Kode/Nama Rumpun Ilmu: 461/Sistem Informasi
USULAN PENELITIAN HIBAH BERSAING
Tahun ke 2 dari rencana 2 tahun
JUDUL PENELITIAN Pemodelan Sistem Informasi Web Sertifikasi Kompetensi di Lembaga Sertifikasi Profesi Menggunakan Metodologi Model-driven UWE (UML-based Web Engineering) TIM PENGUSUL Ketua Lalang Erawan, M.Kom 0631087101 Anggota Agus Winarno, M.Kom 0631017101 Ajib Susanto, M.Kom 0615127404
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG Januari 2016
HALAMAN PENGESAHAN
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................................i HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................ ii DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii RINGKASAN ......................................................................................................................v BAB I
PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................................1 1.2 Tujuan Khusus ..............................................................................................................3 1.3 Keutamaan Penelitian ...................................................................................................4 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................5
2.1 Sistem Pelatihan Kerja Nasional...................................................................................5 2.2 Dasar Penyusunan Pelatihan Kerja ...............................................................................5 2.3 Prosedur Standar LSP ...................................................................................................6 2.4 Rekayasa Web...............................................................................................................7 2.5 Model-driven Web Engineering (MDWE) ...................................................................8 2.6 Metodologi UWE..........................................................................................................9 2.7 Peta Penelitian.............................................................................................................10 BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................................12 3.1 Data Penelitian ............................................................................................................12 3.2 Metode Pengumpulan Data.........................................................................................13 3.3 Metode Pelaksanaan Penelitian....................................................................................13 3.3.1 Personil Pelaksana ...................................................................................................13 iii
3.3.2 Tahapan Rekayasa Sistem........................................................................................14 BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ...........................................................19 4.1 Anggaran Biaya ..........................................................................................................19 4.2 Jadwal Penelitian ........................................................................................................19
iv
RINGKASAN Tenaga kerja Indonesia yang kompeten semakin penting menjelang pelaksanaan Asean Economic Community (AEC) pada tahun 2015. Pemerintah memastikan kompetensi tenaga kerja melalui program sertifikasi kompetensi yang dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang ditunjuk oleh BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). LSP bertanggung jawab terhadap pengembangan standar kompetensi, sertifikasi kompetensi, dan pelaksana akreditasi Tempat Uji Kompetensi (TUK). Sistem yang digunakan untuk menjalankan sertifikasi di salah satu LSP yaitu LSP MIKA Semarang belum sepenuhnya menerapkan teknologi informasi. Sebagai hasilnya banyak kendala yang dihadapi dalam menjalankan operasional sertifikasi. Data yang tidak konsisten, pelayanan sertifikasi yang berjalan lambat menjadi kendala yang sering terjadi. Sistem manajemen dengan berbasis teknologi informasi yang optimal diperlukan untuk mendukung operasional LSP agar efisien, cepat, dan produktif. Dalam hal ini, sistem web telah menjadi salah satu platform yang paling sering digunakan sebagai basis suatu sistem. Pendekatan pengembangan model-driven merupakan pendekatan yang sering digunakan untuk merekayasa sistem web. UWE (UMLbased Web Engineering) merupakan salah satu metode rekayasa web model-driven yang relatif mudah penerapannya karena kompatibilitasnya dengan alat UML yang sudah akrab di kalangan pengembang sistem dan mencakup seluruh siklus pengembangan. Penelitian mengembangkan suatu sistem informasi yang berbasis web untuk mendukung kegiatan sertifikasi yang dilakukan oleh LSP MIKA Semarang dengan pendekatan rekayasa web ini. Data penelitian diperoleh dari LSP, asesor, asesi, dan TUK.
v
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga Sertifikasi Profesi disingkat LSP merupakan suatu lembaga yang memperoleh lisensi dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) yang tugas pokoknya menjalankan kegiatan sertifikasi kompetensi kerja bagi tenaga kerja profesional. Pembentukan BNSP berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2004. Sertifikasi kompetensi kerja merupakan suatu pengakuan terhadap tenaga kerja yang mempunyai pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja sesuai dengan standar kompetensi kerja yang telah dipersyaratkan, dengan demikian sertifikasi kompetensi memastikan bahwa tenaga kerja (pemegang setifikat) tersebut terjamin akan kredibilitasnya dalam melakukan suatu pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. LSP memiliki peran penting dalam program pembangunan pemerintah. Salah satu fokus pembangunan pemerintah adalah pengembangan sumber daya manusia. LSP berperan meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga kerja profesional melalui program sertifikasi kompetensi kerjanya. Keberadaan LSP juga menjadi salah satu dari 3 program utama Kementerian Kominfo yang terkait dengan pengembangan SDM sepanjang tahun 2015, yaitu pembinaan individu dan kelembagaan melalui pelatihan dan sertifikasi serta mendukung pembentukan LSP. Dengan pengakuan keahlian dalam bentuk sertifikat, tenaga kerja profesional akan lebih mampu bersaing dalam dunia kerja. Dunia usaha juga akan memperoleh manfaat dengan tersedianya tenaga kerja profesional yang memiliki keahlian standar nasional maupun internasional. (Kemenkominfo, 2015). Kegiatan operasional LSP tidak lepas dari pengelolaan dan pemanfaatan informasi. Informasi merupakan salah satu aset penting suatu organisasi. Informasi dikelola dalam suatu sistem informasi yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu. Sistem informasi berperan dalam mendukung proses dan operasi bisnis, pengambilan keputusan, dan mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif. (James O’brien, 2005). Demikian pula dengan LSP MIKA (Multimedia dan Informatika) yang berlokasi di kota Semarang merupakan salah
satu LSP yang melayani tenaga kerja profesional untuk
memperoleh pengakuan keahlian dalam bentuk sertifikat keahlian kerja. Sistem informasi yang dijalankan organisasi ini menggunakan alat bantu perangkat lunak pengolah kata (word 1
processing) dan lembar kerja (spreadsheet). Dengan bantuan perangkat ini data-data sistem menjadi tersimpan menyebar di berbagai perangkat. Kemudian data arsip disimpan dalam bentuk kertas yang dibundel kemudian disimpan dalam lemari penyimpanan. Saat pendaftaran ujian, pendaftar mengirim berkas pendaftaran melalui paket pos atau datang langsung ke kantor LSP. Dengan menggunakan sistem informasi semacam ini, banyak kekurangan dan kendala yang muncul selama pelaksanaan kegiatan operasional dan pengelolaan datanya. Beberapa masalah utama yang ditimbulkan adalah: kesulitan dalam melakukan pendaftaran bagi asesi yang bertempat tinggal di luar kota atau bahkan luar propinsi; inkonsistensi data sertifikasi karena penyimpanan data tersebar di beberapa buah komputer; dan proses pendaftaran maupun uji kompetensi yang memerlukan waktu lebih lama daripada yang diharapkan. Salah satu penyelesaian untuk masalah sistem informasi LSP ini adalah dengan meningkatkan kinerja sistem informasinya melalui penerapan teknologi informasi pada sistem informasi LSP secara intensif. Infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki LSP sudah memungkinkan untuk meningkatkan level penerapan teknologi informasi. Komputer dan peralatan elektronik lainnya berspesifikasi tinggi dan tersedia di masing-masing Kepala Bidang. Media jaringan komputer dan intranet maupun internet sudah tersedia dengan kapasitas yang diatas rata-rata. Sumber daya manusia didalam LSP memiliki literasi teknologi informasi yang tinggi. Pihak manajemen sangat mendukung pemanfaatan teknologi informasi seoptimal mungkin untuk kegiatan organisasi. Sistem informasi yang akan dibangun menggunakan basis web yang memungkinkan pengguna sistem mengakses di banyak tempat dan berkomunikasi serta bekerja sama antar personil. Dengan demikian masalah lokasi dan jarak akan dapat dieliminasi secara signifikan. Peluang para pengguna yang berasal dari lokasi yang jauh dari LSP berada juga menjadi semakin besar. Proses juga akan berjalan jauh lebih cepat dengan menggunakan internet sebagai media transmisi data. Sistem web memiliki beberapa perbedaan karakter dengan sistem konvensional. Beberapa perbedaan tersebut berhubungan dengan media jaringan internet yang digunakan sistem. Perbedaan lain, sistem web memiliki aspek grafis yang memerlukan keahlian desain grafis. Faktor pengguna yang sangat beragam juga memerlukan metode yang tepat untuk merancang desain sistem yang tepat bagi kebutuhan pengguna yang beragam. Oleh karena itu pendekatan pengembangan sistem terstruktur yang digunakan dalam mengembangkan sistem 2
konvensional kurang tepat. Dari berbagai pendekatan yang tersedia, pendekatan pengembangan perangkat lunak model-driven (MDA, MDE, MDD) saat ini telah matang dan digunakan secara meluas oleh kalangan industri (Wasowski, 2010). Model-driven Engineering (MDE) merupakan metodologi rekayasa perangkat lunak yang mendorong penggunaan model yang fokus pada kompleksitas mendasar sistem. Dalam berbagai studi terbaru, MDE telah terbukti meningkatkan produktivitas dan secara signifikan meningkatkan aspek-aspek penting proses
pengembangan perangkat lunak seperti maintainability,
consistency, dan traceability (Kolovos et al., 2013) Dalam penelitiannya tentang berbagai metodologi MDWE (Model-driven Web Engineering), Aragon et al.(2012) menyatakan bahwa paradigma Model-driven yang sukses diterapkan pada rekayasa perangkat lunak berpotensi menyelesaikan masalah yang ditemukan dalam dalam rekayasa web. Masalah-masalah tersebut antara lain: sangat beragamnya metodologi pengembangan web yang menyulitkan pencapaian homogenitas dan standar; tidak adanya pendekatan yang mencakup seluruh siklus hidup pengembangan; minimnya dukungan alat untuk berbagai metodologi pengembangan web. Berbagai masalah ini dapat diselesaikan dengan mengadopsi paradigma pengembangan model-driven MDWE. Salah satu dari berbagai jenis MDWE yang tersedia adalah UWE (UML-based Web Engineering) yang paling sering dikutip dan merupakan salah satu teknik pertama yang dikembangkan lebih lanjut menggunakan paradigma MDE (Model-driven Engineering). UWE adalah suatu pendekatan web yang mencakup siklus hidup yang lengkap meskipun fokus utama pada tahap analisis dan desain. Salah satu kelebihan paling penting dari pendekatan ini adalah semua model dalam pendekatan ini merupakan perluasan formal dari UML. UWE menggunakan notasi grafis yang seluruhnya didasarkan pada UML yang memungkinkan penggunaan alat berbasis UML dan mengurangi waktu belajar pengembang web yang sudah akrab dengan UML. Alat dukungan untuk UWE tersedia dalam bentuk MagicUWE yang dapat dipasang kedalam MagicDraw (Aragon, G. et al., 2012). 1.2 Tujuan Khusus Sistem informasi berbasis web untuk mendukung kegiatan operasional LSP yang dikembangkan dalam penelitian ini akan menjadi sistem dasar yang akan dikembangkan lebih lanjut dalam rangka untuk meningkatkan layanan yang diberikan kepada masyarakat penggunanya. Pengembangan selanjutnya akan mengarah kepada fitur bergerak sehingga sistem dapat diakses melalui perangkat bergerak dan penerapan konsep CRM kepada fitur 3
layanannya yang akan memberikan informasi lebih banyak tentang pengguna layanan LSP sehingga pihak LSP dapat melakukan upaya lebih baik dalam meningkatkan kepuasan penggunanya. Dengan tingkat kepuasan layanan yang memadai diharapkan semakin banyak elemen
masyarakat
yang
menggunakan
layanan
LSP.
Dengan
demikian,
selain
keberlangsungan LSP tetap terjaga karena biaya untuk operasional harus diusahakan sendiri, kontribusi LSP dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia akan semakin signifikan. 1.3 Keutamaan Penelitian Kompetensi seseorang dibidangnya menjadi isu utama dalam bidang ketenagakerjaan. Kompetensi menjadi syarat utama seorang tenaga kerja berhasil memenangkan persaingan kerja. Tingkat persaingan yang harus dihadapi oleh tenaga kerja kita semakin bertambah dengan akan dilaksanakannya kesepakatan integrasi ekonomi (ASEAN Economic Community) pada tahun 2015. Berdasarkan kesepakatan ini, setiap tenaga kerja dari negaranegara ASEAN dapat bebas keluar masuk dari satu negara ke negara lain untuk mendapatkan pekerjaan tanpa adanya hambatan di negara yang dituju. Dalam kesepakatan ini yang dimaksud tenaga kerja adalah tenaga kerja terampil (skilled labour) yang secara umum dapat didefinisikan sebagai pekerja yang mempunyai ketrampilan atau keahlian khusus, pengetahuan, atau kemampuan dibidangnya, yang bisa berasal dari lulusan perguruan tinggi, akademisi, atau sekolah teknik atau dari pengalaman kerja (Departemen Perdagangan Republik Indonesia, 2014). Sistem web dari hasil penelitian dimaksudkan untuk memberikan alternatif sistem yang dapat mendukung usaha pemerintah dalam menyediakan calon tenaga kerja yang kompeten melalui peningkatan produktivitas kegiatan sertifikasi kompetensi di Lembaga Sertifikasi Profesi. Dengan menyerahkan kompleksitas pengelolaan kegiatan sertifikasi kompetensi pada sistem web yang dihasilkan dari penelitian, diharapkan kegiatan operasional sertifikasi berjalan lebih baik dan pihak penyelenggara sertifikasi dapat memusatkan perhatiannya kepada usaha peningkatan kualitas kompentensi asesi yang dihasilkan.
4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pelatihan Kerja Nasional Peraturan Pemerintah No.31 Tahun 2006 menyatakan bahwa Sislatkernas bertujuan untuk : 1. mewujudkan pelatihan kerja nasional yang efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga kerja; 2. memberikan
arah
dan
pedoman
dalam
penyelenggaraan,
pembinaan,
dan
pengendalian pelatihan kerja; 3. mengoptimalkan pendayagunaan dan pemberdayaan seluruh sumber daya pelatihan kerja. Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan. Prinsip dasar pelatihan kerja adalah berorientasi pada kebutuhan pasar kerja dan pengembangan SDM serta berbasis pada kompetensi kerja serta tanggung jawab bersama antara dunia usaha, pemerintah dan masyarakat. Pelatihan berbasis kompetensi kerja merupakan pelatihan kerja yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan standar yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja. 2.2 Dasar Penyusunan Pelatihan Kerja Program pelatihan kerja disusun berdasarkan SKKNI, Standar Internasional dan/atau Standar Khusus. Program pelatihan kerja dapat disusun secara berjenjang atau tidak berjenjang. Program pelatihan kerja yang disusun secara berjenjang mengacu pada jenjang KKNI. Program pelatihan kerja yang tidak berjenjang disusun berdasarkan unit kompetensi atau kelompok unit kompetensi. KKNI merupakan kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. Pelatihan kerja nasional yang diinginkan pemerintah kemudian diwujudkan oleh BNSP dalam bentuk sertifikasi kompetensi kerja yang merupakan proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji kompetensi sesuai Standar 5
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Standar Internasional dan/atau Standar Khusus. Kompetensi kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. BNSP akan memberikan sertifikat kompetensi kerja kepada lulusan pelatihan dan/atau tenaga kerja berpengalaman setelah lulus uji kompetensi yang merupakan bukti tertulis yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi profesi terakreditasi yang menerangkan bahwa seseorang telah menguasai kompetensi kerja tertentu sesuai dengan SKKNI. Sedangkan pengertian SKKNI itu sendiri adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2.3 Prosedur Standar LSP Untuk mencapai tujuan pelatihan kerja nasional pemerintah membentuk lembaga independen BNSP untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja. Dalam melaksanakan fungsinya, BNSP dapat memberikan lisensi kepada LSP yang memenuhi ketetapan persyaratan untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja. LSP didirikan berdasarkan berbagai pedoman yang dikeluarkan oleh BNSP. Demikian pula dengan kegiatan yang harus diselenggarakan oleh LSP. Secara umum, LSP dikepalai oleh seorang direktur dan dibagi menjadi 4 bidang yaitu: bidang adminsitrasi umum, manajemen mutu, sertifikasi, dan standarisasi. Selain itu, LSP mempunyai sebuah komite skema sertifikasi yang bertugas menetapkan metode dan mekanisme untuk digunakan dalam mengevaluasi kompetensi calon. Masing-masing bidang memiliki berbagai dokumen dan prosedur standar pelaksanaan kegiatan. Terkait prosedur standar, bidang manajemen mutu memiliki 12 prosedur, administrasi umum 2 prosedur, standarisasi 5 prosedur, dan bidang sertifikasi memiliki 13 prosedur. Berbagai prosedur tersebut terdiri dari langkah-langkah yang disusun sesuai dengan pedoman BNSP. Sebagai contoh, salah satu prosedur standar yang terdapat di bidang sertifikasi adalah prosedur Proses Ssertifikasi yang langkah-langkahnya digambarkan melalui diagram berikut ini (LSP MIKA, 2011).
6
Gambar 2.1 Prosedur Proses Sertifikasi Pada Bidang Sertifikasi
2.4 Rekayasa Web Definisi rekayasa perangkat lunak menurut IEEE adalah: “(1) Penerapan sistematis, disiplin, pendekatan kuantitatif untuk pengembangan, operasi, dan pemeliharaan perangkat lunak; (2) Studi pendekatan dari poin (1).” (Pressman, 2010). Menurut Pressman et al. (2001) dalam Pressman (2009), rekayasa web berhubungan dengan pembentukan dan penggunaan kaidah ilmiah, teknik, dan prinsip-prinsip manajemen dan pendekatan disiplin dan sistematis untuk keberhasilan pengembangan, penyebaran, dan pemeliharaan sistem dan aplikasi berbasis web berkualitas tinggi. Selanjutnya dikatakan bahwa rekayasa web bukan merupakan tiruan sempurna dari rekayasa perangkat lunak, tetapi banyak meminjam konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar rekayasa perangkat lunak serta menekankan pada teknik dan kegiatan manajemen yang sama. Ada perbedaan yang halus dalam cara kegiatan ini dilakukan, namun filosofi utama yang menentukan pendekatan disiplin untuk pengembangan sistem berbasis komputer adalah identik.
7
2.5 Model-driven Web Engineering (MDWE) Model-driven Software Development (MDSD) telah menjadi sebuah pendekatan yang diterima secara luas untuk mengembangkan aplikasi yang kompleks, terutama ObjectOriented Programming (OO-P) yang perlu memodelkan objek dan kolaborasi antar item. Fitur dari MDSD adalah membagi perhatian pengembangan kedalam beberapa bagian yang berbeda sebagai artefak kunci dalam semua tahap pengembangan. Tujuan dari MDSD adalah mengotomatisasi (semi) proses pengembangan perangkat lunak mulai dari tahap analisis persyaratan sampai implementasi kode dengan aturan standar dan terutama berfokus pada transformasi model. Rekayasa Web atau Web Engineering (WE) merupakan salah satu domain spesifik yang dapat menerapkan MDSD dengan berhasil dan disebut sebagai Model-driven Web Engineering (MDWE). Karena model dalam MDWE memainkan peran penting dalam pembangunan, maka model harus bisa efektif mengekspresikan konsep sistem dan mudah bagi pengembang untuk menggunakannya. Ada beberapa pendekatan dalam rekayasa web berbasis model ini yang secara umum dapat dibagi menjadi dua kategori: pemodelan berbasis UML, dan model berbahasa khusus dan alat. Model berbasis UML menggunakan mekanisme perluasan UML untuk memperluas model terhadap pemodelan dengan domain tertentu. Model berbahasa khusus menggunakan Domain Specific Language (DSL) yang cenderung mendukung abstraksi dengan tingkat yang lebih tinggi daripada bahasa pemodelan umum dan lebih dekat ke domain masalah daripada domain implementasi. Model berbahasa khusus sering diusulkan bersama dengan alatnya, seperti WebML/WebRatio, OO-H/VisulWade, UsiXML/IdealXML dan sebagainya (Huang, 2011). Pleuss et al. (2013) dalam penelitian berjudul “Model-driven Development and Evolution of Customized User Interface” menggunakan metodologi pengembangan model-driven untuk membangun UI families yang didukung kustomisasi secara sistematis. Tujuannya adalah untuk membangun berbagai varian user interface untuk berbagai user, device, platform, dan konteks yang berbeda dengan cara yang lebih baik. Pendekatan model-driven yang digunakan dapat mendukung seluruh aspek UI (User Interface) termasuk elemen, screen, dan navigasi. Produk UI families yang dihasilkan dapat dikembangkan secara efisien karena setiap varian user interface dapat diregenerasi tanpa kehilangan kustomisasi yang telah dibuat sebelumya. Lenk dan Vitzthum (2012) dalam penelitiannya menggunakan salah satu pendekatan Modeldriven Development (MDD) yaitu SSIML, yang diperluas untuk dipergunakan sebagai 8
pendekatan rekayasa full round-trip untuk pengembangan 3D terstruktur. Rekayasa roundtrip yang dilakukan adalah menggabungkan fase forward, yang menghasilkan kode secara otomatis dari model abstrak aplikasi, dengan fase reverse, yang mengedit kode secara manual lalu digabungkan kembali ke dalam model abstrak. Pendekatan yang diusulkan disertai dengan demonstrasi pengembangan aplikasi web 3D berdasarkan X3D/X3DOM dan JavaScript. Tavares dan Vale (2013) dalam penelitiannya mengusulkan penggunaan pendekatan modeldriven untuk pengembangan layanan web RESTful semantik yang meningkatkan level abstraksi pengembangan, menyediakan metamodel layanan yang tidak tergantung kepada bahasa tertentu dan sumber daya semantik. Penelitian juga menyatakan bahwa melalui transformasi model dimungkinkan untuk mengembangkan layanan yang kompleks dan bersifat interoperabilitas. 2.6 Metodologi UWE UML-based Web Engineering (UWE) adalah pendekatan metodologis untuk pengembangan aplikasi web yang berbasis pada berbagai proses terpadu. Pendekatan ini terutama didasarkan pada konsep yang paling relevan yang disediakan oleh metode lain, tetapi juga mendefinisikan sendiri notasi UML (UML profile), menggunakan teknik diagram yang diusulkan oleh UML dan mendefinisikan sebuah proses desain yang sistematis dan semiotomatis. UWE mencakup seluruh siklus hidup aplikasi Web dan berfokus pada aplikasi adaptif. Pendekatan UWE menggunakan tahap rekayasa persyaratan dimana elisitasi persyaratan, spesifikasi dan validasi ditangani sebagai kegiatan yang terpisah dari proses. Hasil akhir dari tahap rekayasa persyaratan adalah model use case yang dilengkapi dengan dokumentasi yang menggambarkan pengguna aplikasi, aturan adaptasi, interface dan rincian use case yang berhubungan dengan penerapan use case, yang dapat digambarkan secara tekstual atau dimodelkan oleh diagram aktivitas UML. UWE mengklasifikasikan persyaratan menjadi dua kelompok: fungsional dan non-fungsional. UWE menggunakan berbagai teknik seperti wawancara, kuesioner dan checklist untuk menangkap persyaratan, dan diagram use case untuk spesifikasi persyaratan. UWE menggunakan proses audit dan prototipe untuk melakukan validasi (Aggarwal dan Soni, 2013).
9
Pendekatan pemodelan web menggunakan strategi pengembangan yang membagi sistem web kedalam beberapa titik perhatian seperti seperti konten, struktur hypertext, presentasi, dan proses. Pendekatan UWE menyediakan satu set elemen model yang domain-spesifik web untuk pemodelan. Elemen-elemen model ini dan hubungan antara mereka dispesifikasikan oleh metamodel. Metamodel dalam metodologi UWE ada 6 paket yang masing-masing mewakili titik perhatian yang berbeda dalam UWE. Keenam paket metamodel tersebut adalah: presentation, navigation, process, content, user model, dan pattern (Kroiß, Koch, dan Kozuruba, 2011). Berikut ini diagram yang menggambarkan ringkasan 6 metamodel didalam metodologi UWE.
Gambar 2.2 Ikhtisar 6 Metamodel UWE
2.7 Peta Penelitian Sistem sertifikasi LSP akan dikembangkan melalui beberapa tahap pengembangan sebagai berikut:
10
Rekayasa Persyaratan Sistem LSP
Persyaratan fungsional
Penambahan Fitur Mobile Sistem
aplikasi android
model konten, navigasi, presentasi
rancangan database pengguna
model arsitektur
media interaksi
Pemodelan dan Implementasi sistem LSP
Sistem Sertifikasi LSP Berbasis Web, Mobile, dan CRM
Peningkatan Kepuasan Pengguna Jasa LSP
Gambar 2.3 Roadmap Penelitian
11
BAB 3. METODE PENELITIAN 3.1 Data Penelitian Kegiatan penelitian yang dilakukan pada tahun pertama telah menghasilkan Dokumen Persyaratan Sistem. Dokumen ini berisi persyaratan sistem berdasarkan persyaratan yang diperoleh dari para pemangku kepentingan (stkaeholders). Persyaratan sistem didalam dokumen direpresentasikan menggunakan diagram use case dan diagram aktivitas. Persyaratan sistem yang dijelaskan dalam dokumen berupa persyaratan fungsional sistem. Diagram use case memberikan gambaran garis besar persyaratan sedangkan diagram aktivitas memperinci persyaratan lebih lanjut sehingga menunjukkan tugas dan tanggung jawab para pemangku kepentingan dalam sistem. Dokumen persyaratan sistem ini merupakan sumber data utama untuk kegiatan penelitian tahun kedua. Dalam dokumen persyaratan sistem tersebut ditetapkan aktor yang akan berinteraksi dengan sistem, yaitu: Admin, Kabid Administrasi, Kabid Sertifikasi, Asesor, Asesi, dan TUK Fungsional sistem yang diidentifikasi terdapat 17 fungsi, yaitu: No
Fungsi
1
Mendaftar ke sistem
2
Masuk ke sistem (login)
3
Mendaftar ujian
4
Menjadwal ujian
5
Membuat surat penugasan asesor
6
Membuat surat ijin penggunaan TUK
7
Mempublikasikan jadwal ujian
8
Melihat jadwal ujian
9
Mengunduh dokumen ujian
10
Merekap nilai ujian
11
Membuat berita acara ujian
12
Membuat sertifikat
13
Membuat surat rekomendasi penundaan/pencabutan sertifikat
14
Membuat SK penundaan/pencabutan sertifikat
15
Membuat skema sertifikat
12
16
Membuat MUK
17
Mengelola sistem
3.2 Metode Pengumpulan Data Metode rekayasa sistem web UWE yang digunakan dalam penelitian bersifat iterasi atau berulang. Setiap iterasi akan menghasilkan versi sistem sendiri. Versi sistem ini diajukan kepada pengguna untuk memperoleh umpan balik (feedback). Umpan balik ini berisi saran dan masukan pengguna terhadap sistem. Berdasarkan umpan balik tersebut sistem diperbaiki yang kemudian diajukan kembali kepada pengguna. Demikian seterusnya sampai versi sistem terakhir dapat diterima oleh pengguna. Umpan balik yang diberikan oleh pengguna ini adalah data penelitian lainnya. Pengguna yang dilibatkan untuk menjalankan versi sistem dari setiap iterasi mewakili semua kategori pengguna, yaitu Admin, Kabid Administrasi, Kabid Sertifikasi, TUK, Asesor, dan asesi. Dengan demikian sumber data penelitian berasal dari dokumen persyaratan sistem dan umpan balik pengguna terhadap versi sistem yang diajukan. 3.3 Metode Pelaksanaan Penelitian Kegiatan penelitian yang dilakukan pada tahun kedua berfokus pada pekerjaan pengembangan
model-model
rancangan
sistem
beserta
implementasinya.
Selama
berlangsungnya kegiatan ini memerlukan koordinasi dan manajemen yang baik. Berbagai jenis keahlian diperlukan untuk menangani setiap aspek pengembangan. Batasan jadwal dan biaya penelitian menjadi pertimbangan penting dalam penyelesaian pekerjaan penelitian. 3.3.1 Personil Pelaksana Sistem yang akan dikembangkan berbasis web yang memerlukan berbagai pengetahuan dan keahlian dari beragam disiplin ilmu meliputi: analisa dan desain sistem, rekayasa perangkat lunak, rekayasa hipermedia, rekayasa persayaratan, interaksi manusia dan komputer, pengembangan antarmuka pengguna, rekayasa informasi, pengelolaan database, rekayasa jaringan, manajemen proyek, serta desain dan presentasi grafis. Ketua peneliti bertanggung jawab terhadap keseluruhan pelaksanaan kegiatan penelitian tahun kedua. Ketua peneliti juga melakukan pekerjaan penelitian yang memerlukan pengetahuan dan keahlian analisa dan desain sistem, rekayasa persyaratan, rekayasa 13
perangkat lunak, rekayasa hipermedia, rekayasa informasi, interaksi manusia dan komputer, dan manajemen proyek. Untuk pekerjaan jaringan, rekayasa perangkat lunak, rekayasa hipermedia, dan interaksi manusia dan komputer akan ditangani oleh anggota peneliti 2. Pekerjaan pengelolaan database akan ditangani oleh anggota peneliti 1. Pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan keahlian desain grafis akan dipercayakan kepada personil yang memiliki latar belakang pendidikan Desain Komunikasi Visual. Agar konsentrasi tim peneliti terpusat pada usaha pengembangan sistem, pekerjaan administrasi akan diserahkan kepada mahasiswa tingkat akhir dari tim peneliti yang bertugas sebagai sekretaris penelitian yang mengelola dokumen penelitian dan pekerjaan administrasi lainnya. Satu mahasiwa tingkat akhir lagi akan dilibatkan dalam penelitian dengan tugas untuk membantu beberapa pekerjaan dari tim peneliti utama. 3.3.2 Tahapan Rekayasa Sistem Sesuai dengan metodologi rekayasa web UWE (UML-Based Web Engineering), kegiatan rekayasa sistem di tahun pertama merupakan langkah atau tahap pertama metodologi UWE, yaitu
Rekayasa
Persyaratan
yang
menghasilkan
Model
Persyaratan
yang
direpresentasikan menggunakan diagram use case. Tahapan berikutnya setelah rekayasa persyaratan adalah tahapan yang akan menghasilkan berbagai model fungsional sistem dan model arsitektur sistem. Berbagai model fungsional ini kemudian disatukan yang akan menghasilkan model tunggal Big Picture. Model tunggal dan model arsitektur kemudian diintegrasikan
yang
akan
menghasilkan
model
integrasi.
Model
ini
kemudian
ditransformasikan kedalam platform teknologi tertentu yang akan menghasilkan bentuk fisik sistem. Tahapan mulai pemodelan fungsional sampai dengan transformasi ke platform teknologi tertentu akan dilakukan secara berulang sampai didapatkan versi sistem yang dapat diterima oleh pengguna. Berikut ini penjelasan terperinci tahapan yang dilakukan pada penelitian tahun kedua: 1) Tahap Analisa Sistem Pada tahap ini akan dibuat model konseptual atau konten dari sistem. Model konten merepresentasikan ranah informasi (domain information) dari sistem. Model konten memberikan tinjauan statis tentang elemen-elemen statis dari ranah. Model konten dikembangkan berdasarkan persyaratan fungsional yang terkumpul dalam diagram use yang 14
memuat garis besar dan diagram aktivitas yang memuat rincian persyaratan fungsional sistem. Model konten dibuat menggunakan diagram kelas (Class Diagram) UML. 2) Tahap Perancangan sistem Tahap ini berisi serangkaian kegiatan pengembangan beberapa model berikutnya yang merepresentasikan aspek struktur navigasi, presentasi, dan adaptasi. a) Pemodelan Struktur Navigasi Dari tahap analisa dihasilkan diagram kelas yang memuat elemen-elemen statis dari ranah sistem. Diagram ini menjadi dasar dikembangkan model selanjutnya yaitu model navigasi yang terdiri atas 2 model yaitu: i.
model ruang navigasi (navigation space model)
ii.
model struktur navigasi (navigation structure model)
Model pertama akan menetapkan obyek-obyek yang dapat dikunjungi oleh navigasi, model kedua menentukan bagaimana obyek-obyek tersebut dicapai. Model struktur navigasi dibuat dengan dasar model ruang navigasi. Model navigasi ini dibuat menggunakan diagram kelas. Setelah model navigasi dibuat, selanjutnya memperluas model tersebut dengan proses-proses bisnis menggunakan kelas-kelas proses yang diperoleh dari use case non navigasional. Kelas-kelas proses yang ditambahkan kedalam model navigasi kemudian diperjelas dengan membuat model-model proses yang menjelaskan aliranaliran data dan kontrol. Model proses dibuat menggunakan diagram aktivitas. b) Pemodelan Presentasi Setelah model navigasi dibuat, langkah selanjutnya membuat model presentasi yang menjelaskan dimana dan bagaimana obyek-obyek navigasi beserta primitif akses akan ditempatkan untuk disajikan kepada pengguna. Model ini memberikan gambaran abstrak tentang antarmuka pengguna dari sistem. Model presentasi dibuat berdasarkan model navigasi dan abstrak dari aspek-aspek konkrit antarmuka pengguna seperti penggunaan warna, jenis huruf, dan lokasi elemen antarmuka pad halaman web. Selain itu, model presentasi ini juga menjelaskan struktur dasar dari antarmuka pengguna, seperti elemen-elemen mana 15
yang akan digunakan, apakah teks, gambar, link, atau form untuk mempresentasikan suatu node navigasi. Model presentasi dibuat menggunakan bentuk khusus dari diagram kelas yang menggunakan notasi komposisi untuk kelas. c) Pemodelan Adaptasi Aspek adaptif dari sistem adalah fitur penting dari suatu sistem berbasis web. Dengan sifat adaptif ini maka sistem akan dapat menyediakan halaman web yang lebih tepat bagi pengguna dengan cara memahami siapa dan bagaimana pengguna sistem serta memahami konteks penggunaan sistem. Untuk memodelkan fitur adaptif dari sistem, disini akan digunakan pemodelan berorientasi pada aspek. Pemodelan ini menggunakan elemen model tambahan yaitu aspek. Elemen aspek terdiri dari bagian titik potong (pointcut) dan bagian saran (advice). Elemen aspek adalah sebuah pernyataan yang menyatakan bahwa elemen model yang diberi titik potong memiliki fitur yang ditentukan oleh bagian saran. Dengan demikian model utama akan memiliki fitur tambahan selain fitur yang sudah dimiliki. Misalnya pada fitur pencarian mendapat tambahan fitur adaptif berupa rekomendasi kata kunci yang sering digunakan dari informasi yang sedang dicari. 3) Tahap Implementasi Sistem Tahap terdiri dari serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk membuat bentuk fisik dari sistem yang akan dikembangkan. Kegiatan-kegiatan tersebut dikelompokkan kedalam kategori berikut: a) Transformasi PIM ke PSM. Setelah berbagai model fungsional dan model arsitektur diintegrasikan menjadi sebuah model tunggal, maka langkah selanjutnya adalah mentransformasikan model tunggal tersebut kedalam platform tertentu. Dalam tahap ini, proses transformasi ke platform tertentu menggunakan pendekatan yang sepenuhnya konvensional dimana model spesifik platform dikembangkan secara manual. Model-model rancangan ditransformasikan ke dalam platform teknologi tertentu. Model konten direalisasikan menggunakan database server MySQL dan XML. Model presentasi, dan navigasi diterjemahkan kedalam bahasa-bahasa web kategori bahasa desain yaitu HTML dan CSS. Model proses diterjemahkan kedalam kode-kode 16
program menggunakan bahasa script PHP dan Javascript serta bahasa turunannya seperti JQuery. Sedangkan aspek non fungsional atau arsitektural akan memberikan batasan terhadap proses-proses transformasi tersebut. b) Pengujian. Sistem web yang dihasilkan dari proses transformasi model ke platform teknologi tertentu selanjutnya diuji untuk menjamin kualitasnya. Proses pengujian didasarkan pada diagram use case yang merepresentasikan persyaratan yang harus dipenuhi oleh sistem yang dikembangkan. Selain diagram use case, proses pengujian juga berdasarkan pada dimensi kualitas dari suatu sistem web, yaitu: konten, fungsi, struktur, usabilitas, navigabilitas, kinerja, kompatibilitas, interoperabilitas, dan keamanan. Proses pengujian akan menguji berbagai aspek rancangan sistem yang meliputi: rancangan antarmuka, estetika, konten, navigasi, fungsional, arsitektur, komponen, konstruksi, dan teknologi c) Instalasi sistem Proses instalasi sistem dilakukan setelah sistem diterima dan mendapat persetujuan dari pengguna. Tahap ini merupakan tahap yang tidak akan dilakukan secara berulang. Kegiatan pokok berupa proses pengunggahan file-file sistem ke situs layanan hosting yang sudah disewa pada penelitian tahun pertama. Domain yang akan digunakan sudah disediakan juga di tahun pertama dengan nama lspmika.co.id. Setelah instalasi sistem ke internet sudah dilakukan maka selanjutnya sistem secara bertahap akan digunakan untuk menjalankan pross sertifikasi. Modul sistem yang berhubungan dengan proses administrasi yang dilakukan oleh Kabid Administrasi akan digunakan terlebih dahulu. Setelah berjalan lancar maka modul-modul yang melayani para pengguna yang lain yaitu asesor, asesi, TUK, dan Kabid Sertifikasi akan digunakan. d) Dokumentasi Dalam tahap instalasi sistem juga disusun dokumentasi sistem terdiri dari dokumen manual pengembang berisi penjelasan teknis sistem dan dokumen manual pengguna berisi penjelasan penggunaan sistem.
17
e) Pelatihan Kegiatan terakhir yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menyelenggarakan pelatihan penggunaan sistem kepada calon pengguna sistem yang terdiri dari Kabid Administrasi, Kabid Sertifikasi, Asesor, Asesi, dan TUK.
18
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 4.1 Anggaran Biaya Berikut ini garis besar pembiayaan penelitian untuk tahun kedua, sedangkan rinciannya diberikan dalam lampiran. Usulan Anggaran Penelitian Hibah Bersaing Tahun Kedua No
Jenis Pengeluaran
Biaya yang Diusulkan Tahun I
Tahun II
1
Gaji dan upah
22.720.000
19.360.000
2
Bahan habis pakai dan peralatan
31.880.000
11.575.000
3
Perjalanan
2.700.000
10.250.000
4
Lain-lain
14.850.000
28.557.500
72.150.000
69.742.500
Jumlah
4.2 Jadwal Penelitian Berikut jadwal penelitian yang akan dilakukan pada tahun kedua. Pekerjaan-pekerjaan sistem yang akan dilakukan berfokus pada pengembangan model-model analisis dan rancangan sistem sampai dengan pengembangan bentuk fisik sistem dalam platform teknologi tertentu.
No 1 2 3 4 5 6
Kegiatan Penyusunan angket dan pertanyaan wawancara Wawancara dan penyebaran angket Analisa data Penyusunan dokumentasi persyaratan sistem Pengembangan prototype
Dua Bulanan Tahun I Tahun II I II III IV I II III IV
Pendokumentasian dokumentasi persyaratan sistem 7 Laporan tahun pertama 8 Membentuk tim rekayasa 9 Mengembangkan model fungsional sistem atau Platform-Independent Model (PIM): a. Model konten b. Model navigasi 19
c. Model proses d. Model presentasi e. Model adaptasi 10 Mengembangkan model arsitektur 11 Mengintegrasikan model fungsional dengan model arsitektur 12 Membangun model fisik sistem atau PlatformSpecific System (PSM) 13 Menguji sistem 14 Menginstalasi sistem 15 Mendokumentasikan sistem (dokumen sistem dan dokumen manual pengguna) 16 Pelatihan penggunaan sistem 17 Laporan tahun kedua 18 Membuat artikel ilmiah dan mengurus hak cipta
20
DAFTAR PUSTAKA Aggarwal, Neha dan Soni, Rana. 2013. Comparative Study of Requirement Engineering Methods. International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engineering 3(7):325-327. Aragon, G., Escalona, M.J., Lang, M., dan Hilera, J.R.. 2012. An Analysis of Model-Driven Web Engineering Methodologies. International Journal of Innovative Computing, Information and Control 8(12):1-10. Comai, Sara, dan Mazza, Davide. 2012. A Model-driven Methodology to the Content Layout Problem in Web Applications. ACM Trans 6(3): Artikel 10. Departemen Perdagangan Republik Indonesia. 2014. Menuju Asean Economic Community 2015. Jakarta. Huang, Yen-Chieh, Wu, Chia-Chan, Chu, Chih-Ping. 2011. A New Approach for Web Engineering Based on Model Driven Architecture. ACM. Kementerian Kominfo. 2015. Siaran Pers Tentang Penyerahan Sertifikat Lisensi Dari Badan Nasional
Sertifikasi
Profesi
Kepada
Lembaga
Sertifikasi
Profesi.
http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/6552/SIARAN+PERS+NO.100-PIHKOMINFO-122015+Tentang+Penyerahan+Sertifikat+Lisensi+Dari+Badan+Nasional+Sertifikasi+Pro fesi+Kepada+Lembaga+Sertifikasi+Profesi+/0/siaran_pers#.VpzZjZp97IU. Diakses 18 Januari 2016:19.29 WIBKoch, Nora. 2010. Model-Driven Web Engineering UWE Approach. Ludwig-Maximilian-Universität München (LMU). Germany. Kolovos, Dimitrios S., Rose, Louis M., Matragkas, Nicholas, Paige, Richard F., Guerra, Esther, Cuadrado, J. Sánchez, Lara, Juan De, Ráth, István, Varró, Dániel, Tisi, Massimo, Cabot, Jordi. 2013. A Research Roadmap Towards Achieving Scalability in Model Driven Engineering. Proceedings of the Workshop on Scalability in Model Driven Engineering. June 17, 2013. Budapes, Hungary. Kroiß, Christian, Koch, Nora, dan Kozuruba, Sergej. 2011. UWE Metamodel and Profile User Guide and Reference. Version 1.9. Programming and Software Engineering Unit (PST), Institute for Informatics, Ludwig-Maximilians-Universität. München, Germany.
21
Laudon, Kenneth C. dan Laudon, Jane P. 2012. Management Information Systems: Managing the Digital Firm. 12th ed. Pearson Prentice Hall. USA. LSP MIKA. 2011. Panduan Mutu Lembaga Sertifikasi Profesi Kompetensi dan Lisensi Tempat Uji Kompetensi. Semarang. Lenk, Matthias dan Vitzthum, Arnd. 2012. Model-Driven Iterative Development of 3D WebApplications Using SSIML, X3D and JavaScript. ACM. Pleuss, Andreas, Wollny, Stefan, Botterweck, Goetz. 2013. Model-driven Development and Evolution of Customized User Interfaces. The 5th ACM SIGCHI symposium on Engineering interactive computing systems. Pressman, S. Roger. 2010. Software Engineering: A Practisioner’s Approach. 7th ed. McGraw-Hill. New York. Pressman, S. Roger, Lowe, David. 2009. Web Engineering: A Practisioner’s Approach. McGraw-Hill. New York. Tavares, Nirondes A.C. dan Vale, Samyr. 2013. A Model Driven Approach for the Development of Semantic RESTful Web Services. ACM Wasowski A., Truscan D., Kuzniarz L.. 2010. 8th Nordic Workshop on Model-Driven Software Engineering (NW-MODE 2010). Proceedings of the Fourth European Conference on Software Architecture: Companion Volume:243-244. O’Brien, James A.. 2005. Pengantar Sistem Informasi: Perspektif Bisnis dan Manajerial. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
22
Lampiran 1: Justifikasi Anggaran Penelitian 1. Honor Honor/jam Honor
(Rp)
Waktu (jam/mingg u)
Honor per Tahun Minggu
(Rp) Th I
Ketua Anggota 1 Anggota 2
58.000 60.000 45.000
5 3 3
32 32 32 SUB TOTAL (Rp)
Th II 9.280.000 5.760.000 4.320.000 19.360.000
2. Peralatan Penunjang
Material
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
Harga Peralatan Penunjang (Rp) Th I
USB Flash Disk Dual Drive 16GB Modem eskternal
Kamera
Komputer Proyektor LCD Screen
Ruang
Untuk penyimpanan sementara file-file kerja Untuk mengakses sumber-sumber referensi online dan proses hosting Sewa untuk mengabadikan kegiatan presentasi dan pelatihan Sewa untuk kegiatan pelatihan penggunaan sistem Sewa untuk kegiatan pelatihan penggunaan sistem Sewa untuk kegiatan pelatihan penggunaan sistem Sewa untuk kegiatan pelatihan penggunaan sistem
Th II
6
100.000
600.000
3
450.000
1.350.000
5
350.000
1.750.000
20
200.000
4.000.000
1
600.000
600.000
1
750.000
750.000
1
1.000.000
1.000.000
SUB TOTAL (Rp)
10.050.000
23
2. Peralatan Penunjang
Material
Justifikasi Pemakaian
USB Flash Disk Dual Drive 16GB
Untuk penyimpanan sementara file-file kerja Untuk mengakses sumber-sumber referensi online dan proses hosting Sewa untuk mengabadikan kegiatan presentasi dan pelatihan Sewa untuk kegiatan pelatihan penggunaan sistem Sewa untuk kegiatan pelatihan penggunaan sistem Sewa untuk kegiatan pelatihan penggunaan sistem Sewa untuk kegiatan pelatihan penggunaan sistem
Modem eskternal
Kamera
Komputer Proyektor LCD Screen
Ruang
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
Harga Peralatan Penunjang (Rp) Th I Th II
6
100.000
600.000
3
450.000
1.350.000
5
350.000
1.750.000
20
200.000
4.000.000
1
600.000
600.000
1
750.000
750.000
1
1.000.000
1.000.000
SUB TOTAL (Rp)
10.050.000
24
3. Bahan Habis Pakai Material
Kertas HVS A4 70
Refill Ink
Head printer
Head printer
Justifikasi Pemakaian Untuk mencetak laporan, modul pelatihan, dan dokumen penelitian Untuk mencetak laporan, modul pelatihan dan dokumen penelitian Untuk mencetak laporan, modul pelatihan dan dokumen penelitian Untuk proposal dan bukti transaksi
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
Biaya per Tahun (Rp) Th I Th II
5
35.000
175.000
5
100.000
500.000
1
350.000
350.000
20
6.500
130.000
Meterai 3000
Untuk bukti transaksi
20
3.500
70.000
ATK
Untuk administrasi penelitian
1
300.000
300.000
SUB TOTAL (Rp)
1.525.000
4. Perjalanan Material
Justifikasi Perjalanan
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
Biaya per Tahun (Rp) Th I Th II
Sewa alat transportasi
Sewa alat transportasi tim pendukung
3
750.000
2.250.000
BBM
Transportasi kegiatan penelitian tim peneliti selama penelitian (8 bulan x @150.000)
3
1.200.000
3.600.000
3
800.000
2.400.000
20
100.000
2.000.000
SUB TOTAL (Rp)
10.250.000
BBM
BBM
Transportasi kegiatan penelitian tim pendukung selama penelitian (8 bulan x @100.000) Transportasi peserta pelatihan
25
5. Lain-lain Kegiatan
Justifikasi
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
Biaya per Tahun (Rp) Th I
Pertemuan tim peneliti
Penggunaan internet Komunikasi
Identifikasi persyaratan sistem
Konsumsi pertemuan tim setiap bulan membahas kemajuan penelitian (6 x @15.000) Biaya paket internet tim utama peneliti (8 x @50.000) Biaya pulsa komunikasi antar anggota tim peneliti (8 bulan x @50.000) Biaya pekerjaan pengumpulan persyaratan sistem
Biaya pekerjaan menganalisa dan mendesain sistem (membuat modelmodel fungsional dan arsitektur sistem) Biaya pekerjaan merencanakan, Mengelola memimpin dan proyek mengkordinasi pengembangan pekerjaan proyek sistem pengembangan sistem Identifikasi dan Biaya kegiatan menyusun pengembangan konten sistem konten untuk digunakan dalam sistem Merancang tata Biaya kegiatan letak merancang dan antarmuka menyusun layout sistem antarmuka untuk sistem
Th II
8
90.000
720.000
3
400.000
1.200.000
6
400.000
2.400.000
1
750.000
750.000
1
2.500.000
2.500.000
1
1.000.000
1.000.000
2
750.000
1.500.000
1
500.000
500.000
Analisa dan desain sistem
26
Merancang desain grafis antarmuka sistem
Biaya kegiatan perancangan tampilan grafis antarmuka sistem
Membangun model fisik sistem dengan platform tertentu
Biaya kegiatan menerjemahkan model rancangan sistem (PIM) kedalam model platform spesifik (PSM) menggunakan teknologi dan bahasa program yang ditentukan Membangun Biaya kegiatan aspek menyusun dan hipermedia mengelola file-file sistem hipermedia (gambar, animasi, audio, video) sistem Membangun Biaya kegiatan database sistem merancang dan mengimplementasik an database sistem Merancang Biaya kegiatan aspek jaringan pekerjaan jaringan sistem seperti penetapan bandwith, ukuran optimal file-file pada jaringan, proses hosting, dan sejenisnya Konsumsi pelatihan Pelatihan penggunaan sistem penggunaan @20.000 sistem
1
1.750.000
1.750.000
2
3.250.000
6.500.000
1
500.000
500.000
1
1.500.000
1.500.000
1
750.000
750.000
25
20.000
500.000
Pelatihan penggunaan sistem
Menyewa tenaga instruktur pelatihan
1
1.000.000
1.000.000
Pelatihan penggunaan sistem
Menyewa tenaga asisten instruktur
2
500.000
1.000.000
Membuat modul pelatihan
Biaya membuat modul pelatihan sebanyak 25 buah
25
7.500
187.500
27
Menyebarkan undangan pelatihan
Biaya tenaga pengirim undangan pelatihan
Persiapan pelatihan
Biaya tenaga untuk mempersiapkan acara pelatihan
Dokumentasi sistem
Biaya penyusunan dokumen manual sistem dan manual pengguna Bantuan biaya pembuatan dan pengiriman artikel jurnal ilmiah nasional tidak terakreditasi Bantuan biaya pembuatan dan pengiriman artikel jurnal ilmiah nasional terakreditasi
Membuat artikel jurnal ilmiah nasional tidak terakreditasi Membuat artikel dan mengirim artikel jurnal ilmiah nasional terakreditasi Mempresentasi kan penelitian pada pertemuan ilmiah nasional
Bantuan biaya desiminasi penelitian dalam seminar nasional
Mengajukan hak cipta
Bantuan biaya pengajuan hak cipta atas sistem informasi web yang dihasilkan dari penelitian
1
100.000
100.000
2
250.000
500.000
2
600.000
1.200.000
1
250.000
250.000
1
500.000
500.000
1
750.000
750.000
1
1.000.000
1.000.000
SUB TOTAL (Rp) TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SETIAP TAHUN (Rp) TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SELURUH TAHUN (Rp)
28.557.500 Th I
Th II
72.150.000
69.742.500 141.892.500
28
Lampiran 2: Format Susunan Organisasi Tim Peneliti/Pelaksana dan Pembagian Tugas
No Nama/NIDN 1 Lalang Erawan
Instansi Bidang Asal Ilmu Universitas Ilmu Dian Komputer Nuswantoro
Alokasi Waktu (jam/minggu) 5
Uraian Tugas Membuat modelmodel fungsional sistem dan model arsitektur. Mentransformasikan model fungsional dan arsitektur kedalam platform teknologi tertentu. Melakukan pengujian sistem. Menyusun dokumentasi sistem. Melaksanakan pelatihan penggunaan sistem.
2
Agus Winarno
Universitas Sistem Dian Informasi Nuswantoro
3
Menyusun artikel ilmiah. Merancang dan mengimplementasik an database sistem berdasarkan model konten sistem Melakukan pengujian database sistem Membantu menyusun dokumentasi manual sistem Melaksanakan pelatihan penggunaan sistem
3
Ajib Susanto
Universitas Teknik Dian Informatika Nuswantoro
3
Mentransformasikan model fungsional dan arsitektur kedalam platform teknologi tertentu 29
Melakukan pengujian sistem Melaksanakan pelatihan penggunaan sistem Menyusun bahan desiminasi penelitian Mengurus hak cipta hasil penelitian 4
5
6
Ahli desainer grafis Mahasiswa semester akhir
Mahasiswa semester akhir
Universitas Dian Nuswantoro Universitas Dian Nuswantoro
Desain Komunikasi Visual Sistem Informasi
Universitas Sistem Dian Informasi Nuswantoro
1
1
1
Merancang aspek grafis antarmuka sistem Menangani pekerjaan administrasi kegiatan penelitian Membantu tim peneliti utama mengembangkan sistem
30
Lampiran 3: Biodata Ketua dan Anggota Tim Peneliti 4.1 Ketua Peneliti A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap
Lalang Erawan, M.Kom
2 Jenis Kelamin
L
3 Jabatan Fungsional
Lektor
4 NPP
0686.11.1997.128
5 NIDN
0631087101
6 Tempat dan Tanggal Lahir
Magelang / 31-08-1971
7 E-mail
[email protected];
[email protected]
8 Nomor Telepon/HP
081575390699
9 Alamat Kantor
Jl. Nakula I No. 5 – 11 Semarang 50131
10 Nomor Telepon/Faks
024-3520165 / 024-3569684
11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= 97 orang 1. Pemrograman Web Dasar 2 . Pemrograman Web Lanjut 3. Analisa Proses Bisnis 4. Konsep e-Bisnis 12. Mata Kuliah yg Diampu
5. Teknologi dan Infrastruktur e-Bisnis
B. Riwayat Pendidikan S-1
S-2
Nama Perguruan Tinggi
Universitas Dian Nuswantoro
Universitas Dian Nuswantoro
Bidang Ilmu
Sistem Informasi
Teknik Informatika (multimedia)
S-3
31
Tahun Masuk-Lulus
1999-2001
2006-2009
JudulSkripsi/Thesis/Disertasi Sistem Komputerisasi Sistem Evaluasi Perhitungan Royalti Adaptif Anggota MLM (CAT=ComputerAdaptive Test) untuk Pembelajaran Mata Kuliah Jaringan Komputer Berbasis Web Nama Pembimbing/Promotor Ir. Edi Noersasongko, Dr. Yuliman M.Kom Purwanto, M.Eng
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan No.
Tahun
Judul Penelitian Sumber*
1
2
2010
Rancang Bangun dan Implementasi Sistem Internal Informasi Jabatan Akademik Dosen UDINUS
2013
Pengenalan Teknologi Web Menggunakan DIKTI Model Pembelajaran Open Courseware Berbasis Kurikulum Standar Web Untuk Mahasiswa Komputer dan Masyarakat
Jml (Juta Rp) 3.000.000
10.000.000
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan
No.
Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Sumber*
Jml (Juta Rp)
-
-
32
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir
No.
Judul Artikel Ilmiah
Volume/
Nama Jurnal
Nomor/Tahun 1
Perancangan Pasar Grosir Online Sebagai Sarana Memperluas Pemasaran Kelompok Usaha Kecil, Jurnal Techno.com, 2010
Jurnal Techno.com
Vol 8. no.2 Agustus 2009
2
Computer-Adaptive Test Dengan Pendekatan Item Response Theory Satu Parameter
Jurnal CyberKU
Vol. 5 no.2 Oktober 2009
3
Program Laporan Kehadiran FPDF Library Support (Studi Kasus Aplikasi Kehadiran Pegawai Udinus), Jurnal Techno.com, 2009
Jurnal Techno.com
Vol. 8 no. 3 Nopember 2009
4
Sistem Evaluasi Adaptif Computer-Adaptive Test (CAT) Berbasis Web
Majalah ilmiah Vol. 10 no. 1 Dian Januari 2010
Pengaruh Lokasi Pengguna Layanan dan Fitur Downloadable Buku Digital Dalam Layanan Google Books Search
Jurnal Dian
5
Vol. 12, no, 3, September 2012
6
Pemanfaatan Fitur Social Login Dalam Pemesanan Online
Jurnal Techno.com
2013
7
Rancangan Silabus Mata Kuliah Web Jurnal Berfilosofi Web Standards Curriculum W3C Techno.com (Studi Kasus Kurikulum Prodi Sistem Informasi Udinus)
Vol 13., no. 1, Februari 2014
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No
Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
-
-
-
-
33
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No
Judul Buku
Tahun
Jumlah Halaman
Penerbit
-
-
-
-
-
H. Perolehan HKI Dalam 5–10 Tahun Terakhir No.
Judul/Tema HKI
Tahun
-
-
-
Jenis Nomor P/ID -
-
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5 Tahun Terakhir
No.
Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya yang Telah Diterapkan
Tahun
Tempat Penerapan
Respons Masyarakat
-
-
-
-
-
J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No.
Institusi Pemberi Penghargaan
Jenis Penghargaan
1
Team Teknologi Perhitungan Suara
Informasi
&
Komunikasi
2
Instruktur Pelatihan Desain dan Pemrograman Web Disperindag bagi Anggota Mitra Praja Utama Disperindag Prov. Jateng Jateng
3
Program Pelatihan Trainer Bidang Teknologi BKSP Jateng Informasi dan Komputer
KPU Kota Semarang
Prov.
Tahun
2005
2006
2008
34
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah penelitian HIBAH BERSAING
Semarang, 25 Januari 2016 Pengusul,
( Lalang Erawan, M.Kom)
35
4.2 Anggota Peneliti 1 A. Identitas Diri 1 NamaLengkap
Agus Winarno, M.Kom
2 Jenis Kelamin
L
3 Jabatan Fungsional
Lektor Kepala
4 NPP
0686.11.1997.127
5 NIDN
0631017101
6 Tempat dan TanggalLahir
Semarang, 31Januari 1971
7 E-mail
[email protected]
8 Nomor Telepon/HP
(024) 70123542 / 081326279944
9 Alamat Kantor
Jl. Nakula I No. 5 – 11 Semarang 50131
10 NomorTelepon/Faks
024-3520165 / 024-3569684
11 LulusanyangTelah Dihasilkan
S-1= 100 orang 1. Pemrograman Berorentasi Obyek
12. MataKuliahyg Diampu
2 . Konsep e-Bisnis 3. Analisa dan Perancangan Sistem 4. Sistem Basis Data
B. Riwayat Pendidikan S-1
S-2
Nama Perguruan Tinggi
STMIK Dian Nuswantoro
STTBI
Bidang Ilmu
Sistem Informasi
Teknik Informatika
Tahun Masuk-Lulus
1994-1996
1999-2001
S-3
36
JudulSkripsi/Thesis/Disertasi
Sistem Informasi Perancangan Sistem Persediaan KOPKAR Informasi Persediaan Provinsi Jawa Tengah Barang Terpadu, Studi kasus pada PT. Ada Perkasa Sahita Guna Semarang
Nama Pembimbing/Promotor
Ir. Dwi Eko Waloyo, DR. Fajar MM
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan
No.
Tahun
Sumber*
Jml (Juta Rp)
-
-
JudulPenelitian
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan No. -
Tahun -
Judul Pengabdian Kepada Masyarakat -
Sumber* -
Jml (Juta Rp) -
E.Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir
No. 1
Judul Artikel Ilmiah
Nama Jurnal
Volume/ Nomor/Tahun
Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Majalah Dian Vol. 9, No 3 Manajemen Lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten ISSN : 1412Tahun 2009 Terpadu o Semarang) 3088, Universitas Dian Nuswantoro Semarang
37
2
Penerapan Constrine pada Database
Jurnal Techno Vol. 8, No 3 ISSN : 1412Nopember 2009 2693, Universitas Dian Nuswantoro Semarang
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 TahunTerakhir
No.
Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
-
-
-
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No
Judul Buku
Tahun
Jumlah Halaman
Penerbit
-
-
-
-
-
H. Perolehan HKI Dalam 5–10 Tahun Terakhir No.
Judul/Tema HKI
Tahun
Jenis
NomorP/ID
-
-
-
-
-
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik / Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5 TahunTerakhir No.
Judul/Tema/Jenis RekayasaSosialLainnya yangTelah Diterapkan
Tahun
Tempat Penerapan
Respons Masyarakat
-
-
-
-
-
38
J. Penghargaan dalam 10tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
-
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, sayasanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah penelitian HIBAH BERSAING
Semarang, 25 Januari 2016 Pengusul
(Agus Winarno, M.Kom)
39
4.3 Anggota Peneliti 2 A. Identitas Diri 1
Nama Lengkap (dengan gelar)
Ajib Susanto, M.Kom.
2
Jenis Kelamin
L
3
Jabatan Fungsional
Asisten Ahli
4
NIP/NIK/Identitas lainnya
0686.11.2000.253
5
NIDN
0615127404
6
Tempat dan Tanggal Lahir
Bojonegoro, 15-12-1974
7
E-mail
[email protected]
8
Nomor Telepon/HP
0818455527
9
Alamat Kantor
Jl. Nakula I 5 – 11 Semarang 50131
10
Nomor Telepon/Faks
024-3520165
11
Lulusan yang Telah Dihasilkan
D3 = 7, S1 = 40 Orang 1. Pemrograman Berorientasi Obyek 2. Pemrograman Web 3. Pemrograman Mobile
12. Mata Kuliah yg Diampu 4. Pemrograman Aplikasi Bisnis 5. Pemrograman Internet
40
B. Riwayat Pendidikan S-1 Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Masuk-Lulus Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Nama Pembimbing/Promotor
S-2
Universitas Dian Nuswantoro Teknik Informatika 2002-2004 Pemanfaatan Type Data Bertipe Blob dalam File Binary untuk Pengaksesan File Melalui Streaming SQL pada Server Database Dr-Ing. Vincent Suhartono
S-3
Universitas Dian Nuswantoro Teknik Informatika 2005-2008 Rekayasa Sistem Pengelolaan Pembelajaran Elektronik Berbasis Web (eLMS) Dr.Eng. Yuliman Purwanto, M.Eng
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan No
Tahun
1
2013
Judul Peneitian
Sumber
Translator Notasi Algoritmik untuk PDP, Pengajaran Pemrograman Dasar Rekayasa
Model
Dikti Jakarta
Keaneka Ragaman Motif Batik Di 2011
Indonesia Meningkatkan
14,5
”Supermuseum”
Batik Online Untuk Mengenalkan
2
Dirjen
Jml (Juta Rp)
Dalam
Upaya
Pemasaran
Batik
Produk Usaha Kecil Dan Home
Penelitian Strategi Nasional, Dirjen
90
DIKTI Jakarta.
Industry
2
2010
Perancangan
Sistem
Informasi LPP Universitas
Perhitungan Angka Kredit Dosen
Dian Nuswantoro
3,5
41
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan No
1
Tahun 2009
2
2010
3
2010
4
5 6
7
8
9
10
11
12
13
2010 2010
2010
Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Diklat Pranata Komputer Kejaksaan RI sebagai Instruktur Pelatihan Aplikasi Perkantoran Open Source PNS Kota Semarang Juri Javakanmu ”The art of Java Programming for Education” Tingkat Jateng dan DIY Pembuat Soal Komputerisasi dalam Seleksi Pengandaan CPNSD Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kota di Jawa Tengah Diklat Pranata Komputer Kejaksaan RI sebagai Instruktur Juri pada Lomba Pemilihan Guru Berprestasi Dalam Pembuatan Bahan Ajar Mandiri Berbasis Multimedia
Tahun Exsternal Assesor pada Ujian Praktik pelajaran Kejuruan Animasi dan Multimedia 2010/2011 Juri pada Lomba Pemilihan Guru 2011 Berprestasi Dalam Pembuatan Bahan Ajar Mandiri Berbasis Multimedia Tahun Exsternal Assesor pada Ujian Praktik Pelajaran Kejuruan Animasi dan Multimedia 2011/2012 Juri Lomba Pengayaan Sumber Belajar 2012 (LPSB) Berbasis Blog Guru Dikdas dan Dikmen Tingkat Provinsi Jawa Tengah Juri Lomba Multimedia Pembelajaran 2012 Guru Tingkat SD/MI, SMP/MTS, SMU/SMK Tahun Exsternal Assesor pada Ujian Praktik Pelajaran Kejuruan Animasi dan Multimedia 2012/2013 2013
Nara Sumber Pelatihan Teknik Komputer dan Jaringan & E-Learning
Sumber Kejaksaan Tinggi Jateng Universitas Dian Nuswantoro
Jml (Juta Rp) -
Universitas Dian Nuswantoro
-
Universitas Dian Nuswantoro Semarang
-
Kejaksaan Tinggi Jateng Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Tengah SMK Negeri 11 Semarang SMK Negeri 3 Jepara Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Tengah SMK Negeri 11 Semarang
-
-
-
-
BPITKP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah
-
LPMP Jateng
-
SMK Perdana, SMK Robi Rodliyah Semarang
-
BP DIKJUR Jawa Tengah
-
42
14
2013
Juri Lomba Olimpiade Sains Nasiolan (OSN) PK-LK Pendidikan Dasar Tingkat Propinsi Jateng
Dinas Pendidikan Jateng – Asrama Pondok Haji Boyolali
-
15
2013
Nara Sumber E-Learning dengan MOODLE
BP DIKJUR Jawa Tengah
-
16
2013
Juri Lomba Pengayaan Sumber Belajar (LPSB) Berbasis Blog Sekolah Dikdas dan Dikmen Tingkat Provinsi Jawa Tengah
BPITKP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah
-
17
2013
Pemateri Media Dakwah dengan Blog
Depag Provinsi Jawa Tengah
-
18
2013
TIM Dosen Sistem Informasi Manajemen Taruna AKPOL
Akademi Kepolisian Semarang
-
19
2013
Nara Sumber Online Shop
Dinpora Jawa Tengah
-
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir No 1
2
3
4
5
6
Judul Artikel Ilmiah
Nama Jurnal
Volume/Tahun
Rekayasa Sistem Pengelolaan Pembelajaran Elektronik Berbasis Web Rekayasa E-commerce Berbasis Web pada PT. Samwon Busana Indonesia,
Majalah Ilmiah DIAN, Udinus Semarang, ISSN 1412-3088 Majalah Ilmiah DIAN, Universitas Dian Nuswantoro Semarang, ISSN 1412-3088 Jurnal Techno Science, FT UDINUS, ISSN 1978-9793 Majalah Ilmiah DIAN, Universitas Dian Nuswantoro Semarang, ISSN 1412-3088 Jurnal Teknologi Informasi, Techno.COM, ISSN 1412-2693 Jurnal DIAN, Universitas Dian Nuswantoro, ISSN
Vol.9/ No. 2/ Mei 2009
Perancangan dan Implementasi Sistem Kunci Elektronik pada Locker dengan Media Bluetooth Perancangan dan Implementasi Mobile Siadin (M-Siadin) pada Universitas Dian Nuswantoro Semarang Berbasis J2ME Rancang Bangun Peta Jalur Fiber Optik di Pt. Indonesia Commets Plus Regional Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta secara Online Kombinasi Algoritma RSA dan Algoritma Cipher Transposisi untuk Keamanan Database
Vol.9/ No. 3/ September 2009
Vol 3/ No. 2/ Oktober 2009 Vol. 10/ No.2/ Mei 2010
Vol. 10/No. 4 November /2011
Vol. 11/No.3/ September 2011
43
7
8
9
10
11
12
Rancang Bangun Aplikasi RMI (Remote Method Invocation) untuk Menghubungkan Sistem Pembayaran Udinus dengan Bank Jateng Teknik Proteksi SQL Injection dengan Konsep AMNESIA pada Aplikasi Web Rancang Bangun Aplikasi Penjadwalan Praktikum di Laboratorium Komputer Universitas Dian Nuswantoro dengan Pendekatan Algoritma Genetika Rancang Bangun Mobile GIS (Geographic Information System) Pencarian Lokasi ATM BNI Di Semarang Pada Media Ponsel Berbasis Android Rekayasa Model Internet Marketing Pada E-Supermuseum Batik untuk Meningkatkan Pemasaran Batik Produk Unggulan UKM Batik di Jawa Tengah Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Kredit Sepeda Motor Honda di Nusantara Sakti Cabang Sukun Semarang dengan Metode Scoring System
1412-3088 Jurnal Teknologi Vol. 11/No.2, Informasi Techno.COM Mei 2012 ISSN 1412-2693 Journal of Intellgent Systems and Business Intellegence ISSN 2302-268X Majalah Ilmiah DIAN, Universitas Dian Nuswantoro Semarang, ISSN 1412-3088
Vol. 1, No.2, September 2012
SNASTIKOM MEDAN
Prosiding SNASTIKOM MEDAN, ISSN 978-602-19837-20 Prosiding SEMNASIF Yogyakarta, ISSN 1979-2328
Prosiding SEMNASIF Yogyakarta, ISSN 1979-2328
Vol. 12, No.3, September 2012
Jurnal Teknologi Jurnal Teknologi Informasi Techno.COM Informasi Techno.COM Vol. 12 No. 3 Agustus 2013
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir No 1
2 3
Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Seminar Jurnal Techno Science
Judul Artikel Ilmiah
Perancangan dan Implementasi Sistem Kunci Elektronik pada Locker dengan Media Bluetooth COWISBI Pasca Sarjana Teknik Proteksi SQL Injection dengan Udinus Konsep AMNESIA pada Aplikasi Web Lomba Mading Digital
Perkembangan TIK
Waktu dan Tempat 2009 Fak. Teknik Udinus 2012 Pascasarjana Udinus 2012 Udinus 44
Lomba Mading Digital
4
SNASTIKOM MEDAN 5 Prosiding SEMNASIF Yogyakarta
6
Cloud Computing
2013 Udinus Rancang Bangun Mobile GIS (Geographic 2013 Information System) Pencarian Lokasi Prosiding ATM BNI Di Semarang Pada Media SNASTIKOM Ponsel Berbasis Android MEDAN Rekayasa Model Internet Marketing Pada 2013 E-Supermuseum Batik untuk Prosiding Meningkatkan Pemasaran Batik Produk SEMNASIF Unggulan UKM Batik di Jawa Tengah Yogyakarta
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No
Judul Buku
Pemrograman Jaringan VB 6.0 &
1
MySQL
Tahun
2012
Jumlah Halaman
162
Penerbit
Widya Karya Semarang
H. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir No
I.
Judul/Tema HKI
Tahun
Jenis
Nomor P/ID
Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir
No
Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya yang Telah Diterapkan
Tahun
Tempat
Respon
Penerapan
Masyarakat
45
J.
Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No
Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya yang Telah Diterapkan
Tahun
Tempat
Respon
Penerapan
Masyarakat
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah penelitian HIBAH BERSAING . Semarang, 25 Januari 2016 Pengusul,
46
Lampiran 4: Surat Pernyataan Ketua Peneliti
47