Seminar Nasional Hasil Penerapan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat III 2016 P-ISSN: 2356-3176 E-ISSN: 2527-5658
Integrasi Antara Materi Agama Dengan Kesehatan Lingkungan Dalam Kurikulum Pengajaran Pada Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) (Studi pada TPQ-TPQ di Daerah Bekasi) Kholis Ernawati1, Abdul Salam M. Sofro2, dan Aslichan3
ABSTRACT: Institutions of the Qur’an are teh Institution non-formal education can be a place to learn to deliver environmental and health issues in the perspective of Islam to children. With teaching materials that are integrated environment and health in the curriculum of the institution is to grow awareness of children from an early age about the importance of environmental management and health care. Its objective is a) develop guidance material that integrates the teaching of the theme of environmental health, and b) dissemination of teaching guides for teachers. Methods of activity is the study of literature, surveys of teaching at several institutions Education Sites Qur'an in the area Jatisampurna, curriculum development, and socialization curriculum to teachers. The results of the activities is the formulation of curriculum integration of health and environmental themes in the curriculum of institutions Education Sites Qur'an with the theme of cleanliness is part of faith and the sub-theme of waste management. Socialization draft curriculum has been prepared on the day of Sunday, May 9, 2015 in the mosque At Tho'at, Jatiranggon to 31 teachers from 12 institutions. Keywords: Educational institutions Qur'an, curriculum integration, Environment, Health, Waste Management ABSTRAK: Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) adalah lembaga pendidikan non formal yang dapat menjadi tempat belajar untuk menyampaikan permasalahan lingkungan dan kesehatan dalam perspektif Islam kepada anak-anak. Dengan pengajaran materi-materi lingkungan dan kesehatan yang diintegrasikan dalam kurikulum TPQ diharapkan tumbuhnya kesadaran anakanak sejak dini tentang pentingnya pengelolaan lingkungan dan penjagaan kesehatan. Tujuan kegiatan adalah menyusun materi panduan untuk guru dalam pengajaran integrasi tema lingkungan dan kesehatan dalam kurikulum TPQ serta sosialisasi materi kepada guru-guru TPQ. Metode kegiatan adalah studi literatur, survai pengajaran pada TPQ-TPQ di daerah Bekasi, penyusunan kurikulum, dan sosialisasi kurikulum kepada guru-guru. Hasil kegiatan adalah tersusunnya kurikulum integrasi tema lingkungan dan kesehatan dalam kurikulum TPQ dengan tema kebersihan adalah bagian dari iman dan sub tema pengelolaan sampah. Sosialisasi kurikulum yang telah disusun, dilakukan pada hari Minggu, 9 Mei 2015 di musholla At Tho’at, Jatiranggon Bekasi, kepada 31 guru dari 12 lembaga. Kata Kunci: Lembaga Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ), Integrasi kurikulum, Lingkungan, Kesehatan, Pengelolaan Sampah
Pendahuluan Kerusakan lingkungan akan mengganggu keseimbangan ekosistem yang ujungnya berdampak baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kesehatan individu atau masyarakat. Karena faktor lingkungan sangat erat kaitannya dengan kesehatan. Konsep hidup sehat menurut HL Blum mengatakan bahwa derajad kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh factor lingkungan, gaya hidup, pelayanan kesehatan, dan faktor genetik. Lingkungan yang buruk dapat menjadi sumber berkembangnya penyakit. Hal ini jelas membahayakan kesehatan. Terjadinya penumpukan sampah yang tidak dikelola dengan baik, polusi udara, air dan tanah juga dapat menjadi penyebab. Oleh 1
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI (
[email protected]) Fakultas Kedokteran Universitas YARSI (
[email protected]) 3 STIE GICI Depok (
[email protected]) 2
C-627
Seminar Nasional Hasil Penerapan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat III 2016 P-ISSN: 2356-3176 E-ISSN: 2527-5658
karenanya upaya menjaga lingkungan menjadi tanggungjawab bersama. Demikian juga dengan konsep dasar timbulnya penyakit dari Segitiga Epidemiologi. Bila terjadi gangguan keseimbangan interaksi antara host, agent dan environment maka akan menyebabkan timbulnya penyakit tertentu. Dalam hal menjaga kesehatan, Islam memiliki aturan dan tuntunan yang bersifat komprehensif, harmonis, jelas dan logis. Salah satu kelebihan ajaran Islam adalah mengajarkan kesehatan bagi individu maupun masyarakat. “Kesehatan merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia” demikian sabda Nabi Muhammad SAW. Karena kesehatan merupakan hak asasi manusia, sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia, maka Islam menegaskan perlunya istiqomah memantapkan dirinya dengan menegakkan agama Islam. Satu-satunya jalan dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Allah berfirman: ”Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh-penyembuh bagi penyakitpenyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk dan rahmat bagi orang-orangnya yang beriman” (QS:Yunus 57). Manusia sebagai khalifah Allah di bumi, salah satu kewajiban atau tugasnya adalah membuat bumi makmur. Ini menunjukkan bahwa kelestarian dan kerusakan alam berada di tangan manusia. Manusia harus mengiringi alam bertasbih memuji Allah, antara lain dengan memelihara kelestarian alam dan tidak melakukan perusakan di muka bumi (fasad fi al-ardl). Islam membolehkan memanfaatkan bumi dengan syarat menjaga kelestarian dan keberlangsungannya dan jangan sampai merusak habitat alam. Sebagaimana dalam firman Alloh SWT dalam Al Qur’an Surat Ar-Rum: 41 yang artinya ”Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar”. Kemudian dalam Surat Al-Jatsiyah :13 yang artinya ”Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir”. Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) adalah unit pendidikan non-formal jenis keagamaan berbasis komunitas muslim yang menjadikan al-Qur’an sebagai materi utamanya, dan diselenggarakan dalam suasana yang indah, bersih, rapi, nyaman dan menyenangkan sebagai cerminan nilai simbolis dan filosofis dari kata Taman yang dipergunakan. TPQ bertujuan menyiapkan terbentuknya generasi Qur’ani, yaitu yang memiliki komitmen terhadap al-Qur’an sebagai sumber perilaku, pijakan hidup dan rujukan segala rujukan segala urusan. Hal ini ditandai dengan kecintaan yang mendalam terhadap al-Qur’an, mampu dan rajin membacanya, terus menerus mempelajari isi kandunganya, dan memiliki kemauan yang kuat untuk mengamalkan secara kaffah dalam kehidupan sehari-hari (Ali, 2013). TPQ juga sangat membantu program pemerintah dalam menyampaikan dan pencapaian target rohani anak didik yang pelaksanaannya dilakukan di luar pendidikan formal. Selama ini TPQ lebih banyak mengajarkan Al Qur’an dari sisi pragmatis yaitu cara membaca dan menghapalkannya. Juga beberapa materi agama lainnya seperti sholat, wudlu, hadist, dll. Belum pernah ada TPQ yang mengintegariskan kurikulumnya dengan materi-materi lingkungan dan kesehatan. Padahal berdasarkan penjelasan diatas, harusnya TPQ dapat ikut serta menjadi tempat belajar untuk menyampaikan permasalahan lingkungan dan kesehatan dalam perspektif Islam kepada anak-anak. Dengan pengajaran materi-materi lingkungan dan kesehatan yang diintegrasikan dalam
C-628
Seminar Nasional Hasil Penerapan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat III 2016 P-ISSN: 2356-3176 E-ISSN: 2527-5658
kurikulum TPQ diharapkan tumbuhnya kesadaran anak-anak sejak dini tentang pentingnya pengelolaan lingkungan dan penjagaan kesehatan serta kedua hal tersebut adalah diajarkan dalam agama Islam. Minimnya kegiatan yang dapat menumbuhkan kesadaran anak-anak sejak dini tentang pengelolaan lingkungan dan penjagaan kesehatan serta dua hal tersebut adalah perintah dalam agama Islam baik di institusi sekolah maupun di rumah, memerlukan solusi yang membutuhkan kerjasama dari semua pihak. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) sebagai lembaga non formal pendidikan di luar sekolah yang selamia ini menjadi tempat pengajaran Al qur’an bagi anak-anak dapat menjadi salah satu alternatif untuk mewujudkan keinginan tersebut. Keterlibatan insan Perguruan Tinggi yaitu dosen untuk memperkaya materi lingkungan dan kesehatan menjadi keniscayaan sekaligus sebagai ajang dosen dalam aktivitas Tri Dharma Perguruan Tinggi-nya yaitu kegiatan pengabdian masyarakat. Integrasi materi lingkungan dan kesehatan dalam kurikulum TPQ diharapkan dapat tersusun dan dapat disosialisasikan kepada guru-guru TPQ. Melihat uraian diatas, maka tujuan kegiatan adalah menyusun kurikulum integrasi tema lingkungan dan kesehatan dalam kurikulum TPQ dan sosialisasi kurikulum kepada guru-guru TPQ/lembaga pendidikan keagamaan lainnya. Metode Penelitian Sasaran kegiatan ini terbagi dalam dua kelompok yang disesuikan dengan kegiatan yaitu kelompok kegiatan penyusun materi yaitu Tim Pengmas bersama guru Al Qur’an dan guru pakar pendidikan dan kelompok kegiatan sosialisasi draft kurikulum yaitu guru-guru TPQ atau lembaga pendidikan keagamaan lainnya di Bekasi. Tahapan kegiatan yang dilaksanakan adalah studi literatur, penyusunan kurikulum dan sosialisasi. Studi literatur dilakukan untuk mencari data-data tentang pengelolaan sampah dan dampaknya terhadap kesehatan, pengajaran di TPQ, dan materi agama tentang kebersihan sebagian dari iman. Penyusunan draft kurikulum materi integrasi lingkungan dan kesehatan dalam kurikulum TPQ menggunakan metode diskusi. Diskusi dilakukan antara Tim Pengmas dengan guru Al Qur’an, dan guru pakar pendidikan. Kegiatan sosialisasi draft kurikulum yang telah disusun kepada guru-guru TPQ atau lembaga pendidikan keagamaan lainnya menggunakan metode ceramah dan diskusi. Hasil Dan Pembahasan Penyusunan kurikulum integrasi kurikulum Penyusunan kurikulum integrasi tema lingkungan dan kesehatan dalam kurikulum TPQ dilaksanakan dua kali yaitu tanggal 8 Maret 2015 bertempat di Musholla At Tho’at, Jatiranggon dan tanggal 11 April 2015 bertempat di musholla Al Ikhlas, Gg. Perahu, Jatiranggon. Peserta yang hadir dalam penyusunan kurikulum adalah selain tim Pengmas UY juga guru Al Qur’an, pakar manajemen pendidikan, pakar pendidikan, dan konsultan sekolah alam. Beberapa poin catatan tentang hasil dari penyusunan kurikulum adalah: a. Sangat memungkinkan diterapkan di lembaga TPQ-TPQ atau lembaga-lembaga pendidikan keagamaan lain baik formal maupun informal tentang kurikulum integrasi materi lingkungan dan kesehatan dalam kurikulum TPQ.
C-629
Seminar Nasional Hasil Penerapan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat III 2016 P-ISSN: 2356-3176 E-ISSN: 2527-5658
b. Perlu dirumuskan tujuan yang jelas dari aplikasi kurikum di TPQ (aspek pengetahuan, aspek sikap, dan aspek ketrampilan), indikator hasil belajar, bahan dan alat yang diperlukan sebagai media pembelajaran, waktu pelaksanaan, gambaran materi dan evaluasi. c. Setiap pelaksanaan satu tema memerlukan beberapa kali ulangan kegiatan sehingga membuat murid TPQ benar-benar memahami tentang tema tersebut dan tujuan dapat tercapai. d. Disusun draft tentang tema kebersihan sebagian dari iman dengan fokus sub tema : pengelolaan sampah. Materi pengelolaan sampah yang diajarkan sebatas pada membuang sampah pada tempatnya dan memisahkan sampah organik dan an organik. e. Dari tema pada poin d dibuat 8 x pertemuan. f. Implementasi kurikulum perlu dibedakan sesuai jenjang usia. Kurikulum integrasi yang disusun adalah sebagai panduan guru TPQ agar dapat melakukan proses pembelajaran kepada santri TPQ meliputi pengantar, tujuan, indikator hasil belajar, bahan/alat yang disediakan, waktu pelaksanaan, susunan materi tiap pertemuan, evaluasi dan penutup. Masing-masing penjelasan pada struktur kurikulum dengan contoh tema “menjag kesebrsihan lingkungan adalah bagian dari iman dapat dilihat pada Tabel 1. Kurikulum yang disusun juga dilengkapi panduan langkahlangkah kegiatan dalam pengajaran (Seperti tercantum pada Tabel 2). Selain itu juga ada lembar skenario, dan lembar evaluasi kegiatan harian dengan item penilaian yaitu perkembangan kemajuan Al Qur’an atau Hadist, cek list apakah murid memahami tetang membuang sampah dan dampakya terhadap kesehatan dan jenis sampah, Praktek (aakah ikut mengumpulkan sampah tau membuang sampah dengan benar sesuai jenis sampah) Tabel 1:
No
Integrasi antara materi agama dengan kesehatan lingkungan dalam kurikulum pengajaran pada TPQ
1.
Struktur Kurikulum Pengantar
2.
Tujuan
C-630
Keterangan Kegiatan tema ini berjudul “Menjaga Kebersihan Lingkungan Adalah Bagian Dari Iman”. Kebersihan lingkungan yang dimaksudkan pada kegiatan ini adalah membuang sampah pada tempatnya dan sesuai dengan jenis sampah yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Pelajaran yang diberikan pada kegiatan tematik yaitu Al Qur’an dan Hadist tentang Kebersihan. Tema kebersihan yang dimaksudkan adalah membuang sampah pada tempatnya dan sesuai jenis sampah serta dampak kesehatan jika tidak membuang sampah pada tempatnya. Panduan guru ini dilengkapi dengan lembar kerja santri, lembar evaluasi kegiatan, materi Al Qur’an dan Hadist tentang kebersihan, materi tentang pengelolaan sampah, dan dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan jika sampah dibuang sembarangan. 1. Aspek Pengetahuan:
Seminar Nasional Hasil Penerapan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat III 2016 P-ISSN: 2356-3176 E-ISSN: 2527-5658
3.
4.
5. 6.
a. Memberikan pemahaman kepada santri TPQ tentang salah satu perintah agama yaitu menjaga kebersihan adalah sebagian dari Iman b. Memberikan pemahaman kepada santri TPQ tentang cara membuang sampah yang benar dan dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan jika membuang sampah sembarangan 2. Aspek Sikap: a. Membangkitkan sikap peduli terhadap kebersihan rumah/masjid/ muholla dan lingkungan sekitarnya b. Membangkitkan sikap menghargai dan menghormati terhadap profesi pemulung 3. Aspek Ketrampilan: a. Membentuk perilaku membuang sampah pada tempatnya dan sesuai dengan jenis sampah. b. Membentuk perilaku mengumpulkan sampah yang dapat dimanfaatkan lagi (recycle) Indikator Hasil 1. Aspek Pengetahuan: Belajar a. Santri paham tentang perintah agama yaitu menjaga kebersihan adalah sebagian dari Iman b. Santri paham tentang cara pemilahan dan pengelolaan sampah dan dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan jika sampah tidak dikelola dengan baik. 2. Aspek Sikap: a. Santri peduli terhadap kebersihan rumah/masjid/ muholla dan lingkungan sekitarnya b. Santri menghargai dan menghormati terhadap profesi pemulung sampah. 3. Aspek Ketrampilan: a. Santri dapat melaksanakan perilaku membuang sampah pada tempatnya dan sesuai dengan jenis sampah. b. Santri dapat melaksanakan perilaku mengumpulkan sampah yang dapat dimanfaatkan lagi (recycle) Bahan / Alat 1. Lembar skenario Yang Disediakan 2. Lembar kerja 3. Alat-alat untuk mengumpulkan dan membuang sampah (sapu, cerok untuk mengumpulkan sampah, tempat sampah organik dan anorganik) 4. Reward untuk santri 5. Form evaluasi Waktu 1 Jam Pelajaran x 5 – 8 kali pertemuan Pelaksanaan Materi Tiap Pertemuan Ke-1 Pertemuan: a. Pembacaan Skenario oleh santri b. Penyampaian ayat Al Qur’an dan atau Hadist tentang Kebersihan dan Keindahan oleh Ustadz/Ustadzah c. Penjelasan tentang mengapa harus membuang sampah
C-631
Seminar Nasional Hasil Penerapan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat III 2016 P-ISSN: 2356-3176 E-ISSN: 2527-5658
7.
Evaluasi
8.
Penutup
C-632
pada tempatnya dan dampaknya jika buang sampah sembarangan oleh Ustadz/Ustadzah Pertemuan Ke-2 a. Santri membaca secara bersama-sama ayat Al Qur’an dan atau Hadist tentang kebesihan yang diberikan pada pertemuan ke-1 dengan dipandu oleh Ustadz/dzah. b. Ustadz/dzah meminta santri menceritakan perilaku santri dalam rangka menjaga kesebersihan di rumah/lingkungan sekitar. Pertemuan Ke-3 a. Santri membaca secara bersama-sama ayat Al Qur’an dan atau Hadist tentang kebersihan yang diberikan pada pertemuan ke-1 dengan dipandu oleh Ustadz/dzah. b. Menulis atau memilih jenis sampah organik dan anorganik Pertemuan Ke-4 a. Santri setor hapalan ayat Al Qur’an dan atau Hadist tentang kebesihan b. Menulis atau memilih dampak/bahaya membuang sampah sembarangan Pertemuan ke-5 a. Setor hapalan Al Qur’an dan atau Hadist serta artinya b. Memberikan tugas kepada santri agar membawa sampah anorganik dari rumah pada pertemuan berkutnya Pertemuan Ke-6 a. Menulis atau mewarnai ayat Al Qur’an dan atau Hadist b. Santri mengumpulkan tugas membawa sampah anorganik dari rumah Pertemuan Ke-7 a. Menulis atau mewarnai ayat Al Qur’an dan atau Hadist b. Gerakan peduli kebersihan musholla/masjid tempat mengaji Pertemuan Ke-8 a. Mengulang secara bersama-sama ayat Al Qur’an dan Hadist tetnang Kerbesihan b. Menghadirkan pemulung sampah dan wawancara dengan pemulung sampah Kegiatan Terpadu Mabith Tematik Qur’an a. Ustadz/dzah mengisi lembar evaluasi tentang pelaksanaan kegiatan. b. Ustadz/dzah memberikan reward kepada semua santri yang telah mengikuti kegiatan dengan baik. Dengan adanya panduan guru ini diharapkan dapat mempermudah Ustadz/dzah lembaga Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) dalam melaksanakan kegiatan tematik yaitu menjaga kebersihan (membuang sampah pada tempatnya) adalah perintah agama.
Seminar Nasional Hasil Penerapan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat III 2016 P-ISSN: 2356-3176 E-ISSN: 2527-5658 Tabel 2:
No 1
Kegiatan Pembukaan
Langkah-Langkah Kegiatan Dalam Pengajaran Pada TPQ
2
Mengerjakan Lembar Kerja
3
Praktek:
4
Evaluasi dan Penutup
Keterangan Ustadz/dzah menjelaskan materi yang akan diberikan . Ustadz/dzah meminta perwakilan santri untuk membacakan cerita scenario. Ustadz/dzah mengajukan beberapa pertanyaan terkait scenario. Contoh pertanyaan…. Ustadz/dzah menjelaskan tentang perintah agama bahwa menjaga kebersihan adalah sebagian dari iman Ustadz/dzah menjelaskan salah satu contoh menjaga kebersihan adalah membuang sampah pada tempatnya Ustadz/dzah menjelaskan tentang dampak kesehatan jika membuang sampah sembarangan Ustadz/dzah menanyakan kepada santri untuk mengecek pemahaman santri dengan mengajukan 3 pertanyaan. Contoh pertanyaan yaitu: - Sebutkan tentang hadist bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman - Mengapa kita harus membuang sampah pada tempatnya? - Sebutkan jenis sampah organic/basah dan sampah anorganik/kering? Ustadz/dzah meminta santri untuk mengerjakan lembar kerja Lembar kerja dibedakan berdasarkan usia kelompok santri. Sambil mengerjakan lembar kerja, Ustadz/dzah cek bacaan dan hapalan serta arti hadist santri tentang hadist kebersihan adalah sebagian dari Iman. Santri maju satu persatu Ustadz/dzah mengumpulkan lembar kerja yang telah dikerjakan oleh santri Ustadz/dzah mengajak santri untuk mencari sampah yang berserakan di sekitar masjid/musholla dan meminta santri untuk membuang sampah pada tempat sampah sesuai jenis sampah Setelah kegiatan mengumpulkan, memilah sampah dan membuang sampah sesuai jenisnya selesai, dan santri diminta mencuci tangan. Ustadz/dzah meminta santri berkumpul kembali dan menjelaskan apakah yang dilakukan santri sudah betul atau belum tentang membuang sampah sesuai jenisnya. Ustadz/dzah memberikan reward kepada semua santri yang telah mengikuti kegiatan dengan baik. Penutup
C-633
Seminar Nasional Hasil Penerapan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat III 2016 P-ISSN: 2356-3176 E-ISSN: 2527-5658
Sosialisasi integrasi kurikulum lingkungan dan kesehatan dalam kurikulum TPQ Sosialisasi kurikulum yang sudah disusun dilaksanakan tanggal 9 Mei 2015 di masjid At Tho’at, Jatiranggon. Kegiatan sosialiasi dihadiri oleh 31 org guru dari 12 TPQ/sekolah. Daftar TPQ dan jumlah peserta masing-masing TPQ tercamtum pada Tabel 3. Tabel 3: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Daftar Lembaga TPQ dan jumah peserta Lembaga Jumlah peserta TPQ Khusnul 1 orang Khotimah TPQ Al Amanah 1 orang TK Al Fath 1 orang TPQ Al Fath 3 orang TKIT Al Fath 3 orang TPQ Al Ikhlas 2 orang TPQ Al Akmal 3 orang TPQ Baity 1 orang TPQ Al Ikhlas 3 orang Sanggar Qur’an RJ 3 orang Ukhuwah 1 orang Amanah 2 orang Hobi-hobi 1 orang SQT At Tho’at 6 orang Jumlah 31 Orang
Selain sosialiasai kurikulum, acara juga diisi pembekalan materi yang tekait dengan kurikulum yang disusun. Materi diberikan oleh para pakar di bidang kesehatan lingkungan, pendidikan, dan pakar menajemen lembaga TPQ. Materi meliputi a) urgensitas integrasi tema lingkungan dan kesehatan dalam kurikulum TPQ dan penjelasan draft kurikulum integrasi, b) penyusunan kurikulum tematik pada kurikulum TPQ, dan c) contoh penerapan kurikulum tematik pada SQT At Tho’at.
Gambar 1: Spanduk ucapan selamat datang kepada peserta
C-634
Gambar 2: Suasana sosialisasi (sesi rileks)
Seminar Nasional Hasil Penerapan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat III 2016 P-ISSN: 2356-3176 E-ISSN: 2527-5658
Gambar 3: Peserta guru putra memberikan
Gambar 4: Foto bersama dengan peserta
pendapatnya
setelah acara sosialisasi
Peritimbangan pemilihan tema lingkungan dan kesehatan Lingkungan yang sehat, bersih dan indah merupakan dambaan setiap orang, tetapi untuk mewujudkannya diperlukan pemahaman dan komitmen dalam bertindak oleh semua pihak baik kelompok masyarakat maupun lembaga pemerintah atau lembaga non pemerintah. Dewasa ini, sampah merupakan salah satu masalah serius dalam lingkungan hidup di seluruh dunia dan berhubungan sangat erat dengan kehidupan manusia sehari-hari. Sebagai pihak yang menghasilkan sampah, tidak ada yang dapat terlepas dengan masalah sampah. Dari segi jumlah dan jenis, sampah menjadi masalah yang semakin hari semakin meningkat sejalan dengan jumlah penduduk, tingkat aktivitas, pola kehidupan, tingkat sosial ekonomi, serta kemajuan teknologi yang semakin bertambah (Azkha,2006). Salah satu faktor yang menyebabkan kerusakan lingkungan hidup adalah ampah plastik. Diperlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk membuat sampah bekas kantong plastik benar-benar terurai. Pencemaran lingkungan akibat sampah plastik semakin mengkhawatirkan apabila tidak ada usaha untuk mengatasinya. Masyarakat yang kurang pengetahuan dan berperilaku buruk dalam pengelolaan sampah plastik dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan lingkungan. masyarakat tentang sampah (Dwiyanto, 2011). Perilaku adalah suatu sikap yang dilahirkan akibat interaksi antara manusia dengan lingkungan, sehingga perilaku individu dan masyarakat dapat mempengaruhi kondisi lingkungan dan kesadaran masyarakat mampu memengaruhi hal tersebut.(Widodo, 2013) Menurut Notoatmodjo (2003) perilaku dapat ditafsirkan sebagai kegiatan atau aktivitas organisme atau makhluk hidup yang bersangkutan. Manusia sebagai salah satu makhluk hidup mempunyai aktivitas yang dapat dibagikan menjadi dua kelompok yaitu aktivitas yang dapat dilihat oleh orang lain dan aktivitas yang tidak dapat dilihat oleh orang lain. Tema pengelolaan sampah dan dampaknya terhadap kesehatan dimasukkan dalam kurikulum TPQ diharapkan akan dapat mengubah persepsi kelompok masyarakat khususnya anak-anak TPQ. Dengan persepsi positif diharapkan terbentuk perilaku sejak dini yang postif dan bertahan dalam jangka waktu yang lama.
C-635
Seminar Nasional Hasil Penerapan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat III 2016 P-ISSN: 2356-3176 E-ISSN: 2527-5658
Penyusunan kurikulum Ruang lingkup bahan pengajaran TPQ meliputi materi pokok, penunjang, dan muatan lokal. Materi pokok meliputi kegiatan a) bacaan Iqro atau Al Quran, b) hafalan bacaan surat, c) hafalan surat pendek, d) latihan praktek sholat dan amalan ibadah sholat, e) bacaan tadarus bit tartil, dan f) ilmu tajwid dan hafalan ayat pilihan. Materi penunjang meliputi kegiatan a) doa dan adab harian, b) dinul Islam, dan c) tahsinul kitab. Muatan lokal meliputi kegiatan a) bahasa arab praktis, b) bahasa Inggris praktis, c) kreativitas seni, d) olah raga dan, e) seni beladiri (Syamsudin dkk, 1998). Muatan lokal dikembangkan ke dalam muatan pengajaran lingkungan dan kesehatan khususnya tema pengelolaan sampah dan dampaknya terhadap kesehatan. Dari tema tersebut diharapkan santri dapat mengembangkan perilaku sosial yang baik sesuai tuntutan Islam yaitu mebuang sampah pada tempatnya di manapun dia berada. Ada beberapa alasan akan pentingnya kurikulum dari setiap upaya pendidikan. Pertama, kurikulum merupakan instrumen penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Artinya bahwa tujuan pendidikan yang ditetapkan hanya dapat dicapai manakala dibuat kurikulumnya terlebih dahulu yang mencakup semua pengalaman belajar dan variabelvariabel lain yang mendukungnya. Kedua, kurikulum merupakan acuan dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran dan pendidikan. Artinya bahwa segala akitivitas pembelajaran dan pendidikan hanya dapat terjadi dengan efektif dan efisien, manakala aktivitas-aktivitas tersebut mengacu pada kurikulum yang sudah disepakati. Kurikulum dalam konteks ini berguna berguna menjadi rujukan dalam mengembangkan program dan kegiatan pembelajaran dan pendidikan. Ketiga, kurikulum merupakan rambu-rambu untuk mengembangkan alat evaluasi pembelajaran dan pendidikan. Artinya bahwa evaluasi pembelajaran dan pendidikan dapat dijamin validitas dan reliabilitasnya, manakala semua materi instrumen tidak keluar dari cakupan materi yang ada dalam kurikulum. Dengan kata lain bahwa kurikulum akan menjamin scope dari materi evaluasi (Wahab, 2003). Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat diyakini bahwa kurikulum merupakan faktor utama dari kesuksesan suatu kegiatan pembelajaran dan pendidikan. Bahkan tanpa kurikulum kegiatan pembelajaran dan pendidikan yang terarah tidak pernah terjadi. Membuang sampah pada tempatnya merupakan bagian dari nilai-nilai moral yang perlu ditanamkan ke anak. Perlu dipahami bahwa anak terlahir dibekali neuron (sel syaraf) dalam otaknya (Gutama,dkk., 2005). Oleh sebab itu, pada masa ini sangat memerlukan rangsangan pendidikan. Neuron-neuron yang tidak mendapat rangsangan pendidikan akan musnah lewat proses alamiah, dan proses ini berlangsung terus hingga remaja. Sangat disayangkan bila masa ini terlewatkan begitu saja. Simpulan Kesimpulan kegiatan adalah a) tersusunya draft kurikulum integrasi tema lingkungan dan kesehatan dalam kurikulum TPQ dengan tema kebersihan adalah bagian dari Iman. (sub tema: pengelolaan sampah dan sosialisasi draft kurikulum kepada 31 orang guru dari 12 TPQ/lembaga pendidikan. Perlu dilakukan berikutnya setelah kegiatan adalah a) perlu dilakukan sosialisasi berulang dengan peserta yang sama untuk melihat peningkatan pengetahuan serta implementasi di lembaga masing-masing, b) perlu disusun panduan pengajaran buat guru dengan petimbangan kelompok usia (kelompok usia TK – SD kelas 1, kelompok usia SD kelas 2 – kelas 4, dan kelompok usia SD kelas 5 – 6), c) perlu disusun draft kurikulum dengan sub tema lain, misal tentang mencuci tangan yang baik dan benar,
C-636
Seminar Nasional Hasil Penerapan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat III 2016 P-ISSN: 2356-3176 E-ISSN: 2527-5658
memantau jentik mandiri, rumah sehat dll, dan d) Perlu diperluas sasaran peserta sosialisasi Daftar Pustaka Akbar, MA. (2011). Peranan Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) dalam Pembentukan Akhlak di Kalangan Remaja Kampung Rawa, Johar Baru, Jakarta Pusat. Skripsi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarfi Hidayatulooh Jakarta Ali, M., (2013). Problematika Pendidikan Islam Di TPQ/TPQ”. 8 Mei 2013. Http://Mahrusali611.Blogspot.Co.Id/2013/05/Problematika-Pendidikan-Islam-Di TPQtpq.Html. Diakses pada tanggal 25 Agustus 2016 jam 10.00 WIB Azkha N. Analisis timbulan, komposisi, dan karakteristik sampah di Kota Padang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2006; 1(1): 14-8. Departemen Agama. (1996). Al Qur’an dan Terjemahannya. Penerbit Thoha Putra,.Semarang Depdiknas. (2003). UU Sisdiknas 2003. Sinar Grafika, Jakarta. Departemen Agama. 1995. Proyek Peningktan Tenaga Keagamaan, Pedoman Pembinaan TPQ, Ditjen Bimas Islam dan Urusan Haji, Jakarta. Dwiyanto BM. (2011). Model peningkatan partisipasi masyarakat dan penguatan sinergi dalam pengelolaan sampah perkotaan. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Gutama,dkk. 2005. Mewujudkan Pendidikan Anak Usia Dini yang Holistik. Seminar dan LokakaryaNasional 2005 Pendidikan Anak Usia Dini, kampus UGM 14-16 Nopember 2005. Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. Syamsudin MZ, Karim T., Mamsudi AR, 1998. Pandua Kurikulum dan Pengjaran TKA/TPQ. LPPTKA BKPRMI Pusat. Jakarta. Wahab, R. (2003). Mendesain Kurikulum TKA-TPQ. Semiloka Penyusunan dan inovasi Kurikulum TKA-TPQ oleh Badan Koordinasi Daerah TKA-TPQ Kab. Sleman, di Aula PSBB MAN Yogyakarta III, Yogyakarta pada 1 Juni 2003. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Rochmat%20Wahab,%20M.Pd .,MA.%20Dr.%20,%20Prof.%20/MENDESAIN%20KURIKULUM%20TKA.p df Widodo T. Studi tentang peranan unit pasar dalam pengelolaan sampah di Pasar Merdeka Kota Samarinda. Journal Administrasi Negara. 2013; 1(1): 1-11.
C-637