi Siswa tentang Pembelajaran Mandiri terhadap Motivasi BelajaSiswa......................................................... 94 Tabel XVII Tabel Persiapan Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI......................................................... 96 Tabel XVIII Tabel Kerja Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI......................................................... 96 Tabel XIX Tebel Persiapan Pengaruh Persepsi Siswa tentang Pembelajaran Mandiri terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI............... 98 Tabel XX Tebel Kerja Pengaruh Persepsi Siswa tentang Pembelajaran Mandiri terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI............... 99
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Negara memiliki tanggung jawab untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, maka dari itu pemerintah melakukan berbagai upaya untuk memajukan kualitas pendidikan. Setiap warga Negara Indonesia memiliki hak mendapatkan pendidikan (Hasbullah, 1999:286). Hal ini dipertegas dengan berlakunya Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, yang salah satunya tentang pemerataan kesempatan pendidikan bagi seluruh masyarakat Indonesia, maka sudah selayaknya seluruh warga Indonesia memperoleh pendidikan secara merata. Namun demikian, di Indonesia masih banyak anak-anak yang belum mengenyam pendidikan secara layak dan masih banyak anak-anak yang mengalami putus sekolah. Untuk mengatasi masalah tersebut banyak hal yang diusahakan oleh pemerintah, salah satunya adalah melalui diselenggarakannya SMP Terbuka. Berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 034/U/1979 tanggal 21 Februari 1979 selama masa perintisan tanggung jawab penyelenggaraan SMP terbuka ada pada Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan (Bachtiar, 1984:268). SMP terbuka adalah sekolah lanjutan tingkat pertama yang diperuntukan khusus para siswa dengan usia 13-17 tahun yang tidak bisa mengikuti pembelajaran seperti biasa pada SMP regular,
karena alasan ekonomi, transportasi, kondisi geografis, atau kendala waktu untuk membantu orang tua. Tujuan dari sistem SMP Terbuka adalah sebagai salah satu upaya atau subsistem pendidikan pada jenjang SMP untuk membantu lulusan SD dan MI yang karena faktor sosial, ekonomi, geografis, waktu, dan lain-lain tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP regular (Salma, 2004:283). Keberadaan SMP terbuka ada yang terpisah dengan SMP induknya adapula yang menyatu dengan SMP induknya seperti yang terdapat di SMP N 2 Tengaran. SMP terbuka yang menyatu dengan SMP induknya diharapkan mendapatkan pelajaran yang sama dengan kelas regular di SMP induknya. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa terdapat perbedaan pelaksanaan proses belajar antara kelas terbuka dengan kelas regular. Jika siswa di sekolah induk belajarnya menggunakan satu cara yaitu belajar secara tatap muka setiap hari dengan guru, maka siswa SMP Terbuka belajarnya menggunakan dua cara, yaitu belajar mandiri di TKB dengan menggunakan modul di bawah asuhan guru pamong dan belajar tatap muka dengan guru bina di sekolah induk. Dalam hal belajar mandiri, siswa SMP Terbuka banyak mengalami kesulitan dalam mempelajari materi ajar. Menurut Guru Bina pada Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam mata pelajaran, mengingat banyaknya materi yang sulit, kurangnya waktu tatap muka, media penunjang kurang dan kurang jelasnya modul oleh karena itu masih banyak materi yang belum dapat dikuasai oleh siswa. Tentunya hal
tersebut akan mempengaruhi persepsi siswa terhadap proses pembelajaran mendiri. Tanpa ada persepsi yang benar pada peserta didik disekolah, tidak akan mendapatkan kemanfaatan yang berarti dari informasi atau materi pelajaran yang disampaikan guru (Desmita, 2010:116). Inilah permasalahan pembelajaran yang terjadi di SMP Terbuka Tengaran yang berpeluang berpengaruh terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa. Terlepas dari kendala yang dihadapi siswa sekolah terbuka dalam mengikuti pembelajaran mandiri di atas, lemahnya pengawasan oleh sekolah induk mengakibatkan siswa SMP terbuka melakukan berbagai hal yang tidak sesuai dengan harapan, seperti: banyak melanggar peraturan, motivasi untuk belajar rendah, tidak dapat mengatur waktu dan timbulnya berbagai problema yang terdapat pada diri siswa. Dengan pelaksanaan pembelajaran mandiri yang menarik dan inovatif, ditambah dengan pelengkapan media penunjang yang memadai serta disusunnya materi modul yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa sekolah terbuka, tentunya akan berakibat positif terhadap perkembangan siswa, baik dalam pengetahuan maupun dalam keterampilan. Oleh sebab itu, siswa akan antusias mengikuti pembelajaran mandiri. Bila hal itu terlaksana dengan baik, maka apa yang disampaikan pada pembelajaran mandiri akan berpengaruh terhadap motivasi belajar sehingga siswa tertarik untuk lebih meningkatkan prestasi belajarnya. Untuk mengetahui semua itu, maka penulis yang juga sebagai peneliti mengambil judul: “PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG
PEMBELAJARAN MANDIRI TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS VIII DI SEKOLAH TERBUKA SMP N 2 TENGARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014”
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana persepsi siswa kelas VIII tentang pembelajaran mandiri pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014? 2. Bagaimana motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014? 3. Bagaimana prestasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2103/2014? 4. Adakah indikasi pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014? 5. Adakah indikasi pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014?
6. Adakah indikasi pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap motivasi dan prestasi siswa pada mata pelajaran PAI kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014?
C. Tujuan Pembelajaran Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui persepsi siswa kelas VIII tentang pembelajaran mandiri pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014. 2. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014. 3. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014. 4. Untuk mengetahui adakah indikasi pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014. 5. Untuk mengetahui adakah indikasi pengaruh persepsi siswa tentang
pembelajaran mandiri terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII pada
mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014. 6. Untuk mengetahui adakah indikasi pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap motivasi dan prestasi siswa pada mata pelajaran PAI kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014.
D. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti. Tetapi masih harus dibuktikan, atau ditegaskan, atau diuji kebenaranya (Arikunto, 1996:20). Berdasarkan telaah kepustakaan awal, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: 1. Ada indikasi pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014secara segnifikan. 2. Ada indikasi pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014 secara segnifikan. 3. Ada indikasi pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri
terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI.
E. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti. Tetapi masih harus dibuktikan, atau ditegaskan, atau diuji kebenaranya. (Arikunto, 1996:20) Berdasarkan telaah kepustakaan awal, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: 4. Ada indikasi pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014secara segnifikan. 5. Ada indikasi pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014 secara segnifikan. 6. Ada indikasi pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014 secara segnifikan.
F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan memiliki manfaat baik secara teoritis maupun praktis bagi pihak peneliti sendiri maupun bagi
pengembangan ilmu dan pengetahuan (secara akademik). Secara lebih rinci kegunaan penelitian ini dapat memberi manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini
diharapkan dapat
menambah
wawasan bagi
perkembangan ilmu dan pengetahuan terutama yang berhubungan dengan pelaksanaan pembelajaran mandiri. b. Menjadikan bahan masukan untuk kepentingan pengembangan ilmu bagi pihak–pihak yang berkepentingan guna menjadikan penelitian lebih lanjut terhadap objek sejenis atau aspek lainnya yang belum tercakup dalam penelitian ini. 2. Manfaat Praktis a. Memberikan informasi bagi pihak sekolah yang mengadakan sekolah terbuka agar meningkatkan pelaksanaan pembelajaran mandiri. b. Menambah wawasan bagi para praktisi pendidikan mengenai pelaksanan pembelajaran mandiri pada Sekolah Terbuka. c. Sebagai bahan masukan bagi para guru bahwa pelaksanaan pembelajaran mandiri harus dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat mendorong terciptanya motivasi dan prestasi belajar siswa. d. Memberikan informasi bagi kepala sekolah khususnya di SMP N 2 Tengaran tentang pelaksanaan pembelajaran mendiri pada Sekolah Tebuka yang dirintisnya.
e. Sebagai masukan kepada para guru untuk lebih meningkatkan pelaksaan pembelajaran mandiri.
G. Definisi Operasional Penelitian ini terdiri dari variabel independent (variabel bebas) yaitu pembelajaran mandiri, serta variabel dependent (variabel terikat) yaitu motivasi belajar siswa dan prestasi siswa. Variabel ini masih memiliki pengertian yang bersifat umum. Oleh karena itu, supaya penelitian mempunyai batas pengertian yang jelas, dan mudah diukur, maka perlu dijabarkan arti setiap variabel kedalam suatu definisi operasional. Kemudian definisi operasional dari setiap variabel tersebut dijabarkan kedalam dimensi-dimensi dengan indikatornya masing-masing. Adapun definisi operasional variabel dengan dimensi dan indikatornya masing-masing sebagai berikut: 1. Pembelajaran Mandiri Pembelajaran mandiri adalah suatu sistem pembelajaran dimana peserta didik diberikan kebebasan untuk mempelajari mata pelajaran tertentu dengan pegangan modul. Seperti disampaikan oleh Dewi (2004:190) bahwa pembelajaran mandiri adalah proses belajar yang memberikan kesempatan para peserta didik untuk mencerna materi ajar dengan sedikit bantuan guru. Komponen sebuah modul biasanya terdiri dari hal sebagai berikut:
a. Petunjuk guru, berisi petunjuk bagi guru tentang apa yang perlu dilakukan guru untuk membantu murid. b. Petunjuk murid, berisi petunjuk tentang tujuan yang akan dicapai dan cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. c. Buku kegiatan siswa, berisi materi pelajaran dan tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa sebagai latihan. d. Tes akhir modul, dimaksudkan untuk mentes sampai seberapa jauh tujuan yang harus dicapai melalui modul itu telah dapat dicapai oleh siswa. 2. Motivasi Belajar Motivasi adalah dorongan yang timbul dari diri seseorang untuk melakukan suatu hal. Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengfanb tanggapan terhadap adanya tujuan. Sedangkan menurut A.M. Sardiman (2009: 75) motivasi belajar diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu. 3. Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah kemampuan akademik dan non akademik yang dimiliki oleh siswa yang ditunjukan dalam hasil belajar.
Menurut Muhibbin Syah (2007:64), prestasi belajar dipengaruhi oleh tiga faktor, yakni: a. Faktor
internal
(faktor
dari
dalam
diri
siswa),
yakni
keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa; b. Faktor eksternal (faktor dari luar diri siswa), yakni kondisi lingkungan sekitar; c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi srategi dan model yang digunakan siswa untuk melakuakan kegiatan pembelajaran materi-materi pambelajaran.
H. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan rancangan penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kuantitatif untuk mengetahui hubungan setiap variabel penelitian menggunakan analisis statistic chi-square (X2). Terdapat tiga variabel dalam penelitian ini yaitu pembelajaran mandiri sebagai variabel bebas serta motivasi belajar siswa dan prestasi belajar sebagai variabel terikat. 2. Lokasi dan waktu penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran yang beralamat : Jl. Raya Salatiga-Solo Km.07 Tengaran Kabupaten Semarang Tlp. (0298) 312273 Kode Pos 50775. Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai September, yang terbagi menjadi beberapa teknis dari proses pengumpulan data hingga proses penulisan laporan. 3. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2012: 80). Dalam kata lain populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitianya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 1996: 120). Adapun yang dimaksud dengan populasi disini adalah seluruh siswa kelas VIII yang beragama Islam di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 50 siswa. b. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012: 80). Dengan kata lain sempel adalah sebagian atau wakil populasi yang diselidiki. Penulis akan melakukan penelitian dilapangan, dalam menentukan sampel sesuai dengan pendapat suharsimi arikunto, bahwa apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua dan apabila
subyeknya lebih dari 100 dapat diambil 10% - 15% atau 20% 25% (Arikunto: 1996: 120). Pada penelitian ini tidak menggunakan sempel dikarenakan jumlah subjek penelitian kurang dari 100 untuk itu subjek yang diteliti diambil semua sehingga merupakan penelitian populasi. c. Pengumpulan Data Langkah-langkah yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data adalah dengan menggunakan metode angket, metode observasi langsung
ditempat.
1) Metode angket Angket adalah sebuah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi responden dalam arti laporan pribadi atau hal – hal yang diketahui (Arikunto, 1993:128). Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri pada pelajaran PAI dan motivasi belajar siswa. 2) Metode dokumen Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya menumental dari seseorang. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang prestasi siswa pada mata pelajaran PAI melalui data nilai prestasi siswa dari guru pamong.
3) Metode observasi Merupakan metode dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki (Hadi, 1986: 136). Metode ini digunakan sebagai metode pelengkap pada penelitian ini dan diharapkan dapat membantu dalam melengkapi data yang diperlukan dengan jalan mengamati proses pembelajaran di lapangan. d. Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan angket dan dokumentasi sebagai metode pokok yang terdapat dalam lampiran, sedangkan observasi sebagai metode pendukung. Angket terdiri dari dua yaitu yang pertama tentang persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri pada mata pelajaran PAI dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI. Sedangkan dokumen memuat data prestasi siswa pada mata pelajaran PAI. Berikut ini tabel variabel tersebut yang disarikan dari berbagai sumber.
Variabel Pembelajaran mandiri
TABEL I Pembelajaran Mandiri Dimensi Indikator 1. Kemandirian a. Siswa memilih tujuan dalam aspek belajar yang ingin perencanaan didahulukan belajar b. Belajar sesuai dengan laju belajar masingmasing siswa c. Penentuan tempat dan waktu belajar
2. Kemandirian dalam aspek pelaksanaan belajar
3. Kemandirian dalam evaluasi belajar
Variabel Motivasi belajar siswa
1.
2.
3.
4.
5.
a. Mempelajari bahan ajar dengan pilihan masing-masing siswa b. Bebas mempelajari modul secara sendiri atau kelompok c. Bebas mempelajari materi pelajaran di rumah a. Siswa mengerjakan tes mandiri setiap akhir kegiatan belajar modul b. Siswa memilih waktu diadakannya tes akhir unit
TABEL II Motivasi Belajar Siswa Dimensi Indikator Ketekunan a. Keaktifan hadir di dalam belajar sekolah b. Keaktifan mengikuti PBM di kelas c. Kerajinan belajar di rumah Ulet dalam a. Ketelatenan dalam menghadapi mengatasi kesulitan kesulitan b. Kesungguhan dalam mengatasi kesulitan Minat dan a. Kesungguhan dalam ketajaman mengikuti pelajaran perhatian dalam b. Semangat mengikuti belajar pembelajaran Berprestasi a. Keinginan untuk dalam belajar berprestasi b. Konsisten dalam belajar Mandiri dalam a. Menyelesaikan tugas belajar rumah/PR b. Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
e. Teknik Analisis Data Analisis data adalah suatu metode dengan cara menganalisis data yang di peroleh untuk mencari ada tidaknya indikasi pengaruh pembelajaran mandiri terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI. Penulis menggunakan analisis persentase menggunakan rumus:
P
F 100 % N
Keterangan : P : Angka presentase F : Frekuensi yang sedang di cari prosentasenya N : jumlah siswa atau siswi 100%
: Bilangan Konstan
Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap motivasi belajar siswa, pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar siswa dan pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap prestasi belajar siswa dengan menggunakan chi- square, karena dalam penelitian ini penulis menggunakan 3 variabel yang meliputi variabel dependent atau variabel terikat yaitu pembelajaran mandiri, sementara variabel kedua motivasi belajar dan prestasi belajar merupakan variabel independent atau variabel bebas.
Adapun rumus chi-square, berdasar ini Sugiono (2012: 183) memberikan teknik analisis melalui rumus : X2 =∑ Keterangan: X2
= Chi kuadrat
fo
= Frekuensi yang diobservasi
fh
= Frejuensi yang diharapkan
Analisis ini digunakan untuk mengecek diterima tidaknya hipotesa yang telah diajukan berdasarkan analisa hipotesa. Setelah diperoleh hasil perhitungan ke table X2 dengan kriteria bahwa apabila X2 hitung ≥ X2 tabel maka Ho ditolak (hasilnya tidak ada signifikan, dengan demikian hipotesis dapat ditolak) dikonsultasikan pada tabel pada taraf 1%.
I. Sistematika Penulisan Skripsi Dalam penulisan skripsi ini, terdiri dari lima bab yang dapat dijelaskan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab I pendahuluan ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, serta sistematika penulisan skripsi.
BAB II : LANDASAN TEORI Dalam bab II landasan teori ini diuraikan sebagai pembahasan teori yang menjadi landasan teoritik penelitian, kemungkinan adanya pengaruh pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mendiri pada sekolah terbuka terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI. BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan dilaporkan hasil pengumpulan data yang berkaitan dengan variabel penelitian, laporan gambaran umum mengenai lembaga pendidikan dan laporan angket data mengenai persepsi siswa tentang pembelajaran mendiri pada sekolah terbuka, motivasi dan prestasi belajar siswa kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran. BAB IV : ANALISIS DATA Pada bab IV analisis data, akan dilakukan analisis terhadap data yang terkumpul secara pentahapan, klarifikasi data dan uji beda frekuensi untuk menjawab pokok-pokok masalah diatas. BAB V : PENUTUP Pada bab penutup akan menguraikan mengenai kesimpulan akhir dari hasil penelitian, saran-saran yang berhubungan dengan pihak-pihak terkait dari penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Persepsi 1. Pengertian Persepsi Persepsi merupakan salah satu aspek kognitif manusia yang sangat penting, yang memungkinkan untuk mengetahui dan memahami dunia sekelilingnya. Tanpa persepsi yang benar, manusia mustahil dapat menangkap dan memaknai berbagai fenomena atau informasi yang ada disekelilingnya. Persepsi memang jarang untuk diperbincangkan, apa lagi yang terkait dalam proses belajar. Tanpa ada persepsi yang benar kehadiran peserta didik disekolah, tidak akan mendapatkan kemanfaatan yang berarti dari informasi atau materi pelajaran yang disampaikan guru (Desmita, 2010:116). Persepsi berasal dari bahasa inggris “perception”, yang diambil dari bahasa Latin “perceptio”, yang berarti menerima atau mengambil. Dalam kamus Inggris-Indonesia, kata perception diartikan dengan penglihatan atau tanggapan. Sedangkan Dewi (2004:132) mengartiakan persepsi sebagai awal dari segala macam kegiatan belajar yang bisa terjadi pada setiap kesempatan, sengaja atau tidak. Dari pengertian di atas, dapat dipahami bahwa persepsi adalah suatu proses yang menggunakan pengetahuan yang telah dimiliki untuk memperoleh dan menginterprestasikan stimulus (rangsangan) yang
diterima oleh sistem alat indra manusia. Jadi persepsi pada dasarnya menyangkut hubungan manusia dengan lingkungannya. Bagi peserta didik satiap informasi atau stimulus harus terlebih dulu melalui serangkaian proses kognitif yang kompleks, yang melibatkan hampir seluruh demensi kepribadiannya. Peserta didik bukan seperti mesin yang dapat memberikan respon terhadap setiap stimulus secara otomatis. Oleh sebab itu informasi yang diterima dari luar dapat sangat berbeda dengan apa yang disampaikan ke otak siswa. Tujuan belajar sebanarnya adalah mengembangkan persepsi kemudian mewujudkannya menjadi kemampuan-kemampuan yang tercermin dari cara berfikir (kognitif), bekerja motorik, seta bersikap (Dewi, 2004:132). 2. Mekanisme Persepsi Persepsi mengenai semua hal akan mengikuti proses perseptual yang sama. Pada dasarnya mekanisme persepsi melibatkan tiga komponen utama yaitu: seleksi, penyusunan dan penapsiran (Desmita, 2010:119). a. Seleksi adalah proses penyaringan oleh indra terhadap stimulus. Dalam proses ini, stuktur kognitif yang telah ada dalam kepala akan menyeleksi, membedakan data yang masuk dan memilih data mana yang relevan sesuai dengan kepentingan dirinya. b. Penyusunan adalah proses mereduksi, mengorganisasikan, menata, atau menyederhanakan informasi yang kompleks ke dalam suatu pola yang bermakna. Manusia secara alamiah mamiliki kecendrungan
tertentu
dan
melakukan
penyederhanaan
struktur
di
dalam
mengorganisasikan objek-objek perseptual. c. Penafsiran adalah proses menerjemahkan atau menginterprestasikan informasi atau stimulus ke dalam bentuk tingkah laku sebagai respon. Dalam proses ini, individu membangun kaitan-kaitan antara stimulus yang datang dengan struktur kognitif yang lama dan membedakan stimulus
yang datang untuk
memberi makna
berdasarkan hasil interpretasi yang dikaitkan dengan pengalaman sebelumnya kemudian bertindak atau bereaksi. Tindakan ini dapat berupa tindakan tersembunyi (seperti: pembentukan pendapat, sikap) dan dapat pula berupa tindakan terbuka atau perilaku nyata. 3. Prinsip Dasar Presepsi Menurut Dewi (2004:133) prinsip dasar persepsi yang penting diketahui yaitu: a. Persepsi bersifat relatif Prinsip relatif menyatakan bahwa setiap orang akan memberikan persepsi yang berbeda, sehingga pandangan terhadap suatu hal sangat tergantung dari siapa yang melakukan persepsi. b. Persepsi bersifat sangat selektif Prinsip kedua menyatakan bahwa persepsi tergantung pada pilihan, minat, kegunaan, kesesuaian bagi seseorang.
c. Persepsi dapat diatur Persepsi perlu diatur atau ditata agar orang lebih mudah mencerna lingkungan atau stimulus. d. Persepsi bersifat subjektif Persepsi seseorang dipengaruhi oleh harapan atau keinginan tersebut. Pengertian ini menunjukan bahwa persepsi bersifat subjektif. e. Persepsi seseorang atau kelompok bervariasi, walau mereka berada dalam situasi yang sama Prinsip ini berkaitan erat dengan perbedaan kareteristik individu, sehingga setiap individu bisa mencerna stimulasi dari lingkungan tidak sama dengan indivudu lainnya. Oleh karena itu respon terhadap suatu stimulus akan berbeda-beda antara individu satu dengan yang lainya. 4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Dari berbagai sumber yang membahas tentang persepsi, secara umum dapat diidentifikasi dan disarikan tentang faktor persepsi dibagi menjadi 2 yaitu faktor internal dan faktor eksternal. a. Faktor internal yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu, yang mencakup beberapa hal antara lain : 1) Fisiologis. Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap lingkungan juga dapat berbeda.
2) Perhatian. Energi tiap orang berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap obyek juga berbeda dan hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek. 3) Minat. Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada seberapa banyak minat yang digerakkan untuk mempersepsi. 4) Kebutuhan yang searah. Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya
seseorang
individu
mencari
pesan
yang
dapat
memberikan jawaban sesuai dengan dirinya. 5) Pengalaman dan ingatan. Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas. b. Faktor
eksternal
yang
mempengaruhi
persepsi,
merupakan
karakteristik dari linkungan dan obyek-obyek yang terlibat didalamnya. 1) Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus. Faktor ini menyatakan bahwa semakin besarnya hubungan suatu obyek, maka semakin mudah untuk dipahami. 2) Warna dari obyek-obyek. Obyek-obyek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih mudah dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang sedikit. 3) Keunikan dan kekontrasan stimulus. Stimulus luar yang penampilannya dengan latar belakang dan sekelilingnya yang
sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan banyak menarik perhatian. 5. Peranan Persepsi Persepsi menjadikan landasan berfikir bagi seseorang dalam belajar. Persepsi dalam belajar berperan terhadap: a. Daya ingat Beberapa tanda visual seperti symbol, warna, dan bentuk yang diterapkan dalam penyampaian materi ajar mempermudah daya ingat seseorang mengenai materi tersebut. Dengan memiliki kekhususan maka materi ajar menjadi lebih mudah diingat. b. Pembentukan konsep Persepsi dapat pula dibentuk melalui pengaturan kedalaman materi, spasi dan pengamatan yang dikembangkan dalam bentuk model penerapan yang dapat membentuk suatu konsep. c. Pembinaan sikap Interaksi antara pengajar sebagai narasumber dan pembelajaran merupakan kunci dari pembinaan sikap. Proses belajar dapat tercapai jika pengajar berhasil memberikan gambaran visual yang baik bagi pembelajaran. Memahami uraian di atas, nampak bahwa persepsi yang baik sangat dibutuhkan bagi murid untuk menangkap berbagai informasi yang berupa materi pembelajaran. Jika dipahami bahwa belajar sebanarnya adalah mengembangkan persepsi kemudian mewujudkannya menjadi
kemampuan-kemampuan yang tercermin dari cara berfikir, bekerja, seta bersikap, maka pembentukan persepsi yang baik sangat diperlukaan.
B. SMP Terbuka 1. Landasan SMP Terbuka Bentuk penerapan teknologi pendidikan diantara lainnya adalah SMP terbuka. Teknologi pendidikan itu sendiri diartikan sebagai suatu proses kompleks yang terintegrasi yang meliputi manusia, prosedur, ide peralatan dan organisasi untuk menganalisis masalah yang menyangkut semua aspek belajar, serta merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah tersebut (Miarso, 1984:5). Dari sekian banyak masalah pendidikan yang dihadapi Bangsa Indonesia salah satunya adalah masih banyak anak-anak yang belum mengenyam pendidikan secara layak dan masih banyak anak-anak yang mengalami putus sekolah. Untuk mengatasi masalah tersebut banyak hal yang dilakukan oleh pemerintah, salah satunnya melalui diselenggarakannya SMP Terbuka. Pada tahun 1976 diidentifikasikan empat altenatif untuk perluasan kesempatan itu, yaitu: (1) pembangunan gedung sekolah baru; (2) penambahan daya tampung sekolah yang sudah ada (memperbesar rasio murid guru); (3) mendirikan sekolah terbuka; dan (4) menyelenggarakan pendidikan keterampilan. Setelah diuji kelayakannya berdasarkan
kriteria waktu, tenaga, biaya, dan organisasi akhirnya dipilih altenatif sekolah terbuka. Dengan demikian secara konseptual dapat disimpulkan adanya SMP Terbuka adalah untuk membuktikan bahwa konsep belajar mandiri dengan bimbingan yang minimal dari guru dilaksanakan untuk membantu lulusan SD dan MI yang karena faktor sosial, ekonomi, geografis, waktu, dan lain-lain yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP regular. 2. Tujuan Pelaksanaan SMP Terbuka Tujuan dari sistem SMP Terbuka adalah sebagai salah satu upaya atau subsistem pendidikan pada jenjang SMP untuk membantu lulusan SD dan MI yang karena faktor sosial, ekonomi, geografis, waktu, dan lain-lain tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP reguler. Menurut Salma (2004:283) sebagai subsistem pendidikan pada jenjang SMP, tujuan institusional SMP Terbuka adalah : a. Memberikan bekal kemampuan dasar yang merupakan perluasan serta peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di SD yang bermanfaat bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan secara pribadi, anggota masyarakat, dan warga negara sesuai dengan tingkat perkembangannya. b. mempersiapkan siswa untuk hidup dalam masyarakat dan atau mengikuti pendidikan menengah (Kepmen Dikbud No. 054/U/1993 tentang SLTP).
3. Komponen Sistem SMP Terbuka Pada dasarnya komponen sistem SMP terbuka sama dengan SMP reguler. Hanya saja perbedaan terletak pada siswa, kurikulum dan proses pembelajaran, bahan dan fasilitas belajar, tenaga kependidikan, dan penilaian hasil belajar. a. Siswa Calon siswa kelas I SMP terbuka diutamakan anak-anak yang memenuhi ketentuan sebagai berikut : (1) lulus SD atau MI atau setara; (2) berusia maksimal 18 tahun; (3) anak putus SMP/MTs di kelas I yang masih ingin melanjutkan ke SMP (Salma, 2004:283). b. Kurikulum SMP Terbuka menggunakan kurikulum SMP yang berlaku. Dari Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) kurikulum SMP, dikembangkan lagi menjadi Garis Besar Isi Program Media (GBIPM) sebagai acuan untuk mengembangkan berbagai macam media belajar pada SMP Terbuka. GBIPM ini sering kali disebut sebagai kurikulum SMP Terbuka (Miarso, 1984:264). c. Proses pembelajaran Pada SMP Terbuka proses pembelajaran dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu : 1) Belajar mandiri atau berkelompok di tempat kegiatan belajar (TKB). Kegiatan belajar di TKB dilaksanakan 4-5 hari dalam seminggu, minimal 180 menit per harinya. Kegiatan belajar di
TKB, siswa dibimbing dan diarahkan oleh seorang guru yang disebut Guru Pamong. Tugas Guru Pamong bukan mengajar tetapi bertugas untuk mengelola, mengarahkan, membimbing, dan memotivasi siswa agar belajar. 2) Pada kegiatan belajar tatap muka, masing-masing guru mata pelajaran disebut Guru Bina. Kegiatan belajar ini berlangsung 12 hari dalam seminggu, minimal 6x45 menit per hari. d. Bahan dan fasilitas belajar Bahan belajar utama SMP Terbuka adalah modul cetak. Modul ini disusun secara sederhana supaya dapat dipelajari secara mandiri oleh siswa. Dengan menggunakan modul siswa dapat memantau kemajuan belajarnya sendiri. Masing-masing SMP Induk SMP Terbuka telah dibangun sebuah sumber belajar yang disebut sanggar belajar, perpustakaan, laboraturium, dan ruang keterampilan. e. Tenaga pendidik Pada SMP Terbuka mempunyai tenaga kependidikan, yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru mata pelajaran (guru bina), guru bimbingan dan penyuluhan, guru pamong, guru pamong khusus, dan tenaga tata usaha (Depdikbud, 1979). f. Penilaian hasil belajar Pada SMP Terbuka dikenal berbagai macam penilaian, yaitu: tes akhir modul, tes akhir unit (akhir beberapa modul), akhir semester, dan ujian akhir.
4. Guru di SMP Terbuka Guru-guru di SMP terbuka terdiri dari: a. Guru pembina, yaitu guru bidang studi yang bertugas dan bertanggung
jawab
penuh
terhadap
perencanaan
dan
penyelenggaraan kegiatan belajar dan menilai prestasi siswa (Depdikbud, 1979). Adapun tugas-tugas guru pembina antara lain adalah: 1) Merencanakan kegiatan belajar, baik yang bersifat tatap muka, maupun kegiatan balajar dalam kegiatan pusat belajar kelompok 2) Memberikan petunjuk, bimbingan dan supervisi kepada guru pembimbing 3) Memberikan bimbingan perorangan terhadap murid 4) Mengatur penyampaian bahan-bahan belajar 5) Mengatur penggunaan fasilitas pelajaran 6) Melaksanakan kegiatan belajar tatap muka b. Guru pembimbing, yaitu guru yang membantu guru pembina dalam kegiatan pelaksanaan kegiatan belajar para siswa dikelompok belajar setempat dan membantu pelaksanaan penilaian prestasi siswa. Adapun tugas-tugas guru pembimbing antara lain adalah : 1) Membantu memecahkan dan menampung menampung persoalan yang dihadapi siswa 2) Membagi bahan-bahan pelajaran kepada siswa 3) Membina siswa agar belajar dengan teratur
4) Mecatat dan melaporkan hasil kegiatan belajar kepada guru pembina 5) Mengatur dan mengawasi kegiatan belajar siswa 6) Menjadi penghubung antara SMP tarbuka dengan masyarakat 7) Mengatur fasilitas desa untuk kepentingan belajar siswa 8) Merancang kegiatan bersama guru pembina
C. Pembelajaran Mandiri 1. Pengertian Pembelajaran Mandiri Seperti yang disebutkan di atas bahwa pada SMP terbuka terdapat dua proses pembelajran, salah satunya adalah pembelajran mandiri. Proses pembelajran mandiri, memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mencermati materi ajar dengan sedikit bantuan guru (Dewi, 2004:190). Mereka mengikuti kegiatan belajar dengan materi yang sudah dirancang khusus sehingga masalah atau kesulitan sudah diantisipasi sebelumnya. Sistem belajar mandiri merupakan sistem pembelajaran yang didasarkan pada disiplin terhadap diri sendiri yang dilakukan oleh siswa dan disesuaikan dengan keadaan keadaan perorangan siswa yang meliputi antara lain kemampuan, kecepatan belajar, kemauan, minat, waktu yang dimiliki, dan keadaan sosial ekonominya (Miarso, 1984:77). Dalam pembelajaran mandiri siswa diharapkan banyak belajar sendiri atau kelompok dengan bantuan seminimal mungkin dari orang lain.
Belajar mandiri atau berkelompok di tempat kegiatan belajar (TKB) dilaksanakan 4-5 hari dalam seminggu, minimal 180 menit per harinya. Kegiatan belajar di TKB, siswa dibimbing dan diarahkan oleh seorang guru yang disebut Guru Pamong. Tugas Guru Pamong bukan mengajar tetapi bertugas untuk mengelola, mengarahkan, membimbing, dan memotivasi siswa agar belajar. Memahami uraian di atas model pembelajaran mandiri ini sangat bermanfaat, karena dianggap luwes, tidak mengikat, serta melatih kemandirian siswa agar tidak tergantung kehadiran atau uraian materi ajar dari guru. Berdasarkan gagasan keluwesan dan kemandirian inilah belajar mandiri telah berkembang sedemikian rupa. 2. Karateristik Sistem Pembelajaran Mandiri Sistem pembelajaran mandiri memiliki karateristik yang dapat diuraikan sebagai berikut: a. Aspek perencanaan belajar 1) Tujuan pembelajaran disesuaikan dengan minat dan kebutuhan perorangan siswa. Dalam hal perumusan tujuan pembelajaran, siswa SMP Terbuka memang tidak memiliki atau tidak diberikan otonomi, sebab tujuan tersebut telah tercantum dalam setiap modul berdasarkan kurikulum. Namun demikian, siswa dimungkinkan untuk memilih prioritas tujuan belajar mana yang akan ia pelajari terlebih dahulu, dan tujuan mana yang akan dipelajari belakangan. Oleh karena itu seringkali tujuan pembelajaran ditentukan bersama oleh guru dan siswa.
2) Siswa belajar sesuai dengan pelajuan masing-masing. Siswa yang cepat dapat langsung mendahului temannya tanpa dihambat oleh kemajuan temannya, sebaliknya siswa yang lambat tidak perlu diburuburu untuk mengejar siswa yang cepat. Lebih dari itu, pada dasarnya siswa SMP Terbuka juga memiliki otonomi untuk memilih beberapa materi ajar yang dianggap tidak perlu lagi ia pelajari, jika ia memang sudah bisa menguasai materi itu sesuai tujuan atau kompetensi yang ditentukan. Siswa juga bebas untuk menentukan sendiri sampai sejauh mana ia akan mencapai tujuan belajar untuk setiap jangka waktu tertentu, sesuai dengan kemampuan dan kecepatan belajar masingmasing. 3) Sistem pembelajaran mandiri dilaksanakan dengan menyediakan paket belajar mandiri yang dapat dipilih sesuai dengan tujuan yang akan dicapai , gaya belajar siswa, kemampuan awal yang dimiliki dan minat masing-masing siswa. Dalam Aspek Perencanaan Belajar, biasanya siswa dilibatkan dalam menentukan waktu dan tempat belajar, baik kegiatan belajar di Tempat Kegiatan Belajar (TKB) bersama guru pamong, maupun kegiatan tutorial dengan guru binanya. Keterlibatan siswa ini dimaksudkan agar program kegiatan belajar yang akan dilaksanakan dapat disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan siswa (Miarso, 1984:77).
b. Aspek pelaksanaan belajar 1) Otonomi yang dimiliki siswa SMP Terbuka dalam pelaksanan belajar adalah dalam hal memilih strategi untuk mempelajari bahan ajar sesuai dengan pilihan masing-masing siswa. Siswa dapat mempelajari sendiri uraian modul, mengulang-ulang materi yang ia anggap sulit atau langsung mengerjakan tugas dan latihan dalam modul jika ia telah merasa menguasai materi tertentu. 2) Siswa juga bebas memilih apakah akan mempelajari modul secara sendirian atau secara berkelompok dengan teman-teman lain. Anggota kelompok belajar terdiri dari 5-20 orang. Anggota kelompok belajar adalah murid-murid yang tinggal berdekatan (Miarso, 1984:261). 3) Siswa bisa memilih mata pelajaran mana yang akan ia pelajari, baik di tempat kegiatan belajar (TKB) atau di rumah. Otonomi yang lain adalah dalam hal memilih dan memanfaatkan media penunjang dan sumber belajar lain selain modul. Kemandirian lain yang yang dituntut dari siswa adalah dalam hal memanfaatkan waktu-waktu belajar yang tersedia. Jadwal belajar di SMP Terbuka tidaklah seketat seperti halnya jadwal belajar di sekolah reguler. Jadwal tersebut pada dasarnya hanya untuk memandu siswa agar mereka dapat melakukan kegiatan belajar secara teratur dan proporsional. Siswa dituntut dapat mandiri dalam mengatur dan memanfaatkan waktu-waktu belajar tersebut seoptimal mungkin, baik di TKB maupun di rumah.
c. Aspek evaluasi belajar 1) Dalam sistem SMP Terbuka terdapat tahap penilaian hasil belajar, yaitu: Tes mandiri, Tes Akhir Unit (kelompok modul), Tes Akhir Semester, Ujian Akhir Negara (UAN). Untuk Tes akhir semester dan UAN pelaksanaannya diatur oleh sekolah induk, sehingga siswa tidak memiliki peran atau otonomi. Sedangkan untuk dua jenis evaluasi yaitu tes mandiri dan tes akhir modul, siswa mempunyai beberapa otonomi untuk ikut menentukan. Penilaian mandiri dilakukan pada setiap akhir kegiatan belajar dalam suatu modul. Setiap kali siswa telah selesai mempelajari satu kegiatan belajar tertentu, siswa diberi otonomi untuk mengerjakan tes/tugas akhir kegiatan sekaligus mengoreksi sendiri hasilnya, tanpa pengawasan dari guru. Siswa yang telah dapat menjawab pertanyaan dengan sekor 75% benar dapat mempelajari materi modul berikutnya. 2) Sedangkan pada tes akhir unit soal dibuat oleh guru pembimbing tes akhir modul ini otonomi yang dimiliki siswa adalah menentukan kapan tes tersebut akan dilakukan. Bedasarkan uraian diatas sistem pembelajaran mandiri didasarkan terhadap diri sendiri yang dimiliki oleh siswa dan disesuaikan dengan keadaan perorang siswa yang meliputi antara lain kemampuan, kecepatan belajar, kemauan, gaya belajar dan minat siswa.
3. Strategi Pembelajaran Pada Sistem Belajar Mandiri Strategi pembelajaran yang diterapkan dalam sistem belajar mandiri meliputi hal-hal sebagai berikut : a. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara khas dan terperinci b. Pengelolaan bahan pembelajaran diatur secara sistematik untuk membentuk tercapainya tujuan c. Disediakan prosedur atau proses untuk mendiagnosis kemampuan siswa yang akan dicapai d. Evaluasi dan bimbingan kepada siswa yang dilakukan dengan teratur termasuk sistem penyusunan rencana studi perorangan e. Sering dilakukan monitoring mengenai pelaksanaan tugas yang dilakukan siswa f. Evaluasi terus menerus terhadap prosedur pembelajran dan usaha penyempurnaannya. Strategi pembelajaran sangat dibutuhkan karena memberikan rumusan acuhan kegiatan belajar mengajar untuk memperoleh pengalaman belajar yang inovatif mengenai pengetahuan. Seharusnya strategi pembelajaran berorientasikan aktifitas siswa, sehingga hasil belajar akan seimbang dan terpadu antara kemampuan intelektual (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikolomotorik).
4. Materi Ajar Seluruh model belajar mandiri seperti tersebut di atas, menggunakan materi ajar yang telah dirancang khusus dengan beberapa syarat yang harus dipenuhi, diantara lain : a. Kejelasan rumusan tujuan belajar b. Materi ajar dikembangkan setahap demi setahap c. Materi ajar merupakan sistem pembelajaran yang lengkap d. Materi ajar dapat disampaikan kepada siswa melalui media cetak, atau program audiodan video. Pembelajaran mandiri adalah suatu sistem pembelajaran dimana peserta didik diberikan kebebasan untuk mempelajari mata pelajaran tertentu dengan pegangan modul. Seperti disampaikan oleh Dewi (2004:190) bahwa pembelajaran mandiri adalah proses belajar yang memberikan kesempatan para peserta didik untuk mencerna materi ajar dengan sedikit bantuan guru. Modul adalah satu kesatuan program yang dapat mengukur tujuan untuk keperluan balajar. Dari satu paket program modul terdiri dari tujuan belajar, bahan belajar, metode belajar, alat dan sumber belajar, dan sistem evaluasi (Wijaya, 1992:97). Komponen sebuah modul biasanya terdiri dari hal sebagai berikut: a. Lembaran petunjuk guru untuk bahan persiapan b. Lembaran kegiatan siswa sebagai teks bacaan modul
c. Lembaran kerja sebagai tempat mengerjakan tugas-tugas, menjawab pertanyaan, atau melakukan penelitian d. Kunci lembaran kerja sebagai alat untuk mencocokan hasil pekerjaan siswa di lembar kerja e. Lembar tes berisi pertanyaan-pertanyaan f. Kunci lembaran-lembaran tes sebagai pegangan guru dalam menetapkan angka hasil belajar 5. Keuntungan Sistem Belajar Mandiri Dari berbagai sumber yang membahas tentang sistem belajar mandiri, secara umum dapat di identifikasi dan disarikan tentang beberapa keuntungan baik bagi siswa maupun bagi guru : a. Bagi siswa : 1) Memberi kemungkinan bagi siswa untuk melaju sesuai dengan pelajuan masing-masing 2) Siswa berinteraksi dengan bidang pelajaran yang sedang dipelajarinya 3) Siswa dapat memperoleh tanggapan langsung mengenai jawaban atau tes yang dia kerjakan 4) Siswa memperoleh kesempatan untuk memahami secara lebih mendalam bidang pelajarannya 5) Siswa dapat memusatkan perhatian pada meteri yang belum dikuasai
b. Bagi guru : 1) Guru dapat membebaskan dari menerangkan keterampilanketerampilan dasar yang sifatnya rutin 2) Guru dapat menyediakan bahan belajar yang tepat bagi kebutuhan siswa 3) Guru dilengkapi oleh tes diagnostik sehinggadia dapat mengenal kelebihan dan kekurangan siswa 4) Guru dapat menggunakan waktu bersama siswa yang paling memerlukan bantuan 5) Guru dapat bertindak bukan sebagai penceramah, tetapi sebagai pembimbing.
D. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi berasal dari kata Latin moveers yang berarti menggerakkan. Setelah itu kata motivasi oleh Printich diartikan sebagai usaha mengerakakan (Wahyuni, 2009:12). Sedangkan pangkal kata motivasi adalah dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitasaktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Motif dapat dikatakan pula sebagai daya penggerak dari dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.
Adapun menurut Mr. Donald dalam Sardiman (2009:73) mengemukakan motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai denga munculnya ”feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dalam menjalankan kehidupan manusia membutuhkan dorongan untuk memenuhi kebutuhannya, dorongan tersebut diartikan sebagai motivasi. Berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan ada beberapa jenis kebutuhan seperti yang dikemukakan Morgan yang ditulis kembali oleh S. Nasution dan Sardiman A.M (2009 : 78), dikatakan bahwa manusia itu memiliki berbagai kebutuhan diantaranya: a. Kebutuhan untuk berbuat sesuatu aktivitas b. Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain c. Kebutuhan untuk hasil d. Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan Menurut ahli ilmu jiwa, dijelaskan bahwa dalam motivasi itu ada suatu hierarki atau ada tingkatan-tingkatannya (Sardiman, 2009:80). Sehubungan dengan kebutuhan ada teori motivasi yang selalu berhubungan dengan soal kebutuhan diantaranya: a. Kebutuhan fisioligis, seperti: lapar, haus, kebutuhan untuk istirahat dan sebagainya b. Kebutuhan akan keamanan yakni rasa aman, bebas dari rasa takut dan kecemasan
c. Kebutuhan akan cinta dan kasih : kasih, rasa diterima dalam suatu masyarakat atau golongan (keluarga, sekolah, kelompok) d. Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri, yakni mengembangkan bakat dengan usaha mencapai hasil dalam bidang pengetahuan, sosial, pembentukan pribadi. Motivasi merupakan salah satu komponen yang penting dalam belajar. Seperti yang disimpulkan oleh Walberg bahwa motivasi mempunyai kontribusi antara 11 sampai 20 persen terhadap prestasi belajar, sedangkan berdasarkan studi McClelland menunjukkan bahwa motivasi berprestasi mempunyai kontribusi sampai sampai 64 persen terhadap prestasi belajar. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa ada korelasi signifikan antara motivasi dan belajar. Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling memengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara pontensial terjadi sebagai hasil dari praktik penguatan yang dilandasi oleh tujuan tertentu (Suprijono, 2011:163). Motivasi belajar dapat timbul karena faktor interinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik. Tetapi harus di ingat, kedua faktor tersbeut di sebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat.
Indikator motivasi belajar menurut Hamzah B Uno dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Adanya hasyrat dan keinginan berhasil b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar c. Adanya harapan dan citacita masa depan d. Adanya penghargaan dalam belajar e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar f. Adanya lingkungan belajar yang kodusif sehingga memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan baik Bedasarkan uraian diatas motivasi belajar dapat diartikan sebagai dorongan baik dari internal maupun eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan perilaku. Motivasi belajar berhubungan erat dengan tujuan belajar. 2. Fungsi Motivasi Belajar Motivasi sangat dibutuhkan dalam belajar, dikarenakan hasil belajar siswa akan menjadi optimal kalau makin tepat motivasi yang diberikan. Dalam kata lain motivasi menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Motivasi belajar juga berkaitan dengan tujuan belajar. Berkaitan dengan hal tersebut motivasi mempunyai 3 fungsi seperti yang dikemukakan oleh Suprijono (2011:163), yaitu motivasi berfungsi sebagai: a. Mendorong peserta didik untuk berbuat. Motivasi sebagai pendorong atau motor dari setiap kegiatan belajar.
b. Menentukan arah kegiatan pembelajaran yakni kearah tujuan belajar yang hendak dicapai. Motivasi belajar memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan pembelajaran c. Menyelaksi kegiatan pembelajaran, yakni menentukan kegiatankegiatan apa yang harus dikerjakan yang sesuai guna mencapai tujuan pembelajaran. Adapun menurut Sardiman A.M (2007:85) motivasi belajar berfungsi sebagai berikut: a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. c. Menyeleksi Perbuatan, Yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Sedangakan Fudyartanto dalam Wahyuni (2009:14) mengemukakan bahwa motivasi memiliki beberapa fungsi antara lain: (1) motivasi mengarahkan dan mengatur tingkah laku manusia; (2) motivasi sebagai penyelaksi tingkah laku; (3) motivasi sebagai pemberi energi dan penahan tingkah laku.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpilkan dengan motivasi yang tinggi dapat mendorong siswa untuk dapat meningkatkan aktivitas belajarnya dalam mencapai tujuan. Motivasi dapat memberikan dorongan seseorang untuk melakukan sesuatu, mengarahkan kepada tujuan yang hendak dicapai serta dapat memilah apa saja yang harus dilakukan dan tidak harus dilakukan. 3. Ciri-ciri Motivasi Belajar Seseorang yang belajar dengan motivasi yang kuat, akan melaksanakan kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh dan semangat. Sebaliknya, seseorang belajar dengan motivasi yang lemah, akan malas bahkan tidak mau mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pelajarannya tersebut. Maka dari itu motivasi belajar memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar. Menurut Sardiman (2009:83) mengemukakan bahwa motivasi yang ada dalam diri seseorang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai) b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa) c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah (minat untuk sukses) d. Mempunyai orientasi ke masa depan e. Lebih senang bekerja mandiri
f. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif) g. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu) h. Tidak pernah mudah melepaskan hal yang sudah diyakini i. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. Selanjutnya menurut Abin Syamsuddin Makmun (2009:40) bahwa motivasi belajar dapat di identifikasi dari beberapa ciri atau indikator sebagai berikut : a. Lama waktu yang digunakan untuk kegiatan belajar b. Frekuensi kegiatan belajar c. Ketetapan dan kelekatan pada tujuan kegiatan d. Ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam menggapai kesulitan untuk mencapai tujuan e. Pengorbanan (baik dari segi uang, tenaga, pikiran) untuk mencapai tujuan f. Tingkat aspirasi (cita-cita, sasaran/ target, idola) yang ingin dicapai g. Kualifikasi prestasi yang dicapai dalam kegiatan h. Arah dan sikapnya terhadap sasaran kegiatan. Siswa yang telah termotivasi memiliki keinginan dan harapan untuk berhasil dan apabila mengalami kegagalan mereka akan berusaha keras untuk mencapai keberhasilan itu yang ditunjukkan dalam prestasi belajarnya. Dalam kegiatan belajar mengajar akan berhasil baik, kalau
siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri. Selain itu siswa juga harus peka dan responsif terhadap masalah umum dan bagaimana memikirkan pemecahannya. Dengan kata lain dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi maka seseorang yang belajar akan melahirkan prestasi belajar yang baik. 4. Macam-macam Motivasi Jika dilihat dari beberapa sudut pandang motivasi dapat dipilah menjadi bermacam-macam kategori, diantaranya sebagai berikut: a. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik 1) Motivasi intrinsik. Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu (Sardiman, 2009: 89). 2) Motivasi ekstrinsik Menurut A.M. Sardiman (2009:90) motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. b. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis 1)Motif
atau kebutuhan organis, meliputi misalnya: kebutuhan untuk
minum, makan, bernafas, berbuat dan kebutuhan untuk istirahat.
2)Motif-motif
darurat. Yang termasuk dalam jenis motif ini antara
lan: dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu. Motivasi jenis ini timbul karena adanya rangsangan dari luar. 3)Motif-motif
objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk
melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh minat. Motif ini muncul karena dorongan untuk dapat menghadapi dunia luar secara efektif. c. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya. 1) Motif-motif bawaan Yang dimaksud motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. Misalnya: dorongan untuk makan dan minum. Motif-motif ini seringkali disebut motf-motf yang disyaratkan secara biologis. Relevan dengan ini, maka Arden N. Frandsen memberi istilah jenis motif ini psiological drives. 2) Motif-motif yang dipelajari Maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari sebagai contoh: dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar suatu di dalam masyarakat. d. Motivasi jasmaniah dan rohaniah Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi dua jenis yakni motivasi jasmaniah di motivasi rohaniah.
Yang termasuk motivasi jasmani seperti misalnya reflek, insting, otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah adalah kemauan. 5. Bentuk Motivasi di Sekolah Di dalam proses pembelajaran, guru menggunakan bermacammacam motivasi, ada yang baik dan ada pula yang kurang baik. Motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar. Pengembangan aktivitas dan inisiatif siswa dengan motivasi dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah menurut Sardiman (2009:91), antara lain: a. Memberi angka Angka dalam hal ini sebagai simbuldari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka/ nilai yang baik. Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik. Angka yang baik itu bagi siswa merupakan motivasi yang kuat. Tetapi ada juga, bahkan banyak siswa bekerja atau belajar hanya mengejar pokoknya naik kelas saja. Ini menunjukan motivasi yang dimiliki kurang berbobot apabila dibandingkan dengan siswa yang menginginkan angka baik.
b. Hadiah Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut. Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk gambar yang terbaik mungkin akan tidak menarik bagi seseorang siswa yang tidak memiliki bakat menggambar. c. Persaingan/ kompetisi Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Memang unsur persaingan ini banyak dimanfaatkan di dalam dunia industri atau perdagangan, tetapi justru sangat baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar siswa. d. Ego-involvement Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhakan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian tugas dengan baik adalah simbul kebanggaan dan harga diri, begitu juga untuk siswa si
subyek belajar. Para siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya. e. Memberi ulangan Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka ada ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi yang perlu diingat oleh guru, adalah jangan terlalu sering (misalnya setiap hari) karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas. Dalam hal ini guru harus juga terbuka, maksudnya kalau akan ulangan harus diberitahukan kepada siswanya. f. Mengetahui hasil Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat. g. Pujian Apabila ada siswa yang sukses dan berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberi pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu, supaya pujian ini yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membengkitkan harga diri.
h. Hukuman Hukuman reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bisa menjadi alat motivasi. Oleh kerena itu guru harus memahami prinsi-prinsip pemberian hukuman. i. Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa dimaksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik. j. Minat Di depan sudah diuraikan bahwa soal motivasi sangat erat hubungannya dengan unsur minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat, sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. k. Tujuan yang diakui Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar. Dari uraian di atas diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan motivasi ada bermacam-macam. Seorang guru harus berhati-hati
dalam menumbuhkan dan memberi motivasi bagi kegiatan belajar para anak didik. Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak menguntungkan perkembangan belajar siswa. Yang penting bagi guru adanya berbagai macam-macam motivasi itu dapat dikembangkan dan diarahkan untuk dapat melahirkan hasil belajar yang bermakna.
E. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar-mengajar dapat dikatakan berhasil apabila tujuan instruksional khusus dapat tercapai. Indikator yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyatakan keberhasilan suatu proses belajar mengajar, berdasarkan ketentuan kurikulum yang disempurnakan saat ini yang digunakan adalah (1) daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok; (2) perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/ intruksi khusus telah dicapai siswa baik individu maupun kelompok. Pada dasarnya prestasi belajar terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar. Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti hasil usaha (Arifin, 2011:12).
Untuk mengetahui pengertian belajar secara terperinci penulis akan menyampaikan penjelasan tentang definisi belajar dari beberapa ahli, diantaranya adalah: a. Chronbach memberikan definisi: Learning is shown by a change in behavior as a result of experience. Belajar ditunjukkan oleh perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman. b. Harold Spears memberikan batasan: Belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan dan mengikuti arah c. Geoch, mengatakan: Learning is a change in performance as a result of practice. Belajar adalah perubahan dalamkinerja sebagai hasil dari latihan (Sardiman, 2009:20) Dari ketiga definisi di atas, maka dapat ditarik kesimpilan bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Sedangkan menurut Gestalt belajar adalah suatu proses rentetan penemuan dengan bantuan pengalaman-pengalaman yang sudah ada (Purwanto, 1993:101). Berdasarkan pemaparan di atas, dapat diambil kesimpilan bahwa prestasi belajar merupakan hasil usaha yang diperoleh dari proses pengalaman yang ditunjukan dengan perubahan perilaku.
2. Fungsi Prestasi Belajar Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan. Prestasi belajar terasa penting dibahas karena mempunyai beberapa fungsi utama (Arifin, 2011:13), antara lain: Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuntitas yang telah dikuasai oleh peserta didik. a. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Para ahli psikologi bisa menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan dan merupakan kebutuhan umum manusia. b. Prestasi belajar sebagai bahan invormasi dalam inovasi pendidikan. c. Prestasi belajar sebagai faktor interen dari suatu institusi pendidikan. Indikator interen dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktifitas institusi pendidikan. d. Prestasi belajar dapat dijadikan sebagai indikator daya serap (kecerdasan) peserta didik. Jika dilihat dari beberapa fungsi di atas, maka betapa pentingnya kita mengetahui dan memahami prestasi belajar. Sebab fungsi prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu, prestasi belajar juga berfungsi sebagai umpan balik oleh guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. 3. Faktor –faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Perstasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik berasal dari dirinya (internal) maupun dari luarnya (eksternal)
(Usman,1993:7). Oleh karena itu seorang guru dituntut untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dalam rangka membantu siswa untuk mencapai prestasi yang optimal. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar sebagai berikut: a. Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal) 1) Faktor jasmani baik yang besifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk hal ini contohnya adalah panca indra yang tidak berfungsi sebagai mestinya. 2) Faktor psikologis, baik yang besifat bawaan maupun yang diperoleh, terdiri atas: faktor intelektif seperti kecerdasan serta bakat dan faktor nonintelektif yaitu unsure-unsur pribadi tertentu seperti sikap, kebiasaan, motivasi, emosi dan penyesuaian diri 3) Faktor kematangan fisik maupun psikis. b. Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal) 1) Faktor social yang terdiri atas: lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan kelompok 2) Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian 3) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar 4) Faktor lingkungan spiritual atau agama.
Jadi beberapa ada beberapa faktor yang berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi prestasi belajar yang terdiri dari faktor internal dan eksternal. 4. Kemampuan Berperstasi di Sekolah Pada umumnya masalah yang dihadapi peserta didik bekisar pada ketidak mampuan berprestasi di sekolah. Adapun ketidak mampuan anak tidak berprestasi di sekolah karena beberapa sebab yaitu: a. Anak tidak berusaha dan tidak memiliki disiplin dalam belajar b. Tidak sungguh-sungguh dalam belajar misalnya banyak melamun, suka mengantuk pada saat pendidik menerangkan c. Persiapan anak untuk belajar tidak ada, maksutnya bahan atau materi atau topik yang akan dipelajari tidak dimengerti anak d. Tingkah laku anak di kelas pada saat pendidikan menerangkan tidak siap maksudnya kadangkala anak suka mengganggu teman-teman (Lisnawaty, 1993:43). Menurut penulis keberhasilan anak dalam berprestasi juga tidak luput dari peran aktif orang tua sebagai pendidik yang pertama dan yang utama, oleh karena itu orang tua harus memulainya sendiri mungkin dengan mendidik anak tentang kebiasaan-kebiasaan yang baik seperti kebiasaan jujur, kehormatan, kerapian, tanggung jawab, membaca dan belajar.
F. Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam Pendidikan agama merupakan kata majemuk yang terdiri dari kata “pendidikan” dan “agama”. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia pendidikan berarti proses pengubahan sikap dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan. Sementara itu, pengertian agama dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kepercayaan kepada Tuhan dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu. Pengertian Pendidikan Agama Islam sebagaimana yang diungkapkan Sahilun A. Nasir, yaitu: “Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha yang sistematis dan pragmatis dalam membimbing anak didik yang beragama Islam dengan cara sedemikian rupa, sehingga ajaran-ajaran Islam itu benar-benar dapat menjiwai, menjadi bagian yang integral dalam dirinya. Yakni, ajaran Islam itu benar-benar dipahami, diyakini kebenarannya, diamalkan menjadi pedoman hidup, menjadi pengontrol terhadap perbuatan, pemikiran dan sikap mental.”
Menurut Zakiyah Darajat dalam (Abadul, 2005:130) mengartikan pendidkan agama Islam adalah suatu usaha utnuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Tayar Yusuf mengartikan pendidikan agama Islam sebagai usaha sadar generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan, kecakapan dan keterampilan kepada generasi muda agar kelak menjadi
manusia bertakwa kepada Allah. Tafsir pendidikan agama Islam adalah bimbingan yang diberikan seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam. Jadi bedasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam merupakan usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk menyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 2. Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Pelaksanaan pendidikan agama Islam disekolah mempunyai dasar yang kuat. Dasar tersebut menurut Abdul (2004:132) dapat ditinjau dari berbagai segi, yaitu: a. Dasar yuridis Dasar pelaksanaan pendidikan agama berasal dari perundangundangan yang secara tidak langsung dapat menjadi pegangan dalam melaksanakan pendidikan agama Islam. Dasar yuridis formal tersebut terdiri dari tiga macam, yaitu: 1) Dasar ideal, yaitu dasar falsafah negara Pancasila, sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa 2) Dasar strukural/konstitusional, yaitu UUD’45 dalam Bab XI pasal 29 ayat 1 dan 2, yang berbunyi: 1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa; 2) Negara menjamin tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaan itu 3) Dasar operasional, yaitu terdapat dalam Tap MPR No IV/MPR/1973 kemudian dikokohkan dalam Tap MPR No IV/MPR 1978 jo. b. Dasar religius Yang dimaksud dengan dasar relegius dasar yang bersumber dari ajaran Islam. Dalam Al-Qur’an banyak ayat yang menunjukan perintah untuk melaksanakan pendidikan agama, antara lain: 1) Q.S. Al-Nahl: 125
اْلَ َسنَ ِة َو َج ِاد ْْلُ ْم ْ اْلِ ْك َم ِة َوالْ َم ْو ِعظَِة ْ ِك ب َ ِّْادعُ إِ ََل َسبِ ِيل َرب ِ ِ ض َّل َع ْن َسبِيلِ ِه َ ََّح َس ُن إِ َّن َرب َ ك ُه َو أ َْعلَ ُم ِبَ ْن ْ بِالَِِّت ه َي أ ِ وهو أَعلَم بِالْمهت ين د َ َْ ُ ُ ْ َُ َ
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” (Departemen Agama RI, 2007:281) 2) Q.S. Al- Imran: 104
ِ اْل ِْي ويأْمرو َن بِالْمعر ِ ِ وف ُْ َ ُ ُ َ َ َْْ َولْتَ ُك ْن مْن ُك ْم أ َُّمةٌ يَ ْدعُو َن إ ََل ك ُه ُم الْ ُم ْفلِ ُحو َن َ َِويَْن َه ْو َن َع ِن الْ ُمْن َك ِر َوأُولَئ
Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung” (Departemen Agama RI, 2007:64)
3) Q.S. At-Taubah 9:122
َوَما َكا َن الْ ُم ْؤِمنُو َن لِيَ ْن ِفُروا َكافَّةً فَلَ ْوال نَ َفَر ِم ْن ُك ِّل فِْرقٍَة ِمْن ُه ْم طَائَِفةٌ لِيَتَ َف َّق ُهوا ِِف الدِّي ِن َولِيُ ْن ِذ ُروا قَ ْوَم ُه ْم إِ َذا َر َجعُوا إِلَْي ِه ْم لَ َعلَّ ُه ْم ََْي َذ ُرو َن
Artinya: “Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya” (Departemen Agama RI, 2007: 206). c. Aspek psikologis
Psikologi adalah dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan kehidupan bermasyarakat. Hal ini berdasarkan bahwa dalam hidupnya, manusia baik individu maupun sebagai anggota masyarakat dihadapkan pada hal-hal yang membuat hatinya tidak tenang dan tidak tentram sehingga memerlukan adanya pegangan hidup. Untuk membuat hati tenang dan tentram ialah dengan jalan mendekatkan diri kepada Tuhan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Ar-Ra’ad ayat 28, yaitu: “... Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hatimu menjadi tentram”. 3. Fungsi Pendidikan Agama Islam Kurikulum pendidikan agama Islam untuk sekolah/madrasah berfungsi sebagai berikut:
a. Pengembangan, yaitu meningkatkan
keimanan dan ketakwaan
peserta didik kepada Allah yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. b. Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat c. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungan sesuai dengan ajaran agama Islam d. Perbaikan,
yaitu
untuk
memperbaiki
kesalahan-kesalahan,
kekurangan-kekurangan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari e. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal yang negatif dari lingkungannya yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya. f. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum, sistem dan fungsional g. Penyuluhan, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus dibidang agama Islam sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain. Berdasarkan
pemaparan
diatas,
pendidikan
agama
Islam
mempunyai fungsi yang luas dari pemeliharan dan perbaikan kehidupan samapai membantu peserta didik dalam menghadapi segala macam persoalan yang dihadapi dalam kehidupannya, sehingga peserta didik
dapat mengembangkan fitrah keberagamaan agar lebih memahami, menghanyati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam.
G. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Pembelajaran Mandiri Terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Sesuai dengan pengertianya, bahwa persepsi sebagai proses mengetahui atau mengenal objek dan kejadian objektif dengan bantuan indra. Persepsi merupakan salah satu aspek kognitif manusia yang sangat penting, yang memungkinkan untuk mengetahui dan memahami dunia sekelilingnya. Tanpa persepsi yang benar, manusia mustahil dapat menangkap dan memaknai berbagai fenomena atau informasi yang ada disekelilingnya. Bagi peserta didik satiap informasi atau stimulus harus terlebih dulu melalui serangkaian proses kognitif yang kompleks, yang melibatkan hampir seluruh demensi kepribadiannya. Oleh sebab itu informasi yang diterima dari luar dapat sangat berbeda dengan apa yang disampaikan ke otak siswa. Tujuan belajar sebanarnya adalah mengembangkan persepsi kemudian
mewujudkannya
menjadi
kemampuan-kemampuan
yang
tercermin dari cara berfikir (kognitif), bekerja motorik, seta bersikap. Dikarenakan informasi yang diterima dari luar dapat sangat berbeda dengan apa yang disampaikan ke otak siswa, maka respon peserta didik juga beragam terhadap apa yang mereka peroleh di sekolah salah satunya terhadap proses pembelajaran. Bagi peserta didik pada sekolah
terbuka khususnya di SMP N 2 Tengaran yang memiliki kendala yang berbeda-beda baik dari segi sosial, ekonomi, geografis, waktu dan ditambah dengan banyaknya materi yang sulit, kurangnya waktu tatap muka, media penunjang kurang dan kurang jelasnya modul, tentu hal tersebut sangat berpengaruh terhadap persepsinya tentang proses pembelajaran. Tidak bisa dipungkiri bahwa terdapat perbedaan pelaksanaan proses belajar antara kelas terbuka dengan kelas regular. Jika siswa di Sekolah Induk belajarnya menggunakan satu cara yaitu belajar secara tatap muka setiap hari dengan guru, maka siswa SMP Terbuka belajarnya menggunakan dua cara, yaitu belajar mandiri di TKB dengan menggunakan modul di bawah asuhan guru pamong dan belajar tatap muka dengan guru bina di sekolah induk. Tujuan dari sistem SMP Terbuka adalah sebagai salah satu upaya atau subsistem pendidikan pada jenjang SMP untuk membantu lulusan SD dan MI yang karena faktor sosial, ekonomi, geografis, waktu, dan lain-lain tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP reguler. Dengan adanya sistem pembelajaran mandiri pada peserta didik kelas terbuka yang memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mencermati materi ajar dengan sedikit bantuan guru, sehinga pesrta didik dapat dengan bebas mempelajari materi ajar yang ia inginkan. Berdasarkan hal tersebut bagi peserta didik yang lebih cepat dalam mempelajari suatu materi ajar dapat melanjutkan materi yang selanjutnya tanpa menunggu temannya yang lambat. Sistem pembelajaran mandiri didasarkan terhadap diri sendiri yang dimiliki oleh siswa dan disesuaikan dengan keadaan
perorang siswa yang meliputi antara lain kemampuan, kecepatan belajar, kemauan, gaya belajar dan minat siswa. Persepsi yang positif tentang proses pembelajaran mandiri pada SMP terbuka sangat diperlukan oleh peserta didik. Dikarenakan dengan adanya persepsi yang positif (benar) akan menumbuhkan suatu dorongan pada peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran tersebut. Dorongan tersebut yang dinamakan motivasi, sesuai dengan pengertiannya bahwa motivasi adalah dorongan baik dari internal maupun eksternal pada seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa amat diperlukan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Motivasi belajar adalah dorongan– dorongan yang timbul pada seseorang untuk melakukan suatu kegiatan perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik lagi. Motivasi belajar dapat bersumber dari dalam diri sendiri dan bersumber dari luar. Motivasi yang bersumber dari dalam diri sendiri bisa berupa cita-cita, keinginan, minat, target, dan lain-lain. Sedangkan motivasi yang bersumber dari luar adalah motivasi yang memerlukan rangsangan dari luar. Motivasi belajar merupakan daya penggerak yang ada dalam diri siswa yang mampu menimbulkan semangat/ gairah untuk belajar dalam rangka meningkatkan prestasi. Dengan adanya motivasi belajar yang tinggi serta muncul dari diri siswa dengan tanpa paksaan akan dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Pada hakekatnya prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari dirinya (internal)
maupun dari luar dirinya (eksternal). Prestasi belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagi faktor tersebut. Prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu, prestasi belajar juga berfungsi sebagai umpan balik oleh guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Sehingga tenaga pendidik dapat mengembangkan suatu sistem pembelajaran yang lebih baik lagi sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik.
BAB III LAPORAN PENELITIAN
A. Gambaran Lokasi dan Obyek Penelitaian 1. Perkembanagn SMP N 2 Tengaran SMP Negeri 2 Tengaran terletak di Desa Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Propinsi Jawa Tengah. Secara geografis SMP Negeri 2 Tengaran ada pada tempat yang strategis yaitu berada di sisi Jalan Raya Salatiga-Solo Km 07, kira-kira dapat ditempuh sekitar 7 menit dari Kota Salatiga dan dapat mudah diakses dari berbagai jurusan. SMP Negeri 2 Tengaran berdiri pada Tanggal 22 Desember 1986 dengan Nomor Statistik Sekolah (NSS) : 201032202099. Akreditasi sekolah tersebut adalah A dengan nilai 95,89 dan bertaraf Sekolah Standar Nasional (SSN). Adapun luas tanah dan lahan SMP Negeri 2 Tengaran adalah 15.916 m2, dengan perincian Luas tanah terbangun adalah 4011 m2, dan luas tanah siap bangun adalah 11.805 m2 dengan status adalah Hak milik Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang. Website SMP Negeri 2 Tengaran adalah www.SMP2Tengaran.edu.com. 2. Profil Sekolah Nama Sekolah
: SMP Negeri 2 Tengaran
No Statistik Sekolah (NSS) : 201032202002 Tipe Sekolah
: A2
Alamat
: Jalan Raya Salatiga-Solo km.07 Kecamatan
Tengaran Kabupaten Semarang (Propinsi) Jawa Tengah Telepon/HP/Fax
: (0298) 312273
Status Sekolah
: Negeri
Nilai Akreditasi Sekolah
: 95,98
3. Visi dan Misi a. Visi Visi SMP Negeri 2 Tengaran adalah “Terwujudnya Insan Yang Beriman, Berkualitas, Terampil dan Berbudaya” dengan indikator: 1) Terwujudnya
keunggulan
dalam
pengembangan
standar
kompetensi lulusan; 2) Terwujudnya keunggulan dalam pengembangan standard isi; 3) Terwujudnya keunggulan dalam pengembangan standard proses; 4) Terwujudnya keunggulan dalam pengembangan standard tenaga pendidik dan tenaga kependidikan; 5) Terwujudnya keunggulan dalam pengembangan standard sarana prasarana; 6) Terwujudnya
keunggulan
dalam
pengembangan
standard
keunggulan
dalam
pengembangan
standard
dalam
pengembangan
standard
pengelolaan; 7) Terwujudnya
pembiayaan pendidikan; 8) Terwujudnya
keunggulan
penilaian pendidikan.
b. Misi Dalam usaha mencapai visi, SMP Negeri 2 Tengaran memiliki misi: 1) Mewujudkan
mental
imtaq
masyarakat
sekolah
yang
berkelanjutan; 2) Mewujudkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki; 3) Mewujudkan
tersedianya
penyelenggaraan
olah
wahana raga
pembinaan
dan
berencana
dan
secara
berkesinambungan; 4) Mewujudkan
tersedianya
wahana
dan
penyelenggaraan
pembinaan seni budaya yang unggul; 5) Mewujudkan keunggulan silabus dan RPP semua mata pelajaran untuk semua tingkatan; 6) Mewujudkan lulusan yang kompetitif; 7) Mewujudkan
strategi
pembelajaran
yang
variatif
yang
menekankan penggunaan ICT dalam proses pembelajaran; 8) Mewujudkan peningkatan kualifikasi pendidikan guru dan karyawan minimal ke jenjang S1; 9) Mewujudkan sarana prasarana pendidikan yang memadai dan moderen.
10) Mewujudkan prencanaan, pengelolaan, monitoring, evaluasi, organisasi yang berkelanjutan; 11) Mewujudkan partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung penyediaan dana pendidikan; 12) Mewujudkan penilaian pendidikan yang akuntabel. 4. Data Ketenagaan TABEL III Data Guru No
Jenis Kelamin
Nama
Usia
Pendidikan Akhir
Masa Kerja
L
P
1.
Kepala Sekolah
Drs Subroto
v
-
50
S1
26
2.
Wakil Kepala Sekolah
Dra. Istutiyati, M.Pd.
-
v
45
S1
20
N No
Guru
Jumlah Guru dengan latar
Jumlah Guru dengan latar
belakang pendidikan sesuai
belakang pendidikan TIDAK
dengan tugas mengajar
sesuai dengan tugas mengajar
D1/D2
D3
S1/D4
S2/S3
D1/D2
D3
S1/D4
S2/S3
Jumlah
1
IPA
-
-
5
1
-
-
1
-
7
2
Matematika
1
-
5
-
-
-
-
-
6
Bahasa 3
Indonesia
-
-
3
2
-
-
-
-
5
4
Bahasa Inggris
-
-
5
1
-
-
-
-
6
5
Pend. Agama
-
-
2
1
-
-
-
-
3
6
IPS
-
-
8
1
-
-
-
-
9
7
Penjaskes
-
-
2
1
-
-
-
-
3
8
Seni Budaya
1
-
1
-
-
-
1
-
3
9
PKn
-
-
2
1
-
-
-
-
3
10
TIK/Ketrampilan
-
-
2
-
-
-
1
-
3
11
BK
-
-
4
1
-
-
1
-
6
12
Lainnya: -
-
2
-
-
-
-
-
2
1. Bahasa Jawa
2. Tata Busana
-
-
1
-
-
-
-
-
1
Jumlah
2
3
39
9
0
0
4
0
57
Jumlah dan Status Guru No
Tingkat Pendidikan
GT / PNS
Jumlah
GTT / Guru Bantu
L
P
L
P
1
S3 / S2
3
-
-
-
3
2
S1
13
16
4
9
42
3
D-4
-
-
-
-
0
4
D3 / Sarmud
2
-
-
2
4
5
D2
1
1
-
-
2
6
D1
1
0
-
-
1
7
SMA / sederajat
-
-
-
-
0
20
17
4
11
52
Jumlah
5. Daftar Guru dan Jabatan TABEL IV Daftar Guru dan Jabatan
No
Nama Jabatan
1
Kepala Sekolah
Drs. Subroto
19570315 197903 1 006
S-1 IPS
2
Guru IPA
Drs. Suyadi, M.Si.
19560119 198803 1 002
S-2 IPA Biologi
3
Guru IPS Guru Bahasa Indonesia
Dra. Warsini Probowati
19600515 198703 2 004
S-1 IPS
Dra. Istutiyati, M.Pd.
19620508 198903 2 005
S-2 Bhs. Indonesia
5
Guru Penjaskes
Dra. R. Mursidah
19640923 198803 2 012
S-1 Penjaskes
6
Guru PKn
Drs. Fakihudin
19620129 198012 1 001
S-1 PKn
7
Guru BK
Dra. Sri Widyastuti Dra. Listyo Palupi Sulanjari Drs. Putut Margiyanto, M.Pd.
19620811 198603 2 009
S-1 BK
19610904 198903 2 004
S-1 BK
19570716 197802 1 002
S-2 Bhs. Indonesia
Joko Purwadi, S.Pd.
19640726 198803 1 004
S-1 Bhs. Inggris
4
8 9 10
Guru BK Guru BK Guru Bahasa Inggris
Nama
NIP
Pendidikan
11 12 13 14 15 16 17 18 19
Guru IPS Guru Bahasa Jawa
Dwiani Mardyastuti, S.Pd.
19641119 198601 2 004
S-1 IPS
Dra. Ambar Widyastuti
19660509 199303 2 006
S-1 Bhs. Jawa
Guru IPS Guru Matematika Guru Bahasa Inggris
Yohanes Sularso, S.Pd.
19601228 198903 1 006
S-1 IPS
Sudarti, S.Pd.
19640525 198501 2 005
S-1 Matematika
Tri Kasadari, S.Pd. Lusia Endang Wuryani, S.Pd.
19610630 198601 2 002
S-1 Bhs. Inggris
19630626 198703 2 004
S-1 IPA
Sarjono
19640401 198703 1 025
D-2 Seni Budaya
Endang Supartini, S.Pd.
19650412 198703 2 014
S-1 Matematika
Guru IPA Guru Seni Budaya Guru Matematika Guru Bahasa Indonesia
Eny Sudyastuti, S.Pd.
19670105 198903 2 003
S-1 Bhs. Indonesia
Guru PKn Guru Matematika
Respati EM, S.Pd.
19601126 198303 2 011
S-1 PKn
Sapto Kusumo, S.Pd.
19601104 198501 1 001
S-1 Matematika
22
Guru IPS
Suhadi, S.Pd.
19651002 198901 1 002
S-1 IPS
23
Guru IPS
RR. Sitowati, S.Pd.
19610319 198603 2 010
S-1 IPS
24
Guru IPA Guru Bahasa Inggris
Theresia Sri Rahayu, S.Pd.
19660210 198803 2 012
S-1 IPA
19651025 198803 2 009
S-1 Bhs. Inggris
19650917 198902 1 003
S-1 Penjaskes
20 21
25
Guru Penjaskes
Wiji Utami, S.Pd. Bambang Supriyatno S.Pd.
27
Guru IPA
Sri Wahyuni, S.Pd.
19680906 199702 2 003
S-1 IPA
28
Guru BK Guru Bahasa Indonesia Guru Matematika
Dariyah, S.Pd.
19630125 198903 2 005
S-1 BK
Indah Sugiyarti, M.Pd.
19720911 199702 2 001
Sjuhadak
19521201 198903 1 004
S-2 Bhs. Indonesia PGSLTP Matematika
Guru IPS Guru Bahasa Jawa
Fathoni, SE
19640810 199403 1 009
S-1 IPS
Muh Yamrodin, S.Pd.
19601006 198703 1 007
S-1 Bhs. Jawa
33
Guru PAI
Amin Nurbaedi, M.PdI
19700321 200312 1 001
S-2 PAI
34
Guru IPS Guru Bahasa Inggris Guru Seni Budaya Guru Bahasa Indonesia Guru Matematika
Titik Widyasih, S.Pd.
19670604 200212 2 002
S-1 IPS
Subhana, S.Pd.
19740917 200212 1 005
S-1 Bhs. Inggris
Warsito Subroto, S.Pd
19700913 200501 1 005
S-1 Seni Budaya
Sulasmi, S.Pd.
19740817 200604 2 013
S-1 Bhs. Indonesia
Siti Suratmi, S.Pd.
19720320 200604 2 015
S-1 Matematika
Guru PKn Guru Bahasa Indonesia
Dwi Pamulangsih, SH
19790421 200801 2 007
S-1 PKn
Siti Kiptiyah, S.Pd.
19700224 200801 2 010
S-1 Bhs. Indonesia
Guru TIK
Haryadi, S.Pd.
19800812 201001 1 023
S-1 Komputer
26
29 30 31 32
35 36 37 38 39 40 41
6. Stuktur Organisasi Sekolah STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH SMP NEGERI 2 TENGARAN TAHUN 2010/ 2013
Komite Sekolah
Kepala Sekolah Drs. Subroto
Wakil Kepala Sekolah Dra. Istutiyati, M.Pd. Drs. Suyadi, M.Si
Kepala Perpustakaan Rr. Sitowati, S.Pd
KA. TU Maryono, S.Pd
Kepala Laboratorium Drs. Suyadi, M.Si
PKS. Kurikulum Drs. Suyadi, M.Si Endang Supartini, S.Pd Eny Sudyastuti, S.Pd.
Wali Kelas
PKS. Kesiswaan Titik Widyasih, S.Pd. Sri Wahyuni, S.Pd. Subhana, S.Pd.
PKS. Sarpras Drs. Fakihudin Warsito Subroto, S.Pd
Guru Mapel
Peserta Didik
Keterangan Garis Instruksi
Garis Koordinasi
PKS. Humas Amin Nurbaedi, M.Pd.I Joko Purwadi, S.Pd.
Guru BK
7. Tata Tertib Guru dan Karyawan SMP N 2 Tengaran a. Kewajiban 1) Guru dan karyawan wajib mengevaluasi diri dalam rangka meningkatkan kinerja dan kwalitas sekolah 2) Guru dan karyawan wajib melayani siswa dengan sebaik-baiknya sehingga dihasilkan mutu dan kelulusan yang baik 3) Guru
dan
karyawan
wajib
meningkatkan
disiplin
kerja
memberikan keteladanan dan memberikan layanan kepada siswa 4) Guru dan karyawan wajib menjaga dan memelihara asset-aset atau infentaris yang dimiliki sekolah 5) Guru dan karyawan wajib meningkatkan semangat kerja sesuai dengan tupoksinya masing-masing 6) Guru dan karyawan
mampu meningkatkan kerja sama,
kekeluargaan dan bahu membahu dalam melayani siswa 7) Guru dan karyawan dalam rangka meningkatkan kedisiplinan wajib dating sebelum jam 07.00 dan selesai 13.30 8) Guru dan karyawan wajib mengisi buku ijin meninggalkan tugas jika pada jam-jam kerja meninggalkan tugas 9) Guru dan karyawan wajib membuat surat ijin kepada kepala sekolah bila tidak dapat menjalankan tugas 10) Guru wajib membimbing dan menunggui peserta didiknya pada jam-jam KBM di dalam kelas
11) Guru dan karyawan wajib berada di ruang kerja masing-masing pada jam-jam kerja dan mengerjakan tugas sesuai dengan tupoksinya 12) Guru dan karyawan wajib mengikuti upacara setiap hari senin dan hari besar lainnya b. Larangan 1) Guru dan karyawan dilarang membawa asset-aset milik sekolah tanpa seijin kepala sekolah 2) Guru dan karyawan dilarang meninggalkan tugas pada jam-jam kerja tanpa ijin kepala sekolah 3) Guru dan karyawan dilarang menggunakan fasilitas sekolah untuk kepentingan pribadi 4) Guru dilarang merokok di dalam kelas serta duduk di atas meja 5) Guru dilarang mengaktifkan HP di dalam kelas c. Sanksi-Sanksi 1) Jika guru dan karyawan melanggar larangan tersebut di atas akan mendapat sanksi sesuai dengan undang-undang 2) Jika guru melanggar larangan tersebut tidak akan diberi tugas mengajar 3) Bagi karyawan yang melanggar larangan tersebut tidak akan diberi tugas
d. Penghargaan Bagi guru dan karyawan yang berprestasi akan mendapatkan kemudahan dalam melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
B. Penyajian Data Hasil Penelitian Setelah melalui penyebaran angket, pengumpulan data melalui data observasi, dan dokumentasi di lapangan, terlebih dahulu di sajikan bentuk data guna memperlancar langkah suatu penelitian. Berikut ini penulis lampirkan data responden dari hasil penelitian di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun 2013: 1.Daftar Responden Dalam daftar responden berikut berisi nama-nama orang yang dijadikan objek penelitian. Untuk itu lebih jelasnya penulis sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: TABEL V Data Responden
No
Nama
Jenis kelamin L
1
Arbi Surandani
√
2
Ahmad Khoiruddin
√
3
Al Janatun Naim
√
4
Angga Saputra
√
5
Ayuk Rahayu
P
√
6
Danang Sabilar Rosad
√
7
Eko Mahfudin
√
8
Eni Lestiyani
√
9
Fatma Nur Afifah
√
10
Fitriyanti
√
11
Hari Widiyanto
12
Khotimah
√
13
Linda Sari
√
14
Mahendra Deva Kusuma
√
15
Mushofa Mansur
√
16
Novia Henti Faramita
√
17
Oktaviana
√
18
Prio Nur Kholis
19
Pujianti
√
20
Ratna Satianingsih
√
21
Rosyidatul Khofifah
√
22
Sinta Hidayah
√
23
Siti Zulaikah
√
24
Sri Suyanti
√
25
Triyanti
√
26
Wahyu Andriyani
√
27
Ali Mulyana Yahya
√
28
Alfansyah Sanji P
√
29
Chusnul Khotimah
√
30
Defi Emawati
√
31
Dwi Setyawati
√
32
Fitria
√
33
Ika Mustafiah
√
34
Isnaini Robaniyah
√
35
Listia Aprilliani
√
√
√
36
M. Aris Setiawan
√
37
M. Ibnu Khoirul Anam
√
38
M. Khoirul Anwar
√
39
Mega Putri Pertiwi
40
Misbahul Abidin
41
Novita Septiana
√
42
Putri Indah Lestari
√
43
Ridwan Saputra
√
44
Risa Nur Oktavian
√
45
Rizki Dwi Lestari
√
46
Siti Rohmah
√
47
Susi Marwati
√
48
Tri Lestari
√
49
Virgiawan Risdianto
50
Widatul Faudah
√ √
√ √
2.Data Hasil Angket Untuk memperoleh data tentang pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap motivasi dan prestasi siswa pada mata pelajaran PAI kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran menggunakan angket yang berisi persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri 15 pertanyaan, motivasi belajar siswa sebanyak 15 pertanyaan dengan pilihan jawaban a, b, c, kepada siswa Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran yang setiap item pertanyaan terdapat 3 alternatif jawaban yaitu: A, B, dan C dengan bobot penilaian sebagai berikut: 1) Alternatif jawaban A denga nilai 3 2) Alternatif jawaban B dengan nilai 2
3) Alternatif jawaban C dengan nilai 1 Sedangkan untuk prestasi siswa pada mata pelajaran PAI menggunakan dokumen berupa indeks prestasi siswa. Adapun hasil angket yang diberikan kepada responden dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini: TABEL VI Hasil Angket Persepsi Siswa Tentang Pembelajaran Mandiri Pada Mata Pelajaran PAI Klasifikasi Jumlah
Jumlah Skor Tiap
Jawaban
Item
No
Skor
A
B
C
3
2
1
1
7
6
2
21
12
2
35
2
7
4
4
21
8
4
33
3
10
4
1
30
8
1
39
4
12
3
0
36
6
0
42
5
9
5
1
27
10
1
38
6
7
4
4
21
8
4
33
7
12
3
0
36
6
0
42
8
9
4
2
27
8
2
37
9
2
10
3
6
20
3
29
10
8
7
0
24
14
0
38
11
7
7
1
21
14
1
36
12
12
2
1
36
4
1
41
13
4
8
3
12
16
3
31
14
7
5
3
21
10
3
34
15
9
3
3
27
6
3
36
16
14
1
0
42
2
0
44
17
5
10
0
15
20
0
35
18
7
4
4
21
8
4
33
19
9
6
0
27
12
0
39
20
4
8
3
12
16
3
31
21
9
4
2
27
8
2
37
22
8
5
2
24
10
2
36
23
6
8
1
18
16
1
35
24
14
1
0
42
2
0
43
25
7
6
2
21
12
2
35
26
8
5
2
24
10
2
36
27
7
6
2
21
12
2
35
28
13
2
0
39
4
0
43
29
3
9
3
9
18
3
30
30
12
3
0
36
6
0
42
31
6
7
2
18
14
2
34
32
11
2
2
33
4
2
39
33
3
9
3
9
18
3
30
34
9
6
0
27
12
0
39
35
7
6
2
21
12
2
35
36
8
5
2
24
10
2
36
37
13
2
0
39
4
0
43
38
12
3
0
36
6
0
42
39
10
3
2
30
6
2
38
40
10
5
0
30
10
0
40
41
5
7
3
15
14
3
32
42
6
8
1
18
16
1
35
43
10
3
2
30
6
2
38
44
9
5
1
27
10
1
38
45
11
2
2
33
4
2
39
46
9
5
1
27
10
1
38
47
5
9
1
15
18
1
34
48
3
9
3
9
18
3
30
49
10
5
0
30
10
0
40
50
9
3
3
27
6
3
36
TABEL VII Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Klasifikasi Jumlah
Jumlah Skor Tiap
Jawaban
Item
No
Skor
A
B
C
3
2
1
1
8
4
3
24
8
3
35
2
6
9
0
18
18
0
36
3
8
6
1
24
12
1
37
4
12
3
0
36
6
0
42
5
9
6
0
27
12
0
39
6
5
8
2
15
16
2
33
7
11
4
0
33
8
0
41
8
8
7
0
24
14
0
38
9
6
7
2
18
14
2
34
10
9
5
1
27
10
1
38
11
5
6
4
15
12
4
31
12
9
5
1
27
10
1
38
13
8
6
1
24
12
1
37
14
5
8
2
15
16
2
33
15
9
5
1
27
10
1
38
16
9
6
0
27
12
0
39
17
1
11
3
3
22
3
28
18
4
4
7
12
8
7
27
19
10
5
0
30
10
0
40
20
4
4
7
12
8
7
27
21
10
5
0
30
10
0
40
22
8
6
1
24
12
1
37
23
11
4
0
33
8
0
41
24
11
4
0
33
8
0
41
25
5
6
4
15
12
4
31
26
1
11
3
3
22
3
28
27
7
7
1
21
14
1
36
28
4
8
3
12
16
3
31
29
8
6
1
24
12
1
37
30
7
8
0
21
16
0
37
31
12
3
0
36
6
0
42
32
9
4
2
27
8
2
37
33
8
6
1
24
12
1
37
34
8
7
0
24
14
0
38
35
7
7
1
21
14
1
36
36
1
11
3
3
22
3
28
37
6
5
4
18
10
4
32
38
6
9
0
18
18
0
36
39
8
6
1
24
12
1
37
40
7
8
0
21
16
0
37
41
6
7
2
18
14
2
34
42
8
7
0
24
14
0
38
43
3
8
4
9
16
4
29
44
14
1
0
42
2
0
44
45
5
10
0
15
20
0
35
46
6
9
0
18
18
0
36
47
8
7
0
24
14
0
38
48
9
5
1
27
10
1
38
49
7
8
0
21
16
0
37
50
3
8
4
9
16
4
29
TABEL VIII Data Prestasi Siswa Pada Mata Pelajaran PAI No
Nama
Nilai
1
Arbi Surandani
80
2
Ahmad Khoiruddin
64
3
Al Janatun Naim
80
4
Angga Saputra
69
5
Ayuk Rahayu
80
6
Danang Sabilar Rosad
79
7
Eko Mahfudin
90
8
Eni Lestiyani
84
9
Fatma Nur Afifah
78
10
Fitriyanti
80
11
Hari Widiyanto
79
12
Khotimah
80
13
Linda Sari
78
14
Mahendra Deva Kusuma
80
15
Mushofa Mansur
80
16
Novia Henti Faramita
90
17
Oktaviana
77
18
Prio Nur Kholis
67
19
Pujianti
80
20
Ratna Satianingsih
68
21
Rosyidatul Khofifah
90
22
Sinta Hidayah
80
23
Siti Zulaikah
75
24
Sri Suyanti
79
25
Triyanti
68
26
Wahyu Andriyani
75
27
Ali Mulyana Yahya
76
28
Alfansyah Sanji P
77
29
Chusnul Khotimah
90
30
Defi Emawati
83
31
Dwi Setyawati
80
32
Fitria
75
33
Ika Mustafiah
80
34
Isnaini Robaniyah
80
35
Listia Aprilliani
65
36
M. Aris Setiawan
61
37
M. Ibnu Khoirul Anam
86
38
M. Khoirul Anwar
89
39
Mega Putri Pertiwi
87
40
Misbahul Abidin
80
41
Novita Septiana
80
42
Putri Indah Lestari
64
43
Ridwan Saputra
80
44
Risa Nur Oktavian
86
45
Rizki Dwi Lestari
80
46
Siti Rohmah
80
47
Susi Marwati
77
48
Tri Lestari
80
49
Virgiawan Risdianto
78
50
Widatul Faudah
68
BAB IV ANALISIS DATA
Pada bab ini penulis akan menganalisis data yang telah terkumpul, dikarenakan data yang diperoleh masih berupa data mentah. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya indikasi pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa, maka data yang diperoleh akan dianalisis statistik dan analisa kuantitatif. Dalam menganalisa data tersebut penulis menggunakan teknik chi- square. Adapun analisis tersebut secara rinci sebagai berikut: a
Analisis pertama, bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa kelas VIII tentang pembelajaran mandiri pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014;
b
Analisis kedua, bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014;
c
Analisis ketiga, bertujuan untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014;
d
Analisis keempat, bertujuan untuk mengetahui adanya indikasi pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014;
e
Analisis kelima, bertujuan untuk mengetahui adanya indikasi pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014;
f
Analisis keenam, bertujuan untuk mengetahui adanya indikasi pengaruh persepsi siswa terhadap pembelajaran mandiri terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014;
g
Pembahasan hasil uji hipotesis, bertujuan untuk mengetahui adanya indikasi pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap motivasi dan prestasi pada mata pelajaran PAI kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014.
A. Analisis Pertama Pada analisis pertama ini penulis menganalisis persepsi siswa kelas VIII tentang pembelajarn mandiri pada mata pelajaran PAI. Adapun jumlah nilai yang didapat dari masing-masing responden kemudian nilai itu diklasifikasikan pada kategori positif dan negatif. Untuk menentukan kategori tersebut digunakan rumus interval sebagai berikut:
Keterangan : i
: Interval
Xt
: Nilai tertinggi
Xr
: Nilai terindah
Ki
: Kelas interval
i=8 Maka kriteria persepsi siswa terhadap pembelajaran mandiri dapat penulis berikan batasan sebagai berikut: TABEL IX Kriteria Nilai Persepsi Siswa Tentang Pembelajaran mandiri No
Kriteria
Interval
1
Positif
37 – 44
2
Negatif
29 – 36
Berdasarkan data dari hasil penelitian pada bab III tentang persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri dapat diketahui prosentasenya dengan menggunakan rumus sebagai berikut: P Keterangan: P = Prosentase F = Frekuensi N = Jumlah responden a. Untuk kategori positif pada persepsi siswa terhadap pembelajaran mandiri antara skor 37-44 ada 23 responden.
b. Untuk kategori negatif pada persepsi siswa terhadap pembelajaran
mandiri antara skor 29-36 ada 27 responden.
Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri sebagai berikut:
TABEL X Rekapitulasi Persepsi Siswa Tentang Pembelajaran Mandiri No
Kriteria
Interval
Frekuensi
Prosentase
1
Positif
37 – 29
27
54%
2
Negatif
29 – 44
23
46%
50
100%
Jumlah
Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri pada mata pelajaran PAI yang positif sebesar 46% dan yang negatif sebesar 54%. Sehingga dengan demikian, persepsi siswa kelas VIII tentang pembelajaran mandiri di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014 tergolong dalam kategori negatif yaitu sebesar 54% .
B. Analisis Kedua Analisis yang penulis lakukan selanjutnya adalah untuk mengetahui tentang motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran. Jumlah nilai yang didapat dari masing-masing responden kemudian nilai itu diklasifikasikan pada kategori tinggi, sedang dan rendah. Untuk menentukan kategori tersebut digunakan rumus interval sebagai berikut:
i=6
Keterangan : i
: Interval
Xt
: Nilai tertinggi
Xr
: Nilai terindah
Ki
: Kelas interval Berdasarkan kategori interval yang diperoleh, maka kriteria
motivasi belajar siswa dapat penulis berikan batasan sebagai berikut: TABEL XI Kriteria Nilai Motivasi Belajar Siswa No
Kriteria
Interval
1
Motivasi Tinggi
39 – 44
2
Motivasi Sedang
33 – 38
3
Motivasi Rendah
27 – 32
Berdasarkan data dari hasil penelitian tentang motivasi belajar siswa dapat diketahui prosentasenya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
a. Untuk kategori tinggi motivasi belajar siswa antara skor 39-44 ada 11 responden:
b. Untuk kategori sedang motivasi belajar antar skor 33-38 ada 29 responden:
c. Untuk kategori rendah motivasi belajar antara skor 27-32 ada 10 responden:
Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi motivasi belajar siswa sebagai berikut:
TABEL XII Rekapitulasi Motivasi Belajar Siswa No
Kriteria
Interval
Frekuensi
Prosentase
1
Tinggi
39 – 44
10
20%
2
Sedang
33 – 38
29
58%
3
Rendah
27 – 32
11
22%
50
100%
Jumlah
Berdasarkan perhitungan prosentase di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran PAI yang tinggi sebesar 20%, yang sedang sebesar 58% dan yang rendah sebesar 22%. Sehingga dengan demikian, motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014 tergolong dalam kategori sedang yaitu sebesar 58% sebanyak 29 siswa.
C. Analisis Ketiga Selanjutnya pada tahap analisis ketiga ini, penulis menganalisis tentang prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran. Jumlah nilai yang didapat dari masing-masing responden kemudian nilai itu diklasifikasikan pada kategori tinggi, sedang dan rendah. Untuk menentukan kategori tersebut digunakan rumus interval sebagai berikut:
i = 10 Berdasarkan kategori interval yang diperoleh, maka kriteria prestasi belajar siswa dapat penulis berikan batasan sebagai berikut: TABEL XIII Kriteria Nilai Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI No
Kriteria
Interval
1
Tinggi
81 – 90
2
Sedang
71 – 80
3
Rendah
61 – 70
Dari data dari hasil penelitian tentang prestasi belajar siswa dapat diketahui prosentasenya dengan menggunakan rumus sebagai berikut: a. Untuk kategori tinggi prestasi belajar siswa antara skor 81-90 ada 10 responden:
b. Untuk kategori sedang prestasi belajar siswa antar skor 71-80 ada 31 responden:
c. Untuk kategori rendah prestasi belajar siswa antara skor 61-70 ada 9 responden:
Agar lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi prestasii belajar siswa sebagai berikut: TABEL XIV Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI No
Kriteria
Interval
Frekuensi
Prosentase
1
Tinggi
81 – 90
10
20%
2
Sedang
71 – 80
31
62%
3
Rendah
61 – 70
9
18%
Jumlah
50
100%
Berdasarkan perhitungan prosentase di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI yang tinggi sebesar 20%, yang sedang sebesar 62% dan yang rendah sebesar 18%. Sehingga dengan demikian, prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014 tergolong dalam kategori sedang yaitu sebesar 62% sebanyak 31 siswa.
D. Analisis Keempat Pada tahap analisis keempat ini, penulis menganalisis tentang pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran. Adapun analisis dilakukan dengan teknik chi-square dengan rumus sebagai berikut: X2 =∑ Keterangan: X2
= Chi kuadrat
fo
= Frekuensi yang diobservasi
fh
= Frejuensi yang diharapkan Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel persiapan
dan tabel kerja pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap motivasi belajar siswa sebagai berikut:
TABEL XV Tabel Persiapan Pengaruh Persepsi Siswa Terhadap Motivasi Belajar Motivasi
Persepsi
Jumlah Siswa
Tinggi
Sedang
Rendah
Positif
9
12
2
23
Negatif
1
17
9
27
Jumlah
10
29
11
50
TABEL XVI Tabel Kerja Pengaruh Persepsi Siswa Terhadap Motivasi Belajar Persepsi Motivasi
Positif
Negatif
Tinggi
9
4,6
4,4
19,36
4,21
Sedang
12
13,34
-1,34
1,79
0,13
Rendah
2
5,06
-3,06
9,36
1,84
Tinggi
1
5,4
-4,4
19,36
3,58
Sedang
17
15,66
1,34
1,79
0,11
Rendah
9
5,94
3,06
9,36
1,57
Jumlah
50
X2
11,44
Bedasarkan perolehan hasil yang telah diuji, kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan table X2 dengan kriteria bahwa apabila X2
hitung ≥ X2 tabel maka Ho ditolak, pada tabel dengan taraf signifikasi 1%. Maka diperoleh hasil X2 hitung = 11,44 dan X2 tabel = 9,21 pada db = 2 dengan taraf signifikasi 1%. Dari hasil d iatas nampak bahwa X2 hitung lebih besar dari X2 tabel maka Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada indekasi pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri dengan motivasi belajar siswa di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014. Persepsi siswa yang positif tentang pembelajaran mandiri cenderung mempengaruhi tingginya motivasi belajar siswa. Sedangkan persepsi yang negatif cenderung mengakibatkan rendahnya motivasi belajar siswa.
E. Analisis Kelima Selanjutnya pada tahap analisis kelima ini, penulis menganalisis tentang pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran. Adapun analisis dilakukan dengan teknik chi-square dengan rumus sebagai berikut: X2 =∑ Keterangan: X2
= Chi kuadrat
fo
= Frekuensi yang diobservasi
fh
= Frejuensi yang diharapkan
Agar lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel persiapan dan tabel kerja pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa sebagai berikut: TABEL XVII Tabel Persiapan Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Prestasi Motivasi
Jumlah Tinggi
Sedang
Rendah
Tinggi
4
2
4
10
Sedang
3
25
1
29
Rendah
3
4
4
11
Jumlah
10
31
9
50
TABEL XVIII Tabel Kerja Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Motivasi
Tinggi
Sedang
Motivasi
Prestasi Tinggi
4
2
2
4
2
Sedang
2
6,2
-42
17,64
2,85
Rendah
4
1,8
2,2
4,84
2,69
Tinggi
3
5,8
-28
7,84
1,35
Sedang
25 17,98
7,08
49,28
2,74
Rendah
1
-4,22
17,80
3,41
Prestasi
5,22
Tinggi
3
2,2
0,8
0,64
0,29
Sedang
4
6,82
-2,82
7,95
1,16
Rendah
4
1,98
2,02
4,08
2,06
Rendah
Jumlah
50
X2
18,55
Dari hasil yang telah diuji di atas, kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan table X2 dengan kriteria bahwa apabila X2 hitung ≥ X2 tabel maka Ho ditolak. Maka diperoleh hasil X2 hitung = 18,55 dan X2 tabel = 13,277 pada db = 4 dengan taraf signifikasi 1%. Berdasarkan hasil diatas nampak bahwa X2 hitung lebih besar dari X2 tabel maka Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada indikasi pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014. Sehingga dapat disimpulkan semakain tinggi motivasi belajar maka semakin tinggi pula prestasi belajar siswa.
F. Analisis Keenam Pada tahap analisis ini, penulis menganalisis tentang pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran. Adapun analisis dilakukan dengan teknik chi-square dengan rumus sebagai berikut:
X2 =∑ Keterangan: X2
= Chi kuadrat
fo
= Frekuensi yang diobservasi
fh
= Frejuensi yang diharapkan Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel persiapan dan tabel kerja pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap prestasi belajar siswa sebagai berikut: TABEL XIX Tabel Persiapan Pengaruh Persepsi Siswa Terhadap Prestasi Belajar Prestasi
Persepsi
Jumlah Siswa
Tinggi
Sedang
Rendah
Positif
9
13
1
23
Negatif
1
18
8
27
Jumlah
10
31
9
50
TABEL XX Tabel Kerja Pengaruh Persepsi Siswa Terhadap Prestasi Belajar
Persepsi Prestasi
Positif
Negatif
Tinggi
9
4,6
4,4
19,36
4,21
Sedang
13
14,26
-1,26
1,59
0,11
Rendah
1
4,14
-3,14
9,84
2,38
Tinggi
1
5,4
-44
19,36
3,58
Sedang
18
16,74
1,26
1,59
0,09
Rendah
8
4,86
3,14
9,86
2,03
Jumlah
50
X2
12,4
Dari hasil yang telah diuji di atas, kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan table X2 dengan kriteria bahwa apabila X2 hitung ≥ X2 tabel maka Ho ditolak. Maka diperoleh hasil X2 hitung = 12,4 dan X2 tabel = 9,21 pada db = 2 dengan taraf signifikasi 1%. Berdasarkan hasil diatas nampak bahwa X2 hitung lebih besar dari X2 tabel maka Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada indikasi pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014.
G. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis
Setelah data berhasil di uji dengan menggunakan rumus chi-square, kemudian hasil tersebut dikonsultasikan pada table X2 dengan kriteria bahwa apabila X2 hitung ≥ X2 tabel maka Ho ditolak. Langkah awal sebelum hasil analisis dikonsultasikan pada table X2 adalah menentukan db (derajat bebas) dengan rumus (kolom-1) (baris-1). Setelah diketahui dbnya kemudian dilihat pada table “X2” chi-square pada taraf signifikan 1%. Pada analisis tentang adanya indikasi pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014, diperolah hasil X2 hitung = 11,44 dan X2 tabel = 9,21 pada db = 2 dengan taraf signifikasi 1%. Dari hasil tersebut nampak bahwa X2 hitung lebih besar dari X2 tabel maka Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwasanya persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014. Sedangkan pada analisis tentang adanya indikasi pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014, diperoleh hasil X2 hitung = 18,55 dan X2 tabel = 13,277 pada db = 4 dengan taraf signifikasi 1%. Dari hasil tersebut nampak bahwa X2 hitung lebih besar dari X2 tabel maka Ho ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwasanya motivasi belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa
pada mata pelajran PAI kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014. Begitu pula pada analisis tentang adanya indikasi pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014, diperoleh hasil X2 hitung = 12,4 dan X2 tabel = 9,21 pada db = 2 dengan taraf signifikasi 1%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwasanya persepsi siswa tentang pembelajran mandiri dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014. Bedasarkan hasil analisis di atas yang telah dikonsultasikan pada table “X2” chi-square dengan taraf signifikan 1%, maka dapat disimpulkan bahwa positif dan negatifnya persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri pada mata pelajaran PAI dapat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya motivasi belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab III dan IV, dapat diambil kesimpulan sebagai jawaban untuk mengetahui tujuan penelitian sebelumnya yakni: untuk mengetahui adanya indikasi pengaruh antara persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri, terhadap motivasi belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2, maka setelah diadakan perhitungan menunjukkan: 1. Persepsi siswa kelas VIII tentang pembelajaran mandiri pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014, yang termasuk dalam kategori positif sebesar 46%, adapun yang berada dalam kategori negatif sebesar 54%. Dengan demikian, persepsi siswa kelas VIII tentang pembelajaran mandiri pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014 tergolong dalam kategori negative yaitu sebesar 54%. 2. Motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014, yang termasuk dalam kategori tinggi sebesar 20%, adapun yang berada pada kategori sedang sebesar 58%, dan yang termasuk dalam kategori rendah sebesar 22%. Dengan demikian, motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran
tahun pelajaran 2013/2014 tergolong dalam kategori sedang sebesar 58%. 3. Prestasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014, yang termasuk dalam kategori tinggi sebesar 20%, adapun yang berada pada kategori sedang sebesar 62%, dan yang termasuk dalam kategori rendah sebesar 18%. Dengan demikian, prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014 tergolong dalam kategori sedang sebesar 62%. 4. Berdasarkan analisis data, ada indikasi pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian bahwa X2 hitung lebih besar dari X2 tabel, yaitu X2 hitung = 12,4 dan X2 tabel = 9,21 pada db = 2 dengan taraf signifikasi 1% maka Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada indikasi pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran PAI di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014. 5. Berdasarkan analisis data, ada indikasi pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran PAI kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini dibuktikan dengan hasil bahwa X2 hitung lebih besar dari X2 tabel, yaitu hasil X2 hitung = 12,4 dan X2 tabel = 9,21 pada db = 2 dengan taraf signifikasi 1% maka Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada indikasi pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014. 6. Berdasarkan analisis data, ada indikasi pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini dibuktikan dengan hasi hasil analisis sebagai berikut : a. Hasis analisis pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran, dengan hasil X2 hitung lebih besar dari X2 tabel, yaitu X2 hitung = 12,4 dan X2 tabel = 9,21 pada db = 2 dengan taraf signifikasi 1%. b. Hasil analisis pengaruh persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran, dengan hasil X2 hitung lebih besar dari X2 tabel, yaitu X2 hitung = 12,4 dan X2 tabel = 9,21 pada db = 2 dengan taraf signifikasi 1%.
c. Hasil analisis penagaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran, dengan hasil X2 hitung lebih besar dari X2 tabel, yaitu X2 hitung = 18,55 dan X2 tabel = 13,277 pada db = 4 dengan taraf signifikasi 1%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada indikasi pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang pembelajaran mandiri terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VIII di Sekolah Terbuka SMP N 2 Tengaran tahun pelajaran 2013/2014.
B. Saran-Saran Sesuai dengan tujuan penulisan skripsi ini, penulis menaruh harapan terhadap semua pihak agar dapat mengambil manfaat dari pikiranpikiran yang tertuang dalam skripsi ini. Terlebih bagi guru dan siswa di Sekolah Terbuka SMP Negeri 2 Tengaran pada khususnya dan di sekolahsekolah lainnya pada umumnya. 1. Bagi
pihak
sekolah
dan
guru,
agar
lebih
mengembangkan
pembelajaran mandiri yang menarik dan inovatif, ditambah dengan pelengkapan media penunjang yang memadai serta disusunnya materi modul yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa sekolah terbuka, tentunya akan berakibat positif terhadap perkembangan siswa, baik dalam pengetahuan maupun dalam keterampilan.
2. Bagi siswa, hendaknya semangat untuk mengikuti pembelajaran dalam kelas serta menggunakan jam pembelajaran mandiri untuk belajar agar meningkatkan hasil prestasi. 3. Bagi kepala sekolah, agar memfasilitasi pelengkapan media penunjang dalam pembelajaran mandiri dan selalu memotivasi para guru untuk meningkatkan mutu pendidikan.
C. Keterbatasan Penelitian 1. Ada variabel lain yang belum diteliti yang sangat memungkinkan memberikan pengaruh kepada variabel motivasi dan prestasi. 2. Keterbatasan pengamatan peneliti saat responden mengisi angket tidak diperhatikan secara fokus dengan kondisi sosial psikologi responden (pada saat mengisi angket). 3. Keterbatasan dari hasil penenilian ini tidak dapat diujikan secara generalisasi kepada populasi lain.
D. Penutup Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayah dan petunjuk bagi penulis, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam kepada Rasulullah SAW yang menjadi suri tauladan sekaligus mampu megubah umat menuju akhlak mulia. Ucapan terima kasih tidak lupa penulis sampaikan kepada semua pihak
yang telah membimbing, mengarahkan dan membantu terselesainya penulisan skripsi ini. Tentunya penyusunan skripsi ini jauh dari kesempurnaan, karena adanya keterbatasan dalam penelitian. Maka dari itu penulis mengharapkan saran, kritik untuk kesempurnaan skripsi ini. Selanjutnya semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan dapat menjadi kontribusi yang positif bagi dunia pendidikan dan bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek) : Suatu Pendekatan dan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Departemen Agama RI. 2007. Al-qur’an dan Terjemahnya. Bandung: CV. J-ART. Departeman Pendidikan dan Kebudayaan. 1974. SMP Terbuka Suatu Pemerataan Kesempatan Belajar. Jakarta: PN Balai Pustaka. Desmita. 2010. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Djamul, A. Noerkadi. 2003. Ilmu Jiwa Pendidikan. Semarang: Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Semarang. Hasbullah. 1999. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Koeswara. 1989. Motivasi (Teori dan Penelitiannya). Bandung: Angkasa Bandung. Majid, Abdul. 2004. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Makmun, Abin Syamsuddin. 2009. Psikologi Pendidikan Perangkat Sistem Pengejaran Modul. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Miarso, Yusufhadi. 1984. Teknologi Komunikasi Pendidikan (Pengertian dan Penerapannya di Indonesia). Jakarta: CV Rajawali. Mulyani. 2005. Psikologi Belajar. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Poerwadarminta, W.J.S. 1982. Kamus Umum Bahasa Indoneia. Jakarta: PN Balai Pustaka. Prawiradilaga, Dewi Salma. 2004. Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media. Purwanto, M. Ngalim. 1993. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sahrani, Sohari. 2008. Peran Pendidikan Agama Islam dalam Mencegah Kenekalan Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sardiman. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Simanjuntak, Lisnawaty. 1993. Metode Mengajar Matematika. Jakarta: PT Reneka Cipta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuntitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta. Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning (Teori & Aplikasi Paikem). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Usman, Moh Uzer. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Wahyuni, Esa Nur. 2009. Motivasi Siswa di Kelas (Gagasan dan Strategi). Jakarta: PT Indeks. Wijaya, Cece. 1992. Upaya Pembaharuan dalam Pendidikan dan Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakara.
B. Skema Pembentukan Persepsi
Rangsangan / sensasi
Lingkungan
Pengalaman
Seleksi input
Proses pengorganisasian
persepsi
Interprestasi
Proses belajar
A. Kerangka Pikir Penelitian
Kemandirian dalam aspek Perencanaan belajar SMP
Belajar
Terbuka
Mandiri
Kemandirian dalam aspek Pelaksanaan belajar p Kemandirian dalam aspek Evaluasi belajar
Proses Pembelajaran
Persepsi Siswa Tentang Efektifitas Pembelajaran
Belajar Tatap Muka
Motivasi
Prestasi
Belajar
Belajar
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMBELAJARAN MANDIRI TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS VIII DI SEKOLAH TERBUKA SMP N 2 TENGARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
A. Kisi-kisi Pembelajaran Mandiri Variabel Pembelajaran mandiri
Dimensi 4. Kemandirian dalam aspek perencanaan belajar
d.
e.
f.
5. Kemandirian dalam aspek pelaksanaan belajar
d.
e.
f.
6. Kemandirian dalam evaluasi belajar
c.
d.
Indikator Siswa memilih tujuan belajar yang ingin didahulukan Belajar sesuai dengan laju belajar masing-masing siswa Penentuan tempat dan waktu belajar Mempelajari bahan ajar dengan pilihan masing-masing siswa Bebas mempelajari modul secara sendiri atau kelompok Bebas mempelajari materi pelajaran di rumah Siswa mengerjakan tes mandiri setiap akhir kegiatan belajar modul Siswa memilih waktu diadakannya tes akhir unit
Item Angket 1, 2
3, 4
5, 6 7, 8
9, 10
11
12, 13
14, 15
B. Motivasi Belajar Siswa Variabel Motivasi belajar siswa
Dimensi 6. Ketekunan dalam belajar
d. e. f.
7. Ulet dalam menghadapi kesulitan
c.
8. Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar
c.
9. Berprestasi dalam belajar
d.
d.
c. d.
10. Mandiri dalam belajar
c. d.
Indikator Keaktifan hadir di sekolah Keaktifan mengikuti PBM di kelas Kerajinan belajar di rumah Ketelatenan dalam mengatasi kesulitan Kesungguhan dalam mengatasi kesulitan Kesungguhan dalam mengikuti pelajaran Semangat dalam mengikuti pembelajaran Keinginan untuk berprestasi Konsisten dalam belajar Menyelesaikan tugas rumah/PR Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
Item Angket 1 2,3 4, 5 6 7 8, 9
10 11 12 13, 14 15
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMBELAJARAN MANDIRI TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS VIII DI SEKOLAH TERBUKA SMP N 2 TENGARAN TAHUN 2013
Petunjuk Pertanyaan: 1. Isilah data pribadi anda dengan benar! 2. Bacalah dengan teliti pertanyaan-pertanyaan berikut ini kemudian pilihlah salah satu jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d! 3. Pilihlah jawaban dibawah ini dengan jujur sesuai dengan keadaan yang anda alami dan rasakan, guna diperoleh keterangan yang sesuai dan benar! Data Pribadi: 1. Nama :…………………………. 2. Jenis kelamin :………….……………… 3. Kelas :…………/……………… A. ANGKET TENTANG PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN MANDIRI PADA MATA PELAJARAN PAI 1. Dengan keikut sertaan siswa (anda) dalam memilih tujuan pembelajaran mandiri pada mata pelajaran PAI , menurut anda apakah hal tersebut membantu anda dalam mencapai tujuan belajar tersebut? a. Membantu b. kurang membantu c. tidak membantu 2. Berkaitan dengan tujuan belajar, menurut anda apakah proses pembelajaran mandiri pada mata pelajaran PAI sesuai dengan apa yang telah anda inginkan? a. Sudah sesuai b. kurang sesuai c. tidak sesuai 3. Dengan tidak mengulangi lagi materi PAI yang sudah dikuasai, menurut anda apakah hal tersebut membantu anda dalam mempelajari materi berikutnya? a. Membantu b. kurang membantu c. tidak membantu 4. Dengan mengulangi lagi materi PAI yang belum dikuasai, menurut anda apakah hal tersebut menghambat kecepatan belajar anda? a. Tidak menghambat b. kurang menghambat c. menghambat
5. Dengan keterlibatan siswa (anda) memilih tempat belajar saat belajaran mandiri pada mata pelajaran PAI, menurut anda apakah hal tersebut membantu anda dalam belajar? a. Membantu b. kurang membantu c. tidak membantu 6. Dengan keterlibatan siswa (anda) dalam memilih waktu belajar saat pembelajaran mandiri pada mata pelajaran PAI, menurut anda apakah hal tersebut membantu anda dalam mengikuti pembelajran? a. Membantu b. kurang membantu c. tidak membantu 7. Menurut anda apakah dengan mempelajari materi ajar PAI sesuai pilihan sendiri dapat membantu anda dalam mamahami materi ajar? a. Membantu b. kurang membantu c. tidak membantu 8. Menurut anda apakah anda mengalami kesulitan dalam memilih materi ajar PAI yang ingin dipelajari? a. Tidak kesulitan b.agak sulit c. kesulitan 9. Menurut anda apakah dengan diperbolehkan untuk mempelajari modul PAI secara sendiri membantu anda dalam memahami materi ajar? a. Membantu b. kurang membantu c. tidak membantu 10. Menurut anda apakah dengan diperbolehkan mempelajari modul PAI secara kelompok lebih membantu anda dalam memahami materi ajar dalam modul? a. Membantu b. kurang membantu c. tidak membantu 11. Berkaitan dengan diperbolehkan mempelajari materi ajar PAI di rumah , menurut anda apakah hal tersebut membantu anda dalam memahami dan menyelasaikan meteri ajar? a. Membantu b. kurang membantu c. tidak membantu 12. Dengan diadakan tes mandiri setelah menyelesaikan sebuah materi ajar pada modul PAI, menurut anda apakah tes tersebut sesuai dengan apa yang anda pelajari selama ini? a. Sesuai b. kurang sesuai c. tidak sesuai 13. Apakah anda mengalami kesulitan dalam mengerjakan tes mandiri pada mata pelajaran PAI? a. Tidak kesulitan b. agak kesulitan c. kesulitan
14. Berkaitan dengan keikut sertaan anda dalam menentukan waktu pelaksanaan tes akhir unit PAI, menurut anda apakah hal tersebut membantu anda dalam mempersiapkan mengikuti tes tersebut? a. Membantu b. kurang mambantu c. tidak mambantu 15. Apakah anda mengalami kesulitan dalam mengerjakan tes akhir unit pada mata pelajaran PAI? a. Tidak kesulitan b. agak kesulitan c. kesulitan
B. ANGKET TENTANG MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI 1. Apakah anda hadir di sekolah setiap hari sebelum bel masuk berbunyi? a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah 2. Apakah anda berusaha untuk selalu mengikuti pelajaran PAI? a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah 3. Pada saat pembelajaran PAI, apakah anda mengikuti pelajaran sampai jam pelajaran berakhir? a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah 4. Untuk lebih memahami palajaran PAI, apakah anda sempatkan belajar di rumah? a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah 5. Selain materi yang diperoleh di sekolahan, apakah anda mencari sumber materi PAI yang lain saat di rumah? a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah 6. Ketika mengalami kesulitan dalam mempelajari pelajaran PAI, apakah anda tidak cepat putus asa? a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah 7. Apakah anda mengajak teman untuk berdiskusi jika menemukan kesulitan dalam mempelajari pelajaran PAI? a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
8. Apakah anda memperhatikan pelajaran PAI yang diberikan guru dengan baik? a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah 9. Apakah anda mencatat materi ajar PAI yang disampaikan oleh guru? a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah 10. Apakah anda bersemangat saat mengikuti pembelajaran PAI? a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah 11. Apakah anda ingin berprestasi yang lebih baik dari sebelumnya pada mata pelajaran PAI? a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah 12. Ketika nilai pelajaran PAI anda memuaskan, apakah anda tetap rajin belajar? a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah 13. Apakah anda berusaha mengerjakan tugas PAI dengan usaha sendiri? a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah 14. Apakah anda berusaha menyelesaikan tugas mata pelajaran PAI tepat pada waktunya? a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah 15. Jika ada pelajaran kosong, apakah anda mempelajari kembali pelajaran PAI sebelumnya? a. Selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
DAFTAR NILAI SKK Nama
: Tatih Wahono
Nim
: 111 05 055
Jurusan/ Progdi
: Tarbiyah/ PAI
Dosen PA
: Prof.,Dr. Mansyur, M.Ag.
N
Sta Jenis Kegiatan
o
tus 18-20 Agustus
OPAK
kor Pes
1 2009 21 Agustus
ESIQ
erta Pes
2 2009 Diskusi panel & buka 3 Bersama. UKM CEC, LDK & ITTAQO STAIN Salatiga Pra DM KAMMI
5 September 2009 7 September
erta Pes erta Pes
4 2009 (Masta) Masa Taaruf 5 dan Buka Bersama IMM IBTIDA’ 6 Dakwa
Lembaga
Kampus
(LDK)
STAIN Salatiga English
11 September 2009 11 Oktober 2009
erta Pes erta Pes erta
Friendship
Camp Heal by Education 7 Division of Communicative English Club (CEC)
S
Pelaksanaan
17-18 Oktober 2009
Pes erta
Seminar NASIONAL 8 EKONOMI SYARIAH
9 November
Training 9 (TEKAD I)
14 Desember
1 0
2
3
4
5
6
2009
Praktikum Etika 1 Profesi Keguruan STAIN Salatiga Publik Hearing Senat 1 Mahasiswa (SEMA) STAIN
2 November 2010 25 November 2010
Salatiga Praktikum 1 Metodologi Agama Islam STAIN Salatiga Sholat TAZKIA’
STAIN Salatiga
Agama Salatiga
Islam
STAIN
erta Pes erta Pes erta
22-27 Juli STAIN
Pes
25 Juni 2011
Salatiga
Praktikum Telaah 1 Kurikulum Pendidikan 7
erta
erta
Al-Qur’an STAIN Salatiga
Pelatihan 1 Khusyu’ Biro
Pes
5 Maret 2010
Praktikum Baca Tilis
Praktikum 1 Kepramukaan
erta
Pes
IPST (Islamic Public
Speaking) LDK 1
1
Kader
2009
Pes
2011 23 September 2011 29 Januari 2012
13 Maret 2012
Pes erta Pes erta Pes erta
Pes erta
8
9
0
Publik Hearing Senat 1 Mahasiswa (SEMA) STAIN
2
Seminar Regional 1 Dewan Mahasiswa (DEMA)
Pes 3 Mei 2012 erta
STAIN Salatiga Training Pembuatan 2 Makalah oleh LDK STAIN Salatiga IBTIDA’
LDK
STAIN Salatiga
13 Oktober 2012 20-21 Oktober
Takbir
Keliling IPNU/IPPNU
Pes erta Pes
25 Mei 2013 erta
LDK Pelaksanaan
Pes erta
2012
Bedah Buku 2 Lembaga Dakwah Kampus
2 3
erta
Salatiga
2 1
Pes 15 Maret 2012
1 Syawal 1431 H
Salatiga,
Pes erta
September 2013
Pembantu Ketua Bidang Kemahasiswaan
H. Agus Waluyo, M.Ag NIP : 19750211 200003 1 001
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: TATIH WAHONO
Tempat, Tanggal lahir : Parigi, 20 November 1988 Jenis Kelamin
: Laki-laki
Bangsa
: Indonesia
Agama
: Islam
Alamat
: Kupang Lor RT 06/ RW 03, Kec. Ambarawa, Kab.
Semarang Menerangkan Dengan Sesungguhnya PENDIDIKAN 1.
Tamatan SD N Kupang 2 Ambarawa tahun 2001
2.
Tamatan SMP N 2 Ambarawa tahun 2004
3.
Tamatan SMA N 1 Ambarawa tahun 2007
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
Ambarawa, 27 September 2013 Saya yang bersangkutan,
TATIH WAHONO