Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat ISSN.2541-3805, ISSN 2541-559X
MEMANFAATKAN OLAHAN SINGKONG (MANIHOT UTILISIMA), JAGUNG MANIS (ZEA MAYS), DAN BELALANG KAYU (VALANGA NIGRISIS) UNTUK MENINGKATKAN GIZI KELUARGA DI DESA KARANGNONGKO DAN WATUDALANG KECAMATAN KARANGMOJO GUNUNGKIDUL Wahyu Setya Ratri2, Team KKN UST 20162 1,2 Fakultas Pertanian Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
[email protected] ABSTRAK Singkong, jagung manis, dan belalang kayu sudah dikenal masyarakat Gunungkidul , terutama di desa Karangnongko dan Watu Dalang, hanya saja masyarakat setempat belum mengenal pengolahan ketiga jenis komoditas tersebut menjadi olahan yang dapat meningkatkan gizi keluarga. Progam kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari LP2M Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa adalah posdaya dengan tema meningkatkan gizi dan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan potensi sumber daya lokal. Desa Karang Nongko dan Watu Dalang termasuk dalam sasaran program kerja KKN 2016, sehingga dengan program KKN, singkong, jagung manis, dan belalang kayu diolah menjadi makanan yang mampu selain meningkatkan gizi keluarga juga pendapatan masyarakat. Olahan yang ditampilkan meliputi nugget (kombinasi singkong dan belalang), ice cream singkong dan jagung, brownis singkong dan jagung, serta susu singkong dan jagung. Pemilihan singkong dan jagung pada cemilan bertujuan mensubsitusi tepung terigu sedangkan pemilihan belalang pada nugget bertujuan untuk mensubsitusi daging ayam dan sapi. Sasaran utama dari KKN ini adalah para lansia dan anak-anak, sehingga dipilih cemilan yang banyak digemari dan murah meriah. Metode yang digunakan adalah penyuluhan, demonstrasi, dan pemberian makanan tambahan (PMT) pada saat posyandu dan pos lansia. Tujuan PMT adalah memberikan makanan tambahan untuk meingkatkan gizi pada balita dan lansia dengan memberikan nugget,icc cream, dan susu pada balita serta brownis, ice cream, dan susu pada lansia. Dari hasil pengamatan ternyata pemberian PMT sangat diminati dan masyarakat menyambut antusias setiap dilaksanakan PMT yang dihadiri oleh mahasiswa. Dengan dilaksanakan program KKN bertema posdaya, maka pelaksanaan pengabdian masyarakat dapat tepat sasaran, karena mampu memberdayakan masyarakat setempat dengan mengangkat potensi dan kearifan lokal, sehingga masyarakat setelah dilaksanakan KKN dapat mempraktekan sendiri. Selain itu dengan pemberian PMT menggunakan kombinasi ketiga bahan tersebut akan meningkatkan gizi masyarakat.
Kata kunci: KKN, posdaya, singkong, belalang, dan jagung How Can Made New Food From Cassava(Manihot Utilisima), Sweet Cron (Zea Mays), And Belalang Kayu (Valanga Nigrisis) To Nutrition Growth Family In Karangnongko And Watudalang Village, Karangmojo District, Gunungkidul
ABSTRACT Cassava, sweet corn and belalang kayu has famous in Gunungkidul citizens, expecially in Karangnongko and Watu Dalang district, but the citizens wasn’t knowing make the three commodity to new commodity has made nutrition growth family. Kuliah Kerja Nyata (KKN) from LP2M Sarjanawiyata Tamansiswa University has program with Posdaya in subject to make nutrition growth and marginal citizen with local resources potencial. Karangnongko and Watu Dalang Distric is the maining program KKN Posdaya 2016 in the goal to made new food from cassava, sweet corn and belalang kayu. The new food is nugget (the combaining from cassava or sweet corn and belalang kayu), ice cream from cassava and 179
Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat ISSN.2541-3805, ISSN 2541-559X sweet corn, brownis, and milk from cassava and sweet corn. Cassava and sweet corn has been substitution flavor and belalang has been substitution chiken and mealt. There are has same of nutrition in carbohydrate and protein. The maining target is the oldest man and children, so we are chooses food which cheaps and familiary in Karangnongko and Watu Dalang. The method is demonstration, semianar, and workshop in arisan and PKK regulary community. The goal is PMT (pemberian makanan tambahan) to the oldest man and children when they are coming in posyandu and pos lansia, with nugget, ice cream, milk and brownis. The conclusion from KKN activity, they are has been interested and enjoy with the programs because KKN has new creativity to made new food from cassava, sweet corn and belalang kayu. So, in the end from KKN program, with the local education, the citizens has been new educate to create new product from cassava, sweet corn and belalang kayu and the ending hopes can be made new product from cassava, sweet corn and belalang kayu.. Keywords: KKN, posdaya, cassava, sweet corn and belalang kayu
LATAR BELAKANG Singkong (Manihot utilisima), Jagung (Zea mays), dan Belalang (Valanga nigrisis) adalah komoditi andalan di Gunungkidul . Hasil olahan singkong yang terkenal adalah tiwul dan gatot yang diolah dari hasil mengkeringkan singkong menjadi gaplek. Sedangkan jagung diolah menjadi nasi jagung yang disantap dengan sayur cabai hijau (sayur lombok ijo) dan mangut ketela atau dengan urap sayuran. Belalang lebih dijual dalam bentuk belalang goreng dan bacem yang banyak dijual di pinggir jalan antara jalan Yogya hingga naik ke Wonosari. Pengolahan singkong, jagung, dan belalang masih relatif sederhana dikarenakan masyarakat setempat belum mengenal cara memproses atau menganekaragamkan komoditi tersebut menjadi makanan atau minuman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Padahal singkong dan jagung dapat menjadi bahan subsitusi tepung terigu, sedangkan belalang dapat menjadi subsitusi daging ayam dan sapi yang harganya relatif mahal. Singkong menurut Feliana, Leageng, dan Dhafir (2014) singkong terbagi menjadi dua jenis yaitu singkong berumur pendek (sekitar 7 bulan) dan singkong berumur panjang (sekitar 12 bulan). Salah satu singkong berumur pendek dan panjang yang banyak dimanfaatkan penduduk adalah jenis Andira dan Bogor. Kandungan gizi dari kedua singkong tersebut baik untuk menggantikan nasi sebagai sumber karbohidrat. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1: Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa dalam 100 gram singkong baik Adira maupun Bogor mengandung serat kasar yang baik untuk pencernaan sekaligus karbohidrat yang baik sebagai subsitusi nasi atau beras. Selain mempunyai kandungan serat dan karbohidrat, singkong juga mengandung vitamin C dan B1 sebesar 30 – 38 mg per 100 gram singkong. Hal ini juga ditunjukan dalam penelitian Bosaver (2010) bahwa komposisi air 9,99 – 11,27%, abu 0,03 – 0,14%, lemak 0.07 – 1,15%, protein 0,07 – 0,55%, dan karbohidrat 98,37 – 99,18% per 100 gram singkong basah.Dari berbagai penelitian menunjukan bahwa walaupun singkong “dimasukan” dalam kelas 2 sebagai sumber pangan, akan tetapi kandungan gizi singkong tidak kalah dengan kandungan gizi beras, sehingga singkong dapat sebagai subsitusi beras.
180
Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat ISSN.2541-3805, ISSN 2541-559X
Tabel 1 : Prosentase kandungan gizi singkong Andira &Bogor dalam 100 g singkong Zat gizi
Singkong Andira
Singkong Bogor
Karbohidrat
29,1
41,8
Lemak
0,83
1,06
Protein
2,45
1,88
Air
66,2
55,99
Abu
0,66
0,69
Serat kasar
0,73
0,57
Sumber: Analisis data primer Feliana, Leageng, dan Dhafir (2014) Jagung juga merupakan komoditi andalan dari Gunungkidul . Hampir semua masyarakat Gunungkidul memanfaatkan jagung sebagai salah satu makanan pengganti beras ketika musim kemarau, selain dengan singkong. Kandungan gizi jagung tergantung pada jenis jagung tersebut, dapat dilihat pada Tabel 2 Tabel 2: Prosentase kandungan gizi berbagai jenis jagung Zat gizi
Srikandi kuning
Srikandi putih
Bisi 2
Lamuru
Kadar air
9,9
9,59
9,7
9,6
Protein
6,9
6,51
8,4
6,9
Lemak
3,4
5,34
3,6
3,2
Karbohidrat
76,1
75,06
75,1
76,3
Abu
1,3
1,43
1,0
1,2
Serat kasar
2,4
2,07
2,2
2,6
Sumber: Hasil olah data primer Arif dan Asnawi (2009) Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa jagung juga mempunyai kandungan gizi yang setara dengan singkong dan beras, sehingga jagung dapat menggantikan beras sebagai sumber karbohidrat. Jagung juga mempunyai kandungan pati 72 – 73%, amilum 25 – 30%, protein jagung 8 – 11%, lemak jagung 3 – 18%, hemiselulosa 75%, selulosa 24,9%, dan lignin 0,1%, serta mengandung vitamin A dan E sebesar 1,5 – 2,6 µg / g (Suwarni dan Widowati, 2011). Sehingga dapat dikatakan jagung juga mempunyai kandungan gizi yang baik bagi bayi sampai manula. Hal ini dikuatkan dengan pemanfaatan jagung bagi kesehatan, yang dapat dilihat pada Tabel 3 berikut
181
Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat ISSN.2541-3805, ISSN 2541-559X
Unsur jagung
Tabel 3: Manfaat jagung bagi kesehatan Manfaat jagung
Serat pangan
Asam lemak esensial jagung Beta karoten
Antosianin Asam amino
Fe (zat besi)
Mengantisipasi kanker Menjaga kolesterol dietary fiber dan gula darah Menurunkan hipertensi, Mengantisipasi obesitas Tumbuhkembang sistem syaraf termasuk otak Antikanker Antipenuaan Antihiperlipidemia,(pro vitamin A) Antithrombotik, Antivirus, Antiangiogenic penyakit jantung koroner, stroke, merah dll. Membangun hubungan silang protein (Lisin dan Triptofan) (kolagen, elastin) dan biosintetis karnitin Prekusor serotonin/nikotinamid (vit. B,) dll Pembentukan sel darah merah, dll.
Ca (calcium) P (phospore)
Pembentukan tulang, dll Pemeliharaan pertumbuhan, kesehatan tulang, kesehatan tulang normal Mg (mangan) Mempertahankan denyut jantung normal dan kekuatan tulang Vitamin B (tiamin dan Menjaga kesehatan syaraf dan fungsi kognutif niacin) Mengantisipasi penyakit pellagra Vitamin B 12 Mencegah anemia Vitamin E Antioksidan dan membantu pertumbuhan Asam float Mengantisipasi kelahiran bayi tidak normal Sumber: Suarni dan Yasin, Jagung sebagai Sumber Pangan Fungsional, 2011 Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa jagung ternyata selain kaya gizi juga kaya akan manfaat, sehingga dapat dikonsumsi dari balita sebagai MAPSI (makanan pendamping ASI) dan lansia. Sebagai MAPSI jagung dapat dibuat bubur, susu,ice cream, atau puding yang disenangi anakanak, diharapkan dengan MAPSI dari bahan jagung dapat membuat anak cerdas dan bertulang kuat. Sedangkan untuk lansia jagung dapat dibuat bolu, susu, puding, atau nasi jagung yang sudah populer di Gunungkidul , sehingga diharapkan lansia akan bertambah baik kondisi kesehatannya. Belalang kayu (Valanga nigrisis) merupakan hama bagi tanaman terutama tanaman jati, sehingga kehadirannya menjadi musuh bagi petani terutama petani jati. Ahkir-ahkir ini belalang kayu bukan lagi musuh bagi petani jati, tetapi mampu menjadi komoditi andalan Gunungkidul , 182
Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat ISSN.2541-3805, ISSN 2541-559X
karena masyarakat setempat mengolah belalang menjadi belalang goreng, bacem, atau pedas sebagai oleh-oleh khas daerah Gunungkidul . Menurut pakar ilmu gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Ahmad Sulaiman mengungkapkan, belalang merupakan hewan yang memiliki beragam jenis kandungan nutrisi penting seperti, protein, vitamin dan mineral. Kalau pada belalang yang masih segar, kandungan proteinnya sekitar 20 persen, tetapi pada yang kering sekitar 40 persen. Belum kulitnya yang juga mengandung zat kitosan seperti udang. Tetapi tergantung jenis belalangnya, pada musim-musim tertentu ada jenis belang yang kandungan vitaminnya lebih tinggi. Belalang juga dapat memenuhi 25 hingga 30 persen kebutuhan vitamin A (Anonim, 2012) Lanjut Ahmad, masyarakat sebenarnya dapat memanfaatkan belalang untuk membantu memenuhi kebutuhan protein, zat yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan. Protein sangat penting untuk pertumbuhan. Bila tubuh kekurangan protein, penyerapan dan fungsi zat gizi lain di dalam tubuh tidak optimal. Misalnya seseorang yang kurang vitamin A dianjurkan makan banyak sayuran. Tetapi makan sayuran tidak akan optimal kalau tubuh kurang protein karena penyerapan itu butuh lemak dan protein pengikat retinol. Sehingga belalang dapat menggantikan protein dari ayam dan sapi. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, merupakan salah satu kegiatan akademik yang bertujuan melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi yaitu dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. KKN 2016 mengambil tema posdaya yaitu memberdayakan masyarakat yang berorentasi pada padukuhan, maka program KKN bertujuan memberikan pendidikan kepada masyarakat melalui berbagi pengalaman atau sharing mengenai kehidupan di dalam kampus (terutama penelitian) yang dapat diterapkan dalam masyarakat. Kegiatan ini lebih berfokus bagaimana mengolah potensi kekayaan alam yang ada di masyarakat agar layak dijual oleh masyarakat dan dimotori oleh masyarakat untuk mencapai kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
MASALAH KKN 2016 mengambil tempat di Karangmojo Gunungkidul di dusun Karang Nongko dan Watu Dalang, karena di dusun tersebut kaya akan potensi singkong dan jagung, akan tetapi masyarakat desa tersebut belum bisa mengolah menjadi makanan atau minuman yang mampu meningkatkan kesejahteraannya. Dari hasil survei yang dilakukan sebelum KKN diperoleh data bahwa sebagian besar masyarakat dusun tersebut banyak yang lansia dan anak-anak, sehingga program kerja KKN terfokus pada bagaimana cara meningkatkan gizi lansia dan anak-anak dengan memberdayakan peran ibu-ibu dan remaja melalui kegiatan penyuluhan, demontrasi, dan workshop pengolahan ketiga komoditas tersebut kemudian memberikan kepada anak-anak dan lansia melalui program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di posyandu dan pos lansia. Pemanfaatan komoditi singkong, jagung, dan belalang menjadi makanan lain sangat rendah, hal ini disebabkan karena masyarakat dusun setempat belum mengenal cara atau proses pembuatan aneka makanan dan minuman dari ketiga komoditi tersebut. Apakah dengan program posdaya dari KKN dapat memberikan peningkatan gizi melalui PMT dan meningkatkan pendapatan melalui pengolahan ketiga komoditi menjadi bahan makanan dan minuman.
183
Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat ISSN.2541-3805, ISSN 2541-559X
METODE PELAKSANAAN B.1. Tempat dan waktu pelaksanaan Tempat pelaksanaan di desa Karang Nongko dan Watu Dalang, kecamatan Karangmojo, Gunungkidul pada 20 Juli – 23 Agustus 2016. Untuk unit kerjanya pada kegiatan posyandu dan pos lansia yang diadakan pada desa tersebut dengan memberikan PMT (pemberian makanan tambahan) pada balita sebagai MAPSI, anak-anak sebagai cemilan, dan orang tua (lanjut usia) sebagai kudapan teman minum teh B.2. Cara kerja B.2.1. Survei\ Sebelum terjun ke desa, tim KKN terlebih dahulu melaksanakan survei meliputi pengenalan kondisi dan demografi penduduk setempat, memetakan masalah dan kondisi di lapangan, serta potensi yang digunakan untuk menunjang program pelaksanaan KKN agar dapat memberikan solusi dan memecahkan masalah. B.2.2. Penyuluhan dan Demo Setelah diperoleh hasil survei, maka pada saat penerjunan KKN dibuat program kerja (proker) bekerja sama antara warga masyarakat setempat dengan mahasiswa KKN. Proker yang pertama adalah mengadakan penyuluhan yang bertujuan memberikan pengertian kepada warga mengenai manfaat, kegunaan, dan pengolahan dari ketiga komoditi tersebut terutama untuk meningkatkan gizi keluarga dan meningkatkan taraf hidup warga. Setelah diadakan penyuluhan (biasanya di dalam pertemuan yang diadakan di balai pertemuan) kemudian diadakan demo atau workshop. Demo atau workshop diadakan di pertemuan PKK, arisan rutin, atau pertemuan dasawisma dengan mengundang semua warga. Demo yang diadakan KKN dengan membuat brownis singkong, susu jagung dan singkong, ice cream jagung dan singkong, puding jagung, bolu jagung, bolu daun singkong, krupuk belalang, dan nugget belalang. Akan tetapi permintaan yang terbanyak dari warga untuk pembuatan PMT adalah puding, susu, ice cream, brownis, dan nugget. Hal ini disebabkan proses pembuatan dari ketiga produk tersebut mudah dan bahannya mudah diperoleh. B.2.3. Pendampingan. Setelah diadakan demo atau wokshop, masyarakat setempat didampingi dalam pembuatan produk-produk tersebut di skala kecil RT, ketika masyarakat mengadakan arisan RT dan posyandu. Diharapkan dengan pendampingan ini warga semakin antusias dan tertarik untuk membuat produk tersebut di desa mereka setelah program KKN berahkir. HASIL DAN URAIAN KEGIATAN A.
Hasil dan Uraian Kegiatan Tabel 4: Uraian kegiatan pelaksanaan KKN tematik posdaya program pengolahan singkong, jagung, dan belalang di desa Karangnongko dan Watu Dalang No Hari & tanggal Kegiatan Uraian Kegiatan Hasil
1
Rabu - Minggu Survei (20/7 – 24/7) pendahulua n
Mendeteksi Belum adanya PMT bagi masalah yang ada balita dan lansia di desa 184
Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat ISSN.2541-3805, ISSN 2541-559X
2
Senin – Selasa (25/7 – 02/8)
3
Rabu – Sabtu (03/8 –13/8)
4
Penyuluhan
1. Memberikan penyuluhan tentang makanan bergizi 2. Memberikan penyuluhan tentang keunggulan singkong, jagung, dan belalang
Demo dan 1. Pembuatan Workshop olahan singkong: susu, ice cream, brownis, bolu, dan nugget 2. Pembuatan olahan jagung: susu, ice cream, puding, dan nugget 3. Pembuatan olahan belalang: peyek, nugget, dan krupuk Minggu – Senin Pendamping Mendampingi (14/8 – 22/8) an warga warga mengolah singkong, jagung, dan belalang sesuai dengan kesukaan warga
1. Masyarakat mengetahui keunggulan singkong, jagung, dan belalang 2. Masyarakat mau memanfaatkan 3. Masyarakat bisa memanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari 1. Untuk hasil olahan singkong masyarakat lebih memilih susu, ice cram, dan nugget 2. Untuk hasil olahan jagung masyarakat lebih memilih susu, ice cream, dan puding 3. Untuk hasil olahan belalang masyarakat lebih memilih nugget
1. Pada kegiatan PMT balita diberikan susu jagung, puding jagung, dan nugget 2. Pada kegiatan PMT lansia diberikan nugget, bolu, susu jagung, dan ice cream singkong
Dari tabel 4 diketahui bahwa masyarakat sangat antusias dalam menyambut program KKN tersebut, karena sebenarnya masyarakat sudah lama menginginkan adanya program pembuatan PMT dengan mengolah sumber daya tersebut, akan tetapi karena kurangnya dan keterbatasan sarana dan prasarana juga tenaga kerja, maka dengan adanya program KKN mampu mewujudkan mimpi masyarakat mengolah ketiga komoditi tersebut. Dari hasil penimbangan dan tensi yang dilakukan oleh kader posyandu, ternyata dengan pemberian PMT berupa susu jagung dan singkong pada bayi mampu menaikan berat badan bayi. Sedangkan pada anak-anak dengan pemberian nugget, ice cream, dan susu mampu mengurangi pengeluaran untuk jajan sekaligus menambah nafsu makan. Untuk lansia dengan pemberian susu jagung dan singkong mampu membuat lansia yang semula tidak mau minum susu formula ahkirnya mau minum susu dari olahan tersebut. Selain itu di
185
Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat ISSN.2541-3805, ISSN 2541-559X
kalangan ibu-ibu, mampu meningkatkan taraf hidup, karena ada beberapa ibu-ibu yang mencoba berjualan ice cream jagung atau susu. B. Resep Olahan B.1. Resep Olahan Singkong 1. Resep Susu Singkong Bahan: singkong (1 kg), buah naga (0.5 kg), gula pasir (0.25 kg), dan air (200 ml) Cara membuat: singkong dikupas, dicuci, dan dikukus kurang lebih 30 menit. Kupas buah naga, cuci bersih, dan tiriskan. Iris-iris singkong dan buah naga, kemudian diblender dengan air sampai halus. Masukan gula secukupnya. Aduk-aduk hingga rata. Susu singkong siap dihidangkan 2. Resep Ice Cream Singkong Bahan: singkong (1 kg), buah naga (0.5 kg), gula pasir (0.25 kg), tepung tapioka (3 sdm), dan air (200 ml) Cara membuat: sama seperti susu singkong, hanya saja setelah diblender halus, kemudian dimasukan dalam panci, tambahkan tepung tapioka yang telah diecerkan. Aduk-aduk hingga matang dan dinginkan. Masukan dalam kulkas, setelah agak dingin mixer hingga halus dan masukan kulkas. Ice cream siap disantap 3. Resep Brownis Bahan: singkong (300 g), drank cooking coklat (100 g) potong-potong, margarine (100 g), telur (4 btr), gula pasir (150 g), tepung terigu (80 g), coklat bubuk (20 g), dan keju cedar parut Cara membuat: kupas singkong, cuci, dan parut, sisihkan. Lelehkan margarin dan drank cooking coklat, aduk hingga tercampur rata. Kocok gula dan telur sampai mengembang, masukan tepung terigu, parutan singkong, dan coklat bubuk, aduk hingga merata. Tambahkan kocokan margarin dan drank cooking coklat dalam adonan tersebut, aduk hingga rata. Tuang ½ adonan ke dalam loyang yang sudah dioles margarin dan tepung, kukus selama 15 menit dalam api sedang, setelah itu masukan sisa adonan dan kukus sampai matang. Olesi dengan margarin dan hias dengan keju parut 4. Resep Bolu Daun Singkong Bahan: daun singkong (500 g), kelapa parut (50 g), margarin (0.5 bagian), singkong (300 g), gula pasir (250 g), tepung terigu (80 g)telur (4 butir), dan air (200 ml) Cara membuat:kupas singkong, cuci, dan parut, sisihkan. Rebus daun singkong selama 15 menit kemudian blender dengan air hingga halus. Kocok gula, telur, dan margarin hingga halus. Masukan tepung terigu, parutan singkong, dan blenderan daun singkong dalam adonan. Aduk hingga tercampur rata. Tuang adonan ke dalam loyang dan oven selama 30 menit. Angkat dan sajikan. 5. Resep Nugget Singkong Bahan: belalang di rebus dan buang kotoran, kaki, dan sayap (1/4 kg), singkong dikupas dan parut, serta buang airnya (1 kg), bawang putih, bawang merah, merica, ketumbar, garam, dan gula secukupnya, telur (2 butir), tepung panir (secukupnya), dan minyak goreng (1 lt) Cara kerja: parut singkong kemudian peras dan ambil patinya (ampasnya). Belalang dibersihkan, direbus hingga lunak, dan diblender hingga halus. Bumbu-bumbu dihaluskan dan dicampur dengan belalang halus dan singkong, tambahkan telur dan uleni hingga kalis. Masukan dalam telur dan gulingkan dalam tepung panir. Goreng denganminyak panas hingga kuning kecoklatan 186
Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat ISSN.2541-3805, ISSN 2541-559X
B.2. Resep Olahan Jagung 1. Resep Susu Jagung Bahan: jagung manis (1kg) dan air (2 L) Cara kerja: pipil/sisir jagung hingga lepas dari tongkolnya. Masukan pipilan jagung, tambahkan air, kemudian blender hingga halus. Saring dengan menggunakan saringan hingga mendapat sarinya. Masukan dalam panci, rebus, dan aduk-aduk. Tambahkan perasa bila suka 2. Resep Ice Cream Jagung Bahan: susu jagung (1 L), maizena (10 sdm), gula pasir (secukupnya), SP / pengental(1 sdm), dan santan kental (150 mL) Cara kerja: masak air, maizena, santan, dan gula hingga mendidih. Masukan susu jagung kemudian aduk hingga mendidih, setelah itu dinginkan. Tambahkan SP kemudian mixer sampai kaku, masukan ke kulkas kurang lebih 4 jam. Keluarkan ice cream yang sudah membeku, kemudian mixer lagi hingga lembut. Sajikan 3. Resep Puding Bahan: jagung manis (1 kg), gula pasir (1/4 kg), air (200 mL) dan agar-agar (1 pak) Cara kerja: cuci jagung hingga bersih dan pipil. Masukan agar-agar dalam panci kemudian tambahkan air, masak hingga matang. Kemudian masukan jagung pipilan ke dalam agar-agar, aduk dalam api kecil. Sambil diaduk, tambahkan gula pasir secukupnya. Setelah matang, sajikan. 4. Resep Nugget Jagung Bahan: belalang di rebus dan buang kotoran, kaki, dan sayap (1/4 kg), jagung manis (1 kg), bawang putih, bawang merah, merica, ketumbar, garam, dan gula secukupnya, telur (2 butir), tepung panir (secukupnya), dan minyak goreng (1 lt) Cara kerja: jagung dikupas, dicuci, dan dipipil. Belalang dibersihkan, direbus hingga lunak, dan diblender bersama jagung hingga halus. Bumbu-bumbu dihaluskan dan dicampur dengan belalang halus dan jagung, tambahkan telur dan uleni hingga kalis. Masukan dalam telur dan gulingkan dalam tepung panir. Goreng dengan minyak panas hingga kuning kecoklatan B.3. Resep Olahan Belalang 1. Resep Peyek Belalang Bahan: belalang (25 g), daun jeruk (4 lb), tepung beras (100 g), telur (1 butir), santan dari ½ butir kepala (175 mL), bawang merah (3 btr), bawang putih (2 siung), ketumbar (½ sdt), kemiri sangrai ( 3 btr), kencur (2 cm), gula dan garam (secukupnya). Cara kerja: rebus belalang, buang kotoran, kulit, dan kaki, kemudian di iris-iris. Haluskan bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri sangrai, kencur.Masukan adonan bumbu halus kedalam adonan tepung terigu dan beras, aduk hingga kalis. Tambahkan santan, daun jeruk, dan kuning telur dalam adonan, aduk. Ambil satu sendok sayur adonan, tambahkan belalang, dan goreng hingga matang 2. Resep Krupuk Belalang Bahan: tepung sagu (1/4 kg), tepung terigu (1 kg), belalang (1 kg), bawang putih, bawang merah, merica, ketumbar, garam, dan gula secukupnya Cara kerja: belalang bersihkan dari kotoran, lalu direbus, dihilangkan kepala, kai, dan sayap. Blender belalang yang sudah bersih sampai halus. Bawang merah, putih, ketumbar, dan merica, dihaluskan. Campurkan bumbu dan belalang halus dalam campuran tepung terigu dan sagu. Aduk hingga kalis dan tambahkan air secukupnya. Masukan dalam loyang, kukus hingga matang, potong, dan jemur. Setelah kering silahkan digoreng
187
Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat ISSN.2541-3805, ISSN 2541-559X
3.
Resep Nugget Belalang Bahan: belalang (1/4 kg), kentang (1 kg), bawang putih, bawang merah, merica, ketumbar, garam, dan gula (secukupnya), telur (2 butir),tepung panir (secukupnya), dan minyak goreng (1 lt)
Cara kerja: belalang dibersihkan, direbus hingga lunak, dan diblender hingga halus. Bumbubumbu dihaluskan dan dicampur dengan belalang halus. Rebus kentang hingga matang, kupas, dan blender hingga halus. Campurkan belalang, kentang, dan bumbu hingga merata. Tambahkan telur dan uleni hingga kalis. Masukan dalam telur dan gulingkan dalam tepung panir. Goreng denganminyak panas.
KESIMPULAN DAN SARAN A. 1. 2. 3. 4. 5. B. 1.
2.
KESIMPULAN Program kerja KKN dapat dijadikan pengabdian kepada masyarakat dengan mengambil KKN tematik yang mengangkat potensi daerah setempat Potensi di Karangnongko dan Watu Dalang yang belum optimal adalah jagung, singkong, dan belalang, sehingga jika diangkat KKN tematik akan semakin memberdayakan masyarakat. Hasil olahan singkong yang paling banyak digemari masyarakat adalah susu, ice cream, dan brownis Hasil olahan jagung yang paling banyak digemari masyarakat adalah susu, ice cream, dan pudding Hasil olahan belalang yang paling banyak digemari masyarakat nugget SARAN Perlu adanya tindak lanjut dari program kerja KKN berupa pendampingan bagi masyarakat desa Karangnongko dan Watu Dalang dalam pengolahan, pengemasan, dan pemasaran produk tersebut Perlu adanya pemetaan masalah dan penempatan personil yang tepat sasaran di tempat KKN supaya pelaksanaan KKN berjalan optimal
DAFTAR PUSTAKA Anonim. (2012). Opini: Pemanfaatan Belalang Sebagai Pengganti Daging. Kedaulatan Rakyat Selasa Wage 28 Agustus 2012. hal 16 Arif K dan Asnawi. (2009). Analisis Kandungan Gizi Bebagai Jenis Varietas Jagung. Fakultas Pertanian Universitas Hassanudin Makasar Bosaver, F. E. (2010). Komposisi Kimia dan Karakter Fisik Ubi Kayu (Manihot utilisima) asal daerah Maurani Kabupaten Manokwari. Fakultas Pertanian dan Teknologi Pangan. Universitas Negri Papua. Skripsi diterbitkan Feliana Firda, Leageng A. S, Dhafir F. (2014). Kandungan Gizi Dua Jenis Varietas Singkong Berdasarkan Umur Panen di Kabupaten Pati.Jurnal e-jumbiol. volume 2 no 3
188
Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat ISSN.2541-3805, ISSN 2541-559X
Suwarni dan Widowati. (2011). Analisis Kandungan Gizi Berbagai Jenis Varian Jagung. Fakultas Pertanian Universitas Negri Sebelas Maret Suwarni dan Yasin. (2011). Jagung Sebagai Sumber Pangan Potensial. Seminar Nasional Pangan. Universitas Negri Sebelas Maret
SESI TANYA JAWAB Nama Pemakalah Wahyu Setya Ratri
Nama Penanya Rustina Untari
Ratih Restiani
Mellisa
Asal Institusi UNIKA Soegijapr anata
Isi Pertanyaan Mohon diceritakan aktivitas pengabdian nya (KKNnya), kegiatan mahasiswa dan masyarakat nya? UKDW Apakah Yogyakar masyarakat ta di desa Karangnon gko sudah mulai memasarka n produkproduk olahan singkong, jagung dan belalang kayu tersebut? UK Petra Jika saya Surabaya benar tadi dijelaskan adanya makanan untuk bayi/anak kecil yang diganti/dita mbahkan dengan 189
Jawaban Aktivitas pengabdiannya, pertma kali survey dahulu. Masalah yang pertama adalah gizi kurang tercukupi karena daging hanya didapat dari sapi dan susu sebagai protein. Kemudian, mencoba menghilangkan ketergantungan daging sapi dengan belalang. Masyarakat antusias dengan demplot proyek.
Pemasarannya sudah ada tapi kecil-kecilan, seperti susu jagung, es krim, nugget. Tapi belum dalam skala besar.
Ya, ada makanan untuk bayi/anak kecil yang diganti/ditambahkan dengan belalang.
Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat ISSN.2541-3805, ISSN 2541-559X belalang? (jika ya, lanjut ke pertanyaan ke-2)
Apakah sudah dipastikan bahwa apa yang terkandung dalam belalang bisa diterima 100% oleh sistem imun bayi/anakanak. Dimana diketahui bahwa mereka masih rentan, dan siapapun yang harus beradaptasi dengan hal baru butuh proses (seperti mungkin timbul efekefek samping pada awalnya)?
190
Belalang alergi ketika kotoran tidak dikeluarkan. Tidak ada efek sama sekali terhadap balita, dll ketika dilakukan pengajaran. Saat ini, baru dilakukan penelitian tentang gizi belalang, dll.