ARTIKEL PENELITIAN HIBAH BERSAING TAHUN KE 2
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN RESTORAN
Dra. Arita Puspitorini, M.Pd Anita Qoiriah, S.Kom, M.Kom Rita Ismawati, S.Pd, M.Kes
LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2010
0
ABSTRAK Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibarengi dengan semakin berkembangnya arus teknologi dan informasi, membawa dampak perubahan yang positif dalam dunia pendidikan. Menurut Samani (2000) di masa mendatang keterampilan intelektual (intellectual skills) dan keinovatifan akan sangat diperlukan. Model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan bernalar, abstraksi, adaptasi dan kemampuan mengembangkan diri (self training) dengan memanfaatkan teknologi adalah melalui e-learning (pembelajaran elektronik). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis e-learning untuk SMK program keahlian restoran. Tujuan yang ingin dicapai adalah adanya perangkat pembelajaran berbasis e-lerning untuk SMK program keahlian restoran yang meliputi : (1) Silabus, (2) RPP (Rencana Program Pengajaran), (3) Bahan Pengajaran (modul dan LKS/PKS/Panduan Kegiatan Siswa), dan (4) Pedoman penilaian. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dilaksanakan selama 3 tahun. Model pengembangan yang digunakan adalah Model 4D yang membagi tahap penyusunan perangkat pembelajaran menjadi 4 bagian yatu define (Pendefinisian), design (Desain), develop (Pengembangan) dan disseminate (Pendeseminasian).(Thiagarajan, Semmel and Semmel, 1974). pada tahun ke dua kegiatan, difokuskan pada tahap develop meliputi 5 tahap yaitu : (1) Menyusun perangkat pembelajaran berbasis e-learning, (2) Penilaian Ahli (ahli materi, ahli komputer/multimedia, dan ahli teknologi pembelajaran), (3) Revisi perangkat pembejaran berbasis e-learnin, (4) Uji coba terbatas (1 SMK Negeri dan 1 SMK Swasta yang ada program Kahlian Restoran), (5) Melakukan analisis hasil uji coba. Pada tahun kedua ini, penelitian difokuskan pada tahap develop, dengan hasil: 1) Penyusunan perangkat pembelajaran berbasis e-learning menggunakan aplikasi yang bernama Moodler (Modulator Object Oriented Dynamic Learning Environment), 2) Hasil penilaian ahli terhadap perangkat pembelajaran berbasis elearning diperoleh skor rata-rata secara keseluruhan menunjukkan 3,4 artinya bahwa komponen dalam perangkat pembelajaran berbasis e-learning untuk siswa SMK program keahlian restoran sudah Baik, 3) Revisi perangkat pembejaran berbasis elearning, telah diperbaiki sesuai dengan masukan, saran, dan tanggapan para ahli tersebut dapat diakses pada : www.elearningsmk-restoran.net. 4) Uji coba terbatas dilakukan di SMKN 1 Dlagu Mojokerto dan di SMK Mater Amabilis Surabaya pada bulan Oktober 2010 dengan sampel sebanyak 20 siswa SMKN 1 Dlagu Mojokerto dan 20 siswa SMK Mater Amabilis Surabaya. Hasil analisis uji coba terbatas, adalah : (a)Pengamatan pembelajaran secara keseluruhan baik yang ada di SMKN 1 Dlagu Mojokerto, maupun di SMK Mater Amabilis telah berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dicapai. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata setiap tahap pembelajaran yang meliputi tahap pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup menunjukkan penilaian yang baik, (b) Hasil analisis menunjukkan bahwa 100% siswa menyatakan belum pernah belajar dengan menggunakan program pembelajaran berbasis e-learning, baik di SMKN 1 Dlagu Mojokerto maupun di SMK Mater Amabalis Surabaya. Seluruh siswa menyatakan lebih tertarik belajar menggunakan pembelajaran berbasis e-learning. Berdasarkan hasil respon siswa menyatakan bahwa seluruh siswa (100%) baik dari SMKN 1 Dlagu Mojokerto
1
maupun SMK Mater Amabilis Surabaya tertarik menggunakan pembelajaran secara e-learning untuk diterapkan pada mata pelajaran yang lain, (c) Hasil belajar siswa SMKN 1 Dlagu Mojokerto terjadi peningkatan rata-rata nilai sebesar 50.65 antara pre tes dengan pos tes. Sedangkan hasil belajar yang diperoleh siswa SMK Mater Amabilis Surabaya terjadi peningkatan rata-rata nilai sebesar 24.65 antara pre tes dengan pos tes. Saran : 1) Perlu diadakan pelatihan bagi guru SMK untuk menggunakan program pembelajaran e-learning dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran yang lain, 2) Penambahan sarana/laboratorium komputer yang lebih memadai/mencukupi jumlahnya untuk bisa digunakan secara bersama-sama untuk 1 kelas, 3) Perlu adanya publikasi tentang pelaksanaan dan keuntungan penggunaan program pembelajaran e-learning dalam proses belajar mengajar di SMK, sehingga bisa menginspirasi guru-guru yang lain untuk menggunakan program pembelajaran e-learning dalam proses belajar mengajar di sekolahnya. Kata kunci : Perangkat pembelajaran, E-learning, SMK, restoran
2
THE DEVELOPMENT OF TEACHING AID BASED ON E – LEARNING IN VOCATIONAL SCHOOL (SMK) OF THE RESTAURANT SKILL PROGRAMS By : Arita Puspitorini, Anita Qoiriah, Rita Ismawati
ABSTRACT The development of science and technology that accompanied with the progress of technology and information, brings the changing effect that is positive in the world of education. According to samani (2000), in the coming years intellectual skills and the innovation will be very needed. The model of learning that can increase the competence of thinking, abstraction, adaptation, and the competence of self training by using technology is through e-learning (electronic learning). This research aims to advance the teaching aids based on e-learning for Vocational school of the restaurant skill programs. The objective that will be achieved is teaching aids based on e-learning for SMK of the restaurant skill programs that consists of (1) Syllabus (2) RPP (Lesson Plan), (3) teaching materials and LKS/Students Workbook, and (4) Assesment Guidance. This research is the research of development that is held for 3 years. The model of development that is used is Model 4D that devides the steps of arranging teaching aids becomes 4 parts, they are define, designing, development, dissemination. (Thiagarajan, Semmel and Semmel, 1974). in year two activities, focused on the develop phase includes 5 stages: (1) Develop tools based learning elearning, (2) Valuation Expert, (3) Revised e-learnin, (4) limited trial, (5) Conduct analysis of trial results. In this second year, the research focused on the stage of develop, with the result: 1) Preparation of device-based learning using e-learning application called Moodler (Modulator Object Oriented Dynamic Learning Environment), 2) the results of expert evaluation of the device based e-learning learning obtained an average score of 3.4 means a whole shows that the components in the device-based learning e-learning program for vocational students have good restaurant expertise, 3) Revised pembejaran device based e-learning, has been repaired in accordance with input, suggestions, and the response of the experts can be accessed at: www.elearningsmk-restoran.net. 4) limited trials conducted in SMKN 1 Dlagu Mojokerto and Surabaya in SMK Mater amabilis in October 2010 with a sample size of 20 students SMKN 1 Dlagu Mojokerto and 20 vocational students Mater amabilis Surabaya. Results of analysis limited testing, are: (a) The observation of learning as a whole both in smkn 1 Dlagu Mojokerto, as well as in vocational Mater amabilis has been going well according to the learning objectives achieved. This can be seen from the average score of each stage of learning which includes a preliminary stage, the core activity, and the cover shows a good assessment, (b) The results showed that 100% of students claimed had never learned to use a program-based learning elearning, both in SMKN 1 Dlagu Mojokerto and Surabaya in SMK Amabalis Mater. All the students expressed more interested in learning to use e-learning based
3
learning. Based on the results of students' response states that all students (100%), both of SMKN 1 Dlagu Mojokerto and Surabaya SMK Mater amabilis interested in using e-learning learning to be applied to other subjects, (c) The results of student learning SMKN 1 Dlagu Mojokerto increase The average value of 50.65 between the pre test with a post test. While the results obtained by students studying vocational Mater amabilis Surabaya occurred an average increase in value of 24.65 between the pre test to post test. Suggestions: 1) It held training for vocational school teachers to use learning program e-learning in teaching and learning in other subjects, 2) Additional facilities / computer lab a more adequate / sufficient numbers to be used together for a class , 3) It needs a publication of the implementation and benefits of e-learning learning program in teaching and learning in vocational school, so that could inspire other teachers to use learning program e-learning in teaching and learning in school. Keywords : Learning Tools, E-learning, vocational school, restaurant
4
PENDAHULUAN Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Indonesia dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan tersusunnya kurikulum pada tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah dengan mengacu kepada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Berdasarkan Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, dan Panduan yang disiapkan oleh BSNP, setiap satuan pendidikan dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), diharapkan dapat menyiapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang akan digunakan sebagai kurikulum operasional berdasarkan prinsipprinsip kurikulum yaitu (1) berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya, (2) beragam dan terpadu, (3) tanggap terhadap perkembangan IPTEK, dan seni, (4) relevan dengan kebutuhan kehidupan, (5) menyeluruh dan berkesinambungan, (6) belajar sepanjang hayat, (7) seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. KTSP SMK memuat tentang Mata pelajaran Kejuruan terdiri atas beberapa mata pelajaran yang dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan yang dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) atau standar lain yang berlaku di dunia kerja, bertujuan untuk
menunjang
kemampuan
pembentukan
menyesuaikan
diri
kompetensi dalam
kejuruan
bidang
dan
keahliannya.
pengembangan Untuk
dapat
melaksanakan kurikulum sesuai dengan tuntutan dunia kerja, sekolah perlu melakukan penyesuaian-penyesuaian khususnya dengan situasi dan kondisi perkembangan teknologi dan komunikasi. Kehadiran internet dan multimedia dalam dunia pendidikan menciptakan khasanah sumber belajar baru serta mampu menstimulus tumbuhnya inovasi-inovasi dalam pembelajaran. Salah satu inovasi pembelajaran yang mengandalkan teknologi informasi adalah metode pembelajaran berbasis e-learning. E-learning adalah model pembelajaran berbasis teknologi namun berorientasi pedagogi sehingga diharapkan dapat memberikan kemudahan-kemudahan dalam hal resources dan layanan belajar.
5
Melalui pembelajaran berbasis e-learning, siswa dapat belajar di mana saja dan kapan saja tanpa hadirnya guru di dekat mereka. Misalnya e-learning menggunakan CD-ROM (multimedia), siswa dapat membuka pelajaran tersebut kembali di rumah dan dapat belajar sendiri. Dalam multimedia, pelajaran dapat dipelajari sendiri karena terdapat feedback dan dilengkapi animasi yang cukup menarik. Sehingga siswa akan termotivasi dalam belajarnya karena penyajiannya yang seperti permainan. Selain itu, sesuatu hal yang baru biasanya membuat seseorang lebih tertarik untuk mengetahui dan mencobanya. Apalagi dengan kemajuan teknologi, siswa akan merasa tertantang untuk mampu menggunakannya. Pemanfaatan media belajar e-learning dalam materi Dasar Kompetensi Kejuruan di Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian Restoran
akan
memudahkan siswa untuk mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan serta mampu menciptakan Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM). Hasil Penelitian pada tahun pertama telah dilakukan kegiatan pada tahap define dan tahap design, dengan hasil: 1). Tahap define dapat dipaparkan hasil sebagai berikut: (a) Analisis Kurikulum: Berdasarkan diagram pencapaian kompetensi menunjukkan tahapan atau tata urutan kompetensi yang diajarkan dan dilatihkan kepada peserta didik dalam kurun waktu yang dibutuhkan serta kemungkinan multi exit-multi entry yang dapat diterapkan dengan memperhatikan tata urutan/tahapan logis pembelajaran kompetensi kejuruan meliputi dasar kejuruan dan kompetensi kejuruan, (b) Analisis Siswa : Pendidikan Menengah, khususnya pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bertujuan menghasilkan lulusan yang memenuhi persyaratan kerja tingkat menengah sebagai juru/teknisi sesuai jenis kejuruannya (c) Analisis Sumber : Dalam tahap ini dilakukan pengidentifikasian konsep konsep utama yang diajarkan dan dijabarkan secara sistematis dengan merinci konsep konsep dalam bentuk peta konsep : Silabus, Rencana Program Pengajaran (RPP) Bahan Pengajaran (modul siswa), dan Pedoman Penilaian SMK program keahlian Restoran, (d) Diskusi Kelompok Terfokus (FGD); 2). Tahap design : Dalam tahap ini meliputi format dan rancangan awal perangkat pembelajaran
e-learning
meliputi
1)silabus,
6
2)
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), 3) modul, dan 4) Penilaian. Rancangan awal perangkat pembelajaran berupa media dikembangkan dalam bentuk pembelajaran elearning dibuat dalam sistem Blog. Penggunaan blog sebagai wadah/saluran yang digunakan untuk e-learning dengan pertimbangan mudah diakses oleh siswa, lebih sederhana, mempunyai sifat terbuka dimana orang lain bisa mengirimkan materi yang relevan dengan kurikulum SMK keahlian restoran, dan siswa bisa interaktif dalam menanyakan dan memecahkan masalah yang dihadapi, dan sustainable lebih bisa dipertahankan.
METODE Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dilaksanakan selama 3 tahun. Model pengembangan yang digunakan adalah Model 4D yang membagi tahap penyusunan perangkat pembelajaran menjadi 4 bagian yatu define (Pendefinisian), design (Desain), develop (Pengembangan) dan disseminate (Pendeseminasian).(Thiagarajan, Semmel and Semmel, 1974). pada tahun ke dua kegiatan, difokuskan pada tahap develop meliputi 5 tahap yaitu : (1) Menyusun perangkat
pembelajaran
berbasis
e-learning;
Untuk
menyusun
perangkat
pembelajaran berbasis e-learning digunakan aplikasi yang bernama Moodler (Modulator Object Oriented Dynamic Learning Environment), (2) Penilaian Ahli (ahli materi, ahli komputer/multimedia, dan ahli teknologi pembelajaran); Setelah penyusunan perangkat pembelajaran berbasis e-learning, selanjutnya dilakukan evaluasi oleh ahli materi dari segi materi yang dimasukkan di dalam e-learning. Ahli komputer/multimedia dari segi teknologi software, dan ahli teknologi pembelajaran akan mengevaluasi segi penyampaian materi yang ditampilkan di e-learning, (3) Revisi perangkat pembejaran berbasis e-learning; Berdasarkan hasil penilaian para ahli, kemudian dilakukan revisi terhadap perangkat pembelajaran berbasis e-learning sesuai dengan masukan, saran, dan tanggapan para ahli, (4) Uji coba terbatas (1 SMK Negeri dan 1 SMK Swasta yang ada program Kahlian Restoran); Setelah perangkat pembelajaran berbasis e-learning sudah selesai direvisi dan siap digunakan, langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba secara terbatas pada 1 SMK Negeri dan 1 SMK Swasta. Tahap uji coba pada siswa SMK dilakukan dengan menggunakan desain “pre-test and post-test group design”. Pada desain ini observasi dilakukan 2
7
kali, yaitu sebelum penggunaan perangkat pembelajaran berbasis e-learning, dan sesudah penggunaan perangkat pembelajaran berbasis e-learning. Perbedaan sebelum dan sesudah penggunaan perangkat pembelajaran berbasis e-learning, diasumsikan untuk melihat efektifitas penggunaan perangkat pembelajaran berbasis e-learning, (5) Melakukan analisis hasil uji coba; Hasil dari analisis ini sebagai acuan untuk menyempurnakan program e-learning sebelum disebarluaskan (disseminate) pada penelitian tahun ke 3.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada tahun kedua ini, penelitian difokuskan pada tahap develop, dengan hasil: 1. Penyusunan Perangkat Pembelajaran Berbasis E-Learning Penyusunan perangkat pembelajaran berbasis e-learning menggunakan aplikasi yang bernama Moodler (Modulator Object Oriented Dynamic Learning Environment). Di dalam menggunakan aplikasi e-learning, bentuk kegiatan pembelajaran yang ada dapat ditambah. Pengajar memiliki hak istimewa, sehingga dapat mengubah (memodifikasi) bahan pembelajaran, termasuk membatasi siapa saja yang boleh mengakses materi pembelajarannya, memilih bentuk/metode pembelajaran seperti berdasarkan mingguan, berdasarkan topik atau bentuk diskusi. Selain itu terdapat forum, kuis, polling, survey, tugas, percakapan dan pelatihan yang digunakan untuk mendukung proses belajar. Semua kelas-kelas untuk forum, kuis-kuis dan tugas-tugas dapat ditampilkan pada satu halaman (dan dapat didownload sebagai file lembar kerja). 2.
Penilaian Ahli (ahli materi, ahli komputer/multimedia, dan ahli teknologi pembelajaran) Hasil penilaian ahli terhadap perangkat pembelajaran berbasis e-learning diperoleh skor rata-rata untuk Format Media sebesar : 3.7 (sangat baik). Kejelasan gambar sebesar : 3,25 (baik). Perangkat Pembelajaran sebesar : 3,25 (baik). Kejelasan Media dalam menyajikan : silabus, RPP (Rencana Program Pembelajaran), bahan pengajaran, dan pedoman penilaian sebesar : 3 (baik). Respon program terhadap spesifikasi komputer yang digunakan minimal (Pentium I) sebesar 3,75 (sangat baik). Skor rata-rata secara keseluruhan
8
menunjukkan 3,4
artinya bahwa komponen dalam perangkat pembelajaran
berbasis e-learning untuk siswa SMK program keahlian restoran sudah Baik. 3. Revisi perangkat pembejaran berbasis e-learning Berdasarkan hasil penilaian para ahli, kemudian dilakukan revisi terhadap perangkat pembelajaran berbasis e-learning sesuai dengan masukan, saran, dan tanggapan para ahli. Hasil akhir dari perangkat pembelajaran berbasis e-learning yang telah diperbaiki sesuai dengan masukan, saran, dan tanggapan para ahli tersebut dapat diakses pada : www.elearningsmk-restoran.net. 4. Uji coba terbatas (1 SMK Negeri dan 1 SMK Swasta yang ada program Kahlian Restoran) Uji coba terbatas dilakukan di SMKN 1 Dlagu Mojokerto dan di SMK Mater Amabilis Surabaya pada bulan Oktober 2010 dengan sampel sebanyak 20 siswa SMKN 1 Dlagu Mojokerto dan 20 siswa SMK Mater Amabilis Surabaya. Hasil analisis uji coba terbatas, adalah : a). Analisis Lembar Pengamatan Pembelajaran Pengamatan pembelajaran secara keseluruhan baik yang ada di SMKN 1 Dlagu Mojokerto, maupun di SMK Mater Amabilis telah berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dicapai. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata setiap tahap pembelajaran yang meliputi tahap pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup menunjukkan penilaian yang baik. b).
Analisis Lembar Respon Siswa Terhadap Perangkat Pembelajaran ELearning Hasil analisis menunjukkan bahwa 100% siswa menyatakan belum pernah belajar dengan menggunakan program pembelajaran berbasis e-learning, baik di SMKN 1 Dlagu Mojokerto maupun di SMK Mater Amabalis Surabaya. Seluruh siswa menyatakan lebih tertarik belajar menggunakan pembelajaran berbasis e-learning. Begitu juga dengan gambar-gambar yang terdapat pada pembelajaran e-learning seluruh siswa baik di SMKN 1 Dlagu Mojokerto maupun di SMK Mater Amabalis Surabaya memperhatikan gambar-gambar yang terdapat pada pembelajaran e-learning. Terdapat 90% siswa SMKN 1 Dlagu Mojokerto menyatakan bahwa pembelajaran secara e-learning dapat memperjelaskan pemahaman tentang materi yang dipelajari, tetapi 10%
9
menyatakan tidak. Sedangakan siswa di SMK Mater Amabilis Surabaya 80% menyatakan bahwa pembelajaran secara e-learning dapat memperjelaskan pemahaman tentang materi yang dipelajari, tetapi 20% menyatakan tidak. Berdasarkan hasil respon siswa menyatakan bahwa seluruh siswa (100%) baik dari SMKN 1 Dlagu Mojokerto maupun SMK Mater Amabilis Surabaya tertarik menggunakan pembelajaran secara e-learning untuk diterapkan pada mata pelajaran yang lain. c). Analisis Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa SMKN 1 Dlagu Mojokerto tentang menyiapkan bumbu dan mengolah makanan sebelum menggunakan program pembelajaran secara e-learning (pre tes) rata-rata nilai yang diperoleh adalah 30,25. Setelah menggunakan program pembelajaran secara e-learning (pos tes) rata-rata nilai yang diperoleh adalah 80,9 hal ini berarti terjadi peningkatan rata-rata nilai sebesar 50.65 antara pre tes dengan pos tes. Sedangkan hasil belajar yang diperoleh siswa SMK Mater Amabilis Surabaya nilai tentang menyiapkan bumbu dan mengolah makanan sebelum menggunakan program pembelajaran secara e-learning (pre tes) rata-rata nilai yang diperoleh adalah 49,25. Setelah menggunakan program pembelajaran secara e-learning (pos tes) rata-rata nilai yang diperoleh adalah 73,9 hal ini berarti terjadi peningkatan rata-rata nilai sebesar 24.65 antara pre tes dengan pos tes. Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran (Inggris: Electronic learning disingkat E-learning) adalah cara baru dalam proses belajar mengajar. Elearning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Kehadiran internet dan multimedia dalam dunia pendidikan menciptakan khasanah sumber belajar baru serta mampu menstimulus tumbuhnya inovasi-inovasi dalam pembelajaran. Salah satu inovasi pembelajaran yang mengandalkan teknologi informasi adalah metode pembelajaran berbasis elearning. E-learning adalah model pembelajaran berbasis teknologi namun berorientasi pedagogi sehingga diharapkan dapat memberikan kemudahankemudahan dalam hal resources dan layanan belajar. Menurut Samani (2000) di masa mendatang keterampilan intelektual (intellectual skills) dan keinovatifan akan sangat diperlukan. Kemampuan bersifat
10
rutin dan pengulangan-pengulangan akan segera usang (absculate) dan digantikan dengan kemampuan bernalar, abstraksi, adaptasi dan kemampuan mengembangkan diri (self training) untuk menghadapi pekerjaan yang terus berkembang. Pemanfaatan media belajar e-learning dalam materi Dasar Kompetensi Kejuruan di Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian Restoran memudahkan siswa untuk mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan serta mampu menciptakan Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM).
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : 1) Penyusunan perangkat pembelajaran berbasis e-learning menggunakan aplikasi yang bernama Moodler (Modulator Object Oriented Dynamic Learning Environment), 2) Hasil penilaian ahli terhadap perangkat pembelajaran berbasis e-learning diperoleh skor rata-rata secara keseluruhan menunjukkan 3,4
artinya bahwa komponen dalam perangkat
pembelajaran berbasis e-learning untuk
siswa SMK program keahlian restoran
sudah Baik, 3) Revisi perangkat pembejaran berbasis e-learning, telah diperbaiki sesuai dengan masukan, saran, dan tanggapan para ahli tersebut dapat diakses pada : www.elearningsmk-restoran.net. 4) Uji coba terbatas dilakukan di SMKN 1 Dlagu Mojokerto dan di SMK Mater Amabilis Surabaya pada bulan Oktober 2010 dengan sampel sebanyak 20 siswa SMKN 1 Dlagu Mojokerto dan 20 siswa SMK Mater Amabilis Surabaya.
Hasil analisis uji coba terbatas, adalah : (a)Pengamatan
pembelajaran secara keseluruhan baik yang ada di SMKN 1 Dlagu Mojokerto, maupun di SMK Mater Amabilis telah berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dicapai. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata setiap tahap pembelajaran yang meliputi tahap pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup menunjukkan penilaian yang baik, (b) Hasil analisis menunjukkan bahwa 100% siswa
menyatakan
belum
pernah
belajar
dengan
menggunakan
program
pembelajaran berbasis e-learning, baik di SMKN 1 Dlagu Mojokerto maupun di SMK Mater Amabalis Surabaya. Seluruh siswa menyatakan lebih tertarik belajar menggunakan pembelajaran berbasis e-learning. Berdasarkan hasil respon siswa menyatakan bahwa seluruh siswa (100%) baik dari SMKN 1 Dlagu Mojokerto
11
maupun SMK Mater Amabilis Surabaya tertarik menggunakan pembelajaran secara e-learning untuk diterapkan pada mata pelajaran yang lain, (c) Hasil belajar siswa SMKN 1 Dlagu Mojokerto terjadi peningkatan rata-rata nilai sebesar 50.65 antara pre tes dengan pos tes. Sedangkan hasil belajar yang diperoleh siswa SMK Mater Amabilis Surabaya terjadi peningkatan rata-rata nilai sebesar 24.65 antara pre tes dengan pos tes. Saran : 1) Perlu diadakan pelatihan bagi guru SMK untuk menggunakan program pembelajaran e-learning dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran yang
lain,
2)
Penambahan
sarana/laboratorium
komputer
yang
lebih
memadai/mencukupi jumlahnya untuk bisa digunakan secara bersama-sama untuk 1 kelas, 3) Perlu adanya publikasi tentang pelaksanaan dan keuntungan penggunaan program pembelajaran e-learning dalam proses belajar mengajar di SMK, sehingga bisa menginspirasi guru-guru yang lain untuk menggunakan program pembelajaran e-learning dalam proses belajar mengajar di sekolahnya.
DAFTAR PUSTAKA --------, 2006, Bimbingan Teknis KTSP SMK, Jakarta, DIKMENJUR JATIM --------, Undang-Undang RI, No. 20 Tahunn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Arends, Richard, 1997. Classroom Instrudtion and Management. New York ; Mc Graw Hill Companies. Anderson, Ronald H, 1994, Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran. Miarso, Yusuf Hadi, Penerjemah, Jakarta, PT RAJA Grafindo Perkasa. Arita P, 2007. Penerapan Modul Pembelajaran Multi Media Interakrif untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Siswa SMKN 6 Surabaya. Hasil Penelitian tidak dipublikasikan. Lembaga Penelitian UNESA. Surabaya Hamilton, Richard dan Elizabeth Ghatala, 1994. Learning and Instruction. New York: Mc.Graw-Hill Inc. Ika Ina Pratita, 2007. Pengembangan Prototipe Pembelajaran Bahasa Jepang Berbasis Multimedia untuk Meningkatkan Kreatifitas, Kontingensi, dan Ativitas Terarah pada Siswa SMA. Hasil Penelitian tidak dipublikasikan. Lembaga Penelitian UNESA. Surabaya
12
Mulyasa. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: PT Remaja Rosdakarya. Noor Tahjono dan Edy Sulistyo, 2005. Inovasi Pembelajaran Rangkaian Listrik Arus Searah dengan Model Pembelajaran Berbasis e-learning. Hasil Penelitian tidak dipublikasikan. Lembaga Penelitian UNESA. Surabaya Sanusi Ahmad. 2000. Pendidikan Alternatif Menyentuh Arah Dasar Pendidikan dan Kemasyarakatan, Jakarta: PT. Grafindo Sembel Roy, 2007, Yang Perlu Anda Tahu Tentang E-Learning. Universitas Bina Nusantara. http://dbora31.wordpress.com/2007/06/16/sistem-pembelajarane-learning/ Samani, Muchlas, 1998. Pendidikan Kejuruan Menyongsong Millenium Ketiga. Pidato Pengukuan Guru Besar Pendidikan Kejuruan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya Tillar, H.A.R. 1992. Manajemen Pendidikan Nasional. Kajian Pendidikan Masa Depan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Thiagarajan, S., Dorothy S, Semmel, dan Melvyn I. Semmel, 1974. Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children. Source book. Bloomington: Center for Innovation on Theaching the Handicapped. Wikipedia 2007, Pembelajaran Pembelajaran_elektronik&action
Elektronik,
http://id.wikipedia.org/
Yaniawati Poppy, 2006, Peranan E-Learning dalam Pembelajaran, Cyber MediaDokumentasi Digital
13