PENERAPAN SILA PERSATUAN INDONESIA DALAM KEHIDUPAN DI DUSUN KALIWINONG LOR
Diajukan oleh : AGUSTINUS ADHIKA WIDYATMAKA 11.11.5080 / Kelompok D S1 Teknik Informatika Dosen Pembimbing : Drs. Tahajudin Sudibyo
Untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah pendidikan PANCASILA
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011
ABSTRACT
Dasar permasalahan yang ada pada dusun ini adalah hilangnya rasa persatuan Indonesia di antara warga masyarakat, masih tingginya rasa egois dan mementingkan kepentingan pribadi. Sifat individualistis yang tinggi dalam pergaulan masih terlihat di dusun tersebut. Bangsa Indonesia memiliki sejarah perjuangan yang panjang, dan memiliki keunikan yang membedakan dari Negara lain, itu menjadikan cirri khas tersendiri yang bisa dibanggakan warga Negara. Semua dirumuskan dan disebut dengan nama Pancasila. Pancasila dapat menjadi senjata untuk menghadapi berbagai persoalan dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk merubah cara pikir dan sifat warga di dusun itu, untuk menumbuhkan kembali rasa Persatuan Indonesia di kehidupan masyarakat, salah satu cara adalah dengan selalu melakukan rutinitas kebersamaan yang bisa menumbuhkan rasa Persatuan antara warga di dusun tersebut.
BAB I LATAR BELAKANG MASALAH
Pada dusun kaliwinong lor, desa srikayangan, kecamatan sentolo, kabupaten kulon progo ini masih ada permasalahan yang dalam lingkup kehidupan di desa sebenarnya tidak perlu ada. Di dusun ini masih kurang adanya penerapan sila persatuan INDONESIA, mereka masih mementingkan kepentingan pribadi dibandingkan kebersamaannya atau perasaan egois yang masih tinggi. Di dusun srikayangan lor ini juga masih ada yang memandang orang dari strata sosial. Kebanyakan dari masyarakat di dusun itu yang mengandalkan sifat individu cenderung kurang dalam pergaulan di masyarakat dalam lingkup kehidupan sehari-hari. Mereka lebih memilih untuk menyendiri atau tidak mau bergaul. Contohnya ketika ada lelayu di daerah mereka, masih sangat terlihat kalau di dusun itu rasa egoisnya masih cukup tinggi, kebanyakan dari mereka mementingkan diri sendiri dari pada membantu tetangga yang sedang berduka tersebut. Seharusnya semua unsur dan lapisan masyarakat bisa menerapkan sila ketiga ini demi mencapai kerukunan dan rasa persatuan Indonesia yang kuat di antara warga Negara.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang menjadi masalah utama di dusun kaliwinong lor ini ? 2. Apa yang membuat mereka memiliki sifat seperti itu ? 3. Apa yang menyebabkan mereka kehilangan rasa Persatuan Indonesia? 4. Apa langkah awal yang harus dilakukan untuk merubah paradigma lama di dusun itu? 5. Bagaimana cara menanamkan rasa Persatuan Indonesia dalam dusun Kaliwining Lor tersebut?
BAB II PENDEKATAN HISTORIS
Indonesia memiliki sejarah yang cukup panjang. Negara kita Indonesia memiliki ciri unik berbeda dengan Negara lain, oleh karena itu semuanya dirumuskan dalam suatu rumusan yang sederhana dan mendalam yang meliputi beberapa aspek kemudian itu semua disebut dengan nama Pancasila. Di Indonesia memiliki warisan ideologi yang menjadi alat perekat, yaitu Pancasila.
Tetapi
warga
sekarang
mengabaikan
makna
penting
Pancasila.
Menjadikannya sebagai sesuatu yang tidak istimewa lagi, mereka akan tersadar tentang arti penting dasar negara itu, di saat segalanya hancur. Pancasila dapat menjadi “senjata” untuk menghadapi berbagai persoalan kongkret. Efektivitasnya diukur dari sampai sejauh mana ia mampu untuk mempertahankan baik ke “bhinneka”-an maupun ke “tunggal”-an Indonesia di dalam suatu keseimbangan yang dinamis dan kreatif. Sejarah menghendaki masyarakat memiliki warisan sosial budaya yang begitu kaya dan beragam, namun diikat oleh makna yang bisa diterima semua. Melainkan lahir dari dialektika panjang. Sebelum hadirnya dasar Negara atau Pancasila mereka adalah penganut animisme (percaya pada kekuatan roh) dan dinamisme (percaya kepada kekuatan yang menggerakkan). Jadi secara historis nilai - nilai yang terkandung dalam Pancasila sebelum dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara Indonesia secara historis telah dimiliki oleh bangsa Indonesia.
PEMBAHASAN
Permasalahan yang ada dan sedang di alami di dusun Kaliwinong Lor ini terjadi karena kurangnya masyarakat memahami tentang Pancasila terutama sila ketiga Persatuan Indonesia. Di samping itu ada unsur turun-temurun yang sudah mendarah daging sejak orang yang lahir pertama kali di dusun tersebut menerapkan sistem seperti itu. Rasa Persatuan antar warga yang sudah mulai pudar tergerus rasa individualistis tinggi demi kepentingan pribadi, yang sangat tidak mencerminkan sifat seorang warga Indonesia yang berlandaskan Pancasila. Hal inilah yang sering menimbulkan perpecahan antar warga dalam dusun tersebut, tidak adanya rasa saling mengerti satu sama lain. Sebagaian besar warga yang kurang menerapkan rasa persatuan Indonesia ini biasanya karena memang mereka tidak mengeri arti sila ke tiga itu tetapi juga di dasari oleh egois yang tinggi untuk mementingkan keperluan pribadi, di samping itu ada juga unsur keturunan yang memang menbawa sufat seperti itu. Hal seperti ini apabila tidak segera dirubah akan semakin merusak rasa persatuan antar warga di dusun tersebut. Sifat seperti itu bisa dirubah dengan mulai menananmkan rasa Persatuan sejak dini, karena hilangnya rasa Persatuan juga akan mempengaruhi semua aspek yang ada di dusun itu. Mulai dari kepengurusan daerah dan unsur administratife lainnya. Banyak hal yang menyebabkan mereka kehilangan rasa Persatuan Indonesia. Ada 2 kemungkinan yaitu memang sudah sejak dahulu/turunan atau karena keroposnya rasa Persatuan seiring berkembangnya waktu di dusun itu yang membuat masyarakat mulai kehilangan sifat-sifat yang mencerminkan Persatuan antar warga. Hal seperti inilah yang sering terjadi di daerah yang mudah terpengaruh budaya orang luar sehingga kurang bisa mempertahankan ideologi di dusun mereka. Langkah awal yang harus dilakukan setiap warga di dusun tersebut adalah dengan menerapkan isi dari sila yang ada dalam Pancasila dalam bentuk perbuatan nyata di kehidupan sehari-hari, untuk mencapai itu semua dibutuhkan kekompakan, kerukunan, dan kebersamaan dalam setiap masalah yang sedang dihadapi antar warga ataupun sekelompok warga di dusun itu. Setelah tumbuh rasa kebersamaan kita bisa menerapkan aspek yang membantu warga untuk menumbuhkan rasa persatuan dalam kehidupan di dusun kaliwinong.
Hal tersebut bisa di mulai dari kegiatan yang sangat sederhana untuk memupuk rasa Persatuan antar warga, Contohnya dengan mengadakan kerja bakti, bakti sosial dll. Kegiatan tersebut bisa dilakukan rutin sebagai langkah awal untuk mengembalikan rasa Persatuan yang telah mati di dusun tersebut. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menanamkan rasa Persatuan Indonesia dalam diri setiap warga di dusun tersebut, mulai dari hal yang mudah dimengerti & di jalani supaya bisa diterapkan dalam keseharian mereka. Dari hal kecil seperti gotong royong membangun rumah, kerja bakti, pertemuan rutin RT/RW dll. Semua itu bisa dilakukan oleh setiap individu karena kegiatan yang banyak mengmpulkan warga akan semakin mempererat keakraban & menumbuhkan rasa Persatuan secara perlahan. Contoh kecil seperti itu yang akan mengembalikan rasa Persatuan di antara warga dusun tersebut.
BAB III KESIMPULAN
Kesimpulan yang bisa diambil dari observasi di atas adalah masih kurangnya rasa Persatuan di antara warga dalam kehidupan bermasyarakat dan masih tingginya rasa individualistis setiap warga karena mementingkan kepentingan pribadi, dari pada bermasyarakat di kehidupan sehari-hari. Banyak hal yang harus dilakukan untuk menerapkan rasa Persatuan di dusun tersebut, dari cara yang paling mudah dengan selalu mengadakan pertemuan rutin di antara warga untuk menumbuhkan rasa Persatuan sehingga tercipta kenyamanan, kerukunan dan ketentraman setiap warga di dusun itu.
REFERENSI
Latif, Yudi. 2011. Negara Paripurna Historisitas Rasionalitas Aktualitas. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Darmaputera, Eka. 1997. Pancasila Identitas dan Modernitas. BPK Gunung Mulia.