SILA PERSATUAN INDONESIA SEBAGAI PEMERSATU LATAR BELAKANG YANG BERBEDA DALAM KEHIDUPAN ANAK KOST
Di Ajukan oleh Nama
: Muhammad Abidir Rohim
Nomor mahasiswa : 11.11.4995 Kelompok
:D
Jurusan
: Tehnik Informatika
Nama dosen
:Drs Tahajudin Sudibyo
Untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah pendidikan pancasila STMIK “AMIKOM” YOGYAKARTA TAHUN2011
ABSTRAK Keberagaman menjamin kehormatan antarmanusia di atas perbedaan, dari seluruh prinsip ilmu pengetahuan yang berkembang di dunia, baik ilmu ekonomi, politik, hukum, dan sosial. . Negara adalah suatu persekutuan hidup bersama diantara elemen-elemen yang membentuk negara yang berupa, suku, ras, kelompok, golongan maupun kelompok agama. Oleh karena perbedaan merupakan bawaan kodrat manusia dan juga merupakan ciri khas elemen-elemen yang membentuk negara. Konsekuensinya negara adalah beranekaragam tetapi satu, mengikatkan diri dalam suatu persatuan yang dilukiskan dalam Bhineka Tunggal Ika. Perbedaan bukan untuk diruncingkan menjadi konflik dan permusuhan melainkan diarahkan pada suatu sistem yang saling menguntungkan yaitu persatuan dalam kehidupan bersama untuk mewujudkan tujuan bersama. Kebhinekaan yang kita inginkan adalah kebhinekaan yang bermartabat, yang berdiri tegak di atas moral dan etika bangsa kita sesuai dengan keragaman budaya kita sendiri. Untuk menjaga kebhinekaan yang bermartabat itulah, maka berbagai hal yang mengancam kebhinekaan mesti ditolak, pada saat yang sama segala sesuatu yang mengancam moral kebhinekaan mesti diberantas. Karena kebhinekaan yang bermatabat di atas moral bangsa yang kuat pastilah menjunjung eksistensi dan martabat manusia berbeda. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan tuntunan dan pegangan dalam mengatur sikap dan perilaku manusia Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Nilai-nilai tersebut adalah nilai baru yang tumbuh dalam kehidupan bangsa Indonesia yang sedang membangun,dalam konteks pengembangan nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasila, perlu diperhatikan perubahan sikap masyarakat terhadap nilai-nilai yang ada sebagai akibat dinamika yang terjadi dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila yang digali dan dirumuskan para pendiri bangsa ini adalah sebuah rasionalitas kita sebagai bangsa majemuk, multi agama, multi bahasa, multi budaya, dan multi ras, yang bergambar dalam Bhineka Tunggal Ika. Kebinekaan Indonesia harus dijaga sebaik mungkin.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas ilmu pendidikan pancasila dengan judul ”SILA PERSATUAN INDONESIA SEBAGAI PEMERSATU LATAR BELAKANG YANG BERBEDA DALAM KEHIDUPAN ANAK KOST” Penulis menyadari bahwa dalam membuat kesimpulan dan mengartikan artikel ini memiliki banyak kekurangan. Kekurangan pada penulisan tugas ini, semoga Allah tutupi dengan ampunan dan sifat Rahmat-Nya. Sehingga dikemudian hari dapat menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi pihak yang memerlukan.
Jogjakarta, Oktober 2011
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Nilai yang terkandung dalam sila Persatuan Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan keempat sila lainnya karena seluruh sila merupakan suatu kesatuan yang bersifat sistematis. Sila Persatuan Indonesia didasari dan dijiwai oleh sila Kesatuan Yang Maha Esa dan Kemanusian Yang Adil dan Beradab serta mendasari dan dijiwai sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Persatuan dalam sila ketiga ini meliputi makna persatuan dan kesatuan dalam arti idiologis, ekonomi, politik, sosial budaya dan keamanan. Nilai persatuan ini dikembangakan dari pengalaman sejarah bangsa Indonesia yang senasib. Nilai persatuan itu didorong untuk mencapai kehidupan kebangsaan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat. Kita dan teman-teman tinggal dirumah bapak sunaryo tapi sekarang beliau sudah almarhum,beliau meninggal pada tanggal 1 oktober 2011 dan meninggalkan 1 isrti dan 7 anak,sekarang yang mengurusi anaknya mas drajat,alamatnya di desa dero rt 01 rw 14. Didalam rumah kost yang kita tempati terdapat 14 kamar,semua datang dari jauh semua ada yang dari Sumatra,Sumbawa,Semarang,Cilacap,Bali,Jepara,dan diantara kita ada juga yang beragama non muslim. Tapi itu tidak menjadikan masalah bagi kita semua dan kita tidak pernah memandang agama,budaya dan latar belakang mereka,tetapi kalau kita memandang sebelah mata latar ubelakang mereka pasti anak satu kost pada berantem semua untuk itu kita semua tidak memandang latar belakang.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana hubungan antara sila persatuan indonesia sebagai pemersatu latar belakang yang berbeda? 2. Apakah muncul konflik dengan adanya latar belakang yang berbeda? 3. Solusi apa yang diberikan Pancasila terhadap konflik kehidupan anak kost?
BAB II PENDEKATAN Dimakalah ini kita akan memakai pendekatan sosialogis,yuridis,dan historis atau kata lainnya pendekatan masyarakat,hukum,dan sejarah 1. Pendekatan Sosialogis Atau Pendekatan Masyarakat.
Sosiologis berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (17981857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Sebagai sebuah ilmu, sosiologis merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik, ekonomi, sosial
1.1 Pokok pembahasan sosialogis Pokok bahasan sosiologi ada empat: 1.1.1. Fakta sosial sebagai cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar
individu dan mempunya kekuatan memaksa dan mengendalikan individu
tersebut. Contoh di sekolah seorang murid diwajidkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid). 1.1.2.Tindakan sosial sebagai tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain.Contoh, menanam bunga untuk kesenangan pribadi bukan merupakan tindakan sosial, tetapi menanam bunga untuk diikutsertakan dalam sebuah lomba sehingga mendapat perhatian orang lain, merupakan tindakan sosial. 1.1.3. Khayalan sosiologis sebagai cara untuk memahami apa yang terjadi di masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia. Alat untuk melakukan khayalan sosiologis adalah permasalahan (troubles) dan isu (issues). Permasalahan pribadi individu merupakan ancaman terhadap nilai-nilai pribadi. Isu merupakan hal yang ada di luar jangkauan kehidupan pribadi individu.Contoh, jika suatu daerah hanya memiliki satu orang yang menganggur, maka pengangguran itu adalah masalah. Masalah individual ini pemecahannya bisa lewat peningkatan keterampilan pribadi. Sementara jika di kota tersebut ada 12 juta penduduk yang menganggur dari 18 juta jiwa yang ada, maka pengangguran tersebut merupakan isu, yang pemecahannya menuntut kajian lebih luas lagi. 1.1.4. Realitas sosial adalah penungkapan tabir menjadi suatu realitas yang tidak terduga oleh sosiolog dengan mengikuti aturan-aturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif dengan pengendalian prasangka pribadi, dan pengamatan tabir secara jeli serta menghindari penilaian normatif.
2. Pendekatan yuridis atau pendekatan secara hukum Menurut rukiyati m hum (TH:2008 Hal 9) dalam buku pendidikan pancasila yang dapat dilihat dapat rasionalnya dimulai dari tujuan negara Indonesia yang termuat dalam pembukaan UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagai konsekuensi dari tujuan negera tersebut, maka negara berkewajiban untuk menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dalam suatu sistem pendidikan nasional untuk warga negaranya. Didalam alinea IV Pembukaan UUD 1945 merupakan landasan yuridis konstitusional antara lain di dalamnya terdapat rumusan dan susunan sila-sila Pancasila sebagai dasar negara yang sah, benar dan otentik sebagai berikut : 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin olrh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Batang tubuh UUD 1945 pun merupakan landasan yuridis konstitusional karena dasar negara yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 dijabarkan lebih lanjut dan rinci dalam pasal-pasal dan ayat-ayat yang terdapat di dalam Batang Tubuh UUD 1945 tersebut. 3. Pendekatan historis atau pendekatan sejarah Menurut kaelan ( TH:2008 Hal: 12) bangsa Indonesia terbentuk melalui proses sejarah yang cukup panjang sejak zaman kerajaan majapahit sampai datangnya bangsa lain yang menjajah bangsa indonesia yang beratus-ratus tahun bangsa indonesia berjuang untuk menemukan jati dirinya sebagai bangsa yang merdeka,mandiri,sertai memiliki suatu prinsip yang tersimpul dalam pandangan hidup bangsa. Setelah melalui suatu proses yang cukup panjang bangsa Indonesia menemukan jati dirinya yang didalamnya tersimpul ciri khas ,sifat karakter bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Pendiri bangsa dirumuskan dalam suatu rumusan yang sederhana namun mendalam,yang meliputi lima prinsip (lima sila) yang kemudian diberi nama pancasila. Di masa reformasi ini bangsa Indonesia harus memiliki visi serta pandangan hidup yang kuat agar tidak terombang ambing di tengah tengah
masyarakat internasiona,dengan kata lain bangsa lain harus memilki rasa nasionalisme serta rasa kebangsaan yang kuat. Hal ini dapat terlaksana bukan melalui suatu kekuasaan ideologi melainkan suatu kesadaran bangsa dan negara yang berakar sejarah bangsa,oleh karena itu berdasarkan fakta objektif secara historis kehidupan bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai pancasila. Atas dasar pengertian dan alasan historis maka sangat penting bagi para generasi penerus bangsa terutama kalangan intelektual kampus untuk mengkaji,memahami dan mengembangkan berdasarkan pendekatan ilmiah yang pada gilirannya akan memiliki suatu kesadaran serta wawasan kebangsaan yang kuat berdasarkan nilai-nilai yang dimilikinya sendiri.
BAB II PEMBAHASAN Dengan adanya rumusan masalah yang telah disediakan, maka diuraikan jawaban dari rumusan masalah tersebut sebagai berikut
1. Hubungan Antara Sila ke-3 Pancasila dengan kehidupan anak kost yang mempunyai latar belakang yang berbeda ? Keberagaman menjamin kehormatan antarmanusia di atas perbedaan, dari seluruh prinsip ilmu pengetahuan yang berkembang di dunia, baik ilmu ekonomi, politik, hukum, dan sosial. Hak asasi manusia memperoleh tempat terhormat di dunia, hak memperoleh kehidupan, kebebasan dan kebahagiaan yang dirumuskan oleh MPR,Pancasila yang digali dan dirumuskan para pendiri bangsa ini adalah sebuah rasionalitas yang telah teruji. Pancasila adalah rasionalitas kita sebagai sebuah bangsa yang majemuk, yang
multi agama, multi bahasa, multi budaya, dan multi ras yang bernama Indonesia.Dalam sila Persatuan Indonesia terkandung nilai bahwa negara adalah sebagai penjelmaan sifat kodrat manuasia monodualis yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Negara adalah suatu persekutuan hidup bersama diantara elemen-elemen yang membentuk negara yang berupa, suku, ras, kelompok, golongan maupun kelompok agama. Oleh karena perbedaan merupakan bawaan kodrat manusia dan juga merupakan ciri khas elemen-elemen yang membentuk negara. Konsekuensinya negara adalah beranekaragam tetapi satu, mengikatkan diri dalam suatu persatuan yang dilukiskan dalam Bhineka Tunggal Ika. Perbedaan bukan untuk diruncingkan menjadi konflik dan permusuhan melainkan diarahkan pada suatu sistem yang saling menguntungkan yaitu persatuan dalam kehidupan bersama untuk mewujudkan tujuan bersama. Negara mengatasi segala paham golongan, etnis, suku, ras, indvidu, maupun golongan agama. Mengatasi dalam arti memberikan wahana atas tercapainya harkat dan martabat seluruh warganya. Negara memberikan kebebasan atas individu, golongan, suku, ras, maupun golongan agama untuk merealisasikan seluruh potensinya dalam kehidupan bersama yang bersifat integral. Oleh karena itu tujuan negara dirumuskan untuk melindungi segenap warganya dan seluruh tumpah darahnya, memajukan kesejahteraan umum (kesejahteraan seluruh warganya) mencerdaskan kehidupan warganya serta dalam kaitannya dengan pergaulan dengan bangsa-bangsa lain di dunia untuk mewujudkan suatu ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Kebinekaan yang kita miliki harus dijaga sebaik mungkin. Kebhinekaan yang kita inginkan adalah kebhinekaan yang bermartabat, yang berdiri tegak di atas moral dan etika bangsa kita sesuai dengan keragaman budaya kita sendiri. Untuk menjaga kebhinekaan yang bermartabat itulah, maka berbagai hal yang mengancam kebhinekaan mesti ditolak, pada saat yang sama segala sesuatu yang mengancam moral kebhinekaan mesti diberantas. Karena kebhinekaan yang bermatabat di atas moral bangsa yang kuat pastilah menjunjung eksistensi dan martabat manusia berbeda.
2. Apakah muncul konflik dengan adanya latar belakang yang berbeda? Kesalahpahaman atau konflik yang timbul akibat adanya latar belakang yang berbeda di Indonesia antara lain konflik Ambon, Poso, Timor-Timor dan konflik Sambas,itukan hanya masalah beda keyakinan saja,cuma kesalahpahaman aja sampai bentrok,mau di bawa kemana ini negara Indonesia ini apabila masyarakatnya pada bentrok semua apakah bhinneka tunggal ika sudah tidak ada artinya lagi bagi masyarat bangsa Indonesia,yang mempunyai makna walaupun kita berbeda-beda tapi kita tetap satu jua yaitu Indonesia. Kost kami mempunya semboyan makan tidak makan yang penting kita kumpul. dikost kami tidak ada konflik, karena kita semua saling menghargai,saling membantu,saling mengerti,dan kami tidak memembedakan latar belakang mereka,kalau mungkin ada masalah ya kita selesaikan dengan kepala dingin tidak dengan emosi.
3. Solusi apa yang diberikan Pancasila terhadap konflik kehidupan anak kost? Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan tuntunan dan pegangan dalam mengatur sikap dan perilaku manusia Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Nilai-nilai tersebut adalah nilai baru yang tumbuh dalam kehidupan bangsa Indonesia yang sedang membangun,dalam konteks pengembangan nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasila, perlu diperhatikan perubahan sikap masyarakat terhadap nilai-nilai yang ada sebagai akibat dinamika yang terjadi dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila yang digali dan dirumuskan para pendiri bangsa ini adalah sebuah rasionalitas kita sebagai bangsa majemuk, multi agama, multi bahasa, multi budaya, dan multi ras, yang bergambar dalam Bhineka Tunggal Ika. Kebinekaan Indonesia harus dijaga sebaik mungkin. Kebhinekaan yang kita inginkan adalah kebhinekaan yang bermartabat. Untuk menjaga kebhinekaan yang bermartabat itulah,
maka berbagai hal yang mengancam kebinekaan harus ditolak. Namun dengan kebhinekaan tersebut hingga saat ini bangsa Indonesia belum memiliki identitas kebudayaan yang jelas. Selama ini Indonesia hanya memiliki identitas semu yang belum mantap tetapi dipaksakan seolah-olah menjadi ciri khas kebudayaan. Hal inilah yang mengakibatkan peselisihan dan menimbulkan konflik.D idalam pancasila terdapat nilainilai yang digunakan bangsa Indonesia sebagai landasan serta motivasi atas segala perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan kenegaraan. Nilainilai tersebut selalu dapat memberikan solusi atas masalah yang terjadi dalam negara Indonesia kususnya masalah kemajemukan. Nilai-nilai luhur pancasila tersebut tertuang dalam setiap butir-butir pancasila
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan Berdasarkan pendapat diatas dapat hasil sintesa bahwa di dalam kehidupan anak kost yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda dari setiap orang yang berbeda. Perbedaan itu sendiri justru memberikan kontribusi yang cukup besar pada citra perumahan anak kost, karena perbedaan latar belakang inilah yang menjadi penyokong terciptanya kehidupan yang harmonis dan tentram. Selain itu, perbedaan juga akan menyulut terjadinya sebuah konflik jika para pelakunya tidak dapat mengendalikan emosi mereka masing-masing. Situasi dan kondisi sangatlah menentukan bagaimana sebuah keharmonisan itu tumbuh dan berkembang di dalam kehidupan anak kost itu sendiri. Karena kita sebagai anak pelajar kita tidak membedakan latar belakang mereka. Karena
pancasila yang digali dan dirumuskan para pendiri bangsa ini adalah sebuah rasionalitas kita sebagai bangsa majemuk, multi agama, multi bahasa, multi budaya, dan multi ras, yang bergambar dalam Bhineka Tunggal Ika. Kebinekaan Indonesia harus dijaga sebaik mungkin. Kebhinekaan yang kita inginkan adalah kebhinekaan yang bermartabat. Untuk menjaga kebhinekaan yang bermartabat itulah, maka berbagai hal yang mengancam kebinekaan harus ditolak.
2. Saran Berdasarkan uraian di atas kiranya kita dapat menyadari bahwa Pancasila merupakan falsafah negara kita republik Indonesia, maka kita harus menjungjung tinggi dan mengamalkan sila-sila dari Pancasila tersebut dengan setulus hati dan penuh rasa tanggung jawab .
REFERENSI Buku Darji, Darmodiharjo. 1989. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Malang: Lab. Pancasila IKIP Malang. Jamal, D. 1984. Pokok- Pokok Bahasa Pancasila.Bandung : Remaja Karya CV Bandung. Kaelan, 2004. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Paradigma Yogyakarta Kaelan, 2008. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Paradigma Yogyakarta Thaib dahlan,1991,Pancasila Yuridis Ketatanegaraan : Upd Ampykpn Yogyakarta M . hum. dkk,2008. Pendidikan Pancasila : UNY PRESS. Yogyakarta