1
BUPATI SEMARANG
SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PEMBUKAAN ASISTENSI TIM PELAKSANA KESEHATAN JIWA MASYARAKAT PROVINSI JAWA TENGAH
TANGGAL 19 MARET 2013 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG
2
Assalamu’alaikum Wr. Wb Ysh
:
1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2. Para Pimpinan Perangkat Daerah Kabupaten Semarang yang terkait, 3. TIM Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TP-KJM), serta hadirin dan tamu undangan yang saya hormati. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT
atas segala karunia-Nya, sehingga sampai hari ini kita masih diberi keselamatan, kesehatan dan kesempatan dapat hadir dalam rangka Asistensi Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TP-KJM) Provinsi Jawa Tengah , dalam keadaan sehat wal’afiat.
3
Hadirin yang saya hormati, Kesehatan adalah hak fundamental setiap warga, karena itu setiap individu
keluarga
dan
masyarakat
berhak
memperoleh
perlindungan
terhadap kesehatannya, dan negara bertanggungjawab mengatur agar masyarakat terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya termasuk bagi masyarakat miskin dan tidak mampu. Upaya pencapaian tujuan tersebut ditempuh melalui berbagai kebijakan diantaranya dengan peningkatan budaya hidup bersih dan sehat, penyehatan lingkungan, penyedia sarana layanan kesehatan yang merata dan terjangkau, penyediaan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin dan
4
penyandang masalah sosial lainnya, serta peningkatan SDM bidang kesehatan yang memadai dan merata. Millenium Development Goals (MDG’s) merupakan suatu kesepakatan global untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dari delapan indikator tiga diantaranya adalah dalam bidang kesehatan. Hadirin yang saya hormati, Kesehatan Jiwa dewasa ini telah menjadi masalah kesehatan global, dimana proses globalisasi dan pesatnya kemajuan teknologi informasi memberi dampak
terhadap
nilai-nilai
sosial
dan
budaya
masyarakat.
Masalah
kesehatan jiwa adalah masalah yang sangat mempengaruhi produktivitas dan
5
kualitas kesehatan perorangan maupun masyarakat yang tidak mungkin ditanggulangi oleh satu sektor saja, sehingga perlu kerjasama lintas sektor. Studi oleh World Bank 1995 menunjukkan bahwa hari produktif hilang atau Dissability Adjusted Life Years(DALY’s) yang disebabkan oleh masalah kesehatan jiwa sebesar 8,1%, jauh lebih tinggi dari dampak yang disebabkan penyakit Tuberculosis (7,2%), Kanker (5,8%), Penyakit Jantung (4,4%), bahkan diprediksi pada tahun 2030 gangguan jiwa akan menempati urutan pertama dari sepuluh penyakit utama. Di Jawa Tengah saat ini sedang melaksanakan program bebas Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang diikuti dengan pemasungan. Sampai saat ini di Kabupaten Semarang sudah ditemukan 12 kasus pasung yang
6
tersebar di 6 Kecamatan, semua penderita sudah ditangani melalui perawatan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Semarang (RSJDS). Beberapa kendala yang dihadapi terutama pada saat paska perawatan dari RSJ antara lain keluarga menolak/tidak mau menerima kembali, keterbatasan kapasitas daya tampung Panti Rehabilitasi Sosial baik milik Pemerintah Provinsi maupun Swasta, Kabupaten Semarang belum mempunyai Panti rehabilitasi Sosial khusus masalah kejiwaan. Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TP_KJM) di Kabupaten Semarang belum berjalan optimal, penanganan masalah kesehatan jiwa khususnya Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dengan pemasungan masih
sektoral,
diharapkan
dengan
pertemuan
ini
TP-KJM
Kabupaten
7
Semarang lebih optimal dalam penanganan masalah kesehatan jiwa secara komprehensif sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing SKPD yang terkait sebagai Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat. Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan, dengan mengucap Bismillahirrohmanirrokhiim, Pertemuan Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat dengan resmi saya nyatakan dibuka. Sekian terima kasih, Wassalamu’alaikum Wr.Wb. BUPATI SEMARANG H. MUNDJIRIN